analisis kinerja perusahaan dagang - core.ac.uk · analisis kinerja perusahaan dagang studi kasus...

130
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun Oleh Cornelia Maria Lamere 062214059 PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: dinhkhuong

Post on 08-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

 

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh

Cornelia Maria Lamere 062214059

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010  

   

  i

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAGANG STUDI KASUS PADA NANDHUT’S OUTLET YOGYAKARTA

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh

Cornelia Maria Lamere

062214059

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

   

  ii

   

  iii

   

  iv

MOTTO dan PERSEMBAHAN

*HIDUP UNTUK HARI INI *

Laporan Bisnis Plan ini Kupersembahkan bagi :

♥ Jesus Kristus Sang Juru Selamat ku

♥ Sawe (alm) dan Ngare (alm) Lamere di Ilngei (aku mencintai

kalian lebih dari yang kalian tau)

♥ Sawe dan Ngare (alm) Titirlolobi di Tamrian (aku mencintai

kalian lebih dari yang kalian tau)

♥ Bapak ku tersayang Herman Lamere yang ku hormati dan ku

banggakan (terimakasih untuk kasih sayang dan cinta yang tak

terhingga kepadaku)

♥ Mama ku tersayang Perpetua Titirlolobi yang ku kagumi

(terimakasih untuk kasih sayang dan cinta yang tak terhingga

kepadaku)

♥ Frater Dionisius Lamere yang ku hormati dan ku banggakan

(terimakasih untuk motivasi dan spirit yang diberikan kepadaku)

♥ My Lovely Brothers, Celly Lamere dan Erins Lamere ( aku

bangga dan bersyukur memiliki adik-adik seperti kalian)

   

  v

   

  vi

   

  vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala limpahan anugrah dan berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Pengembangan Usaha ini. Penulis menyusun Laporan Pengembangan

Usaha ini dengan melakukan masa-masa perencanaan dan masa implementasi di

Nandhut’s Outlet.

Laporan Pengembangan Usaha ini disusun sebagai salah satu syarat

kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Keberhasilan penyusunan Laporan Pengembangan Usaha ini tidak lepas

dari bimbingan dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si,. Ak., QIA, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma

2. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, SE.,M.B.A selaku Kepala Program

Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma

3. Bapak Drs. Albertus Yudi Yuniarto, SE., MBA, selaku Dosen Pembimbing

yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran hati membimbing

dan menunggu penyelesaian Laporan saya ini. Terimakasih pak dan maaf

karena saya selalu telat mengumpulkan Proposal dan Laporan.

   

  viii

4. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan, bimbingan dan pengarahan dan pengalaman hidup selama

penulis menempuh masa studi.

5. Mbak Yunita Rosalia, Spd., dan Mas Didik, selaku pemilik Nandhut’s outlet

terimakasih atas kesediaannya memberikan kesempatan kepada saya untuk

belajar di Nandhut’s outlet, dan terimakasih juga atas ilmu dan waktu yang

diberikan kepada saya, sehingga laporan ini dapat selesai. Tidak akan

terlupakan Nandhut’s outlet, tetap sukses dan maju terus pantang mundur.

6. Bapak ku Herman Lamere, Mama ku Perpetua Titirloloby, Fr Dionisius

Lamere, dan kedua adik ku ( Celly dan Erins), terimakasih untuk semua cinta

dan motivasi yang sangat berarti buat saya.

7. Terimakasih juga untuk seseorang yang saat ini ( dan semoga akan selalu

begitu) special di hatiku Victor Batto. Terimakasih untuk joke yang selalau

membuat ku tersenyum. Jarak dan waktu membuat kita semakin dewasa

dalam bersikap. Yo Te Amo.

8. Keluarga besar Lamere dan Titirlolobi. Terimakasih untuk dukungan yang

diberikan kepada saya.

9. Terimakasih juga kepada salah satu bapak selaku OB USD, yang selalu saya

repotkan untuk membuka ruangan dosen jika telat mengumpulkan deadline

TA.

10. Untuk sahabat-sahabat terbaik ku di USD Yogyakarta, Chatarina Chandra C,

Kartini Mariane Lukas, Alfredo Lebelauw dan Eko Marsetyo Wibowo. Serta

sahabat-sahabat sejati ku, Sierra Karundeng, Kristiani Mimin Ekasari Logo,

   

  ix

Erfiani Refki Suparjo dan Maria Yuliana P. As we go on, we remember all the

times we had together, and as our live change, come whatever, we will still be

friends forever.

11. Untuk sistas dan brothers ku di Yogyakarta, Maria Agustina yang selalu

bernyanyi dan menemani ku di saat-saat pembuatan proposal hingga akhirnya

Laporan ini selesai. Terimakasih untuk nyanyian-nyayian yang

menyemangati ku dan kata-kata “Corry Semangat”, Maria Irianty

Fenanlampir yang selalu bernyanyi dan menemani ku, walau bandel kau

cukup menghimbur ku, Septi Dharni Ndraha, terimakasih untuk dukungannya

“Semangat Kakak”, Jerniat Telaumbanua, Tresna Nena, Dianisius Agung,

Oliv Tunya dan semua sistas dan brothers yang selalu mendukung ku di kota

Yogyakarta. I Love U full, Unforgettable moment with all of you, I will so

miss mis and miss it. Thx for give the bright colour for my life.

12. Untuk semua teman-teman Manajemen 06, thx for being my friend, dan untuk

teman-teman Bussines Plan Titik, Shinta, Ari, Ati, Merry, Vivie, Hendro,

Arya, Suhe, Dwi, akhirnya kita kelar juga ya, masa-masa berpusing-pusing

ria da kita lewati jek.

13. Untuk semua sahabat, teman, dan pihak yang tidak dapat si sebutkan

namanya satu per satu, namun selalau ada dimemori dan di hati ku,

terimakasih telah membantu saya dalam penyusunan Laporan Akhir ini.

   

  x

   

  xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................ i

Pengesahan Persetujuan Pembimbing..................................................... ii

Pengesahan Dewan Penguji ................................................................... iii

Motto Dan Persembahan ........................................................................ iv

Pernyataan Keaslian ............................................................................... v

Pernyataan Publikasi .............................................................................. vi

Kata Pengantar ....................................................................................... vii

Daftar Isi ................................................................................................ xi

Daftar Tabel ........................................................................................... xiv

Daftar Gambar ........................................................................................ xv

Daftar Lampiran ..................................................................................... xvi

Executive Summary ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Pengembangan Usaha ..................................... 1

BAB II RENCANA USAHA ............................................................... 3

A. Diskripsi Usaha Yang Akan Dikembangkan ........................... 3

1. Deskripsi Mengenai Pendiri Usaha ..................................... 4

2. Data Perusahaan .................................................................. 4

3. Sejarah Usaha Nandhut’s Outlet .......................................... 5

4. Tujuan Usaha ...................................................................... 6

5. Bentuk Kepemilikan Usaha dan Struktur Organisasi .......... 7

6. Keunikan Usaha Dibandingkan Usaha Sejenisnya ............. 7

7. Ketrampilan SDM ............................................................... 8

B. Analisis Pasar ........................................................................... 8

1. Kondisi Pasar ...................................................................... 8

C. Analisis Industri dan Persaingan .............................................. 11

1. Profil Pesaing ...................................................................... 12

2. Analisis Keketatan Persaingan ............................................ 13

   

  xii

3. Analisis Posisi usaha Dalam Peta Persaingan ..................... 14

D. Rencana Produk dan Program Pemasaran ............................... 16

1. Diskripsi Mengenai Produk ................................................. 16

2. Rencana Distribusi .............................................................. 22

3. Rencana Promosi ................................................................. 24

4. Teknik Pemasaran Khusus .................................................. 26

E. Rencana Operasi dan SDM ...................................................... 27

1. Hal Yang Diperhatikan Dalam Rencana Operasi ................ 27

2. Rencana Operasi .................................................................. 29

3. Sumber Daya Manusia ........................................................ 32

4. Sistem Penjualan ................................................................. 33

F. Rencana Finansial .................................................................... 33

1. Kebutuhan Pendanaan ......................................................... 33

2. Penggunaan Dana ................................................................ 38

3. Posisi Keuangan .................................................................. 43

4. Proyeksi Laba / Rugi Januari – April 2010 ......................... 49

5. Proyeksi Neraca Januari – April 2010 ................................. 50

6. Proyeksi Cash Flow Januari – April 2010 ........................... 51

BAB III RENCANA IMPLEMENTASI ............................................ 52

BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA ....... 55

A. Kondisi Aktual Beberapa Indikator utama Pengembangan

Usaha : Januari – April 2010 .................................................. 55

1. Pasar Aktual, Potensial, dan Sasaran .................................. 55

2. Pola Perilaku Pasar Sasaran ................................................ 57

3. Analisis Industry dan Persaingan ........................................ 58

4. Produk Yang Ditawarkan Ke Pasar ..................................... 59

5. Proses Produksi ................................................................... 60

6. Proses Penjualan .................................................................. 61

7. Ketrampilan SDM ............................................................... 64

   

  xiii

8. Penjualan, Biaya, dan Laba ................................................. 65

B. Perkembangan Kinerja keuangan Aktual Januari – April 2010. 66

1. Laporan Laba / Rugi Januari – April 2010 .......................... 66

2. Laporan Singkat Laba / Rugi Januari – April 2010 ............ 67

3. Laporan Neraca Januari – April 2010 ................................. 69

C. Proses Dan Hasil Implementasi Program Pengembangan Usaha

Januari – April 2010 ............................................................... 71

1. Program Pemasaran ............................................................. 71

2. Program Keuangan .............................................................. 73

BAB V EVALUASI PENGEMBANGAN USAHA .......................... 74

A. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – April

2010 : Rencana vs Aktual ....................................................... 74

1. Pasar Aktual, Potensial Dan Sasaran .................................. 83

2. Pola Perilaku Pasar Sasaran ................................................ 84

3. Analisis Industry Dan Persaingan ....................................... 84

4. Produk Yang Ditawarkan Ke Pasar ..................................... 85

5. Proses Produksi ................................................................... 85

6. Proses Penjualan .................................................................. 85

7. Ketrampilan SDM Yang Dimiliki ....................................... 85

8. Penjualan, Biaya, dan Laba ................................................. 86

B. Evaluasi Kinerja Keuangan Januari – April 2010 : Rencana Vs

Aktual ..................................................................................... 87

1. Laporan Laba / Rugi Januari – April 2010 .......................... 87

2. Laporan Neraca Januari – April 2010 ................................. 88

C. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Januari – April

2010 : Rencana Vs Aktual ...................................................... 89

D. Hambatan-hambatan Dalam Pengembangan Usaha Dan Cara

Mengatasinya .......................................................................... 92

1. Dari Bulan Ke Bulan ........................................................... 92

   

  xiv

2. Secara Umum ...................................................................... 93

E. Refleksi .................................................................................... 94

BAB IV PENUTUP .............................................................................. 98

A. Kesimpulan .............................................................................. 98

B. Saran ........................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 99

   

  xv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Keterangan Produk Awal .................................................. 5

Tabel II.2. Kebutuhan Pengoperasian Nandhut’s Outlet .................... 34

Tabel II.3. Kebutuhan Sewa Dan Lain-lain ........................................ 35

Tabel II.4. Keterangan Produk Dan Harga ......................................... 36

Tabel II.5. Keterangan Produk Dan Jumlah ....................................... 37

Tabel II.6. Penggunaan Dana Awal .................................................... 38

Tabel II.7. Asset Nandhut’s Outlet Setelah 2 Tahun .......................... 40

Tabel II.8. Pembelian Barang Dagangan Perbulan ............................. 41

Tabel II.9. Penggunaan Dana Dalam Rencana Pemasaran ................. 42

Tabel II.10. Depresiasi Peralatan .......................................................... 44

Tabel II.11. Laporan Laba / Rugi Bulan Juli – Desember 2009 ........... 46

Tabel II.12. Neraca Bulan Juli – Desember 2009 ................................. 47

Tabel II.13. Cash Flow Bulan Juli – Desember 2009 ........................... 48

Tabel. II.14. Proyeksi Laba / Rugi Bulan Januari – April 2010 ............ 49

Tabel II.15. Proyeksi Neraca Bulan Januari – April 2010 .................... 50

Tabel II.16. Proyeksi Cash Flow Bulan januari – April 2010 .............. 51

Tabel IV.1. Laporan Laba / Rugi Bulan Januari – April 2010 ............. 66

Tabel IV.2. Laporan Singkat Laba / Rugi Bulan Januari –April 2010.. 67

Tabel IV.3. Laporan Neraca Bulan Januari – April 2010 .................... 69

Tabel V.1. Indikator Utama Pengembangan Usaha bulan Januari – April

: Rencana Vs Aktual ......................................................... 74

Tabel V.2. Laba / Rugi Bulan Januari – April 2010 :

Proyeksi Vs Aktual ........................................................... 87

Tabel V.3. Laporan Neraca Bulan Januari –April 2010 :

Proyeksi Vs Aktual ........................................................... 88

Tabel V.4. Implementasi Pengembangan Usaha Bulan Januari – April

2010 : Rencana Vs Aktual ................................................ 89

   

  xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. ........................................................................................... 6

Gambar II.2. .......................................................................................... 17

Gambar II.3. ........................................................................................... 18

Gambar II.4. ........................................................................................... 19

Gambar II.5. ........................................................................................... 28

Gambar II.6. ........................................................................................... 28

   

  xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ................................................................................................ 100

Lampiran Foto-Foto Nandhut’s Outlet .................................................. 101

Lampiran Bukti Terima Kiriman ........................................................... 107

Lampiran Rekening BANK MANDIRI ................................................. 127

Ucapan Terimakasih Dari Pemilik Usaha .............................................. 131

Daftar Riwayat Hidup Pemilik Usaha .................................................... 132

   

  xviii

EXECUTIVE SUMMARY

Tujuan Laporan “Analisis Kinerja Perusahaan Dagang, Studi Kasus Pada Nandhut’s Outlet” adalah Ingin memenuhi kebutuhan penampilan wanita secara umum dengan style yang up to date dan modis serta ikut meningkatkan style wanita indonesia.

Rencana pengembangan usaha ini mencakup bidang pemasaran, bidang operasional, dan bidang keuangan. Rencana pemasaran meliputi (1). Iklan dengan sub program (a). Iklan di KR & Harian Jogja. (b). Iklan lewat Internet (Facebook dan blog). (c). Pembuatan brosur. (2). Penjualan Khusus dengan sub program (a). Penjualan door to door. (b). Penjualan kredit. (c). Potongan harga. Rencana operasi meliputi perluasan area pemasaran, sedangkan rencana keuangan meliputi permodalan untuk rencana pemasaran dan operasi.

Pelaksanaan berbagai rencana tersebut diperiksa di akhir Januari sampai April 2010. Rencana pemasaran yang tercapai adalah (1). Iklan dengan sub program Iklan lewat Facebook dan blog, (2). Penjualan khusus dengan sub program (a). penjualan door to door. (b). Penjualan kredit. (c). Potongan harga. Rencana kuangan yang tercapai adlah pemodalan untuk rencana pemasran. Adapun penambahan program yang dilakukan adlaah penjualan bertingkat. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, penulis berkeyakinan bahwa Nandhut’s Outlet akan mampu bersaing dan mempunyai prospek yang baik kedepannya.

Kata-kata kunci : analisis kinerja, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana keuangan.

   

  xix

EXECUTIVE SUMMARY

The purpose of the report of “Analysis on Operation of Trading Company, A Case Study on Nandhut’s Outlet” is to meet a demand of women’s appearance in general which up to date and stylish, and help to improve Indonesian women’s style.

The development plan of the enterprise (venture) covers marketing sector, operational sector, and financial sector. Marketing plan includes (1). Advertisement with the sub- program are (a). advertising via internet (face book and personal blog), (b). advertising in KR and Harian Jogja newspaper, (c). the making of brochure, (2). Special sales with the sub- program (a). door-to-door sales, (b). credit sales, (c). the discount. The operation plan includes the extension of marketing area, while the financial plan includes capital of operation and marketing plan. The implementation of plans above were examined during the end January up to April 2010. The marketing plans which reach the target are (1). Advertisement with the sub- program advertising via face book and personal blog, (2). Special sales with the sub- program (a). door- to- door sales, (b). credit sales, (c). the discount. The financial plan that gain its target is capital for marketing plan. Meanwhile, the additional program which have been done is multilevel sales. Based on the results, the researcher (writer) trusts that Nandhut’s outlet has a capability to compete and a bright future chance (prospect). Key words: operation analysis, marketing plan, operational plan, financial plan.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengembangan Usaha

Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan

akan produkpun semakin beragam dan terus berkembang sesuai dengan

perubahan zaman.

Di dalam hidupnya manusia tidak lepas dari berbagai macam

kebutuhan. Kebutuhan manusia itu sangat beragam dan tak pernah terbatas

hanya pada satu atau dua produk (barang dan jasa) saja. Manusia memiliki

banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dengan beragam produk, salah satu

kebutuhan dasar manusia yang senantiasa harus dipenuhi adalah pakaian.

Mulai dari anak-anak, remaja , dewasa, hingga manula memerlukan produk

yang sering disebut dengan istilah pakaian atau baju. Pakaian atau baju ini

pun sangat bervariatif sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen

(anak-anak, remaja, dewasa, dan manula). Seiring dengan berkembangnya

jaman dan teknologi terutama di bidang model, kebutuhan dasar manusia

yaitu baju / pakaian menjadi sesuatu yang selalu berinovasi. Inovasi terhadap

desain dan warna yang baru, sesuai dengan kebutuhan dan konsumenpun

akan tertarik dengan baju / pakaian yang selalu in atau up to date.

Wanita khususnya pelajar dan mahasiswa, merupakan segmen konsumen

yang paling besar pangsa pasarnya dalam bisnis penjualan baju,

  

  

2

hal ini dikarenakan wanita adalah pelanggan setia, hampir disemua butik,

distro, dan toko pakaian diberbagai daerah bahkan dunia. Lihat saja

perbandingan baju yang ditawarkan disetiap kesempatan dan jumlah

konsumen wanita yang membelinya. Selanjutnya bandingkan berapa minggu

sekali wanita mengunjungi butik, distro, toko pakaian, dibandingkan pria.

    Melihat fenomena kebutuhan konsumen khususnya wanita (pelajar dan

mahasiswa) seperti itu, maka terbukalah peluang usaha bagi seorang wanita

muda yang mempunyai kepekaan terhadap peluang usaha yang sedang

happening saat ini. Usaha yang diliris adalah usaha jual beli pakaian, dalam

bisnis ini dikhususkan pada pakaian wanita, maka dibukalah sebuah outlet

baju yang diberi nama Nandhut’s.

Tujuan saya memilih Nandhut’s outlet sebagai tempat saya melakukan

pengembangan usaha adalah karena saya merasa Nandhut’s outlet ini

mempuyai peluang untuk lebih di kembangkan lagi. Letak lokasi yang

berdekatan dengan kos-kosan dan perumahan penduduk, serta produk yang

ditawarkan bervariatif merupakan salah satu penunjang usaha ini dapat

diterima oleh pasar yang dituju.

BAB II

RENCANA USAHA

A. Diskripsi Usaha Yang Akan Dikembangkan

Outlet baju yang akan dikembangkan adalah sebuah Outlet yang terletak

dijalan Pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Outlet ini akan dikembangkan

menjadi sebuah outlet baju yang mempunyai daya tarik tersendiri, baik

produk, kualitas, dan pastinya pelayanan yang membuat konsumen menjadi

pelanggan. Outlet ini fokus pada busana-busana wanita khususnya bagi

mahasiswi dan pelajar. Busana-busana seperti kemeja, kaos dan dres dengan

desain yang stylis dan up to date yang akan ditonjolkan dalam outlet ini.

Selain itu harga merupakan sesuatu yang sangat krusial dalam bisnis ini,

karena harga yang mahal dan kualitas serta desain yang bagus belum tentu

cocok bagi kebanyakan pelajar dan mahasiswa, tetapi harga yang terjangkau

dengan desain yang stylis dan kualitas yang cukup baik belum tentu juga

ditolak atau diacuhkan oleh pelajar dan mahasiswa. Oleh sebab itu outlet ini

akan mematok harga yang terjangkau, tapi soal gaya dan trend yang

ditawarkan adalah style yang sedang in dalam masyarakat dan dunia mode.

Mengenai pembayaran, Nandhut’s outlet menerima pembayaran cash/tunai.

  

  

4

1. Diskripsi mengenai pendiri usaha

Nama Pemilik : Yunita Rosalia, Spd.

Alamat : Jl. Arimbi No. 5 Mrican

Yogyakarta

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum Kawin

Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan Akuntansi

Kursus yang pernah diikuti : -

Pengalaman Kerja : Dosen Sanata Dharma

2. Data Perusahaan

Nama Usaha : Nandhut’s

Alamat Usaha : Jl. Pringgodani 6 Mrican

Yogyakarta

Bidang Usaha : Usaha Outlet Pakaian

Bentuk Badan Usaha : Dagang

Bank : -

Mulai Berdiri : 15 Juni 2007

Susunan Pengurus : Independent

  

  

5

3. Sejarah Usaha Nanduht’s Outlet

Awal mula berdirinya usaha ini adalah dari hobby sang pemilik yaitu

shoping dan kecintaan terhadap dunia fashion. Usaha ini berdiri sekitar tiga

tahun lalu, tepatnya pada tanggal 15 Juni 2007. Lokasi usaha ini berada

tepatnya di jalan Gatot Kaca No. 6 Mrican Yogyakarta, dengan modal awal

sebesar Rp 13.000.000. Modal tersebut dipakai untuk membeli produk awal

yaitu :

Tabel II.1 Keterangan Produk Awal

No Keterangan

1 Baju Kaos

2 Kemeja

3 Assesoris

4 Tas

5 Sepatu

6 Rak Sepatu

7 Rak Baju

8 Rak Ganti Baju

9 Cermin

10 Kaca

11 Plang

12 Tirai

13 Gantungan Pakaian

14 Sewa Toko

15 Biaya lain-lain (termasuk kantong palastik)

  

  

6

Pasokan barang Nandhut’s outlet berasal dari Jakarta. Dalam perjalanan

penjualannya, Nandhut’s Outlet mulai menghentikan pasokan sepatu. Pasokan

ini dihentikan, karena dirasa penjualan sepatu kurang menguntungkan dan

kurang peminatnya, untuk pasar sasaran yang dituju. Seiring dengan

perkembangan penjualan / laba yang diraih, penjualan baju di Nandhut’s

outletpun mulai meningkat dan mulai merambah ke asesoris, celana (panjang

dan pendek), dan pakaian dalam wanita.

Gambar II.1 Papan Reklame Nandhut’s Outlet

4. Tujuan Usaha

Usaha Outlet ini adalah sebagai saluran hobby, karena sang

pemilik outlet sangat gemar berbelanja. Selain itu pemilik juga ingin menjadi

seorang wirausaha yang bisa menghasilkan pemasukan bagi dirinya sendiri

dengan keuntungan yang bisa ditaksir. Pemilik ingin menawarkan harga yang

terjangkau bagi konsumen sasaran dengan desain yang stylis, up to date tetapi

  

  

7

tetap dengan harga yang bisa terjangkau dan sesuai dengan selera konsumen

sasaran.

5. Bentuk Kepemilikan Usaha dan Sturuktur Organisasi

a. Bentuk Kepemilikan Usaha : Perorangan

1. Struktur Organisasi

Nandhut’s outlet ini tidak memiliki struktur usaha yang rumit, usaha

ini menggunakan struktur organisasi sederhana. Disebut struktur

organisasi sederhana karena pemilik sekaligus manajer langsung

manangani proses distribusi, pemesanan pasokan, penjualan,

pemasaran, dan keuangan.

2. Waktu Operasi Nandhut’s Outlet

Buka pukul 10.00 – 17.30

Istirahat (tutup) pukul 17.30 – 18.30

Buka Pukul 18.30 – 21.00

Tutup Pukul 21.00 – 10.00

6. Keunikan Usaha Ini Dibandingkan Usaha Sejenisnya

Pada dasarnya outlet baju ini sama seperti outlet - outlet sejenis lainnya.

Akan tetapi outlet ini mempunyai satu perbedaan yang membuat outlet ini

berbeda dengan outlet – outlet lainnya yaitu, Nandhut’s outlet selain menjual

pakaian, konsumen juga bisa menemukan assesoris dan pakaian dalam wanita.

  

  

8

Strategi ini dilakukan untuk menarik konsumen datang ke Nandhut’s outlet.

Produk-produk yang ditawarkan mempunyai kualitas yang cukup baik dan

style yang ditawarkan up to date dan stylis. Outlet ini juga menawarkan harga

yang sesuai dengan pasar sasaran.

7. Ketrampilan SDM

Sumberdaya manusia yang dimiliki adalah sumberdaya manusia yang

memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang pemasaran baju di outlet

ini. Pemilik outlet mampu melihat pangsa pasar dan melihat peluang pasar.

Hal yang membedakan outlet ini berbeda dari outlet-outlet sejenis di sekitar

mrican adalah:

a. baju dengan desain stylis yang bernuansa elegan tapi tetap casual

b. lokasi yang dekat dengan kos-kosan

c. tidak hanya baju yang ditawarkan, tapi juga assesoris dengan nuansa

funny dan formal, dipajang dan disajikan dengan harga yang pastinya

terjangkau oleh mahasiswa dan pelajar. Selain itu outlet ini juga

menjual pakaian dalam wanita.

B. Analisa Pasar

1. Kondisi Pasar Sasaran

Untuk konsumen aktual dari butik ini adalah para mahasiswi Sanata

Dharma, siswi STM Pembangunan, para ibu rumah tangga, dan wanita

karir yang berdomisili di wilayah Mrican dan Pringwulung. Usaha ini

  

  

9

tidak menutup kemungkinan bagi konsumen lain yang berada diluar lokasi

yang ditunjuk. Seperti disebutkan diatas bahwa pasar potensial dari bisnis

ini adalah merupakan sosok-sosok yang selalu ingin tampil cantik dan

menawan di muka umum.

2. Profil pasar sasaran

a. Wanita rata-rata usia 15 – 40 tahun.

b. Profesi sebagai mahasiswa, siswa, ibu rumah tangga, dan wanita karir.

c. Berdomisili di mrican dan pringwulug.

d. Pendapatan, untuk semua kalangan.

3. Perilaku Pasar

Pasar konsumen Nandhut’s outlet lebih diutamakan pada pasar

usaha dagang, dengan demikian kajian sikap, perilaku, dan kepuasan

konsumen lebih kepada kemampuan produsen memasok kebutuhan

produk baju dan asesoris, baik dalam hal jumlah, style, ketepatan waktu,

dan kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan untuk pola perilaku

pembelian pasar, konsumen sasaran lebih menyukai busana dengan

desain yang stylis, up to date, dan lebih banyak pilihan, sedangkan

pihak-pihak yang terlibat dalam (mempengaruhi) pasar sasaran dalam

pengambilan keputusan pembelian produk yang dikembangkan adalah:

  

  

10

a. Pencetus (Initiator)

Pencetus adalah mereka yang meminta untuk membeli sesuatu.

Pencetus ini dapat di bedakan menjadi :

1. Dari pihak konsumen

Para wanita khusunya mahasiswi dan siswi memerlukan busana / baju

yang bisa digunakan untuk menutupi tubuhnya. Tapi tidak hanya

sekedar baju yang dibeli, tetapi disana ada style sesuai karakter mereka

dan style sesuai mode yang sedang In saat ini, sehingga pihak

wirausahawan (pendiri usaha) berinisiatif untuk mendirikan usaha yang

dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan kebutuhannya.

2. Dari pihak pemasok

Pihak pemasok adalah orang yang memasok produknya dalam hal ini

baju celana, assesoris, pernak-pernik, dan pakaian dalam wanita, kepada

sang pemilik usaha outlet ini untuk diteruskan kepada para konsumen.

b. Pemakai (User)

Pemakai adalah mereka yang akan memakai produk yang ditawarkan

oleh pemilik usaha, yang termasuk user disini adalah semua orang,

pelajar / mahasiswa, ibu rumah tangga, dan wanita karir yang

memerlukan busana / baju yang sesuai dengan keinginan mereka.

c. Pemberi pengaruh (Influences)

Pemberi pengaruh adalah orang-orang yang mempengaruhi keputusan

pembelian. Dalam hal ini yang mempengaruhi keputusan pembelian

  

  

11

adalah pemilik usaha ini sendiri yang menawarkan barang kepada

konsumen.

d. Pengambilan keputusan (Deciders)

Pengambilan keputusan dalah orang yang memutuskan persyaratan

produk dan pemasok. Dalam hal ini pemilik merupakan orang yang

mengambil keputusan untuk memilih pemasok yang cocok dan

memberikan harga yang menarik dan sesuai.

e. Pembeli (Buyers)

Pembeli adalah orang yang memiliki wewenang formal untuk memilih

barang yang ditawarkan dan menyusun syarat pembelian. Pembeli

adalah para konsumen yang menginginkan baju, celana, assesoris, serta

pernak / pernik menurut banyaknya dan juga seperti apa produk yang

akan ditawarkan.

C. Analisis Industri dan Persaingan

Usaha Outlet ini tentunya mempunyai pesaing dalam pasarnya.

Pesaing ini tentunya datang dari dalam kota Jogja, dan lebih tepatnya lagi

diseputaran tempat usaha ini berdiri. Seperti kita ketahui bahwa disudut-sudut

kota Jogja ini telah berjamuran dengan berbagai macam outlet dan toko baju

yang siap melayani konsumen dengan produk yang mereka miliki. Pesaing

terdekat adalah outlet-outlet yang banyak menghiasi jalan Gejayan, seperti

outlet Post Mode, Flowrin, Ratu Fashion, dll. Pesaing dari Nandhut’s outlet ini

menyediakan pasokan baju dan celana yang tentunya dituju oleh pasar sasaran

  

  

12

tertentu, style yang ditawarkanpun tidak berbeda jauh dengan style yg

ditawarkan oleh Nandhut’s outlet. Dalam hal patokan harga, pesaing dari

usaha Nandhut’s outlet ini mematok harga rata-rata yang sedikit lebih tinggi

untuk setiap produknya. Para pesaingpun memiliki karyawan yang tentunya

sangat membantu proses pemasaran yang ada. Bila dibandingkan dengan

Nandhut’s outlet, jelas terlihat perbedaan baik dalam produk yang ditawarkan

dan harga yang dipasang. Nandhut’s outlet tetap memperhatikan style yang

sedang in, up to date, tetapi tetap dengan kualitas yang tidak tergolong buruk.

Style dalam Nandhut’s outlet memang tidak bisa disamakan dengan Post

mode, karena sesuai dengan pasar sasaran mereka memiliki perbedaan untuk

saat ini. Outlet Post Mode mempunyai pasar sasaran menengah keatas

sedangakan Nandhut’s mempunyai pasar sasaran menengah kebawah.

1. Profil Pesaing

a. Post Mode

Produk yang ditawarkan, dres, baju kaos, rok, celana, cardigan, dll.

Keunggulan :

1. Terdapat banyak pilihan produk (baju, dres, rok, celana, cardigan)

2. Tidak hanya untuk wanita tetapi juga untuk pria

3. Lokasi yang strategis

4. Mempunyai nama yang cukup kuat di masyarakat Jogja

5. Mempunyai karyawan

6. Tempatnya ber AC

7. Mempunyai beberapa cabang

  

  

13

Kelemahan :

Karyawan Post Mode kurang memberi kebebasan memilih kepada

para konsumen. Beberapa konsumen Post Mode yang berhasil saya

temui, menyatakan bahwa mereka kurang diberi kebebasan ketika

harus melihat-lihat baju karena tetap dibuntuti oleh karyawan.

b. Flowrin Outlet

Produk yang ditawarkan baju, dress, celana, rok, cardigan, dll.

Keunggulan :

1. Tempatnya ber AC

2. Mempunyai karyawan

3. Lokasi yang strategis

4. Style yang ditawarkan beraneka ragam

Kelemahan :

1. Karyawan kurang ramah

2. Analisis Keketatan Persaingan

Dari observasi yang selama ini saya lakukan, saya melihat

bahwa keketatan persaingan dalam usaha ini cukup ketat. Dikatakan demikian

karena ada banyak sekali usaha sejenis yang telah menjamur dikota Jogja ini,

mulai dari outlet dengan konsumen sasaran para wanita-wanita berkelas dan

mempunyai selera berbusana yang tinggi, sampai dengan outlet yang hanya

menyediakan kaos oblong bagi konsumen kelas menengah kebawah, telah

  

  

14

banyak betebaran di sudut-sudut kota Jogja. Walaupun persaingan cukup ketat

tetapi kami yakin, usaha ini bisa bertahan, karena usaha ini mempunyai

prospek yang bagus. Barang dagangan yang ditawarkanpun tidak akan pernah

kadarluarsa, untuk itu Nandhut’s outlet akan terus berusaha untuk

menyediakan pasokan baju, celana, dan assesoris, serta pernak-pernik yang

semuanya dirangkum dalam desain yang stylis tapi tetap tergolong baik untuk

kualitas produknya. Pelayanan yang lebih baik, dan ramah akan ditingkatkan

untuk manjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan konsumen.

3. Analisis Posisi Usaha Dalam Peta Persaingan

Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi

pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak

hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang

mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Persaingan yang terjadi dalam

industri ini sangat besar. Sudah mulai banyak usaha bermunculan yang

bergerak dibidang penjualan baju atau yang biasa akrab disebut dengan outlet,

butik dan distro. Jika dilihat dari segi letak lokasi usaha dengan para pesaing

yang telah disebutkan diatas, maka Nandhut’s outlet dapat dikategorikan

sebagai market challenger, dikatakan sebagai market challenger karena

Nandhut’s outlet dapat bersaing dengan para pesaingnya untuk merebut pasar

aktualnya. Sedangkan hasil observasi saya terhadap Nandhut’s outlet untuk

segmentasi pasar tujuan yang dituju, produk yang ditawarkan dan penguasaan

pangsa pasar area Yogyakarta, outlet tersebut dapat digolongkan sebagai

  

  

15

market follower. Dikatakan sebagai market follower karena pada dasarnya

market follower selalalu menonjolkan sifat khasnya kepada target pasar,

misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya.

Strategi umum yang biasa dilakukan oleh market follower yaitu:

a. Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan

pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran

pemasaran.

b. Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat beberapa

differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran

pasar.

c. Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekat

beberapa hal yang dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain

perusahaan berjalan dengan sendiri.

Nandhut’s outlet sebagai market follower, karena memiliki lokasi yang dekat

dengan pemukiman pasar sasaran, pelayanan konsumen yang baik, dan

menawarkan dan menjual produk-produk (baju, celana, assesoris, dan pernak-

pernik) yang memiliki style dan kualitas yang cukup baik, tetapi belum

memiliki keuangan yang cukup untuk melebarkan sayap, dan masih kalah

bersaing dengan market leader lainnya. Lepas dari itu semua Nandhut’s outlet

memiliki peluang untuk melebarkan sayap lebih besar lagi, dan berkeinginan

suatu saat dapat menjadi market leader dalam pasarnya.

  

  

16

D. Rencana Produk dan Program Pemasaran

1. Deskripsi Mengenai Produk Yang Ditawarkan Kepada Konsumen

Tahapan saat ini

a. Ide

Ide produk Nandhut’s outlet adalah menjual berbagai desain baju baik

yang casual maupun semi formal, selain itu Nandhut’s outlet juga

memajang berbagai assesoris dan pernak-pernik yang dapat

dipadupadankan dengan buju-baju yang dipajang dan tentu saja semua itu

menurut selera konsumen. Baju-baju yang dipajang untuk dijual adalah

baju dengan desain casual dan semi formal, bernuansa sederhana tapi tetap

berbau up to date. Sedangkan assesorisnya adalah assesoris yang dapat

dipadupadankan dengan baju-baju yang telah dipajang, sekali lagi tidak

terlalu formal, tetapi tetap terlihat elegan. Untuk celana-celana yang dijual

adalah celana pendek dengan desain casual, berbahan dasar kain dan jeans.

Pernak-pernik yang ditawarkanpun adalah pernak-pernik yang banyak

dibutuhkan oleh mahasiswa dan pelajar, seperti gantungan HP & Flash

disk, tali sepatu dengan macam-macam warna, dan kitex beserta

assetonnya.

  

  

17

Gambar II.2

Assesoris dan baju-baju yang terdapat di Nandhut’s outlet

b. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam hal ini adalah baju, celana, assesoris, dan

pernak-pernik, adalah produk jadi yang langsung diambil dari distributor

dan dipasarkan kepada konsumen. Seperti halnya baju-baju yang dipajang

kebanyakan baju-baju kaos dengan bahan dasar catton, desainnya

bervariasi, ada yang berbentuk kaos dengan leher oblong bulat, oblong V,

dan Sabrina. Desain dari baju-baju kaos itu bervariasi, mulai dari yang

casual biasa sampai dengan casual semi formal. Warnanya pun beraneka

ragam, dengan size yang tentunya cocok bagi kebanyakan konsumen yang

dituju. Sedangkan untuk baju-baju semi formal seperti kemeja dan hem,

mempunyai desain dengan leher berkerah, lengan mulai dari

  

  

18

panjang sampai pendek, desainya pun bervariasi dan dibalut dengan

nuansa warna-warna wanita. Untuk celana dari bahan dasar kain, didesain

dengan nuansa casual tanpa gambar dan dengan gambar, untuk celana

berbahan dasar jeans, desain yang dipajang adalah desain yang umumnya

banyak diminati para wanita muda, dengan pilihan warna yang banyak

digemari. Asesorispun ditampilkan dengan desain yang unik dan bisa

dipakai atau dipadupadankan dengan baju-baju baik yang bersifat formal

maupun informal. Pernak-pernik dalam berbagai desainpun tak mau

terlihat biasa dimata para konsumen, maka semua pernak-pernik seperti

halnya assesoris, disajikan dalam bentuk-bentuk yang unik dan tentunya

menarik untuk dibeli dan digunakan oleh konsumen.

Gamabr II.3

Hem dan kemeja wanita yang terdapat di Nandhut’s outlet

  

  

19

Gambar II.4

Assesoris dan baju-baju kaos yang terdapat di Nandhut’s outlet

c. Penjualan

1. Penjualan dalam jumlah kecil

Nandhut’s outlet melayani penjualan dalam jumlah kecil, dimana

barang produksi sudah tersedia di toko yang berada di jalan

Pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Nandhut’s outlet melayani

pembelian satuan di toko (eceran).

2. Penjualan dalam jumlah besar

Untuk saat ini Nandhut’s outlet belum melayani penjualan dalam

jumlah yang besar, karena pada saat ini Nandhut’s outlet masih

berkonsentrasi pada pasar sasaran yang ada, tetapi tidak menutup

kemungkinan jika suatu saat Nandhut’s outlet akan melayani

penjualan dalam skala yang besar.

  

  

20

3. Penjualan melalaui internet

Konsentrasi pada pasar sasaran disekitar lokasi pemasaran masih

menjadi prioritas utama dalam perjalanan usaha ini. Jadi saat ini

Nandhut’s outlet belum memasang web site sebagai salah satu

alternative Penjualan produk ke pasar yang lebih luas lagi. Tapi tidak

menutup kemungkinan, jika suatu saat salah satu media promosi

Nandhut’s outlet adalah dengan pemasangan web melalui internet.

d. Siklus Hidup Produk

Produk itu sebenarnya lahir, hidup, dan kemudian mati. Produk yang mati

disingkirakan oleh perubahan yang terjadi dimasyarakat. Siklus kehidupan

produk (life Cycle) dibagi dalam empat tahap yaitu perkenalan,

pertumbuhan, dewasa, dan menurun.

1. Tahap Perkenalan

Pada tahap ini Nandut’s outlet melakukan pengenalan produk kepada

konsumen, melalui iklan dan Promosi. Produk yang ditawarkan

diusahakan semenarik mungkin agar dapat memikat konsumen dengan

tetap menjaga kualitas dan pemasaran yang intensif.

2. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap ini kenaikan jumlah penjualan yang dialami Nandhut’s

outlet semakin besar. Laba bertambah dengan cepat dan tetap

 

   

21

mempertahankan permintaan yang sudah masuk. Saat ini Nandhut’s

outlet berada dalam tahap Pertumbuhan.

3. Tahap Kedewasaan

Pada tahap kedewasaan direncanakan akan lebih mudah lagi untuk

memasarkan produk dan laba yang diperoleh nantinya pada tingkatan

maksimal. Promosi yang dilakukanpun dengan menggunakan iklan

berbasis internet. Pada tahap ini, jalur distribusi produk sudah lancar

dan jelas, kami hanya tinggal memberi pasokan produk saja. Pasar

Nandhut’s outletpun sudah terbentuk dan hanya tinggal

mempertahankan apa yang sudah dijalankan pada tahapan

sebelumnya. Disamping itu persaingan mulai dirasakan berat,

terutama persaingan harga. Efisiensi harus tetap diusahakan agar biaya

setiap unit menjadi murah dan dapat menghadapi persaingan harga.

4. Tahap Penurunan

Pada tahap ini Nandhut’s outlet diperkirakan akan mengalami jumlah

permintaan yang semakin berkurang, demikian juga pertambahan

labanya. Persainagpun mulai dirasakan semakin berat. Untuk itu

Nandhut’s outlet akan selalu melakukan pengecekan untuk desain-

desain baju, celana, pernak-pernik, dan assesoris yang Up to date di

dunia mode untuk dipasarkan kepada konsumen. Nandhut’s outlet

juga akan melakukan evaluasi terhadap peroduk yang telah dijual dan

 

   

22

terhadap konsumen yang melakuakn complain atau yang merasa

kurang puas dengan produk yang telah disajikan.

e. Kekeyaan Intelektual

Saat ini Nandhut’s outlet belum mempunyai Trademark tersendiri

untuk memasarkan produk-produk yang dijual. Untuk hak paten tidak

ada kerena usaha ini adalah usaha dagang dimana penjualannya

berdasarkan produk-produk jadi seperti baju, celana, assesoris, dan

pernak-pernik yang dipasok dari beberapa pemasok / pembuat produk

ini. Copyrightpun belum ada, akan tetapi Nanduht’s outlet mempunyai

secrets yaitu standar kualitas yang cukup baik dengan desain produk

yang in dan up to date, yang membedakan produk yang ditawarkan

dengan produk-produk sejenis lainnya.

2. Rencana Distribusi

a. Lokasi Pengembangan

Lokasi pegembangan usaha Nandhut’s outlet ini masih berkonsentrasi

di jalalan pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Lokasi tersebut cukup

strategis untuk pasar sasaran yang ada saat ini, yaitu mahasiswi Sanata

Dharma Mrican, Siswi STM Pembangun, para ibu rumah tangga dan

wanita karir, yang berdomisili di daerah Pringgodani dan Pringwulung.

Bila dilihat untuk pasar sasaran yang lebih luas, misalnya untuk pasar

 

   

23

sasaran mahasiswi dan siswi yang berdomisili di kota Yogyakarta, jelas

lokasi yang sekarang ditempati tidak begitu strategis untuk pemasaran

produk-produk Nandhut’s outlet, untuk itu kedepannya Nandhut’s

outlet akan memikirkan lagi lokasi strategis untuk pemasan produk-

produknya jika permintaan konsumen mulai meningkat.

b. Suplier

Untuk menentukan suplier mana yang akan dijadikan suplier tetap,

Nandhut’s outlet akan memcari distributor dari masing-masing produk

yang ditawarkan. Nandhut’s akan mencari suplier yang mampu

memberi harga pantas sesuai kualitas barangnya. Semua produk (baju,

celana, assesoris, dan pernak-pernik) yang ditawarkan dipasok dari

Jakarta.

c. Saluran Distribusi

Saat ini Saluran distribusi Nandhut’s outlet adalah saluran distribusi

Nol-Tingkat (Direct Marketing Channel) yaitu saluran distribusi yang

langsung menjual produk kepada konsumen ahkir dengan cara

membuka toko di jalan Pringgodani 6 Mrican. Saluran distribusi ini

akan mengakomodasi segala permintaan konsumen.

Produsen Pelanggan /

konsumen Akhir

  

  

24

3. Rencana Promosi

a. Strategi Promosi Yang Dilakukan Oleh Nandhut’s Outlet Saat Ini

adalah :

1. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian

besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk

atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau

pedagang. Promosi penjualan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Harga Murah :

Untuk menarik konsumen baru serta mempertahankan pelanggan, Nandhut’s

outlet membuat startegi harga murah yaitu, memberi harga yang labih murah

dibandingkan dengan competitor-competitor terdekatnya.

b. Garansi Produk:

Garansi produk yang dimaksudkan disini adalah jaminan atas produk-produk

yang berada dalam Nandhut’s outlet, jaminan bahwa produk yang ditawarkan

adalah produ-produk yang tidak mengalami kecacatan fisik, tetapi Jika terjadi

kecacatan pada salah satu produk yang telah dibeli oleh konsumen atas dasar

kesalahan dari Nandhut’s, maka pihak Nandhut’s akan berusaha mengganti

produk tersebut dengan produk yang sama, tetapi apabila produk yang

dimaksudkan telah habis stocknya, maka pihak Nandut’s akan coba menawarkan

produk lainnya yang sejenis, atau menawarkan produk lain yang sama nilai

finansialnya dengan produk yang mengalami cacat fisik tersebut. Batas complain

  

  

25

pelanggan adalah saat pelanggan tersebut masih berada di dalam area Nandhut’s

outlet.

b. Strategi Promosi Yang Direncanakan Akan Dilakuakan Oleh

Nandhut’s Outlet Setelah Mengalami Tahap Pertumbuhan Dan

Kedewasaan adalah:

1. Periklanan

Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang,

atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara

yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun

preferensi merek atau untuk mendidik orang. Ada beberapa tujuan iklan seperti

tujuan informatif, persuasif, pengingat, penguatan.

Dari analisis, Nandhut’s outlet akan membuat iklan dengan tujuan persuasive,

karena Nandhut’s outlet akan mencoba untuk menciptakan kesukaan, preferensi,

keyakinan atas pembelian produk-produk dari Outlet. Media yang akan kami

gunakan untuk beriklan adalah sebagai berikut:

a. Koran/Surat kabar:

Pihak Nandhut’s outlet akan memasang iklan di beberapa surat kabar yang ada di

DIY. Surat kabar tersebut antara lain Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja. Alasan

memilih surat kabar tersebut adalah surat kabar tersebut wilayah pemasarannya

  

  

26

adalah DIY sehingga bisa membantu promosi dari penjualan produk-prduk

Nandhut’s outlet ini sehingga dikenal di seluruh DIY melalui surat kabar tersebut.

b. Brosur:

Pihak Nandhut’s outlet akan membuat beberapa brosur mengenai produk-produk

yang ditawarkan dalam Nandut’s outlet ini, dan akan disebarkan kebeberapa pusat

perbelanjaan dan jika ada event-event seperti pameran pakain kami akan

menyebarkan brosur juga. Dengan pembuatan brosur kami dapat mendramatisir

pesan sehingga bisa menarik konsumen.

c. Internet:

Kami akan mencoba memperluas wilyah pemasaran dengan cara menawarkan

produk ini di internet. Kami akan membuat sebuah iklan dimedia internet dengan

menggunakan salah satu layanan yang tersedia yaitu Facebook, untuk

menawarkan produk-produk yang dimiliki oleh Nandhut’s outlet, dan siapapun

bisa mengakses iklan tersebut sekaligus memesannya lewat jasa internet. Dengan

membuat iklan di internet biayanya akan cenderung lebih murah dan bisa

diketahui oleh banyak orang dimanapun, siapapun dan kapanpun.

4. Teknik Pemasaran khusus

Teknik pemasaran khusus yang akan dilakuakan oleh Nandhut’s outlet adalah :

a. Dengan melakukan system door to door, maksudnya dengan

melakukan penjualan dan penawaran dari rumah ke rumah atau dari kos

ke kos.

  

  

27

b. Nandhut’s outlet juga akan melakukan teknik potongan harga bagi

konsumen yang membeli produk kami (baju, celana, assesoris, dan

pernak-pernik) dalam jumlah rata-rata diatas 10 buah.

c. Nandhut’s outlet juga akan melakukan teknik pemasaran dengan cara

memberikan pembayaran secara kredit bagi pelanggan yang telah

membeli produk dari outlet ini dengan rata-rata pembelian diatas 5 kali,

dengan ketentuan pembayaran pelunasan barang sebulan setelah barang

diambil.

E. Rencana Operasi dan SDM

1. Dalam rencana operasi beberapa hal yang memang diperhatikan

sebelumnya, yaitu:

a. Ide produk

Ide produk yang disajikan dalam outlet ini adalah produk-produk seperti baju-baju

wanita, celan-celana wanita, assesoris, dan pernak-pernik. Konsep yang disajikan

lebih kepada konsep anak muda, dengan nuansa-nuansa yang funy dan tentunya

up to date.

b. Desain produk

Desain produk untuk baju yaitu bernuansa sederhana tapi tetap up to date dengan

desain yang funy. Bahan kainnnya yaitu, katun, cifon, dan satin. Untuk celana

berbahan dasar kain dan jeans dengan nuansa panjang dan pendek. Assesoris yang

dipajang merupakan assesoris dengan warna menarik, bentuk yang lucu dan bisa

  

  

28

dikombinasikan dengan busana atau baju-baju yang ada. Sedangkan untuk pernak-

pernik, adalah pernak-pernik dengan desain dan warna-warna yang lucu dan

menarik.

Gambar II.5 Assesoris dan baju-baju yang terdapat di Nandhut’s outlet

Gambar II. 6 Assesoris dan baju-baju yang terdapat di Nandhut’s outlet

  

  

29

2. Rencana Operasi

a. Input

Input merupakan masukan apa saja yang dijadikan material untuk memproduksi

barang dan jasa. Dalam usaha ini, Nandhut’s outlet tidak memperoduksi sendiri

produk yang di dagangkan, namun menyuplai produk-produk jadi yang siap untuk

di jual. Adapun produk-produk yang di suplai dan material-material yang

mendukung penjualan barang dagang di toko adalah :

1. Baju-baju wanita seperti kaos, dress, cardigan, kemeja, hem.

2. Celana, seperti celana panjang dan pendek, yang berbahan dasar kain dan

jeans.

3. Assesoris, mulai dari anting-anting, kalung, gelang, jepit rambut, ikat

rambut, cincin, alat-alat make up, perias wajah, dll.

4. Pernak-pernik, seperti gantungan HP dan flash disk, tali sepatu, stiker,

dll.

5. 1 Etalase, untuk memajang pernak-pernik dan assesoris

Input

Proses

Output

  

  

30

6. 4 gantungan baju dengan masing-masing memiliki kurang lebih 35- 45

baju untuk satu gantungan.

7. 2 rak untuk memajang patung

8. 10 patung (bagian badan) untuk baju

9. 1 unit computer

10. 1 unit meja dan kursi

11. 1 tirai

b. Proses

Proses merupakan bentuk perubahan dari input menjadi output, karena outlet

Nadhut’s adalah usaha dagang maka proses produksi yang dimaksud disini adalah

proses produksi yang melalui beberapa tahap yaitu :

1. Pemilihan supplier

Dalam proses ini pemilik usaha mencari suplier baju, celana, dan assesoris yang

baik dan cocok untuk usaha yang akan dijalankan. Suplier yang dipilih berlokasi

di Jakarta. Untuk tiap tipe baju, misalnya baju kemeja dan kaos dipasok dari

supplier yang berbeda, begitupun untuk celana, assesoris (baik assesoris untuk

rambut, Hp, dll) dan pakaian dalam, dipasok dari supplier yang berbeda-beda

pula.

2. Pembelian Produk

Untuk pembelian produk, pemilik biasanya melakukan pembelian langsung ke

lokasi suplier, tetapi bila terdesak oleh permintaan konsumen dan stock digudang

telah menipis, pembelian produk bisa dilakukan dengan pemesanan terlebih

  

  

31

dahulu ke supplier dan selanjutnya pihak suplier akan mengirim barang sesuai

dengan pesanan. Selain itu pihak Nandhut’s juga biasanya melakukan pembelian

produk lewat internet, produk yang dibeli lewat internet biasanya dijual dengan

harga yang lebih tinggi dari pembelian melalui suplier langsung atau pengiriman

barang.

3. Penyortiran baju

Setelah dilakukan pembelian, selanjutnya baju, celana, atau assesoris yang hendak

dipajang di dalam outlet disortir terlebih dahulu, penyortiran yang dimaksud

disinis adalah pemilihan baju yang mana yang bisa menarik perhatian konsumen

untuk dipajang, sedangkan sisanya disimpan sebagai safety stock.

4. Pemajangan Baju

Pemajangan barang dagangan adalah seni dan merupakan unsur promosi yang

cepat berkembang serta merupakan unsur yang dirasakan sangat penting,

terutama dilihat dari fungsinya yaitu memperkenalkan barang dagangan. Untuk itu

Nandhut’s outlet pun berusaha untuk menampilkan display toko yang semenarik

mungkin.

Baju yang telah disortir atau dipilih kemudian dipajang. Baju dengan

bahan dasar yang sejenis dan dengan model atau stlye yang sejenis dipajang dalam

satu etalase atau gantungan yang sama. Hal ini dimaksudkan agar konsumen

mudah menemukan baju yang sejenis dalam satu pajangan atau etalase. Begitupun

dengan celana dan assesoris, dipajang dalam dalam satu etalase atau gantungan

yang sama atau sejajar. Dalam hal pemajangn baju, pemilik biasanya melakukan

penukaran tempat untuk baju-baju baik kemeja maupun kaos. Penukaran tempat

  

  

32

pemajangan biasanya dilakukan dua minggu sekali. Hal ini dimaksudkan agar

konsumen tidak merasa bosan, dan selalu ingin mencari tau dan melihat-lihat baju

yang telah dipajang.

c. Output

Output yang dihasilkan Nanduht’s outlet adalah busana-busana wanita khususnya

bagi mahasiswi dan pelajar, busana-busana seperti kemeja, kaos dan dres dengan

desain yang stylis dan up to date yang akan ditonjolkan. Outlet ini pun mematok

harga yang terjangkau, untuk baju kaos mulai dari harga Rp. 15.000 sampai Rp.

35.000, sedangkan kemeja mulai dari harga Rp.29.000 sampai dengan Rp. 47.000.

Untuk celana baik yang panjang maupun yang pendek, dipatok mulai dari harga

Rp.35.000 sampai dengan Rp. 70.000, sedangkan aseseoris dipatok dengan

kisaran Rp. 1.000 sampai dengan Rp. 25.000.

3. Sumber Daya Manusia

Untuk saat ini Nandhut’s outlet tidak memerlukan tenaga kerja tambahan untuk

membantu dalam pegoperasian usaha ini, karena untuk saat ini sang pemilik usaha

masih bisa menghandle semua masalah yang ada di dalam outlet, tapi untuk

kedepannya tidak menutup kemungkinan jika nantinya Nandhut’s outlet akan

merekrut tenaga kerja untuk mambantu pengoperasian usaha.

  

  

33

4. Sistem Penjualan

a. Penjualan dalam jumlah kecil

Nandhut’s outlet melakukan penjualan satuan dan penjualan jumlah kecil, dimana

barang produksi sudah tersedia di outlet yang berada di jalan Pringgodani 8

Mrican.

b. Penjualan dalam jumlah besar

Nandhut’s outlet tidak melayani penjualan dalam partai besar, karena barang yang

dijual dalam outlet ini memiliki kapasitas stock produk yang terbatas, namun hal

ini tidak menutup kemungkinan jika suatu saat Nandhut’s outlet akan menjual

produknya dalam jumlah yang besar.

c. Penjualan melalui Internet

Nandhut’s outlet akan mencoba memperluas wilyah pemasaran dengan cara

menawarkan produk ini di internet. Kami akan membuat sebuah iklan dimedia

internet dengan menggunakan salah satu layanan yang tersedia yaitu Facebook,

untuk menawarkan produk-produk yang dimiliki oleh Nandhut’s outlet, dan

siapapun bisa mengakses iklan tersebut sekaligus memesannya lewat jasa internet.

Dengan membuat iklan di internet biayanya akan cenderung lebih murah dan bisa

diketahui oleh banyak orang dimanapun, siapapun dan kapanpun.

F. Rencana Finansial

1. Kebutuhan Pendanaan:

Produk yang dijual oleh Nandhut’s outlet yaitu baju, celana, dan assesoris. Usaha

ini pada awalnya berjalan dengan modal sebesar Rp 13.000.000. Modal awal

  

  

34

tersebut digunakan untuk membeli produk-produk seperti baju, celana dan

assesoris untuk dijual. Kebutuhan yang diperlukan untuk pengoperasian outlet

adalah sebagai beriku.

Tabel II. 2

Keterangan kebutuhan pengoperasian outlet

No. Keterangan Jumlah per potong buah

1 Baju Kaos 25

2 Kemeja 30

3 Assesoris tiap item 30

4 Tas 21

5 Sepatu 175

6 Rak Sepatu 1

7 Rak Baju 2

8 Rak Ganti Baju 1

9 Cermin 2

10 Kaca 2

11 Plang 1

12 Tirai 1

13 Gantungan Pakaian 60

  

  

35

Tabel II.3

Kebutuhan Sewa dan lain-lain:

No Kebutuhan Keterangan

1 Sewa tempat usaha 1 tahun sekali

2 Biaya lain-lain Termasuk kantong

plastik

3 Biaya Brosur Rencana pemasaran

4 Biaya Iklan (Koran surat

kabar)

Rencana pemasaran

5 Biaya Iklan Internet Rencana pemasaran

Seiring berjalannya usaha, pemilik mengembangkan usahanya dengan

menambah produk-produk lain seperti pakaian dalam wanita, assesoris rambut,

assesoris HP, celana panjang jeans, dan celana pendek. Pemilik tidak menjual

sepatu dan tas lagi karena kedua produk ini dianggap tidak mengguntungkan.

Selama 2 tahun Nandhut’s outlet mengembangkan usahanya tanpa

tambahan modal sama sekali. Nandhut’s Outlet merupakan usaha milik

perorangan dan modal awal yang dimiliki merupakan milik pribadi tanpa

pinjaman dari pihak lain. Asset yang dimilik Nandhut’s outlet setelah 2 tahun

adalah sebagai berikut :

  

  

36

Tabel II. 4

Keterangan produk dan harga

No. Kebutuhan Keterangan Harga

1 Kaos 150 potong

2 Kemeja 200 potong

3 Celana panjang 10 potong

4 Celana pendek 50 potong

5 Tanktop 15 potong

6 Kaos murah 100 potong

7 Legging 10 potong

8 Assesoris 30 item

9 Pakaian dalam 100 potong

10 Kipas 1 buah

11 Rak baju 7 buah

12 Rak sepatu 2 buah

13 Rak pakaian dalam 2 buah

14 Gantungan pakaian 500 buah

15 Patung setengah badan 6 buah

16 Patung gantungan 6 buah

17 Wadah-wadah assesoris 50 buah

18 Sewa dibayar dimuka 1 tahun

19 Plastik 2 pak

  

  

37

Setiap bulan Nandhut’s outlet mampu menjual 95 potong pakaian

(termasuk kaos, kemeja, celana), 50 pakaian dalam, dan 750 assesoris.

Rincian kebutuhan perbulan adalah sebagai berikut :

Tabel II. 5

Keterangan Produk dan Jumlah

No Ketrangan Jumlah

1 Baju Kaos 60

2 Kemeja 60

3 Assesoris tiap item 30

4 Plastik baju 500

5 Plastik assesoris 500

6 Celana pendek 20

7 Celana panjang 5

  

  

38

2. Penggunaan Dana:

a. Penggunaan dana pembelian sebagai modal awal usaha

Tabel II. 6

Keterangan Penggunaan Dana

No Pembelian Banyak Harga / potong Jumlah Harga

1 Baju Kaos 25 Rp. @ 25 x 20.000 Rp. 500.000

2 Baju Kemeja 30 Rp. @30 x 30.000 Rp. 900.000

3 Assesoris @item 30 Rp. 800.000

4 Tas 21 Rp. @ 21 x 40.000 Rp.840.000

5 Sepatu 175 Rp.@ 175 x 25.000 Rp. 4.375.000

6 Rak Sepatu 1 Rp.@ 1 x 780.000 Rp. 420.00

7 Rak baju 2 Rp.@ 2 x 175.000 Rp. 350.00

8 Rak ganti pakaian 1 Rp.@ 1 x 125.000 Rp. 125.00

9 Cermin 2 Rp.@ 2 x 150.000 Rp. 300.000

10 Kaca 2 Rp.@ 2 x 35.000 Rp. 75.000

11 Plang 1 Rp. @ 1 x 250.000 Rp. 250.000

12 Tirai 1 Rp. @ 1 x 60.000 Rp. 60.000

13 Gantungan pakaian 60 Rp. @ 60 x 1200 Rp.72.000

15 Jumlah Rp 9.427.000

  

  

39

b. Penggunaan Dana Sewa :

Sewa Tempat (1/2 tahun) Rp. 2.500.000

c. Biaya lain – lain

Biaya lain – lain (termasuk kantong plastik)

Rp. 1.073.000

d. Asset Nandhut’s outlet setelah 2 tahun adalaha sebagai berikut :

  

  

40

Tabel II.7

Keterangan Asset Nandhut’s Outlet

No. Keterangan Harga / potong Jumlah

1 Kaos Rp. @ 150 x 20.000 Rp. 3.250.000

2 Kemeja Rp. @ 200 x 30.000 Rp. 6.000.000

3 Celana panjang Rp. @ 10 x 45.000 Rp. 450.000

4 Celana pendek Rp. @ 50 x 22.000 Rp. 1.100.000

5 Tanktop Rp. @ 15 x 11.000 Rp. 165.000

6 Kaos oblong Rp. @100 x 9.000 Rp. 200.000

7 Legging Rp. @ 10 x 20.000 Rp. 200.000

8 Assesoris Rp. 6.000.000

9 Pakaian dalam Rp. 1.500.000

10 Kipas Rp. @ 1 x 3.000.000 Rp. 300.000

11 Rak baju Rp. @ 7 x 175.000 Rp. 1.225.000

12 Rak sepatu Rp. 780.000

13 Rak pakaian dalam Rp. 100.000

14 Gantungan pakain Rp. @ 500 x 1200 Rp. 600.000

15 Patung setengah badan Rp. @ 6 x 37.500 Rp. 225.000

16 Patung gantungan Rp. @ 6 x 20.000 Rp. 120.000

17 Wadah-wadah assesoris dan gantungan assesoris

Rp. 500.000

18 Sewa di bayar di muka Rp. 2.500.000

19 Plastik Rp. 100.000

20 Aktiva lain-lain Rp. 1.500.000

21 Total Aset Rp. 29.003.000

  

  

41

e. Pembelian barang dagang perbulan

Tabel II. 8

Keterangan Barang Dagang Perbulan

No. Keterangan Harga / potong Jumlah

1 Baju kaos Rp. @ 65 x 17.000 Rp. 1.105.00

2 Kemeja Rp. @ 60 x 27.000 Rp. 1.620.000

3 Assesoris Rp. 800.000

6 Celana pendek Rp. @20 x 20.000 Rp. 400.000

7 Celana panjang Rp. @ 8 x 45.000 Rp. 360.000

8 Jumlah Rp. 4.285.000

   

Nandhut’s outlet sengaja membeli barang melebihi jumlah barang yang

terjual, dengan alasan agar barang di toko bertambah banyak dengan jenis

yang bertambah tiap bulannya.

  

  

42

f. Penggunaan dana dalam rencana pemasaran dan produksi:

Tabel II.9

Keterangan Penggunaan Dana

No. Keterangan Jumlah Harga

1 Biaya Brosur

Rp. 150.000

2 Biaya Iklan di surat kabar (2

Surat kabar)

Rp. 1.760.000

3 Biaya internet

Rp. 200.000

4 Jumlah

Rp. 2.310.000

  

  

43

3. Posisi Keuangan:

Biaya per bulan:

a. Biaya listrik Rp. 100.000

Rp. 100.000 x 12 Rp.12.000.000

b. Biaya sewa (Biaya tetap) Rp.4.500.000,-

c. Depresiasi peralatan: Asumsi depresiasi peralatan 5% dari

harga beli. Peralatan tersebut dibeli dengan asumsi

pembelian 20 tahun sekali. Peralatan tersebut adalah

sebagai berikut:

  

  

44

Tabel. II.10

Depresiasi Peralatan

No. Keterangan Jumlah Harga

1 Patung Rp. 225.000

2 Kaca Rp. 75.000

3 Gantungan pakaian Rp. 72.000

4 Plang Rp. 250.000

5 Cermin Rp. 300.000

6 Rak sepatu Rp. 780.000

7 Rak baju Rp. 350.000

8 Rak ganti pakaian Rp. 125.000

9 Tirai Rp. 60.000

10 Rak pakaian dalam Rp. 100.000

11 Patung gantungan Rp. 120.000

12 Wadah assesoris dan

gantungan assesoris

Rp. 500.000

Jumlah depresiasi peralatan Rp. 2.957.000 x 5% Rp.147.850

  

  

45

PD. NANDHUT’S

LAPORAN LABA / RUGI

Untuk tahun yang berakhir 15 juni tahun 2009

Penjualan Rp. 96.000.000 - Retur & pot penjualan Rp (0) - Pot Penjualan Rp (0) (+) - Penjualan bersih Rp.96.000.000 - Harga Pokoko Penjualan - PBD awal Rp. 12.065.000 - Pembelian Rp. 47.640.000 - Retur & pot penjualan Rp (0) - Ongkos pembelian Rp. 3.600.000 (+) - Pembelian bersih Rp. 51.240.000(+) - BTUD setahun Rp. 63.305.000 - PBD setahun Rp. 8.000.000 ( –)

- Laba kotor Rp.24.695.000 - Biaya operasional - Sewa Rp. 2.500.000 - Listrik Rp 100.000 x 12 Rp. 1.200.000 - Plastik Rp 10.000 x 12 Rp. 1.200.000 (-) -Laba bersih sebelum pajak Rp.19.750.000 - Depresiasi Rp. 147.850 (+) - Cash Flow Rp. 19.942.850

46 

Tabel II. 11 Laporan Laba / Rugi

Nandut's Outlet Bulan Juli - Desember tahun 2009

Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember

Penjualan

Rp. 9.000.000 Rp.9.100.000 Rp.9.300.000 Rp.9.200.000 Rp.9.350.000 Rp.9.400.000

Penjualan bersih

Rp. 9.000.000 Rp.9.100.000 Rp .9.000.000 Rp.9.200.000 Rp.9.350.000 Rp9.400.000

Persediaan awal Rp. 4.100.000 Rp.4.125.000 Rp.4.050.000 Rp.4.000.000 Rp.4.200.000 Rp.4.300.000

Pembelian Rp. 4.270.000 Rp.4.320.000 Rp.4.370.000 Rp.4.500.000 Rp.4.450.000 Rp.4.550.000

Tersedia di jual

Rp. 8.370.000 Rp.8.445.000 Rp.8.420.000 Rp.8.500.000 Rp.8.650.000 Rp.8.850.000

Persediaan akhir

Rp. 4.125.000 Rp.4.050.00 Rp.4.00.000 Rp.4.200.000 Rp.4.300.000 Rp.4.250.000

HPP

Rp. 4.245.000 Rp 4.658.667 Rp.4.420.000 Rp.4.300.000 Rp .4.350.000 Rp.4.600.000

Laba kotor

Rp. 4.755.000 Rp.4.395.000 Rp.4.880.000 Rp.4.900.000 Rp.5.000.000 Rp.4.800.000

Beban listrik

Rp. 100.000 Rp 100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Beban kantong plastik Rp. 100.000 Rp100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000

Beban pembelian Rp. 500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000

Beban perlengkapan toko

Rp. 50.000 Rp.100.000 Rp.150.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.150.000

Beban Penyusutan peralatan toko

Rp. 147.850 Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850

Biaya lain-lain

Rp. 200.000 Rp.100.000 Rp.200.000 Rp.100.000 Rp.300.000 Rp.200.000

Laba bersih Rp. 3.676.150

Rp.3.347.150 Rp.3.682.150 Rp.3.852.150 Rp.3.752.150 Rp.3.602.150

 

  47

Tabel II.12

Neraca

Nandhut’s Outlet

Periode Juli – Desember 2009

Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember AKTIVA Aktiva Lancar Kas Rp.3.500.000 Rp.3.300.000 Rp.3.600.000 Rp.3.850.000 Rp.3.500.000 Rp.3.600.000 Persediaan barang dagang

Rp.4.125.000 Rp.4050.000 Rp.4.000.000 Rp.4.200.000 Rp.4.300.000 Rp.4.250.000

Aktiva Tetap Peralatan toko Rp.3.007.000 Rp.3.107.000 Rp.3.257.000 Rp.3.357.000 Rp.3.457.000 Rp.3.607.000 Total Aktiva Rp.10.632.000 Rp.10.457.000 Rp.10.857.000 Rp.11.407.000 Rp.11.257.000 Rp.11.457.000 PASIVA Modal sendiri Rp.10.632.000 Rp.10.457.000 Rp.10.857.000 Rp.11.407.000 Rp.11.257.000 Rp.11.457.000 Total pasiva Rp.10.632.000 Rp.10.457.000 Rp.10.857.000 Rp.11.407.000 Rp.11.257.000 Rp.11.457.000

  48

Tabel II.13

Cash Flow

Nandhut’s Outlet

Periode Juli – Desember 2009

Penjelasan Menurut Akuntansi

Penjelasan Arus Kas

Penjualan

Rp.55.350.000 Kas Masuk

Rp.21.350.000

Biaya-Biaya

Rp.6.987.100 Kas Keluar Rp.6.987.100

Penyusutan

Rp.887.100

Laba Operasi Rp.21.857.900

Laba Setelah Pajak Rp.21.857.900

Kas Masuk Bersih Rp.14.362.900

49  

 

Tabel II.14

Proyeksi Laba / Rugi

Nandhut’s Outlet

Periode Januari – April 2010

Bulan Januari Februari Maret April Penjualan Rp.9.600.000 Rp.9.800.000 Rp.10.000.000 Rp.10.200.000 Penjualan bersih

Rp.9.600.000 Rp.9.800.000 Rp.10.000.000 Rp.10.200.000

Persediaan awal Rp.4.250.000 Rp.4.150.000 Rp.4.100.000 Rp.4.050.000 Pembelian Rp.4.600.000 Rp.4.700.000 Rp.4.800.000 Rp.4.900.000 Tersedia dijual Rp.8.850.000 Rp.8.850.000 Rp.8.900.000 Rp.8.950.000 Persediaan akhir

Rp.4.150.000 Rp.4.100.000 Rp.4.050.000 Rp.4.000.000

HPP Rp.4.700.000 Rp.4.750.000 Rp.4.850.000 Rp.4.950.000 Laba kotor Rp.4.900.000 Rp.5.050.000 Rp.5.150.000 Rp.5.250.000 Beban listrik Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Beban kontong plastik

Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000

Beban Iklan Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Beban pembelian

Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000

Beban perlengkapan toko

Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000

Beban lain-lain Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Laba bersih Rp.3.800.000 Rp.3.950.000 Rp.4.050.000 Rp.4.150.000

  50

TABEL II.15

Proyeksi Neraca Nandhut’s Outlet

Periode Januari – April 2010

Bulan Januari Februari Maret April AKTIVA Aktiva lancar Kas Rp.3.800.000 Rp.3.950.000 Rp.4.050.000 Rp.4.150.000 Persediaan barang dagang

Rp.4.150.000 Rp.4.100.000 Rp.4.050.000 Rp.4.000.000

Aktiva tetap Peralatan toko Rp.3.707.000 Rp.3.807.000 Rp.3.907.000 Rp.4.007.000 Total aktiva Rp.11.657.000 Rp.11.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.157.000 PASIVA Modal sendiri Rp.11.657.000 Rp.11.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.157.000 Total pasiva Rp.11.657.000 Rp.11.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.157.000

  51

Tabel II.16

Proyeksi Cash Flow

Nandhut’s Outlet

Periode Januari – April 2010

Menurut Akuntansi Penjelasan Arus Kas Penjualan Biaya – Biaya Penyusutan Laba Operasi Laba Setelah Pajak

Rp. 39.600.000 Rp. 4.400.000 Rp. 887.100 Rp. 15.950.000

Rp. 15.950.000

Kas Masuk Kas Keluar Kas Masuk Bersih

Rp. 15.950.000 Rp. 4.400.000

Rp. 11.550.000

52 

BAB III

RENCANA IMPLEMENTASI JANUARI - APRIL 2001

Jenis Rencana No

Nama Program

Rincian Sub - Program

Tujuan Sub - Program

Waktu Pelaksanaan Sub - Program

Biaya Sub – Program

Indikator Keberhasilan Sub - Program

I. Rencana Pemasaran

1

IKLAN

1.1. Iklan di KR & Harian Jogja

1.2. Iklan lewat Internet (Facebook)

1.3. Pembuatan

Brosur

1.1 Menciptakan minat beli

1.1. Januari - April 2010, per bulan (4 x dalam sebulan)

1.2. Januari- April

2010, tiap 4 hari dalam seminggu.

1.3. Januari –April

2010, per bulan, atau tiap ada event.

1.1 Rp.1.760.000

1.2. Rp.200.000 1.3.Rp.150.000

1.1. Mulai bulan Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %.

1.2. Mulai bulan Januari-

april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %

1.3. Mulai bulan Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan

Lanjutan

  

53 

2

Penjualan khusus

1.1. Penjualan door

to door

1.2. Penjualan Kredit

1.3. Potongan Harga

1.1. Menciptakan buyer menjadi Customer

1.2. Menciptakan minta beli

1.3. Menciptakan minat beli

1.1. Januari – April

2010 (dua kali dalam sebulan)

1.2. Januari – April 2010 (dua kali dalam sebulan)

1.3. Januari-April 2010

1.1. Rp.100.000 (untuk bensin) - -

laba pun meningkat sebesar 5 %.

1.1 Mulai bulan

Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %.

1.2 Mulai bulan Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %.

1.3 Mulai bulan Januari-april 2010 penjualan tiap bulannya naik, dan laba pun meningkat sebesar 5 %.

Lanjutan

  

54 

II. Rencana Operasi

1

1.1.Perluasan area pemasaran

1.1. Membuka cabang baru di daerah Wonosari Yogyakarta

1.1. Memperluas area pemasaran

1.1. Februari 2010 1.1. Rp 30.000.000

1.1. Dibukanya cabang baru di daerah Wonosari Yogyakarta. 

2. Rencana Keuangan

1 1.1. Permodalan dari kas

1.1. Penambahan modal usaha untuk program Pemasaran dan operasi

1.1 Agar Program pemasaran dan operasi dapat dilaksanakan.

1.1. Januari-April 2010

1.1.Rp.2.150.000 1.1.Semua program pemasaran dan operasi dapat terlaksana.

55 

BAB IV

PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA

A. Kondisi Aktual Beberapa Indikator Utama Pengembangan Usaha :

Januari – April 2010

1. Pasar aktual, potensial, dan sasaran

Setelah melakukan pengembangan usaha dari Januari – April 2010, dapat

diidentifikasi bahwa :

a. Pasar aktual usaha ini adalah Mahasiswa Sanata Dharma Mrican , Siswi

STM Pembagunan Depok, para ibu rumah tangga dan wanita karier.

Semua konsumen tersebut berdomosili di wilayah Mrican dan

Pringwulung. Untuk beberapa bulan terakhir ini Nandhut’s outlet mulai

mempunyai beberapa konsumen aktual, untuk produk assesoris kalung dan

anting-anting. Konsumen aktual tersebut terdiri dari orang per orang dan

para pengusaha Butik dan Outlet pakain. Para konsumen aktual ini ada

yang berada diluar kota Yogyakarta dan yang berada di Yogyakarta (diluar

area pringgiodani Mrican dan Pringwulung).

 

  

56

b. Sedangkan konsumen potenisal adalah para ibu rumah tangga, wanita karir

dan para mahasiswa serta siswi yang berdomisili baik di sekitar Mrican,

Pringwulung, maupun dalam daerah Yogyakarta.

c. Untuk pasar sasaran adalah konsumen seluruh Indonesia. Usaha ini

diharapkan bisa menembus pasar nasional dan bersaing dengan

pengusaha-pengusaha nasional bahkan internasional.

Beberapa ciri atau profil pasar aktual usaha ini adalah sebagai berikut :

1. Wanita rata-rata usia 15 tahun – 40 tahun

2. Profesi sebagai mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, dan wanita karir.

3. Berdomisili di Mrican dan Pringwulug

4. Pendapatan untuk semua kalangan

Dapat juga diidentifikasi bahwa pasar potensial usaha ini adalah para wanita

dengan usia rata-rata 15 tahun – 40 tahun, yang berdomisili disekitar wilayah

Pringgodani dan Pringwulung. Pasar tersebut dapat dikatakan pasar potensial

usaha ini karena, para konsumen tersebut merupakan para konsumen yang

mempunyai intensitas berbelanaja yang tinggi di Nandhut’s outlet. Dikatakan

memiliki inntensitas yang tinggi karena rata-rata satu orang konsumen bisa

berbelanja di Nandhut’s outlet 2 - 3 kali dalam sebulan.

 

  

57

2. Pola Perilaku Pasar Sasaran

Berdasarkan pengamatan selama 4 bulan dari Januari – April 2010 tentang

pengembangan usaha Nandhut’s outlet, dapat diidentifikasi perilaku pasar

sasaran sebagai berikut:

a. Menginginkan produk yang sylis, Up to date, namun harganya tetap murah.

Rata-rata konsumen yang berbelanja di Nandhut’s outlet menginginkan

produk yang stylis tetapi tetap dengan harga yang terjangkau. Tidak jarang

pula Nandhut’s outlet mendapatkan masukan berupa produk baru yang

diinginkan para konsumen.

b. Memiliki kemampuan dan kebutuhan.

Dikatakan memiliki kemampuan, karena para konsumen-konsumen tersebut

rata-rata memiliki daya beli. Daya beli yang dimaksud adalah daya beli

untuk semua kalangan. Selanjutnya setelah memiliki daya beli

(kemampuan), para konsumen tersebut tentunya memiliki kebutuhan akan

produk yang diinginkan.

c. Memiliki intensitas pembelian yang berkala.

Menurut pengamatan saya selama 4 bulan ( Januari – April 2010) berada di

Nandhut’s outlet, rata-rata konsumen yang berbelanja di outlet memiliki

intensitas pembelian yang berkala. Seorang konsumen bisa berbelanja di

Nandhut’s outlet 2 – 3 kali dalam sebulan. Selain itu Nandhut’s outlet juga

sudah mempunyai tambahan beberapa pelanggan aktual dan potensial yaitu

outlet-outlet / butik ( yang berada di

 

  

58

Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta) yang selama 4 bulan terakhir ini

selalau melakukan pembelian berkala untuk produk assesoris.

3. Analisis Industry dan Persaingan

Selama bulan Januari – April 2010 dapat disimpulkan beberapa usaha menjadi

pesaing utama usaha ini, diantaranya adalah Post Mode outlet, Colour Boom

outlet dan beberapa Outlet yang terletak di jalan Moses Gatot Kaca dan di jalan

Afandi Mrican, Kabupaten Sleman. Mereka diklasifikasikan sebagai pesaing

utama usaha ini karena outlet –outlet tersebut menawarkan produk-produk

yang sejenis dengan produk-produk yang ditawarkan oleh Nandhut’s outlet.

Persaingan dalam industri ini diklasifikasikan sebagai persaingan yang cukup

ketat karena outlet-outlet tersebut selain manawarkan produk-produk yang

sama dengan Nandut’s outlet, outlet-outlet tersebut juga memiliki letak lokasi

yang berdekatan dengan lokasi Nandhut’s outlet.

Selain di dunia nyata Nandhut’s outlet juga mempunyai pesaing di

dunia maya, karena selama bulan Januari – april 2010, Nandhut’s outlet mulai

berkonsentrasi pada penjualan assesoris melalui internet dengan menggunakan

aplikasi layanan Facebook dan blog.

Melihat usaha-usaha yang menjadi pesaing usaha ini, serta keketatan

persaingan dalam industri ini, maka dapat ditetapkan bahwa usaha ini

(Nandhut’s Outlet) dalam posisi sebagai market challenger. Tetapi jika dilihat

dalam skala yang lebih luas lagi maka Nandhut’s outlet dikategorikan sebagai

market follower. Dikatakan pengikut karena Nandhut’s outlet menawarkan dan

 

  

59

menjual produk-produk (baju, celan, dan pernak-pernik) yang memiliki style

dan kualitas yang cukup baik, tetapi belum memiliki keuangan yang cukup

untuk membuat merek sendiri, dan masih kalah bersaing dengan market leader

lainnya seperti Centro. Tetapi lepas dari itu semua, Nandhut’s outlet memiliki

peluang untuk melebarkan sayap lebih besar lagi, dan berkeinginan suatu saat

dapat menjadi market leader dalam pasarnya.

Sedangkan untuk poduk assesoris Nandhut’s outlet dapat dikategorikan

sebagai market clallenger. Nandhut’s outlet dapat dikategorikan sebagai

market challenger, karena Nandhut’s outlet mempunyai pangsa pasar yang

cukup luas untuk produk assesoris. Nandhut’s outletpun telah mempunyai

trade mark sendiri untuk produk assesoris.

4. Produk Yang Ditawarkan ke Pasar

Produk yang ditawarkan oleh Nandhut’s outlet selama bulan Januari – April

2010 adalah produk dengan berbagai desain baju baik yang casual maupun

yang semi formal. Selain itu Nandhut’s outlet juga memajang berbagai

assesoris dan pernak-pernik yang dapat dipadupadankan dengan buju-baju

yang dipajang. Baju-baju yang dipajang kebanyakan baju-baju kaos dengan

bahan dasar katun, desainnya bervariasi, ada yang berbentuk kaos dengan

leher oblong bulat, oblong V, dan Sabrina. Desain dari baju-baju kaos itu

bervariasi, mulai dari yang casual biasa sampai dengan casual semi formal.

Warnanyapun beraneka ragam, dengan size yang tentunya cocok bagi

kebanyakan konsumen yang dituju. Sedangkan untuk baju-baju semi formal,

 

  

60

mempunyai desain dengan leher berkerah, lengan mulai dari panjang sampai

pendek, desainyapun bervariasi dan dibalut dengan nuansa warna-warni

wanita dan tentu saja semua itu menurut selera konsumen. Baju-baju yang

dipajang untuk dijual adalah baju dengan desain casual dan semi formal,

bernuansa sederhana tapi tetap berbau up to date. Sedangkan assesorisnya

adalah assesoris yang dapat dipadupadankan dengan baju-baju yang telah

dipajang, sekali lagi tidak terlalu formal, tetapi tetap terlihat elegan. Untuk

celana-celana yang dijual adalah celana pendek dengan desain casual,

berbahan dasar kain dan jeans. Pernak-pernik yang ditawarkanpun adalah

pernak-pernik yang banyak dibutuhkan oleh mahasiswa dan pelajar, seperti

gantungan HP & Flash disk, tali sepatu dengan macam-macam warna, dan

kitex beserta assetonnya dan masih banyak lagi. Sedangkan Assesoris yang

ditawarkanpun adalah assesoris hand made, dengan berbagai style dan

tentunya Up to date. Produk assesoris merupakan produk yang cukup laris di

pasaran dibandingkan dengan produk-produk lain yang ditawarkan oleh

Nandhut’s outlet.

5. Proses produksi

Untuk produk seperti baju, celana, dan pernak-pernik, Nandhut’s outlet tidak

memproduksi barang daganganya sendiri melainkan menjual barang dagangan

yang telah dibeli melalui suplier-suplier tertentu. Sedangkan untuk produk

assesoris seperti kalung, gelang dan anting-anting, Nandhut’s outlet

memproduksi sendiri, dengan mempekerjakan 4 orang pegawai lepas.

 

  

61

6. Proses penjualan

a. Penjualan dalam jumlah kecil

Selama bulan Januari – April 2010, Nandhut’s outlet melayani penjualan

dalam jumlah kecil / eceran, dimana barang produksi sudah tersedia di

toko yang berada di jalan Pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Nandhut’s

outlet melayani pembelian satuan di toko (eceran).

b. Penjualan dalam jumlah besar

Selama bulan Januari – April 2010, Nandhut’s outlet juga melayani

penjualan dalam jumlah yang besar, karena pada saat ini Nandhut’s outlet

sudah mempunyai beberapa konsumen aktual pada produk assesoris yang

mempunyai intensitas pembelian barang yang berkala dan dalam jumlah

yang besar.

c. Penjualan melalui internet (Fecebook dan Web site)

Selama bulan Januari – April 2010, konsentrasi untuk melayani pasar

sasaran sudah mulai berkembang, artinya tidak hanya disekitar lokasi

outlet saja, tapi sudah mulai berkembang sampai ke luar kota. Penjualan

yang sudah mulai merambah ke luar kota ini di mulai dengan penjualan

melaluai internet (On line). Banyak outlet dan butik yang mulai memesan

di Nandhut’s outlet, dan produk yang laris di pesan adalah produk

assesoris seperti, kalung, anting-anting dan gelang.

 

  

62

Bagan penjualan melalui internet dengan media Facebook.

Tag produk pertemanan pemesanan perhitu-

ngan jumlah pemesanan + ongkos kirim konfirmasi transfer

pengiriman barang konfirmasi barang telah dikirim (1 – 5 hari)

tunggu ada complain atau saran

Penjelasan

a. Pemesanan dilakukan melalui inbox dengan mencantumkan kode

pemesanan produk yang diinginkan (setelah melihat album produk), nama

pemesan, alamat, dan nomor telepon.

b. Setelah konsumen melakukan pemesanan melalui inbox, selanjutnya pihak

Nandhut’s outlet menghitung jumlah pemesanan plus ongkos kirim. Dalam

pemesanan produk assesoris, Nandhut’s outlet mempunyai 3 rekening

untuk memudahkan transaksi dengan para konsumen. Rekening tersebut

adalah MANDIRI, BCA, dan BNI.

Maksimal pemesanan (Booking 1 hari). Maksudnya jika pemesanan

dilakukan hari ini maka besok transferan dilakukan.

c. Selanjutnya setelah pemesanan dan perhitungan jumlah pemesanan +

ongkos kirim, pihak konsumen melakukan konfirmasi transfer dengan

jumlah nominal sesuai pemesanan kepada pihak Nandhut’s outlet.

d. Pengiriman barangpun dilakukan sehari setelah terjadi transferan nominal

tertentu ke pihak Nandhut’s outlet. Pengiriman barang oleh Nandhut’s

 

  

63

outlet dengan menggunakan jasa pos. Nandhut’s outlet telah melakukan

kerja sama dengan pihak pos, dimana pihak pos akan mengambil barang

langsung ke Nandhut’s outlet. Pihak pos akan bekerjasama dengan

mengambil barang kiriman langsung ke konsumen, jika minimal

pengirimana Rp 1.500.000, dan Nandhut’s outlet telah memnuhi syarat

tersebut dengan rata-rata pengiriman Rp.2.475.000. Pihak pos memberikan

potongan kepada Nandhut’s outlet sebesar 3 % atas total pengiriman

barang diatas minimal nominal yang telah ditetapkan oleh pihak pos.

e. Setelah barang dikirim selanjutnya Nandhut’s outlet menunggu kofirmasi

barang telah diterima oleh konsumen. Konfirmasi barang telah dikirim 1 –

5 hari. Dalam hal ini konsumen tidak bisa menipu Nandhut’s outlet jika

barangnya belum diterima padahal barang tersebut telah diterimanya,

karena konfirmasi barang telah sampai ke tangan konsumen dapat di cek

oleh Nandhut’s outlet melalui www.posindonesia.com

f. Selanjutnya pihak nandhut’s outlet tinggal menunggu apakah ada complain

atau saran dari konsumen atau tidak. Nandht’s outlet memberikan free

ongkos kirim kepada konsumen jika konsumen tersebut membeli produk

assesoris minimal 12 item yang berbeda dalam 1 album, dan memberikan

diskon 5% kepada konsumen yang mebeli produk assesoris minimal 6

item. Sedangkan untuk reseller pihak Nandhut’s memberikan potongan

harga sebesar Rp.4.000 untuk tiap item, dengan ketentuan minimal

pembelian 12 item dalam 1 album.

 

  

64

7. Ketrampilan SDM

Ketrampilan Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan usaha ini menurut

pengamatan saya setelah melakukan pengembangan usaha pada bulan Januari

– April 2010 adalah, Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan dan

ketrampilan dalam bidang pemasaran baju, dimana pemilik mampu melihat

pangsa pasar dan melihat peluang pasar. Selain itu ketrampilan dalam hal

pembukuan dan pencatatan akuntansi juga sangatlah penting untuk dimiliki.

Ada beberapa faktor yang membedakan Nandhut’s outlet berbeda dengan

outlet-outlet sejenis di sekitar Mrican dan Jl. Afandi adalah:

a. Produk (baju, celana, assesoris) yang stylis tetapi terjangkau.

Nandhut’s outlet memiliki baju dengan desain stylis yang bernuansa

elegan tapi tetap casual, dengan bahan dasar yang tidak mahal tetapi bisa

di gunakan dalam jangka waktu yang lama. Harga yang ditawarkanpun

terjangkau untuk pasar yang dituju.

b. Lokasi yang dekat dengan kos-kosan.

Letak suatu usaha merupakan salah satu faktor pendukung dalam

penjualan barang dan jasa, semakain dekat lokasi usaha dengan pasar yang

dituju semakin baik peluang untuk memperoleh keuntungan. Berbeda

dengan kebanyakan outlet / butik pada umumnya yang letaknya berada di

tepi jalan atau ditempat-tempat yang ramai. Nandhut’s outlet justru

memilih lokasi yang berada ditengah-tengah lokasi pemukiman pasar

aktual. Hal ini disebabkan lokasi yang berada dekat dengan konsumen

 

  

65

diharapkan akan membawa suatu relationship yang baik, yang imbasnya

pada penjualan yang tinggi dengan laba yang maksimal.

c. Memiliki assesoris.

Tidak hanya baju yang ditawarkan, tapi juga assesoris dengan nuansa funy

dan formal dipajang dan disaji dengan harga yang pastinya terjangkau oleh

mahasiswa dan pelajar. Selain itu outlet ini juga menjual pakaian dalam

wanita dan stiker. Nandhut’s outlet memiliki assesoris dengan style yang

Up to date dan dengan harga yang miring karena Nandhut’s outlet

memproduksi sendiri assesoris yang di jual.

8. Penjualan, biaya, dan laba

Selama bulan Januari – April 2010 diperoleh total penjualan sebanyak

Rp.49.840.000 dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.28.086.400

sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp.20.303.600

66  

B. Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Januari – April 2010

1. Laporan Laba / Rugi Januari – April 2010

Tabel IV.1

Laporan Laba / Rugi Nandhut’s Outlet

Periode Januari – April 2010

Bulan Januari Februari Maret April Penjualan Rp.11.500.000 Rp.13.890.000 Rp.10.250.000 Rp.14.200.000 Penjualan bersih Rp.11.500.000 Rp.13.890.000 Rp.10.250.000 Rp.14.200.000 Persediaan awal Rp.6.750.000 Rp.6.100.000 Rp.5.200.000 Rp.5.250.000 Pembelian Rp.4.595.000 Rp.5.700.000 Rp.4.200.000 Rp.6.300.000 Tersedia dijual Rp.11.345.000 Rp.11.800.000 Rp.9.400.000 Rp.11.550.000 Persediaan akhir Rp.6.100.000 Rp.5.200.000 Rp.5.250.000 Rp.5.300.000 HPP Rp.5.245.000 Rp.6.600.000 Rp.4.150.000 Rp.6.250.000 Laba kotor Rp.6.255.000 Rp.7.290.000 Rp.6.100.000 Rp.7.950.000 Beban listrik Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Beban kontong plastik

Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000

Beban Iklan Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Beban pembelian Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Beban perlengkapan toko

Rp.100.000 Rp.200.000 Rp.200.000 Rp.200.000

Beban Peny peralatan toko

Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850 Rp.147.850

Beban lain-lain Rp.300.000 Rp.500.000 Rp.600.000 Rp.600.000 Laba bersih Rp.4.707.150 Rp.5.442.150 Rp.4.152.150 Rp.6.002.150

 

 

67 

2. Laporan Singkat Laba / Rugi Nandhut’s Outlet

TABEL IV.2

Laporan Singkat Laba / Rugi Nandhut’s Outlet

Periode Januari – April 2010

Bulan Januari Februari Maret April Total Penjualan Rp.11.500.000 Rp.13.890.000 Rp.10.250.000 Rp.14.200.000 Rp.49.840.000

Biaya Rp.6.142.850 Rp.7.547.850. Rp.6.147.850 Rp.6.247.850 Rp.28.086.400

Laba bersih Rp.4.707.150 Rp.5.442.150 Rp.4.152.150 Rp.6.002.150 Rp.20.303.600

 

  

68

Dengan melihat laba / rugi Nandhut’s outlet periode januari – april 2010,

dapat dikatakan bahwa Nandhut’s outlet mengalami peningkatan penjualan dari

bulan ke bulan. Hanya pada bulan maret Nandhut’s mengalami penurunan

penjualan, hal ini disebabkan karena pada pertengahan bulan maret sang pemilik

outlet mengalami hal yang tidak terduga, yaitu kecelakan yang menyebabkan

selama kurang lebih dua minggu harus beristirahat. Walaupun sang pemilik

beristirahat secara total selama kurang lebih dua minggu, namun pengoperasian

outlet tetap berjalan seperti biasa. Pemilik mempercayakan orang kepercayaannya

untuk pengoperasian outlet tersebut.

Lain tuan lain penghasilan, mungkin istilah ini bisa digunakan untuk

mengambar keadaan Nandut’s outlet pada bulan maret. Walaupun jual beli di

outlet tetap berjalan, namun tingkat penjualan yang diharapkan tidak sesuai

dengan harapan.

Setip usaha tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita kehendaki.

Karena musibah bisa datang kapan saja dan di mana saja. Pemilik outlet yang

berjiwa besarpun tak mengangap penurunan penjualan pada bulan maret sebagai

suatu hal yang terlalu bermasalah, karena pemilik yakin jika rejeki pasti tak

kemana-mana.

 

  69 

3. Laporan Neraca Januari – April 2010

Tabel IV.3

Laporan Neraca Nandhut’s Outlet

Periode Januari – April 2010

Bulan Januari Februari Maret April Total AKTIVA Akttiva Lancar Kas Rp.4.500.000 Rp.5.400.000 Rp.4.000.000 Rp. 5.950.000 Rp. 19.850.000 Persediaan barang dagang

Rp.6.100.000 Rp.5.200.000 Rp.5.250.000 Rp. 5.300.000 Rp. 21.850.000

Aktiva Tetap Peralatan toko Rp. 3.057.000 Rp.3.257.000 Rp.3.457.000 Rp.3.657.000 Rp. 13.428.000 Total Aktiva Rp. 13.657.000 Rp.13.857.000 Rp.12.707.000 Rp. 14.907.000 Rp. 15.128.000 PASIVA Modal sendiri Rp. 13.657.000 Rp.13.857.000 Rp.12.707.000 Rp. 14.907.000 Rp. 15.128.000 Total Pasiva Rp. 13.657.000 Rp.13.857.000 Rp.12/707.000 Rp. 14.907.000 Rp. 15.128.000

 

  

70

Dengan melihat agka-angka yang terdapat dalam neraca Nandhut’s

outlet periode Januari – April 2010, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa

kinerja keuangan outlet tersebut meningkat dari bulan ke bulan. Seperti yang

telah dijelaskan pada penjelasan laporan laba rugi periode Januari – April 2010,

bahwa hanya pada bulan maret terjadi penurunan penjualan, hal ini disebabkan

karena sang pemilik outlet mengalami kecelakan.

Penurunan penjualan, yang berimbas pada penurunan laba, hal ini

mengakibatkan dalam pencatatan neraca keuangan terjadi penurunan pada bulan

maret.

 

  

71

C. Proses dan Hasil Implementasi Program Pengembangan : Januari –

April 2010

1. Program Pemasaran

Program pemasaran yang dilakukan selama bulan Januari – April 2010

adalah :

a. Iklan :

1. Iklan melalui internet (Facebook dan Blog)

Iklan melalui internet yaitu pada situs facebook dan blog. Iklan ini mulai

dibuat akhir Januari 2010 dan cukup mendapat respon yang positif dari

para konsumen. Iklan melalui facebook dan blog ini sampai sekarang

masih berjalan, dan mungkin akan terus dijalankan dan dikembangakan.

Banyak konsumen yang memesan assesoris berupa kalung dan anting

melalui situs facebook, sedangkan bloger cukup mendapat simpati.

Indikator yang dicapai melaui situs facebook adalah penjualan meningkat

pada bulan Februari 2010 sebesar Rp. 13.890.000 dari bulan januari yaitu

sebesar Rp. 11.500.000, sedangkan pada bulan maret 2010 laba bersih

yang diperoleh yaitu sebesar Rp.4.152.150.000. Laba bersih sedikit

menurun pada bulan maret 2010 dikarenakan, pemilik Outlet mengalami

kecelakaan yang menyebabkan penerimaan atas pemesanan tersebut

dibatasi, karena sang pemilik outlet tidak dapat bekerja secara maksimal.

Namun pada bulan april 2010 laba bersih yang diperoleh kembali

meningkat yaitu sebesar Rp.6.002.150

 

  

72

1. Penjualan Khusus

a. Penjualan melalui jaringan

Pada awalnya program ini tidak tercantum dalam rencana implementasi

yang telah saya tuliskan dalam Bab III, tetapi seiring dengan berjalannya

waktu, program ini terlintas dibenak saya, dan saya menjalankan program

ini. Alasan mengapa saya menjalankan program ini adalah, karena

program ini ternyata cukup efektif dalam usaha peningkatan laba, dan saya

juga bermaksud mengganti program ini dengan program yang telah batal

saya implementasikan. Waktu pelaksanaan program ini adalah pada bulan

Februari 2010. Cara kerja program ini adalah mencari orang yang mau

menjualkan produk-produk Nandhut’s outlet secara bertingkat.

Maksudnya bertingkat di sini seperti cara kerja MLM, tetapi dalam hal ini

si pekerja tidak diwajibkan untuk membeli produk-produk Nandhut’s

outlet. Indikator keberhasilan dari program ini adalah, penjualan

meningkat yang imbasnya pada laba yang semakian bertambah banyak.

b. Penjualan door to door

Program penjualan door to door atau dari pintu ke pintu mulai

dilaksanakan pada bulan Februari 2010 dan mendapat respon yang cukup

baik dari para konsumen, hal ini terbukti dengan meningkatnya penjualan

pada bulan Februari.

c. Penjualan Kredit

Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan minat beli, dan untuk

aplikasi dilapangan program ini cukup sukses. Program ini dilaksanakan

 

  

73

mulai bulan Februari 2010. Banyak konsumen yang membeli produk-

produk Nandhut’s outlet dengan cara kredit. Indikator keberhasilan

program ini dapat dilihat dengan meningkatnya laba pada bulan Februari

2010.

2. Program Keuangan

Program keuangan yang dilakukan selama bulan Januari – April 2010 adalah :

1. Permodalan Kas

Proses pelaksanaan program rencana keungan dimulai pada akhir bulan

januari 2010. Pada tanggal 1 januari penulis tidak bisa melaksanakan

program yang telah direncanakan dikarenakan penulis sedang

melaksanakan kegiatan KKP di lokasi. Program – program yang telah

dilaksanakan mendatangkan keuntunngan yang berimbas pada

peningkatan laba pada bulan Januari, Februari, Maret, April. Sedangkan

pada bulan maret laba yang dicapai mengalami penurunan, dikarenakan

pemilik outlet mengalami kecelakaan yang menyebabkan pemilik tidak

dapat bekerja secara maksimal. Penambahan modal usaha dilakukan hanya

untuk program pemasaran denagn sub program : Iklan lewat facebook dan

penjualan door to door.

74 

BAB V

EVALUASI PENGEMBANGAN USAHA

A. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – April 2010 :

Rencana vs Aktual

Tabel V.1

Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – April 2010 :

Rencana vs Aktual

Indikator utama Rencana / Ramalan Aktual

1. Pasar aktual,

potensial, dan

sasaran

Pasar aktual = Mahasiswi

USD Mrican, siswi STM

pembangunan Mrican, para ibu

rumah tangga, wanita karier

dan para gadis yang

berdomisili diseputar area

Mrican dan Pringwulung.

Pasar potensial = semua

konsumen yang berada baik

di dalam maupun diluar

Pasar aktual =

Mahasiswa USD

Mrican, siswi STM

pembangunan Mrican,

para ibu rumah tangga,

wanita karier dan para

gadis yang berdomisili

diseputar area Mrican

dan Pringwulung, dan

konsumen yang berada

 

  

75

Yogyakarta Pasar sasaran =

pasar sasaran dari usaha

dagang ini adalah konsumen

nasional dan konsumen

internasional.

diluar area Yogyakarta

dan diluar area

Pringgodani Mrican

dan Pringwulung.

Pasar potensial =

semua konsumen yang

berada baik di dalam

maupun diluar

Yogyakarta

Pasar sasaran = pasar

sasaran dari usaha

dagang ini adalah

konsumen nasional.

2. Pola perilaku

pasar sasaran

. Menginginkan produk

yang stylis, Up to date

namun harganya tetap

terjangkau. Rata-rata

konsumen yang berbelanja

di Nandhut’s outlet

menginginkan produk

yang stylis tetapi tetap

dengan harga yang

. Menginginkan produk

yang stylis, Up to date,

namun harganya tetap

terjangkau. Rata-rata

konsumen yang

berbelanja di Nandhut’s

outlet menginginkan

produk yang stylis

tetapi tetap dengan

 

  

76

terjangkau. Tidak jarang

pula Nandhut’s outlet

mendapatkan masukan

berupa produk baru yang

diinginkan para konsumen.

. Memili

ki kemampuan dan

kemauan. Dikatakan

memiliki kemampuan,

karena para konsumen

tersebut rata-rata memiliki

daya beli yang dapat

diukur dengan melihat

intensitas berbelanja di

outlet. Para konsumen

tersebut tentunya memiliki

kebutuhan akan produk

yang diinginkan.

. Memiliki intensitas

pembelian yang berkala.

Rata-rata konsumen

memiliki intensitas

harga yang terjangkau.

Tidak jarang pula

Nandhut’s outlet

mendapatkan masukan

berupa produk baru

yang diinginkan para

konsumen.

2. Memiliki kemampuan

dan kemauan.

Dikatakan memiliki

kemampuan, karena

para konsumen tersebut

rata-rata memiliki daya

beli yang dapat diukur

dengan melihat

intensitas berbelanja di

outlet. Para konsumen

tersebut tentunya

memiliki kebutuhan

akan produk yang

diinginkan.

. Memiliki intensitas

 

  

77

pembelian yang berkala,

artinya seorang konsumen

bisa berbelanja di

Nandhut’s outlet 2 – 3 kali

dalam sebulan.

pembelian yang

berkala. Menurut

pengamatan saya

selama 4 bulan (

Januari – April 2010)

berada di Nandhut’s

outlet, rata-rata

konsumen memiliki

intensitas pembelian

yang berkala, artinya

seorang konsumen bisa

berbelanja di Nandhut’s

outlet 2 – 3 kali dalam

sebulan. Selain itu

Nandhut’s outlet juga

sudah mempunyai

beberapa pelanggan

yaitu outlet-outlet /

butik ( yang berada di

Yogyakarta maupun di

luar Yogyakarta) yang

selama 4 bulan terakhir

 

  

78

ini selalau melakukan

pembelian berkala

untuk produk assesoris.

4.

3. Analisis industri

dan persaingan

Terdapat banyak usaha

sejenis dengan produk

dagangan yang sama,

tetapi dalam hal ini

Nandhut’s outlet

mempunyai strategi

tersendiri dalam penjualan

dan dalam persaingan

dengan usaha dagang

sejenisnya.

Walupun terdapat

banyak pesaing yang

mempunyai dagangan

yang sama, tetapi

Nandhut’s outlet

mempunyai strategi

tersendiri dalam

menjajakan barbagai

dagangannya. Dan kini

Nandhut’s outlet sudah

mempunyai pelangan-

pelangan yang

memiliki intensitas

pembelian yang cukup

baik di outlet.

4. Produk yang

ditawarkan ke

pasar

Produk yang ditawarkan

Nandhut’s outlet adalah,

baju (kaos kemeja, hem &

Produk yang

ditawarkan otlet

Nandhut’s adalah, baju

 

  

79

dress),celana (panjang,

pendek, dalaman), tanktop,

baju terusan, gaun,

assesoris, jam tangan.

(kaos, kemeja, hem, &

dress), celana (panjang,

pendek, dalaman),

tanktop, baju terusan,

gaun, assesoris, jam

tangan.

5. Proses Produksi Dalam usaha ini Nandhut’s

outlet tidak memproduksi

barang dagangnya sendiri

melainkan menjual barang

dagangan yang telah dibeli

melalui suplier-suplier

tertentu.

Dalam usaha ini

Nandhut’s outlet tidak

memproduksi barang

dagangnya sendiri,

seperti baju, celana,

dan sebagian asesoris

melainkan menjual

barang dagangan yang

telah dibeli melalui

supplier-suplier

tertentu. Barang dagang

yang diproduksi sendiri

oleh Nandhut’s outlet

adalah asesoris berupa

kalung dan anting-

anting.

 

  

80

6. Proses Penjualan Proses penjualan /

distribusi yang dijalankan

oleh Nandhut’s outlet

adalah saluran distribusi

Nol-Tingkat (Direct

Marketing Channel) yaitu

saluran distribusi yang

langsung menjual produk

kepada konsumen ahkir

dengan cara membuka toko

di jalan Pringgodani 6

Mrican. Nandhut’s outlet

juga melakukan penjualan

dalam jumlah kecil, dan

penjualan melaluai internet.

Proses penjualan /

distribusi yang

dijalankan oleh

Nandhut’s outlet adalah

saluran distribusi Nol-

Tingkat (Direct

Marketing Channel)

yaitu saluran distribusi

yang langsung menjual

produk kepada

konsumen ahkir dengan

cara membuka toko di

jalan Pringgodani 6

Mrican. Outelet

Nandhut’s juga

melakukan penjualan

dalam jumlah kecil,

besar, dan penjualan

melalui internet.

7. K

etrampilan SDM

Sumber daya manusia

dalam usaha ini adalah

Sumber Daya Manusia

Ketrampilan Sumber

Daya Manusia yang

dibutuhkan menurut

 

  

81

yang memiliki

pengetahuan dan

ketrampilan dalam bidang

pemasaran baju, dimana

pemilik mampu melihat

pangsa pasar dan melihat

peluang pasar.

pengamatan saya

selama bulan Januari –

April 2010 adalah

Sumber Daya Manusia

manusia yang memiliki

pengetahuan dan

ketrampilan dalam

bidang pemasaran baju,

dimana pemilik mampu

melihat pangsa pasar

dan melihat peluang

pasar. Selain itu

pemilik juga memiliki

ketrampilan mendesain

kalung dan anting-

anting dengan berbagai

style.

8. Penjualan, biaya,

dan laba

Penjualan pada bulan

Januari sebesar =

Rp.9.600.000, sedangkan

biaya sebesar =

Penjualan pada bulan

Januari sebesar = Rp

11.500.000 sedangkan

biaya sebesar =

 

  

82

Rp.1.100.000

Laba yang diperoleh =

Rp.3.800.000

Penjualan pada bulan

Februari sebesar =

Rp.9.800.000

sedangkan biaya sebesar =

Rp.1.100.000

Laba yang diperoleh =

Rp.3.950.000

Penjualan pada bulan Maret

sebesar = Rp.10.000.000

sedangkan biaya sebesar =

Rp.1.100.000

Laba yang diperoleh =

Rp.4.050.000

Penjualan pada bulan April

sebesar = Rp.10.200.000

sedangkan biaya sebesar =

Rp.1.100.000, Laba yang

Rp.1.547.850.000,

Laba yang diperoleh =

Rp 4.700.000

Penjualan pada bulan

Februari sebesar =

Rp.13.890.000,

sedangkan biaya

sebesar =

Rp.1.847.850, Laba

yang diperoleh =

Rp.4.5.442.150

Penjualan pada bulan

Maret

ebesar =

Rp 10.250.000. sedangkan

biaya sebesar =

Rp.1.947.850, Laba yang

diperoleh = Rp.4.152.150

Penjualan pada bulan April

ebesar = Rp.

Rp.14.200.000

 

  

83

diperoleh = Rp.4.150.000 edangkan biaya sebesar =

Rp.1.947.850.000

Laba yang diperoleh =

Rp.6.002.150

1. Pasar Aktual, Potensial, dan Sasran

a. Pasar Aktual

Untuk pasar aktual Nandhut’s outlet antara rencana dan aktualisasi

terdapat perubahan yaitu, konsumen aktual yang semula direncanakan

hanya mahasiswa USD, siswi STM pembanganan, para ibu rumah

tangga, dan semua wanita yang berdomisili di area Mrican dan

Pringwulung, ternyata pada aktualisasinya mendapat penambahan

konsumen aktual yaitu, outlet / butik dan orang per oarng yang berada di

dalam maupun di luar area Yogyakarta. Penambahan konsumen aktual

ini sejak bulan januari. Outlet / butik dan orang per orang tersebut lebih

banyak memesan produk assesoris.

 

  

84

b. Pasar potensial

Antara rencana dan aktualisasi tidak terjadi perubahan. Pasar potensial

dari usaha ini adalah semua konsumen yang berada di dalam, maupun

diluar area Yogyakarta

c. Pasar sasaran

Pasar sasaran dalam rencana Nandhut’s outlet adalah konsumen nasional

dan konsumen internasional. Aktualisasi yang terjadi adalah, saat ini

Nandhut’s outlet telah merambah konsumen nasional yang terdapat di

beberapa daerah di luar daerah Yogyakarta.

2. Pola perilaku pasar sasaran

Pola perilaku pasar sasaran pada rencana dan akualisasinya tidak terdapat

perubahan. Konsumen tetap meninginkan produk yang stylis, Up to date,

namun harganya tetap terjangkau. Konsumen memiliki kemampuan dan

kemauan. Konsumen memiliki intensitas pembelian yang berkala di

Nandhut’s outlet.

3. Analisis industry dan persaingan

Untuk rencana dan aktualisasi pada analis industry dan persaingan, tidak

terdapat perubahan. Nandhut’s outlet tetap mempunyai strategi sendiri untuk

tetap eksis dan bertahan dalam bisnis ini. Strategi yang dilakukan adalah

strategi dengan harga yang lebih murah untuk setiap item, dibandingkan

dengan para pesaingnya.

 

  

85

4. Produk yang di tawarkan ke pasar

Antara rencana dan aktualisasi tidak terdapat perubahan. Nandhut’s outlet

tetap berkonsentrasi pada penjualan barang dagangan berupa : baju (kaos,

kemeja, hem, dan dress), celana (panjang & pendek), tanktop, assesoris, jam

tangan.

5. Proses produksi

Pada proses produksi terdapat sedikit perubahan antara rencana dan

aktualisasi, dimana pada aktualisasi Nandhut’s outlet memproduksi sebagian

assesoris berupa kalung dan anting-anting.

6. Proses Penjualan

Pada proses penjualan mengalami perubahan antara rencana dan aktualisasi

yaitu, kini Nandhut’s outlet telah melakukan penjualan dalam jumlah yang

besar untuk produk assesoris berupa kalung dan anting-anting

7. Ketrampilan SDM yang dimiliki

Atara rencana dan aktualisasi yang terjadi tidak mengalami perubahan. SDM

yang dimiliki adalah SDM yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan

dalam bidang pemasaran baju, dimana pemilik mampu melihat pangsa pasar

dan melihat peluang pasar. Selain itu pemilik juga memiliki kemampuan

yang baik dalam bidang administrasi dan pencatatan kedalam buku.

 

  

86

8. Penjualan, biaya, dan laba

Terdapat perubahan pada rencana dan aktualisasi yang terjadi di lapangan.

Perubahan yang terjadi mengacu pada perubahan peningkatan laba yang lebih

besar di bandingkan peningkatan laba yang semula di prediksi.

  87 

B. Evaluasi Kinerja Keuangan Januari – April 2010 : Rencana vs Aktual

1. Laporan Laba Rugi Januari – April 2010 :

Tabel V.2

Laporan Laba Rugi Januari – April 2010

Proyeksi vs Aktual

Proyeksi laporan laba rugi tidak sama dengan aktualisasi yang terjadi di lapangan, hal ini di karenakan meningkatnya penjualan terutama pada produk assesoris yang laris manis di pasraran.

Aspek Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 TOTAL Pro-

yaksi Aktual Pro-

yaksi Aktual Pro-

yaksi Aktual Pro-

yeksi Aktual Pro-

yeksi Aktual

Penjualan Rp.9.600.000 Rp.11.500.000 Rp.9.800.000 Rp.13.890.000 Rp.10.000.000 Rp.10.250.000 Rp.10.200.000 Rp.14.200.000 Rp.39.600.000 Rp.49.840.000 Biaya Rp.1.100.000 Rp.1.547.850 Rp.1.100.000 Rp.1.847.850 Rp.1.100.000 Rp.1.947.850 Rp.1.100.000 Rp.1.947.850 Rp.4.400.000 Rp.7.291.400 Laba bersih

Rp.3.800.000 Rp.4.707.150 Rp.3.950.000 Rp.5.442.150. Rp.4.050.000 Rp.4.152.150 Rp.4.150.000 Rp.6.002.150 Rp.15.950.000 Rp.20.303.600

  88 

2. Laporan Neraca Januari – April 2010 :

Tabel V.3

Laporan Neraca Januari – April 2010

Proyeksi vs Aktual

Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Total Aspek Pro-

yeksi Aktual Pro-

yeksi Aktual Pro-

yeksi Aktual Pro-

yeksi Aktual Pro-

yeksi Aktual

AKTIVA Aktiva Lancar

Kas Rp.3.800.000 Rp.4.500.000 Rp.3.950.000 Rp.5.400.000 Rp.4.050.000 Rp.4.000.000 Rp.4.150.000 Rp.5.950.000 Rp.15.950.000 Rp.19.850.000 Persediaan barang dagang

Rp.4.150.000 Rp.6.100.000 Rp.4.100.000 Rp.5.200.000 Rp.4.050.000 Rp.5.250.000 Rp.4.000.000 Rp.5.300.000 Rp.12.154.150 Rp.21.850.000

Aktiva tetap

Peralatan toko

Rp.3.707.000 Rp.3.057.000 Rp.3.807.000 Rp.3.257.000 Rp.3.907.000 Rp.3.457.000 Rp.4.007.000 Rp.3.657.000 Rp.15.428.000 Rp.13.428.000

Total Aktiva

Rp.11.657.000 Rp.13.657.000 Rp.11.857.000 Rp.13.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.707.000 Rp.12.157.000 Rp.14.907.000 Rp.48.371.000 Rp.55.128.000

Pasiva Modal sendiri

Rp.11.657.000 Rp.13.657.000 Rp.11.857.000 Rp.13.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.707.000 Rp.12.157.000 Rp.14.907.000 Rp.48.371.000 Rp.55.128.000

Total pasiva

Rp.11.657.000 Rp.13.657.000 Rp.11.857.000 Rp.13.857.000 Rp.12.700.000 Rp.12.707.000 Rp.12.157.000 Rp.14.907.000 Rp.48.371.000 Rp.55.128.000

 

  

89

C. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Januari – April 2010 :

Rencana vs Aktual

Tabel V.4

Implementasi Pengembangan Usaha Januari – April 2010 : Rencana vs

Aktual

Program

Pengembangan

Rencana Aktual

Pemasaran Promosi akan

dilakukan pada bulan

Januari – April,

dengan cara membuat

iklan di KR dan

Harian Jogja,

memasang iklan lewat

internet (situs

facebook dan blog),

membuat brosur,

penjualan door to

door, potongan harga

dan penjualan kredit.

Biaya yang

Promosi sudah

dilakukan pada bulan

Januari – April,

dengan cara

memasang iklan lewat

situs jejaringan

facebook, penjualan

melalui jaringan,

penjualan door to

door, dan penjualan

secara kredit. Biaya

yang dibutuhkan

sebesar Rp.200.000.

(indikator

 

  

90

dibutuhkan sebesar

Rp.2.110.000

keberhasilan program

ini dapat dilihat

dengan meningkatnya

laba pada bulan

Januari – April 2010).

Opersi Rencana Operasi akan

dilakukan selama

tahun 2010, dengan

cara membuka cabang

baru di daerah

wonosari. Biaya yang

dibutuhkan adalah

sebesar Rp.30.000.000

Operasi ini belum

dilakukan karena

terbatasnya dana yang

dimiliki serta

memerlukan waktu

yang cukup matang.

Keuangan Rencana keuangan

akan dilakukan pada

bulan Januari – April

2010, dengan cara

pencapaian laba yang

maksimal.

Rencana keuangan

dilakukan pada bulan

Januari-April 2010,

pencapaian laba tidak

sesuai dengan

proyeksi yang

dilakukan.

 

  

91

Alasan Rencana Program vs Aktualisasi program tidak sama :

1. Program pemasaran :

Iklan disurat kabar pada kenyataannya tidak dilaksanakan, hal ini

dikarenakan konsumen pasar potensial kurang membaca iklan lewat surat

kabar. Untuk itu program lain yang dilakukan untuk mengganti program

yang tidak terlaksana tersebut adalah dengan melakukan penjualan

melalaui jaringan. Sedangkan pengiklanan melalui situs jejaringan

Facebook tetap dijalankan, dan menjadi salah cara pengiklanan yang

cukup mendapat respon positif dari para konsumen. Selain itu program

door to door dan penjualan secara kredit tetap dijalankan, Karena

kebanyakan konsumen senang akan penjualan secara kredit.

2. Program Operasi

Dalam rencana opersi dicantumkan perluasan area pemasaran, yaitu

dengan membuka cabang baru di daerah wonosari, tapi dalam

aktualisasinya program ini belum dijalankan karena dana yang ada belum

memadai untuk terlaksananya program ini.

3. Program Keuangan

Dalam rencana program keuangan dicantumkan peningkatan laba yaitu

sebesar Rp.4.150.000 pada bulan April 2010, namun dalam aktualisasinya,

laba yang didapatkan sampai dengan bulan April 2010 adalah sebesar

Rp.6.002.150. Peningkatan laba ini disebabkan oleh peningkatan

penjualan pada produk asesoris.

 

  

92

D. Hambatan – Hambatan Dalam Pengembangan Usaha dan Cara

Mengatasinya.

1. Dari bulan ke bulan :

a. Bulan Januari 2010

Minggu pertama dan kedua bulan Januari penulis tidak dapat membantu

pemasaran dan proses produksi dikarenakan mengikuti kegiatan KKP

Cara mengatasinya:

Pada minggu ketiga tanggal 20 Januari, saya membantu pemasaran lewat situs

facebook.

b. Bulan February 2010

Pengiklanan di Koran batal dilakukan dikarenakan, para konsumen jarang

membaca Koran, dan pemilik merasa untuk saat ini pengiklanan di Koran

dirasa kurang efektif.

Cara mengatasi :

Mengganti program pengiklanan di Koran degan program penjualan bertingkat.

c. Bulan Maret

Sulit menagih utang pada teman-teman yang melakukan pembelian dengan

cara kredit.

Cara mengatasinya :

Sabar, dan terus berkomunikasi dengan mereka.

 

  

93

2. Secara umum:

a. Kurangnya pengetahuan mengenai pembuatan laporan laba / rugi, neraca, dan

cash flow. Karena kurangnya pengetahuan tersebut maka dalam penyusunan

laporan laba / rugi menjadi sangat lama, karena harus belajar lagi dari awal.

Untuk mengatasi hal tersebut saya, tidak ragu dan malu untuk bertanya

kepada adik-adik akuntasi semester 2 dan 4, yang mana dalam semester yang

sedang berjalan mereka sedang mempelajarinya. Saya juga benyak bertanya

dan mempelajari lagi buku-buku akuntansi mengenai laporan laba / rugi,

neraca, dan cash flow.

b. Kurangnya referensi yang bisa dijadikan acuan atau pedoman dalam

penyusunan Laporan Akhir ini.

Karena kurangnya referensi mengenai pembuatan laporan pengembangan

usaha ini maka dalam penyusunannyapun saya sering kali di hadapkan pada

kekeliruan-kekeliruan yang mengakibatkan laporan saya tidak maksimal pada

awalnya. Untuk mengatasi hal tersebut, konsultasi kepada dosen

pembimbing dan kerja sama dengan teman-teman yang juga mengambil

pengembangan usaha ini merupakan cara yang dapat membantu saya.

c. Sprit Feels yang terkadang mulai menurun kadarnya, dan susah untuk

mendapat Feels yang baik dan bagus untuk bisa mengerjakan tugas akhir ini

dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk mengatasi sprit feels saya yang

kadang mulai menurun kadarnya tersebut, saya biasanya menonton film yang

bisa meningkatkan kadar spirit feels saya lagi. Disamping itu saya juga rajin

berkomunikasi dengan Tuhan.

 

  

94

E. Refleksi

Awal mula saya mengambil keputusan untuk mengambil konsentrasi

pada pembuatan Proposal Bisnis Plan, yang nantinya akan menuntut saya

dalam tahap selanjutnya yaitu Laporan Pengembangan Usaha, saya

mengalami dilema yang cukup menguras tenaga saya untuk berpikir. Ada

beberpaa teman dan dosen yang menyarankan saya tidak mengabil

konsentrasi tugas akhir berupa Laporan Pengembangan Usaha, tetapi ada juga

teman, sahabat dan dosen yang mendukung saya untuk mengambil tugas akhir

tersebut. Dalam situasi seperti ini saya sungguh-sunggh dilema akan nasib

saya kedepannya.

Cita-cita saya setelah lulus nanti selain bekerja dilembaga baik

pemerintah maupun swasta, saya juga ingin sekali membuka suatu usaha yang

dapat saya jalankan menurut kebijakan saya sendiri. Untuk bekerja di lembaga

pemerintahan maupun swasta banyak yang mengatakan S1 lima tahun

kedepan akan “sejajar” dengan SMA, maksudnya sejajar disni mengenai

kuantitas dalam mencari pekerjaan (bukan sejajar dalam hal kualitas). Hal ini

membuat saya berpikir lagi, untuk melanjutkan pendidikan ke S2 kelak, dan

untuk bisa sampai ke strata dua (S2), saya harus melalui strata satu (S1)

dengan tugas akhir berupa skripsi. Hal ini membuat saya dilema karena

sebenarnya saya ingin sekali mengambil tugas akhir berupa Laporan

Pengembangan Usaha, tetapi jika saya mengambil Tugas Akhir berupa

Pengembangan Usaha, berarti saya tidak akan bisa mengambill strata dua,

itulah pikiran saya waktu itu. Untuk mengatasi semua dilema yang saya

 

  

95

rasakan, akhirnya saya pun berkonsultasi dengan beberapa dosen yang saya

sungguh mau berterimakasih atas saran-saran mereka, karena pada akhirnya

saya pun memutuskan untuk mengambil tugas akhir berupa Laporan

Pengembangan Usaha yang diawali dengan pembuatan Proposal Bisnis Plan,

karena ternyata tugas akhir dengan Lopran Pengembangan Usaha pun bisa

melanjutkan kejenjang strata dua. Diawal saya mengambil proposal bisnis

plan, saya begitu bersemangat, semangat saya seperti semangat pejuang-

pejuang kita ketika melawan penjajah dulu. Semangat dan impian merupakan

hal yang indah dan merupakan feels yang sangat luar biasa merasuki jiwa kita.

Saking semangatnya saya menjual dagangan, dan saking berangan-angannya

saya menyusun rencana bisnis saya sendiri ketika lulus nanti, disitulah saya

mulai mengabaikan tugas utama saya, yaitu menyusun Proposal Bisnis Plan.

Pada akhirnya deadline pengumpulan proposal pun mulai menampakan

batang hidungnya, dan saya menjadi keteteran ketika meyusun Proposal

Bisnis Plan dalam kurun waktu yang singkat (tapi bukan SKS alias Sistem

kebut semelam). Akhirnya saya menjadi mahasiswa terakhir yang

menggumpulkan Proposal Bisnis Plan.

Setelah menyusun Porposal Bisnis Plan saya pun mulai melanjutkan

penyususnan Laporan Pemgembangan Usaha. Selama membuat tugas akhir

ini banyak suka duka yang saya alami, dan tak sedikit pula pelajaran yang

saya petik. Suka yang saya alami adalah mendapat pengetahuan secara

langsung dengan dipercayakan untuk menjalankan bisnis orang lain (walau

tidak 100% saya yang menjalankan). Saya juga mendapatkan pengalaman

 

  

96

baru yaitu dengan berjualan secara door to door dari kos yang satu ke kos

yang lainnya. Senang rasanya bila dagangan yang kita jual laris manis.

Merasakan mendapat penghasilan dari keringat sendiri, sungguh sangat

berharga. Ada suka tentunya ada duka, itulah hidup, seperti halnya dalam

mengerjakan tugas akhir ini saya seringkali mengabaikan waktu luang yang

saya miliki, akibatnya bila deadline tugas telah tiba saya sering tidak

mengerjakannya dengan maksimal, disamping itu efek sistem kebut bagi

tubuh saya adalah lemas, letih, lesu dan lunglai akibatnya mudah terserang

penyakit, dan kurang berkonsentrasi serta kurangnya berpikir secara

maksimal. Dalam mengerjakan tugas ini saya sering kali mendapat kesulitan

dalam membuat laporan laba / rugi dan menghitung, tetapi disamping itu saya

bersyukur bisa mengambil tugas akhir Bisnis Plan ini, walau banyak yang

meragukan akan kualitasnya dan kelanjutan studinya (S2), tapi saya yakin

semua yang baik berawal dari diri kita sendiri, kalau diri kita mengatakan kita

bisa menang maka itu akan terjadi dan kita bisa menang.

Bisnis plan mengajarkan saya banyak hal, terutama di dunia usaha,

bahwa apa yang kita prediksikan tidak akan selalau sama seperti apa yang

kita harapkan, maka sangat tepat pepatah yang mengatakan sedia payung

sebelum hujan atau istilah keuangan yang mengatakan jangan menaruh semua

telurmu dalam satu keranjang. Pepatah ini mau mengajarkan kepada kita

bahwa kita harus menyiapkan segala sesuatu sebagai cadangan, bila rencana

A gagal maka kita dapat beralih kerencana B, atau bila kita terkena musibah

 

  

97

kita sudah tau apa yang harus kita lakukan, sehingga roda bisnis akan terus

berjalan dan berputar.

Banyak persaingan di dunia bisnis, bila kita kurang cermat dan kreatif

maka kita akan kalah bersaing dengan para pesaing kita. Dalam dunia bisnis

dituntut persaingan yang sehat, tetapi pada kenyataannya banyak praktek-

praktek tak sehat yang digunakan oleh para usahawan untuk bersaing dengan

para pesaingnya. Cara yang tidak sehat akan mendatangkan dampak yang

kurang sehat juga bagi kelanjurtan suatu bisnis, tetapi jika cara-cara

persaingan yang digunakan sesuai prosedur dan masuk dalam kategori

persaiangan yanga sehat, maka bukan mustahil akan menuai hasil yang baik

pula.

Nandhut’s outlet adalah salah satu outlet yang masuk dalamam jajaran

persaingan bisnis yang sehat. Ide-ide yang dikeluarkan oleh sang pemilik

kreatif, dan persaingan yang dilakukan pun sesuai dengan kategori persaingan

secara sehat. Selama membantu di Nandhut’s outlet saya mendapat banyak

pengalaman dan pengetahuan baru. Saya mendapat pengalaman baru yaitu

bagaiman cara megahadapai konsumen yang mengetahui trik menawar harga

dengan baik, dan bagaimana merayu konsumen agar mau membeli dagangan

kita. Saya juga mendapat pengalaman bagaimana menagih utang kepada

konsumen denagn baik, agar konsumen tersebut tidak tersinggung dan tidak

berahli ke produk para pesaing.

Akhir kata keyakinan dan ketekunan adalah dua hal yang berbeda

tetapi mempunyai satu misi yang sama yaitu mengapai impian kita.

98 

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut saya usaha ini mempunyai prospek yang bagus untuk dilanjutkan

dan dikembangakan. Dilihat dari laba yang dihasilkan dari bulan ke bulan

terus meningkat melebihi prediksi yang telah dilakukan. Pemasaran yang

sudah mulai merambah konsumen diluar area Yogyakarta, ditambah

konsumen yang mulai menjadi pelanggan setia merupakan faktor yang

penting untuk terus mempertahankan usaha ini. Cara-cara penjualan yang

selama ini sudah dijalankan dipertahankan dan ditingkatkan. Ide-ide kreatif

dari pemilik tetap dikeluarkan dan dikembangkan.

B. Saran

Untuk lebih mengembangkan usaha penjualan baju, celana dan assesoris di

Nandhut’s outlet saran saya untuk pemilik adalah menambah karyawan,

karena outlet ini menurut saya mulai berkembang dan mulai merambah

konsumen diluar kota Yogyakarta, untuk itu bantuan tenaga kerja sangat

dibutuhkan untuk membantu segala aktivitas yang terjadi di dalam outlet.

 

99  

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran edisi 12, jilid 1 dan

2 Indeks, Jakarta, 2007.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran edisi 11, jilid 2, Indeks, 2005.

Umar, Husein, Studi Kelayakan Bisnis, edisi 5, Gramedia, Jakarta, 2005.

Wahyudi, Ilham dan Winwin Yadianti, Pengantar Akuntansi, Kencana Prenada

Media group, Jakarta, 2006.

Lantum, Alex Kahu, Handout Manajemen Operasi, Fakultas Ekonomi  USD,

Yogyakarta, 2006. 

Hansen R. Don dan Mowen M.Maryanne, Akuntansi Manajemen edisi tujuh,

Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Firdaus Yoga, dkk, Pelajaran Akuntansi Untuk SMU julid 2, Erlangga, Ciracas,

Jakarta, 2003

http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/market-leader.html

http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/market-follower.html

http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/market-challanger.html

 

  

100  

LAMPIRAN

  

Gambar L.1

Nandhut’s outlet pertamakali beroperasi

  

Gambar L.2

Baju dan celana yang terdapat di Nandhut’s outlet

  

Gamabar L.3

Kemeja dan Hem yang terdapat di Nandhut’s outlet

  

Gambar L.4

Underware yang terdapat di Nandhut’s outlet

  

Gambar L.5

Baju kaos dan assesoris yang terdapat di Nandhut’s outlet

  

Gambar L.6

Stiker yang terdapat di Nandhut’s outlet

  

  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PEMILIK

Nama Pemilik : Yunita Rosalia

Umur : 26 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Lahir : Sukabumi 26 juni 1984

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Kawin

Pekerjaan : Dosen Universitas Sanata Dharma

Agama : katolik

Alamat Rumah : Jl. Arimbi No. 5 mrican, Sleman Yogyakarta

Pendidikan :

Tamatan TK Baros tahun 1990

Tamatan SD baros tahun 1996

Tamatan SMP Mardi yuana sukabumi 1998

Tamatan SMA Bruderan, Purworejo tahun 2002

Tamatan Universitas Sanata Dharma 2006 (Pendidikan Akuntansi)