Transcript
Page 1: asam urat --- hipertensi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari

metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari manusia

dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah atau mencapai kadar

saturatedakan mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout (McCrudden, 2000).

Asam urat merupakan senyawa yang berisifat asam yaitu memiliki pKa1=5.4 dan

pKa2=10.3. Asam urat merupakan asam diprotic (McCrudden, 2000). Asam urat pertama

kali ditemukan pada tahun 1776 oleh Scheele(Scheele, 1776).

Asam urat dihasilkan di darah yang merupakan hasil metabolisme purin endogen

(Chen et al, 2005). Asam urat juga bersumber dari makanan (Luk et al, 2005). Asam urat

bisa dihasilkan secara endogen (hasil metabolisme) maupun eksogen yaitu dari makanan

(Mellado et al, 2004; Sarawek, 2007).

Kadar asam urat normal dalam tubuh adalah 3,5-7 mg/dL pada pria dan 2,6-6 mg/dL

pada wanita. Jika kadar asam urat melebih normal menunjukan adanya gejala diabetes,

hipertensi, gangguan pada ginjal, dan hati. Metode untuk mengukur kadar asam urat adalah

dengan menggunakan enzim urikase (Chen et al, 2005). Dalam serum, kadar asam urat

menunjukan hasil produksi dan ekskresi asam urat (Schuind et al, 2003).

Pada pH dibawah pKa asam urat akan membentuk molekul nonionized sehingga sulit

larut air. Dalam bentuk ion akan lebih mudah larut air daripada dalam bentuk molekul

nonionized.Ion urat terutama terbentuk padapH 7,4. Ion urat difiltrasi di glomerulus

(McCrudden , 2000).

2.2 Metabolisme Asam Urat

Jalur kompleks pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phosphate, suatu pentose

yang berasal dari glycidic metabolism, dirubah menjadi PRPP (phosphoribosyl

pyrophosphate) dan kemudian phosphoribosilamine, lalu ditransformasi menjadi inosine

monophosphate (IMP). Dari senyawa perantara yang berasal dari adenosine monophosphate

(AMP) dan guanosine monophosphate (GMP), purinic nucleotides digunakan untuk sintesis

Page 2: asam urat --- hipertensi

DNA dan RNA, serta inosine yang kemudian akan mengalami degradasi menjadi

hypoxanthine, xanthine dan akhirnya menjadi uric acid (McCrudden , 2000).

2.3 Tekanan Darah

Jumlah tekanan yang diberikan oleh darah terhadap pembuluh darah disebut Tekanan

darah (Ronny dkk, 2010). Saat istirahat, pada umumnya tekanan darah sistolik seseorang

pada usia 20 tahun berkisar antara 100-140mmHg dan tekanan darah diastolik berkisar 50-90

mmHg. (James et al,2006). Terdapat bebrbagai mekanisme regulasi tekanan darah, salah

satunya adalah regulasi tekanan darah oleh Hormon Dopamin. Beberapa penelitian

menunjukkan masing-masing dari subtipe reseptor dopamin turut serta dalam regulasi

tekanan darah dengan berbagai mekanisme (Carey,2001 ; Jose et al.2002)

Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi nilai tekanan darah seseorang.

Menurut Edmond (2011), jenis aktivitas dan nilai Indeks Massa Tubuh seseorang

mempengaruhi keadaan tekanan darah pada individu. Berdasarkan penelitian

Sigarlaki(2006), pola diet yang mengandung kadar natrium tinggi dan keadaan stres pun

menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah seseorang. Pola makan yang

tinggi akan lemak pun turut mempengaruhi nilai tekanan darah (Evans, et al,1996).

Lalu,Perbedaan jenis kelamin pun turut mempengaruhi kondisi tekanan darah (Connen et

al,2004). Hal ini dikarenakan kebiasaan meminum alkohol (Henriksson et al,2003), merokok

(Connen et al,2004) turut andil mempengaruhi nilai tekanan darah Selain itu, kondisi

patologis turut mempengaruhi nilai tekanan darah seseorang, seperti hiperleptinemia (Núñez

et al,2006).

Tekanan darah dewasa muda perlu diperhatikan karena tekanan dara pada masa ini

mempengaruhi tekanan darah pada saat di usia lanjut. Oleh karena itu, tekanan darah dewasa

muda dapat digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kematian akibat penyakit

kardiovaskular (McCarron et al,2000). Menurut penelitian Arnold et al (2005), kadar asam

urat di dalam darah turut mempengaruhi nilai tekanan darah pada individu dewasa berusia

18-35 tahun. Kenaikan tekanan darah dapat diketahui dengan adanya kenaikan kadar asam

urat di dalam tubuh.

Page 3: asam urat --- hipertensi

DAFTAR PUSTAKA

Arnold B. Alper Jr, Wei Chen, Lillian Yau, Sathanur R. Srinivasan, Gerald S. Berenson, L. Lee

Hamm.(2005). Childhood Uric Acid Predicts Adult Blood Pressure.

Hypertension 45: 34-48

Carey RM. (2001) .Renal dopamine system—paracrine regulator of sodium homeostasis and

blood pressure. Hypertension 38(3):297–302

Chen J.C., Chung, H.H., Hsu, C.T., Tsai, D.M., Kumar, A.S. and Zen, J.M., 2005, A disposable

single-use electrochemical sensor for the detection of uric acid in human whole

blood, Sens. Actuators B, 110, 364-369.

Connen,D., V.Wietlisbach, P.Bovet, C. Shamlaye, W Riesen, F. Paccaud, Burnier. (2004).

Prevalence of hyperuricemia and relation of serum uric acid with

cardiovascular risk factors in a developing country. BMC Public Health, 4:9

Henriksson, K. M., Lindblad, U., Gullberg, B., Agren, B., Nilsson-Ehle, P., & Rastam, L.

(2003). Body composition, ethnicity and alcohol consumption as determinants

for the development of blood pressure in a birth cohort of young middle-aged

men. European Journal of Epidemiology, 18(10), 955-63.

James,Joyce, Colin B, Helen S. 2006. Prinsip- Prinsip Sains Untuk Keperawatan. Jakarta :

Erlangga

Jose PA, Eisner GM, Felder RA (2002) Role of dopamine receptors in the kidney in the

regulation of blood pressure. Curr Opin Nephrol Hypertension 11(1):87–92

Langley-Evans, S., Clamp, A. G., Grimble, R. F., & Jackson, A. A. (1996). Influence of dietary

fats upon systolic blood pressure in the rat. International Journal of Food

Sciences and Nutrition, 47(5), 417-425.

Luk AJ and Simkin PA. (2005). Epidemiology of Hyperuricemia and Gout. Am J Manag Care

11: S435-442.

McCarron, P., George, D. S., Ohasha, M., & McEwen, J. (2000). Blood pressure in young

adulthood and mortality from cardiovascular disease. The Lancet, 355(9213),

1430-1.

Page 4: asam urat --- hipertensi

Núñez, V. M., Correa-Muñoz, E., Garfias-Cruz, E., Sánchez-Rodriguez, M.,A., & al, e. (2006).

Hyperleptinemia as a risk factor for high blood pressure in the elderly.

Archives of Pathology & Laboratory Medicine, 130(2), 170-5.

Ronny, Setiawan, Fatimah Sari. (2010). Fisiologi kardiovaskular. EGC. Jakarta.

Sarawek, S. (2007). Xanthine Oxidase Inhi-bition and Antioxidant Activity Of An Artichoke

Leaf Extract (Cynara scolymus L.) And its Compounds. A Dissertation

Presented To The Graduate School Of The University Of Florida In Partial

Fulfillment Of The Requirements For The Degree Of Doctor Of Philosohy.

University Of Florida. pp. 25.

Scheele VQ .(1776). Examen chemicum calculi urinari. Opuscula 2:73

Schuind, A.F., Remmelink, M., & Pasteels, L.J.. (2003). Co-Existent Gout and Septic Arth-ritis

at The Wrist: A Case Report. Department of Orthopedics and Traumatology,

and Histolo-gy Cliniques Universitaires de Bruxelles. Uni-versite Libre de

Bruxelles Erasme University Hospital. Brussels, Belgium. Hand Surgery,

Vol 8, No 1. pp. 107-109.

Sigarlaki, Herke J.O. (2006). Karakteristik dan Faktor Berhubungan Dengan Hipertensi Di Desa

Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah,

Tahun Tahun 2006. Makara Kesehatan Vol 10 ; 78-88


Top Related