i
ANALISIS KONDISI DAERAH RESAPAN AIR DI KABUPATEN
SLEMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN
2019
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1
Fakultas Geografi
Diajukan oleh:
Oktaviana Sawitri
E100181025
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
ii
iii
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji dan syukur kepada Allah Subhannahuwata’ala, atas segala
rahmat, hidayah, nikmat, dan petunjuk yang dianugerahkan pada peneliti sehingga
skripsi ini dapat selesai.
Kupersembahkan skripsi sederhana ini untuk:
Almamater saya Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kedua orang tua saya tercinta yang sudah terlebih dahulu dipanggil Allah
Subhannahuwata’ala
Bapak Bambang Saguh Wiyono Rahimahullah & Ibu Setiyowati Rahimahallah
Atas segala cinta, kasih sayang, doa, dan pengorbanan semasa hidup
Suami tercinta
Hari Marwanto
Terimakasih untuk semua dukungan, pengertian dan doa yang tiada henti
diberikan kepada peneliti. Semoga Allah membalas semua kesabaran dan
kebaikan yang telah engkau berikan.
vi
INTISARI
Ketersediaan airtanah tergantung dengan ketersediaan daerah resapan air
dan sangat dipengaruhi oleh perubahaan tata guna lahan. Perubahan tata guna
lahan yang tidak sesuai dengan fungsinya dapat mengakibatkan adanya
permasalahan sumberdaya air. Kabupaten Sleman merupakan wilayah dengan
pertambahan penduduk yang tinggi, dimana jumlah penduduk yang
meningkat setiap tahunnya mempengaruhi kebutuhan penduduk akan
sumberdaya air dan perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan
lahan di Kabupaten Sleman tersebut dapat memperburuk kondisi daerah
resapan air di Kabupaten Sleman. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui agihan kemampuan infiltrasi dan kondisi daerah resapan
air di Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah
analisis overlay dengan pengharkatan kuantitatif berjenjang untuk
menghasilkan Peta Kemampuan Infiltrasi di Kabupaten Sleman. Parameter
yang digunakan dalam penentuan agihan kemampuan infiltrasi di Kabupaten
Sleman, antara lain: parameter litologi, curah hujan, kemiringan lereng, dan
tanah penutup. Sedangkan kondisi daerah resapan air di Kabupaten Sleman
didapat dari analisis overlay dari Peta Kemampuan Infiltrasi dengan
penggunaan lahan tahun 2019. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode random sampling pada parameter penggunaan lahan.
Penelitian ini menghasilkan kelas kemampuan infiltrasi di Kabupaten Sleman
yang terbagi menjadi kelas sangat kecil, kecil, sedang, besar, dan sangat
besar, dimana kelas kemampuan infiltrasi besar mendominasi di Kabupaten
Sleman yang terdapat di hampir semua kecamatan di Kabupaten Sleman.
Kelas kemampuan infiltrasi sangat besar mempunyai luasan terkecil dan
hanya terdapat di sebagian Kecamatan Tempel dan Turi. Kelas kemampuan
infiltrasi kecil terdapat di sebagian Kecamatan pakem, Cangkringan,
Moyudan, dan Prambanan. Kelas kemampuan infiltrasi sangat kecil hanya
terdapat di sebagian Kecamatan Prambanan, sedangkan kelas kemampuan
infiltrasi sedang tersebar di sebagian Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan,
Moyudan, Minggir, Gamping, Godean, Ngemplak, Berbah, dan Prambanan.
Kondisi daerah resapan air di Kabupaten Sleman terbagi menjadi kondisi
baik, normal alami, mulai kritis, agak kritis, kritis, dan sangat kritis. Kondisi
kritis mendominasi di hampir semua kecamatan di Kabupaten Sleman,
dimana kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh penggunaan lahan yang
berpotensi infiltrasi kecil seperti: sawah dan bangunan/permukiman. Kondisi
sangat kritis hanya terdapat di sebagian Kecamatan Tempel dan Turi, Kondisi
normal alami menyebar di hampir semua kecamatan di Kabupaten Sleman
dengan luasan yang lebih kecil dari kelas kondisi kritis, sedangkan kondisi
daerah resapan air baik hanya terdapat di sebagian Kecamatan Moyudan,
Turi, Pakem, Cangkringan, dan Prambanan. Kondisi daerah resapan air mulai
kritis terdapat di sebagian Kecamatan Pakem, Turi, Cangkringan, Moyudan,
Godean, Minggir, Gamping, Ngaglik, Depok, Berbah, dan Prambanan.
Sedangkan kelas agak kritis terdapat di hampir semua kecamatan di
Kabupaten Sleman, kecuali kecamatan Mlati dan Sleman.
Kata kunci: Infiltrasi, Daerah Resapan Air, Kondisi Daerah Resapan Air
vii
ABSTRACT
Groundwater availability depends on available recharge area and change in
land-use affects the availability. Change in land-use inconsistent with function
may result in problem of water resources. Sleman district is a zone with high
population growth, where the annually increasing population affects need of water
resources for the population and change in land-use. Change in land-use in the
Sleman District might exacerbate the condition of recharge area in the Sleman
district. Therefore, this study aimed at understanding distribution of infiltration
capacity and condition of recharge area in the Sleman district. Method used in this
study is overlay analysis with stratified quantitative standardization to generate
Maps of Infiltration Capacity in the Sleman district. Parameters used in
determining the distribution of infiltration capacity to the Sleman district are
lithology, rainfall, slope, and land cover. Whereas the condition of recharge area
in the Sleman district could be found by overlay analysis of Infiltration Capacity
Map and land-use in 2019. The samples used in this study were taken by using
random sampling method in land-use parameter. This research produced
infiltration capacity classes in Sleman District classified into very small, small,
medium, big, and very big, where the big infiltration capacity class dominated the
Sleman District found in nearly all sub-districts in the Sleman District. Very big
infiltration capacity class has smallest width and only found in some sub-districts,
such as, Tempel and Turi. Small infiltration capacity class was found in sub-
districts of Pakem, Cangkringan, Moyudan, and Prambanan. Very Small
infiltration capacity class was only found in some areas of Prambanan Sub-
district, while medium infiltration capacity class was found in some areas of sub-
districts of Turi, Pakem, Cangkringan, Moyudan, Minggir, Gamping, Godean,
Ngemplak, Berbah, and Prambanan. Condition of water infiltration area in Sleman
District is classified into good, normal-natural, early critical, rather critical,
critical, and very critical conditions. The critical condition dominated nearly all
sub-districts in Sleman District, where land-use highly affected the condition
having potentials of small infiltrations: rice fields and buildings/residences. Very
critical condition was only found in some areas of Tempel and Turi Sub-districts.
Normal-natural condition distributed to nearly all sub-districts in Sleman District
with width less than critical condition class, while condition of water infiltration
area was only found in some areas of sub-districts of Moyudan, Turi, Pakem,
Cangkringan, and Prambanan. Early critical condition of water infiltration area
was found in some areas of sub-districts of Pakem, Turi, Cangkringan, Moyudan,
Minggir, Gamping, Ngaglik, Depok, Berbah, and Prambanan. While rather critical
class was found in nearly all sub-districts in Sleman District, except sub-districts
of Mlati and Sleman.
Keywords: infiltration, recharge area, condition of recharge area
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ............................. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ................................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
INTISARI ......................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
KATA PENGANTAR ................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................. 5
1.4.1 Manfaat teoritis.................................................................................................. 5
1.4.2 Manfaat praktis .................................................................................................. 5
1.5 Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya ...................................... 5
1.5.1 Telaah Pustaka ................................................................................................... 5
1.5.1.1 Siklus Hidrologi ................................................................................................ 5
1.5.1.2 Air Permukaan dan Airtanah ............................................................................. 7
1.5.1.3 Akuifer .............................................................................................................. 8
1.5.1.4 Infiltrasi ............................................................................................................. 9
1.5.1.5 Daerah Resapan Air ......................................................................................... 12
1.5.1.6 Sistem Informasi Geografis ............................................................................. 18
1.5.1.7 Analisis Spasial ............................................................................................... 21
1.5.2 Penelitian Sebelumnya .................................................................................... 24
1.6 Kerangka Penelitian ........................................................................... 31
1.7 Batasan Operasional ........................................................................... 32
ix
BAB II METODE PENELITIAN .................................................................. 34
2.1 Populasi/Obyek Penelitian............................................................................ 34
2.2 Metode Pengambilan Sampel ....................................................................... 34
2.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 35
2.4 Instrumen dan Bahan Penelitian ................................................................. 36
2.4.1 Instrumen ........................................................................................................ 36
2.4.2 Bahan .............................................................................................................. 36
2.5 Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 37
2.6 Metode Analisis Data .................................................................................... 42
2.7 Diagram Alir Penelitian ................................................................................ 45
BAB III DESKRIPSI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN ................. 47
3.1 Letak Geografis, Batas, dan Luas ...................................................... 47
3.2 Geologi dan Geomorfologi .................................................................. 51
3.3 Iklim ...................................................................................................... 54
3.4 Tanah .................................................................................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 58
4.1 Litologi Kabupaten Sleman ................................................................ 58
4.2 Curah Hujan Kabupaten Sleman ...................................................... 62
4.3 Tanah Penutup Kabupaten Sleman ................................................... 66
4.4 Kemiringan Lereng Kabupaten Sleman ........................................... 70
4.5 Kemampuan Infiltrasi Kabupaten Sleman ....................................... 74
4.6 Penggunaan Lahan Kabupaten Sleman ............................................ 78
4.7 Kondisi Daerah Resapan Air Kabupaten Sleman ............................ 83
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 87
5.1 Agihan Kemampuan Infiltrasi Kabupaten Sleman ......................... 87
5.2 Kondisi Daerah Resapan Air di Kabupaten Sleman ....................... 89
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Hotel dan Industri di Kabupaten Sleman Tahun 2013-2017 .... 4
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 28
Tabel 2.1 Hubungan Jenis Batuan dengan Infiltrasi ............................................ 38
Tabel 2.2 Hubungan Curah Hujan dengan Infiltrasi............................................ 39
Tabel 2.3 Hubungan Tanah Penutup dengan Infiltrasi ........................................ 40
Tabel 2.4 Hubungan Kemiringan Lereng dengan Infiltrasi ................................. 41
Tabel 2.5 Hubungan Penggunaan Lahan dengan Infiltrasi.................................. 42
Tabel 2.6 Klasifikasi Kemampuan Infiltrasi ....................................................... 44
Tabel 3.1 Pembagian Daerah Administratif Kabupaten Sleman ......................... 51
Tabel 3.2 Luasan Berdasarkan Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman ............ 53
Tabel 3.3 Kondisi Iklim Kabupaten Sleman Tahun 2005-2009 .......................... 54
Tabel 3.4 Tabel Klasifikasi Schmidt-Ferguson ................................................... 55
Tabel 4.1 Luasan Jenis Batuan di Kabupaten Sleman ......................................... 58
Tabel 4.2 Luasan Kelas Curah Hujan di Kabupaten Sleman .............................. 62
Tabel 4.3 Tabel Luasan Kelas Tanah Penutup di Kabupaten Sleman ................. 66
Tabel 4.4 Tabel Luasan Kelas Kemiringan Lereng di Kabupaten Sleman ......... 70
Tabel 4.5 Luasan Kelas Kemampuan Infiltrasi di Kabupaten Sleman ................ 74
Tabel 4.6 Tabel Luasan Penggunaan Lahan di Kabupaten Sleman .................... 78
Tabel 4.7 Luasan Kelas Kondisi Daerah Resapan Air di Kabupaten Sleman ..... 83
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Tahun 2013-2017 ...... 3
Gambar 1.2 Kerangka Penelitian ........................................................................ 32
Gambar 2.1 Model Analisis Kondisi Peresapan Air Daerah............................... 45
Gambar 2.2 Diagram Alir Penelitian .................................................................. 46
Gambar 3.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Sleman ................................... 50
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Persentase Luasan Kelas Litologi di Kabupaten
Sleman ................................................................................................................. 59
Gambar 4.2 Peta Litologi Kabupaten Sleman ..................................................... 61
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Persentase Luasan Kelas Curah Hujan di
Kabupaten Sleman .............................................................................................. 63
Gambar 4.4 Peta Curah Hujan Kabupaten Sleman ............................................. 64
Gambar4.5 Diagram Lingkaran Persentase Luasan Kelas Tanah Penutup di
Kabupaten Sleman .............................................................................................. 67
Gambar 4.6 Peta Tanah penutup Kabupaten Sleman .......................................... 68
Gambar 4.7 Grafik Lingkaran Persentase Luasan Kelas Kemiringan Lereng di
Kabupaten Sleman .............................................................................................. 70
Gambar 4.8 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Sleman .................................. 72
Gambar4.9 Grafik Batang Luasan Kelas Kemampuan Infiltrasi di Kabupaten
Sleman ................................................................................................................. 75
Gambar4.10 Peta Keampuan Infiltrasi Kabupaten Sleman................................. 76
Gambar 4.11 Grafik Batang Luasan Penggunaan Lahan di Kabupaten Sleman . 79
Gambar 4.12 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Sleman ................................. 81
xii
Gambar4.13 Grafik Batang Luasan Kelas Kondisi Daerah Resapan Air di
Kabupaten Sleman ............................................................................................... 84
Gambar 4.14 Peta Kondisi Daerah Resapan Air Kabupaten Sleman .................. 85
xiii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Analisis Kondisi Daerah Resapan Air di Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019”. Penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana S- pada Jurusan Geografi,
Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selama penyusunan
skripsi ini, penulis banyak mendapat saran, dorongan, dan bimbingan dari
berbagai pihak yang merupakan pengalaman tidak dapat diukur secara materi,
namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan
pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu,
dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Yuli Priyana, M.Si selaku Dekan Fakultas Geografi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan dosen penguji yang telah memberikan arahan
dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
2. Drs. Priyono, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Geografi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama kuliah hingga penyelesaian skripsi.
3. Bapak Drs. Munawar Cholil, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberi banyak ilmu, membimbing, menasihati, memberikan arahan,
kritik dan saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi.
4. Bapak Agus Anggoro Sigit, S.Si, M.Sc. selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran, arahan, dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi.
5. Segenap staf pegawai Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang telah membantu selama kuliah hingga penyelesaian skripsi.
6. Bapak/Ibu dosen Fakultas Geografi yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan selama masa kuliah.
xiv