Download - Agama Dan Hadis Sbg Ajaran Islam
-
8/16/2019 Agama Dan Hadis Sbg Ajaran Islam
1/3
Al-quran dan Hadis Sebagai Sumber Ajaran
Islam
Disusun Oleh :
Mona Aprimila
Universitas Islam Negeri Ar-raniry
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2014
-
8/16/2019 Agama Dan Hadis Sbg Ajaran Islam
2/3
Al-quran dan hadis sebagai sumber ajaran Islam
Al-quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui
malaikat jibril dengan menggunakan bahasa arab sebagai pedoman hidup bagi manusia. Al-quran
adalah sumber utama ajaran islam. Al-quran diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari secara
bertahap dengan adanya kejadian-kejadian pada masa nabi Muhammad. Al-quran diturunkan
melalui beberapa cara misalnya, melalui bisikan, mimpi, gemerincing lonceng, dan melalui
malaikat jibril. Al-quran terdiri dari 6666 ayat 114 surah dan 30 juz. Surat yang pertama kali
turun adalah surah Al-‘alaq ayat 1-5 di gua hira dan ayat yang terakhir turun adalah surah Al-
baqarah ayat 281.
Pembagian surah dalam Al-quran ada dua yaitu surah makkiyah dan madaniyah. Surah
makkiyah adalah surah yang turuh pada saat nabi Muhammad di Mekkah. Dan surah madaniyahadalah surah yang turun saat nabi hijrah ke madinah. Ada juga ayat makkiyah dan madaniyah.
Ciri-ciri ayat makkiyah surahnya pendek-pendek, tegas, tidak mengandung bujuk rayu, didahului
dengan kata ya ayyuhannas, bercerita tentang kisah-kisah umat terdahulu, masalah keimanan,
budi pekerti, ancaman, dan pahala. Ciri-ciri ayat madaniyah surahnya panjang-panjang, didahului
dengan kata ya ayyuhalladzina amanu, menjelaskan tentang hukum-hukum syariat, lembut,
penuh sanjungan. Ayat makkiyah juga terdapat dalam surah madaniyah, ini disebut madaniyah
fiiha makiyah, dan makkiyah fiiha madaniyah adalah surah makkiyah yang didalamnya terdapat
ayat madaniyah.
Setiap ayat Al-quran yang turun dihafalkan oleh nabi dan para sahabat. Nabi juga
menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menulisnya agar mudah dihafal. Pada masa Nabi ayat-ayat Al-
quran ditulis di pelepah kurma, batu dan tulang. Setelah Nabi Muhammad wafat, banyak orang
yang kembali menjadi kafir dan Abu Bakar mengirim pasukan untuk berperang. Perang itu
disebut perang Yamamah. Dalam perang Yamamah banyak hafiz-hafiz yang gugur, dan Abu
Bakar khawatir jika Al-quran akan punah karena hafiz banyak yang gugur. Kemudian Umar bin
Khattab mengusulkan untuk membukukan Al-quran yang disebut mushaf (lembaran-lembaran).
Abu Bakar menyerahkan urusan penulisan Al-quran kepada Zaid bin Tsabit. Kemudian mushaf
tersebut disimpan dirumah Abu Bakar sampai beliau wafat. Pada masa Ustman bin Affan
terjadilah perbedaan qira’ah dari tiap-tiap suku. Kemudian Ustman memerintahkan kepada Zaid
bin Tsabit untuk mengambil mushaf yang ada dirumah Hafsah dan menyeragamkan bacaan
-
8/16/2019 Agama Dan Hadis Sbg Ajaran Islam
3/3
dengan satu dialek, yaitu dialek qurays. Dan mushaf yang asli dikembalikan kepada Hafsah, dan
yang diperbarui itu diperbanyak menjadi 5 mushaf yang kemudian dikirim ke Mekkah, Kuffah,
Basrah dan Suriah, yang satunya lagi disimpan dirumah Ustman. Setelah adanya Al-quran,
muncullah ilmu-ilmu untuk mempelajari Al-quran, yaitu ilmu tafsir untuk mempelajari
kandungan isi Al-quran, ilmu Asbabun nuzul yaitu penyebab turunnya tiap-tiap ayat Al-quran,
ilmu tajwid untuk mempelajari cara bacadan hukum bacaan dalam al-quran, ilmu qira’ah untuk
mengetahui cara melafalkan bunyi huruf.
Hadist adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik berupa perbuatan, perkataan,
taqrir maupun sifat. Hadist adalah sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-quran. Fungsi
hadist adalah untuk memperjelas Al-quran. Misalnya ayat Al-quran tentang perintah mendirikan
shalat, namun dalam Al-quran tidak disebutkan bagaimana tata cara shalat, dan kemudian hadist
memperjelas dalam sabda Rasulullah yang berbunyi : shalatlah kamu seperti aku shalat. Hadist
ini menjelaskan bahwa kita tata cara shalat adalah seperti Nabi shalat.
Pada masa Nabi, Nabi melarang untuk menulis hadist karena takut bercampur dengan Al-
quran. Para sahabat menerima hadist melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung misalnya melalui ceramah, pengajian dan yang tidak langsung misalnya
mendengar dari sahabat lain atau utusan-utusan. Sahabat sangat berhati-hati dalam menerima dan
meriwayatkan hadist. Khalifah bani umayyah memerintahkan untuk membukukan hadist karena
khawatir akan bercampurnya hadis shahih dengan hadis palsu dan khawatir akan lenyapnya
hadist karena meninggalnya para ulama.