Download - Analisis Laporan Keuangan
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Pada PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk.
Oleh :
7121220004 Choirul Rozi Lubis7121220012 Rita Handayani Srg7123220002 Alfaron Christian7123220024 Fitri Marantika7123220042 Muammar Prawira Siregar7123220054 Safwan Hadi Umri
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Untuk melakukan pengambilan keputusan dalam menentukan masa depan
perusahaan, para pengambil keputusan memerlukan informasi, khususnya
informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Laporan
keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan dalam
pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan keuangan (bersifat historis)
menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan
kebutuhan informasi. Oleh karena itu, analasis laporan keuangan digunakan untuk
membantu mengatasi kesenjangan tersebut dengan cara mengolah kembali
laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan
melakukan prediksi-prediksi yang akan terjadi dengan analisis tersebut.
Analisis keuangan ini dapat bermanfaat untuk kepentingan internal sebagai
alat evaluasi kinerja pekerja, efisiensi operasi, dan kebijakan kredit; serta untuk
kepentingan eksternal dalam mengevaluasi potensi investasi dan keamanan kredit
bagi peminjam ataupun kepentingan lain. Seorang analis dapat mengambil data
yang diperlukan dari berbagai sumber. Sumber utama adalah data yang disediakan
perusahaan dalam laporan tahunan serta pengungkapan (annual report and
required disclosures). Laporan tahunan dapat berupa laporan laba rugi, neraca,
arus kas, catatan dari laporan, ataupun dari informasi pengungkapan.
Dalam makalah yang penulis buat ini akan dilakukan analisis laporan
keuangan berupa Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan Laba Rugi
terhadap entitas PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk. Analisis yang
digunakan penulis dalam melakukan penganalisisan laporan ini adalah sebagai
berikut :
a. Analisis Perbandingan (Komparatif)
b. Analisis Common Size
c. Analisis Rasio Keuangan
Analisis Perbandingan (Komparatif) adalah teknik analisis yang dilakukan
dengan cara membuat perbandingan antar elemen (laporan keuangan) yang sama
untuk beberapa periode yang berurutan, analisis ini bisa disebut juga dengan
analisis yang menggunakan metode horizontal.
Analisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara
membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai
komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama, analisis ini
bisa disebut juga dengan analisis yang menggunakan metode vertical.
Analisis Rasio Keuangan adalah Analisis yang memungkinkan dilakukannya
pembandingan kinerja perusahaan antar waktu, ataupun pembandingan kinerja
antar perusahaan, rasio yang digunakan dapat berupa rasio likuiditas, aktivitas,
operasi dan leverage.
2. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai tugas individu mata kuliah Analisis Laporan Keuangan.
b. Untuk mengetahui bagaimana melakukan Analisis Perbandingan, Analisis
Common Size dan Analisis Rasio Keuangan
c. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dan dampaknya bagi perusahaan
dari melakukan analisis tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Analisis Perbandingan (Komparatif)
Analisis perbandingan adalah analisis yang menggunakan metode horizontal
dalam melakukan analisisnya dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang
arah dan kecenderungan (tendensi) tentang perubahan yang mungkin akan terjadi
pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.
Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang
kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa
yang akan datang.
Berikut merupakan ringkasan laporan posisi keuangan (Neraca) dan laporan
laba rugi PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk. dengan melakukan analisis
metode perbandingan.
2014 2013 Perubahan Absolut Perubahan RelatifNAMA AKUN Rp Rp Rp
ASETAset LancarKas dan Setara Kas 391,452,438,398 161,758,998,760 229,693,439,638 142.00%Piutang Usaha 19,782,166,768 24,978,832,549 Aset Keuangan Lancar Lainnya 6,044,522,360 3,575,417,909 2,469,104,451 69.06%Persediaan 1,295,681,754,349 1,112,546,445,586 183,135,308,763 16.46%Pajak Dibayar di Muka 19,825,242,199 2,206,322,282 17,618,919,917 798.57%Beban Dibayar di Muka 164,879,451,578 139,039,143,294 25,840,308,284 18.58%Uang Muka 273,418,998,560 303,080,251,593 (29,661,253,033) -9.79%
Total Aset Lancar 2,171,084,574,212 1,747,185,411,973 423,899,162,239 24.26%
Aset Tidak LancarPiutang Pihak Berelasi 33,117,693,456 33,207,244,247 (89,550,791) -0.27%Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang 124,321,391,875 137,378,426,772 (13,057,034,897) -9.50%Aset Tetap 463,020,871,447 445,597,536,347 17,423,335,100 3.91%Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 45,369,654,841 40,664,946,344 4,704,708,497 11.57%Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya 51,284,792,247 28,141,453,550 23,143,338,697 82.24%Aset Pajak Tangguhan 59,149,683,146 46,743,565,105 12,406,118,041 26.54%Total Aset Tidak Lancar 776,264,087,012 731,733,172,365 44,530,914,647 6.09%
TOTAL ASET 2,947,348,661,224 2,478,918,584,338 468,430,076,886 18.90%
LIABILITAS DAN EKUITAS
Total Liabilitas Jangka Pendek 426,629,831,904 439,275,331,629 (12,645,499,725) -2.88%Total Liabilitas Jangka Panjang 158,570,583,950 124,144,814,617 34,425,769,333 27.73%Total Liabilitas 585,200,415,854 563,420,146,246 21,780,269,608 3.87%
EKUITASModal Dasar 480,000,000,000 480,000,000,000 0 0.00%Modal Ditempatkan dan Disetor 171,500,000,000 171,500,000,000 0 0.00%Modal Ditempatkan dan Disetor per saham 17,150,000,000 17,150,000,000 0 0.00%Modal Saham - Nilai Nominal 10 10 0 0.00%Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 173,994,713,034 123,994,713,034 50,000,000,000 28.74%Belum Ditentukan Penggunaannya 1,677,722,134,940 1,275,196,455,433 402,525,679,507 23.99%
Total Ekuitas 2,362,148,245,370 1,915,498,438,092 446,649,807,278 18.91%TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 2,947,348,661,224 2,478,918,584,338 468,430,076,886 15.89%
2014 2013 Perubahan PerubahanNAMA REKENING Rp Rp Rp Relatif
TOTAL PENJUALAN 4,541,473,969,017 3,895,446,376,165 646,027,592,852 16.58%BEBAN POKOK PENJUALAN 2,347,889,539,199 1,961,897,730,178 385,991,809,021 19.67%LABA KOTOR 2,193,584,429,818 1,933,548,645,987 260,035,783,831 13.45%Beban Usaha (1,542,837,709,287) (1,368,663,061,686) (174,174,647,601) 12.73%Pendapatan Lain-lain 66,349,919,683 86,528,830,896 (20,178,911,213) -23.32%Beban Lain-lain (802,029,998) (225,774,455) (576,255,543) 255.24%LABA USAHA 716,294,610,216 651,188,640,742 65,105,969,474 10.00%Beban Keuangan (34,416,198,560) (28,194,694,965) (6,221,503,595) 22.07%LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 681,878,411,656 622,993,945,777 58,884,465,879 9.45%Total Beban Pajak Penghasilan (132,985,646,378) (119,989,706,858) (12,995,939,520) 10.83%LABA TAHUN BERJALAN 548,892,765,278 503,004,238,918 45,888,526,360 9.12%Total Laba Tahun Berjalan Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:Pemilik Entitas Induk 554,768,637,507 508,872,988,817 45,895,648,690 9.02%Kepentingan Non Pengendali (5,875,872,229) (5,868,749,898) (7,122,331) 0.12%
548,892,765,278 503,004,238,918 45,888,526,360 9.12%
Dari laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi diatas dapat diambil
kesimpulan, sebagai berikut :
1. Dari sisi neraca, terjadi kenaikan di akun kas dan setara kas sebesar lebih dari
2x lipat dari tahun sebelumnya yakni sebesar 142%. Kenaikan itu disebabkan
oleh adanya kenaikan pada bagian penjualan PT. Ace Hardware. Hal itu
mengindikasikan bahwa pada tahun 2014 perusahaan telah berhasil
meningkatkan tingkat penjualan mereka. Kenaikan penjualan ini juga turut
memperbesar pajak mereka.
2. Dari sisi neraca, terjadi kenaikan pada akun persediaan, sebesar 16%, ini
mengindikasikan perusahaan telah melakukan penambahan persediaan pada
tahun 2014 ini.
3. Dari sisi neraca, dapat disimpulkan bahwa total aset PT. Ace Hardware
mengalami kenaikan tahun ini sebesar 19%, diindikasikan perusahaan telah
melakukan perluasan usaha untuk meningkatkan aktiva untuk mendukung
peningkatan penjualan.
4. Dari sisi neraca, liabilitas jangka pendek mengalami penurunan sementara
liabilitas jangka panjang meningkat 28% pada tahun 2014, ini
mengindikasikan perusahaan pada tahun ini telah melakukan perluasan usaha
dengan menggunakan liabilitas jangka panjang,
5. Dari sisi neraca, pada tahun 2014 total liabilita sdan modal perusahaan juga
mengalami peningkatan dalam jumlah yang sama dengan peningkatan aset
(16%). Hal itu bisa disebabkan karena perusahaan mendanai kegiatan
perluasan usahanya.
6. Dari sisi laba-rugi, pada tahun 2014 penjualan dan laba komprehensif juga
mengalami peningkatan masing-masing sebesar 17% dan 9%. Hal itu
menunjukkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan perluasan usaha yang
telah dilakukan.
7. Dari sisi laba-rugi juga terlihat bahwa sebagai akibat adanya perluasan usaha
perusahaan meningkatkan efisiensi kegiatan produksinya, hal itu tercermin
pada peningkatan HPP (20%). Dan dikarenakan keuntungan yang meningkat,
pajak perusahaan juga mengalami kenigkatan (11%).
8. Dari sisi laba-rugi terlihat bahwa beban lain-lain mengalami kenaikan yang
drastis sebesar 255% dan pendapatan lain-lain perusahaan berkurang 23%,
yang menyebabkan laba perusahaan tidak terlalu mengalami kenaikan yang
besar pada tahun 2014 ini. Kenaikan ini diindikasikan karena perusahaan ingin
memperluas usahanya.
9. Dengan kata lain, berbagai keputusan yang diambil oleh perusahaan pada
tahun 2014 untuk melakukan perluasan uasaha nampaknya cukup tepat karena
perusahaan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan perolehan laba.
10. Namun demikian, karena perluasan usaha tersebut didanai dengan
menggunakan tambahan utang dan tambahan modal, maka di masa yang akan
datang perusahaan harus dapat lebih efektif dan efisien lagi operasinya. Hal itu
disebabkan karena beban keuangan (bunga) yang harus ditanggung oleh
perusahaan di masa yang akan datang juga semakin berat.
2. Analisis Common-Size
Analisis perbandingan adalah analisis yang menggunakan metode vertical
dalam melakukan analisisnya dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang
Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva, struktur modal dan
pendanaan, serta distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.
Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan
(operasi, investasi, dan pendanaan) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu,
serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan
di masa yang akan datang.
Berikut merupakan ringkasan laporan posisi keuangan (Neraca) dan laporan
laba rugi PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk. dengan melakukan analisis
metode common-size.
2014 2013 2014 2013 NAMA REKENING Rp Rp % %
ASETAset LancarKas dan Setara Kas 391,452,438,398 161,758,998,760 13.28% 6.53%Piutang Usaha 19,782,166,768 24,978,832,549 0.67% 1.01%Aset Keuangan Lancar Lainnya 6,044,522,360 3,575,417,909 0.21% 0.14%Persediaan 1,295,681,754,349 1,112,546,445,586 43.96% 44.88%Pajak Dibayar di Muka 19,825,242,199 2,206,322,282 0.67% 0.09%
Beban Dibayar di Muka 164,879,451,578 139,039,143,294 5.59% 5.61%Uang Muka 273,418,998,560 303,080,251,593 9.28% 12.23%
Total Aset Lancar 2,171,084,574,212 1,747,185,411,973 73.66% 70.48%
Aset Tidak LancarPiutang Pihak Berelasi 33,117,693,456 33,207,244,247 1.12% 1.34%Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang 124,321,391,875 137,378,426,772 4.22% 5.54%Aset Tetap 463,020,871,447 445,597,536,347 15.71% 17.98%Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 45,369,654,841 40,664,946,344 1.54% 1.64%Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya 51,284,792,247 28,141,453,550 1.74% 1.14%Aset Pajak Tangguhan 59,149,683,146 46,743,565,105 2.01% 1.89%Total Aset Tidak Lancar 776,264,087,012 731,733,172,365 26.34% 29.52%
TOTAL ASET 2,947,348,661,224 2,478,918,584,338 100.00% 100.00%
LIABILITAS DAN EKUITAS
Total Liabilitas Jangka Pendek 426,629,831,904 439,275,331,629 14.48% 17.72%Total Liabilitas Jangka Panjang 158,570,583,950 124,144,814,617 5.38% 5.01%Total Liabilitas 585,200,415,854 563,420,146,246 19.86% 22.73%
EKUITASModal Dasar 480,000,000,000 480,000,000,000 16.29% 19.36%Modal Ditempatkan dan Disetor 171,500,000,000 171,500,000,000 5.82% 6.92%Modal Ditempatkan dan Disetor per saham 17,150,000,000 17,150,000,000 0.58% 0.69%Modal Saham - Nilai Nominal 10 10Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 173,994,713,034 123,994,713,034 5.90% 5.00%Belum Ditentukan Penggunaannya 1,677,722,134,940 1,275,196,455,433 56.92% 51.44%
Total Ekuitas 2,362,148,245,370 1,915,498,438,092 80.14% 77.27%TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 2,947,348,661,224 2,478,918,584,338 100.00% 100.00%
2014 2013 2014 2013 NAMA REKENING Rp Rp % %
TOTAL PENJUALAN 4,541,473,969,017 3,895,446,376,165 100.00% 100.00%BEBAN POKOK PENJUALAN 2,347,889,539,199 1,961,897,730,178 51.70% 50.36%LABA KOTOR 2,193,584,429,818 1,933,548,645,987 48.30% 49.64%Beban Usaha (1,542,837,709,287) (1,368,663,061,686) -33.97% -35.13%Pendapatan Lain-lain 66,349,919,683 86,528,830,896 1.46% 2.22%Beban Lain-lain (802,029,998) (225,774,455) -0.02% -0.01%LABA USAHA 716,294,610,216 651,188,640,742 15.77% 16.72%
Beban Keuangan (34,416,198,560) (28,194,694,965) -0.76% -0.72%LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 681,878,411,656 622,993,945,777 15.01% 15.99%Total Beban Pajak Penghasilan (132,985,646,378) (119,989,706,858) -2.93% -3.08%LABA TAHUN BERJALAN 548,892,765,278 503,004,238,918 12.09% 12.91%Total Laba Tahun Berjalan Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:Pemilik Entitas Induk 554,768,637,507 508,872,988,817 12.22% 13.06%Kepentingan Non Pengendali (5,875,872,229) (5,868,749,898) -0.13% -0.15%
548,892,765,278 503,004,238,918 12.09% 12.91%
Dari laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi diatas dapat diambil
kesimpulan, sebagai berikut :
1. Dari sisi laporan posisi keuangan pada tahun 2014 komposisi aset lancar
sebagian besar berupa persediaan (45% dari total aset). Hal itu
mengindikasikan masih adanya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam
melakukan penjualan barang dagangan, tetapi pada tahun 2014 ini persentase
persediaan terhadap total aset telah menurun dari tahun sebelumnya, ini
didukung dengan akun kas dan setara kas yang meningkat dari tahun 2013.
2. Dari sisi laporan laba rugi, secara absolut maupun relatif peusahaan
mengalami peningkatan laba dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebesar Rp
45.000.000.000 atau 0,82%, ini dikarenakan total penjualan yang didapat pada
tahun ini masih dapat mengcover beban pokok penjualan, beban usaha dan
beban lainnya yang terjadi pada perusahaan.
3. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan dapat dilakukan untuk tiga tujuan1: (1) sebagai alat
analisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan
dimaksudkan untuk mengakses kelangsungan hidup (viability) dan menentukan
apakah return yang memuaskan akan dihasilkan dari pengambilan risiko; (2)
sebagai alat monitoring untuk meyakinkan bahwa tujuan perusahaan adalah sesuai
dengan sumberdayanya; dan (3) sebagai alat yang efektif untuk perencanaan
pencapaian tujuan perusahaan.
Rasio-rasio Keuangan dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Rasio likuiditas (liquidity ratios) (contoh: current ratio, solvency ratio):
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban (obligation) jangka pendeknya dan menentukan waktu serta
cakupan tindakan yang diperlukan.
b. Rasio profitabilitas (profitability ratios) (contoh: profit margin, return on
assets, return on equity, and earnings per share): digunakan untuk
mengukur tingkat pengembalian (return) investasi perusahaan atau laba
dari operasi.
c. Rasio aktivitas (activity ratios) (contoh: assets turnover and stock
turnover). Digunakan untuk mengindikasikan seberapa efektif penggunaan
dan pembagian aset perusahaan serta berapa kali dalam setahun persediaan
dihabiskan.
d. Rasio pengungkit (leverage ratios) (contoh: gearing and interest cover):
digunakan untuk mengindikasi pengembangan yang diekspos perusahaan
atas risiko keuangannya.
Dalam melakukan rasio keuangan tidak semua rasio keuangan harus
digunakan ketika melakukan analisis terhadap suatu perusahaan. Pilihan rasio
yang digunakan bergantung pada kebutuhan serta tujuan analisis. Dalam makalah
ini rasio-rasio yang digunakan untuk melakukan analisis laporan keuangan PT
ACE HARDWARE INDONESIA Tbk adalah:
1. Rasio Likuditas
a. Current Ratio/Rasio Lancar
Kemampuan untuk membayar ‘kewajiban yang harus segera dipenuhi’
dengan aktiva lancar.
b. Quick Ratio / Acid Test Ratio / Rasio Cepat
Kemampuan untuk membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar yang lebih liquid (quick assets).
c. The Net Working Capital to Sales Ratio / Rasio modal kerja bersih
terhadap penjualan
Rasio ini merupakan rasio dari modal kerja bersih (current assets
minus liabilities) terhadap penjualan; mengindikasikan likuiditas aset
perusahaan (setelah dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek)
dikaitkan dengan kebutuhan likuiditasnya.
2. Rasio Profitabilitas
a. Operating Income Ratio / Operating Profit Margin
Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah
penjualan.
b. Net Profit Margin / Sales Margin
Menunjukkan keuntungan netto atau laba bersih per rupiah penjualan.
Semakin besar angka yang didapat menunjukkan kinerja yang semakin
baik.
c. Operating Ratio
Menunjukkan biaya operasi per rupiah penjualan, semakin kecil rasio
ini menunjukkan kinerja yang semakin baik.
3. Rasio Aktivitas
a. Total Assets Turnover
Menunjukkan seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan
penjualan.
b. Inventory Turnover
Menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus
produksi normal.
c. Fixed Asset Turnover
Menunjukkan kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi.
4. Rasio Leverage
a. Total Debt to Total Assets
Bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin kewajiban (hutang).
b. Long-Term Debt to Assets Ratio
Rasio ini mengindikasikan proporsi dari aset perusahaan yang didanai
dengan hutang jangka panjang.
c. Total Debt to Equity Ratio
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk
keseluruhan hutang.
Berikut merupakan hasil dari analisis rasio keuangan terhadap laporan posisi
keuangan (Neraca) dan laporan laba rugi PT ACE HARDWARE INDONESIA
Tbk.
RASIO KEUANGAN 2014 2013Naik/TurunNilai %
RASIO LIKUIDITASCurrent Ratio (CR) 5.09 3.98 1.11 28%Quick Ratio (QR) 0.98 0.43 0.54 126%The Net Working Capital to Sales Ratio (WCS) 0.38 0.34 0.05 14%
RASIO PROFITABILITASOperating Income Ratio (OPM) 0.16 0.17 -0.01 -6%Net Profit Margin (NPM) 0.12 0.13 -0.01 -6%Operating Ratio (OR) 0.86 0.85 0.00 0%RASIO AKTIVITAS
Total Assets Turnover (TAT) 1.54 1.57 -0.03 -2%Inventory Turnover (ITR) 1.81 1.76 0.05 3%Fixed Asset Turnover (FAT) 9.81 8.74 1.07 12%RASIO LEVERAGETotal Debt to Total Assets (DA) 0.20 0.23 -0.03 -13%Long-Term Debt to Assets Ratio (LDR) 0.20 0.23 -0.03 -13%Total Debt to Equity Ratio (DE) 0.25 0.29 -0.05 -16%
Dari analisis rasio diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas, perusahaan masih dapat mengatasi kewajiban (likuiditas)
yang ada pada perusahaan dengan memanfaatkan asset mereka, terlebih lagi
dengan memanfaatkan quick assets mereka.
2. Rasio Profitabilitas, perusahaan mengalami kesulitan dalam menghasilkan
laba pada tahun 2014 ini diakibatkan banyak beban yang ditimbulkan dalam
tahun 2014 ini, dimana beban ini diindikasikan timbul dikarenakan perluasan
usaha.
3. Rasio Aktivitas, dalam menjalankan operasinya perusahaan untuk
menciptakan penjualan yang tinggi terlihat pada kemampuan aset tetap yang
dimiliki oleh perusahaan.
4. Rasio Leverage, dalam rasio ini menunjukkan bahwa komposisi modal atau
aset perusahaan masih lebih besar dari hutang yang dimiliki. Ini menunjukkan
perusahaan masih dalam kondisi yang baik meskipun terdapat hutang,
dikarenakan hutang yang dimiliki perusahaan ini masih dapat diindikasikan
mampu dibayar oleh perusahaan.
BAB II
KESIMPULAN
Dari beberapa analisis yang dilakukan di atas yaitu Analisis Perbandingan
(Komparatif), Analisis Common-Size dan Analisis Rasio Keuangan, dapat
disimpulkan bahwa laporan keuangan PT ACE HARDWARE INDONESIA
Tbk. sebagai berikut :
1. Laba tahun ini yaitu tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,82%, ini
dikarenakan total penjualan yang didapat pada tahun ini masih dapat
menutupi beban pokok penjualan, beban usaha dan beban lainnya yang
terjadi pada perusahaan. Ini membuktikan perusahaan berhasil
meningkatkan penjualannya pada tahun ini.
2. Kewajiban yang ada pada perusahaan tidak perlu ditakuti karena
berdasarkan perhitungan rasio analisis keuangan perusahaan masih mampu
untuk melunasi kewajiban yang ada di perusahaan.
3. Untuk akun kas dan setara kas meningkat sebesar lebih dari 2x lipat dari
tahun sebelumnya yakni sebesar 142%. Kenaikan itu disebabkan oleh
adanya kenaikan pada bagian penjualan PT. Ace Hardware. Hal itu
mengindikasikan bahwa pada tahun 2014 perusahaan telah berhasil
meningkatkan tingkat penjualan mereka. Kenaikan penjualan ini juga turut
memperbesar pajak mereka.