ANALISIS SIKAP, KEPUASAN DAN LOYALITAS PETANI
TERHADAP BENIH PADI CIHERANG
(Studi Kasus di Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten
Lampung Timur)
Oleh
ADIK SETIAWATI
15210010
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Program Studi Agribisnis
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)
DHARMA WACANA METRO
2019
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP, KEPUASAN DAN LOYALITAS PETANI TERHADAP
BENIH PADI CIHERANG DI DESA BANARJOYO KECAMATAN
BATANGHARI KABUPETEN LAMPUNG TIMUR
Oleh :
Adik Setiawati
Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas
padi, diantaranya adalah Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Salah satu
desa yang menjalankan Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) adalah Desa
Banarjoyo Kecamatan Batanghari. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalis
sikap petani terhadap penggunaan benih padi Ciherang di Desa Banarjoyo
Kecamatan Batanghari. (2) Menganalisis tingkat kepuasan petani terhadap
penggunaan benih padi Ciherang di Desa Banrjoyo Kecamatan Batanghari. (3)
Menganalisis tingkat loyalitas petani terhadap penggunaan benih padi Ciherang di
Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari.
Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Multiatribut Fishbein untuk
menganalisis sikap petani terhadap benih padi Ciherang, Consumers Satisfaction
Index (CSI) untuk menganalisis kepuasan petani dan Analisis Piramida Loyalitas
untuk menganalisis loyalitas petani. Lokasi dilaksanakan di Desa Banarjoyo
Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Desember 2018. Sampel yang digunakan sebanyak 41
responden.
Hasil perhitungan analisis sikap petani terhadap benih padi ciherang
menggunakan Multiatribut Fishbein menyatakan bahwa benih padi ciherang
memiliki skor total (159,72) yang berarti benih padi tersebut dapat memenuhi
harapan dan kebutuhan petani. Berdasarkan hasil menganalisis tingkat kepuasan
petani terhadap benih padi ciherang di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari
tergolong puas. Hasil perhitungan analisis tingkat loyalitas petani terhadap benih
padi ciherang dengan piramida loyalitas menyatakan bahwa konsumen tipe
Switcher Buyer yaitu terdapat 15 orang atau (36,59%), diikuti pada tipe Habitual
Buyer yaitu terdapat 11 orang atau (26,83%), tipe Satisfied Buyer 0 orang atau
0%, tipe Liking The Brand terdapat 8 orang atau (19,51%) dan tipe Committed
Buyer terdapat 7 orang atau (17,07%).
Keyword : Sikap, Kepuasan, Loyalitas
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skipsi : ANALISIS SIKAP, KEPUASAN DAN
LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH
PADI CIHERANG DI DESA BANARJOYO
KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN
LAMPUNG
Nama Mahasiswa : Adik Setiawati
No. Pokok Mahasiswa : 15210010
Program Studi : Agribisnis
Jurusan : Agribisnis
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ismalia Afriani, S.P,. M.Si Ainul Mardliyah, S.P,. M.Si
NIP. 197504172005012001 NIDN. 0205058102
2. Ketua Jurusan
Dr. Ismalia Afriani, S.P,. M.Si
NIP. 197504172005012001
MENGESAHAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Ismalia Afriani, S.P,.M.Si ..........................
Penguji Utama : Kusmaria, S.P,.M.Si ..........................
Anggota : Ainul Mardliyah, S.P,.M.Si ..........................
2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana
Kota Metro
Ir. Rakhmiati, M.T.A
NIP. 196304081989032001
Lulus Pada Tanggal : 9 Januari 2019
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan di Desa Negararatu Kecamatan
Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur pada
tanggal 18 september 1997 yang merupakan anak ke dua
dari tiga bersaudara. Penulis dilahirkan dari pasangan
Bapak Mustofa dan Ibu Musrinah. Pendidikan Sekolah
Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 3 Negara Ratu pada tahun 2009. Sekolah
Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 1 Batanghari Nuban pada
tahun 2012, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Negeri 1
Raman Utara pada tahun 2015.
Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Agribisnis di
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro. Selama kuliah
penulis aktif dalam kegiatan di dalam kampus. Pada tahun 2016, penulis
melaksanakan Studi Lapang (SL) selama 7 (tujuh) hari di Jogja dan Bandung.
Pada tahun 2018, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapang (KKL) di Joglo
Tani, Sleman, Yogyakarta.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Ayahanda Mustofa dan Ibunda Musrinah tercinta yang telah mengasuh dan
mendidik ku sejak kecil, selalu mendo’akan ku dan telah menjadi motivasi
dalam keberhasilan ku.
2. Kakak ku Pipit Indriani dan adik ku Wahyu Widodo tersayang yang selalu
menghibur dan selalu menanti keberhasilan ku.
3. Iyyan yang selalu memberikan perhatian dan semangat kepada ku dalam
penyusunan Skripsi ini.
4. Sahabat-sahabat ku yang terus memberi semangat dan motivasi dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
5. Almamater ku beserta teman-teman seperjuangan dan dosen-dosen yang telah
membimbing dan mendampingi hingga dapat menyelesaikan studi di STIPER
Dharma Wacana Metro.
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah,6-8)
“Man Jadda Wajada” (barang siapa yang bersungguh-sunggu maka pasti akan berhasil)
”Lakukanlah sekarang. Terkadang “nanti” bisa jadi “tak pernah”
(Adik Setiawati)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Analisis Sikap, Kepuasan dan
Loyalitas Petani terhadap Benih Padi Ciherang di Desa Banarjoyo Kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur” dapat penulis selesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. Rakhmiati, M.T.A. selaku Ketua STIPER yang telah memberikan
dukungan, fasilitas, dan kemudahan-kemudahan dalam kegiatan di STIPER
Dharma Wacana Metro.
2. Ibu Dr. Ismalia Afriani, S.P.,M.Si. selaku Kutua Jurusan Agribisnis dan
selaku pembimbing I, atas segala bimbingan, bantuan, motivasi dan saran
yang sangat berarti hingga selesainya penulisan skripsi ini.
3. Ibu Ainul mardliyah, S.P.,M.Si. selaku pembimbing II, atas segala
bimbingan, bantuan, motivasi dan saran yang sangat berarti hingga selesainya
penulisan skripsi ini.
4. Ibu Kusmaria, S.P,.M.Si. sebagai penelaah, atas segala bimbingan, bantuan,
motivasi dan saran yang sangat berarti hingga selesainya penulisan skripsi.
5. Teman-teman semua yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
hanya bisa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya sehingga skripsi
ini mampu terselesaikan dengan baik.
6. Petani di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
terimakasih atas kerjasamanya kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi sampai dengan selesai.
Semoga amal yang baik akan mendapatkan imbalan yang sesuai dari Allah SWT
Amin. Harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang pertanian, penulis menyadari sepenuhnya
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini semata-mata karena keterbatasan
penulis. Dengan demikian penulis sudah berusaha dengan sungguh-sungguh
dalam penyusunan skripsi ini, tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu saran
masuknya dari semua pihak sangat penulis harapkan.
Metro, 9 Januari 2019
Adik Setiawati
10
DAFTAR ISI
HALAM JUDUL ........................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 9
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 11
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 11
II. TINJAUAN PUSTAKA dan KERANGKA PIKIR
2.1 Karakteristik Benih Padi ................................................................. 12
2.1.1. Deskripsi Benih Padi .......................................................... 12
2.1.2. Padi Ciherang ...................................................................... 13
2.2. Sikap, kepuasan dan loyalitas Konsumen ....................................... 14
2.2.1. Sikap Konsumen ................................................................. 14
2.2.2. Kepuasan Konsumen .......................................................... 17
2.2.3. Konsep Loyalitas Konsumen .............................................. 20
2.2.3.1. Pengukuran Loyalitas Konsumen ......................... 21
2.3. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 24
2.4. Kerangka Pikir ................................................................................ 26
III. METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional ....................................................................... 29
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 30
3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 31
3.3.1. Jenis Data ............................................................................ 31
11
3.3.2. Sumber Data ....................................................................... 31
3.4 Populasi Dan Sampel ....................................................................... 32
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 36
3.5.1 Analisis Multiatribut Fishbein ............................................ 37
3.5.2 Analisis Consumers Satisfaction Index (CSI) .................... 40
3.5.3 Analisis Piramida Loyalitas ................................................. 43
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Wilayah Penelitian ........................................................... 47
4.1.1 Letak Geografis ................................................................... 47
4.1.2 Topografi dan Iklim ............................................................. 47
4.1.3 Potensi Sumer Daya Alam ................................................... 48
4.2. Demografi ........................................................................................ 48
4.2.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur ................................. 49
4.2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ......................... 49
4.2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .............. 50
4.3. Kelembagaan Masyarakat................................................................ 51
4.4. Karakteristik Responden.................................................................. 52
4.4.1. Umur Petani Responden ...................................................... 52
4.4.2. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden ............... 54
4.4.3. Tingkat Pendidikan Petani Responden ................................ 55
4.4.4. Lama Berusahatani Padi Ciherang ....................................... 56
4.5. Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas ......................................... 57
4.5.1. Uji Validitas ......................................................................... 57
4.5.2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 58
4.6. Analisis Sikap Petani Terhadap Benih Padi Ciherang..................... 60
4.6.1. Penilaian Evaluasi Tingkat Kepentingan (ei)
Atribut Benih Ciherang ........................................................ 60
4.6.2. Penilaian Tingkat Kepuasan Terhadap Atribut
Benih Ciherang .................................................................... 66
4.6.3. Sikap Petani Terhadap Penggunaan Benih Padi
Ciherang ............................................................................... 68
4.7. Analisis Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi
Ciherang .......................................................................................... 69
4.8. Analisis Loyalitas Petani Terhadap Benih Padi Ciherang ............... 71
4.8.1. Analisis Switcher Buyer ....................................................... 72
4.8.2. Analisis Habitual Buyer ...................................................... 73
4.8.3. Analisis Satisfied Buyer ....................................................... 74
4.8.4. Analisis Liking The Brand ................................................... 75
12
4.8.5. Analisis Committed Buyer ................................................... 76
V. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 79
6.2 Saran ................................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... xvi
LAMPIRAN .................................................................................................... xvii
13
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, 2015 ...................... 3
2. Realisasi Luas Panen, Produktivitas dan Produksi
Padi Kabupaten Lampung Timur Tahun 2017 ....................................4
3. Sebaran Varietas Padi di Indonesia Tahun 2015 ................................5
4. Data Sebaran Varietas Padi Di Lampung Timur,
Tahun 2017 ..........................................................................................7
5. Data Kelompok Tani Desa Banarjoyo Kec. Batanghari ......................8
6. Nama Seluruh Kelompok Tani dan Jumlah Anggota
Kelompok Tani ..................................................................................32
7. Jumlah Responden Penelitian ............................................................ 35
8. Kriteria indeks kepuasan konsumen .................................................. 41
9. Luas wilayah Desa Banarjoyo dan Peruntukannya ............................ 47
10. Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur di Desa
banarjoyo Kecamatan Batanghari, 2018 ............................................ 48
11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa
Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur, 2018 ....................................................................... 49
12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di
Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur ................................................................................. 50
13. Identitas Petani Responden Berdasarkan Rata-Rata
Tingkat Umur Desa Banarjoyo Kecamatan
Batanghari. ......................................................................................... 52
14. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden .............................. 54
14
15. Identitas Petani Responden Berdasarkan Rata-Rata
Tingkat Pendidikan Tahun 2018 ........................................................ 54
16. Lamanya Petani Responden Berusahatani Padi Ciherang ................. 55
17. Uji Validitas Kepentingan Petani Terhadap Benih Padi
Ciherang ............................................................................................. 57
18. Uji Validitas Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi
Ciherang ............................................................................................. 58
19. Hasil Uji Reliabilitas Kepentingan Petani Terhadap
Benih Padi Ciherang .......................................................................... 59
20. Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Petani Terhadap Benih
Padi Ciherang ..................................................................................... 59
21. Persepsi Responden Terhadap Tingkat Kepentingan
Atribut Benih Padi Ciherang. ............................................................. 61
22. Persepsi Kepuasan Responden Terhadap Atribut
Benih Padi Ciherang .......................................................................... 67
23. Hasil Analisis Sikap Multiatribut Fishbein Terhadap
Benih Padi Ciherang .......................................................................... 68
24. Hasil Analisis Customer Satisfaction Index Benih
Padi Varietas Ciherang ...................................................................... 70
25. Frekuensi dan Persentase Tingkat Loyalitas Konsumen
Terhadap Benih Padi Ciherang .......................................................... 77
15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Piramida Loyalitas Merek ................................................................ 23
2. Kerangka Pikir Analisis Sikap Kepuasan Petani
Terhadap Benih Padi Ciherang ........................................................ 28
3. Piramida Loyalitas Petani Terhadap Benih Padi Ciherang .............. 77
16
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kuisioner Sikap, Kepuasan Dan Loyalitas Petani ............................... 81
2. Identitas Responden ............................................................................ 86
3. Halis Penilaian Kepentingan Petani Terhadap
Benih Padi Ciherang ............................................................................ 88
4. Hasil Penilaan Kepuasan Petani Terhadap Benih
Padi Ciherang ...................................................................................... 89
5. Hasil Penilaian Loyalitas Petani Terhadap Benih
Padi Ciherang ...................................................................................... 90
6. Rekapitulasi analisis Multiatribut Fishbein
kepentingan dan kepuasan petani terhadap benih
padi Ciherang ...................................................................................... 91
7. Rekapitulasi analisis Customer Satisfaction
Indek (CSI) kepuasan petani terhadap benih
padi Ciherang ................................ 93
8. Rekapitulasi analisis Piramida Loyalitas
terhadap keloyalitasan petani menggunakan
benih padi Ciherang ............................................................................ 94
9. Rekapitulasi Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
Terhadap Kepentingan Atribut Benih Padi
Ciherang .............................................................................................. 95
10. Kerapitulasi Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
Terhadap Kepuasan Atribut Benih Padi
Ciherang .............................................................................................. 101
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan adalah kebutuhan pokok yang mendasar bagi kelangsungan hidup
manusia. Jenis tanaman pangan yang utama bagi penduduk Indonesia
adalah padi yang selanjutnya dikonsumsi dalam bentuk beras. Menurut
Nurmalina (2007) beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh
hampir 98% masyarakat Indonesia. Beras juga merupakan komoditas
strategi di Indonesia karena beras mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kestabilan ekonomi dan politik (Purnamaningsih, 2006).
Saat ini, Indonesia masih sering menghadapi masalah pangan seperti adanya
alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman dan industri yang
menyebabkan penurunan produktivitas padi. Selain itu, perubahan musim
yang tidak menentu juga dapat menyebabkan produksi beras menurun
sehingga pemerintah harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi beras nasional. Konsumsi beras akan terus meningkat seiring
dengan laju pertumbuhan penduduk, karena sampai saat ini upaya
diversifikasi pangan pokok (sumber karbohidrat) belum membuahkan hasil
sebagaimana yang diharapkan (Darius, 2010).
2
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas
padi, diantaranya adalah Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN),
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sejak tahun 2008 melakukan kegiatan
P2BN dengan meningkatkan kualitas Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu (SL-PTT), dan Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (UPSUS
PAJALE) pada tahun 2017.
Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang menjalankan Program
Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (2015) Provinsi Lampung adalah salah satu sentra produksi padi di
luar Pulau Jawa dan merupakan penghasil padi terbesar ke tujuh di
Indonesia yaitu dengan produksi sebesar 3. 641. 895 ton pada tahun 2015.
Terdapat 3 daerah sentra produksi padi di Provinsi Lampung, yaitu
Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten
Lampung Timur, ketiga daerah tersebut merupakan penghasil padi terbesar
di Provinsi Lampung. Data luas panen, produksi dan produktivitas tanaman
padi di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 1.
3
Tabel 1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, 2015.
Kabupaten Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Lampung Barat 23.858 115.656 48,47
Tanggamus 52.335 297.164 56,78
Lampung Selatan 96.356 505.859 52,50
Lampung Timur 112.750 575.713 51,06
Lampung Tengah 153.127 825.548 53,91
Lampung Utara 39.619 182.785 46,14
Way Kanan 37.817 174.670 46,19
Tulang Bawang 50.108 235.599 47,02
Pesawaran 32.864 176.440 53,69
Pringsewu 23.631 140.983 59,66
Mesuji 40.359 183.655 45,51
Tulang Bawang Barat 18.747 94.296 50,30
Pesisir Barat 18.341 88.736 48,38
Bandar Lampung 1.678 9.704 57,83
Metro 5.676 35.077 61,80
Provinsi Lampung 707.266 3641.895 51,49
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi lampung, 2015.
Berdasarkan tabel 1 Terlihat bahwa Kabupaten Lampung Timur merupakan
penghasil padi terbesar kedua di Provinsi Lampung yaitu dengan produksi
padi sebesar 575.713 ton dari luas lahan 112.750 Ha pada tahun 2015.
Kabupaten Lampung Timur masih memiliki potensi dalam meningkatkan
produksi dan luas area panen tanaman padi. Salah satu daerah yang menjadi
sentra produksi padi di Kabupaten Lampung Timur adalah Kecamatan
Batanghari. Realisasi luas panen, produktivitas dan produksi padi per
kecamatan di Kabupaten Lampung Timur tahun 2017 dapat dilihat pada
Tabel 2.
4
Tabel 2. Realisasi Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Kabupaten
Lampung Timur Tahun 2017
Kecamatan Panen
(Ha)
Produktivitas
(ku/Ha) Produksi (Ton)
Metro Kibang 647 42,94 2.778
Batanghari 8.057 58,48 47.117
Sekampung Udik 8.185 52,32 42.822
Marga Tiga 1.071 50,95 5.457
Sekampung Udik 4.033 53,08 21.407
Jabung 13.828 53,67 74.215
Pasir Sakti 10.983 55,6 61.065
Waway Karya 7.368 53,47 39.398
Marga Sekampung 482 52,55 2.533
Labuhan Maringgai 7.081 55,67 39.420
Mataram Baru 4.136 52,6 21.755
Bandar Sribawono 4.432 57,09 25.303
Melinting 2.400 56,5 13.560
Gunung Pelindung 2.819 53,22 15.003
Way Jepara 5.031 53,65 26.992
Braja Selebah 7.024 52,21 36.673
Labuhan Ratu 2.589 55,65 14.408
Sukadana 5.434 53,79 29.232
Bumi Agung 2.292 52,65 12.066
Batanghari Nuban 5.525 53,88 29.769
Pekalongan 4.995 54,5 27.221
Raman Utara 9.719 56,12 54.541
Purbolinggo 6.142 55,6 34.150
Way Bungur 4.385 53,24 23.344
Jumlah 128.658 54,43 700.227
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Lampung Timur, 2017.
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa Kecamatan Batanghari memiliki
produktivitas padi tertinggi yaitu sebesar 58,48 ku/ha dengan luas panen
8.057 ha. Dengan demikian, Kecamatan Batanghari merupakan salah satu
wilayah yang berpotensi untuk menjalankan Program Peningkatan Beras
Nasional (P2BN) oleh pemerintah. Salah satu cara untuk meningkatkan
5
produksi padi adalah dengan menyediakan input produksi yang baik dan
benar, salah satunya adalah benih. Benih merupakan salah satu input
produksi yang sangat penting dalam budidaya padi. Peningkatan
produktivitas tanaman padi yang diupayakan melalui perbaikan mutu benih,
diantaranya dengan mengsosialisasikan penggunaan benih padi varietas
unggul (bersertifikat).
Benih unggul bersertifikat terutama dihasilkan oleh badan pembenihan
milik negara perusahaan BUMN yaitu PT. Sang Hyang Seri. Produsen benih
swasta umumnya memproduksi benih padi hibrida, sedangkan produsen
BUMN memproduksi benih unggul padi baik konvensional maupun hibrida.
Sebaranvarietas padi tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Sebaran Varietas Padi di Indonesia Tahun 2015
Varietas Luas Tanaman Nasional
Hektar Persentase (%)
Ciherang 4.226.725 30,44
IR 64 1.622.650 11,69
Mekongga 1.516.701 10,92
Varietas Lokal 1.333.961 9,61
Situ Bagendit 905.766 6,52
Cigeulis 614.867 4,43
Ciliwung 496.767 3,58
IR 42 238.383 1,72
Inpari 13 208.477 1,50
Cibogo 199.188 1,43
Inpari 428.023 3,08
Inpara 135.024 0,97
Inpago 19.319 0,14
Hibrida 11.306 0,08
Varietas Lain 1.928.305 13,89
Jumlah 13.885.463 100, 00
Sumber : Balai Besar Penelitian Padi, 2016.
6
Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa varietas Ciherang merupakan benih padi
paling banyak ditanam petani hingga mencapai 30,44 persen, diikuti oleh
IR64 11,69 persen, Mekongga 10,92 persen, Varietas Lokal 9,61 persen
dan Situ Bagendit 6,52 persen di seluruh Indonesia pada tahun
2015.Banyaknya varietas unggul yang dikeluarkan pemerintah, tentunya
berdampak terhadap perilaku petani dalam pemilihan benih yang akan
ditanamnya.
Banyaknya varietas benih yang dihasilkan hanya sedikit yang diadopsi oleh
petani, hal ini dikarenakan tidak memperhatikan prefensi dan persepsi
petani tentang varietas tersebut. Sikap merupakan hak yang mendasar dalam
membentuk perilaku dan sangat mempengaruhi proses keputusan oleh
konsumen. Menurut Engel et al (1994) sikap merupakan evaluasi
menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara
menguntungkan secara konsisten dengan obyek atau alternatif yang
diberikan. Petani sebagai pelaku utama usaha pertanian, memiliki sikap dan
kepuasan yang berbeda-beda terhadap varietas benih yang dipilihnya.
Namun, berbeda dengan para petani di Desa Banarjoyo Kecamatan
Batanghari, petani disana sebagian besar menanam benih padi dengan
varietas yang sama. Data persebaran varietas padi di Lampung Timur dapat
dilihat pada tabel 4.
7
Tabel 4. Data Sebaran Varietas Padi di Lampung Timur, Tahun 2017
NO. Kecamatan Luas Tanam
(Ha)
Varietas (Ha)
Ciherang Invari Hibrida
1 Metro Kibang 629 321 183 125
2 Batanghari 4.524 2.711 998 815
3 Sekampung 7.949 3.899 2.561 1.489
4 Marga Tiga 1.901 1.003 324 574
5 Sekampung Udik 4.205 2.180 1.602 423
6 Jabung 16.711 9.821 4.522 2.368
7 Pasir Sakti 12.794 6.788 4.321 1.685
8 Waway Karya 7.561 2.766 2.544 2.251
9 Marga Sekampung 705 209 245 251
10 Labuhan Maringgai 7.670 3.955 2.100 1.615
11 Mataram Baru 3.594 1.894 1.203 497
12 Bandar Sribawono 3.949 1.744 1.003 1.202
13 Melinting 2.346 1.005 800 541
14 Gunung Pelindung 3.265 2.008 974 283
15 Way Jepara 5.753 2.477 1.756 1.520
16 Braja Selebah 6.315 2.355 1.832 2.128
17 Labuhan Ratu 3.301 1.542 1.002 757
18 Sukadana 7.502 3.872 2.112 1.518
19 Bumi Agung 2.292 1.310 450 532
20 Batanghari Nuban 6.083 2.309 1.588 2.186
21 Pekalongan 4.530 1.805 1.309 1.416
22 Raman Utara 8.057 3.891 2.771 1.395
23 Purbolinggo 3.023 1.864 944 215
24 way Bungur 2.887 1.088 994 805
Jumlah 127.546 62.817 38.138 26.591
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Lampung Timur, 2017.
Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa Kecamatan Batanghari merupakan
urutan kedelapan dalam menanam benih padi Ciherang, dengan luas
tanaman yaitu sebanyak 2.711 Ha pada tahun 2017. Para petani lebih
memilih menanam benih padi dengan varietas Ciherang dari pada varietas
padi unggul lainnya, dengan alasan padi varietas Ciherang ini memiliki
karakteristik umur tanamannya cukup singkat yaitu 116 hingga 125 hari,
8
tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 serta tahan
terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV (Deptan, 2009). Benih varietas
padi Ciherang ini diberi oleh pemerintah dalam bentuk subsidi melalui
kelompok tani yang berada di Desa Banarjoyo yang merupakan daerah yang
menjadi pusat kegiatan serta tempat perputaran hasil pertanian di
Kecamatan Batanghari tersebut (BPP, 2017). Data Kelompok Tani Desa
Banarjoyo Kecamatan Batanghari dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Data Kelompok Tani Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari,
Tahun 2017
No. Kelompok Tani Luas Tanam (Ha)
1 Lestari I 23
2 Lestari II 14
3 Lestari III 15.5
4 Lestari IV 8.5
5 Lestari V 13
6 Lestari VI 20.75
7 Lestari VII 20.5
8 Lestari VIII 14.5
9 Suka Makmur 14.5
10 Suka Makmur I 9.75
11 Suka Makmur II 12.25
12 Suka Makmur III 8.25
13 Suka Makmur IV 20.5
14 Bina Karya 12
15 Sejahtera 8.5
16 Mitra Tani 28
17 Jaya Sakti 12.5
18 Suka Jaya 18
19 Tunas Muda 13.5
20 R A S 14.5
21 Jaya Makmur 21.5
Jumlah 323.5
Sumber : RDKK Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari, 2017.
9
Adanya Kelompok Tani ini dapat membantu pemerintah agar lebih mudah
dalam menyalurkan bantuan-bantuan pertanian, sehingga lebih tepat
sasaran. Salah satu fungsi kelompok tani bagi petani adalah sebagai kelas
belajar yang berarti sebagai tempat atau wadah belajar mengajar bagi
anggota guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Maka
dari itu, hasil dari penelitian ini dapat menjadi suatu bahan pertimbangan
untuk program yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten Lampung Timur
maupun pihak produsen benih padi untuk sekarang maupun kedepannya.
1.2 Rumusan Masalah
Permintaan beras meningkat seiring pertumbuhan penduduk, pertumbuhan
ekonomi, daya beli masyarakat dan perubahan selera. Peningkatan
produktivitas beras nasional diwujudkan dengan menjalankan Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yang telah dicanangkan oleh
pemerintah. Dalam program ini pemerintah melakukan kerjasama dengan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Sang Hyang Seri yang berlokasi di
Kecamatan Pekalongan untuk pengadaan benih padi Ciherang. Padi varietas
Ciherang ini telah banyak digunakan oleh petani di Kabupaten Lampung
Timur, salah satu contoh desa yang menanam benih tersebut adalah Desa
Banarjoyo yang dijadikan tempat pusat kegiatan serta untuk perputaran hasil
pertanian (BPP, 2017).
Benih ini diberi pemerintah dalam bentuk subsidi dengan harapan dapat
mengurangi biaya produksi. Namun, pada kenyataannya petani mempunyai
10
perbedaan sikap, kepuasan dan loyalitas terhadap penggunaan benih. Sikap
petani terhadap penggunaan benih padi Ciherang tergantung dari atribut-
atribut yang dimiliki produk. Sikap menentukan rasa suka atau tidak suka
terhadap suatu produk, sehingga petani mampu menentukan produk yang
akan dibelinya. Hasil dari evaluasi tersebut petani akan merasa puas atau
tidak puas terhadap penggunaan produk tersebut. Penggunaan produk hasil
pengalaman mereka mampu memberi gambaran tentang mungkin tidaknya
seseorang pelanggan beralih ke produk lain. Dengan mengetahui kondisi
tersebut petani dapat mengevaluasi benih tertentu dalam memenuhi
kebutuhan mereka. Sehingga diperlukan analisis sikap, kepuasan dan
loyalitas petani terhadap penggunaan benih padi Ciherang di Desa
Banarjoyo Kecamatan Batanghari ini harus dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini
antara lain :
1. Bagaimana sikap petani terhadap penggunaan benih padi Ciherang di
Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
2. Bagaimana tingkat kepuasan petani terhadap penggunaan benih padi
Ciherang di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung
Timur.
3. Bagaimana tingkat loyalitas petani terhadap penggunaan benih padi
Ciherang di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupeten
Lampung Timur.
11
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalis sikap petani terhadap penggunaan benih padi Ciherang di
Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
2. Menganalisis tingkat kepuasan petani terhadap penggunaan benih padi
Ciherang di Desa Banrjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung
Timur.
3. Menganalisis tingkat loyalitas petani terhadap penggunaan benih padi
Ciherang di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung
Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
1. Sebagai masukan bagi pemerintah dan pihak terkait lainnya mengenai
sikap dan kepuasan petani terhadap varietas ciherang di Kabupaten
Lampung Timur guna menunjang program pemerintah.
2. Dapat memberikan masukan dan sumber informasi bagi perusahaan
untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen sehingga dapat disusun
suatu strategi pemasaran yang tepat.
3. Pembaca pada umumnya, dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya.
12
II. TINJAUAN PUTAKA DAN KERANGKA PIKIR
2.1 Karakteristik Padi
2.1.1 Deskripsi Benih Padi
Benih adalah biji tumbuhan yang berasal dari bakal biji yang
dibuahi,digunakan manusia untuk tujuan pertanaman, sebagai sarana untuk
mencapai produksi maksimum dan lestari melalui pertanaman yang jelas
identitas genetiknya dan homogen kinerja staminanya (Sadjad, 1993).
Menurut Undang-Undang No 12 tahun 1992 dan PP No 44 tahun 1995 yang
dimaksud dengan benih adalah semua bentuk bahan tanaman dari proses
generatif berupa biji maupun vegetatif seperti stek, cangkok, umbi dan lain-
lain.
Menurut Badan Standardisasi Nasional (2003) Benih Padi adalah bahan
tanaman (Planting material) hasil perkembangbiakan tanaman padi secara
generatif yang digunakan untuk produksi benih atau produksi tanaman.
Benih yang bermutu harus memenuhi kriteria enam tepat varietas, tepat
mutu, tepat jumlah, tepat waktu, tepat tempat, tepat harga, dan tepat
pelayanan (Sadjad, 1993).
Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (1999)
syarat benih bermutu diantaranya :
13
1. Murni dan diketahui nama varietasnya.
2. Daya tumbuhnya tinggi (minimal 80%).
3. Biji sehat, bernas, mengkilat, tidak keriput dan dipanen dari tanaman
telah matang.
4. Dipanen dari tanaman yang sehat, tidak terkene penyakit virus.
5. Tidak terinfeksi cendawan, bakteri dan virus.
6. Bersih, tidak tercampur biji tanaman lain atau biji rerumputan.
Menurut Nugraha dan Sayaka (2004) benih padi yang digunakan petani
bersumber dari dua sektor yaitu sektor formal dan informal. Benih yang
bersumber dari sektor formal dibagi menjadi dua kategori, yaitu sektor
publik(BUMN) dan swasta, sedangkan Sektor informal dikelompokkan
menjadi dua, yaitu petani yang menggunakan benih dari hasil panennya
sendiri dan hasil panen petani lain.
2.1.2 Padi Ciherang
Padi Ciherang merupakan hasil persilangan antara varietas padi IR64
dengan varietas/galur lain yaitu IR18349-53-1-3-1-3/3. Padi Ciherang
memiliki karakteristik umur tanamannya cukup singkat yaitu 116 hingga
125 hari, bentuk tanaman tegak, tingginya mencapai 107 hingga 115 cm,
menghasilkan anakan produktif 14 hingga 17 batang, warna kaki hijau,
warna batang hijau, warna daun hijau, posisi daun tegak, bentuk gabah
panjang ramping, warna gabah kuning bersih, kerontokan sedang, kerebahan
sedang, bobot 1000 butir 27 hingga 28 gram, rata-rata produksi 5 hingga 8.5
14
ton/ha (Suprihatno et al, 2010). Biji padi cv. Ciherang juga memiliki daya
regenerasi yang tinggi (69%) dan tidak berbeda nyata dengan daya
regenerasi padi Japonica cv. T-309 (87%) (Purnamaningsih, 2006).
Padi Ciherang disukai para petani dan sebagian masyarakat karena sebagian
sifat IR64 juga dimiliki oleh Ciherang seperti struktur nasinya yang pulen,
bentuk beras panjang dan ramping, warna gabah kuning bersih dengan
tingkat kerontokan sedang relatif memudahkan petani dalam proses
perontokan (Rozakurniati, 2010). Selain itu padi Ciherang ini tahan terhadap
wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3. Tahan terhadap hawar
daun bakteri strain III dan IV. Baik ditanam dilahan sawah irigasi dataran
rendah sampai 500 m dpl (Departemen Pertanian, 2009).
2.2 Sikap, Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
2.2.1 Sikap Konsumen
Sikap sangat berperan untuk menentukan pengambilan keputusan
pembelian. Menurut Rangkuti (2008) sikap merupakan hasil evaluasi yang
mencerminkan rasa suka atau tidak suka terhadap suatu objek, sehingga
dengan mengetahui hasil evaaluasi tersebut, dapat diduga seberapa besar
potensi pembeliannya. Berdasarkan potensi tersebut, tenaga pemasar dapat
menyususn strategi yang lebih efektif. Menurut (Engel et al,1994) Sikap
adalah suatu evaluasi menyeluruh berkenaan dengan objek atau alternatif
yang diberikan yang memungkinkan orang berespon dengan cara
menguntungkan atau tidak menguntungkan.
15
Menurut Setiadi (2008) Keyakinan-keyakinan dan pilihan konsumen atas
suatu merek adalah merupakan sikap konsumen, dimana merek akan
mempengaruhi apakah konsumen jadi membeli atau tidak. Sikap adalah
kecenderungan yang dipelajari untuk berprilaku dengan cara yang
menyenagkan atau tudak menyenangkan untuk objek tertentu (Schiffman
dan Kanuk, 2008).
Tiap sikap mempunyai tiga aspek yaitu (Ahmadi, 2002):
a. Aspek Kognitif
Yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal fikiran. Ini berarti
berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan serta harapan-harapan
individu tentang obyek atau kelompok obyek tertentu.
b. Aspek Afektik
Berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti
ketakutan, kedengkian, simpati antipati dan sebagainya yang ditujukan
kepada obyek-obyek tertentu.
c. Aspek Konatif
Berwujud proses tendensi/ kecenderungan untuk berbuat sesuatu objek.
Menurut Setiadi dan Rangkuti (2008), mengklasifikasikan sikap menjadi empat
fugsi yaitu fungsi utilitarian, fungsi ekspresi nilai, fungsi mempertahankan ego,
fungsi pengetahuan.
1. Fungsi Utilitarian
Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar
imbalan dan hukuman.Seseorang menyukai suatu produk karena ingin
16
memperoleh manfaat dari produk tersebut, Contoh : sesorang menyukai
buah-buahan karena mengandung serat yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan dan kebugaran konsumen.
2. Fungsi Ekspresi Nilai
Merupakan kemampuan merek produk tertentu mengekspresikan nilai-
nilai yang ada pada dirinya, Contoh : Sikap seseorang yang lebih senang
belanja pakaian dibutik yang menggambarkan kelas sosial seseorang.
Butik selalu diasosiasikan dengan tempat penjualan pakaian baik dan
mewah.
3. Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan konsumen cenderung untuk melindunginya
dari tantangan eksternal maupun perasaan internal atau sikap untuk
melindungi citra diri seseorang, Contoh : Seseorang selalu menggunakan
sepatu bertumit tinggi agar mengurangi rasa minder dan meningkatkan
kepercayaan diri.
4. Fungsi Pengetahuan
Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu
banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya, contoh : Poster suatu
produk sayuran tertentu berusaha mengubah sikap konsumen dengan
meningkatkan pengetahun mengenai manfaat konsumsi sayur berwarna.
Peningkatan pengetahuan konsumen diharapkan dapat membantu
17
mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah
informasi yang diperolehnya.
2.2.2 Kepuasan Konsumen
Pada proses keputusan pembelian, konsumen yang mengkonsumsi suatu
produk tentu tidakakan berhenti pada proses konsumsi saja. Konsumen akan
melakukan evalusi pasca konsumsi. Hasil dari evaluasi tersebut konsumen
merasa puas atau tidak terhadap konsumsi produk atau merek tertentu.
Kepuasan konsumen didefenisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi
konsumen terhadap suatu alternatif yang dipilih apakah melebihi atau tidak
melebihi harapannya sedangkan ketidakpuasan adalah hasil dari harapan
yang diteguhkan secara negatif (Engel et al, 1994).
Kotler (2005) mengemukakan kepuasan pelanggan adalah perasaan senang
atau kecewa yang muncul dari pelanggan setelah membandingkan kinerja
produk dengan hasil yang diharapkan konsumen. Jika kinerja dibawah
harapan, maka pelanggan merasa tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan
maka pelanggan akan puas.
Kepuasan dan ketidakpuasan dibagi dalam tiga bentuk (Engel et al, 1995)
yaitu :
1. Diskonfirmasi positif adalah kinerja (hasil) yang diperoleh lebih baik
daripada yang diharapkan.
2. Konfirmasi sederhana adalah hasil sama dengan apa yang diharapkan.
18
3. Diskonfirmasi negatif adalah hasil yang diperoleh lebih buruk dari apa
yang diharapkan.
Diskonfirmasi positif menghasilkan respon kepuasan karena hasil yang
diperoleh lebih baik daripada yang diharapkan sedangkan konfirmasi
sederhana menyiratkan respon yang lebih netral yang tidak positif atau
negatif secara ekstrem. Semakin baik kinerja suatu produk tertentu akan
lebih mempengaruhi niat pembelian ulang dan kepuasan pelanggan.
Menurut Rangkuti (2008) kepuasan pelanggan dapat diukur dengan cara
sebagai berikut :
1. Tradisional Approach
Konsumen diminta memberikan penilaian pada masing masing indikator
produk yang mereka amati umumnya menggunakan skala likert, yaitu
memberikan peringakat dari satu (sangat tidak puas) sampai lima (sangat
puas) selanjutnya konsumen juga diminta memberikan penilaian atas produk
atau jasa tersebut secara keseluruhan. Skala likert adalah skala yang
digunakan mengukur variabel penelitian untuk fenomena sosial spesifik,
seperti sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang.
2. Analisis Secara Deskriptif
Analisis deskriptif umumnya digunakan untuk memberikan informasi
mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data demografi
responden. Mengukur kepuasan pelannggan secara deskriptif misalnya
membandingkan hasil kepuasaan tahun lalu dengan tahun ini, maka
19
diperlukan analisis statistik secara deskriptif diantarannya dengan
perhitungan nilai rata-rata, nilai distribusi, standar deviasi, serta koefisien
korelasi antar variabel penelitian.
3. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan ini paling sering digunakan untuk mengukur kepuasan
pelanggan. Caranya responden diminta untuk memberikan penilaian
terhadap sebuah produk. Metode yang digunakan yaitu Costumers
Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan
konsumen secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari
atribut-atribut produk jasa.
Cara untuk mengukur Consumen Satisfaction Index dilakukan melalui 5
tahap, yaitu :
a. Means Importan Factor (MIS) dan Means SatisfactionScore (MSS).
b. Membuat Weight Factor (WF).
c. Membuat Weight Score (WS).
d. Weight Average Total (WAT).
e. Menentukan nilai CSI.
Mengukur kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam
rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan
pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian mana yang
membutuhkan peningkatan. Kepuasan konsumen selalu menjadi fokus
perhatian para akademisi dan praktisi pemasaran. Perhatian tersebut berasal dari
20
sebuah filosofi yang menyatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan
perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan tersebut dalam
memberikan apa yang diinginkan konsumen (Sarah, 2014).
Yelkur (2000) berpendapat bahwa kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh
elemen-elemen penting dalam bauran pemasaran. Sejalan dengan hal tersebut
Mohammad et al. (2012) juga menyatakan bahwa alat pemasaran produk,
harga, tempat, dan promosi adalah variabel pemasaran yang dapat dikontrol
untuk memuaskan pelanggan terbaik di pasar sasaran. Rachmawati (2011)
juga menyatakan bahwa kepuasan konsumen terhadap suatu produk dapat
terwujud salah satunya dengan dukungan sistem pemasaran yang baik
melalui bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, dan
tempat. Faktor yang ada dalam bauran pemasaran merupakan variabel yang
diharapkan mampu menciptakan kepuasan pelanggan dan berujung pada
loyalitas pelanggan. Variabel-variabel yang terdapat di 4p yaitu produk
yang meliputi (produktivitas, tahan hama dan penyakit, dan umur tanaman),
harga (harga benih, harga gabah basah, dan harga gabah kering), promosi
(ketersediaan demplot dilapangan, promosi perusahaan dan pedoman
umum/petunjuk), dan tempat yang meliputi (kemudahan dalam akses benih,
stok benih, dan kemudahan dalam menjual gabah).
2.2.3 Konsep Loyalitas Konsumen
Loyalitas adalah pembentukan sikap dan pola prilaku seseorang konsumen
terhadap pembelian dan penggunaan produk hasil dari pengalaman mereka
21
sebelumnya (Griffin, 2005). Menurut Aaker (1997) loyalitas merek adalah
suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini
mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang
pelanggan beralih ke produk merek lain, terutama jika didapati adanya
perubahan pada merek tersebut, baik menyangkut harga maupun atribut lain.
Terciptanyakepuasaan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya
hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis
sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya
kesetiaan terhadap merek serta membuat suatu rekomendasi dari mulut ke
mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono,
2000).
Menurut Setiawan (2011) Pelanggan yang loyal adalah orang yang :
a. Melakukan pembelian berulang secara teratur.
b. Membeli antarlini produk dan jasa.
c. Mereferensikan kepada orang lain.
d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing-pesaing.
2.2.3.1 Pengkuran Loyalitas Konsumen
Pengukuran loyalitas konsumen dilakukan dengan membagi konsumen
kedalam beberapa tingkatan loyalitas yang dapat memperlihatkan posisi
konsumen dalam loyalitasnya terhadap suatu merek.
22
Menurut Aaker (1997), loyalitas konsumen diukur berdasarkan tingkatan
sebagai berikut :
1. Switcher buyer
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas yang paling dasar. Konsumen
yang semakin sering berpindah dari satu merk ke merk lain,
mengindikasikan bahwa konsumen sama sekali tidak loyal pada merk
tersebut. Dalam hal ini konsumen menganggap merk memegang peranan
yang kecil dalam keputusan pembelian. Konsumen yang masuk dalam
tingkatan ini adalah konsumen yang sensitif terhadap perubahan harga
produk dan ciri paling jelas pada tingktan ini adalah konsumen membeli
suatu merk karena harganya yang murah sehingga banyak konsumen lain
yang membeli merk tersebut.
2. Habitual buyer
Konsumen habitual buyer adalah konsumen yang mengkonsumsi suatu
produk hanya berdasarkan kebiasaan selama ini, sehingga tidak ada alasan
yang kuat baginya untuk membeli merk produk lain atau berpindah merk,
terlebih jika peralihan tersebut membutuhkan pengorbanan seperti usaha,
biaya, atau pengorbanan lain. Konsumen pada kategori ini adalah konsumen
yang tidak mempertimbangkan switching cost yang harus ditanggunya
sebagai akabat dari perubahan merek produk yang dibelinya. Konsumen
pada tingkatan ini termasuk konsumen yang puas dalam mengkonsumsi
23
suatu merk produk atau setidaknya tidak mengalami ketidakpuasan dalam
mengkonsumsi suatu produk.
3. Satisfied Buyer
Konsumen pada tingkatan ini, adalah konsumen dalam kategori yang puas
dengan merk yang mereka konsumsi. Walaupun demikian pelanggan dapat
saja berpindah menggunakan merk lain dengan mempertimbangkan
Switching cost (biaya peralihan), seperti waktu, biaya, atau risiko yang
timbul akibat tindakan peralihan merk tersebut.
4. Liking the brand
Konsumen pada tingkatan ini adalah pembeli yang sungguh sungguh
menyukai merk tersebut. Rasa suka didasari oleh asosiasi yang berkaitan
dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merk itu sebelumnya,
atau persepsi kualitas yang tinggi. Pada tingkatan ini didapatkan rasa
emosianal terkait pada merk tertentu.
5. Committed buyer
Konsumen pada tingkatan ini merupakan pembeli yang setia. Konsumen
memiliki kebangaan mengkonsumsi merk tersebut. Bahkan penggunaan
merk tersebut menjadi sangat penting baik dari segi fungsi maupun sebagai
ekspresi mengenai siapa sebenarnya penggunanya. Ciri konsumen
committed buyer adalah tindakan pembeli untuk merekomendasikan atau
mempromosikan merk yang digunakan kepada orang lain.
24
Gambar 1 Piramida Loyalitas merek
Sumber : Aaker (1997) dalam (Saor, 2014)
Gambar 1 merupakan gambar piramida terbalik. Dari piramida loyalitas
tersebut terlihat bahwa porsi terbesar konsumen berada pada tingkatan
committed buyer. Selanjutnya porsi terbesar kedua adalah liking the brand,
ketiga satisfied buyer, selanjutnya hingga porsi terkecil ditempati oleh
switcher buyer. Aaker (1997) menyatakan bahwa semua elemen brand
loyalty yang telah dihitung dapat dirangkum dalam satu kesatuan yang
berbentuk piramida. Tiap tingkatan brand loyalty mewakili tantangan
pemasar yang berbeda dan mewakili tiap aset yang berbeda. Merek brand
loyalty yang baik adalah yang membentuk piramida terbalik, yang
menggambarkan semakin tinggi kualitas brand loyalty, luas piramida
semakin besar, yang artinya kuantitas konsumennya juga semakin besar.
2.3 Penelitian Terdahulu
Abdurachman (2011) melakukan peelitian yang berjudul Analisis Sikap dan
Kepuasn Petani Terhadap Benih Padi Hibrida di Kecamatan Cigombong
Commited Buyer
Liking The Brand
satisfied Buyer
Habitual Buyer
Switcher Buyer
25
Kabupaten Bogor. Hasil analisis Costumers Satisfaction Index (CSI)
menunjukkan bahwa benih padi hibrida varietas Intani 2 memperoleh skor
sebesar 49,59 persen yang dianggap termasuk dalam kategori biasa atau
netral. Sedangkan CSI pada benih padi inbrida varietas Ciherang ialah 75,87
persen atau termasuk kedalam kategori puas.
Koes (2013) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sikap, Kepuasan
dan Loyalitas Petani terhadap Penggunaan Benih Unggul Jagung Komposit
di 13 Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil analisis SEM dengan model
kepuasan dan loyalitas petani dalam menggunakan benih unggul jagung
komposit menunjukkan bahwa variabel kepuasan memiliki hubungan
terhadap loyalitasnya yaitu: melakukan pembelian berulang dan bersedia
merekomendasikan kepada pihak lain untuk menggunakan benih jagung
komposit.
Saor (2014) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Sikap, Kepuasan,
Dan Loyalitas Petani Terhadap Benih Padi Hibrida Di Kecamatan Cibeber
Kabupaten Cianjur.Berdasarkan hasil analisis sikap diantara jenis padi yang
dibandingkan, menunjukkan sikap petani responden terhadap benih padi
Ciherang dan IR64 cenderung lebih baik (lebih disukai) dan lebih mampu
memenuhi harapan dan kebutuhan petani dibandingkan dengan benih padi
hibrida WM 04 SHS. Hasil perhitungan dari Customer Satisfaction Index (CSI)
atau indeks kepuasan konsumen menunjukkan bahwa kepuasan terhadap
penggunaan benih padi Ciherang dan IR64 lebih tinggi dibandingkan hibrida
WM 04 SHS.
26
Syamsiah (2016) melakukan penelitian yang berjudul Sikap dan Prefensi Petani
Terhadap Penggunaan Benih Padi Varietas Unggul di Kabupaten Subang Jawa
Barat. Berdasarkan analisis sikap multiatribut Fishbein menunjukkan bahwa
secara keseluruhan varietas IR42 memperoleh nilai lebih tinggi. Hal ini berarti
bahwasikap petani responden lebih menyukaivarietas IR 42 dibandingkan
Ciherang dan IR64. Alasan petani responden lebih menyukai varietas
IR42,karena mempunyai keunggulan pada atribut harga jual yang tinggi,
produktivitas tinggi, kemudahan dalam menjual gabah, daya tumbuh yang
tinggi dan efesien dalam penggunaan pupuk.
2.4 Kerangka Pikir
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menjamin ketersediaan beras,
diantaranya adalah Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN),
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sejak tahun 2008 melakukan kegiatan
P2BN dengan meningkatkan kualitas Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu (SL-PTT). Langkah awal untuk meningkatkan produksi padi adalah
dengan menyediakan input produksi yang baik dan benar, salah satunya
adalah benih.
Pemerintah melalui program P2BN menyediakan benih padi yang
bersubsidi dengan harapan dapat mengurangi biaya produksi petani. Namun,
jika benih padi bersubsidi tidak memenuhi kriteria petani maka petani akan
enggan untuk menanamnya. Perilaku petani terhadap penggunaan benih
padi Ciherang tidakterlepas dari kondisi demografi, ekonomi, budaya,
27
keluarga, psikologi, dan faktorfaktor lainnya.Kepuasan petani terhadap
penggunaan padi Ciherang tergantung dariatribut-atribut yang dimiliki
produk.
Atribut-atribut yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
produktivitas, tahan hama penyakit, umur tanaman, harga benih, harga jual
gabah basah, harga jual gabah kering, kemudahan dalam akses benih, stok
benih, kemudahan menjual gabah, ketersediaan demplot dilapangan,
promosi perusahaan, dan pedoman umum/ petunjuk teknis. Penentuan
atribut tersebut mengacu pada 4P (Price, Product, Place, dan Promotion),
serta penelitian terdahulu, dimana disesuaikan dengan topik penelitian.
Dalam penelitian ini saya akan menggunakanmodel sikap multiatribut
Fishbein untuk mengukur sikap petani terhadap atribut-atribut benih padi.
Untuk mengukur tingkat kepuasan petani secara menyeluruh terhadap
varietas Ciherang digunakan Costumer Satification Index (CSI) yang akan
mengukur tingkat kepuasan dengan mengukur tingkat kepentingan dan
kepuasan sedangkan untuk mengidentifikasi proses loyalitas petani benih
padi Ciherang saya menggunakan analisis Piramida Loyalitas.
28
Gambar 2. Kerangka Pikir Analisis Sikap Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi
Ciherang.
Peningkatan produksi padi dengan menjalankan program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (PPBN) menggunakan
padi Ciherang
Produk (Product)
1. Produktivitas
2. Tahan hama penyakit
3. Umur tanaman
Harga (Price)
4. Harga benih
5. Harga jual gabah basah
6. Harga jual gabah kering
Tempat (Plate)
7. Kemudahan dalam akses benih
8. Stok benih
9. Kemudahan menjual gabah
Promosi (Promotion)
10. Ketersediaan demplot dilapangan
11. Promosi perusahaan
12. Pedoman umum/ petunjuk teknis
Sikap konsumen Analisis
Multiatribut
Fisbein
Loyalitas konsumen Kepuasan konsumen
Implikasi Manajerial
Piramida
Loyalitas
Consumers
Satisfaction
Index (CSI)
29
III. METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi
ruang lingkup variabel yang digunakan, untuk mendapatkan data dan
menganalisis data yang ada kaitannya dengan tujuan penelitian.
1. Petani Responden adalah petani yang melakukan usahatani dengan
menanam benih padi bervarietas Ciherang.
2. Produktivitas adalah kemampuan tanaman padi untuk menghasilkan
gabah persatuan luas tertentu.
3. Tahan hama penyakit adalah kemampuan tanaman padi untuk bertahan
dariberbagai gangguan hama dan penyakit yang menyerang. Hama
sepertiwereng coklat biotipe 1, 2, dan 3, penyakit seperti hawar daun
bakteri.
4. Umur tanaman padi adalah berapa lama waktu atau berapa hari yang
dibutuhkantanaman padi untuk dapat dipanen setelah ditanam.
5. Pemasaran hasil panen adalah tempat hasil panen padi dijual atau
dipasarkan ke konsumen.
6. Harga beli benih adalah harga atau biaya tunai yang dikeluarkan petani
saatmembeli benih padi yang akan ditanam.
30
7. Harga jual gabah adalah harga yang diterima petani dari penjualan hasil
panen padi.
8. Harga jual gabah (GKP) adalah harga yang diterima oleh petani pada saat
menjual gabah kering panen.
9. Ketersediaan benih/mudah diperoleh adalah ketersediaan tempat berupa
tokopertanian, kios sarana produksi pertanian (saprodi) atau sejenisnya
yangmenyediakan benih padi.
10. Pomosi perusahaan adalah promosi yang dilakukan perusahaan yang
dapat menarik perhatian para petani sehingga petani tertarik untuk
membeli benih padi.
11. Demplot adalah petak percontohan yang ditanami jenis padi tertentu.
Misalnya demplot tanaman padi unggul varietas tertentu.
12. Pedoman umum/ petunjuk teknis adalah pedoman umum, petunjuk
teknis, brosur pertanian yang berhubungan dengan dunia pertanian yang
membantu petani melakukan budidaya padi.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari, Kabupaten
Lampung Timur, Provinsi Lampung. Lokasi ini dipilih secara sengaja
(purposive), dengan pertimbangan bahwa Desa Banarjoyo merupakan
daerah yang menjadi pusat kegiatan serta tempat perputaran hasil pertanian
dan merupakan salah satu daerah yang dijadikan tempat untuk menjalankan
Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) di Kecamatan Batanghari
31
(BPP, 2017). Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember tahun
2018 sampai dengan selesai.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau
bukan dalam bentuk angka. Data ini biasanya menjelaskan karakteristik
atau sifat. Misalnya kondisi barang, pekerjaan, tingkat kepuasan, dll.
Data ini terdiri dari data nominal dan ordinal.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Merupakan hasil dari perhitungan dan pengukuran. Misalnya tinggi
badan, umur, jumlah benda, jumlah pendapatan seseorang dll. Data ini
terdiri dari data interval dan rasio.
3.3.2 Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa
opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
32
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi anggota kelompok tani di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari
Kabupaten Lampung Timur adalah 484 petani dari 21 kelompok tani. Data
nama seluruh kelompok tani dan anggota kelompok tani di Desa Banarjoyo
dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Nama seluruh kelompok tani dan jumlah anggota kelompok tani
No. Kelompok Tani Jumlah Anggota
(Orang)
1 Lestari I 24
2 Lestari II 20
3 Lestari III 23
4 Lestari IV 23
5 Lestari V 26
6 Lestari VI 23
7 Lestari VII 25
8 Lestari VIII 25
9 Suka Makmur 20
10 Suka Makmur I 20
11 Suka Makmur II 25
12 Suka Makmur III 22
13 Suka Makmur IV 21
14 Bina Karya 23
15 Sejahtera 20
16 Mitra Tani 29
17 Jaya Sakti 20
18 Suka Jaya 21
19 Tunas Muda 23
20 R A S 25
21 Jaya Makmur 26
Jumlah 484
Sumber : RDKK Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari, 2017.
33
Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sebagai objek penelitian.
Penentuan jumlah sampel yang dihitung, berdasarkan pada pendugaan
proposal populasi (Yamane dalam Rahmad, 2007) dengan rumus sebagai
berikut dengan nilai presisi sebesar 15%. Hal ini dilakukan untuk
menentukan besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan
peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian eksperimen
minimum tingkat kesalahannya adalah 15% (0,15). Makin besar tingkat
kesalahan maka makin kecil sampel. Namun, yang perlu diperhatikan adalah
semakin besar sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil
peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil sampel
(menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan
generalisasi :
( )
Keterangan :
n = Unit sampel
N = Unit populasi
d = tingkat presisi 15% (0,15)
( ) orang = 41 orang (dibulatkan)
Berdasarkan rumus diatas diperoleh responden yang berjumlah 41 orang,
penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel petani padi Ciherang
34
yang termasuk kedalam anggota kelompok tani. Dalam penelitian ini
penentuan jumlah unit sampel dari 21 kelompok tani diambil sampel dengan
menggunakan metode alokasi proporsional dari rumus Nasir (1983) :
[
]
Keterangan :
ni = Unit sampel / kelompok tani
N = Populasi pada masing-masing kelompok
Ni = Populasi seluruhnya
n = Sampel seluruhnya
Sampel dari masing-masing kelompok
n1 =
orang
n2 =
orang
n3 =
orang
n4 =
orang
n5 =
orang
n6 =
orang
n7 =
orang
n8 =
orang
n9 =
orang
n10 =
orang
n11 =
orang
n12 =
orang
n13 =
orang
n14 =
orang
n15 =
orang
n16 =
orang
n17 =
orang
n18 =
orang
n19 =
orang
n20 =
orang
n21 =
orang
35
Dengan demikian besarnya sampel (n) masing-masing kelompok tani adalah
sebagai berikut:
Tabel 7. Jumlah Responden Penelitian
No. Kelompok Tani Jumlah
(Orang)
1 Lestari I 2
2 Lestari II 1
3 Lestari III 2
4 Lestari IV 2
5 Lestari V 3
6 Lestari VI 2
7 Lestari VII 2
8 Lestari VIII 2
9 Suka Makmur 1
10 Suka Makmur I 1
11 Suka Makmur II 2
12 Suka Makmur III 2
13 Suka Makmur IV 2
14 Bina Karya 2
15 Sejahtera 1
16 Mitra Tani 4
17 Jaya Sakti 1
18 Suka Jaya 2
19 Tunas Muda 2
20 R A S 2
21 Jaya Makmur 3
Jumlah 41
Sumber : Data diolah, 2017.
Tiap-tiap unit analisis yang terpilih pada setiap kelompok akan diambil
secara stratified berdasarkan status keanggotaan yaitu ketua dan anggota
kelompok tani. Metode pengambilan responden ditentukan dari anggota
kelompok tani secara acak sederhana dan berstrata secara proporsional
(proportional Stratified Random Sampling).
36
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Menurut sugiono (2006) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya”. Metode ini
berisis sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan utuk memperoleh
informasi tentang dimensi-dimensi kualitas pelayan. Pengujian kuisioner
dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas sebuah kuisioner.
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin di ukur (Ancok, 1987). Uji validitas digunakan untuk mengukur
kevalidan suatu instrumen. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran diulangi 2 kali atau lebih (Ancok, 1987).
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas
dianggap memuaskan apabila nilai ≥ 0,300 (Thrihendradi, 2012).
37
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik (Arikunto, 2002). Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa
pelaksanaan pengukran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang
relatif sama (Syafiudin, 2000). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan alat bantu softwere program komputer
SPSS (Statistical Product For Service Solution) 16.06 For Windows.
Rumus:
(
)
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Umar (2000), yang membagi
tingkat reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut.
Jika alpha atau r hitung :
0,8 – 1,0 = Reliabilitas Baik
0,6 – 0,79 = Reliabilitas Diterima
< 0,6 = Reliabilitas Kurang Baik.
3.5.1 Analisis Multiatribut Fishbein
Salah satu model analisis sikap adalah model sikap multiatribut Fishbein.
Alasan pemilihan model Multiatribut Fishbein untuk mengukur sikap petani
terhadap penggunaan benih padi varietas unggul (Ciherang) karena model
38
ini dapat memberikan informasi tentang persepsi petani terhadap benih yang
sudah ada, lebih sederhana dalam penggunaan data maupun proses
analisisnya.
Model sikap Multiatribut Fishbein menggambarkan sikap konsumen
terhadap keseluruhan produk yang ditentukan oleh dua komponen yaitu (1)
kekuatan kepercayaan (variabel bi) yang mencerminkan kemungkinan yang
diyakini dari hubungan antara suatu obyek dengan ciri-cirinya yang relevan
dan (2) evaluasi (variabel ei) menunjukkan seberapa baik konsumen menilai
suatu ciri.Formulasi model Fishbein (Engel et al, 1994) adalah sebagai
berikut:
∑
Dimana:
Ao : Sikap keseluruhan konsumen terhadap obyek
bi : Kekuatan kepercayaan konsumen bahwa benih varietas unggul
memiliki atribut ke-i
ei : Evaluasi kepentingan terhadap atribut i
n : jumlah atribut yang dimiliki
Saliensi dapat diartikan sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta
menilai kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi. Sementara itu kekuatan
kepercayaan konsumen terhadap atribut suatu produk atau dicerminkan oleh
39
pengetahuan konsumen terhadap suatu produk atau dilihat dari manfaat
kinerja yang diberikan suatu produk (Sumarwan, 2004). Pengukuran tingkat
evaluasi dan tingkat kepercayaan dilakukan dengan menggunakan skala
likert, intensitas paling tinggi diberi lima (Simamora, 2002). Komponen ei
yang menggambarkan evaluasi atribut di ukur pada Skala likert yang
berjajar mulai dari “sangat tidak penting” hingga “sangat penting”.
Berikutini adalah contoh pengukuran tingkat evaluasi dan kepercayaan
terhadap atributharga:
Contoh pengukuran tingkat evaluasi (ei) adalah:
“Harga benih Ciherang”
Sangat tidak penting --- : --- : --- : --- : --- Sangat penting
1 2 3 4 5
Komponen bi yang menggambarkan seberapa kuat komponen
percayabahwa benih padi varietas unggul memiliki atribut yang diberikan.
Kepercayaandiukur pada Skala Likert, hasil pelaksanaan atribut yang
berjajar dari “Sangattidak setuju” hingga “Sangat setuju”.
Contoh pengukuran tingkat kepercayaan (bi) adalah:
“Harga benih varietas Ciherang”
Sangat mahal --- : --- : --- : --- : --- Sangat murah
1 2 3 4 5
Atribut yang digunakan untuk komponen ei harus sama dengan atribut yang
digunakan untuk menghitung komponen bi. Setiap varietas perlu mendapat
40
nilai kepercayaan konsumen untuk masing-masing atribut. Untuk
memperkirakan sikap konsumen terhadap masing-masing merek (varietas),
setiap skor kepercayaan terlebih dahulu harus dikalikan dengan skor
evaluasi yang sesuai. Hasil akhir menunjukkan sikap konsumen terhadap
produk, seperti sikap suka atau tidak suka, baik atau buruk, enak atau tidak
enak dan sikap lainnya. Penilaian akan lebih baik apabila terdapat produk
sejenis yang dapat dibandingkan, sehingga konsumen dapat memberi
penilaian yang objektif.
3.5.2 Consumers Satisfaction Index (CSI)
Consumers Satisfaction Index atau Indeks Kepuasan Konsumen (IKK)
merupakan metode yang menggunakan indeks untuk mengukur tingkat
kepuasan konsumen berdasarkan atribut-atribut tertentu. Maharani (2009)
dalam Salimah (2011), metode perhitungan Consumers Satisfaction Index,
meliputi tahap-tahap sebagai berikut yaitu:
1. Menentukan Means Important Score (MIS) dan Means Satisfaction Score
(MSS).Nilai ini didapat dari nilai rata-rata tingkat kepentingan dan nilai
rata-rata kepuasan tiap responden.
Keterangan :
n = jumlah responden
Yi = nilai kepentingan atribut ke i
41
Xi = nilai kinerja atribut ke i
2. Membuat Weight Factors (WF), adalah fungsi dari Mean Importance
Score atau nilai dari rata-rata tingkat kepentingan (MIS-i) masing-masing
atribut yang dinyatakan dalam bentuk persen terhadap total Mean
Importance Score untung seluruh atribut yang diuji.
3. Membuat Weight Scores (WS), bobot ini merupakan perkalian antara
Weight Scores (WS) dengan Means Satisfaction Score (MMS).
WSi = WFi . MSSi
4. Weight Avarage Total (WAT), adalah fungsi dari total Weight Score
(WS) atribut ke-1 (α1) hingga atribut ke-n (αn).
WAT = WSα1 + WSα2 + … + WSαn
5. Costomer Satisfaction Index (CSI) merupakan fungsi dari Weight Score
(WS) dibagi Highest Scale (HS) atau yang dinyatakan dalam bentuk
persen. Nilai CSI dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Pada pengukuran kepuasan ini, konsumen diminta memberikan penilaian
atas masing-masing indikator produk atau jasa yang mereka nikmati
42
menggunakan skala likert yaitu dengan memberikan rating dari 1 = tidak
puas 2= kurang puas 3 = cukup puas 4 = puas sampai 5 = sangat puas
kemudian konsumen juga diminta memberikan penilaian atas produk atau
jasa tersebut secara keseluruhan menggunakan skal likert yaitu 1 = tidak
penting 2 = kurang penting 3 = cukup penting 4 = penting 5 = sangat
penting ( Rangkuti 2008 ).
Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen dilihat dari kriteria indeks
kepuasan konsumen dengan rentang skala 0,00 hingga 1,00 (tidak puas
hingga sangat puas). Tahap awal yang dilakukan adalah menentukan
rentang skala indeks kepuasan. Berdasarkan Simamora (2002) menentukan
skala linear numerik dilakukan dengan mencari rentang skala (RS)
berdasarkan rumus sebagai berikut :
( )
Keterangan :
Rs = rentang skala
m = skor tertinggi
n = skor terendah
b = jumlah kelas yang akan dibuat
Rentang skala yang digunakan adalah :
( )
43
Berdasarkan rentang skala yang diperoleh maka kriteria indeks
kepuasannyasebagai berikut :
Tabel 8. Kriteria indeks kepuasan konsumen.
Sumber : Saor Parulina Naibaho (2014)
3.5.3 Analisis Piramida Loyalitas
Pemetaan loyalitas konsumen dilakukan dengan screening. Penyusunan
pertanyaan dan pemberian skor merupakan modifikasi berdasarkan
penjabaran mengenai tingkatan loyalitas yang dikemukaan Aaker (1997).
Konsumen diberikan beberapa butir pertanyaan yang terdiri dari dua
pertanyaan untuk tingkat switcher buyer, dua pertanyaan untuk tingkat
habitual buyer dan satisfied buyer, dua pertanyaan untuk liking the brand,
dan satu pertanyaan untuk committed buyer dari masing-masing pertanyaan
telah diberi skor. Penentuan skor dilakukan oleh peneliti dengan tujuan
untuk memepermudah dalam menganalisis tingkat loyalitas konsumen
(Salimah 2011). Adapun ketentuan dan tahapan pemetaan sebagai berikut:
1. Switcher/Price Buyer
Dalam penelitian ini, terdapat dua pertanyaan dalam kuesioner yang
diajukan kepada konsumen untuk tipe switcher buyer. Pertanyaan
Nilai CSI kriteria CSI
0% < CSI ≤ 20% Tidak puas
20% < CSI ≤ 40% Kurang puas
40% < CSI ≤ 60% Cukup puas
60% < CSI ≤ 80% Puas
80% < CSI ≤ 100% Sangat puas
44
pertama yaitu mengenai apakah konsumen akan berpindah merek karena
alasan harga dan pertanyaan kedua yaitu mengenai apakah konsumen
akan berpindah merek karena adanya paket hemat atau bonus yang
ditawarkan. Dengan masing-masing pertanyaan memberikan tiga pilihan
jawaban dan tiap pilihan jawaban memiliki skor (jawaban A = skor 1,
jawaban B = skor 2, dan jawaban C = skor 3). Jika responden memiliki
jumlah skor ≥ 6, maka responden dapat lanjut ke pertanyaan berikutnya.
Sedangkan responden dengan jumlah skor < 6 harus berhenti pada
pertanyaan ini dan dapat dikatakan bahwa responden termasuk ke dalam
tipe switcher buyer.
2. Habitual Buyer
Dalam penelitian ini, terdapat dua pertanyaan dalam kuesioner yang
diajukan kepada konsumen untuk tipe habitual buyer. Pertanyaan
pertama yaitu mengenai apakah konsumen melakukan pembelian benih
padi Ciherang karena faktor kebiasaan dan pertanyaan kedua yaitu
mengenai apa yang dirasakan konsumen jika tidak melakukan pembelian
varietas Ciherang saat musim tanman. Dengan masing-masing
pertanyaan memberikan tiga pilihan jawaban dan tiap pilihan jawaban
memiliki skor (jawaban A = skor 1, jawaban B = skor 2 dan jawaban C =
skor 3). Jika responden memiliki jumlah skor ≥ 6, maka responden dapat
lanjut ke pertanyaan berikutnya. Sedangkan responden dengan jumlah
skor < 6 harus berhenti pada pertanyaan ini dan dapat dikatakan bahwa
responden termasuk ke dalam tipe habitual buyer.
45
3. Satisfied Buyer
Dalam penelitian ini, terdapat dua pertanyaan dalam kuesioner yang
diajukan kepada konsumen untuk tipe satisfied buyer. Pertanyaan
pertama yaitu mengenai apa yang dirasakan konsumen setelah menanam
benih padi Ciherang dan pertanyaan kedua yaitu mengenai apakah
konsumen rela menunggu jika stok beih padi Ciherang habis. Dengan
masing-masing pertanyaan memberikan tiga pilihan jawaban dan tiap
pilihan jawaban memiliki skor (jawaban A = skor 1, jawaban B = skor 2,
dan jawaban C = skor 3). Jika responden memiliki jumlah skor ≥ 6, maka
responden dapat lanjut ke pertanyaan berikutnya. Sedangkan responden
dengan jumlah skor < 6 harus berhenti pada pertanyaan ini dan dapat
dikatakan bahwa responden termasuk ke dalam tipe satisfied buyer.
4. Liking the Brand
Dalam penelitian ini, terdapat dua pertanyaan dalam kuesioner yang
diajukan kepada konsumen untuk tipe liking the brand. Pertanyaan
pertama yaitu mengenai tanggapan konsumen setelah menanam benih
padi varietas Ciherang dan pertanyaan kedua yaitu mengenai apakah
konsumen bersedia menjadi konsumen tetap benih padi Ciherang jika ada
penawaran tersebut. Dengan masing-masing pertanyaan memberikan tiga
pilihan jawaban dan tiap pilihan jawaban memiliki skor (jawaban A =
skor 1, jawaban B = skor 2, dan jawaban C = skor 3). Jika responden
memiliki jumlah skor ≥ 6, maka responden dapat lanjut ke pertanyaan
berikutnya. Sedangkan responden dengan jumlah skor < 6 harus berhenti
46
pada pertanyaan ini dan dapat dikatakan bahwa responden termasuk ke
dalam tipe liking the brand.
5. Commited Buyer
Dalam penelitian ini, terdapat satu pertanyaan dalam kuesioner yang
diajukan kepada responden untuk tipe commited buyer, yaitu mengenai
apakah konsumen sudah atau akan merekomendasikan/mempromosikan
benih padi varietas Ciherang kepada orang lain. Dari pertanyaan tersebut
terdapat tiga pilihan jawaban dan tiap pilihan jawaban memiliki skor
(jawaban A = skor 1, jawaban B = skor 2, dan jawaban C = skor 3). Jika
responden memiliki skor < 3, maka responden dikatakan tidak commit
atau termasuk ke dalam tipe liking the brand. Sedangkan responden
dengan skor = 3 dapat dikatakan bahwa responden termasuk ke dalam
tipe commited buyer.
47
VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Keadaan Wilayah Penelitian
4.2.1 Letak Geografis
Letak dan Luas Wilayah Desa Banarjoyo berdiri pada tahun 1972
berdasarkan peraturan Nomor 01 Tahun 2001 dan keputusan Bupati
Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11
Kecamatan di Wilayah Kabupaten Lampung Timur yang terdiri dari 24
Kecamatan definitif dan 246 Desa. Desa Banarjoyo memiliki luas wilayah
kurang lebih 396,50 Ha. Secara administratif batas Desa Banarjoyo adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Batangharjo.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Balekencono.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sumber Rejo.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sekampung.
4.2.2 Topografi dan Iklim
Desa Banarjoyo mempunyai kemiringan tanah sebesar 6%, dan ketinggian
di bawah 750 m dari permukaan laut serta lamanya bulan basah berkisar
antara 3-6 bulan dan bulan kering 3-5 bulan. Jenis tanah Desa Banarjoyo
yaitu podlosik merah kuning, dan bertekstur berliat. Desa Banarjoyo
mempunyai pH tanah 4-6, dengan kadar N tinggi, kadar P sedang serta
kadar K nya rendah.
48
4.2.3 Potensi Sumer Daya Alam
Area Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
seluas 459 Ha, yang secara rinci di sajikan pada Tabel 9 dibawah ini :
Tabel 9. Luas wilayah Desa Banarjoyo dan Peruntukannya
No. Uraian Luas Wilayah
(Ha)
Persentase
(%)
1 Tanah Kebun/Pekarangan 104 22,66
2 Kolam/Empang 2 0,44
3 Lahan Pertanian Sawah 338 73,63
4 Tanaman Kayu-kayuan 2 0,44
5 Tanah Fasilitas Umum 6 1,31
6 Lain-lain 7 1,52
Jumlah 459 100
Sumber : Monografi Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari, 2018.
Berdasarkan tabel 9, terlihat bahwa luas keseluruhan Desa Banarjoyo
Kecamatan Batnghari Kabupaten Lampung Timur adalah 459 Ha, yang
diperuntukkan untuk tanah kebun/pekarangan 104 Ha atau (22,66%),
kolam/empang 2 Ha atau (0,44%), lahan pertanian sawah 338 Ha atau
(73,63%), tanaman kayu-kayuan 2 Ha atau (0,44%), dan tanah fasilitas
umum 6 Ha atau (1,31%), serta kegunaan lain-lain 7 Ha atau (1,52%). Pada
data yang ada menunjukkan bahwa sebagian petani Desa Banarjoyo
memperuntukkan lahannya untuk lahan pertanian sawah.
4.3 Demografi
Jumlah penduduk Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur pada Tahun 2018 adalah 3586 jiwa (orang), yang terdiri dari
1837 pria dan 1749 wanita.
49
4.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
jumlah penduduk berdasarkan umur di Desa Banarjoyo Kecamatan
batanghari Kabupaten Lampung Timur secara rinci dapat dilihat pada tabel
10 dibawah ini :
Tabel 10. Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur di Desa banarjoyo
Kecamatan Batanghari, 2018
No Umur Pria Wanita Jumlah (jiwa)
1 0 – 2 Tahun 322 306 628
2 21 – 40 Tahun 659 656 1.315
3 41 – 60 Tahun 310 309 619
4 > 61 Tahun 546 478 1.024
Jumlah 1.837 1.749 3.586
Sumber : Monografi Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari, 2018.
Berdasarkan tabel 10, terlihat bahwa tingginya jumlah masyarakat Desa
Banarjoyo pada umur 21-40 tahun yaitu sebanyak 1315 jiwa, diikuti umur
>60 tahun yaitu 1024 jiwa, 0-2 tahun yaitu sebanyak 628 jiwa dan pada
umur 41-60 sebanyak 619 jiwa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar masyarakat Desa Banarjoyo pada tingkat umur 21-40 tahun
atau termasuk dalam klasifikasi umur produktif untuk angkatan kerja.
4.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di Desa Banarjoyo Kecamatan
Batanghari Kabupeten Lampung Timur secara rinci dapat dilihat pada tabel
11 dibawah ini :
50
Tabel 11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Banarjoyo
Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur, 2018
No Pendidikan Orang Persentase (%)
1 TK 168 8,80
2 Sekolah Dasar 609 31,90
3 SLTP 581 30,43
4 SLTA/SMU 408 21,37
5 Perguruan Tinggi 143 7,49
jumlah 1.909 100
Sumber : Monografi Desa Banarjoyo, 2018.
Berdasarkan tabel 11, terlihat bahwa jumlah penduduk berdasarkan
pendidikan di Desa Banarjoyo adalah TK ada 168 jiwa atau (8,80%),
Sekolah Dasar 609 jiwa atau (31,90%), SLTP/SMP ada 581 atau (30,43%),
SLTA/SMA ada 408 jiwa atau (21,37%) dan Perguruan Tinggi ada 143 jiwa
atau (7,49%). Data yang menunjukan sebagian besar masyarakat di Desa
Banarjoyo berpendidikan Sekolah Dasar.
4.3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Desa Banarjoyo
Kecamatan Batanghari, secara terperinci terdapat pada tabel 12 berikut ini:
51
Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa
Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
No Pekerjaan Orang (Jiwa) Persentase (%)
1 Petani 1.034 53,6
2 Pekebun - -
3 Peternak 398 20,8
4 Nelayan - -
5 Jasa (Tukang) dsb 176 9,1
6 Pedagang 115 6,0
7 PNS/TNI/POLRI 203 10,5
Jumlah 1.926 100
Sumber : Monografi Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari, 2018.
Berdasarkan Tabel 12, terlihat bahwa dari jumlah penduduk berdasarkan
mata pencaharian, di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari yang bermata
pencaharian sebagai petani adalah 1.034 jiwa (53,6%), peternak ada 398
jiwa (20,8%), PNS/TNI/POLRI ada 203 jiwa (10,5%), Jasa (Tukang) dsb
ada 115 jiwa (9,1%), dan pedagang ada 115 jiwa (6%). Hal ini dapat
disimpulkan sebagian besar penduduk di Desa Banarjoyo Kecamatan
Batanghari bermata pencaharian sebagai petani.
4.4 Kelembagaan Masyarakat
Keadaan masyarakat di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur terdiri dari lembaga formal yakni lembaga resmi desa yang
diakui keberadaannya oleh undang-undang, serta lembaga non formal yang
diakui keberadaannya oleh masyarakat. Lembaga formal terdiri dari
pemerintah desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa yang dibentuk
oleh sekretaris desa dan 4 pengurus Dusun. Kepala desa dipilih secara
52
langsung oleh masyarakat desa, selanjutnya setelah terpilih kepala desa
memiliki hak untuk menetapkan aparat pemerintah desa yang akan
membantu. Lembaga non formal yang berperan dalam kehidupan
masyarakat di Desa Banarjoyo antara lain kelompok tani, PKK, karang
taruna, posyandu, dan lain-lain.
4.5 Karakteristik Responden
Petani yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah petani yang
menanam benih padi varietas Ciherang dan yang merupakan ketua atau
anggota kelompok tani. Pengambilan responden dilakukan secara sengaja
dengan menggunakan sensus.
4.5.1 Umur Petani Responden
Umur merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu produktivitas
seseorang dalam menjalankan sesuatu kegiatan. Penduduk berumur muda
umumnya tidak mempunyai tanggungjawab yang tidak begitu besar sebagai
pencari nafkah untuk keluarga, bahkan mereka umumnya bersekolah. Umur
seseorang dapat mencerminkan kemampuan dan kondisi seseorang secara
fisik, yang memungkinkan menjadi pertimbangan dalam pasar tenaga kerja.
Identitas responden berdasarkan tingkat umur dapat dilihat pada tabel 13.
53
Tabel 13. Identitas Petani Responden Berdasarkan Rata-Rata Tingkat Umur
Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari.
No. Umur (tahun) jumlah (Orang) Persentase (%)
1 32-36 0 0,00
2 37-41 1 2,44
3 42-46 6 14,63
4 47-51 18 43,90
5 52-56 12 29,27
6 57-61 4 9,76
Jumlah 41 100
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2018.
Berdasarkan tabel 13, terlihat bahwa jumlah petani di Desa Banarjoyo
adalah pada kisaran 37-41 tahun yaitu 1 orang atau (2,44%), untuk kisaran
umur petani 42-46 yaitu 6 orang atau (14,63%), untuk kisaran umur petani
47-51 yaitu 18 orang atau (43,90%), untuk kisaran umur petani 52-56 yaitu
12 orang atau (29,27%) dan pada umur kisaran 57-61 yaitu 4 orang atau
(9,76%).
Umur petani menunjukan kondisi produktif atau tidaknya tenaga kerja yang
terdapat disuatu daerah. Tenaga kerja prodiktif berada pada umur 15 hingga
64 tahun sedangkan jika kurang dari umur tersebut akan tergolong sebagai
tenaga kerja kurang produktif tetapi asih termasuk dalam usia tenaga kerja
(Rusli, 1983). Penelitian yang dilakukan di Desa Banarjoyo dapat diketahui
bahwa jumlah responden terdiri dari 41 orang. Umur petani bervariasi dan
sangat berpengarug terhadap produktivitas tenaga kerja.
Dalam batas-batas tertentu, semakin bertambah umur seseorang maka
tenaga kerja semakin produktif, dan akan menurun pada umur tertentu. Hal
ini menunjukkan bahwa petani berada pada usia produktif lebih
54
mendominasi dibandingkan petani yang non produktif. Hal ini
mengidikasikan bahwa petani yang berada pada umur produktif lebih
progresif terhadap inovasi baru sehingga cenderung lebih berani mengambil
keputusan berusahatani. Di samping itu, masih besar tenaga kerja yang
dimiliki oleh petani tersebut dalam mengelola usahataninya, selanjutnya
harapan untuk memperoleh pendapatan usahatani juga semakin besar.
Umur petani responden di Desa Banarjoyo cukup bervariasi mulai dari 41
tahun sampai dengan 61 tahun. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar
penduduk desa ini termasuk dalam umur kerja produktif untuk melakukan
usahataninya.
4.4.2 Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden
Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi tingkat produktovitas kerja
dikaitkan dengan jumlah pengguna (sumbangan) tenaga kerja terhadap
kegiatan produksi usaha. Banyak sedikit jumlah orang dalam satu keluarga
dapat dijadikan salah satu faktor dalam mengelola usaha. Jumlah anggota
keluarga juga akan berpengaruh terhadap jumlah tanggungan keluarga atau
tingkat konsumsi rumah tangga. Jumlah tanggungan keluarga adalah
banyaknya anggota keluarga yang turut serta dalam keluarga berada atau
hidup dalam satu rumah dan makan bersama yang menjadi tanggungan
kepala keluarga. Jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki responden dapat
dilihat pada tabel 14.
55
Tabel 14. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden
Jumlah Tanggungan Keluarga
(Orang)
Responden
Jumlah Orang Persentase (%)
0 – 2 19 46,34
3 – 4 22 53,66
5 – 6 0 0,00
Jumlah 41 100
Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2018.
4.4.3 Tingkat Pendidikan Petani Responden
Pendidikan yang telah dijalani seseorang tentulah tidak sama antara individu
lainnya sehingga menanamkan sebuah pola pikir yang berbeda pula, dengan
pola fikir yang berbeda tentunya dapat mempengaruhi perilaku seseorang
dalam melakukan keputusan pembelian. Tingkat pendidikan petani
responden dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Identitas Petani Responden Berdasarkan Rata-Rata Tingkat
Pendidikan Tahun 2018
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 SD 8 19,51
2 SMP 12 29,27
3 SMA 13 31,71
4 Diploma 1 1 2,44
5 Diploma 2 1 2,44
6 S1 6 14,63
Jumlah 41 100
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2018.
Berdasarkan tabel 15, terlihat bahwa tingkat pendidikan petani responden di
Desa Banarjoyo paling banyak yang mengenyam pendidikan SMA
sebanyak 13 orang atau (31,71%) dan SMP sebanyak 12 orang atau
(29,27%). Sumber daya manusia dengan tingkat pendidikan yang tinggi
56
biasanya lebih peka terhadap gagasan atau inovasi-inovasi baru dalam
pengembangan usahanya. Begitu juga petani, tingkat pendidikan yang
dijalaninya akan mempengaruhi cara berfikir dalam mengelola usahatani
maupun dalam menetapkan suatu keputusan.
4.4.4 Lama Berusahatani Padi Ciherang
Rata-rata petani telah cukup berpengalaman di bidang usahatani padi ini.
Lamanya responden menanam benih padi Ciherang dapat dilihat pada tabel
16.
Tabel 16. Lamanya Petani Responden Berusahatani Padi Ciherang
No. Lama Berusahatani Padi
Ciherang (th) Jumlah Orang Persentase (%)
1 2 0 0,00
2 3 11 26,83
3 4 9 21,95
4 5 10 24,39
5 6 11 26,83
Jumlah 41 100
Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2018.
Berdasarkan tabel 16, terlihat bahwa petani berusahatani padi Ciherang
selama 3 tahun sebanyak 11 orang atau (26,83%), petani berusahatani padi
Ciherang selama 6 tahun sebanyak 11 orang atau (26,83%), petani
berusahatani padi Ciherang selama 5 tahun sebanyak 10 orang atau
(24,39%) dan petani berusahatani padi Ciherang selama 4 tahun sebanyak 9
orang atau (21,95%). Berarti ini menunjukkan bahwa petani responden
adalah petani yang telah berpengalaman dalam berusahatani padi Ciherang.
57
Pada umumnya orang yang berpengalaman ini lebih memandang peluang
dan resiko yang dihadapi dan lebih berhati-hati mengadopsi hal-hal baru.
4.5 Hasil Analisis Validitas Dan Reliabilitas
Pengujian instrumen untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian
berfungsi dengan baik. Adapung uji tersebut adalah sebagai berikut :
4.5.1 Uji Validitas
Iju validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas
dianggap memeuaskan apabila nilai ≥ 0,300 (Thrihendradi, 2012).
Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa instrume-instrumen pada
setiap variabel penelitian ini adalah valid dan dapat dipakai untuk
melakukan penelitian atau menguji hipotesis penelitian, karena nilai pada
instrumen berapa pada nilai signifikan pada tabel nilai r produk memoent
yang lebih dari 0,300. Berikut ini hasil uji validitas tingkat kepentingan
petani terhadap benih padi ciherang dapat dilihat pada tabel 17.
58
Tabel 17. Uji validitas kepentingan petani terhadap benih padi ciherang
Item Produk Harga Tempat Promosi
1 0,631 0,61 0,756 0,83
2 0,641 0,522 0,687 0,798
3 0,467 0,762 0,767 0,17
Sumber : Data Primer (diolah), 2018.
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa hasil uji dari semua variabel
kepentingan petani terhadap benih padi ciherang dikatakan valid. Hal ini
karena nilai Corrected item-total correlation dari setiap variabel berada
diatas nilai signifikan pada tabel nilai product mement yang lebih dari
0,30. Berikut ini hasil uji validitas tingkat kepuasan petani terhadap benih
padi ciherang dapat dilihat pada tabel 18.
Tabel 18. Uji validitas kepuasan petani terhadap benih padi ciherang
Item Produk Harga Tempat Promosi
1 0,838 0,508 0,684 0,92
2 0,83 0,56 0,817 0,859
3 0 0,707 0,831 0,657
Sumber : Data Primer (diolah), 2018.
Berdasarkan tabel 18. Terlihat bahwa hasil uji dari semua variabel
kepuasan petani terhadap benih padi ciherang dikatakan valid. Hal ini
karena nilai Corrected item-total cerrelation dari setiap variabel berada
diatas nilai signifikan pada tabel nilai r product moment yang lebih dari
0,30.
4.5.2 Uji Reliabilitas
Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah kuisioner atau stabil dari waktu kewaktu. Untuk uji
reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai alpha craonbach
59
dengan t-tabel. Jika alpha cronbach > t-tabel, maka butiran atau variabel
tersebut reliabel. Sedangkan jika nilai alpha cronbach < t-tabel, maka
butiran atau variabel tersebut tidak reliabel. Uji reliabilitas dapat pula
dilakukan melalui nilai alpha crombach , yaitu jika lebih besar dari 0,600
maka butiran atau variabel tersebut reliabel. Hasil pengujian reliabilitas
dengan menggunakan spss 16,0 for windows dapat dilihat pada tabel 19.
Tabel 19. Hasil uji reliabilitas tingkat kepentingan petani terhadap benih
padi ciherang.
No. Model Alpha Cronbach's Keterangan
1 Produk 0,657 Reabeil
2 Harga 0,727 Reabeil
3 Tempat 0,790 Reabeil
4 Promosi 0,790 Reabeil
Sumber : Data Primer (diolah), 2018.
Berdasarkan tabel 19 terlihat bahwa nilai alpha cronbach pada semua
variabel lebih besar dari t-tabel yakni lebih dari 0,600 yang berarti tingkat
kepentingan konsumen terhadap benih padi ciherang dapat dikatakan
bahwa variabel tersebut dalam penelitian ini reabil. Hasil uji reliabilitas
tingkat kepuasan petani terhadap benih padi ciherang adapt dilihat pada
tabel 20.
Tabel 20. Hasil uji reliabilitas kepuasan petani terhadap beih padi ciherang
No. Model Alpha Cronbach's Keterangan
1 Produk 0,760 Reabel
2 Harga 0,647 Reabel
3 Tempat 0,814 Reabel
4 Promosi 0,839 Reabel
Sumber : Data Primer (diolah), 2018.
Berdasarkan tabel 20. Terlihat bahwa nilai alpha cronbach pada semua
variabel lebih besar dari t-tabel yakni lebih dari 0,600 yang berarti tingkat
60
kepuasan konsumen terhadap benih padi ciherang dapat dikatakan bahwa
variabel tersebut dalam penelitian ini reabil.
4.6 Analisis Sikap Petani Terhadap Benih Padi Ciherang
Analisis sikap multiatribut fishbein merupakan analisis yang digunakan
untuk menganalisis sikap konsumen terhadap suatu produk. Model atribut
ini menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk
ditentukan oleh dua hal yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki
produk (komponen bi) dan evaluasi pentingnya atribut dari produk tersebut
(komponen ei). Berikut dijelaskan hasil analisis sikap petani sebagai
konsumen terhadap atribut benih padi Ciherang.
4.6.1 Penilaian Evaluasi Tingkat Kepentingan (ei) Atribut Benih Ciherang
Tingkat kepentingan atribut digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
atribut dianggap penting oleh para petani. Dari tingkat kepentingan dan
kepercayaan juga akan diketahui sejauh mana tingkat kepercayaan atribut
dapat memenuhi kebutuhan dari petani responden. Tingkat atribut ini dapat
dijadikan suatu sumber informasi untuk membentuk strategi ataupun
memperbaiki kepercayaan dari atribut itu sendiri. Jumlah atribut yang akan
dipertimbangkan ada 12 atribut, yaitu produktivitas, ketahanan terhadap
hama dan penyakit, umur tanaman, harga benih, harga jual gabah basah,
harga jual gabah kering, kemudahan dalam akses benih, stok benih
61
dipasaran, kemudahan menjual gabah, ketersediaan demplot dilapangan,
promosi perusahaan dan pedoman umum/petunjuk teknis (Darius, 2010).
Atribut benih dianalisis berdasarkan evaluasi atribut yang diukur pada skala
evaluasi lima angka yaitu dari skala 1 “tidak penting” hingga skala 5
“sangat penting”. Hasil penentuan tersebut akan dipetakan pada rentang
skala untuk menginterpretasikan hasil analisis rata-rata terhadap tingkat
kepentingan setiap atribut. Rentang skala digunakan untuk
menginterprestasikan hasil dari analisis rata- rata (mean scores) terhadap
tingkat kepentingan atribut. Menurut Simamora, (2002) rentang skala
tersebut adalah:
1,00 < X ≤ 1,80 berarti tidak penting
1,80< X ≤ 2,60 berarti kurang penting
2,60< X ≤ 3,40 berarti cukup penting
3,40< X ≤ 4,20 berarti penting
4,20< X ≤ 5,00 berarti sangat penting
62
Tabel 21. Persepsi Responden Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Benih
Padi Ciherang.
Atribut Nilai Rata-rata
Interprestasi Evaluasi (ei)*
Produktivitas 4,49 Sangat Penting
Tahan Hama dan Penyakit 4,54 Sangat Penting
Umur Tanaman 3,80 Penting
Harga Benih 3,78 Penting
Harga Jual Gabah Basah 4,07 Penting
Harga Jual Gabah Kering 2,85 Cukup Penting
Kemudahan Dalam Akses Benih 3,83 Penting
Stok Benih 3,39 Cukup Penting
Kemudahan Menjual Gabah 4,34 Sangat Penting
Ketersediaan Demplot Dilapangan 3,78 Penting
Promosi Perusahaan 3,15 Cukup Penting
Pedoman Umum/Petunjuk Teknis 4,17 Penting
Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2018.
Hasil wawancara dengan petani responden di Desa Banarjoyo, diperoleh
nilai masing-masing tingkat kepentingan atribut benih padi varietas
Ciherang sebagai berikut :
1. Produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian pada 41 petani responden didapatkan nilai rata-
rata dari atribut produktivitas sebesar 4.49 yang berarti atribut tersebut
dianggap sangat penting bagi petani. Hal ini sangat wajar karena
produktivitas merupakan faktor penting dalam mencirikan kelebihan benih
padi varietas yang digunakan. Sejalan dengan penelitian Koes (2013) yang
menyatakan bahwa produktivitas (potensi hasil) merupakan atribut yang
sangat penting dalam budidaya tanaman. Semakin tinggi produktivitas maka
keuntungan yang akan diperoleh petani semakin besar.
63
2. Tahan hama dan penyakit
Ketahanan hama dan penyakit sangat berperan penting dalam produksi
padi. Varietas yang tidak tahan hama dan penyakit tentunya akan
mengurangi jumlah tanaman yang produktif. Jika tanaman yang produktif
berkurang tentunya akan mengurangi hasil panen. Tanaman yang tidak
tahan hama penyakit juga akan meningkatkan biaya dalam perawatan
khususnya penggunaan pestisida. Meningkatnya biaya perawatan tentunya
akan mengurangi penerimaan hasil panen. Atribut ketahanan hama dan
penyakit memiliki skor evaluasi rata-rata sebesar 4.54 (sangat penting).
Tahan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor utama yang paling
dipertimbangkan oleh petani responden, karena varietas yang tahan hama
dan penyakit diprediksi mempunyai produktivitas lebih tinggi, memudahkan
dalam pemupukan dan perawatan.
3. Umur tanaman
Atribut umur tanaman mempuyai nilai evaluasi rata-rata 3.80 yang berarti
penting bagi petani. Dengan semakin pendeknya umur tanaman akan
mempercepat panen dan dapat mengurangi biaya produksi. Umur tanaman
adalah umur varietas sejak sebar sampai matang fisiologis tergantung
varietas. Umur tanaman akan mempengaruhi intensitas dan pola tanam
petani dalam budidaya padi. Semakin pendek umur tanaman padi maka akan
memungkinkan petani melakukan budidaya sebanyak tiga kali dalam
setahun. Selain itu dapat juga memvariasikan pola tanam untuk
mengistirahatkan atau memulihkan kondisi tanah.
64
4. Harga benih
Harga benih padi Ciherang memiliki nilai rata-rata sebesar 3.78 yang berarti
atribut tersebut dianggap penting bagi petani, karena harga benih merupakan
salah satu komponen biaya dalam budidaya padi. Namun bagi petani hal
yang lebih penting adalah bagaimana kualitas benih tersebut saat ditanam.
Jika memiliki kualitas yang buruk, serendah apapun harga yang ditawarkan,
petani responden lebih memilih membeli benih varietas yang lebih baik.
5. Harga jual gabah basah
Atribut harga jual gabah basah memiliki evaluasi rata-rata sebesar 4,07,
artinya persepsi petani terhadap atribut ini adalah penting, karena sebagian
besar petani di Banarjoyo ini menjual gabah dalam bentuk basah.
6. Harga jual gabah kering
Atribut harga jual gabah kering memiliki evaluasi rata-rata sebesar 2.85,
artinya persepsi petani terhadap harga jual gabah kering tersebut adalah
cukup penting.
7. Kemudahan dalam akses benih
Atribut kemudahan dalam akses benih secara keseluruhan mempunyai
evaluasi rata-rata sebesar 3.83, artinya persepsi petani responden terhadap
kemudahan dalam akses benih adalah penting. Dengan adanya kemudahan
diperoleh, petani tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya
sehingga petani bisa membeli benih yang diinginkan dengan mudah. Benih
padi varietas Ciherang tersedia baik dikios atau pasar.
65
8. Stok benih di pasar
Atribut stok benih di pasar memilki nilai rata-rata sebesar 3.39. Persepsi
responden terhadap atribut stok benih di pasar adalah cukup penting.
Distribusi yang baik sangat penting demi menjaga stok benih di pasar
sehingga petani tidak kesulitan dalam membeli benih kapanpun mereka
inginkan.
9. Kemudahan menjual gabah
Atribut kemudahan menjual gabah memiliki rata-rata sebesar 4,34 yang
artinya persepsi responden terhadap atribut tersebut adalah sangat
penting.Distribusi yang baik sangat penting karena petani tidak harus
mencari tengkulak untuk membeli gabahnya tersebut, melainkan tengkulak
yang akan mendatanginya.
10. Ketersediaan demplot dilapangan
Demonstrasi plot merupakan salah satu upaya dalam menyampaikan
teknologi budidaya yang tepat atau pengenalan benih baru kepada petani.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata sebesar 3.78 yang
berarti atribut tersebut dianggap penting bagi petani. Dempot hanya dinilai
penting bagi petani karena pada umumnya petani di Desa Banarjoyo kurang
tertarik untuk menerima penyerapan hal-hal baru seperti teknologi atau
budidaya yang tepat terhadap suatu benih padi. Padahal dengan adanya
demonstrasi plot ini dapat berdampak positif bagi petani untuk menambah
keyakinan dan kepercayaan terhadap suatu teknologi atau pengenalan benih
66
padi yang pada akhirnya akan mendorong minat dan kemampuan untuk
menerapkan atau menggunakannya.
11. Promosi toko/perusahaan
Promosi dari toko/perusahaan dianggap cukup penting oleh petani dengan
nilai sebesar 3,15. Promosi penting bagi petani karena promosi merupakan
salah satu alat komunikasi dari toko/perusahaan benih agar produknya
dikenal oleh petani sebagai konsumen. Dengan adanya promosi dalam
bentuk potongan harga atau benih gratis dapat membuat petani tertarik
untuk mencoba sehingga petani dapat mengetahui kualitas dari benih padi
tersebut.
12. Pedoman umum/SOP
Standar Operasional Prosedur/Good Agricultural Practices (SOP/GAP)
merupakan salah satu acuan bagi petani untuk mengetahui budidaya padi
yang baik dan benar terhadap suatu benih. Nilai rata-rata yang dari SOP ini
sebesar 4.17 yang berarti atribut tersebut dianggap penting bagi petani.
4.6.2 Penilaian Tingkat Kepuasan Terhadap Atribut Benih Ciherang
Tingkat kepuasan dapat menggambarkan seberapa besar responden merasa
puas terhadap atribut yang dimiliki oleh suatu produk tertentu. Berikut
dijelaskan penilaian tingkat kepuasan yang dapat dilihat dari nilai rata-rata
yang diperoleh dari setiap atribut. Persepsi responden terhadap tingkat
kepuasan terhadap atribut Ciherang dapat dilihat pada tabel 22.
67
Tabel 22. Persepsi Kepuasan Responden Terhadap Atribut Benih Padi
Ciherang
Atribut Nilai Rata-rata
Interprestasi Evaluasi (bi)*
Produktivitas 3,90 Puas
Tahan Hama dan Penyakit 3,68 Puas
Umur Tanaman 4,00 Puas
Harga Benih 3,80 Puas
Harga Jual Gabah Basah 2,88 Cukup Puas
Harga Jual Gabah Kering 2,17 Kurang Puas
Kemudahan Dalam Akses Benih 4,10 Puas
Stok Benih 3,78 Puas
Kemudahan Menjual Gabah 4,10 Puas
Ketersediaan Demplot Dilapangan 2,39 Kurang Puas
Promosi Perusahaan 2,22 Kurang Puas
Pedoman Umum/Petunjuk Teknis 3,76 Puas
Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2018.
Berdasarkan Tabel 22, terlihat bahwa atribut-atribut benih padi Ciherang
dengan kategori puas adalah produktivitas dengan nilai rata-rata sebesar
3,90, tahan hama dan penyakit sebesar 3,68, umur tanaman sebesar 4,00,
harga benih sebesar 3,80, kemudahan dalam akses benih sebesar 4,10, stok
benih sebesar 3,78, kemudahan dalam menjual gabah sebesar 4,10, dan
pedoman umum/pejuntuk teknis sebesar 3,76. Berdasarkan tingkat
kepuasan terhadap atribut tersebut diketahui bahwa atribut-atribut tersebut
telah mampu memenuhi keinginan dan harapan petani responden. Harga jual
gabah basah dengan nilai rata-rata sebesar 2,88 dengan persepsi petani
adalah cukup puas. Sedangkan atribut harga jual gabah kering, ketersediaan
demplot dilapangan, dan promisi perusahaan menurut persepsi petani
kurang puas, karena petani di Desa Banarjoyo sebagian besar menjual gabah
dengan bentuk basah dan untuk ketersediaan demplot dan promisi
68
perusahaan hanya ada satu kali yaitu hanya waktu pengenalan benih tersebut
saja.
4.6.3 Sikap Petani Terhadap Penggunaan Benih Padi Ciherang
Penilaiaan terhadap tingkat kepentingan dan kepuasan atribut perlu
dilakukan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk
tersebut. Untuk menggambarkan sikap konsumen tersebut maka digunakan
model sikap Multiatribut Fishbein. Dari tingkat kepentingan dan kepuasan
akan diketahui sejauh mana tingkat kepercayaan atribut dapat memenuhi
kebutuhan petani responden. Hasil analisis sikap Multiatribut Fishbein
terhadap benih padi Ciherang dapat dilihat pada tabel 23.
Tabel 23. Hasil Analisis Sikap Multiatribut Fishbein Terhadap Benih Padi
Ciherang
Atribut
Skor Sikap (Ao)
Evaluasi
(ei)
Evaluasi
(bi) ei*bi
Produktivitas 4,49 3,90 17,51
Tahan Hama dan Penyakit 4,54 3,68 16,71
Umur Tanaman 3,80 4,00 15,22
Harga Benih 3,78 3,80 14,38
Harga Jual Gabah Basah 4,07 2,88 11,72
Harga Jual Gabah Kering 2,85 2,17 6,19
Kemudahan Dalam Akses Benih 3,83 4,10 15,69
Stok Benih 3,39 3,78 12,82
Kemudahan Menjual Gabah 4,34 4,10 17,79
Ketersediaan Demplot Dilapangan 3,78 2,39 9,04
Promosi Perusahaan 3,15 2,22 6,98
Pedoman Umum/Petunjuk Teknis 4,17 3,76 15,67
Ao Total (∑ei*bi) 159,72
Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2018.
69
Berdasarkan tabel 23. terlihat bahwa skor sikap total benih padi varietas
Ciherang sebesar 159,72. Semakin besar skor sikap total maka produk
terkait semakin dapat memenuhi harapan dan kebutuhan petani responden.
Dengan demikian berdasarkan hasil total penilaian sikap petani terhadap
benih padi menunjukkan bahwa benih padi varietas Ciherang disukai oleh
petani dan dianggap mampu memenuhi harapan dan kebutuhan petani
responden.
4.7 Analisis Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi Ciherang
Perhitungan atau pengukuran mengenai kepuasan konsumen perlu dilakukan
untuk menentukan tujuan di masa yang akan datang dan juga untuk
mengetahui tingkat kinerja dari atribut apakah sudah memenuhi harapan
konsumen atau belum. Dalam penghitungan tingkat kepuasan konsumen
digunakan metode Costumer Satisfication Index (CSI). Perhitungan dengan
metode CSI tersebut memerlukan skor rata-rata tingkat kepentingan dan
skor rata-rata tingkat kepuasan terhadap atribut yang dimiliki padi varietas
ciherang.
70
Tabel 24. Hasil Analisis Customer Satisfaction Index Benih Padi Varietas
Ciherang
Atribut
Means
Important
Score
(MIS)
Means
Satisfaction
Score
(MSS)
Weight
Factors
(WF)
Weight
Score
(WS)
Produktivitas 4,49 3,90 0,10 0,38
Tahan Hama dan Penyakit 4,54 3,68 0,10 0,36
Umur Tanaman 3,80 4,00 0,08 0,33
Harga Benih 3,78 3,80 0,08 0,31
Harga Jual Gabah Basah 4,07 2,88 0,09 0,25
Harga Jual Gabah Kering 2,85 2,17 0,06 0,13
Kemudahan Dalam Akses Benih 3,83 4,10 0,08 0,34
Stok Benih 3,39 3,78 0,07 0,28
Kemudahan Menjual Gabah 4,34 4,10 0,09 0,39
Ketersediaan Demplot Dilapangan 3,78 2,39 0,08 0,20
Promosi Perusahaan 3,15 2,22 0,07 0,15
Pedoman Umum/Petunjuk Teknis 4,17 3,76 0,09 0,34
Total 46,20 Weight Average Total 3,46
CSI 69,15
Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2018.
Pada Tabel 24, terlihat bahwa nilai Costumer Satisfication Index (CSI)
terhadap benih padi varietas Ciherang adalah 69,15%. Nilai Costumer
Satisfication Index (CSI) diperoleh dengan membagi nilai WeightingTotal
dengan skala maksimum yang digunakan dalam penelitian ini (skala
maksimum 5) kemudian dikalikan 100%. Berdasarkan indeks kepuasan,
nilai Costumer Satisfication Index (CSI) sebesar 69,15% berada pada
rentang 60% - 80% yang berarti indeks kepuasan konsumen terhadap benih
padi bervarietas Ciherang berada pada kriteria “puas”.
Nilai Costumer Satisfication Index (CSI) benih padi varietas Ciherang
sebesar 69,15% juga mengindikasikan bahwa masih ada 30,85% konsumen
71
yang belum mampu dipuaskan sepenuhnya oleh benih padi varietas
Ciherang. Oleh karena itu, pihak perusahaan maupun pihak pemerintah
perlu mengetahui kepuasan konsumen terhadap kinerja masing-masing
atribut yang ada, apakah kinerja atribut telah sesuai dengan yang diharapkan
oleh konsumen atau tidak. Apabila kinerja atribut tidak sesuai dengan
kepentingan dan kepuasan konsumen maka perlu dilakukan perbaikan
atribut guna meningkatkan kepuasan konsumen.
4.8 Analisis Loyalitas Petani Terhadap Benih Padi Ciherang
Analisis loyalitas konsumen terhadap benih padi Ciherang merupakan
analisis lanjutan dari proses keputusan konsumen tahap akhir (perilaku
pasca pembelian). Analisis loyalitas ini dilakukan untuk memetakan tingkat
loyalitas konsumen terhadap benih padi Ciherang yang akan tertuang ke
dalam piramida loyalitas. Pada penelitian ini, loyalitas konsumen terhadap
kualitas benih padi Ciherang dinilai berdasarkan kriteria loyalitas yang
terdiri dari alasan konsumen menggunakan benih padi Ciherang karena
faktor harga dan paket hemat/bonus (switcher buyer), alasan konsumen
menggunakan benih padi Ciherang karena faktor kebiasaan (habitual
buyer), alasan konsumen menggunakan benih padi Ciherang karena
mendapatkan kepuasan setelah menggunakan benih padi Ciherang
sebelumnya (satisfied buyer), konsumen benar-benar menyukai benih padi
Ciherang (liking the brand), dan konsumen yang mempromosikan atau
menyarankan kepada orang lain untuk menggunakan benih padi Ciherang
72
(commited buyer). Pertanyaan-pertanyaan mengenai tingkat loyalitas yang
diajukan kepada responden dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk
bertingkat dan adanya pemberian skor. Hal ini dilakukan untuk lebih
menegaskan penggolongan tingkat loyalitas responden tersebut.
4.8.1 Analisis Switcher Buyer
Switcher buyer adalah konsumen yang tidak loyal dan sama sekali tidak
tertarik dengan merek tersebut (Aaker, 1997 dalam Salimah, 2011). Fokus
utama dari switcher buyer adalah harga. Konsumen tipe ini sering
berpindah-pindah merk dalam mengkonsumsi suatu produk karena adanya
pengaruh harga dari produk tersebut. Konsumen tipe ini berada pada
tingkatan loyalitas yang paling bawah karena tingkat loyalitasnya paling
rendah. Dalam penelitian ini, terdapat dua pertanyaan dalam kuesioner yang
diajukan kepada konsumen untuk tipe switcher buyer. Pertanyaan pertama
yaitu mengenai apakah konsumen akan berpindah merk karena alasan harga
dan pertanyaan kedua yaitu mengenai apakah konsumen akan berpindah
merk karena adanya paket hemat atau bonus yang ditawarkan restoran lain.
Konsumen yang termasuk dalam tipe switcher buyer adalah konsumen yang
menjawab dua pertanyaan dalam kuisioner dengan total skor < 6. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat 15 orang responden yang termasuk ke
dalam konsumen dengan tipe switcher buyer. Konsumen ini menjawab di
mana jawaban tersebut memiliki total skor < 6 sehingga menunjukkan
bahwa konsumen tersebut adalah konsumen tipe switcher buyer.
73
Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak perusahaan perlu menerapkan
strategi bauran pemasaran yang dapat meminimalisasi konsumen dengan
tipe switcher buyer tersebut.
4.8.2 Analisis Habitual Buyer
Konsumen yang tidak terpengaruh dengan kenaikan harga, paket diskon,
ataupun paket bonus, akan dilihat apakah faktor utama mereka membeli
benih padi Ciherang hanya karena faktor kebiasaan, konsumen yang
termasuk ke dalam kategori ini merupakan konsumen dengan tipe habitual
buyer. Habitual buyer dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan
produk yang ditanamnya atau setidaknya tidak mengalami ketidakpuasan
dalam menanam benih tersebut. Konsumen tipe ini mungkin bisa disebut
sebagai para pembeli kebiasaan. Dalam penelitian ini, terdapat dua
pertanyaan dalam kuesioner yang diajukan kepada konsumen untuk tipe
habitual buyer. Pertanyaan pertama yaitu mengenai apakah konsumen
melakukan pembelian benih padi Ciherang karena faktor kebiasaan dan
pertanyaan kedua yaitu mengenai apa yang dirasakan konsumen jika tidak
melakukan pembelian benih padi Ciherang pada musim tanam. Konsumen
yang termasuk dalam tipe habitual buyer adalah konsumen yang menjawab
dua pertanyaan dalam kuesioner dengan total skor < 6. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat 11 orang responden yang termasuk ke dalam
konsumen dengan tipe habitual buyer. Petani responden ini menjawab di
mana dua jawaban tersebut memiliki total skor < 6 sehingga menunjukkan
74
bahwa konsumen tersebut adalah konsumen tipe habitual buyer.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak perusahaan harus menetapkan harga
benih yang sesuai dengan kualitasnya.
4.8.3 Analisis Satisfied Buyer
Satisfied buyer adalah konsumen yang dapat dikatakan puas namun mereka
memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam hal waktu, uang,
maupun risiko kinerja (Aaker, 1997 dalam Salimah, 2011). Apabila
switching cost yang ditanggung mereka saat berpindah restoran lebih kecil
dari hilangnya kepuasan akibat pindah ke restoran lain tersebut, mereka
akan cenderung memilih untuk tetap pada restoran semula, dalam hal ini
adalah Martabak House Restaurant Pandega Marta, tetapi jika switching
cost yang mereka tanggung lebih besar dibandingkan kepuasan yang mereka
peroleh akibat tetap memilih restoran tersebut, konsumen akan pindah ke
restoran lain. Dalam penelitian ini, terdapat dua pertanyaan dalam kuesioner
yang diajukan kepada konsumen untuk tipe satisfied buyer. Pertanyaan
pertama yaitu mengenai apa yang dirasakan konsumen setelah menanam
benih padi Ciherang dan pertanyaan kedua yaitu mengenai apakah
konsumen rela menunggu jika stok benih padi Ciherang habis. Konsumen
yang termasuk dalam tipe satisfied buyer adalah responden yang menjawab
dua pertanyaan dalam kuesioner dengan total skor < 6. Berdasarkan hasil
penelitian, tidak ada yang termasuk ke dalam konsumen dengan tipe
satisfied buyer. Karena menurut mereka, petani tidak akan rela menunggu
75
jika benih yang disukai stoknya habis. Berdasarkan hasil penelitian ini,
pihak perusahaan perlu menerapkan strategi yang dapat meningkatkan
produksi benih padi Ciherang dengan tujuan dapat meminimalisasi
konsumen tipe satisfied buyer.
4.8.4 Analisis Liking The Brand
Konsumen dengan tipe liking the brand adalah konsumen yang sungguh-
sungguh menyukai merk tersebut (Aaker 1997 dalam Salimah, 2011). Pada
tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait terhadap merk.
Dalam penelitian ini, terdapat dua pertanyaan dalam kuesioner yang
diajukan kepada konsumen untuk tipe liking the brand. Pertanyaan pertama
yaitu mengenai tanggapan konsumen setelah menanam benih padi Ciherang
dan pertanyaan kedua yaitu mengenai apakah konsumen bersedia menjadi
konsumen tetap benih padi Ciherang. Konsumen yang termasuk dalam tipe
liking the brand adalah konsumen yang menjawab dua pertanyaan dalam
kuesioner dengan total skor < 6. Selain melalui jawaban dari pertanyaan
mengenai liking the brand, konsumen dengan tipe ini juga dapat diketahui
melalui jawaban dari pertanyaan mengenai commitedbuyer. Jika skor < 3
maka dapat dikatakan konsumen tersebut termasuk dalam tipe konsumen
yang tidak commit atau hanya sampai pada tingkatan liking the brand.
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 7 orang konsumen lolos dari tahapan
tipe liking the brand sehingga memiliki kemungkinan untuk termasuk dalam
tipe commited buyer. Namun, melalui pertanyaan commited buyer terdapat 8
76
orang yang termasuk ke dalam konsumen dengan tipe liking the brand.
Kedelapan konsumen ini menjawab satu pertanyaan pada pertanyaan
commited buyer yang memiliki total skor < 3. Berdasarkan hasil tersebut,
pihak perusahaan harus meningkatkan kualitas benih padi Ciherang agar
jumlah konsumen dengan tipe liking the brand tinggi.
4.8.5 Analisis Committed Buyer
Commited buyer adalah konsumen yang memiliki suatu kebanggaan sebagai
pengguna merek dan merek tersebut dianggap sangat penting bagi mereka
karena dipandang sebagai suatu ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya
(Aaker 1997 dalam Salimah). Konsumen dengan tipe ini dapat dikatakan
sebagai konsumen yang setia. Salah satu wujud loyalitasnya adalah dengan
merekomendasikan atau mempromosikan merek tersebut kepada orang lain.
Dalam penelitian ini, terdapat satu pertanyaan dalam kuesioner yang
diajukan kepada responden untuk tipe commited buyer, yaitu mengenai
apakah konsumen sudah atau akan merekomendasikan atau
mempromosikan benih padi Ciherang kepada orang lain. Konsumen yang
termasuk dalam tipe commited buyer adalah konsumen yang menjawab
pertanyaan dalam kuesioner yang memiliki skor = 3. Berdasarkan hasil
penelitian, terdapat 7 orang konsumen benih padi Ciherang yang termasuk
ke dalam konsumen dengan tipe commited buyer. Hasil penelitian untuk
tingkat loyalitas konsumen terhadap benih padi Ciherang dapat lihat pada
77
tabel 25 dan piramida loyalitas konsumen benih padi Ciherang dapat dilihat
pada (Gambar 3).
Tabel 25. Frekuensi dan Persentase Tingkat Loyalitas Konsumen Terhadap
Benih Padi Ciherang
Tingkat Loyalitas Konsumen Jumlah (Orang) Persentase (%)
Switcher Buyer 15 36,59
Habitual Buyer 11 26,83
Satisfied Buyer 0 0,00
Liking The Brand 8 19,51
Committed Buyer 7 17,07
Total 41 100
Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2018.
Gambar 3. Piramida Loyalitas Petani Terhadap Benih Padi Ciherang
Keterangan :
A : Committed Buyer 17,07%
B : Liking The Brand 19,51%
C : Satisfied Buyer 0%
D : Habitual Buyer 26,83%
E : Switcher Buyer 36,59%
c
E
D
B
A
78
Jika dilihat dari hasil piramida loyalitas konsumen benih padi Ciherang
tersebut, loyalitas konsumen tertinggi adalah konsumen tipe Switcher
Buyeryaitu terdapat 15 orang atau (36,59%), diikuti pada tipe Habitual
Buyeryaitu terdapat 11 orang atau (26,83%), tipe Satisfied Buyer 0 orang atau
0%, tipe Liking The Brand terdapat 8 orang atau (19,51%) dan tipe
Committed Buyer terdapat 7 orang atau (17,07%). Hal ini berarti pihak
perusahaan perlu menerapkan strategi bauran pemasaran yang dapat
menimimalisasi konsumen tipe Switcher Buyer dan tipe Habitual Buyer guna
meningkatkan konsumen tipe Liking The Branddan tipe Committed Buyer.
79
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Sikap petani terhadap benih padi menunjukkan bahwa benih padi
varietas Ciherang disukai oleh petani dan dianggap mampu memenuhi
harapan dan kebutuhan petani responden.
2. Tingkat kepuasan petani terhadap benih padi Ciherang di Desa
Banarjoyo berada pada kriteria “puas”.
3. Tingkat loyalitas petani terhadap benih padi ciherang di Desa
Banarjoyo dikatagorikan sebagai petani yang tidak loyal. Hal ini dilihat
dari hasil analisis piramida loyalitas yang tidak membentuk piramida
terbalik.
80
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang ada maka dapat
dikemukakan saran adalah :
1. Produsen benih padi Ciherang perlu meningkatkan promosi dengan cara
penyuluhan dengan membuat demplot dilapangan sehingga dapat
meningkatkan sikap dan kepuasan petani.
2. Untuk meningkatkan keloyalitasan petani produsen benih padi Ciherang
harus dapat menjaga konsistensi harga benih padi tersebut.
81
LAMPIRAN
81
Kuisioner Sikap, Kepuasan dan Loyalitas Petani
ANALISIS SIKAP, KEPUASAN DAN LOYALITAS PETANI
TERHADAP BENIH PADI CIHERANG DI DESA BANARJOYO
KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
I. Identitas Responden
Tanggal Wawancara : .........................................................................
Desa : .........................................................................
Kecamatan : .........................................................................
Kelompok Tani : .........................................................................
1. Nama : ........................................................................
2. Umur : ............... tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki/ Perempuan (Coret yang tidak perlu)
4. Pekerjaan Utama : ........................................................................
5. Pekerjaan Samping : ........................................................................
6. Pendidikan Terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMA/ Sederajad
d. Diploma 1
e. Diploma 2
f. Diploma 3
g. S1
h. S2
7. Status Perkawinan : Belum Kawin /Kawin/ Duda/ Janda
(coret yang tidak perlu)
8. Jumlah tanggungan dalam keluarga :
82
A. Penilaian Terhadap Kepentingan Petani Terhadap Benih Padi
Ciherang
No. Uraian Pertanyaan
Tingkat Kepentingan
TP
(1)
KP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
a. Produk (Product)
1 Produktivitas
2 Tahan hama penyakit
3 Umur tanaman
b. Harga (Price)
1 Harga benih
2 Harga jual gabah basah
3 Harga jual gabah kering
c. Tempat (Place)
1 Kemudahan dalam akses benih
2 Stok benih dipasaran
3 Kemudahan menjual gabah
d. Promosi (Promotion)
1 Ketersediaan demplot di lapangan
2 Promosi perusahaan
3 Pedoman umum / Petunjuk teknis
Keterangan :
TP : Tidak Penting (skor 1)
KP : Kurang Penting (skor 2)
CP : Cukup Penting (skor 3)
P : Penting (skor 4)
SP : Sangat Penting (skor 5)
83
B. Penilaian Terhadap Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi
Ciherang
No. Uraian Pertanyaan
Tingkat Kepuasan
TP
(1)
KP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
a. Produk (Product)
1 Produktivitas
2 Tahan hama penyakit
3 Umur tanaman
b. Harga (Price)
1 Harga benih
2 Harga jual gabah basah
3 Harga jual gabah kering
c. Tempat (Place)
1 Kemudahan dalam akses benih
2 Stok benih dipasaran
3 Kemudahan menjual gabah
d. Promosi (Promotion)
1 Ketersediaan demplot di lapangan
2 Promosi perusahaan
3 Pedoman umum / Petunjuk teknis
Keterangan :
TP = Tidak Puas (skor 1)
KP = Kurang Puas (skor 2)
CP = Cukup Puas (skor 3)
P = Puas (skor 4)
SP = Sangat Puas (skor 5)
84
C. Penilaian Terhadap Loyalitas Konsumen (berilah tanda (X) pada
jawaban pilihan yang tersedia).
I. Switcher/Price Buyer
1. Apakah Anda akan berpindah ke varietas lain selain varietas Ciherang
karena alasan harga ?
a. Ya dan tidak akan kembali lagi. (1)
b. Ya dan ada kemungkinan untuk kembali lagi. (2)
c. Tidak akan pindah ke varietas lain. (3)
2. Apakah Anda akan berpindah ke varietas lain yang sejenis jika
varietas tersebut menawarkan bonus dan diskon ?
a. Ya dan tidak akan kembali lagi. (1)
b. Ya dan ada kemungkinan kembali lagi. (2)
c. Tidak akan pindah ke varietas tersebut. (3)
II. Habitual Buyer
3. Apa alasan Anda sering membeli varietas Ciherang ?
a. Tidak ada varietas lain yang lebih unggul (1)
b. Rekomendasi dari Kelompok tani (2)
c. Kebiasaan (3)
4. Apa yang Anda rasakan jika tidak melakukan pembelian varietas
Ciherang pada saat musim tanam?
a. Kekawatiran akan hasil (produktivitas) (1)
b. Biasa saja. (2)
c. Merasa ada yang kurang. (3)
III. Satisfied Buyer
5. Apa yang Anda rasakan setelah menanam benih padi varietas
Ciherang?
a. Tidak puas dan tidak lagi melakukan pembelian. (1)
b. Tidak puas dan akan kembali lagi namun tidak terencana. (2)
c. Puas dan akan kembali dengan terencana. (3)
6. Apakah Anda rela untuk menunggu jika benih padi varietas Ciherang
stoknya habis?
a. Saya akan menunggu hingga saya mendapatkan benih padi varietas
Ciherang. (1)
b. Segera mencari varietas lain dan tidak ingin kembali lagi. (2)
85
c. Segera mencari varietas lain dan kemungkinan kembali lagi di lain
musim tanam. (3)
IV. Liking The Brand
7. Bagaimana tanggapan Anda setelah menanam benih padi varietas
Ciherang?
a. Sangat tidak suka. (1)
b. Biasa saja. (2)
c. Sangat suka. (3)
8. Apakah Anda bersedia untuk menjadi konsumen tetap benih Ciherang
jika ada penawaran tersebut ?
a. Tidak bersedia. (1)
b. Menanyakan terlebih dahulu manfaat dan keuntungannya. (2)
c. Langsung bersedia. (3)
V. Commited Buyer
9. Apakah Anda sudah atau akan mempromosikan/menyarankan kepada
orang lain untuk menanam benih padi varietas Ciherang?
a. Tidak akan mempromosikan. (1)
b. Belum terpikir akan mempromosikan. (2)
c. Akan mempromosikan. (3)
86
Identitas Responden
Nama
Total
LuasTanam
(Ha)
Luas Tanam
Ciherang Kelompok Tani
Umur
(th) Pendidikan Pekerjaan Utama
Pekerjaan
Sampingan
Tanggungan
Keluarga
Lama
Menggunakan
Varietas
Ciherang (th)
Muhammad Ali 1 1 Lestari I 42 SMA Kasi Pembangunan Petani 3 6
Sadat 1 0,5 Lestari I 49 SMA Petani Wirausaha 3 6
Marsono 0,5 0,5 Lestari II 62 SD Petani 1 5
Ngadiono 2 0,25 Lestari III 55 SMA Petani 1 5
Udianto 0,5 0,5 Lestari III 43 SMA Petani 3 3
Sunarko 0,5 0,25 Lestari IV 50 SMP Petani 1 3
Tugiman 0,25 0,25 Lestari IV 50 SMP Petani Buruh 3 4
Masudin 0,5 0,5 Lestari V 53 S1 PNS Petani 3 5
Basiran 0,5 0,5 Lestari V 50 SMA Petani Wirausaha 2 6
Sutoyo 0,75 0,25 Lestari V 49 SMA Petani Buruh 3 4
Marsudi 1,5 1 Lestari VI 53 D2 PNS Petani 2 3
Sukisman 1 1 Lestari VI 54 SD Tani 4 4
Samin 1,5 1 Lestari VII 60 SMP Petani 1 4
Trianto 0,25 0,25 Lestari VII 50 SMP Petani Buruh 2 5
Heri Susanto 0,5 0,5 Lestari VIII 49 SMA Petani Peternak 3 6
Subagio 1 1 Lestari VIII 51 SMP Petani Buruh 2 6
Klimun 0,5 0,5 Suka Makmur 51 SMA Petani Wirausaha 2 6
Ngadimin 1 0,5 Suka Makmur I 55 SMP Petani Wirausaha 1 3
Sungkono 0,25 0,25 Suka Makmur II 55 SD Petani 1 3
Kasmuri 0,25 0,25 Suka Makmur II 49 SMA Petani Peternak 3 5
Kasdi 0,5 0,25 Suka Makmur III 52 SMP Petani Buruh 3 4
Jumadi 0,25 0,25 Suka Makmur III 50 SMP Petani 3 3
87
Basuki 1 0,5 Suka Makmur IV 50 SMA Petani Wirausaha 4 4
Iman Santoso 2,25 1 Suka Makmur IV 48 S1 Guru Petani 3 6
Edi Prayetno 0,5 0,25 Bina Karya 47 S1 Petani Honor (KUA) 2 5
Sugiono 0,25 0,25 Bina Karya 56 S1 Guru Petani 2 5
Mujiono 0,5 0,5 Sejahtera 52 SD Petani 2 6
Sukandar 2 1 Mitra Tani 47 SMA Petani Wirausaha 4 4
Amiril 1 0,75 Mitra Tani 49 SMP Petani 3 3
Samut 1,5 0,5 Mitra Tani 50 S1 Guru Petani 2 6
Tajuit 0,5 0,5 Mitra Tani 52 SMP Petani 3 5
Sutarmin 1 0,75 Jaya Sakti 46 SMA Petani Peternak 4 5
Muji yanto 0,5 0,25 Suka Jaya 54 D3 Wiraswasta Petani 3 3
Sajitu 0,5 0,5 Suka Jaya 58 SD Petani 1 4
Imam Sahudi 1 1 Tunas Muda 49 SMP Petani 2 3
Herudin 0,25 0,25 Tunas Muda 56 SD Petani 1 3
Parjoko 0,5 0,5 RAS 57 SD Petani 2 6
Triono 0,5 0,25 RAS 41 SMA Petani 3 6
Amirudin 1 0,75 Jaya Makmur 42 S1 Guru Petani 4 5
Sarino 1 0,5 Jaya Makmur 45 SMP Petani Buruh 4 3
Suprapto 1 1 Jaya Makmur 43 SD Petani 4 4
88
1 2 3 Skor 1 2 3 Skor 1 2 3 Skor 1 2 3 Skor
1 4 5 5 14 3 5 2 10 5 4 5 14 3 2 5 10
2 4 4 4 12 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 3 7
3 5 4 4 13 4 4 5 13 4 5 4 13 4 4 4 12
4 4 4 4 12 4 4 2 10 4 3 4 11 4 4 4 12
5 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
6 5 5 4 14 4 5 3 12 4 3 4 11 3 2 4 9
7 4 4 4 12 4 4 2 10 3 3 3 9 4 3 4 11
8 4 5 4 13 3 3 3 9 3 3 4 10 4 4 4 12
9 5 4 4 13 1 5 2 8 4 1 4 9 4 1 4 9
10 5 5 3 13 4 4 3 11 4 3 5 12 4 3 5 12
11 4 5 3 12 4 4 2 10 4 3 5 12 3 3 4 10
12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
13 5 5 4 14 4 5 2 11 4 4 5 13 3 3 4 10
14 4 4 4 12 3 5 4 12 4 4 5 13 3 4 4 11
15 5 5 3 13 4 4 3 11 4 3 5 12 4 4 4 12
16 5 5 4 14 4 5 3 12 5 4 5 14 4 4 4 12
17 4 5 4 13 4 4 3 11 4 4 4 12 3 3 4 10
18 4 4 4 12 4 4 2 10 3 4 5 12 4 3 4 11
19 4 5 4 13 4 4 2 10 4 4 5 13 5 4 5 14
20 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 3 3 4 10
21 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12
22 5 5 4 14 3 4 2 9 3 3 5 11 2 2 4 8
23 5 5 3 13 2 4 2 8 4 3 5 12 5 3 4 12
24 5 5 4 14 4 5 3 12 4 4 4 12 3 3 5 11
25 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 5 13 3 2 4 9
26 4 4 4 12 4 4 3 11 3 3 4 10 4 3 4 11
27 5 5 3 13 4 4 3 11 4 3 4 11 5 4 5 14
28 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 5 13 4 3 4 11
29 5 5 4 14 4 5 4 13 4 4 5 13 3 3 4 10
30 5 4 5 14 4 4 4 12 4 3 2 9 5 4 4 13
31 5 5 5 15 4 4 2 10 4 4 5 13 5 5 5 15
32 5 5 2 12 5 4 2 11 4 2 5 11 4 3 5 12
33 5 4 4 13 4 4 3 11 5 4 5 14 4 4 4 12
34 5 5 3 13 4 4 2 10 4 3 5 12 3 2 5 10
35 5 5 5 15 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 10
36 4 5 4 13 3 4 2 9 3 3 3 9 4 2 4 10
37 4 5 3 12 5 3 2 10 4 3 5 12 5 2 4 11
38 5 4 3 12 4 3 2 9 4 3 5 12 5 3 5 13
39 4 4 3 11 5 3 3 11 3 3 5 11 4 3 4 11
40 5 5 3 13 5 4 3 12 4 3 5 12 3 3 4 10
41 4 3 4 11 3 4 4 11 4 4 2 10 4 4 4 12
Jumlah 184 186 156 526 155 167 117 439 157 139 178 474 155 129 171 455
Rata-Rata 4,49 4,54 3,80 12,83 3,78 4,07 2,85 10,71 3,83 3,39 4,34 11,56 3,78 3,15 4,17 11,10
Hasil Penilaian Kepentingan Petani Terhadap Benih Padi Ciherang
Produk (Product) Harga (Price) Tempat (Place) Promosi (Promotion)No. Resp
89
1 2 3 Skor 1 2 3 Skor 1 2 3 Skor 1 2 3 Skor
1 4 4 4 12 3 4 3 10 4 4 4 12 3 2 4 9
2 3 4 4 11 4 5 3 12 4 4 4 12 2 1 4 7
3 4 4 4 12 3 4 2 9 4 4 4 12 1 2 3 6
4 4 4 4 12 3 4 3 10 4 4 4 12 2 1 3 6
5 2 4 4 10 5 4 3 12 4 4 4 12 1 2 4 7
6 4 4 4 12 3 2 2 7 4 4 4 12 2 2 3 7
7 4 4 4 12 3 4 2 9 4 4 4 12 2 2 4 8
8 4 4 4 12 4 3 2 9 4 4 5 13 2 2 3 7
9 4 1 4 9 4 4 1 9 4 4 4 12 3 1 4 8
10 3 3 4 10 5 2 2 9 4 4 5 13 3 3 4 10
11 4 3 4 11 4 2 3 9 4 4 4 12 3 3 4 10
12 4 3 4 11 5 2 2 9 4 4 4 12 4 4 4 12
13 4 4 4 12 5 3 2 10 4 4 4 12 3 3 4 10
14 4 4 4 12 4 2 2 8 4 4 4 12 3 4 4 11
15 3 3 4 10 3 3 2 8 4 3 4 11 2 2 4 8
16 5 4 4 13 3 3 2 8 5 4 4 13 3 3 4 10
17 4 3 4 11 4 2 2 8 4 4 4 12 3 3 4 10
18 4 4 4 12 3 3 2 8 5 4 4 13 2 2 3 7
19 4 4 4 12 3 3 2 8 5 4 5 14 2 2 4 8
20 4 4 4 12 5 2 2 9 5 4 4 13 3 3 4 10
21 5 4 4 13 3 3 2 8 4 4 4 12 4 4 4 12
22 3 3 4 10 5 2 2 9 5 4 4 13 1 1 3 5
23 4 4 4 12 3 3 2 8 4 4 5 13 2 2 4 8
24 5 4 4 13 3 3 2 8 4 4 4 12 3 2 4 9
25 4 4 4 12 5 2 2 9 4 4 4 12 3 2 4 9
26 4 4 4 12 3 2 2 7 5 4 5 14 2 2 3 7
27 3 3 4 10 4 2 2 8 3 3 4 10 1 1 4 6
28 3 3 4 10 5 2 2 9 5 4 4 13 3 2 5 10
29 3 3 4 10 5 2 2 9 4 4 4 12 3 2 4 9
30 4 4 4 12 5 3 2 10 4 2 2 8 4 4 5 13
31 4 4 4 12 5 3 3 11 4 3 3 10 3 4 4 11
32 4 3 4 11 3 3 2 8 4 4 5 13 2 2 3 7
33 5 4 4 13 3 3 2 8 4 4 4 12 4 3 4 11
34 4 4 4 12 4 2 2 8 4 4 5 13 2 2 3 7
35 4 4 4 12 4 3 2 9 4 4 4 12 1 1 4 6
36 4 4 4 12 3 3 2 8 4 4 4 12 2 2 4 8
37 5 4 4 13 3 3 2 8 4 3 4 11 2 2 3 7
38 4 4 4 12 3 3 2 8 4 4 5 13 1 1 4 6
39 3 3 4 10 4 3 2 9 4 3 5 12 2 2 3 7
40 4 4 4 12 3 3 2 8 3 3 4 10 2 1 3 6
41 5 5 4 14 4 4 4 12 3 3 2 8 2 2 4 8
Jumlah 160 151 164 475 156 118 89 363 168 155 168 491 98 91 154 343
Rata-Rata 3,90 3,68 4,00 11,59 3,80 2,88 2,17 8,85 4,10 3,78 4,10 11,98 2,39 2,22 3,76 8,37
Hasil Penilaian Kepuasan Terhadap Benih Padi Ciherang
No. RespProduk (Product) Harga (Price) Tempat (Place) Promosi (Promotion)
90
1 2 Skor 1 2 Skor 1 2 Skor 1 2 Skor 1 Skor
1 2 3 5 1 1 2 3 3 6 3 2 5 2 2
2 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 2 5 1 1
3 3 2 5 1 1 2 3 3 6 3 3 6 3 3
4 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3
5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3
6 2 2 4 1 1 2 3 3 6 2 2 4 1 1
7 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3
8 2 2 4 1 2 3 3 3 6 2 1 3 2 2
9 3 2 5 1 2 3 3 3 6 2 1 3 1 1
10 3 3 6 3 2 5 3 3 6 2 2 4 1 1
11 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 2 2
12 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3
13 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3
14 2 2 4 2 2 4 3 3 6 2 1 3 2 2
15 2 2 4 1 2 3 3 3 6 2 1 3 1 1
16 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 1 4 2 2
17 2 2 4 1 3 4 3 3 6 3 1 4 2 2
18 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3
19 3 3 6 3 2 5 3 3 6 2 2 4 1 1
20 2 2 4 1 2 3 3 3 6 2 1 3 2 2
21 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 1 4 2 2
22 3 3 6 3 2 5 3 3 6 2 2 4 2 2
23 3 3 6 3 2 5 3 3 6 2 1 3 2 2
24 2 2 4 1 2 3 3 3 6 2 1 3 2 2
25 2 2 4 1 3 4 3 3 6 2 2 4 1 1
26 2 2 4 1 2 3 3 3 6 2 1 3 1 1
27 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3
28 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 1 4 2 2
29 2 3 5 1 1 2 3 3 6 3 3 6 1 1
30 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 2 2
31 3 3 6 3 2 5 3 3 6 2 2 4 3 3
32 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3
33 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 1 1
34 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 1 4 1 1
35 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 1 1
36 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3
37 2 2 4 1 2 3 3 3 6 2 2 4 2 2
38 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3
39 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 1 1
40 2 2 4 1 2 3 3 3 6 2 2 4 2 2
41 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 2 5 3 3
Jumlah 110 110 220 94 95 189 123 123 246 107 82 189 82 82
Rata-Rata 2,68 2,68 5,37 2,29 2,32 4,61 3,00 3,00 6,00 2,61 2,00 4,61 2,00 2,00
Hasil Penilaian Terhadap Loyalitas Petani Terhadap Benih Ciherang
Commited BuyerNo. Resp
Switcher/Price Buyer Habitual Buyer Satisfied Buyer Liking The Brand
91
Rekapitulasi analisis Multiatribut Fishbein kepentingan dan kepuasan petani
terhadap benih padi Ciherang.
Atribut Nilai Rata-rata
Interprestasi Evaluasi (ei)*
Produktivitas 4,49 Sangat Penting
Tahan Hama dan Penyakit 4,54 Sangat Penting
Umur Tanaman 3,80 Penting
Harga Benih 3,78 Penting
Harga Jual Gabah Basah 4,07 Penting
Harga Jual Gabah Kering 2,85 Cukup Penting
Kemudahan Dalam Akses Benih 3,83 Penting
Stok Benih 3,39 Cukup Penting
Kemudahan Menjual Gabah 4,34 Sangat Penting
Ketersediaan Demplot Dilapangan 3,78 Penting
Promosi Perusahaan 3,15 Cukup Penting
Pedoman Umum/Petunjuk Teknis 4,17 Penting
Atribut Nilai Rata-rata
Interprestasi Evaluasi (bi)*
Produktivitas 3,90 Puas
Tahan Hama dan Penyakit 3,68 Puas
Umur Tanaman 4,00 Puas
Harga Benih 3,80 Puas
Harga Jual Gabah Basah 2,88 Cukup Puas
Harga Jual Gabah Kering 2,17 Kurang Puas
Kemudahan Dalam Akses Benih 4,10 Puas
Stok Benih 3,78 Puas
Kemudahan Menjual Gabah 4,10 Puas
Ketersediaan Demplot Dilapangan 2,39 Kurang Puas
Promosi Perusahaan 2,22 Kurang Puas
Pedoman Umum/Petunjuk Teknis 3,76 Puas
92
Atribut Skor Sikap (Ao)
Evaluasi
(ei)
Evaluasi
(bi) ei*bi
Produktivitas 4,49 3,9 17,51
Tahan Hama dan Penyakit 4,54 3,68 16,71
Umur Tanaman 3,8 4 15,22
Harga Benih 3,78 3,8 14,38
Harga Jual Gabah Basah 4,07 2,88 11,72
Harga Jual Gabah Kering 2,85 2,17 6,19
Kemudahan Dalam Akses Benih 3,83 4,1 15,69
Stok Benih 3,39 3,78 12,82
Kemudahan Menjual Gabah 4,34 4,1 17,79
Ketersediaan Demplot Dilapangan 3,78 2,39 9,04
Promosi Perusahaan 3,15 2,22 6,98
Pedoman Umum/Petunjuk Teknis 4,17 3,76 15,67
Ao Total (∑ei*bi) 159,72
93
Rekapitulasi analisis Customer Satisfaction Indek (CSI) kepuasan petani terhadap
benih padi Ciherang.
Atribut
Means
Important
Score (MIS)
Means
Satisfaction
Score (MSS)
Weight
Factors
(WF)
Weight
Score (WS)
Produktivitas 4,49 3,90 0,10 0,38
Tahan Hama dan Penyakit 4,54 3,68 0,10 0,36
Umur Tanaman 3,80 4,00 0,08 0,33
Harga Benih 3,78 3,80 0,08 0,31
Harga Jual Gabah Basah 4,07 2,88 0,09 0,25
Harga Jual Gabah Kering 2,85 2,17 0,06 0,13
Kemudahan Dalam Akses Benih 3,83 4,10 0,08 0,34
Stok Benih 3,39 3,78 0,07 0,28
Kemudahan Menjual Gabah 4,34 4,10 0,09 0,39
Ketersediaan Demplot Dilapangan 3,78 2,39 0,08 0,20
Promosi Perusahaan 3,15 2,22 0,07 0,15
Pedoman Umum/Petunjuk Teknis 4,17 3,76 0,09 0,34
Total 46,20 Weight Average Total 3,46
CSI 69,15
94
Rekapitulasi analisis Piramida Loyalitas terhadap keloyalitasan petani
menggunakan benih padi Ciherang.
Tingkat Loyalitas Konsumen
Jumlah
(Orang) Persentase (%)
Switcher Buyer 15 36,59
Habitual Buyer 11 26,83
Satisfied Buyer 0 0,00
Liking The Brand 8 19,51
Committed Buyer 7 17,07
Total 41 100
Keterangan :
A : Committed Buyer 17,07%
B : Liking The Brand 19,51%
C : Satisfied Buyer 0%
D : Habitual Buyer 26,83%
E : Switcher Buyer 36,59%
c
E
D
B
A
95
1. Rekapitulasi Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Terhadap Kepentingan
Atribut Benih Padi Ciherang.
a. Produk
Correlations
item_1 item_2 item_3 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 .382* -.162 .631
**
Sig. (2-tailed) .014 .313 .000
N 41 41 41 41
item_2 Pearson Correlation .382* 1 -.191 .641
**
Sig. (2-tailed) .014 .231 .000
N 41 41 41 41
item_3 Pearson Correlation -.162 -.191 1 .467**
Sig. (2-tailed) .313 .231 .002
N 41 41 41 41
skor_total Pearson Correlation .631** .641
** .467
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002
N 41 41 41 41
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.657 4
96
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 21.17 2.795 .431 .609
item_2 21.12 2.710 .421 .608
item_3 21.85 3.028 .153 .754
total_skor 12.83 .945 1.000 -.043a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
b. Harga
Correlations
item_1 item_2 item_3 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 -.065 .173 .610**
Sig. (2-tailed) .684 .278 .000
N 41 41 41 41
item_2 Pearson Correlation -.065 1 .201 .522**
Sig. (2-tailed) .684 .208 .000
N 41 41 41 41
item_3 Pearson Correlation .173 .201 1 .762**
Sig. (2-tailed) .278 .208 .000
N 41 41 41 41
skor_total Pearson Correlation .610** .522
** .762
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
97
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.727 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 17.63 6.438 .395 .729
item_2 17.34 7.080 .333 .755
item_3 18.56 5.552 .589 .634
total_skor 10.71 2.162 1.000 .270
98
c. Tempat
Correlations
item_1 item_2 item_3 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 .388* .404
** .756
**
Sig. (2-tailed) .012 .009 .000
N 41 41 41 41
item_2 Pearson Correlation .388* 1 .174 .687
**
Sig. (2-tailed) .012 .276 .000
N 41 41 41 41
item_3 Pearson Correlation .404** .174 1 .767
**
Sig. (2-tailed) .009 .276 .000
N 41 41 41 41
skor_total Pearson Correlation .756** .687
** .767
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 41 41 41 41
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.790 4
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
99
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 19.29 8.062 .660 .760
item_2 19.73 7.851 .536 .778
item_3 18.78 6.976 .612 .738
total_skor 11.56 2.652 1.000 .556
d. Promosi
Correlations
item_1 item_2 item_3 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 .456** .290 .830
**
Sig. (2-tailed) .003 .066 .000
N 41 41 41 41
item_2 Pearson Correlation .456** 1 .117 .798
**
Sig. (2-tailed) .003 .467 .000
N 41 41 41 41
item_3 Pearson Correlation .290 .117 1 .517**
Sig. (2-tailed) .066 .467 .001
N 41 41 41 41
skor_total Pearson Correlation .830** .798
** .517
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
100
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.790 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 18.41 6.599 .723 .701
item_2 19.05 6.548 .661 .719
item_3 18.02 8.774 .389 .834
total_skor 11.10 2.540 1.000 .556
101
2. Kerapitulasi Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Terhadap Kepuasan Atribut
Benih Padi Ciherang
a. Produk
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.760 4
Correlations
item_1 item_2 item_3 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 .390* .
a .838
**
Sig. (2-tailed) .012 . .000
N 41 41 41 41
item_2 Pearson Correlation .390* 1 .
a .830
**
Sig. (2-tailed) .012 . .000
N 41 41 41 41
item_3 Pearson Correlation .a .
a .
a .
a
Sig. (2-tailed) . . .
N 41 41 41 41
skor_to
tal
Pearson Correlation .838** .830
** .
a 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .
N 41 41 41 41
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
102
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 19.27 2.801 .700 .632
item_2 19.49 2.856 .691 .639
item_3 19.17 4.795 .000 .855
total_skor 11.59 1.199 1.000 .421
b. Harga
Correlations
item_1 item_2 item_3 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 -.341* .082 .508
**
Sig. (2-tailed) .029 .611 .001
N 41 41 41 41
item_2 Pearson Correlation -.341* 1 .379
* .560
**
Sig. (2-tailed) .029 .015 .000
N 41 41 41 41
item_3 Pearson Correlation .082 .379* 1 .707
**
Sig. (2-tailed) .611 .015 .000
N 41 41 41 41
skor_to
tal
Pearson Correlation .508** .560
** .707
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
N 41 41 41 41
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
103
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.647 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 13.90 4.540 .184 .729
item_2 14.83 4.395 .277 .669
item_3 15.54 4.455 .580 .558
total_skor 8.85 1.478 1.000 -.089a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates
reliability model assumptions. You may want to check item codings.
104
c. Tempat
Correlations
item_1 item_2 item_3 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 .416** .277 .684
**
Sig. (2-tailed) .007 .079 .000
N 41 41 41 41
item_2 Pearson Correlation .416** 1 .546
** .817
**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000
N 41 41 41 41
item_3 Pearson Correlation .277 .546** 1 .831
**
Sig. (2-tailed) .079 .000 .000
N 41 41 41 41
skor_to
tal
Pearson Correlation .684** .817
** .831
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cas
es
Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.814 4
105
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 19.85 5.028 .559 .817
item_2 20.17 4.745 .738 .771
item_3 19.85 4.128 .716 .740
total_skor 11.98 1.624 1.000 .663
d. Promosi
Correlations
item_1 item_2 item_3 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 .749** .480
** .920
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000
N 41 41 41 41
item_2 Pearson Correlation .749** 1 .368
* .895
**
Sig. (2-tailed) .000 .018 .000
N 41 41 41 41
item_3 Pearson Correlation .480** .368
* 1 .657
**
Sig. (2-tailed) .001 .018 .000
N 41 41 41 41
skor_total Pearson Correlation .920** .895
** .657
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
106
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.839 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 14.34 9.880 .872 .748
item_2 14.51 9.806 .829 .755
item_3 12.98 12.874 .567 .870
total_skor 8.37 3.838 1.000 .774