Download - ALKES PPT
![Page 1: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/1.jpg)
OPERASI USUS BUNTU (APENDIKTOMI)
Operasi Sedang
Kelompok III
Dyah Putri Ayu Dinastyar
Liska
Iin Suhesti
Fretty Eka Novia
Erna Yafniwati
![Page 2: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/2.jpg)
PENGERTIAN APENDISIS
Apendisitis adalah kondisi dimana terjadi infeksi pada umbai apendiks (peradangan pada apendiks vermiformis) dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan.
![Page 3: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/3.jpg)
ANATOMI DAN FISIOLOGI
a. Anatomi Appendix
Appendix merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (4 inci), lebar 0,3 - 0,7 cm dan isi 0,1 cc melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal.
![Page 4: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/4.jpg)
Fisiologi Apendisitis
Appendix menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu normalnya dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. Lendir dalam apendiks bersifat basa mengandung amilase dan musin.
![Page 5: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/5.jpg)
FAKTOR YANG MEMPERMUDAH TERJADINYA RADANG APENDIKS:
1. Faktor sumbatan2. Faktor Bakteri3. Kecenderungan familiar4. Faktor ras dan diet5. Faktor infeksi saluran pernapasan
![Page 6: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/6.jpg)
PATOFISIOLOGI
Akibat terlipat atau tersumbat kemungkinan oleh benda asing, apendiks terinflamasi dan mengalami edema. Proses inflamasi tersebut menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna, meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan nyeri abdomen atas, dalam beberapa jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pus. Appendiks mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangren) karena sudah tak mendapatkan makanan lagi. Pembusukan usus buntu ini menghasilkan cairan bernanah, apabila tidak segera ditangani maka akibatnya usus buntu akan pecah (perforasi/robek) dan nanah tersebut yang berisi bakteri menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas, yaitu infeksi dinding rongga perut (Peritonitis).
![Page 7: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/7.jpg)
MANIFESTASI KLINIK
Gejala utama terjadinya apendisitis adalah adanya nyeri perut. Nyeri perut yang klasik pada apendisitis adalah nyeri yang dimulai dari ulu hati, lalu setelah 4-6 jam akan dirasakan berpindah ke daerah perut kanan bawah (sesuai lokasi apendiks). Namun pada beberapa keadaan tertentu (bentuk apendiks yang lainnya), nyeri dapat dirasakan di daerah lain (sesuai posisi apendiks). Ujung apendiks yang panjang dapat berada pada daerah perut kiri bawah, punggung, atau di bawah pusar.
![Page 8: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/8.jpg)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium: terdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan test protein reaktif (CRP
Radiologi: terdiri dari pemeriksaan ultrasonografi dan CT-scan.
![Page 9: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/9.jpg)
OPRASI
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya menggunakan sayatan. Setelah bagian yang ditangani ditampilkan, dilakukan tindakan perbaikan yang di akhiri dengan penutupan dan penjahitan luka.
![Page 10: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/10.jpg)
Tahap-tahap Pembedahan :1) Tahap pra bedah (pre opersi)2) Tahap pembedahan (intra operasi)3) Tahap pasca bedah (post operasi)
Operasi sedang (Operasi yang tidak terlalu sulit dan tidak butuh waktu lama dalam mengerjakanya). Operasi sedang, seperti operasi Appendiktomi ( memotong usus buntu). Jenis operasi tersebut, merupakan operasi yang dianggap mudah dan tidak butuh waktu lama dalam mengerjakan, biasanya 30 - 60 menit bisa selesai
![Page 11: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/11.jpg)
PENATALAKSANAAN APENDIKSITIS MENURUR MANSJOER, 2000 :
1. Sebelum operasi Pemasangan sonde lambung untuk dekompresi. Pemasangan kateter untuk control produksi urin. Rehidrasi Antibiotic dengan spectrum luas, dosis tinggi dan
diberikan secara intravena. Obat-obatan penurun panas, phenergan sebagai
anti menggigil, largaktil untuk membuka pembuluh – pembuluh darah perifer diberikan setelah rehidrasi tercapai.
Bila demam, harus diturunkan sebelum diberi anestesi.
![Page 12: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/12.jpg)
2. oprasi
Apendiktomi. Apendiks dibuang, jika apendiks mengalami
perforasi bebas,maka abdomen dicuci dengan garam fisiologis dan antibiotika.
Abses apendiks diobati dengan antibiotika IV,massanya mungkin mengecil,atau abses mungkin memerlukan drainase dalam jangka waktu beberapa hari.
Apendiktomi dilakukan bila abses dilakukan operasi elektif sesudah 6 minggu sampai 3 bulan.
![Page 13: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/13.jpg)
3. Pasca operasi
Observasi TTV.Angkat sonde lambung bila pasien telah
sadar sehingga aspirasi cairan lambung dapat dicegah.
Baringkan pasien dalam posisi semi fowler.Pasien dikatakan baik bila dalam 12 jam
tidak terjadi gangguan, selama pasien dipuasakan.
Bila tindakan operasilebih besar, misalnya pada perforasi, puasa dilanjutkan sampai fungsi usus kembali normal.
![Page 14: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/14.jpg)
Berikan minum mulai 15ml/jam selama 4-5 jam lalu naikan menjadi 30 ml/jam. Keesokan harinya berikan makanan sari dan hari berikutnya diberikan makanan lunak.
Satu hari pasca operasi pasien dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur selama 2×30 menit.
Pada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk di luar kamar.
Hari ke-7 jahitan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan pulang.
![Page 15: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/15.jpg)
PENGERTIAN STERIL
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat atau bahan dari segala macam bentuk kehidupan terutama mikroba. Steril artinya bebas dari segala mikroba baik pathogen maupun tidak.
Sebaiknya merebus / mengukus alat untuk DTT (Disinfeksi Tingkat Tinggi) sekurang-kurangnya 20 menit.
![Page 16: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/16.jpg)
PENATALAKSANAAN STERILISASI Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara rebus Mensterikan Peralatan kesehatan dengan cara
merebus didalam air sampai mendidih (1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya Peralatan kesehatan dari logam, kaca dan karet.
Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara stoom Mensterikan Peralatan kesehatan dengan uap panas
didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara panas kering
![Page 17: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/17.jpg)
Mensterikan Peralatan kesehatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya Peralatan kesehatan logam yang tajam, Peralatan kesehatan dari kaca dan obat tertentu.
Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan Peralatan kesehatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk Peralatan kesehatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
![Page 18: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/18.jpg)
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM OPERASI APPENDIXTOMIDAN FUNGSINYA, DIANTARANYA:
1. Wondhaak
Untuk menarik tepi luka agarlapangan operasi menjadi lebihluas dan memadai tetapikerusakan jaringan sangatminim.
![Page 19: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/19.jpg)
2. Doek Klem (Towel Forceps
Untuk menjepit kain operasi
3. Pincet Chirurgie
Untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
![Page 20: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/20.jpg)
4.Pincet Ariatom
Untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak
5. Hand vat mes(Knifehandle)
Sebagai pegangan pisau
![Page 21: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/21.jpg)
6. Arteri Klem Van Pean Lurus
Untuk hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak
7. Arteri Klem Van Pean Bengkok (Chorn Kiern)
Untuk hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak
![Page 22: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/22.jpg)
8. Arteri klem Van Kocher
Untuk menjepit jaringan
9. Gunting Benang (Ligature Scissors)
Untuk memotong benang operasi, merapikan luka
![Page 23: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/23.jpg)
10. Gunting Metzembaun
Untuk membuka jaringan, membebaskan tumor kecil dari jaringan sekitarnya, untuk eksplorasi, merapikan luka
11. Nald Voerder
Untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai penyimpul benang.
![Page 24: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/24.jpg)
12. Klem Babcock
Untuk menjepit tumor yang besar dan rapuh
13. Langenbeck
Untuk mengait lokasi sayatan agar terbuka lebar sehingga operator/ahli bedah mudah mengangkat suatu jaringan yang akan dibuang
![Page 25: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/25.jpg)
14. Baju Operasi
Untuk melindungi bagian tubuh luar agar terhindar dari kontaminasi darah
atau bakteri.
![Page 26: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/26.jpg)
14. Handschoen
Untuk menutupi permukaan tangan agar tetap bersih dari kontaminasi bakteri sewaktu operasi
15. Gunting Verban ( Scissors Bandage)
Untuk menggunting plester atau pembalut.
![Page 27: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/27.jpg)
16. masker
Untuk menutupi muka agar tidak terkontaminasi.
17. Topi Operasi
Untuk menutupi daerah kepala agar tidak terkontaminasi
![Page 28: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/28.jpg)
18. Bisturi no. 10 atau 23
Untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat.
19. Korentang
Untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, handscoen (sarung tangan) , jas operasi, doek, dan laken steril.
![Page 29: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/29.jpg)
20. Benang Silk (non-absorbable)
Untuk menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (terutama arteri besar), sebagai teugel (kendali).
21. Benang Polyglycolic (absorbable)
Untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat pula dipergunakan untuk menjahit kulit terutama untuk daerah longgar (perut,wajah) yang tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil.
![Page 30: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/30.jpg)
22. Pus Basin
Untuk menampung nanah, bekas kapas, atau luka.
![Page 31: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/31.jpg)
ALAT-ALAT NON STERIL
1. Plester
Untuk menutupi luka, merekatkan .
![Page 32: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/32.jpg)
2. Mesin Suction
Untuk mengeluarkan cairan kotor yang berada pada tubuh
![Page 33: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/33.jpg)
3. Lampu Operasi
Untuk menerangi pada proses operasi.
![Page 34: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/34.jpg)
4. Meja Operasi
Tempat dimana pasien sedang dioperasi.
![Page 35: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/35.jpg)
5. Meja Mayo
Untuk menaruh alat-alat yang akan digunakan pada saat operasi sedang berjalan.
![Page 36: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/36.jpg)
6. Standar Infus
Untuk menyangga kantong infus agar dapat tetap mengalir.
![Page 37: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/37.jpg)
7. Kassa Steril
Untuk menutupi luka agar terhindar dari kontaminasi.
![Page 38: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/38.jpg)
PENATALAKSANAAN STERILISASI ALAT
a. Pemeliharaan Alat-Alat Logam Persiapan : Peralatan yang akan dibersihkan. Tempat pencucuian dengan air yang mengilir
atau baskom berisi air bersih. Sabun cuci. Sikat halus. Bengkok (nierbekken). Lap kering. Larutan desinfektan. Kain kasa. Stalisator dalam keadaan siap pakai.
![Page 39: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/39.jpg)
Pelaksanaan : Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air
(sebaiknya dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-kurangnya 24 jam.
Peralatan disabuni satu per satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai mendidih. Setelah air mendidih sekurang-kurangnya 15 menit baru diangkat.
Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril ketempat penyimpanan yang steril.
Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula
![Page 40: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/40.jpg)
Perhatian :Khusus peralatan logam yang tajam
(misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus dibungkus dulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam sterilisator, setelah air mendidih dan ditunggu antara 3-5 menit baru diangkat.
![Page 41: ALKES PPT](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022033013/55cf9a7a550346d033a1e873/html5/thumbnails/41.jpg)
Terima kasih……..