analisis laporan keuangan
DESCRIPTION
Tugas KuliahTRANSCRIPT
Analisis Aktivitas Investasi
Oleh : Zul Azmi
Tujuan analisis
Mendefinisikan aktiva lancar dan relevansinya terhadap anali
sis
• Menjelaskan manajemen kas dan implikasinya thd kas
Menginterpretasi dampak alternatif metode persediaan
Menganalisis pengungkapan ttg dipercepat investasi pada la
poran keuangan
Menjelaskan konsep aktiva jk panjang dan implikasinya
Menganalisis laporan keuangan untuk melihat aktiva yg tidak
tercatat dan aktiva kontinjen
1. Aktiva lancar
Aktiva lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumbe
r daya yg langsung dapat diubah menjadi kas, biasanya dlm j
k siklus perusahaan.
Siklus operasi (lih tampilan 4.1) merupakan jumlah waktu dari komit
men atas kas pada pembelian hingga diperoleh kas yang ber
asal dari penjualan barang atau jasa.
Banyak perusahaan berusaha meningkatkan profitabilitas dg
mengurangi investasi pada aktiva lancar melalui metode sep
erti pengelolaan persediaan tepat waktu (just in time)
Meskipun pengurangan aktiva lancar meningkatkan profitabil
itas yg diharapkan, namun tindakan ini juga meningkatkan ris
iko likuiditas.
Manajer harus melakukan praktik modal kerja yg menyeimba
ngkan profitabilitas dan risiko likuiditas.
1. Aktiva lancar
• Karena dampak aktiva lancar (dan kewajiban lancar) terhadap lik
uiditas dan profitabilitas, analisis aktiva lancar sangat penting unt
uk analisis kredit dan analisis profitabilitas.
Kas dan Setara Kas
Kas mencakup mata uang, deposito, dana, money orders, cek.
Ekuivalen kas ; investasi jk pendek yg (1)siap dikonversi menjadi
kas, (2) hampir jatuh tempo hingga risiko perubahan harga yg dis
ebabkan pergerakan tingkat bunga hanya minimal.
Likuiditas berarti jumlah kas dan setara kas yg dimiliki perusahaa
n dan jumlah kas yg dapat diperoleh dalam periode singkat.
Likuiditas terkait dg kemampuan perusahaan memenuhi kewajiba
n jth tempo. Banyak perusahaan dg neraca kuat mengalami kesuli
tan serius karena tidak likuid.
1. Aktiva lancar
Kas dan setara kas sebagai pe
rsentase dari total aktiva
1. Aktiva lancar
• Perbedaan ini dapat disebabkan beberapa faktor. Umumnya perusa
haan dlm industri yg dinamis membutuhkan likuiditas yg tinggi utk
memanfaatkan kesempatan atau utk bereaksi thd perubahan yg cep
at pd lingkungan yg kompetitif.
• Selain problem likuiditas, jg perlu dipertimbangkan:
1. Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, pe
rusahaan dpt mengalami penurunan likuiditas jk nilai pasar
dari efek investasi tsb turun.
2. Kas dan setara kas seringkali dibutuhkan sebagai saldo kom
pensasi untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau s
ebagai jaminan utang.
1. Aktiva lancar
Piutang.• Nilai jatuh tempo yg berasal dari penjualan barang atau jasa atau dar
i pemberian pinjaman uang.
• Piutang usaha mengacu pada janji lisan untuk membayar yg berasal
dari penjualan produk/jasa secara kredit.
• Wesel tagih mengacu pada janji tertulis utk membayar
• Piutang seringkali membutuhkan pengungkapan terpisah berdas
arkan sumbernya. Seperti piutang perusahaan afiliasi, manajer, dire
ksi, pegawai, dll.
• Klaim atas pengembalian pajak sering diklasifikasi sebagai piutang.
• Piutang diklasifikasi lancar jika diharapkan akan direalisasi dlm wak
tu satu siklus operasi,satu tahun,mana yg lebih panjang.
1. Aktiva lancar
• Perusahaan melaporkan piutang sebesar nilai realisasi bersih
–jumlah piutang total dikurangi penyisihan piutang tak tertagi
h.
• Manajemen mengestimasi penyisihan piutang tak tertagih be
rdasarkan pengalaman,kondisi pelanggan, skspektasi ekono
mi dan industri, dan kebijakan penagihan.
• Penilaian kualitas laba sering kali dipengaruhi oleh analisi
s piutang dan kolektibilatasnya.
• Meskipun opini wajar tanpa pengecualian dari auditor memb
eri keyakinan validitas, namun analis harus mewaspadai adan
ya kesalahan prosedur atau penilaian piutang. Analis juga har
us waspada thd insentif manajemen dalam melaporkan laba.
Dua pertanyaan penting piutang yaitu; risiko kolektibilitas da
n keaslian piutang.
1. Aktiva lancar
Risiko kolektibilitas. Sebagian besar penyisihan piutang berdasarkan pe
ngalaman masa lalu—hanya karena kondisi ekonomi sulit diprediksi.
Analis harus mempertimbangkan meskipun penyisihan piutang mudah d
an praktis, namun perhitngan ini mencerminkan penilaian mekanik yg m
engandung kesalahan.
Informasi kolektibilitas tidak tercakup dalam laporan keuangan. Alat ana
lisis utk memeriksa kolektibilitas:
Membandingkan persentase piutang thd penjualan perusahan pesaing d
g perusahaan yg dianalisis.
Memeriksa konsentrasi pelanggan—risko meningkat jk piutang terkonse
ntrasi pada satu atau sedikit pelanggan
Menyelidiki pola umur piutang (sudah melewati jatuh tempo atau berap
a lama)
Menentukan bagian piutang yg merupakan perpanjangan dari piutang /
wesel tagih masa lalu.
1. Aktiva lancar
• Keaslian Piutang• Faktor yg mempengaruhi keandalan piutang adalah kebijakan kr
edit perusahaan.
• Kebijakan kredit yg ketat berdampak pada kualitas yg lebih tingg
i atau risiko piutang lebih rendah.
• Kebijakan kredit biasanya dilaporkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
• Faktor lainya yg mempengaruhi keandalan adalah hak pengemba
lian barang. Hak pengembalian barang dapat menurunkan kualita
s piutang.
• Piutang juga terkait kontinjensi. Analis juga hrs mempertimbangk
an apakah kontinjensi menurunkan nilai piutang.
1. Aktiva lancar
• Sekuritisasi piutang• Perusahaan menjual sebagian atau semua piutang pada pihak ket
ga, atau faktoring atau sekuritisasi.
• Penjualan piutang dengan recourse tidak memindahkan dg efektif
risko kepemilikan piutang dari penjual.
• Piutang dapat tidak disajikan pada neraca jik perusahaan yg menj
ual piutang menyerahkan semua pengendalian atas piutang pada
pembeli. Hal ini berarti selama pembeli memiliki salah satu jenis
recourse, perusahaan yg menjual piutang hrs mencatat baik aktiv
a maupun kewajiban kompensasi utk jumlah yg dianjakpiutangka
n.
• Sekuritisasi piutang seringkali dilakukan dengan menciptkan enti
tas bertujuan khusus.
Beban Dibayar Dimuka
• Pembayaran dimuka atas jasa barang yg belum diterima.
• Analis harus waspada karena alasan percepatan atau tidak ma
terial, beberapa jasa yg jatuh tempo lebih dari satu tahun jug
a dicakup dalam beban dibayar dimuka yg dikelompokkan s
ebagai aktiva lancar.
• Pos ini biasanya hanya persentase kecil dari aktiva lancar, na
mun jika nilainya cukup besar atau perubahan penting terjadi
, hal ini menjadi serius.
1. Aktiva lancar
• Efek Investasi• Dapat berupa efek utang atau efek ekuitas. Efek utang adalah efe
k yg mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain—m
isalnya obligasi perusahaan lain. Efek ekuitas adalah efek yg mew
akili kepemilikan pd entitas lain—contohnya saham biasa dan sah
am preferen yg tidak dpt ditarik kembali.
• Efek inventasi dapat dinilai dengan nilai pasar meskipun nilai pas
ar ini melebihi biaya prolehan.
• Fair value/nilai wajar merupakan harga tukar aktiva dlm suatu tra
nsaksi normal saat ini antara pihak yg bersedia. Jika tidak ada pu
blikasi harga pasar uatu aktiva maka nilai wajar ditentukan berda
sarkan biaya historis.
• Efek utang mencerminkan hubungan kreditor dg entitas lain. Efek u
tang dikelompokkan dlm kelompok yg diperdagangkan,dimiliki hin
gga jatuh tempo, atau tersedia untuk dijual.
• Efek diperdagangkan merupakan utang (atau ekuitas yg tidak me
miliki pengaruh) yg dibeli dg tujuan akan dikelola secara efektif d
an dijual utk mendapatkan keuntungan pada jk aktu dekat. Efek di
perdagangkan adalah aktiva lancar.
• Keuntungan atau kerugian yg belum direalisasi /telah direalisasi
dicakup pada perhitungan laba bersih.
• Pendapatan bunga dari efek diperdagangkan dlm bentuk utang in
i dicatat saat terjadinya. Pendapatan dividen dari efek ekuitas dip
erdagangkan diakui saat terjadinya.
• Efek dimiliki hingga jatuh tempo merupakan efek utang yang ingi
n dan mamp dimiliki manajemen hingga jatuh tempo. Efek ini dpt jat
uh tempo dlm jk pendek atau jk panjang.
• Perusahaan melaporkan efek yg dimiliki hingga jatuh tempo jk pe
ndek (jk panjang) pada biaya perolehan (biaya perolehan setelah
amortisasi).
• Tidak ada keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari efek i
ni yg diakui dalam laporan laba rugi.
• Pendapatan bunga serta keuntungan dan kerugian yg telah direali
sasi, termasuk amortisasi premium atau diskon untuk efek jangka
panjang diakui sebagai bagian laba bersih.
• Efek yg tersedia dijual merupakan efek utang (atau ekuitas tidak me
miliki pengaruh) yg tidak tergolong efek diperdagangkan atau dimil
iki hingga jatuh tempo.
• Efek ini dikelompokkan ebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lan
car, tegantung dari jangka waktu.
• Efek ini dinilai berdasarkan nilai wajar pada neraca. Nmun peru
bahan nilai wajar tidak dimasukkan sebagai komponen laba mel
ainkan dimasukkan sebagai komponen pendapatan komprehens
if.
• Pada efek tersedia dijual, pendapatan bunga, termasuk amortisa
si premium atau diskon efek jk panjang, dicatat saat terjadinya.
• Keuntungan dan kerugian yg telah direalisasi dicatat sebagai ba
gian laba bersih.
• Perubahan kelompok investasi. Saat niat atau kemapuan manajemen
untuk meneruskan tujuan memiliki efek investasi berubah secara sig
nifikan, efek tersebut harus direklasifikasi.
• Umumnya efek utang dikelompkkan sebagai ―dimiliki hingga jatuh t
empo‖ tidak dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali keadaan lu
ar biasa seperti merger,akuisisi, divestasi, penurunan tajam peringk
at kredit, kredit luar biasa lainnya.
• Pemindahan dari ―tersedia utk dijual‖ ke ―diperdagangkan‖ biasany
a juga tidak dibolehkan. Jika pemindahan kelompok terjadi, maka ef
ek disesuaikan dg nilai wajar.
Efek ekuitas
• Mencerminkan bagian kepemilikan. Contohnya meiputi saham biasa
dan saham preferen serta hak untuk memperoleh atau menjual bagi
an kepemilikan seperti waran,stock right, serta opsi beli dan opsi ju
al.
• Saham preferen yg dapat ditarik kembali serta efek utang yang dap
at dikonversi tidak dimasukkan sebagai efek ekuitas(efek tsb diklasi
fikasi sebagai efek utang).
• Dua motivasi utama perusahaan membeli efek ekuitas adalah
1. Untuk memaksakan pengaruh pada direksi dan manajemen enti
tas lain (seperti pemasok, pelanggan, dan perusahaan)
2. Untuk mendapatkan dividen dan penghasilan dari kenaikan har
ga saham.
• Perusahaan melaporkan efek investasi ekuitas berdasarkan kemamp
uan mereka utk mempengaruhi atau mengendalikan kivitas investee.
Buktinya dicerminkan dalam hak suara.
• Tidak memiliki pegaruh—kepemilikan krang dari 20%. Efek ek
uitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20
% dari seluruh saham hak suara investee, maka efek ini dianggap tid
ak berpengaruh.
• Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai efek diperdagangkan
atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampua manaj
emen.
• Pengaruh signifikan—kepemilikan diatanra 20%-50%. Meskipu
n kurang dari 50% dg hak suara, dapat memberikan investor kema
mpuan untuk mempengaruhi secara signifikan aktivitas usaha invest
ee.
• Investor memperlakukan investasi ini dg metode ekuitas.
• Metode ekuitas mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal sebes
ar biaya pemerolehan dan kemudian menyesuaikan akun invstasi dg bagian
proporsi investor pada baik laba /rugi investee sejak akuisisi dan menguran
gi akun investasi sebesar jumlah dividen yg diterima oleh investee.
• Pihak yang mengendalikan—kepemilikan ebih dari 50%. Investor di
sebut sebagai induk perusahaan (holding company)dan investee seb
agai anak perusahaan (subsidiary). Perusahaan harus melaporkan la
poran keuangan konsolidasi.
• Analisis investasi efek memiliki paling tdk tiga tujuan utama:
1. Untuk memisahkan kinerja operasi dengan kinerja investasi
(dan pendanaan)
2. Untuk mengevaluasi kinerja dan rsiko investasi
3. Untuk menganalisis distorsi akuntansi yg disebabkan aturan
akuntansi dan atau manajemen laba yg terkait dengan inves
asi efek.
Memisahkan kinerja dan aktivitas operasi dari kinerja dan aktivit
as investasi
Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpis
ah. Karena kinerja invetasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yg
esungguhnya.
Untuk tujuan ini, analis mengeluarkan semua keuntungan (kerugian)yg erkait
dg aktivitas investasi—termasuk dividen,pendapatan bunga, dan keuntungan
/kerugian yg belum direalisasi—saat mengevaluasi kinerja
Analis juga perlu memisahkan aktivitas operasi dan non operasi saat menent
ukan tingat pengembalian investasi (ROI)
Aturan umum, seluruh efek utang dan efek ekuitas yg dipasarkan dan tidak m
emiliki pengaruh,dianggap aktivitas investasi.
Namun seorang analis perlu menelaah, sifat usaha perusahaan dan tujuan dib
alik investasi yg berbeda sebelum mengklasifikasi investasi tersebut sebagai
operasi atau investasi.
Menganalisis distorsi akuntansi dari efek
Daftar distorsi potensial yg disebabkan oleh akuntansi efek investasi
yg harus diwaspadai analis:
Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan (gain trading):standar memb
erikan kesempatan untuk ―mengakui penjualan keuntungan‖ bagi efek terse
dia untuk dijual dan efek yg dimiliki hingga jatuh tempo. Karena keuntungan
dan kerugian belum direalisasi pada efek tersedia utk dijual dan dimiliki hin
gga jatuh tempo tidak dimasukkan sebagai bagian laba bersih, maka perusa
haan dapat meningkatkan laba bersih dg menjual efek yg memiliki keuntung
an belum direalisasi dan menahan efek dg kerugian belum direalisasi. Stand
ar mengharuskan keuntungan/kerugian yg belum direalisasi dilaporakan seb
agai bagian pendapatan komprehensif
Kewajiban yg diakui sebesar biaya; akuntansi efek investasi dipandang berat
sebelah. Karena jika perusahaan harus melaporkan investasi pada nilai wajar
, mengapa tidak boleh melaporkan nilai wajar kewajiban? Dampaknya, akunt
ansi dapat menghasilkan volatilitas laba yang melebihi nilai ekonomis yg me
ndasarinya.
Definisi efek ekuitas yang tidak konsisten; definisi efek ekuias arbitr
er dan tidak konsisten. Obligasi dapat dikonversi tidak dikelompokk
an sebagai efek ekuitas. Namun obligasi yg dpt dikonversi seringkal
i mendapatkan sebagian atau seluruh nilai dari fitur konverinya dan l
ebih dekat dg efek ekuitas dibandingkan efek utang. Saham prefere
n yg dapat ditarik kembali juga tidak dikelompokkan sebagai efek e
kuitas, dan karenanya, analisi harus mewaspadai menelaah karakteri
stik untuk menyeujui klasifikasi ini.
Klasifikasi berdasarkan niat; klasifikasi atas efek investasi bergantun
g pada niat manajemen, yg mengacu pada tujuan manajemen dalam
kaitannya dengan disposisi sekuritas. Dampaknya efek utang yg sam
a dapat diklasifikasi secara terpisah atau dalam kombinasi dari tiga k
eompok efek yg diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, terse
dia untuk dijual.
Sekuritas derivatif
• Perusahaan menghadapi ancaman berbagai jenis risiko pasar. Risiko in
i timbul karena profitabilitas operasi usaha sangat sensitif thd fluktuasi
berbagai area seperti harga komoditi,tingkat pertukaran mata uanga as
ing, dan tingkat bunga. Misal;penggali emas dpt mengendalikan volum
e,tp profitabilitas nya trgantung harga spot emas,harga yg tidak dpt dik
endalikan maupun diramalkan dgn andal---risiko harga komoditas.
• Institusi pendanaan real estat dpt menawarkan utang jaminan dgn tingkat bu
nga tetap pada pembeli rumah. Jika tingkat bunga meningkat ,pihak pendana
an sulit utk membiaai jaminan tersebut secara menguntungkan—risiko tingka
t bunga.
• Untuk mengurangi risiko pasar, perusahaan menggunakan transaksi lin
dung nilai (hedging transaction). Hedge merupakan kontrak yg bertujua
n untuk melindungi perusahaan dari risiko pasar.
• Kontrak lindung nilai mirip dg kebijakan asuransi dimana perusahaan melaku
kan kontrak yg memastikan imbal hasil pasti tanpa dingaruhi kekuatan pasar
• Lindung nilai dimungkinkan karena terdapat berbagai pihak yang berbeda d
ipengarui risiko pasar dg cara yg berbeda. Jika perusahaan penambang ema
s mengkhawatirkan jatuhnya harga emas, seorang pembuat perhiasan meng
kwatirkan naiknya harga emas. Perusahaan penambang emas dan perhiasan
potensial membuat kontrak penjualan(pembelian) emas dimas depan denga
n harga tetap. Kontrak ini disebut kontrak forward
• Instrumen keuangan seperti kontrak masa depan (futures), opsi,swap se
ring digunakan seagai lindung nilai. Instrumen keuangan ini sering dis
ebut instrumen keuangan derivatif.
• Derivatif merupakan instrumen yang nilainya berasal dari nilai aktiva lain, ke
lompok aktiva, atau variabel ekonomis seperti harga saham,bligasi, harga ko
moditas,tingkat bunga, atau kurs pertukaran valuta.
• Derivatif dapat berisiko karena sulit mendapatkan derivatif yg melindu
ngi keseluruhan risiko atau karena pihak yg terkait dg kontrak derivtif
agar memahami risiko potensial yg digunakan.
• Perusahaan yg menanggung risiko kontrak derivatif disebut spekulator
• SEC meminta pegungkapan tambahan pada laporan tahunan yg terkait deng
an kemungkinan risiko yg berasal dari derivatif.
• Kontrak masa depan (futures contract) merupakan perjanjian antara du
a atau lebih pihak untuk membeli atau menjual komoditas tertntu atau a
ktiva keuangan pada tanggal tertentu dimasa depan (yg disebut tgl peny
erahan) pada harga tertentu.
• Kontrak swap merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menuk
ar arus kas masa depan . Kontrak ini digunakan sebagai pelindung atas risiko
spt tingkat bungan dan risiko kurs valuta asing.
• Kontrak opsi memberikan hak kepada suatu pihak—bukan kewajiban—
untuk melakukan suatu transaksi.
• Opsi beli merupakan hak untuk membeli sekuritas dg harga tertentu pada at
au sebelum tgl penyerahan. Opsi jual merupakan opsi untuk menjual sekurita
s dg harga ttt pada atau sebelum tgl penyerahan.
• Kontrak forward contohnya adalah pembelian atau penjualan persediaa
n dg kontrak forward sebagai bagian dari operasi usaha normal.
Analisis derivatif
• Tujuan penggunaan derivatif
1. Untuk mempelajari tujuan perusahaan menggunakan derivatif.
Sebagian besar perusahaan menggunakan derivatif untuk lindu
ng nilai, hanya beberapa untuk tujuan spekulasi.
2. Beberapa manajer menggunakan derivatuf untuk berspekulasi
atas gerakan variabel pasar terkait.
• Mengidentifikasi tujuan perusahaan penting karena risiko yg terkai
t dg derivatif spekulatif lebih tinggi dibanding derivatif lindung nila
i.
• Pada lindung nilai, risiko tidak berasal dari pilihan strategis melain
kan dari instrumen lindung nilai.
• Banyak perusahaan berprekulasi (secara implisit) meskipun mereka
mengatakan derivatif digunakan untuk lindung nilai. Namun perus
ahaan tidak selalu melakukan lindung nilai atas risiko keseluruhan
perusahaan.
Risiko yang dihadapi dan efektivitas
strategi lindung nilai
• Saat perusahaan menggunakan lndung nilai, ia harus mengan
alisis dasar suatu perusahaan, strategi manajemen risiko peru
sahaan, aktivitas lindung nilai.
• SFAS 133 dirancang untuk membeikan pembaca niai instrume
n derivatif terkini dan dampak perubahan nilai tersebut terha
dap profitabilitas yang dilaporkan. Namun sering nilai pasar
wajar tidak material dan jumlah nosional tidak menyajikan inf
ormasi yg diperlukan utk mengevaluasi efektivitas aktivitas li
ndung nilai perusahaan.
Risiko khusus transaksi dan riiko perusahaan
secara keseluruhan
• Perusahaan melakukan lindung nilai terkait dg transaksi, kom
itment,aktiva, dan atau utang tertentu.
• Meskipun melindungi risiko tertentu biasanya mengurangi ke
seluruhan risiko yg dihadapi perusahaan terhadap perubaha
n ekonomi mendasar, perusahaan jarang menggunakan deriv
atif dengan tujuan lindung nilai atas keseluruhan risiko perus
ahaan .
• Aturan akuntans melarang akuntansi lindung nilai kecuali jika
lindung nilai dapat dikaitkan dg aktiva, kewajiban, transaksi a
tau komitmen tertentu.
Cakupan dalam laba operasi atau non operasi
• Masalah analisis lainnya adalah apakah keuntungan dan kerugian ins
trumen derivatif yang sudah (belum) direalisasi akan dimasukkan se
bagai bagian dari laba operasi atau non operasi.
• Jika derivatif merupakan instrumen lindung nilai, maka keuntu
ngan dan kerugian belum (sudah) direalisasi seharusnya tidak
dicakup dalam laba operasi. Klasifikasi ini akan jelas utk instru
men derivatif lindung nilai atas pergerakan tingkat bunga kare
na risiko yg mendasarinya jg merupakan pos-pos non operasi.
• Sebaliknya utk lindung nilai risiko jenis lain, spt risiko valuta asing, h
arga komoditas, klasifikasinya menjadi tidak jelas.
• Karenanya keuntungan dan kerugian (serta nilai wajar) dari der
ivatif dianggap non operasi jika; (1) aktivitas lindung nilai buka
n merupakan bagian inti dari operasi perusahaan, (2) memasuk
kan dampak lindung nilai pada laba operasi menutupi volatilita
s yang mendasari laba operasi atau arus kas.
Pengeynalan aktiva jangka panjang
Konsep aktiva jangka panjang
• Aktiva jangka panjang bukan merupakan konsep peniaian, melainka
n proses alokasi biaya sepanjang waktu. Melaporkan aktiva jk panja
ng pada nilai wajar (pasar) tidak beralasan karena nilai aktiva beras
al dari penggunaannya dalam aktiva operasi, yg mungkin tidak terk
ait dg nilai wajar aktiva.
Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan Nilai
• Proses aktiva jk panjang mencakup tiga aktivitas terpisah;kapitalisas
i,alokasi,dan penurunan nilai.
• Kapitalisasi merupakan proses penangguhan biaya yg terjadi pada p
eriode berjalan, tatapi manfaatnya diharapkan dpt berlangsung sela
ma beberapa periode di masa depan. Kapitalisasi ini yg menciptaka
n akun aktiva.
• Alokasi merupakan proses pembebanan biaya tangguhan aktiva sec
ara periodik sepanjang satu atau lebih periode manfaat yg diharapk
an.
• Penurunan nilai merupkan proses penurunan nilai buku aktiva saat a
rus kas yang diharapkan tidak lagi cukup untu menutupi biaya tersis
a yg masih tercatat pada neraca.
• Jika arus kas yg diharapkan lebih kecil dibanding nilai tercatat aktiv
a, aktiva perlu diturunkan nilainya dan dinyatakan sbesar nilai pasar
wajar. Dampaknya adalah untuk mengurangi nilai tercatat aktiva pad
a neraca dan mengurangi profitabilitas sebesar jumlah yg sama. Nila
i wajar aktiva, lalu,menjadi biya baru dan disusutkan sepanjang mas
a manfaat yg tersisa.
• Terdapat 2 distorsi yg terkait penurunan nilai aktiva:
Bias konservatif mendistrosi penilaian aktiva jk panjang krn nilai a
ktiva dpt diturunkan namun tidak dpt dinaikkan.
Pengakuan penurunan nilai aktiva memiliki dampak temporer bes
ar yg mendistorsi laba bersih sementara berpotensi utk meningka
tkan kegunaan niai aktiva pada neraca.
• Kapitalisasi
Aktiva jk panjang diciptakan melalui proses kapitalisasi. Tidak seperti aktiv
a berwujud yg keputusan kapitalisasi dan alokasi relatif langsung, aktiva ta
k berwujud menimbulkan masalah baru yg terkait dg kapitalisasi.
• Aturan akuntansi utk kapitalisasi dibatasi untuk memenuhi tujuan relevan
dan andal. Tujuan andal berarti aturan kapitalissi menjadi konservatif Dn
dalam beberapa kasus tidak konsisten.
• Umumnya, suatu biaya akn dikapitalisasi jk memenuhi kriteria:
Aktiva hrs berasal dari transaksi atau kejadian masa lalu. Hal ini tidak konsisten ant
ara aktiva tak berwujud yg dibelu dg yg diciptakan internal. Misalnya goodwill yg
dibeli dpt dikapitalisasi, tapi goodwill yg diciptkan sendiri (yg nilainya jauh lebih
besar) tdk dpt dikapitalisasi.
Aktiva hrs menghasilkan kemungkinan manfaat masa depan yg dapat diidentifikasi
dan layak. Kriteria ini menghasilkan pembebanan pengeluaran litbang dg segera,
meskipun litbang merupakan salah satu dari aktiva yg paling berharga bg perusah
aan teknologi tinggi.
Aktiva memberikan pemiliknya pengendalian (khusus) atas manfaat
masa depan. Kriteria ini (dan lainnya) tidak memungkinkan kapitalis
asi teknologi atau modal manusia karena kepemilikan tidak dapat di
paksakan secara hukum.
• Salah satu area yg sangat bermasalah untuk profesi akuntansi adalah
kapitalisasi biaya pengembangan software. GAAP membedakan ant
ara dua jenis biaya:biaya pengembangan software utk pemakaian in
ternal dan biaya pengembangan software utk dijual atau disewakan.
Biaya software yg dikembangkan utk pemakaian internal hrs dikapit
alisasi dan diamortisasi sepanjang masa manfaat yg diharapakan.
• Faktor penting dlm menentukan masa manfaat software adalah perki
raan keuasangan.
Alokasi• Alokasi merupakan pembebanan biaya aktiva secara periodik sepan
jang periode manfaat yg diharapkan. Alokasi biaya disebut depresia
si, amortasi, deplesi.
• Terdapat tiga faktor yg menentukan nilai alokasi biaya: periode man
faat,nilai sisa, metode alokasi.
Antara kapitalisasi dan pembebanan: dampak
terhadap laporan keuangan dan rasio
• Kapitalisasi merupakan bagian penting dari akuntansi modern. Kapit
alisasi mempengaruhi baik laporan keuangan maupun rasionya. Kap
italisasi juga membuat laba menjadi lebih unggul dibandingkan arus
kas sebagai pengukuran kinerja keuangan.
• Dampak kapitalisasi terhadap laba
Kapitalisasi memiliki dua dampak terhadap laba; (1) kapitalisasi menangguh
kan pengakuan biaya. Hal ini berarti kapitalisasi menghasilkan laba lebih tin
ggi selama periode akuisisi namun laba leibh rendah pd periode berikutnya.
(2) kapitalisasi menghasilkan serial perataan laba. Alokasi biaya aktiva sepan
jang periode manfaat menghasilkan angka laba akrual yg lebih stabil dan me
rupakan pengukuran kinerja perusahaan yg lebih berarti.
• Dampak kapitalisasi Thd Tingkat Pengembalian Investasi
Kapitalisasi meningkatkan fluktuasi pengukuran laba dan karenanya rasio tin
gkat pengembalian investasi. Membebankan biaya aktiva menghasilkan basi
s investasi yg lebih rendah dan meningkatkan fluktuasi laba. Peningkatan flu
ktuasi laba diperbesar dg digunakannya penyebut yg lebih kecil (investasi).
Pembebanan juga menghasilkan bias thd pengukuran laba, krn laba dinyatak
an terlalu rendah pd thn akuisisi dan terlalu tinggi pd tahun2 berikutnya.
• Dampak kapitalisasi thd rasio solvabilitas
pembebanan biaya langsung menyebabkan ekuitas dinyatakan terla
lu rendah utk perusahaan yg memiliki aktiva produktif
• Dampak kapitalisasi terhadap arus kas operasi
Saat biaya aktiva dibebankan langsung, biaya ini dilaporkan sebaga
i arus kas keluar aktivitas operasi. Sebaliknya, jika aktiva dikapitalis
asi, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas investasi. P
embebanan langsung biaya akan menyatakan arus kas keluar opera
si yg terlalu tinggi dan arus kas keluar investasi terlalu rendah pd ta
hun akuisisi dibandingkan dg kapitalisasi biaya.
Aktiva tetap dan sumber daya alam
• Penilaian biaya historis mengharuskan suatu perusahaan pertama ka
li mencatat aktiva sebesar nilai wajar/nilai wajar aktiva yg ditukarka
n. Biaya ini mencakup beban apapun yg diperlukan agar aktiva tsb b
erada dlm lokasi dan kondisi siap digunakan atau siap memberikan j
asa seperti biaya angkut,instalasi,pajak,set up. Seluruh biaya akuisis
i dan persiapan dikapitalisasi pada akun aktiva. Alasannya:
• Konservatism—karena tidak mengantisipasi adanya biaya pengga
nti berikutnya
• Akuntabilitas---manajer dalam jumlah uang
• Objektivitas---dalam penentuan biaya.
Menilai sumber daya alamSumber daya alam meiliki dua karakteristik penting:
1. Pemindahan atau konsumsi aktiva
2. Penggantian aktiva hanya melalui proses alamiah
• Perusahaan melaporkan sumber daya alam sebesar biaya historis dit
ambah dengan biaya pencarian, eksplorasi, dan pengembangan. Se
baliknya, biaya ini langsung dibebankan saat sumber daya tersebut
kemudian dipindahkan, dikonsumsi, atau dijual. Perusahaan biasany
a mengalokasi biaya sumber daya alam pd jumlah estimasi unit cada
ngan yg tersedia.
Deplesi
• Deplesi merupakan alokasi biaya sumber daya ala
m berdasarkan tingkat pemungutan atau produksi.
• Perbedaaan penyusutan dan deplesi adalah penyusu
tan biasanya merupakan alokasi biaya aktiva produkt
if sepanjang waktu, sementara deplesi merupakan al
okasi biaya berdasarkan unit yg dieksploitasi dari su
mber daya alam seperti batu bara, minyak, mineral,
atau kayu.
• Deplesi bergantung pada produksi—tidak ada pro
duksi berarti tidak ada deplesi.
Menganalisis aktiva tetap
dan sumber daya alam
• Penilaian aktiva tetap dan sumber daya alam menekankan objektivitas
biaya historis, prinsip konservatisme dan akuntansi atas uang yg diinve
stasikan pada aktiva tersebut.
• Tidak ada pengakuan kebutuhan pemakai yg jelas dalam penilai aktiva
ini.
• Pembuat laporan keuangan sering berpendapat bhw neraca tidak ditujukan t
uk mencerminkan nilai pasar, tapi sayangnya, nilai historis tidak relevan dlm
penilaian nilai pengganti dalam menentukan kebutuhan aktiva operasi pd ma
sa depan.
• Sering dianggap bahwa nilai aktiva berasal dari kemampuan aktiva utk
menghasilkan tingkat pengembalian dan karenanya nilai tersebut terga
ntung dari dampak aktiva terhadap laporan laba rugi. Meskipun ada be
narnya, ini bukan satu-satunya cara utk mengevaluasi nilai aktiva. Nila
i aktiva terkait dg kapasitas porduktifnya dan keahlian manajemen.
• Peningkatan nilai aktiva tetap menjadi sebesar nilai pasar tidak diperbolehkan
dalam akuntansi. Namun, penghapusan nilai karena adanya penurunan nilai yg
permanan diizinkan. (lihat hal 310..)
Meskipun realitas usaha menimbulkan berbagai ketidakpasti
an, termasuk kesalahan estimasi akuntansi, Aturan akuntansi
utk penurunan nilai aktiva mewajibakan perusahaan utk secar
a berkala menelaah kejadian atau perubahan kondisi yg mem
ungkinkan penurunan nilai.
Dalam analisis sumber daya alam, perlu diperhatikan mening
katnya jumlah penurunan nilai. Perbahan estimasi masa manf
aat yg dapat berlaku seperti suatu bentuk penurunan nilai yg
diperpanjang selama lebih dari satu periode.
Menganalisis penyusutan dan deplesi
Aktiva tak berwujud merupakan hak, keistimewaan, dan manf
aat kepemilikan atau pengendalian.
Dua karakteristik umum yaitu tingginya ketidakpastian masa
manfaat dan tidak adanya wujud fisik.
Aktiva tak berwujud seringkali (1) tidak dapat dipisahkan dar
i suatu perusahaan atau segmennya, (2) masa manfat yg tak te
rhingga, (3) mengalami perubahan nilai yang besar karena k
ondisi yg kompetitif.
Biaya historis termasuk biaya yg dibutuhkan untuk mempersi
apkan aktiva sesuai tujuan penggunaannya, adalah aturan pe
nilaian utk aktiva tak berwujud yg dibeli.
Beda aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud.
Jika perusahaan menggunakan bahan bakju dan te
naga kerja untuk menciptakan aktiva berwujud, pe
rusahaan akan mengkapitalisasi biaya ini dan men
yusutkannya sepanjang masa manfaat.
Sebaliknya jika perusahaan menghabiskan uang utk
mengiklankan suatu produk atau melatih agen penju
alnya—menciptakan aktiva tak berwujud secara inte
rnal—perusahaan tidak dapat mengkapitalisasi biay
a ini meskipun mungkin terdapat manfat masa depan
.
Akuntansi aktiva tak berwujud
Aktiva tak berwujud yg dapat diidentifikasi merupakan aktiva tidak
berwujud yg dapat diidentifikasi terpisah dan dikaitkan dg hak ttt at
au keistimewaan selama periode manfaat yg terbatas. Contoh; paten
,merk dagang, hak cipta,franchise. Perusahaan mencatat aktiva se
besar biayanya dan mengamortisasi biaya sepanjang periode m
anfaat. Penghapusan utk membebankan keeluruhan biaya akti
va pd saat akuisisi tidak dibolehkan.
Aktiva tak berwujud yg tdk dpat diidentifkasi merupakan aktiva yg d
apat dikembngkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat dii
dentifikasi dan seringkali memiliki masa manfaat yg tak terhingga. C
ontoh; aktivitas litbang, iklan, dan goodwill.
Seperti juga hak cipta dan merek dagang memberi hak ekslusif sela
ma periode ttt, hak sewa dan perpanjangan sewa merupakan manfaa
t tempat tinggal berdasarkan kontrak sewa. Akuntansi membatasi pe
riode manfaat maksimum 40 th, (hak sewa—lease).
• Analis sering mencurigai aktiva tak berwujud saat menganalisis laporan
keuangan, krn aktiva tak berwujud berkaitan dg risiko.
• Karena goodwill dicatat hanya pada saat akuisisi, sebagian besar g
oodwill mungkin terdpat pd neraca. Nmun kita tahu bahwa goodwi
ll pada akhirnya tercermin dalam kelibahan laba. Jika kelebihan l
aba tidak terbukti, maka goodwill tidak atau hanya bernilai kecil.
• Selain goodwill, perlu diwaspadai perlakuan amortisasi oleh manajeme
n. Karena amortisasi yg lebih kecil meningkatkan laba yg dilaporkan, m
anajemen mungkin mengamortisasi aktiva tak berwujud sepanjang peri
ode yg melebihi periode manfaatnya.
• Analis juga harus waspada thd komposisi,penilaian dan disposisi goo
dwill. Goodwill dihapus jk kelebihan laba yg mendasari eksistensinya
tdk ada lagi. Disposisi/penghapusan goodwill seringkali dilkukan ma
najemen pd periode saat hal tersebut memiliki dampak pasar terenda
h. Yaitu pada periode kerugian atau penurunan laba.
kuiz
• Klien anda melaporkan hasil keuangan awal yang memperlih
atkan kenaikan laba 15%. Kenaikan ini sesuai dengan prediks
i awal manajemen. Dalam audit, anda menemukan bahwa ma
najemen mengurangi penyisihan piutang tak tertagih dari 5%
menjadi 2% atas total piutang usaha. Tanpa perubahan ini, la
ba hanya akan meningkat 9%. Apakah anda harus memperha
tikan perubahan estimasi ini?
• Jelaskan risiko jika perusahaan melakukan investasi atas efek
yang tidak menggunakan lindung nilai dan dengan lindung ni
lai.