Download - AD ART ATAPI

Transcript
Page 1: AD ART  ATAPI

1 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Page 2: AD ART  ATAPI

2 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Page 3: AD ART  ATAPI

i Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat dan Rahmatnya, maka Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indonesia atau dis-

ingkat ATAPI, telah dibentuk oleh para Dewan Pendiri yang sebanyak 5 (lima) orang.

Karena didorong oleh keinginan yang luhur, maka para pengusaha atau Pemborong

Nasional yang khusus bergerak didalam Bidang Keahlian Konstruksi dengan dijiwai

semangat persatuan dan kesatuan yang berlandaskan pancasila dan UUD tahun

1945.

Kami pengusaha Bidang Keahlian Konstruksi sadar akan kedudukan, tugas, tang-

gungjawab dan kewajiban kami sebagai bagian dari masyarakat terhadap kelang-

sungan Pembangunan Nasional yang berkesinambungan agar tercapai masyarakat

yang adil dan makmur serta sejahtera, sesuai amanah UU no 18 tahun 1999, semua

pelaku Tenaga Ahli Konstruksi perlu untuk menyatukan diri dan berhimpun dalam

satu wadah organisasi unutk meningkatkan kemampuan, keahlian, kecerdasan,

pengetahuan dan profesionalisme dalam rangka pelaksanaan pembangunan.

Agar semua tercapai maksud dan tujuan kita, maka dengan ini kami menyatakan

berhimpun dalam satu organisasi yang kami beri nama “ASOSIASI TENAGA AHLI

PEMBORONG INDONESIA” atau disingkat “ATAPI”.

Page 4: AD ART  ATAPI

ii Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

1. ANGGARAN DASAR

BAB I Nama, Tempat Kedudukan Dan Waktu……….…............................1

BAB II Azas, Landasan Dan Tujuan............................................................1

BAB III Dewan Pendiri..................................................................................1

BAB IV Organisasi........................................................................................3

BAB V Keanggotaan, Hak Dan Kewajiban..................................................4

BAB VI Musyawarah Dan Rapat-Rapat.......................................................5

BAB VII Pengambilan Keputusan................................................................10

BAB VIII Susunan Dewan.............................................................................11

BAB IX Keuangan.......................................................................................13

BAB X Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga..........................14

BAB XI Peraturan Peralihan......................................................................14

BAB XII Ketentuan Penutup........................................................................14

2. ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I Umum.............................................................................................17

BAB II Keanggotaan..................................................................................17

BAB III Sanksi............................................................................................18

BAB IV Keuangan ......................................................................................20

BAB V Ketentuan Khusus..........................................................................20

BAB VI Peraturan Peralihan.......................................................................20

BAB VII Penyempurnaan Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga....20

BAB VIII Penutup..........................................................................................21

3. SUSUNAN PENGURUS...................................................................................... 23

4. LAMPIRAN……………………………………………………………………………….

Page 5: AD ART  ATAPI

iii Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Page 6: AD ART  ATAPI

iv Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Page 7: AD ART  ATAPI

1 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA

(A T A P I)

BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

Pasal 1 Nama

Organisasi ini bernama ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA den-gan singkatan ATAPI

Pasal 2 Tempat Kedudukan

Tempat kedudukan di setiap tingkatan adalah sebagai berikut : 1. ATAPI ditingkat Pusat berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta 2. ATAPI ditingkat daerah Propinsi berkedudukan di Ibukota Propinsi yang bersang-

kutan 3. ATAPI ditingkat Kabupaten / Kota berkedudukan di Ibu kota Kabupaten / Kota

yang bersangkutan

Pasal 3 Waktu

Organisasi ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya

BAB II AZAS, LANDASAN DAN TUJUAN

Pasal 4

Azas ATAPI berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945

Pasal 5 Landasan

Landasan konstitusi ATAPI adalah: 1. Undang-Undang Dasar tahun 1945 sebagai landasan konstitusional 2. Undang-Undang nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konsruksi serta turunannya 3. Undang-Undang No. 1 tahun 1987, tentang kamar dagang dan industri 4. Undang-Undang No. 5 tahun 1985, tentang organisasi kemasyarakatan 5. Peraturan Dasar ATAPI 6. Keputusan Dewan Pendiri

BAB III

DEWAN PENDIRI

Pasal 6 Dewan Pendiri

Page 8: AD ART  ATAPI

2 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

1. Dewan pendiri ATAPI adalah orang-orang yang mempunyai keberanian, kepedu-lian, tekat, semangat, dan mempunyai jati diri yang tidak tercela. Dewan Pendiri terdiri dari orang-orang yang banyak mengerti mengenai Pengembangan Jasa Konstruksi. Dewan Pendiri ATAPI berjumlah 5 (lima) orang atau lebih.

2. Dewan Pendiri merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi, ber-dasarkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi.

3. Dewan Pendiri mempunyai wewenang dan tugas sebagai berikut: a. Menunjuk dan memberhentikan Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan

Dewan Pengurus, apabila melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi.

b. Memantau pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pera-turan serta program kerja ATAPI yang dijalankan oleh Dewan Pengurus Pusat.

c. Memberikan bimbingan, nasehat, masukan dan pengawasan kepada Dewan Pengurus Pusat ATAPI

d. Dewan Pendiri menunjuk secara langsung Ketua Umum, sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum DPP-ATAPI, sedangkan MUNAS hanya memilih ketua-ketua dan unsur pengurus lainnya serta pertanggungjawaban DPP

e. Dewan Pendiri mengesahkan struktur komposisi Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan Pengurus Pusat ATAPI, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sekali.

f. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan Pengurus Pusat ATAPI, dilakukan dalam Rapat Khusus Dewan Pendiri dan dilantik dalam MUNAS.

g. Dewan Pendiri dapat mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tang-ga (AD/ART) apabila diperlukan penyempurnaan atau perbaikan pasal-pasal yang diperlukan

h. Keputusan Dewan Pendiri tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun juga. Ke-putusan Dewan Pendiri mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dan syah demi hukum.

i. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Pendiri dilakukan oleh Ra-pat Khusus Dewan Pendiri, dengan ketentuan bahwa usul yang bersangkutan harus disetujui sekurang-kurangnya ½ + 1(satu per dua Plus satu) dari jumlah anggota Dewan Pendiri, atau atas permintaan anggota Dewan Pendiri sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

j. Para anggota Dewan Pendiri, memilih salah seorang anggota Dewan Pendiri menjadi ketua yang juga merangkap sebagai anggota.

k. Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Pendiri diatur dalam Peraturan Khusus Organisasi.

Pasal 7

Rapat Dewan Pendiri

1. Tiap-tiap tahun setelah laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat dis-ampaikan kepada dan diterima oleh Dewan Pendiri, laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat dilakukan di depan peserta Musyawarah Nasional (MU-NAS) sebagai laporan masa bakti kepengurusan Dewan Pengurus Pusat dengan salinan ditujukan kepada Dewan Pendiri.

2. Rapat Luar Biasa Dewan Pendiri diadakan tiap kali dianggap perlu oleh Dewan Pendiri sendiri maupun atas permintaan tertulis dari Dewan Pengurus Pusat.

3. Ketua Dewan Pendiri atau seorang anggota Dewan Pendiri yang ditunjuk oleh pa-ra anggota Dewan Pendiri yang lain, memanggil segenap anggota Dewan Pendiri untuk mengadakan rapat luar biasa Dewan Pendiri, dengan surat undangan yang dikirimkan secara tercatat ke alamat terakhir masing-masing anggota Dewan Pen-diri, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum rapat tersebut diadakan

Page 9: AD ART  ATAPI

3 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

dengan pengertian bahwa tanggal surat undangan dan tanggal rapat tidak dihi-tung.

4. Segala rapat diketuai oleh Dewan Pendiri dan jika ketua Dewan Pendiri tidak ha-dir, rapat dapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Pendiri lainnya yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir.

5. Dalam rapat ini masing-masing anggota Dewan Pendiri berhak untuk mengelua-rkan satu suara.

6. Seorang anggota Dewan Pendiri dalam rapat hanya boleh diwakili oleh anggota Dewan Pendiri lainnya atau seorang lain dengan surat kuasa khusus.

7. Segala rapat untuk mengubah atau membubarkan organisasi, sebagaimana dis-ebut dalam Anggaran Dasar ini, hanya dapat secara syah diselenggarakan bila dalam rapat tersebut hadir sekurang-kurangnya ½ + 1(satu per dua Plus satu) dari jumlah anggota Dewan Pendiri, dan usul/keputusan yang berkenan didukung atau disetujui oleh sekurang-kurangnya ½ + 1(satu per dua Plus satu) dari seluruh anggota Dewan Pendiri yang hadir.

8. Segala rapat lain dengan maksud tersebut pada ayat 7 diatas, hanya terselengga-rakan dengan sah, apabila dalam rapat tersebut hadir sekurang-kurangnya ½ + 1(satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Pendiri, usul/keputusan yang berke-nan didukung atau disetujui oleh sekurang-kurangnya suara terbanyak biasa.

9. Jika atas undangan tersebut, anggota sekurang-kurangnya ½ + 1(satu per dua Plus satu) dari seluruh anggota Dewan Pendiri yang hadir atau terwakili dengan sah kurang dari quorum tersebut dalam ayat 7 dan 8 diatas, maka secepat-cepatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari, selambat-lambatnya 14(empat belas) hari kemudian (dengan pengertian tanggal surat panggilan dan tanggal rapat tidak dihi-tung), ketua dapat memanggil untuk rapat berikutnya, dalam rapat berikut ini dapat diambil/disetujui oleh sedikitnya ½ + 1(satu per dua Plus satu) dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah.

BAB IV

ORGANISASI

Pasal 8 Bentuk

Organisasi ATAPI dari tingkat Pusat sampai tingkat daerah merupakan satu kesa-tuan, mandiri dan nirlaba serta tidak merupakan bagian dari salah satu organisasi politik.

Pasal 9 Tujuan

ATAPI bertujuan : 1. Meingkatkan dan mengembangkan kemampuan usaha, bagi kepentingan anggota

ASOSIASI TENAGA AHLI PEMPORONG INDONESIA (ATAPI) sebagai pelaku-pelaku ekonomi nasional di bidang jasa pelaksana konstruksi yang bersifat spe-sialisasi dalam rangka mewujudkan kehidupan dunia usaha Nasional yang ber-daya saing tinggi

2. Membina hubungan dengan konsep dan program kemitraan yang sinergi dengan pelaku sebagai penyedia jasa pada jasa pelaksana bersifat spesialisasi keahlian dengan instansi pemerintah pada khususnya bakditingkat Pusat , Provinsi dan Kabupaten /Kota

3. Menghinpun dan membentuk kekuatan ekonomi secara bersama dalam dunia usaha jasa pelaksana konstruksi spesialisasi sehingga tercipta upaya saling men-dukung sesama anggota

Page 10: AD ART  ATAPI

4 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Pasal 10 Struktur

Struktur ATAPI adalah merupakan satu kesatuan yang terkait oleh satu garis hubun-gan jenjang bertingkat, dimana setiap kebijakan-kebijakan organisasi ditingkat dae-rah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan-kebijakan organisasi ditingkat Pusat. Masing masing tingkatan dengan sebutan sebagai berikut : 1. Pimpinan ditingkat Pusat disebut Dewan Pimpinan Pusat ATAPI disingkat DPP-

ATAPI 2. Pimpinan ditingkat daerah Propinsi disebut Dewan Pimpinan Daerah ATAPI den-

gan menyebutkan Propinsinya, disingkat DPD – ATAPI dengan menyebut Propinsi 3. Pimpinan ditingkat daerah Kabupaten / Kota disebut Dewan Pimpinan Cabang

ATAPI dengan menyebutkan Kabupaten / Kota disingkat DPC-ATAPI dengan me-nyebutkan Kabupaten / Kota

Pasal 11

Perangkat

Perangkat organisasi ATAPI di setiap tingkatan adalah sebagai berikut : 1. Perangkat organisasi di tingkat Pusat terdiri atas :

a. Musyawarah Nasional disingkat MUNAS b. Musyawarah Nasional Khusus disingkat MUNASUS c. Musyawarah Kerja Nasional disingkat MUKERNAS d. Rapat Pimpinan Nasional disingkat RAPIMNAS e. Dewan Pimpinan Pusat disingkat DPP

2. Perangkat organisasi ditingkat Propinsi terdiri atas : a. Musyawarah Daerah Provinsi disingkat MUSDA b. Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi disingkat MUSDALUB c. Musyawarah Kerja Daerah Provinsi disingkat MUKERDA d. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi disingkat RAPIMDA e. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi disingkat DPD

3. Perangkat organisasi ditingkat kabupaten / kota terdiri atas : a. Musyawarah Cabang disingkat MUSCAB b. Musyawarah Cabang Luar Biasa disingkat MUSCABLUB c. Musyawarah Kerja Cabang disingkat MUKERCAB d. Dewan Pimpinan Cabang disingkat DPC

BAB V

KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 12 Keanggotaan

Keanggotaan ATAPI diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Anggota Biasa yaitu orang perseorangan yang berprofesi sebagai tenaga kerja

konstruksi. 2. Anggota Luar Biasa yaitu tokoh masyarakat / pengusaha.

Pasal 13 Hak Anggota

Hak anggota diatur dengan ketentuan sebagai berikut 1. Anggota Biasa mempunyai :

a. Hak suara yaitu hak bicara, hak mengambil keputusan, hak dipilih dan memilih pengurus ATAPI

Page 11: AD ART  ATAPI

5 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

b. Hak untuk mengikuti segala kegiatan dan hak pelayanan untuk mendapat in-formasi, bimbingan, bantuan, dan perlindungan organisasi dalam menjalankan kegiatannya.

2. Anggota Luar Biasa mempunyai : a. Hak bicara yaitu hak mengajukan usul, saran, dan pendapat serta mengajukan

pertanyaan b. Hak untuk mengikuti semua kegiatan organisasi sesuai dengan ketentuan yang

ada.

Pasal 14 Kewajiban Anggota

Kewajiban anggota adalah diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) 2. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi dan Kode Etik organisasi

BAB VI MUSYAWARAH DAN RAPAT – RAPAT

Pasal 15

Musyawarah Nasional

Musyawarah Nasional diatur dengan ketentuan sebgai berikut : 1. Kewenangan MUNAS adalah :

a. Menyusun Anggaran Dasar b. Menilai pertanggungjawaban DPP c. Menetapkan kebijaksanaan Umum

2. Pelaksanaan periodisasi dilaksanakan melalui MUNAS sekali dalam 5 (lima) tahun masa jabatan DPP.

3. Peserta MUNAS terdiri dari atas: a. Peserta Penuh yaitu utusan dari :

1. DPP sebanyak 3 (tiga) orang yang dinyatakan dengan surat mandat dari DPP

2. DPD sebanyak 1 (satu) orang dinyatakan dengan surat mandat dari DPD-PROV

b. Peserta Peninjau yaitu utusan dari : 1. DPP maksimum 5 (lima) orang yang dinyatakan dengan surat mandat dari

DPP 2. DPD maksimum 2 (satu) orang dinyatakan dengan surat mandat dari DPD-

PROV 4. Hak Peserta MUNAS diatur dengan ketentuan :

a. Peserta penuh mempunyai hak suara b. Peserta peninjau menjadi hak bicara

5. Penanggung jawab MUNAS adalah DPP dan untuk melaksanakannya dibentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggung jawab kepada DPP

Pasal 16

Musyawarah Nasional Khusus

Musyawarah Nasional Khusus diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kewenangan MUNASUS untuk menyusun perubahan Anggaran Dasar 2. Pelaksanaan MUNASUS sewaktu-waktu atas permintaan minimal 2/3 (dua perti-

ga) dari jumlah DPD-PROV yang ada dan atau adanya keputusan Dewan Pendiri 3. Peserta MUNASUS sama dengan Peserta MUNAS 4. Hak Peserta MUNASUS sama dengan Hak Peserta MUNAS

Page 12: AD ART  ATAPI

6 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

5. Penanggung jawab MUNASUS adalah DPP dan untuk melaksanakannya dibentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggung jawab kepada DPP.

Pasal 17

Musyawarah Kerja Nasional

1. Kewenangan MUKERNAS adalah: a. Menyusun dan menetapkan Anggaran Rumah Tangga b. Merevisi Kebijaksanaan Umum c. Menyusun Rencana Kerja

2. Pelaksanaan MUKERNAS minimal 1 (satu) kali dalam satu masa periode kepen-gurusan atau sewaktu-waktu jika diperlukan atas permintaan DPD dengan jumlah minimal 2/3 (duapertiga) dari DPD yang ada dan atau adanya Keputusan Dewan Pendiri

3. Peserta MUKERNAS adalah sama dengan Peserta Penuh MUNAS 4. Hak Heserta MUKERNAS sama dengan Hak Peserta Penuh MUNAS 5. Penanggung jawab MUKERNAS adalah DPP

Pasal 18 Rapat Pimpinan Nasional

Rapat Pimpinan Pusat diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kewenangan RAPIMNAS untuk membantu menyusun dan menetapkan hal-hal

yang tidak dapat diputuskan sendiri oleh DPP. 2. Pelaksanaan RAPIMNAS minimal 1 (satu) kali dalam satu masa periode kepengu-

rusan atau sewaktu-waktu jika diperlukan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yang ada ditambah dengan se-kurang kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang kabupaten / kota yang ada, dan atau adanya keputusan Dewan Pendiri.

3. Peserta RAPIMNAS sama dengan Peserta Penuh MUNAS. 4. Hak peserta RAPIMNAS sama dengan hak Peserta Penuh MUNAS 5. Penanggungjawab RAPIMNAS adalah DPP

Pasal 19 Rapat Dewan Pimpinan

Rapat Dewan Pimpinan diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Rapat Dewan Pimpinan disingkat RDP

a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan b. Tugas dan wewenang memonitoring dan mengevaluasi serta menetapkan kebi-

jaksanaan DPP 2. Rapat Dewan Pimpinan lengkap disingkat RDPL

a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 6 (enam) bulan b. Tugas dan wewenang mengevaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan

rencana kerja DPP.

Pasal 20 Musyawarah Daerah

Musyawarah Daerah diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kewenangan MUSDA adalah

a. Menilai pertanggungjawaban DPD b. Menetapkan kebijaksanaan Umum c. Memilih Dewan Pimpinan Harian dari DPD

2. Pelaksanaan MUSDA sekali dalam lima tahun diakhiri masa jabatan DPD

Page 13: AD ART  ATAPI

7 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

3. Peserta MUSDA-PRO terdiri dari: a. Peserta penuh yaitu utusan dari :

1. DPD sebanyak 3 (tiga) orang yang dinyatakan dengan surat mandat dari DPD- PROV

2. DPC-KAB/DPC-KOT sebanyak 1 (satu) orang dinyatakan dengan surat mandat dari DPC- KAB/DPC-KOT

3. DPP sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang yang dapat mandat dari Ketua Umum DPP

b. Peserta peninjau yaitu utusan dari : 1. DPD-PROV sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang yang dinyatakan dengan

surat mandat dari DPD-PROV 2. DPD- KAB/DPD-KOT sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang dinyatakan dengan

surat mandat dari DPD- KAB/DPD-KOT 4. Hak peserta MUSDA

a. Peserta penuh mempunyai hak suara b. Peserta peninjau hak bicara

5. Tata cara pemilihan Dewan Pimpinan DPD : a. Peserta MUSDA-PRO menetapkan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) formatur b. Penetapan formatur melalui musyawarah untuk mufakat, apabila tidak maka di-

laksanakan cara pemungutan suara secara langsung, bebas dan rahasia. c. Formatur terpilih adalah peserta penuh dan harus sudah pernah menjabat mi-

nimal 5 (lima) tahun secara terus menerus sebagai salah satu unsur Dewan Pimpinan Harian di tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.

d. Urutan suara terbanyak kesatu diprioritaskan menjadi Ketua, dan jika menolak maka diserahkan kepada kesepakatan formatur.

e. Ketua terpilih hanya memilih dan menyusun anggota Dewan Pimpinan dari DPC

6. Penanggungjawab MUSDA adalah DPD dan untuk melaksanakannya dibentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada DPD

Pasal 21

Musyawarah Daerah Luar Biasa

Musyawarah Daerah Luar Biasa dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kewenangan MUSDALUB adalah :

a. Menilai pertanggungjawaban DPD b. Memberhentikan DPD walaupun masa tugas belum berakhir c. Memilih Dewan Pimpinan yang baru dari DPD untuk masa periode tersisa. d. Menetapkan Kebijaksanaan Umum

2. Pelaksanaan MUSDALUB sewaktu-waktu atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah DPC-KAB / DPC-KOT yang ada dan atau adanya keputusan DPP

3. Peserta MUSDALUB sama dengan Peserta MUSDA 4. Hak peserta MUSDALUB-PRO sama dengan hak Peserta MUSDA 5. Tata cara pemilihan Ketua sama dengan tata cara pemilihan pada MUSDA 6. Penanggung jawab MUSDALUB adalah DPD, dan untuk pelaksanaannya diben-

tuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada DPD

Pasal 22 Musyawarah Kerja Daerah

Musyawarah kerja Daerah diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kewenangan MUKERDA adalah:

a. Merevisi Kebijaksanaan Umum b. Menyusun Rencana Kerja.

Page 14: AD ART  ATAPI

8 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

2. Pelaksanaan MUKERDA minimal 1 (satu) kali dalam satu masa periode kepengu-rusan atau sewaktu-waktu jika diperlukan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah DPC-KAB / DPC-KOT yang ada dan atau adanya keputusan DPP.

3. Peserta MUKERDA adalah sama dengan Peserta Penuh MUSDA 4. Hak peserta MUKERDA sama dengan hak Peserta Penuh MUSDA 5. Penanggungjawab MUKERDA adalah DPD

Pasal 23 Rapat Pimpinan Daerah

Rapat Pimpinan Daerah diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kewenangan RAPIMDA untuk membantu menyusun dan menetapkan hal-hal

yang tidak dapat diputuskan sendiri oleh DPD 2. Pelaksanaan RAPIMDA minimal 1(satu) kali dalam satu masa periode kepenguru-

san atau sewaktu-waktu jika diperlukan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah DPC-KAB / DPC-KOT yang ada dan atau adanya keputusan DPP

3. Peserta RAPIMDA adalah sama dengan Peserta Penuh MUSDA 4. Hak peserta RAPIMDA sama dengan hak Peserta Penuh MUSDA 5. Penanggungjawab RAPIMDA adalah DPD

Pasal 24 Rapat Dewan Pimpinan Daerah

Rapat Dewan Pimpinan Daerah diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Rapat Dewan Pimpinan disingkat RDP

a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan b. Tugas dan wewenang memonitoring dan mengevaluasi serta menetapkan kebi-

jaksanaan DPD 2. Rapat Dewan Pimpinan lengkap disingkat RDPL

a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 6 (enam) bulan b. Tugas dan wewenang mengevaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan

rencana kerja DPD

Pasal 25 Musyawarah Cabang

Musyawarah Cabang diatur dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kewenangan MUSCAB-KAB / MUSCAB-KOT adalah

a. Menilai pertanggungjawaban DPC-KAB / DPC-KOT b. Menetapkan kebijaksanaan Umum c. Memilih Dewan Pimpinan dari DPC-KAB / DPC KOT

2. Pelaksanaan MUSCAB-KAB / MUSCAB-KOT sekali dalam lima tahun diakhir ma-sa jabatan DPC-KAB / MUSCAB-KOT

3. Peserta MUSCAB-KAB / MUSCAB-KOT terdiri dari a. Peserta Penuh yaitu utusan dari :

1. DPC-KAB / KOT sebanyak 3 (tiga) orang yang dinyatakan dengan surat mandat dari DPC-KAB / KOT.

2. Anggota minimal ¼ (satu per empat) dari jumlah anggota yang telah memiliki KTA yang diatur dengan surat mandat dari DPC-KAB / KOT

3. DPD sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang yang mendapat mandat dari Ketua Propinsi

b. Peserta Peninjau yaitu orang perseorangan yang dinyatakan dengan surat mandat dari DPC-KAB / KOT

4. Hak peserta MUSCAB-KAB / KOT a. Peserta Penuh mempunyai hak suara

Page 15: AD ART  ATAPI

9 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

b. Peserta Peninjau hak bicara 5. Tata cara pemilihan Ketua DPC-KAB / KOT

a. Peserta MUSCAB-KAB / KOT menetapkan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) forma-tur

b. Penetapan formatur melalui musyawarah untuk mufakat, apabila tidak maka di-laksanakan cara pemungutan suara langsung bebas dan rahasia.

c. Formatur terpilih adalah peserta penuh dan sudah pernah menjabat minimal 3 (tiga) tahun secara terus-menerus sebagai salah satu unsur DPC-Kab/Kot.

d. Urutan suara terbanyak kesatu diprioritaskan menjadi Ketua, dan jika menolak maka diserahkan kepada kesepakatan formatur.

e. Ketua terpilih hanya memilih dan menyusun anggota Dewan Pimpinan dari DPC-Kab/Kot.

6. Penanggungjawab MUSCAB-KAB/KOT adalah DPC-KAB/KOT dan untuk melak-sanakannya dibentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggung-jawab kepada DPC-KAB/KOT

Pasal 26

Musyawarah Cabang Luar Biasa Kabupaten/Kota

Musyawarah Cabang Luar Biasa Kab/Kot diatur dengan ketentuan sebagai berikut 1. Kewenangan MUSCABLUB-KAB / KOT adalah :

a. Menilai pertanggungjawaban DPC-KAB / KOT b. Memberhentikan DPC-KAB / KOT walaupun masa tugas belum berakhir c. Memilih Dewan Pimpinan yang baru dari DPC-KAB / KOT untuk masa periode

tersisa d. Menetapkan Kebijaksanaan Umum

2. Pelaksanaan MUSCABLUB -KAB /KOT sewaktu-waktu atas permintaan lebih be-sar dari ½ jumlah anggota yang memiliki KTA yang ada dan atau adanya keputu-san DPD

3. Peserta MUSCABLUB -KAB / KOT sama dengan Peserta MUSCABLUB -KAB / KOT

4. Hak Peserta MUSCABLUB -KAB / KOT sama dengan Hak Peserta MUSCAB KAB / KOT

5. Tata cara pemilihan Ketua DPC-KAB / KOT sama dengan tata cara pemilihan pa-da MUSCAB-KAB / KOT

6. Penanggungjawab MUSCABLUB-KAB/KOT adalah DPC-KAB/KOT, dan untuk pe-laksanaannya dibentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertang-gungjawab kepada DPC-KAB/KOT.

Pasal 27

Musyawarah Kerja Cabang Kabupaten/Kota

Musyawarah Kerja Cabang Kabupaten/Kota diatur dengan ketentuan sebagai berikut 1. Kewenangan MUKERCAB -KAB/ KOT adalah:

a. Merevisi Kebijaksanaan Umum b. Menyusun Rencana Kerja.

2. Pelaksanaan MUKERCAB-KAB/KOT minimal 1 (satu) kali dalam satu masa peri-ode kepengurusan atau sewaktu-waktu atas permintaan lebih besar dari ¼ (satu perempat) jumlah anggota yang memiliki KTA yang ada dan atau adanya keputu-san DPD

3. Peserta MUKERDA-KAB / MUKERDA-KOT adalah sama dengan Peserta Penuh MUSDA-KAB / MUSDA-KOT

4. Hak peserta MUKERCAB -KAB/KOT sama dengan Hak Peserta Penuh MUSCAB-KAB/KOT

5. Penanggungjawab MUKERCAB -KAB/KOT adalah DPC-KAB/KOT

Page 16: AD ART  ATAPI

10 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Pasal 28 Rapat Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten / Kota

Rapat Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten / Kota diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Rapat Dewan Pimpinan disingkat RDP

a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan b. Tugas dan wewenang memonitoring dan mengevaluasi serta menetapkan kebi-

jaksanaan DPC-KAB/KOT 2. Rapat Dewan Pimpinan lengkap disingkat RDPL

a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 6 (enam) bulan b. Tugas dan wewenangnya adalah mengevaluasi secara berkala terhadap pelak-

sanaan rencana kerja DPC-KAB /KOT

BAB VII PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 29

Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan diatur dengan ketentuan : 1. Pengambilan keputusan pada musyawarah dan rapat dapat dinyatakan sah bila

jumlah yang hadir mencapai Kuorum. 2. Musyawarah / Rapat dinyatakan kuorum bila peserta yang hadir lebih besar dari

2/3 jumlah Peserta Penuh, sesuai dengan pasal-pasal yang berlaku dalam Mu-syawarah / Rapat tersebut.

3. Jika belum mencapai kuorum, musyawarah / rapat dapat ditunda selama 12 jam untuk memberi kesempatan hadir kepada Peserta yang mempunyai hak sebagai Peserta Penuh.

4. Setelah masa tunda ternyata tetap tidak kuorum maka musyawarah / rapat dapat diteruskan jika jumlah Peserta yang hadir lebih besar dari ½ Jumlah Peserta Pe-nuh dan keputusan dinyatakan sah serta mengikat.

BAB VIII

KLASIFIKASI BIDANG / SUB BIDANG KETRAMPILAN TENAGA KERJA

NO BIDANG / SUB-BIDANG NO

KODE

ARSITEKTURAL

1 Juru Gambar / Draftman Arsitektur

2 Tukang Pasang Bata / Dinding / Bricklayer / Bricklaying (Tukang Bata)

3 Tukang Pasang Batu / Stone (Rubble) Mason (Tukang Bangunan Umum)

4 Tukang Plesteran / Plesterer / Solid Plesterer

5 Tukang Pasang Keramik (Lantai dan Dinding)

6 Tukang Pasang Lantai Tegel / Ubin / Marmer

7 Tukang Kayu / Carpenter (Termasuk Kayu Bangunan)

8 Tukang Pasang Plafon / Ceiling Fixer / Ceiling Fixing

9 Tukang Pasang Dinding Gypsum

10 Tukang Pasang Plafon Gypsum

11 Tukang Cat Bangunan

12 Tukang Taman / Landscape

13 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Plambing

Page 17: AD ART  ATAPI

11 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

14 Supervisor Perawatan Gedung Bertingkat

15 Tukang Pelitur Kayu

16 Tukang Kusen Pintu dan Jendela Bertingkat

17 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Perumahan dan Gedung

18 Pelasana Lapangan Pekerjaan Finishing Bangunan Gedung Bertingkat Tinggi

19 Pelaksana Bangunan Gedung / Pekerjaan Gedung

20 Pelaksana Bangunan Perumahan / Pemukiman

21 Pengawas Bangunan Gedung

22 Pengawas Bangunan Perumahan

23 Pelaksana Penata Taman

24 Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung

25 Pengawas Mutu Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung

26 Penata Taman / Lanscape

27 Pelaksana Madya Perawatan Bangunan Gedung

28 Pengawas Tukang Cat Bangunan

29 Pembantu Pelaksana Pemasangan Plafon

30 Teknisi Kaca

31 Pemasang Dinding Partisi

SIPIL

1 Juru Gambar / Draftman -Sipil

2 Juru Ukur / Teknisi Survey Pemetaan

3 Teknisi Laboratorium Jalan (Campuran Beton Beraspal)

4 Teknisi Laboratorium Beton

5 Teknisi Laboratorium Tanah

6 Teknisi Laboratorium Aspal

7 Operator Alat Penyelidikan Tanah / Soil Investigation Operator

8 Tukang Pekerjaan Pondasi / Fondation Work

9 Tukang Pekerjaan Tanah / Earthmoving

10 Tukang Besi-beton / Barbender / Bar bending

11 Tukang Cor Beton / Concretor / Concrete Operations

12 Tukang Pasang Perancah / Formworker/Formwork

13 Tukang Pasang Scaffolding/Scaffolder/Scaffolding

14 Tukang Pasang Pipa Gas / Gas Pipe Fitter

15 Tukang Perkerasan Jalan / Paving

16 Tukang Pasang Konstruksi Rig/Piling Rigger/Rigger

17 Tukang "Boring" / Boring and Driving

18 Tukang Pekerjaan Baja

19 Pekerja Aspal Jalan

20 Mandor Produksi Campuran Aspal Panas

21 Mandor Perkerasan Jalan

22 Teknisi Pekerjaan Jalan dan Jembatan

23 Juru Ukur Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

24 Tukang Perancah Besi

25 Tukang Konstruksi Baja & Plat (dan Tukang Pasang Menara)

26 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Pelaksana

27 Lapangan Pekerjaan Jembatan Pelaksana

28 Lapangan Pekerjaan Jaringan Irigasi Pelaksana

29 Saluran Irigasi

30 Pelaksana Bangunan Irigrasi

31 Pelaksana Bendungan

Page 18: AD ART  ATAPI

12 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

32 Pelaksana Terowongan

33 Teknisi Perhitung Kuantitas Pekerjaan Sumber Daya Air

34 Pengawas Bendungan

35 Pengawas Bangunan Irigrasi

36 Pengawas Saluran Irigrasi

37 Pengawas Lapangan Pekerjaan Jalan

38 Pengawas Lapangan Pekerjaan Jembatan

39 Tekisi Pengerukan

40 Teknisi Survey Teknik Sipil

41 Pelaksana Pekerjaan Jembatan

42 Pelaksana Pekerjaan Jalan

43 Kepala Pengawas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

44 Juru Hitung Kuantitas

45 Juru Ukur Pekerjaan Jalan / Jembatan

46 Teknisi Penghitung Kuantitas Pekerjaan Jalan / Jembatan

47 Steel Erector of Bridge

48 Pelaksana Bangunan Gedung / Pekerjaan Gedung

49 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung

50 Tukang Kayu Bekisting

51 Tukang Pasang Beton Pra Cetak

52 Tukang Rangka Aluminium

53 Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

54 Mandor Pemasangan Rangka Baja Jembatan

55 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Pemasangan Jembatan Rangka Baja

56 Juru Gambar Pekerjaan Jalan dan Jembatan

57 Tukang Bekisting (Acuan) dan Perancah Bidang Sumber Daya Air

58 Mandor Pekerjaan Perkerasan Aspal

59 Mandor Tukang Pasang Beton Precast

60 Asisten Teknisi Laboratorium Jalan (Campuran Beton Beraspal)

61 Asisten Teknisi Laboratorium Beton

61 Asisten Teknisi Laboratorium Mekanika Tanah

63 Teknisi Geoteknik

MEKANIKAL

1 Juru gambar / Draftman – Mekanikal

2 Operator Bulldozer Operator

3 Motor Grader Operator Mesin

4 Excavator Operator Tangga

5 Intake Dam

6 Operator Road Roller / Road Roller Paver Operator

7 Operator Wheel Loader

8 Operator Crowler Crane

9 Operator Rough Terrain Crane

10 Operator Truck Mounted Crane

11 Operator Tower Crane

12 Operator Wheel Crane

13 Operator Backhoe

14 Operator Pile Hammer

15 Operator Mobil Pengaduk Beton

16 Operator Crawler Tractor Bulldozer

17 Operator Dump Truck

18 Operator Forklif

19 Operator Specialized Equipment Plant

Page 19: AD ART  ATAPI

13 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

20 Operator Mobile Elevating Work Platform

21 Operator Concrete Pump Equipment

22 Operator Slinging & Rigging Operator

23 Operator Mesin Bor

24 Operator Mesin Bubut

25 Mekanik Alat-alat Berat

26 Tukang Las / Welder / Gas & Electric Welder

27 Tukang Bubut/Mesin Pemakas

28 Operator Mesin Pencampur Aspal

29 Operator Aspal Paver / Operator Mesin Penggelar Aspal

30 Operator Mesin Penyemprot Aspal

31 Pelaksana Produksi Hotmix

32 Sheep Foot Vibrating Compactor Operator

33 Juru Las Oxyacetylene

34 Operator Mesin Gergaji Presisi

35 Operator Mesin Derek

36 Tukang Pasang Pipa

37 Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa

38 Tukang Las MID (CO2) Posisi Bawah Tangan

39 Tukang Las TIG Posisi Bawah Tangan

40 Operator Mesin Bubut Kayu

41 Operator Pengeboran Minyak

42 Pelaksana Lapangan Pekerjaan ME Bangunan Gedung Bertingkat Tinggi

43 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Setting Out Bangunan Gedung Ber-tingkat

44 Operator Mesin Grader

45 Operator Mesin Pemecah batu

46 Pelaksana Perawatan Instalasi Sistem Transportasi Vertikal Dalam Ge-dung

47 Concrete Paver Operator (OperatorMesinPenghampar Beton Semen)

48 Operator Cold Milling Machine

49 Tukang Las Listrik

50 Mekanik Tower Crane

51 Operator Batching Plant

52 Mekanik Campuran Aspal Panas

53 Mekanik Heating Ventilation dan Air Condition (HVAC)

54 Operator Gondola Pada Bangunan Gedung

55 Teknisi Fire Alarm Mekanik

56 Kapal Keruk Mekanik

57 Engine Alat Berat

ELEKTRIKAL

1 Teknisi Instalasi Penerangan Dan Daya Fasa Satu

2 Teknisi Instalasi Penerangan dan Daya Fasa Tiga

3 Teknisi Instalasi Sistem Penangkal Petir

4 Teknisi Instalasi Kontrol Terprogram (Berbasis PLC)

5 Teknisi Instalasi Otomasi Industri

6 Teknisi Instalasi Motor Listrik, Kontrol dan Instrumen

7 Teknisi Instalasi Alat Pengukur dan Pembatas (APP )

8 Teknisi Instalasi Jaringan Tegangan Rendah ( JTR )

9 Teknisi Instalasi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Page 20: AD ART  ATAPI

14 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

TATA LINGKUNGAN

1 Pelaksana Plambing / Pekerjaan Plambing

2 Pengawas Plambing / Pekerjaan Plambing

3 Juru gambar / Draftman - Tata lingkungan

4 Tukang Sanitary

5 Tukang Pipa Air / Plumber

6 Tukang Pipa Gas

7 Tukang Pipa Bangunan

8 Tukang Filter Pipa

9 Juru Pengeboran Air Tanah

10 Pelaksana Perpipaan Air Bersih

11 Pelaksana Pembuatan Fasilitas Sampah dan Limbah

12 Pelaksana Pengeboran Air Tanah

13 Pengawas Perpipaan Air Bersih

14 Pengawas Pengeboran Air Tanah

15 Tukang Plambing

16 Mandor Plambing

17 Pelaksana Pengujian Kualitas Air Minum SPAM

18 Pelaksana Pemasangan Pintu Air

19 Pelaksana Lapangan Perpipaan Air Madya

20 Pelaksana Lapangan TK II Pekerjaan Perpipaan

21 Pelaksana Pemasangan Pipa Leachate (Lindo dan Gas di TPA)

22 Pelaksana Pekerjaan Bangunan Limbah Permukiman

23 Pelaksana Pekerjaan Lapisan Kedap Air Ditempat Pemproses TPA

24 Teknisi Sondir

25 Teknisi Geologi Teknik

LAIN - LAIN

1 Estimator / Biaya Jalan

2 Quantity Surveyor

3 Mandor Tukang Batu / Bata / Beton

4 Mandor Tukang Kayu

5 Mandor Batu Belah

6 Mandor Tanah

7 Mandor Besi / Pembesian / Penulangan Beton

BAB IX

KLASIFIKASI BIDANG / SUB BIDANG TENAGA KERJA AHLI KONSTRUKSI

NO KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA) NO

KODE

A R S I T E K T U R

1 Arsitek

2 Ahli Desain Interior

3 Ahli Arsitektur Lansekap

4 Ahli Iluminasi

S I P I L

1 Ahli Teknik Bangunan Gedung

2 Ahli Teknik Jalan

3 Ahli Teknik Jembatan

Page 21: AD ART  ATAPI

15 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

4 Ahli Keselamatan Jalan

5 Ahli Teknik Terowongan

6 Ahli Teknik Landasan Terbang

7 Ahli Teknik Jalan Rel

8 Ahli Teknik Dermaga

9 Ahli Teknik Bangunan Lepas Pantai

10 Ahli Teknik Bendungan Besar

11 Ahli Teknik Sungai dan Drainase

12 Ahli Teknik Irigasi

13 Ahli Teknik Rawa dan Pantai

14 Ahli Teknik Pembongkaran Bangunan

15 Ahli Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan

16 Ahli Geoteknik

17 Ahli Geodesi

M E K A N I K A L

1 Ahli Teknik Mekanikal

2 Ahli Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi

3 Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik

4 Ahli Teknik Proteksi Kebakaran

5 Ahli Teknik Transportasi Dalam Gedung

E L E K T R I K A L

1 Ahli Teknik Pembangkit Tenaga Listrik

2 Ahli Teknik Transmisi Tenaga Listrik

3 Ahli Teknik Distribusi Tenaga Listrik

4 Ahli Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik

5 Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi Dalam Gedung

6 Ahli Teknik Sistem Sinyal Telekomunikasi Kereta Api

T A T A L I N G K U N G A N

1 Ahli Teknik Lingkungan

2 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

3 Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah

4 Ahli Teknik Air Minum

M A N A J E M E N P E L A K S A N A A N

1 Ahli Manajemen Konstruksi

2 Ahli Manajemen Proyek

3 Ahli K3 Konstruksi

4 Ahli Sistem Manajemen Mutu

BAB X

SUSUNAN DEWAN

Pasal 30 Dewan Pimpinan

Page 22: AD ART  ATAPI

16 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Dewan Pimpinan di setiap tingkatan diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Di tingkat Pusat disebut Dewan Pimpinan Pusat disingkat DPP terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan dan b. Unsur Departemen

2. Dewan Pimpinan DPP disingkat DP-DPP, terdiri atas unsur : a. Ketua Umum dan para Ketua. b. Sekretaris Umum dan para Sekretaris. c. Bendahara Umum dan para bendahara.

3. Unsur Departemen, masing-masing dengan sebutan Ketua Departemen, dengan menyebut bidangnya sesuai kebutuhan.

4. Di tingkat daerah provinsi disebut Dewan Pimpinan Daerah Provinsi disingkat DPD terdiri atas : a. Unsur Dewan Pimpinan dan b. Unsur Biro

5. Dewan Pimpinan disingkat DP-DPD, terdiri atas unsur : a. Ketua Prov dan para Wakil ketua Provinsi b. Sekretaris Prov dan para wakil Sekretaris Provinsi. c. Bendahara Prov dan Para Wakil Bendahara Prov.

6. Unsur Biro masing-masing dengan sebutan kepala Biro dengan menyebutkan bi-dangnya sesuai kebutuhan.

7. Di tingkat Cabang Kab/kota disebut Dewan Pimpinan Cabang Kab/kota, terdiri atas : a. Unsur Dewan Pimpinan Harian dan b. Unsur Bidang.

8. Dewan Pimpinan disingkat a. Ketua Kab/kot dan para Wakil Sekretaris kab/Kot. b. Bendahara Kab/Kot dan para Wakil Sekretaris Kab/Kot c. Bendahara kab/Kot dan para Wakil bendahara Kab/Kot

9. Unsur Bidang, masing – masing dengan sebutan kepala bidang dengan menye-butkan bidangnya sesuai kebutuhan.

Pasal 31

Persyaratan Dewan Pimpinan

Persyaratan untuk dapat menjadi Dewan Pimpinan adalah anggota yang telah mem-punyai KTA dan aktif memperjuangkan organisasi serta tidak rangkap jabatan den-gan organisasi sejenis, diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Ketua Umum DPP, adalah anggota yang telah memiliki KTA dan pernah duduk

sebagai unsur DP di DPP atau DPD, minimal 5 (lima) tahun secara terus-menerus, dan berkedudukan di Jakarta. Dilantik dan disahkan oleh Dewan Pendi-ri.

2. Ketua DPD, adalah anggota yang telah memiliki KTA dan pernah duduk sebagai unsur DP di DPD-Prov atau DPC Kab/ Kot, minimal 5 ( lima ) tahun secara terus menerus, berkedudukan di Ibu kota provinsinya. Dilantik dan disahkan oleh DPP.

3. Ketua DPC-Kab/ Kot, adalah anggota yang telah memiliki KTA dan pernah duduk sebagai unsur di DPC-Kot minimal 3 (tiga) tahun secara terus menerus, berkedu-dukan di Ibu kota Kab/ Kota

4. Dilantik dan disahkan oleh DPD

Pasal 32 Masa Jabatan Dewan Pimpinan

1. Masa jabatan ketua Umum DPP atau Ketua DPD, atau ketua DPC-Kab/Kot, untuk

1 (satu) periode ditetapkan 5 (lima) tahun : Jabatan Ketua Umum DPP, Ketua

Page 23: AD ART  ATAPI

17 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

DPP, dapat dipilih untuk 2 (dua) kali masa periode berikutnya, apabila peserta Munas/Musda Prov/Muscab Kab/Kot bersepakat memilih kembali

2. Untuk jabatan Ketua Umum DPP, akan ditunjuk secara aklamasi oleh Dewan Pendiri dan dilantik secara bersama diadakan MUNAS

Pasal 33

Tugas dan Wewenang Dewan Pimpinan

Tugas dan wewenang Dewan Pimpinan antara lain diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana diatur dalam Ang-

garan Dasar dan bila dianggap perlu dapat mengeluarkan keputusan yang strate-gis demi tercapainya tujuan ATAPI.

2. Ketua Umum DPP, atau ketua DPD-Prov, atau Ketua DPC-Kab/Kot, adalah pim-pinan tertinggi di masing-masing tingkatan, seorang profesional yang dapat men-jabarkan dan melaksanakan keputusan musyawarah/rapat-rapat, yang bertang-gung jawab ke dalam maupun ke luar terhadap jalannya organisasi, yang menga-tur tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota dewan di setiap tingkatannya yang mengukuhkan dan melantik Dewan Pimpinan di bawahnya.

Pasal 34

Penggantian Antar Waktu Dewan Pimpinan

Pergantian Antar Waktu diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila Ketua Umum DPP berhalangan tetap dan/atau karena sesuatu sebab ti-

dak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya maka dapat diganti oleh salah seorang unsur ketua yang dipilih atau yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat DPP dan hasilnya diminta pengesahan pada Dewan Pendiri.

2. Apabila Ketua DPD berhalangan tetap dan/atau karena sesuatu sebab tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya maka dapat diganti oleh salah seorang un-sur Wakil Ketua yang dipilih atau yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat DPD dan hasilnya diminta pengesahan pada DPP.

3. Apabila Ketua DPC-Kab/Kot, berhalangan tetap dan/atau karena sesuatu sebab tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya maka dapat diganti oleh salah seorang unsur Wakil Ketua yang dipilih atau ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat DPC dan hasilnya diminta pengesahan pada DPD

4. Masa jabatan bagi pengganti dihitung sebagai suatu masa jabatan apabila waktu menjabat sampai dengan akhir masa jabatan berakhir lebih dari setengah masa jabatan yang tersisa.

5. Apabila ada jabatan lowong anggota Dewan Pimpinan Harian, maka penggantinya ditetapkan oleh Ketua Umum di tingkat Pusat, oleh Ketua Prov di tingkat provinsi oleh ketua Kab/Kot untuk tingkat Kab/Kot untuk tingkat Kab/Kota, dan selanjutnya diminta pengesahan dari Dewan Pimpinan setingkat di atasnya dan hasilnya di pertanggung jawabkan pada setingkat diatasnya dan hasilnya dipertanggung ja-wabkan pada musyawarah tingkatan masing-masing.

6. Apabila ada jabatan lowong anggota Kompartemen, Departemen, Biro di masing-masing tingkatan, maka penggantinya ditetapkan melalui Rapat Dewan Pengurus Harian masing-masing tingkatannya, dan selanjutnya diminta pengesahan dari Dewan Pimpinan setingkat di atasnya dan hasilnya di pertanggung jawabkan pada musyawarah tingkatan masing-masing.

Pasal 35

Pendelegasian Wewenang Dewan Pimpinan

Pendelegasian wewenang diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

Page 24: AD ART  ATAPI

18 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

1. Apabila karena satu dan lain hal Ketua Umum DPP/Ketua DPD berhalangan se-mentara atau karena satu dan lain hal tidak dapat menjalankan tugas untuk waktu tertentu maka Ketua Umum DPP diwakili oleh salah seorang unsur Ketua DPP, dan ketua DPP diwakili oleh unsur Wakil Ketua DPD sesuai dengan pembagian pembidangannya.

2. Dalam menjalankan rutinitas organisasi bila Ketua Umum DPP berhalangan, maka rapat dipimpin oleh salah seorang unsur Ketua yang hadir atas dasar kesepaka-tan/penunjukan para Ketua tersebut.

3. Dalam menjalankan rutinitas organisasi bila Ketua DPD berhalangan, maka rapat dipimpin oleh salah seorang unsur Wakil ketua yang hadir atas dasar kesepaka-tan/penunjukan para ketua tersebut.

Pasal 36

Dewan Pembina dan Dewan Penasehat

Dewan Pembina dan Dewan Penasehat diatur dengan ketentuan : 1. Dewan Pembina terdiri atas pejabat/Tokoh Masyarakat yang ikut memberikan

arahan dalam mengembangkan serta memajukan organisasi ditingkat Pu-sat/daerah.

2. Dewan Penasehat tediri atas tokoh Masyarakat, tokoh pengusaha, dan anggota yang mempunyai keahlian di bidangnya, ikut memberikan arahan yang berguna untuk memajukan ATAPI.

BAB XI

KEUANGAN

Pasal 37 Sumber Dana

Sumber dana untuk operasional dan pelaksanaan program, didapat melalui pungu-tan resmi organisasi berupa: 1. Uang iuran dan uang pangkal anggota 2. Dana Pembinaan DPD, Rp. 15.000.000,- (lima belas juta) per lima tahun sekali 3. Bantuan dan Sumbangan yang tidak mengikat

Pasal 38

Pertimbangan Keuangan

1. Perimbangan penerimaan uang iuran untuk setiap tingkatan diatur sebagai berikut : a) Dewan Pimpinan Pusat b) Dewan Pimpinan Daerah c) Dewan Pimpinan Cabang

2. Pembagian harga sesuai dengan Surat Keputusan tentang Petunjuk Dan Pelaksanaan Biaya Registrasi dan Sertifikasi yang ditetapkan oleh DPP-ATAPI

Pasal 39 Pengelolaan Harta Kekayaan

Pengelolaan harta kekayaan diatur dengan ketentuan : 1. Dewan Pimpinan di setiap tingkatan bertanggung jawab atas harta kekayaan or-

ganisasi serta pengelolaannya 2. Bila organisasi bubar maka kekayaan diserahkan kepada Dewan-Dewan sosial

melalui Dewan Pendiri.

BAB XII

Page 25: AD ART  ATAPI

19 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 40

Anggaran Dasar

Anggaran Dasar sebagai landasan konstitusi organisasi, tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Dasar ATAPI.

Pasal 41 Perubahan Anggaran Dasar

Perubahan Anggaran Dasar dilakukan melalui MUNAS atau MUNASUS dan setiap perubahan harus mencantumkan urutan tanggal perubahan dari Anggaran Dasar sebelumnya, untuk menjaga kesinambungan, tidak boleh bertentangan dengan Pera-turan Dasar dari ATAPI dan atas persetujuan Dewan Pendiri

Pasal 42 Perubahan Anggaran Rumah Tangga

Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui MUKERNAS yang mengatur hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan isinya tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atas persetujuan Dewan Pendiri

BAB XIII PERATURAN PERALIHAN

Pasal 43

Ketentuan Peralihan

1. Bahwa Berdasarkan rapat khusus Dewan Pendiri ATAPI, maka untuk pertama kalinya ditentukn sebagai Ketua Umum adalah Bp Prof. Dr. Drs. Ir. Susandy, MBA, MM. dan sebagai sekretaris Jenderal adalah Bp. Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM. Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indonesia (DPP-ATAPI).

2. Bahwa susunan lengkap Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indonesia (DPP-ATAPI) diatur dan ditetapkan dalam Surat Keputusan yang ditanda tangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP-ATAPI.

Pasal 44

Perubahan

1. Azas, landasan dan tujuan organisasi hanya dapat diubah oleh ketetapan Dewan Pendiri

2. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indoesia (ATAPI) dapat dilakukan dalam MUNAS dengan Persetujuan oleh dewan Pendiri ATAPI

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 45 Penutup

Page 26: AD ART  ATAPI

20 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

1. Hal –hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur lebih Lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan Organisasi yang tidak bo-leh bertentanga dngan Anggran Dasar

2. Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketetuan dalam Anggaran Dasar dan Anggara umah Tanggga, Tafsir yang Sah Adalah yang ditetapkan oleh Dewan pendiri

3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak disahkan dan ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indonesia (DPP-ATAPI)

Ditetapka Di : J a k a r t a Pada Tanggal : November 2013

DEWAN PIMPINAN PUSAT ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA

(DPP – ATAPI) Prof. Dr. Drs. Susandy, MBA, MM. Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM. Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Page 27: AD ART  ATAPI

21 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Page 28: AD ART  ATAPI

22 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA (ATAPI)

BAB I UMUM

Pasal 1

Landasan Penyusunan Anggaran Rumah Tangga disingkat ART ini disusun dengan berlandaskan pasal 44 AD-ATAPI.

Pasal 2 Kode Etik

1. Kami Anggota ATAPI, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD Tahun

1945 2. Kami Anggota ATAPI, menjunjung tinggi dan menghormati kesepakatan kerja 3. Kami Anggota ATAPI, bekerja secara profesional dan tidak melakukan persaingan

yang tidak sehat dalam melaksanakan kegiatan usahanya 4. Kami Anggota ATAPI, tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan keper-

cayaan yang diberikan kepadanya 5. Kami Anggota ATAPI, ikut berperan aktif dalam peningkatan Pembangunan Na-

sional

BAB II KEANGGOTAAN

Pasal 3

Persyaratan Menjadi Anggota

Persyaratan menjadi anggota diatur dengan ketentuan 1. Orang perseorangan yang berusaha/bekerja di dalam bidang Jasa Konstrusi dan

orang yang berprofesi sebagai tenaga kerja konstruksi baik sebagai tenaga ahli maupun sebagai tenaga terampil

2. Menyatakan tunduk dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ATAPI

3. Tidak menjadi anggota atau pengurus asosiasi profesi sejenis. 4. Mendaftarkan diri ke sekretariat ATAPI

Pasal 4 Prosedur menjadi Anggota

Prosedur menjadi anggota diatur dengan ketentuan : 3. Pendaftaran dapat dilaksanakan di setiap tingkatan. 4. Calon anggota mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan yang

diminta. 5. Keabsahan menjadi anggota bila telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) yang

resmi dari ATAPI

Page 29: AD ART  ATAPI

23 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Pasal 5 Kehilangan Hak Keanggotaan

Hak anggota sesuai dengan pasal 11 AD, diberikan kepada orang perseorangan yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA), akan hilang apabila : 1. Tidak mendaftarkan ulang keanggotaannya pada tahun berjalan 2. Melanggar AD / ART / Kode Etik ATAPI 3. Dikenai Sanksi Organisasi.

BAB III SANKSI

Pasal 6 Sanksi Organisasi

Sanksi organisasi dikenakan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Menerbitkan surat teguran/peringatan kepada anggota yang melanggar pasal 5

ayat 1 dan 2, ART-ATAPI 2. Mengenakan pembekuan sementara keanggotaan ATAPI 3. Pencabutan kenggotaan

Pasal 7 Proses Penerapan Sanksi

Proses penerapan sanksi organisasi melalui tahapan : 1. Menerbitkan Surat Teguran / Peringatan 2. Surat Teguran / Peringatan ke I dijatuhkan dengan masa berlaku 1 (satu) minggu

terhitung sejak Surat Teguran / Peringatan diterima oleh anggota yang terkena sanksi

3. Surat Teguran / Peringatan ke II dijatuhkan apabila Surat Teguran / Peringatan ke I diabaikan dengan masa berlaku 2 (dua) minggu, terhitung sejak Surat Tegu-ran / Peringatan diterima oleh anggota yang terkena sanksi

4. Surat Teguran / Peringatan ke III dijatuhkan apabila Surat Teguran / Peringatan ke II diabaikan dengan masa berlaku 2 (dua) minggu, terhitung sejak Surat Tegu-ran / Peringatan diterima oleh anggota yang terkena sanksi

5. Apabila Surat Teguran / Peringatan ke I s/d III diabaikan maka akan dilaksana-kan pembekuan sementara keanggotaan di ATAPI untuk masa 2 (dua) bulan.

6. Dalam masa pembekuan sementara keanggotaan, anggota tersebut dapat mela-kukan upaya pembelaan atau permohonan peninjauan kembali kepada Dewan Pimpinan Pusat.

7. Bila upaya sebagaimana point tersebut diatas tidak dilaksanakan maka kepada yang bersangkutan dikenakan pencabutan keanggotaannya.

8. Surat Teguran / Peringatan dapat dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat bila Dewan Pimpinan Daerah tidak bersedia mengeluarkan Surat Teguran / Peringa-tan padahal nyata-nyata telah melanggar Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga.

9. Surat Teguran / Peringatan dapat dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Propinsi bila Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten / Kota tidak bersedia menge-luarkan Surat Teguran / Peringatan padahal nyata-nyata telah melanggar Angga-ran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan untuk pencabutan Hak Keanggotaan harus lebih dahulu mendapat persetujuan dari DPP.

10. Jika ada anggota yang telah nyata-nyata membahayakan atau merugikan orga-nisasi dapat segera dijatuhkan sanksi tanpa melalui prosedur/tahapan yang telah diatur di atas, akan tetapi diberikan kebebasan untuk mempertanggung jawab-kannya melalui pembelaan pada Munas/Musda-Prov/Muscab-Kab/Kot.

Page 30: AD ART  ATAPI

24 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

11. Kewenangan untuk pencabutan keanggotaan ada di Ketua Umum DPP dan atas persetujuan Dewan Pendiri / khusus untuk DPD dan untuk Kabupaten/Kota Ke-putusan ada pada ketua Umum dan Sekretaris Jenderal

Pasal 8

Sanksi Jabatan

Sanksi Jabatan dilaksanakan melalui proses: 1. Pemberhentian Sementara terhadap pengurus dapat dijatuhkan apabila pengurus

dengan nyata telah melanggar AD/ART, setelah terlebih dahulu diterbitkan Surat Teguran / Peringatan berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali sesuai keputusan Rapat DPH yang diagendakan khusus.

2. Sanksi Pemberhentian Tetap terhadap anggota pengurus dijatuhkan apabila sete-lah 1 (satu) bulan tidak melakukan upaya banding pada tingkatan yang lebih ting-gi, atau apabila upaya banding ditolak. Khusus untuk pengurus DPP upaya band-ing dilakukan melalui Dewan Pendiri.

Pasal 9

Sanksi terhadap Dewan Pimpinan Daerah

Sanksi terhadap DPD dilaksanakan melalui proses: 1. Pembekuan Sementara apabila :

a. DPD Propinsi tidak memenuhi dan atau melalaikan tugas dan kewajibannya maka DPP dapat melakukan pembekuan sementara kepada DPD Propinsi, se-telah terlebih dahulu diterbitkan Surat Teguran / Peringatan berturut-turut seba-nyak 3 (tiga) kali sesuai keputusan Rapat DPP yang diagendakan khusus.

b. DPC Kabupaten / Kota tidak memenuhi dan atau melalaikan tugas dan kewaji-bannya maka DPD Propinsi dapat melaksanakan pembekuan sementara, sete-lah terlebih dahulu diterbitkan Surat Teguran / Peringatan berturut-turut seba-nyak 3 (tiga) kali sesuai keputusan Rapat DPD Propinsi yang diagendakan khu-sus.

2. Pembekuan Tetap apabila: a. DPD Propinsi yang dibekukan sementara dalam jangka waktu 1 (satu) bulan

dapat mengajukan banding kepada Dewan Pendiri, dan apabila keputusan De-wan Pendiri setuju dengan keputusan DPP, maka kepada DPD Propinsi terse-but dijatuhkan putusan Pembekuan Tetap.

b. DPC Kabupaten / Kota yang dibekukan sementara dalam jangka waktu 1 (satu) bulan dapat mengajukan banding kepada DPP, dan apabila keputusan DPP se-tuju dengan keputusan DPD Propinsi, maka kepada DPC Kabupaten / Kota ter-sebut dijatuhkan putusan Pembekuan Tetap.

c. DPD Provinsi atau DPC-Kab/Kot menyatakan telah membekukan kepenguru-san di tingkatannya masing-masing.

3. Pencabutan Pembekuan dilakukan apabila: a. DPD Propinsi yang dibekukan sementara dalam jangka waktu 1 (satu) bulan

dapat mengajukan banding kepada Dewan Pendiri, dan apabila keputusan De-wan Pendiri menolak keputusan DPP, maka Pembekuan Sementara dicabut dan dikembalikan pada keadaan semula.

b. DPC Kabupaten / Kota yang dibekukan sementara dalam jangka waktu 1 (satu) bulan dapat mengajukan banding kepada DPP, dan apabila keputusan DPP menolak keputusan DPD Propinsi, maka Pembekuan Sementara dicabut dan dikembalikan pada keadaan semula.

BAB IV

KEUANGAN

Page 31: AD ART  ATAPI

25 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Pasal 10 Pelaporan

Pengaturan pelaporan keuangan dilaksanakan dengan ketentuan : 1. Laporan keuangan DPD Propinsi disampaikan kepada DPP setiap tanggal 31 De-

sember tahun berjalan 2. Laporan keuangan DPP disampaikan kepada Dewan Pendiri setiap tanggal 31

Desember tahun berjalan 3. Pembukuan dimulai setiap tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember setiap

tahunnya. 4. Laporan keuangan harus diaudit setiap tahunnya.

BAB V KETENTUAN KHUSUS

Pasal 11

Ketentuan Khusus

1. Penggunaan kewenangan khusus oleh Dewan Pendiri (DPP-ATAPI), seperti diatur dalam Anggaran Dasar lebih lanjut diatur dalam Peraturan Khusus Organisasi.

2. Peraturan Organisasi yang diamanatkan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) ini, harus sudah ditetapkan dan diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pendiri paling lambat 2 (dua) bulan setelah diter-bitkannya Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) organisasi

BAB VI

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 12 Peraturan Peralihan

1. Masa jabatan kepengurusan organisasi, masa bhakti bulan november 2013 dan

berakhir pada bulan november 2018. 2. Semua pembentukan Kepengurusan Organisasi dimulai dari pembentukan Dewan

Pertimbangn Pusat, Dewan Pembina Pusat dan Dewan Pimpinan disemua tingka-tan, yang harus sudah selesai seluruhnya pada awal 2017

3. Pengesahan struktur pengurus ATAPI oleh Dewan Pendiri diselenggrakan selam-bat-lambatya 5 (lima) tahun sekali dan dilantik dan atau dikukuhkan didepa MU-NAS.

BAB VII

PENYEMPURNAAN ANGGRAN RUMAH TANGGA

Pasal 13 Penyempurnaan Anggran Rumah Tangga

Penyempurnaan Anggran rumah Tangga Hanya dapat dilaksanakan melalui rapat khusus Dewan Pendiri ATAPI dan apabila Dewan Pendiri menyetujui perubahan Anggaran Rumah Tangga maka Dewan Pimpinan Pusat dapat mengadakan pasal-pasal yang diinginkan dan hasilnya disampaikan pada Dewan Pendiri, untuk menda-patkan persetujuan. Dan apabila Dewan pendiri tidak menjetujui perubahan Angga-ran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga maka yang berlaku adalah yang sudah di-tetapkan oleh Dewan Pendiri

Page 32: AD ART  ATAPI

26 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

BAB VIII PENUTUP

Pasal 14 Penutup

1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Anggraan Ruma Tangga ini, akan diatur

lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ATAPI.

2. Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak disahkan dan ditetapkan oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP-ATAPI.

Ditetapka Di : J a k a r t a Pada Tanggal : November 2013

DEWAN PIMPINAN PUSAT ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA

(DPP – ATAPI) Prof. Dr. Drs. Susandy, MBA, MM. Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM. Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Page 33: AD ART  ATAPI

27 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Page 34: AD ART  ATAPI

28 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

SUSUNAN PENGURUS DEWAN PIMPINAN PUSAT

ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA

I. DEWAN PENDIRI

Ketua : Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM. Wakil Ketua : Zaffaruddin Tahir, SE. Sekretaris : Benny, SH. Anggota : Prof. Dr. Drs. Ir. Susandy, MBA, MM. Anggota : Siti Halimah Tahir, SE.

II. DEWAN PENASEHAT PUSAT

Menteri Pekerjaan Umum Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepala Badan Pembinaan Kontruksi Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi Nasional Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Dirjen Kesatuan Bangsa Dan Politik DEPDAGRI

III. DEWAN PEMBINAN PUSAT

Ketua : Jenderal (Purn) Drs. Daryoto Wakil Ketua : Ir. Petrus Hento Wakil Ketua : George Celsius Auparay, SH. MM. MH Sekretaris : Ir. AJ. Syaiful Rachman,Bsc. Msc Anggota : Dr. Darmawi R.Prabowo,SE. MM. Anggota : Kombes (Purn) Drs. Miftahul Karim Anggota : Him M. Beo

IV. DEWAN PIMPINAN PUSAT a. KETUA UMUM : Prof. Dr. Drs. Ir. Susandy, MBA,MM. Ketua I : Ir. H. Dadang Rachmat, SHi. Ketua II : Ir. R a m l a n, MBA. MM. Ketua III : B e n n y, SH.

b. SEKRETARIS JENDERAL : Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM.

Sekretaris I : Ir. Rudwin Loppies Sekretaris II : M u l i a Sekretaris III : Taat Puji Arto

c. BENDAHARA UMUM : Wita Andraini

Bendahara I : Siti Halimah Tahir, SE. Bendahara II : Camellia F. Mokoginta Bendahara III : Shandy, SE.

d. KEPALA-KEPALA DEPARTEMEN

Departemen Organisasi & Keanggotaan : M. Harun Ichsan Indra Dewa Departemen Sertifikasi & Konstruksi : Ir. Agung Pangarso Departemen Hukum & Kelembagaan : Retno Sri Rahayu, SH. Departemen Diklat & Pelatihan : Ir. H. Rifat Saugi, MM. Departemen Usaha Dana : Rudy Juian Sugio

Page 35: AD ART  ATAPI

29 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

Page 36: AD ART  ATAPI

30 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

KODE PROVINSI, KABUPATEN & KOTA

BERDASARKAN

PENETAPAN LPJK NASIONAL

No Kode Prov.

NAMA PROVINSI Kode

Kab/Kota NAMA KABUPATEN / KOTA

1 01 Nanggroe

Aceh Darussalam

1172 1 Kota Sabang

1107 2 Kab. Aceh Barat

1113 3 Kab. Gayo Lues

1101 4 Kab. Simeulue

1118 5 Kab. Pidie Jaya

1171 6 Kota Banda Aceh

1174 7 Kota Lhokseumawe

1106 8 Kab. Aceh Tengah

1112 9 Kab. Aceh Barat Daya

1111 10 Kab. Aceh Utara

1173 11 Kota Langsa

1105 12 Kab. Aceh Timur

1117 13 Kab. Bener Meriah

1110 14 Kab. Bireuen

1116 15 Kab. Aceh Jaya

1104 16 Kab. Aceh Tenggara

1109 17 Kab. Pidie

1115 18 Kab. Nagan Raya

1103 19 Kab. Aceh Selatan

1108 20 Kab. Aceh Besar

1114 21 Kab. Aceh Tamiang

1102 22 Kab. Aceh Singkil

1175 23 Kota Subulussalam

2 02 Sumatera

Utara

1206 1 Kab. Toba Samosir

1225 2 Kab. Nias Barat

1277 3 Kota Padang Sidempuan

1218 4 Kab. Serdang Bedagai

1274 5 Kota Tebing Tinggi

1219 6 Kab. Batu Bara

1211 7 Kab. Karo

1220 8 Kab. Padang Lawas Utara

1205 9 Kab. Tapanuli Utara

1278 10 Kota Gunungsitoli

1217 11 Kab. Samosir

1273 12 Kota Pematang Siantar

1210 13 Kab. Dairi

1204 14 Kab. Tapanuli Tengah

1223 15 Kab. Labuhan Batu Utara

1272 16 Kota Tanjung Balai

1216 17 Kab. Pakpak Bharat

1209 18 Kab. Simalungun

1203 19 Kab. Tapanuli Selatan

1271 20 Kota Sibolga

1215 21 Kab Humbang Hasundutan

1208 22 Kab Asahan

1222 23 Kab Labuhan Batu Selatan

1202 24 Kab. Mandailing Natal

1276 25 Kota Binjai

Page 37: AD ART  ATAPI

31 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

1213 26 Kab. Langkat

1214 27 Kab. Nias Selatan

1207 28 Kab. Labuhan Batu

1224 29 Kab. Nias Utara

1201 30 Kab. Nias

1275 31 Kota Medan

1212 32 Kab. Deli Serdang

1221 33 Kab. Padang Lawas

3 03 Sumatera

Barat

1371 1 Kota Padang

1304 2 Kab. Sawahlunto/Sijunjung

1376 3 Kota Payakumbuh

1309 4 Kab. Pasaman

1303 5 Kab. Solok

1375 6 Kota Bukit Tinggi

1308 7 Kab. Lima Puluh Koto

1302 8 Kab. Pesisir Selatan

1374 9 Kota Padang Panjang

1307 10 Kab. Agam

1312 11 Kab. Pasaman Barat

1301 12 Kab. Kepulauan Mentawai

1373 13 Kota Sawah Lunto

1306 14 Kab. Padang Pariaman

1311 15 Kab. Dharmas Raya

1377 16 Kota Pariaman

1372 17 Kota Solok

1305 18 Kab. Tanah Datar

1310 19 Kab. Solok Selatan

4 04 Riau

1401 1 Kab. Kuantan Singingi

1406 2 Kab. Kampar

1471 3 Kota Pekan Baru

1405 4 Kab. Siak

1404 5 Kab. Pelalawan

1409 6 Kab. Rokan Hilir

1403 7 Kab. Indragiri Hilir

1408 8 Kab. Bengkalis

1402 9 Kab. Indragiri Hulu

1473 10 Kota Dumai

1410 11 Kab. Kepulauan Meranti

1407 12 Kab. Rokan Hulu

5 05 Jambi

1505 1 Kab. Muaro Jambi

1571 2 Kota Jambi

1504 3 Kab. Batang Hari

1509 4 Kab. Bungo

1503 5 Kab. Sarolangun

1572 6 Kota Sungai Penuh

1508 7 Kab. Tebo

1502 8 Kab. Merangin

1507 9 Kab. Tanjung Jabung Barat

1501 10 Kab. Kerinci

1506 11 Kab. Tanjung Jabung Timur

6 06

Sumatera

Selatan

1671 1 Kota Palembang

1610 2 Kab. Ogan Ilir

1601 3 Kab. Ogan Komering Ulu

1607 4 Kab. Banyuasin

Page 38: AD ART  ATAPI

32 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

1606 5 Kab. Musi Banyu Asin

1609 6 Kab. Ogan Komering Ulu Timur

1605 7 Kab. Musi Rawas

1608 8 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan

1672 9 Kota Prabumulih

1674 10 Kota Lubuk Linggau

1604 11 Kab. Lahat

1673 12 Kota Pagar Alam

1611 13 Kab.Eempat Lawang

1603 14 Kab. Muara Enim

1602 15 Kab. Ogan Komering Ilir

7 07 Bengkulu

1705 1 Kab. Seluma

1704 2 Kab. Kaur

1771 3 Kota Bengkulu

1703 4 Kab. Bengkulu Utara

1702 5 Kab. Rejang Lebong

1708 6 Kab. Kepahiang

1701 7 Kab. Bengkulu Selatan

1707 8 Kab. Lebong

1706 9 Kab. Mukomuko

8 08 Lampung

1802 1 Kab. Tanggamus

1807 2 Kab. Way Kanan

1801 3 Kab. Lampung Barat

1806 4 Kab. Lampung Utara

1805 5 Kab. Lampung Tengah

1810 6 Pringsewu

1872 7 Kota Metro

1811 8 Kab. Mesuji

1804 9 Kab. Lampung Timur

1871 10 Kota Bandar Lampung

1812 11 Kab. Tulang Bawang Barat

1803 12 Kab. Lampung Selatan

1809 13 Pesawaran

1808 14 Kab. Tulang Bawang

9 09 DKI Jakarta

3173 1 Kota Jakarta Pusat

3172 2 Kota Jakarta Timur

3171 3 Kota Jakarta Selatan

3175 4 Kota Jakarta Utara

3101 5 Kab. Adm. Kepulauan Seribu

3174 6 Kota Jakarta Barat

10 10 Jawa Barat

3216 1 Kab. Bekasi

3210 2 Kab. Majalengka

3204 3 Kab. Bandung

3275 4 Kota Bekasi

3215 5 Kab. Karawang

3209 6 Kab. Cirebon

3203 7 Kab. Cianjur

3279 8 Kota Banjar

3274 9 Kota Cirebon

3214 10 Kab. Purwakarta

3208 11 Kab. Kuningan

3202 12 Kab. Sukabumi

3278 13 Kota Tasikmalaya

Page 39: AD ART  ATAPI

33 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

3273 14 Kota Bandung

3217 15 Kab. Bandung Barat

3213 16 Kab. Subang

3207 17 Kab. Ciamis

3201 18 Kab. Bogor

3277 19 Kota Cimahi

3272 20 Kota Sukabumi

3212 21 Kab. Indramayu

3206 22 Kab. Tasikmalaya

3271 23 Kota Bogor

3211 24 Kab. Sumedang

3205 25 Kab. Garut

3276 26 Kota Depok

11 11

Jawa

Tengah

3329 1 Kab. Brebes

3323 2 Kab. Temanggung

3317 3 Kab. Rembang

3311 4 Kab. Sukoharjo

3305 5 Kab. Kebumen

3375 6 Kota Pekalongan

3328 7 Kab. Tegal

3322 8 Kab. Semarang

3316 9 Kab. Blora

3310 10 Kab. Klaten

3304 11 Kab. Banjarnegara

3374 12 Kota Semarang

3327 13 Kab. Pemalang

3321 14 Kab. Demak

3315 15 Kab. Grobogan

3309 16 Kab. Boyolali

3303 17 Kab. Purbalingga

3373 18 Kota Salatiga

3326 19 Kab. Pekalongan

3320 20 Kab. Jepara

3314 21 Kab. Sragen

3308 22 Kab. Magelang

3302 23 Kab. Banyumas

3372 24 Kota Surakarta

3325 25 Kab. Batang

3319 26 Kab. Kudus

3313 27 Kab. Karanganyar

3307 28 Kab. Wonosobo

3301 29 Kab. Cilacap

3371 30 Kota Magelang

3324 31 Kab. Kendal

3318 32 Kab. Pati

3312 34 Kab. Wonogiri

3306 35 Kab. Purworejo

3376 36 Kota Tegal

12 12 DI Yogyakarta

3471 1 Kota Yogyakarta

3404 2 Kab. Sleman

3403 3 Kab. Gunung Kidul

3402 4 Kab. Bantul

3401 5 Kab. Kulon Progo

Page 40: AD ART  ATAPI

34 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

13

13

Jawa

Timur

3518 1 Kab. Nganjuk

3512 2 Kab. Situbondo

3506 3 Kab. Kediri

3576 4 Kota Mojokerto

3529 5 Kab. Sumenep

3579 6 Kota Batu

3523 7 Kab. Tuban

3517 8 Kab. Jombang

3511 9 Kab. Bondowoso

3505 10 Kab. Blitar

3575 11 Kota Pasuruan

3528 12 Kab. Pamekasan

3522 13 Kab. Bojonegoro

3516 14 Kab. Mojokerto

3510 15 Kab. Banyuwangi

3504 16 Kab. Tulungagung

3574 17 Kota Probolinggo

3527 18 Kab. Sampang

3521 19 Kab. Ngawi

3515 20 Kab. Sidoarjo

3509 21 Kab. Jember

3503 22 Kab. Terenggalek

3573 23 Kota Malang

3526 24 Kab. Bangkalan

3520 25 Kab. Magetan

3514 26 Kab. Pasuruan

3508 27 Kab. Lumajang

3578 28 Kota Surabaya

3502 29 Kab. Ponorogo

3572 30 Kota Blitar

3525 31 Kab. Gresik

3519 32 Kab. Madiun

3513 33 Kab. Probolinggo

3507 34 Kab. Malang

3577 35 Kota Madiun

3501 36 Kab. Pacitan

3571 37 Kota Kediri

3524 38 Kab. Lamongan

14 14

Kalimantan Barat

6110 1 Kab. Melawi

6104 2 Kab. Pontianak

6109 3 Kab. Sekadau

6171 4 Kota Pontianak

6103 5 Kab. Landak

6112 6 Kab. Kubu Raya

6108 7 Kab. Kapuas Hulu

6102 8 Kab. Bengkayang

6111 9 Kab. Kayong Utara

6107 10 Kab. Sintang

6101 11 Kab. Sambas

6172 12 Kota Singkawang

6106 13 Kab. Ketapang

6105 14 Kab. Sanggau

15 15 Kalimantan Tengah 6201 1 Kab. Kotawaringin Barat

6208 2 Kab. Seruyan

6271 3 Kota Palangka Raya

Page 41: AD ART  ATAPI

35 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

6213 4 Kab. Murung Raya

6207 5 Kab. Lamandau

6205 6 Kab. Barito Utara

6212 7 Kab. Barito Timur

6206 8 Kab. Sukamana

6204 9 Kab. Barito Selatan

6211 10 Kab. Gunung Mas

6203 11 Kab. Kapuas

6210 12 Kab. Pulang Pisau

6202 13 Kab. Kotawaringin Timur

6209 14 Kab. Katingan

16 16

Kalimantan Selatan

6301 1 Kab. Tanah Laut

6306 2 Kab. Hulu Sungai Selatan

6310 3 Kab. Tanah Bumbu

6311 4 Kab. Balangan

6372 5 Kota Banjar Baru

6305 6 Kab. Tapin

6371 7 Kota Banjarmasin

6304 8 Kab. Barito Kuala

6309 9 Kab. Tabalong

6303 10 Kab. Banjar

6308 11 Kab. Hulu Sungai Utara

6302 12 Kab. Kota Baru

6307 13 Kab. Hulu Sungai Tengah

17 17

Kalimantan Timur

6407 1 Kab. Bulungan

6401 2 Kab. Paser

6474 3 Kota Bontang

6406 4 Kab. Malinau

6473 5 Kota Tarakan

6405 6 Kab. Berau

6472 7 Kota Samarinda

6404 8 Kab. Kutai Timur

6410 9 Kab. Tana Tidung

6471 10 Kota Balikpapan

6403 11 Kab. Kutai Kartanegara

6408 12 Kab. Nunukan

6402 13 Kab. Kutai Barat

6409 14 Kab. Penajam Paser Utara

18 18

Sulawesi Utara

7101 1 Kab. Bolaang Mongondow

7105 2 Kab. Minahasa Selatan

7104 3 Kab. Kepulauan Talaud

7174 4 Kota Kotamobagu

7109 5 Kab. Minahasa Tenggara

7172 6 Kota Bitung

7107 7 Kab. Bolaang Mongondow Utara

7171 8 Kota Manado

7106 9 Kab. Minahasa Utara

7103 10 Kab. Sangihe Talaud

7108 11 Kab. Siau Tagulandang Biaro

7110 12 Kab. Bolaang Mongodow Selatan

7102 13 Kab. Minahasa

7173 14 Kota Tomohon

7111 15 Kab. Bolaang Mongodow Timur

Page 42: AD ART  ATAPI

36 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

19 19

Sulawesi Tengah

7202 1 Kab. Banggai

7210 2 Kab. Sigi

7207 3 Kab. Buol

7201 4 Kab. Banggai Kepulauan

7206 5 Kab. Toli-Toli

7205 6 Kab. Donggala

7204 7 Kab. Poso

7209 8 Kab. Tojo Una-Una

7203 9 Kab. Morowali

7208 10 Kab. Parigi Moutong

7271 11 Kota Palu

20 20

Sulawesi

Selatan

7371 1 Kota Makassar

7317 2 Kab. Luwu

7311 3 Kab. Bone

7305 4 Kab. Takalar

7322 5 Kab. Luwu Utara

7316 6 Kab. Enrekang

7310 7 Kab. Barru

7304 8 Kab. Jeneponto

7315 9 Kab. Pinrang

7309 10 Kab. Pangkajene Kepulauan

7303 11 Kab. Bantaeng

7326 12 Kab. Toraja Utara

7325 13 Kab. Luwu Timur

7373 14 Kota Palopo

7314 15 Kab. Sidenreng Rappang

7308 16 Kab. Maros

7302 17 Kab. Bulukumba

7313 18 Kab. Wajo

7307 19 Kab. Sinjai

7301 20 Kab. Selayar

7372 21 Kota Pare-Pare

7318 22 Kab. Tana Toraja

7312 23 Kab. Soppeng

7306 24 Kab. Gowa

21 21

Sulawesi Tenggara

7471 1 Kota Kendari

7404 2 Kab. Kolaka

7410 3 Konawe Utara

7408 4 Kab. Kolaka Utara

7403 5 Kab. Konawe

7405 6 Kab. Konawe Selatan

7472 7 Kota Baubau

7407 8 Kab. Wakatobi

7402 9 Kab. Muna

7409 10 Kab. Buton Utara

7406 11 Kab. Bombana

7401 12 Kab. Buton

22 22 Bali

5105 1 Kab. Klungkung

5104 2 Kab. Gianyar

5171 3 Kota Denpasar

5103 4 Kab. Badung

5108 5 Kab. Buleleng

5102 6 Kab. Tabanan

5107 7 Kab. Karang Asem

Page 43: AD ART  ATAPI

37 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

5101 8 Kab. Jembrana

5106 9 Kab. Bangli

23 23

Nusa

Tenggara Barat

5202 1 Kab. Lombok Tengah

5208 2 Kab. Lombok Utara

5271 3 Kota Mataram

5201 4 Kab. Lombok Barat

5207 5 Kab. Sumbawa Barat

5206 6 Kab. Bima

5205 7 Kab. Dompu

5204 8 Kab. Sumbawa

5203 9 Kab. Lombok Timur

5272 10 Kota Bima

24 24

Nusa

Tenggara Timur

5313 1 Kab. Manggarai

5316 2 sumba tengah

5307 3 Kab. Alor

5301 4 Kab. Sumba Barat

5319 5 Kab. Manggarai Timur

5312 6 Kab. Ngada

5306 7 Kab. Belu

5315 8 Kab. Manggarai Barat

5311 9 Kab. Ende

5305 10 Kab. Timor Tengah Utara

5310 11 Kab. Sikka

5304 12 Kab. Timor Tengah Selatan

5317 13 Sumba Barat Daya

5309 14 Kab. Flores Timur

5303 15 Kab. Kupang

5314 16 Kota Rote Ndao

5371 17 Kota Kupang

5318 18 Nagekeo

5308 19 Kab. Lembata

5302 20 Kab. Sumba Timur

25 25 Maluku

8105 1 Kab. Kepulauan Aru

8104 2 Kab. Buru

8103 3 Kab. Maluku Tengah

8172 4 Kota Tual

8102 5 Kab. Maluku Tenggara

8109 6 Kab. Buru Selatan

8101 7 Kab. Maluku Tenggara Barat

8108 8 Kab. Maluku Barat Daya

8107 9 Kab. Seram Bagian Timur

8106 10 Kab. Seram Bagian Barat

8171 11 Kota Ambon

26 26 Papua

9401 1 Kab. Merauke

9413 2 Kab. Boven Digoel

9404 3 Kab. Nabire

9408 4 Kab. Yapen Waropen

9431 5 Kab. Mamberamo Tengah

9418 6 Kab. Tolikara

9402 7 Kab. Jayawijaya

9409 8 Kab. Biak Numfor

9436 9 Kab. Deiyai

9430 10 Kab. Lanny Jaya

Page 44: AD ART  ATAPI

38 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

9417 11 Kab. Pegunungan Bintang

9411 12 Kab. Puncak Jaya

9435 13 Kab. Intan Jaya

9429 14 Kab. Nduga

9416 15 Kab. Yahukimo

9403 16 Kab. Jayapura

9434 17 Kab. Dogiyai

9428 18 Kab. Mamberamo Raya

9427 19 Kab. Supiori

9415 20 Kab. Asmat

9471 21 Kota Jayapura

9433 22 Kab. Puncak

9426 23 Kab. Waropen

9420 24 Kab. Keerom

9414 25 Kab. Mappi

9412 26 Kab. Mimika

9410 27 Kab. Paniai

9432 28 Kab. Yalimo

9419 29 Kab. Sarmi

27 27

Maluku

Utara

8272 1 Kota Tidore Kepulauan

8206 2 Kab. Halmahera Timur

8271 3 Kota Ternate

8205 4 Kab. Halmahera Utara

8202 5 Kab. Halmahera Tengah

8204 6 Kab. Halmahera Selatan

8201 7 Kab. Halmahera Barat

8203 8 Kab. Kepulauan Sula

28 28 Banten

3602 1 Kab. Lebak

3601 2 Kab. Pandeglang

3673 3 Kota Serang

3600 4 Banten

3672 5 Kota Cilegon

3674 6 Kota Tangerang Selatan

3671 7 Kota Tangerang

3604 8 Kab. Serang

3603 9 Kab. Tangerang

23 29 Gorontalo

7504 1 Kab. Bone Bolango

7502 2 Kab. Gorontalo

7503 3 Kab. Pohuwato

7501 4 Kab. Boalemo

7505 5 Kab. Gorontalo Utara

7571 6 Kota Gorontalo

30 30

Kepulauan Bangka

Belitung

1900 1 Kep. Bangka Belitung

1906 2 Kab. Belitung Timur

1971 3 Kota Pangkal Pinang

1905 4 Kab. Bangka Barat

1902 5 Kab. Belitung

1904 6 Kab. Bangka Tengah

1901 7 Kab. Bangka

1903 8 Kab. Bangka Selatan

31 31 Kepulauan Riau 2105 1 Kab. Kepulauan Anambas

2001 2 Kab. Karimun

Page 45: AD ART  ATAPI

39 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

2072 3 Kota. Tanjung Pinang

2004 4 Kab. Lingga

2071 5 Kota. Batam

2003 6 Kab. Natuna

2002 7 Kab. Bintan

32 32 Papua Barat

9104 1 Kab. Teluk Bintuni

9101 2 Kab. Fak-Fak

9108 3 Kab. Raja Ampat

9105 4 Kab. Manokwari

9109 5 Kab. Tambrauw

9106 6 Kab. Sorong Selatan

9107 7 Kab. Sorong

9102 8 Kab. Kaimana

9171 9 Kota Sorong

9103 10 Kab. Teluk Wondama

33 33

Sulawesi

Barat

7604 1 Kab. Mamuju

7601 2 Kab. Majene

7605 3 Kab. Mamuju Utara

7602 4 Kab. Polewali Mamasa

7603 5 Kab. Mamasa

Page 46: AD ART  ATAPI

40 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

DEWAN PIMPINAN PUSAT ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA Jl. Pagelarang No. 101 – Setu – Cipayung – Jakarta Timur 13880 F : 021 8489449 E : [email protected] W : www.atapi.com.

Page 47: AD ART  ATAPI

41 Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga “ATAPI”

KODE ETIK ATAPI

1. Kami Anggota ATAPI, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD Tahun 1945

2. Kami Anggota ATAPI, menjunjung tinggi dan menghormati kesepakatan kerja

3. Kami Anggota ATAPI, bekerja secara profe-sional dan tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam melaksanakan kegiatan usahanya

4. Kami Anggota ATAPI, tidak menyalahguna-kan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan kepadanya

5. Kami Anggota ATAPI, ikut berperan aktif da-lam peningkatan Pembangunan Nasional


Top Related