-
8/13/2019 2009_S1_Fajar Mustika_Isolasi Dan Skrining Bakteri Patogen Penghasil Biofilm Untuk Optimasi Produksi Biofilm Mel
1/4
-
8/13/2019 2009_S1_Fajar Mustika_Isolasi Dan Skrining Bakteri Patogen Penghasil Biofilm Untuk Optimasi Produksi Biofilm Mel
2/4
-
8/13/2019 2009_S1_Fajar Mustika_Isolasi Dan Skrining Bakteri Patogen Penghasil Biofilm Untuk Optimasi Produksi Biofilm Mel
3/4
Isolasi Dan Skrining Bakteri Patogen Penghasil Biofilm Untuk Optimasi Produksi
Biofilm Melalui Penambahan Variasi Jenis Dan Konsentrasi Gula Serta Antibiotik
Dalam Pengembangan Vaksin Oral Ikan Nila (Oreochromis Niloticus. Lac)
Mahasiswa:Fajar Mustika
Skripsi (2009), Program Studi Mikrobiologi SITH, email: [email protected]
Pembimbing: DR. Maelita R.Moeis, email [email protected]
Gelar:Sarjana Sains (S.Si), Wisuda April 2009
Abstrak
Biofilm merupakan antigen baru yang digunakan dalam produksi vaksin, mengandung
materi glikokaliks yang stabil hingga dalam saluran percernaan ikan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan vaksin oral bagi ikan Nila, menggunakan bakteri
patogen yang telah diisolasi. Tahap pertama penelitian dimulai dengan isolasi patogen
bagian luka, darah, insang dan jeroan pada ikan Nila yang terinfeksi penyakit bakteri.
Skrining terhadap isolat dilakukan untuk memperoleh isolat yang mampu menghasilkan
biofilm paling banyak dan konsisten dengan attachment assay statis maupun teragitasi,
serta memiliki sifat patogenisitas paling tinggi melalui uji patogenisitas dengan bath
challenge dan uji hemolisis. Isolat terbaik diidentifikasi sebagai Aeromonas sp. Jerami
digunakan sebagai permukaan adhesi bakteri untuk membentuk biofilm, sehingga
pertambahan berat kering jerami merupakan indikasi pertambahan jumlah biofilm yang
terbentuk. Optimasi produksi biofilm terdiri dari 2 tahapan utama. Optimasi tahap I
dilakukan untuk menentukan jumlah jerami dan waktu inkubasi optimal terhadap formasi
biofilm. Dari variasi jumlah jerami 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan waktu inkubasi 36 jam, 48
jam, 60 jam dan 72 jam yang diuji, 2% jerami dengan waktu inkubasi 60 jam
menghasilkan biofilm yang paling efisien, dengan kenaikan berat kering rata-rata jerami
sebesar 13,53%. Optimasi tahap II dilakukan untuk mengetahui efek penambahan
glukosa, laktosa dan sukrosa pada konsentrasi 0,1; 0,25; 0,5; 0,75 dan 1 g/l, serta
ampisilin dan eritromisin pada konsentrasi 62,5; 125; 250 dan 500 g/ml, terhadap
pertambahan berat kering jerami dengan inokulum 1010
CFU/ml. Untuk optimasi dengan
-
8/13/2019 2009_S1_Fajar Mustika_Isolasi Dan Skrining Bakteri Patogen Penghasil Biofilm Untuk Optimasi Produksi Biofilm Mel
4/4
penambahan antibiotik, dilakukan studi pendahuluan penentuan konsentrasi hambat
minimum antibiotik (MIC), untuk mengetahui kisaran konsentrasi antibiotik yang
ditambahkan. Nilai konsentrasi hambat minimum (MIC) 1010
CFU/ml Aeromonas sp.
untuk streptomisin 500 g/ml; ampisilin >500 g/ml dan eritromisin