ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. E UMUR
28 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 3 HARI
DENGAN KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS MAFALDA, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh:
SAHERA HANDAYANI
201207182
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. E UMUR
28 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 3 HARI
DENGAN KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS MAFALDA, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar
Profesi Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII Kebidanan
Akbid Adila Bandar Lampung
Disusun Oleh:
SAHERA HANDAYANI
201207182
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Juli 2015
Penguji I Penguji II
Adhesy Novita Xanda, S.ST, M.Kes Vionita Gustianto, S.ST
NIK.11402052 NIK. 2015021054
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK.2011041008
iii
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. E UMUR
28 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 3 HARI
DENGAN KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS MAFALDA, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Sahera Handayani, Adhesty Novita Xanda, S.ST, M.kes, Vionita Gustianto, S.ST
IntiSari
Latar belakang singkat terkait penelitian, Kehamilan merupakan periode krisis yang akan
berakhir dengan di lahirkannya bayi. Selama kehamilan, pada umumnya ibu mengalami
perubahan baik fisik maupun psikis. Hal tersebut berhubungan dengan perubahan
hormonal yang di alami ibu hamil. Ketidaknyamanan trimester III adalah rasa tidak
nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan
jelek. Pada trimester ini ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga
dan bidan. Ketidaknyamanan trimester III yang di rasakan oleh ibu hamil ialah susah
BAB (konstipasi), sering BAK, nyeri pinggang dan sering kram kaki.
Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan
pada Ny.E umur 28 Tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari dengan
Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST, Bandar Lampung tahun 2015”?
Tujuan penelitian ini adalah peneliti mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan ketidaknyamanan trimester III.
Ruang lingkup dalam karya tulis ilmiah: Sasaran penelitian yaitu Ny.E umur 28 tahun
G2P1A0 dengan ketidaknyamanan trimester III, waktu pelaksanaan mulai tanggal 9-15
April 2015. penelitian dilakukan di BPS Mafalda, S.ST Way Kandis Bandar Lampung.
Metodologi penelitian menggunakan metode deskriptif. Peneliti dapat melakukan
pengkajian data sampai dengan evaluasi, dan hasil yang didapat Ny.E keadaannya
membaik dan ibu tahu cara mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakannya. Peneliti
mengharapkan agar tenaga kesehatan mampu memberikan Asuhan kebidananan pada ibu
hamil dan memberikan pendidikan kesehatan tentang ketidaknyamanan trimester III.
Kata kunci : Kehamilan, Ketidaknyamanan TM III
Kepustakaan : 13 Referensi (2005-2015)
Jumlah halaman : 127 Halaman
iv
CURRICULUM VITAE
Nama : Sahera Handayani
Nim : 201207182
Tempat/Tanggal lahir : Tajimalela, 12 juni 1994
Alamat : Jl. Trans Sumatera Desa Tajimalela Kalianda
Lampung Selatan
No Telpon : 081274404912
Nama Orang Tua
Ayah : Hi. Syahrul Effendi
Ibu : Hj. Nur’aini
Institusi : Akademi Kebidanan Adila
Angkatan : VII (2012/2013)
Biografi :
1. SD N 1 Tajimalela Lampung Selatan 2000 –
2006
2. SMP (Pondok Modern Darussalam Gontor Putri
1) Jawa Timur 2006 – 2009
3. MAN Kalianda Lampung Selatan 2009 – 2012
4. Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
2015
v
Motto
“Never lose hope, because it is the key to achieve all your dreams”
Jangan pernah kehilangan harapan, karena itu adalah kunci untuk meraih semua mimpi
anda.
(Sahera Handayani)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, ku persembahkan karya kecil ku ini
kepada :
1. ALLAH SWT Yang selalu memberi ku kesehatan, ketabahan dan
kekuatan hingga saat ini. Dan untuk Nabi Muhammad SAW Yang telah
memberikan tauladan yang baik kepada seluruh umatnya yang mana
mendorong penulis untuk dapat menjadi lebih baik lagi
2. Terimakasih Untuk kedua orang tua ku, yang telah memberikan kasih
sayang tiada tara dan tanpa batas untuk anak-anaknya, serta tiada bosan
memberikan nasihat, do’a dan dukungan nya selama ini
3. Keluarga besar Almamater tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar
Lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu dan telah mengantarkan
aku ke gerbang masa depan
4. Untuk teman-teman ku khusus nya kamar Evorbia dan Angkatan VII
Akbid Adila terima kasih atas semua motivasi yang telah kalian berikan
dan semoga sukses
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, wr.wb
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan judul “Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap
Ny.E Usia 28 Tahun G2P1A0 Dengan Ketidaknyamanan Trimester III
di BPS Mafalda S.ST Bandar Lampung Tahun 2015”.
Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam
penyelesaian program diploma III kebidanan ADILA Bandar Lampung. Dalam
menyusun Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,
namun berkat bimbingan yang telah di berikan serta bantuan dan dukungan dari
semua pihak akhir nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk
itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Wazni Adila, M. PH selaku direktur Akbid Adila Bandar Lampung
2. Puspita Dewi, S.ST, M.Kes Selaku Pembimbing I KTI
3. Tri Riwayati Ningsih, S.ST Selaku Pembimbing II KTI
4. BPS Mafalda S.ST Lampung Selaku tempat pengambilan study kasus
5. Para dosen dan staf tata usaha yang telah membantu sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat diselesaikan
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan dimasa yang akan datang semoga penelitian ini berguna dan
bermanfaat bagi kita semua dan menambah ilmu pengetahuan.
Wassalamu’alaikum, wr.wb
Bandar Lampung, Mei 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
INTISARI…………………………………………………………….. iii
CURICULUM VITAE .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................. v
PERSEMBAHAN……………………………………………………. . vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL………………………………………………… ..... x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………… . xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.6 Metodelogi Dan TeknikMemperoleh Data ................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TinjauanTeori Medis ................................................................... 11
2.2 Tinjauan Teori Manajemen Kebidanan ....................................... 36
2.3 Landasan Hukum Kewenangan Bidan................................... ..... 65
2.4 Kompetensi Bidan Dalam Masa Kehamilan………………….. 66
ix
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian............................................................................ ....... 69
3.2 .Matrik.............................................................................. ............ 81
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ................................................................................... 97
4.2 Interpretasi Data .......................................................................... 103
4.3 Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial .................................... 106
4.4 Antisipasi Tindakan Segera......................................................... 108
4.5 Perencanaan................................................................................. 108
4.6 Pelaksanaan ................................................................................. 111
4.7 Evaluasi ....................................................................................... 114
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................................................... 117
5.2 Saran ........................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU Menurut Penambahan Per Tiga Jari……………………………..18
Tabel 2.2 Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan………………………….19
Tabel 2.3 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil………………24
Tabel 2.4 Pemberian suntikan TT………………………………………………..31
Tabel 2.5 Perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan Trimester III…………….33
Tabel 3.3 Matriks………………………………………………………………...81
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Pengambilan Data dan Serta Melakukan Asuhan
Lampiran 2 : Surat Balasan Pengambilan Data Serta Melakukan Asuhan
Lampiran 3 : Persetujuan Pengajuan Judul atau Thema
Lampiran 4 : Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas akhir
Lampiran 5 : Jadwal Penelitian Study Kasus
Lampiran 6 : Dokumentasi
Lampiran 7 : SAP dan Leaflet
Lampiran 8 : Lembar Konsul
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan periode krisis yang akan berakhir dengan di
lahirkannya bayi. Selama kehamilan, pada umumnya ibu mengalami
perubahan baik fisik maupun psikis. Hal tersebut berhubungan dengan
perubahan hormonal yang di alami ibu hamil (Herawati Mansur, 2012; h.
136).
Ketidaknyamanan trimester III adalah rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Pada
trimester ini ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga
dan bidan (Ummi Hani, 2011; h. 69).
Menurut data world health organitation (WHO), pada tahun 2012 sebanyak
585.000 perempuan meninggal saat hamil atau persalinan. Sebanyak 99%
kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di Negara-
negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per
100.0000 kelahiran bayi hidup jika di bandingkan dengan rasio kematian ibu
di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran (WHO, 2012).
Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000
kelahiran hidup, sementara itu berdasarkan Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas sebesar 359 per 100.000 kela-
2
lahiran hidup angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai
pada tahun 2015 (SDKI, 2012).
Berdasarkan Pra Survey Pendahuluan di BPS Mafalda, S.ST pada tanggal
09 april 2015, dalam 1 bulan terakhir, di dapatkan 15 dari 20 ibu hamil yang
masuk dalam trimester III. Diantaranya 5 ibu hamil yang mengalami
hiperemesiss, 3 ibu hamil yang mengalami anemia dan 7 ibu hamil yang
mengalami ketidaknyamanan trimester III.
Ketidaknyamanan trimester III yang dirasakan oleh ibu hamil Susah BAB
(konstipasi) adalah Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan
makanan menjadi lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar
sehingga penyerapan air menjadi lebih lama. Hal ini disebabkan karena
ukuran rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus
bagian bawah, dan gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya
kadar progesteron. Adapun asuhan yang dapat diberikan yaitu
menganjurkan ibu untuk meningkatkan intake cairan dan serat seperti buah
dan sayuran, menganjurkan ibu minum air hangat ketika perut kosong,
menganjurkan ibu istirahat cukup, dan menganjurkan ibu hindari makanan
berminyak (Ummi Hani, 2011; h. 55).
Sering BAK terjadi karena peningkatan sensitivitas kandung kemih yang
merupakan akibat kompresi pada kandung kemih dan pada saat yang sama
pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya terisi sedikit urine. Hal ini
disebabkan akibat tekanan uterus yang semakin membesar pada kandung
3
kemih. Adapun asuhan yang dapat diberikan yaitu memberikan informasi
tentang penyebab sering BAK, menganjurkan ibu untuk kosongkan kandung
kemih ketika ada dorongan, menganjurkan ibu perbanyak minum di siang
hari dan jangan kurangi minum dimalam hari kecuali mengganggu tidur dan
mengalami kelelahan (Ummi Hani, 2011; h. 59).
Akibat dari perubahan yang ada ditubuh ibu seperti Lordosis dorsolumbal
menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf.
Sehingga struktur ligamentum otot dan tulang belakang bagian tengah dan
bawah mendapat tekanan berat. Hal ini disebabkan karena terjadi relaksasi
ringan dan ketidakstabilan sendi sakroiliaka yang besar dapat menimbulkan
nyeri dan kesulitan berjalan. Adapun asuhan yang dapat diberikan yaitu
menganjurkan ibu massase bagian pingang dan punggung yang terasa nyeri,
menganjurkan ibu menggunakan bantal dan kasur keras pada waktu tidur
(Ummi Hani, 2011; h. 65).
Kram pada kaki terjadi akibat penurunan kalsium dan alkolasis terjadi akibat
perubahan pada sistem pernapasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan, dan
sirkulasi yang buruk pada tungkai. Adapun asuhan yang dapat di berikan
yaitu menganjurkan ibu kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi
relaksasi pada otot-otot kaki, menganjurkan ibu beri kompres hangat pada
kaki, menganjurkan ibu konsumsi cukup kalsium dan istirahat cukup (Ummi
Hani, 2011; h. 66).
Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan bahwa proses
kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah sehingga ketika
4
memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan lebih
cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling
dilaksanakan adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu
hamil dan penatalaksanaan selama hamil (Ari Sulistyawati, 2011; h. 2).
Berdasarkan masalah diatas, penulis tertarik untuk mengambil study kasus
dengan judul “Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.E umur 28
tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari dengan ketidaknyamanan
trimester III di BPS Mafalda, S.ST, Bandar Lampung Tahun 2015.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah
yaitu”Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.E umur 28
tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari dengan ketidaknyamanan
trimester III di BPS Mafalda, S.ST, Bandar Lampung tahun 2015”?
1. 3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Peneliti mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
terhadap Ny. E umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3
hari dengan Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST
sesuai dengan standar yang berlaku dan dengan pendekatan
manajemen kebidanan tahun 2015.
5
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.E umur 28
tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari dengan
Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST Bandar
Lampung tahun 2015.
b. Mampu melaksanakan interpretasi data untuk menentukan
diagnosa masalah dan kebutuhan ibu hamil terhadap Ny.E umur
28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari dengan
Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST Bandar
Lampung tahun 2015.
c. Mampu mengantisipasi masalah potensial terhadap Ny.E umur 28
tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari dengan
Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST Bandar
Lampung tahun 2015.
d. Mampu melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap
Ny.E umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari
dengan Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST
Bandar Lampung tahun 2015.
e. Mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap
Ny.E umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari
dengan Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST
Bandar Lampung tahun 2015.
6
f. Mampu melaksanakan tindakan sesuai perencanaan terhadap
Ny.E umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari
dengan Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST
Bandar Lampung tahun 2015.
g. Mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap
Ny.E umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3
hari dengan Ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST
Bandar Lampung tahun 2015.
1. 4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
1 Orang Ibu hamil dengan Ketidaknyaman Trimester III di BPS
Mafalda, S.ST, Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4.2 Tempat
BPS. Mafalda, S.ST, Way Kandis Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4.3 Waktu
Dilaksanakan dari tanggal 09-15 April 2015.
1. 5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan iptek
khususnya mahasiswa kebidanan dalam menerapakan asuhan tentang
ketidaknyamanan trimester III, serta dapat menjadi dokumen dan
bahan bacaan bagi mahasiswa kebidanan Adila Bandar Lampung
sehingga menjadikan sumber ilmu bagi pembaca.
7
1.5.2 Bagi lahan praktik
Dapat di jadikan sebagai bahan masukan dan gambaran informasi
bagi tempat penelitian, sehingga dapat meningkatkan manajemen
asuhan kebidanan terhadap ibu hamil dalam memberikan asuhan
tentang Ketidaknyamanan trimester III.
1.5.3 Bagi pasien
Dapat memberikan informasi dan pengetahuan pada klien dalam
penatalaksanaan ketidaknyamanan trimester III dan bagaimana
penanganannya sehingga resiko terjadinya ketidaknyamanan pada
kehamilan trimester III dapat berkurang.
1.5.4 Bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan serta dapat mengaplikasikan apa
yang telah di dapat selama perkuliahan, dalam penanganan kasus
pada ibu hamil khususnya dalam penatalaksanaan ketidaknyamanan
trimester III.
1.6 Metodologi dan Teknik Memperoleh Data
1.6.1 Metodologi penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini peneliti menggunakan metode
penulisan deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau
menjawab permasalahan yang sedang di hadapi pada situasi sekarang.
8
Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
pengumpulan data, klasifikasi, pengelola/analisis data, membuat
kesimpulan, dan laporan. Metode penelitian deskriptif sering
digunakan dalam program pelayanan kesehatan, terutama dalam
rangka mengadakan perbaikan dan meningkatkan program-program
pelayanan kesehatan tersebut (Soekidjo Notoatmodjo, 2005; h.138).
1.6.2 Teknik memperoleh data
Untuk Memperoleh data , tehnik yang digunakan sebagai berikut:
1.6.2.1 Data primer
1.6.2.1.1 Wawancara
Adalah suatu metode yang di pergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana penelitian
mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan
dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau
bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang
tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2005; h. 102).
Pada penelitian ini tehnik wawancara yang
digunakan yaitu:
a) Auto anamnesa
Adalah anamnesis yang dilakukan kepada pasien
langsung. jadi data yang diperoleh data primer,
karena langsung dari sumbernya
(Ari Sulistyawati, 2011; h.166).
9
b) Allo anamnesa
Adalah anamnesis yang dilakukan kepada
keluarga pasien untuk memperoleh data tentang
pasien. Ini dilakukan pada keadaan darurat ketika
pasien tidak memungkinkan lagi untuk
memberikan data yang akurat (Ari Sulistyawati,
2011; h.166).
1.6.2.1.2 Pengkajian fisik
Adalah suatu pengkajian yang dapat dipandang
sebagai bagian tahap pengkajian pada proses
keperawatan atau tahap pengkajian atau
pemeriksaan klinis dari system pelayanan
terintegrasi, yang prinsip nya menggunakan cara-
cara yang sama dengan pengkajian fisik kedokteran
yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi (Robert
Priharjo, 2006; h. 2-3).
1.6.2.2 Data sekunder
1.6.2.2.1 Study Pustaka
Study pustaka adalah merupakan hal yang sangat
penting dalam menunjang latar belakang teoritis
dari suatu penelitian, study pustaka didapat dari
sumber buku laporan-laporan penelitian, majalah
10
ilmiah, jurnal dan sebagainya (Soekidjo
Notoatmodjo, 2005; h. 63).
1.6.2.2.2 Study Dokumentasi
Study dokumentasi adalah semua bentuk informasi
yang berhubungan dengan dokumen, baik
dokumen yang resmi atau tidak resmi, semua
bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun
yang tidak diterbitkan (Soekidjo Notoatmodjo,
2005; h. 62-63).
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN TEORI MEDIS
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan
terdiri dari: ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Ida
Ayu Chandranita Manuaba, 2010; h. 75).
Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah.
Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan,
sehingga ketika memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan
yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan
promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah
pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada
pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu
hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 2).
Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi
perempuan. Perilaku ibu selama masa kehamilannya akan
mempengaruhi kehamilannya, Bidan harus mempertahankan
12
kesehatan ibu dan janin serta mencegah komplikasi pada kehamilan
dan persalinan (Ina Kuswanti, 2014; h. 3-4).
2.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan
2.1.2.1 Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan
ibu dan tumbuh kembang janin.
2.1.2.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental, serta sosial ibu dan bayi.
2.1.2.3 Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan
kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa
kehamilan.
2.1.2.4 Mempersiapkan kehamilan, dan persalinan dengan selamat,
baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
2.1.2.5 Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI
eksklusif berjalan normal.
2.1.2.6 Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan
baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal (Ari Sulistyawati, 2011; h. 4).
2.1.3 Standar Asuhan Kehamilan
2.1.3.1 Standar asuhan kehamilan
Terdapat enam standar dalam pelayanan antenatal dari 24
standar pelayanan kebidanan seperti berikut ini:
13
a. Standar 3 Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan
penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan
kehamilannya sejak dini secara teratur.
b. Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis serta pemantauan ibu
dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan resiko tinggi, khususnya anemia,
kurang gizi, hipertensi, PMS/Infeksi HIV, memberikan
pelayanan imunisasi, nasihat, dan penyuluhan kesehatan,
serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh
puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada
setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus
mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
c. Standar 5 Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan
usia kehamilan bila umur kehamilan bertambah.
14
Memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari
kelainan,serta melakukan rujukan tepat waktu.
d. Standar 6 Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan dan/atau rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Standar 7 Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan
darah pada kehamilan, mengenali tanda dan gejala pre
eklampsia dan lainnya, mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
f. Standar 8 Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami dan keluarganya pada trimester ketiga untuk
memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan
aman. Serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik, disamping persiapan
transportasi dan biaya untuk merujuk bila tiba-tiba terjadi
keadaan gawat darurat. Oleh karena itu, bidan sebaiknya
melakukan kunjungan rumah (Vivian Nanny Lia Dewi,
2012; h. 18).
15
Kunjungan ante-natal care (ANC) minimal :
a. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13
minggu)
b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27
minggu)
c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40
minggu ) (Ari Sulistyawati, 2011; h. 4).
2.1.3.2 Pelayanan standar
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, standar
minimal pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang
disingkat dengan 7 T, antara lain sebagai berikut :
a. Timbang berat badan
b. Ukur tekanan darah
c. Ukur tinggi fundus uteri
d. Pemberian imunisasi TT lengkap
e. Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama
kehamilan dengan dosis satu tablet setiap harinya
f. Lakukan tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 5).
2.1.4 Tanda-tanda Kehamilan
2.1.4.1 Tanda Tidak Pasti kehamilan
a. Amenorhoe (tidak dapat haid)
16
b. Nausea (enek) dan emesis (muntah)
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman
tertentu)
d. Mamae menjadi tegang dan membesar
e. Anoreksia (tidak nafsu makan)
f. Sering kencing
g. Obstipasi
h. Pigmentasi kulit
i. Epulis ( perdarahan/pembengkakan di gusi)
j. Varises (penekanan vena-vena)
2.1.4.2 Tanda kemungkinan hamil
a. Uterus membesar
b. Tanda hegar
c. Tanda Chadwick
adanya hipervaskularisasi megakibatkan vagina
dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan
(livide)
d. Tanda piskacek
Uterus mengalami pembesaran kadang-kadang
pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur
bernidasi lebih cepat tumbuhnya
e. Tanda Braxton Hicks
17
Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan di
raba) akan mudah berkontraksi.
f. Goodell sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, keras
nya seperti kita merasa ujung hidung, dalam keha-
milan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak
vivir atau ujung bawah daun telinga
g. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukanada
nya human chorionic gonadotropin pada kehamilan
muda adalah air kencing pertama pada pagi hari
2.1.4.3 Tanda Pasti Kehamilan
a. Terasa gerakan janin
b. Teraba bagian-bagian janin
c. Denyut jantung janin (DJJ)
d. Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar
rontgen
e. Dengan menggunakan USG dapat terlihat
gambaran janin berupa ukuran kantong janin
(Nurul Jannah, 2012; h. 117-123).
18
2.1.5 Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Ibu Hamil
2.1.5.1 System Reproduksi
1. Uterus
a. Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah
30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal
ini karena rahim membesar akibat hipertropi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut kolagenya menjadi
higroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Jika
penambahan ukuran TFU per tiga dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini (Nurul Jannah, 2012; h. 87).
Tabel 2.1 TFU Menurut Penambahan Per Tiga Jari
Usia kehamilan
(minggu)
Tinggi fundus uteri (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat – simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus
(px)
36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus
40 Pertengahan pusat dan prosesus
xipoideus.
(Nurul Jannah, 2012; h. 88).
b. Berat
Berat Uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram
menjadi 1000 gram pada akhir bulan
19
Tabel 2.2 Bentuk Uterus Berdasarkan Usia kehamilan
Usia Kehamilan Bentuk dan Konsistensi Uterus
Bulan pertama Seperti buah Alpukat
2 Bulan Sebesar Telur Bebek
3 Bulan Sebesar Telur Angsa
4 Bulan Berbentuk Bulat
5 Bulan Rahim Teraba Seperti Berisi Cairan Ketuban
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 60).
2. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 61).
3. Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan
karena hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung
lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak
mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks ini
mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen dan dengan
adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai
darah maka konsistensi serviks menjadi lunak yang
disebut tanda goodell (Ina Kuswanti, 2014; h. 80).
20
4. Vagina dan vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva
mengalami perubahan. Sampai minggu ke-8 terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiruan (lividae), tanda ini
disebut Chadwick (Ina Kuswanti, 2014; h. 79).
2.1.5.2 Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan
usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi.
Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil
mengalami rasa panas di dada (Heartburn) dan sendawa,
yang kemungkinan karena makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di kerongkongan
bagian bawah yang kemungkinan isi lambung mengalir
kembali ke kerongkongan (Ari Sulistyawati, 2011; h. 63).
2.1.5.3 Sistem Integumen
Sehubungan deangan tingginya kadar hormonal, terjadi
peningkatan pigmentasi selama kehamilan. keadaan ini
sangat jelas terlihat pada kelompok wanita dengan warna
kulit gelap atau hitam dan dapat dikenali pada payudara,
abdomen vulva dan wajah. ketika terjadi pada kulit wajah
disebut dengan kloasma. Linea alba garis putih tipis yang
21
membentang dari simpisi pubis sampai umbilicus. Dapat
menjadi gelap yang disebut Linea nigra. peningkatan
pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah
masa kehamilan. tingginya kadar hormon yang tersirkulasi
dalam darah dan peningkatan regangan pada kulit abdomen,
paha dan payudara bertanggung jawab pada timbulnya garis-
garis yang berwarna merah muda atau kecoklatan pada
daerah tersebut, dan disebut dengan Striaegravidarum (Nurul
Jannah, 2012; h.101).
2.1.5.4 Payudara
Payudara sebagai organ target unutk proses laktasi
mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin
lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah
sebagai berikut:
1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan
berat.
2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi jaringan
kelenjar alveoli.
3. Bayangan vena-vena lebih membiru.
4. Hiperpigmentasi pada areola dan putingsusu.
5. Kalau diperas akan keluar air susujolong (kolostrum)
berwarna kuning (Ari Sulistyawati, 2011; h. 65).
22
2.1.5.5 Sistem Endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior
memproduksi LH dan FSH merangsang folikel de graaf
untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium
di mana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai
korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi
progesteron. Progesteron dan estrogen merangsang
proliferasi dan desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya
mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta
yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu
setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus
luteum untuk memproduksi estrogen dan progesteron (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 66).
2.1.5.6 Sistem Kardiovaskuler
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan
terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah kerahim.
Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak
dikirim kerahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim
menerima seperlima dari seluruh darah dari ibu (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 61).
2.1.5.7 Sistem Pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya
ruang rahim dan pembentukan hormone progesterone
23
menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari
biasanya. Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam
karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan
untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar.
Lapisan saluran pernapasan menerima lebih banyak darah
dan menjadi agak tersumbatoleh penumpukan darah (Nurul
Jannah, 2012; h. 106).
2.1.5.8 Sistem pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati di sebabkan karena
adanya perubahan lambung dan aliran asam lambung ke
esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun
sering terjadi mual muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-
otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama
berada di lambung dan apa yang di cerna lebih lama berada
dalam usus. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan
daripada biasanya. Hipersaliva sering terjadi sebagai
kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi (Ina
Kuswanti, 2014; h. 84-85).
2.1.5.9 Perubahan Berat Badan
Pertumbuhan berat badan ibu hamil menggambarkan status
gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.
disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan
24
berat badannya lebih dari kg/bulan.Perkiraan peningkatan
berat badan yang dianjurkan :
1. 4 kg pada kehamilan trimester I
2. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
3. Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil (Ari Sulistyawati,
2011; h. 68-69).
Tabel 2.3 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil
Komponen Jumlah (dalam kg)
Jaringan ekstrauterine 1
Janin 3- 3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5 – 2
Tambahan darah 2 – 2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5
Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5
Total 11,5 – 16
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 68-69).
2.1.5.10 Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Kebutuhan
zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg, 500 mg
dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan
300 mg untuk transportasi ke fetus ketika krehamilan
memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk
menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil
membutukan zat besi rata-rata 3,5 mg/ hari.
25
Pada metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol
sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatotropin
mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada
payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan dibadan, perut,
paha, dan tangan.
Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai
berikut:
1. Kalsium
Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama di trimester akhir
dibutuhkan 30-40 gram
2. Fosfor
Dibutuhkan rata-rata 2gr/hari
3. Air
wanita hamil cenderung mengalami retensi air
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 63).
2.1.6 Kebutuhan fisik Ibu Hamil
2.1.6.1 Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia
termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa
terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu
pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan
berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah
26
hal tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka
ibu perlu :
1. Latihan nafas melalui senam hamil
2. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
3. Makan tidak terlalu banyak
4. Kurangi dan hentikan merokok (Ina Kuswanti, 2014; h.
117).
2.1.6.2 Nutrisi
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus
dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat meneyebabkan
anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca
perslinan, sedangkan kelebihan makanan karena
beranggapan pemenuhan makanan untuk dua orang akan
berakibat kegemukan, pre eklamsi, janin terlalu besar (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 107).
2.1.6.3 Personal hygiene
Perawatan kebersihan selama kehamilan sangatlah perlu
karena saat kehamilan ibu hamil sangat rentan mengalami
infeksi akibat akibat penularan bakteri ataupun jamur,
terutama dalam menjaga kebersihan alat kelamin dan
pakaian, dengan menganjurkan ibu mengganti pakaian
dalam sesering mungkin ketika terasa lembab, dan
membersihkan alat kelamin dengan air bersih dari arah
27
depan kebelakang dan mengeringkan dengan tissue atau
kain bersih (Nurul Jannah, 2012; h.150).
2.1.6.4 Kebutuhan ibu hamil akan seksual
Hubungan seksual dapat dilakukan seperti biasa kecuali
bila terjadi perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan,
maka harus dihentikan. Jika ada riwayat abortus
sebelumnya, koitus ditunda sampai usia kehamilan diatas
16 minggu, dimana diharapkan plasenta sudah terbentuk,
dengan implantasi dan fungsi yang baik. Beberapa
kepustakaan menganjurkan agar koitus mulai dihentikan
pada 3-4 minggu terakhir menjelang tanggal persalinan
(Vivian Nanny Lia Dewi, 2012; h.125).
2.1.6.5 Mobilisasi body mekanik
Berhubungan dengan system muskuloskeletal : persendian
sakroiliaka, sakro-koksigia dan publik yang akan
menyebabkan adanya keretakan, pusat gravitasi berubah
sehingga postur tubuh berubah menjadi lordosi fisiologis.
Penekanan pada ligamentum dan pelvic, cara baring,
duduk, dan berdiri dihindari jangan sampai mengakibatkan
injuri karena jatuh (Ai Yeyeh Rukiyah, 2009; h.108).
2.1.6.6 Perawatan payudara
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan
payudara adalah sebagai berikut :
28
1. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu
ketat dan yang mengunakan busa, karena akan
menggangu penyerapan keringat di payudara
2. Gunakan bra yang dengan bentuk yang menyangga
payudara
3. Hindari pembersihan puting susu dengan sabun mandi
karena akan menyebabkan iritasi
4. Bersihkan susu dengan baby oil atau minyak kelapa
lalu bilas dengan air hangat
5. Jika ditemukan pengeluaran cairan berwarna
kekuningan dari payudara berarti produksi Asi sudah
dimulai (Ari Sulistyawati, 2011; h.118).
2.1.6.7 Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan
dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air
kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot
polos, salah satunya adalah otot usus. Selain itu desakan
usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi
serat dan banyak minum air putih hangat ketika lambung
dalam keadaan kosong yang berfungsi untuk merangsang
29
gerak peristaltik usus. Sering buang air kecil merupakan
keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama
pada Trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang
fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamalan terjadi
pembesaran uterus yang mendesak kandung kemih sehingga
kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada TM III terjadi
pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada
kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk
mengurangi keluhan sangat tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan dehidrasi (Ina Kuswanti, 2014; h. 121).
2.1.6.8 Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan
yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat
toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin. Lingkungan yang
bersih disini adalah termasuk bebas dari polusi udara seperti
rokok. Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok akan
dapat bebas menembus plasenta dan mengurangi
kemampuan HB dalam mengikat oksigen. Nikotin
merangsang hormon adrenergik yang menyebabkan
vasokontriksi menyeluruh, terutama mengurangi perfusi
uterus dan mempersempit arteri tali pusat. Ibu hamil sebagai
perokok aktif ataupun terpapar asap rokok (perokok pasif)
akan terkena dampak yang sama. selain udara prilaku hidup
30
bersih dan sehat perlu juga di laksanakan, seperti menjaga
kebersihan diri, makanan yang dimakan, buang air besar di
jamban, dan mandi menggunakan air bersih (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 111).
2.1.6.9 Sikap tubuh yang baik
Tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan
pertambahan ukuran janin, perubahan tubuh yang paling
jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena
tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang di banding sikap
tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering di alami
adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur
malam hari. Hal yang perlu di perhatikan untuk masalah ini
adalah tidak memakai sepatu hak tinggi, posisi tegak saat
mengangkat beban, tidur dengan posisi kaki di tinggikan,
duduk dengan posisi punggung tegak, dan hindari duduk
atau berdiri terlalu lama (Ari Sulistyawati, 2011; h.119).
2.1.6.10 Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu
dan janin. Jenis imunisasi yang di berikan adalah tetanus
toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
31
Tabel 2.3 Pemberian suntikan TT
Jenis
suntikan
Interval Lama
perlindungan
%
Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan
antenatal pertama
- -
TT 2 4 minggu setelah
TT1
3 tahun 80
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99
TT 5 1 tahun aetelah TT 4 25 tahun/ seumur
hidup
99
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 121).
2.1.6.11 Persiapan persalinan
Beberapa hal yang harus di persiapkan untuk persalinan
adalah sebagai berikut :
1. Biaya dan penentuan tempat melahirkan
2. Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil
keputusan jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan
3. Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya
4. Surat-surat fasilitas kesehatan (ASKES, kartu sehat,
jaminan kesehatan dari tempat keraja dan lain-lainnya)
5. Pembagian peran saat berada di RS (Ari Sulistyawati,
2011; h.122).
32
2.1.6.12 Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan
kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala hebat
3. Masalah penglihatan
4. Bengkak pada muka dan tangan
5. Nyeri perut yang hebat
6. Bayi kurang bergerak (Ari Sulistyawati, 2011; h. 128).
2.1.6.13 Perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan TM III
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam
tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi,
baik fisik maupun psikologis. Dalam proses adaptasi
tersebut tidak jarang ibu akan mengalami
ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis
namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan
perawatan (Ari Sulistyawati, 2011; h. 123).
33
Tabel 2.4 Perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan Trimester III
Perubahan fisiologis Tanda
kehamilan
Ketidak
nyamanan
fisiologis
Kebutuhan fisiologis
Dengan semakin membesarnya
uterus, maka akan meng alami
desakan pada diafrag ma sehingga
akan mengala mi kenaikan 4 cm;
terjadi pelebaran sudut toraks
dari 68 sampai 103 derajat; peni-
ngkatan progesteron menye
babkan peningkatan pusat saraf
untuk konsumsi oksigen.
- Sesak
nafas
a) KIE tentang penyebab fisiologis
b) Bantu cara untuk mengatur
pernafasan
c) Mendorong postur tubuh yang baik
untuk pernafa san, interkostal, Posisi
berbaring semi fowler
d) Istirahat teratur, latihan pernafasan,
dan senam hamil.
Lordosis dorsolumbal dapat
menyebabkan nyeri akibat tarikan
pada saraf atau kompresi akar
saraf. Struktur ligamentum dan
otot tulang belakang bagian
tengah dan bawah mendapat
tekanan berat.
HiperLor-
Dosis
Nyeri
pinggang
dan
punggung
bagian
bawah
a) Gunakan mekanisme tubuh yang
baik untuk meng angkat barang yang
jatuh, misalnya dengan jongkok,
lebarkan kaki dan letakkan satu kaki
sedikit didepan
b) Hindari sepatu hak tinggi, hindari
pekerjaan dengan beban berat
c) Gunakan bantal waktu tidur untuk
meluruskan punggung
d) Gunakan kasur yang keras untuk
tidur
e) Senam hamil
f) Masase daerah pinggang dan
punggung.
Penurunan kalsium dan alka losis
terjadi akibat perubahan pada
sistem pernafasan, tekanan uterus
pada saraf, keletihan dan sirkulasi
yang buruk pada tungkai.
- Kram pada
kaki
a) Kurangi konsumsi fosfor tinggi
supaya terjadi relak sasi pada otot-
otot kaki.
b) Beri kompres hangat pada kaki.
c) Konsumsi cukup kalsium.
d) Istirahat cukup.
Perubahan titik pusat gaya berat
akibat uterus yang bertambah
besar dan berat wanita mengambil
sikap yang dapat menekan saraf
ulnar, median, dan skiatik terjadi
hiperventilasi.
- KeseMu-
Tan
a) KIE tentang penyebab
b) Posisikan postur tubuh de ngan benar
c) Berbaring & merebahkan
diri
d) Bangun secara perlahan dari posisi
istirahat.
Terjadi gangguan sirkulasi darah
akibat pembesaran dan penekanan
uterus teruta ma pada vena pelvis
ketika duduk dan vena cava infe-
- Odema a) Hindari berdiri terlalu lama
b) Hindari lingkungan yang terlalu
ramai dan berdesak-desakan.
c) Hindari posisi tegak lurus dalam
34
rior ketika berbaring, pening
katan penyerapan kapiler.
waktu yang lama.
d) Istirahat dengan posisi berbaring
miring dan kaki agak ditinggikan.
e) Hindari kaos kaki atau stocking yang
ketat.
f) Olahraga atau senam hamil
Usus halus dan usus besar
Relaksasi pada usus halus
sehingga penyerapan makanan
menjadi lebih maksimal.
Relaksasi juga terjadi pada usus
besar sehingga penyerapan air
menjadi lebih lama.
- Konstipasi a) Tingkatkan intake cairan dan serat
dalam diet, misalnya buah dan
sayuran.
b) Minum air hangat terutama ketika
perut kosong.
c) Istirahat cukup
d) Senam hamil.
Peningkatan sensitivitas kan dung
kemih dan pada tahap selanjutnya
merupakan akibat kompresi pada
kandung kemih. Pada trimester
kedua, kandung kemih tertarik
keatas dan keluar dari panggul
sejati kearah abdomen.uretra
memanjang sampai 7,5 cm karena
kandung kemih bergeser kearah
atas. Kongesti panggul pada masa
hamil ditunjukan oleh hiperemia
kandung kemih & uretra.
Peningkatan vaskularisasi ini
membuat mukosa kandung kemih
mudah luka dan berdarah. Tonus
kandung kemih dapat menurun.
Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih mencapai 1500
ml. Pada saat yang sama,
pembesaran uterus me nekan
kandung kemih,menimbulkan rasa
ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya terisi
sedikit urine.
Sering
BAK
a) KIE tentang sebab sering BAK
b) Kosongkan kandung kemih ketika
ada dorongan
c) Perbanyak minum pada waktu siang
hari
d) Jangan kurangi minum pada malam
hari kecuali mengganggu tidur &
mengalami kelelahan
e) Hindari minum kopi atau teh.
f) Berbaring miring kiri saat tidur untuk
meningkatkan diuresis
g) Tidak memerlukan pengobatan
farmakologis.
(Ummi Hani, 2011; h. 51-66).
35
2.1.7 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil TM III
1. Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah
normal.
2. Menenangkan ibu dengan mengatakan bahwa bayinya saat ini
senang berada dalam perut ibu dan tubuh ibu secara alamiah
akan menyiapkan kelahiran bayi
3. Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda
persalinan yang sebenarnya
4. Menenangkan ibu dengan menyatakan bahwa setiap
pengalaman kehamilan bayi adalah unik
5. Dan meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu
untuk membantu melahirkan bayinya (Ai Yeyeh Rukiyah,
2009; h. 133).
2.1.8 Tanda Bahaya Kehamilan
Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada
ibu bagaimana mengenai tanda-tanda bahaya , dan menganjurkan
ibu untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami
tanda-tanda bahaya tersebut. Tanda-tanda bahaya selama priode
antenatal adalah :
1. Perdarahan pervaginam
Pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal adalah
merah kehitaman, banyak/sedikit, nyeri/tidak nyeri (placenta
previa dan sousio placenta).
36
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat menunjukan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang
dengan istirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang
hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau terbayang. Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia.
3. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun
senja)
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan mengancam
jiwa adalah perubahan visual mendadak , misalnya pandangan
kabur atau terbayang.
4. Bengkak pada muka, tangan dan kaki
Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul
pada muka, tangan dan kaki, apabila tidak hilang setelah
beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal
ini dapat merupakan pertanda, anemia, gagal jantung atau
preeklamsia (Ai Yeyeh Rukiyah, 2009; h. 126-127).
2.2 Tinjauan Teori Manajemen Kebidanan
2.2.1 Pengertian
Manajemen kebidanan merupakan suatu metode atau bentuk
pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam memberi asuhan
37
kebidanan. Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan
menggambarkan alur pola berfikir dan bertindak bidan dalam
pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi masalah (Ummi
Hani, 2011; h. 85).
2.2.2 Langkah manajemen kebidanan menurut Varney
Merupakan metode pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak
yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Dalam proses penatalaksanaan asuhan kebidanan menurut varney
ada 7 langkah, meliputi:
2.2.2.1 Pengkajian (Pengumpulan data dasar)
Adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan langkah pertama untuk
mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi pasien (Eny Retna Ambarwati,
2009; h. 131).
A. Data subyektif
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :
1. Identitas pasien
a. Nama istri/suami
Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk
memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga
38
tidak terlihat kaku dan lebih akrab (Elisabeth Siwi
Walyani, 2015; h. 118).
b. Umur
Umur perlu diketahui guna untuk mengetahui resiko
seperti umur <20 tahun, yang mana alat-alat
reproduksi belum matang dan mental, psikisnya
belum siap. Sedangkan umur >35 tahun rentan sekali
untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas (Eny
Retna Ambarwati, 2009; h. 131).
c. Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam
berdoa (Eny Retna Ambarwati, 2009; h. 132).
d. Suku/Bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari (Eny Retna Ambarwati, 2009; h. 132).
e. Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya,
sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai
dengan pendidikannya (Eny Retna Ambarwati, 2009;
h. 132).
39
f. Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat
sosial ekonominya, karena hal ini juga
mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut (Eny Retna
Ambarwati, 2009; h. 132).
g. Alamat
Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk
lebih memudahkan saat pertolongan persalinan dan
untuk mengetahui jarak rumah dengan tempat
rujukan (Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h. 119 ).
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang
berkaitan dengan ketidakyamanan TM III, keluhan
utamanya adalah susah BAB, sering BAK, nyeri
pinggang dan punggung bagian bawah serta kram pada
kaki (Eny Retna Ambarwati, 2009; h. 132).
3. Riwayat kebidanan
a. Menstruasi
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan
dengan masa kehamilan, namun dari data yang kita
peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang
keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa
40
data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi
antara lain sebagai berikut :
a) Menarche
Usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita
Indonesia pada umumnya mengalami menarche
sekitar 12 sampai 16 tahun (Ari Sulistyawati,
2011; h. 167).
b) Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi
yang dialami dengan menstruasi berikutnya,
dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai
32 hari (Ari Sulistyawati, 2011; h. 167).
c) Frekuensi (lamanya)
Lamanya haid yang normal adalah kurang lebih 7
hari. Apabila sudah mencapai 15 hari berarti
sudah abnormal dan kemungkinan adanya
gangguan ataupun penyakit yang
mempengaruhinya (Elisabeth Siwi Walyani,
2015; h. 120).
d) Volume (banyaknya)
Normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam
sehari. Apabila darahnya terlalu berlebih, itu
berarti telah menunjukkan gejala kelainan
41
banyaknya darah haid (Elisabeth Siwi Walyani,
2015; h. 120).
e) Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang
dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya
nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau
jumlah darah yang banyak. Ada beberapa keluhan
yang disampaikan oleh pasien dapat menunjuk
kepada diagnosis tertentu (Ari Sulistyawati, 2011;
h.167).
f) Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena
akan memberikan petunjuk bagi kita tentang
organ reproduksi pasien. Ada beberapa penyakit
organ reproduksi yang berkaitan erat dengan
personal hygiene pasien, atau kebiasaan lain yang
tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Jika
didapatkan adanya salah satu atau beberapa
riwayat gangguan kesehatan reproduksi, maka
kita harus waspada akan adanya kemungkinan
gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa
kehamilan.
42
Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien
adalah apakah pasien pernah mengalami
gangguan seperti berikut ini :
(a) keputihan
(b) infeksi
(c) gatal karena jamur
(d) tumor
(Ari Sulistyawati, 2011; h.168).
4. Riwayat obstetri (kehamilan lalu)
Alasan mengapa perlu dikaji karena untuk mengetahui
Masalah obstetrik, medis dan sosial yang lain, dalam
kehamilan kehamilan lalu (preeklamsi dan lain-lain),
dalam persalinan (malpersentasi, drip oksitosin, dan
lain-lain), bentuk persalinan (spontan, SC, forcep,
atau vakum ekstraksi), dalam nifas (perdarahan,
infeksi kandungan, bagaimana laktasi, dan lain-lain),
berat lahir bayi, jenis kelamin bayi, kelainan
kongenital bayi dan komplikasi yang lain seperti
ikterus, status bayi saat lahir (hidup atau mati), status
kehidupan bayi, jika meninggal apa penyebabnya.
Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosis
persalinan dan pimpinan persalinan, karena jalannya
persalinan yang lampau adalah hasil ujian-ujian dari
43
segala fakor yamg mempengaruhi persalinan (Ummi
Hani, 2011; h. 89).
5. Riwayat kehamilan sekarang
a) HPHT (Hari pertama haid terakhir)
Bidan ingin mengetahui tanggal hari pertama dari
menstruasi terakhir klien untuk memperkirakan
kapan kira-kira bayi akan dilahirkan (Elisabeth
Siwi Walyani, 2015; h. 120).
b) TP (Taksiran persalinan/perkiraan lahir)
Gambaran riwayat menstruasi klien yang akurat
biasanya membantu penetapan tanggal perkiraan
kelahiran di beberapa tempat. Ditentukan dengan
perhitungan internasional menurut hukum naegele
(Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h. 121).
c) Kehamilan yang ke-
Jumlah kehamilan ibu perlu ditanyakan karena
terdapatnya perbedaan perawatan antara ibu yang
baru pertama hamil dengan ibu yang sudah
beberapa kali hamil, apabila ibu tersebut baru
pertama kali hamil otomatis perlu perhatian ekstra
pada kehamilannya (Elisabeth Siwi Walyani, 2015;
h. 121).
44
6. Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan
sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit
masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis
pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem
dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang
mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang
riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui
adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit,
seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal,
hipertensi/hipotensi dan hepatitis (Ari Sulistyawati,
2011; h. 168-169).
7. Status perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan
mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah
tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang dapat
diajukan antara lain sebagai berikut :
a. Berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama
kali?
b. Status pernikahan (sah/tidak)?
c. Lama pernikahan?
d. Ini adalah suami yang ke?
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 169).
45
8. Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk
kenyamanan psikologis ibu. Adanya respon yang
positif dari keluarga terhadap kehamilan akan
mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima
perannya (Ari Sulistyawati, 2011; h. 173).
9. Adat istiadat/budaya setempat yang berkaitan dengan
masa hamil
Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang
biasa mereka anut, berkaitan dengan masa hamil.
Apabila adat istiadat tersebut merugikan akan
membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan
pemulihan kesehatan akan terhambat. Misalnya ibu
hamil harus pantang makanan yang berasal dari
daging, ikan, telur, dan gorengan karena dipercaya
akan menyebabkan kelainan pada janin (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 174 ).
10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola makan
Ini penting untuk diketahui supaya kita
mendapatkan gambaran bagaimana pasien
mencukupi asupan gizinya selama hamil. Sehingga
jika kita peroleh data yang tidak sesuai dengan
46
standar pemenuhan, maka kita dapat memberikan
klarifikasi dalam pemberian pendidikan kesehatan
mengenai gizi ibu hamil. Beberapa hal yang perlu
kita tanyakan pada pasien berkaitan dengan pola
makan adalah sebagai berikut :
a) Menu
Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi
ibu hamil. Jika pengaturan menu makan yang
dilakukan oleh pasien kurang seimbang
sehingga ada kemungkinan beberapa komponen
gizi tidak akan terpenuhi, maka bidan dapat
memberikan pendidikan kesehatan mengenai
penyusunan menu seimbang bagi ibu (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 169).
b) Frekuensi
Data ini akan memberi petunjuk bagi kita
tentang seberapa banyak asupan makanan yang
dikonsumsi ibu (Ari Sulistyawati, 2011; h. 169).
c) Jumlah perhari
Data ini akan memberikan volume atau
seberapa banyak makanan yang ibu makan
dalam waktu satu kali makan (Ari Sulistyawati,
2011; h. 169).
47
d) Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena ada
kemungkinan pasien berpantangan makanan
justru yang sangat mendukung pemulih
fisiknya, misal ikan, telur atau daging (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 170).
b. Pola minum
Kita juga harus dapat memperoleh data dari
kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan
cairannya.
Hal-hal yang perlu kita tanyakan kepada pasien
tentang pola minum adalah sebagai berikut :
a) Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia
minum dalam sehari dan dalam sekali minum
menghabiskan berapa gelas (Ari Sulistyawati,
2011; h. 170).
b) Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu
minum dalam sekali waktu minum akan
didapatkan jumlah asupan cairan dalam sehari
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 170).
48
c) Jenis minuman
Kadang pasien mengkosumsi minuman yang
sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya
(Ari Sulistyawati, 2011; h.170).
11. Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena
itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya
diketahui hambatan yang mungkin muncul jika
didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan
kebutuhan istirahat.
a. Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8
jam
b. Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur
siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan
kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk
menjaga kesehatan selama hamil (Ari Sulistyawati,
2011; h. 170).
12. Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena
data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat
aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika
49
kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat
menimbulkan penyulit masa hamil, maka kita dapat
memberikan peringatan sedini mungkin kepada pasien
untuk membatasi dahulu kegiatannya sampai ia sehat dan
pulih kembali. Aktivitas yang terlalu berat dapat
menyebabkan abortus dan persalinan prematur (Ari
Sulistyawati, 2011; h. 170).
13. Personal hygiene
Data ini perlu kita kaji karena bagaimanapun juga hal ini
akan mempengaruhi kesehatan pasien dan bayinya. Jika
pasien mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam
perawatan kebersihan dirinya, maka bidan harus dapat
memberikan bimbingan mengenai cara perawatan
kebersihan diri dan bayinya sedini mungkin.
Beberapa kebiasaan yang dilakukan dalam perawatan
kebersihan iri di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Mandi
Kita dapat menanyakan kepada pasien berapa kali ia
mandi dalam sehari dan kapan waktunya (jam berapa
mandi pagi dan sore) (Ari Sulistyawati, 2011; h. 171).
b. Keramas
Pada beberapa wanita ada yang kurang peduli dengan
kebersihan rambutnya karena mereka beranggapan
50
keramas tidak begitu berpengaruh terhadapa
kesehatan. Jika kita menemukan pasien yang seperti
ini, maka kita harus memberikan pengertian
kepadanya bahwa keramas harus selalu dilakukan
ketika rambut kotor karena bagian kepala yang kotor
merupakan tempat yang mudah menjadi sumber
infeksi (Ari Sulistyawati, 2011; h. 171).
c. Ganti baju dan celana dalam
Ganti baju minimal sekali dalam sehari, sedangkan
celana dalam minimal dua kali. Namun jika sewaktu-
waktu baju dan celana dalam sudah kotor, sebaiknya
segera diganti tanpa harus menunggu waktu untuk
ganti berikutnya (Ari Sulistyawati, 2011; h. 171).
d. Kebersihan kuku
Kuku ibu hamil harus selalu dalam keadaan pendek
dan bersih. Kuku selain sebagai tempat yang mudah
untuk bersarangnya kuman dan sumber infeksi, juga
dapat menyebabkan trauma pada kulit bayi jika terlalu
panjang. Kita dapat menanyakan kepada pasien, setiap
berapa hari ia memotong kukunya, atau apakah ia
selalu memanjangkan kukunya supaya terlihat
menarik (Ari Sulistyawati, 2011; h. 171).
51
14. Aktivitas seksual
Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien,
namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini,
karena terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual
yang cukup mengganggu pasien namun tidak tahu
kemana harus berkonsultasi.
Bidan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
aktivitas seksual, melalui pertanyaan berikut ini:
a. Frekuensi
Kita tanyakan berapa kali melakukan hubungan
seksual dalam seminggu.
b. Gangguan
Kita tanyakan apakah pasien mengalami gangguan
ketika melakukan hubungan seksual, misalnya nyeri
saat berhubungan, adanya ketidakpuasan dengan
suami, kurangnya keinginan untuk melakukan
hubungan, dan lain sebagainya. Jika kita mendapatkan
data-data tersebut di atas maka sebaiknya kita
membantu pasien untuk mengatasi permasalahannya
dengan konseling lebih intensif mengenai hal ini (Ari
Sulistyawati, 2011; h.172).
52
B. Data Obyektif
Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk melengkapi data kita
dalam menegakkan diagnosis, maka kita harus melakukan
pengkajian data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi yang dilakukan secara berurutan (Ari
Sulistyawati, 2011; h.174).
Langkah-langkah pemeriksaannya sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Umum
a.
1. Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan
mengamati keadaan umum pasien secara keseluruhan.
Hasil pengamatan kita laporkan dengan kriteria sebagai
berikut :
1) Baik : Jika pasien memperlihatkan respons yang
baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta
secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan
dalam berjalan.
2) Lemah: Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika
kurang atau tidak memberikan respons yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien
sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri. (Ari
Sulistyawati, 2011; h.174-175).
53
2. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat
kesadaran mulai dari keadaan composmentis
(kesadaran maksimal), sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar) (Ari Sulistyawati, 2011; h.
175).
3. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg
sampai 140/90 mmHg. Bila >140/90 mmHg, hati-
hati adanya hipertensi/preeklamsi (Elisabeth Siwi
Walyani, 2015; h. 86).
2) Nadi
Nadi normal adalah 60 sampai 100 x/menit. Bila
abnormal mungkin ada kelainan paru-paru atau
jantung (Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h. 86).
3) Suhu
Suhu badan normal adalah 36,5⁰C sampai 37,5⁰C.
Bila suhu lebih tinggi dari 37,5⁰C kemungkinan
adanya infeksi (Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h.
86).
54
4. Tinggi badan
Diukur dalam cm, tanpa alas/sepatu. Tinggi badan <145
cm, ada kemungkinan terjadi Cepalo Pelvic
Disproposian (CPD) (Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h.
86).
5. Berat badan
Berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang,
perlu mendapatkan perhatian khusus karena
kemungkinan terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan
berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg per minggu
(Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h. 86).
b. Pemeriksaan fisik
1. inspeksi
a. Kepala, wajah
Apakah ada oedema pada wajah, adakah cloasma
gravidarum (Ummi Hani, 2011; h. 92).
b. Mata
Pada mata adakah pucat pada Konjungtiva dan
adakah kuning/ikterus pada sklera (Ummi Hani,
2011; h. 92).
c. Hidung
Adakah pernapasan cuping hidung dan adakah
pengeluaran sekret (Ummi Hani, 2011; h. 92).
55
d. Telinga
Ketajaman pendengaran secara umum, luka, dan
pengeluaran dari saluran luar telinga (bentuk dan
warna) (Ummi Hani, 2011; h. 92).
e. Mulut
Bibir : warna, integritas jaringan (lembap, kering
atau pecah-pecah). lidah : warna, Kebersihan. gigi :
kebersihan, caries, gangguan pada mulut (bau mulut)
(Ari Sulistyawati, 2011; h.175-176).
f. Leher
Leher, adakah pembesaran kelenjar thyroid atau
kelenjar limfe (Ummi Hani, 2011; h. 92).
g. Dada
Bentuk, simetris/tidak. payudara : bentuk, bentuk
masing-masing payudara (seimbang atau tidak),
hiperpigmentasi aerola payudara, teraba massa, nyeri
atau tidak, kolostrum, keadaan putting: menonjol,
datar, atau masuk kedalam, kebersihan, bentuk bra.
Denyut jantung, gangguan pernafasan (auskultasi)
(Ari Sulistyawati, 2011; h. 176).
h. Payudara
Memeriksa bentuk, ukuran dan simetris atau tidak,
puting susu menonjol atau tidak, adakah pengeluaran
56
(kolostrum) dan adakah massa atau pembesaran
pembuluh limfe (Ummi Hani, 2011; h. 92).
i. Perut
Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan
atau ke samping, keadaan pusat, tampakkah gerakan
anak atau kontraksi rahim), luka bekas operasi, ukur
tinggi fundus uteri, hitung TBJ, letak presentasi,
posisi dan penurunan kepala, mendengar denyut
jantung janin (DJJ), dan gerakan janin (Ummi Hani,
2011; h. 92).
j. Genital
Kebersihan serta pengeluaran pervaginam, tanda
tanda infeksi vagina (Ari Sulistyawati, 2011; h.
177).
k. Anus
Hemoroid, kebersihan (Ari Sulistyawati, 2011; h.
177).
l. Punggung dan pinggang
Nyeri pada pinggang dan pegal pegal pada
punggung merupakan lordosis dorsolumbal dapat
menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf dan otot belakang bagian tengah
dan bawah mendapatkan tekanan berat, perubahan
57
ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman pada
muskuloskeletal (Ummi Hani, 2011, h: 58).
2. Palpasi
Maksudnya periksa raba ialah untuk menentukan :
a. Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya
kehamilan.
b. Menentukan letaknya anak dalam rahim
c. Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold
yang terdiri dari beberapa bagian :
1) Leopold I
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian
yang berada pada bagian fundus danmen gukur
tinggi fundus uteri dari simfisis untuk
menentukan usia kehamilan dengan
menggunakan (jika <12 minggu) atau Mc.Donald
dengan pita ukuran (>22 minggu) (Elisabeth Siwi
Walyani, 2015; h. 87).
2) Leopold II
Untuk mengetahui letak janin memanjang atau
melintang, dan bagian janin pada bagian sebelah
kiri atau kanan (Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h.
87).
58
3) Leopold III
Untuk mengetahui bagian janin yang yang ada
dibawah (presentasi) (Elisabeth Siwi Walyani,
2015; h. 87).
4) Leopold IV
Untuk menentukan apakah bagian janin sudah
masuk panggul atau belum (Elisabeth Siwi
Walyani, 2015; h. 88).
3. Auskultasi
Auskultasi dengan menggunakan stetoskop monoaural
atau doopler untuk menentukan DJJ setelah umur
kehamilan 18 minggu, yang meliputi frekuensi,
keteraturan dan kekuatan DJJ.DJJ normal adalah 120
sampai 160 x/menit. Bila DJJ <120 atau >160 x/menit,
maka kemungkinan ada kelainan janin atau plasenta
(Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h. 88).
4. Perkusi
Melakukan pengetukan pada daerah patella untuk
memastikan adanya refleks pada ibu (Elisabeth Siwi
Walyani, 2015; h. 88).
5. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan oleh dokter/bidan pada
usia kehamilan 34 minggu sampai 36 minggu untuk
59
primigravida dan 40 minggu untuk multigravida dengan
janin besar. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
keadaan serviks, ukuran panggul, dan sebagainya.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Melakukan tes laboratorium yang diperlukan yakni
protein urine, glukosa urine dan hemoglobin.
b. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
(Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h. 88).
2.2.2.2 Interpretasi data dasar
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang di
tegakkan oleh bidan dalam lingkup praktik kebidanan
dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis
kebidanan. Diagnosa didapatkan dari data subjektif
dan data objektif (Ari Sulistyawati, 2011; h.177).
Dalam langkah kedua ini Bidan membagi interpretasi
data dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Diagnosis Kebidanan
Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan
antara lain sebagi berikut :
a. Paritas
Pasien adalah riwayat reproduksi seorang
wanita yang berkaitan dengan kehamilannya
60
(jumlah kehamilan). Dibedakan dengan
primigravida (hamil yang pertama kali) dan
multigravida (hamil yang kedua atau lebih).
Contoh cara penulisan paritas dalam interpretasi
data adalah sebagai berikut :
a) Primigravida : G1P0A0
(a) G1 (gravid 1) atau hamil yang pertama kali
(b) P0 (partus nol) berarti belum pernah partus
atau melahirkan
(c) A0 (abortus nol) berarti belum pernah
mengalami abortus
b) Multigravida : G3P1A1
(a) G3 (gravid 3) atau ini adalah
kehamilannya yang ketiga
(b) P1 (partus 1) atau sudah pernah mengalami
persalinan satu kali.
(c) A1 (abortus 1) atau sudah pernah
mengalami abortus satu kali
b. Usia kehamilan dalam minggu
c. Keadaan janin
d. Normal atau tidak normal
(Ari Sulistyawati, 2011; h.177-178).
61
2. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah
“masalah dan diagnosis”. Kedua istilah tersebut
digunakan karena beberapa masalah tidak dapat
didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu
dipertimbangkan untuk membuat rencana yang
menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan
bagaimana wanita itu mengalami kenyataan
terhadap diagnosisnya (Ari Sulistyawati, 2011;
h.178).
3. Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan
pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya.
Contohnya kebutuhan untuk KIE dan bimbingan
tentang perawatan kehamilannya (Ari Sulistyawati,
2011; h.180).
2.2.2.3 Diagnosa masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau
diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian
masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan,
sambil terus mengamati kondisi klien. Bidan
diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosis atau
62
masalah potensial benr-benar terjadi (Ari
Sulistyawati, 2011; h.181).
2.2.2.4 Tindakan segera
Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan
terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, dan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien (Ummi Hani, 2011; h.101).
2.2.2.5 Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi
juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap
wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling
dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-
masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi,
kultural, atau masalah psikologis. Dalam menyusun
rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus
disesuaikan dengan hasil temuan dalam pengkajian
data agar lebih tepat sasaran (Ummi Hani, 2011;
h.102).
1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan
wanita hamil, baik normal maupun tidak normal.
63
2. Berikan KIE tentang cara hidup yang baik dalam
kehamilan.
3. Berikan KIE tentang kecukupan istirahat tentang
wanita hamil.
4. Berikan penjelasan tentang makanan yang
diperukan dalam kehamilan.
5. Berikan penjelasan tentang peningkatan menjaga
kebersihan.
6. Berikan penjelasan pada suami juga untuk hidup
yang harmonis, menjaga fisik dan mental wanita
hamil.
7. Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik
terhadap keluhan.
8. Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan
spesifik individu (Ummi Hani, 2011; h.102).
2.2.2.6 Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan
langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ini ke
enam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang
telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan,
sebagaian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya
(Ummi Hani, 2011; h. 103).
64
Pelaksanaan dari perencanaan asuhan berdasarkan
peran bidan dalam tindakan mandiri, kolaborasi, dan
tindakan pengawasan:
1. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang
keadaan wanita hamil, baik normal maupun tidak
normal.
2. Memberikan KIE tentang cara hidup yang baik
dalam kehamilan
3. Memberikan KIE tentang kecukupan istirahat bagi
wanita hamil
4. Memberikan penjelasan tentang makanan yang
diperlukan dalam kehamilan
5. Memberikan penjelasan tentang peningka-tan
kebersihan diri
6. Memberikan penjelasan kepada suami klien untuk
hidup yang harmonis, dengan menjaga fisik dan
mental wanita hamil.
7. Melakukan pemeriksaan laboratorium yang
spesifik terhadap keluhan
8. Merencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan
spesifik idividu (Ummi Hani, 2011; h.102).
65
2.2.2.7 Evaluasi
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi
keefektifan asuhan yang telah di berikan, hal yang di
evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi
dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah di
identifikasi, rencana tersebut dapat dianggap efektif
jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya
(Ummi Hani, 2011; h.103).
2.3 LANDASAN HUKUM KEWENANGAN BIDAN
Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia
No.900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek
bidan, yang disebut dalam BAB V Praktik Bidan antara
lain:
a. Pasal 14:
Bidan dalam menjalankan prakteknya berwenang untuk
memberikan pelayanan yang meliputi:
1) Pelayanan kebidanan
2) Pelayanan kebidanan berencana
3) Pelayanan kesehatan masyarakat
66
b. Pasal 15:
1) Pelayanan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 14 huruf a (pelayanan kebidanan) ditunjukan
pada ibu dan anak.
2) Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa pra nikah,
pra hamil, masa hamil, masa bersalin, masa nifas,
menyusui dan masa antara (periode interval)
3) Pelayanan kebidanan pada anak diberikan pada masa
bayi baru lahir, masa bayi, masa anak balita dan masa
pra sekolah.
c. Pasal 16:
1) Pelayanan kebidanan kepada ibu meliputi:
a) Penyuluhan dan konseling
b) Pemeriksaan fisik
c) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
d)Pertolongan pada kehamilan abnormal yang
mencakup ibu hamil dengan abortus iminens,
hiperremesis gravidarum tingkat 1, preeklamsi
ringan dan anemia ringan (Mustika Sofyan, 2006;
h. 171-172).
67
2.4 KOMPETENSI BIDAN DALAM MASA KEHAMILAN
Kompetensi ke-3: Bidan memberi asuhan antenatal bermutu
tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan
yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari:
2.4.1 Pengetahuan dasar
2.4.1.1 Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
2.4.1.2 Siklus menstruasi dan proses konsepsi.
2.4.1.3 Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
2.4.1.4 Tanda-tanda dan gejala kehamilan.
2.4.1.5 Mendiagnosa kehamilan.
2.4.1.6 Perkembangan normal kehamilan.
2.4.1.7 Komponen riwayat kesehatan.
2.4.1.8 Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus
selama antenatal.
2.4.1.9 Menentukan umur kehamilan dari riwayat
menstruasi, pembesaran atau tinggi fundus
uteri.
2.4.1.10 Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan
berat, hyperemesis gravidarum, kehamilan
ektopik terganggu, molla hydatidosa dan
komplikasi lainnya.
68
2.4.2 Pengetahuan tambahan
2.4.2.1 Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada
komplikasi tertentu dalam kehamilan sperti
asma, infeksi HIV, penyakit menular seksual
(PMS) diabetes, kelainan jantung, postmatur
atau serotinus.
2.4.2.2 Akibat dari penyakit akut dan kronis yang
disebut diatas bagi kehamilan dan janinnya.
2.4.3 Keterampilan dasar
2.4.3.1 Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan
kehamilan serta menganalisanya pada setiap
kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2.4.3.2 Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara
sistematis dan lengkap.
2.4.3.4 Melakukan pemeriksaan abdomen secara
lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus
uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin.
2.4.3.5 Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran
dan sruktur tulang panggul.
2.4.3.6 Menilai keadaan janin selama kehamilan
termasuk detak jantung janin dan gerakan
janin.
69
2.4.3.7 Menghitung usia kehamilan dan menentukan
perkiraan persalinan.
2.4.3.8 Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan
hubungannya dengan pertumbuhan janin.
2.4.3.9 Mengkaji kenaikan berat badan ibu hamil dan
hubungannya dengan komplikasi kehamilan.
2.4.3.10 Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga
mengenai tanda-tanda berbahaya dan serta
bagaimana menghubungi bidan.
(Mustika Sofyan, 2006; h.153-154).
70
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.E UMUR
28 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 3 HARI
DENGAN KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS MAFALDA, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
3.1 Pengkajian
Nama mahasiswa : Sahera Handayani
Tanggal : 09 April 2015
Jam : 14.00 WIB
1. Data Subjektif
A) Identitas pasien
Istri Suami
Nama : Ny. E Tn. J
Umur : 28 Tahun 32 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku bangsa : Jawa Jawa
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : IRT Buruh
Alamat : Jln. Sinar Harapan RT.08 Lingkungan II Rajabasa
Raya Bandar Lampung
71
B) Anamnesa
1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya.
2. Keluhan : Ibu mengatakan susah BAB, sering BAK, nyeri
pinggang, dan mengeluh kram pada kaki.
C) Riwayat Kebidanan
a) Riwayat menstruasi
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 30 hari
Volume : 3 kali ganti pembalut/hari
Keluhan : Tidak ada
HPHT : 04-08-2014
b) Gangguan kesehatan reproduksi
Keputihan : Tidak ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
c) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu
Anak
ke
Kehamilan
Tahun
Persali-
nan
Persalinan Nifas KB
Lama
memakai
Lama Pen-
yulit
Peno-
long Tempat
Jenis
kelamin
BB
bayi Penyulit
Vit
A
Tablet
Fe Jenis
Alkon
1
2
38
ming-
gu 5
hari
Hamil
ini
Tidak
ada
-
21 Mei
2008
-
Bidan
-
Bps.
Mafalda
-
Perempuan
-
3000
gr
-
Tidak
ada
-
Ya
-
Ya
-
KB
Implant
-
6 Tahun
-
72
d) Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 04-08-2014
TP : 11-05-2015
Usia kehamilan : 35 minggu 3 hari
Keluhan selama hamil : Susah BAB, sering BAK, nyeri pinggang
dan kram kaki
Kunjungan ANC : 4 kali kunjungan di Bps. Mafalda, S.ST
Gerakan janin : Aktif dalam 24 jam terakhir dirasakan 10 kali
Obat yang dikonsumsi : Vit.B6, B12, tablet Fe, folaxin, calcifar
Mengkonsumsi jamu : Tidak pernah
D) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit menular (TBC, Hepatitis, Malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, Jantung, Hipertensi) : Tidak ada
b) Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit menular (TBC, Hepatitis, Malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, Jantung, Hipertensi) : Tidak ada
c) Riwayat kesehatan keluarga
Keturunan kembar : Tidak ada
Penyakit menular (TBC, Hepatitis, Malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, Jantung, Hipertensi) : Tidak ada
73
E) Data Psikososial
a) Riwayat perkawinan
Status perkawinan : Sah
Lama perkawinan : 8 Tahun
Usia saat menikah : 20 Tahun
b) Respon ibu terhadap kehamilan ini : Ibu bahagia dengan
kehamilan ini
c) Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Bahagia dengan kehamilan ini
d) Adat istiadat/budaya yang dianut keluarga behubungan dengan
kehamilan : Tidak ada
F) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Pola Makan
a. Sebelum hamil
Menu : Nasi, sayur, ikan dan tahu
Frekuensi : 3 kali sehari
Volume : 1 Piring
Pantangan : Tidak ada
b. Saat hamil
Menu : Nasi, sayur, telur dan ikan
Frekuensi : 3 kali sehari
Volume : 1 Piring
74
2) Pola minum
a. Sebelum hamil
Frekuensi : 8-9 Gelas/hari
Jenis : Air putih
b. Saat hamil
Frekuensi : 9-10 Gelas/hari
Jenis : Air putih
3) Pola Eliminasi
a. Sebelum hamil
BAK : Ferekuensi 3-4 kali/hari.
Warna : Kuning jernih dan berbau khas urine
BAB : 1-2 kali/hari.
Konsistensi : Lembek, berbau khas feses.
b. Saat hamil
BAK : 7-8 kali/hari,
Warna : Kuning jernih dan berbau khas urine
BAB : 1 kali dalam 2 hari.
Konsistensi : Keras berbau khas feses
4) Pola Istirahat
a. Sebelum hamil
Siang : 1-2 jam
Malam : 6-8 jam
75
b. Saat hamil
Siang : 1 jam
Malam : 7 jam
5) Aktivitas sehari-hari : menyapu, memasak, mengepel dan mencuci
6) Personal Hygiene
a. Sebelum hamil
Mandi : 2 kali sehari
Keramas : 1 kali sehari
Ganti baju dan celana dalam : 3 kali sehari atau bila terasa lembab
b. Saat hamil
Mandi : 3 kali sehari
Keramas : 1 kali sehari
Ganti baju dan celana dalam : 3 kali sehari atau bila terasa lembab
7) Aktivitas seksual
a. Sebelum hamil
Frekuensi : 2 kali seminggu
Gangguan : Tidak ada
b. Saat hamil
Frekuensi : 1 Bulan sekali
Gangguan : Tidak ada
76
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : Baik
2) Keadaan emosional : Stabil
3) Kesadaran : Compos mentis
4) TTV
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5⁰C
5) TB : 155 cm
BB sebelum hamil : 55 kg
BB saat hamil : 67 kg
6) LILA : 28 cm
7) HPHT : 04-08-2014
8) TP : 11-05-2015
b. Pemeriksaan Khusus Kebidanan
Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Bentuk : Simetris
Warna rambut : Hitam
Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe
Rontok : Tidak ada
77
b) Telinga
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
Gangguan pendengaran : Tidak ada
c) Mata
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
d) Hidung
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Kebersihan : Bersih, tidak ada sekret
Polip : Tidak ada pembesaran polip
e) Mulut & Gigi
Bibir : Lembab, tidak terdapat stomatitis
Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak
berlubang.
Gigi : Bersih, tidak terdapat karies
Gusi : Tidak ada pembengkakan dan
perdarahan
f) Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
78
g) Dada
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Payudara
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Pembesaran : Ada, kanan dan kiri
Keadaan puting : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ada, pada areola
Pengeluaran : Ada (kolostrum)
Kebersihan : Bersih
Gangguan pernafasan : Tidak ada
h) Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan
Striae : Tidak ada
Acites : Tidak ada
Linea : Nigra
Tumor : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
79
Uterus
Leopold I :TFU teraba pertengahan pusat dan
proxesus xypoideus, pada fundus teraba
satu bagian besar, lunak yaitu bokong
janin.
Leopold II :Pada bagian kanan perut ibu teraba
tonjolan kecil-kecil yaitu ekstremitas
janin. Pada bagian kiri perut ibu, teraba
tahanan keras, panjang, memapan yaitu
punggung janin.
Leopold III :Pada bagian bawah perut ibu teraba
bulat, keras, melenting dan masih dapat
digoyangkan yaitu kepala janin
Leopold IV : Convergen (Belum masuk PAP)
TFU Mc. Donald : 30 Cm
TBJ (Rumus niswander) = (TFU-7,7) x 100±150 gram
= (30-7,7) x 100±150 gram
= 2526/2826 gram.
DJJ (+), frekuensi 130 kali/menit, punctum maksimum
terdengar 2 jari di bawah pusat bagian kiri perut ibu
dengan irama teratur.
80
i) Anogenital
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Oedem : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : Tidak ada
Pembengkakan
k) Anus
Kebersihan : Bersih
Hemoroid : Tidak ada
l) Punggung dan pinggang
Bentuk : Lordosis
Nyeri : Ada
m) Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Ekstremitas Bawah
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
81
Varices : Tidak ada
Refleks patella : Positif
Gangguan : Ada, Kram kaki
c. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboraturium
HB : 9,8 gr%
Protein urine : Tidak dikaji
Glukosa urine : Tidak dikaji
b) Pemeriksaan obstetrik
Distansia kristarum : Tidak dikaji
Distansia Spinarum : Tidak dikaji
Boudenluque : Tidak dikaji
Lingkar panggul : Tidak dikaji
83
TABEL 3. 2
MATRIKS
Tgl / jam Pengkajian
Interpretaasi
data (diagnosa,
masalah
kebutuhan )
DX Potensial/
masalah
potensial
Antisipasi /
tindakan
segera
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
09 April
2015
Pukul 14.00
WIB
DS:
Ibu mengatakan
susah BAB,
sering BAK,
nyeri pinggang
dan kram pada
kaki. HPHT: 4-
8-2014.
DO :
Keadaan ibu
baik, TTV: TD
100/70 mmHg,
Nadi : 80 x/menit,
Pernafasan 22 x/i,
Suhu: 36,5 0C
a. Pemeriksaan
fisik:
1. Punggung dan
pinggang:
terdapat nyeri
Dx:
Ny. E usia 28 tahun
G2P1A0 Usia Keha-
milan 35 minggu 3
hari.
DS:
1. Ibu mengatakan
ini kehamilan
kedua, sudah
pernah melahirkan
dan belum pernah
keguguran.
2. Ibu mengatakan
susah BAB, sering
BAK, nyeri
pinggang dan
kram pada kaki.
3. HPHT: 4-8-2014.
DO:
a. TTV dalam batas
normal.
Tidak ada Tidak ada 1. 1. Jelaskan tentang
keadaan ibu saat
ini.
2. Jelaskan ibu
tentang ketidak-
nyamanan yang
dialaminya.
1. Menjelaskan tentang Kea-
daan ibu saat ini bahwa ibu
dalam keadaan baik berda-
sarkan hasil pemeriksaan
yaitu Keadaan umum baik,
TD : 100/70 mmHg, P : 22x /
menit, N : 82 x/menit, T : 36, 5
º C
2. Menjelaskan ibu tentang
ketidaknyamanan yang
dialaminya adalah hal yang
normal, seperti nyeri
pinggang dan punggung
bagian bawah disebabkan
oleh tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf sehingga
struktur ligamentum otot dan
tulang bagian tengah dan
bawah mendapat tekanan
berat. kram pada kaki
disebabkan oleh penurunan
kalsium, tekanan uterus pada
1. 1. Ibu mengerti
tentang keadaan
nya saat ini dalam
keadaaan baik.
2. Ibu mengerti tentang
keluhannya saat ini
merupakan hal yang
normal dan ibu tidak
lagi merasa cemas
atas keluhan yang
dialaminya.
84
2. Ekstremitas
bawah:
gangguan
kram pada
kaki
b. Pemeriksaan
khusus
kebidanan:
a) Leoplod I:
TFU antara
pertenga-han
pusat dan px,
bagian fundus
perut ibu teraba
bagian besar,
lunak yaitu
bokong janin.
b) Leoplod II :
Bagian kanan
perut ibu teraba
tonjolan kecil-
kecil yaitu
ekstremi-tas
janin dan
bagian kiri
perut ibu teraba
bagian keras,
datar,
memanjang
seperti papan
yaitu punggung
janin.
c) Leoplod III :
Bagian
terbawah perut
ibu teraba
bulat, keras,
b. Pemeriksaan fisik:
1. Punggung dan
pinggang terdapat
nyeri
2. Ekstremitas bawah
Terdapat gangguan
kram kaki
c. Pemeriksaan
laboratorium:
- HB: 9,8 gr%
- Masalah:
Ketidaknyamanan
Trimester III.
- Kebutuhan:
Pendidikan keseha-
tan Tentang keti-
daknyamanan
trimester III.
3.
3. Jelaskan kepada
ibu tentang
penatalaksanaan
keluhan yang di-
alaminya
saraf, dan sirkulasi yang
buruk pada tungkai. Susah
BAB disebabkan ukuran
rahim semakin membesar
akan menekan rektum dan
usus bagian bawah dan
gerakan otot di dalam usus
diperlambat oleh tingginya
kadar progesteron. sering
BAK disebabkan oleh
peningkatan sensitivitas
kandung kemih dan
pembesaran uterus yang
mengakibatkan kepala janin
menekan kandung kemih
sehingga menimbulkan rasa
ingin berkemih walaupun
hanya sedikit terisi urine.
3. Menjelaskan kepada ibu
tentang penatalaksanaan
keluhan yang dialaminya
seperti penatalaksanaan :
a. Nyeri pinggang:
gunakan bantal dan
kasur yang keras
waktu tidur untuk
meluruskan punggung,
serta massase daerah
pinggang dan
punggung.
b. Kram pada kaki: beri
kompres hangat pada
kaki, konsumsi cukup
kalsium dan istirahat
cukup.
3. Ibu mengerti tentang
penjelasan
penatalaksanaan
keluhan yang
diberikan.
85
melenting dan
masih dapat
digoyangkan
yaitu kepala
janin.
d) Leoplod IV :
convergen
(belum masuk
PAP).
e) DJJ : (+)
bagian kiri
perut ibu,
dengan
frekuensi
130x/i, irama
teratur.
c. Pemeriksaan
laboratorium:
-HB: 9,8 gr%
4. Berikan ibu tablet
fe untuk
mencegah anemia
5. Beritahu kepada
ibu tanda bahaya
TM III
c. Susah BAB: tingkatkan
intake cairan dan serat
seperti buah dan sayur,
minum air hangat
terutama ketika perut
kosong.
d. Sering BAK:
kosongkan kandung
kemih ketika ada
dorongan, perbanyak
minum pada waktu
siang hari dan jangan
kurangi minum pada
malam hari kecuali
mengganggu tidur dan
mengalami kelelahan.
4. Memberikan ibu tablet fe
untuk mencegah anemia
dengan dosis 1x1 / hari
dan menganjurkan ibu
untuk meminumnya di
malam hari sebelum tidur
bisa disertai dengan air
jeruk (vitamin c) untuk
membantu mempercepat
proses kerjanya usus.
5. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya TM III
seperti janin tidak
bergerak selama 24 jam,
keluar darah dari jalan
lahir, demam tinggi,
penglihatan kabur,
ketuban pecah sebelum
waktunya, bengak pada
4. Ibu menerima tablet
fe dan ibu akan
meminumnya disertai
dengan air jeruk,
sesuai dengan yang
di anjurkan
5. Ibu telah mengetahui
tanda bahaya TM III
dan bersedia akan
datang ketenaga
kesehatan bila ada
salah satu dari tanda
tersebut.
86
6. Beritahu kepada
ibu tanda-tanda
persalinan
7. Beritahu kepada
ibu tentang
persiapan
persalinan
muka, tangan dan kaki
dan menganjurkan ibu
untuk segera datang
ketenaga kesehatan bila
ada salah satu dari tanda
tersebut.
6. Memberitahu kepada ibu
tanda-tanda persalinan
seperti nyeri pinggang
yang menjalar keperut
bagian bawah, adanya his
yang kuat lama dan
teratur, dan disertai
dengan keluar lendir
bercampur darah dan
menganjurkan ibu untuk
segera datang ketenga
kesehatan bila ada salah
satu dari tanda tersebut.
7. Memberitahu kepada ibu
tentang persiapan persa-
linan seperti : persiapan
ibu terdiri dari kain ibu,
baju, gurita ibu, celana
dalam dan pembalut. Dan
persiapan bayi terdiri dari
baju bayi, popok, bedong,
sarung tangan dan kaki,
topi, serta mempersiapkan
dana persalinan,
kendaraan serta persiapan
donor darah.
6. Ibu telah
mengetahui tanda-
tanda persalinan dan
bersedia akan
datang jika menga-
lami salah satu
keluhan yang
dijelaskan.
7. Ibu telah mengetahui
tentang persiapan
semua kebutuhan
menje-lang
persalinan baik
untuk ibu mau-pun
untuk bayinya.
87
12 April 2015
Pukul : 16.00
WIB
DS:
IbIbu mengatakan
Susah BAB,
sering BAK,
nyeri pinggang,
dan kram pada
kaki. HPHT: 04-
08-2014.
DO :
Keadaan ibu
baik, TTV: TD
110/70 mmHg,
Pernafasan : 22x /
menit, Nadi : 82
x/menit, Suhu :
36, 7º C
a. Pemeriksaan
fisik:
1. Punggung dan
pinggang:
terdapat nyeri
2. Ekstremitas
bawah:
gangguan kram
pada kaki
b. Pemeriksaan
khusus
kebidanan:
a) Leoplod I:
TFU antara
pertengahan
pusat dan px,
bagian fundus
ibu teraba
bagian besar,
Dx :
Ny. E usia 28 tahun
G2P1A0 Usia
Kehamilan 35 minggu
6 hari.
DS:
1. Ibu mengatakan ini
kehamilan yang ke-
dua sudah pernah
melahirkan satu kali
dan belum pernah
keguguran.
2. Ibu mengatakan
kakinya masih
sering kram, ibu
masih mengalami
susah untuk BAB,
dan pinggangnya
masih terasa nyeri
tetapi ibu tidak lagi
menahan BAK bila
ada dorongan.
3. HPHT: 04-08-
2014.
DO:
a. TTV dalam batas
normal.
b. Pemeriksaan fisik:
1. Punggung dan
pinggang terdapat
nyeri
2. Ekstremitas bawah
terdapat gangguan
kram kaki
c. Pemeriksaan
laboratorium:
- HB: 9,8 gr%
Tidak ada
Tidak ada
1. 1. Kaji ulang tentang
keadaan ibu saat
ini.
2. 2. Pastikan ibu
mengerti tentang
keluhan yang
dialaminya
3.
3. Pastikan ibu
mengerti tentang
peñatalaksanaan
keluhan yang
dialaminya
4. Pastikan ibu akan
mengkonsumsi
tablet fe dan vit. C
yang telah
diberika
1. 1. Mengkaji ulang keadaan ibu
serta menjelaskan keadaan ibu
saat ini dalam keadaan baik
sesuai dengan hasil
pemeriksaan yaitu Keadaan
ibu baik, TD : 110/70 mmHg, P
: 22x / menit, N : 84 x/menit, T :
36, 7 º C
2. Memastikan ibu mengerti
tentang keluhan yang dialami
nya adalah hal yang normal,
seperti nyeri pinggang, kram
pada kaki, konstipasi dan
sering BAK
3. Memastikan ibu mengerti
tentang penatalaksanaan keluhan
yang dialaminya
4. Memastikan ibu akan
mengkonsumsi tablet fe dan
vit.C yang telah diberikan.
1. 1. Ibu mengerti
tentang keadaannya
saat ini dalam
keadaaan baik.
2. Ibu mengerti tentang
keluhan yang
dialaminya adalah hal
normal dan ibu tidak
lagi merasa cemas
terhadap keluhan yang
dialaminya
ibu 33. Ibu mengerti tentang
penatalaksanaan
terhadap keluhan
yang dialaminya,
namun kaki ibu
masih sering kram,
ibu masih mengala-
mi susah untuk
BAB, dan
pinggangnya masih
terasa nyeri tetapi
ibu tidak lagi
menahan BAK bila
ada dorongan.
4. Ibu akan mengkon-
sumsi tablet fe dan
vit.c 1x1 pada malam
hari untuk mencegah
anemia.
88
lunak dan yaitu
bokong janin
b) Leoplod II :
Bagian kanan
perut ibu teraba
tonjolan kecil-
kecil yaitu
ekstremitas
janin dan
bagian kiri pe-
rut ibu teraba
keras, datar,
memanjang
seperti papan
yaitu pung-
gung janin.
c) Leoplod III :
Bagian
terbawah perut
ibu teraba
bulat, keras,
melenting dan
masih dapat
digoyangkan
iyaitu kepala
janin.
d) Leoplod IV :
Convergen(bel
um masuk
PAP).
e) DJJ : (+)
bagian kiri
perut ibu, den-
gan frekuensi
136x. irama
- Masalah:
Ketidaknyamanan
trimester III.
- Kebutuhan:
Pendidikan
kesehatan tentang
ketidaknyamanan
trimester III.
5. 5. Tanyakan ibu
tentang tanda
bahaya TM III
6. 6. Tanyakan ibu
tentang tanda-
tanda persalinan
7. 7. Tanyakan Ibu
tentang persiapan
persalinan
9. 8. Ajarkan ibu
senam hamil
5. Menanyakan ibu tentang
tanda bahaya TM III, seperti
janin tidak bergerak selama
24 jam, keluar darah dari
jalan lahir, demam tinggi,
pengli-hatan kabur, ketuban
pecah sebelum waktunya,
bengakak pada muka tangan
dan kaki
6. Menanyakan Ibu tentang
tanda-tanda persalinan seperti
nyeri pinggang yang menjalar
keperut bagian bawah, adanya
his yang kuat, lama dan teratur
disertai dengan keluarnya
lendir bercampur darah dari
jalan lahir.
7. 7. Menanyakan ibu tentang
persiapan persalinan seperti:
persiapan ibu terdiri dari kain
ibu, baju, gurita ibu, celana
dalam, pembalut. Dan persia-
pan bayi terdiri dari: baju
bayi, popok, bedong, sarung
tangan dan kaki, topi bayi.
serta mempersiapkan dana,
kendaraan dan persiapan
donor darah untuk ibu.
8. Mengajarkan ibu senam hamil
yaitu sesuai dengan kebutuhan
ibu saat ini terdiri dari:
a.Latihan pendahuluan
a) Latihan 1
- Duduk tegak
bersandar
5. Ibu dapat menjelas-
kan dengan baik
mengenai tanda
bahaya TM III
6. Ibu dapat
menjelaskan dengan
baik mengenai
tanda-tanda
persalinan
7. Ibu dapat menjelas-
kan kembali tentang
kebutuhan persi-
apan persalinan baik
untuk ibu maupun
untuk bayinya.
8. Ibu telah mengerti
tentang senam hamil
dan bersedia untuk
melaku-kannya.
89
teratur.
c. Pemeriksaan
laboratorium:
- HB: 9,8 gr%
ditopang kedua
tangan, kedua
tungkai diluruskan
dan dibuka
sedikit, seluruh
tubuh lemas dan
rileks
- Gerakkan kaki
kiri jauh ke depan
dan kaki kanan
jauh ke belakang
secara bergantian,
lakukan masing-
masing 8 kali
- Gerakkan kaki
kanan dan kiri
bersama-sama
jauh ke depan dan
ke belakang,
lakukan masing-
masing 4 kali
- Gerakkan kaki
kanan dan kiri
sama-sama ke
kanan dan kiri
- Gerakkan kaki
kanan dan kiri
sama-sama ke
arah dalam sampai
ujung jari
menyentuh lantai
lalu gerakkan kaki
ke arah luar,
lakukan masing-
masing 4 kali
- Putar kedua kaki
bersama-sama ke
kanan dan ke kiri
masing-masing 4
90
kali
b) Latihan 2
- Duduk tegak
kedua tungkai
lurus dan rapat
- Letakkan tungkai
kanan di atas
tungkai kiri,
kemudian tekan
tungkai kiri
dengan seluruh
kekutan tungkai
kanan sambil
mengempeskan
dinding perut
bagian atas
mengerutkan liang
dubur beberapa
saat kemudian
istirahat
- kemudian ulangi
gerakkan ini dan
lakukan masing-
masing 8 kali
c) Latihan 3
- Duduk tegak
kedua tungkai
lurus, rapat dan
rileks
- Angkat tungkai
kananke atas lalu
letakkan kembali,
lakukan secara
bergantian dengan
tungkai kiri,
lakukan masing-
masing 8 kali
d) Latihan 4
- Duduk bersila
91
badan tegak
dengan kedua
tangan di atas
bahu , kedua
lengan di samping
badan
- Tekan samping
mamae dengan
sisi lengan atas
- Lalu putar kedua
lengan tersebut ke
depan, ke atas
sampai ke telinga
- Teruskan sampai
ke belakang dan
akhirnya ke sikap
semula lakukan
masing-masing 8
kali
e) Latihan 5
- Berbaring
terlentang kedua
tangan di samping
badan dan kedua
kaki lurus
- Angkat kedua
tungkai bersama -
sama, kedua lutut
jangan di tekuk,
kemudian
turunkan kembali
perlahan-lahan,
lakukan gerakkan
sebanyak 8 kali
f) Latihan 6
- Berbaring
terlentang kedua
92
lengan di samping
badan dan kedua
kaki lurus
- Angkat pinggul
sampai badan dan
kedua tungkai atas
membentuk sudut
dengan lantai
yang di tahan oleh
kedua kaki dan
bahu, turunkan
perlahan-lahan,
lakukan gerakkan
tersebut
b. Latihan inti
a) Latihan pemben-
tukan sikap
- Berbaring
terlentang, kedua
tangan di samping
badan, kedua kaki
di tekuk pada lutut
dan santai
- Angkat badan dan
bahu, letakkan
dagu di atas dada
melihatlah ke arah
vulva, lakukan
gerakkan
sebanyak 8 kali
dengan interval 2
menit
b) Latihan kontraksi
dan relaksasi
- Berbaring
terlentang kedua
lengan di samping
badan , kedua kaki
lurus, lemaskan
93
seluruh tubuh,
lakukan
pernafasan secara
teratur dan ber-
irama
- Tegangkan seluruh
otot tubuh dengan
cara katupkan
rahang, kerutkan
dahi, tegangkan
otot-otot leher,
kepalkan kedua
tangan, tegangkan
bahu, tegangkan
otot-otot perut,
kerutkan anus,
tegangkan kedua
kaki dan tahan
nafas
- Setelah beberapa
saat, kembali ke
sikap semula dan
lemaskan seluruh
tubuh, lakukan
gerakkan
sebanyak 8 kali
c) Latihan pernafasan
- Tidur kedua lutut
dipegang dengan
kedua lengan
(posisi litotomi)
dan rileks
- Buka mulut sedikit
dan bernafas
sedalam-
dalamnya, lalu
tutup mulut
94
- Latihan mengedan
seperti BAB ke
arah bawah depan,
setelah lelah
mengedan
kemudian kembali
ke posisi semula,
lakukan gerakkan
sebanyak 4
kali dengan
interval 2 menit
c. Latihan penenangan
dan relaksasi
a) Latihan penena-
ngan
- Berbaring miring
ke arah punggung
janin misalnya ke
kiri
- Ltut kanan di
letakkan di depan
lutu kiri dan
keduanya di tekuk
- Tangan kanan di
tekuk di depan
badan dan tangan
kiri di belakang
badan
- Tenang, lemaskan
seluruh badan di
pejamkan,
hilangkan semua
suara yang
mengganggu ,
lakukan gerakkan
sebanyak 5-10
menit
95
10 9. Beritahu ibu
tentang nutrisi
yang baik pada
kehamilan
trimester III
b) Latihan relaksasi
- Tutup mata dan
lemaskan semua
persendian,
lemaskan otot-otot
badan termasuk
muka, pilihlah
tempat yang
tenang atau
tutuplah mata,
pusatkan pikiran
pada satu titik
misalnya pada
irama nafas
- posisi relaksasi:
berbaring
terlentang, kedua
lutut ditekuk atau
berbaring miring
9. Memberitahu ibu tentang
nutrisi yang baik pada
kehamilan trimester III yaitu
menganjurkan ibu untuk
mengurangi porsi karbohi-
drat seperti nasi , ubi, roti,
kentang dan jagung karena
berat janinnya saat ini sudah
cukup dan normal, tetapi
lebih menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung
serat seperti buah dan
sayuran.
9. Ibu mengerti tentang
nutrisi yang baik
pada kehamilan
trimester III, sesuai
yang telah dianjur-
kan.
96
15 April 2015,
pukul:
16.00 WIB
DS:
Ibu mengatakan
dalam keadaan
baik, dan ibu
tidak lagi menga-
lami susah BAB
ataupun keluhan
lain.
DO :
Keadaan ibu
baik, TTV: TD
110/70 mmHg,
Pernapasan : 24x / i,
Nadi : 82x/i,
Temperatur : 36, 5º
C
a. Pemeriksaan
fisik:
didapatkan
hasil dalam
batas normal.
b. Pemeriksaan
khusus
kebidanan:
a) Leoplod I:
TFU antara
pertengahan
pusat dan px,
bagian fundus
perut ibu
teraba bagian
besar, lunak
yaitu bokong
janin.
Dx:
Ny. S usia 28 tahun
G2P1A0 Usia
Kehamilan 36 minggu
1 hari.
DS:
1. Ibu mengatakan
ini kehamilan
kedua, sudah
pernah melahirkan
dan belum pernah
keguguran.
2. Ibu mengatakan
dalam keadaan
baik, dan ibu tidak
lagi mengalami
susah BAB atau-
pun keluhan lain.
3. HPHT: 04-08-
2014.
DO:
a. Didapatkan hasil
TTV dalam batas
normal.
b.Pemeriksaan fisik:
didapatkan hasil ibu
sudah tidak lagi
mengalami neri
pinggang dan
punggung , serta
tidak lagi menga-
lami gangguan kram
kaki
c. Pemeriksaan
laboratorium:
- HB: 9,8 gr%
Tidak ada
Tidak ada
1. 1. Evaluasi keadaan
ibu saat ini
2. 2. Evaluasi ibu
tentang keluhan
yang dialaminya
3. 3. Evaluasi ibu
tentang penatalak-
sanaan keluhan
yang dialaminya
Ev 4. Evaluasi ibu
tentang pemberian
tablet fe dan vit. C
yang telah
diberikan
1. Mengevaluasi keadaan ibu
saat ini serta menjelaskan
keadaan ibu saat ini dalam
keadaan baik, TD 110/70
mmhg, Pernafasan : 24x /
menit, nadi 82x/menit ,
Temperatur 36,7º C.
2. Mengevaluasi ibu tentang
keluhan yang dialaminya
adalah hal yang normal,
seperti nyeri pinggang, kram
pada kaki, konstipasi dan
sering BAK.
3. Mengevaluasi ibu tentang
penatalaksanaan keluhan yang
dialaminya
4. Mengevaluasi ibu tentang
pemberian tablet fe dan vit.C
yang telah diberikan.
. 1. Ibu mengerti
tentang keadaan-
nya saat ini
dalam batas
normal
2. Ibu dapat
menjelaskan
kembali tentang
keluhan yang di
alaminya adalah
hal normal dan ibu
tidak lagi merasa
cemas terhadap
keluhan yang di
alaminya.
3. Ibu telah melakukan
semua penatalaksa-
naan yang dijelaskan
dan kini ibu tidak
lagi merasa adanya
keluhan.
Ibu t 4. Ibu telah mengkon-
sumsi tablet fe dan
vit.c 1x1 pada malam
hari untuk mencegah
anemia.
97
b) Leoplod II :
Bagian kanan
perut ibu
teraba
tonjolan-
tonjolan kecil
yaitu
ekstremitas
janin dan
bagian kiri
perut teraba
keras, datar,
memanjang
seperti papan
yaitu punggung
janin
c) Leoplod III :
Bagian
terbawah
perut ibu
teraba bulat,
keras, mele-
nting dan
masih dapat
digoyang-kan
yaitu kepala
janin.
d) Leoplod IV :
convergen
(belum masuk
PAP).
e) DJJ : (+)
bagian
kiri perut ibu,
dengan freku-
- Masalah:
Sudah membaik
- Kebutuhan:
Pendidikan keseha-
tan tentang ketidak-
nyamanan trimester
III.
Be 5. Evaluasi ibu
tentang tanda
bahaya TM III
4. 6. Evaluasi ibu
tentang tanda-
tanda persalinan
5. 7. Evaluasi ibu
tentang persiapan
persalinan
6. 8. Pastikan ibu akan
melakukan senam
hamil
5. Mengevaluasi ibu tentang
tanda bahaya TM III, seperti
janin tidak bergerak selama 24
jam, keluar darah dari jalan
lahir, demam tinggi, pengliha-
tan kabur, ketuban pecah
sebelum waktunya, bengakak
pada muka tangan dan kaki
6. Mengevaluasi ibu tentang
tanda-tanda persalinan seperti
nyeri pinggang yang menjalar
ke perut bagian bawah, adanya
his yang kuat lama dan teratur
di sertai dengan keluarnya
lendir bercampur darah dari
jalan lahir.
7. Mengevaluasi ibu tentang
persiapan persalinan, seperti
persiapan ibu terdiri dari kain
ibu, baju, gurita ibu, celana
dalam dan pembalut. Dan per-
siapan bayi terdiri dari baju
bayi, popok, bedong, sarung
tangan dan kaki, topi bayi.
Serta mempersiapkan dana,
kendaraan dan donor darah.
8. Memastikan ibu akan mela-
kukan senam hamil sesuai
dengan apa yang telah di
ajarkan.
I 5. Ibu dapat menjelas-
kan dengan baik
mengenai tanda
bahaya TM III
6. Ibu dapat
menjelaskan dengan
baik mengenai
tanda-tanda
persalinan
7. Ibu dapat menjelas-
kan kembali tentang
kebutuhan persiapan
persalinan baik
untuk ibu maupun
untuk bayinya.
8. Ibu telah melaku-
kan senam hamil
dan bersedia untuk
melakukan senam
yang telah di
ajarkan.
98
ensi 138x/i.
irama teratur.
c. Pemeriksaan
laboratorium:
- HB: 9,8
gr%
9. Pastikan ibu
memenuhi nutrisi
yang baik sesuai
dengan kebutu-
hannya saat ini
7. 10. Anjurkan ibu
untuk melakukan
kunju-ngan ulang
setiap satu minggu
sekali atau bila
terdapat keluhan
sewaktu-waktu.
9. Memastikan ibu memenuhi
nutrisi yang baik sesuai
dengan kebutuhannya saat
ini yaitu pada kehamilan
trimester III
10. Menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan
ulang setiap satu minggu
sekali atau bila terdapat
keluhan sewaktu-waktu
yang dialami ibu.
9. Ibu akan memenuhi
nutrisi yang baik
sesuai kebutuhannya
10. Ibu bersedia
melakukan
kunjungan ulang
99
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang
keadaan pasien terhadap Ny.E umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35
minggu 3 hari didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :
4.1.1 Data Subjektif
4.1.1.1Umur
a. Menurut tinjauan teori
Umur perlu diketahui guna untuk mengetahui resiko seperti
umur <20 tahun, yang mana alat-alat reproduksi belum
matang dan mental, psikisnya belum siap. Sedangkan umur
>35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa
nifas (Eny Retna Ambarwati, 2009; h. 131).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.E 28 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
ditemukan adanya kesenjangan. Hal ini terlihat dari Ny.E
yang hamil diusia 28 tahun yang termasuk dalam siklus
reproduktif. Yang berarti organ-organ reproduksi nya benar-
benar telah siap dan matang untuk memulai suatu kehamilan.
100
4.1.1.2 Pendidikan
a. Menurut tinjauan teori
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga
bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan
pendidikannya (Eny Retna Ambarwati, 2009; h. 132).
b. Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir Ny. E adalah jenjang SMP
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Karena
pendidikan terakhir Ny.E saat ini adalah jenjang SMP yang
mana masih merupakan suatu pendidikan yang normal
dikalangan ibu-ibu hamil lainnya.
4.1.1.3 Keluhan utama
a. Menurut tinjauan teori
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan
dengan ketidakyamanan TM III, keluhan utamanya adalah
susah BAB, sering BAK, nyeri pinggang dan punggung
bagian bawah serta kram pada kaki (Eny Retna Ambarwati,
2009; h. 132).
101
b. Menurut tinjauan kasus
Ibu mengatakan susah BAB, sering BAK, nyeri pinggang,
dan ibu mengeluh sering kram pada kaki.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan karena keluhan yang dialami Ny. E adalah
fisiologis atau normal. Susah BAB karena Relaksasi pada
usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih
maksimal. Relaksasi juga terjadi pada di usus besar sehingga
penyerapan air menjadi lebih lama. sering BAK karena
pembesaran uterus yang menekan kandung kemih, Nyeri
pinggang bagian bawah ialah diakibatkan karena terjadi
hiperlordosis yang menyebabkan nyeri akibat tarikan saraf.
Kram pada kaki disebabkan penurunan kalsium dan alkalosis
terjadi akibat perubahan pada sistem pernafasan, tekanan
uterus pada saraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk pada
tungkai (Ummi Hani, 2011; h. 51-66).
4.1.1.4 Pola Istirahat
a. Menurut tinjauan teori
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu,
bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui
hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang
senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat.
102
c. Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam
d. Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang.
Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu
bahwa tidur siang 1-2 sangat penting untuk menjaga
kesehatan selama hamil (Ari Sulistyawati, 2011; h. 170 ).
b. Menurut tinjauan kasus
Pola istirahat Ny.E pada malam hari yaitu 6-8 jam dan pada
siang hari 1-2 jam.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan karena pola istirahat Ny. E pada malam hari 6-8
jam dan pada siang hari 1-2 jam dimana pola istirahat dapat
tercukupi dengan baik.
4.1.1.5 Aktivitas sehari-hari
a. Menurut tinjauan teori
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data
ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas
yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika kegiatan pasien
terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulkan
penyulit masa hamil, maka kita dapat memberikan peringatan
sedini mungkin kepada pasien untuk membatasi dahulu
103
kegiatannya sampai ia sehat dan pulih kembali. Aktivitas
yang terlalu berat dapat menyebabkan abortus dan persalinan
prematur (Ari Sulistyawati, 2011; h. 170).
b. Menurut tinjauan kasus
Ibu mengatakan melakukan aktivitas sehari-hari layaknya ibu
rumah tangga seperti menyapu, memasak, mengepel dan
mencuci.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan karena aktivitas sehari-hari yang dilakukan ibu
merupakan aktivitas yang normal yang dilakukan oleh ibu
rumah tangga lainnya.
4.1.2 Data Objektif
4.1.2.1 Pemeriksaan umum
Berat Badan
a. Menurut tinjauan teori
Berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang,
perlu mendapatkan perhatian khusus karena
kemungkinan terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan berat
badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg per minggu
(Elisabeth Siwi Walyani, 2015; h. 86).
104
b. Menurut tinjauan kasus
Kenaikan berat badan Ny. E selama hamil adalah 12
kilogram, sebelum hamil : 55 kg dan saat hamil : 67 kg
pada usia kehamilan 35 minggu 3 hari.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan dalam kenaikan berat badan pada Ny. E
selama kehamilan sebanyak 12 kg yang masih dalam
batas normal.
4.1.2.2 Pemeriksaan fisik
Punggung dan pinggang
a. Tinjaun Teori
Nyeri pada pinggang dan pegal pegal pada punggung
merupakan lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan
nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf
dan otot belakang bagian tengah dan bawah
mendapatkan tekanan berat,perubahan ini sering
menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuloskeletal
(Ummi Hani, 2011, h: 58).
b. Tinjauan Kasus
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Ny.E
adalah bentuk punggung lordosis dan ada nyeri
pinggang.
105
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak ada
kesenjangan karena hal ini merupakan fisiologis atau
normal pada kehamilan TM III, karena seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan tubuhnya akan
mengadakan penyesuain fisik, perubahan ini dikarenakan
tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan
tubuh bergeser lebih belakang dibandingkan sikap tubuh
ketika tidak hamil.
4.2 Interpretasi data
4.2.1 Tinjauan teori
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang di tegakkan oleh
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi
standar nomenklatur diagnosis kebidanan. Diagnosa
didapatkan dari data subjektif dan data objektif . Data
subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan pernyataan
pasien, sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh
berdasarkan hasil pemeriksaan pada pasien (Ari Sulistyawati,
2011; h.177).
4.2.2 Tinjauan kasus
Berdasarkan data yang didapat maka penulis menegakkan
diagnosa terhadap Ny.E umur 28 tahun G2P1A0 usia
kehamilan 35 minggu 3 hari.
106
a. Data subjektif :
1. Ibu mengatakan ini kehamilan kedua, sudah pernah
melahirkan dan belum pernah keguguran.
2. Ibu mengatakan susah BAB, sering BAK, nyeri
pinggang dan kram kaki.
3. Ibu mengatakan HPHT: 04-08-2014.
b. Data objektif :
1. TTV dalam batas normal
2. Pemeriksaan fisik: punggung dan pinggang terdapat
nyeri dan ekstremitas bawah terdapat kram kaki
3. Palpasi leopold:
Leopold I: TFU teraba pertengahan pusat dan px, pada
fundus teraba satu bagian besar, lunak yaitu bokong
janin.
Leopold II: Pada bagian kanan perut ibu teraba tonjolan
kecil-kecil yaitu ekstremitas janin. Dan bagian kiri
perut ibu teraba tahanan keras, panjang, memapan yaitu
punggung janin.
Leopold III: Pada bagian bawah perut ibu teraba satu
bagian bulat, keras, melenting dan masih dapat
digoyangkan yaitu kepala janin.
Leopold IV: Convergen (Belum masuk PAP).
107
DJJ (+) : frekuensi 130 kali/menit, punctum maksimum
terdengar 2 jari di bawah pusat bagian kiri perut ibu
dengan irama teratur.
4.2.3 Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan antara tinjaun teori dengan tinjaun kasus karena
diagnosa ditegakkan berdasarkan data subjektif dan objektif.
4.3 Masalah
4.3.1 Tinjauan teori
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah”masalah dan
diagnosis”. Kedua istilah tersebut digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi
tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang
menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana
wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya (Ari
Sulistyawati, 2011; h.178).
4.3.2 Tinjauan kasus
Ketidaknyamanan Trimester III
4.3.4 Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan antara tinjaun teori dengan tinjaun kasus karena
masalah pada Ny.E merupakan hal normal dan fisiologis
yang terjadi pada kehamilan Trimester III.
108
4.4 Kebutuhan
4.4.1 Tinjauan teori
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan terhadap
pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya. Contohnya
kebutuhan untuk KIE dan bimbingan tentang perawatan
kehamilannya (Ari Sulistyawati, 2011; h.180).
4.4.2 Tinjauan kasus
Informasikan tentang keluhan yang dialami ibu dan
jelaskan ibu pendidikan kesehatan tentang
ketidaknyamanan Trimester III.
4.4.3 Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus
karena kebutuhan Ny.E diberikan sesuai dengan masalah
yang dialami Ny.E.
4.5 Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial
4.5.1 Tinjauan Teori
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau
diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah
yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil terus
mengamati kondisi klien. Bidan diharapkan dapat bersiap-
109
siap bila diagnosa atau masalah potensial benar-benar
terjadi (Ari Sulistyawati, 2011; h.181).
4.5.2 Tinjauan Kasus
Pada kasus Ny.E tidak ditemukan adanya diagnosa
potensial karena tidak ditemukan adanya tanda-tanda
kegawatdaruratan terhadap Ny.E.
4.5.3 Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus.
Karena masalah yang dialami Ny. E merupakan perubahan
fisiologis yang terjadi pada kehamilan TM III, sehingga
tidak ditegakkannya diagnosa potensial.
4.6 Antisipasi Tindakan Segera
4.6.1 Tinjauan teori
Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien
(Ummi Hani, 2011; h.101).
4.6.2 Tinjauan Kasus
Dalam kasus bidan tidak melakukan tindakan terhadap Ny.E
segera karena tidak ada masalah yang bersifat potensial.
110
4.6.3 Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus
karena Ny.E dalam keadaan normal sehingga tidak dilakukan
tindakan segera .
4.7 Perencanaan
4.7.1 Tinjauan Teori
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap
masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan
akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-
masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau
masalah psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan pada
wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan hasil
temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran
(Ummi Hani, 2011; h.102).
1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan wanita
hamil, baik normal maupun tidak normal.
2. Berikan KIE tentang cara hidup yang baik dalam
kehamilan
111
3. Berikan KIE tentang kecukupan istirahat bagi wanita
hamil
4. Berikan penjelasan tentang makanan yang diperlukan
dalam kehamilan
5. Berikan penjelasan tentang peningkatan kebersihan diri
6. Berikan penjelasan pada suami juga untuk hidup yang
harmonis, menjaga fisik dan mental wanita hamil.
7. Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik terhadap
keluhan yang dialami
8. Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik
individu (Ummi Hani, 2011; h. 102).
4.7.2 Tinjauan kasus
Adapun perencanaan yang dilakukan pada Ny.E pada kasus ini
sesuai dengan kebutuhan pada TM III yaitu:
1. Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini
2. Jelaskan ibu tentang ketidaknyamanan yang dialaminya
3. Jelaskan kepada ibu tentang penatalaksanaan keluhan yang
dialaminya
4. Anjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan
yang bergizi, terutama makanan yang mengandung banyak
serat
5. Berikan ibu tablet fe untuk mencegah anemia
6. Beritahu kepada ibu tanda bahaya TM III
112
7. Beritahu kepada ibu tanda-tanda persalinan
8. Beritahu kepada ibu persiapan persalinann
9. Ajarkan ibu senam hamil
10. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang setiap satu
minggu sekali
4.7.3 Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan. Karena bidan telah melakukan perencanaan yang
tepat pada Ny.E sesuai dengan tinjauan teori dan kasus yaitu
berdasarkan kebutuhan spesifik individu.
4.8 Pelaksanaan
4.8.1 Tinjauan Teori
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara
efisien dan aman. Pada langkah keenam ini, rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima
dilaksanakan. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan, sebagian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya (Ummi
Hani, 2011; h. 103).
Pelaksanaan dari perencanaan asuhan berdasarkan peran bidan
dalam tindakan mandiri, kolaborasi, dan tindakan pengawasan :
113
1. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan wanita
hamil, baik normal maupun tidak normal
2. Memberikan KIE tentang cara hidup yang baik dalam
kehamilan
3. Memberikan KIE tentang kecukupan istirahat bagi wanita
hamil
4. Memberikan penjelasan tentang makanan yang diperlukan
dalam kehamilan
5. Memberikan penjelasan tentang peningkatan kebersihan diri
6. Memberikan penjelasan pada suami juga untuk hidup yang
harmonis, menjaga fisik dan mental wanita hamil
7. Melakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik terhadap
keluhan yang dialami
8. Merencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik
individu (Ummi Hani, 2011; h.102).
114
4.8.2 Tinjauan kasus
1. Menjelaskan tentang keadaan ibu saat ini bahwa ibu dalam
keadaan baik berdasarkan hasil pemeriksaan yaitu keadaan
umum baik, TD 100/70 mmhg, P 22 x/menit, N 82 x/menit, T 36, 5
º C
2. Menjelakan kepada ibu tentang ketidaknyamanan yang
dialaminya adalah hal normal seperti sesak nafas, nyeri
pinggang dan punggung bagian bawah, kram pada kaki,
kesemutan, oedema, konstipasi dan sering BAK
3. Menjelaskan kepada ibu tentang penatalaksanaan keluhan yang
dialaminya seperti penatalaksanaan nyeri pinggang dan
punggung bagian bawah: gunakan bantal dan kasur yang keras
waktu tidur untuk meluruskan punggung dan massase daerah
punggung dan pinggang. Kram pada kaki: beri kompres hangat
pada kaki, konsumsi cukup kalsium, dan istirahat cukup.
Konstipasi: tingkatkan intake cairan dan serat seperti buah dan
sayur, minum air hangat terutama ketika perut kosong. Sering
BAK: kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan,
perbanyak minum pada waktu siang hari dan jangan kurangi
minum pada malam hari kecuali mengganggu tidur atau
kelelahan.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi terutama makanan yang mengandung banyak serat
115
karena ibu sudah TM III sebaiknya ibu mengurangi makanan
berkarbohidrat seperti nasi jagung dan kentang. Dan lebih
memperbanyak mengkonsumsi makanan berserat seperti
sayuran hijau dan buah pisang/pepaya dan mengkonsumsi susu
untuk menggantikan kalsium.
5. Memberikan ibu tablet fe untuk mencegah anemia dengan dosis
1x1/hari dan menganjurkan ibu untuk meminumnya di malam
hari sebelum tidur dapat di minum bersamaan dengan air jeruk
untuk membantu mempercepat proses kerjanya usus.
6. Memberitahu kepada ibu tanda bahaya TM III seperti janin tidak
bergerak selama 24 jam, keluar darah dari jalan lahir, demam
tinggi, penglihatan kabur, ketuban pecah sebelum waktunya,
bengkak pada wajah tangan dan kaki dan menganjurkan ibu
untuk segera datang ke tenaga kesehatan bila ada salah satu dari
tanda tersebut.
7. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda persalinan seperti nyeri
pinggang yang menjalar ke perut bagian bawah, adanya his yang
kuat lama dan teratur, dan disertai dengan kelurnya lendir
bercampur darah dari jalan lahir dan menganjurkan ibu untuk
segera datang ke tenaga kesehatan bila ada salah satu dari tenda
tersebut.
116
8. Memberitahu kepada ibu tentang persiapan persalinan seperti:
persiapan ibu terdiri dari kain ibu, baju, gurita ibu, celana dalam
dan pembalut. Dan persiapan bayi terdiri dari baju bayi, popok,
bedong, sarung tangan dan kaki, topi serta mempersiapkan dana
persalinan, kendaraan dan donor darah.
9. Mengajarkan ibu senam hamil yaitu sesuai dengan kebutuhan
ibu saat ini yang terdiri dari : latihan pendahuluan, latihan inti
(sesuai dengan usia kehamilan ibu) dan latihan pernafasan.
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang setiap satu
minggu sekali atau bila terdapat keluhan sewaktu-waktu.
4.8.3 Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
karena pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat oleh peneliti.
4.9 Evaluasi
4.9.1 Tinjauan Teori
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan
yang telah di berikan, hal yang dievaluasi meliputi apakah
kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosa dan masalah
yang telah diidentifikasi, rencana tersebut dapat dianggap efektif
jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya (Ummi Hani, 2011;
h.103).
117
4.9.2 Tinjauan Kasus
1. Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini dalam keadaan baik
2. Ibu mengerti tentang keluhannya saat ini merupakan hal yang
normal dan ibu tidak lagi merasa cemas atas keluhan yang
dialaminya
3. Ibu mengerti tentang penjelasan penatalaksanaan keluhan
yang diberikan
4. Ibu mengerti dan akan mengurangi konsumsi makanan yang
banyak mengandung karbohidrat dan akan memperbanyak
konsumsi makanan yang mengandung banyak serat
5. Ibu menerima tablet fe dan ibu akan meminumnya disertai
dengan air jeruk sesuai yang dianjurkan
6. Ibu telah mengetahui tanda bahaya TM III dan bersedia akan
datang ke tenaga kesehatan bila ada salah satu dari tanda
tersebut
7. Ibu telah mengetahui tanda-tanda persalinan dan bersedia
akan datang jika mengalami salah satu keluhan yang
dijelaskan
8. Ibu telah mengetahui tentang persiapan semua kebutuhan
menjelang persalinan baik untuk ibu maupun untuk bayinya
9. Ibu telah mengerti tentang senam hamil dan bersedia untuk
melakukannya
118
10. Ibu akan melakukan kunjungan ulang sesuai yang telah
dianjurkan
4.9.3Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan karena konseling dan asuhan yang diberikan peneliti
dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami ibu.
119
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.E
umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari dengan
ketidaknyamanan trimester III di BPS Mafalda, S.ST Bandar
Lampung Tahun 2015.
Maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap
Ny.E, penulis telah mampu melaksanakan pengkajian dengan
baik. Pengkajian tersebut didapat dari pengumpulan data yaitu
dari data subjektif dan objektif pasien, dimana dari data pasien
yaitu : pasien bernama Ny.E umur 28 tahun G2P1A0 hamil
kedua sudah pernah melahirkan dan belum pernah keguguran,
mengatakan bahwa ia mengalami susah BAB, sering BAK,
nyeri pinggang dan kram pada kaki. Data objektif dilihat dari
keadaan umum baik, kesadaran compos mentis dan TTV dalam
batas normal.
5.1.2 Penulis telah mampu melakukan interpretasi data dengan
menentukan diagnosa kebidanan ibu hamil yaitu Ny.E umur 28
tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari dengan
ketidaknyamanan trimester III, yang di dapat dari data subjektif
120
dan objektif dari hasil pengkajian. Pada kasus ini muncul
masalah yaitu ibu mengalami susah BAB, sering BAK, nyeri
pinggang dan kram pada kaki.
5.1.3 Penulis telah mampu mengidentifikasi tidak ada diagnosa atau
masalah potensial yang mungkin akan terjadi terhadap Ny.E. hal
ini ditunjukkan dengan keluhan yang dialami ibu sudah
berkurang, BAB ibu sudah lancar dan keluhan lain seperti sering
BAK, nyeri pinggang dan kram kaki sudah mulai berkurang.
5.1.4 Penulis telah mampu mengidentifikasi tidak ada tindakan segera
terhadap Ny. E, hal ini di karenakan keluhan yang dialami oleh
Ny.E sudah mulai berkurang dengan pemberian asuhan yang di
lakukan.
5.1.5 Penulis telah mampu memberikan rencana asuhan kebidanan
terhadap Ny.E umur 28 tahun G2P1A0 sesuai dengan asuhan
yang diberikan yaitu dengan memberikan informasi yang tepat
mengenai keluhan yang dialami dan cara penatalaksaan yang
tepat sesuai dengan ketidaknyamanan yang dialami ibu.
5.1.6 Penulis telah mampu melakukan pelaksanaan yang telah
dilakukan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan yang telah
diberikan.
5.1.7 Penulis telah mampu melakukan evaluasi yang didapatkan
setelah 14 hari pengkajian terhadap Ny.E. dan Ny.E mengerti
bahwa keluhan yang dialami merupakan hal yang normal yang
121
ada pada trimester III, dan setelah diberikan asuhan ibu mengerti
cara penatalaksanaan yang tepat sesuai dengan
ketidaknyamanan yang dialaminya dan ketidaknyamanan yang
dialami ibu mulai berkurang.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
saran sebagai berikut :
5.2.1 Bagi institusi pendidikan
Hendaknya institusi dapat memberikan teori dan keterampilan
yang lebih kepada mahasiswa agar dapat dengan mudah dan bisa
mandiri memberikan pelayanan dengan baik dan benar,
pembuatan karya tulis yang telah ada tetap dijadikan acuan dan
bahan perbandingan untuk pembuatan karya tulis yang lebih
baik.
5.2.2 Bagi lahan praktik
Penulis mengharapkan agar Lahan praktik lebih meningkatkan
dan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang sudah di
programkan khususnya pada kehamilan. dari melakukan
pengkajian data klien, mengidentifikasi masalah diagnosa dan
kebutuhan, menentukan antisipasi masalah potensial,
memberikan tindakan segera bila dibutuhkan, menyusun rencana
sesuai kebutuhan, melakukan perencanaan yang telah ditetapkan
serta mengevaluasi dan menindaklanjuti bila diperlukan,
122
Semakin banyaknya ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
kesehatan maka faktor-faktor resiko pada ibu hamil dapat segera
terdeteksi dan segera juga untuk ditanggulangi, sehingga peran
serta tenaga kesehatan dalam membantu program pemerintah
dalam menurunkan AKI dan AKB dapat terwujud.
5.2.3 Bagi pasien
Diharapkan setelah pasien mendapatkan asuhan yang saya
berikan bisa lebih mengerti tentang keluhan-keluhan yang
dialami selama kehamilan terutama dalam asuhan
ketidaknyamanan trimester III.
5.2.4 Bagi penulis selanjutnya
Sebaiknya setiap mahasiswa (penulis) dapat terus menerapkan
manajemen dan asuhan kebidanan yang telah dimiliki serta terus
mengikuti kemajuan dan perkembangan dalam dunia kesehatan
khusunya dalam dunia kebidanan, Sebaiknya dilakukan
peningkatan dalam pemberian asuhan pada ibu dalam masa
hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir, khusunya peningkatan
dalam pemberian pendidikan kesehatan.
123
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna, 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra
Cendikia
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih Tri, 2012. Asuhan Kehamilan Untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Hani, Ummi, dkk, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis
Jannah, Nurul, 2012. Buku ajar asuhan kebidanan kehamilan. Yogyakarta :
Andi
Kuswanti, Ina, 2014. Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka pelajar
Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk, 2010. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB. Jakarta EGC
Mansur, Herawati, 2012. Psikologi Ibu dan Anak untuk kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika
Notoatmodjo, Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Rukiyah, Aiyeyeh, dkk, 2009. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: Tim CV Trans
Info Media
Sulistyawati, Ari, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
Sofyan, Mustika, dkk, 2006. 50 Tahun IBI. Jakarta: PP IBI
Priharjo, Robert, 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC
Walyani, Elisabeth Siwi, 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS