Download - 3. Bab I.basroni
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit ginjal merupakan masalah medik, sosial, dan ekonomi yang
sangat besar bagi pasien dan keluarganya (Vijay, 2002). Rahardjo dalam
Lubis (2006) menjelaskan bahwa di Indonesia jumlah penderita penyakit
ginjal yang berakhir dengan gagal ginjal terus meningkat dan diperkirakan
pertumbuhannya sekitar 10 % setiap tahun.
Konsep pengobatan back to nature dengan bahan herbal atau bahan
alam semakin dikenal dan diminati masyarakat. Dewasa ini, sebagian
masyarakat Indonesia mengenal propolis sebagai bahan alam untuk
mengobati penyakit ginjal (Hoesada et al., 2007). Propolis merupakan
substrat getah (resin) yang dihasilkan lebah madu (Krell, 1996). Dari hasil
analisis kimia menunjukkan bahwa propolis banyak mengandung flavonoid
dan senyawa fenol yang merupakan antioksidan kuat (Krell, 1996; Suranto,
2010).
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ichikawa et al. (2002)
dengan propolis hijau Brasil dan Kumazawa et al. (2004) dengan propolis
dari beberapa negara menerangkan bahwa propolis sebagai sumber
antioksidan tinggi dapat membantu melawan efek radikal bebas yang
berbahaya bagi organ tubuh, termasuk organ ginjal. Sebaliknya, penelitian
dengan menggunakan propolis lokal asli Indonesia belum banyak dilakukan,
2
padahal sebagian masyarakat telah mengkonsumsi propolis lokal untuk
mengobati penyakit ginjal (Hoesada et al., 2007). Berdasarkan hal tersebut,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang efek nefroprotektor
propolis lokal asli Indonesia.
Penelitian akan dilakukan terhadap mencit (Mus musculus) yang
dirusak ginjalnya dengan penginduksian parasetamol dosis toksik
(Burke et al., 2006). Peneliti memilih parasetamol untuk diinduksikan pada
mencit karena obat ini umum digunakan masyarakat, diperoleh tanpa harus
ada resep dokter, dan penyebab tersering kematian akibat keracunan
(self poisoning), (Neal, 2006; Priyanto, 2009). Nefrotoksisitas akibat
penggunaan parasetamol dosis toksik dapat timbul karena terbentuknya
metabolit minor parasetamol yaitu N-asetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI)
yang bersifat radikal bebas (Olson, 2007). Adapun variabel yang diukur
adalah gambaran kerusakan histologis sel ginjal. Pada penelitian ini
diharapkan pemberian propolis dapat mencegah kerusakan sel ginjal mencit
akibat induksi parasetamol dosis toksik.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah pemberian propolis dapat mencegah kerusakan sel ginjal mencit
(Mus musculus) yang diinduksi parasetamol?
2. Apakah peningkatan dosis propolis dapat meningkatkan daya proteksi
terhadap kerusakan sel ginjal mencit (Mus musculus) yang diinduksi
parasetamol?
3
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui efek pemberian propolis dalam mencegah kerusakan
sel ginjal mencit (Mus musculus) yang diinduksi parasetamol.
2. Untuk mengetahui efek peningkatan dosis propolis dalam meningkatkan
daya proteksi terhadap kerusakan sel ginjal mencit (Mus musculus) yang
diinduksi parasetamol.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
mengenai pengaruh propolis dalam mencegah kerusakan sel ginjal
mencit (Mus musculus) yang diinduksi parasetamol.
b. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan untuk
penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Aplikatif
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
masyarakat untuk menggunakan propolis sebagai obat alternatif untuk
mencegah kerusakan sel ginjal.