Download - Anamnesis, PK, Dan Analisis Radiografi
KASUS PASIEN
• Tania adalah seorang remaja berumur 19 tahun yang ceria dan baik hati. Sejak 2 tahun yang lalu orangtuanya merasa Tania mudah marah dan tersinggung, bahkan foto wajahnya tidak boleh diliat oleh orangtuanya. Akhir-akhir ini. Tania sering mengeluh sakit pada sendi rahang sebelah kiri.
ANAMNESIS (KELAINAN DENTOSKELETAL)
1) Kesehatan umum2) Riwayat penyakit3) Perawatan RS4) Operasi5) Kelainan Kongenital6) Penggunaan Obat7) Trauma Dental
9) Kebiasaan Buruk- menghisap ibu jari- mendorong lidah- bernafas dengan mulut- menghisap bibir
10) Keluhan Utama
PEMERIKSAAN KLINIS
1) Tipe Mukaa) Analisis frontal
perbandingan panjang dan lebar muka
Morphologic facial indexI = Morphologic facial height / bizygomatic widthb) Berdasarkan analisis frontal arah vertikal dan transversal
• tipe muka diklasifikasikan:SimetrisAsimetris
EKSTRA ORAL
• Pada pasien ini, tipe wajah berdasarkan MFI tidak dapat diklasifikasikan, namun dapat terlihat berdasarkan analisis fotometrik bahwa pasien memiliki wajah yang asimetris.
2) Profil muka : Profil muka ditentukan berdasarkan patokan:•Glabela, ujung terluar bibir atas, dan pogonion (Rakosi), atau•Glabela, subnasion, dan pogonion (Profit).
Klasifikasinya:•Profil datar•Profil cembung/konvex•Profil cekung/konkav
Pemeriksaan Tonus BibirPemeriksaan Tonus Bibir
. : Tipe tonus bibir yang normal(A), hipotonus(B), dan hipertonus(C)
Relasi BibirRelasi Bibir
• normal atau terbuka• Dalam keadaan normal, ujung incisal gigi rahang atas paling
maksimum terlihat 2 mm baik pada posisi istirahat maupun saat tersenyum
3) Relasi BibirRelasi bibir dapat dibagi menjadi 4, yaitu:•competent lips : •Incompetent lips •Potentially incompetent lips : •Everted lips
Pemeriksaan Sendi Pemeriksaan Sendi TemporomandibularTemporomandibular
• palpasi pada daerah pre-aurikular atau intra-aurikular, atau dapat juga menggunakan stetoskop pada daerah pre-aurikular (auskultasi)
• normal, sakit, atau terjadi bunyi ‘klik’ pada saat membuka dan menutup mulut. terdapat krepitasi pada saat membuka dan menutup mulut, dan apakah terjadi deviasi atau tidak pada saat membuka dan menutup mulut.
Pemeriksaan Sendi Temporomandibular Pemeriksaan Sendi Temporomandibular Dengan Cara Palpasi Pada Area Pre-Dengan Cara Palpasi Pada Area Pre-
aurikularaurikular
: Pemeriksaan Sendi Temporomandibular Dengan : Pemeriksaan Sendi Temporomandibular Dengan Cara Palpasi Pada Area Intra-aurikular (Meatus Cara Palpasi Pada Area Intra-aurikular (Meatus
Akustikus Eksternus)Akustikus Eksternus)
Pemeriksaan Sendi Temporomandibular Dengan Pemeriksaan Sendi Temporomandibular Dengan Stetoskop (Auskultasi)Stetoskop (Auskultasi)
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
1) Malposisi gigi geligi Maloklusi dental a. Rahang kanan : relasi
molar kelas III b. Rahang kiri : relasi
molar kelas II
2) Analisi gigi geligiMaksila •1.4 palatoversi•1.3 labioversi•1.2 palatoversi
Mandibula•3.2 rotasi (mesial out distal in)•4.1 distoversi•4.2 distoversi•4.3 rotasi (mesial out distal in)
2) Kebersihan Mulut3) Gingiva4) Frenulum labii5) Lidah4) Palatum5) Tonsil6) Garis Median
7) Over Bite8) Over Jet9) Diastema10) Kurva Spee11) Penutupan Mandibula
Analisis Radiografi
• Radiografi sefalometri adalah suatu standar pengukuran yang menggambarkan bentuk tengkorak secara radiografi yang digunakan secara luas di bidang ortodonsia untuk menilai hubungan antara gigi dengan rahang saat tulang wajah dalam posisi istirahat.
• Proyeksi Radiografi Sefalometria.Sefalometri lateralb. Sefalometri frontal
Gambaran sefalometri Lateral meliputi:•Outline dan inklinasi gigitan•Hubungan posisi basis gigi mandibula dan maksila ke basis kranii•Hubungan basis dental satu ke yang lain contohnya pola skeletal•Hubungan posisi antara tulang tengkorak dan jaringan lunak wajah
Sefalometri Frontal
digunakan:•Pada kasus muka asimetri•Untuk keperluan bedah Orthognathi, yaitu evaluasi sebelum dan sesudah operasi mandibular
SUDUT, RASIO DAN UKURAN PADA PEMERIKSAAN SEFALOMETRI
ANALISA JARINGAN KERAS :•Hubungan Maxilla thd kranium•Hubungan Mandibula thd kranium•Hubungan Mandibula thd MaxillaANALISA JARINGAN LUNAK :•Kecembungan wajah•Letak, proyeksi dan ratio bibir
ANALISIS STEINER
• Analisis steiner ditentukan dari titik-titik landmark :– Titik A : titik terdalam dari basis apikal maksila– Titik B : titik terdalam dari basis apikal mandibula– Titik N : puncakn hidung, titik terdalam dari sutura
frontonasalis– Titik S : pertengahan sela tursica (basis cranii)– Pog : titik terluar dari mentalis– Go : titik pertemuan antara body dan ramus mandibula– Me : titik paling bawah dari mentalis– Gn : terletak diantara pogonion dan menton
ANALISIS STEINER• Analisi steiner dilakukan dengan menarik garis
dari di atas sehingga membentuk sudut :– SNA : posisi anteroposterior dari maksila terhadap
basis cranial (cranium), menentukan maksila normal, retrognatik, atau prognatik.
– SNB : posisi anteroposterior dari mandibula terhadap basis cranial, menentukan mandibula normal, retrognatik, atau prognatik.
– ANB : hubungan antara posterior antara mandibula dan maksila menentukan klasifikasi skeletal (ANB= SNA-SNB). Menentukan Kelas I, Kelas II, atau Kelas III skeletal.
Analisis Steiner
• Sudut SNA, normal =82±20 ,bila > 860, maka protrusi maksila, bila < 780 retrusi dari maksila.
• Sudut SNB, normal= 80±4,bila >840 mandibula prognatik, bila < 760 mandibula retrognatik.
• Sudut ANB, normal atau Kelas I Skeletal jika 20±2, bila >40 kelas II Skeletal, bila <00 kelas III Skeletal
• Berdasarkan Kasus analisis Sefalometrinya adalah– SNA = 870 → Protusi maksila– SNB = 830 → Mandibula Normal– ANB = 50 → Kelas II skeletal