-
KASUBDIT EVALUASI KINERJA, DIREKTORAT BINA PROGRAM
DISAMPAIKAN DALAM ACARA
MID-TERM REVIEW PELAKSANAAN TA. 2013 DAN PENAJAMAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TA. 2014
KEGIATAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
PENYUSUNAN LAKIP SATUAN KERJA TAHUN 2014
-
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2012tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di LingkunganKementerian Pekerjaan Umum
-
Sebagai panduan bagi setiap unit organisasi Eselon I dan Unit Kerja EselonII serta Unit Kerja Mandiri di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umumdalam menyusun dokumen penetapan kinerja dan laporan akuntabilitaskinerja di unit yang bersangkutan
Agar setiap Unit Organisasi Eselon I dan Unit Kerja Eselon II serta Unit Kerja Mandiri di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dapatmenyusun penetapan kinerja dan melaksanakan pelaporan akuntabilitaskinerja sesuai peraturan perundang-undangan sehingga dapat terciptaakuntabilitas kinerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
MAKSUD
TUJUAN
-
1. Penyusunan Penetapan Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum, Unit Organisasi Eselon I, Unit Kerja Eselon II dan Unit Kerja Mandiri;
2. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yaitu Kementerian Pekerjaan Umum, Unit Organisasi Eselon I, Unit Kerja Eselon II dan Unit Kerja Mandiri
3. Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yaitu Kementerian Pekerjaan Umum, Unit Organisasi Eselon I, Unit Kerja Eselon II dan Unit Kerja Mandiri.
-
1. Kementerian Pekerjaan Umum
2. Unit organisasi Eselon I
a. Sekretariat Jenderal
b. Inspektorat Jenderal
c. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
d. Direktorat Jenderal Bina Marga
e. Direktorat Jenderal Cipta Karya
f. Direktorat Jenderal Penataan Ruang
g. Badan Pembinaan Konstruksi
h. Badan Penelitian dan Pengembangan
i. Badan Pengatur Jalan Tol
j. Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
3. Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
4. Unit Kerja Mandiri
a. Satuan Kerja Pengguna Anggaran
b. Balai Besar
c. Balai
d.Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
e. SKPD Dekon/TP yang dananya bersumber dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum
-
1. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
2. Dokumen Penetapan Kinerja (PK)
3. Form Rencana Aksi Penetapan Kinerja
4. Dokumen Pengukuran Kinerja (PKK)
5. Dokumen LAKIP
-
DOKUMEN PENETAPAN KINERJA
-
1. Draft Dokumen PK Kementerian disusun oleh Pusat Kajian Strategis(PUSTRA) di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal.
2. Draft Dokumen PK Unit Organisasi Eselon I disusun oleh unit kerja eselon II yang sesuai dengan tugas dan fungsinya, yaitu: Draft Dokumen PK Sekretariat Jenderal disusun oleh Pusat Kajian
Strategis (PUSTRA) Draft Dokumen PK Direktorat Jenderal disusun oleh Direktorat Bina
Program. Draft Dokumen PK Badan disusun oleh Sekretariat Badan Draft Dokumen PK Inspektorat Jenderal disusun oleh Inspektorat
Khusus.3. Draft Dokumen PK Unit Kerja Eselon II disusun oleh unit Eselon III atau unit
Eselon IV yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.4. Draft Dokumen PK Unit Kerja Mandiri disusun oleh unit eselon IV yang
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
-
No. Organisasi/Unit KerjaWaktu Penyampaian Dokumen PK
Januari Februari Maret
1. Unit Kerja Mandiri
2. Unit Kerja Eselon II
3. Unit Organisasi Eselon I
4. Kementerian
Penyampaian Dokumen PK kepada Pusat Kajian Strategis
-
Dokumen Penetapan Kinerja terdiri dari 2 bagian, yaitu:
1. Pernyataan Penetapan Kinerja
berisi:
Pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatu tahun tertentu
Tanggal ditandatanganinya pernyataan penetapan kinerja
Tanda tangan penerima amanah
Tanda tangan sebagai persetujuan atasan langsung atau pemberiamanah
2. Lampiran Penetapan Kinerja
(Contoh)
-
PENETAPAN KINERJA TAHUN ....SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ....Jabatan : Kasatker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi .......
selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Ir. Amwazi Idrus, M.Sc.Jabatan : Direktur Pengembangan Permukiman
selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk membuat perjanjian Penetapan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut:1. PIHAK PERTAMA pada tahun ... ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai
jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerjatersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
2. PIHAK KEDUA akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dariperjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
....., .... Februari 2013Pihak Kedua Pihak Pertama
Amwazi Idrus ...........
1
-
PENETAPAN KINERJA TAHUN ....SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Unit Kerja Mandiri : Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi ..Tahun Anggaran : 2013
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman: Rp 3,530,532,000Jakarta, . Februari 2013
Direktur Pengembangan Permukiman Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi
(Amwazi Idrus) (..........)
2
VOLUME SATUAN TOTAL
Layanan Perkantoran 12 bulan 738,442,000
Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan 284,772,000
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 453,670,000
Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman 1 laporan 150,000,000
Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) 100,000,000
Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 50,000,000
Laporan Pengawasan Pengembangan Permukiman 2 laporan 100,000,000
Laporan Pengawasan Penyelenggaraan Bidang Pengembangan Permukiman 100,000,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan 10 kawasan 1,033,160,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh 706,440,000
Infrastruktur Permukiman RSH Yang Meningkat Kualitasnya 326,720,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan 3 kawasan 429,650,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial Yang Meningkat 429,650,000
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 1 desa 959,280,000
PPIP 959,280,000
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 14 unit 103,500,000
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 103,500,000
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 19 unit 16,500,000
Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 16,500,000
Meningkatnya kualitas
kawasan permukiman
dan penataan ruang
Meningkatnya kualitas
infrastruktur
permukiman perdesaan/
kumuh/nelayan dengan
pola pemberdayaan
masyarakat
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATARGET
-
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari target-target yang telah ada di dalamdokumen penetapan kinerja
Form ini digunakan untuk memonitor secara berkala (triwulan) terhadap pencapaian output (fisik) dan permasalahan yang terjadi untuk dapat segeradicarikan alternatif solusinya
No Sasaran Indikator Kinerja (Output)Target (%) Realisasi (%)
KeteranganB3 B6 B9 B12 B3 B6 B9 B12
1 Meningkatnya kualitas kawasanpermukiman danpenataan ruang
Jumlah bulan layanan perkantoran 0 0 0 100
Jumlah laporan pembinaanpenyelenggaraan bidang pengembanganpermukiman
25 50 75 100
2 Meningkatnya kualitas infrastrukturpermukimanperdesaan/kumuh/ nelayan dengan polapemberdayaanmasyarakat
Jumlah kawasan yang terbanguninfrastruktur permukiman perdesaan
30 60 90 100
Jumlah kawasan yang dilayani olehinfrastruktur pendukung kegiatanekonomi dan sosial
25 50 75 100
Jumlah desa tertinggal terbanguninfrastruktur permukiman
25 50 75 100
CONTOH RENCANA AKSI PENETAPAN KINERJA
-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
-
Prinsip lingkup pertanggungjawaban
Hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangandan tanggung jawab masing-masing dan memuat baik mengenaikegagalan maupun keberhasilan.
Prinsip prioritas
Hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan danpertanggungjawaban yang diperlukan untuk upaya-upaya tindak lanjutnya.
Prinsip akuntabilitas
Prinsip ini mensyaratkan hal-hal yang paling dominan yang membuatsukses atau gagal yang perlu dilaporkan.
Prinsip perbandingan
Laporan dapat memberikan gambaran keadaan periode pelaporandibandingkan dengan periode-periode lain.
-
1. Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian disusun oleh Pusat Kajian Strategis di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal.
2. Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi Eselon I disusun oleh unit kerja eselon II yang sesuai dengan tugas dan fungsinya, yaitu:
Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal disusun oleh Pusat Kajian Strategis
Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal disusun oleh Direktorat Bina Program.
Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan disusun oleh Sekretariat Badan.
Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Jenderal disusun oleh Inspektorat Khusus.
3. Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja Eselon II disusun oleh unit eselon III atau unit eselon IV yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja Mandiri disusun oleh unit eselon IV yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
-
1. Melakukan Pengukuran Kinerja Pengukuran Kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran strategis dan tujuan yang telahditetapkan dalam Renstra.
Proses ini dilakukan dengan menilai pencapaian target setiap indikator kinerja guna memberikangambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu pada dokumen Perencanaan kinerja dan anggaran, danDokumen PK masing-masing organisasi/unit kerja.
Tingkat pencapaian keberhasilan atau kegagalan target kinerja dinyatakan dalam bentuk prosentase.
2. Melakukan Evaluasi dan Analisis Kinerja Analisis kinerja paling tidak dilakukan dengan cara melakukan analisis adanya beda (performance gap
analysis).
Evaluasi dan analisis dilakukan pada 3 (tiga) tahapan yaitu :
Evaluasi dan analisis capaian indikator kinerja tahun berjalan dibandingkan dengan Rencana KinerjaTahunan (dalam Rencana Kerja Tahunan/RKT).
Evaluasi dan analisis capaian indikator kinerja tahun berjalan dibandingkan dengan dokumen PK (dalamdokumen PK).
Evaluasi dan analisis sampai dengan tahun berjalan dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunanyang dcapaian indikator kinerja irencanakan dalam Renstra.
-
JADWAL PENYAMPAIAN LAKIP
No. Organisasi/Unit KerjaWaktu Penyampaian Dokumen LAKIP
Januari Februari Maret
1. Unit Kerja Mandiri
2. Unit Kerja Eselon II
3. Unit Organisasi Eselon I
4. Kementerian
Penyampaian Dokumen PK kepada Pusat Kajian Strategis
-
SISTEMATIKA LAKIP
PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
a. TUGAS DAN FUNGSI
b. STRUKTUR ORGANISASI
1.2. KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN
a. KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN
b. KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN TAHUN ...
1.3. RENCANA STRATEGIS
a. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
b. KEBIJAKAN, PROGRAM, KEGIATAN
c. KEBIJAKAN BARU
BAB II RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. RENCANA KINERJA TAHUNAN
2.2. PERJANJIAN KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS ANGGARAN
3.3. HAL-HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA
3.4. PENGHARGAAN PIHAK KE-3 KEPADA UNIT KERJA MANDIRI
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
1. FORMULIR PENETAPAN KINERJA (PERNYATAAN DAN LAMPIRAN)
2. FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
3. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
4. VISUALISASI FOTO PELAKSANAAN KEGIATAN (0%, 50%, 100%) + MANFAAT KEGIATAN KEPADA MASYARAKAT
-
Latar belakang dan esensi penyusunan LAKIP Unit Kerja Mandiri (Satuan Kerja)
PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
Ringkasan keseluruhan isi bab yang ada di dalam LAKIP Unit Kerja Mandiri (Satuan Kerja): Disajikan visi, misi, tujuan, sasaran, program, kegiatan sesuai dengan Renstra Uraian singkat pencapaian Indikator Kinerja Outcome dan Output Manfaat kepada masyarakat atas tercapaianya kinerja Uraian mengenai inovasi yang terjadi dalam rangka pencapaian kinerja Kebijakan baru yang terjadi pada awal atau tengah tahun Uraian singkat kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Tindak turun tangan yang telah dilakukan atas kendala yang terjadi tahun sebelumnya Langkah antisipasi untuk menanggulangi permasalahan yang akan datang Uraian singkat Pencapaian Keuangan Penghargaan yang didapat dari pihak ke-3 atas prestasi yang telah diraih
-
BAB I PENDAHULUAN
Gambaran umum organisasi Unit Kerja Mandiri (Satuan Kerja)a. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Gambaran struktur organisasi Uraian mengenai wilayah kerja Unit Kerja Mandiri Uraian mengenai Sumber daya yang dimiliki Unit Kerja Mandiri (SDM, Bahan, Peralatan, Gedung dll)
b. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Kondisi dan Tantangan Pembangunan
Kondisi dan tantangan pembangunan sebagaimana yang tercantum di dalam Renstra.
Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun ...Kondisi dan tantangan pembangunan terkait Unit Kerja Mandiri (Satuan Kerja) pada tahun yang bersangkutan (tahun yang dilaporkan). Tambahkan/sisipkan pada uraian tersebut diatas dengan foto, gambar, peta, grafik yang sesuai dengan alur cerita.
c. Rencana Strategis Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
Visi (Eselon I), misi (Eselon I), tujuan (Eselon I) dan sasaran strategis (Eselon I) seperti yang ada didalam Renstra.
Kebijakan, Program dan Kegiatan.Kebijakan (Eselon II), program (Eselon I) dan kegiatan (Eselon II) seperti yang ada di dalam Renstra.
Kebijakan BaruDitampilkan bila ada Inisiatif Baru. Bila tidak ada kebijakan baru, maka sub bab ini tidak dicantumkan.
-
BAB II RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PERJANJIAN KINERJA
a. Rencana Kinerja TahunanIkhtisar secara singkat Rencana Kinerja Tahunan dan tabel lengkap dokumen Rencana KinerjaTahunan.
b. Perjanjian KinerjaIkhtisar secara singkat Penetapan Kinerja per program dan tabel lengkap dokumenPenetapan Kinerja yang targetnya diambil dari DIPA tahun anggaran 2014.Diuraikan pula bila ada kebijakan baru yang terjadi pada perjalanan kinerja tahun 2012sehingga mempengaruhi target kinerja yang sudah ditetapkan sebelumnya dalam dokumen PK, atau kebijakan yang baru sama sekali karena adanya New Inisiatif. Hal ini terkait dengansub bab 1.3. pada nomor c. Kebijakan Baru.
-
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
a. Evaluasi dan Analisis Kinerja Uraian pencapaian Indikator kinerja (outcome dan output) beserta penjelasan yang memadai atas
keberhasilan atau kegagalan yang terjadi (kondisi lingkungan/perilaku apa yang berubah dengandicapainya kinerja ini/manfaat yang didapat masyarakat dari tercapainya kinerja ini
Tabel dan uraian pencapaian kinerja tahun 2014 terhadap target Penetapan Kinerja/DIPA awal Tabel dan uraian pencapaian kinerja tahun 2014 terhadap Target Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun
2014 Uraian kendala, dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Uraian mengenai tindak turun tangan yang telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi
pada tahun sebelumnya (tahun 2013) Pada tiap tiap penjelasan pencapaian indikator kinerja diatas Tambahkan/ sisipkan pada uraian tersebut
diatas dengan foto, gambar, peta, grafik yang sesuai dengan alur cerita.
b. Evaluasi dan Analisis AnggaranUraian pencapaian kinerja anggaran tahun 2014 beserta pencapaiannya dan keterangan bila adaperubahan perolehan anggaran baik itu menambah atau mengurangi karena adanya kebijakan pimpinansehingga merubah pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan pada awal tahun.
c. Hal-Hal Yang Memerlukan Perhatian Untuk Peningkatan KinerjaHal-hal menonjol yang mempengaruhi pencapaian kinerja sehingga memerlukan perhatian dari seluruhaparatur Kementerian untuk ditindaklanjuti pada tahun yang akan datang dan dijelaskan pula tindak turuntangan yang telah dilakukan atas kendala yang terjadi pada tahun sebelumnya.
d. Penghargaan Pihak Ke-3 Kepada Unit Kerja MandiriPenghargaan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada Unit Kerja Mandiri pada tahun yang
bersangkutan.
-
BAB IV PENUTUP
Tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utamayang berkaitan dengan kinerja Unit Kerja Mandiri beserta strategi pemecahannya yang akandilaksanakan pada tahun mendatang.Pada bab ini perlu juga disajikan harapan yang lebih baik yang akan dicapai pada tahun yang akandatang.
1. Lampiran Formulir Pernyataan Penetapan Kinerja dan Penetapan Kinerja (Formulir PK)2. Lampiran Formulir Rencana Kinerja Tahunan (Formulir RKT)3. Lampiran Formulir Pengukuran Kinerja4. Lampiran visualiasi foto pelaksanaan kegiatan ( 0%, 50% dan 100%) beserta keterangan foto
yang menjelaskan manfaat dari kegiatan tersebut bagi masyarakat sekitarnya.
LAMPIRAN
-
Uraian mengenai capaian indikator kinerja baik outcome maupun outputhendaknya tidak berhenti sampai penulisan tercapai sebesar 100% atau 70% atau150% tetapi hendaknya diuraikan juga apa yang berubah dengan dicapainyakinerja tersebut, keadaan lingkungan, kawasan, karakter manusia apa yangdiperbaiki dengan tercapaianya kinerja tersebut/manfaat yang diperoleh daritercapainya suatu kinerja dan tambahkan foto, gambar, grafik atau peta yangsesuai dengan alur cerita.
Uraikan juga mengenai pencapaian kinerja yang terjadi dibandingkan denganstandar, kebutuhan baik nasional maupun internasional, apakah capaian kinerjayang didapat pada tahun 2014 sudah memenuhi standar, memenuhi kebutuhannasional atau internasional sehingga kita dapat mengetahui sesungguhnya kinerjayang dicapai oleh suatu unit kerja dalam tataran kementerian (Renstra), nasionalatau internasional .
-
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNANUNIT KERJA MANDIRI
Unit Kerja Mandiri : Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi BantenTahun Anggaran : 2013
VOLUME SATUAN
Layanan Perkantoran 12 bulan
Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman 1 laporan
Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Laporan Pengawasan Pengembangan Permukiman 2 laporan
Laporan Pengawasan Penyelenggaraan Bidang Pengembangan Permukiman
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan 10 kawasan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh
Infrastruktur Permukiman RSH Yang Meningkat Kualitasnya
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan 3 kawasan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial Yang Meningkat Kualitasnya
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 1 desa
PPIP
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 14 unit
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 19 unit
Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran
Meningkatnya kualitas
kawasan permukiman dan
penataan ruang
Meningkatnya kualitas
infrastruktur permukiman
perdesaan/ kumuh/nelayan
dengan pola pemberdayaan
masyarakat
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATARGET
-
FORMULIR PENETAPAN KINERJAUNIT KERJA MANDIRI
Unit Kerja Mandiri : Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi BantenTahun Anggaran : 2013
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman: Rp 3,530,532,000Jakarta, . Februari 2013
Direktur Pengembangan Permukiman Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Banten
(........) (..........)
VOLUME SATUAN TOTAL
Layanan Perkantoran 12 bulan 738,442,000
Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan 284,772,000
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 453,670,000
Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman 1 laporan 150,000,000
Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) 100,000,000
Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 50,000,000
Laporan Pengawasan Pengembangan Permukiman 2 laporan 100,000,000
Laporan Pengawasan Penyelenggaraan Bidang Pengembangan Permukiman 100,000,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan 10 kawasan 1,033,160,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh 706,440,000
Infrastruktur Permukiman RSH Yang Meningkat Kualitasnya 326,720,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan 3 kawasan 429,650,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial Yang Meningkat 429,650,000
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 1 desa 959,280,000
PPIP 959,280,000
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 14 unit 103,500,000
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 103,500,000
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 19 unit 16,500,000
Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 16,500,000
Meningkatnya kualitas
kawasan permukiman
dan penataan ruang
Meningkatnya kualitas
infrastruktur
permukiman perdesaan/
kumuh/nelayan dengan
pola pemberdayaan
masyarakat
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATARGET
-
FORMULIR PENGUKURAN KINERJAUNIT KERJA MANDIRI
Unit Kerja Mandiri : Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi BantenTahun Anggaran : 2013
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2013: Rp 3,530,532,000Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2013: Rp..............
Layanan Perkantoran 12 bulan
layana
12 100% 738,442,000 700,000,000 94.79%
Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan 284,772,000
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 453,670,000
Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman 1 150,000,000
Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) 100,000,000
Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 50,000,000
Laporan Pengawasan Pengembangan Permukiman 2 100,000,000
Laporan Pengawasan Penyelenggaraan Bidang Pengembangan
Permukiman
100,000,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan 10 1,033,160,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh 706,440,000
Infrastruktur Permukiman RSH Yang Meningkat Kualitasnya 326,720,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan 3 429,650,000
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial Yang Meningkat
Kualitasnya
429,650,000
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 1 959,280,000
PPIP 959,280,000
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 14 103,500,000
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 103,500,000
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 19 16,500,000
Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 16,500,000
REALISASI % TARGET REALISASI %
Meningkatnya
kualitas kawasan
permukiman dan
penataan ruang
Meningkatnya
kualitas
infrastruktur
permukiman
perdesaan/
kumuh/nelayan
dengan pola
pemberdayaan
masyarakat
SASARAN
STRATEGISINDIKATOR KINERJA TARGET
-
Kelengkapan yang umumnya tidak ada pada Dokumen Perencanaan adalah RKT (Rencana Kerja Tahunan)
LAKIP belum menggambarkan pencapaian terhadap target Renstra Kemen. PU
LAKIP sudah memenuhi sebagian besar kriteria di dalam pedoman LAKIP
Beberapa satker tidak menyampaikan tepat waktu Diperlukan pemahaman akan pentingnya penyusunan LAKIP, yaitu Akuntabilitas menuju
Reformasi Birokrasi berbasis Kinerja
Pemahaman akan pengisian dokumen LAKIP, yaitu:
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Penetapan Kinerja (PK)
Pengukuran Kinerja Penyusunan LAKIP sebaiknya sudah dilakukan pada tahap Pelaksanaan Kegiatan berjalan.
Agar permasalahan, upaya tindak lanjut dan dokumen pendukung (progres, dokumentasi, koordinat) dapat terangkum dengan lengkap, untuk mendapatkan hasil evaluasi yang akurat.
Hasil evaluasi berbasis output, outcome dan penerima manfaat, agar capaian kegiatan dapat terukur dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
Lesson Learned pada Penilaian LAKIP TA 2012
-
JADWAL PENYUSUNAN LAKIP 2013Deadline Penyusunan LAKIP (2013), RKT dan PK (2014)
Draft LAKIP 2013 disampaikan pada bulan Agustus dan Oktober 2013
Revisi PK 2013, disampaikan secara berjenjang bulan Juli dan Desember 2013(jika ada)
LAKIP 2013, Satker Strategis/Propinsi/Balai : Minggu pertama Januari 2014 dan EsII : Minggu keempat Januari 2014
PK 2014, Satker Strategis/Propinsi/Balai : Minggu pertama Februari 2014 dan Es II: Minggu ketiga Februari 2014
RKT 2014, Satker Strategis/Propinsi/Balai : Minggu pertama November 2013 danEs II : Minggu kedua November 2013
-
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan (1)
1. Kesepakatan antara Dit. Bina Program, Pustra dan Direktorat Sektor untuk indikator kinerja yang dinilai (yang realitis terukur dilapangan).
2. Keseragaman dalam memberikan bobot penilaian masing-masing Es.II pada Unit Kerja Mandiri-nya
3. Untuk Es.II atau Unit Kerja Mandiri yang tidak memiliki Renstra, maka Sasaran Strategismengacu pada Renstra DJCK.
4. Apabila terjadi Revisi Pagu Anggaran pada perjalanan tahun pelaksanaan kegiatan, makacapaian indikator kinerja tetap dibandingkan terhadap PK awal, dan mengenai revisi tetapdiuraikan sebagai informasi atau analisa tambahan dalam Bab. III.
5. Sudah dilakukan penilaian LAKIP Satker. Beberapa poin yang disampaikan: Evaluasi dilakukan secara berjenjang, dimana LAKIP dan PK Satker Strategis/Balai telah
dinilai oleh Atasan Langsungnya (Es II) Point penilaian dititikberatkan pada kelengkapan dokumen (60%)
6. Terhadap draft LAKIP yang sudah dikerjakan oleh Satker Strategis/Propinsi, ditambahkan acuan dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan (bab 3) yaitu berdasarkan PMK No 249 Tahun 2011, karena itu dilakukan exercise kertas kerja terhadap beberapa poin dalam LAKIP berdasarkan acuan tersebut.
-
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan (2)
7. Point-point pada LAKIP yang berubah adalah:
Pada Bab Pendahuluan, ditambahkan komposisi SDM
Pada Sub-bab 1.2.b. KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN TAHUN ( diisi)
Pada Sub-bab 1.3.c. KEBIJAKAN BARU
Penyusunan PK Es II dilakukan setelah PK UKM disampaikan
8. Point-point yang perlu mendapat perhatian:
Umum
Draft LAKIP 2013 disampaikan bulan Agustus dan Oktober 2013 untukdilakukan koreksi dan disampaikan kepada atasan langsungnya
Penyusunan PK Satker dilakukan hingga tingkat komponen
Khusus Dit. Bangkim
Penyusunan Outcome untuk level Satker, akan disusun oleh DirektoratBangkim (given)
Dokumen pendukung untuk kelengkapan LAKIP Satker berupa Renstra, Renja2013 akan dikirimkan oleh Direktorat Bangkim
-
Terima Kasih ...