Download - Bab 3 - Fighting Fraud-An Overview
BAB 3
MEMERANGI KECURANGAN : SEBUAH GAMBARAN UMUM
Setelah mempelajari bab ini anda seharusnya mampu untuk :
1. Memahami pentingnya pencegahan kecurangan
2. memahami pentingnya studi awal pendeteksian kecurangan
3. Membedakan antara pendekatan berbeda terhadap investigasi kecurangan
4. Memilih antara aksi legal berbeda yang dapat diambil ketika kecurangan
terjadi
Selama dua tahun lalu, Mark X Corporation telah mengungkap tiga kecurangan
utama. Kecurangan pertama melibatkan sebuah divisi manajer yang overstating
keuntungan (profit) divisi dengan melaporkan revenue fiktif. Dihadapkan dengan
penurunan penjualan dan ketakutan tidak menerima bonus tahunan dan
kemungkinan pemecatan, manajer mengelembungkan jumlah kontrak pelayanan
menjadi overstate revenue sekitar $22 juta. Kecurangan kedua dilakukan oleh
manajer departemen pembelian. Tanggung jawabnya adalah membeli seragam untuk
pegawai perusahaan, dia memberi penanganan khusus untuk vendor tertentu.
Sebagai imbalan membiarkan vendor menentukan harga lebih tinggi dan pelayanan
buruk, vendor mengangkat anak perempuan manajer pembelian sebagai pegawai dan
dibayar dengan $400.000 untuk pekerjaan yang sebenarnya tidak ada.
Sesungguhnya, ketika diselidiki, anak perempuannya bahkan tidak tahu lokasi kantor
vendor atau nomor telepon (di mana dia dinyatakan bekerja). Anak perempuan
tersebut kemudian menjadi saluran penyuapan terhadap ayahnya, agen pembelian.
Sebagai hasil dari skema penyuapan tersebut, Marx-X membeli $11 juta seragam
pada harga digelembungkan. Kecurangan ketiga melibatkan dua manajer gudang
yang mencuri kira-kira $300.000 inventori. Mereka melakukan kecurangan dengan
menerbitkan memo kredit kepada konsumen yang seolah mengembalikan produk
cacat dan diberi penggantian produk. Sesungguhnya, barang tersebut tidak pernah
dikembalikan. Sebaliknya, memo kredit tersebut menyembunyikan pencurian barang
‘nilai tinggi’ dari gudang.
Ketiga kecurangan ini dilaporkan di surat kabar dan menghasilkan rasa malu
yang signifikan terhadap manajemen perusahaan dan dewan direktur. Investigasi
kecurangan juga merugikan perusahaan dalam jumlah besar. Dan, dalam rapat
dewan direktur, pimpinan menyampaikan pernyataan sebagai berikut kepada CEO :
“Saya lelah dan sakit karena pemberitaan di surat kabar Jika terdapat satu atau
lebih kecurangan profile tinggi dalam perusahaan ini, tiga dari kita akan berhenti
dari dewan dan kami juga merekomendasikan anda diganti”.
Setelah rapat dewan, CEO melakukan rapat dengan CFO, direktur audit
internal, konsultasi legal in house, dan direktur keamanan corporate. Dalam rapat
tersebut, dia memberitahu mereka bahwa kecuali perusahaan berhasil dalam
mengembangkan program penanggulangan kecurangan yang proaktif, maka mereka
akan kehilangan pekerjaan. CEO kemudian mereview tiga kecurangan dengan satu
kelompok. Kata-kata akhirnya adalah sebagai berikut: ‘Saya tidak peduli berapa
banyak yang anda belanjakan, tetapi saya ingin kemungkinan program proaktif yang
mengurangi kecurangan. Angkat apapun konsultan yang anda butuhkan, tetapi
berikan saya program kecurangan proaktif yang dapat saya laporkan kepada dewan.
Apakah saran yang diberikan konsultan kepada perusahaan ? Barangkali anda
akan menyampaikan aktivitas kunci. Keempat aktivitas tersebut adalah sebagai
berikut: (1) pencegahan kecurangan, (2) pendeteksian kecurangan awal, (3)
investigasi kecurangan (\dan (4) aksi legal dan/atau resolusi tindak lanjut. Program
kecurangan komprehensif difokuskan kepada keempatnya. Marx X memfokuskan
usaha kecurangan kepada dua terakhir: investigasi dan aksi legal. Ini tidak terlalu
efektif dan paling mahal dalam memerangi kecurangan.
Dalam buku ini, kami mencakup seluruh aktivitas yang dirasa bermanfaat
dalam meminimkan masalah tentang tumbuh ini. Bab 4 membahas pencegahan. Bab
5 dan 6 membahas pendeteksian, bab 7-8 membahas investigasi. Bab 11-15
membahas bermacam-macam bentuk kecurangan dan e-business kecurangan. Bab 16
membahas aktivitas-aktivitas tindak lanjut penting. dalam bab ini, kami
menyampaikan gambaran umum tentang program melawan kecurangan
komprehensif. anda kemudian akan diarahkan untuk memahami bentuk usaha
memerangi kecurangan yang ada.
Pencegahan Kecurangan
Pencegahan kecurangan adalah cara paling efektif biaya untuk mengurangi
kerugian dari kecurangan. Ketika kecurangan telah dilakukan, maka tidak ada
pemenang. Pelaku kalah – mereka akan mengalami konsekuensi legal dan hinaan.
Mereka harus melakukan pembayaran ganti rugi dan pajak, dan mereka menghadapi
pinalti keuangan dan konsekuensi lainnya. Korban kalah – asetnya dicuri dan mereka
sekarang harus membayar fee legal, kehilangan waktu, publisitas negatif, dan
konsekuensi berlawanan lainnya. Organisasi dan individual yang memasang tindakan
pencegahan kecurangan proaktif menemukan bahwa tindakan tersebut menghasilkan
deviden besar. Karena investigasi kecurangan mungkin sangat mahal, maka
pencegahan adalah hal penting.
Seperti dicatat dalam bab 2, orang-orang melakukan kecurangan karena tiga
faktor : (1) tekanan yang dirasakan, (2) kesempatan yang dirasakan dan (3) beberapa
cara untuk merasionalkan kecurangan sebagai sesuatu yang dapat diterima. Kami
kemudian menyampaikan skala yang menunjukkan bahwa faktor-faktor ini berbeda
dalam intensitasnya dari contoh ke contoh. Ketika tekanan dan kesempatan yang
dirasakan adalah tinggi, maka orang tersebut membutuhkan sedikit rasionalisasi
untuk melakukan kecurangan. Ketika tekanan dan kesempatan yang dirasakan adalah
rendah, seseorang membutuhkan lebih banyak rasionalisasi. Sayangnya, kadang-
kadang tekanan dan/atau kemampuan rasionalisasi sangat tinggi sehingga tidak
masalah seberapa keras perusahaan mencegah kecurangan, pencurian masih terjadi.
Sesungguhnya kecurangan seringkali tidak mungkin untuk dicegah, khususnya secara
efektif biaya. Yang dapat diharapkan perusahaan adalah meminimkan biaya
kecurangan.
Organisasi tertentu mempunyai level kecurangan pegawai secara signifikan
lebih tinggi dan lebih rentan terhadap pelaporan keuangan curang. Penelitian secara
konsisten menunjukkan bahwa hampir seluruh organisasi mempunyai satu tipe
kecurangan ataupun tipe lainnya. Hanya organisasi yang secara hati-hati mengkaji
resiko kecurangan dan melakukan langkah-langkah proaktif untuk menciptakan
bentuk lingkungan yang benar akan mampu mencegah kecurangan.
Pencegahan kecurangan meliputi dua aktivitas fundamental: (1) menciptakan
dan mempertahankan budaya kejujuran dan integritas, dan (2) menilai resiko
kecurangan dan mengembangkan respon kongkrit untuk meminimkan resiko dan
mengeliminasi kesempatan.
Menciptakan Budaya Kejujuran Dan Integritas
Terdapat beberapa cara untuk menciptakan sebuah budaya : (1) menegaskan
bahwa manajemen puncak menjadi model perilaku yang tepat.(2) Mengangkat bentuk
pegawai yang benar. (3) mengkomunikasikan pengharapan di seluruh organisasi dan
meminta konfirmasi tertulis periodik tentang penerimaan pengharapan tersebut. (4)
Menciptakan lingkungan kerja positif. Dan (5) mengembangkan dan
mempertahankan kebijakan-kebijakan efektif untuk menghukum pelaku ketika terjadi
kecurangan.
Penelitian dalam pengembangan moral secara kuat menunjukkan bahwa
kejujuran diperkuat ketika contoh yang benar diberikan – kadang-kadang disebut
sebagai ‘nana di puncak’. Manajemen tidak dapat bertindak dalam satu cara dan
mengharapkan lainnya dalam organisasi untuk berperilaku secara berbeda.
manajemen harus memperkuat aksinya di mana perilaku tidak jujur, dipertanyakan
atau tidak etis tidak akan ditoleransi. Elemen kedua adalah mengangkat pegawai yang
benar. Orang-orang tidak sama-sama jujur atau mereka tidak menggunakan kode etik
pribadi yang sama-sama berkembang dengan baik. Sesungguhnya, penelitian
menunjukkan bahwa banyak orang-orang, ketika dihadapkan dengan tekanan dan
kesempatan signifikan, akan berperilaku secara tidak jujur daripada menghadapi
konsekuensi negatif dari perilaku jujur (contohnya kehilangan reputasi atau
penghargaan diri, kegagalan untuk memenuhi kuota atau pengharapan, exposure
kinerja yang tidak memadai, ketidakmampuan untuk membayar hutang dan
sebagainya). Jika sebuah organisasi berhasil dalam mencegah kecurangan, seharusnya
mempunyai kebijakan-kebijakan pengangkatan efektif yang membedakan antara
individual sangat etis dan tidak terlalu etis, khususnya ketika mereka direkrut untuk
posisi resiko tinggi. Prosedur pengangkatan proaktif meliputi sesuatu seperti
melakukan investigasi latar belakang tentang pegawai prospektif, melalui
pemeriksaan referensi dan mempelajari bagaimana untuk menginterpretasikan respon
untuk menyelidiki tentang kandidat, dan menguji atribut kejujuran dan lainnya.
Elemen penting ketiga – mengkomunikasikan pengharapan – meliputi (1)
mengidentifikasi nilai dan etika yang tepat, (2) pelatihan kesadaran kecurangan yang
membantu pegawai memahami problem potensial yang mereka hadapi dan
bagaimana memecahkan atau melaporkannya, dan (3) mengkomunikasikan hukuman
konsisten kepada pelanggar. Agar kode perilaku efektif, mereka harus ditulis dan
dikomunikasikan kepada pegawai, vendor, dan konsumen. Mereka juga harus
dikembangkan berdasarkan kebutuhan pegawai dan manajemen mereka sendiri.
Meminta pegawai untuk mengkonfirmasi dalam tulisan bahwa mereka memahami
pengharapan organisasi akan menciptakan budaya kejujuran. Sesungguhnya, banyak
organisasi menemukan bahwa konfirmasi tertulis tahunan sangat efektif dalam
mencegah dan mendeteksi kecurangan sebelum mereka menjadi besar. Hukuman
terhadap kecurangan harus dikomunikasikan secara jelas oleh manajemen puncak ke
seluruh organisasi. Contoh, pernyataan kuat dari tindakan tidak jujur tidak akan
ditoleransi dan pelanggar akan dipecat dan dituntut berdasarkan hukum yang berlaku
akan membantu mencegah kecurangan.
Elemen keempat dalam menciptakan budaya yang mengendalikan kejujuran
melibatkan mengembangkan lingkungan kerja yang positif. Penelitian menunjukkan
bahwa kecurangan terjadi tidak terlalu sering ketika pegawai mempunyai rasa
memiliki organisasi dibandingkan ketika mereka melakukan disalahgunakan,
diancam, atau diabaikan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan level kecurangan
tinggi karena kurangnya lingkungan kerja positif adalah sebagai berikut:
1. Manajemen puncak tidak peduli atau perhatian terhadap perilaku yang tepat
2. umpan balik negatif dan kurangnya pengakuan terhadap kinerja kerja
3. ketidakadilan yang dirasakan dalam organisasi
4. manajemen otokratis bukannya partisipatif
5. loyalitas organisasional rendah
6. pengharapan anggaran tidak masuk akal
7. bayaran sangat rendah
8. kesempatan pelatihan dan promosi buruk
9. absenteeism atau turnover tinggi
10. kurangnya tanggung jawab organisasional yang jelas
11. Praktek komunikasi buruk di dalam organisasi.
Elemen penting terakhir adalah kebijakan-kebijakan organisasi untuk menangani
kecurangan ketika terjadi. Tidak masalah seberapa baik mengembangkan budaya
kejujuran dan integritas dalam organisasi, masih memungkinkan terjadi beberapa
kecurangan. Bagaimanakah organisasi bereaksi terhadap kecurangan mengirim sinyal
kuat yang mempengaruhi tingkat kecurangan terjadi di masa yang akan datang.
Sebuah kebijakan efektif untuk menangani kecurangan memastikan bahwa fakta
diselidiki secara mendalam, perusahaan dan tindakan konsisten diberikan kepada
pelaku, resiko dan kontrol dinilai dan diperbaiki, dan komunikasi dan pelatihan
dilakukan secara berkesinambungan.
Menilai Dan Mengurangi Resiko Kecurangan
Tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh manajemen puncak demi
kepentingan organisasi atau kecurangan yang dilakukan terhadap organisasi akan
terjadi tanpa adanya kesempatan, sebagaimana ditunjukkan oleh bab 2. Organisasi
dapat mengeliminasi kesempatan dengan (1) secara akurat mengidentifikasi sumber-
sumber dan mengukur resiko (2) mengimplementasikan kontrol Detektif dan prefentif
yang tepat, (3) menciptakan penyebaran pemantauan oleh pegawai, dan (4)
memasang pemeriksaan independen, termasuk fungsi-fungsi audit efektif.
Mengidentifikasi sumber-sumber dan mengukur resiko berarti bahwa
organisasi membutuhkan sebuah proses di mana mendefinisikan area dengan resiko
terbesar dan mengevaluasi dan menguji kontrol yang meminimkan resiko tersebut.
Dalam mengidentifikasi resiko, organisasi harus mempertimbangkan karakteristik
organisasional, industri dan negara spesifik yang mendorong dan menghalangi
kecurangan.
Resiko yang melekat dalam lingkungan organisasi dapat dialamatkan dengan
sistem kontrol yang tepat. Ketika resiko telah dinilai, maka organisasi dapat
mengidentifikasi proses, kontrol dan prosedur lainnya yang dapat meminimkan
resiko. Sistem internal yang tepat meliputi lingkungan kontrol yang berkembang
dengan baik, sistem akuntansi yang efektif dan prosedur kontrol yang tepat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pegawai dan manajer – bukan auditor –
mendeteksi sebagian besar kecurangan. Oleh karena itu, pegawai dan manajer harus
diajarkan bagaimana untuk mengawasi dan mengenali kecurangan. Untuk melibatkan
pegawai dalam seluruh proses pemantauan penting, sediakan protocol untuk
komunikasi. Protocol tersebut menjelaskan detail siapa pegawai yang harus
melaporkan kecurigaan kecurangan dan apakah bentuk komunikasi yang harus
dilakukan. Protocol tersebut harus rahasia dan menekankan bahwa retribusi tidak
akan ditoleransi. Organisasi yang serius terhadap Pencegahan kecurangan harus
mempermudah pegawai dan manajer untuk maju dan harus mengganjar (tidak
menghukum) untuk melakukan itu.
Pendeteksian Kecurangan
Misalnya bahwa dalam kecurangan yang dilakukan oleh teller bank, jumlah
berikut dapat dicatat
Tabel 68
Ketika tertangkap, teller menyampaikan pernyataan sebagai berikut: ‘Saya
tidak dapat percaya saya mampu melakukan itu tanpa orang curiga, khususnya ketika
saya mulai mengambil dalam jumlah lebih besar.’
Seperti yang anda lihat, kecurangan dimulai dari jumlah sangat kecil, dengan
teller mencuri jumlah yang terus semakin besar kemudian. Ketika dia tidak
tertangkap, kepercayaan terhadap skemanya meningkat, dan dia menjadi rakus.
Sesungguhnya, anda akan mencatat setelah 23 Juli, terdapat periode dua minggu di
mana pencurian berhenti. Alasan mengapa dia melakukan itu ? r datang ke cabang
ketika dia bekerja. Anda akan juga melihat bahwa ketika auditor pergi, teller
melakukan penggelapan lagi tetapi jumlahnya kecil. Ini untuk sementara waktu, dia
menguji sistem untuk memastikan bahwa auditor tidak mendeteksi atau menggunakan
proses yang akan menunjukkan pencuriannya. Sekali lagi dia percaya bahwa dia tidak
akan tertangkap, maka jumlah yang dicari meningkat menjadi ratusan dolar per hari
Walaupun jumlah yang terlibat dalam contoh kita adalah kecil, pola ini terlalu
khusus. Sebagian besar kecurangan dimulai dari jumlah kecil, jika tidak terdeteksi
akan terus berlanjut pada jumlah lebih besar. Bahkan ketakutan atau ancaman dapat
membuat pelaku tidak melanjutkan pencuriannya sesaat, di mana dia kemudian
melakukan lagi ketika ancaman sudah berlalu. Karena mereka yang melakukan
kecurangan meningkatkan jumlah yang dicuri, dalam sebagian besar kasus, jumlah
yang diambil sebelum ditemukan adalah lebih besar daripada sebelumnya. Dalam
satu kasus, jumlah tersebut menjadi empat kali lipat setiap bulan selama periode
kecurangan! Sesungguhnya kecurangan kecil adalah kecurangan besar tetapi
tertangkap lebih awal. Dan dalam kasus di mana manajemen puncak atau pemilik
melakukan kecurangan, pencegahan sulit dilakukan, sehingga pendeteksian awal
penting. perhatikan kecurangan sebagai berikut:
Presiden dari perusahaan jasa New Hampshire secara sengaja melakukan
klasifikasi salah pegawai sebagai kontraktor independen bukannya sebagai
tenaga kerja sendiri. Klasifikasi salah tersebut memungkinkan dia membayar
pajak $211.201 dalam pembayaran pajak untuk periode tiga tahun. Selain itu,
dia menyampaikan perusahaan asuransi informasi salah tentang jumlah orang-
orang yang benar-benar bekerja, sehingga menghindari $426.463 dalam
kompensasi premium pekerja.
Ketika kecurangan dilakukan oleh pemilik organisasi kecil, yang melakukan
akuntansi sendiri, seperti pada kasus ini, maka kecurangan tidak dapat dicegah. Jika
pemilik melakukan kecurangan, tidak ada orang lain yang dapat menghentikannya.
Tetapi, penekanan dalam situasi ini pada pendeteksian kecurangan.
Karena sebagian besar kecurangan naik secara dramatis seiring waktu, sangat
penting bahwa kecurangan, ketika terjadi, dideteksi lebih awal. Pendeteksian
melibatkan langkah-langkah dan aksi yang digunakan untuk mengungkap
kecurangan. Ini tidak memasukkan investigasi yang dilakukan untuk menentukan
motif, seberapa besar, metode penggelapan, atau elemen-elemen pencurian lainnya.
Seperti yang akan anda temukan dalam bab selanjutnya, kecurangan berbeda dengan
kejahatan lain di mana kejadian kejahatan dapat dikenali secara mudah. Karena
kecurangan jarang jelas, satu tugas yang paling sulit adalah menentukan apakah ini
benar-benar terjadi.
Pendeteksian biasanya dimulai ketika pegawai, manajer atau korban melihat
‘bendera merah’, symptom seperti gangguan dalam trend angka, atau aset hilang yang
menunjukkan sesuatu mencurigakan. Sayangnya, bendera merah tidak selalu berarti
kecurangan telah terjadi. Terdapat dua cara utama untuk mendeteksi kecurangan : (1)
menurut kesempatan dan (2) secara proaktif mencari dan mendorong pengenalian
symptom awal. Di masa lalu, sebagian besar kecurangan dideteksi karena
kecelakaan. Sayangnya, pada saat pendeteksian kecurangan terjadi, kecurangan sudah
terjadi ketika um kerugian cukup besar. Dalam sebagian besar kasus, individual
dalam organisasi korban kecurangan curiga bahwa kecurangan terjadi tetapi tidak
sampai diangkat karena mereka tidak yakin, tidak ingin secara salah menuduh
seseorang, tidak tahu bagaimana melaporkan kecurangan, dan ketakutan dijuluki
whistleblower (pengadu).
Baru-baru ini, organisasi telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif untuk
lebih baik dalam mendeteksi kecurangan. Barangkali inisiatif pendeteksian paling
umum adalah mengetahui hotline di mana pegawai, rekan kerja, dan orang lain dapat
menelepon secara anonim. Beberapa hotline dipertahankan di dalam perusahaan, dan
lainnya outsoured kepada organisasi independen. (Asosiasi pemeriksa kecurangan
bersertifikat misalnya, memberikan pelayanan hotline berbasis fee). Organisasi yang
memasang hotline sekarang mendeteksi banyak kecurangan yang sebelumnya tidak
terdeteksi, tetapi juga membayar harga dalam melakukan itu. Tidak mengejutkan,
banyak panggilan tidak melibatkan kecurangan. Beberapa adalah olok-olok, beberapa
dimotivasi oleh dendam, marah, atau keinginan untuk membahayakan organisasi atau
individual; dan beberapa bendera merah masuk akal yang disebabkan oleh faktor-
faktor selain kecurangan.
Kecuali untuk hotline, organisasi baru-baru ini telah melakukan usaha
pendeteksian proaktif serius. Kemajuan dalam teknologi sekarang memungkinkan
organisasi menganalisis dan menggali database untuk mencari bendera merah. Bank
misalnya, menggunakan software yang mengidentifikasi kecurigaan kiting. Program
ini mengarahkan perhatian bank terhadap konsumen yang mempunyai volume
transaksi tinggi dalam periode waktu pendek. Perusahaan asuransi menggunakan
program ini untuk mengkaji klaim di dalam periode singkat setelah pembelian
asuransi. Beberapa program secara sistematis mengidentifikasi bentuk kecurangan
yang mungkin terjadi dengan mengkatalogkan bermacam-macam symptom yang
dihasilkan kecurangan, dan kemudian membangun query real time ke dalam sistem
komputer untuk mencari symptom ini. Penelitian pendeteksian kecurangan, sebagian
besar teknik pencarian dengan menggunakan komputer, sekarang dilakukan oleh
akademisi dan penyelidik lain. Seseorang yang benar-benar serius tertarik dalam
memahami dan melawan kecurangan harus mengikuti penelitian ini.
Investigasi Kecurangan
Mark adalah CEO dari McDonald Incorporated, dan istrinya Jane adalah
partner dalam perusahaan CPA dari Watkiss dan McCloy. Setelah bekerja keras
seharian, mereka bertemu pada restoran lokal untuk makan malam. Mark
menyampaikan pada Jane tentang insiden yang terjadi di tempat kerja dan
menunjukkan padanya catatan anonim yang dia peroleh : “Kamu lebih baik
memperhatikan hubungan antara John Beasley (manajer dari departemen pembelian)
dengan Brigadeer Company (supplier) karena sesuatu mencurigakan sedang terjadi’.
Mark tidak mempunyai ide siapa yang mengirimnya catatan dan tidak yakin tentang
apa yang harus dilakukan. dia menyampaikan pada Jane bahwa dia memperhatikan
kemungkinan kolusi dan menganggap harus melakukan itu terlebih dahulu. Jane tidak
percaya terhadap apa yang dia dengar. ‘Kejadian kebetulan apa’, dia merenung.
‘Sesuatu sangat serupa terjadi pada saya sea’. Dia menjelaskan bagaimana auditor
yunior mendekatinya, menyampaikan padanya bahwa dia perhatikan penjualan klien
overstate. Auditor menjelaskan bahwa dia telah menemukan beberapa kontrak
penjualan tanpa dukungan (biasanya, dokumentasi signifikan dilaporkan dalam
kontrak), semua ditandatangani pada akhir periode akuntansi. Dia memperhatikan
bahwa klien tersebut secara sengaja menggelembungkan revenue untuk m
memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
Kedua situasi tersebut perlu diselidiki. Jika Mark tidak menyelidiki petunjuk
anonim, dia mungkin tidak pernah mengungkap kemungkinan kecurangan penyuapan
dan penggelembungan biaya pembelian untuk perusahaan. Dengan cara yang sama,
Jane perlu menindaklanjuti potensial revenue klien.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa auditor harus menentukan apakah klien
overstate revenue. Pertama, pemegang saham perusahaan akan menghadapi kerugian
signifikan. Kedua kegagalan auditor untuk mengungkap overstatement dapat
mengarahkan mereka kepada aksi legal (dan konsekuensi menghasilkan kerugian).
Terakhir, dan barangkali yang terpenting, sebuah overstatement terhadap revenue
mengekspos integritas manajemen kepada keraguan serius bahwa perusahaan menjadi
‘tidak dapat diaudit’.
Kedua situasi tersebut menciptakan ‘predikasi kecurangan’. Predikasi merujuk
pada lingkungan yang, bila digunakan secara keseluruhan, akan menghasilkan
profesional hati-hati, profesional, percaya sebuah kecurangan sudah terjadi, sedang
terjadi atau akan terjadi. Investigasi kecurangan harus tidak dilakukan tanpa
predikasi. Sebuah dugaan kecurangan terhadap pihak lain tidak perlu, tetapi harus ada
dasar yang memadai memperhatikan bahwa kecurangan sedang terjadi. Ketika
predikasi muncul, dalam kasus ini, investigasi biasanya dilakukan untuk menentukan
apakah kecurangan terjadi ataukah tidak, sebagaimana halnya siapa, mengapa,
bagaimana, kapan dan di mana elemen-elemen kecurangan terjadi. Tujuan dari
investigasi adalah menemukan kebenaran – menentukan apakah symptom benar-
benar menampilkan kecurangan atau apakah mereka menampilkan kesalahan tidak
disengaja atau faktor-faktor lain. Investigasi kecurangan adalah sebuah masalah yang
kompleks dan sangat sensitif. Jika investigasi awal dilakukan, reputasi individual
tidak bersalah bisa tercoreng, pihak-pihak yang salah tidak terdeteksi dan bebas
mengulangi aksinya, dan entitas yang dilanggar mungkin tidak mempunyai informasi
untuk digunakan dalam mencegah dan mendeteksi insiden serupa atau memulihkan
kerugian.
Pendekatan Terhadap Investigasi Kecurangan
Investigasi harus dengan persetujuan manajemen. Karena mereka mungkin
agak mahal, investigasi harus dilakukan hanya ketika tidak alasan untuk percaya
bahwa kecurangan sudah terjadi (ketika predikasi muncul). Pendekatan investigasi
berbeda-beda, walaupun sebagian besar penyelidik menggunakan wawancara.
Investigasi kecurangan dapat diklasifikasikan menurut tipe bukti yang
dihasilkan atau elemen-elemen kecurangan. Dengan menggunakan pendekatan
pertama, bukti dalam kotak di bawah ini menumbuhkan empat klasifikasi bukti
The evidence square halaman 71
Empat tipe bukti yang dikumpulkan dalam investigasi kecurangan adalah
sebagai berikut:
1. Bukti Testimonial, di mana dikumpulkan dari individual. Teknik
investigasi khusus yang digunakan untuk mengumpulkan bukti testimoni
adalah wawancara, interogasi, dan pengujian kejujuran.
2. Bukti dokumenter, di mana dikumpulkan dari paper, komputer, dan
sumber tertulis atau tercetak lainnya. Beberapa ekonomi yang paling
umum untuk mengumpulkan bukti ii meliputi pengkajian dokumen,
pencarian catatan publik, audit, pencarian komputer, perhitungan
kekayaan bersih, dan analisis pernyataan keuangan.
3. Bukti fisik meliputi sidik jari, bekas ban, senjata, kekayaan yang dicuri,
identifikasi angka atau tanda dari obyek yang dicuri, dan bukti nampak
lain yang dapat dihubungkan dengan aksi. Pengumpulan bukti fisik
seringkali melibatkan analisis forensik oleh ahli.
4. observasi pribadi melibatkan bukti yang dikumpulkan oleh penyelidik itu
sendiri, termasuk invigilasi, pengawasan, operasi terbuka, dan lain-lain.
Banyak profesional lain merujuk kepada mengklasifikasikan pendekatan
penyelidikan yang tepat didasarkan pada tiga elemen kecurangan, sebagaimana
ditunjukkan oleh segitiga pada halaman selanjutnya.
Investigasi pencurian melibatkan usaha untuk menangkap pelaku dalam
aksinya dan usaha pengumpulan informasi. Investigasi penyembunyian berfokus
kepada pencatatan, dokumen, program komputer dan server, dan tempat lain di mana
pelaku mungkin mencoba menyembunyikan kekurangannya. Investigasi konversi
melibatkan pencarian cara di mana pelaku telah membelanjakan aset yang dicuri.
Sebuah teknik investigasi keempat melibatkan teknik investigative, metode
penyelidikan, memperhatikan seluruh pendekatan ketika diaplikasikan pada seluruh
elemen-elemen ini. demikian, pendekatan untuk mengklasifikasikan teknik
penyelidikan disebut dengan segitiga kecurangan plus pendekatan penyelidikan.
Dalam bab 7, kami akan membahas metode investigasi yang jatuh dalam masing-
masing keempat kategori ini.
Melakukan Investigasi Kecurangan
Untuk sekarang, penting untuk mengetahui bahwa penyelidik kecurangan
membutuhkan beberapa cara untuk mengkoordinasi investigasi. Beberapa investigasi
sangat besar dan pelaksanaan langkah-langkah investigasi dalam urutan salah atau
melakukan secara tidak tepat dapat menghasilkan kegagalan investigasi dan problem
lain. Sesungguhnya, sangat penting bahwa anda memahami resiko signifikan yang
dihadapi investigasi.
Anda harus mengingat bahwa investigasi kecurangan adalah pengalaman
traumatis bagi setiap orang yang terlibat, termasuk pelaku. Seperti disampaikan
sebelumnya, sebagian besar pelaku adalah pelaku pertama kali yang mempunyai
reputasi bagus di tempat kerja, dalam masyarakat, keluarga dan gereja. Kadang-
kadang, mengakui bahwa mereka diselidiki untuk kecurangan atau melakukan
kecurangan lebih menakutkan bagi mereka. Perhatikan berita kematian berikut.
Pelayanan memorial untuk John Nones akan digelar pada hari Kamis, 5 Mei
19xx, pada rumah pemakaman Springer-Wilson. John berusia 35 tahun pada
saat kematiannya. Dia meninggalkan ibu, Jane Jones, dan seorang adik, Tom
Jones. John hidup g istrinya, Rebecca, dan empat anak dengan usia 9,7,6 dan
4 tahun. Dia juga hidup dengan tiga saudara, seorang adik perempuan dan
ayahnya. Dalam lingkungan berbunga, silahkan buat kontribusi terhadap
Improvement memorial fund for children.
Berita kematian ini terjadi pada orang yang melakukan penggelapan $650.000
uang perusahaan. Selama periode tujuh tahun, dia menggelapkan hampir separuh
uang yang diterima dari konsumen, ketika perusahaan akhirnya menentukan bahwa
dia mencuri, dia dipanggil dan memintanya untuk bertemu pengacara perusahaan
pada pagi berikutnya. John melakukan dua hal setelah menerima panggilan telepon.
Pengacaranya diberitahu bahwa dia telah mencuri uang perusahaan selama tujuh
tahun dan memintanya mewakili dia dalam pertemuan dengan pengacara perusahaan
dalam pagi selanjutnya. Kemudian dua jam selanjutnya dia menjatuhkan diri dari
gunung dan melakukan bunuh diri, demonstrasi tragis mengapa investigasi harus
dilakukan secara hati-hati.
Mempertahankan etika tinggi dalam melakukan investigasi juga penting.
setidaknya, investigasi kecurangan harus dilakukan sebagai berikut:
1. Mereka harus dilakukan hanya untuk ‘membangun kebenaran terhadap
masalah yang dipertanyakan.
2. Individual yang melakukan investigasi harus berpengalaman dan obyektif.
Jika individual tersebut tidak bekerja secara hati-hati untuk memilih kata-
kata guna menjelaskan insiden atau tidak mempertahankan perspektif
netral, obyektivitas mereka segera menjadi kecurigaan di mata manajemen
dan pegawai. Investigator harus tidak pernah langsung melompat ke
kesimpulan.
3. Beberapa hipotesis investigator tentang apakah seseorang melakukan
kecurangan atau tidak harus dilindungi secara tepat ketika membahas
kemajuan investigasi d orang lain. Walaupun investigator bagus seringkali
membentuk opini awal atau kesan, mereka harus secara obyektif menilai
setiap bagian informasi didasarkan pada fakta yang diketahui dan bukti
harus selalu dirahasiakan dalam investigasi.
4. investigator harus memastikan bahwa mereka yang perlu tahu (contohnya
manajemen) diberitahukan aktivitas-aktivitas investigasi dan setuju
terhadap teknik dan investigasi yang dilakukan.
5. investigator yang baik harus memastikan bahwa seluruh informasi yang
dikumpulkan selama penyelidikan diperkuat secara independen dan
ditentukan secara faktual benar. Kegagalan untuk memperkuat bukti
adalah kesalahan umum dari investigasi tidak berpengalaman.
6. investigasi harus berhati-hati untuk menghindari teknik penyelidikan yang
meragukan. Investigator berpengalaman memastikan bahwa teknik yang
digunakan secara ilmiah dan legal kuat dan wajar. Kedalaman dan keuletan
adalah teknik yang tidak diragukan lagi untuk menghasilkan kesimpulan
sukses.
7. investigator harus melaporkan seluruh fakta secara adil dan obyektif.
Komunikasi melalui bentuk investigasi, dari tahap awal sampai laporan
akhir, harus dikontrol secara hati-hati untuk menghindari opini dan fakta
tak jelas. komunikasi, termasuk laporan penyelidikan, harus tidak hanya
memasukkan informasi yang diperoleh untuk menunjukkan kesalahan,
tetapi juga memasukkan fakta dan informasi yang mungkin membebaskan
dari tuduhan. Kelalaian dan kegagalan untuk mendokumentasikan
informasi adalah cacat investigative yang serius, dengan potensial
konsekuensi serius.
Aksi Legal
Satu keputusan utama dari perusahaan, stakeholder dan lainnya harus
ditentukan ketika kecurangan sudah diketahui dan apa tindakan selanjutnya yang
harus diambil. mengapa kecurangan terjadi harus selalu ditentukan, dan kontrol atau
tindakan lainnya untuk mencegah atau menghalangi kejadian ulang harus
diimplementasikan. Pertanyaan yang seringkali menyulitkan dan lebih besar yang
harus dialamatkan adalah apakah tindakan legal yang harus dilakukan dengan melihat
pada pelakunya.
Sebagian besar organisasi dan korban kecurangan lainnya biasanya membuat
satu dari tiga pilihan berikut : (1) tidak melakukan tindakan legal, (2) melakukan
pemulihan perdata dan/atau (3) melakukan tindakan pidana terhadap pelaku, di mana
kadang-kadang dilakukan untuk mereka oleh agensi-agensi penegak hukum.
walaupun kita mengalamatkan hukum perdata dan pidana di bab 1, dan akan berfokus
pada aksi legal dalam bab mendatang, tepat menjelaskan secara singkat di sini review
pro dan kontra masing-masing dari alternatif tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa aksi legal yang dilakukan terhadap pelaku
kurang dari setengah kasus. Manajemen seringkali ingin menemukan kecurangan
sesegera mungkin. Mereka memahami bahwa melakukan aksi legal adalah hal mahal,
memakan waktu, kadang-kadang memalukan, dan seringkali dianggap penggunaan
waktu yang tidak produktif. Sayangnya, ketika organisasi tidak melakukan aksi legal,
kata-kata serius yang seringkali terjadi adalah ‘tidak ada hal serius yang terjadi jika
anda mencuri dari perusahaan’. Pegawai yang menerima pesan ini lebih
memungkinkan untuk mencuri daripada pegawai yang memahami bahwa ukuran
‘berbentuk vonis hukuman’ akan dilakukan terhadap aksi tidak benar. Ketika
perusahaan Fortune 500 mengubah pendiriannya terhadap kecurangan dari ‘CEO
yang diinformasikan ketika seseorang melakukan kecurangan’ kepada ‘CEO
menginformasikan kapan seseorang yang melakukan kecurangan tidak dituntut’,
jumlah kecurangan dalam perusahaan menurun secara signifikan.
Aksi Perdata
Sebagaimana ditunjukkan oleh bab 1, tujuan dari aksi perdata adalah
mengembalikan uang atau aset lainnya dari pelaku dan lainnya yang berhubungan
dengan kecurangan. Aksi perdata jarang dalam kasus kecurangan pegawai (karena
pelaku biasanya sudah menggunakan uang), tetapi lebih umum ketika kecurangan
melibatkan organisasi lain. vendor yang menyuap pegawai perusahaan seringkali
menjadi target aksi perdata oleh perusahaan korban, khususnya jika kerugian tinggi.
Dengan cara yang sama, stakeholder dan kreditor yang menderita kerugian dari
kecurangan manajemen hampir selalu menuntut bukan saja pelaku, tetapi biasanya
auditor dan lainnya yang berhubungan dengan perusahaan. pengacara penuntut
biasanya lebih dari sekedar mau untuk mewakili pemegang saham dalam class action,
tuntutan hukum dengan fee kontingen.
Aksi Pidana
Aksi pidana hanya dapat dilakukan oleh agensi-agensi perundang-undangan
atau penegakan hukum. organisasi yang memutuskan untuk melakukan aksi pidana
terhadap pelaku harus bekerja dengan agensi-agensi federal negara bagian atau lokal
untuk membuang pegawai mereka atau pelaku lainnya dituntut. Pelaku mungkin
diminta untuk masuk e dalam perjanjian restitusi untuk membayar kembali uang yang
dicuri untuk periode waktu tertentu. Pinalti pidana yang dilakukan untuk kecurangan
menjadi semakin umum. Eksekutif corporate yang melakukan kecurangan seringkali
diberi vonis 10 tahun dan diperintahkan untuk membayar denda sama dengan jumlah
yang digelapkan. Namun demikian jauh lebih sulit melakukan dakwaan pidana
daripada mendapatkan keputusan dalam kasus perdata. Sementara hanya jumlah bukti
lebih besar (lebih dari 50%) dibutuhkan untuk memenangkan kasus perdata, dakwaan
hanya akan sukses jika terdapat bukti ‘di luar keraguan yang masuk akal; bahwa
pelaku ‘secara sengaja’ mencuri uang atau aset lain.
Ringkasan
Sebagian besar organisasi menggunakan sebagian besar dari dolar untuk
melawan kecurangan dengan menyelidiki kecurangan ketika predikasi muncul.
Investigasi hanya satu dari empat aktivitas yang berhubungan dengan kecurangan.
Organisasi yang tidak bekerja secara proaktif untuk mencegah kecurangan untuk
mencegah dan mendeteksi kecurangan dapat menjadi target skema kecurangan, dan
scam muncul dengan biaya lebih besar. Selain itu, bahkan ketika organisasi berhasil
menyelidiki kecurangan, mereka seringkali semata-mata memecat pelaku bukannya
melakukan aksi legal karena pemecatan adalah ‘jalan keluar mudah’. Sayangnya,
organisasi yang hanya memecat atau tidak memberi sanksi pada pelaku juga
mengalami lebih banyak kecurangan daripada organisasi yang menegakkan kebijakan
penuntutan ketat. Pelaku seringkali pelaku pertama dan mungkin pegawai terhormat,
klien, vendor, atau konsumen. jika dihentikan, mereka biasanya tidak memberitahu
alasan pemecatan kepada keluarga. Karena mereka tidak menderita penghinaan dari
teman, anggota keluarga dan lainnya yang dicintai ketika orang menyadari kejahatan
mereka, pelaku seringkali melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berulang-ulang
ketika kesempatan muncul.
Organisasi harus memutuskan berapa banyak kecurangan yang rela mereka
toleransi. Walaupun sulit untuk mendapatkan statistik akurat, peneliti menunjukkan
bahwa uang yang digunakan untuk pencegahan proaktif dan p pendeteksian dan
tindak lanjut legal yang kuat cenderung mengurangi kejadian kecurangan mendatang.
satu perusahaan Fortune 500 dengan kira-kira $25 juta kecurangan setiap tahun
memutuskan untuk melakukan langkah-langkah proaktif dalam mengurangi
kecurangan. Perusahaan bekerja keras pada pencegahan, termasuk membuat video
yang ditunjukkan secara periodik untuk melatih pegawai sadar kecurangan
(sebagaimana pelatihan kesadaran dalam aktivitas-aktivitas yang tidak diinginkan
lainnya, seperti penyalahgunaan obat-obatan, pelanggaran keselamatan dan
diskriminasi). Perusahaan juga memberi pegawai kartu yang menentukan siapa yang
harus mereka hubungi jika melihat masalah ini. sebuah kode perilaku proaktif
dikembangkan, dan setiap pegawai menandatanganinya setiap tahun. Ini juga
difokuskan kepada metode pendeteksian, termasuk teknik pencarian komputer dan
kecurangan hotline. Terakhir, dikembangkan kebijakan kecurangan komprehensif
yang menentukan siapa dan bagaimana potensial kecurangan akan diselidiki dan apa
aksi yang akan diambil terhadap pelaku kecurangan. Usaha ini memberikan hasil
deviden besar, khususnya didasarkan pada efek multiplier yang dibahas dalam bab 1.
pada tahun kedua, diketahui kecurangan dalam organisasi kurang dari $1 juta setiap
tahun
IT Kunci
Manajemen Otokratis. Manajemen yang dilakukan oleh beberapa orang kunci yang
tidak menerima saran atau partisipasi dari pegawai lain.
Kolusi Kecurangan dilakukan oleh dua orang pegawai atau lebih, masing-masing
memiliki tanggung jawab yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kecurangan.
Lingkungan kontrol. Aksi, Kebijakan, Dan Prosedur yang mencerminkan sikap
manajemen puncak keseluruhan, direktur, dan pemilik lain tentang kontrol
dan pentingnya ini bagi entitas.
Bukti dokumenter. Bukti yang dikumpulkan dari kertas, dokumen, catatan komputer
dan sumber-sumber tertulis, cetakan atau elektronik lainnya
Penggelapan. Pencurian atau kecurangan apropriasi uang melalui penipuan;
seringkali sering digunakan secara bertukar dengan istilah kecurangan.
Kotak bukti. Kategorisasi prosedur investigasi kecurangan yang memasukkan bukti
testimonial, bukti dokumenter, bukti fisik, dan observasi pribadi.
Pemeriksaan independen. Prosedur untuk memverifikasi dan memantau kontrol
lain.
Resiko inheren; Sebuah kerentanan bisnis terhadap kecurangan, diasumsikan bahwa
kontrol yang tepat tidak dilakukan.
Struktur kontrol internal. kebijakan dan prosedur khusus yang dirancang untuk
memberikan manajemen jaminan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran
dipercaya penting untuk dipenuhi oleh entitas.
Invigilasi. Menentukan kontrol sementara ketat terhadap aktivitas-aktivitas selama
periode observasi, kecurangan benar-benar tidak mungkin dilakukan. ini
melibatkan detail pencatatan sebelum, selama dan setelah periode invigilasi
dan membandingkan aktivitas yang mencurigakan selama tiga periode untuk
mendapatkan bukti tentang apakah kecurangan terjadi.
Kecurangan Suap. Kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dan vendor perusahaan
atau konsumen. Biasanya melibatkan pegawai membeli barang atau jasa dari
vendor pada harga overstate atau memberi konsumen harga di bawah normal,
dan pada gilirannya vendor atau konsumen membayar ‘suap’ pegawai dengan
(1) mentransfer dana dari satu bank kepada lainnya dan (2) mencatat kuitansi
saat atau sebelum tanggal neraca dan pembayaran setelah tanggal neraca.
Manajemen partisipatif. Gaya manajemen yang mengharap setiap orang dalam
organisasi menggunakan kepemilikan dan pertanggungjawaban terhadap
perilaku dan tanggung jawab mereka dan memungkinkan input terhadap
keputusan.
Bukti observasi pribadi. Bukti yang dirasakan (dilihat, didengar, dirasakan dan
sebagainya) oleh investigator.
Bukti fisik. Bukti nampak – termasuk sidik jari, jejak ban, senjata, kekayaan yang
dicuri, angka identifikasi atau tanda obyek yang dicuri dan seterusnya.
Predikasi. Lingkungan yang bila diperhatikan secara keseluruhan akan membuat
profesional bijaksana percaya bahwa kecurangan telah terjadi, sedang terjadi
atau akan terjadi.
Bukti testimonial. Bukti yang didasarkan pada teknik query seperti wawancara,
interogasi dan pengujian kejujuran.
Kasus Pendek
Kasus 1. anda adalah konsultan untuk Long range Builder, sebuah perusahaan yang
melakukan spesialisasi dalam produksi massal kayu penopang. Penopang
mereka digunakan dalam membangun rumah di seluruh Amerika Serikat,
Kanada dan Meksiko. Ketika anda mengimplementasikan program
pencegahan kecurangan, anda bermaksud menekankan menciptakan budaya
kejujuran dan integritas perusahaan.
1. Apakah elemen-elemen penting yang menjadi faktor kunci dalam
menciptakan budaya etis ?
2. Bagaimanakah anda akan mengimplementasikan elemen-elemen ini dalam
perusahaan anda?
Kasus 2. Anda adalah ahli kecurangan untuk perusahaan Fortune 500 yang terletak di
Miami, Florida. Dalam sebuah pertemuan terbaru dengan komite eksekutif, seorang
pimpinan menjelaskan bahwa program pencegahan kecurangan yang mengajarkan
manajer dan pegawai bagaimana untuk mendeteksi dan melaporkan kecurangan,
menimbulkan biaya perusahaan $150.000 setahun. Dia kemudian menyatakan bahwa
ini adalah pemborosan waktu dan uang bagi perusahaan untuk mendidik pegawai dan
manajer tentang kecurangan. “Adalah tanggung jawab auditor untuk mendeteksi
kecurangan bukan?’ dia bertanya. Presiden meminta anda untuk menjelaskan
mengapa manajer dan pegawai harus dididik dalam mendeteksi kecurangan.
1. Apakah yang akan anda sampaikan kepada komite tentang pentingnya
pelatihan manajer dan pegawai dalam pendeteksian kecurangan.
2. Presiden selanjutnya bertanya pada analisa tentang cara efektif untuk
melibatkan pegawai dan manajer dalam pencegahan dan pendeteksian
kecurangan apakah yang akan anda katakan?
Kasus 3. Anda baru-baru ini mendapatkan MBA, anda sekarang bekerja pada
Roosevelt Power Plant. Boss anda, Mr.Jones, baru-baru ini menjelaskan pada anda
sebuah kecurangan besar yang baru-baru ini terjadi di perusahaan. dia ingin anda tahu
apa aksi yang anda pikir harus dilakukan untuk memastikan bahwa kecurangan
sebesar ini tidak terjadi lagi. Setelah menganalisis prosedur perusahaan, nada
menampilkan rekomendasi kepada Mr jones. Dia menyampaikan berikut ini
‘Ciptakan budaya kejujuran dan ciptakan lingkungan kerja positif bagi pegawai’. Dia
ingin mengetahui bagaimana lingkungan kerja positif dapat mencegah pendeteksian
kecurangan.
1. Bagaimanakah anda akan menjawab pertanyaan Mr Jones?
2. Mengapa anda menyampaikan padanya tentang lingkungan kerja negatif d
kecurangan ?
Kasus 4. Penting untuk mengangkat pegawai yang jujur dan mempunyai kode etika
pribadi yang dikembangkan dengan baik. Derek Bok, mantan profesor hukum dan
presiden universitas Harvard menyampaikan bahwa kampus dan universitas empiris
kewajiban khusus untuk melatih siswa menjadi paham dan menerima tentang isu
moral dan etis. Lainnya menyimpulkan bahwa tidak mungkin mengajarkan etika.
Apakah yang anda pikirkan ? Dapatkah etika diajarkan? Jika anda setuju bahwa
universitas kampus dapat mengajarkan etika, bagaimanakah dimensi etika bisnis
diajarkan kepada siswa.
Kasus 5. Pada 2001, negara Peru masuk ke dalam pergolakan politik ketika presiden,
Alberto Fujimori, dituduh melakukan konspirasi dengan pimpinan tentara nasional
untuk menerima suap dan mencuri uang dari pemerintah. Sebagai hasilnya, Fujimori
membuat negara tersebut menghindari penuntutan dan tuduhan. Fujimori dipilih 10
tahun sebelumnya didasarkan pada janjinya untuk mengurangi inflasi dan memerangi
terorisme. Dia juga dipilih untuk kejujuranya. Sesungguhnya, banyak orang
mengekspresikan pemikiran ‘Seluruh presiden mencuri dari kita, tetapi dia mencuri
paling sedikit’ Apakah yang dapat dilakukan oleh orang-orang Peru untuk
menghindari kecurangan yang dilakukan oleh presiden Fujimori.
Kasus Luas
Kasus 6. Peter Jones, akuntan senior, dan Marry Miller, akuntan yunior adalah sama-
sama akuntan untuk perusahaan XYZ, sebuah perusahaan ukuran sedang. Peter telah
bekerja dengan perusahaan selama empat tahun dan bertanggung jawab terhadap
departemen pembelian. Mary bekerja pada perusahaan selama tiga tahun, dan tidak
pernah meminta liburan atau cuti pada tiga tahun terakhir. Dia bertanggung jawab
untuk faktur kas dan pembelian. Dia juga mengumpulkan uang dari register,
menghitung dan mencocokan dengan faktur, kuitansi catatan harian, dan
menempatkan uang di brankas. Sekali seminggu dia mengambil kertas kerja dari
supervisor Susan Lowe, yang memeriksanya. Mary sekarang diberhentikan dari
perusahaan. Pada saat pemberhentian, Peter diminta untuk mengambil alih tanggung
jawab Mary sementara dicarikan penggantinya. Peter segera menyadari bahwa
catatan akuntansi telah dimanipulasi dan dana telah digelapkan. Investigasi
menunjukkan bahwa kira-kira $30.000 telah dicuri.
1. Apakah faktor-faktor yang anda pikir sehingga memungkinkan kecurangan
ini terjadi ?
2. bagaimanakah kecurangan ini dapat dihindari?