Download - Artikel (Endapan Greisen)
Laboratorium Endapan Mineral 2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Batuan yang mengandung satu atau lebih mineral logam (metallic mineral)
yang akan memiliki nilai ekonomis jika ditambang dinamakan Ore Mineral atau
mineral bijih. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai
ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat
endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. Pada saat
ekstraksi didapatkan bahan logam dan juga bahan gangue yang tidak memiliki nilai
ekonomis. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan timbunan limbah (tailing).
Suatu endapan mineral akan terbentuk oleh serangkaian proses yang mengubah
kondisi suatu batuan menjadi suatu endapan dengan kandungan mineral bijih yang
disebut proses ubahan (alteration). Proses tersebut akan menghasilkan mineral logam
(metalic mineral) dan mineral ubahan (alteration mineral), struktur serta tekstur
batuan yang berubah karenanya.
Kebanyakan bijih di dunia ini yang ditambang adalah berasal dari mineral
bijih yang diendapkan oleh larutan hidrotermal. Asal larutan hidrotermal masih sulit
dipecahkan. Beberapa larutan berasal dari pelepasan air yang terkandung dalam
magma saat magma naik dan mendingin. Lainnya berasal dari air meteorik atau air
laut yang bersirkulasi dalam kerak. Endapan mineral yang terbentuk oleh air laut
yang terpanaskan aktifitas vulkanisme, dan endapannya berbentuk senyawa sulfide,
yang dinamakan volcanogenic massive sulfide deposits.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui
endapan hidrotermal tipe greisen beserta tipe-tipe alterasinya.
Nama : Evans Kristo Salu 1NIM : 111.110.075Plug : 6
Laboratorium Endapan Mineral 2013
BAB II
ISI
II.1 Pengertian Alterasi Hidrothermal
Alterasi hidrotermal adalah suatu proses yang sangat kompleks yang
melibatkan perubahan mineralogi, kimiawi, dan tekstur yang disebabkan oleh
interaksi fluida panas dengan batuan yang dilaluinya, di bawah kondisi evolusi fisio-
kimia. Proses alterasi merupakan suatu bentuk metasomatisme, yaitu pertukaran
komponen kimiawi antara cairan-cairan dengan batuan dinding (Pirajno, 1992).
Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang dilewatinya batuan
dinding), akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral primer menjadi mineral
ubahan (mineral alterasi), maupun fluida itu sendiri (Pirajno, 1992, dalam Sutarto,
2004).
Alterasi hidrotermal akan bergantung pada :
a. Karakter batuan dinding.
b. Karakter fluida (Eh, pH).
c. Kondisi tekanan dan temperatur pada saat reaksi berlangsung (Guilbert dan Park,
1986, dalam Sutarto, 2004).
d. Konsentrasi.
e. Lama aktivitas hidrotermal (Browne, 1991, dalam Sutarto, 2004).
Walaupun faktor-faktor di atas saling terkait, tetapi temperatur dan kimia
fluida kemungkinan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses alterasi
hidrotermal (Corbett dan Leach, 1996, dalam Sutarto, 2004). Henley dan Ellis (1983,
dalam Sutarto, 2004), mempercayai bahwa alterasi hidrotermal pada sistem epitermal
tidak banyak bergantung pada komposisi batuan dinding, akan tetapi lebih dikontrol
oleh kelulusan batuan, tempertatur, dan komposisi fluida.
Sistem hidrotermal dapat didifinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (50°
sampai >500°C), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang
bervarisasi, di bawah permukaan bumi (Pirajno, 1992). Sistem ini mengandung dua
Nama : Evans Kristo Salu 2NIM : 111.110.075Plug : 6
Laboratorium Endapan Mineral 2013
komponen utama, yaitu sumber panas dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal
menyebabkan himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil, dan
cenderung menyesuasikan kesetimbangan baru dengan membentuk himpunan mineral
yang sesuasi dengan kondisi yang baru, yang dikenal sebagai alterasi (ubahan)
hidrotermal. Endapan bijih hidrotermal terbentuk karena sirkulasi fluida hidrotermal
yang melindi (leaching), menstranport, dan mengendapkan mineral-mineral baru
sebagai respon terhadap perubahan kondisi fisik maupun kimiawi (Pirajno, 1992).
Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang dilewatinya (batuan
dinding), akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral primer menjadi mineral
ubahan (alteration minerals). Semua mineral bijih yang terbentuk sebagai mineral
ubahan pada fase ini disebut sebagai endapan hidrotermal. Endapan hidrotermal dapat
dibagai menjadi beberapa kelompak, yaitu:
a. Skarn : Cu,Au,Fe. Contoh Ertzberg complex
b. Porfiri : Cu, Au, Mo . Contoh di Grasberg, Batuhijau
c. Greisen : Sn, W. Contoh di P.Bangka
d. Epitermal (low and high sulphidation type, Carlyn type) : Au, Cu, Ag, Pb. Contoh
di Pongkor, M.Muro
e. Massive Sulphide Volcanogenic : Au, Pb, Zn. Contoh Wetar
II.2 Endapan Hidrothermal Tipe Greisen
Greisen merupakan istilah yang definisikan sebagai suatu agregat granoblastik
kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara lain topaz,
tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi metasomatik dari
granit (Best, 1982; Stemprok, 1987).
Sistem endapan greisen merupakan sistem endapan bijih yang terbentuk pada
fase post magmatik suatu pembekuan magma. Fase post magmatik merupakan fase
dimana batuan sudah membeku dan mengahasilkan fluida sisa pembekuan magma
yang didominasi fase gas, kemuadian fluida inilah yang akan bereaksi dengan batuan
samping. Proses ini juga diistilahkan sebagai fase Penumatolitis.
Nama : Evans Kristo Salu 3NIM : 111.110.075Plug : 6
Laboratorium Endapan Mineral 2013
Berada/berasosiasi dengan jalur magmati yang dibentuk oleh interaksi
konvergen lempeng berupa subduksi dimana interaksi lempeng subduksi ini
menghasilkan leburan magma yang pada fase akhir membentuk larutan sisa magma
(larutan hydrothermal) yang kemudian keluar ke permukaan bumi melalui rekahan-
rekahan yang kemudian berasosiasi dengan batuan-batuan samping dnegan syarat
tertentuk akan membentuk endapan greisen.
Himpunan mineral pada greisen adalah kuarsa-muskovit (atau lipidolit)
dengan sejumlah mineral asesori seperti topas, turmalin, dan florit yang dibentuk oleh
alterasi metasomatik post-magmatik granit (Best, 1982, Stempork, 1987, dalam
Sutarto, 2004). Contoh lokasi terdapatnya endapan greisen adalah di Pulau Bangka.
Tekstur penciri endapan gresien umumnya stockwork dan vein.
Endapan timah primer merupakan endapan timah yang biasanya berkaitan
dengan intrusi batuan beku granit dan biasanya endapan ini terbentuk dalam sistem
endapan greisen
Gambar 1. Contoh Endapan Greisen
Nama : Evans Kristo Salu 4NIM : 111.110.075Plug : 6
Laboratorium Endapan Mineral 2013
Gambar 2. Skema Model Endapan Greisen dalam Sistem Alterasi Hidrothermal
Nama : Evans Kristo Salu 5NIM : 111.110.075Plug : 6
Laboratorium Endapan Mineral 2013
BAB III
KESIMPULAN
Alterasi hidrotermal merupakan suatu proses yang sangat kompleks yang
melibatkan perubahan mineralogi, kimiawi, dan tekstur yang disebabkan oleh
interaksi fluida panas dengan batuan yang dilaluinya, di bawah kondisi evolusi fisio-
kimia. Alterasi hidropthermal terdiri dari beberapa tipe endapan yang salah satunya
adalah endapan hidrithermal tipe greisens yang disusun oleh himpunan mineral
kuarsa-muscovit dengan beberapa mineral lain seperti topas, tourmaline, dan fluorite.
Nama : Evans Kristo Salu 6NIM : 111.110.075Plug : 6