68
BAB 3
ANALISIS STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI IS/IT
3.1. Sejarah Perusahaan
Jasa Marga didirikan tahun 1978 ketika jalan bebas hambatan pertama yang
menghubungkan jakarta dengan Bogor selesai dibangun. Dengan pertimbangan
agar biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut dapat dilakukan
secara mandiri tanpa membebani anggaran Pemerintah, Menteri Pekerjaan Umum
ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan pendirian sebuah persero untuk mengelola jalan
tersebut. Terbitlah Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1978 tentang Penyertaan
Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian persero.
PT Jasa Marga (Persero).Tbk dibentuk pada tanggal 1 Maret 1978 dengan
tujuan menyelenggarakan jalan tol di Indonesia. Pada tanggal 9 Maret 1978,
Presiden Soeharto meresmikan jalan tol tersebut sebagai jalan tol pertama di
Indonesia yang diberi nama Jagorawi dengan karyawan 200 orang.
Sejak saat itu Jasa Marga bersama pemerintah terus membangun jalan-jalan
tol baru di wilayah Jabotabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya dan Medan.
Sampai dengan akhir tahun 80-an, Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara
jalan tol di Indonesia, hingga kemudian Pemerintah mengundang pula investor
swasta. yang berfungsi sebagai regulator menjadi investor jalan tol dari
Pemerintah. Jasa Marga siap bersaing dengan investor jalan tol swasta dalam
membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol.
69
Tahun 2003, Jasa Marga bekerja sama dengan investor dari Malaysia,
melalui Net One Solution Ltd. telah memberikan jasa manajemen pengoperasian
Jembatan Tol Jamuna di Bangladesh selama lima tahun.
Pada tanggal 12 November 2007, status Jasa Marga berubah menjadi
Perusahaan Terbuka dengan melepas 30% sahamnya kepada publik melalui Bursa
Efek Indonesia.
Sampai saat ini Jasa Marga telah membangun dan mengoperasikan 13 (tiga
belas) ruas jalan tol yang dikelola oleh 9 (sembilan) kantor Cabang dan 1 (satu)
Anak Perusahaan yaitu PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) yang seluruhnya
mencapai hampir 500 km dengan karyawan lebih dari 5,000 orang.
Jasa Marga terus melakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan nilai
perusahaan. Modernisasi, Good Corporate Governance, Efisiensi dan Sumber
Daya Manusia yang handal menjadi dasar ke arah peningkatan value perusahaan
untuk tetap menjadi "Leader" dalam industri jalan tol merupakan tekad perusahaan
saat ini dan di masa mendatang.
3.2. Visi dan Misi Perusahaan
Sejalan dengan perubahan perundang undangan dan Peraturan Pemerintah
mengenai jalan tol melalui UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan PP No.15
Tahun 2005 tentang Jalan Tol, dimana peran Jasa Marga yang semula sebagai
otorisator, pengembang dan operator, berubah menjadi pengembang dan operator
saja, maka Perusahaan sejak tahun 2006 telah mengubah visi dan misinya menjadi
sebagai berikut:
70
3.2.1. Visi Perusahan
Menjadi Perusahaan modern dalam bidang pengembangan dan
pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin (leader) dalam industri jalan tol
dengan mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia, serta memiliki
daya saing yang tinggi di tingkat Nasional dan Regional.
3.2.2. Misi Perusahaan
Menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan, sehingga Perusahaan
menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia dan usaha
terkait lainnya, dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan
Perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol
melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah
manajemen perusahaan modern dengan tata kelola yang baik
3.2.3. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan merupakan garis besar haluan perusahaan berkaitan
dengan sasaran, kebijakan, strategi dan program kerja yang ditetapkan oleh
manajemen dalam rangka pengelolaan perusahaan kedepannya.
1. Bidang Pengembangan
Tujuannya adalah pembangunan jalan tol pertama, Bogor Ring Road
(7,8 Km), Semarang –Solo (75,67 Km), Gempol –Pasuruan (32 Km),
Cengkareng – Kunciran (15,2 Km), Kunciran – Serpong (11,2 Km),
JORR W2 (7,57 Km), dan relokasi Porong – Gempol (10 Km). kedua
71
, perolehan hak pengusahaan jalan tol dengan opsi antara lain : JORR
W1, Surabaya-Mojokerto, Pasir Koja- Soreang, dan tol dalam kota
DKI Jakarta, ketiga, eksplorasi usaha-usaha lain yang in-line dengan
bisnis jalan tol (seperti transportasi, property dan periklanan).
2. Bagian Operasional
• Transaksi tol dimana peralatan transaksi semi otomatis terintegrasi
yang menetapkan system elektronik (e-payment) minimum 30%
dari total transaksi.
• Pelayanan lalu lintas, waktu respon bantuan bagi pemakai jalan
maksimum 20 menit. Informasi real time tersedia disemua gerbang
masuk utama dengan 90% informasi yang diterima Petugas Sentra
Komunikasi (Senkom) berasal dari monitor CCTV.
• Pelayanan konstruksi, mempertahankan kapasitas jalan dengan V/C
rasio kurang dari 0,8 mengembalikan kualitas dan kehandalan
semua jalan tol yang ada ketingkat standar. Mewujudkan
lingkungan jalan tol hijau serta merehabilitas seluruh laha kritis
yang berpotensi longsor dengan menanami pohon.
3. Bagian Keuangan
Tujuan yang ingin dicapai dalam bidang ini adalah memastikan
tersedianya pendanaan untuk ruas jalan tol baru dengan biaya yang
efisien (pertumbuhan organik), mempersiapkan struktur keuangan
keuangan yang mendukung pertumbuhan un-organik, diverifikasi
instrument pinajaman melalui pasar modal, implementasi system
72
terkomputerisasi dengan keuangan dan penyempurnaan prosedur
transaksi keuangan sampai dengan penyusunan laporan keuangan.
4. Bidang Pengembangan SDM
• SDM yang dicakup aspek :
- Organization & Corporate Management. Terbentuknya
oraganisasi yang fokus pada pengembangan dan pengoperasian
jalan tol, terciptanya organisasi perusahaan yang ramping dan
berdaya guna,terciptanya oraganisasi pemebelajar dan
memenuhi kelancaran tugas yang berkualitas prima.
- Emplowermwnt, tersesuainya jumlah karyawan dengan
pendekatan manajemen berbasis teknologi Gardu Tanpa
Orang/Electronic Toll Collection I (GTO/ETC).
- Remuneration system, terciptanya system remunasi yang dapat
mendorong karyawan untuk berprestasi dan bersinergi secara
professional.
- Competency Management and Value creation. Tersusunya
kamus kompetensi jabatan PT Jasa Marga (Persero). Tbk,
tersusunya program pelatihan yang berbasis kompetensi dan
perancangan karir, dan terlaksananya kaderisasi pimpinan.
• Bisnis proses manajemen yang mencakup aspek :
- manajemen kinerja ekselen
- manajemen mutu
- manajemen resiko
73
• Public relation, optimalisasi program CSR, meningkatkan citra dan
nilai saham perusahaan, meningkatkan awarness public terhadap
perusahaan, menjaga hubungan baik dengan stake holder dan
meningkatkan rasa saling memiliki dan kebanggan karyawan
terhadap perusahaan.
• Sistem teknologi informasi, dimana menerapkan intergrasi proses
bisnis jalan tol.
74
3.3. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk
75
3.4. Tugas dan Tanggung Jawab
3.4.1. Divisi Pengembangan Jalan Tol
Tugas:
menyelengagarakan kegiatan perencanaan, identifikasi, analisa peluang,
dan kelayakan pengembangan/pengeoperasian jalan tol baru, penyusunan
bisnis plan dan proposal tender investasi, pemilihan mitra kerja, negosiasi
dan analisa perjanjian pengusaha jalan tol, monitoring dan review
pelaksanaan investasi jalan tol, pengendalian, pemantauan kinerja dan
kepatuhan anak perusahaan, serta analisa resiko terhadap investasi jalan tol,
dengan memperhatikan system dan ketentuan yang berlaku, serta
kemampuan perusahaan agar perusahaan dapat mengembangkan jaringan
jalan tol.
Tanggung jawab :
o Terlaksananya pengembangan jalan tol baru.
o Terlaksananya perencanaan bisnis dan proposal tender investasi jalan
tol.
o Terlaksananya pemilihan mitra bisnis perusahaan dalam pengusahaan
jalan tol.
o Terlaksananya moitoring dan review pelaksanaan investasi jalan tol.
o Terlaksananya pengendalian, pemantauan kinerja dan kepatuhan anak
perusahaan.
o Tersedianya usulan jadwal pelaksanaan rapat umum pemegang saham
anak perusahaan.
76
o Terlaksananya analisan resiko terhadap investasi tol.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam
seluruh aktivitas di unit kerja.
3.4.2. Divisi Pengembangan Usaha Lain
Tugas:
Menyelanggarakan kegiatan identifikasi dan evaluasi peluang usaha lain,
penyusunan stategi, analisa prospek, kelayakan dan peluang usaha, negosiasi
dan pemilihan mitra kerja, penyusunan dan analisa perjanjian perusahaan
usaha lain, monitoring dan pengendalian bisnis, pemantauan kienerja dan
kepatuhan anak perusahaan usaha lain, persiapan dan pelaksanaan rapat
umum pemegang saham anak perusahaan usahala lain, monitoring,
pelaksanaan dan pengadministrasian pengadaan lahan, penyiapan tata laksana
perencanaan, pelaksanaan dan pengandalian pembangunan usaha lain, seta
analisa resiko terhadap investasi usaha lain, dengan meperhatikan system dan
peraturan yang berlaku agar perusahaan memperoleh peningkatan laba dari
usaha lain.
77
Tanggung jawab :
o Tersajinya alternative peluang usaha lain yang berhubungan dengan
usaha perusahaan.
o Terlaksananya strategi dan analisa prospek terhadap investasi usaha lain.
o Terlaksananya monitoring dan pengendalian bisnis investigasi usaha lain.
o Terlaksananya pemilihan mitra bisnis perusahaan dalam pengusahaan
usaha lain.
o Terlaksananya pemantauan kinerja dan kepatuhan anak perusahaan usaha
lain.
o Terjadinya jadwal pelaksanaan rapat umum pemegang saham anak
perusahaan usaha lain.
o Terlaksananya analisa resiko terhadap investasi usaha lain.
o Terlaksananya monitoring dan pengendalian pembangunan fasilitas untuk
investasi usaha lain.
o Tersedianya data estimasi kebutuhan lahan serta terlaksananya
monitoring dan pengadministrasian pengadaan lahan untuk pembangunan
usaha lain.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
78
3.4.3. Divisi Teknik
Tugas :
Menyelenggarakan kegiatan penyiapan tata laksana perencanaan dan
pelaksanaan teknik, perencanaan dan pelaksanaan mutu teknik,
pengembangan rekayasa teknik dan lalu lintas dalam proses pembangunan
jalan tol besesrta sarana pendukungnya, perencanaan, evaluasi, monitoring
serta pengadministrasian pengadaan lahan untuk pembangunan jalan tol,
kordinasi dengan tim pengadaan lahan, proyek pembangunan , pemerintah
pusat dan daerah, perencanaan dan persiapan pelaksanaan pembangunan
beserta perubahannya, monitoring pelaksanaan pembangunan jalan tol yang
dilakukan oleh anak perusahaan serta analisa resiko perusahaan terhadap
pelaksanaan pembangunan dengan memperhatikan system dan prosedur yang
berlaku serta target perusahaan agar proyek pembangunan jalan tol dapat
berjalan sesuai waktu, biaya, dan mutu yang telah ditetapkan.
Tanggung jawab :
o Tersedianya tata laksana persiapan dan pelaksanaan teknis /
pembangunan jalan tol dan sarana pendukungnya.
o Tersedianya tata letak monitoring dan pengendalian pembangunan jalan
tol beserta sarana pendukungnya yang dilakukan oleh anak perusahaan.
o Terlaksananya perencanaan serta evaluasi dan monitoring pelaksanaan
pembangunan jalan tol dan sarana pendukungnya.
o Terlaksananya review perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan
tol dan sarana pendukungnya.
79
o Terlaksananya perencanaan, evaluasi, dan monitoring serta
pengadministrasian pengadaan lahan.
o Terlaksananya koordinasi perusahaan dengan tim pengadaan lahan,
pemerintah pusat dan daerah untuk kelancaran pengadaan lahan.
o Terlaksananya pemanfaatan dan pengembangan teknologi dalam proses
pembangunan jalan tol.
o Terlaksananya analisa resiko terhadap perencanaan teknik dan
pelaksanaan pembangunan.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
3.4.4. Divisi Manajemen Operasional
Tugas:
o Menyelenggaran kegiatan perencanaan dan pengendalian system dan
teknologi peralatan told an informasi lalu lintas, pengendalian proses
pengadaan dan pemeliharaan peralatan told an informasi lalu lintas, serta
analisa resiko terhadap penggunaan teknologi peralatan told an informasi lalu
lintas, dengan pedoman pada system dan prosedur yang berlaku serta standar
80
pelayanan minimum yang telah ditetapkan agar aktivitas pengumpulan told
an pelayanan lalu lintas dapat berjalan sesuai target yang telah ditetapkan.
o Menyediakan kegiatan perencanaan dan pengendalian lalu lintas, system
keamanan dan ketertiban lalu lintas dan traffic management, serta analisa
resiko terhadap pelayanan lalu lintas dengan berpedoman pada system dan
prosedur yang berlaku, serta standar pelayanan minimum yang telah
ditetapkan agar aktivitas pelayanan lalu lintas dapat berjalan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
o menyediakan kegiatan perencaaan, penyusunan dan pengendalian system
pengumpulan tol yang meliputi : proyeksi volume lalu lintas dan pendapatan
tol, pengendalian dan pengamanan pendapatan tol, pengelolaan system
informasi bidang pengumpulan told an perencanaan usulan tarif tol, serta
analisa resiko terhadap operasional pengumpulan tol dengan berpedoman
kepada system dan prosedur yang berlaku agar pengumpulan tol dapat
berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Tanggung jawab :
o Tersedianya system pengumpulan tol, aistem transaksi, system informasi
dan komunikasi, system pelayanan lalu lintas, serta system keamanan dan
ketertiban.
o Terlaksananya pengawasan, pengendalian dan pengamanan pendapatan tol
perusahaan.
o Tersedianya peralatan transaksi yang siap operasi.
81
o Terlaksananya usulan tarif tol termasuk perubahan tol secara periodik
(untuk ruas yang sudah beroperasi) sesuai dengan target yang ditetapkan.
o Terlaksananya aktivitas pengendalian pelayanan lalu lintas serta system
informasi dan komunikasi.
o Terlaksananya system keamanan dan ketertiban serta traffic management
yang menjamin kelancaran operasional.
o Terlaksananya analisa resiko terhadap penerapan teknologi peraturan tol
dan informasi lalu lintas, operasional pengumpulan tol serta pelayanan lalu
lintas.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
3.4.5. Divisi Pemeliharaan
Tugas: :
Menyelenggarakan kegiatan inspeksi rutin dan periodic, perencanan dan
pengendalian pemeliharaan dan peningkatan jalan tol, penyiapan program
dan tata letak laksana pemeliharaan, perencanaan, pengendalian dan
pengembangan system pemeliharaan dan peningkatan jalan tol (P2JT),
pemanfaatan dan pengembangan teknologi dalam proses pemeliharaan jalan
82
tol, serta analisa resiko terhadap program pemeliharaan dengan
memperhatikan system, proseur dan standar pelayanan minimum yan telah
ditetapkan agar sasaran keamanan dan kenyamanan berkendara dijalan tol
terpenuhi.
Tanggung jawab :
o Tersedianya system pemeliharaan jalan tol.
o Terlaksananya perecanaan dan pengembangan system pemeliharaan jalan
tol.
o Tersajinya rencana kerja dan anggaran tahunan pemeliharaan jalan tol
yang terkendali.
o Terlaksananya kegiatan perencanaan pemeliharaan jalan tol
o Terlaksananya kegiatan persiapan dan tata laksana pemeliharaan jalan tol.
o Terlaksananya kegiatan pengadaan kontraktor / konsultan pemeliharaan
jalan tol.
o Terlakasananya kegiatan pengendalian proyek pemeliharaan dan
peningkatan jalan tol.
o Terlaksananya pemanafaatan dan pengembangan teknologi dalam proses
pemeliharaan jalan tol.
o Terlaksananya analisa resiko terhadap pelaksanaan program
pemeliharaan/
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
83
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
3.4.6. Biro Perencanaan Perusahaan
Tugas :
Menyelenggarakan kegiatan penyusunan, evaluasi, dan pelaporan, rencana
jangka panjang (RJJP) perusahaan, program kerja dan anggarang tahunan
perusahaan dan anak perusahaan serta melakukan analisa resiko terhadap
rencana jangka panjang perusahaan dan anak perusahaan serta arahan
investasi perusahaan dengan memperhatikan prospek dan pengembangan
perusahaan, system dan prosedur serta ketentuan yang berlaku agar seluruh
aktivitas perusahaan dan anak perusahaan dapat terencana dan berjalan
dengan baik.
Tanggung jawab :
o Tersajinya RJP perusahaan serta program kerja dan anggaran tahunan
perusahaan
o Tersajinya penilaian kinerja perusahaan termasuk anak perusahaan
o Tersajinya rencana arahan investasi perusahaan
o Terlaksananya analisa resiko terhadap RJP dan arahan investasi
perusahaan
84
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit verja
3.4.7. Biro Teknologi Informasi Perusahaan
Fungsi pokok :
Menyelenggarakan kegiatan perancanaan, penyusunan, pengendalian dan
standarisasi system informasi perusahaan, pengelolaan pusat data dan
informasi mengenai perkembangan teknologi konstruksi, system
pengumpulan tol, teknologi terapan lainnya sesuai kebutuhan perusahaan
serta analisa resiko terhadap penggunaan teknologi informasi dan alternative
teknologi lainnya di perusahaan dengan memperhatikan perkembangan
teknologi dan informasi, serta dampak penerapan di perusahaan agar
perusahaan memiliki system informasi yang sesuai dengan perkembangan
teknologi.
Tanggung jawab :
o Terlaksananya kegiatan perncanaan dan penyusunan system informasi
serta pengelolaan pusat data dan informasi.
o Terkendalinya system informasi perusahaan.
o Tersedianya standarisasi sitem informasi perusahaan.
85
o Tersedianya data dan informasi perkembangan teknologi informasi,
konstruksi, peralatan tol, dan teknologi terapan lainnya.
o Terlaksananya analisa resiko terhadap pengunaan system teknologi
informasi berdasarkan kebutuhan perusahaan.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
3.4.8. Biro Keuangan dan Akuntansi
Tugas :
Menyelenggarakan kegiatan perencanaan dan pengelolaan keuangan
perusahaan, meliputi: perhitungan dan pengendalian anggaran, manajemen
cash flow, transaksi keuangan, dana investasi, manajemen akuntansi, general
leadger dan perpajakan serta analisa resiko terhadap aktivitas transaksi dan
investasi perusahaan dengan memperhatikan system, prosedur dan ketentuan
yang berlaku, agar manajemen perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Tanggung jawab :
o Terlaksananya perencanaan dan pengelolaan keuangan perusahaan.
o Tersedianya dana/likuiditas untuk mendukung kegiatan operasional
perusahaan.
86
o Terlaksanannya penyimpanan dana yang menguntungkan perusahaan.
o Tersajinya perhitungan anggaran perusahaan.
o Tersajinya laporan keuangan yang akurat, tepat waktu sesuai dengan
standar akuntansi.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
3.4.9. Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Tugas:
Menyelenggarakan kegiatan penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian
program kemitraan dan bina lingkungan, pengelolaan adminsitrasi
pemnbinaan lingkungan dan kewirausahaan, monitoring, pengendalian, dan
pembinaan kewirausahaan terhadap mitra binaan dan koperasi karyawan
perusahaan, pemberian pinjaman pada mitra binaan sebagai modal kerja dan
pemberian bantuan kerja pada mitra binaan dalam bentuk hibaah,
pengembangan komunitas usaha di sepanjang jalan tol dengan program dan
besaran dana berdasarkan keputusan RUPS, aktivitas administrasi keuangan
dan penyusunan laporan, serta analisa resiko terhadap dampak pelaksanaan
87
program kemintraan dan bina lingkungan, dengan memperhatikan peraturan
yang berlaku.
Tanggung jawab :
o Tersajinya rencana kerja dan anggaran program kemitraan dan bina
lingkungan.
o Tersedianya system dan strategi pembinaan kemitraan dan bina
lingkungan.
o Terlaksananya pembinaan kemitraan dan bina lingkungan.
o Tersedianya system pengelolaan administrasi, pembinaan lingkungan dan
kewirausahaan.
o Terlaksananya pengelolaan administrasi, pembinaan lingkungan dan
kewirausahaan.
o Terlaksananya pemberian pinjaman modal kerja atau hibah pada mitra
binaan.
o Tersedianya system pembinaan kewirausahaan.
o Terlaksananya pembinaan kewirausahaan bagi mitra binaan.
o Terlaksananya pembinaan kewirausahaan bagi koperasi karyawan
perusahaan.
o Tersedianya system pengelolaan keuangan program kemitraan dan bina
lingkungan.
o Terlasananya pengelolaan keuangan program kemitraan dan bina
lingkungan.
88
o Tertagihnya seluruh cicilan pinjaman mitra binaan sesauai dengan jadwal
waktu yang telah ditepkan.
o Tersajinya laporan pelaksanaan program kemitraan dan program bina
lingkungan secara berkala baik triwulan maupun tahunan kepada Menteri
BUMN dengan tembusan coordinator BUMN Pembina.
o Tersajinya laporan pertanggungjawaban penggunaan dana program
kemitraan dan bina usaha lingkungan yang telah diaudit sebagai bahan
rapat RUPS.
o Terlaksananya analisa resiko terhadap pelaksanaan program kemitraan
dan bina lingkungan.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
3.4.10. Biro Manajemen Sumber Daya Manusia
Tugas:
Menyelenggarakan kegiatan perekrutan, seleksi, penempatan dan hubungan
industrial, pembayaran kompensasi dan kesejahteraan Karyawan, pelayanan
dan pembayaran hak-hak Karyawan berhenti termasuk Pensiunan,
pengelolaan jaminan pemeliharaan kesehatan, pengendalian jumlah
89
Karyawan, penyusunan program kerja dan anggaran belanja Karyawan,
pengelolaan data Karyawan, penegakkan hokum dan disiplin Karyawan,
penyelesaian kasus-kasus Karyawan termasuk pihak ketiga (Serikat
Karyawan Lembaga Ketenagakerjaan dan Lembaga Peradilan), administrasi
pemeriksaaan terhadap Karyawan yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin, monitoring kinerja Dana Pensiun, serta analisa resiko terhadap
pengelolaan sumber daya manusia, dengan memperhatikan sistim dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar terpenuhinya hak dan
kewajiban baik Karyawan maupun Perusahaan serta terjalinnya hubungan
industrial yang harmonis.
Tanggung jawab :
o Tersusunnya analisa jumlah kebutuhan.
o Tersedianya system pemenuhan kebutuhan dan penempatan karyawan.
o Terlaksananya sistim pemenuhan kebutuhan dan penempatan Karyawan
di lingkungan Perusahaan dan anak Perusahaan.
o Terpenuhinya kebutuhan Karyawan untuk memenuhi kebutuhan formasi
jabatan, sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di Perusahaan dan
anak Perusahaan.
o Tersedianya sistim hubungan kerja dan hubungan industrial antara
Perusahaan dengan Karyawan, Serikat Karyawan dan Lembaga
Ketenagakerjaan.
90
o Terlaksananya ikatan hubungan kerja antara Perusahaan dengan
Karyawan, serta terbinanya hubungan industrial antara Perusahaan
dengan Karyawan, Serikat Karyawan dan lembaga Ketenagakerjaan.
o Terjadinya sistim pembayaran kompensasi dan kesejahtaraan Karyawan.
o Terlaksananya pembayaran kompensasi dan kesejahteraan Karyawan.
o Tersedianya sistim pelayanan dan pembayaran hak-hak Karyawan
berhenti termasuk pensuinan.
o Terlaksananya pelayanan dan pembayaran hak-hak Karyawan berhenti
termasuk Pensiunan.
o Tersedianya sistim pelaksanaan program promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan Karyawan
beserta keluarganya,
o Terlaksananya program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan Karyawan beserta
keluarganya.
o Tersedianya sistim pelaksanaan program kuratif dan relabilitatif dalam
program jaminan pemeliharaan kesehatan Direksi dan Komisaris beserta
keluarga, Pensiunan Direksi beserta keluarga, serta Pensiunan Karyawan
beserta keluarganya.
o Terlaksananya program kuratif dan rehabilitative dalam program jaminan
pemeliharaan kesehatan Direksi dan Komisaris beserta keluarga,
Pensiunan Direksi beserta keluarga, serta Pensiunan Karyawan beserta
keluarganya.
91
o Tersusunnya program kerja dan perhitungan anggaran belanja Karyawan.
o Tersedianya sisitim komunikasi data Karyawan dan pengembangan sistim
pendataan Karyawan.
o Tersajinya data Karyawan dan Pensiunan secara akurat.
o Terlaksananya pembinaan Karyawan dalam konteks hubungan industrial.
o Tersedianya tim pemeriksa bagi Karyawan yang melakukan pelanggaran
disiplin.
o Terlaksananyaproses pemeriksaan terhadap Karyawan yang melakukan
pelanggaran disiplin.
o Terlaksananya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran disiplin Karyawan
termasuk melalui pihak ketiga (Serikat Karyawan, Lembaga
Ketenagankerjaan dan lembaga Peradilan).
o Terlaksananya penyusunan, pelaksanaan dan pengelolaan Perjanjian
Kerja Bersama antara Perusahaan dengan Serikat Karyawan.
o Tersedianya sistim monitoring dan pengendalian kinerja Dana Pensiunan
Jasa Marga.
o Terlaksananya analisa risiko terhadap pendayagunaan sumber daya
manusia.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
unit kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif penegakkan disiplin di lingkungan unit kerjanya.
92
o Terlaksanya prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam seluruh
aktivitas unit kerjanya.
3.4.11. Biro Umum
Tugas :
Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pelaksanan, dan pengendalian
pengadaan barang untuk kebutuhan kantor pusat dan kantor cabang/ proyek
yang karena jenis dan sifatnya ditetapkan untuk dilaksanakan melalui Kantor
Pusat, inventarisasi barang bergerak, pengelolaan administrasi barang dan
tata persuratan, merencanakan, mengadministrasikan dan akomodasi,
kerumahtanggaan kantor, penyediaan sarana kerja dan fasilitas kantor,
pemeliharaan dan penataan lingkungan kantor, pemeliharaan fasilitas dan
sarana kantorm penyusunan program kerja, perhitungan dan pengendalian
angaran biaya umum, serta analisa risiko terhadap dampak pengadaan
barang, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, serta prinsip-prinsip
Good Corporate Governance, agar kebutuhan Perusahaan akan barang-
barang dapat terpenuhi.
Menyelenggarakan kegiatan pengadministrasian, penyimpanan, pemeliharaan
dan pengamanan asset milik Perusahaan dan barang/asset milik Negara
termasuk tanah kelola, serta pengamanan dokumen bukti kepemilikannya,
serta analisa risiko terhadap pengamanan asset milik Perusahaan dan tanah
milik Negara termasuk tanah kelola, dengan memperhatikan ketentuan
93
perundangan yang berlaku, agar aset milik Perusahaan, tanah milik Negara
termasuk tanah kelola terjamin keamanannya.
Tanggung jawab
o Tersedianya sistim pengadaan barang dan jasa.
o Terlaksananya kegiatam perencanaan, pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o terbentuknya panitian pengadaan barang .
o Tersedianya sistim inventarisasi barang milik Perusahaan dan barang/aset
milik Negara termasuk tanah kelola.
o Terlaksananya kegiatan inventarisasi barang milik Perusahaan dan
barang/aset milik Negara termasuk tanah kelola.
o Terlaksananya kegiatan penghapusan barang inventaris Perusahaan yang
telah habis nilai bukunya.
o Tersedianya sistm tata persuratan dan kearsipan.
o Terlaksanany kegiatan tata persuratan, kearsipan, transportasi dan
akomodasi perjalanan dinas.
o Tersedianya fasilitas perjalanan dinas bagi Karyawan yang ditugaskan
diluar kantor.
o Terlaksananya kegiatan kerumahtanggaan kantor Pusat.
o Tersedianya sarana dan fasilitas kerja kantor Pusat.
o Terlaksananya kegiatan pemeliharaan dan penataan lingkungan kantor
Pusat.
94
o Terlaksananya pemeliharaan sarana kerja dan fasilitas kantor, agar tetap
berfungsi dengan baik.
o Tersedianya sistim pemeliharaan dan pengamanan aset milik Perusahaan
dan barang/aset milik Negara termasuk tanah kelola.
o Terlaksananya kegiatan pemeliharaan dan oengaman aset milik
Perusahaan dan barang/aset milik Negara termasuk tanah kelola.
o Tersedianya program kerja dan amggaran biaya umum.
o Terkendalinya program kerja dan anggaran biaya umum.
o Terlaksananya analsa risiko terhadap dampak pengadaan barang dan
pengamanan aset milik Perusahaan dan barang/aset Negara termasuk
tanah kelola.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
unit kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
3.4.12. Biro Hokum
Tugas :
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan hukum, pembuatan peraturan
perusahaan dengan berkoordinasi dengan unit kerja terkait, pembuatan
perikatan/kerjasama dengan pihak lain, mewakili perusahaan dalam
95
penyelesaian permasalahan hukum baik didalam maupun diluar pengadilan,
pemeliharaan dan pengendalian dokumen hukum, serta analisa resiko
terhadap dampak penyelesaian masalah hukum bagi perusahaan, dengan
memperhatikan system dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar
seluruh aktivitas perusahaan dapat memenuhi aspek hukum sesuai ketentuan
yang berlaku.
Tanggung jawab :
o Tersedianya system penyusunan dan pemantauan peraturan perusahaan.
o Terlaksananya penyusunan dan pemantauan peraturan perusahaan.
o Tersedianya system penyusunan dan pemantauan perikatan/perjanjian
dan dokumen hukum untuk perusahaan maupun kerja sama antara
perusahaan dengan pihak lain.
o Terlaksananya penyusunan dan pemantauan perikatan/perjanjian dan
dokumen hukum untuk perusahaan maupun kerja sama antara perusahaan
dengan pihak lain.
o Tersedianya system dan analisa standarisasi pelayanan huku/bantuan
hukum bagi perusahaan dan pihak terkait.
o Terlaksananya pelayanan hukum/bantuan hukum bagi perusahaan dan
pihak terkait.
o Tersediananya system alternative langkah-langka penyelesaian masalah
hukum yang berkaitan dengan perusahaan.
96
o Terlaksananya penyelesaian masalah hukum yang timbul berkaitan
dengan perusahaan.
o Terlaksananya pelayanan hukum bagi perusahaan dan atau karyawan.
o Tersedianya system pelaporan aktivitas hukum.
o Tersajinya pelaporan aktivitas hukum.
o Tersedianya system pemeliharaan dan pengendalian dokumen hukum
o Terlaksananya pemeliharaan dan pengendalian dokumen hukum.
o Terlaksananya analisa resiko terhadap dampak penyelesaian maslah
hokum kelola.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
unit kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakan disiplin di lingkungan unit kerja.
o Terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance dalam seluruh
aktivitas di unit kerja.
3.4.13. Biro Pengembangan dan Organisasi Manajemen
Tugas :
Menyelenggarakan kegiatan, pelaksanaan dan pengendalian pengembangan
organisasi serta pengembangan sumber daya manusia, penyusunan dan
pemeliharaan sistim pengelolaan sumber daya manusia, perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian program pembelajaran, serta analisa risiko
terhadap dampak pengembangan organisasi dan sistim pengelolaan sumber
97
daya manusia, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dan
kemampuan keuangan Perusahaan, serta prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, agar organisasi Perusahaan dapat berkembang dengan baik serta
pendayagunaan Karyawan dapat berjalan maksimal.
Tanggung Jawab
o Tersedianya rancangan atau hasil analisa organisasi Perusahaan sesuai
dengan perkembangan Perusahaan.
o Tersedianya rancangan sistim pengembangan Sumber Dya Manusia.
o Tersedianya sistim dan peraturan pengelolaan sumber daya manusia yang
sesuai dengan perkembangan Perusahaan dan peraturan yang berlaku.
o Tersedianya program pelatihan Karyawan sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan.
o Terlaksananya analisa risiko terhadap pelaksanaan program
pengembangan organisasi dan sistim pengelolaan sumber daya manusia.
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
unit kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakkan disiplin di lingkungan unit kerjanya.
o Terlaksananya prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam
seluruh aktivitas di unit kerjanya.
98
3.4.14. Sekertatis Perusahaan
Tugas :
Meneyelenggarakan kegiatan pembinaan hubungan baik dengan para
investor, industry pasar modal, dan stake holder perusahaan, memberikan
informasi kepada investor dan industry pasar modal, melaporkan
perkembangan dan kinerja perusahaan serta setiapaksi koorporasi kepada
pihak-pihak yang berkaitan dan memastikan pemenuhan peraturan yang
berlaku bagi perusahaan, membangun dan meningkatkan citra perusahaan,
melakukan komunikasi efektif dengan lingkungan internal dan eksternal
perusahaan, serta mensosialisasikan kebijakan-kebijakan strategis tingkat
korporasi kepada pihak internal dam elsternal perusahaan. Merencanakan,
melaksanakan, dan mengendalikan administrasi pimpinan perusahaan,
mengelola aktivitas rapat direksi, rapat gabungan direksi dengan komisaris,
mengendalikan dan mengelola dokumen-dokumen pimpinan perusahaan,
pelaksana kegiatan keprotokoleran pimpinan perusahaan, serta analisa resiko
terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan sekertaris perusahaan dengan para
stake holder dengan berdasarkan kepada kepentingan perusahaan, agar citra
perusahaan dapat berkembang dengan baik dan terciptanya arus informasi
positif kepada seluruh stake holder baik internal maupun eksternal
perusahaan.
Tanggung jawab :
o Terbinanya hubungan baik antara perusahaan dengan para investor,
industrial pasar modal dan stake holder.
99
o Tersedianya informasi akurat tentang perkembangan dan kinerja
perusahaan, serta informasi lainnya yang dibutuhkan investor, industrial
pasar modal serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
o Terciptanya citra positif perusahaan.
o Terciptanya komunikasi efektif dengan lingkungan internal dan eksternal
perusahaan.
o Terlaksananya sosialisasi kebijakan-kebijakan strategis perusahaan
kepada pihak internal dan eksternal perusahaan.
o Terlaksananya kegiatan perencanaan dan pengendalian administrasi dan
keprotokoleran pimpinan perusahaan.
o Terlaksananya pengendalian dan pengelolaan dokumen-dokumen
pimpinan perusahaan.
o Terciptanya budaya patuh terhadap peraturan yang berlaku bagi
perusahaan.
o Tersedianya usulan jadwal rapat direksi, rapat gabungan komisaris
dengan direksi serta RUPS.
3.4.15. Biro Manajemen Mutu dan Resiko
Tugas :
Menyelenggarakan analisa, evaluasi dan monitoring pengendalian resiko
terhadap seluruh rencana kegiatan perusahaan, serta penyusunan laporan dan
opini manajemen resiko terhadap rencana pelaksanaan program perusahaan
100
secara keseluruhan, dengan memperhatikan system dan ketentuan yang
berlaku.
Menyelenggarakan kegiatan pengembangan, evalusi dan monitoring system
mutu dan keselamatan kerja terhadap program kegiatan perusahaan, serta
penyusunan laopran, dan bertindak selaku wakil manajemen perusahaan
dibidang mutu dengan memperhatikan system dan ketentuan yang berlaku
agar pelayanan tol dan proses bisnis perusahaan berkualitas dan mencapai
sasaran kepuasan pelanggan.
Tanggung jawab :
o Terlaksananya kegiatan evaluasi secara professional terhadap rencana dan
pelaksanaan manajemen resiko atas berbagai program perusahaan.
o Tersusunnya laporan dan opini kepada direksi atas kemungkinan resiko
terhadap rencana pelaksanaan program perusahaan.
o Terlaksananya pengembangan system pemahaman resiko, mutu, dan
keselamatan kerja di lingkungan perusahaan.
o Terlaksananya sosialisasi pemahaman manajemen resiko, mutu, dan
keselamatan kerja dalam rangka pembentukan perilaku sadar akan resiko,
mutu dan keselamatan.
o Terlaksananya kegiatanpemenuhan standar ISO 9000 dan Peminaan
gugus mutu dan pelayanan prima antara lain GKM, SSP dan PKM
sebagai dukung peningkatan mutu dan pelayanan.
101
o Terkendalinya kegiatan audit dan dokumen system mutu di lingkungan
perusahaan.
o Terlaksananya system mutudi lingkungan perusahaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
o Terlaksananya kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
unit kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
o Terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, suasana kerja
yang kondusif dan penegakkan disiplin di lingkungan unit kerjanya.
o Terlaksananya prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam
seluruh aktivitas di unit kerjanya
3.4.16. Satuan Pengawasan Intern
Tugas :
Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
audit internal serta pengawasan terhadap seluruh aktivitas manajemen
perusahaan dan anak perusahaan pada tingkat korporasi termasuk monitoring
upaya-upaya perbaikan atas hasil temuan, menyusun laporan hasil audit
internal dan pengawasan, memelihara, dan mengendalikan dokumen hasil
audit dan pengawasan serta melakukan evaluasi terhadap analisa resiko
dalam proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan peraturan dan
ketentuan standar profesi audit internal agar kinerja perusahaan dapat selalu
dapat diperbaiki serta dokumen hasil audit dan pengawasan hanya digunakan
untuk kepentingan perusahaan.
102
Tanggung jawab :
o Tersajinya program kerja dan anggran untuk kegiatan audit internal serta
pengawasan terhadap seluruh kegiatan manajemen perusahaan.
o Terlaksananya perencanaa, pelaksanaan, dan pengendalian program kerja
audit internal.
o Terlaksananya pengawasan terhadap seluruh aktivitas manajemen
perusahaan dan anak perusahaan pada tingkat korporasi termasuk
monitoring upaya-upaya perbaikan atas hasil temuan.
o Terlaksananya penyusuan hasil laporan hasil audit internal dan
pengawasan.
o Terlaksananya pemeliharaan dan pengendalian dokumen hasil audit dan
pengawasan.
o Terjaminnya kerahasian dokumen-dokumen hasil audit dan tidak beralih
kepada pihak ketiga tanpa seijin direktur utama.
o Tersajinya rekomendasi perbaikan manajemen untuk masing-masing
audite atas hasil audit yang dilakukan.
o Terlaksananya analisa resiko terhdap proses pengambilan keputusan di
tingkat korporasi.
o Terjaminnya kelancaran dalam kegiatan pemeriksaan keuangan yang
dilakukan oleh pihak eksternal.
103
3.5. Proses Bisnis
Biro Teknologi Informasi Perusahaan
Upaya modernisasi melalui teknologi informasi ini dilaksanakan melalui beberapa
tahapan:
• pembenahan Local Area Network (LAN),
• implementasi Wide Area Network (WAN)
• implementasi Entreprise Resources Planning (ERP) yang pelaksanaannya
dimulai dari bidang Keuangan, SDM,dan Supply Chain ,operasionalnya,
tak tertutup kemungkinan TI dilaksanakan dengan memakai tenaga
outsourcing.
Biro Manajemen SDM
• Pelaksanaan kebijakan Perusahaan serta standar baku mutu operasional dilakukan
oleh sumber daya manusia yang terlatih dan berpengalaman. Untuk itu, Jasa Marga
menumbuhkan budaya knowledge secara berkesinambungan, menjadikan
Perseroan sebagai organisasi yang tidak pernah berhenti belajar (learning
organization), dan mendayagunakan unit-unit operasional sebagai upaya
empowerment dalam rangka memastikan pertumbuhan jangka panjang yang
berkesinambungan.
• Menyelenggarakan pelatihan untuk calon pemimpin korporasi/manajerial secara
terstruktur dan berkesinambungan.Standar proses kerja dengan ISO 9000
ditetapkan di seluruh lini organisasi, di samping pelatihan/penyegaran terhadap
standar-standar proses kerja secara berkala/rutin. Kegiatan pelatihan Strategic &
Business Leadership bertempat di Jasa Marga Development Center.
104
• Sistem remunerasi senantiasa disetarakan dengan standar yang berlaku di industri
(best industry practice), selain juga menyelaraskannya dengan kinerja usaha
maupun kompetensi personil.
Divisi Pengembagan jalan tol
• Mengidentifikasikan rute-rute yang dianggap potensial baik dari segi volume lalu
lintas maupun tingkat pengembalian investasi (IRR). Prioritas pertama Jasa Marga
diletakkan pada ruas-ruas jalan tol yang memiliki IRR yang paling baik diantara
beberapa pilihan pembangunan ruas jalan tol baru.
• Pekerjaan konstruksi pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi I.
Penyertaan Jasa Marga dalam pembangunan ruas-ruas jalan tol baru antar kota dan
antar provinsi, yang dikembangkan bersama-sama mitra usaha, dimana Jasa Marga
memiliki saham mayoritas. Sesuai Undang-Undang dan peraturan yang berlaku
pengusahaan jalan tol merupakan suatu perusahaan khusus yang menangani ruas
tol tersebut.
• Menjadi operator jalan tol yang konsesinya dimiliki oleh perusahaan lain dan
pengelolaannya dilakukan melalui kantor cabang operasional.
Dari segi pelaksanaan konstruksi pembangunan jalan tol, Jasa Marga menunjuk
kontraktor pelaksana berdasarkan proses seleksi (tender) yang ketat dan transparan,
dengan beberapa persyaratan pokok yang harus dipenuhi. Misalnya, Jasa Marga
mengharuskan kontraktor menjamin mutu jalan tol yang dibangunnya untuk
sekurang-kurangnya dua tahun sejak peresmian jalan tol bersangkutan.
105
Divisi Pengembangan Usaha Lain
Menganalisa kesempatan ataupun opportunity bisnis lainnya selain pengumpulan dari
karcis jalan tol seperti halnya dengan korporasi dengan bisnis lainnya sebagai contoh
dadalah pengadaan SPBU di dalam jalan tol lingkar luar sebagai peluang usaha dan
menambah mitra bisnis serta dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang
membutuhkan bahan baker di saat bepergian.
Bidang Manajemen Operasional
Penyediaan Pelayanan pelanggan:
• Traffic Information Center, ( Call Center), menyediakan informasi tentang kondisi
lalu lintas jalan toldalam rangka terus meningkatkan serta memperlancar arus
kendaraan yang melintas di setiap ruas Jalan Tol Jasa Marga
• Penggunaan sistem kamera closed-circuit television (CCTV) di lokasi tertentu
sepanjang ruas jalan tol, memudahkan pemantauan kelancaran arus lalu lintas di
setiap jalan tol yang dilakukan dari pusat pengendali informasi lalu lintas atau
Traffic Information Center (TIC). Pengoperasian TIC memungkinkan penyebaran
informasi secara cepat dan akurat kepada unit-unit pelayanan Jasa Marga, baik itu
berupa informasi mengenai tingkat kepadatan lalu lintas bagi pengguna jalan tol,
atau untuk respon cepat tanggap terhadap gangguan jalan tol yang bersifat darurat.
Dalam hal ini, Jasa Marga semakin memanfaatkan teknologi dalam melayani
kebutuhan pengguna jalan tol akan informasi yang tepat dan terkini.
• Sistem pembayaran elektronik secara online, melalui e-Toll Card, yang secara
bertahap akan menggantikan penggunaan Kartu Tanda Masuk (KTM) manual.
106
Selain itu, penerapan sistem Gardu Tanpa Orang (GTO) terus dikembangkan,
dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional.
• Standar Operating Procedure (SOP) mengenai sistem pelayanan jalan tol pada
tahun 2008. SOP mencakup seluruh aspek pelayanan mulai dari segi keamanan,
kelancaran arus lalu lintas, dan perawatan serta pemeliharaan jalan tol.
Terkait dengan upaya perawatan dan pemeliharaan jalan tol, Jasa Marga mengacu
pada standar pelayanan minimal (SPM) Departemen Pekerjaan Umum RI yang
berlaku pada pengoperasian jalan bebas hambatan. Sebagai contoh, standar
tersebut mengharuskan pengelola jalan tol untuk memperbaiki setiap lubang di
jalan tol yang diperkirakan dapat menghambat arus lalu lintas, dalam tempo 1x24
jam.
Biro Perencanaan Perusahaan
Perencanaan perusahaan menganalisa peluang jangka panjang dari perusahaan agar
dapat terus berkemabang dari segala bidang dan mengadakan rencana kera jangka
panjang agar terus mengalami perkembangan dan dapat bertahan serta menjadi
perusahaan yang selalu terdepan.
Biro Keuangan dan Akuntansi
• Menggalang sumber dana yang paling efisien dari segi biaya dana, antara lain
melalui pinjaman bank, penerbitan surat hutang, penjualan saham Perseroan selain
juga mengandalkan arus kas dari hasil usaha sendiri.
• Terus mengupayakan sumber-sumber selain dari pendapatan tol. Hal ini antara lain
diupayakan melalui pemanfaatan lahan lahan jalan tol untuk berbagai kegiatan
107
usaha seperti tempat peristirahatan, lokasi SPBU, penempatan ruang iklan serta
jalur kabel serat optik telekomunikasi.
• Penarikan pinjaman jangka pendek (hutang bank) dilakukan saat masa
Pembangunan jalan tol, sementara re-financing dengan pinjaman jangka
panjang dilakukan setelah jalan tol beroperasi. Dengan demikian, Perseroan
senantiasa memaksimalkan kekuatan keuangan perusahaan melalui perolehan
pendanaan yang paling efisien dari segi biaya.
• Salah satu fasilitas Tempat Istirahat di Jalan Tol Jasa Marga yang telah
menghasilkan arus pendapatan baru bagi Jasa Marga.
Biro Umum
Pengadaan kebutuhan umum dari perusahaan dari tiap divisi sehingga kebutuhan umum
seperti halnya inventory perusahaan dan property telah disediakan dan dapat
melaksanakan pekerjaan dengan lebih lancar dan baik.
Satuan Pengawasan Intern
Mengawasi pelaksanaan pengumpulan dari jalan tol dan mengawasi agar terjadinya
kinerja yang terjaga dan terus baik dalam perusahaan sehingga tercipta kondisi yang
nyaman dalam pekerjaan sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan.
108
Table 3.1 Proses Bisnis
Bagian Fungsi Proses bisnis Keterangan
Biro Tekhnologi
Informasi
Perusahaan
Pengembangan
Aplikasi dan semua
tekhnologi informasi
SI/TI
Mengembangan aplikasi
Memeliharaan aplikasi
-Form Aplikasi
-Data maintenance SI/TI
-Data Hardware
-Data Software
Biro manajemen
SDM
Pengaturan Sumber
Daya Manusia dalam
Perusahaan
Merekrutan Karyawan
Mengabsensi Karyawan
Melatih Karyawan
Menggaji Karyawan
-Form Karyawan
-Form absensi
Divisi
Pengembangan
jalan tol
Pengembangan jalan
tol
Mengembangkan jalan
tol
Memelihara jalan tol
-keluhan Pelanggan
Divisi
pengembangan
usaha lain
Pengembangan usaha
lain
Mengembangkan bisnis
lain
Memiliha mitra bisnis
Mengendalikan bisnis
-Data mitra bisnis lain
Divisi
Manajemen
Operasi
Pengaturan
operasional
Mengatur pengumpulan -Data pengumpulan
Biro
Perencanaan
Penganalisaan
Perencanaan
Menyusun rencana kerja
jangka panjang
-Form kinerja
109
Perusahaan Perusahaan
Biro Keuangan
dan Akuntansi
Pengaturan Keuangan Mengelola Keuangan Form penggajian,
Data pengeluaran
Divisi Biro
umum
Pengaturan
kebutuhan
perusahaan
Mengadakan Barang
Memelihara Properti
Data Inventory
Satuan
Pengawasan
intern
Pengadaan
pengawasan
operasional
Mengadakan audit
internal
Mengendalikan
pelaksanaan
Mengendalikan
pelaksanaan intenal
Data kinerja internal
110
3.6. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan
3.6.1. Analisis 5 Faktor Persaingan Porter Perusahaan
o Pesaing
PT Jasa Marga (persero) Indonesia juga memiliki pesaing-pesaing
dengan perusahaan lain. Namun Jasa Marga selalu mendapatkan
proyek-proyek pemerintah. Sebab, perseroan merupakan perusahaan
BUMN yang menjadi operator jalan tol dengan pengalaman 31
tahun. Dan hampir 80 persen jalan tol yang ada di Indonesia saat ini
dikelola Jasa Marga
Selain itu , Mengingat tidak ada persaingan diantara cabang-cabang
tersebut untuk memperebutkan pangsa pasar yang sama. Persaingan
antar cabang yang satu dan lainnya lebih bertujuan untuk
meningkatkan nilai tambah, nilai manfaat serta nilai pemuasan kepada
konsumennya masing-masing..
Pesaing Jasamarga tbk (persero) antara lain :
- PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
- PT Bosowa Marga Nusantara,
- Grup Bakrie.
Walaupun begitu terdapat tantangan dengan adanya pesaing yaitu
tedapatnya opsi jalan alternatif bagi pengguna jalan yang dapat
mengurangi pelanggan yang telah ada ataupun pelanggan potensial ke
depannya.
111
o Pelanggan
Pelanggan adalah pangsa pasar yang menggunakan jasa layanan
dari perusahaan. PT Jasamarga tbk (persero). Pelanggan tersebut
adalah:
- Masyarakat pekerja yang bertempat tinggal di wilayah
sekitar jalan tol Jagorawi atau wilayah Bogor, Ciawi,
Sukabumi dan sekitarnya.
- Masyarakat industri yang memiliki usaha di wilayah sekitar
jalan tol Jagorawi atau wilayah Bogor, Ciawi, Sukabumi dan
sekitarnya.
- Masyarakat otomotif yang memiliki jasa angkutan untuk
wilayah Jakarta, Bogor, Ciawi, Sukabumi atau Bandung.
- Masyarakat umum lain.
o Substitusi
Ancaman dari subtitusi atau barang pengganti sangat rendah hal
tersebut adalah penyedia angkutan umum(bis atau kereta api).
Namun dikarenakan angkutan umum yang selama ini masih
belum memadai bagi masyarakat luas, masih banyak pengguna
kendaraan pribadi dibandingkan dengan transportasi umum, oleh
karena itu sampai saat ini jalan tol Jagorawi masih belum
memiliki substitusi.
112
o Pendatang baru
Ancaman dari pendatang baru memiliki sangatlah tinggi. Langkah
pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi telah mengundang banyak
investor baru. Selain itu, banyaknya para pesaing yang sudah lama
dalam usaha ini tetaplah ada dan bertahan.
o Supplier
Para supplier atau pemasok juga mempengaruhi industry dengan
cara penaikan harga atau peningkatan kualitas produk. Pemasok
dapat menjadi kuat apabila tidak ada barang subtitusi dan jumlah
pemasok sedikit. Supplier sangat dibutuhkan oleh PT Jasamarga
Indonesia dalam pengadaan bahan baku yaitu supplier bahan
bangunan.
113
Table 3.2 Tabel Persaingan Porter
Faktor Ancaman
/ Peluang
Solusi Peran SI / TI
Competitors Ancaman Mulai menjaga agar
pelanggan tetap setia
menggunakan jasa dari
perusahaan
Pelayanan yang lebih baik
Consumer Peluang Dibutuhkan IT seperti aplikasi
web dengan tujuan
mempermudah pemesanan dan
iklan yang dapat dilihat oleh
customer
Substitutes Ancaman -Peningkatan pelayanan
-Promosi
Laporan yang cepat
Pengambilan keputusan yang
lebih baik
Potential
Entrans
Ancaman Memperkuat infrastruktur Keunggulan kompetitif yang
lebih dalam hal informasi jalan
tol dan pelayanan pelanggan
Suppliers Peluang Memperbanyak jumlah
supplier yang bekerja sama
dengan PT Jasa marga
(persero).Tbk
114
Gambar 3.2 Persaingan porter
115
3.6.2. Analisis PEST Perusahaan
• Politik
Keberadaaan peraturan pemerintah tentang berbagai hal yang
dapat menghambat perkembangan perusahaan yang bergerak
dalam bidang transportasi penyedia jalan tol seperti halnya
peraturan tentang pengadaan lahan untuk proyek pembangunan
jalan tol, peraturan mengenai data bergulir, peraturan undang-
undang mengenai kepemilikan saham, peraturan mengenai batas
tanggungan investor serta peraturan pembatasan subsidi bahan
bakar minyak yang dapat membatasi perkembangan perusahaan
dalam hal investor, pengembangan jalan serta pelanggan
potensial.
• Ekonomi
Ekonomi yang sedang berkembang dan mengalami perubahan
memberi dampak pada kestabilan perusahaan. Dengan terjadinya
pergolakan ekonomi mengakibatkan dampak bagi perkembangan
perusahaan dan kinerjanya. Selain itu nilai inflasi ekonomi juga
menjadi faktor yang menentukan dalam hal persedian kebutuhan
pokok perusahaan, serta persaingan yang semakin ketat di dunia
ekonomi.
• Sosial
PT Jasa Marga (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN
memiliki potitioning tersendiri di mata masyarakat dan dapat
116
diakses oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.
Menyelenggarakan Corporate social Responsibility) CSR ikut
serta member kontribusi pada lingkungan seperti melakukan
banyak acara-acara yang berhubungan dengan edukasi bagi para
siswa didik di sekolah menengah untuk memberikan sosialisasi
tentang go green education.
Perusahaan memiliki peluang yang bsesar terhadap pertumbuhan
sosial masyarakat.
• Teknologi
Perusahaan telah menggunakan teknologi dalam sistem yang
terkomputerisasi serta jaringan internet dan media masa dalam
perkembangan usahanya. Pengembangan e-toll card yang
mengkomputerisasi proses operasional pengumpulan tiket jalan
tol untuk mencapat implementasi gardu tanpa orang (GTO) serta
pembayaran elektronik atau e-payment. Penggunaan teknologi
yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk membantu proses
bisnis dengan menggunakan software Oracle sebagai ERP yang
efisien dalam mengatasi masalah dalam perusahaan. Perusahaan
mengubah kebiasaan manual menjadi semi-manual dan tidak
menutup kemungkinan di kedepan hari menjadi terkomputerisasi
secara keseluruhan.
117
Table 3.3 PEST
Faktor Solusi Peran SI/TI
Politik Pendekatan kepada pemerintah SCM
Ekonomi Go public ERP
Penetapan standar pendapatan perusahan ERP
Sosial Training Human Resources CRM
Teknologi Training user Oracle
3.7. Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan
PT Jasa Marga,Tbk terdiri dari beberapa anak cabang perusahaan yang tersebar di
beberapa kota di Indonesia seperti halnya Jakarta (3 cabang) , Bandung, dan
Surabaya. Lingkungan bisnis yang cukup besar memerlukan keterkaitan serta alur
pengiriman data dan system yang baik antar divisi dan antar cabang perusahaan.
Perusahaan termasuk besar dan merupakan perusahaan tunggal penyedia jalan tol
mengakibatkan besarnya tuntutan akan pelayanan terhadap pelanggan atas
informasi jalan tol yang sedang beroperasi. Oleh sebab itu perusahaan
membutuhkan system yang telah terkomputerisasi serta terintegrasi secara
keseluruhan.
Lingkungan internal bisnis perusahaan saat ini masih belum tertata rapi karena data
dan system belum dapat terintegrasi antar bagian perusahaan, walaupun
perusahaan sedang mengimplementasikan system ERP dalam beberapa bagian
perusahaan seperti halnya divisi HRD, Keuangan, dan Pengadaan namun
implementasi ini belum dapat berjalan sepenuhnya karena masih dalam tahap
118
inisiasi/ percobaan implementasi system. Selain itu system dalam perusahaan yang
belum terintegrasi dalam tiap bagian menyebabkan alur data yang tidak akurat dan
alur bisnis yang tidak efektif serta tidak efisien.
Dilihat dari informasi di atas perusahaan memiliki factor internal dan eksternal
yang dapat mendukung dan mengancam jalannya bisnis dalam perusahaan.
3.7.1. Value Chain
Rantai nilai atau value chain digunakan untuk menunjukan hubungan antara
aktivitas-aktivitas dan fungsi yang dilakukan di internal perusahaan.
Aktivitas-aktivitas yang satu dengan yang lain saling mempengaruhi. Setiap
nilai yang didapat dari aktivitas sebelumnya akan mempengaruhi aktivitas
selanjutnya dan sampai akhirnya pada aktivitas akhir memberikan nilai yang
maksimal bagi perusahaan.
Infrastructure
Human Resource Management
Technology and Development
Procurement
Inbound Logistic Operation Outbound
LogisticMarketing and
SalesAfter Sales
Service
Pembayaran pajak, Pengelola keuangan
Perekrutan, Penempatan, Pelatihan, Pembayaran, Asuransi, Reward, Pemberhentian Kerja
Pencetakan Laporan Keuangan dan Penjualan
Penyediaan gudang dan mesin, Pemesanan bahan baku ke supplier
MARGIN- Order bahan
baku ke supplier- Periksa bahan baku- Simpan bahan baku di warehouse
- Pengecekan kualitas dan kuantitas- Produksi- Pengepakan
- Pengecekan kuantitas
- Pengiriman barang
- Penentuan harga- Pameran- Presentasi Sales- Pemberian Sample
- Pelayanan yang cepat
- Penanganan trouble yang cepat
Aktivitas Pendukung
Aktivitas Utama
Gambar 3.4 Value Chain
119
Inbound
Bahan baku berasal dari supplier bahan bangunan pembangunan jalan tol yang
dilakukan oleh pemenang tender atau developer dari proyek maintenance atau
pembangunan jalan tol (pada saat pembangunan dan maintenance jalan tol)
Pemesanan bahan baku tidak secara langsung, tetapi melalui perantara atau
supplier dari pelaksana proyek pembangunan ataupun maintenance jalan tol
tersebut.
Operation
Beberapa gardu tol yang masih menggunakan system manual sehingga
butuhnya penggunaan ERP yang membantu dalam Menggunakan teknologi
elektronik agar lebih cepat dan efisien
Pengoperasian jalan tol masih menginput data secara manual karena peraturan
dan keteraturan di Indonesia mengenai pengguna jalan masihlah tidak teratur
sehingga pengotomatisasian terhambat.
Outbound
Komunikasi langsung dengan pelanggan dan melayani pelanggan dengan
pelayanan jasa penyedia jalan dilakukan dengan penyedian CRM yang
memberikan Call Center bagi pelanggan yang menginginkan informasi tentang
jalan tol maupun kritik kepada jasa yang diberikan peusahaan kepada
pelanggan.
Proses pembayaran dan penerimaan uang pada loket-loket yang ada
120
Marketing and Sale
Perusahaan tidak terlalu memerlukan promosi yang itensif karena pengguna
jalan akan secara itensif menggunakan jalan ini bila memerlukan penyedia jasa
tanpa hambatan
Penentuan harga penjualan dipengaruhi oleh harga ketentuan dari pemerintah.
Kenaikan biaya jalan tol harus disetujui oleh pemerintah.
Service
Penanganan masalah tidak dapat langsung diatasi. Karena berupa hambatan
jalan seperti macet dan pembayaran tol.
Informasi jalan tol(mengenai keadaan jalan)
Jasa mobil Derek yang berkeliling untuk memastikan bahwa pelanggan yang
mengalami kemogokan dapat tetap terjaga dan mendapatkan bantuan langsung
Procurement
Peralatan berat seperti marka jalan dan lain-lain didapat dari supplier.
Persediaan yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah kertas dalam pencetakan
karcis loket yang disediakan oleh bagian penyediaan dan terus dikontrol bila
telah ROP sehingga harus dipesan lagi.
Technology and Development
Penggunaan system komputasi yang baik dan terintegrasi antara tiap fungsi
perusahaan
Pembayaran dengan e-toll card yang lebih murah
System ERP yang membantu dalam penanganan masalah keuangan, pengadaan
dan HRD
121
Laporan keuangan dan tiap-tiap bagian dibutuhkan
Setiap bagian departemen perusahaan memiliki software yang berbeda-beda
Human Resource Management
Pengadaan training bagi karyawan seperti halnya training menggunakan ERP
Jumlah pegawai yang sangat banyak dalam tiap-tiap bagiannya
Semua karyawan memiliki keselamatan dan kesejahteraan kerja berupa
tunjangan dan jamsostek.
Karyawan yang bekerja dengan baik akan memiliki prospek kenaikan
jabatan/promosi
Kehadiran dan kinerja diperhitungkan dalam penilaian karyawan
Infrastructure
Perencanaan jangka panjang jangka panjang dan jangka pendek selalu
dilakukan berkala dalam melihat peluang yang ada ke depannya agar
pengemnbangan perusahaan dapat langsung dilakukan secara berkala dan
continue. Hal ini dilakukan oleh divisi perencanaan perusahaan dalam PT
Jasamarga (Persero) Tbk
122
Aktivitas Utama :
Tabel 3.4 Analisis Aktivitas Utama Value Chain
No. Aktivitas
Utama Masalah Solusi Peran SI/TI
1 Inbound
Logistic
Penyimpanan data
persediaan yang
masih manual
berupa Ms.Excel
dibeberapa divisi
menyediakan software untuk
membantu devisi perusahaan
dalam mencatat,mengubah dan
memantau perkembangan
Data
warehouse,
ERP
2
Operations
Beberapa gardu tol
yang masih
menggunakan
system manual
Menggunakan teknologi
elektronik agar lebih cepat dan
efisien
ERP
3 Outbound
Logistic
Perawatan jalan dan
gardu serta fasilitas
jalan yang itensif
Penjadwalan yang efektif dan
tepat TPS
4 Sales and
marketing
Penerapan system
baru E-toll card yang
belum optimal
Penggunaan media-media
sebagai sarana promosi untuk
memperkenalkan produk kepada
konsumen
e-marketing
5 Service Pelayanan kepada
pelanggan lebih
123
Aktivitas Pendukung
Tabel 3.4 Analisis Aktifitas Pendukung Value Chain
No. Aktivitas
Pendukung Masalah Solusi Peran SI/TI
1 Infrastruktur
Perusahaan
Terlalu besar dan
terstruktur
menyulitkan dalam
penyusunan data
Segala penyampaian
data dilakukan dalam
per divisi
Data Mining
2 Manajemen
SDM
proses perekrutan
karyawan baru
yang kurang efektif
Menetapkan SOP untuk
perekrutan karyawan
baru ERP
3
Pengembangan
Teknologi
sistem yang di
gunakan dalam
perusahaan masih
terbagi di tiap
divisi
melakukan
pengembangan sistem
secara bertahap
sehingga menjadi satu
sistem yang terintegrasi ERP
4 Pembelian
Alur penyetujuan
PO memerlukan
beberapa
persetujuan
Memberikan sistem
terkomputerisasi
sehingga lebih cepat dan
mudah di otorisasikan
Integrated syetem
124
3.7.2. Analisis SWOT Perusahaan
Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisis yang mengidentifikasi
faktor internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan dan
faktor eksternal perusahaan berupa peluang dan ancaman pada perusahaan.
Berikut merupakan analisis SWOT dari PT Jasamarga (persero) Tbk :
Faktor internal :
1. Kekuatan
• Dukungan penuh pemerintah
Sebagai salah satu perusahaan BUMN membuat jasamarga mendapatkan
dukungan penuh pemerintah dalam perijinan dan tender-tender
kepemerintahan dalam membangun jalan tol menyebabkan keunggulan
dibandingkan pesaing ataupun pendatang baru lainnya.
• Sistem telah terkomputerisasi pada bagian SDM, keuangan, dan
pengadaan sehingga dapat memproses proses bisnis dan laporan dengan
lebih efektif dan efisien.
• Pendapatan dari bisnis lainnya
Selain mendapatkan keuntungan dari proses bisnis pelayanan jasa
penyediaan jalan tol, PT Jasamarga(persero)Tbk juga memiliki
kesempatan bisnis lain yang sangat berpotensi dan membuat penambahan
dana bagi berjalannya proses perusahan yaitu dalam pelayanan
125
pemasangan iklan dan tempat istirahat dalam jalan tol walaupun masih
bekum berkembang, bisnis ini telah berjalan dengan baik.
• Organisasi Kantor Pusat sebagai Investment Holding Company dan
Kantor Cabang/Perusahaan Anak sebagai SBU
Pembagian kewenangan perusahaan mempermudah pencapaian
strategi bisnis dan penerapan kebijakan usaha sesuai program kerja
sehingga program kerja dapat berjalan dengan baik di kantor pusat
maupun cabang sehingga semua target yang akan dicapai dapat bejalan
dengan baik.
2. Kelemahan
• Sistem informasi pada operasional yang masih semi manual
Terjadinya kecurangan dan kurangnya pantauan dalam hal pembayaran
pada gardu-gardu penjagaan jalan tol karena pembayarannya masihlah
manual walaupun telah diusahakan pengadaan etoll card yang belum
banyak digunakan oleh masyarakat. Selain itu sistem semi manual ini
menyulitkan dalam hal penyimpanan data yang dapat menyita banyak
waktu dan ketidak akuratan data.
• Beberapa Tempat istirahat yang telah dikelola oleh perusahaan lain
Bagian marketing membagikan kuisioner setiap hari kepada pasien yang
datang dengan tujuan untuk mengetahui apa saja pendapat serta keluhan
pasien tentang pelayanan jalan tol yang. Dari kuisioner tersebut,
didapatkan adanya keluhan pengguna jalan tol
126
Tabel 3.6 a Perhitungan IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING BOBOT X
RATING
KEKUATAN
• Dukungan penuh pemerintah
• Sistem telah terkomputerisasi pada
bagian SDM, keuangan, dan pengadaan
• Pendapatan besar dari beberapa bisnis
lainnya
• Organisasi Kantor Pusat sebagai
Investment Holding Company dan
Kantor Cabang/Perusahaan Anak
sebagai SBU
0,3
0,15
0,15
0,1
3
2
4
3
0,9
0,3
1,6
0,3
Total Kekuatan 0,6 3,1
KELEMAHAN
• Sistem informasi pada operasional yang
masih semi manual
• Beberapa Tempat istirahat yang telah
dikelola oleh perusahaan lain
0,25
0,15
2
3
0,5
0,45
Total Kelemahan 0,40 0,95
Total IFAS 1 4,05
Keterangan :
• Rating 1 : Tidak Penting
• Rating 2 : Cukup
• Rating 3 : Cukup Penting
• Rating 4 : Penting
127
Faktor Eksternal :
1. Peluang
• Wilayah jangkauan pembangunan jalan tol yang luas
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat besar
memberikan kesempatan berkarir bagi perusahaan sehingga adanya
peluang pengembangan perusahaan yang sangat besar di beberapa daerah
di Indonesia terlebih dengan adanya dukungan pemerintah yang tentunya
lebih sering memberikan project pembangunan jalan tol kepada
Jasamarga sebagai perusahaan persero.
• Masih banyaknya bisnis lainnya yang dapat dikembangkan
Bisnis iklan dan tempat istirahat serta layanan lainnya sangatlah
berpotensi sebagai pemasukan keuangan yang besar bila jasamarga dapat
mengelolanya sendiri dengan baik tanpa menyerahkan pengelolaan kepada
pihak swasta. Dan masih banyak tempat yang belum didirikan tempat
istirahat yang sangatlah popular dan dibutuhkan oleh pengguna jalan tol.
• Pengembangan sistem terkomputerisasi
Berjalannya waktu di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi
memungkinkan pengembangan sistem operasional yang lebih baik dengan
pengadaan sistem otomatis sehingga perusahaan dapat lebih cepat dan mudah
dalam pengelolaan data operasional serta lebih baik dalam pelayanan karena
pelayanan jalan tol yang lebih cepat dan teratur.
128
2. Ancaman
• Mulai banyaknya pesaing baik pesaing lama dan pesaing baru
Mulai bermunculannya perusahaan swasta walaupun tidak
mengganggu jalan tol saat ini karena sebagian besar masih dikuasai oleh
jasamarga sebagai perusahaan persero namun sangatlah berbahaya di
masa yang akan datang bila perusahaan tidak waspada dan
mengembangkan usaha nya dengan lebih baik lagi, karena perusahaan
swasta ini memberikan alternatif perjalanan lainnya kepada pelanggan
seperti halnya ke arah bandung dapat beberapa alternatif jalan yang
memberikan pilihan baru(substitusi) kepada pelanggan.
• Peraturan pemerintah dalam penertiban mobil
Jalan tol di Indonesia khususnya Jakarta sangatlah popular
dikarenakan jalanan yang macet sebab banyaknya kendaraan di Jakarta.
Bila muncul peraturan pemerintah dalam pemilikan kendaraan bermotor
dalam rangka menertibkan jalan dan mengurangi kemacetan lalu lintas
tentunya akan mengurangi pelanggan dan pendapatan bagi perusahaan.
129
Tabel 3.6 b Perhitungan EFAS(Eksternal Factors Analysis Summary)
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT X
RATING
PELUANG
• Wilayah jangkauan pembangunan
jalan tol yang luas
• Masih banyaknya bisnis lainnya yang
dapat dikembangkan
• Pengembangan menjadi sistem
terkomputerisasi
0,4
0,2
0,1
4
3
3
1,6
0,6
0,3
Total Peluang 0,7 2,5
ANCAMAN
• Mulai banyaknya pesaing baik
pesaing lama dan pesaing baru
• Peraturan pemerintah dalam
penertiban mobil
0,2
0,1
3
2
0,6
0,2
Total Ancaman 0,3 0,8
Total EFAS 1,0 3,3
Keterangan :
• Rating 1 : Tidak Penting
• Rating 2 : Cukup
• Rating 3 : Cukup Penting
• Rating 4 : Penting
130
Berdasarkan kedua matriks tersebut, maka diperoleh perhitungan IFAS
(Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS(Eksternal Factors Analysis
Summary) yang akan digunakan pembuatan diagram analisis SWOT. Maka dapat
digambarkan posisi PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam persaingan pasar saat ini
melalui diagram analisis SWOT berikut :
1. Jumlah dari hasil perkalian (B) x (R) pada kekuatan dan kelemahan
diselisihkan untuk mendapatkan titik X.
• Titik X = Kekuatan (Strenght) – Kelemahan (Weakness)
Total Bobot Rating Kekuatan = 3,1
Total Bobot Rating Kelemahan = 0,95 -
2,15
2. Jumlah dari hasil perkalian (B) x (R) pada peluang dan ancaman diselisihkan
untuk mendapatkan titik Y.
• Titik Y = Peluang (Opportunity) – Ancaman (Threat)
Total Bobot Rating Peluang = 2,5
Total Bobot Rating Ancaman = 0,8 -
1,7
131
Gambar 3.4 Diagram SWOT
Penjelasan Gambar :
Dari diagram SWOT diatas menjelaskan bahwa PT Jasa Marga (Persero)
Tbk berada pada kuadran 1 yang berarti PT Jasa Marga (Persero) Tbk dapat
menggunakan strategi SO (Strenght-Oppurtinity). Dimana PT Jasa Marga
(Persero) Tbk akan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya dan terus mengembangkan dengan meningkatkan
kualitas pelayanan yang terbaik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan.
132
Tabel 3.7 Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Kekuatan (Strenght)
• Dukungan penuh
pemerintah
• Sistem telah
terkomputerisasi pada
bagian SDM, keuangan,
dan pengadaan
• Pendapatan besar dari
beberapa bisnis lainnya
• Organisasi Kantor Pusat
sebagai Investment
Holding Company dan
Kantor Cabang/Perusahaan
Anak sebagai SBU
Kelemahan (Weakness)
• Sistem informasi pada
operasional yang masih
semi manual
• Beberapa Tempat
istirahat yang telah
dikelola oleh
perusahaan lain
Peluang (Oppurtinity)
• Wilayah jangkauan
pembangunan jalan
tol yang luas
• Masih banyaknya
bisnis lainnya yang
dapat dikembangkan
• Pengembangan
menjadi sistem
Strategi SO
• Tetap terus berusaha
memenangkan project
pembangunan jalan tol dan
pengelolaannya. (S1,O1)
Mengembangkan bisnis
lainnya dengan tetap
menyerahkan pengelolaan
kepada bagian dalam
perusahaan.
Strategi WO
• Mengembangkan
sistem operasional
terkomputerisasi
(W1,O3)
• Pengambil alihan
bisnis yang dikelola
swasta serta memulai
beberapa bisnis
133
terkomputerisasi (S3,O1),(S3,O2)
• Sistem informasi
terkomputerisasi ini
dijalankan dengan sebaik
mungkin dengan pelatihan
karyawan sehingga dapat
memaksimalkan kinerja
system dari tiap bagian
divisi perusahaan
(S2,O3),(S4,O3)
• Perkembangan integrasi
sistem dari pusat ke cabang
(S4,O3)
lainnya (W2,O2)
Ancaman (Threat).
• Mulai banyaknya
pesaing baik pesaing
lama dan pesaing
baru
• Peraturan pemerintah
dalam penertiban
mobil.
Strategi ST
• Terus meningkatkan
kinerja perusahaan
sehingga tidak dikalahkan
oleh perusahaan pesaing
swasta yang merupakan
pesaing lama maupun
pendatang baru.
(S1,T1),(S1,T2)
Strategi WT
• Melengkapi dan
mengintegrasi SI
sehingga dapat
memberikan pelayanan
maksimal sehingga
pelanggan tetap loyal
menggunakan jasa
perusahaan.(W1,T1),
(W1,T2)
• Terus mengembangkan
tempat peristirahatan
tanpa memberi peluang
kepada pesaing lainnya
dalam mengembangkan
usaha tersebut (W2,T1)
134
3.7.3. Analisis CSF Perusahaan
CSFs (Critical Success Factors) adalah factor-faktor yang menjadi penentu
keberhasilan sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuannya. CSF adalah
factor yang memerlukan perhatian khusus dari perusahaan, untuk itu
diperlukan suatu indicator (KPI- Key Performance Indicator) yang dapat
memberitahukan perusahaan sudah sejauh mana kinerja mereka di dalam
mencapai faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut.
o Faktor-Faktor penting yang merupakan kunci keberhasilan pada PT.
Jasamarga(persero) Tbk serta indicator yang dijadikan sebagai alat
ukurnya adalah sebagai berikut:
1) Pelayanan penyediaan jasa yang baik
Key Performance Indicator:
o Dapat mengatur lancarnya jalan tol
o Meningkatnya pelanggan
2) Pengelolaan bisnis lainnya dengan optimal
Key Performance Indicator:
o perkembangan usaha
o peningkatan pendapatan antara
o Sistem informasi perusahaan yang terintegrasi
Key Performance Indicator:
o proses transaksi yang cepat dalam operasional
o laporan yang lebih cepat dan akurat berdasarkan data
135
Tabel 3.8 Tabel CSF dan KPI pada fungsi bisnis PT.
Jasamarga(persero) Tbk
Objectives CSF KPI Business
Information/
Support
sistem
-peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
- Pelayanan
penyediaan jasa
yang baik
-Dapat mengat
lancarnya jalan tol
-Meningkatnya pelangga
- traffic
information
center
-pengembangan
perusahaan
-Pengelolaan bisnis
lainnya dengan
optimal
- perkembangan usaha
- peningkatan
pendapatan
-Proses transaksi
dan laporan
yang lebih cepat
-Sistem informasi
perusahaan yang
terintegrasi
- proses transaksi yang
cepat dalam
operasional
- laporan yang lebih
cepat dan akurat
berdasarkan data
ERP
136
3.8. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan
Faktor eksternal perusahaan yang membantu dalam proses bisnis ini adalah
dukungan penuh dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena sebagai
penyedia jasa jalan tol, Jasa Marga (Persero) juga harus melihat bagaimana
keadaan lingkungan tempat beradanya tol tersebut, faktor alam juga menjadi salah
satu hal yang harus dipertimbangkan karena kebutuhan jalan tol setiap hari
meningkat, perbaikan-perbaikan dalam hal operasional lapangan juga harus selalu
diperhatikan. Dan hungungan dengan mitra bisnis lainnya juga menjadi hal
penting, seperti dengan PU dalam sector penyedia kebutuhan jalan. Selalu melihat
apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai customer utama pengguna jalan tol.
3.9. Analisis Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan
3.9.1. Spesifikasi Software dan Hardware Perusahaan
Harware dan software yang digunakan oeh tiap divisi berbeda satu dan
lainnya karena semuanya diadakan sesuai dengan kebutuhan
user(karyawan kantor) yang bersangkutan.
Peralatan yang dibutuhkan dalam penggunaan sistem ini adalah computer
PC (Personal Computer) sebagai client, PC (Personal Computer) sebagai
server, dan hardware tambahan, seperti printer, mouse dan keyboard.
Sistem dirancang untuk dioperasikan pada PC (Personal Computer)
standar dengan spesifikasi minimum, sebagai berikut :
• Client : Processor dengan kecepatan 1,8 GHz – 2,4 GHz, RAM
1 GB, HardDisk 80 GB
137
• Server : Processor dengan kecepatan 3 GHz. DDR RAM 2GB,
HardDisk 160 GB. Disertai dengan jaringan Local Area
Network (LAN) ke client yang menggunakan hub dan kabel UT
• Printer yang digunakan berupa printer dot matrix laporan-
laporan.
System software :
- Windows XP professional
- Microsoft office 2007
- Oracle
3.9.2. Audit Grid
Berikut ini nilai bisnis dan nilai teknis dari PT Jasa Marga (Persero)
Nilai bisnis :
138
A. Aplikasi ERP
Table 3.9 Pertanyaan pada aplikasi ERP
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah aplikasi yang digunakan dapat meningkatkan nilai bisnis?
V V V 8 2,6
2. Apakah kegiatan bisnis dapat terganggu apabila tidak ada sistem ini?
V V V 6 2
3. Apakah laporan yang dihasilkan oleh aplikasi ini sudah memuaskan?
V V V 9 3
4. Apakah sistem ini sudah digunakan secara maksimal?
V V V 6 2
5. Apakah sistem ini dapat diterapkan dalam jangka panjang?
V V V 9 3
Jumlah
2,56
B. Aplikasi Oracle
139
Table 3.10 Pertanyaan pada aplikasi Oracle
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah aplikasi yang digunakan dapat meningkatkan nilai bisnis?
V V V 9 3
2. Apakah kegiatan bisnis dapat terganggu apabila tidak ada sistem ini?
V V V 8 2,6
3. Apakah laporan yang dihasilkan oleh aplikasi ini sudah memuaskan?
V V V 9 3
4. Apakah sistem ini sudah digunakan secara maksimal?
V V V 4 1,3
5. Apakah sistem ini dapat diterapkan dalam jangka panjang?
V V V 9 3
Jumlah
2,58
C. Aplikasi SCM (Suppy Chain Management)
Table 3.11 Pertanyaan pada aplikasi SCM (Suppy Chain Management)
140
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah aplikasi yang digunakan dapat meningkatkan nilai bisnis?
V V V 7 2,33
2. Apakah kegiatan bisnis dapat terganggu apabila tidak ada sistem ini?
V V V 4 1,3
3. Apakah laporan yang dihasilkan oleh aplikasi ini sudah memuaskan?
V V V 7 2,33
4. Apakah sistem ini sudah digunakan secara maksimal?
V V V 4 1,3
5. Apakah sistem ini dapat diterapkan dalam jangka panjang?
V V V 9 3
Jumlah
2,05
D. Aplikasi CRM (Customer Relationship Management)
Table 3.12 Pertanyaan pada aplikasi CRM
141
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah aplikasi yang digunakan dapat meningkatkan nilai bisnis?
V V V 8 2,6
2. Apakah kegiatan bisnis dapat terganggu apabila tidak ada sistem ini?
V V V 4 1,3
3. Apakah laporan yang dihasilkan oleh aplikasi ini sudah memuaskan?
V V V 6 2
4. Apakah sistem ini sudah digunakan secara maksimal?
V V V 4 1,3
5. Apakah sistem ini dapat diterapkan dalam jangka panjang?
V V V 9 3
Jumlah
2,04
E. Aplikasi E-Marketing
Table3.13 Pertanyaan pada aplikasi E-Marketing
142
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah aplikasi yang digunakan dapat meningkatkan nilai bisnis?
V V V 9 3
2. Apakah kegiatan bisnis dapat terganggu apabila tidak ada sistem ini?
V V V 6 2
3. Apakah laporan yang dihasilkan oleh aplikasi ini sudah memuaskan?
V V V 8 2,6
4. Apakah sistem ini sudah digunakan secara maksimal?
V V V 7 2,33
5. Apakah sistem ini dapat diterapkan dalam jangka panjang?
V V V 9 3
Jumlah
2,58
143
F. Aplikasi Perfomance Analisis *
Table 3.14 Pertanyaan pada aplikasi Perfomance Analisis
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah aplikasi yang digunakan dapat meningkatkan nilai bisnis?
V V V 7 2,33
2. Apakah kegiatan bisnis dapat terganggu apabila tidak ada sistem ini?
V V V 8 2,6
3. Apakah laporan yang dihasilkan oleh aplikasi ini sudah memuaskan?
V V V 7 2,3
4. Apakah sistem ini sudah digunakan secara maksimal?
V V V 8 2,6
5. Apakah sistem ini dapat diterapkan dalam jangka panjang?
V V V 9 3
Jumlah
2,56
144
Nilai teknis
A. Aplikasi ERP
Table 3.15 Pertanyaan pada aplikasi ERP
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
V V V 9 3
2. Apakah sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini telah mengusainya?
V V V 5 1,6
3. Apakah aplikasi yang digunakan berjalan stabil?
V V V 8 2,6
4. Apakah output yang dihasilkan oleh sistem ini sudah tepat?
V V V 9 3
5. Apakah interface aplikasi yang digunakan sudah userfriendly?
V V V 6 2
Jumlah
2,45
145
B. Aplikasi Oracle
Table 3.16 Pertanyaan pada aplikasi Oracle
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
V V V 7 2,33
2. Apakah sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini telah mengusainya?
V V V 7 2,33
3. Apakah aplikasi yang digunakan berjalan stabil?
V V V 8 2,6
4. Apakah output yang dihasilkan oleh sistem ini sudah tepat?
V V V 9 3
5. Apakah interface aplikasi yang digunakan sudah userfriendly?
V V V 6 2
Jumlah
2,45
146
C. Aplikasi SCM (Suppy Chain Management)
Table 3.17 Pertanyaan pada aplikasi SCM (Suppy Chain Management)
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
V V V 5 1,6
2. Apakah sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini telah mengusainya?
V V V 4 1,33
3. Apakah aplikasi yang digunakan berjalan stabil?
V V V 6 2
4. Apakah output yang dihasilkan oleh sistem ini sudah tepat?
V V V 5 1,6
5. Apakah interface aplikasi yang digunakan sudah userfriendly?
V V V 6 2
Jumlah
1,70
147
D. Aplikasi CRM (Customer Relationship Management)
Table 3.18 Pertanyaan pada aplikasi CRM (Customer Relationship Management)
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
V V V 6 2
2. Apakah sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini telah mengusainya?
V V V 4 1,33
3. Apakah aplikasi yang digunakan berjalan stabil?
V V V 6 2
4. Apakah output yang dihasilkan oleh sistem ini sudah tepat?
V V V 6 2
5. Apakah interface aplikasi yang digunakan sudah userfriendly?
V V V 6 2
Jumlah
1,86
148
E. Aplikasi E-Marketing
Table 3.19 Pertanyaan pada aplikasi E-Marketing
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
V V V 8 2,6
2. Apakah sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini telah mengusainya?
V V V 9 3
3. Apakah aplikasi yang digunakan berjalan stabil?
V V V 6 2
4. Apakah output yang dihasilkan oleh sistem ini sudah tepat?
V V V 8 2,6
5. Apakah interface aplikasi yang digunakan sudah userfriendly?
V V V 7 2,3
Jumlah
2,50
149
F. Aplikasi Perfomance Analisis *
Table 3.20 Pertanyaan pada aplikasi Perfomance Analisis
Pertanyaan Bagian Divisi Pengembangan Tol
Biro Perencanaan Perusahaan
Biro Manajemen Sumber Daya
Jumlah
Rata-rata
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
Setuju Ragu Tidak setuju
1. Apakah sistem yang digunakan saat ini sudah baik kualitasnya?
V V V 7 2,3
2. Apakah sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini telah mengusainya?
V V V 8 2,6
3. Apakah aplikasi yang digunakan berjalan stabil?
V V V 6 2
4. Apakah output yang dihasilkan oleh sistem ini sudah tepat?
V V V 8 2,6
5. Apakah interface aplikasi yang digunakan sudah userfriendly?
V V V 8 2,6
Jumlah
2,42
68
Berdasarkan hasil nilai bisis dan nilai teknis PT Jasa Marga (Persero)
diketahui berada di posisi Pelihara dan Kembangkan yang dapat diartikan bahwa
aplikasi yang sudah ada sudah berjalan secara maksimal dan hanya butuh sedikit
perbaikan dan perawatan agar sistem berjalan dengan stabil.
3.5 Gambar Diagram Grid Audit
151
3.9.2. Arsitektur Jaringan Perusahaan
Jaringan perusahaan terbagi menjadi dua bagian besar yaitu pusat dan
cabang. Dari pembagian tersebut barulah akan dibagi menjadi perdivisi
dari tiap cabang perusahaan yang ada di jagorawi , CTC (cawang
Tangerang Cengkareng) , dan cabang lainnya. Dan dengan adanya aplikasi
ERP dan platform jaringan untuk meng-upgrade untuk memecahkan
jumlah anak asli sistem manajemen ada beberapa set masalah,
menyelesaikan sistem manajemen terstruktur sehingga tercipta
konektifitas antar bagian perusahaan.
3.9.3. Aplikasi Portfolio Perusahaan
Strategic
Keberadaan dan pengembangan IT dalam divisi seluruh lini perusahaan
akan sangatlah penting dalam penentuan keberhasilan perusahaan. Dengan
penerapan ERP dalam divisi ini dapat memberikan kemudahan dalam
pemutusan keputusan perusahaan yang baik.
High potential
Penggunaan IT saat ini, keberadaan IT akan membantu perusahaan ke
depannya agar dapat bertahan dalam menjalani bisnisnya dengan
pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
Key operational
Proses yang sudah terkomputerisasi dengan baik dan penerapan dari
penggunan IT member banyak peran dalam proses bisnis yang berjalan.
152
Support
Keberadaan website jasamarga hanyalah memberikan bantuan dalam
aktivitas promosi perusahaan dan menjadi sarana informasi mengenai
perusahaan namun keberadaannya tidaklah crusial dalam perusahaan.
Gambar 3.6 Aplikasi Portfolio Perusahaan