Download - 1. Eksplorasi Endapan Primer
-
Oleh :
Rudy Gunradi dan Franklin
-
Endapan Primer adalah endapan yang
terbentuk bersamaan dengan proses
pembentukan batuan.
Eksplorasi endapan primer bertujuan
untuk mengidentifikasi keterdapatan
mineral logam pada suatu daerah yang
meliputi aspek ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitasnya, sehingga dapat
dilakukan kajian untuk nilai keekonomian.
-
Eksplorasi endapan primer emas, bijih besi, tembaga dan mangan secara umum mempunyai tahapan yang hampir sama, hal ini disebabkan proses pembentukan dan tipe endapan yang terbentuk adalah sama.
Untuk logam mangan meskipun proses dan tipe pembentukannya adalah primer namun dari segi keekonomian, mangan tipe sekunder/sedimenter yang paling ekonomis dan yang paling banyak ditambang.
-
Genesa dan model pembentukan
Lingkungan geologi (Formasi Pembawa
Logam)
Aktifitas Hidrotermal (Intrusi)
Pola struktur
-
ENDAPAN MANGAN SEDIMENTER
Puger, Jawa Timur
Puger, Jawa Timur
Minahasa Utara
-
Untuk mengetahui keberadaan endapan
logam-logam tersebut di alam perlu
dilakukan beberapa tahapan eksplorasi
antara lain:
1. tahapan penyelidikan umum (tahapan
survei tinjau, tahapan prospeksi) dan
2. tahapan eksplorasi (Umum dan rinci)
-
Secara umum tahapan eksplorasi dibagi
menjadi: Penyelidikan umum yang dibagi lagi menjadi:
survei tinjau dan prospeksi
Eksplorasi yang dibagi lagi menjadi: eksplorasi
umum dan eksplorasi rinci
-
Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang
berpotensi bagi keterdapatan mineral logam pada sekala regional
terutama berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya:
Studi Pendahuluan meliputi : tinjauan literatur, geologi regional, studi
citra landsat, interpretasi foto udara, sintesa-sintesa geologi;
Rancangan eksplorasi menyangkut pengajuan Model Eksplorasi
sebagai hipotesa kerja, penentuan petunjuk-petunjuk geologi yang
akan digunakan, penentuan strategi dan pentahapan serta pemilihan
sistem eksplorasi;
Penilaian daerah berdasarkan pustaka dan data yang ada;
Tinjauan Daerah meliputi :
Survei dari udara; survei dan analisa foto udara, survei dan analisa
aeromagnetic.
Survei permukaan, pembuatan lintasan geologi di seluruh daerah.
Identifikasi jenis batuan dan struktur dengan peta dasar skala 1 :
(100.000250.000). Tahapan ini menghasilkan daerah-daerah prospek.
Hasil evaluasi dan perhitungan jumlah bahan galian dari tahapan ini
berupa sumber daya hipotetik
-
Tujuan prospeksi : mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia dan geofisika. Pekerjaan : Pemetaan geologi semi rinci (skala 1 : 10.000 1 :
100.000); Survei geokimia seperti: stream sampling, soil sampling,
pendulangan, float mapping, rock sampling, bila dianggap perlu dilakukan pembuatan sumur-uji/paritan uji atau pemboran dangkal setempat);
Survei geofisika dengan metode magnetik, Polarisasi Terimbas (IP).
Hasil evaluasi dan perhitungan jumlah bahan galian dari tahapan ini berupa sumber daya tereka (indicated).
-
Panning
Stream Sediment
-
Tujuan : menentukan gambaran geologi suatu
endapan primer berdasarkan, perkiraan awal
mengenai ukuran, bentuk, sebaran,
kemenerusan, kuantitas dan kualitasnya,
dilakukan dengan cara : Pemetaan geologi sekala 1 : 2.000 ~ 1 : 10.000,
pembuatan paritan dan sumur-uji,
survey geofisika rinci dengan system jejaring/grid,
survey geokimia rinci (soil sampling) dengan kisi
(grid),
beberapa pemboran pengambilan conto.
-
Tujuan : mendeliniasi secara rinci dalam 3 dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan, meliputi : Pemetaan geologi rinci sekala 1 : 200 - 1 :
500, pengambilan contoh sistematis, perapatan paritan dan sumur uji, program pemboran yang terperinci dan
sistematik pembuatan terowongan uji.
-
Terowongan Uji
Sumur Uji
-
Terowongan Uji
-
Pembuatan laporan merupakan kegiatan
terakhir seluruh pekerjaan eksplorasi yang
berisi uraian teknis dan non-teknis.
Laporan terdiri dari babbab yang berisi
pendahuluan, kegiatan penyelidikan, hasil
penyelidikan dan kesimpulan. Laporan
dilengkapi dengan sari, daftar isi, daftar
gambar, daftar foto, daftar tabel dan lampiran,
serta daftar pustaka. Contoh format laporan
mengacu pada SNI 13-6606-200.