Transcript

Dasar Kimia Analisis

Analisis Pendahuluan Analisis Kualitatif (Cara klasik dan cara

modern) Analisis Kuantitatif (Analisis gravimetri,

analisis volumetri dan analisis instrumentasi)

Pendahuluan Kimia analitik : cabang dari ilmu kimia yang

mempelajari tentang penentuan komposisi kimia suatu materi/sampel baik menyangkut jenis maupun jumlah suatu unsur atau senyawa kimia

Analit : unsur atau senyawa yang dianalisis terdiri dari sebagian kecil dari sampel yang dianalisis.

Bila analit ≥ 1 % = mayor (utama), 0,01 – 1 % = minor, ≤ 0,01 % = trace/jejak atau runut.

Pendahuluan

Kelompok reaksi yang penting untuk analisa :

• Reaksi spesifik atau reaksi khas dan pereaksi spesifik untuk bahan tertentu

• Reaksi sensitif atau peka yang mampu menunjukkan bahan yang sangat sedikit

• Reaksi selektif yaitu reaksi yang terjadi atas kelompok bahan yang berbeda-beda

Metode Analisis Klasik

Berdasarkan pada reaksi kimia dengan stokiometri yang telah diketahui dengan pasti

Disebut juga cara absolut karena penentuan suatu komponen di dalam sampel berdasarkan perhitungan kimia pada reaksi yang digunakan

Contoh volumetri dan gravimetri

CARA KLASIK :

● Uji Pendahuluan ;

- Warna - Wujud

- Bau - Bentuk Kristal dll.

- Rasa - Nyala

● Uji Reaksi Kimia ;

- Terjadi Endapan

- Terjadi Gas

- Terjadi Perubahan warna dll.

Metode Analisis Instrumental Berdasarkan sifat fisiko-kimia zat untuk

keperluan analisisnya. Contoh interaksi radasi elektromagnetik

dengan zat menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang dapat digunakan untuk teknik analisis spektroskopi

Sifat fisiko-kimia yang lain seperti pemutaran optik, hantaran listrik dan panas dsb.

Pemilian metode analisis ditentukan oleh beberapa faktor :

1. Kecepatan

2. Ketepatan

3. Ketelitian

4. Sensitivitas

5. Selektifitas

6. Tersedianya peralatan

7. Jumlah sampel

8. Tingkat analisis

9. Konsentrasi sampel yang akan dianalisis

10. Latar belakang sampel

Contoh

Analisis besi (III) dari sampel mineral hematit dan air yang tercemar, analisisnya tidak dapat dilakukan dengan metode yang sama, melainkan harus diperhitungkan jenis ion pengganngu yang berbeda. Dalam hematit terdapat mangan sedangkan kalsium terdapat dalam air.

Beberapa istilah yang digunakan dalam kimia analitik:

1.Kepekaan (sensitivity) : Perbandingan perubahan dalam respon instrumen dan perubahan konsentrasi unsur yang ditentukan

2. Batas deteksi (detection limit) : Konsentrasi terkecil dari suatu unsur yang dapat ditentukan oleh alat

3. Ketepatan (accuracy) : tingkat ketepatan antara hasil analisis (terukur) dengan nilai sebenarnya

4. Ketelitian (precision) : tingkat kecocokan diantara pengukuran yang berulang

5. Reproduksibilitas (reproductibility) : nilai fluktuasi dari hasil analisis yang dilakukan berulang-ulang antar laboratorium

Tahapan dalam analisis

1. Sampling : memilih atau mengambil sampel yang representatif (mewakili) materi yang akan dianalisis secara utuh

Istilah dalam sampling (Sampel, unit sampling, sampel bruto, subsampel, sampel analisis)

2. Perlakuan sampel (homogen) : mengubah analit ke dalam bentuk dan ukuran yangsesuai untuk pengukuran

3. Pengukuran konstituen yang diinginkan : berbagai sifat fisika dan kimia dapat digunakan untuk melakukan pengukuran baik secara klasik maupun modern

4. Perhitungan dan interpretasi data analitik : dapat dilakukan secara langsung ataupun dengan penafsiran hasil pengukuran yang diolah secara statistik.

Evaluasi Data Analisis1. Kesalahan pasti/sistematis (determinate error) :

kesalahan yang dapat diprediksi oleh orang yang benar-benar memahami pengukuran. Meliputi kesalahan metode, kesalahan operasikan alat, dan kesalahan instrumen.

2. Kesalahan tak tentu/tidak pasti (indeterminate error) : kesalahan yang sifatnya tidak dapat diramalkan dan nilainya berfluktuasi. Meliputi kesalahan mutlak (perbedaan antara nilai terukur dengan nilai sebenarnya, E = O – T), dan kesalahan relatif (persentase kesalahan mutlak terhadap nilai sebenanya, R = (O-T)/T x 100%

Contoh:

Seorang analis mendapatkan kadar 20,44% besi dalam suatu contoh, sedangkan kadar yang sebenarnya adalah 20,34%. Dengan demikian kesalahan absolutnya adalah, 20,44% - 20,34% = 0,10%

sedangkan kesalahan relatifnya adalah 0,10%/20,34% x 100% = 0,5%.

Analisis Kualitatif. Analisis kualitatif dilaksanakan untuk mengetahui

jenis zat atau komponen yang terkandung dalam suatu sampel. Analisis kualitatif dilakukan sebelum analisis kuatitatif, karena suatu analisis kuantitatif tidak dpt dilakukan sebelum diketahui komponen yg terkandung dlm suatu sampel.

Analisis kualitatif secara konvensional dapat dilakukan secara visual, baik dalam keadaan kering maupun basah. Dalam keadaan kering analisis dapat dilakukan melalui pengenalan bentuk dan warna, bau serta nyala.

Analisis cara kering Perubahan pada pemanasan

sedikit zat dalam tabung uji dipanaskan perlahan-lahan dan akan terjadi perubahan yang dapat diamati.

Pengamatan Kesimpulan

Pengarangan karena pembakaran dan terbentuk karbondioksida

Zat-zat organik

Hitam tapi tidak disertai pembakaran dan bau

Garam Cu,Mn, Ni

Kuning (panas), putih (dingin) ZnO dan garam-garam Zn

Kuning coklat (panas), kuning (dingin) SnO2 dan BiO3

Kuning (panas / dingin) PbO dan garam Pb

Coklat (panas / dingin) CdO dan garam Cd

Merah hitam (apanas), coklat (dingin) Fe2O3

Putih (panas / dingin) Garam Na, K, Ba, Ca, Mg, Pb

15

Analisis cara kering Pemeriksaan warna nyala logam

sedikit zat dalam gelas arloji dibasahi HCl pekat, beberapa kristal dipijarkan menggunakan kawat platina (Pt) di atas bunsen.

16

Analisis cara basah

Hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati adanya perubahan yang terjadi, yang pada umumnya berupa terbentuknya endapan, timbulnya gas, dan perubahan warna.

17

Pemanasan

Sampel padatan dipijarkan dalam pipa pijar dan terjadi perubahan:

1. Perubahan warna

2. Sublimasi

3. Gas/uap

Reaksi pengendapan

Ksp adalah tetapan kesetimbangan untuk kelarutan suatu senyawa ionik yang sukar larut.

MmAn(s) m M+(aq) + n A-

(aq)

Ksp = [M+]m [A-]n

AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-

(aq) Ksp = [Ag+] [Cl-]

Suatu larutan jenuh perak klorida mengandung 0,0015 g zat terlarut dalam 1 liter. Hitung Ksp, bila diketahui Mr AgCl = 143,3 !

19

Reaksi pengendapanPrediksi terbentuknya endapan: Qsp vs Ksp

Qsp = Ksp: pada saat larutan jenuh, tidak ada lagi solut yang akan terlarut.

Qsp > Ksp: endapan akan terbentuk.

Qsp< Ksp: Larutan belum jenuh, tidak ada endapan yang

Harga Ksp, dapat dibandingkan dengan harga hasil kali konsentrasi ion-ionnya, Qsp untuk mengetahui apakah larutan sudah membentuk endapan atau belum.

20

Reaksi pengendapan H2S

21

Reaksi pengendapan H2S

Dalam suatu larutan yang mengandung 0,1 M CuSO4 dan 0,1 M MnSO4, apa yang akan terjadi jika :a). larutan diasamkan hingga pH 2, lalu dijenuhkan dengan gas H2S !b). ditambah dengan larutan amonium sulfida dan pH dibuat 10 !Diketahui : Ksp CuS = 1.10-44; Ksp MnS = 1,4. 10-15

22

Gb. Hubungan pS dan pH

Redoks

23

reaksi pembentukan kompleks

24

merah darah

Analisis kation Menurut sistematika berikut, kation digolongkan berdasarkan atas

perbedaan kelarutan dari garam kloria, sulfida dan karbonat sebagai berikut : Gol I (Gol. Asam Klorida), II (Gol. Asam Sulfida), III (Gol. Amonium Sulfida), IV (Gol. Amonium Karbonat), V (Gol. Sisa).

Golongan 4 , dapat mengendap dengan larutan Amonium Karbonat

25

dan 5

Prosedur Analisis untuk golongan kation

Larutan yang mengandung semua golongan kation

Larut

Larut

Larut

Larutan : Na+, K+, NH4+ ion (Gol. V)

+ HCl encer

Mengendap : AgCl, Hg2Cl2, PbCl2 (Gol. I)

Mengendap : CuS, CdS, HgS, Bi2S3 (Gol. II A), , SnS2, Sb2Sb3 (Gol. II B)

Mengendap : CoS, FeS, MnS, NiS, ZnS, Al(OH)3, Cr(OH)3

(Gol. III)

+ H2S (pH 0,5)

+ NH4OH + NH4Cl + (NH4)2S(pH 9)

+ (NH4)2 CO3

filtration

filtration

filtration

filtration

Mengendap : BaCO3, CaCO3, SrCO3 (Gol. IV)

26

+ Amonium polisulfida filtration (Gol II B larut)

Analisis kation Golongan I

larut dalam suhu panas

Garam klorida :

atau dengan H2SO4 memebentuk endapan putih PbSO4

Suatu sampel diketahui mengandung kation golongan I. Penambahan K2CrO4 pada filtrat air panasnya membentuk endapan kuning. Endapan sisa setelah penambahan air panas larut seluruhnya dengan penambahan amoniak. Tentukan kation yang ada dan tidak ada ? jelaskan alasan anda!

27

Analisis kation Golongan II

28Copyright : [email protected]

Analisis kation Golongan III

29Copyright : [email protected]

Analisis kation Golongan IV

30Copyright : [email protected]

Analisis kation Golongan V

31

Analisis Anion

Cara Kering

Analisis pendahuluan untuk sampel dalam bentuk padat.

< 0,1 gram sampel ditambahkan H2SO4 pekat atau H3PO4

Cara Basah

Analisis untuk sampel dalam bentuk larutan.

Ada dua jenis pengujian yaitu : Analisis golongan untuk Anion

dan Analisis spesifik untuk golongan

Golongan AnionGolongan Anion

Golongan Sulfat SO3-2 SO4

-2 CO3-2 CrO4

-2 BO3-3

AsO4-3 AsO3

-3 PO4-3

Golongan Nitrat

Golongan Halida Cl- Br- I-

NO3- NO2

- CH3COO-

Nama GolonganGolongan

I

II

III

Jenis Ion

Uji Pendahuluan AnionUji Pendahuluan AnionHasil Uji Kemungkinan Anion

Tidak bereaksi Sulfat, Fosfat, Borat, Arsenat, Arsenit

Bau tajam seperti asam cuka Asetat

Bau tajam/sengak seperti SO2 Sulfit

Uap warna coklat bau khas bromine Bromida / Nitrit

Bau telur busuk seperti H2S / SO2 Sulfida / Iodida

Zat padat hitam/uap ungu bau seperti H2S

Iodida

Uap warna coklat (keadaan dingin) Nitrit / Bromida

Warna sedikit coklat bila dimasukkan keping Cu dan dipanaskan terbentuk warna dari Cu(NO3)2

Nitrat

Warna orange dari warna kuning Kromat

Bau tajam/sengak dari HCl Klorida

Gas tidak berbau & tidak berwarna Karbonat

Analisis Golongan Anion

SampelNH4OH Basa

+ BaCl2

Anion Golongan I

Lama mengendap : Ba3(BO3)2

+ HCl Asam

Semua endapan larut ¥ SO4

Endapan sebagian larut = SO4

Anion Golongan II & III

+ HNO3 encer

panaskan

+ AgNO3

Anion Golongan II

Anion Golongan III

Hukum Kelarutan Garam

1) Semua Klorida, Bromida, dan Iodida larut dalam air kecuali garam Pb+2, Ag+, dan Hg2

+2

2) Semua Nitrat, klorat, dan asetat larut dalam air

3) Semua garam K, Na, dan NH4+ larut dalam Air kecuali [Pt(NH4)2Cl6 ], KHC4H4O6,

K3Co(NO2)6 dan Na2H2Sb2O7 agak sukar larut dalam air

4) Semua Oksida dan Hidroksida tidak larut dalam air, kecuali garam dari logam-logam alkali dan beberapa logam seperti Ba, Sr, dan Ca

5) Semua Sulfida tidak larut dalam air, kecuali garam dari logam alkali dan alkali tanah

6) Semua Sulfat larut dalam air dan asam, kecuali garam Ba, Sr dan Pb(II), garam CaSO4 agak sedikit larut dalam air

7) Semua Karbonat, Fosfat, Borat, Oksalat, Kromat, Arsenit, Arsenat, Ferosianida, dan Ferisianida mengendap kecuali garam dari logam-logam alkali, tetapi garam-garam tersebut sedikit larut dalam asam encer

8) Semua Silikat tidak larut dalam air, kecuali garam dari logam-logam alkali

9) Semua Sianida tidak larut dalam air, kecuali garam-garam dari logam alkali dan Hg+2

Analisis Spesifik Anion

Sulfat dan Sulfit

SO4-2 + Ba+2 & HCl

BaSO4

PutihPutih

SO3-2 + + H2O2

SO4-2 + + H2O

+ Ba+2 & HCl

BaSO4

PutihPutih

Analisis Spesifik Anion

Arsenat dan Arsenit

AsO4-3

Magnesia Mixture

MgCl2 : NH4Cl :

NH4OH

MgNH4AsO4

PutihPutih

PutihPutih

PO4-3

++

MgNH4PO4

Ag3AsO4

Ag3PO4

CoklatCoklat

KuningKuning

AgNO3

CH3COOH

AsO4-3

AsO3-3

+ H+ & H2SAs2S5

As2S3

Analisis Kation Analisis Kation Gol IIGol II

AsO3-3 + H+ & H2S As2S3

KuningKuning

Analisis Spesifik Anion

Borat

Na3BO3H3BO3 + Na+ Na2SO4+ H2SO4

Fosfat

PO4-3

H3BO3 + CH3OH (CH3)3BO3 + H+ H2O

(CH3)3BO3 + O2 B2O3 + CO+ CO2 2 + H + H2OEmisi Hijau

+ (NH4)2MoO4 + HNO3 (NH4)3PO4.MoO3+ NH4NO3 + H2O

Kuning Kenari

Analisis Spesifik Anion

Klorida, Bromida, Iodida

Cl- Br- I- + AgNO3 AgCl AgBr AgIPutihPutih Kuning Muda Kuning

+ Cl2

Br2

I2

Coklat

Ungu didalam CCl4

Analisis Spesifik Anion

Sulfida

S-2

H+

H2S + PbNO3 PbSHitamHitam

Nitrat & Nitrit

NO3-NO2

-+ + H2SO4 + + FeSO4 + + H2SO4

+ + Fe2(SO4)3 + + H2ONO

+ + FeSO4

FeSO4NOCincin Coklat dari Cincin Coklat dari Nitrosyl fero-sulfatNitrosyl fero-sulfat

Analisis Spesifik Anion

Asetat

CH3COO- + + SO4-2 + H++ H2SO4 (pekat)

+ C2H5OH + H+ H2O

Etil Asetat

Aroma Pisang Ambon

CH3COOH

CH3COOH CH3COOC2H5

• Suatu zat berwarna putih dan sukar larut dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam HCl atau NaOH. Pada pemeriksaan sistematis terbentuk endapan kuning dalam golongan II. Endapan kuning tersebut mudah larut dalam amonium polisulfida, tetapi sukar larut dalam HCl. Pemeriksaan terhadap golongan yang lain dan demikian juga terhadap anion memberikan hasil negatif.

a. Tentukan zat yang terdapat semula b. Sebutkan suatu reaksi yang sangat sensitif untuk menegaskan hasil

tersebut!


Top Related