Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 1
B A B I
P E N D A H U L U A N
Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang
peranan penting. Tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan yang
direncanakan dan dilaksanakan. Makin lengkap dan tepat data mengenai ketenagakerjaan yang
tersedia makin mudah dan tepat rencana pembangunan itu disusun.
Masalah Ketenagakerjaan saat ini semakin kompleks dan multidimensional dimana
pada satu sisi terdapat pertumbuhan angkatan kerja yang cukup tinggi, sedangkan pada sisi
lain perluasan kesempatan kerja belum memadai sehingga mengakibatkan meningkatnya
jumlah pengangguran setiap tahun. Hal ini merupakan penghambat program pengentasan
kemiskinan dan kesejahteraan rakyat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar maka
dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini juga membuat permasalahan
tenaga kerja di Sulawesi Selatan perlu penanganan secara serius.
Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah
masih rendahnya arus masuk modal asing, prilaku proteksionis sejumlah Negara-negara maju
dalam menerima eksport komoditi negara-negara berkembang, iklim investasi, pasar modal,
berbagai regulasi dan prilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi perkembangan usaha serta
tekanan kenaikan ditengah dunia usaha yang masih lesu. Sedangkan masalah dibidang
ketransmigrasian yang muncul adalah belum mantapnya pembinaan warga transmigrasi di unit-
unit permukiman transmigrasi sehingga dampak keberadaan mereka terhadap tingkat
perkembangan ekonomi wilayah sekitar tidak berpengaruh secara signifikan walaupun di
beberapa daerah ada juga yang sudah mengalami perkembangan kearah yang lebih baik.
Disamping masalah-masalah tersebut diatas faktor-faktor seperti kemiskinan,
ketidakmerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat
berpengaruh terhadap iklim ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 2
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.
Sulsel sebagai salah satu bagian dari instansi pemerintah Provinsi Sulsel harus memainkan
peran dan fungsinya dengan merumuskan suatu rencana strategis secara sistematis dan berarti
turut mengatasi persoalan tersebut.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2014-2019.
Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 - 2018 bertujuan untuk
merumuskan kebijakan dan program pembangunan dengan mengakomodir berbagai
kepentingan dan aspirasi segenap lapisan masyarat, sehingga lebih memantapkan pencapaian
Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yakni menjadikan "Sulawesi Selatan sebagai
Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Akselerasi Kesejahteraan Pada
Tahun 2018".
Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan dimaksudkan :
1. Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih tajam
agar menjadi indikator perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan pembangunan
2. Tersedianya rumusan program pembangunan yang akan dilaksanakan di Sulawesi Selatan
3. Pedoman bagi SKPD dalam penyusunan Renstra SKPD
4. Mewujudkan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, swasta dan masyarakat
terhadap program-program pembangunan daerah yang akan dibiayai melalui APBD Provinsi
5. Menjadi bahan dalam penyusunan RKPD dan RPJMD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) selanjutnya dijabarkan ke
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang
diimplementasikan melalui dukungan dana yang dimuat dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sulawesi Selatan dalam rangka mewujudkan Visi, Misi dan Program yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 3
Kinerja merupakan gambaran tingkat pencapaian keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi dalam mewujudkan tujuan, sasaran, misi dan visi
organisasi. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian tujuan atau sasaran suatu organisasi yang telah ditetapkan sebagai dasar
untuk menilai tingkat kinerja suatu organisasi sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014
tentang Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
A. KEDUDUKAN
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan
asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 77 Tahun 2016
adalah :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut diatas, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
“Melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta kewenangan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku”
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 4
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang tenaga kerja dan transmigrasi.
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang tenaga kerja dan
transmigrasi.
3. Pembinaan teknis dan penyelenggaraan tugas dibidang tenaga kerja dan transmigrasi.
4. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebuit diatas, Kepala Dinas
didukung oleh unsur organisasi yang terdiri dari :
1. Sekretariat
Tugas Pokok :
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi urusan
umum dan kepegawaian, keuangan serta penyusunan program dalam lingkungan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Fungsi :
- Pengorganisasian pelaksanaan kegiatan;
- Pengelolaan urusan umum dan administrasi kepegawaian;
- Pengelolaan administrasi keuangan;
- Pengorganisasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data;
- Pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana;
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
2. Bidang Pembinaan, Pelatihan dan Kompetensi Tenaga Kerja.
Tugas Pokok :
Bidang Pembinaan, Pelatihan dan Kompetensi Tenaga Kerja membantu kepala
dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis
pembinaan, pelatihan dan kompetensi tenaga kerja.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 5
Fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis bidang pembinaan pelatihan dan kompetensi tenaga
kerja;
- Pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan pelatihan dan kompetensi tenaga kerja;
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pembinaan pelatihan dan kompetensi
tenaga kerja;
- Pelaksanaan administrasi bidang pembinaan pelatihan dan kompetensi tenaga
kerja; dan
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya;
3. Bidang Dinas Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja.
Tugas Pokok :
Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dipimpin oleh kepala bidang mempunyai
tugas membantu kepala dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan
kerja.
Fungsi :
- Perumusan kebijakn teknis bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan
kesempatan kerja;
- Pelaksanaan kebijakan teknis bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan
kesempatan kerja;
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang penempatan tenaga kerja dan
perluasan kesempatan kerja;
- Pelaksanaan administrasi bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan
kesempatan kerja dan;
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 6
4. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial.
Tugas Pokok :
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial dipimpin oleh seorang kepala
bidang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan bimbingan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial lintas kab/kota dan antar provinsi,
memberikan bimbingan pembuatan syarat-syarat kerja, melakukan pembinaan
pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja serta jaminan sosial purna kerja.
Fungsi :
- pelaksanaan pembinaan dan penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial;
- pembinaan organisasi pengusaha dan pekerja;
- pembinaan dan pengembangan Hubungan Industrial;
- pembinaan dan bimbingan pembuatan syarat-syarat kerja;
- pembinaan dan pengembangan pengupahan dan jamsostek;
- pembinaan dan pengembangan kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial purna
kerja;
- pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
5. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan.
Tugas pokok :
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dipimpin oleh kepala bidang mempunyai
tugas pokok melaksanakan pembinaan pelaksanaan pengawasan norma
ketenagakerjaan ke kab/kota maupun lingkup penerapan lintas kab/kota serta
melakukan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan dalam lingkup
penerapan kerja lintas kab/kota.
Fungsi :
- Pelaksanaan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan norma
ketenagakerjaan kepada kabupaten/kota;
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 7
- Pelaksanaan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan norma
ketenagakerjaan dalam lingkup penerapan lintas kab/kota;
- Pelaksanaan penegakan hukum pelaksanaan penerapan norma ketenagakerjaan
dalam lingkup penerapan lintas kab/kota;
- Pelaksanaan pembinaan lembaga-lembaga pendukung pelaksanaan norma
ketenagakerjaan;
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
6. Bidang Ketransmigrasian.
Tugas Pokok :
Bidang Ketransmigrasian dipimpin oleh kepala bidang, mempunyai tugas
pokok melaksanakan kebijakan teknis dibidang ketransmigrasian yakni pembinaan
penyiapan permukiman, penempatan transmigrasi serta pengembangan masyarakat
dan kawasan transmigrasi.
Fungsi :
Pelaksanaan kebijakan dibidang pembinaan teknis permukiman dan perpindahan,
penyediaan tanah, pembangunan permukiman, fasilitasi perpindahan dan promosi,
investasi dan kemitraan;
Pelaksanaan kebijakan dibidang pembinaan teknis pengembangan masyarakat dan
kawasan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan masyarakat,
pengembangan usaha, pengembangan sarana dan prasarana kawasan dan
penyerasian lingkungan;
Pelaksanaan penyusunan, bimbingan dan evaluasi bidang perencanaan teknis
penyiapan permukiman, penempatan transmigrasi serta pengembangan
masyarakat dan kawasan transmigrasi;
Pelaksanaan administrasi bidang ketransmigrasian;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 8
7. UPT Balai Kompetensi Tenaga Kerja (BKTK).
Tugas Pokok :
UPT. BKTK dipimpin oleh seorang kepala UPTD, yang mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan tugas teknis dinas dalam rangka pemberian kompetensi terhadap
tenaga kerja.
Fungsi :
pengoordinasian pelaksanaan kegiatan;
pengelolaan urusan umum dan administsi kepegawaian;
pengelolaan keuangan;
pengoordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data;
pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana dan;
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
8. UPT Balai Pengupahan dan Purna Kerja (BPPK).
Tugas Pokok :
UPT. BPPK dipimpin oleh seorang kepala UPTD, yang mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan tugas teknis dinas dalam rangka pengkajian dan pengolahan data
pengupahan tenaga kerja, monitoring, evaluasi dan mempublikasikan hal-hal yang
berhubungan dengan pengupahan dan jaminan kesejahteraan purna kerja yang
melakukan pengkajian untuk usulan penetapan upah minimum.
Fungsi :
pengoordinasian pelaksanaan kegiatan;
pengelolaan urusan umum dan administsi kepegawaian;
pengelolaan keuangan;
pengoordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data;
pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana dan;
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
9. UPT Balai Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (BSK3).
Tugas Pokok :
UPT. BSK3 dipimpin oleh seorang kepala UPTD, yang mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan tugas teknis dinas dalam rangka melaksanakan perlindungan
terhadap masyarakat industri, berkenaan dengan keselamatan kerja seserta
melakukan law enforcement atas pelanggaran norma atas pelarangan norma
keselamatan kerja.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 9
Fungsi :
pengoordinasian pelaksanaan kegiatan;
pengelolaan urusan umum dan administsi kepegawaian;
pengelolaan keuangan;
pengoordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data;
pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana dan;
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
10. UPT Balai Peningkatan Produktivitas (BPP).
Tugas Pokok :
UPT. BPP dipimpin oleh seorang kepala UPTD, yang mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan tugas teknis dinas dalam rangka pengembangan produktivitas
tenaga kerja kalangan masyarakat industri, pemerintah dan masyarakat luas melalui
upaya peningkatan kesadaran produktivitas, pelatihan, konsultasi produktivitas,
bimbingan produktivitas tenaga kerja serta analisa dan pengukuran produktivitas
tenaga kerja pada sektor pertanian, industri manufactor serta jasa perdagangan dan
masyarakat.
Fungsi :
Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan;
Pengelolaan urusan umum dan administsi kepegawaian;
Pengelolaan keuangan;
Pengoordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data;
Pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana dan;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
11. UPT Balai Latihan Transmigrasi (BLT).
Tugas Pokok :
UPT. BLT dipimpin oleh seorang kepala UPTD, yang mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan kegiatan bimbingan, pelatihan ketrampilan dan motivasi kerja
kepada transmigran si Sulawesi Selatan.
Fungsi :
pengoordinasian pelaksanaan kegiatan;
pengelolaan urusan umum dan administsi kepegawaian;
pengelolaan keuangan;
pengoordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data;
pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana dan;
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 10
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
11. UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah.
Tugas Pokok :
UPT. Pengawasan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengawasan norma
ketenagakerjaan, dan pendataan obyek pengawasan ketenagakerjaan.
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis pengawasan ketenagakerjaan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan
fungsinya.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Adapun struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sulawesi Selatan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan
Nomor 77 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, meliputi :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Hukum
- Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Pembinaan, Pelatihan dan Kompetensi Tenaga Kerja, meliputi :
- Seksi Pembinaan Program Pelatihan dan Pemagangan
- Seksi Pembinaan Standarisasi dan Kompetensi Tenaga Kerja
- Seksi Akreditasi dan Sertifikasi Tenaga Kerja
d. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, meliputi :
- Seksi Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 11
- Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
- Seksi Antar Kerja dan Penyandang Cacat
e. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, meliputi :
- Seksi Pembinaan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
- Seksi Pembinaan Organisasi Pekerja, Pengusaha dan Syarat-Syarat Kerja
- Seksi Pembinaan Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja
f. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, meliputi :
- Seksi Pembinaan Pengawasan Norma Kerja, Jaminan Sosial Perempuan dan Anak
- Seksi Pembinaan Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
g. Bidang Ketransmigrasian, meliputi :
- Seksi Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
- Seksi Pembangunan Permukiman Kawasan Transmigrasi
- Seksi Perencanaan dan Penyiapan Areal Kawasan Transmigrasi
h. UPT Balai Latihan Transmigrasi, membawahi :
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan
- Seksi Pendidikan dan Pelatihan
i. UPT Balai Kompetensi Tenaga Kerja
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Akreditasi dan Standarisasi
- Seksi Informasi dan Asosiasi Profesi
j. UPT Balai Pengupahan dan Purna Kerja
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengupahan
- Seksi Purna Kerja
k. UPT Balai Peningkatan Produktivitas
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pelatihan Produktivitas
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 12
- Seksi Pengukuran Produktivitas dan Bimbingan Konsultasi
l. UPT Balai Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengawasan dan Pengujian
- Seksi Pelatihan dan Sertifikasi
m. UPT Pengawasan Wilayah I, II, III dan IV
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengawasan Norma Kerja
- Seksi Pengawasan Norma K3
n. Jabatan Fungsional
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 13
Struktur organisasi secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini :
Bagan 1 : Flow Chart Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Prov. Sulsel (Sumber Subag. Kepegawaian)
1
3 4 5
10 9 8 7
15 11 14 13 12
2
6
16
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 14
D. ASPEK SUMBERDAYA
a. Aspek Sumber Daya Aparatur
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 didukung oleh 240 personil
(Posisi Desember 2017), yang terdiri dari :
a. Disnakertrans Sulsel = 154 Orang
b. UPT BPPK = 16 Orang
c. UPT BSK3 = 7 Orang
d. UPT BKTK = 8 Orang
e. UPT BLT = 10 Orang
f. UPT BPP = 8 Orang
g. UPT Pengawas Wilayah = 37 Orang
Keterangan :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
3. Subag. Program
4. Subag. Keuangan
5. Subag. Umum &
Kepegawaian
6. Bidang Pembinaan,
Pelatihan dan Kompetensi
Tenaga Kerja
7. Bidang Penempatan
Tenaga Kerja dan
Perluasan Kesempatan
Kerja
8. Bidang Hubungan
Industrial dan Jaminan
Sosial
9. Bidang Pengawasan
Ketenagakerjaan
10. Bidang Ketransmigrasian
11. Unit Pelaksana Teknis Balai
Latihan Transmigrasi
12. Unit Pelaksana Teknis Balai
Peningkatan Produktivitas
13. Unit Pelaksana Teknis Balai
Pengupahan dan Purna Kerja
14. Unit Pelaksana Teknis Balai
Kompetensi Tenaga Kerja
15. Unit Pelaksana Teknis Balai
Sertifikasi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
16. Unit Pelaksana Teknis
Pengawasan Wilayah I, II,
III & IV
17. Kelompok Jabatan
Fungsional
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 15
Untuk tingkat golongan, dukungan personil dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan terbagi atas:
- Golongan IV = 77 Orang
- Golongan III = 149 Orang
- Golongan II = 14 Orang
- Golongan I = - Orang
Untuk tingkat pendidikan, dukungan personil terdiri dari :
- SD = 2 Orang
- SLTP = 4 Orang
- SLTA = 27 Orang
- SM/D3 = 8 Orang
- S1/D4 = 139 Orang
- S2 = 57 Orang
- S3 = 3 Orang
Untuk tingkat jabatan / eselon, dukungan personil terdiri atas :
- Eselon II = 1 Orang
- Eselon III = 13 Orang
- Eselon IV = 34 Orang
- Pejabat Fungsional = 62 Orang
Sedangkan dukungan personil berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas :
- Laki-laki = 138 Orang
- Perempuan = 102 Orang
b. Sarana dan Prasarana
Disamping jumlah pegawai dan kualitas personil, pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan didukung
oleh adanya peralatan dan perlengkapan kerja guna menunjang/ memperlancar
tugas, yang pengadaan dan penggunaannya didasarkan pada azas manfaat, dengan
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 16
memperhatikan kebutuhan masing-masing unit kerja sesuai dengan program yang
telah ditentukan, meliputi Barang Tidak Bergerak dan Barang Bergerak yaitu :
Gedung Kantor
Tanah untuk Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
beserta Kantor Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Prov. Sulsel terbagi atas 3 (tiga)
lokasi yaitu :
1) Jalan Perintis Kemerdekaan No. 69 Mks. = 5.040 M2
2) Jalan Andi Pangerang Pettarani No. 98 Mks. = 2.000 M2
3) Jalan Bontolempangan Mks. = 546 M2
Rumah Jabatan
1) Jalan A. Mangerangi No. 8 Mks. = 2.316 M2
Rumah Dinas
1) Jalan Baji Dakka No. 41 Mks. = 200 M2
2) Jalan Skarda N. Mks. = 701 M2
3) Jalan Dangko Mks. = 180 M2
4) Jalan Kakatua II No. 5 Mks. = 77 M2
5) Jalan Daeng Ramang Km. 16 Mks. = 7.134 M2
6) Jalan Kapasa Raya Mks. = 5.035 M2
7) Jalan Kumala II No. 86 = 200 M2
Kendaraan Roda 4 (empat) : = 8 Unit
Kendaraan Roda 2(dua) : = 47 Unit
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 17
E. ISU - ISU STRATEGIS
Adapun isu-isu staregis yang berkaitan dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi adalah sebagai berikut :
- Masih rendahnya kompetensi tenaga kerja berakibat rendahnya daya saing tenaga
kerja di pasar kerja atau lowongan kerja tidak terpenuhi karena ketidaksesuaian
kompetensi yang dibutuhkan
- Rendahnya keterampilan tenaga kerja
- Tidak adanya kesepakatan tentang upah antara pegusaha dengan tenaga pekerja
- Tingkat pendidikan tenaga kerja relatif masih rendah
- Ketidaksesuaian antara jenis pendidikan dan kebutuhan pasar kerja yang tersedia
- Jumlah pertumbuhan angkatan kerja tidak sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.
- Informasi pasar kerja masih terbatas
- Terbatasnya kepesertaan jamsostek bagi tenaga kerja
- Tidak adanya kesepahaman antara pihak buruh dan pengusaha
Selain yang telah disebutkan diatas, terdapat juga isu-isu strategis atau
permasalahan khusus yang menjadi perhatian oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Propinsi Sulawesi Selatan dikarenakan :
a. Kesempatan kerja sekalipun cukup terbuka, namun bekerja hanya sebagai buruh
kasar baik di perusahaan perkebunan maupun pertambangan. Demikian pula di
sektor perikanan laut, buruh angkut dan petani.
b. Semakin meningkatnya arus in migration rentan peluang kerja bagi penduduk
sekitar termarjinalkan sehingga meningkatkan jumlah pengangguran.
c. Tingginya angka keluaran SLTP dan SLTA menjadi angkatan kerja untuk siap
menjadi tenaga kerja.
d. Masih rendahnya sumberdaya manusia dan keterampilan lulusan untuk masuk
dunia kerja karena tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga tercover pada
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 18
pekerjaan buruh kasar seperti Tenaga kerja lulusan SD dan SLTP , atau masuk
dalam sektor Tersier.
e. Masalah alih jasa tenaga kerja (Outsourching);
f. Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri (TKI) yang masih bermasalah dalam
penanganannya.
g. Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) belum berjalan
Maksimal.
h. Klaim lahan warga transmigrasi oleh pihak luar sehingga penyediaan calon lokasi
transmigrasi harus betul-betul memenuhi kriteria 2C (Clean and Clear) dan 3L
(Layak Huni, Layak Usaha dan Layak Berkembang)
i. Tapal batas antara desa ex UPT dengan desa lama maupun tapal batas bersama
desa ex UPT. Untuk ini perlu diadakan penataan batas desa di wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) ini, pembahasan
diuraikan dalam beberapa bab sebagai berikut :
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis
serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut serta
kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya
Disebutkan Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) ini,
pembahasan diuraikan dalam beberapa bab sebagai berikut :
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 19
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini membuat tentang alasan disusun Lkj IP / Manfaat Lkj IP, Struktur Organisasi,
Tugas dan Fungsi Dinas, Potensi yang menjadi ruang lingkup SKPD dan Sistematika
Penulisan LKj IP
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, rencana kinerja
tahunan dan penetapan kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran
utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya
dengan capaian visi misi instansi
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas
kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis pembandingan data kinerja
secara memadai, keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang
dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil
Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan realisasi
anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka mencapai
sasaran/tujuan organisasi yang telah ditetapkan termasuk analisis tentang capaian indicator
kinerja dan efisiensi
BAB IV. PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan
serta strategi pemecahan masalah
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 20
“ Terwujudnya Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi yang Produktif dan Kompetitif dalam rangka mendukung Pilar Utama Pembangunan Nasional ”
B A B II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. URAIAN UMUM
Untuk mengurai perjanjian kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terlebih
dahulu akan dijelaskan posisi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terhadap visi dan
misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah
salah satu instansi yang mempunyai tugas pokok membantu gubernur dalam
penanganan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan, maka rumusan visi dan misi Dinas tidak terlepas dari visi dan misi Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan.
Rumusan Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan
adalah :
Sebagai implementasi visi dinas tersebut diatas, selanjutnya dirumuskan misi
dinas sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas dan produktivitas aparatur dalam pelayanan prima kepada
tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi
2. Meningkatkan kualitas dan pengembangan sistem informasi ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja serta meningkatkan
perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 21
4. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan
bermartabat
5. Mewujudkan jaminan kepastian hukum dibidang ketenagakerjaan dan menciptakan
suasana yang nyaman dan produktif dalam bekerja dan berusaha
6. Mengembangkan potensi sumberdaya kawasan, masyarakat kawasan transmigrasi
serta memfasilitasi perpindahan penduduk untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan pemukiman transmigrasi yang berwawasan lingkungan
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja yang ditetapkan diurai berdasarkan tujuan dan sasaran.
Adapun tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam mendukung perjanjian kinerja
tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1. Tujuan : Meningkatkan kinerja organisasi yang efisien, efektif dan Profesional,
dalam mewujudkan pemerintahan yang baik
Sasaran : Tersedianya sarana dan prasarana serta SDM aparatur yang kompeten,
berbasis kinerja dan akuntabilitas publik dalam pelayanan kepada
Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi
Indikator Kinerja / Perjanjian Kinerja :
URAIAN TARGET
Meningkatnya efektivitas pelayanan administrasi
perkantoran
18 Kegiatan
Meningkatnya sarana dan prasarana perkantoran melalui ketersediaan alat pendukung pelaksanaan
kegiatan
5 Kegiatan
Meningkatnya disiplin aparatur melalui ketersediaan pakaian dinas, pakaian olahraga, baju batik, pakaian
korpri dan pakaian satpol pp
1 Paket / 242 Orang
Meningkatnya kualitas dan kapasitas aparatur 1 Paket
2. Tujuan : Meningkatkan informasi tentang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Sasaran : Meningkatnya kualitas dan pengembangan sistem informasi
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 22
Indikator Kinerja / Perjanjian Kinerja :
URAIAN TARGET
Menyediakan data dan informasi penyelenggaraan
pemerintahan daerah berupa laporan bulanan,
triwulan, tahunan, rencana kerja, akuntabilitas kinerja, penatausahaan aset dan monitoring pelaksanaan
kegiatan
12 Jenis
Data dan Informasi
Menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berupa profil, perencanaan tenaga
kerja, dan standar pelayanan minimal
3 Jenis Data dan Informasi
3. Tujuan : Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, pemerataan
kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan daerah, nasional dan pasar kerja internasional
serta memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal
Sasaran : Tersedianya tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja, terciptanya lembaga pelatihan, lembaga pelayanan
produktivitas dan transmigrasi serta mendorong terciptanya
kesempatan kerja, pelayanan tenaga kerja, terwujudnya pasar kerja
dan mendukung terlaksananya penempatan tenaga kerja
Indikator Kinerja / Perjanjian Kinerja :
URAIAN TARGET
Tersedia tenaga kerja yang terampil dalam mengelolah
usahanya melalui pelatihan kewirausahaan, AMT dan peningkatan produktvitas
6 Paket
( 120 Orang )
Terciptanya kondisi kerja yang kondusif melalui
pelatihan Five S dan UKM
15 Paket / 15 UKM
Tersedianya program pengembangan pelatihan produktivitas
-
Meningkatkan keterampilan dan skill tenaga kerja petugas lansia, pekerja perempuan dan petugas
operator perusahaan
80 Orang
Meningkatnya keterampilan dan skill para pencari kerja dan putus sekolah dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasar kerja
460 Orang
120 Orang
Berkembangnya lembaga pelatihan kerja sesuai standar dan sertvikasi kompetensi tenaga kerja serta
asosiasi profesi yang terakreditasi
10 LPK
218 Asosiasi Profesi
130 Orang
5 Paket
Dapat mengembangkan sekaligus memperluas kesempatan kerja anggota kelompok melalui
pembinaan kelompok usaha mandiri, kelompok
520 Orang
80 Orang
3 Klp
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 23
wirausaha produktif dan padat karya
Tersedianya data dan informasi jumlah penempatan
tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja luar negeri 100.000 Orang
Data dan informasi pasar kerja dapat diakses/diketahui oleh para pencari kerja di 24 kab/kota
24 Kab/Kota
4. Tujuan : Terciptanya hubungan industrial yang harmonis
Sasaran : Tercapainya ketenangan bekerja dan berusaha, berkurangnya unjuk
rasa dan mogok kerja, meningkatnya kualitas hidup pekerja,
mewujudkan kebebasan berserikat, melaksanakan perlindungan tenaga
kerja dan mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga kerja
Indikator Kinerja / Perjanjian Kinerja :
URAIAN TARGET
Peran LKS Tripartit dalam menjalin hubungan industrial
yang kondusif
24 Kab/Kota
Tertanganinya kasus perselisihan, mogok kerja dan unjuk rasa ditempat kerja dengan baik
9 Paket ( 360 Orang )
Koordinasi antara pemerintah, serikat pekerja dan
pengusaha berjalan dengan baik sesuai norma yang telah ditetapkan
50 Orang
Mewujudkan pemahaman aturan-aturan
ketenagakerjaan bagi serikat pekerja / serikat buruh.
50 Orang
Syarat-syarat kerja berjalan sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan
24 Kab/kota
Terciptanya suasana hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pengusaha melalui sosialisasi UMP
Unsur Tripartit, Penyusunan Norma Kebutuhan Hidup Layak dan Fasilitas Dewan Pengupahan
240 Orang
24 Kab/Kota
5. Tujuan : Meningkatkan perlindungan dan pengawasan dibidang ketenagakerjaan
Sasaran : Terlaksananya pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan,
berkurangnya jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan dan
kecelakaan kerja, berkurangnya pekerja anak dan anak yang terlibat
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk, peningkatan perlindungan pekerja
perempuan dan peningkatan Penerapan standar keselamatan
kesehatan kerja.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 24
Indikator Kinerja / Perjanjian Kinerja :
URAIAN TARGET
Berkurangnya Jumlah Pelanggaran Norma Kerja
24 Kab/Kota
Meningkatnya perlindungan pekerja perempuan dan berkurangnya jumlah pekerja anak dan anak-anak
yang terlibat bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
24 Kab/Kota
Meningkatnya penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja serta berkurangnya jumlah kecelakaan
kerja
50 Kasus
24 Kab/Kota
Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan aparatur pengawas ketenagakerjaan
45 Orang
Terwujudnya penerapan K3 dan pendataan objek
pengujian K3
315 Orang
Terwujudnya pelaksanaan periksa dan uji di
perusahaan
24 Kab/Kota
Meningkatnya pengetahuan para pekerja mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
315 Orang
6. Tujuan : Meningkatkan penyiapan permukiman, penempatan dan pembinaan
warga transmigrasi serta masyarakat sekitar kawasan transmigrasi
Sasaran : Berkembangnya potensi sumberdaya kawasan, perpindahan dan
penempatan transmigrasi dengan membangun kawasan potensial
daerah tertinggal menjadi permukiman baru sehingga tercapainya
kemandirian dan integrasi masyarakat di UPT melalui tahap
penyesuaian, pemantapan dan pengembangan
Indikator Kinerja / Perjanjian Kinerja :
URAIAN TARGET
Tersedianya Calon Lokasi Transmigrasi 3 Lokasi
Tersedianya gambaran umum lokasi transmigrasi yang
dibina
8 Lokasi
Tersedianya Data dan Informasi Penyelesaian Masalah Transmigrasi
3 Lokasi
Memberikan gambaran pelaksanaan Program P2KT
dan P2MKT
9 Lokasi
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
transmigran dalam rangka memenuhi kebutuhannya
11 Angkatan
(550 Orang )
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 25
Untuk mendukung perjanjian kinerja tersebut diatas maka ditetapkanlah
beberapa program dan kegiatan. Program kegiatan yang ditetapkan ini dalam rumusan
Visi Misi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013 – 2018, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Prov. Sulsel mendapat dan fungsi dan peran untuk mendukung 2 Misi
yaitu :
1. Misi 2 : meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi,
kesejateraan sosial dan kelestarian lingkungan
Tujuan : meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial.
Sasaran (10) : Berkurangnya penduduk miskin dan pengangguran di
kab/kota
2. Misi 4 : Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas
regional, nasional dan global
Tujuan : Meningkatkan daya saing daerah
Sasaran (33) : Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang
mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring
ekonomi dan jasa luar Jawa
Adapun penjabaran program dan kegiatan terhadap rumusan visi misi tujuan dan
sasaran diatas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan pada
Tahun Anggaran 2017 menjabarkannya dengan tetap memperhatikan visi misi
organisasi, dokumen-dokumen perencanaan daerah serta Permendagri Nomor : 54
Tahun 2010, dengan rincian sebagai berikut :
1. Program dan Kegiatan Lokal ( APBD )
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan Pokok berupa :
Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 26
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan
Penyediaan makanan dan minuman
Koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah
Pelayanan administrasi program
Pelayanan administrasi keuangan
Penyediaan administrasi Kepegawaian
Penyediaan administrasi Umum
b. Program Peningkatan Kapasitas Dan Kinerja SKPD
Kegiatan Pokok berupa :
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/rumah dinas
Pembangunan Gedung dan Prasarana Kantor
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan kantor
Penyediaan sarana dan prasarana pameran
Pengelolaan asrama pekerja
Pendidikan dan pelatihan Formal
Pengadaan Pakaian Dinas, Pakaian Olah Raga, Pakaian Batik dan Sarana
Prasarana
c. Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan Dan Sistem Evaluasi Kinerja
SKPD
Kegiatan Pokok berupa :
Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi Kegiatan
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 27
Penyusunan Laporan Keuangan dan Hasil Pemeriksaan
Penyusunan Rencana Kerja ( RENJA )
Penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan dan tahunan Kegiatan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP )
Penyusunan KUA, PPAS, RKA, DPA, dan DPPA SKPD
Forum Komunikasi SKPD Tingkat Provinsi
Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( LPPD )
Penyusunan Buku Profil Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Pengembangan Komunikasi Data dan Jaringan Komputer dalam penyediaan
informasi KK
Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi ( PTKP )
Penguatan Focal Point Pengarus Utamaan Gender ( PUG )
Pembinaan Penaataasahaan Aset Barang / Jasa Disnakertrans Prov. Sulsel
Bimtek Perencanaan Tenaga Kerja
Sosialisasi Laporan Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Keuangan
d. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Kegiatan Pokok berupa :
Pelatihan Kewirausahaan dan AMT
Pelatihan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja di Perusahaan
Bimbingan dan Konsultasi Penerapan Five S
Pengukuran Produktifitas Sektoral / Regional
Pembinaan Desa Produktif
Bimbingan Manajemen Konsultasi Produktivitas
Pengukuran Produktivitas Individu Bagi UKM
Pemberdayaan Tenaga Kerja Perempuan
Pemberdayaan Tenaga Kerja Putus Sekolah
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 28
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja
Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja
Inventarisasi Asosiasi Profesi
Inventarisasi Lembaga Sertifikasi dan TUK
Sosialisasi Standar Kompetensi Kerja
Uji Keterampilan Berbasis Kompetensi
Bimtek Pelatihan Berbasis Kompetensi
Lokakarya Asosiasi Profesi dan Lembaga Pelatihan Kerja
e. Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Pendataan Informasi Pasar Kerja ( IPK ) di Kabupaten/Kota
Pameran Bursa Kerja ( JOB FAIR ) Daerah
Pembinaan Kelompok Usaha Mandiri ( KUM )
Pemberdayaan Kelompok Wirausaha Tenaga Kerja Produktif
Penyelenggaraan Padat Karya
Monitoring Penempatan Tenaga Kerja
Pemberdayaan Tenaga Kerja AKAD / AKL
Pelayanan Busa Kerja On Line
Monitoring Proses Pengiriman Tenaga Kerja Luar Negeri
f. Program Pembinaan Hubungan Industrial Tenaga Kerja
Kegiatan Pokok berupa :
Bimtek Pembinaan Hubungan Industrial Tenaga Kerja
Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Syarat-Syarat Kerja
Koordinasi Serikat Pekerja / Serikat Buruh
Pemberdayaan LKS Tripartit Prov. Sulsel
Workshop Serikat Pekerja / Serikat Buruh
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 29
Sosialisasi Penyusunan Struktur dan Skala Upah
Sosialisasi UMP Unsur Tripartit
Workshop Penyusunan Kebutuhan Hidup Layak
Pengupahan dan Jaminan Purna Kerja
Pemeriksaan Pelaksanaan Jaminan Kesejahteraan Purna Kerja
g. Program Pembinaan serta Peningkatan Pengawasan Ketenagakerjaan
Kegiatan Pokok berupa :
Bimtek Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Penanganan Kasus Ketenagakerjaan
Rakornis Pengawasan Ketenagakerjaan
Pemeriksaan Norma Kerja
Pembinaan Pekerja Perempuan dan Anak
Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penguatan Kelembagaan Pengawas Ketenagakerjaan
Bimtek dan Sosialisasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pemeriksaan dan Pengujian Objek K3, Norma Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Kerja ( UPTD BSK3 )
h. Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Kegiatan Pokok berupa :
Pembinaan Pengembangan Usaha Ekonomi Lokasi Transmigrasi
Survey Identifikasi Calon Areal Transmigrasi ( SICA )
Penyelesaian Masalah Pertanahan Lokasi Transmigrasi
Bimtek Perencanaan Kawasan Transmigrasi
Penyusunan Data Monografi UPT Bina Lokasi Transmigrasi
Penyusunan Data Base Permukiman Transmigrasi
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 30
Penyusunan Peta Awal Pembangunan Permukiman Transmigrasi
Pelatihan Transmigrasi Lokal
Secara jelas uraian keterkaitan dukungan program kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Prov. Sulsel terhadap Visi Misi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2013 – 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 31
2. Program dan Kegiatan Nasional ( Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan )
a. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja ( DIREKTORAT
JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA KEMENAKER RI )
b. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas ( DIREKTORAT
JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN & PRODUKTIVITAS KEMENAKER RI )
c. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja ( DIREKTORAT JENDERAL HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
JAMSOSTEK KEMENAKER RI )
d. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan
Ketenagakerjaan ( DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN KEMENAKER RI )
e. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
( DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
KAWASAN TRANSMIGRASI KEMENDES PDT TRANS RI )
f. Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
( DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENYIAPAN KAWASAN DAN
PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI KEMENDES PDT TRANS RI )
Untuk program dan kegiatan yang didanai oleh APBN
( dekonsentrasi/tugas pembantuan ) tidak dilakukan analisis lebih lanjut
sehingga pembahasan LAPORAN KINERJA ini lingkupnya hanya anggaran
yang dibiayai oleh APBD.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 32
B A B III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Untuk menjelaskan capaian kinerja organisasi, ada 6 ( enam ) sasaran yang
ingin dijelaskan pada tahun 2017 beserta indikatornya seperti yang telah ditetapkan
melalui perjanjian kinerja. Sasaran tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat kesesuaian
capaian target Indikator sasaran terhadap tujuan, misi, dan visi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Prov. Sulsel. Pengukuran, evaluasi dan analisis yang disajikan dalam
LAPORAN KINERJA ini lebih memfokuskan pada realisasi sasaran dan bukan pada realisasi
kegiatan. Hasil pengukuran dan evaluasi serta analisis dari masing-masing sasaran dapat
dijelaskan melalui uraian sebagai berikut :
1. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Pertama
SASARAN 1 :
“ Tersedianya sarana dan prasarana serta sdm aparatur yang
kompeten berbasis keinerja dan akuntabilitas publik dalam
pelayanan kepada tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi “
Sasaran ini didukung oleh beberapa program yaitu : pelayanan administrasi
perkantoran dan peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD.
Adapun indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran tersebut diatas dapat
digambarkan pada tabel berikut :
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 33
URAIAN TARGET Tahun 2017
REALISASI Tahun 2017
REALISASI Tahun 2016
REALISASI s/d Tahun
2017
Meningkatnya efektivitas
pelayanan administrasi
perkantoran
18 Kegiatan
18 Kegiatan
18 Kegiatan
72
Kegiatan
Meningkatnya sarana dan
prasarana perkantoran melalui ketersediaan alat
pendukung pelaksanaan kegiatan
5 Kegiatan
5 Kegiatan
5 Kegiatan
20 Kegiatan
Meningkatnya disiplin
aparatur melalui ketersediaan pakaian dinas,
pakaian olahraga, baju batik, pakaian korpri dan
pakaian satpol pp
1 Paket / 242
Pasang
1 Paket /
242 Pasang
1 Paket
4 Paket
Meningkatnya kualitas dan kapasitas aparatur
1 Paket 1 Paket 1 Paket 4 Paket
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN :
- Berjalannya kegiatan administrasi rutin dinas mulai dari ketersediaan jasa surat
menyurat, cetak penggandaan, jasa komunikasi listrik dan air, alat tulis kantor, makan
minum dan koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah ( 18 Paket Jenis
Kegiatan )
- Terpeliharanya secara rutin/berkala gedung kantor ( Gedung KM.12 dan Gedung
Asrama Pekerja, Gedung Pettarani ), tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
sebagai alat pendukung dalam menjalankan tugas-tugas kedinasan ( Mobil Dinas,
Motor Dinas, Lemari arsip, Komputer PC, printer, scanner, notebook, meja kerja
pejabat, kursi kerja, ac, dan kulkas ), serta terkelolanya gedung asrama pekerja
- Terpenuhinya kebutuhan pakaian olahraga aparatur dalam rangka menunjang
kedisiplinan aparatur dalam berpakaian ( 242 Pasang )
- Peningkatan kapasitas kemampuan dan keterampilan aparatur dalam bentuk
pendidikan dan pelatihan teknis formal maupun non formal serta bimbingan teknis
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 34
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN :
- Pengelolaan anggaran rutin kantor tidak dilakukan secara baik dan akurat
- Terbatasnya jumlah staf pengelola dan anggaran kegiatan dibandingkan dengan
beban kerja akibatnya pekerjaan berjalan tidak maksimal
- Mekanisme pencairan anggaran yang kurang maksimal mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan mengalami keterlambatan akibatnya apa yang sudah diperjanjikan dalam
perjanjian kinerja tidak bisa dipenuhi
- Terdapat beberapa kebutuhan rutin kantor yang tidak terakomodasi dalam DPA
PEMECAHAN PERMASALAHAN :
- Pengelolaan anggaran rutin kantor harus dilakukan secara cermat dan akurat dengan
harapan bahwa tidak ada lagi biaya rutin yang terlambat dibayarkan
- Penambahan jumlah staf pengelola dan anggaran sangat perlu diadakan
- Sinkronisasi mekanisme pencairan anggaran sangat perlu demi mewujudkan
penetapan kinerja yang telah ditetapkan diawal tahun
- Alokasi anggaran yang bersifat rutin dan mendesak sebaiknya diprioritaskan
2. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Kedua
SASARAN 2 :
Meningkatnya kualitas dan pengembangan sistem informasi
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
Sasaran ini didukung oleh satu program yaitu : peningkatan pengembangan
sistem perencanaan dan sistem evaluasi kinerja SKPD.
Adapun indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran tersebut diatas dapat
digambarkan pada tabel berikut :
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 35
URAIAN TARGET Tahun 2017
REALISASI Tahun
2017
REALISASI Tahun 2016
REALISASI s/d Tahun
2017
Menyediakan data dan
informasi penyelenggaraan
pemerintahan daerah berupa laporan bulanan, triwulan,
tahunan, rencana kerja, akuntabilitas kinerja,
penatausahaan aset dan
monitoring pelaksanaan kegiatan
12 Jenis
Data dan Informasi
12 Jenis
Data dan Informasi
12 Jenis
Data dan Informasi
48 Jenis
Data dan Informasi
Menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian berupa
profil, perencanaan tenaga kerja, dan standar pelayanan
minimal
3 Jenis
Data dan
Informasi
3 Jenis
Data dan
Informasi
3 Jenis
Data dan
Informasi
12 Jenis
Data dan
Informasi
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN :
- Tersusunnya laporan kinerja dan keuangan secara baik dan rutin ( bulanan, triwulan
dan tahunan )
- Tersusunnya laporan keuangan dan hasil pemeriksaan
- Tersusunnya Dokumen Rencana Kerja ( RENJA ), RKA, DPA, DPPA SKPD, LAKIP, LPPD
dan LKPJ
- Terlaksananya pembinaan penatausahaan aset barang/jasa
- Terlaksananya pengembangan jaringan dan komunikasi dalam rangka penyediaan
data dan informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian melalui sistem
LAN/Network
- Tersedianya data dan informasi mengenai profil ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian, perencanaan tenaga kerja provinsi dan laporan penguatan focal
point pengarusutamaan gender
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 36
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN :
- Dukungan data dan informasi dari bidang teknis sangat kurang dan kadang tidak
akurat dan akuntabel
- Terbatasnya jumlah staf pengelola dan anggaran kegiatan dibandingkan dengan
beban kerja akibatnya pekerjaan berjalan tidak maksimal
- Mekanisme pencairan anggaran yang kurang maksimal mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan mengalami keterlambatan
PEMECAHAN PERMASALAHAN :
- Dukungan data dan informasi yang akurat dan akuntabel dari bidang teknis maupun
stakeholder terkait sangat berguna untuk mewujudkan penyusunan laporan yang
sesuai dengan aturan yang ditetapkan
- Penambahan jumlah staf pengelola dan anggaran sangat perlu diadakan
- Sinkronisasi mekanisme pencairan anggaran sangat perlu demi mewujudkan
penetapan kinerja yang telah ditetapkan diawal tahun
- Optimalisasi pemanfaatan petugas dalam jajaran pelaksana kegiatan dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang diinginkan
3. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Ketiga
SASARAN 3 :
Tersedianya tenaga kerja yang kompetitif sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja, terciptanya lembaga pelatihan dan
lembaga pelayanan produktivitas serta mendorong terciptanya
kesempatan kerja, pelayanan tenaga kerja, terwujudnya
informasi pasar kerja dan mendukung terlaksananya
penempatan tenaga kerja
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 37
Sasaran ini didukung oleh beberapa program yaitu : peningkatan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja dan perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. Adapun
indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran tersebut yaitu :
URAIAN TARGET
Tahun 2017
REALISASI
Tahun 2017
REALISASI
Tahun 2016
REALISASI
s/d Tahun 2017
Tersedia tenaga kerja yang terampil dalam mengelolah
usahanya melalui pelatihan kewirausahaan, AMT dan
peningkatan produktvitas
6 Paket ( 120 Orang
)
6 Paket
( 120 Orang )
8 Paket
( 160 Orang )
34 Paket /
680 Org
Terciptanya kondisi kerja yang kondusif melalui
pelatihan Five S dan UKM
15 Paket /
15 UKM
15 Paket /
15 UKM
5 Paket / 10
UKM
44 Paket
Tersedianya program
pengembangan pelatihan produktivitas
- - -
2 Paket /
UKM ( 40 Orang )
Meningkatkan keterampilan
dan skill tenaga kerja petugas lansia, pekerja
perempuan dan petugas operator perusahaan
80 Orang 80 Orang 20 Orang 280 Orang
Meningkatnya keterampilan
dan skill para pencari kerja dan putus sekolah dalam
rangka memenuhi kebutuhan
pasar kerja
460 Orang 460 Orang 300 Orang 1.440
Orang
120 Orang 120 Orang 80 Orang 360 Orang
Berkembangnya lembaga
pelatihan kerja sesuai standar dan sertvikasi
kompetensi tenaga kerja
serta asosiasi profesi yang terakreditasi
10 LPK 10 LPK 4 LPK 14 LPK
218 Asosiasi
Profesi
218 Asosiasi
Profesi
40 Asosiasi
Profesi
385
Asosiasi Profesi
130 Orang 130 Orang 60 Orang 190 Orang
5 Paket 5 Paket 8 Paket 13 Paket
Dapat mengembangkan
sekaligus memperluas
kesempatan kerja anggota kelompok melalui pembinaan
kelompok usaha mandiri, kelompok wirausaha
produktif dan padat karya
520 Orang 520 Orang 240 Orang 1.280
Orang
80 Orang 80 Orang 100 Orang 324 Orang
3 Klp 3 Klp 1 Klp 6 Klp
Tersedianya data dan informasi jumlah
penempatan tenaga kerja
lokal maupun tenaga kerja luar negeri
100.000
Orang
109.235 Orang
120.126 Orang
471.998 Orang
Data dan informasi pasar kerja dapat diakses/diketahui
oleh para pencari kerja di 24
kab/kota
24 Kab/Kota
24
Kab/Kota
24
Kab/Kota
24
Kab/Kota
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 38
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN :
- Terlaksana Pelatihan kewirausahaan dan AMT serta Pelatihan peningkatan
produktivitas tenaga kerja sebanyak 120 Orang atau 6 Angkatan yang terlaksana di
Kab. Bulukumba, Palopo, Luwu, Sinjai, dan Pangkep
- Terlaksana Bimbingan Konsultasi Penerapan Five S bagi 5 UKM yang tersebar di Kab.
Sidrap, Kab. Pangkep
- Terlaksana Pengukuran produktivitas sektoral regional dan individu serta bimbingan
konsultasi bagi 15 UKM yang tersebar di Kab. Takalar, Maros, Bone, Soppeng, Wajo,
Luwu, Palopo, Luwu Timur, Luwu Utara, Tana Toraja, Pare-Pare, dan Sidrap
- Terlaksana Pembinaan desa produktif dengan melibatkan 20 orang dengan bentuk
pembinaan berupa penyuluhan pengembangan budidaya rumput laut yang mana
warga lokal belum mampu mengolah hasil rumput laut secara maksimal
- Terlaksana Pemberdayaan Tenaga Kerja Putus Sekolah ( 6 Paket/120 Orang )
berupa : pelatihan teknisi komputer, menjahit, processing, dan tata rias ( Lokasi
kegiatan tersebar di Kota Makassar, Kab. Gowa, Kab. Bulukumba dan Kab. Toraja
Utara ). Pemberdayaan tenaga kerja perempuan 3 paket = 60 orang berupa pelatihan
menjahit ( Lokasi kegiatan di Kab. Sinjai, Sidrap dan Pinrang ) serta Pemberdayaan
tenaga kerja petugas pengasuh lansia 1 paket = 20 orang berupa pelatihan tata boga
di Kota Makassar
- Tersedia calon tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan tingkat keterampilan
yang bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja berupa pendidikan dan pelatihan bagi
pencari kerja sebanyak 23 angkatan jumlah peserta sebanyak 460 orang dengan jenis
pelatihan antara lain berupa : pelatihan tata kecantikan rambut, merangkai bunga,
keterampilan sablon, tata rias kecantikan, menjahit, processing, tata boga dan bordir.
Lokasi kegiatan tersebar di Kota Makassar, Kab. Gowa, Kab. Toraja Utara, Kab.
Bulukumba dan Kota Palopo
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 39
- Meningkatnya kualitas lembaga pelatihan kerja dan pemahaman tenaga kerja tentang
sertfiikasi tenaga kerja melalui Bimtek Pelatihan Berbasis Kompetensi 2 Paket dengan
jumlah peserta 70 orang terdiri dari instruktur, unsur LPK dan ASPRO ( Lokasi
kegiatan di Kab. Sidrap dan Kab. Bone ). Lokakarya LPK dan ASPRO dilaksanakan di
Makassar yang diikuti oleh instruktur, unsur LPK dan ASPRO Kab/Kota dengan jumlah
60 orang. Sosialisasi Standar Kompetensi Kerja di laksanakan di Kab. Bulukumba dan
Kab. Bone dengan jumlah peserta 50 orang
- Terlaksana pembinaan pada kelompok usaha mandiri dalam rangka pengembangan
usaha sebanyak 26 kelompok ( 520 Orang ). Adapun jenis pola pembinaan berupa :
tata boga / catering, sablon, processing, tata rias kecantikan dan menjahit. Lokasi
kegiatan tersebar di Kota Makassar, Kab. Sinjai, Kab. Wajo, Kab. Sidrap dan Kab.
Gowa
- Tersedianya data dan informasi pasar kerja atau bursa kerja di 24 Kab/Kota yang
dapat diakses oleh para pencari kerja
- Terlaksana kegiatan penyelenggaraan padat karya produktif ( Peternakan Ayam
Petelur ) 2 Paket di Desa Sapolohe Kec. Bonto Bahari Kab. Bulukumba dan Desa
Padangiring Kec. Rante Tayo Kab. Tana Toraja. Kegiatan ini melibatkan 88 Orang
warga sekitar lokasi.
- Terlaksana Pemberdayaan Kelompok Wirausaha Tenaga Kerja Produktif berupa
pelatihan tata boga ( pembuatan nasi kuning, lauk pauk, aneka penganan dan
minuman ). Kegiatan ini melibatkan 3 Kelompok wirausaha sebagai penerima di Kec.
Manggala, Kec. Tallo dan Kec. Rappocini Kota Makassar
- Jumlah penempatan tenaga kerja luar negeri sebanyak 854 Orang sedangkan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 109.235 orang dari 100.000 Orang target yang
menjadi program prioritas
- Terlaksana Akreditasi LPK di 8 Kab/Kota yaitu Kab. Pinrang, Pangkep, Soppeng, Wajo,
Sinjai, Toraja Utara, Luwu Timur dan Luwu dengan hasil berupa rekomendasi
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 40
sebanyak 10 LPK untuk dilakukan proses penilaian akreditasi oleh Komite Akreditasi
LPK.
- Terlaksana Inventarisasi Lembaga Sertifikasi Profesi ( LSP ) dan Tempat Uji
Keterampilan ( TUK ) di 6 Kab/Kota ( Kab. Pinrang, Pangkep, Sidrap, Gowa, Luwu
Timur dan Kota Makassar ), Inventarisasi asosiasi profesi di 6 Kab/Kota yaitu Kab.
Pinrang, Enrekang, Pare-Pare, Sidrap, Wajo dan Pangkep. Jumlah Asosiasi Profesi
yang terinventarisasi misalnya : GAPENSI, APINDO, KADIN, GAPEKSINDO, ARDIN,
HIPKI, ASPANJI, HIPMI, PHRI, REI, INKINDO, )
- Terlaksananya sertifikasi tenaga kerja sebanyak 60 orang melalui Uji Keterampilan
Berbasis Kompetensi ( Kab. Wajo, Kab. Pinrang, Kab. Sinjai ) dengan hasil rekomndasi
berupa 55 orang kategori kompeten dan 5 orang kategori belum kompeten
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN :
- Terbatasnya jumlah staf pengelola dan anggaran kegiatan dibandingkan dengan
beban kerja akibatnya pekerjaan berjalan tidak maksimal
- Mekanisme pencairan anggaran yang kurang maksimal mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan mengalami keterlambatan
- Penguatan kelembagaan LPK, LSP dan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi belum
optimal
- Masih adanya data dan laporan yang dibutuhkan dari lembaga pendamping pada
kurun waktu tertentu masih terlambat dan agak sulit untuk memperolehnya
- Dana bahan percontohan pelatihan yang masih relatif kurang bila dikaitkan dengan
kegiatan lanjutan yang akan dilakukan bagi peserta program yang dapat dipakai
sebagai penunjang/modal kegiatan usahanya
- Masih sering dijumpai bahwa pengusaha kurang memahami dan menerapkan konsep
produktivitas yang ada
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 41
PEMECAHAN PERMASALAHAN :
- Penambahan jumlah staf pengelola dan anggaran sangat perlu diadakan
- Sinkronisasi mekanisme pencairan anggaran sangat perlu demi mewujudkan
penetapan kinerja yang telah ditetapkan diawal tahun
- Optimalisasi pemanfaatan petugas dalam jajaran pelaksana kegiatan dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang diinginkan
- Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan secara cermat dan sistematis agar tahapan-
tahapan kegiatan dapat secara efektif sesuai rencana dan sasaran
- Secara aktif bersama lembaga pendamping mengadakan pembinaan dan motivasi
kepada peserta purna program agar senantiasa melakukan kegiatannya sesuai jenis
keterampilan yang telah diperolehnya dan ditekuninya
- Memberi pemahaman/motivasi terhadap pimpinan perusahaan tentang arti pentingnya
peningkatan produktivitas melalui pelatihan `
4. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Keempat
SASARAN 4 :
Tercapainya ketenangan bekerja dan berusaha, berkurangnya
unjuk rasa dan mogok kerja, meningkatnya kualitas hidup pekerja,
mewujudkan kebebasan berserikat, melaksanakan perlindungan
tenaga kerja dan mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga kerja
Sasaran ini didukung oleh satu program yaitu : pembinaan hubungan industrial
tenaga kerja
Adapun indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran tersebut diatas dapat
digambarkan pada tabel berikut :
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 42
URAIAN TARGET Tahun 2017
REALISASI Tahun 2017
REALISASI Tahun 2016
REALISASI s/d Tahun
2017
Peran LKS Tripartit
dalam menjalin
hubungan industrial yang kondusif
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota
Tertanganinya kasus
perselisihan, mogok kerja dan unjuk rasa
ditempat kerja dengan baik
9 Paket ( 360 Orang )
9 Paket ( 360 Orang )
9 Paket ( 270 Orang )
28 Paket ( 930
Orang )
Koordinasi antara
pemerintah, serikat pekerja dan
pengusaha berjalan dengan baik sesuai
norma yang telah
ditetapkan
50 Orang 50 Orang 50 Orang 210 Orang
Mewujudkan
pemahaman aturan-
aturan ketenagakerjaan
bagi serikat pekerja / serikat buruh.
50 Orang 50 Orang 30 Orang 160 Orang
Syarat-syarat kerja
berjalan sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan
24 Kab/kota
24 Kab/kota
24 Kab/kota
24 Kab/Kota
Terciptanya suasana hubungan kerja
yang harmonis antara pekerja dan
pengusaha melalui sosialisasi UMP
Unsur Tripartit,
Penyusunan Norma Kebutuhan Hidup
Layak dan Fasilitas Dewan Pengupahan
240 Orang 240 Orang 150 Orang 835 Orang
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN :
- Pelaksanaan syarat-syarat kerja dibeberapa perusahaan Kab/Kota berjalan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan. Hasil monitoring evaluasi tersebut dapat
disimpulkan kedalam 4 kategori yaitu : CUKUP BAIK ( Kab. Pangkep, Wajo, Tana
Toraja, Luwu Timur, Barru, Maros dan Luwu ) , BAIK ( Kota Pare-Pare, Kab. Toraja
Utara, Luwu Utara, Takalar, Sidrap, Bone, dan Pinrang ), MINIM ( Kab. Selayar dan
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 43
Bulukumba ), SANGAT MINIM ( Kota Palopo, Kab. Enrekang, Gowa, Jeneponto,
Bantaeng, Sinjai dan Soppeng )
- Meningkatnya pemahaman tenaga kerja yang diwakili oleh Serikat Pekerja/Serikat
Buruh melalui Koordinasi dan Workshop Serikat Pekerja/Serikat Buruh ( 100 Orang )
dengan harapan dapat mewujudkan Pelaksanaan Hari Buruh / My Day berjalan
dengan aman dan lancar serta diperingati dengan bentuk kegiatan yang sifatnya
positif dan tidak meresahkan masyarakat
- Pemberdayaan LKS Tripartit diwujudkan dalam bentuk monitoring dan konsultasi ke
Kab/Kota guna mendorong pembentukan dan pemberdayaan LKS Tripartit. Lembaga
ini diharapkan sebagai wadah forum komunikasi dan konsultasi antara pekerja,
pengusaha dan pemerintah dalam memahami akan pentingnya lembaga yang dapat
memberikan saran dan pertimbangan dalam rangka penentuan suatu kebijakan dalam
menangani permasalahan ketenagakerjaan
- Terjaminnya kebutuhan dasar hidup layak bagi pekerja, terpenuhinya jaminan, hak
dan kewajiban pekerja dan pengusaha, berkurangnya kasus perselisihan, mogok kerja
dan unjuk rasa, meningkatnya kepesertaan bpjs melalui pelaksanaan bimtek
pembinaan hubungan industrial sebanyak 9 paket ( 360 Orang ) yaitu Bimtek
Peningkatan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Bimtek Pencegahan Perselisihan
Hubungan Industrial, Bimtek Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ), Bimtek
Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama ( PKB ), Bimtek Penyelesaian Kasus dan
Penanganan Unjuk Rasa
- Terpahaminya penetapan UMP sampai pada tahap pelaksanaan melalui pelaksanaan
sosialisasi UMP bagi Unsur Tripartit ( 90 Orang )
- Tersusunnya standar kebutuhan hidup layak bagi tenaga kerja dalam rangka proses
penetapan UMP melalui Workshop penyusunan KHL ( 60 Orang )
- Meningkatnya pengetahuan manajemen perusahaan dalam menentukan struktur dan
skala upah melalui sosialisasi penyusunan struktur dan skala upah ( 90 Orang )
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 44
- Meningkatnya pengelolaan sistem pengupahan dan terfasilitasinya kinerja dewan
pengupahan. Wujud kinerja Dewan Pengupahan dengan keluarnya penetapan Upah
Minimum Provinsi ( UMP ) Tahun 2018 oleh Gubernur pada akhir tahun sebanyak
Rp. 2.647.767 ,-
- Perusahaan menetapkan sistem kesejahteraan bagi purna kerja berjalan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan melalui pengelolaan sistem kesejahteraan purna
kerja bagi pekerja yang telah memasuki usia pensiun di beberapa perusahaan
Kab/Kota
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN :
- Terbatasnya jumlah staf pengelola dan anggaran kegiatan dibandingkan dengan
beban kerja akibatnya pekerjaan berjalan tidak maksimal
- Mekanisme pencairan anggaran yang kurang maksimal mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan mengalami keterlambatan
- Sistem rekruitmen calon peserta bimtek masih lemah, disisi lain perusahaan mengutus
peserta tanpa memperhatikan kompetensi yang dimiliki
- Respon pemerintah kabupaten/kota belum optimal terhadap pembentukan LKS
Tripartit
PEMECAHAN PERMASALAHAN :
- Penambahan jumlah staf pengelola dan anggaran sangat perlu diadakan
- Sinkronisasi mekanisme pencairan anggaran sangat perlu demi mewujudkan
penetapan kinerja yang telah ditetapkan diawal tahun
- Optimalisasi pemanfaatan petugas dalam jajaran pelaksana kegiatan dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang diinginkan
- Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan secara cermat dan sistematis agar tahapan-
tahapan kegiatan dapat secara efektif sesuai rencana dan sasaran
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 45
- Sistem dan pola pembinaan atau penyuluhan langsung ke perusahaan lebih
diefektifkan
- Optimalkan peran pemerintah kabupaten/kota terhadap pembentukan LKS Tripartit
5. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Kelima
SASARAN 5 :
Terlaksananya pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan
serta berkurangnya jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan
dan kecelakaan kerja, berkurangnya pekerja anak dan anak yang
terlibat bentuk-bentuk pekerjaan terburuk, peningkatan
perlindungan pekerja perempuan dan peningkatan penerapan
stándar keselamatan kesehatan kerja
Sasaran ini didukung oleh satu program yaitu : pembinaan serta peningkatan
pengawasan ketenagakerjaan
Adapun indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran tersebut diatas dapat
digambarkan pada tabel berikut :
URAIAN TARGET Tahun 2017
REALISASI Tahun 2017
REALISASI Tahun 2016
REALISASI s/d Tahun
2017
Berkurangnya Jumlah Pelanggaran Norma Kerja
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
Meningkatnya perlindungan
pekerja perempuan dan berkurangnya jumlah pekerja
anak dan anak-anak yang terlibat bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk
- - - 64 Orang
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24
Kab/Kota
Meningkatnya penerapan norma keselamatan dan
kesehatan kerja serta berkurangnya jumlah
kecelakaan kerja
50 Kasus 50 Kasus 50 Kasus 197 Kasus
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24
Kab/Kota
Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan aparatur
pengawas ketenagakerjaan
45 Orang 45 Orang 45 Orang 170 Orang
Terwujudnya penerapan K3 315 Orang 315 Orang 245 Orang 920 Orang
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 46
dan pendataan objek pengujian K3
Terwujudnya pelaksanaan periksa dan uji di perusahaan
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24
Kab/Kota
Meningkatnya pengetahuan
para pekerja mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja
315 Orang 315 Orang 280 Orang 1.045 Orang
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN :
- Penguatan kelembagaan dilaksanakan untuk melakukan konsolidasi kelembagaan
sehubungan dengan beralihnya semua kewenangan pengawasan ke wilayah provinsi
- Sebanyak 17 kasus yang dapat diselesaikan dengan melibatkan pengawas provinsi
diantaranya kasus penyimpangan jam kerja, kecelakaan kerja, kondisi peralatan kerja
- Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan Aparatur Pengawas Ketenagakerjaan
dalam mengawasi pelaksanaan peraturan ketenagakerjaan melalui Rakornis
Pengawasan Ketenagakerjaan sebanyak 45 Orang
- Tersedianya berupa pembinaan secara berkala pada perusahaan untuk menekan
angka kecelakaan kerja
- Terciptanya suasana hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pengusaha
serta perlindungan bagi tenaga kerja dan pengusaha melalui Pemeriksaan Norma
Kerja dan Pemeriksaan Norma K3 ( BPJS, Sistem Pengupahan, Waktu Kerja, Waktu
Istirahat, Cuti, Lembur, Pemberian THR, dll ) di 15 Kab/Kota;
- Terlaksana Pembinaan Pekerja Perempuan dan Anak di 15 Kab/Kota
- Pengusaha / Pekerja mampu menerapkan ketentuan norma ketenagakerjaan melalui
Bimtek Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan sebanyak 9 Paket = 315 Orang
( Kab. Barru, Kota Pare-Pare, Kab. Wajo, Kab. Sidrap dan Kota Makassar ).
- Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) sebanyak
315 Orang ( 9 Paket ) dengan tujuan agar K3 menjadi pengetahuan dan perilaku
karyawan/buruh disuatu perusahaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Makassar dan
Pare-Pare
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 47
- Meningkatnya pengetahuan perusahaan tentang K3 dan terlindunginya tenaga kerja
dalam melaksanakan tugas pokoknya melalui uji objek K3 dan pemeriksaan norma
kesehatan dan lingkungan kerja di 16 Kab/Kota yaitu Kab. Luwu Utara, Palopo,
Enrekang, Soppeng, Bone, Wajo, Luwu Timur, Sidrap, Sinjai, Jeneponto, Bantaeng,
Pare-Pare, Tana Toraja, Toraja Utara, Barru, Bulukumba dan Takalar
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN :
- Terbatasnya jumlah staf pengelola dan anggaran kegiatan dibandingkan dengan
beban kerja akibatnya pekerjaan berjalan tidak maksimal utamanya jumlah pengawas
ketenagakerjaan. Hal ini sangat terkait dengan jumlah perusahaan yang menjadi
lingkup pengawasan tidak sebanding dengan jumlah pengawas ketenegakerjaan yang
ada
- Konsolidasi kelembagaan pengawas ketenagakerjaan masih belum optimal
PEMECAHAN PERMASALAHAN :
- Lebih memfokuskan penyelenggaraan koordinasi secara periodik mulai dari tahap
perencanaan sampai pelaksanaan dan pengawasan agar sasaran fungsional dapat
diwujudkan
- Penambahan jumlah staf pengelola dan anggaran sangat perlu diadakan utamanya
jumlah pengawas ketenagakerjaan
- Sinkronisasi mekanisme pencairan anggaran sangat perlu demi mewujudkan
penetapan kinerja yang telah ditetapkan diawal tahun
- Optimalisasi pemanfaatan petugas pengawas dalam jajaran pelaksana kegiatan dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan
- Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan secara cermat dan sistematis agar tahapan-
tahapan kegiatan dapat secara efektif sesuai rencana dan sasaran
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 48
6. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Keenam
SASARAN 6 :
Berkembangnya potensi sumberdaya kawasan, fasilitasi
perpindahan dan penempatan transmigrasi dengan membangun
kawasan potensil daerah tertinggal menjadi permukiman baru
sehingga tercapai kemandirian dan integrasi masyarakat di lokasi
transmigrasi melalui tahapan penyesuaian, pemantapan dan
pengembangan
Sasaran ini didukung oleh satu program yaitu : pembinaan hubungan industrial
tenaga kerja.
Adapun indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran tersebut diatas dapat
digambarkan pada tabel berikut :
URAIAN TARGET
Tahun 2017
REALISASI
Tahun 2017
REALISASI
Tahun 2016
REALISASI
s/d Tahun 2017
Tersedianya Calon Lokasi
Transmigrasi 3 Lokasi 3 Lokasi 4 Lokasi 17 Lokasi
Tersedianya gambaran
umum lokasi transmigrasi yang dibina
8 Lokasi 8 Lokasi - 17 Lokasi
Tersedianya Data dan
Informasi Penyelesaian Masalah Transmigrasi
3 Lokasi 3 Lokasi 5 Lokasi 20 Lokasi
Memberikan gambaran
pelaksanaan Program P2KT dan P2MKT ( Pembinaan
Pengembangan Usaha Ekonomi Lokasi
Transmigrasi )
9 Lokasi 9 Lokasi 5 Lokasi 21 Lokasi
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
transmigran dalam rangka
memenuhi kebutuhannya
11 Angkatan ( 550 Org )
11 Angkatan ( 550 Org )
10 Angkatan ( 500 Org )
46 Angkatan ( 2.300 Org )
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 49
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN :
- Meningkatnya sdm aparatur pelaksana/penyusun perencanaan kawasan transmigrasi
didaerah mulai tahap perencanaan sampai pada pembinaan sebanyak 120 orang
melalui bimtek perencanaan kawasan transmigrasi. Lokasi kegiatan tersebar di Kab.
Luwu, Kab. Wajo, Kab. Luwu Utara, Kab. Toraja Utara, Kab. Sidrap dan Kab. Soppeng
- Teridentifikasinya calon areal transmigrasi yang layak dan bebas dari permasalahan
pertanahan ( memenuhi kriteria 2C dan 3L ) di 3 lokasi yaitu Lokasi Buntu Karua Kec.
Awan Rantekarua Kab. Toraja Utara, Lokasi Lagading SP.2 Kec. Pituriase Kab. Sidrap,
Lokasi Mahalona SP.3 Kec. Towuti Kab. Luwu Timur
- Terwujudnya peningkatan penghasilan dan kesejahteraan warga transmigrasi sesuai
pola usaha yang dikembangkan sebagai bentuk dari usaha pengembangan kelompok
usaha bersama di 5 kabupaten yaitu Kab. Luwu Timur, Kab. Toraja Utara, Kab.
Soppeng, Kab. Luwu Utara dan Kab. Takalar.
- Tersusunnya data base permukiman transmigrasi di 3 lokasi yaitu : Lokasi Bekkae
SP.2 Kab. Wajo, Lokasi Mahalona SP.1 Kab. Luwu Timur dan Lokasi Bekkae SP.1 Kab.
Wajo. Data base ini digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan sarana dan
prasarana di lokasi transmigrasi juga mengidentifikasi kondisinya apakah sudah
memerlukan perbaikan/rehab
- Tersedianya data permasalahan pertanahan di 4 lokasi transmigrasi yaitu :
Untuk Lokasi Ilan Batu Kab. Luwu ; lokasi tsb telah dibina selama 9 tahun dan
telah diserahkan ke Pemda, berdasarkan overly peta HPL lahan usaha yang berada
diluar pencadangan agar segera diusulkan perbaikan rekomendasi, usulan sertifikat
lahan pekarangan perlu dikoordinasikan dengan BPN, selain itu masih terdapat
beberapa warga yanga belum mendapat lahan usaha,
Untuk Lokasi Bolu Kab. Luwu ; lokasi tsb telah dibina selama 13 tahun dan telah
diserahkan ke Pemda, diusulkan pembentukan tim terpadu untuk mendata dan
melakukan pencabutan dan penggantian warga yang tidak menetap, penyelesaian
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 50
SHM dapat diusulkan melalui program Proda/Prona dengan usulan pemerintah
setempat
Untuk lokasi Tanatoro Kab. Sidrap ; lokasi tsb telah dibina selama 15 tahun dan
telah diserahkan ke Pemda, diusulkan pembentukan tim terpadu untuk mendata
dan melakukan pencabutan dan penggantian warga yang tidak menetap,
penyelesaian sertifikat hak milik lahan segera diusulkan melalui Proda/Prona
- Meningkatnya kualitas sdm transmigran sebanyak 11 Angkatan dengan jumlah
peserta 550 Orang melalui :
Pelatihan Dasar Umum 4 Paket terlaksana di UPT Mahalona SP.4 Kab. Luwu Timur,
UPT Watu Kab. Soppeng, UPT Tanakeke Kab. Takalar, UPT Lagading Kab. Sidrap
Pelatihan Pengendalian Hama 5 Paket terlaksana di UPT Pencong Kab. Gowa, UPT
Rajang Kab. Pinrang, UPT Watu Kab. Soppeng, UPT Parangloe Kab. Gowa dan UPT
Mahalona SP.4 Kab. Luwu Timur
Pelatihan Dasar Perkoperasian 2 Angkatan terlaksana di UPT Rajang Kab. Pinrang
dan UPT Muntea Kab. Bantaeng
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN :
- Terbatasnya jumlah staf pengelola dan anggaran kegiatan dibandingkan dengan
beban kerja akibatnya pekerjaan berjalan tidak maksimal
- Sumberdaya aparatur bidang ketransmigrasian di daerah sering berganti akibatnya
pengembangan program transmigrasi tidak maksimal karena pengelola
ketransmigrasian yang baru tentunya memerlukan pembinaan lebih lanjut dari awal
lagi
- Alokasi anggaran kegiatan yang dilaksanakan belum sesuai dengan standar pelatihan
yang ditetapkan
- Tidak tersedianya bantuan pasca pelatihan sehingga warga kurang optimal
mengembangkan ilmu yang telah diterima
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 51
- Tidak tersedia tenaga pemandu / tenaga penggerak swadaya masyarakat yang dapat
membantu warga mengembangangkan keterampilan yang diperoleh
PEMECAHAN PERMASALAHAN :
- Penambahan jumlah staf pengelola dan anggaran sangat perlu diadakan
- Sumberdaya aparatur bidang ketransmigrasian sangat mutlak memiliki kapasitas dan
kemampuan yang cukup dalam mengelola program transmigrasi
- Sinkronisasi mekanisme pencairan anggaran sangat perlu demi mewujudkan
penetapan kinerja yang telah ditetapkan diawal tahun
- Optimalisasi pemanfaatan petugas dalam jajaran pelaksana kegiatan dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang diinginkan
- Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan secara cermat dan sistematis agar tahapan-
tahapan kegiatan dapat secara efektif sesuai rencana dan sasaran
- Program pelatihan perlu disusun sesuai standar/biaya pelatihan yang sudah ditetapkan
sesuai dengan acuan
- Untuk kebutuhan tenaga pengajar / instruktur kiranya dapat diusulkan tenaga
fungsional / PSM yang definitif
- Perlu adanya bantuan dan dana pendampingan pasca pelatihan yang cukup memadai
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 52
CAPAIAN KINERJA INDIKATOR UMUM RENJA / RENSTRA / RPJMD
1. Indikator Umum / Makro Ketenagakerjaan
Secara keseluruhan, struktur ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan sedikit mengalami
perubahan yang cukup berarti. Jumlah Angkatan Kerja ( *Agustus 2017 )
mencapai 3.812.358 orang ( berkurang ± 68.645 orang dibanding tahun lalu
dalam periode yang sama). Jumlah Penduduk yang bekerja sebesar 3.598.663
orang. Angka Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami kenaikan yang sangat
signifikan dari 4,80 % pada agustus 2016 menjadi 5,61 % di agustus 2017
sedangkan target yang ditetapkan pada tahun 2017 sesuai RENSTRA /
RPJMD diharapkan mencapai dibawah 4,9 %. Tingkat partisipasi angkatan kerja
mencapai 62,92 % tahun 2016 turun menjadi 60,98 % tahun 2017.
Secara jelas, gambaran keadaan ketenagakerjaan Sulawesi Selatan s/d Tahun 2017 yang dicapai sebagai berikut :
Uraian Capaian Tahun 2014
Capaian Tahun 2015
Capaian Tahun 2016
Target Tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Target Akhir
RENSTRA / RPJMD (Tahun 2018 )
Angkatan Kerja, terdiri dari :
- - Bekerja - - Tidak Bekerja
- ( Pengangguran - Terbuka ) -
3.715.801
3.527.036 188.765
3.705.128
3.485.492 220.636
3.881.003
3.694.712 186.291
158.983
3.812.358
3.598.663 213.695
3.767.985
3.619.002 148.983
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK % )
62,04
60,94
62,92
64,20
60,98
> 64,48
Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT % )
5,08
5,95
4,80
< 4,90
5,61
< 4,80
Sumber : Tim Pengolah Data Disnakertrans
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 53
GAMBARAN KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN
TAHUN 2014 – 2017 ( Tabel 1 )
-
500,000.00
1,000,000.00
1,500,000.00
2,000,000.00
2,500,000.00
3,000,000.00
3,500,000.00
4,000,000.00
Angkatan Kerja Bekerja Penganggur
2014
2015
2016
2017
GAMBARAN KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN
TAHUN 2014 – 2017 ( Tabel 2 )
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja / TPAK ( % )
Tingkat Pengangguran terbuka / TPT ( % )
2014
2015
2016
2017
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 54
2. Indikator Mikro Ketenagakerjaan
a. Informasi Pasar Kerja
Informasi pasar kerja dan bursa kerja sangat penting artinya dalam
mempertemukan penawaran dan permintaan tenaga kerja . Kurang efektifnya sistem
dan mekanisme Informasi pasar kerja dan bursa kerja menjadikan penawaran dan
permintaan yang sesuaipun tidak dapat bertemu, sehingga terjadilah pengangguran
friksional.
Atas dasar pemikiran diatas, maka peningkatan Informasi pasar kerja dan
bursa kerja merupakan salah satu strategik dasar dalam penaggulangan
pengangguran dan setengah pengangguran. Kebijakan yang dikembangkan untuk
meningkatkan Informasi pasar kerja dan bursa kerja tersebut antara lain dengan
merevitalisasi bursa kerja Pemerintah ditingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
mendorong tumbuh dan kembangnya bursa kerja swasta dan bursa kerja khusus di
lembaga pendidikan dan pelatihan yang kredibel, mengembangkan jejaring kerja
sama antara lembaga lembaga bursa kerja tersebut secara on line dengan
memanfaatkan teknologi Informasi dan menjalin kerja sama kemitraan dengan
lembaga bursa kerja di Negara - Negara lain untuk mengakses pasar kerja global.
b. Informasi Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja.
- Penempatan / Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia
Penempatan / Pengiriman TKI Legal ke luar negeri dari tahun ke tahun
mengalami penurunan, khusus tahun 2017 yang ditempatkan hanya sebanyak
854 orang. Negara tujuan TKI antara lain : Amerika Serikat, Liberia, Mesir,
Solomon Island, Oman, Gabon, Ghana, Timor Leste, Kongo, Brunei, Malaysia,
Papua New Guinea, Singapura, Mauritania, Taiwan, Qatar, Arab Saudi dan Uni
Emirat Arab.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 55
Adapun gambaran capaian penempatan / pengiriman TKI s/d tahun 2017
beserta target yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
Uraian
Capaian
Tahun
2014
Capaian
Tahun
2015
Capaian
Tahun
2016
Target
Tahun
2017
Capaian
Tahun
2017
Penempatan
TKI ( Org )
4.419
1.173
690
1.000
854
Sumber : Tim Pengolah Data Disnakertrans
- Pencari kerja yang terdaftar dan ditempatkan ( * melalui Informasi Pasar Kerja
Kab/Kota )
Sisa pencari kerja yang belum ditempatkan pada Tahun 2016 sebesar
214.644 orang ( laki-laki 92.461 dan perempuan 122.183 ). Pencari kerja yang
terdaftar pada Tahun 2017 sebesar 15.148 orang ( laki-laki 8.210 dan
perempuan 6.938 orang ). Dari jumlah pencari kerja tersebut, ditempatkan
sebanyak 7.756 orang (4.720 laki-laki dan 3.036 perempuan ), dihapus 1.553
orang sehingga sisa akhir tahun 2017 terdapat sebanyak 220.501 orang yang
terdiri dari laki-laki 95.273 orang dan perempuan sebanyak 125.228 orang.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 56
Jumlah Pencari Kerja yang terdaftar dan ditempatkan
Tahun 2017
URAIAN
Jenis Kelamin
Jumlah
L P
I. PENCARI KERJA
- Sisa Akhir Tahun 2016
- Terdaftar Tahun 2017
- Ditempatkan
- Dihapus
- Sisa Pencaker Tahun 2017
II. LOWONGAN
- Sisa Tahun 2016
- Terdaftar Tahun 2017
- Dipenuhi
- Dihapus
- Sisa Akhir Tahun 2017
92.461
8.210
4.720
678
95.273
10.107
4.092
4.720
-
9.479
122.183
6.938
3.036
875
125.228
3.715
2.485
3.036
-
3.164
214.644
15.148
7.756
1.553
220.501
13.822
6.577
7.756
-
12.643
Sumber : Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja
3. Indikator Umum Ketransmigrasian
Dibidang ketransmigrasian sampai dengan akhir Tahun 2017 terdapat 15 Unit
Pemukiman Transmigrasi ( 2.435 KK / 9.758 Jiwa ) yang tersebar di 9 Kabupaten
masih dalam tahap binaan sebelum siap diintegrasikan/diserahkan pembinaannya
kepada pemerintah kabupaten. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 57
DAFTAR UPT BINA DAN REALISASI PENEMPATAN
TAHUN 2016
NO.
URAIAN
TAHUN PENEMPATAN
TARGET PENEMPATAN
( KK )
REALISASI PENEMPATAN
( KK )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kab. Luwu Timur
- UPT Mahalona SP.2 - UPT Buangin
- UPT Mahalona Sp.3 - UPT Mahalona Sp.4
Kab. Luwu Utara
- UPT Lantang Tallang
Kab. Toraja Utara
- UPT Rante Karua SP.1 - UPT Rante Karua SP.2
Kab. Tana Toraja
- UPT Supi
Kab. Wajo
- UPT Bekkae SP.2 - UPT Bekkae Ext
Kab. Pinrang
- UPT Rajang SP.1
Kab. Soppeng
- UPT Watu SP.1
Kab. Takalar
- UPT Tanakeke SP.2
Kab. Sidrap - UPT Wala/Lagading
2009/2010/2011 2009
2011/2012 2013/2014/2015
2013/2015
2010/2011
2013
2012/2013
2011
2012
2008/2009/2010
2015
2015/2016
2017
900 100
260 200
150
250
200
300
350
100
200
100
75
25
250 100
260 200
150
250
200
150
350
100
200
100
50
25
3.210 2.435
Sumber : Bidang Ketransmigrasian Disnakertrans Prov. Sulsel
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 58
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dijelaskan bahwa capaian
INDIKATOR KINERJA UTAMA / KUNCI ( IKU / IKK ) untuk Tahun 2017
adalah sebagai berikut :
NO. URAIAN
TARGET 2017
REALISASI 2017
1.
2.
3.
PENYERAPAN TENAGA KERJA BARU / PEMBUKAAN LAPANGAN KERJA BARU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA ( TPT ) JUMLAH PENGANGGURAN ( TIDAK BEKERJA )
100.000 Orang
< 4,9 %
158.983 Orang
109.235 Orang
5,61 %
213.695 Orang
Berikut ini gambaran secara grafik dari capaian IKU / IKK diatas :
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 59
PENJELASAN TARGET DAN REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA ( POINT 1 )
Adapun rincian penyerapan tenaga kerja yang ditempatkan menurut kategori sumber
penyerapannya yaitu :
No.
Kabupaten / Kota
Jumlah
Keterangan
A.
B.
C.
D.
ANTAR KERJA ANTAR NEGARA ( AKAN ) / PENEMPATAN TKI
ANTAR KERJA LOKAL ( AKL )
ANTAR KERJA ANTAR DAERAH ( AKAD )
SKPD / SEKTORAL
854
7.051
1.962
99.368
Penempatan TKI antara lain ke Amerika Serikat, Liberia,
Mesir, Solomon Island, Oman, Gabon, Ghana, Timor Leste,
Kongo, Brunei, Malaysia,
Papua New Guinea, Singapura, Mauritania,
Taiwan, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
Sumber data melalui
penyerapan tenaga kerja
sektoral atau skpd kabupaten / kota
Jumlah
109.235
REALISASI PENYERAPAN
TENAGA KERJA TA. 2017 DARI TARGET 100.000
ORANG TA. 2017
IKU Point 1 diatas adalah juga merupakan salah satu Program Prioritas Kepala Daerah yaitu
PENYERAPAN TENAGA KERJA SEBANYAK 100.000 PER TAHUN.
Penjelasan capaian indikator diatas yaitu berupa adanya dukungan beberapa program
sebagaimana yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Sulawesi Selatan Tahun
2017 diantaranya Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja ;
Program Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja.
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 60
Capaian indikator ini ditandai oleh beberapa output/outcome kegiatan yaitu :
- ketersediaan calon tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan tingkat keterampilan yang
bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja berupa pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja
sebanyak 23 angkatan jumlah peserta sebanyak 460 orang dan pemberdayaan tenaga kerja
putus sekolah ( total 6 Paket/120 Orang ) berupa pelatihan teknisi komputer, menjahit,
processing, tata rias kecantikan, merangkai bunga, keterampilan sablon, tata boga dan
bordir
- pembinaan pada kelompok usaha mandiri dalam rangka pengembangan usaha sebanyak 26
kelompok ( 520 Orang ) meliputi pembinaan berupa : tata boga / catering, sablon,
processing, tata rias kecantikan dan menjahit.
- penyelenggaraan padat karya produktif berupa pembuatan / pengembangan Peternakan
Ayam Petelur sebanyak 2 Paket ( 88 Orang warga sekitar lokasi )
PENJELASAN TARGET DAN REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA ( POINT 2 & 3 )
Adapun rincian target dan realisasi jumlah penganggur dan tingkat pengangguran terbuka pada
tahun 2017 yaitu sebagai berikut :
Uraian
Target
Tahun
2017
Capaian
Tahun
2017
Target
Akhir RENSTRA
/ RPJMD
(Tahun 2018 )
Jumlah Angkatan Kerja ( Orang )
3.732.394
3.812.358
3.767.985
Jumlah Penganggur ( Orang )
158.983
213.685
148.983
Tingkat Pengangguran Terbuka ( % )
< 4,90 5,61 < 4,80
Sumber : Tim Pengolah Data Disnakertrans
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 61
Indikator diatas menunjukkan bahwa dari sisi jumlah penganggur yang ditargetkan
tidak tercapai ( 158.983 213.685 orang ) demikian juga dari sisi prosentase
( < 4,9% 5,61% ), hal ini disebabkan karena dari sisi jumlah angkatan kerja
memang mengalami penurunan dari tahun lalu yaitu dari 3.881.003 orang (2016)
menjadi 3.812.358 orang (2017).
B. REALISASI ANGGARAN
Pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 tidak lepas dari adanya dukungan pembiayaan /
penganggaran. Adapun sumber pembiayaan / penganggaran sebagaimana yang tertuang
dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
( DPPA-SKPD ) yang bersumber dari APBD yaitu :
1. Pendapatan
Pada tahun 2017, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan
mempunyai target Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) sebesar Rp. 585.200.000,- dan
realisasinya adalah sebesar Rp. 800.344.800 ,- ( 136,36 % ).
2. Belanja
Pada tahun 2017, total alokasi belanja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebesar Rp. 39.494.502.180,15,- ,- dengan total
realisasi keuangan Rp. 38.065.156.763,00,- ( 95,14 % ).
Adapun rincian jenis belanja tersebut diatas yaitu :
a. Belanja Tidak Langsung
Jumlah total anggaran pokok dan perubahan adalah Rp. 21.501.229.405,15,-
dengan realisasi sebesar Rp. 20.222.615.510,00,- ( 86,17 % ) dan realisasi
fisik ( 100,00 % )
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 62
b. Belanja Langsung
Jumlah total anggaran pokok dan perubahan adalah Rp. 17.993.272.775,-
dengan realisasi sebesar Rp. 17.842.541.253,- ( 99,16 % ) dan realisasi fisik
( 100,00 % ).
Adapun akuntabilitas keuangan dalam mencapai setiap sasaran tersebut yang
dananya didistribusikan melalui setiap program dapat diuraikan sebagai berikut :
NO. SASARAN PROGRAM ALOKASI
( Rp. )
REALISASI
( Rp. )
%
1
Tersedianya sarana
dan prasarana serta
sdm aparatur yang
kompeten berbasis
keinerja dan
akuntabilitas publik
dalam pelayanan
kepada tenaga kerja
dan masyarakat
transmigrasi
Pelayanan
administrasi
perkantoran
2.956.512.775
2.916.718.475
98,65
Peningkatan
kapasitas dan
kinerja SKPD
1.204.760.000
1.183.224.300
98,21
2
Meningkatnya kualitas
dan pengembangan
sistem informasi
ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian
Peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan sistem evaluasi kinerja SKPD
1.033.000.000
1.026.414.128
99,36
3
Tersedianya tenaga
kerja yang kompetitif
sesuai dengan
kebutuhan pasar
kerja, terciptanya
lembaga pelatihan
dan lembaga
pelayanan
produktivitas serta
mendorong
terciptanya
kesempatan kerja,
pelayanan tenaga
kerja, terwujudnya
informasi pasar kerja
dan mendukung
terlaksananya
Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas
Tenaga Kerja
3.775.000.000
3.766.227.160
99,77
Perluasan dan
Pengembangan
Kesempatan Kerja
2.445.000.000
2.384.973.400
97,54
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 63
penempatan tenaga
kerja
4
Tercapainya
ketenangan berusaha,
berkurangnya unjuk
rasa dan mogok
kerja, meningkatnya
kualitas hidup
pekerja, mewujudkan
kebebasan berserikat,
melaksanakan
perlindungan tenaga
kerja dan
mengembangkan
sistem jaminan sosial
tenaga kerja
Pembinaan
Hubungan Industrial
Tenaga Kerja
2.235.000.000
2.232.900.000
99,91
5
Terlaksananya
pengawasan dan
perlindungan
ketenagakerjaan serta
berkurangnya jumlah
pelanggaran norma
ketenagakerjaan dan
kecelakaan kerja,
berkurangnya pekerja
anak dan anak yang
terlibat bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk,
peningkatan
perlindungan pekerja
perempuan dan
peningkatan
penerapan estándar
keselamatan
kesehatan kerja
Pembinaan serta
Peningkatan
Pengawasan
Ketenagakerjaan
2.200.000.000
2.198.062.000
99,91
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 64
6 Berkembangnya
potensi sumberdaya
kawasan, fasilitasi
perpindahan dan
penempatan
transmigrasi dengan
membangun kawasan
potensil daerah
tertinggal menjadi
permukiman baru
sehingga tercapai
kemandirian dan
integrasi masyarakat
di lokasi transmigrasi
melalui tahapan
penyesuaian,
pemantapan dan
pengembangan
Pengembangan
Wilayah
Transmigrasi
2.144.000.000
2.134.021.790 99,53
JUMLAH TOTAL
13.745.625.068
13.666.886.835
99,43
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 65
Berikut ini merupakan gambaran daya serap anggaran BIDANG / UPTD terhadap total belanja
langsung tahun anggaran 2017 :
31,28 %
21,52 %
10,16 %
12,82 %
11,45 %
12,21 %
0,57 %
Sekretariat
Pelatihan / BPP / BKTK
Penempatan
Hubinsyaker / BPPK
Pengawasan / BSK3
Transmigrasi / BLT
Lainnya ( anggaran yang tidak terserap )
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 66
Identifikasi permasalahan secara umum yang dihadapi :
Permasalahan yang dihadapi secara umum dalam mewujudkan setiap sasaran
yang telah diuraikan diatas adalah :
1. Masih tergolong rendahnya kemampuan SDM Aparatur ;
2. Pengelolaan data dan informasi oleh aparatur masih rendah dari segi kualitas dan
tingkat akurasinya
3. Koordinasi antar Stakeholder masih belum berjalan dengan baik;
4. Secara umum alokasi anggaran masih kurang dibeberapa kegiatan prioritas
sementara objek kegiatan yang akan ditangani masih sangat banyak jumlahnya;
5. Masih tergolong rendahnya perluasan kesempatan kerja;
6. Rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
7. Pelatihan berbasis Kompetensi di UPTD/BLK/LLK Kab/Kota belum sepenuhnya
dapat dilaksanakan disebabkan adanya kendala teknis pelaksanaan dan dukungan
Prasarana dan Sarana pelatihan yang sudah lanjut.
8. Masih tingginya jumlah Penganggur Terbuka, di mana fakta yang didapatkan pada
akhir tahun 2017 terdapat 213.695 orang.
9. Masih tingginya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di mana faktanya adalah
ditemukannya sebanyak 245 kasus
10. Masih rendahnya tingkat pengupahan di perusahaan (di bawah UMP/UMK);
11. Keikutsertaan tenaga kerja/buruh ke dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) masih tergolong rendah;
12. Belum kondusifnya kondisi hubungan industrial, di mana hal ini bisa dilihat belum
optimalnya respon pemerintah Kab/Kota terhadap pembentukan LKS Tripartit dan
keberadaan petugas mediator sehingga masih banyak melibatkan petugas provinsi
terhadap penyelesaian kasus hubungan industrial.
13. Tingkat kesadaran masyarakat pengusaha maupun serikat pekerja/serikat buruh
dalam pelaku hubungan industrial relatif masih rendah;
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 67
14. Kualitas dan kuantitas pegawai pengawas masih kurang mengakibatkan penegakan
kasus ketenagakerjaan, pencapaian norma K3, penerapan aturan hubungan antar
kerja serta perlindungan pekerja perempuan dan anak belum maksimal;
15. Kabupaten/Kota belum seluruhnya memiliki unit pengawasan ketenagakerjaan
dalam struktur pemerintahan daerah;
16. Rendahnya pemahaman dan kesadaran pengusaha dan pekerja dalam penerapan
ketentuan hukum ketenagakerjaan;
17. Belum sempurnanya penerapan system pengawasan ketenagakerjaan, meliputi;
Operasional Pengawasan Ketenagakerjaan, Administrasi Teknis Pengawasan
Ketenagakerjaan, Pelaporan Pengawasan Ketenagakerjaan, Pendataan (data
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, pelanggaran, penindakan).
18. Masalah pertanahan lokasi transmigrasi yang masih sering menimbulkan sengketa
lahan;
19. Belum optimalnya pengelolaan data dan informasi serta hasil penelitian dan
pengembangan kawasan transmigrasi, pemenuhan standar / spesifikasi penyediaan
sarana dan prasarana kawasan transmigrasi, penataan persebaran penduduk
kawasan transmigrasi serta kawasan perkotaan baru
Pemecahan masalahnya diuraikan sebagai berikut :
- Optimalisasi Balai Latihan Kerja ( BLK ) dan Lembaga Latihan Kerja ( LLK ) baik yang
dikelola secara langsung oleh Pemerintah maupun Swasta dengan melakukan
berbagai jenis pelatihan guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan
menitikberatkan pada pelatihan berbasis kompetensi
- Penataan kembali “ link and match “ kurikulum diklat kebutuhan jabatan pasar kerja
sehingga ketidaksesuaian tersebut dapat diminimalisir
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 68
- Pengembangan sistem kerjasama kemitraan antara dunia usaha dengan lembaga
pelatihan agar dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja yang terlatih dan sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhkan
- Optimalisasi sistem informasi pasar kerja dan penempatan tenaga kerja lokal, dalam
dan luar negeri
- Pembekalan dan pelatihan tenaga kerja baik skil maupun kemampuan manajemen
- Pembangunan balai latihan yang bertaraf internasional
- Penetapan upah minimum regional yang disesuaikan dengan kemampuan dari
perusahaan
- Pembangunan sekolah kejuruan yang berbasis kebutuhan pasar kerja
- Perlu komitmen untuk membuat programperencannan tentang target penempatan
tenaga kerja dalam menciptakan lapangan kerja baru.
- Pengembangan sistem informasi pasar kerja melalui online sistem
- Meningkatkan jumlah tenaga kerja yang menerima jamsostek / bpjs
ketenagakerjaan
- Meningkatkan peran lembaga penyelesaian perselisihan
- Mengidentifikasi masalah pertanahan lokasi transmigrasi yang masih sering
menimbulkan sengketa lahan
- Mengoptimalkan pengelolaan data dan informasi serta hasil penelitian dan
pengembangan kawasan transmigrasi, pemenuhan standar / spesifikasi penyediaan
sarana dan prasarana kawasan transmigrasi, penataan persebaran penduduk
kawasan transmigrasi serta kawasan perkotaan baru
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 69
B A B IV
P E N U T U P
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan pada kurun waktu
Tahun 2017 telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan. Oleh karena itu,
berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan tentang
keberhasilan serta langkah-langkah penyempurnaan yang akan dilaksanakan di waktu yang
akan datang.
Berhasilnya pelaksanaan pembangunan khususnya Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian, tergantung dari peran aktif, sikap mental, tekad, semangat dan disiplin serta
ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dari semua pihak baik pemerintah
selaku lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga peradilan dan masyarakat luas serta
dunia usaha. Keberhasilan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun Anggaran 2017 ditunjukkan dengan pencapaian 100 % fisik dari sebahagian
besar program/kegiatan yang direncanakan.
Meskipun terdapat faktor keberhasilan namun dalam pelaksanaan kegiatan masih
ditemukan adanya kelemahan yang menyebabkan belum optimalnya pencapaian kinerja. Untuk
dapat meningkatkan kinerja dimasa datang, diperlukan langkah-langkah penyempurnaan
diantaranya yaitu : meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan dengan memperhatikan
sumber dana tersedia; meningkatkan koordinasi dalam pengelolaan sumber dana yang ada;
meningkatkan profesionalisme pengelolaan kegiatan; meningkatkan penyiapan data dan
informasi dalam rangka penyempurnaan penetapan dan pengukuran indikator kinerja;
meningkatkan penyediaan fasilitas / peralatan yang dibutuhkan oleh instansi teknis;
meningkatkan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan.
Sejalan dengan hal tersebut diatas diharapkan pada tahun-tahun berikutnya indikator
outcomes, benefit dan impact sudah dapat memperlihatkan nilai optimal sehingga dapat
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 70
meningkatkan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Selatan pada tahun-tahun
berikutnya serta dapat mencapai tujuan dan sasaran Dinas yang diinginkan dimasa mendatang.
Demikian uraian LAPORAN KINERJA ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sulawesi Selatan.
Makassar, 28 Februari 2018
KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI SULAWESI SELATAN
AGUSTINUS APPANG, SE
Pangkat : Pembina Utama Muda Nip. : 19600810 198902 1 003
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 71
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 72
PENGUKURAN PENCAPAIAN
SASARAN TAHUN 2017
( FORM PPS )
Laporan Kinerja
Disnakertrans Prov. Sulsel
Lap. Akhir LKj 2017 - 73
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN
( FORM PKK )
/