02/82017
Edisi
06
Info : mtqmn15.ub.um.ac.id MTQMN 15 2017 mtqmn15
> para qori’ memimpin bacaan alquran di Lalilatul Qiraah
ayat-ayat suci alquran berkumandang di graha cakrawala
Ribuan manusia berbondong-bondong memenuhi gedung
graha cakrawala, mulai selasar hingga tribun teratas.
Tepat Selasa (1/8) mengawali bulan yang baru dengan harlah
qurani. Lailatul Qiraah dalam serangkaian agenda MTQMN XV
UB-UM 2017, tentunya bersama qori’ internasional yang dimiliki
oleh Indonesia.
Guest star kali ini ada Ustaz Musthofa Yusuf qori’ asal Ngawi
dan Ustaz Dasrizal M. Nainin, qori’ terbaik MTQ internasional
2013 Kuala Lumpur, Malaysia, serta qori’ terbaik qiro’at sab’ah
tingkat nasional di NTB. Dihadirkan pula para qori’ hebat lainnya
seperti Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar beserta qori’ dan
qori’ah lainnya. “Harlah (pesta) Alquran termegah dan rapi
sepanjang perhelatan MTQ,” kata Prof Said kepada Ustaz Dr.
Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I. (Wakil Panitia MTQMN).
Tidak heran pula jika bukan hanya kafilah dan ofisial
yang datang melainkan tamu undangan para dewan hakim,
masyarakat umum, maupun dosen-dosen dari kampus UM dan
UB. “Penyelenggaraan Lailatul Qiraah kali ini sangat spektakuler,
sepanjang perjalanan mengumandangan ayat suci Alquran,” tutur
Ustaz Yusuf dengan bersemangat meskipun dini hari menjelang.
Terlihat antusias para hadirin dan takhdim mengiringi lantunan
merdu nafas panjang para qori’.
Sebelumnya juga telah dilaksanakan lailatul qiroah pada Senin
(31/7) di Masjid Raden Patah UB. Acara tersebut menghadirkan
qori’-qori yng berkompeten di bidangnya, termasuk sang ketua
dewan hakim dan Prof. Anis Saggaff. Arni
KABARE MTQMN XV
KABARE MTQMN XV EDISI 62
| NEWS
Kompetisi Kreativitas Mahasiswa mulai diselenggarakan
di Lapangan Parkir Gedung Graha Cakrawala, Universitas
Negeri Malang (UM), pada Selasa (1/8). Acara ini merupakan
rangkaian acara pendukung dari Musabaqah Tilawatil Quran
Mahasiswa Nasional (MTQMN) 2017. Acara dimulai pada
pukul 10.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Dalam acara ini
akan diikuti oleh mahasiswa UM yang berasal dari berbagai
kegiatan. Di antaranya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM),
Organisasi Mahasiswa (Ormawa), serta mahasiswa yang
berasal dari setiap fakultas yang ingin menunjukkan bakat
mereka.
Beragai macam bakat yang ditunjukkan dalam acara ini.
Mulai dari menyanyi, menari, hingga koreografi pencak silat.
Dalam acara ini menghadirkan dua orang juri yang nantinya
akan menilai penampilan dari peserta kompetisi. Dua juri ini
merupakan Duta Kampus UM.
Penampilan pertama dibuka oleh mahasiswa dari Fakultas
Ekonomi, UM. Yaitu, Hega Nafal Rimba yang menampilkan bakat
menyanyinya dengan membawakan salah satu lagu dari grup
band Ungu dan Chrisye. Dilanjutkan oleh penampilan dari UKM
Badan Dakwah Masjid Al Hikmah, UM, dengan penampilan lagu
Medley, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dengan grup paduan
suara yang dinamai Pheromone Voice, mengkombinasikan lagu
dan puisi. dan UKM Inkai, UKM yang berbau olahraga di bidang
karate menampilkan dua penampilan yaitu grup menyanyi dan
stand up comedy yang diselingi penunjukan beberapa teknik
melindungi diri dari ancaman.Tanzilla
mahasiswa um, unjuk kreativitasdi panggung terbuka mtqmn xv
perjuangan peserta mhq 20 juzmasih berlanjut
Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) diselenggarakan di
Universitas Negeri Malang (UM) dan Univeristas Brawijaya
(UB). Tepatnya sejak 29 Juli 2017. MHQ 5 juz diselenggarakan di
UB. Sedangkan MHQ 10 juz dan 20 juz diselenggarakan di Graha
Cakrawala, UM. Terdapat enam kali babak penyisihan dalam MHQ.
Final MHQ akan diselenggarakan pada Rabu (2/8) pukul 08.00
WIB. Terhitung 65 peserta yang mengikuti MHQ ini dan akan
terus berkurang selama masa penyisihan dan babak final. Hasil
dari babak penyisihan akan ditempel di papan pengumuman
di Graha Cakrawala, UM. Pengumuman hasil penyisihan tersebut
tidak tertulis nama peserta, melainkan nomor peserta MHQ 20 juz.
Terdapat pula nilai yang diperoleh oleh peserta yang terbagi ke dalam
tiga bidang penilaian. Di antaranya, bidang tajwid, bidang tahfiz,
dan bidang fashahah. Sehingga para peserta maupun ofisial bisa
melihat hasil dari babak penyisihan MHQ 20 juz tersebut.Rosa
> Stand Up Comedy dari salah satu peserta Kompetisi Kreativitas Mahasiswa
> Suasana Musabaqah Hifzil Quran di Graha Cakrawala
KABARE MTQMN XV
KABARE MTQMN XV EDISI 6 3
| NEWS
jawara festival al banjaridi mtqmn xv 2017
grup pheromone voice berlaga di panggung kompetisi kreativitas mahasiswa
Festival Al Banjari merupakan salah
satu acara pendukung yang turut
memeriahkan Musabaqah Tilawatil Quran
Mahasiswa Nasional (MTQMN) XV 2017.
Acara yang digelar sejak tanggal 30
sampai 31 Juli 2017 ini merupakan suatu
ajang untuk siar agama Islam atau ajang
untuk adu kreativitas grup-grup Al Banjari
atau jamaah selawat. Perlombaan yang
digelar di Central Park Graha Cakrawala,
Universitas Negeri Malang (UM) ini,
terbuka bagi masyarakat umum.
Sehingga berbagai grup Al Banjari
seluruh Jawa Timur dapat mengikuti
acara ini.
Para dewan juri yang dipilih
merupakan dewan juri yang
berkompeten di bidangnya. Di antaranya
juri vokal Bachrin Nada dari Nganjuk,
juri musik Ustaz Rizal Musabah dari
Mojokerto, juri adab dan syair Ustaz
Ali dari Gresik. Ketiga aspek tersebut
merupakan aspek penilaian yang
dilakukan para juri untuk menilai
sebanyak 100 peserta yang mengikuti
lomba ini. Pada senin (31/7) kemarin
merupakan hari penentuan pemenang
Festival Al Banjari. Juara pertama diraih
oleh As Salwa yang berasal dari Malang,
juara dua diraih Muhasabatul Qalbi dari
Jombang dan diikuti oleh juara ketiga
yaitu Ar Raudhah yang juga berasal dari
Jombang.Fanisha
untuk memeriahkan perhelatan akbar
MTQMN XV, Universitas Negeri
Malang (UM) mengadakan berbagai acara
pendukung. Salah satu acara pendukung
diadakan di Graha Cakrawala Parking
Area, UM. Di tempat ini ada dua acara. Di
antaranya, bazzar dan ada panggung yang
ditujukan untuk pertunjukan kesenian.
Berbagai macam pertunjukan seni
ditampilkan di panggung ini. Di antaranya
kesenian Islam seperti Al Banjari dari
berbagai daerah dan pertunjukan seni
yang ditampilkan oleh mahasiswa
dari setiap fakultas dan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) dari UM.
Selasa (1/8) salah satu grup paduan
suara dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) , UM,
yang dinamai Pheromone Voice (PMV)
tampil dalam acara ini. Grup paduan
suara ini terdiri atas 35 mahasiswa dari
berbagai jurusan yang ada di FIS. Namun
tidak semua anggota bisa tampil dalam
kompetisi ini. Rahma, salah satu anggota
PMV menuturkan, anggota grup paduan
suara ini tidak dapat berpartisipasi secara
keseluruhan karena beberapa anggota yang
masih menikmati masa liburan mereka.
Akhirnya yang tampil dalam kompetisi ini
hanya sembilan anggota ditambah dengan
pemain gitar. Namun mereka tetap tampil
dengan penuh percaya diri dan tetap
memberikan yang terbaik.Rosa
> Salah satu pemenang Festival Al Banjari
>Penampilan PMV di Kompetisi Kreativitas Mahasiswa
KABARE MTQMN XV EDISI 64
KABARE MTQMN XV
| NEWS
bertempat di Masjid Al Hikmah,
Universitas Negeri Malang (UM), acara
tabligh akbar pada Senin (1/8) diisi oleh
tausiah dari KH. Marzuki Mustamar yang
merupakan seorang pengasuh Pondok
Pesantren Sabilurrosyad Gasek. Tabligh
akbar yang mengusung tema ‘Wawasan
Berbangsa dan Bernegara dalam
Perspektif Alquran” ini terbuka bagi
masyarakat umum secara gratis.
Dalam tausiahnya, KH. Marzuki Mustamar
menjelaskan tentang beberapa hal yang
masih dianggap tidak biasa di Indonesia.
Salah satunya yaitu tentang bid’ah.
“Bid’ah artinya mengadakan sesuatu
tanpa ada contoh. Contohnya, bersalaman
setelah salat itu boleh dilakukan. Tidak
dilakukan pun juga boleh yang penting
jangan mengharamkan,” tuturnya saat
menyampaikan tausiah. kemudian
beliau memberi contoh lain. Dikisahkan
saat Rasulullah SAW melaksanakan
salat bersama para sahabat dulu, ia
menancapkan tongkat di depannya sebagai
tanda bahwa ia sedang melaksanakan
salat. Lalu setelah salat selesai, para
sahabatnya berusaha meraih tangan
Rasulullah SAW untuk diusapkan ke
tangan mereka karena tangan Rasulullah
SAW yang lebih dingin atau sejuk daripada
salju. Para sahabat Rasul saja bersalaman,
kenapa kita tidak melakukannya? Beliau
menjelaskan juga tentang hukum salat
sunah boleh dilakukan berjamaah dan boleh
dilakukan sendiri. Apabila diwajibkan salah
apalagi membid’ahkannya.Tanzilla
pahami Wawasan Berbangsa dan Bernegara Dalam Perspektif Alquran
latih anak jadi hafiz sejak dini
berbagai acara pendukung diselenggarakan untuk meyemarakan
MTQMN XV 2017. Salah satu acara pendukung yang ikut
menyemarakkan MTQMN XV 2017 yaitu Festival Anak Saleh Hafiz
Cilik yang diadakan di Gedung Fakultas Teknik Pertanian (FTP),
Universitas Brawijaya (UB). Acara ini diikuti oleh para hafiz cilik
dari Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
Berbagai anak-anak yang berasal dari TK dan SD semangat
mengikuti perlombaan ini. Salah satunya Haidar. Hafiz cilik
yang berasal dari Madura ini datang ke Kota Malang untuk
mengikuti perlombaan ini. Ibu dari siswa kelas 4 SD ini pun
telah membiasakan anaknya untuk memperdengarkan murottal
agar lebih mudah menghafal. Ibunya juga mengatakan bahwa
melatih anak menjadi seorang hafiz itu tidaklah mudah, sebagai
orang tua harus menggunakan metode-metode yang tepat bagi
anaknya. Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan
menyetorkan hafalan satu ayat setiap harinya. “Setiap orang tua
hanya perlu sabar, disiplin dan telaten dalam mendidik anaknya
menjadi hafiz Alquran,” tutur ibu Haidar.Fanisha
> KH. Marzuki Mustamar sedang melakukan tausiah
> Haidar bersama ibunya
KABARE MTQMN XV EDISI 6 5
KABARE MTQMN XV
| NEWS
melalui festival kaligrafi, kukuhkan budaya nusantara
festival anak saleh cetak generasi cinta alquran
Rangkaian acara pendukung masih menyemarakan
Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Tingkat Nasional
(MTQMN) XV 2017 yang diselenggarakan di Universitas Universitas
Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB). Salah satu
acara pendukung yang cukup ditunggu adalah Festival Seni
Kaligrafi. Festival Kaligrafi diselenggarakan (1/8) di pelataran
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), UM.
Penyelenggaraan festival kali ini diikuti oleh pelajar tingkat
SLTA se-derajat. Terhitung tiga puluh peserta dari penjuru Jawa
Timur. Berbeda dengan kebanyakan tema yang diangkat dalam
Festival Kaligrafi pada umumnya, kali ini mengangkat tema yang
unik yaitu ‘Mengukuhkan Budaya Nusantara Melalui Kreativitas
Qurani’. Lena Lusiana, selaku panitia mengungkapkan, “Tema
kita kali ini adalah tema yang jarang diambil. Kita memilih
tema kali ini karena kita harus sadar bahwa kita ini bangsa
Indonesia yang kaya akan budaya, ras dan agama. Selain kita
menanamkan jiwa qurani, kita juga ingin menyadarkan diri sejak
dini bahwa berbudaya itu penting, berbudaya itu mahal. Jadi di
sini kita menekankan bahwa kebudayaan kita bukan merupakan
kebudayaan yang menolak Islam, tetapi kebudayaan yang mampu
menyesuaikan diri dengan kebudayaan Islam,” tuturnya. Setelah
Festival Kaligrafi selesai, peserta akan melakukan hand printing
pada kain yang telah disediakan dengan tulisan huruf kha dan
ta yang mengartikan tentang Festival Khattil Quran atau lebih
dikenal dengan sebutan kaligrafi.Rodli
Anak dengan usai masih belia
dengan semangatnya menghafal
Alquran belajar menjadi hafiz cilik.
MTQMN XV memberi wadah bagi anak-
anak untuk menunjukkan kemampuan
dalam menghafal surah An Naba’ dan
Al Humazah di depan dua dewan juri.
Acara Lomba Hafiz Cilik merupakan
acara pendukung dari MTQMN XV 2017,
bertempat di gedung Fakultas Teknik
(FTP) lantai II, Universitas Brawijaya
(UB).
Ajang pencarian hafiz cilik ini
menjadi salah satu cara untuk menguji
keberanian anak sekaligus menilai
sejauh mana hafalan anak dan
menumbuhkan kecintaan pada Alquran.
Sejumlah 47 peserta satu persatu mulai
mengumandangkan surah An Naba’
untuk kategori B dan surah Al Humazah
untuk kategori A. Kelas A untuk TK dan
kelas B untuk SD. Dari setiap kategori
akan diambil masing-masing 6 juara.
Kholifah> Kecil-kecil penghafal Quran
> Suasana Festival Kaligrafi, peserta antusias melukis.
KABARE MTQMN XV EDISI 66
KABARE MTQMN XV
| GALERI FOTO
Galeri Foto
MTQMN XV UB-UM 2017
KABARE MTQMN XV EDISI 6 7
KABARE MTQMN XV
| GALERI FOTO
Galeri Foto
MTQMN XV UB-UM 201728 Juli - 3 Agustus 2017
KABARE MTQMN XV EDISI 68
KABARE MTQMN XV
| NEWS
Musabaqah Fahmil Quran (MFQ)
merupakan salah satu cabang
Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa
Nasional (MTQMN) XV 2017 yang
diselenggarakan Universitas Brawijaya
(UB) dan Universitas Negeri Malang (UM)
masih terus berlanjut pada Selasa (1/8).
Dalam babak semifinal ini, para peserta
terus bersaing untuk menuju final.
MFQ ini awalnya diikuti oleh 108 peserta
dari berbagai perguruan tinggi. Namun
pada babak semifinal, musabaqah yang
berbentuk cerdas cermat ini menjaring 24
tim yang lolos.
Koordinator musabaqah, Muhammad
Fajri menjelaskan setelah melalui babak
semifinal, enam peserta akan dipilih
menuju babak final. “Peserta dengan
nilai tertinggi akan lolos ke babak final,”
ujarnya ketika ditemui di GOR Pertamina
UB, Selasa (1/8). Pada babak final yang
akan diselenggarakan Rabu (2/8), keenam
tim akan menunjukkan kemampuan
terbaiknya demi mengejar gelar jawara.
Sementara itu, salah satu ofisial dari
Universitas Islam Al-Azhar Mataram,
Sahwan, M.Pd.I. menjelaskan bahwa ia
sangat bersyukur timnya bisa masuk
ke semifinal. “Banyak sekali persiapan.
Seperti mencari soal-soal baik di tingkat
kabupaten maupun nasional,” ujarnya.
Menurutnya, persiapan tersebut belum
dilakukan melalui Lembaga Pengembangan
Tilawatil Quran (LPTQ) karena belum
terbentuk di kampusnya. “Pesertanya juga
dari berbagai macam fakultas. Ada yang
dari Kedokteran, Hukum, dan Teknik,”
ujarnya. Namun, lanjut Sahwan, MTQMN
kali ini memberikan inspirasi baru kepada
kampusnya agar ketika pulang nanti
segera membentuk LPTQ.Arvendo
semifinal mfq diwarnai persaingan ketat, ofisial mengaku terinspirasi
mtqmn xv 2017 fasilitasi pengobatan gurah gratis untuk umum
Senin (31/7), panitia MTQMN XV tahun
2017 menyelenggarakan pengobatan
gurah gratis dan tanpa registrasi untuk
para kafilah MTQMN XV dan untuk umum.
Pengobatan ini ditangani oleh ahli gurah
yang berasal dari Sukun, Gempol, Kota
Malang, yaitu Usmawan Hasan.
Gurah merupakan sebuah pengobatan
tradisional yang menggunakan obat herbal
dalam proses pengobatannya. Pengobatan
ini bertujuan untuk memfasilitasi para
kafilah yang mengikuti MTQMN XV agar
suaranya menjadi lebih jernih ketika
berlomba.
Pengobatan yang diadakan di depan
Gor Pertamina, Universitas Brawijaya
(UB) ini, rupanya banyak mendapat
apresiasi dari para kafilah. Tidak
hanya menjernihkan suara, gurah juga
mampu menjadikan badan menjadi lebih
bugar.“Gurah itu dapat membersihkan
suara juga mengurangi lendir yang dapat
menurunkan daya ingat,” pungkasnya.
Debbie
> Suasana semifinal MFQ di GOR Pertamina UB, Selasa (1/8)
> Hasan mengobati salah satu pengunjung
KABARE MTQMN XV EDISI 6 9
KABARE MTQMN XV
| NEWS
Final Musabaqah Khattil Quran
belangsung pada Selasa (1/8).
Dalam perlombaan ini para
kafilah terlihat bersemangat untuk
menghasilkan karya kaligrafi
terbaik. Suasana dalam perlombaan
berlangsung hening dengan aroma
bau cat dibuat untuk membuat sebuah
goresan kaligrafi. Hari ini merupakan
babak penentuan dari Musabaqah
Khattil Quran. Dua belas peserta yang
ikut dalam acara ini yaitu Swadita
dari Universitas Negeri Padang,
Anfatuz Zahro dari Universitas Negeri
Yogyakarta, Fittriyah dari Universitas
Islam Indonesia, Dwi Ratnawati dari
Universitas Negeri Malang (UM), Fanka
dari Politeknik Negeri Samarinda, dan
Samsidar dari Universitas Maritim
Raja Ali Haji. Sedangkan untuk peserta
laki laki yaitu Fandi dari Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Afiyan
dari UM, Abdul Mukri dari Universitas
Negeri Yogyakarta, Abdul Arif dari
Universitas Pendidikan Indonesia,
Zaenal dari Universitas Lambung
Mangkurat, dan Ikhsan Maulana dari
Institut Seni Ujung pandang. Untuk
hasil dari final, saat ini sedang
menunggu keputusan juri.Cintya
DUA BELAS KAFILAH KHATTIL QURANberlomba lomba hasilkan karya terbaik
Flash mob yang dibawakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Gerakan Pramuka, Universitas Negeri Malang (UM)
memeriahkan panggung bazzar acara Musabaqah Tilawatil
Quran (MTQMN) XV. Dengan lagu Gemu-Famire, Yufi Erviana dan
kawan-kawannya mampu menghibur panitia dan pengunjung
bazzar pada Selasa (1/8). Dengan persiapan singkat, Yufi dan
kawan kawannya mampu membawakan flash mob dengan baik
dan meriah sehingga penonton terhibur. “Persiapan kami hanya
seminggu, karena flash mob ini telah kami bawakan di acara
Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Tahun 2016
lalu,” ujar Budi di akhir penampilan.Nizar
hibur pengunjung bazzar mtqmn xv dengan flash mob
> Aksi flash mob UKM Gerakan Pramuka
> Finalis berfoto bersama Dewan Hakim
KABARE MTQMN XV
| PROFIL
KABARE MTQMN XV EDISI 610
ratusan kafilah difasilitasi berwisata alam ala bumi arema
semifinal debat bahasa inggris
Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN)
XV 2017 Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri
Malang (UM) dimanfaatkan oleh pemerintah di wilayah Malang
Raya untuk mempromosikan destinasi wisata di daerahnya
masing-masing. Selasa (1/8) peserta MTQMN XV mengikuti
program Wisata Kafilah yang difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten Malang. Menurut panitia pelaksana Wisata Kafilah,
Devi, kafilah tersebut mengunjungi dua objek wisata unggulan di
Kabupaten Malang. “Hari ini (Selasa, red) ke Pantai Balekambang
dan Pantai Goa Cina,” ujarnya ketika dihubungi via WhatsApp,
(1/8).
Pantai Balekambang terletak 60 kilometer selatan kota Malang.
Pantai ini merupakan pantai yang kondang di dunia pariwisata
Malang Raya, karena memiliki Pura Amarta Jati yang berada
di Pulau Ismoyo, 70 meter dari bibir pantai. Selain itu, kondisi
bibir pantai sepanjang dua kilometer yang indah sangat cocok
untuk tempat bersantai. Sedangkan Pantai Goa Cina terletak
70 kilometer dari kota Malang. Memiliki nama asli Rowo Indah,
pantai yang terletak 800 meter dari tepi Jalur Lingkar Selatan
(JLS) ini sangat cocok dikunjungi kafilah karena menawarkan
pemandangan yang menyejukkan. Selain itu, terdapat pulau
karang-karang kecil yang cocok sekali digunakan untuk berfoto.
Menurut keterangan panitia lain, Ghany, wisata kafilah pada
Selasa (1/8) diikuti oleh 106 peserta dari 15 perguruan tinggi
peserta musabaqah. Selain Selasa, program Wisata Kafilah
akan tetap memanjakan para kafilah hingga Kamis (3/8)
dengan destinasi wisata di kabupaten Malang dan kota Batu.
Arvendo
Senin (1/8), acara seperempat final
dan semifinal Musabaqah Debat
Ilmiah Kandungan Alquran dengan
Bahasa Inggris (MBDI) dalam rangka
MTQMN XV digelar di Gedung Kuliah
Bersama Fakultas Ilmu Pendidikan
(FIP), Universitas Negeri Malang (UM).
Dalam acara ini para peserta terlihat
sangat bersemangat dibanding hari
sebelum sebelumnya. Semua terlihat
kompak seakan akan tidak mau
menyerah untuk memperebutkan
juara dalam Musabaqah Debat Ilmiah
Kandungan Alquran dengan Bahasa
Inggris (MBDI).
Mosi yang diangkat ada enam belas
besar di antaranya, THBT Support the
prohibitionof the use of public sapces
for religious ceremonies, THBT opposes
religious education at the University
level, dan THBT Islam supports
multiculturalism and pluralism. Setiap
sesi debat berlangsung selama lima
puluh menit. Setelah acara seperempat
final berlangsung, dewan hakim akan
merekap hasil perempat final.
Beberapa Universitas yang masuk semi
final dalam ajang MBDI. Di antaranya,
Universitas Syiah Kuala, Universitas
Pandjajaran, Universitas Brawijaya,
Unesa, UIN Malang, Universitas Andalas,
Universitas Indonesia, dan Universitas
Islam Indonesia. Case Building dilakukan
di ruang terpisah selama lima belas
menit. Pukul 14.45 WIB semifinal mulai
dilaksanakan dan sampai pukul 16.50
WIB untuk merekap hasil semifinal.
Rekapitulasi hasil semifinal digunakan
untuk menentukan finalis MBDI.Cintya
> Finalis, panitia MBDI dan Dewan Hakim berfoto bersama
KABARE MTQMN XV
| PROFIL
KABARE MTQMN XV EDISI 6 11
PEREMPUAN ANGGUN,hobi maskulin
Gadis ayu asal Riau. Radja
Masyita, mahasiswa jurusan
Teknik Mesin, Universitas
Muhammadiyah Riau. Senyum manis
terpancar berbalut kacamata tebal,
ia mengikuti cabang Syahril Quran di
MTQMN. Ini merupakan kali pertama
ia ke pulau jawa untuk mengikti event
nasional. Ditemui ketika menunggu
detik-detik pengumuman di gedung
graha cakrawala, ia menceritakan
pengalaman dengan tenang dan
santai.
Mahasiswi semester tiga ini terlihat
anggun dan elegan, namun siapa
sangka jika ia pernah dinobatkan
sebagai best Bas putri di kabupaten
Riau saat di semester awal. “Awalnya
sebenernya nggak boleh sama orang
tua karena saya anak perempuan,”
jelas Masyita panggilan akrabnya.
Saat SMP ia bermain musik gitar,
drum, maupun bas dengan sembunyi-
sembunyi. Namun pada akhirnya kartu
As berkata lain. Di ajang festival yang
pertama diikuti ketika kelas satu SMA,
gadis keturunan Minang ini dicurigai
oleh orang tua karena pulang malam
dan membawa piala. Lambat laun
hobinya bisa diterima oleh seluruh
anggota keluarga.
Anak terakhir dari tiga bersaudara
ini selain memiliki hobi maskulin juga
gandrung dengan dunia otomotif. Ia
ingin mematahkan persepsi bahwa
perempuan juga bisa belajar mesin.
“Otomotif maupun dunia permesinan
bukan hanya untuk kaum laki-laki
saja,” tegas mahasiswi pecinta anime
tersebut. Sebelum memasuki dunia
perkuliahan dengan mengambil
jurusan Teknik Mesin ia telah lebih
dahulu mempelajari detail medan
otomotif. Gadis Pensyarah ini juga
pernah mengikuti kursus otomotif
usai Ujian Nasional Madrasah Aliyah.
Arni
> Masyita Radja
“Otomotif maupun dunia permesinan
bukan hanya untuk kaum laki-laki saja,”
agenda kegiatanmtqmn xv ub-um xv 2017
jadwal lombamtqmn xv ub-um tahun 2017
KABARE MTQMN XV
Agenda TempatBazzar dan pameran Parking central FTP UB & Garaha Cakrawala UMPameran kaligrafi Selasar Graha Cakrawala UMTabligh Akbar Masjid Raden Patah UB & Masjid Al Hikmah UMSeminar Bedah Sejarah Gedung Widyaloka UBSarasehan Nasional Aula Utama Gedung O1 FMIPA Lt.2, UM
| AGENDA
Pembina Rektor UM (AH. Rofi’uddin), Rektor UB (Mohammad Bisri) Penanggung Jawab Wakil Rektor III UM (Syamsul Hadi), Wakil Rektor III UB (Arief Prajitno) Ketua Pengarah Yusuf Hanafi, Akhmad Muwafik Saleh Ketua Penyunting Zulkarnain N., Anang Sujoko Wakil Ketua Indria Santy, Pranatalia P. Nugraheni Redaktur Pelaksana Arni Nur Laila
Editor Fathiyatul Ummah Reporter Fanisha Amelia, Rodli Sulaiman, Arvendo Mahardika, Cintya Indah Sari, Rosa Briliana, Tanzila Yulia Ageng, Khuswatul Kholifah Layouter Fitrah Izul Falaq - Dicetak oleh Penerbit dan Percetakan UM
SUSUNAN REDAKSI