Download - Bab i angie
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangat-hangatnya dibicarakan
publik, terutama dalam media massa, baik lokal maupun nasional. Korupsi
merupakan perusak struktur pemerintahan dan menjadi penghambat utama
terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan.
Korupsi sangat sukar bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas
karena sulitnya pembuktian-pembuktian yang eksak. Apalagi kasus korupsi di
Indonesia yang sudah menyebar luas di berbagai kalangan sehingga sangat sulit
untuk bisa diselesaikan sampai ke akar-akarnya.
Korupsi merupakan perilaku yang secara tidak wajar dan tidak legal
memperkaya diri, baik pribadi maupun organisasi, dengan menyalahgunakan
kekuasaan publik yang telah dipercayakan. Korupsi sering terjadi di sekeliling
kita. Di rumah, sekolah, masyarakat, maupun instansi tertinggi dan dalam
pemerintahan.
Korupsi membawa dampak buruk bagi perkembangan pembangunan
bangsa. Namun, ketamakan dan kerakusan akan uang yang bukan haknya lebih
penting dibanding memikirkan nasib bangsa yang semakin lama semakin
memprihatinkan. Hal ini menunjukkan hilangnya rasa cinta tanah air pada diri
koruptor tersebut.
Sebuah survey mencatat, dari 146 negara, Indonesia menduduki peringkat
kelima sebagai Negara terkorup di dunia dan peringkat pertama Negara terkorup
di tingkat Asia Pasifik. Buruknya Indonesia di mata dunia nyatanya tak
mengurangi kasus korupsi di Indonesia. Setiap hari pemberitaan tentang kasus
korupsi muncul tak henti-hentinya. Satu koruptor tertangkap, koruptor lain
bermunculan. Satu kasus disidang, kasus lain berdatangan. Masalah korupsi ini
akan berlangsung terus menerus sepanjang tidak adanya kontrol dari pemerintah
dan masyarakat.
1
Makalah ini memaparkan salah satu kasus korupsi yang terjadi di
Indonesia sebagai bukti nyata bahwa semakin banyak warga Negara Indonesia
yang sudah kehilangan rasa cinta tanah air dengan melibatkan diri sebagai
koruptor, pemakan uang rakyat. Dengan mempelajarinya, akan terbuka kesadaran
bagi warga Negara Indonesia untuk memberantas korupsi, setidaknya tidak
terlibat dalam kasus tersebut, mengingat bahaya dan akibat dari kasus korupsi itu
sendiri.
Ada banyak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, mulai dari kasus kecil
hingga kasus besar yang dilakukan bukan hanya satu atau dua orang saja,
melainkan beberapa orang yang saling bantu membantu dalam pelaksanaannya.
Salah satu kasus yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu kasus suap Wisma
Atlet SEA Games Jakabaring di Palembang. Pembahasan kasus ini fokus pada
salah satu tersangka yaitu Angelina Sondakh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapakah Angelina Sondakh itu?
2. Kasus hukum apa yang dilakukan Angelina Sondakh?
3. Bagaimana kronologi terseretnya angelina sondakh pada pada kasus
hukumnya?
4. Bagaimana aliran dana korupsi tersebut terjadi?
5. Bagaimana sebab-akibat dari korupsi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sosok angelina sondakh lebih detail.
2. Untuk mengetahui kasus hukum yang dilakukan angelina sondakh.
3. Untuk mengetahui kronologi kasus korupsi yang dilakukan oleh angelina
sondakh.
4. Untuk mengetahui aliran dana yang terjadi pada kasus korupsi ini.
5. Untuk mengetahui sebab- akibat dari perbuatan tindak pidana korupsi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Profil Angelina Sondakh
Angelina Sondakh lahir di Australia, 28 Desember 1977. Dia dikenal
sebagai Puteri Indonesia tahun 2001 yang berasal dari provinsi Sulawesi Utara.
Angie, demikian biasa dipanggil, merupakan sosok perempuan jenius dan
memilih kancah politik sebagai ‘ladang’ aktualisasinya. Perempuan keturunan
Manado ini tidak hanya bermodal tampang. Ini berbeda dengan Puteri Indonesia
sebelumnya yang banyak mengaktualisasi diri di panggung akting dan musik. Ia
pernah dinobatkan sebagai Duta Orang Utang, Duta Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dan juga Duta Batik.
Angelina Patricia Pingkan Sondakh, nama lengkap Angie, mengawali karir
politiknya melalui Partai Demokrat . Dia berhasil terpilih sebagai Anggota DPR
Republik Indonesia pada pemilu 2004. Bersamaan dengan dirinya, bintang
sinetron Adjie Massaid atau yang lebih sering disapa Adjie, juga berhasil menjadi
anggota DPR-RI lewat partai yang sama.
Kiprah Angie di dunia politik makin mantap dengan dilantiknya dia pada
November 2008 sebagai pengurus DPP KNPI periode 2008-2011. Angie menjabat
sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan. Angie kembali mencalonkan
diri sebagai caleg untuk Pemilu 2009.
Di tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, kedekatan Angie dengan
Adjie tak luput dari sorotan publik. Setelah beberapa kali ramai diberitakan di
media massa, akhirnya hubungan yang dijalin Angie bersama Adjie diresmikan
dalam ikatan pernikahan. Angie yang telah menjadi mualaf ini, pada akhir 2008
telah menikah dengan Adjie secara islami dan pada tanggal 29 April 2009, mereka
resmi menjadi suami istri di hadapan Negara. Tepat pada Rabu, 9 September
2012, mereka dikarunia putra pertama yang diberi nama Keanu Jabaar Massaid.
Kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena pada tanggal 5 Februari
2011, Adji Massaid meninggal dunia. Sepeninggalan suaminya, berbagai rumor
tidak sedap menghampiri Angie. Mulai dari kabar ‘turun ranjang’ dimana Angie
akan menikah dengan Mudji Massaid, adik ipar dari mendiang suaminya Adjie
3
Massaid, hingga kabar yang sekarang ini memaksa Angie menjadi penghuni
rumah tahanan (rutan) terkait kasus hukumnya.
2. Kasus Hukum
Angelina Sondakh ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
sebagai terdakwa kasus suap kepengurusan anggaran di Kementerian Pendidikan
Nasional (Kemendiknas, sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
serta Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kasus suap yang menjerat
Angie merupakan pengembangan kasus suap Wisma Atlet SEA Games
Jakabaring di Palembang yang melibatkan Nazaruddin.
Angie didakwa menerima pemberian atau janji berupa uang senilai total
Rp 12 miliar dan 2.350.000 dolar AS atau sekitar Rp 33 miliar dari Grup Permai,
perusahaan milik Nazaruddin. Pemberian itu diketahui sebagai commitment fee
karena Angie telah mengupayakan anggaran proyek pada pengadaan laboraturium
perguruan tinggi dan program pengadaan sarana dan prasarana olahraga bisa
disesuaikan dengan permintaan Grup Permai. Salah satu bukti penting aliran dana
Grup Permai ke Angie yaitu transkrip percakapan via BlackBerry Messenger
(BBM) antara Angie dengan Mindo Rosalina Manulang atau Rosa yang saat itu
menjabat sebagai Direktur Marketing PT Anak Negeri, salah satu anak perusahaan
Grup Permai.
Uang untuk Puteri Indonesia 2001 itu diserahkan antara Maret dan
November 2010. Saat itu, Angie adalah anggota Badan Anggaran DPR sekaligus
Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Komisi X.
Dalam transkrip pembicaraan BBM Rosa dengan Angie terungkap adanya
beberapa kali permintaan uang oleh Angie ke Grup Permai. Permintaan uang itu
disamarkan dengan kode-kode seperti “apel malang” untuk uang rupiah dan “apel
washington” untuk dolas AS.
KPK akhirnya menahan artis keturunan Manado itu. Dia digiring menuju
mobil tahanan KPK dengan sebuah pengawalan ketat, setelah pada hari Jumat, 27
April 2012 menjalani pemeriksaan pertama sejak statusnya sebagai tersangka.
Angie terancam dijerat Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 11 atau Pasal 12 huruf a
Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di antara 3 pasal
4
alternatif itu, Pasal 12 huruf a memuat ancaman hukuman paling berat: penjara
paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun ditambah denda paling
sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliyar.
Tanpa bisa menolak melainkan pasrah dengan hukum yang menjeratnya,
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan politisi dan anggota DPR dari Partai
Demokrat, Angelina Sondakh, sebagai tersangka kasus Wisma Atlet SEA Games.
Berdasarkan putusan yang disampaikan Ketua KPK Abraham Samad pada saat
jumpa pers di kantornya pada Jumat 03/02/2012 . Kemudian menurut ketua KPK,
dengan tertangkapnya Angelina Sondakh akan membuka pintu masuk kasus
wisma atlet ini lebih luas menangkap pelaku-pelaku lainnya yang masih tutup
mulut dan tutup telinga, berpura-pura amnesia dengan apa yang mereka terima
dari kasus suap wisma atlet ini.
Setelah menjadi tersangka dengan dikenakan pasal 5 ayat 2, pasal 11 atau
pasal 12 huruf A seperti diatur dalam Undang-Undang nomor 31 tahun 1999
tentang pemberantasan korupsi, Angelina sondakh hanya dikenakan vonis 4 tahun
6 bulan. Usut demi usut banyak pihak yang memprotes dan mendemo putusan
Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi , kemudian Mahkamah Agung yang
terdiri dari hakim artidjo cs memperberat hukuman Angelina Patricia Pingkan
Sondakh menjadi 12 tahun penjara dari sebelumnya. Tindakan dari majelis hakim
Hakim Artidjo Alkostar, MS Lumme dan Mohammad Askin mendapat apresiasi
dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad . Menurutnya,
penambahan masa tahanan itu cukup memberikan efek jera.
Namun penambahan hukuman ini membuat mantan puteri indonesia ini
semakin terpuruk dengan masa hukumannya itu, bahkan menjadi pemberitaan
yang sangat hangat di akhir penghujung 2013 kemarin. Sehingga menimbulkan
pihak pro-kontra ,pihak pro- ingin meminta keadilan dari putusan ini yaitu hanya
ingin meminta pertimbangan bahwa angie memiliki seorang anak yang masih
sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu yaitu Keanu. Namun semua itu
tidak berpengaruh apapun pada masa hukuman yang harus angie jalani yaitu 12
tahun penjara.
5
3. Kronologi
Terseretnya Angelina Patricia Pingkan Sondakh atau Angelina Sondakh
atau Angie dalam kasus korupsi kasus Wisma Atlet SEA Games Palembang dan
Kemendikbud berawal dari para tersangka yang terlebih dahulu ditangkap oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
a. Kamis, 21 April 2011
KPK menangkap Direktur PT Duta Graha Indah (DGI) yaitu Muhammad El
Idrus dan seorang penghubung bernama Mindo Rosalinda Manulang (Rosa).
Mereka ditangkap setelah menyerahkan uang suap dalam bentuk tiga lembar cek
senilai Rp 3,2 miliar kepada Wafid Muharam, Sekretaris Kementrian Pemuda dan
Olahraga (Seskemenpora), yang juga langsung ditangkap di kantornya. Uang
tersebut merupakan uang balas jasa dari PT DGI karena telah memenangi tender
proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Dalam
penangkapan itu, mobil Toyota Vellfire bernomor B-173-GD dan mobil Honda
CR-V bernomor B-2717-NT ikut disita.
Kasus ini menyeret nama Muhammad Nazarudin, mantan Bendahara Partai
Demokrat yang menjadi atasan Rosa. Nazarudin dan Rosa kemudian menyeret
nama Angie sebagai salah satu tersangka karena disebut menerima sejumlah uang.
Semua tersangka telah divonis kecuali Angie. Rosa divonis 2,5 tahun dan denda
Rp 200 juta, Muhammad El Idris divonis dua tahun dan denda Rp 200 juta, Wafid
Muharam dihukum tiga tahun dan denda Rp 150 juta, serta Muhammad Nazarudin
dijatuhi hukuman empat tahun 10 bulan penjara dan denda Rp 200 juta.
Nazar dalam pengakuannya di persidangan mengungkapkan bahwa Angie
pernah mengaku menerima sejumlah uang di depan Tim Pencari Fakta yang
dibentuk Partai Demokrat. Dalam rapat Tim Pencari Fakta yang dihadiri Benny K.
Harman, Jafar Hafsah, Edi Sitanggang, Max Sopacua, Ruhut Sitompul, dan M.
Nasir, Angie menerima uang sebesar Rp 9 miliar dari Wafid Muharam, sebanyak
Rp 8 miliar diserahkan ke Wakil Ketua Badan Anggaran (banggar) DPR, Mirwan
Amir.
Selain Nazarudin, Rosa juga memberikan kesaksian bahwa Angelina Sondakh
telah menerima uang darinya terkait pembangungan wisma Atlet SEA Games di
Palembang. PT Anak Negeri mengeluarkan Rp 10 miliar melalui Angie. Sebanyak
6
Rp 5 miliar untuk Angie, Rp 5 miliar sisanya tidak diketahui. Namun, diduga
digunakan sebagai ‘pelicin’ ke Banggar DPR agar anggaran segera turun.
Sementara itu, mantan anak buah Nazarudin yang merupakan Wakil Direktur
Keuangan Grup Permai, Yulianis, membenarkan ucapan Rosa, yakni Angelina
Sondakh dan Wayan Koster, anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan,
mendapat Rp 5 miliar.
b. Rabu, 15 September 2011
Angelina Sondakh mendatangi kantor KPK. Tepat pukul 09.40 WIB, Angie
datang dengan menaiki mobil Harier B 1230 SJD didampingi adik iparnya,
Tjandra Mudji Condrodiningrat (Mudji). Dia menjalani pemeriksaan pertama
terkait kasus Kemenpora.
Saat itu, Angie diperiksa selama delapan jam sebagai saksi dalam kasus
pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang yang melibatkan tersangka
Muhammad Nazarudin
c. Jumat, 03 februari 2012
Angelina Sondakh tidak diperbolehkan untuk bepergian ke luar negeri
hingga 3 Februari 2013. Pencekalan ini terkait dengan penyebutan namanya oleh
para tersangka dan terdakwa kasus suap Kementrian Pemuda dan Olahraga.
Rencana Angie untuk umroh pun akhirnya batal.
KPK menetapkan Angie sebagai tersangka, menjerat dengan Pasal 5, Pasal 10
dan Pasal 11 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Pasal tersebut berisi
ancaman pidana 1 tahun, 2 tahun dan 5 tahun serta denda maksimal Rp
250.000.000.
Setelah resmi menjadi tersangka, Angie diberhentikan dari jabatan sebagai
Wakil Sekjen Partai Demokrat.
d. Rabu, 15 Februari 2012
Saat Angelina Sondakh menjadi saksi, dia mengaku bahwa dirinya tidak
memiliki BlackBerry, apalagi menggunakannya untuk percakapan dengan
tersangka lain, Mindo Rosalina Manulang.
7
Angie mengaku menggunakan BlackBerry pada akhir 2010, sementara
berdasarkan BAP tercatat kalau Angie berkomunikasi BBM dengan Rosa pada 15
Mei 2010.
e. Jumat, 27 April 2012
Angie ditahan KPK dan dijebloskan dalam penjara setelah menjalani
pemeriksaan perdana sebagai tersangka. KPK menahan Angie di Rumah Tahanan
Salemba Cabang KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, untuk masa 20 hari setelah
surat penahanan dikeluarkan. Alasan pehananan Angie didasari adanya
keterlibatan dalam dugaan suap dalam pengurusan anggaran di Kementrian
Pemuda dan Olahraga serta di Kementrian Pendidikan Nasional (sekarang
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) 2010/2011.
f. Selasa, 1 Mei 2012
Sekitar pukul 14.18 WIB, Angie dibawa ke rumah sakit didampingi oleh dua
pengawal tahanan KPK karena sinusitis yang dideritanya sejak kecil mendadak
kambuh.
g. Kamis, 3 Mei 2012
Angelina Sondakh menjalani pemeriksaan untuk kedua kalinya di gedung
KPK. Pemeriksaan ini berlangsung kurang lebih lima jam.
h. Jumat, 11 Mei 2012
Teuku Nasrullah, pengacara Angelina Sondakh, mengungkapkan bahwa
kliennya sakit cedera bahu yang membutuhkan operasi untuk memulihkan
kembali kondisinya. Cidera berawa dari patah tulang yang pernah dialami
beberapa waktu yang lalu dan membutuhkan perawatan lanjutan.
i. Selasa, 15 Mei 2012
KPK memperpanjang masa penahanan terhadap Angie selama 40 hari ke
depan. Sebelumnya KPK melakukan penahanan terhadap politikus Partai
Demokrat itu selam 20 hari. Penahanan sudah dilakukan sejak Jumat (27/4) dan
berakhir pada Rabu (16/5). Oleh karena itu, KPK memutuskan memperpanjang
masa penahanan terhadap Angie untuk 40 hari dimulai pada Kamis (17/5) hingga
Minggu (25/6).
8
j. Selasa, 29 Mei 2012
Angie diperiksa sejak pukul 10.00 WIB dan keluar pukul 13.35 WIB dengan
menerima kurang lebih 21 pertanyaan.
k. Kamis, 11 Oktober 2012
Sidang dengan terdakwa Angelina Sondakh dalam kasus dugaan korupsi
penggiringan anggaran di Kemenpora dan Kemendiknas kembali digelar di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Saksi yang dihadirkan dalam sidang
kali ini yaitu Rosa.
Rosa memberikan kesaksian yang mempertegas bahwa di semua komisi DPR
ada anggota dewan yang menjadi bagian dari mafia anggaran. Mereka bertugas
menggiring anggaran agar sesuai pesanan perusahaan-perusaahn yang ikut
bermain. Penggiringan anggaran tidak hanya pada Kemenpora dan Kemendiknas,
namun juga pada kementrian yang lain, seperti Kementrian Kesehatan,
Kementrian Agama, dan Kementrian Perhubungan. Rosa juga mengungkapkan
bahwa Angie pernah mengunjungi Rosa di Tahanan Pondok Bambu, Desember
2011. Angie tidak membantah. Di hadapan hakim, dia mengaku saat itu
mendatangi Rosa untuk mempertanyakan mengapa namanya disebut dalam
persidangan kasus suap wisma atlet.
4. Aliran Dana
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh didakwa menerima
sejumlah uang sebagai pemberian atau janji dari Grup Permai. Pemberian tersebut
merupakan imbalan atau fee atas jasa Angie dalam menggiring anggaran untuk
proyek program pendidikan tinggi di Kementrian Pendidikan Nasional serta
program pengadaan sarana prasarana olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga.
Berdasarkan surat dakwaan yang dibacakan tim jaksa penuntut umum KPK di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Kamis, 6 September 2012, uang
imbalan diterima Angie secara bertahap di sejumlah tempat. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut:
1. Pada 12 Maret 2010, uang senilai Rp 70 juta dikeluarkan dari kas Grup
Permai untuk mendukung Angie dalam pengurusan anggaran
9
Kemendiknas. Uang diambil oleh Clara, staf keuangan, atas permintaan
Rosa.
2. Pada 13 Maret 2010, sebesar 100.000 dolar AS dikeluarkan dari kas Grup
Permai yang diantarkan oleh kurir Grup Permai bernama Rifangi untuk
diserahkan kepada Angie melalui Jefri selaku kurir penerima uang.
3. Pada 19 April 2010, Angie menerima uang sebesar Rp 2,5 miliar sebagai
dukungan dalam rangka pengurusan proyek universitas 2010. Pemberian
uang tersebut sebelumnya diawali komunikasi Angie dengan Rosa
melalui BBM tanggal 10 April 2010. Uang miliaran rupiah dari Grup
Permai tersebut dimasukkan ke dalam kardus berwarna putih dan coklat
lalu diantarkan staf Grup Permai ke Mall Ambasador untuk diserahkan ke
Angie melalui Jefri.
4. Pada 3 Mei 2010, Grup Permai mengeluarkan uang dari kas senilai Rp 2
miliar untuk Angie.
5. Pada 4 Mei 2010, sebesar Rp 3 miliar sebagai uang dukungan untuk
Angie dalam rangka keperluan APBN 2010 terkait anggaran universitas.
Uang tersebut diterima melalui Jefri selaku kurir yang telah menunggu di
daerah sekitar Senayan, Jakarta Selatan.
6. Pada 5 Mei 2010, dikeluarkan lagi uang dari kas Grup Permai sebanyak
dua kali, yakni Rp 2 miliar pada pagi hari dan Rp 3 miliar pada sore hari.
Pengeluaran kas Grup Permai tersebut dalam rangka pengurusan proyek
Kemenpora 2010. Terkait proyek itu, Angie selaku Ketua Koordinator
Kelompok Kerja (Pokja) Anggaran Komisi X dan anggota Komisi X, I
Wayan Koster, meminta uang Rp 5 miliar untuk kepengurusan anggaran
wisma atlet. Permintaan tersebut dipenuhi Grup Permai. Pada pagi hari
diantar uang Rp 2 miliar dalam kardus printer ke ruangan Wayan Koster
di lantai 6 Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta. Sore harinya,
diantar ke ruangan kerja Wayan Koster, uang senilai Rp 3 miliar yang
dibungkus kardus rokok.
7. Pada 19 Juni 2010, Grup Permai kembali mengeluarkan uang sebanyak
dua kali, masing-masing sebesar 100.000 dolar AS, sehingga total
10
berjumlah 200.000 dolar AS sebagai pembayaran komitmen kepada
Angie terkait pengurusan anggaran Kemendiknas. Pemberian uang
dilakukan melalui Jefri di Restoran Paparon’s Pizza.
8. Pada 2 September 2010, dikeluarkan uang dari kas Grup Permai sebesar
150 ribu dolar AS untuk pembayaran komitmen kepada Angie terkait
kepengurusan proyek universitas 2010. Uang tersebut diserahkan ke
Wayan Koster di Hotel Century, Jakarta, atas permintaan Angie.
9. Pada 14 Oktober 2010, Grup Permai mencairkan dana sebesar 300 ribu
dolar AS dan 200 ribu dolar AS kepada Angie dan I Wayan Koster
sebagai uang dukungan untuk pembahasan anggaran Kemendiknas. Uang
tersebut diserahkan angie melalui kurir yang bernama Alex.
10. Pada 17 Oktober 2010, Grup Permai mengeluarkan kas sebesar 400 ribu
dolar AS untuk Angie dan Wayan Koster terkait proyek universitas 2010.
Uang tersebut dibungkus kertas kado dan diantarkan staf Grup Permai ke
ruangan Koster di lantai 6 Gedung DPR dan diterima staf Koster.
11. Pada 26 Oktober 2010, kembali dikeluarkan uang sebesar 500 ribu dolar
AS untuk Angie dan Koster.
12. Pada 3 November 2010, sebesar 500 ribu dolar AS dikeluarkan Grup
Permai untuk diberikan kepada Angie dan I Wayan Koster.
13. Pada 22 November 2010, dikeluarkan uang dari kas Grup Permai sebesar
Rp 10 juta untuk Angie yang sebelumnya diawali komunikasi Angie
dengan Rosa dimana Angie meminta Rosa memberi sumbangan korban
letusan gunung Merapi, daerah pemilihan Angie. Uang tersebut ditransfer
melalui rekening staf Angie yang bernama Lindina Wulandari.
5. Sebab – Akibat korupsi
Sebab Korupsi
Angelina Sondakh merupakan selebriti yang menjadi anggota DPR.
Sebagai seorang wakil rakyat yang gajinya tidak bisa dikatakan kecil, maka gaji
yang rendah tidak tepat jika disebut sebagai penyebab kasus korupsi ini. Kasus ini
terjadi karena adanya kesempatan yang didukung dengan lemahnya hukum di
Indonesia. Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Tidak hanya
11
di Kemendiknas atau Kemenpora, tetapi juga di kementrian yang lain. Bahkan
mungkin untuk setiap proyek pemerintahan, selalu ada ‘pelicin’ untuk
memperlancar kasus semacam ini. Indonesia seakan mati akan hukum. Berulang-
ulang kasus seperti ini terjadi, namun tak ada tindakan preventif untuk
menghindarinya, bahkan cenderung tidak peduli.
Penyebab terjadinya korupsi, seperti pada kasus suap Wisma Atlet di
Palembang, adalah rendahnya moral dari para anggota DPR yang menjadi pelaku
dalam penggiringan anggaran proyek pemerintahan. Selain itu, rendahnya
kesadaran bernegara dan minimnya rasa cinta tanah air, membuat mereka gelap
mata untuk menerima uang-uang itu dengan senang hati. Harusnya, mereka
mengkaji proyek-proyek pemerintah dengan seksama, mempertimbangkan baik
buruknya proyek itu, bukan malah memperlancar proyek itu demi mendapatkan
sejumlah uang.
Selain itu, penyebab lainnya yaitu mental orang Indonesia yang ingin cepat
kaya tanpa mau berusaha dan bekerja keras. Budaya di Indonesia sendiri yang
masih money oriented menyebabkan banyak orang berlomba-lomba untuk
mendapatkan uang tanpa memikirkan halal haramnya. Ditambah lagi sistem
birokrasi Indonesia yang merupakan warisan budaya kolonial Belanda yang rumit,
membuka celah-celah bagi orang-orang yang ingin melaksanakan praktik korupsi.
Apalagi saat ini nilai - nilai agama yang semakin luntur membuat banyak orang
mudah tergiur dengan praktik korupsi
Akibat Korupsi
Korupsi ternyata memberikan dampak buruk bagi beberapa pihak. Bukan
hanya Negara yang mengalami kerugian, namun akibat ini juga dirasakan oleh
sejumlah kalangan. Berikut ini adalah dampak buruk/akibat yang ditimbulkan dari
korupsi.
1. Kesenjangan sosial
Adanya kasus korupsi memperlihatkan si kaya semakin kaya dan si miskin
semakin miskin. Para pelaku korupsi, umumnya adalah mereka memiliki jabatan
dalam pemerintah, salah satunya Angelina Sondakh yang duduk di kursi DPR.
Pendapatan mereka bisa digolongkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Tanpa melakukan tindakan korupsi pun mereka bisa sudah berkecukupan.
12
Dan sekarang, dengan mereka melakukan tindak korupsi, maka uang mereka
bertambah semakin banyak, kaya raya. Di lain pihak, jatah rakyat semakin sedikit.
Uang tunjangan yang seharusnya disalurkan untuk rakyat miskin justru masuk ke
kantong-kantong para koruptor. Akibatnya, rakyat miskin semakin miskin.
2. Pembangunan sektor publik menjadi tersendat
Dana APBN dan APBD dari pemerintah, hampir semua dialokasikan
untuk kepentingan rakyat seperti fasilitas-fasilitas publik. Namun, hampir tidak
terlihat realisasinya dan kalaupun ada realisasinya tentu tidak sebanding dengan
biaya anggaran yang diajukan. Salah satunya Wisma Atlet di Palembang. Proyek
ini terealisasi, walaupun tidak sebanding dengan anggaran yang telah diajukan.
Wisma Atlet bahkan belum siap untuk perhelatan SEA Games.
Pembangunan fasilitas publik yang tidak jelas akan memberikan efek
domino yang berdampak sistemik bagi masyarakat. Contoh: jalan-jalan yang
rusak dan tidak pernah diperbaiki akan mengakibatkan susahnya masyarakat
melaksanakan mobilitas mereka, termasuk kegiatan ekonomi, misalnya
terhambatnya suplai barang dan jasa. Akibatnya harga barang menjadi naik dan
rakyat semakin menderita karenanya.
3. Menjatuhkan harga diri bangsa
Indonesia terkenal dengan kasus korupsinya yang menjamur. Fakta bahwa
Indonesia adalah sarang koruptor telah menjatuhkan harga diri bangsa Indonesia
di mata dunia internasional. Akibatnya para investor asing harus berpikir dua kali
untuk menanamkan saham investasinya di Indonesia.
4. Meningkatkan pengangguran
Terkait dengan investor asing yang enggan menanamkan sahamnya di
Indonesia, Negara akan mengalami kerugian. Dengan adanya investasi asing,
Negara mendapatkan penghasilan yang besar melalui pajak. Masyarakat pun
mendapat lapangan kerja dan penghasilan. Akan tetapi, karena banyaknya kasus
korupsi, salah satunya kasus suap Wisma Atlet di Palembang, semuanya
menghilang begitu saja. Banyak rakyat yang di PHK. Tingkat pengangguran pun
semakin meningkat dan tingkat kesejahteraan semakin rendah. UKM yang
13
menjadi tonggak perekonomian Indonesia menjadi tidak berkembang karena
adanya korupsi. Pemerintah menjadi tidak peduli terhadap mereka karena dana
untuk UKM telah terkorupsi. Padahal, UKM merupakan usaha yang sifatnya
massal dan banyak menyedot lapangan kerja. Tidak berkembangnya UKM ini
juga akan menyebabkan tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya tingkat
kesejahteraan.
5. Tingginya kriminalitas
Dengan meningkatnya pengangguran, maka tingkat kriminalitas pun akan
meningkat. Kehidupan rakyat miskin yang semakin miskin membuat rakyat
terdesak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan uang demi sesuap nasi. Mereka sama halnya dengan para
koruptop yang menghalalkan segala macam cara agar aliran dana itu mengalir di
kantong-kantong mereka.
6. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah dan partai politik
Banyaknya kasus korupsi membuat rakyat tak lagi percaya dengan
pemerintah. Janji pembangunan bagi rakyat nyatanya tak terbukti. Fasilitas-
fasilitas untuk rakyat tak benar-benar menguntungkan rakyat. Pemerintah justru
memperlancar tindakan korupsi di Indonesia dengan tidak cepatnya mengatasi
kasus korupsi yang merajalela. Selain itu, kasus korupsi juga memberikan dampak
bagi perkembangan partai politik. Banyak rakyat yang tak lagi percaya pada
parpol karena kader-kader parpol di DPR/DPRD ditangkapi KPK karena terlibat
korupsi, seperti tertangkapnya Angelina Sondakh dan Nazarudin yang merupakan
kader dari Partai Demokrat. Kekecewaan rakyat tidak hanya berimbas pada Partai
Demokrat saja, namun juga pada partai politik yang lain. Rakyat tidak mudah lagi
dengan janji-janji parpol. Jika demikian, bisa jadi banyak orang menjadi golput
sebagai wujud ketidakpercayaan rakyat terhadap parpol dan pemerintah.
14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1. Korupsi merupakan tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan
jabatan untuk memperoleh keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum
dan negara.
2. Lemahnya hukum di Indonesia dan sikap mental pekerja yang rendah
merupakan penyebab korupsi di Indonesia. Selain itu, tak adanya rasa cinta tanah
air membuat para pelaku korupsi tega dan sadar melakukan tindakan yang
menyengsarakan rakyat tersebut.
3. Kasus suap Wisma Atlet di Palembang hanyalah satu dari sekian banyak kasus
korupsi yang ada di Indonesia. Kasus ini membawa nama Angelina Sondakh yang
merupakan anggota DPR dari partai Demokrat.
4. Kasus korupsi merugikan Negara karena uang yang seharusnya dialokasikan
untuk pembangunan justru masuk ke kantong para koruptor. Rakyat menderita
dan semakin miskin. Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah dan partai politik
menjadi berkurang sehingga rakyat akan bertindak semaunya, misalnya golput
saat pemilu.
2. Saran
1. Untuk mencegah maraknya kasus korupsi di Indonesia, perlu adanya tindakan
yang tegas dari pemerintah. Mereka yang memiliki jabatan dalam pemerintahan
harus orang yang bersih. Jika ada sindikat yang dicurigai sebagai pelaku korupsi,
langsung diusut tanpa pandang bulu.
2. Hukuman penjara dan denda kurang memberikan efek jera bagi para koruptor.
Oleh karena itu, perlu hukuman yang tegas dan bisa membuat para koruptor untuk
tidak mengulangi perbuatannya. Salah satunya dengan memiskinkan koruptor
yaitu mengambil seluruh harta kekayaan dan asset yang dimiliki. Setelah itu, buat
peraturan dimana koruptor tidak boleh lagi menduduki jabatan dalam
pemerintahan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Inilah Aliran Dana dari Permai Grup untuk Angelina. (2012, October 4). Retrieved November 1, 2012, from TribunNews.comhttp://m.tribunnews.com/2012/10/04/inilah-aliran-dana-dari-permai-grup-untuk-angelina
Kronologis Kasus Korupsi Angelina Sondakh. (2012, June 29). Retrieved November 1, 2012, from KapanLagi.com: http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/kronologis-kasus-korupsi-angelina-sondakh-1e4b11.html
Mafia Anggaran di Semua Komisi. (2012, October 12). Retrieved November 1, 2012, from Kompas.com: http://nasional.kompas.com/read/2012/10/12/02522256/Mafia.Anggaran.di.Semua.Komisi
Sidang Kasus Angie Molor Hampir Satu Jam. (2012, October 18). Retrieved November 1, 2012, from METRONEWS: http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/10/18/161996/Sidang-Kasus-Angie-Molor-Hampir-Satu-Jam/1
Angelina Sondakh. (n.d.). Retrieved November 1, 2012, from KapanLagi.com: http://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/a/angelina_sondakh/
16