ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA
LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun Oleh
Cornelia Maria Lamere 062214059
PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
i
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA
LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun Oleh
Cornelia Maria Lamere
062214059
PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
*HIDUP UNTUK HARI INI *
Laporan Bisnis Plan ini Kupersembahkan bagi :
♥ Jesus Kristus Sang Juru Selamat ku
♥ Sawe (alm) dan Ngare (alm) Lamere di Ilngei (aku mencintai
kalian lebih dari yang kalian tau)
♥ Sawe dan Ngare (alm) Titirlolobi di Tamrian (aku mencintai
kalian lebih dari yang kalian tau)
♥ Bapak ku tersayang Herman Lamere yang ku hormati dan ku
banggakan (terimakasih untuk kasih sayang dan cinta yang tak
terhingga kepadaku)
♥ Mama ku tersayang Perpetua Titirlolobi yang ku kagumi
(terimakasih untuk kasih sayang dan cinta yang tak terhingga
kepadaku)
♥ Frater Dionisius Lamere yang ku hormati dan ku banggakan
(terimakasih untuk motivasi dan spirit yang diberikan kepadaku)
♥ My Lovely Brothers, Celly Lamere dan Erins Lamere ( aku
bangga dan bersyukur memiliki adik-adik seperti kalian)
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan anugrah dan berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pengembangan Usaha ini. Penulis menyusun Laporan Pengembangan
Usaha ini dengan melakukan masa-masa perencanaan dan masa implementasi di
Nandhut’s Outlet.
Laporan Pengembangan Usaha ini disusun sebagai salah satu syarat
kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Keberhasilan penyusunan Laporan Pengembangan Usaha ini tidak lepas
dari bimbingan dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si,. Ak., QIA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, SE.,M.B.A selaku Kepala Program
Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Drs. Albertus Yudi Yuniarto, SE., MBA, selaku Dosen Pembimbing
yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran hati membimbing
dan menunggu penyelesaian Laporan saya ini. Terimakasih pak dan maaf
karena saya selalu telat mengumpulkan Proposal dan Laporan.
viii
4. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan, bimbingan dan pengarahan dan pengalaman hidup selama
penulis menempuh masa studi.
5. Mbak Yunita Rosalia, Spd., dan Mas Didik, selaku pemilik Nandhut’s outlet
terimakasih atas kesediaannya memberikan kesempatan kepada saya untuk
belajar di Nandhut’s outlet, dan terimakasih juga atas ilmu dan waktu yang
diberikan kepada saya, sehingga laporan ini dapat selesai. Tidak akan
terlupakan Nandhut’s outlet, tetap sukses dan maju terus pantang mundur.
6. Bapak ku Herman Lamere, Mama ku Perpetua Titirloloby, Fr Dionisius
Lamere, dan kedua adik ku ( Celly dan Erins), terimakasih untuk semua cinta
dan motivasi yang sangat berarti buat saya.
7. Terimakasih juga untuk seseorang yang saat ini ( dan semoga akan selalu
begitu) special di hatiku Victor Batto. Terimakasih untuk joke yang selalau
membuat ku tersenyum. Jarak dan waktu membuat kita semakin dewasa
dalam bersikap. Yo Te Amo.
8. Keluarga besar Lamere dan Titirlolobi. Terimakasih untuk dukungan yang
diberikan kepada saya.
9. Terimakasih juga kepada salah satu bapak selaku OB USD, yang selalu saya
repotkan untuk membuka ruangan dosen jika telat mengumpulkan deadline
TA.
10. Untuk sahabat-sahabat terbaik ku di USD Yogyakarta, Chatarina Chandra C,
Kartini Mariane Lukas, Alfredo Lebelauw dan Eko Marsetyo Wibowo. Serta
sahabat-sahabat sejati ku, Sierra Karundeng, Kristiani Mimin Ekasari Logo,
ix
Erfiani Refki Suparjo dan Maria Yuliana P. As we go on, we remember all the
times we had together, and as our live change, come whatever, we will still be
friends forever.
11. Untuk sistas dan brothers ku di Yogyakarta, Maria Agustina yang selalu
bernyanyi dan menemani ku di saat-saat pembuatan proposal hingga akhirnya
Laporan ini selesai. Terimakasih untuk nyanyian-nyayian yang
menyemangati ku dan kata-kata “Corry Semangat”, Maria Irianty
Fenanlampir yang selalu bernyanyi dan menemani ku, walau bandel kau
cukup menghimbur ku, Septi Dharni Ndraha, terimakasih untuk dukungannya
“Semangat Kakak”, Jerniat Telaumbanua, Tresna Nena, Dianisius Agung,
Oliv Tunya dan semua sistas dan brothers yang selalu mendukung ku di kota
Yogyakarta. I Love U full, Unforgettable moment with all of you, I will so
miss mis and miss it. Thx for give the bright colour for my life.
12. Untuk semua teman-teman Manajemen 06, thx for being my friend, dan untuk
teman-teman Bussines Plan Titik, Shinta, Ari, Ati, Merry, Vivie, Hendro,
Arya, Suhe, Dwi, akhirnya kita kelar juga ya, masa-masa berpusing-pusing
ria da kita lewati jek.
13. Untuk semua sahabat, teman, dan pihak yang tidak dapat si sebutkan
namanya satu per satu, namun selalau ada dimemori dan di hati ku,
terimakasih telah membantu saya dalam penyusunan Laporan Akhir ini.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................ i
Pengesahan Persetujuan Pembimbing..................................................... ii
Pengesahan Dewan Penguji ................................................................... iii
Motto Dan Persembahan ........................................................................ iv
Pernyataan Keaslian ............................................................................... v
Pernyataan Publikasi .............................................................................. vi
Kata Pengantar ....................................................................................... vii
Daftar Isi ................................................................................................ xi
Daftar Tabel ........................................................................................... xiv
Daftar Gambar ........................................................................................ xv
Daftar Lampiran ..................................................................................... xvi
Executive Summary ............................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Pengembangan Usaha ..................................... 1
BAB II RENCANA USAHA ............................................................... 3
A. Diskripsi Usaha Yang Akan Dikembangkan ........................... 3
1. Deskripsi Mengenai Pendiri Usaha ..................................... 4
2. Data Perusahaan .................................................................. 4
3. Sejarah Usaha Nandhut’s Outlet .......................................... 5
4. Tujuan Usaha ...................................................................... 6
5. Bentuk Kepemilikan Usaha dan Struktur Organisasi .......... 7
6. Keunikan Usaha Dibandingkan Usaha Sejenisnya ............. 7
7. Ketrampilan SDM ............................................................... 8
B. Analisis Pasar ........................................................................... 8
1. Kondisi Pasar ...................................................................... 8
C. Analisis Industri dan Persaingan .............................................. 11
1. Profil Pesaing ...................................................................... 12
2. Analisis Keketatan Persaingan ............................................ 13
xii
3. Analisis Posisi usaha Dalam Peta Persaingan ..................... 14
D. Rencana Produk dan Program Pemasaran ............................... 16
1. Diskripsi Mengenai Produk ................................................. 16
2. Rencana Distribusi .............................................................. 22
3. Rencana Promosi ................................................................. 24
4. Teknik Pemasaran Khusus .................................................. 26
E. Rencana Operasi dan SDM ...................................................... 27
1. Hal Yang Diperhatikan Dalam Rencana Operasi ................ 27
2. Rencana Operasi .................................................................. 29
3. Sumber Daya Manusia ........................................................ 32
4. Sistem Penjualan ................................................................. 33
F. Rencana Finansial .................................................................... 33
1. Kebutuhan Pendanaan ......................................................... 33
2. Penggunaan Dana ................................................................ 38
3. Posisi Keuangan .................................................................. 43
4. Proyeksi Laba / Rugi Januari – April 2010 ......................... 49
5. Proyeksi Neraca Januari – April 2010 ................................. 50
6. Proyeksi Cash Flow Januari – April 2010 ........................... 51
BAB III RENCANA IMPLEMENTASI ............................................ 52
BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA ....... 55
A. Kondisi Aktual Beberapa Indikator utama Pengembangan
Usaha : Januari – April 2010 .................................................. 55
1. Pasar Aktual, Potensial, dan Sasaran .................................. 55
2. Pola Perilaku Pasar Sasaran ................................................ 57
3. Analisis Industry dan Persaingan ........................................ 58
4. Produk Yang Ditawarkan Ke Pasar ..................................... 59
5. Proses Produksi ................................................................... 60
6. Proses Penjualan .................................................................. 61
7. Ketrampilan SDM ............................................................... 64
xiii
8. Penjualan, Biaya, dan Laba ................................................. 65
B. Perkembangan Kinerja keuangan Aktual Januari – April 2010. 66
1. Laporan Laba / Rugi Januari – April 2010 .......................... 66
2. Laporan Singkat Laba / Rugi Januari – April 2010 ............ 67
3. Laporan Neraca Januari – April 2010 ................................. 69
C. Proses Dan Hasil Implementasi Program Pengembangan Usaha
Januari – April 2010 ............................................................... 71
1. Program Pemasaran ............................................................. 71
2. Program Keuangan .............................................................. 73
BAB V EVALUASI PENGEMBANGAN USAHA .......................... 74
A. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – April
2010 : Rencana vs Aktual ....................................................... 74
1. Pasar Aktual, Potensial Dan Sasaran .................................. 83
2. Pola Perilaku Pasar Sasaran ................................................ 84
3. Analisis Industry Dan Persaingan ....................................... 84
4. Produk Yang Ditawarkan Ke Pasar ..................................... 85
5. Proses Produksi ................................................................... 85
6. Proses Penjualan .................................................................. 85
7. Ketrampilan SDM Yang Dimiliki ....................................... 85
8. Penjualan, Biaya, dan Laba ................................................. 86
B. Evaluasi Kinerja Keuangan Januari – April 2010 : Rencana Vs
Aktual ..................................................................................... 87
1. Laporan Laba / Rugi Januari – April 2010 .......................... 87
2. Laporan Neraca Januari – April 2010 ................................. 88
C. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Januari – April
2010 : Rencana Vs Aktual ...................................................... 89
D. Hambatan-hambatan Dalam Pengembangan Usaha Dan Cara
Mengatasinya .......................................................................... 92
1. Dari Bulan Ke Bulan ........................................................... 92
xiv
2. Secara Umum ...................................................................... 93
E. Refleksi .................................................................................... 94
BAB IV PENUTUP .............................................................................. 98
A. Kesimpulan .............................................................................. 98
B. Saran ........................................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 99
xv
DAFTAR TABEL
Tabel II.1. Keterangan Produk Awal .................................................. 5
Tabel II.2. Kebutuhan Pengoperasian Nandhut’s Outlet .................... 34
Tabel II.3. Kebutuhan Sewa Dan Lain-lain ........................................ 35
Tabel II.4. Keterangan Produk Dan Harga ......................................... 36
Tabel II.5. Keterangan Produk Dan Jumlah ....................................... 37
Tabel II.6. Penggunaan Dana Awal .................................................... 38
Tabel II.7. Asset Nandhut’s Outlet Setelah 2 Tahun .......................... 40
Tabel II.8. Pembelian Barang Dagangan Perbulan ............................. 41
Tabel II.9. Penggunaan Dana Dalam Rencana Pemasaran ................. 42
Tabel II.10. Depresiasi Peralatan .......................................................... 44
Tabel II.11. Laporan Laba / Rugi Bulan Juli – Desember 2009 ........... 46
Tabel II.12. Neraca Bulan Juli – Desember 2009 ................................. 47
Tabel II.13. Cash Flow Bulan Juli – Desember 2009 ........................... 48
Tabel. II.14. Proyeksi Laba / Rugi Bulan Januari – April 2010 ............ 49
Tabel II.15. Proyeksi Neraca Bulan Januari – April 2010 .................... 50
Tabel II.16. Proyeksi Cash Flow Bulan januari – April 2010 .............. 51
Tabel IV.1. Laporan Laba / Rugi Bulan Januari – April 2010 ............. 66
Tabel IV.2. Laporan Singkat Laba / Rugi Bulan Januari –April 2010.. 67
Tabel IV.3. Laporan Neraca Bulan Januari – April 2010 .................... 69
Tabel V.1. Indikator Utama Pengembangan Usaha bulan Januari – April
: Rencana Vs Aktual ......................................................... 74
Tabel V.2. Laba / Rugi Bulan Januari – April 2010 :
Proyeksi Vs Aktual ........................................................... 87
Tabel V.3. Laporan Neraca Bulan Januari –April 2010 :
Proyeksi Vs Aktual ........................................................... 88
Tabel V.4. Implementasi Pengembangan Usaha Bulan Januari – April
2010 : Rencana Vs Aktual ................................................ 89
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. ........................................................................................... 6
Gambar II.2. .......................................................................................... 17
Gambar II.3. ........................................................................................... 18
Gambar II.4. ........................................................................................... 19
Gambar II.5. ........................................................................................... 28
Gambar II.6. ........................................................................................... 28
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ................................................................................................ 100
Lampiran Foto-Foto Nandhut’s Outlet .................................................. 101
Lampiran Bukti Terima Kiriman ........................................................... 107
Lampiran Rekening BANK MANDIRI ................................................. 127
Ucapan Terimakasih Dari Pemilik Usaha .............................................. 131
Daftar Riwayat Hidup Pemilik Usaha .................................................... 132
xviii
EXECUTIVE SUMMARY
Tujuan Laporan “Analisis Kinerja Perusahaan Dagang, Studi Kasus Pada Nandhut’s Outlet” adalah Ingin memenuhi kebutuhan penampilan wanita secara umum dengan style yang up to date dan modis serta ikut meningkatkan style wanita indonesia.
Rencana pengembangan usaha ini mencakup bidang pemasaran, bidang operasional, dan bidang keuangan. Rencana pemasaran meliputi (1). Iklan dengan sub program (a). Iklan di KR & Harian Jogja. (b). Iklan lewat Internet (Facebook dan blog). (c). Pembuatan brosur. (2). Penjualan Khusus dengan sub program (a). Penjualan door to door. (b). Penjualan kredit. (c). Potongan harga. Rencana operasi meliputi perluasan area pemasaran, sedangkan rencana keuangan meliputi permodalan untuk rencana pemasaran dan operasi.
Pelaksanaan berbagai rencana tersebut diperiksa di akhir Januari sampai April 2010. Rencana pemasaran yang tercapai adalah (1). Iklan dengan sub program Iklan lewat Facebook dan blog, (2). Penjualan khusus dengan sub program (a). penjualan door to door. (b). Penjualan kredit. (c). Potongan harga. Rencana kuangan yang tercapai adlah pemodalan untuk rencana pemasran. Adapun penambahan program yang dilakukan adlaah penjualan bertingkat. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, penulis berkeyakinan bahwa Nandhut’s Outlet akan mampu bersaing dan mempunyai prospek yang baik kedepannya.
Kata-kata kunci : analisis kinerja, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana keuangan.
xix
EXECUTIVE SUMMARY
The purpose of the report of “Analysis on Operation of Trading Company, A Case Study on Nandhut’s Outlet” is to meet a demand of women’s appearance in general which up to date and stylish, and help to improve Indonesian women’s style.
The development plan of the enterprise (venture) covers marketing sector, operational sector, and financial sector. Marketing plan includes (1). Advertisement with the sub- program are (a). advertising via internet (face book and personal blog), (b). advertising in KR and Harian Jogja newspaper, (c). the making of brochure, (2). Special sales with the sub- program (a). door-to-door sales, (b). credit sales, (c). the discount. The operation plan includes the extension of marketing area, while the financial plan includes capital of operation and marketing plan. The implementation of plans above were examined during the end January up to April 2010. The marketing plans which reach the target are (1). Advertisement with the sub- program advertising via face book and personal blog, (2). Special sales with the sub- program (a). door- to- door sales, (b). credit sales, (c). the discount. The financial plan that gain its target is capital for marketing plan. Meanwhile, the additional program which have been done is multilevel sales. Based on the results, the researcher (writer) trusts that Nandhut’s outlet has a capability to compete and a bright future chance (prospect). Key words: operation analysis, marketing plan, operational plan, financial plan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengembangan Usaha
Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan
akan produkpun semakin beragam dan terus berkembang sesuai dengan
perubahan zaman.
Di dalam hidupnya manusia tidak lepas dari berbagai macam
kebutuhan. Kebutuhan manusia itu sangat beragam dan tak pernah terbatas
hanya pada satu atau dua produk (barang dan jasa) saja. Manusia memiliki
banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dengan beragam produk, salah satu
kebutuhan dasar manusia yang senantiasa harus dipenuhi adalah pakaian.
Mulai dari anak-anak, remaja , dewasa, hingga manula memerlukan produk
yang sering disebut dengan istilah pakaian atau baju. Pakaian atau baju ini
pun sangat bervariatif sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
(anak-anak, remaja, dewasa, dan manula). Seiring dengan berkembangnya
jaman dan teknologi terutama di bidang model, kebutuhan dasar manusia
yaitu baju / pakaian menjadi sesuatu yang selalu berinovasi. Inovasi terhadap
desain dan warna yang baru, sesuai dengan kebutuhan dan konsumenpun
akan tertarik dengan baju / pakaian yang selalu in atau up to date.
Wanita khususnya pelajar dan mahasiswa, merupakan segmen konsumen
yang paling besar pangsa pasarnya dalam bisnis penjualan baju,
2
hal ini dikarenakan wanita adalah pelanggan setia, hampir disemua butik,
distro, dan toko pakaian diberbagai daerah bahkan dunia. Lihat saja
perbandingan baju yang ditawarkan disetiap kesempatan dan jumlah
konsumen wanita yang membelinya. Selanjutnya bandingkan berapa minggu
sekali wanita mengunjungi butik, distro, toko pakaian, dibandingkan pria.
Melihat fenomena kebutuhan konsumen khususnya wanita (pelajar dan
mahasiswa) seperti itu, maka terbukalah peluang usaha bagi seorang wanita
muda yang mempunyai kepekaan terhadap peluang usaha yang sedang
happening saat ini. Usaha yang diliris adalah usaha jual beli pakaian, dalam
bisnis ini dikhususkan pada pakaian wanita, maka dibukalah sebuah outlet
baju yang diberi nama Nandhut’s.
Tujuan saya memilih Nandhut’s outlet sebagai tempat saya melakukan
pengembangan usaha adalah karena saya merasa Nandhut’s outlet ini
mempuyai peluang untuk lebih di kembangkan lagi. Letak lokasi yang
berdekatan dengan kos-kosan dan perumahan penduduk, serta produk yang
ditawarkan bervariatif merupakan salah satu penunjang usaha ini dapat
diterima oleh pasar yang dituju.
3
BAB II
RENCANA USAHA
A. Diskripsi Usaha Yang Akan Dikembangkan
Outlet baju yang akan dikembangkan adalah sebuah Outlet yang terletak
dijalan Pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Outlet ini akan dikembangkan
menjadi sebuah outlet baju yang mempunyai daya tarik tersendiri, baik
produk, kualitas, dan pastinya pelayanan yang membuat konsumen menjadi
pelanggan. Outlet ini fokus pada busana-busana wanita khususnya bagi
mahasiswi dan pelajar. Busana-busana seperti kemeja, kaos dan dres dengan
desain yang stylis dan up to date yang akan ditonjolkan dalam outlet ini.
Selain itu harga merupakan sesuatu yang sangat krusial dalam bisnis ini,
karena harga yang mahal dan kualitas serta desain yang bagus belum tentu
cocok bagi kebanyakan pelajar dan mahasiswa, tetapi harga yang terjangkau
dengan desain yang stylis dan kualitas yang cukup baik belum tentu juga
ditolak atau diacuhkan oleh pelajar dan mahasiswa. Oleh sebab itu outlet ini
akan mematok harga yang terjangkau, tapi soal gaya dan trend yang
ditawarkan adalah style yang sedang in dalam masyarakat dan dunia mode.
Mengenai pembayaran, Nandhut’s outlet menerima pembayaran cash/tunai.
4
1. Diskripsi mengenai pendiri usaha
Nama Pemilik : Yunita Rosalia, Spd.
Alamat : Jl. Arimbi No. 5 Mrican
Yogyakarta
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan Akuntansi
Kursus yang pernah diikuti : -
Pengalaman Kerja : Dosen Sanata Dharma
2. Data Perusahaan
Nama Usaha : Nandhut’s
Alamat Usaha : Jl. Pringgodani 6 Mrican
Yogyakarta
Bidang Usaha : Usaha Outlet Pakaian
Bentuk Badan Usaha : Dagang
Bank : -
Mulai Berdiri : 15 Juni 2007
Susunan Pengurus : Independent
5
3. Sejarah Usaha Nanduht’s Outlet
Awal mula berdirinya usaha ini adalah dari hobby sang pemilik yaitu
shoping dan kecintaan terhadap dunia fashion. Usaha ini berdiri sekitar tiga
tahun lalu, tepatnya pada tanggal 15 Juni 2007. Lokasi usaha ini berada
tepatnya di jalan Gatot Kaca No. 6 Mrican Yogyakarta, dengan modal awal
sebesar Rp 13.000.000. Modal tersebut dipakai untuk membeli produk awal
yaitu :
Tabel II.1 Keterangan Produk Awal
No Keterangan
1 Baju Kaos
2 Kemeja
3 Assesoris
4 Tas
5 Sepatu
6 Rak Sepatu
7 Rak Baju
8 Rak Ganti Baju
9 Cermin
10 Kaca
11 Plang
12 Tirai
13 Gantungan Pakaian
14 Sewa Toko
15 Biaya lain-lain (termasuk kantong palastik)
6
Pasokan barang Nandhut’s outlet berasal dari Jakarta. Dalam perjalanan
penjualannya, Nandhut’s Outlet mulai menghentikan pasokan sepatu. Pasokan
ini dihentikan, karena dirasa penjualan sepatu kurang menguntungkan dan
kurang peminatnya, untuk pasar sasaran yang dituju. Seiring dengan
perkembangan penjualan / laba yang diraih, penjualan baju di Nandhut’s
outletpun mulai meningkat dan mulai merambah ke asesoris, celana (panjang
dan pendek), dan pakaian dalam wanita.
Gambar II.1 Papan Reklame Nandhut’s Outlet
4. Tujuan Usaha
Usaha Outlet ini adalah sebagai saluran hobby, karena sang
pemilik outlet sangat gemar berbelanja. Selain itu pemilik juga ingin menjadi
seorang wirausaha yang bisa menghasilkan pemasukan bagi dirinya sendiri
dengan keuntungan yang bisa ditaksir. Pemilik ingin menawarkan harga yang
terjangkau bagi konsumen sasaran dengan desain yang stylis, up to date tetapi
7
tetap dengan harga yang bisa terjangkau dan sesuai dengan selera konsumen
sasaran.
5. Bentuk Kepemilikan Usaha dan Sturuktur Organisasi
a. Bentuk Kepemilikan Usaha : Perorangan
1. Struktur Organisasi
Nandhut’s outlet ini tidak memiliki struktur usaha yang rumit, usaha
ini menggunakan struktur organisasi sederhana. Disebut struktur
organisasi sederhana karena pemilik sekaligus manajer langsung
manangani proses distribusi, pemesanan pasokan, penjualan,
pemasaran, dan keuangan.
2. Waktu Operasi Nandhut’s Outlet
Buka pukul 10.00 – 17.30
Istirahat (tutup) pukul 17.30 – 18.30
Buka Pukul 18.30 – 21.00
Tutup Pukul 21.00 – 10.00
6. Keunikan Usaha Ini Dibandingkan Usaha Sejenisnya
Pada dasarnya outlet baju ini sama seperti outlet - outlet sejenis lainnya.
Akan tetapi outlet ini mempunyai satu perbedaan yang membuat outlet ini
berbeda dengan outlet – outlet lainnya yaitu, Nandhut’s outlet selain menjual
pakaian, konsumen juga bisa menemukan assesoris dan pakaian dalam wanita.
8
Strategi ini dilakukan untuk menarik konsumen datang ke Nandhut’s outlet.
Produk-produk yang ditawarkan mempunyai kualitas yang cukup baik dan
style yang ditawarkan up to date dan stylis. Outlet ini juga menawarkan harga
yang sesuai dengan pasar sasaran.
7. Ketrampilan SDM
Sumberdaya manusia yang dimiliki adalah sumberdaya manusia yang
memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang pemasaran baju di outlet
ini. Pemilik outlet mampu melihat pangsa pasar dan melihat peluang pasar.
Hal yang membedakan outlet ini berbeda dari outlet-outlet sejenis di sekitar
mrican adalah:
a. baju dengan desain stylis yang bernuansa elegan tapi tetap casual
b. lokasi yang dekat dengan kos-kosan
c. tidak hanya baju yang ditawarkan, tapi juga assesoris dengan nuansa
funny dan formal, dipajang dan disajikan dengan harga yang pastinya
terjangkau oleh mahasiswa dan pelajar. Selain itu outlet ini juga
menjual pakaian dalam wanita.
B. Analisa Pasar
1. Kondisi Pasar Sasaran
Untuk konsumen aktual dari butik ini adalah para mahasiswi Sanata
Dharma, siswi STM Pembangunan, para ibu rumah tangga, dan wanita
karir yang berdomisili di wilayah Mrican dan Pringwulung. Usaha ini
9
tidak menutup kemungkinan bagi konsumen lain yang berada diluar lokasi
yang ditunjuk. Seperti disebutkan diatas bahwa pasar potensial dari bisnis
ini adalah merupakan sosok-sosok yang selalu ingin tampil cantik dan
menawan di muka umum.
2. Profil pasar sasaran
a. Wanita rata-rata usia 15 – 40 tahun.
b. Profesi sebagai mahasiswa, siswa, ibu rumah tangga, dan wanita karir.
c. Berdomisili di mrican dan pringwulug.
d. Pendapatan, untuk semua kalangan.
3. Perilaku Pasar
Pasar konsumen Nandhut’s outlet lebih diutamakan pada pasar
usaha dagang, dengan demikian kajian sikap, perilaku, dan kepuasan
konsumen lebih kepada kemampuan produsen memasok kebutuhan
produk baju dan asesoris, baik dalam hal jumlah, style, ketepatan waktu,
dan kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan untuk pola perilaku
pembelian pasar, konsumen sasaran lebih menyukai busana dengan
desain yang stylis, up to date, dan lebih banyak pilihan, sedangkan
pihak-pihak yang terlibat dalam (mempengaruhi) pasar sasaran dalam
pengambilan keputusan pembelian produk yang dikembangkan adalah:
10
a. Pencetus (Initiator)
Pencetus adalah mereka yang meminta untuk membeli sesuatu.
Pencetus ini dapat di bedakan menjadi :
1. Dari pihak konsumen
Para wanita khusunya mahasiswi dan siswi memerlukan busana / baju
yang bisa digunakan untuk menutupi tubuhnya. Tapi tidak hanya
sekedar baju yang dibeli, tetapi disana ada style sesuai karakter mereka
dan style sesuai mode yang sedang In saat ini, sehingga pihak
wirausahawan (pendiri usaha) berinisiatif untuk mendirikan usaha yang
dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan kebutuhannya.
2. Dari pihak pemasok
Pihak pemasok adalah orang yang memasok produknya dalam hal ini
baju celana, assesoris, pernak-pernik, dan pakaian dalam wanita, kepada
sang pemilik usaha outlet ini untuk diteruskan kepada para konsumen.
b. Pemakai (User)
Pemakai adalah mereka yang akan memakai produk yang ditawarkan
oleh pemilik usaha, yang termasuk user disini adalah semua orang,
pelajar / mahasiswa, ibu rumah tangga, dan wanita karir yang
memerlukan busana / baju yang sesuai dengan keinginan mereka.
c. Pemberi pengaruh (Influences)
Pemberi pengaruh adalah orang-orang yang mempengaruhi keputusan
pembelian. Dalam hal ini yang mempengaruhi keputusan pembelian
11
adalah pemilik usaha ini sendiri yang menawarkan barang kepada
konsumen.
d. Pengambilan keputusan (Deciders)
Pengambilan keputusan dalah orang yang memutuskan persyaratan
produk dan pemasok. Dalam hal ini pemilik merupakan orang yang
mengambil keputusan untuk memilih pemasok yang cocok dan
memberikan harga yang menarik dan sesuai.
e. Pembeli (Buyers)
Pembeli adalah orang yang memiliki wewenang formal untuk memilih
barang yang ditawarkan dan menyusun syarat pembelian. Pembeli
adalah para konsumen yang menginginkan baju, celana, assesoris, serta
pernak / pernik menurut banyaknya dan juga seperti apa produk yang
akan ditawarkan.
C. Analisis Industri dan Persaingan
Usaha Outlet ini tentunya mempunyai pesaing dalam pasarnya.
Pesaing ini tentunya datang dari dalam kota Jogja, dan lebih tepatnya lagi
diseputaran tempat usaha ini berdiri. Seperti kita ketahui bahwa disudut-sudut
kota Jogja ini telah berjamuran dengan berbagai macam outlet dan toko baju
yang siap melayani konsumen dengan produk yang mereka miliki. Pesaing
terdekat adalah outlet-outlet yang banyak menghiasi jalan Gejayan, seperti
outlet Post Mode, Flowrin, Ratu Fashion, dll. Pesaing dari Nandhut’s outlet ini
menyediakan pasokan baju dan celana yang tentunya dituju oleh pasar sasaran
12
tertentu, style yang ditawarkanpun tidak berbeda jauh dengan style yg
ditawarkan oleh Nandhut’s outlet. Dalam hal patokan harga, pesaing dari
usaha Nandhut’s outlet ini mematok harga rata-rata yang sedikit lebih tinggi
untuk setiap produknya. Para pesaingpun memiliki karyawan yang tentunya
sangat membantu proses pemasaran yang ada. Bila dibandingkan dengan
Nandhut’s outlet, jelas terlihat perbedaan baik dalam produk yang ditawarkan
dan harga yang dipasang. Nandhut’s outlet tetap memperhatikan style yang
sedang in, up to date, tetapi tetap dengan kualitas yang tidak tergolong buruk.
Style dalam Nandhut’s outlet memang tidak bisa disamakan dengan Post
mode, karena sesuai dengan pasar sasaran mereka memiliki perbedaan untuk
saat ini. Outlet Post Mode mempunyai pasar sasaran menengah keatas
sedangakan Nandhut’s mempunyai pasar sasaran menengah kebawah.
1. Profil Pesaing
a. Post Mode
Produk yang ditawarkan, dres, baju kaos, rok, celana, cardigan, dll.
Keunggulan :
1. Terdapat banyak pilihan produk (baju, dres, rok, celana, cardigan)
2. Tidak hanya untuk wanita tetapi juga untuk pria
3. Lokasi yang strategis
4. Mempunyai nama yang cukup kuat di masyarakat Jogja
5. Mempunyai karyawan
6. Tempatnya ber AC
7. Mempunyai beberapa cabang
13
Kelemahan :
Karyawan Post Mode kurang memberi kebebasan memilih kepada
para konsumen. Beberapa konsumen Post Mode yang berhasil saya
temui, menyatakan bahwa mereka kurang diberi kebebasan ketika
harus melihat-lihat baju karena tetap dibuntuti oleh karyawan.
b. Flowrin Outlet
Produk yang ditawarkan baju, dress, celana, rok, cardigan, dll.
Keunggulan :
1. Tempatnya ber AC
2. Mempunyai karyawan
3. Lokasi yang strategis
4. Style yang ditawarkan beraneka ragam
Kelemahan :
1. Karyawan kurang ramah
2. Analisis Keketatan Persaingan
Dari observasi yang selama ini saya lakukan, saya melihat
bahwa keketatan persaingan dalam usaha ini cukup ketat. Dikatakan demikian
karena ada banyak sekali usaha sejenis yang telah menjamur dikota Jogja ini,
mulai dari outlet dengan konsumen sasaran para wanita-wanita berkelas dan
mempunyai selera berbusana yang tinggi, sampai dengan outlet yang hanya
menyediakan kaos oblong bagi konsumen kelas menengah kebawah, telah
14
banyak betebaran di sudut-sudut kota Jogja. Walaupun persaingan cukup ketat
tetapi kami yakin, usaha ini bisa bertahan, karena usaha ini mempunyai
prospek yang bagus. Barang dagangan yang ditawarkanpun tidak akan pernah
kadarluarsa, untuk itu Nandhut’s outlet akan terus berusaha untuk
menyediakan pasokan baju, celana, dan assesoris, serta pernak-pernik yang
semuanya dirangkum dalam desain yang stylis tapi tetap tergolong baik untuk
kualitas produknya. Pelayanan yang lebih baik, dan ramah akan ditingkatkan
untuk manjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan konsumen.
3. Analisis Posisi Usaha Dalam Peta Persaingan
Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi
pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak
hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang
mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Persaingan yang terjadi dalam
industri ini sangat besar. Sudah mulai banyak usaha bermunculan yang
bergerak dibidang penjualan baju atau yang biasa akrab disebut dengan outlet,
butik dan distro. Jika dilihat dari segi letak lokasi usaha dengan para pesaing
yang telah disebutkan diatas, maka Nandhut’s outlet dapat dikategorikan
sebagai market challenger, dikatakan sebagai market challenger karena
Nandhut’s outlet dapat bersaing dengan para pesaingnya untuk merebut pasar
aktualnya. Sedangkan hasil observasi saya terhadap Nandhut’s outlet untuk
segmentasi pasar tujuan yang dituju, produk yang ditawarkan dan penguasaan
pangsa pasar area Yogyakarta, outlet tersebut dapat digolongkan sebagai
15
market follower. Dikatakan sebagai market follower karena pada dasarnya
market follower selalalu menonjolkan sifat khasnya kepada target pasar,
misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya.
Strategi umum yang biasa dilakukan oleh market follower yaitu:
a. Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan
pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran
pemasaran.
b. Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat beberapa
differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran
pasar.
c. Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekat
beberapa hal yang dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain
perusahaan berjalan dengan sendiri.
Nandhut’s outlet sebagai market follower, karena memiliki lokasi yang dekat
dengan pemukiman pasar sasaran, pelayanan konsumen yang baik, dan
menawarkan dan menjual produk-produk (baju, celana, assesoris, dan pernak-
pernik) yang memiliki style dan kualitas yang cukup baik, tetapi belum
memiliki keuangan yang cukup untuk melebarkan sayap, dan masih kalah
bersaing dengan market leader lainnya. Lepas dari itu semua Nandhut’s outlet
memiliki peluang untuk melebarkan sayap lebih besar lagi, dan berkeinginan
suatu saat dapat menjadi market leader dalam pasarnya.
16
D. Rencana Produk dan Program Pemasaran
1. Deskripsi Mengenai Produk Yang Ditawarkan Kepada Konsumen
Tahapan saat ini
a. Ide
Ide produk Nandhut’s outlet adalah menjual berbagai desain baju baik
yang casual maupun semi formal, selain itu Nandhut’s outlet juga
memajang berbagai assesoris dan pernak-pernik yang dapat
dipadupadankan dengan buju-baju yang dipajang dan tentu saja semua itu
menurut selera konsumen. Baju-baju yang dipajang untuk dijual adalah
baju dengan desain casual dan semi formal, bernuansa sederhana tapi tetap
berbau up to date. Sedangkan assesorisnya adalah assesoris yang dapat
dipadupadankan dengan baju-baju yang telah dipajang, sekali lagi tidak
terlalu formal, tetapi tetap terlihat elegan. Untuk celana-celana yang dijual
adalah celana pendek dengan desain casual, berbahan dasar kain dan jeans.
Pernak-pernik yang ditawarkanpun adalah pernak-pernik yang banyak
dibutuhkan oleh mahasiswa dan pelajar, seperti gantungan HP & Flash
disk, tali sepatu dengan macam-macam warna, dan kitex beserta
assetonnya.
17
Gambar II.2
Assesoris dan baju-baju yang terdapat di Nandhut’s outlet
b. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam hal ini adalah baju, celana, assesoris, dan
pernak-pernik, adalah produk jadi yang langsung diambil dari distributor
dan dipasarkan kepada konsumen. Seperti halnya baju-baju yang dipajang
kebanyakan baju-baju kaos dengan bahan dasar catton, desainnya
bervariasi, ada yang berbentuk kaos dengan leher oblong bulat, oblong V,
dan Sabrina. Desain dari baju-baju kaos itu bervariasi, mulai dari yang
casual biasa sampai dengan casual semi formal. Warnanya pun beraneka
ragam, dengan size yang tentunya cocok bagi kebanyakan konsumen yang
dituju. Sedangkan untuk baju-baju semi formal seperti kemeja dan hem,
mempunyai desain dengan leher berkerah, lengan mulai dari
18
panjang sampai pendek, desainya pun bervariasi dan dibalut dengan
nuansa warna-warna wanita. Untuk celana dari bahan dasar kain, didesain
dengan nuansa casual tanpa gambar dan dengan gambar, untuk celana
berbahan dasar jeans, desain yang dipajang adalah desain yang umumnya
banyak diminati para wanita muda, dengan pilihan warna yang banyak
digemari. Asesorispun ditampilkan dengan desain yang unik dan bisa
dipakai atau dipadupadankan dengan baju-baju baik yang bersifat formal
maupun informal. Pernak-pernik dalam berbagai desainpun tak mau
terlihat biasa dimata para konsumen, maka semua pernak-pernik seperti
halnya assesoris, disajikan dalam bentuk-bentuk yang unik dan tentunya
menarik untuk dibeli dan digunakan oleh konsumen.
Gamabr II.3
Hem dan kemeja wanita yang terdapat di Nandhut’s outlet
19
Gambar II.4
Assesoris dan baju-baju kaos yang terdapat di Nandhut’s outlet
c. Penjualan
1. Penjualan dalam jumlah kecil
Nandhut’s outlet melayani penjualan dalam jumlah kecil, dimana
barang produksi sudah tersedia di toko yang berada di jalan
Pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Nandhut’s outlet melayani
pembelian satuan di toko (eceran).
2. Penjualan dalam jumlah besar
Untuk saat ini Nandhut’s outlet belum melayani penjualan dalam
jumlah yang besar, karena pada saat ini Nandhut’s outlet masih
berkonsentrasi pada pasar sasaran yang ada, tetapi tidak menutup
kemungkinan jika suatu saat Nandhut’s outlet akan melayani
penjualan dalam skala yang besar.
20
3. Penjualan melalaui internet
Konsentrasi pada pasar sasaran disekitar lokasi pemasaran masih
menjadi prioritas utama dalam perjalanan usaha ini. Jadi saat ini
Nandhut’s outlet belum memasang web site sebagai salah satu
alternative Penjualan produk ke pasar yang lebih luas lagi. Tapi tidak
menutup kemungkinan, jika suatu saat salah satu media promosi
Nandhut’s outlet adalah dengan pemasangan web melalui internet.
d. Siklus Hidup Produk
Produk itu sebenarnya lahir, hidup, dan kemudian mati. Produk yang mati
disingkirakan oleh perubahan yang terjadi dimasyarakat. Siklus kehidupan
produk (life Cycle) dibagi dalam empat tahap yaitu perkenalan,
pertumbuhan, dewasa, dan menurun.
1. Tahap Perkenalan
Pada tahap ini Nandut’s outlet melakukan pengenalan produk kepada
konsumen, melalui iklan dan Promosi. Produk yang ditawarkan
diusahakan semenarik mungkin agar dapat memikat konsumen dengan
tetap menjaga kualitas dan pemasaran yang intensif.
2. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini kenaikan jumlah penjualan yang dialami Nandhut’s
outlet semakin besar. Laba bertambah dengan cepat dan tetap
21
mempertahankan permintaan yang sudah masuk. Saat ini Nandhut’s
outlet berada dalam tahap Pertumbuhan.
3. Tahap Kedewasaan
Pada tahap kedewasaan direncanakan akan lebih mudah lagi untuk
memasarkan produk dan laba yang diperoleh nantinya pada tingkatan
maksimal. Promosi yang dilakukanpun dengan menggunakan iklan
berbasis internet. Pada tahap ini, jalur distribusi produk sudah lancar
dan jelas, kami hanya tinggal memberi pasokan produk saja. Pasar
Nandhut’s outletpun sudah terbentuk dan hanya tinggal
mempertahankan apa yang sudah dijalankan pada tahapan
sebelumnya. Disamping itu persaingan mulai dirasakan berat,
terutama persaingan harga. Efisiensi harus tetap diusahakan agar biaya
setiap unit menjadi murah dan dapat menghadapi persaingan harga.
4. Tahap Penurunan
Pada tahap ini Nandhut’s outlet diperkirakan akan mengalami jumlah
permintaan yang semakin berkurang, demikian juga pertambahan
labanya. Persainagpun mulai dirasakan semakin berat. Untuk itu
Nandhut’s outlet akan selalu melakukan pengecekan untuk desain-
desain baju, celana, pernak-pernik, dan assesoris yang Up to date di
dunia mode untuk dipasarkan kepada konsumen. Nandhut’s outlet
juga akan melakukan evaluasi terhadap peroduk yang telah dijual dan
22
terhadap konsumen yang melakuakn complain atau yang merasa
kurang puas dengan produk yang telah disajikan.
e. Kekeyaan Intelektual
Saat ini Nandhut’s outlet belum mempunyai Trademark tersendiri
untuk memasarkan produk-produk yang dijual. Untuk hak paten tidak
ada kerena usaha ini adalah usaha dagang dimana penjualannya
berdasarkan produk-produk jadi seperti baju, celana, assesoris, dan
pernak-pernik yang dipasok dari beberapa pemasok / pembuat produk
ini. Copyrightpun belum ada, akan tetapi Nanduht’s outlet mempunyai
secrets yaitu standar kualitas yang cukup baik dengan desain produk
yang in dan up to date, yang membedakan produk yang ditawarkan
dengan produk-produk sejenis lainnya.
2. Rencana Distribusi
a. Lokasi Pengembangan
Lokasi pegembangan usaha Nandhut’s outlet ini masih berkonsentrasi
di jalalan pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Lokasi tersebut cukup
strategis untuk pasar sasaran yang ada saat ini, yaitu mahasiswi Sanata
Dharma Mrican, Siswi STM Pembangun, para ibu rumah tangga dan
wanita karir, yang berdomisili di daerah Pringgodani dan Pringwulung.
Bila dilihat untuk pasar sasaran yang lebih luas, misalnya untuk pasar
23
sasaran mahasiswi dan siswi yang berdomisili di kota Yogyakarta, jelas
lokasi yang sekarang ditempati tidak begitu strategis untuk pemasaran
produk-produk Nandhut’s outlet, untuk itu kedepannya Nandhut’s
outlet akan memikirkan lagi lokasi strategis untuk pemasan produk-
produknya jika permintaan konsumen mulai meningkat.
b. Suplier
Untuk menentukan suplier mana yang akan dijadikan suplier tetap,
Nandhut’s outlet akan memcari distributor dari masing-masing produk
yang ditawarkan. Nandhut’s akan mencari suplier yang mampu
memberi harga pantas sesuai kualitas barangnya. Semua produk (baju,
celana, assesoris, dan pernak-pernik) yang ditawarkan dipasok dari
Jakarta.
c. Saluran Distribusi
Saat ini Saluran distribusi Nandhut’s outlet adalah saluran distribusi
Nol-Tingkat (Direct Marketing Channel) yaitu saluran distribusi yang
langsung menjual produk kepada konsumen ahkir dengan cara
membuka toko di jalan Pringgodani 6 Mrican. Saluran distribusi ini
akan mengakomodasi segala permintaan konsumen.
Produsen Pelanggan /
konsumen Akhir
24
3. Rencana Promosi
a. Strategi Promosi Yang Dilakukan Oleh Nandhut’s Outlet Saat Ini
adalah :
1. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian
besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk
atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau
pedagang. Promosi penjualan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Harga Murah :
Untuk menarik konsumen baru serta mempertahankan pelanggan, Nandhut’s
outlet membuat startegi harga murah yaitu, memberi harga yang labih murah
dibandingkan dengan competitor-competitor terdekatnya.
b. Garansi Produk:
Garansi produk yang dimaksudkan disini adalah jaminan atas produk-produk
yang berada dalam Nandhut’s outlet, jaminan bahwa produk yang ditawarkan
adalah produ-produk yang tidak mengalami kecacatan fisik, tetapi Jika terjadi
kecacatan pada salah satu produk yang telah dibeli oleh konsumen atas dasar
kesalahan dari Nandhut’s, maka pihak Nandhut’s akan berusaha mengganti
produk tersebut dengan produk yang sama, tetapi apabila produk yang
dimaksudkan telah habis stocknya, maka pihak Nandut’s akan coba menawarkan
produk lainnya yang sejenis, atau menawarkan produk lain yang sama nilai
finansialnya dengan produk yang mengalami cacat fisik tersebut. Batas complain
25
pelanggan adalah saat pelanggan tersebut masih berada di dalam area Nandhut’s
outlet.
b. Strategi Promosi Yang Direncanakan Akan Dilakuakan Oleh
Nandhut’s Outlet Setelah Mengalami Tahap Pertumbuhan Dan
Kedewasaan adalah:
1. Periklanan
Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang,
atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara
yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun
preferensi merek atau untuk mendidik orang. Ada beberapa tujuan iklan seperti
tujuan informatif, persuasif, pengingat, penguatan.
Dari analisis, Nandhut’s outlet akan membuat iklan dengan tujuan persuasive,
karena Nandhut’s outlet akan mencoba untuk menciptakan kesukaan, preferensi,
keyakinan atas pembelian produk-produk dari Outlet. Media yang akan kami
gunakan untuk beriklan adalah sebagai berikut:
a. Koran/Surat kabar:
Pihak Nandhut’s outlet akan memasang iklan di beberapa surat kabar yang ada di
DIY. Surat kabar tersebut antara lain Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja. Alasan
memilih surat kabar tersebut adalah surat kabar tersebut wilayah pemasarannya
26
adalah DIY sehingga bisa membantu promosi dari penjualan produk-prduk
Nandhut’s outlet ini sehingga dikenal di seluruh DIY melalui surat kabar tersebut.
b. Brosur:
Pihak Nandhut’s outlet akan membuat beberapa brosur mengenai produk-produk
yang ditawarkan dalam Nandut’s outlet ini, dan akan disebarkan kebeberapa pusat
perbelanjaan dan jika ada event-event seperti pameran pakain kami akan
menyebarkan brosur juga. Dengan pembuatan brosur kami dapat mendramatisir
pesan sehingga bisa menarik konsumen.
c. Internet:
Kami akan mencoba memperluas wilyah pemasaran dengan cara menawarkan
produk ini di internet. Kami akan membuat sebuah iklan dimedia internet dengan
menggunakan salah satu layanan yang tersedia yaitu Facebook, untuk
menawarkan produk-produk yang dimiliki oleh Nandhut’s outlet, dan siapapun
bisa mengakses iklan tersebut sekaligus memesannya lewat jasa internet. Dengan
membuat iklan di internet biayanya akan cenderung lebih murah dan bisa
diketahui oleh banyak orang dimanapun, siapapun dan kapanpun.
4. Teknik Pemasaran khusus
Teknik pemasaran khusus yang akan dilakuakan oleh Nandhut’s outlet adalah :
a. Dengan melakukan system door to door, maksudnya dengan
melakukan penjualan dan penawaran dari rumah ke rumah atau dari kos
ke kos.
27
b. Nandhut’s outlet juga akan melakukan teknik potongan harga bagi
konsumen yang membeli produk kami (baju, celana, assesoris, dan
pernak-pernik) dalam jumlah rata-rata diatas 10 buah.
c. Nandhut’s outlet juga akan melakukan teknik pemasaran dengan cara
memberikan pembayaran secara kredit bagi pelanggan yang telah
membeli produk dari outlet ini dengan rata-rata pembelian diatas 5 kali,
dengan ketentuan pembayaran pelunasan barang sebulan setelah barang
diambil.
E. Rencana Operasi dan SDM
1. Dalam rencana operasi beberapa hal yang memang diperhatikan
sebelumnya, yaitu:
a. Ide produk
Ide produk yang disajikan dalam outlet ini adalah produk-produk seperti baju-baju
wanita, celan-celana wanita, assesoris, dan pernak-pernik. Konsep yang disajikan
lebih kepada konsep anak muda, dengan nuansa-nuansa yang funy dan tentunya
up to date.
b. Desain produk
Desain produk untuk baju yaitu bernuansa sederhana tapi tetap up to date dengan
desain yang funy. Bahan kainnnya yaitu, katun, cifon, dan satin. Untuk celana
berbahan dasar kain dan jeans dengan nuansa panjang dan pendek. Assesoris yang
dipajang merupakan assesoris dengan warna menarik, bentuk yang lucu dan bisa
28
dikombinasikan dengan busana atau baju-baju yang ada. Sedangkan untuk pernak-
pernik, adalah pernak-pernik dengan desain dan warna-warna yang lucu dan
menarik.
Gambar II.5 Assesoris dan baju-baju yang terdapat di Nandhut’s outlet
Gambar II. 6 Assesoris dan baju-baju yang terdapat di Nandhut’s outlet
29
2. Rencana Operasi
a. Input
Input merupakan masukan apa saja yang dijadikan material untuk memproduksi
barang dan jasa. Dalam usaha ini, Nandhut’s outlet tidak memperoduksi sendiri
produk yang di dagangkan, namun menyuplai produk-produk jadi yang siap untuk
di jual. Adapun produk-produk yang di suplai dan material-material yang
mendukung penjualan barang dagang di toko adalah :
1. Baju-baju wanita seperti kaos, dress, cardigan, kemeja, hem.
2. Celana, seperti celana panjang dan pendek, yang berbahan dasar kain dan
jeans.
3. Assesoris, mulai dari anting-anting, kalung, gelang, jepit rambut, ikat
rambut, cincin, alat-alat make up, perias wajah, dll.
4. Pernak-pernik, seperti gantungan HP dan flash disk, tali sepatu, stiker,
dll.
5. 1 Etalase, untuk memajang pernak-pernik dan assesoris
Input
Proses
Output
30
6. 4 gantungan baju dengan masing-masing memiliki kurang lebih 35- 45
baju untuk satu gantungan.
7. 2 rak untuk memajang patung
8. 10 patung (bagian badan) untuk baju
9. 1 unit computer
10. 1 unit meja dan kursi
11. 1 tirai
b. Proses
Proses merupakan bentuk perubahan dari input menjadi output, karena outlet
Nadhut’s adalah usaha dagang maka proses produksi yang dimaksud disini adalah
proses produksi yang melalui beberapa tahap yaitu :
1. Pemilihan supplier
Dalam proses ini pemilik usaha mencari suplier baju, celana, dan assesoris yang
baik dan cocok untuk usaha yang akan dijalankan. Suplier yang dipilih berlokasi
di Jakarta. Untuk tiap tipe baju, misalnya baju kemeja dan kaos dipasok dari
supplier yang berbeda, begitupun untuk celana, assesoris (baik assesoris untuk
rambut, Hp, dll) dan pakaian dalam, dipasok dari supplier yang berbeda-beda
pula.
2. Pembelian Produk
Untuk pembelian produk, pemilik biasanya melakukan pembelian langsung ke
lokasi suplier, tetapi bila terdesak oleh permintaan konsumen dan stock digudang
telah menipis, pembelian produk bisa dilakukan dengan pemesanan terlebih
31
dahulu ke supplier dan selanjutnya pihak suplier akan mengirim barang sesuai
dengan pesanan. Selain itu pihak Nandhut’s juga biasanya melakukan pembelian
produk lewat internet, produk yang dibeli lewat internet biasanya dijual dengan
harga yang lebih tinggi dari pembelian melalui suplier langsung atau pengiriman
barang.
3. Penyortiran baju
Setelah dilakukan pembelian, selanjutnya baju, celana, atau assesoris yang hendak
dipajang di dalam outlet disortir terlebih dahulu, penyortiran yang dimaksud
disinis adalah pemilihan baju yang mana yang bisa menarik perhatian konsumen
untuk dipajang, sedangkan sisanya disimpan sebagai safety stock.
4. Pemajangan Baju
Pemajangan barang dagangan adalah seni dan merupakan unsur promosi yang
cepat berkembang serta merupakan unsur yang dirasakan sangat penting,
terutama dilihat dari fungsinya yaitu memperkenalkan barang dagangan. Untuk itu
Nandhut’s outlet pun berusaha untuk menampilkan display toko yang semenarik
mungkin.
Baju yang telah disortir atau dipilih kemudian dipajang. Baju dengan
bahan dasar yang sejenis dan dengan model atau stlye yang sejenis dipajang dalam
satu etalase atau gantungan yang sama. Hal ini dimaksudkan agar konsumen
mudah menemukan baju yang sejenis dalam satu pajangan atau etalase. Begitupun
dengan celana dan assesoris, dipajang dalam dalam satu etalase atau gantungan
yang sama atau sejajar. Dalam hal pemajangn baju, pemilik biasanya melakukan
penukaran tempat untuk baju-baju baik kemeja maupun kaos. Penukaran tempat
32
pemajangan biasanya dilakukan dua minggu sekali. Hal ini dimaksudkan agar
konsumen tidak merasa bosan, dan selalu ingin mencari tau dan melihat-lihat baju
yang telah dipajang.
c. Output
Output yang dihasilkan Nanduht’s outlet adalah busana-busana wanita khususnya
bagi mahasiswi dan pelajar, busana-busana seperti kemeja, kaos dan dres dengan
desain yang stylis dan up to date yang akan ditonjolkan. Outlet ini pun mematok
harga yang terjangkau, untuk baju kaos mulai dari harga Rp. 15.000 sampai Rp.
35.000, sedangkan kemeja mulai dari harga Rp.29.000 sampai dengan Rp. 47.000.
Untuk celana baik yang panjang maupun yang pendek, dipatok mulai dari harga
Rp.35.000 sampai dengan Rp. 70.000, sedangkan aseseoris dipatok dengan
kisaran Rp. 1.000 sampai dengan Rp. 25.000.
3. Sumber Daya Manusia
Untuk saat ini Nandhut’s outlet tidak memerlukan tenaga kerja tambahan untuk
membantu dalam pegoperasian usaha ini, karena untuk saat ini sang pemilik usaha
masih bisa menghandle semua masalah yang ada di dalam outlet, tapi untuk
kedepannya tidak menutup kemungkinan jika nantinya Nandhut’s outlet akan
merekrut tenaga kerja untuk mambantu pengoperasian usaha.
33
4. Sistem Penjualan
a. Penjualan dalam jumlah kecil
Nandhut’s outlet melakukan penjualan satuan dan penjualan jumlah kecil, dimana
barang produksi sudah tersedia di outlet yang berada di jalan Pringgodani 8
Mrican.
b. Penjualan dalam jumlah besar
Nandhut’s outlet tidak melayani penjualan dalam partai besar, karena barang yang
dijual dalam outlet ini memiliki kapasitas stock produk yang terbatas, namun hal
ini tidak menutup kemungkinan jika suatu saat Nandhut’s outlet akan menjual
produknya dalam jumlah yang besar.
c. Penjualan melalui Internet
Nandhut’s outlet akan mencoba memperluas wilyah pemasaran dengan cara
menawarkan produk ini di internet. Kami akan membuat sebuah iklan dimedia
internet dengan menggunakan salah satu layanan yang tersedia yaitu Facebook,
untuk menawarkan produk-produk yang dimiliki oleh Nandhut’s outlet, dan
siapapun bisa mengakses iklan tersebut sekaligus memesannya lewat jasa internet.
Dengan membuat iklan di internet biayanya akan cenderung lebih murah dan bisa
diketahui oleh banyak orang dimanapun, siapapun dan kapanpun.
F. Rencana Finansial
1. Kebutuhan Pendanaan:
Produk yang dijual oleh Nandhut’s outlet yaitu baju, celana, dan assesoris. Usaha
ini pada awalnya berjalan dengan modal sebesar Rp 13.000.000. Modal awal
34
tersebut digunakan untuk membeli produk-produk seperti baju, celana dan
assesoris untuk dijual. Kebutuhan yang diperlukan untuk pengoperasian outlet
adalah sebagai beriku.
Tabel II. 2
Keterangan kebutuhan pengoperasian outlet
No. Keterangan Jumlah per potong buah
1 Baju Kaos 25
2 Kemeja 30
3 Assesoris tiap item 30
4 Tas 21
5 Sepatu 175
6 Rak Sepatu 1
7 Rak Baju 2
8 Rak Ganti Baju 1
9 Cermin 2
10 Kaca 2
11 Plang 1
12 Tirai 1
13 Gantungan Pakaian 60
35
Tabel II.3
Kebutuhan Sewa dan lain-lain:
No Kebutuhan Keterangan
1 Sewa tempat usaha 1 tahun sekali
2 Biaya lain-lain Termasuk kantong
plastik
3 Biaya Brosur Rencana pemasaran
4 Biaya Iklan (Koran surat
kabar)
Rencana pemasaran
5 Biaya Iklan Internet Rencana pemasaran
Seiring berjalannya usaha, pemilik mengembangkan usahanya dengan
menambah produk-produk lain seperti pakaian dalam wanita, assesoris rambut,
assesoris HP, celana panjang jeans, dan celana pendek. Pemilik tidak menjual
sepatu dan tas lagi karena kedua produk ini dianggap tidak mengguntungkan.
Selama 2 tahun Nandhut’s outlet mengembangkan usahanya tanpa
tambahan modal sama sekali. Nandhut’s Outlet merupakan usaha milik
perorangan dan modal awal yang dimiliki merupakan milik pribadi tanpa
pinjaman dari pihak lain. Asset yang dimilik Nandhut’s outlet setelah 2 tahun
adalah sebagai berikut :
36
Tabel II. 4
Keterangan produk dan harga
No. Kebutuhan Keterangan Harga
1 Kaos 150 potong
2 Kemeja 200 potong
3 Celana panjang 10 potong
4 Celana pendek 50 potong
5 Tanktop 15 potong
6 Kaos murah 100 potong
7 Legging 10 potong
8 Assesoris 30 item
9 Pakaian dalam 100 potong
10 Kipas 1 buah
11 Rak baju 7 buah
12 Rak sepatu 2 buah
13 Rak pakaian dalam 2 buah
14 Gantungan pakaian 500 buah
15 Patung setengah badan 6 buah
16 Patung gantungan 6 buah
17 Wadah-wadah assesoris 50 buah
18 Sewa dibayar dimuka 1 tahun
19 Plastik 2 pak
37
Setiap bulan Nandhut’s outlet mampu menjual 95 potong pakaian
(termasuk kaos, kemeja, celana), 50 pakaian dalam, dan 750 assesoris.
Rincian kebutuhan perbulan adalah sebagai berikut :
Tabel II. 5
Keterangan Produk dan Jumlah
No Ketrangan Jumlah
1 Baju Kaos 60
2 Kemeja 60
3 Assesoris tiap item 30
4 Plastik baju 500
5 Plastik assesoris 500
6 Celana pendek 20
7 Celana panjang 5
38
2. Penggunaan Dana:
a. Penggunaan dana pembelian sebagai modal awal usaha
Tabel II. 6
Keterangan Penggunaan Dana
No Pembelian Banyak Harga / potong Jumlah Harga
1 Baju Kaos 25 Rp. @ 25 x 20.000 Rp. 500.000
2 Baju Kemeja 30 Rp. @30 x 30.000 Rp. 900.000
3 Assesoris @item 30 Rp. 800.000
4 Tas 21 Rp. @ 21 x 40.000 Rp.840.000
5 Sepatu 175 Rp.@ 175 x 25.000 Rp. 4.375.000
6 Rak Sepatu 1 Rp.@ 1 x 780.000 Rp. 420.00
7 Rak baju 2 Rp.@ 2 x 175.000 Rp. 350.00
8 Rak ganti pakaian 1 Rp.@ 1 x 125.000 Rp. 125.00
9 Cermin 2 Rp.@ 2 x 150.000 Rp. 300.000
10 Kaca 2 Rp.@ 2 x 35.000 Rp. 75.000
11 Plang 1 Rp. @ 1 x 250.000 Rp. 250.000
12 Tirai 1 Rp. @ 1 x 60.000 Rp. 60.000
13 Gantungan pakaian 60 Rp. @ 60 x 1200 Rp.72.000
15 Jumlah Rp 9.427.000
39
b. Penggunaan Dana Sewa :
Sewa Tempat (1/2 tahun) Rp. 2.500.000
c. Biaya lain – lain
Biaya lain – lain (termasuk kantong plastik)
Rp. 1.073.000
d. Asset Nandhut’s outlet setelah 2 tahun adalaha sebagai berikut :
40
Tabel II.7
Keterangan Asset Nandhut’s Outlet
No. Keterangan Harga / potong Jumlah
1 Kaos Rp. @ 150 x 20.000 Rp. 3.250.000
2 Kemeja Rp. @ 200 x 30.000 Rp. 6.000.000
3 Celana panjang Rp. @ 10 x 45.000 Rp. 450.000
4 Celana pendek Rp. @ 50 x 22.000 Rp. 1.100.000
5 Tanktop Rp. @ 15 x 11.000 Rp. 165.000
6 Kaos oblong Rp. @100 x 9.000 Rp. 200.000
7 Legging Rp. @ 10 x 20.000 Rp. 200.000
8 Assesoris Rp. 6.000.000
9 Pakaian dalam Rp. 1.500.000
10 Kipas Rp. @ 1 x 3.000.000 Rp. 300.000
11 Rak baju Rp. @ 7 x 175.000 Rp. 1.225.000
12 Rak sepatu Rp. 780.000
13 Rak pakaian dalam Rp. 100.000
14 Gantungan pakain Rp. @ 500 x 1200 Rp. 600.000
15 Patung setengah badan Rp. @ 6 x 37.500 Rp. 225.000
16 Patung gantungan Rp. @ 6 x 20.000 Rp. 120.000
17 Wadah-wadah assesoris dan gantungan assesoris
Rp. 500.000
18 Sewa di bayar di muka Rp. 2.500.000
19 Plastik Rp. 100.000
20 Aktiva lain-lain Rp. 1.500.000
21 Total Aset Rp. 29.003.000
41
e. Pembelian barang dagang perbulan
Tabel II. 8
Keterangan Barang Dagang Perbulan
No. Keterangan Harga / potong Jumlah
1 Baju kaos Rp. @ 65 x 17.000 Rp. 1.105.00
2 Kemeja Rp. @ 60 x 27.000 Rp. 1.620.000
3 Assesoris Rp. 800.000
6 Celana pendek Rp. @20 x 20.000 Rp. 400.000
7 Celana panjang Rp. @ 8 x 45.000 Rp. 360.000
8 Jumlah Rp. 4.285.000
Nandhut’s outlet sengaja membeli barang melebihi jumlah barang yang
terjual, dengan alasan agar barang di toko bertambah banyak dengan jenis
yang bertambah tiap bulannya.
42
f. Penggunaan dana dalam rencana pemasaran dan produksi:
Tabel II.9
Keterangan Penggunaan Dana
No. Keterangan Jumlah Harga
1 Biaya Brosur
Rp. 150.000
2 Biaya Iklan di surat kabar (2
Surat kabar)
Rp. 1.760.000
3 Biaya internet
Rp. 200.000
4 Jumlah
Rp. 2.310.000
43
3. Posisi Keuangan:
Biaya per bulan:
a. Biaya listrik Rp. 100.000
Rp. 100.000 x 12 Rp.12.000.000
b. Biaya sewa (Biaya tetap) Rp.4.500.000,-
c. Depresiasi peralatan: Asumsi depresiasi peralatan 5% dari
harga beli. Peralatan tersebut dibeli dengan asumsi
pembelian 20 tahun sekali. Peralatan tersebut adalah
sebagai berikut:
44
Tabel. II.10
Depresiasi Peralatan
No. Keterangan Jumlah Harga
1 Patung Rp. 225.000
2 Kaca Rp. 75.000
3 Gantungan pakaian Rp. 72.000
4 Plang Rp. 250.000
5 Cermin Rp. 300.000
6 Rak sepatu Rp. 780.000
7 Rak baju Rp. 350.000
8 Rak ganti pakaian Rp. 125.000
9 Tirai Rp. 60.000
10 Rak pakaian dalam Rp. 100.000
11 Patung gantungan Rp. 120.000
12 Wadah assesoris dan
gantungan assesoris
Rp. 500.000
Jumlah depresiasi peralatan Rp. 2.957.000 x 5% Rp.147.850
45
PD. NANDHUT’S
LAPORAN LABA / RUGI
Untuk tahun yang berakhir 15 juni tahun 2009
Penjualan Rp. 96.000.000 - Retur & pot penjualan Rp (0) - Pot Penjualan Rp (0) (+) - Penjualan bersih Rp.96.000.000 - Harga Pokoko Penjualan - PBD awal Rp. 12.065.000 - Pembelian Rp. 47.640.000 - Retur & pot penjualan Rp (0) - Ongkos pembelian Rp. 3.600.000 (+) - Pembelian bersih Rp. 51.240.000(+) - BTUD setahun Rp. 63.305.000 - PBD setahun Rp. 8.000.000 ( –)
- Laba kotor Rp.24.695.000 - Biaya operasional - Sewa Rp. 2.500.000 - Listrik Rp 100.000 x 12 Rp. 1.200.000 - Plastik Rp 10.000 x 12 Rp. 1.200.000 (-) -Laba bersih sebelum pajak Rp.19.750.000 - Depresiasi Rp. 147.850 (+) - Cash Flow Rp. 19.942.850
46
Tabel II. 11 Laporan Laba / Rugi
Nandut's Outlet Bulan Juli - Desember tahun 2009
Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember
Penjualan
Rp. 9.000.000 Rp.9.100.000 Rp.9.300.000 Rp.9.200.000 Rp.9.350.000 Rp.9.400.000
Penjualan bersih
Rp. 9.000.000 Rp.9.100.000 Rp .9.000.000 Rp.9.200.000 Rp.9.350.000 Rp9.400.000
Persediaan awal Rp. 4.100.000 Rp.4.125.000 Rp.4.050.000 Rp.4.000.000 Rp.4.200.000 Rp.4.300.000
Pembelian Rp. 4.270.000 Rp.4.320.000 Rp.4.370.000 Rp.4.500.000 Rp.4.450.000 Rp.4.550.000
Tersedia di jual
Rp. 8.370.000 Rp.8.445.000 Rp.8.420.000 Rp.8.500.000 Rp.8.650.000 Rp.8.850.000
Persediaan akhir
Rp. 4.125.000 Rp.4.050.00 Rp.4.00.000 Rp.4.200.000 Rp.4.300.000 Rp.4.250.000
HPP
Rp. 4.245.000 Rp 4.658.667 Rp.4.420.000 Rp.4.300.000 Rp .4.350.000 Rp.4.600.000
Laba kotor
Rp. 4.755.000 Rp.4.395.000 Rp.4.880.000 Rp.4.900.000 Rp.5.000.000 Rp.4.800.000
Beban listrik
Rp. 100.000 Rp 100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Beban kantong plastik Rp. 100.000 Rp100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000
Beban pembelian Rp. 500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000
Beban perlengkapan toko
Rp. 50.000 Rp.100.000 Rp.150.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.150.000
Beban Penyusutan peralatan toko
Rp. 147.850 Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850
Biaya lain-lain
Rp. 200.000 Rp.100.000 Rp.200.000 Rp.100.000 Rp.300.000 Rp.200.000
Laba bersih Rp. 3.676.150
Rp.3.347.150 Rp.3.682.150 Rp.3.852.150 Rp.3.752.150 Rp.3.602.150
47
Tabel II.12
Neraca
Nandhut’s Outlet
Periode Juli – Desember 2009
Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember AKTIVA Aktiva Lancar Kas Rp.3.500.000 Rp.3.300.000 Rp.3.600.000 Rp.3.850.000 Rp.3.500.000 Rp.3.600.000 Persediaan barang dagang
Rp.4.125.000 Rp.4050.000 Rp.4.000.000 Rp.4.200.000 Rp.4.300.000 Rp.4.250.000
Aktiva Tetap Peralatan toko Rp.3.007.000 Rp.3.107.000 Rp.3.257.000 Rp.3.357.000 Rp.3.457.000 Rp.3.607.000 Total Aktiva Rp.10.632.000 Rp.10.457.000 Rp.10.857.000 Rp.11.407.000 Rp.11.257.000 Rp.11.457.000 PASIVA Modal sendiri Rp.10.632.000 Rp.10.457.000 Rp.10.857.000 Rp.11.407.000 Rp.11.257.000 Rp.11.457.000 Total pasiva Rp.10.632.000 Rp.10.457.000 Rp.10.857.000 Rp.11.407.000 Rp.11.257.000 Rp.11.457.000
48
Tabel II.13
Cash Flow
Nandhut’s Outlet
Periode Juli – Desember 2009
Penjelasan Menurut Akuntansi
Penjelasan Arus Kas
Penjualan
Rp.55.350.000 Kas Masuk
Rp.21.350.000
Biaya-Biaya
Rp.6.987.100 Kas Keluar Rp.6.987.100
Penyusutan
Rp.887.100
Laba Operasi Rp.21.857.900
Laba Setelah Pajak Rp.21.857.900
Kas Masuk Bersih Rp.14.362.900
49
Tabel II.14
Proyeksi Laba / Rugi
Nandhut’s Outlet
Periode Januari – April 2010
Bulan Januari Februari Maret April Penjualan Rp.9.600.000 Rp.9.800.000 Rp.10.000.000 Rp.10.200.000 Penjualan bersih
Rp.9.600.000 Rp.9.800.000 Rp.10.000.000 Rp.10.200.000
Persediaan awal Rp.4.250.000 Rp.4.150.000 Rp.4.100.000 Rp.4.050.000 Pembelian Rp.4.600.000 Rp.4.700.000 Rp.4.800.000 Rp.4.900.000 Tersedia dijual Rp.8.850.000 Rp.8.850.000 Rp.8.900.000 Rp.8.950.000 Persediaan akhir
Rp.4.150.000 Rp.4.100.000 Rp.4.050.000 Rp.4.000.000
HPP Rp.4.700.000 Rp.4.750.000 Rp.4.850.000 Rp.4.950.000 Laba kotor Rp.4.900.000 Rp.5.050.000 Rp.5.150.000 Rp.5.250.000 Beban listrik Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Beban kontong plastik
Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000
Beban Iklan Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Beban pembelian
Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000
Beban perlengkapan toko
Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000
Beban lain-lain Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Laba bersih Rp.3.800.000 Rp.3.950.000 Rp.4.050.000 Rp.4.150.000
50
TABEL II.15
Proyeksi Neraca Nandhut’s Outlet
Periode Januari – April 2010
Bulan Januari Februari Maret April AKTIVA Aktiva lancar Kas Rp.3.800.000 Rp.3.950.000 Rp.4.050.000 Rp.4.150.000 Persediaan barang dagang
Rp.4.150.000 Rp.4.100.000 Rp.4.050.000 Rp.4.000.000
Aktiva tetap Peralatan toko Rp.3.707.000 Rp.3.807.000 Rp.3.907.000 Rp.4.007.000 Total aktiva Rp.11.657.000 Rp.11.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.157.000 PASIVA Modal sendiri Rp.11.657.000 Rp.11.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.157.000 Total pasiva Rp.11.657.000 Rp.11.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.157.000
51
Tabel II.16
Proyeksi Cash Flow
Nandhut’s Outlet
Periode Januari – April 2010
Menurut Akuntansi Penjelasan Arus Kas Penjualan Biaya – Biaya Penyusutan Laba Operasi Laba Setelah Pajak
Rp. 39.600.000 Rp. 4.400.000 Rp. 887.100 Rp. 15.950.000
Rp. 15.950.000
Kas Masuk Kas Keluar Kas Masuk Bersih
Rp. 15.950.000 Rp. 4.400.000
Rp. 11.550.000
52
BAB III
RENCANA IMPLEMENTASI JANUARI - APRIL 2001
Jenis Rencana No
Nama Program
Rincian Sub - Program
Tujuan Sub - Program
Waktu Pelaksanaan Sub - Program
Biaya Sub – Program
Indikator Keberhasilan Sub - Program
I. Rencana Pemasaran
1
IKLAN
1.1. Iklan di KR & Harian Jogja
1.2. Iklan lewat Internet (Facebook)
1.3. Pembuatan
Brosur
1.1 Menciptakan minat beli
1.1. Januari - April 2010, per bulan (4 x dalam sebulan)
1.2. Januari- April
2010, tiap 4 hari dalam seminggu.
1.3. Januari –April
2010, per bulan, atau tiap ada event.
1.1 Rp.1.760.000
1.2. Rp.200.000 1.3.Rp.150.000
1.1. Mulai bulan Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %.
1.2. Mulai bulan Januari-
april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %
1.3. Mulai bulan Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan
Lanjutan
53
2
Penjualan khusus
1.1. Penjualan door
to door
1.2. Penjualan Kredit
1.3. Potongan Harga
1.1. Menciptakan buyer menjadi Customer
1.2. Menciptakan minta beli
1.3. Menciptakan minat beli
1.1. Januari – April
2010 (dua kali dalam sebulan)
1.2. Januari – April 2010 (dua kali dalam sebulan)
1.3. Januari-April 2010
1.1. Rp.100.000 (untuk bensin) - -
laba pun meningkat sebesar 5 %.
1.1 Mulai bulan
Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %.
1.2 Mulai bulan Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %.
1.3 Mulai bulan Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %.
Lanjutan
54
II. Rencana Operasi
1
1.1.Perluasan area pemasaran
1.1. Membuka cabang baru di daerah Wonosari Yogyakarta
1.1. Memperluas area pemasaran
1.1. Februari 2010 1.1. Rp 30.000.000
1.1. Dibukanya cabang baru di daerah Wonosari Yogyakarta.
2. Rencana Keuangan
1 1.1. Permodalan dari kas
1.1. Penambahan modal usaha untuk program Pemasaran dan operasi
1.1 Agar Program pemasaran dan operasi dapat dilaksanakan.
1.1. Januari-April 2010
1.1.Rp.2.150.000 1.1.Semua program pemasaran dan operasi dapat terlaksana.
55
BAB IV
PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA
A. Kondisi Aktual Beberapa Indikator Utama Pengembangan Usaha :
Januari – April 2010
1. Pasar aktual, potensial, dan sasaran
Setelah melakukan pengembangan usaha dari Januari – April 2010, dapat
diidentifikasi bahwa :
a. Pasar aktual usaha ini adalah Mahasiswa Sanata Dharma Mrican , Siswi
STM Pembagunan Depok, para ibu rumah tangga dan wanita karier.
Semua konsumen tersebut berdomosili di wilayah Mrican dan
Pringwulung. Untuk beberapa bulan terakhir ini Nandhut’s outlet mulai
mempunyai beberapa konsumen aktual, untuk produk assesoris kalung dan
anting-anting. Konsumen aktual tersebut terdiri dari orang per orang dan
para pengusaha Butik dan Outlet pakain. Para konsumen aktual ini ada
yang berada diluar kota Yogyakarta dan yang berada di Yogyakarta (diluar
area pringgiodani Mrican dan Pringwulung).
56
b. Sedangkan konsumen potenisal adalah para ibu rumah tangga, wanita karir
dan para mahasiswa serta siswi yang berdomisili baik di sekitar Mrican,
Pringwulung, maupun dalam daerah Yogyakarta.
c. Untuk pasar sasaran adalah konsumen seluruh Indonesia. Usaha ini
diharapkan bisa menembus pasar nasional dan bersaing dengan
pengusaha-pengusaha nasional bahkan internasional.
Beberapa ciri atau profil pasar aktual usaha ini adalah sebagai berikut :
1. Wanita rata-rata usia 15 tahun – 40 tahun
2. Profesi sebagai mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, dan wanita karir.
3. Berdomisili di Mrican dan Pringwulug
4. Pendapatan untuk semua kalangan
Dapat juga diidentifikasi bahwa pasar potensial usaha ini adalah para wanita
dengan usia rata-rata 15 tahun – 40 tahun, yang berdomisili disekitar wilayah
Pringgodani dan Pringwulung. Pasar tersebut dapat dikatakan pasar potensial
usaha ini karena, para konsumen tersebut merupakan para konsumen yang
mempunyai intensitas berbelanaja yang tinggi di Nandhut’s outlet. Dikatakan
memiliki inntensitas yang tinggi karena rata-rata satu orang konsumen bisa
berbelanja di Nandhut’s outlet 2 - 3 kali dalam sebulan.
57
2. Pola Perilaku Pasar Sasaran
Berdasarkan pengamatan selama 4 bulan dari Januari – April 2010 tentang
pengembangan usaha Nandhut’s outlet, dapat diidentifikasi perilaku pasar
sasaran sebagai berikut:
a. Menginginkan produk yang sylis, Up to date, namun harganya tetap murah.
Rata-rata konsumen yang berbelanja di Nandhut’s outlet menginginkan
produk yang stylis tetapi tetap dengan harga yang terjangkau. Tidak jarang
pula Nandhut’s outlet mendapatkan masukan berupa produk baru yang
diinginkan para konsumen.
b. Memiliki kemampuan dan kebutuhan.
Dikatakan memiliki kemampuan, karena para konsumen-konsumen tersebut
rata-rata memiliki daya beli. Daya beli yang dimaksud adalah daya beli
untuk semua kalangan. Selanjutnya setelah memiliki daya beli
(kemampuan), para konsumen tersebut tentunya memiliki kebutuhan akan
produk yang diinginkan.
c. Memiliki intensitas pembelian yang berkala.
Menurut pengamatan saya selama 4 bulan ( Januari – April 2010) berada di
Nandhut’s outlet, rata-rata konsumen yang berbelanja di outlet memiliki
intensitas pembelian yang berkala. Seorang konsumen bisa berbelanja di
Nandhut’s outlet 2 – 3 kali dalam sebulan. Selain itu Nandhut’s outlet juga
sudah mempunyai tambahan beberapa pelanggan aktual dan potensial yaitu
outlet-outlet / butik ( yang berada di
58
Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta) yang selama 4 bulan terakhir ini
selalau melakukan pembelian berkala untuk produk assesoris.
3. Analisis Industry dan Persaingan
Selama bulan Januari – April 2010 dapat disimpulkan beberapa usaha menjadi
pesaing utama usaha ini, diantaranya adalah Post Mode outlet, Colour Boom
outlet dan beberapa Outlet yang terletak di jalan Moses Gatot Kaca dan di jalan
Afandi Mrican, Kabupaten Sleman. Mereka diklasifikasikan sebagai pesaing
utama usaha ini karena outlet –outlet tersebut menawarkan produk-produk
yang sejenis dengan produk-produk yang ditawarkan oleh Nandhut’s outlet.
Persaingan dalam industri ini diklasifikasikan sebagai persaingan yang cukup
ketat karena outlet-outlet tersebut selain manawarkan produk-produk yang
sama dengan Nandut’s outlet, outlet-outlet tersebut juga memiliki letak lokasi
yang berdekatan dengan lokasi Nandhut’s outlet.
Selain di dunia nyata Nandhut’s outlet juga mempunyai pesaing di
dunia maya, karena selama bulan Januari – april 2010, Nandhut’s outlet mulai
berkonsentrasi pada penjualan assesoris melalui internet dengan menggunakan
aplikasi layanan Facebook dan blog.
Melihat usaha-usaha yang menjadi pesaing usaha ini, serta keketatan
persaingan dalam industri ini, maka dapat ditetapkan bahwa usaha ini
(Nandhut’s Outlet) dalam posisi sebagai market challenger. Tetapi jika dilihat
dalam skala yang lebih luas lagi maka Nandhut’s outlet dikategorikan sebagai
market follower. Dikatakan pengikut karena Nandhut’s outlet menawarkan dan
59
menjual produk-produk (baju, celan, dan pernak-pernik) yang memiliki style
dan kualitas yang cukup baik, tetapi belum memiliki keuangan yang cukup
untuk membuat merek sendiri, dan masih kalah bersaing dengan market leader
lainnya seperti Centro. Tetapi lepas dari itu semua, Nandhut’s outlet memiliki
peluang untuk melebarkan sayap lebih besar lagi, dan berkeinginan suatu saat
dapat menjadi market leader dalam pasarnya.
Sedangkan untuk poduk assesoris Nandhut’s outlet dapat dikategorikan
sebagai market clallenger. Nandhut’s outlet dapat dikategorikan sebagai
market challenger, karena Nandhut’s outlet mempunyai pangsa pasar yang
cukup luas untuk produk assesoris. Nandhut’s outletpun telah mempunyai
trade mark sendiri untuk produk assesoris.
4. Produk Yang Ditawarkan ke Pasar
Produk yang ditawarkan oleh Nandhut’s outlet selama bulan Januari – April
2010 adalah produk dengan berbagai desain baju baik yang casual maupun
yang semi formal. Selain itu Nandhut’s outlet juga memajang berbagai
assesoris dan pernak-pernik yang dapat dipadupadankan dengan buju-baju
yang dipajang. Baju-baju yang dipajang kebanyakan baju-baju kaos dengan
bahan dasar katun, desainnya bervariasi, ada yang berbentuk kaos dengan
leher oblong bulat, oblong V, dan Sabrina. Desain dari baju-baju kaos itu
bervariasi, mulai dari yang casual biasa sampai dengan casual semi formal.
Warnanyapun beraneka ragam, dengan size yang tentunya cocok bagi
kebanyakan konsumen yang dituju. Sedangkan untuk baju-baju semi formal,
60
mempunyai desain dengan leher berkerah, lengan mulai dari panjang sampai
pendek, desainyapun bervariasi dan dibalut dengan nuansa warna-warni
wanita dan tentu saja semua itu menurut selera konsumen. Baju-baju yang
dipajang untuk dijual adalah baju dengan desain casual dan semi formal,
bernuansa sederhana tapi tetap berbau up to date. Sedangkan assesorisnya
adalah assesoris yang dapat dipadupadankan dengan baju-baju yang telah
dipajang, sekali lagi tidak terlalu formal, tetapi tetap terlihat elegan. Untuk
celana-celana yang dijual adalah celana pendek dengan desain casual,
berbahan dasar kain dan jeans. Pernak-pernik yang ditawarkanpun adalah
pernak-pernik yang banyak dibutuhkan oleh mahasiswa dan pelajar, seperti
gantungan HP & Flash disk, tali sepatu dengan macam-macam warna, dan
kitex beserta assetonnya dan masih banyak lagi. Sedangkan Assesoris yang
ditawarkanpun adalah assesoris hand made, dengan berbagai style dan
tentunya Up to date. Produk assesoris merupakan produk yang cukup laris di
pasaran dibandingkan dengan produk-produk lain yang ditawarkan oleh
Nandhut’s outlet.
5. Proses produksi
Untuk produk seperti baju, celana, dan pernak-pernik, Nandhut’s outlet tidak
memproduksi barang daganganya sendiri melainkan menjual barang dagangan
yang telah dibeli melalui suplier-suplier tertentu. Sedangkan untuk produk
assesoris seperti kalung, gelang dan anting-anting, Nandhut’s outlet
memproduksi sendiri, dengan mempekerjakan 4 orang pegawai lepas.
61
6. Proses penjualan
a. Penjualan dalam jumlah kecil
Selama bulan Januari – April 2010, Nandhut’s outlet melayani penjualan
dalam jumlah kecil / eceran, dimana barang produksi sudah tersedia di
toko yang berada di jalan Pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Nandhut’s
outlet melayani pembelian satuan di toko (eceran).
b. Penjualan dalam jumlah besar
Selama bulan Januari – April 2010, Nandhut’s outlet juga melayani
penjualan dalam jumlah yang besar, karena pada saat ini Nandhut’s outlet
sudah mempunyai beberapa konsumen aktual pada produk assesoris yang
mempunyai intensitas pembelian barang yang berkala dan dalam jumlah
yang besar.
c. Penjualan melalui internet (Fecebook dan Web site)
Selama bulan Januari – April 2010, konsentrasi untuk melayani pasar
sasaran sudah mulai berkembang, artinya tidak hanya disekitar lokasi
outlet saja, tapi sudah mulai berkembang sampai ke luar kota. Penjualan
yang sudah mulai merambah ke luar kota ini di mulai dengan penjualan
melaluai internet (On line). Banyak outlet dan butik yang mulai memesan
di Nandhut’s outlet, dan produk yang laris di pesan adalah produk
assesoris seperti, kalung, anting-anting dan gelang.
62
Bagan penjualan melalui internet dengan media Facebook.
Tag produk pertemanan pemesanan perhitu-
ngan jumlah pemesanan + ongkos kirim konfirmasi transfer
pengiriman barang konfirmasi barang telah dikirim (1 – 5 hari)
tunggu ada complain atau saran
Penjelasan
a. Pemesanan dilakukan melalui inbox dengan mencantumkan kode
pemesanan produk yang diinginkan (setelah melihat album produk), nama
pemesan, alamat, dan nomor telepon.
b. Setelah konsumen melakukan pemesanan melalui inbox, selanjutnya pihak
Nandhut’s outlet menghitung jumlah pemesanan plus ongkos kirim. Dalam
pemesanan produk assesoris, Nandhut’s outlet mempunyai 3 rekening
untuk memudahkan transaksi dengan para konsumen. Rekening tersebut
adalah MANDIRI, BCA, dan BNI.
Maksimal pemesanan (Booking 1 hari). Maksudnya jika pemesanan
dilakukan hari ini maka besok transferan dilakukan.
c. Selanjutnya setelah pemesanan dan perhitungan jumlah pemesanan +
ongkos kirim, pihak konsumen melakukan konfirmasi transfer dengan
jumlah nominal sesuai pemesanan kepada pihak Nandhut’s outlet.
d. Pengiriman barangpun dilakukan sehari setelah terjadi transferan nominal
tertentu ke pihak Nandhut’s outlet. Pengiriman barang oleh Nandhut’s
63
outlet dengan menggunakan jasa pos. Nandhut’s outlet telah melakukan
kerja sama dengan pihak pos, dimana pihak pos akan mengambil barang
langsung ke Nandhut’s outlet. Pihak pos akan bekerjasama dengan
mengambil barang kiriman langsung ke konsumen, jika minimal
pengirimana Rp 1.500.000, dan Nandhut’s outlet telah memnuhi syarat
tersebut dengan rata-rata pengiriman Rp.2.475.000. Pihak pos memberikan
potongan kepada Nandhut’s outlet sebesar 3 % atas total pengiriman
barang diatas minimal nominal yang telah ditetapkan oleh pihak pos.
e. Setelah barang dikirim selanjutnya Nandhut’s outlet menunggu kofirmasi
barang telah diterima oleh konsumen. Konfirmasi barang telah dikirim 1 –
5 hari. Dalam hal ini konsumen tidak bisa menipu Nandhut’s outlet jika
barangnya belum diterima padahal barang tersebut telah diterimanya,
karena konfirmasi barang telah sampai ke tangan konsumen dapat di cek
oleh Nandhut’s outlet melalui www.posindonesia.com
f. Selanjutnya pihak nandhut’s outlet tinggal menunggu apakah ada complain
atau saran dari konsumen atau tidak. Nandht’s outlet memberikan free
ongkos kirim kepada konsumen jika konsumen tersebut membeli produk
assesoris minimal 12 item yang berbeda dalam 1 album, dan memberikan
diskon 5% kepada konsumen yang mebeli produk assesoris minimal 6
item. Sedangkan untuk reseller pihak Nandhut’s memberikan potongan
harga sebesar Rp.4.000 untuk tiap item, dengan ketentuan minimal
pembelian 12 item dalam 1 album.
64
7. Ketrampilan SDM
Ketrampilan Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan usaha ini menurut
pengamatan saya setelah melakukan pengembangan usaha pada bulan Januari
– April 2010 adalah, Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam bidang pemasaran baju, dimana pemilik mampu melihat
pangsa pasar dan melihat peluang pasar. Selain itu ketrampilan dalam hal
pembukuan dan pencatatan akuntansi juga sangatlah penting untuk dimiliki.
Ada beberapa faktor yang membedakan Nandhut’s outlet berbeda dengan
outlet-outlet sejenis di sekitar Mrican dan Jl. Afandi adalah:
a. Produk (baju, celana, assesoris) yang stylis tetapi terjangkau.
Nandhut’s outlet memiliki baju dengan desain stylis yang bernuansa
elegan tapi tetap casual, dengan bahan dasar yang tidak mahal tetapi bisa
di gunakan dalam jangka waktu yang lama. Harga yang ditawarkanpun
terjangkau untuk pasar yang dituju.
b. Lokasi yang dekat dengan kos-kosan.
Letak suatu usaha merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penjualan barang dan jasa, semakain dekat lokasi usaha dengan pasar yang
dituju semakin baik peluang untuk memperoleh keuntungan. Berbeda
dengan kebanyakan outlet / butik pada umumnya yang letaknya berada di
tepi jalan atau ditempat-tempat yang ramai. Nandhut’s outlet justru
memilih lokasi yang berada ditengah-tengah lokasi pemukiman pasar
aktual. Hal ini disebabkan lokasi yang berada dekat dengan konsumen
65
diharapkan akan membawa suatu relationship yang baik, yang imbasnya
pada penjualan yang tinggi dengan laba yang maksimal.
c. Memiliki assesoris.
Tidak hanya baju yang ditawarkan, tapi juga assesoris dengan nuansa funy
dan formal dipajang dan disaji dengan harga yang pastinya terjangkau oleh
mahasiswa dan pelajar. Selain itu outlet ini juga menjual pakaian dalam
wanita dan stiker. Nandhut’s outlet memiliki assesoris dengan style yang
Up to date dan dengan harga yang miring karena Nandhut’s outlet
memproduksi sendiri assesoris yang di jual.
8. Penjualan, biaya, dan laba
Selama bulan Januari – April 2010 diperoleh total penjualan sebanyak
Rp.49.840.000 dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.28.086.400
sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp.20.303.600
66
B. Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Januari – April 2010
1. Laporan Laba / Rugi Januari – April 2010
Tabel IV.1
Laporan Laba / Rugi Nandhut’s Outlet
Periode Januari – April 2010
Bulan Januari Februari Maret April Penjualan Rp.11.500.000 Rp.13.890.000 Rp.10.250.000 Rp.14.200.000 Penjualan bersih Rp.11.500.000 Rp.13.890.000 Rp.10.250.000 Rp.14.200.000 Persediaan awal Rp.6.750.000 Rp.6.100.000 Rp.5.200.000 Rp.5.250.000 Pembelian Rp.4.595.000 Rp.5.700.000 Rp.4.200.000 Rp.6.300.000 Tersedia dijual Rp.11.345.000 Rp.11.800.000 Rp.9.400.000 Rp.11.550.000 Persediaan akhir Rp.6.100.000 Rp.5.200.000 Rp.5.250.000 Rp.5.300.000 HPP Rp.5.245.000 Rp.6.600.000 Rp.4.150.000 Rp.6.250.000 Laba kotor Rp.6.255.000 Rp.7.290.000 Rp.6.100.000 Rp.7.950.000 Beban listrik Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Beban kontong plastik
Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000
Beban Iklan Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Beban pembelian Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Beban perlengkapan toko
Rp.100.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000
Beban Peny peralatan toko
Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850
Beban lain-lain Rp.300.000 Rp.500.000 Rp.600.000 Rp.600.000 Laba bersih Rp.4.707.150 Rp.5.442.150 Rp.4.152.150 Rp.6.002.150
67
2. Laporan Singkat Laba / Rugi Nandhut’s Outlet
TABEL IV.2
Laporan Singkat Laba / Rugi Nandhut’s Outlet
Periode Januari – April 2010
Bulan Januari Februari Maret April Total Penjualan Rp.11.500.000 Rp.13.890.000 Rp.10.250.000 Rp.14.200.000 Rp.49.840.000
Biaya Rp.6.142.850 Rp.7.547.850. Rp.6.147.850 Rp.6.247.850 Rp.28.086.400
Laba bersih Rp.4.707.150 Rp.5.442.150 Rp.4.152.150 Rp.6.002.150 Rp.20.303.600
68
Dengan melihat laba / rugi Nandhut’s outlet periode januari – april 2010,
dapat dikatakan bahwa Nandhut’s outlet mengalami peningkatan penjualan dari
bulan ke bulan. Hanya pada bulan maret Nandhut’s mengalami penurunan
penjualan, hal ini disebabkan karena pada pertengahan bulan maret sang pemilik
outlet mengalami hal yang tidak terduga, yaitu kecelakan yang menyebabkan
selama kurang lebih dua minggu harus beristirahat. Walaupun sang pemilik
beristirahat secara total selama kurang lebih dua minggu, namun pengoperasian
outlet tetap berjalan seperti biasa. Pemilik mempercayakan orang kepercayaannya
untuk pengoperasian outlet tersebut.
Lain tuan lain penghasilan, mungkin istilah ini bisa digunakan untuk
mengambar keadaan Nandut’s outlet pada bulan maret. Walaupun jual beli di
outlet tetap berjalan, namun tingkat penjualan yang diharapkan tidak sesuai
dengan harapan.
Setip usaha tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita kehendaki.
Karena musibah bisa datang kapan saja dan di mana saja. Pemilik outlet yang
berjiwa besarpun tak mengangap penurunan penjualan pada bulan maret sebagai
suatu hal yang terlalu bermasalah, karena pemilik yakin jika rejeki pasti tak
kemana-mana.
69
3. Laporan Neraca Januari – April 2010
Tabel IV.3
Laporan Neraca Nandhut’s Outlet
Periode Januari – April 2010
Bulan Januari Februari Maret April Total AKTIVA Akttiva Lancar Kas Rp.4.500.000 Rp.5.400.000 Rp.4.000.000 Rp. 5.950.000 Rp. 19.850.000 Persediaan barang dagang
Rp.6.100.000 Rp.5.200.000 Rp.5.250.000 Rp. 5.300.000 Rp. 21.850.000
Aktiva Tetap Peralatan toko Rp. 3.057.000 Rp.3.257.000 Rp.3.457.000 Rp.3.657.000 Rp. 13.428.000 Total Aktiva Rp. 13.657.000 Rp.13.857.000 Rp.12.707.000 Rp. 14.907.000 Rp. 15.128.000 PASIVA Modal sendiri Rp. 13.657.000 Rp.13.857.000 Rp.12.707.000 Rp. 14.907.000 Rp. 15.128.000 Total Pasiva Rp. 13.657.000 Rp.13.857.000 Rp.12/707.000 Rp. 14.907.000 Rp. 15.128.000
70
Dengan melihat agka-angka yang terdapat dalam neraca Nandhut’s
outlet periode Januari – April 2010, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kinerja keuangan outlet tersebut meningkat dari bulan ke bulan. Seperti yang
telah dijelaskan pada penjelasan laporan laba rugi periode Januari – April 2010,
bahwa hanya pada bulan maret terjadi penurunan penjualan, hal ini disebabkan
karena sang pemilik outlet mengalami kecelakan.
Penurunan penjualan, yang berimbas pada penurunan laba, hal ini
mengakibatkan dalam pencatatan neraca keuangan terjadi penurunan pada bulan
maret.
71
C. Proses dan Hasil Implementasi Program Pengembangan : Januari –
April 2010
1. Program Pemasaran
Program pemasaran yang dilakukan selama bulan Januari – April 2010
adalah :
a. Iklan :
1. Iklan melalui internet (Facebook dan Blog)
Iklan melalui internet yaitu pada situs facebook dan blog. Iklan ini mulai
dibuat akhir Januari 2010 dan cukup mendapat respon yang positif dari
para konsumen. Iklan melalui facebook dan blog ini sampai sekarang
masih berjalan, dan mungkin akan terus dijalankan dan dikembangakan.
Banyak konsumen yang memesan assesoris berupa kalung dan anting
melalui situs facebook, sedangkan bloger cukup mendapat simpati.
Indikator yang dicapai melaui situs facebook adalah penjualan meningkat
pada bulan Februari 2010 sebesar Rp. 13.890.000 dari bulan januari yaitu
sebesar Rp. 11.500.000, sedangkan pada bulan maret 2010 laba bersih
yang diperoleh yaitu sebesar Rp.4.152.150.000. Laba bersih sedikit
menurun pada bulan maret 2010 dikarenakan, pemilik Outlet mengalami
kecelakaan yang menyebabkan penerimaan atas pemesanan tersebut
dibatasi, karena sang pemilik outlet tidak dapat bekerja secara maksimal.
Namun pada bulan april 2010 laba bersih yang diperoleh kembali
meningkat yaitu sebesar Rp.6.002.150
72
1. Penjualan Khusus
a. Penjualan melalui jaringan
Pada awalnya program ini tidak tercantum dalam rencana implementasi
yang telah saya tuliskan dalam Bab III, tetapi seiring dengan berjalannya
waktu, program ini terlintas dibenak saya, dan saya menjalankan program
ini. Alasan mengapa saya menjalankan program ini adalah, karena
program ini ternyata cukup efektif dalam usaha peningkatan laba, dan saya
juga bermaksud mengganti program ini dengan program yang telah batal
saya implementasikan. Waktu pelaksanaan program ini adalah pada bulan
Februari 2010. Cara kerja program ini adalah mencari orang yang mau
menjualkan produk-produk Nandhut’s outlet secara bertingkat.
Maksudnya bertingkat di sini seperti cara kerja MLM, tetapi dalam hal ini
si pekerja tidak diwajibkan untuk membeli produk-produk Nandhut’s
outlet. Indikator keberhasilan dari program ini adalah, penjualan
meningkat yang imbasnya pada laba yang semakian bertambah banyak.
b. Penjualan door to door
Program penjualan door to door atau dari pintu ke pintu mulai
dilaksanakan pada bulan Februari 2010 dan mendapat respon yang cukup
baik dari para konsumen, hal ini terbukti dengan meningkatnya penjualan
pada bulan Februari.
c. Penjualan Kredit
Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan minat beli, dan untuk
aplikasi dilapangan program ini cukup sukses. Program ini dilaksanakan
73
mulai bulan Februari 2010. Banyak konsumen yang membeli produk-
produk Nandhut’s outlet dengan cara kredit. Indikator keberhasilan
program ini dapat dilihat dengan meningkatnya laba pada bulan Februari
2010.
2. Program Keuangan
Program keuangan yang dilakukan selama bulan Januari – April 2010 adalah :
1. Permodalan Kas
Proses pelaksanaan program rencana keungan dimulai pada akhir bulan
januari 2010. Pada tanggal 1 januari penulis tidak bisa melaksanakan
program yang telah direncanakan dikarenakan penulis sedang
melaksanakan kegiatan KKP di lokasi. Program – program yang telah
dilaksanakan mendatangkan keuntunngan yang berimbas pada
peningkatan laba pada bulan Januari, Februari, Maret, April. Sedangkan
pada bulan maret laba yang dicapai mengalami penurunan, dikarenakan
pemilik outlet mengalami kecelakaan yang menyebabkan pemilik tidak
dapat bekerja secara maksimal. Penambahan modal usaha dilakukan hanya
untuk program pemasaran denagn sub program : Iklan lewat facebook dan
penjualan door to door.
74
BAB V
EVALUASI PENGEMBANGAN USAHA
A. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – April 2010 :
Rencana vs Aktual
Tabel V.1
Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – April 2010 :
Rencana vs Aktual
Indikator utama Rencana / Ramalan Aktual
1. Pasar aktual,
potensial, dan
sasaran
Pasar aktual = Mahasiswi
USD Mrican, siswi STM
pembangunan Mrican, para ibu
rumah tangga, wanita karier
dan para gadis yang
berdomisili diseputar area
Mrican dan Pringwulung.
Pasar potensial = semua
konsumen yang berada baik
di dalam maupun diluar
Pasar aktual =
Mahasiswa USD
Mrican, siswi STM
pembangunan Mrican,
para ibu rumah tangga,
wanita karier dan para
gadis yang berdomisili
diseputar area Mrican
dan Pringwulung, dan
konsumen yang berada
75
Yogyakarta Pasar sasaran =
pasar sasaran dari usaha
dagang ini adalah konsumen
nasional dan konsumen
internasional.
diluar area Yogyakarta
dan diluar area
Pringgodani Mrican
dan Pringwulung.
Pasar potensial =
semua konsumen yang
berada baik di dalam
maupun diluar
Yogyakarta
Pasar sasaran = pasar
sasaran dari usaha
dagang ini adalah
konsumen nasional.
2. Pola perilaku
pasar sasaran
. Menginginkan produk
yang stylis, Up to date
namun harganya tetap
terjangkau. Rata-rata
konsumen yang berbelanja
di Nandhut’s outlet
menginginkan produk
yang stylis tetapi tetap
dengan harga yang
. Menginginkan produk
yang stylis, Up to date,
namun harganya tetap
terjangkau. Rata-rata
konsumen yang
berbelanja di Nandhut’s
outlet menginginkan
produk yang stylis
tetapi tetap dengan
76
terjangkau. Tidak jarang
pula Nandhut’s outlet
mendapatkan masukan
berupa produk baru yang
diinginkan para konsumen.
. Memili
ki kemampuan dan
kemauan. Dikatakan
memiliki kemampuan,
karena para konsumen
tersebut rata-rata memiliki
daya beli yang dapat
diukur dengan melihat
intensitas berbelanja di
outlet. Para konsumen
tersebut tentunya memiliki
kebutuhan akan produk
yang diinginkan.
. Memiliki intensitas
pembelian yang berkala.
Rata-rata konsumen
memiliki intensitas
harga yang terjangkau.
Tidak jarang pula
Nandhut’s outlet
mendapatkan masukan
berupa produk baru
yang diinginkan para
konsumen.
2. Memiliki kemampuan
dan kemauan.
Dikatakan memiliki
kemampuan, karena
para konsumen tersebut
rata-rata memiliki daya
beli yang dapat diukur
dengan melihat
intensitas berbelanja di
outlet. Para konsumen
tersebut tentunya
memiliki kebutuhan
akan produk yang
diinginkan.
. Memiliki intensitas
77
pembelian yang berkala,
artinya seorang konsumen
bisa berbelanja di
Nandhut’s outlet 2 – 3 kali
dalam sebulan.
pembelian yang
berkala. Menurut
pengamatan saya
selama 4 bulan (
Januari – April 2010)
berada di Nandhut’s
outlet, rata-rata
konsumen memiliki
intensitas pembelian
yang berkala, artinya
seorang konsumen bisa
berbelanja di Nandhut’s
outlet 2 – 3 kali dalam
sebulan. Selain itu
Nandhut’s outlet juga
sudah mempunyai
beberapa pelanggan
yaitu outlet-outlet /
butik ( yang berada di
Yogyakarta maupun di
luar Yogyakarta) yang
selama 4 bulan terakhir
78
ini selalau melakukan
pembelian berkala
untuk produk assesoris.
4.
3. Analisis industri
dan persaingan
Terdapat banyak usaha
sejenis dengan produk
dagangan yang sama,
tetapi dalam hal ini
Nandhut’s outlet
mempunyai strategi
tersendiri dalam penjualan
dan dalam persaingan
dengan usaha dagang
sejenisnya.
Walupun terdapat
banyak pesaing yang
mempunyai dagangan
yang sama, tetapi
Nandhut’s outlet
mempunyai strategi
tersendiri dalam
menjajakan barbagai
dagangannya. Dan kini
Nandhut’s outlet sudah
mempunyai pelangan-
pelangan yang
memiliki intensitas
pembelian yang cukup
baik di outlet.
4. Produk yang
ditawarkan ke
pasar
Produk yang ditawarkan
Nandhut’s outlet adalah,
baju (kaos kemeja, hem &
Produk yang
ditawarkan otlet
Nandhut’s adalah, baju
79
dress),celana (panjang,
pendek, dalaman), tanktop,
baju terusan, gaun,
assesoris, jam tangan.
(kaos, kemeja, hem, &
dress), celana (panjang,
pendek, dalaman),
tanktop, baju terusan,
gaun, assesoris, jam
tangan.
5. Proses Produksi Dalam usaha ini Nandhut’s
outlet tidak memproduksi
barang dagangnya sendiri
melainkan menjual barang
dagangan yang telah dibeli
melalui suplier-suplier
tertentu.
Dalam usaha ini
Nandhut’s outlet tidak
memproduksi barang
dagangnya sendiri,
seperti baju, celana,
dan sebagian asesoris
melainkan menjual
barang dagangan yang
telah dibeli melalui
supplier-suplier
tertentu. Barang dagang
yang diproduksi sendiri
oleh Nandhut’s outlet
adalah asesoris berupa
kalung dan anting-
anting.
80
6. Proses Penjualan Proses penjualan /
distribusi yang dijalankan
oleh Nandhut’s outlet
adalah saluran distribusi
Nol-Tingkat (Direct
Marketing Channel) yaitu
saluran distribusi yang
langsung menjual produk
kepada konsumen ahkir
dengan cara membuka toko
di jalan Pringgodani 6
Mrican. Nandhut’s outlet
juga melakukan penjualan
dalam jumlah kecil, dan
penjualan melaluai internet.
Proses penjualan /
distribusi yang
dijalankan oleh
Nandhut’s outlet adalah
saluran distribusi Nol-
Tingkat (Direct
Marketing Channel)
yaitu saluran distribusi
yang langsung menjual
produk kepada
konsumen ahkir dengan
cara membuka toko di
jalan Pringgodani 6
Mrican. Outelet
Nandhut’s juga
melakukan penjualan
dalam jumlah kecil,
besar, dan penjualan
melalui internet.
7. K
etrampilan SDM
Sumber daya manusia
dalam usaha ini adalah
Sumber Daya Manusia
Ketrampilan Sumber
Daya Manusia yang
dibutuhkan menurut
81
yang memiliki
pengetahuan dan
ketrampilan dalam bidang
pemasaran baju, dimana
pemilik mampu melihat
pangsa pasar dan melihat
peluang pasar.
pengamatan saya
selama bulan Januari –
April 2010 adalah
Sumber Daya Manusia
manusia yang memiliki
pengetahuan dan
ketrampilan dalam
bidang pemasaran baju,
dimana pemilik mampu
melihat pangsa pasar
dan melihat peluang
pasar. Selain itu
pemilik juga memiliki
ketrampilan mendesain
kalung dan anting-
anting dengan berbagai
style.
8. Penjualan, biaya,
dan laba
Penjualan pada bulan
Januari sebesar =
Rp.9.600.000, sedangkan
biaya sebesar =
Penjualan pada bulan
Januari sebesar = Rp
11.500.000 sedangkan
biaya sebesar =
82
Rp.1.100.000
Laba yang diperoleh =
Rp.3.800.000
Penjualan pada bulan
Februari sebesar =
Rp.9.800.000
sedangkan biaya sebesar =
Rp.1.100.000
Laba yang diperoleh =
Rp.3.950.000
Penjualan pada bulan Maret
sebesar = Rp.10.000.000
sedangkan biaya sebesar =
Rp.1.100.000
Laba yang diperoleh =
Rp.4.050.000
Penjualan pada bulan April
sebesar = Rp.10.200.000
sedangkan biaya sebesar =
Rp.1.100.000, Laba yang
Rp.1.547.850.000,
Laba yang diperoleh =
Rp 4.700.000
Penjualan pada bulan
Februari sebesar =
Rp.13.890.000,
sedangkan biaya
sebesar =
Rp.1.847.850, Laba
yang diperoleh =
Rp.4.5.442.150
Penjualan pada bulan
Maret
ebesar =
Rp 10.250.000. sedangkan
biaya sebesar =
Rp.1.947.850, Laba yang
diperoleh = Rp.4.152.150
Penjualan pada bulan April
ebesar = Rp.
Rp.14.200.000
83
diperoleh = Rp.4.150.000 edangkan biaya sebesar =
Rp.1.947.850.000
Laba yang diperoleh =
Rp.6.002.150
1. Pasar Aktual, Potensial, dan Sasran
a. Pasar Aktual
Untuk pasar aktual Nandhut’s outlet antara rencana dan aktualisasi
terdapat perubahan yaitu, konsumen aktual yang semula direncanakan
hanya mahasiswa USD, siswi STM pembanganan, para ibu rumah
tangga, dan semua wanita yang berdomisili di area Mrican dan
Pringwulung, ternyata pada aktualisasinya mendapat penambahan
konsumen aktual yaitu, outlet / butik dan orang per oarng yang berada di
dalam maupun di luar area Yogyakarta. Penambahan konsumen aktual
ini sejak bulan januari. Outlet / butik dan orang per orang tersebut lebih
banyak memesan produk assesoris.
84
b. Pasar potensial
Antara rencana dan aktualisasi tidak terjadi perubahan. Pasar potensial
dari usaha ini adalah semua konsumen yang berada di dalam, maupun
diluar area Yogyakarta
c. Pasar sasaran
Pasar sasaran dalam rencana Nandhut’s outlet adalah konsumen nasional
dan konsumen internasional. Aktualisasi yang terjadi adalah, saat ini
Nandhut’s outlet telah merambah konsumen nasional yang terdapat di
beberapa daerah di luar daerah Yogyakarta.
2. Pola perilaku pasar sasaran
Pola perilaku pasar sasaran pada rencana dan akualisasinya tidak terdapat
perubahan. Konsumen tetap meninginkan produk yang stylis, Up to date,
namun harganya tetap terjangkau. Konsumen memiliki kemampuan dan
kemauan. Konsumen memiliki intensitas pembelian yang berkala di
Nandhut’s outlet.
3. Analisis industry dan persaingan
Untuk rencana dan aktualisasi pada analis industry dan persaingan, tidak
terdapat perubahan. Nandhut’s outlet tetap mempunyai strategi sendiri untuk
tetap eksis dan bertahan dalam bisnis ini. Strategi yang dilakukan adalah
strategi dengan harga yang lebih murah untuk setiap item, dibandingkan
dengan para pesaingnya.
85
4. Produk yang di tawarkan ke pasar
Antara rencana dan aktualisasi tidak terdapat perubahan. Nandhut’s outlet
tetap berkonsentrasi pada penjualan barang dagangan berupa : baju (kaos,
kemeja, hem, dan dress), celana (panjang & pendek), tanktop, assesoris, jam
tangan.
5. Proses produksi
Pada proses produksi terdapat sedikit perubahan antara rencana dan
aktualisasi, dimana pada aktualisasi Nandhut’s outlet memproduksi sebagian
assesoris berupa kalung dan anting-anting.
6. Proses Penjualan
Pada proses penjualan mengalami perubahan antara rencana dan aktualisasi
yaitu, kini Nandhut’s outlet telah melakukan penjualan dalam jumlah yang
besar untuk produk assesoris berupa kalung dan anting-anting
7. Ketrampilan SDM yang dimiliki
Atara rencana dan aktualisasi yang terjadi tidak mengalami perubahan. SDM
yang dimiliki adalah SDM yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan
dalam bidang pemasaran baju, dimana pemilik mampu melihat pangsa pasar
dan melihat peluang pasar. Selain itu pemilik juga memiliki kemampuan
yang baik dalam bidang administrasi dan pencatatan kedalam buku.
86
8. Penjualan, biaya, dan laba
Terdapat perubahan pada rencana dan aktualisasi yang terjadi di lapangan.
Perubahan yang terjadi mengacu pada perubahan peningkatan laba yang lebih
besar di bandingkan peningkatan laba yang semula di prediksi.
87
B. Evaluasi Kinerja Keuangan Januari – April 2010 : Rencana vs Aktual
1. Laporan Laba Rugi Januari – April 2010 :
Tabel V.2
Laporan Laba Rugi Januari – April 2010
Proyeksi vs Aktual
Proyeksi laporan laba rugi tidak sama dengan aktualisasi yang terjadi di lapangan, hal ini di karenakan meningkatnya penjualan terutama pada produk assesoris yang laris manis di pasraran.
Aspek Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 TOTAL Pro-
yaksi Aktual Pro-
yaksi Aktual Pro-
yaksi Aktual Pro-
yeksi Aktual Pro-
yeksi Aktual
Penjualan Rp.9.600.000 Rp.11.500.000 Rp.9.800.000 Rp.13.890.000 Rp.10.000.000 Rp.10.250.000 Rp.10.200.000 Rp.14.200.000 Rp.39.600.000 Rp.49.840.000 Biaya Rp.1.100.000 Rp.1.547.850 Rp.1.100.000 Rp.1.847.850 Rp.1.100.000 Rp.1.947.850 Rp.1.100.000 Rp.1.947.850 Rp.4.400.000 Rp.7.291.400 Laba bersih
Rp.3.800.000 Rp.4.707.150 Rp.3.950.000 Rp.5.442.150. Rp.4.050.000 Rp.4.152.150 Rp.4.150.000 Rp.6.002.150 Rp.15.950.000 Rp.20.303.600
88
2. Laporan Neraca Januari – April 2010 :
Tabel V.3
Laporan Neraca Januari – April 2010
Proyeksi vs Aktual
Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Total Aspek Pro-
yeksi Aktual Pro-
yeksi Aktual Pro-
yeksi Aktual Pro-
yeksi Aktual Pro-
yeksi Aktual
AKTIVA Aktiva Lancar
Kas Rp.3.800.000 Rp.4.500.000 Rp.3.950.000 Rp.5.400.000 Rp.4.050.000 Rp.4.000.000 Rp.4.150.000 Rp.5.950.000 Rp.15.950.000 Rp.19.850.000 Persediaan barang dagang
Rp.4.150.000 Rp.6.100.000 Rp.4.100.000 Rp.5.200.000 Rp.4.050.000 Rp.5.250.000 Rp.4.000.000 Rp.5.300.000 Rp.12.154.150 Rp.21.850.000
Aktiva tetap
Peralatan toko
Rp.3.707.000 Rp.3.057.000 Rp.3.807.000 Rp.3.257.000 Rp.3.907.000 Rp.3.457.000 Rp.4.007.000 Rp.3.657.000 Rp.15.428.000 Rp.13.428.000
Total Aktiva
Rp.11.657.000 Rp.13.657.000 Rp.11.857.000 Rp.13.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.707.000 Rp.12.157.000 Rp.14.907.000 Rp.48.371.000 Rp.55.128.000
Pasiva Modal sendiri
Rp.11.657.000 Rp.13.657.000 Rp.11.857.000 Rp.13.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.707.000 Rp.12.157.000 Rp.14.907.000 Rp.48.371.000 Rp.55.128.000
Total pasiva
Rp.11.657.000 Rp.13.657.000 Rp.11.857.000 Rp.13.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.707.000 Rp.12.157.000 Rp.14.907.000 Rp.48.371.000 Rp.55.128.000
89
C. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Januari – April 2010 :
Rencana vs Aktual
Tabel V.4
Implementasi Pengembangan Usaha Januari – April 2010 : Rencana vs
Aktual
Program
Pengembangan
Rencana Aktual
Pemasaran Promosi akan
dilakukan pada bulan
Januari – April,
dengan cara membuat
iklan di KR dan
Harian Jogja,
memasang iklan lewat
internet (situs
facebook dan blog),
membuat brosur,
penjualan door to
door, potongan harga
dan penjualan kredit.
Biaya yang
Promosi sudah
dilakukan pada bulan
Januari – April,
dengan cara
memasang iklan lewat
situs jejaringan
facebook, penjualan
melalui jaringan,
penjualan door to
door, dan penjualan
secara kredit. Biaya
yang dibutuhkan
sebesar Rp.200.000.
(indikator
90
dibutuhkan sebesar
Rp.2.110.000
keberhasilan program
ini dapat dilihat
dengan meningkatnya
laba pada bulan
Januari – April 2010).
Opersi Rencana Operasi akan
dilakukan selama
tahun 2010, dengan
cara membuka cabang
baru di daerah
wonosari. Biaya yang
dibutuhkan adalah
sebesar Rp.30.000.000
Operasi ini belum
dilakukan karena
terbatasnya dana yang
dimiliki serta
memerlukan waktu
yang cukup matang.
Keuangan Rencana keuangan
akan dilakukan pada
bulan Januari – April
2010, dengan cara
pencapaian laba yang
maksimal.
Rencana keuangan
dilakukan pada bulan
Januari-April 2010,
pencapaian laba tidak
sesuai dengan
proyeksi yang
dilakukan.
91
Alasan Rencana Program vs Aktualisasi program tidak sama :
1. Program pemasaran :
Iklan disurat kabar pada kenyataannya tidak dilaksanakan, hal ini
dikarenakan konsumen pasar potensial kurang membaca iklan lewat surat
kabar. Untuk itu program lain yang dilakukan untuk mengganti program
yang tidak terlaksana tersebut adalah dengan melakukan penjualan
melalaui jaringan. Sedangkan pengiklanan melalui situs jejaringan
Facebook tetap dijalankan, dan menjadi salah cara pengiklanan yang
cukup mendapat respon positif dari para konsumen. Selain itu program
door to door dan penjualan secara kredit tetap dijalankan, Karena
kebanyakan konsumen senang akan penjualan secara kredit.
2. Program Operasi
Dalam rencana opersi dicantumkan perluasan area pemasaran, yaitu
dengan membuka cabang baru di daerah wonosari, tapi dalam
aktualisasinya program ini belum dijalankan karena dana yang ada belum
memadai untuk terlaksananya program ini.
3. Program Keuangan
Dalam rencana program keuangan dicantumkan peningkatan laba yaitu
sebesar Rp.4.150.000 pada bulan April 2010, namun dalam aktualisasinya,
laba yang didapatkan sampai dengan bulan April 2010 adalah sebesar
Rp.6.002.150. Peningkatan laba ini disebabkan oleh peningkatan
penjualan pada produk asesoris.
92
D. Hambatan – Hambatan Dalam Pengembangan Usaha dan Cara
Mengatasinya.
1. Dari bulan ke bulan :
a. Bulan Januari 2010
Minggu pertama dan kedua bulan Januari penulis tidak dapat membantu
pemasaran dan proses produksi dikarenakan mengikuti kegiatan KKP
Cara mengatasinya:
Pada minggu ketiga tanggal 20 Januari, saya membantu pemasaran lewat situs
facebook.
b. Bulan February 2010
Pengiklanan di Koran batal dilakukan dikarenakan, para konsumen jarang
membaca Koran, dan pemilik merasa untuk saat ini pengiklanan di Koran
dirasa kurang efektif.
Cara mengatasi :
Mengganti program pengiklanan di Koran degan program penjualan bertingkat.
c. Bulan Maret
Sulit menagih utang pada teman-teman yang melakukan pembelian dengan
cara kredit.
Cara mengatasinya :
Sabar, dan terus berkomunikasi dengan mereka.
93
2. Secara umum:
a. Kurangnya pengetahuan mengenai pembuatan laporan laba / rugi, neraca, dan
cash flow. Karena kurangnya pengetahuan tersebut maka dalam penyusunan
laporan laba / rugi menjadi sangat lama, karena harus belajar lagi dari awal.
Untuk mengatasi hal tersebut saya, tidak ragu dan malu untuk bertanya
kepada adik-adik akuntasi semester 2 dan 4, yang mana dalam semester yang
sedang berjalan mereka sedang mempelajarinya. Saya juga benyak bertanya
dan mempelajari lagi buku-buku akuntansi mengenai laporan laba / rugi,
neraca, dan cash flow.
b. Kurangnya referensi yang bisa dijadikan acuan atau pedoman dalam
penyusunan Laporan Akhir ini.
Karena kurangnya referensi mengenai pembuatan laporan pengembangan
usaha ini maka dalam penyusunannyapun saya sering kali di hadapkan pada
kekeliruan-kekeliruan yang mengakibatkan laporan saya tidak maksimal pada
awalnya. Untuk mengatasi hal tersebut, konsultasi kepada dosen
pembimbing dan kerja sama dengan teman-teman yang juga mengambil
pengembangan usaha ini merupakan cara yang dapat membantu saya.
c. Sprit Feels yang terkadang mulai menurun kadarnya, dan susah untuk
mendapat Feels yang baik dan bagus untuk bisa mengerjakan tugas akhir ini
dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk mengatasi sprit feels saya yang
kadang mulai menurun kadarnya tersebut, saya biasanya menonton film yang
bisa meningkatkan kadar spirit feels saya lagi. Disamping itu saya juga rajin
berkomunikasi dengan Tuhan.
94
E. Refleksi
Awal mula saya mengambil keputusan untuk mengambil konsentrasi
pada pembuatan Proposal Bisnis Plan, yang nantinya akan menuntut saya
dalam tahap selanjutnya yaitu Laporan Pengembangan Usaha, saya
mengalami dilema yang cukup menguras tenaga saya untuk berpikir. Ada
beberpaa teman dan dosen yang menyarankan saya tidak mengabil
konsentrasi tugas akhir berupa Laporan Pengembangan Usaha, tetapi ada juga
teman, sahabat dan dosen yang mendukung saya untuk mengambil tugas akhir
tersebut. Dalam situasi seperti ini saya sungguh-sunggh dilema akan nasib
saya kedepannya.
Cita-cita saya setelah lulus nanti selain bekerja dilembaga baik
pemerintah maupun swasta, saya juga ingin sekali membuka suatu usaha yang
dapat saya jalankan menurut kebijakan saya sendiri. Untuk bekerja di lembaga
pemerintahan maupun swasta banyak yang mengatakan S1 lima tahun
kedepan akan “sejajar” dengan SMA, maksudnya sejajar disni mengenai
kuantitas dalam mencari pekerjaan (bukan sejajar dalam hal kualitas). Hal ini
membuat saya berpikir lagi, untuk melanjutkan pendidikan ke S2 kelak, dan
untuk bisa sampai ke strata dua (S2), saya harus melalui strata satu (S1)
dengan tugas akhir berupa skripsi. Hal ini membuat saya dilema karena
sebenarnya saya ingin sekali mengambil tugas akhir berupa Laporan
Pengembangan Usaha, tetapi jika saya mengambil Tugas Akhir berupa
Pengembangan Usaha, berarti saya tidak akan bisa mengambill strata dua,
itulah pikiran saya waktu itu. Untuk mengatasi semua dilema yang saya
95
rasakan, akhirnya saya pun berkonsultasi dengan beberapa dosen yang saya
sungguh mau berterimakasih atas saran-saran mereka, karena pada akhirnya
saya pun memutuskan untuk mengambil tugas akhir berupa Laporan
Pengembangan Usaha yang diawali dengan pembuatan Proposal Bisnis Plan,
karena ternyata tugas akhir dengan Lopran Pengembangan Usaha pun bisa
melanjutkan kejenjang strata dua. Diawal saya mengambil proposal bisnis
plan, saya begitu bersemangat, semangat saya seperti semangat pejuang-
pejuang kita ketika melawan penjajah dulu. Semangat dan impian merupakan
hal yang indah dan merupakan feels yang sangat luar biasa merasuki jiwa kita.
Saking semangatnya saya menjual dagangan, dan saking berangan-angannya
saya menyusun rencana bisnis saya sendiri ketika lulus nanti, disitulah saya
mulai mengabaikan tugas utama saya, yaitu menyusun Proposal Bisnis Plan.
Pada akhirnya deadline pengumpulan proposal pun mulai menampakan
batang hidungnya, dan saya menjadi keteteran ketika meyusun Proposal
Bisnis Plan dalam kurun waktu yang singkat (tapi bukan SKS alias Sistem
kebut semelam). Akhirnya saya menjadi mahasiswa terakhir yang
menggumpulkan Proposal Bisnis Plan.
Setelah menyusun Porposal Bisnis Plan saya pun mulai melanjutkan
penyususnan Laporan Pemgembangan Usaha. Selama membuat tugas akhir
ini banyak suka duka yang saya alami, dan tak sedikit pula pelajaran yang
saya petik. Suka yang saya alami adalah mendapat pengetahuan secara
langsung dengan dipercayakan untuk menjalankan bisnis orang lain (walau
tidak 100% saya yang menjalankan). Saya juga mendapatkan pengalaman
96
baru yaitu dengan berjualan secara door to door dari kos yang satu ke kos
yang lainnya. Senang rasanya bila dagangan yang kita jual laris manis.
Merasakan mendapat penghasilan dari keringat sendiri, sungguh sangat
berharga. Ada suka tentunya ada duka, itulah hidup, seperti halnya dalam
mengerjakan tugas akhir ini saya seringkali mengabaikan waktu luang yang
saya miliki, akibatnya bila deadline tugas telah tiba saya sering tidak
mengerjakannya dengan maksimal, disamping itu efek sistem kebut bagi
tubuh saya adalah lemas, letih, lesu dan lunglai akibatnya mudah terserang
penyakit, dan kurang berkonsentrasi serta kurangnya berpikir secara
maksimal. Dalam mengerjakan tugas ini saya sering kali mendapat kesulitan
dalam membuat laporan laba / rugi dan menghitung, tetapi disamping itu saya
bersyukur bisa mengambil tugas akhir Bisnis Plan ini, walau banyak yang
meragukan akan kualitasnya dan kelanjutan studinya (S2), tapi saya yakin
semua yang baik berawal dari diri kita sendiri, kalau diri kita mengatakan kita
bisa menang maka itu akan terjadi dan kita bisa menang.
Bisnis plan mengajarkan saya banyak hal, terutama di dunia usaha,
bahwa apa yang kita prediksikan tidak akan selalau sama seperti apa yang
kita harapkan, maka sangat tepat pepatah yang mengatakan sedia payung
sebelum hujan atau istilah keuangan yang mengatakan jangan menaruh semua
telurmu dalam satu keranjang. Pepatah ini mau mengajarkan kepada kita
bahwa kita harus menyiapkan segala sesuatu sebagai cadangan, bila rencana
A gagal maka kita dapat beralih kerencana B, atau bila kita terkena musibah
97
kita sudah tau apa yang harus kita lakukan, sehingga roda bisnis akan terus
berjalan dan berputar.
Banyak persaingan di dunia bisnis, bila kita kurang cermat dan kreatif
maka kita akan kalah bersaing dengan para pesaing kita. Dalam dunia bisnis
dituntut persaingan yang sehat, tetapi pada kenyataannya banyak praktek-
praktek tak sehat yang digunakan oleh para usahawan untuk bersaing dengan
para pesaingnya. Cara yang tidak sehat akan mendatangkan dampak yang
kurang sehat juga bagi kelanjurtan suatu bisnis, tetapi jika cara-cara
persaingan yang digunakan sesuai prosedur dan masuk dalam kategori
persaiangan yanga sehat, maka bukan mustahil akan menuai hasil yang baik
pula.
Nandhut’s outlet adalah salah satu outlet yang masuk dalamam jajaran
persaingan bisnis yang sehat. Ide-ide yang dikeluarkan oleh sang pemilik
kreatif, dan persaingan yang dilakukan pun sesuai dengan kategori persaingan
secara sehat. Selama membantu di Nandhut’s outlet saya mendapat banyak
pengalaman dan pengetahuan baru. Saya mendapat pengalaman baru yaitu
bagaiman cara megahadapai konsumen yang mengetahui trik menawar harga
dengan baik, dan bagaimana merayu konsumen agar mau membeli dagangan
kita. Saya juga mendapat pengalaman bagaimana menagih utang kepada
konsumen denagn baik, agar konsumen tersebut tidak tersinggung dan tidak
berahli ke produk para pesaing.
Akhir kata keyakinan dan ketekunan adalah dua hal yang berbeda
tetapi mempunyai satu misi yang sama yaitu mengapai impian kita.
98
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut saya usaha ini mempunyai prospek yang bagus untuk dilanjutkan
dan dikembangakan. Dilihat dari laba yang dihasilkan dari bulan ke bulan
terus meningkat melebihi prediksi yang telah dilakukan. Pemasaran yang
sudah mulai merambah konsumen diluar area Yogyakarta, ditambah
konsumen yang mulai menjadi pelanggan setia merupakan faktor yang
penting untuk terus mempertahankan usaha ini. Cara-cara penjualan yang
selama ini sudah dijalankan dipertahankan dan ditingkatkan. Ide-ide kreatif
dari pemilik tetap dikeluarkan dan dikembangkan.
B. Saran
Untuk lebih mengembangkan usaha penjualan baju, celana dan assesoris di
Nandhut’s outlet saran saya untuk pemilik adalah menambah karyawan,
karena outlet ini menurut saya mulai berkembang dan mulai merambah
konsumen diluar kota Yogyakarta, untuk itu bantuan tenaga kerja sangat
dibutuhkan untuk membantu segala aktivitas yang terjadi di dalam outlet.
99
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran edisi 12, jilid 1 dan
2 Indeks, Jakarta, 2007.
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran edisi 11, jilid 2, Indeks, 2005.
Umar, Husein, Studi Kelayakan Bisnis, edisi 5, Gramedia, Jakarta, 2005.
Wahyudi, Ilham dan Winwin Yadianti, Pengantar Akuntansi, Kencana Prenada
Media group, Jakarta, 2006.
Lantum, Alex Kahu, Handout Manajemen Operasi, Fakultas Ekonomi USD,
Yogyakarta, 2006.
Hansen R. Don dan Mowen M.Maryanne, Akuntansi Manajemen edisi tujuh,
Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Firdaus Yoga, dkk, Pelajaran Akuntansi Untuk SMU julid 2, Erlangga, Ciracas,
Jakarta, 2003
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/market-leader.html
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/market-follower.html
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/market-challanger.html
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PEMILIK
Nama Pemilik : Yunita Rosalia
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Lahir : Sukabumi 26 juni 1984
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pekerjaan : Dosen Universitas Sanata Dharma
Agama : katolik
Alamat Rumah : Jl. Arimbi No. 5 mrican, Sleman Yogyakarta
Pendidikan :
Tamatan TK Baros tahun 1990
Tamatan SD baros tahun 1996
Tamatan SMP Mardi yuana sukabumi 1998
Tamatan SMA Bruderan, Purworejo tahun 2002
Tamatan Universitas Sanata Dharma 2006 (Pendidikan Akuntansi)