44
BAB 3
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1 Sejarah Singkat SMUN 78
Ketika Bapak Mashuri, SH menjabat sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI Tahun 1975, didirikan beberapa sekolah lanjutan tingkat atas yang dinamakan
Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan dan disingkat SMPP, yang berada
dibeberapa wilayah di Indonesia. Di Jakarta didirikan sebanyak dua buah sekolah, satu
berada di wilayah Cempaka Putih Jakarta Pusat, yaitu SMPP-1, sekarang menjadi
SMUN 77 Jakarta Pusat dan satu lagi SMPP-35 berada diwilayah kemanggisan, Jakarta
Barat, dan selanjutnya menjadi salah satu SMUN Unggulan di Kota Madya Jakarta
Barat.
Dalam perjalanan sejarahnya SMPP-35 Jakarta didirikan pada bulan Januari
1975 sampai berubah nama menjadi SMUN 78 Jakarta, yaitu pada tanggal 9 Oktober
1985 dengan SK Mendikbud Nomor 0353/U/1985 sampai tahun 1993, dan pada tahun
1994 ditetapkan oleh SK Kanwil Depdikbud DKI Jakarta sebagai sekolah Unggulan
Kota Madya Jakarta Barat, yang sekarang ini sudah menjadi salah satu Sekolah
Unggulan di Propinsi DKI Jakarta.
Kegiatan belajar mengajar di SMUN 78 dimulai dari pukul 07.00 WIB di pagi
hari dan berakhir pukul 13.30 WIB, kecuali hari Jumat hanya sampai 11.30 WIB.Hari
belajar efektif dalam seminggu hanya dari hari Senin sampai hari Jumat, sedangkan hari
Sabtu dan Minggu dianggap hari libur.
45
Di SMUN 78 sendiri memiliki 3 pembagian kelas, antara lain : kelas Reguler,
kelas Akselerasi, kelas Internasional.
Kelas Reguler merupakan kelas normal selayaknya kelas biasa seperti disekolah
lain dengan waktu pembelajaran selama 3 tahun dan bahasa pengantar yang digunakan
adalah bahasa Indonesia.
Kelas Akselerasi merupakan kelas khusus yang masa belajarnya lebih pendek
yaitu hanya 2 tahun dan bisa langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Kelas
Akselerasi ini merupakan kelas yang dianggap cukup cerdas oleh pihak sekolah. Untuk
mengikuti kelas ini diperlukan ketentuan dan syarat tertentu yang dibuat oleh pihak
sekolah. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia, materi yang
diajarkan didalam kelas in sangat cepat dan padat.
Kelas Internasional merupakan kelas yang baru dibuat oleh SMUN 78
bekerjasama dengan universitas di luar negeri. Kelas ini baru berjalan selama 2 tahun.
Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Inggris dan Indonesia. Guru-guru yang
mengajar dikelas ini berasal dari pihak luar negeri ataupun dalam negeri yang kompeten
dalam bidangnya.
3.2 Proses Pendidikan/Pembelajaran
Proses pendidkan atau pembelajaran disekolah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
pendidikan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran untuk menguasai
kompetensi dengan alokasi waktu seperti di atas. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan diluar kegiatan intrakurikuler untuk memenuhi penguasaan kompetensi,
46
pembentukan karakter bangsa, dan peningkatan kecakapan hidup. Juga SMU 78
membuat inovasi baru untuk membuat belajar lebih menarik dan baik, yaitu :
1. Team Teaching
Yaitu sistem yang berjalan pada kelas X (1 SMU), dimana dalam satu kelas
terdapat 2 guru. Ketika 1 guru menjelaskan didepan, yang lain membantu
murid dalam memahami. Saat ini baru dilakukan tahap kelas X.
2. Moving Class
Yaitu murid-murid berpindah kelas menurut ruang pelajaran berikutnya. Jadi
bukan diam dikelas seperti guru datang ke kelas seperti biasanya, melainkan
murid yang berpindah keruang pelajaran berikutnya.
3.3 VISI, MISI dan Tujuan SMUN 78 Jakarta
Visi SMUN 78 Jakarta :
”Menjadi SMU Negeri Unggulan dalam IMTAQ, IPTEK , dan mampu
bersaing di Era Global”
Misi SMUN 78 Jakarta :
a. Membentuk warga sekolah yang memiliki keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki sikap-sikap mulia dan
menjunjung kebenaran
c. Membentuk warga sekolah yang inovatif (pembaru) dalam segala bidang
baik akademis maupun non akademis.
47
d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap
diri dan lingkungan.
e. Mendorong warga sekolah untuk memiliki dan melaksanakan prinsip
kesetaraan dalam kemajemukan didunia global.
Tujuan SMUN 78 Jakarta :
a. Meningkatkan kulitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, Allah SWT, perilaku/sikap yang terpuji, budi pekerti luhur,
rasa nasionalisme dan kreativitisme
b. Peningkatan mutu bidang akademis,dan non akademis, baik dalam bentuk
perolehan hasil Ujian Nasional, persentase masuk perguruan tinggi,
maupun dalam berbagai kegiatan kejuaraan dan olimpiade.
c. Peningkatan efektivitas sarana dan prasarana yang mampu menumbuhkan
potensi peserta didik agar dapat berkembang secara optimal.
d. Pembaharuan layanan pendidikan ditinjau dari pengelolaan keuangan dan
administrasi berbasis teknologi, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
guru/pegawai dan pengembangan sekolah.
e. Peningkatan manajemen partisivatif sebagai aplikasi konsep manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan komite sekolah.
48
3.4 Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekolah SMU 78 Sumber : Data dari Deputi Humas SMU 78
Keterangan : = Gugus Tugas . = Gugus Fungsi
49
3.5 Tugas dan Tanggung Jawab
3.5.1 Kepala Sekolah
Dalam rangka peningkatan disiplin, kepala sekolah bertugas :
• Menyusun perencanaan
• Mengorganisasikan kegiatan sekolah
• Mengarahkan,mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi suatu
kegiatan
• Menentukan suatu kebijakan
• Mengadakan rapat
• Mengatur proses belajar mengajar
• Mengatur administrasi
• Mengatur kegiatan OSIS
• Mengatur hubungan dengan masyarakat dan Instansi terkait
3.5.2 Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah, berfungsi dan bertugas mengkoordinir kegiatan bidang
kurikulum, bidang kegiatan kesiswaan, kegiatan bidang sarana dan prasarana,
kegiatan bidang humas, dan membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan sebagai
berikut :
a. Penyusunan rencana dan pembuatan program dan pelaksanaan program
b. Pengorganisasiaan, pengarahan, ketenagaan, pengawasan, penilaian,
identifikasi dan pengumpulan, penyusunan laporan.
c. Mewakili atau membantu Kepala Sekolah dalam menjalankan tugas
sehari-hari.
50
3.5.3 Deputi Bidang Kuriklum
a. Menyusun program pembelajaran
b. Menyusun pembagian tugas guru
c. Menyusun jadwal pelaksanaan ulangan umum dan ujian nasional
d. Analisis dan penyusunan program mengajar
e. Menetapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik dan kriteria ketamatan
f. Pelaksanaan proses pembelajaran
g. Pelaksanaan evaluasi tengah semeseter
h. Penyusunan kisi-kisi soal evaluasi belajar semester ganjil
i. Pelaksanaan evaluasi belajar semeseter ganjil
j. Pemeriksaan/penilaian hasil belajar
k. Pengolahan nilai dan pengisian laporan pendidikan
l. Analisis soal dan hasil evaluasi belajara siswa
m. Pelaksanaan pengayaan, remedial dan perbaikan
n. Membina kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
o. Mmebina kegiatan sanggar PKG/pelatihan guru
p. Membina lomba yang bersifat akademis
3.5.4 Deputi Kesiswaan
a. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS
b. Melaksanakan bimbingan dan pengarahan serta pengendalian kegiatan
siswa/OSIS dalam rangka penegakkan disisplin dan tata tertib sekolah dan
pemilihan pengurus OSIS/PK
c. Membina pengurus OSIS/PK dalam berorganisasi
51
d. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan
insidentil
e. Membina pelaksanaan koordinasi keamanan, kebersihan, dan ketertiban,
kerindangan, keindahan, kekeluargaan dan kesehatan.
f. Melaksanakan pemilihan calon siswa penerima beasiswa dan siswa teladan
g. Mengadakan seleksi siswa untuk mewakili sekolah dlam berbagai kegiatan
diluar sekolah
h. Menyusun kegiatan ekstrakurikuler
i. Menyusun laporan kegiatan kesiswaan secara berkala
3.5.5 Deputi bidang Sarana dan Prasarana
a. menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
b. mengkoordinasikan penggunaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana
c. mengelola alat-alat pembelajaran
d. menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana
e. membina pengelolaan keuangan
3.5.6 Deputi bidang Humas
a. Menyusun rencana promosi sekolah
b. Mengatur jadwal pertemuan antara orangtua siswa dengan sekolah
c. Mengadakan pertemuan dengan pengurus Komite dan perwakilan kelas
d. Menyusun rencana pertandingan ilmu pengetahuan dan lain-lain.
e. Mengelola perlombaan diluar sekolah
f. Mengadakan kegiatan studi tour/ widya wisata dan rekreasi sekolah
g. Menyelengarakan pentas seni dan Show bis
h. Menyelengarakan acara ulang tahun sekolah
52
i. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait lainnya
3.5.7 Tugas Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran, bertanggung jawab kepada Kepala sekolah dan
melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien, yang meliputi :
a. membuat program pembelajaran terdiri dari :
1. Menetapkan SKBM
2. Membuat Silabus
3. membuat model pembelajaran
4. membuat perangkat pembelajaran
b. membuat program tahunan dan program semesteran
c. membuat program kegiatan siswa
d. membuat analisis hasil ulangan harian
e. mengadakan perbaikan dan pengayaan remedial
f. melaksanakan kegiatan pembelajaran
g. melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar (Ulangan harian, ujian Blok
dan Semesteran)
h. mengisi daftar hadir siswa dan menelitinya sebelum memulai pembelajaran
i. melaksanakan kegiatan bimbingan guru dalam PBM
j. membuat alat peraga pembelajaran
k. menciptakan karya seni yang lebih bermanfaat
l. mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
m. mengadakan pengembangan bidang pelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
n. membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
53
o. mengatur kebersihan kelas dan ruang laboratorium
3.5.8 Staff Litbang
Tugas Staf Litbang antara lain :
a. meneliti kegiatan MGMP
b. meneliti program pembelajaran
c. meneliti instrumen penilaian
d. meniliti kehadiran guru
e. meneliti hasil pembelajaran
f. meningkatkan kualifikasi guru melalui pelatihan
g. memprogramkan kegiatan studi banding
3.5.9 Guru Wali Kelas
Wali kelas merupakan kepanjangan tangan Kepala Sekolah mempunyai peran
untuk menyampaikan kebijakan dan program Kepala Sekolah kepada siswa dan
para orangtuanya, menjalankan tugas dan tanggung jawab, mengetahui secara
pasti keberadaan siswa dari sisi positif dan negatifnya. Wali kelas harus
melaksanakan tugas sebagai berikut
1. Menyelengarakan Administrasi kelas, seperti :
a. buku absen siswa
b. buku agenda/jurnal kelas
c. daftar organisasi/struktur organisasi
d. daftar petugas piket
e. Daftar pelajaran dikelas
f. Papan absen kelas
g. Denah / ttempat duduk siswa
54
h. Statistik bulanan siswa
i. Buku ledger kelas
j. Catatatan kepribadian siswa
k. Mengisi dan membagikan raport
2. Mengelola sarana dan prasarana kelas, seperti :
a. sarana kebersihan kelas : sapu, kemoceng, pengki plastik, tempat sampah
dan microfon (untuk kelas tertentu)
b. sarana pembelajaran : papan tulis, hapusan spidol dan lain-lain
c. sarana penunjang : gambar presiden dan wakil, jam dinding, taplak meja
guru, vas bunga dan lain-lain
3. Melakukan fungsi sebagai orangtua dikelas :
a. memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah
b. membina dan membimbing siswa dalam berprilaku, berorganisasi,
bersosialisasi, berpakaian dan berdisiplin.
c. Mengoptimalkan potensi siswa secara individu dalam strategi belajar,
prestasi belajar, bakat dan minat belajar
4. Menjalin kerjasama dengan stake holders, seperti :
a. orangtua siswa
b. guru mata pelajaran dan BK
3.5.10 Kepala Tata Usaha
Kepala tata usaha, bertugas membantu Kepala Sekolah dalm hal sebagai berikut :
1. menyusun program tata usaha
2. mengelola keuangan sekolah
3. mengurus administrasi kepegawaian
55
4. membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha
5. menyusun administrasi perlengkapan sekolah
6. menyusun dan menyajikan data statistik sekolah
7. mengkoordinir dan melaksanakan 7K
8. Analisis kebutuhan guru dan pegawai
9. penyusunan tugas tambahan guru
10. penyusunan tugas tambahan guru
11. pengajuan usul kenaikan pangkat
12. pengajuan usul kenaikan gaji berkala
13. pengelolaan administrasi gaji
14. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ketata usahaan secara berkala
3.6 Hasil kuisioner dan wawancara
Untuk mendukung analisa terhadap permasalahan yang terjadi di SMU
78, dilakukan wawancara dengan guru dan beberapa siswa, dan juga
menyebarkan kuisioner kepada 136 siswa/i di kelas X-XII. Adapun hasil analisa
dengan guru dan murid sebagai berikut :
3.6.1 Hasil kuisioner dengan murid (Dibimbing dalam pegsian):
1. Dalam belajar, metode belajar seperti apa yang anda sukai ? (beri nomor
1 untuk yang paling disukai sampai nomor 5 yang tidak disukai )
56
Tabel 3.1 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 1
Peringkat 1 2 3 4 5 No. Bobot 5 4 3 2 1 NxB / Jml % Rank 1. Membaca buku atau
tekstual 7 17 17 23 72 272 13 % 5
2. Ada eksperimen atau praktikum 35 46 31 18 6 494 24 % 2
3. Dibimbing oleh guru 18 17 40 40 21 379 19 % 3 4. Belajar kelompok 7 23 40 43 23 356 17 % 4 5. Media elektronik 68 33 9 12 14 535 27 % 1
Setelah di persentase dengan jumlah sample Maka :
Metode belajar yang disukai siswaBaca13%
Lab24%
Guru19%
Kelompok17%
Media Elektronik
27% BacaLabGuruKelompokMedia Elektronik
Gambar 3.2 Persentase metode belajar yang disukai siswa
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 27 % siswa sample menyukai
metode belajar melalui media elektronik yaitu melalui animasi komputer, video,
dll. Kemudian 24 % menyukai percobaan berupa eksperimen di laboratorium.
Sisanya berupa guru yang menjelaskan, dalam arti guru monoton dalam
mengajar, dan biasanya murid hanya mendengarkan apa yang dijelaskan, tanpa
adanya kesempatan bertanya sebanyak 19 %, membaca buku manual sendiri
13 % dan belajar kelompok sebanyak 17 %.
Dua metode belajar yang lebih disukai oleh para siswa adalah belajar
menggunakan media elektronik dan lab (mempraktekkan langsung dan memiliki
kontrol penuh terhadap pembelajaran yang dilakukan). Tentunya data tersebut
57
sangat mendukung rencana penerapan e-Learning pada SMUN 78. Dengan
penerapan e-Learning, para siswa akan belajar menggunakan media elektronik
(dalam hal ini komputer) dan memiliki kontrol yang penuh terhadap
pembelajaran mereka.
2. Menurut Anda, cara belajar mengajar yang bagaimana yang dapat
membuat anda tertarik belajar ? (beri nomor 1 untuk yang paling disukai
sampai nomor 5 yang tidak disukai )
Tabel 3.2 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 2
Peringkat 1 2 3 4 5 No. Bobot 5 4 3 2 1 NxB / Jml % Rank
1. Guru yang menjelaskan 6 10 15 30 75 250 13 % 5 2. Ada interaksi antara guru
dan murid 32 47 25 22 10 477 24 % 2
3. Sarana dan prasarana kelas mendukung 15 24 35 20 42 358 18 % 3
4. Sering diberikan latihan soal dan pembahasannya 12 24 32 31 37 351 18 % 4
5. Ada contoh berupa gambar, peragaan, animasi, video 74 25 10 13 14 540 27 % 1
Setelah di persentase dengan jumlah sample maka :
Cara Belajar Mengajar yang Membuat Tertarik
Contoh berupa gambar, dll
27%
Penjelasan Guru13%
Interaksi Guru dan Murid
24%
Sarana dan Prasarana Mendukung
18%
Sering latihan soal dan
Pembahasan 18%
Penjelasan Guru
Interaksi Guru danMurid
Sarana dan PrasaranaMendukung
Sering latihan soal danPembahasan
Contoh berupa gambar,dll
Gambar 3.3 Persentase Cara Belajar Mengajar yang membuat tertarik
58
Pertanyaan No 2, berkaitan dengan hal teknis yang berlangsung dikelas.
Diketahui cara belajar mengajar dikelas yang paling banyak membuat siswa
tertarik adalah dengan berupa contoh, gambar , video, dll. Selanjutnya adanya
interaksi antara guru dan murid yang menyebabakan pembelajaran lebih
menarik. Kemudian juga adanya sarana dan prasarana yang mendukung seperti
ruang kelas yang nyaman, alat peraga, lampu, papan tulis, proyektor, dll. Dan
cara belajar yang kurang membuat tertarik para siswa adalah sering diberikan
latihan soal beserta pembahasannya sehingga siswa bisa lebih mengerti, terakhir
guru yang menjelaskan terus menerus didepan kelas tanpa memberika murid
untuk mengembangkan sendiri kegiatan belajarnya adalah yang paling tidak
disukai oleh murid dikelas.
Dari keterangan di atas para siswa sangat tertarik belajar dengan banyak
contoh-contoh berupa gambar, video dalam hal ini penerapan e-Learning di
sekolah akan sangat membantu dalam hal memenuhi kebutuhan di atas. Dalam
e-Learning juga tersedia fasilitas untuk adanya interaksi antara pengajar dengan
para siswa diluar kelas, yaitu melalui forum diskusi dan chatting.
Dalam e-Learning juga dapat disesuaikan suasana dirumah atau diwarnet
kesayangan, sehingga bisa menyebabkan belajar lebih menarik dan santai.
59
3. Seberapa sering Anda mengunakan komputer dalam sehari ?
Tabel 3.3 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 3 Jawaban Jumlah Persentase
1. tidak pernah 6 murid 4 %
2. 30 menit 7 murid 5 %
3. 1 jam 35 murid 26 %
4. 2-3 jam 70 murid 52 %
5. lebih dari 3 jam 18 murid 13 %
+
Setelah di persentase dengan jumlah sample maka :
Lama Penggunaan Komputer dalam Sehari
1 jam26%
30 menit5%
Tidak pernah4%
Lebih dari 3 jam13%
2 - 3 jam52%
Tidak pernah30 menit1 jam2 - 3 jamLebih dari 3 jam
Gambar 3.4 Persentase lama penggunaan Komputer dalam sehari
Pertanyaan nomor 3 berkaitan dengan penggunaan komputer sehari-hari.
Pengambilan sample jumlah jam didasarkan pada analisa survey dari bahan
skripsi tahun-tahun yang lalu.Lamanyanya penggunaan komputer berguna untuk
melihat betapa sering mereka menggunakan komputer. Diharapkan waktu
menggunakan komputer berbanding lurus dengan kemampuan mengoperasikan
komputer yang berkaitan dengan program yang diajarkan sekolah. Rata-rata
60
siswa menggunakan komputer dalam sehari selama 2-3 jam. Itu berarti sekolah
bisa menerapkan e-Learning sebagai salah satu cara belajar alternatif ataupun
pendukung.
4. Berapa sering Anda mengakses Internet dalam sehari ?
Tabel 3.4 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 4
Jawaban Jumlah Persentase
1. tidak pernah 6 murid 4 %
2. 30 menit 15 murid 12 %
3. 1 jam 60 murid 82 %
4. 2-3 jam 41 murid 1 %
5. lebih dari 3 jam 14 murid 1 %
Setelah di persentase dengan jumlah sample maka :
Lama Akses Internet dalam Sehari
tidak pernah 4% 30 menit
11%
1 jam45%
2-3 jam30%
lebih dari 3 jam 10%
tidak pernah 30 menit1 jam2-3 jamlebih dari 3 jam
Gambar 3.5 Persentase Lama Akses Internet dalam sehari
61
Pertanyaan No.4 Berkaitan dengan menggunakan dan pengenalan akan
internet. Rata-rata jumlah jam akses internet juga didasarkan atas survey skripsi
tahun-tahun lalu. Dalam table dilihat rata-rata akses ke internet dalam sehari
selama 1 jam. Artinya siswa SMUN 78 sudah mengetahui dan bisa menggunakan
internet. Selebihnya adalah 2-3 jam per hari.
5. Dari manakah Anda mengakses Internet ?
Tabel 3.5 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 5 Jawaban Jumlah Persentase
1. dari rumah sendiri 43 murid 32 %
2. Tetangga 0 murid 0 %
3. Tempat Saudara 1 murid 1 %
4. Warnet 92 murid 67 %
5. Tempat Kerja Kakak 0 murid 0 %
Setelah di persentase dengan jumlah sample maka :
Lokasi akses Internet
dari rumah sendiri, 43
Tetangga , 0Tempat
Saudara, 1
Warnet, 92
Tempat kerja kakak, 0
0102030405060708090
100
dari rumahsendiri
Tetangga TempatSaudara
Warnet Tempatkerja kakak
Series1
Gambar 3.6 Persentase lokasi Akses Internet
62
Pertanyaan No. 5 berkaitan dengan tempat pengaksesan internet. Secara
umum terlihat yang terbanyak adalah melalui Warnet, dan dirumah sendiri. Itu
artinya pengaksesan internet tidak menjadi kendala bagi siswa SMUN 78.
banyaknya yang mengakses dari warnet dan rumah sendiri nantinya akan
berpengaruh dalam efisiensi web, dan fitur-fitur yang ada dalam web.
6. Untuk Keperluan apa Anda mengakses internet ? (boleh lebih dari satu)
Tabel 3.6 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 6
Jawaban Jumlah
1. Cek Email 88 murid
2. Main Games 48 murid
3. Chatting 43 murid
4. Browsing 123 murid
5. Belajar 103 murid
6. Lain-lain 29 murid
Setelah di sesuaikan dengan jumlah sample maka :
88
48 43
123
103
29
0
20
40
60
80
100
120
140
Cek Email Main Games Chatting Brow sing Belajar Lain-lain
Gambar 3.7 Persentase keperluan akses Internet
63
Pertanyaan no. 6 berkaitan dengan keperluan apa yang mendasari mereka
mengakses internet. Dapat dilihat dari tabel bahwa yang paling banyak adalah
browsing, belajar, cek e-mail, main games, chatting, dan lain-lain. Itu berarti
siswa smun 78 sudah bisa memanfaatkan Internet. Juga pertanyaan ini akan
berpengaruh ke pemanfaatan fitur-fitur yang akan dikembangkan nantinya.
7. Jika disekolah anda akan menggunakan teknologi perangkat ajar
(e-Learning), kemudahan apa yang Anda harapkan ? (boleh lebih dari
satu)
Tabel 3.7 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 7
Jawaban Jumlah
1. Kemudahan belajar dimana saja dan kapan saja 100 murid
2. Ada interaksi secara langsung (online) dengan guru ketika
Anda belajar dari tempat lain. 75 murid
3. Banyak contoh langsung, latihan, ataupun soal latihan. 60 murid
4. Akses informasi, jadwal, nilai, kumpul tugas, ulangan
secara online tanpa harus datang kesekolah. 123 murid
5. Saling diskusi antara satu siswa dengan yang lain
(Interconnecting) secara langsung sehingga memperkaya
pembelajarn
103 murid
6. Lain-lain 29 murid
Setelah di sesuaikan dengan jumlah sample maka :
64
100
7560
112
80
4
0
20
40
60
80
100
120
Kemudahan InteraksiOnline
BanyakContoh
AksesInformasi
Online
Diskusi Lain-lain
Gambar 3.8 Persentase Kemudahan yang diharapkan
Pertanyaan No. 7 berkaitan dengan harapan-harapan siswa kedepan
dalam penggunaan e-Learning disekolah mereka. Adapun yang paling besar
adalah adanya akses informasi online, kemudahan, maupun hubungan
komunikasi satu dengan yang lain. Hal ini juga akan menjadi bahan
pertimbangan kedepan dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih mudah,
menyenangkan, dan bisa kapanpun maupun dimanapun
65
8. Fasilitas apa yang Anda harapkan jika sekolah Anda menggunakan
e-Learning ? (Boleh lebih dari satu)
Tabel 3.8 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 8
Jawaban Jumlah
1. Forum Diskusi 65 murid
2. E-mail 73 murid
3. Messenger (Chatting) 80 murid
4. Schedule (Penjadwalan) 71 murid
5. Multimedia (text,gambar,animasi,video,dll) 124 murid
6. Lain-lain 29 murid
Setelah di sesuaikan dengan jumlah sample maka :
6573 80
71
124
0
20
40
60
80
100
120
140
ForumDiskusi
E-Mail Messenger Schedule Multimedia
Gambar 3.9 Persentase Fasilitas didalam e-Learning
Pertanyaan no. 8 berkaitan dengan fasilitas yang diharapkan kedepan
dengan adanya aplikasi e-Learning. Kebanyakan siswa sekitar 124 siswa
menjawab perlunya perubahan penyampaian materi melalui multimedia,
kemudian chatting, e-mail, schedule, forum diskusi. Lain-lainnya banyak yang
bisa ditampung sebagai masukan seperti penggunaan games dalam pembelajaran.
66
3.6.2 Hasil Wawancara dengan Guru bidang Studi :
Rangkuman Hasil Wawancara dengan guru :
1. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berjalan pada saat ini ?
- Masuk jam 7 pagi pulang jam 13.30 dan pulang sekolah ada
ekstrakurikuler bagi yang mengikutinya
- Adanya team teaching yaitu satu kelas diajar oleh 2 orang guru, satu
sebagai pengajar dan satu lagi membantu dalam menangani siswa. Team
teaching ini baru diterapkan dikelas X (1 SMU)
- Adanya Moving Class, yaitu murid-murid berpindah mengikuti jadwal
kelas pelajaran yang sudah ditetapkan, Moving Class ini sudah
diterapkan disemua kelas.
2. Menurut Bapak/Ibu apakah kendala-kendala selama proses kegiatan belajar
mengajar yang sedang berjalan ini ? Bagaimana cara Bapak/Ibu menangani
masalah tersebut ?
Jawaban yang diterima beraneka ragam tetapi secara garis besar dapat
disimpulkan kendala yang paling besar karena :
- Kurangnya perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anaknya
- Kurangnya alat peraga (gambar, video,musik)
- Kurangnya referensi, dalam arti hanya berdasar buku manual, sedangkan
perpustakaan belum berfungsi secara optimal. Buku-buku yang ada hanya
bisa menampung berberapa mata pelajaran, seperti sastra, puisi, dan
cerita rakyat.
67
3. Berapa waktu ideal dalam seminggu untuk mata pelajaran yang Bapak/Ibu
berikan ? Berapa kali dan berapa lama dalam seminggu siswa mendapat
pelajaran yang Bapak/Ibu berikan ?
Jawaban yang diberikan oleh para guru beraneka ragam. Dan ditemukan
bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru berkaitan dengan masalah waktu
adalah kurangnya waktu untuk belajar disekolah. Waktu ideal untuk mengajar
tergantung kepada kompleksitas setiap mata pelajaran, sehingga waktu idealnya
berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan pembagian waktu untuk mengajar
mata pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah.
4. Menurut Bapak/Ibu cukupkah waktu yang tersedia jika dibandingkan dengan
materi yang akan disampaikan ?
- 20 % guru menjawab cukup, (Sejarah, PKN, SOSIOLOGI)
- dan 80 % lainnya merasa waktunya kurang cukup.(Mat, Fisika, Kimia,
Pendidikan Seni)
5. Bagaimana pelaksanaan praktikum untuk mata pelajaran yang Bapak/Ibu
ajarkan? Berapa kali pelaksanaan dalam seminggu (jika ada) ?
Selama ini semua diajarkan sendiri, tidak ada asisten lab, prakteknya
tergantung kebutuhan dan materi yang diajarkan.
6. Berapa kali dalam seminggu siswa mendapat pelajaran komputer ?
Pertanyaan ini diajukan kepada guru komputer. Untuk kelas X-XI
seminggu sekali selama 2 shift mata pelajaran (90 menit). Untuk kelas XII tidak
ada pelajaran komputer.
68
7. Aplikasi/materi apa saja yang diajarkan pada pelajaran komputer tersebut ?
Materi pelajaran yang diajarkan adalah Microsof Office ( Words, Excel,
Power Point, Access )
8. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar mengenai teknologi perangkat ajar
berbasis komputer (e-Learning) ? Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu mengenai
teknologi tersebut ?
- 70 % para guru menjawab sudah mendengar, Para guru yang menjawab
sudah pernah mendengar, berpendapat bahwa e-Learning sangat perlu
untuk mendukung proses belajar mengajar. Mereka juga berpendapat,
bahwa SMU 78 di masa yang akan datang juga sedang mengarah kepada
penerapan e-Learning tersebut
- Sedangkan 30 % lainnya menjawab belum pernah mendengar.
9. Menurut Bapak/Ibu perlukah siswa yang Anda didik menggunakan teknologi
perangkat ajar tersebut ?
Semua guru menjawab, sangat perlu. Karena nantinya semua sekolah
akan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan penting untuk para siswa
di SMUN 78 mulai dari sekarang untuk mempelajari teknologi dan melalui
e-Learning, pembelajaran mereka terhadap teknologi akan lebih bermanfaat.
10. Jika sekolah ini memiliki suatu perangkat ajar berbasis teknologi komputer,
fasilitas apa saja yang Bapak/Ibu harapkan yang tersedia pada perangkat ajar
tersebut ?
Jawaban yang diberikan sangat beraneka ragam, tetapi pada intinya guru
menginginkan
69
- Bantuan dalam memudahkan kegiatan belajar mengajar, dan membuat
belajar lebih menyenangkan.
- Fasilitas yang diinginkan adalah multimedia buat belajar, fasilitas yang
membuat murid dan guru lebih mudah berhubungan walaupun sudah
selesai sekolah, dan fasilitas yang membuat belajar bukan hanya dari
buku, tapi dari sumber yang lain.
3.7 Sistem pembelajaran yang berjalan
Dari hasil diskusi dan wawancara dengan pihak SMU 78 mengenai sistem
pembelajaran yang berjalan selama ini, dapat dijelaskan sebagai berikut (lihat gambar
3.10)
Pada awal tahun ajaran baru, divisi kurikulum (khususnya staff PBM–Proses
Belajar Mengajar) akan membuat rencana jadwal mengajar yang akan diberikan kepada
guru-guru bidang studi. Rencana tersebut, kemudian akan dipertimbangkan oleh para
guru bidang studi dan direvisi jika ada perubahan. Rencana jadwal mengajar yang telah
dipertimbangkan oleh para guru bidang studi, baik yang mengalami revisi ataupun tidak,
akan dikembalikan kepada divisi kurikulum sehingga dapat ditentukan jadwal proses
belajar mengajar yang pasti. Divisi kurikulum akan memberikan jadwal mengajar yang
pasti beserta silabus pelajaran. Secara otomatis saat jadwal mengajar para guru telah
ditentukan, jadwal pelajaran murid akan disesuaikan sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik.
70
Wali Kelas
Div. Kurikulum( Staff PBM )
Siswa
Orang Tua
Guru Bidang Studi
SAS
Raport Siswa (11)
Input Nilai (8)
Print Out Raport Siswa (10)
Penempatan Kelas Dan Jadwal Belajar (5)
File Raport Siswa (9)
Rencana Jadwal Mengajar (1)
Revisi Jadwal Mengajar (2)
Jadwal Mengajar Pasti (3)
Silabus (4)
Materi, Latihan, Ulangan (6)Latihan, ulangan terisi (7)
� Materi membosankan
� Kurangnya waktu belajar dikelas bagi para siswa untuk memahami materi.
� Kemampuan tanggap yang berbeda antar siswa
� Kurangnya waktu untuk diskusi kepada guru selama dikelas.
� Kurangnya referensi belajar
� Kurang waktu untuk mengajar
� Terbatasnya referensi dari buku cetak
� Kurangnya variasi dalam mangajar.
� Murid selalu tergantung kepada guru
� Kurangnya alat peraga dan contoh-contoh untuk mendukung pembelajaran siswa
Gambar 3.10 : Rich Picture Sistem Berjalan
Di SMU 78 khususnya diterapkan metode baru dalam proses belajar mengajar,
yaitu metode moving class dimana bukan guru yang menghampiri murid, tetapi
sebaliknya murid menuju kelas yang sudah ditentukan dan guru sudah siap dikelas tanpa
harus pindah-pindah. Di kelas guru memberi pelajaran berupa catatan, latihan, ulangan,
dan lain-lain. Setiap nilai dari latihan dan ulangan yang diberikan para guru bidang studi
kepada siswa akan dimasukan ke dalam sistem penilaian siswa yang disebut SAS
71
(Sistem Administrasi Sekolah) yang terhubung langsung dengan server di departemen
pendidikan.
Pada server tersebut diolah beberapa data administrasi sekolah yang berkaitan
dengan siswa berupa kehadiran, nilai, dll. Hasil akhir dari SAS tersebut adalah raport
siswa berupa file pdf yang akan dikirimkan ke sekolah masing-masing yang siap diprint.
Divisi kurikulum (bagian PBM) akan menerima dan mencetak file tersebut, dipisahkan
menurut kelas dan diberikan kepada wali kelas tersebut. Wali kelas akan menyerahkan
laporan hasil belajar (raport) ini kepada orangtua murid, sebagai laporan prestasi
anaknya selama disekolah pada semester tersebut.
3.8 Kendala yang dihadapi
Berdasarkan kuisioner, observasi dan wawancara dari siswa dan guru diketahui
kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem pembelajaran yang berjalan adalah :
- Kurangnya waktu untuk kegiatan belajar mengajar didalam kelas, baik
untuk para siswa memahami materi ataupun untuk diskusi pelajaran
antara siswa dan guru.
- Terbatasnya referensi dalam belajar. Selama ini didasarkan atas
pengalaman guru dan dari buku yang diperoleh sendiri. Perpustakan
belum bisa mendukung referensi karena buku yang ada dalam
perpustakaan adalah buku-buku lama dan juga banyak bersifatnya sastra
dan cerita bacaan seperti novel, cerita rakyat, puisi-puisi.
- Materi membosankan karena kurangnya variasi dalam belajar maupun
mengajar, seperti kurangnya contoh dan alat peraga.Guru menjelaskan
hanya menggunakan papan tulis.
72
3.9 Usulan pemecahan masalah
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, diberikan beberapa alternatif
pemecahan masalah, antara lain yaitu :
1. Penambahan waktu belajar dikelas
Ini merupakan alternatif yang pertama. Ada sisi negatif aupun positifnya.
Segi positif alternatif ini adalah semua berada di dalam kelas sehingga guru
dapat dengan mudah mengawasi dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar,
serta siswa diharapkan akan lebih mengerti materi yang diberikan dan
memberikan waktu yang lebih untuk terjadinya diskusi antara guru dan siswa
berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Negatifnya bagi siswa adalah
akan menambah panjang jam belajar dalam satu hari, yang tentunya akan
membuat fisik semakin lelah dan tidak fokus karena terlalu lama belajar di kelas.
Sedangkan bagi SMUN 78 sendiri, tentunya akan menambah biaya operasional
akibat dari perpanjangan waktu belajar di kelas tersebut. Bagi pihak guru, juga
akan menimbulkan kelelahan yang pada akhirnya menimbulkan ketidak
maksimalan kegiatan belajar mengajar tersebut.
2. E-Learning
Alternatif ini kedua ini memiliki fleksibilitas tempat dan waktu yang
digunakan untuk belajar. Sifatnya juga tidak terlalu formal, seperti harus datang
ke kelas, sehingga para siswa memiliki kebebasan untuk mengatur pembelajaran
mereka. Belajar pun bisa dilakukan sambil makan atau mendengarkan musik,
sehingga suasananya dapat dibuat senyaman mungkin untuk mendukung
pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan. Hal-hal tersebut di atas
73
merupakan sisi positif dari e-Learning. Sedangkan kelemahan dari alternatif
kedua ini adalah harus terhubung dengan internet dan penambahan komputer
yang cukup memakan biaya.
Berdasarkan perbandingan terhadap kedua alterrnatif di atas, e-Learning
merupakan solusi yang paling baik untuk menjawab permasalahan yang terjadi di
SMUN 78 dengan alasan :
1. Penambahan waktu belajar diluar waktu sekolah tidak dimungkinkan,
karena adanya peraturan pemerintah mengenai waktu belajar.
2. Secara fisik akan melelahkan para siswa karena waktu belajar yang
terlalu lama, sehingga membuat tidak terlalu fokus belajar.
Elearning sendiri memiliki kelemahan yaitu harus terhubung dengan jaringan internet
dan juga penambahan computer yang cukup memakan biaya. Karena itu dilakukan
analisa cost and benefit untuk melihat keuntungan yang akan diperoleh dari penggunaan
elearning.
3.10 Analisa Cashflow, Cost and Benefit, dan ROI dari penerapan e-learning
Berikut ini merupakan perbandingan antara Sistem e-learning yang diusulkan
dibanding dengan penggunaan OHP yang sedang berjalan SMUN 78. Faktor – faktor
biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sistem e-learning bila dibandingkan
dengan OHP yang sedang berjalan, dibagi menjadi 5 biaya dengan rincian sebagai
berikut :
74
1. Startup : Modal awal
2. Acquisition : Pembelian hardware dan software.
3. Development : Untuk pengembangan sistem, distribusi via CD dan training ke guru.
4. Operation : Untuk operasi sehari-hari. (Listrik dan internet)
5. Maintenance : Untuk pemeliharaan sistem dan jaringan.
Sedangkan Perkiraan Faktor Biaya E-Learning :
Tabel 3.9 Perkiraan biaya e-learning
Tahun 1 Startup Acquisition Development Operation Maintenance E-Learning Acquisition
Server Rp. 10.000.000 LCD Proyektor Rp.70.000.000
Komputer Rp.45.000.000 Software Rp.0 Speaker Rp 1.000.000
Switch/ Router Rp. 1.000.000 Kabel jaringan Rp. 1.500.000
Pengembangan Training Guru Rp.3.000.000
Operation Biaya Listrik Rp.6.000.000
Internet Rp.35.000.000 Maintenance
Biaya Tidak terduga Rp.2.000.000
• Biaya Acquisition elearning Berupa pembelian server seharga Rp. 10.000.000
Dengan Spesifikasi :
• Motherboar Asus
• Pentium Core 2 Duo 3.0 Ghz
• Memory DDR2 2 GB Visipro
75
• HARDISK 200 GB seagate
• VGA 256 MB Geforce
• DVD-RW SAMSUNG
• Ethernet Card 10/100
• Monitor Samsung 17'' Flat
• keyboard+mouse
• Diasumsikan SMUN 78 mempunyai lisensi resmi terhadap software-software yang
digunakannya saat ini, yaitu :
- Sistem Operasi : Windows 2000 Server, Windows XP
- Microsoft Office 2003 + Open Office 2.0
- Browser Internet Explorer v. 6.0
- Macromedia
• Diasumsikan harga 1 Proyektor Rp. 7.000.000, maka biaya yang diperlukan sebesar
Rp. 70 juta
• Speaker untuk pengeras suara sebesar Rp.1.000.000 di mana @ Rp.100.000
• Komputer senilai Rp.45.000.000 akan dipakai oleh 10 kelas dimana masing-masing
@ Rp. 4.500.000, komputer tersebut mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
o Motherboard ASUS
o Processor Intel Pentium IV 2,8 GHz
o Memori DDR2 512MB
o HDD 80 GB SEAGATE
o DVD-CDRW
76
o VGA 128 MB Geforce
o Ethernet Card 10/100
o Keyboard + Mouse
• Biaya pengembangan digunakan untuk training guru sebesar Rp. 3.000.000 yang
dialokasikan untuk pengembangan e-learning seperti makalah, jasa instruktur.
• Oprasional sehari-hari untuk listrik sebesar Rp. 6.0000.000 per tahun, dengan
perkiraan 1 komputer menghabiskan 50ribu perbulan. Jadi 10 kompter =
10*50.000*12=6 juta setahun
• Dan biaya internet untuk penggunaan e-learning setahun untuk dikelas sebesar Rp.
35.000.000.
77
Tabel 3.10 Cashflow e-learning SMUN
Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Investasi
Server Rp 10,000,000 - - - -
LCD Proyektor Rp 70,000,000 Rp 77,000,000 Rp 84,700,000 - -
Komputer Rp 45,000,000 Rp 49,500,000 Rp 54,450,000 - -
Speaker Rp 1,000,000 Rp 1,100,000 Rp 1,210,000 - -
Software - - - - -
Switch / Router Rp 1,500,000 Rp 1,600,000 - -
Kabel Jaringan Rp 1,500,000 Rp 1,650,000 Rp 1,815,000 - -
Total Rp 129,000,000 Rp 130,850,000 Rp 142,175,000 - -
Oprasional
Training Guru Rp 3,000,000 Rp 3,300,000 Rp 3,630,000 - -
Biaya Listrik Rp 6,000,000 Rp 12,000,000 Rp 18,000,000 Rp 19,800,000 Rp 21,780,000
Internet Rp 42,000,000 Rp 46,200,000 Rp 50,820,000 Rp 55,902,000 Rp 61,492,200
Pemeliharaan Rp 1,000,000 Rp 1,100,000 Rp 1,210,000 Rp 1,331,000 Rp 1,464,100
Total Rp 52,000,000 Rp 62,600,000 Rp 73,660,000 Rp 77,033,000 Rp 84,736,300
Siswa pengguna 400 SISWA 800 SISWA 1200 SISWA 1200 SIWA 1200 SISWA
Biaya/investasi (Sumbangan) per siswa Rp 322,500 Rp 327,125 Rp 355,438 - -
Biaya Oprasional per siswa setahun Rp 130,000 Rp 78,250 Rp 61,383 Rp 64,194 Rp 70,614
Biaya Oprasional per siswa sebulan Rp 10,833 Rp 6,521 Rp 5,115 Rp 5,350 Rp 5,884
78
Keterangan :
• Tahun pertama yang akan menggunakan sistem adalah kelas X sebanyak 10
kelas dengan jumlah murid sebanyak 40 orang perkelas total pengguna menjadi
800 siswa. Tahun kedua yang menggunakan sistem adalah kelas X dan kelas XI,
dengan jumlah total siswa 800 siswa, dan Tahun ke 3 maka kelas X, XI,XII akan
menggunakan sistem dengan 1200 pengguna.
• Komputer yang diinvestasikan pada tahun 2 akan mempunyai spek lebih baik
dari tahun sebelumnya dan juga demikian pada tahun berikutnya.
• Router/Switch yang digunakan mempunyai 16 port yang dibeli ditahun pertama
dan tahun ke 2 sehingga menjadi 32 port.
• Biaya Oprasional Training guru dilakukan sampai tahun ke-3, dengan asumsi
tidak ada guru baru. Biaya training guru dialokasikan untuk pembayaran
pengajar, fotokopi bahan penggunaan sistem, dll. Besarnya dapat diatur.
• Biaya internet yang digunakan adalah tarif tetap untuk perusahaan dengan akses
24 jam. Diasumsikan disini juga pembelian domain dan hosting di provider.
• Biaya pemeliharaan digunakan untuk merawat sistem, dan jika ada kerusakan
ataupun pembersihan
• Setiap siswa mempunyai kewajiban untuk membayar uang sumbangan awal
tahun, ketika masuk ke SMUN 78, kemudian siswa mempunyai kewajiban juga
untuk membayar uang sekolah setiap bulan. Adapun besarnya uang sekolah
sekarang adalah Rp. 250.000
• Maka penghitungan biaya e-learning di atas dibagi ke 2 biaya yaitu investasi
masuk ke sumbangan awal tahun, dan biaya oprasional masuk ke uang sekolah.
79
• Biaya investasi pertahun persiswa didapat dari total biaya investasi dibagi jumlah
siswa.
• Biaya oprasional pertahun persiswa didapat dari total biaya oprasional dibagi
jumlah siswa
• Setiap tahun biaya diasumsikan naik sebesar 10%.
Maka hasil akhir akan didapat :
Pada Tahun ke-1 :
Biaya investasi awal tahun persiswa sebesar (angkatan baru) Rp 322,500
Biaya Oprasional persiswa setahun (Hanya kelas X) Rp. 130,000
Pada Tahun ke-2 :
Biaya investasi awal tahun persiswa sebesar (angkatan baru) Rp 327,125
Biaya Oprasional persiswa setahun (Kelas X dan XI) Rp 78,250
Pada Tahun ke-3 :
Biaya investasi awal tahun persiswa sebesar (angkatan baru) Rp 355,438
Biaya Oprasional persiswa setahun (Kelas X, XI dan XII) Rp 61,383
Pada Tahun ke-4 :
Biaya investasi awal tahun persiswa sebesar (angkatan baru) Rp 0
Biaya Oprasional persiswa setahun (Kelas X, XI dan XII) Rp 64,194
80
• Sedangkan, masukan perbandingan manfaat lain penggunaan n e-learning tersaji di
bawah ini :
1. Bentuk Materi dinamis
2. Materi yang dapat ditampilkan per halaman banyak
3. Memvisualisasikan soal dengan cukup baik
4. Mudah untuk mengupdate latihan dan contoh soal
5. Kemungkinan sistem rusak lebih kecil
6. Menambah keahlian komputer
7. Materi yang disajikan lebih menarik, dan dapat menarik perhatian siswa
Analisis Return On Investment dari e-learning SMUN 78
Pemasukan = (322.500+130.000) x 400 siswa = 181.000.000
Investasi = 52.000.000
ROI = (181.000.000 / 52.000.000 ) X 100% = 384 %
Analisis Cost and Benefit dari e-learning SMUN 78
ROI = Pemasukan
Investasi 100 % X
BCR =Cf
R - (C)op
81
R = 181.000.000
(C)op = 52.000.000
Cf = 52.000.000
BCR = (181.000.000 - 52.000.000)/ 52.000.000 = 2.4
Jadi BCR = 2.4
BCR > 1 Proyek dianggap layak