6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mesin Jangkar
Mesin jangkar adalah salah satu mesin geladak kapal, mesin ini terletak
di haluan kapal. Fungsi dari mesin ini adalah untuk menurunkan dan
menaikan jangkar dari kapal itu sendiri, juga sebagai alat penarik tali-tali
tambat pada waktu penambatan. Mesin jangkar ada bermacam-macam tipe
dan kontruksi. ( Fatchurrochim, 1983 )
Mesin jangkar ada berpenggerak tenaga uap, hydraulic dan tenaga listrik,
untuk kapal yang berukuran di bawah 200 GRT dapat menggunakana mesin
derek manul yang di gerakan oleh tangan. Jenis tenaga penggerak memilik
keuntungan yang berbeda-beda, misalnya sistim uap memiliki kemampuan
yang besar dan terhindar dari bahaya tegangan arus pendek, namun kapal
harus memiliki ketel uap, biasanya untuk kapal besar sejenis tanker. Tenaga
hidraulik sangat sensitive dan tidak memerlukan unit yang besar, namun
instalasi pipa hidrauliknya harus terlindung untuk menghindari kerusakan dan
kebocoran, karena memilik tekanan yang sangat besar maka apabila
bocor sangat berbahaya. Untuk mesin jangkar dengan tenaga motor listrik,
biasanya digunakan untuk kapal berukuran menengah, sistim ini banyak
disukai oleh pemilik kapal – kapal pesiar karena bersih. Namun kapal harus
memilik pembangkit listrik khusus (generator khusus) untuk penggerak mesin
jangkar (harus dipisahkan dengan instalasi listrik lain) Tenaga penggerak
tersebut diatas dengan melalui poros cacing (worm gear) akan menggerakkan
poros utama mesin jangkar, selain itu pada mesin jangkar dilengkapi sistim
kopling untuk melepas dan mengaktifkan kerja tenaga penggerak dengan
poros utama.
Mesin jangkar harus ditempatkan pada posisi digeladak haluan kapal
sehingga memudahkan pengoperasian penurunan dan penaikan jangkar. Pada
7
pemasangan mesin jangkar di geladak kapal, pelat geladak didaerah pondasi
mesin jangkar harus diperkuat dengan penebalan pelat serta konstruksi
pondasi yang kuat. Mesin jangkar harus dilengkapi dengan sistim rem, untuk
memperlambat putaran poros dan memberhentikan penurunan rantai jangkar
dan jangkar.
Apabila mesin jangkar dilengkapi dengan chain stopper yang terpasang
kuat pada forecastle deck, maka alat ini harus memiliki kemampuan beban
putus 80% dari beban putus rantai. Apabila chain stopper tidak terpasang
maka mesin jangkar harus dapat menahan tarikan dengan beban putus 80%,
beban putus rantai dengan tanpa adanya deformasi pada peralatannya juga
slip pada sistem pengeremannya. Pada saat pengetesan, mesin jangkar yang
memiliki dua buah drum harus mampu mengangkat rantai jangkar yang
diturunkan sepanjang 55 meter secara bersamaan dari kedalamaan laut tidak
kurang dari waktu 6 menit.
Untuk mesin jangkar yang terpisah antara mesin jangkar kiri dan kanan
masing-masing harus mampu mengangkat rantai jangkar yang diturunkan
sepanjang 82,5 meter dari kedalaman laut tidak kurang dari waktu 9 menit.
Hal tersebut merupakan ketentuan dari badan klasifikasi yang wajib harus
dipenuhi. ( Velasco Indonesia, 2017 )
Untuk menentukan atau memberikan ukuran utama dari mesin jangkar
ditentukan oleh panometer sebagai berikut : kekuatan menarik jangkar dan
rantai jangkar, kecepatan menariknya, serta jarak atau dalamnya perairan
dimana jangkar akan ditarik dari lego jangkar. Perlu diketahui bahwa dalam
operasi jangkar ini kecepatan yang ideal untuk penahanan ialah sebesar 12
m/menit. Untuk di dalam perairan kecepatan yang ideal untuk penahan dalam
operasi jangkar adalah 80 m/ menit bila mempunyai berat masing-masing
1000 kg, 90 m/menit bila mempunyai berat masing-masing 1500 – 3000 kg,
dan yang terakhir 100 m/menit bila mempunyai berat masing-masing 3000-
6000 kg.( Fatchurrochim, 1983 )
8
Pada kapal taruna praktek darat terdapat Mesin jangkar yang
menggunakan penggerak Hydraulic , sebagai berikut gambarnya:
Gambar 1 Mesin jangkar TB. PATRA TUNDA 4201
Gambar 2 Mesin jangkar TB. PATRA TUNDA 4201
9
2.2 Klasifikasi Mesin Jangkar
Mesin jangkar adalah merupakan suatu sistem mesin derek jangkar
yang dipasang dikapal guna keperluan mengangkat dan menurunkan jangkar
dan rantai jangkar melalui tabung jangkar.
1. Proses Kerja Mesin Jangkar
Jangkar ditarik dengan melalui hawse pipe, jangkar yang terkait
dengan menggunakan joining shackle dan dilengkapi dengan swivel
sehingga apabila Mesin jangkar berputar maka rantai jangkar tidak melilit
dan rantai akan melalui chain stopper yang terpasang digeladak.
Selanjutnya rantai ditarik oleh mesin jangkar yang berputar dengan
penggerak sistem Hydraulic. Kemudian rantai ditarik masuk melalui chain
pipe terus turun masuk ke bak rantai dan pada ujungnya rantai dikaitkan
pada chain slip dengan dikaitkan pada segel penghubung seterusnya segel
ini dikaitkan pada cable clinch kaitan yang dipasang kuat pada salah satu
konstruksi kapal seperti frame. Rangkaian rantai pada bagian ujung dalam
dekat dengan bak rantai dilengkapi slip hook dibagian chain slip ini saat
darurat dapat dengan mudah dilepas.
2. Bagian dan Fungsi Mesin Jangkar
a. Jangkar Kapal (Anchor)
jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan, di laut,
sungai ataupun danau sehingga kapal tidak dapat berpindah tempat
karena hembusan angin, arus atau gelombang. Jangkar merupakan salah
satu alat wajib yang ada di atas kapal mengingat fungsinya sebagai alat
untuk menahan kapal supaya tidak bergerak terbawa arus air laut.
Jangkar terbuat dari baja. Jangkar harus memiliki berat yang cukup
untuk menahan kapal supaya kapal tidak berpindah tempat waktu
berlabuh.( Hutama, Yudo, dan Iqbal)
10
b. Rantai Jangkar Kapal (Anchor Chain)
Selain jangkar, yang perlu kita ketahui yaitu rantai
jangkar.Pemeliharaan jangkar dan rantai jangkar dapat dilakukan pada
saat kapal naik dok maupun dalam pelayaran.
c. Tabung Jangkar (Hawse Pipe)
Tabung jangkar (hawse pipe) merupakan tabung yang dilalui oleh rantai
jangkar. Pada umumnya, tabung jangkar terletak dilambung kapal
dibagian kiri dan kanan haluan kapal hingga geladak depan. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam penempatan hawse pipe :
1) Pada saat operasi pengangkatan ataupun penurunan jangkar dari
laut, jangkar, tidak membentur bagian haluan dari kapal walaupun
kapal dalam keadaan trim kebelakang 5°.
2) Pada saat penarikan untuk penempatan jangkar, tiang jangkar harus
dapat masuk kedalam Hawse pipe dengan mudah walaupun
keadaan posisi Anchor palm tidak baik
3) Posisi lobang digeladak kapal dan dilambung kapal harus dibuat
dengan sudut yang baik sehingga mengurangi tekanan gesekan
rantai jangkar pada saat pengoperasian Mesin Jangkar.
4) Anchor Arm dan anchor palm harus dapat merapat ke lambung
kapal untuk menghindari benturan / getaran pada saat kapal
berlayar atau terkena ombak. Pada saat penurunan, jangkar harus
dapat meluncur secara gravitasi tanpaterhambat karena bentuk dan
posisi hawsepipe
5) Dalam pembuatan hawse pipe harus diperhitungkan panjangnya
supaya mencukupi untuk panjang tiang jangkar
6) Penempatan dan konstruksi hawse pipe juga harus menghindari
penembusan dek dibawah forecastle
7) Konstruksi pemasangan hawse pipe harus memenuhi ketentuan
dari badan klasifikasi
.
11
d. Bak Rantai Jangkar (Anchor Chain Locker)
Bak rantai adalah tempat penyimpan rantai jangkar, penempatan yang
terbaik sesuai dengan posisi mesin jangkar. Bak rantai terletak dibagian
depan kapal di depan sekat tubrukan dan diatas tangki haluan (fore peak
tank). Jika jumlah jangkar kapal terdapat 2 set maka bak rantai harus
terdiri dari dua ruang bak rantai yang terpisah sekat pembatas kiri dan
kanan. Dalam pembuatan bak rantai, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan tentunya sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
badan klasifikasi.
1) Volume bak rantai masing-masing harus dapat menampung seluruh
volume rantai sesuai dengan panjang rantai dan diameter rantai yang
disyaratkan oleh badan klasifikasi.
2) Bak rantai harus dibuat dan diletakkan pada posisii sehingga dalam
pengoperasian mesin jangkar, rantai jangkar dapat ditarik dengan
mudah dari bak rantai.
3) Perlengkapan untuk melepas bagian pengait ujung rantai jangkar
tersebut dalam keadaan darurat harus dapat dilepas dari luar bak
rantai.
4) Pada bak rantai bagian bawah pelat dibuat berlubang untuk jalan
keluarnya kotoran /lumpur yang terbawa oleh rantai, dan dibawah
nya terdapat kotak Lumpur yang dengan mudah dapat dibersihkan.
Pada bak rantai untuk kapal2 ukuran tertentu saat ini harus
dilengkapi dengan pipa drainase untuk pembuangan air dan Lumpur
keluar.
5) Pada dinding bak rantai dilengkapi dengan lubang masuk orang atau
manhole untuk keperluan pada saat pemeriksaan bak rantai ataupun
pembersihan. Pada sekat pemisah biasanya dilengkapi dengan anak
tangga, bentuk anak tangga tidak boleh mengganggu operasi rantai
jangkar yaitu dengan cara melobangi dinding sebagai tempat pijakan
kaki.
12
6) Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat dari ujung
rantai kapal bagian dalam, pengikatan ujung rantai jangkar biasanya
menggunakan “D”shackle yang cukup kuat dan memili kekuatan
tidak kurang dari 15% beban putus dari rantai jangkarnya.
e. Tabung Rantai Jangkar (Anchor Chain Pipe)
Tabung rantai jangkar merupakan tabung yang dilalui rantai jangkar
yang terletak antara deck haluan kapal (forecastle deck) dan bak rantai
(chain locker). Konstruksinya hampir sama dengan hawse pipe yang
terbuat dari pipa baja dengan penguatan dibagian atas atau dibuat
dengan besi cor. Bagian bawah yang menghadap bak rantai. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam penempatan chain pipe :
1) Pada saat pengoperasian pengangkatan ataupun penurunan jangkar,
rantai harus dapat keluar dan masuk kedalam bak rantai secara lancar
melalui tabung rantai jangkar.
2) Dalam pembuatan tabung rantai harus diperhitungkan panjangnya
supaya tidak menggangu tumpukan rantai dalam bak rantai.
3) Posisi lobang tabung rantai digeladak kapal harus dibuat dengan
posisi yang baik sehingga rantai tepat turun ditengah lubang tabung
rantai dan tabung rantai dibuat pada posisi bak rantai sehingga rantai
dapat tertumpuk merata. Pada kedua lubang tabung rantai (PS dan
SB) dipasang pipa yang melebihi tinggi geladak untuk mengurangi
air digeladak masuk dan biasanya terbuat dari besi cor.
f. Chain Stoper
Chain stopper pada umumnya dipasang antara mesin jangkar dengan
hawse pipe yang berguna menahan tarikan rantai dan jangkar saat kapal
sedang berlabuh. Chain stopper harus memiliki kemampuan beban
putus 80% dari beban putus rantai, dan dipasang secara baik dan posisi
yang tepat diatas geladak (forecastle deck), dan geladak didaerah ini
juga harus diperkuat.
13
2.3 Jenis-jenis Mesin Jangkar
1. Jenis Mesin Jangkar Menurut Kontruksinya
Dilihat dari segi kontruksinya Mesin Jangkar dapat dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu :
a. Mesin Jangkar kontruksi vertikal
Mesin Jangkar kontruksi Vertikal biasanya digunakan pada kapal
angkutan laut. Tipe ini mempunyai sumbu poros dari wildcat yang
arahnya vertikal terhadap deck kapal. Biasanya motor penggerak
dilengkapi gigi, rem dan permesinan lain yang letaknya dibawah deck
cuaca dan hanya wildcat dan alat control saja yang berada diatas deck
cuaca.
Hal itu memberikan keuntungan, yaitu terlindunginya permesinan
dari cuaca. Keuntungan lainnya adalah mengurangi masalah dari
relative deck defleksion dan menyerdehanakan instalasi dan pelurusan
dari Mesin Jangkar. Untuk menggulung tali tambat atau warping,
sebuah capstan disambungkan pada poros utama diatas Mesin Jangkar.
Mesin Jangkar vertikal mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam
menarik jangkar dan pengaturan mooring.
Gambar 3 Windlass vertikal
(http://www.lewmar.com/node/15117)
14
b. Mesin Jangkar kontruksi horizontal
Mesin Jangkar dengan kontruksi horizontal biasanya digunakan pada
kapal-kapal komersial. Tipe ini mempunyai poros (poros dari wildcat,
gearbox utama, dan gypsy head) yang horizontal dengan deck kapal.
Mesin Jangkar horizontal digerakan oleh motor hidrolis dan motor
listrik ataupun oleh mesin uap.
Gambar 4 Windlass horizontal
(http://www.lewmar.com/node/15117)
2. Jenis Mesin Jangkar Berdasarkan Alat Penggeraknya
Berdasarkan alat penggeraknya, Mesin Jangkar vertikal maupun
horizontal terbagi menjadi beberapa 3 jenis penggerak
a. Electro hydraulic drive
Merupakan gabungan dari electric system dan hydraulic system,
yang digerakan dengan motor listrik tentunya terlebih dahulu
dihubungkan dengan reducer gear book, yang mana didalamnya terdapat
beberapa bagian
a. Electric motor
b.Windlass speed
c. Hydraulic motor
d. Expansion and replenishment tank
e. Pressure relief valve
f. Hydraulic power unit
15
Gambar 5 Electro hydraulic Drive
(http://www.tpub.com/fireman/110.htm)
b.Electric Drive
Electric drive System, Electric drive lebih sederhana dari pada Electro
Hydraulic Drive, karena pada sistem ini Mesin Jangkar langsung digerakkan
dengan menggunakan motor listrik yang tentunya terlebih dahulu
dihubungkan dengan reducer gear box.
Gambar 6 Electric Drive
( http://velascoindonesia.com/mesin-jangkar-kapal/ 2019 )
16
c. Steam drive
Pada engine drive sistem Mesin Jangkar digerakkan oleh tenaga uap,.
Keuntungan dari Steam drive ini tidak tergantung pada kelistrikan yang ada
pada kapal. Meskipun auxiliary engine supply electric pada kapal off, Mesin
Jangkar tetap bisa dioperasikan.
Gambar 7 Steam Drive
2.4 Mesin Jangkar Penggerak Hydraulic
1. Mesin Jangkar dengan penggerak Hydraulic
Mesin jangkar penggerak Hydraulic merupakan mesin jangkar yang
menggunakan cairan fluida berbentuk minyak Hydraulic sebagai
pemindah tenaganya atau sebagai penekannya. Peralatan ini terdiri dari
tangki minyak Hydraulic, motor listrik, pompa hidrolik, motor hidrolik,
dan poros penggulung . ( Sasmito dan Indro)
17
2. Komponen sistem hydraulic unit pada mesin jangkar
Untuk tenaga atau power pack berfungsi sebagai pembangkit aliran
yaitu mengalirkan cairan fluida ke seluruh komponen sistem hydraulik .
a). Unit tenaga terdiri atas :
1).Penggerak mula yang berupa motor listrik.
2).Pompa hydraulic berfungsi untuk mengalirkan cairan
hydraulik keseluruh sistem.
3).Tangki hydraulic sebagai tempat penampungan
minyak hydraulic.
Gambar 8 Unit tenaga Mesin jangkar hydraulic.
18
b).Unit pengatur
Unit pengatur atau unit pengendali merupakan bagian dari mesin
jangkar yang di gunakan untukan mengatur jalannya putaran mesin
jangkar berupa tuas. dengan tuas tersebut putaran mesin jangkar bisa
diataur ketikan menarik jangkar, menjatuhkan jangkar, ataupun stop
putaran ( Sasmito dan Indro)
c).Unit penggerak ( actuator )
Unit penggerak hydraulik berfungsi untuk mengubah tenaga fluida
( tenaga yang ditranfer oleh fluida ) menjadi tenaga mekanik berupa
gerakan lurus atau gerakan berputar. (Sasmito dan Indro)
Gambar 9 Unit Penggerak Mesin jangkar hydraulic
(http://www.cqhisea.com/product.php?cid=111)
19
2.5 Keuntungan dan Kerugian Mesin Jangkar Penggerak Hydraulic
Dibandingkan Mesin Jangkar Listrik
1. Keuntungan Mesin Jangkar Hydraulic.
Pemakaian mesin jangkar memiliki beberapa keuntungan antara lain:
a. Dengan memakai Mesin Jangkar Hydraulic maka mengangkat jangkar
akan lebih cepat.
b. Terhindar dari bahaya kebakaran yang disebabkan hubungan arus
pendek listrik.
c. Tenaga yang di hasilkan Mesin Jangkar Hydraulic lebih besar
dibanding Mesin Jangkar Listrik.
2. Kerugian Mesin Jangkar Hydraulic.
Disamping keuntungan pemakaian mesin jangkar, tentunya ada
kerugiannya yaitu:
a. Bila terjadi kerusakan maka harus segera di lakukan perbaikan bila
tidak maka akan memperlambat proses mengangkat jangkar.
b. Biaya untuk perawatan dan suku cadang Mesin Jangkar Hydraulic
lebih besar, sehingga harus hati-hati dalam pengoperasiannya dan
selalu rutin dilakukan perawatan.
c. Bahaya apa bila terjadi kebocoran pada selang minyak hydraulic
karena minyak hydraulic bertekanan sangat tinggi, sehingga akan
sangat bahaya bila terkena bagian dari anggota tubuh manusia.