Download - 1-140210113631-phpapp01.ppt
TUBERKULOSIS TUBERKULOSIS PARUPARUPembimbingPembimbing
dr. Antonius Sianturi. Sp, Pdr. Antonius Sianturi. Sp, Pdr. Widya Sri Hastuti Sp, P. FCCPdr. Widya Sri Hastuti Sp, P. FCCP
PENDAHULUANPENDAHULUAN TB di duniaTB di dunia Setiap hari 20.000 orang jatuh sakit TB Setiap jam 833 orang sakit TB Setiap menit 13 orang jatuh sakit TB Setiap 5 detik satu orang jatuh sakit TB
Setiap hari 5.000 orang meninggal akibat TB Setiap jam 208 orang meninggal akibat TB Setiap menit 3 orang meninggal akibat TB Setiap 20 detik 1 orang meninggal akibat TB
Setiap detik satu orang terinfeksi TB
PENDAHULUANPENDAHULUAN
SKRT 2001 : rangking ke 1 penyebab SKRT 2001 : rangking ke 1 penyebab kematian pada penyakit infeksi & kematian pada penyakit infeksi & ranking ranking ke 2 diantara penyakit lainnyake 2 diantara penyakit lainnya
Indonesia “Penyumbang TB no.3 di Indonesia “Penyumbang TB no.3 di dunia”dunia”
Usia produktif (15-59) Usia produktif (15-59) 80% 80%
SEJARAH PENGOBATAN SEJARAH PENGOBATAN TBTB
Kuman TB ditemukan : 1882Kuman TB ditemukan : 1882 Awalnya di sanatorium Awalnya di sanatorium pembedahan pembedahan 1943 : ditemukan S1943 : ditemukan S 1946 : ditemukan PAS1946 : ditemukan PAS 1951 : ditemukan H1951 : ditemukan H 1955 : H+S+PAS1955 : H+S+PAS 1960 : ditemukan E 1960 : ditemukan E pengganti PAS pengganti PAS 1967 : ditemukan R+Z 1967 : ditemukan R+Z 6 bln 6 bln 1976 : Z cukup 2 bln1976 : Z cukup 2 bln 1993 : DOTS1993 : DOTS 1999 : FDC1999 : FDC
ETIOLOGIETIOLOGI MycobacteriumMycobacterium tuberculosistuberculosis Kuman berbentuk batangKuman berbentuk batang Panjang 1-4 mikronPanjang 1-4 mikron Terdiri dari asam lemakTerdiri dari asam lemak Kuman > tahan asam Kuman > tahan asam kuat thdp ggn kuat thdp ggn
kimia dan fisiskimia dan fisis AerobAerob suka terhadap jaringan kaya O2 suka terhadap jaringan kaya O2 Dalam jaringan kuman hidup sbg parasit Dalam jaringan kuman hidup sbg parasit
intra selulerintra seluler
PATOGENESISPATOGENESIS Tuberkulosis primerTuberkulosis primer Tuberkulosis postprimerTuberkulosis postprimer
Inhalasi basil TBInhalasi basil TB AlveolusAlveolus Fagositosis oleh makrofagFagositosis oleh makrofag
Basil TB berkembang biakBasil TB berkembang biak Destruksi basil TBDestruksi basil TB
Destruksi makrofagDestruksi makrofag
Pembentukan tuberkelPembentukan tuberkelResolusiResolusi Kelenjar limfeKelenjar limfe
KalsifikasiKalsifikasi
Lesi sekunderLesi sekunder
KompleksKompleks GhonGhon PerkijuanPerkijuan PenyebaranPenyebaran hematogenhematogen
PecahPecah
Lesi di hepar, lien, ginjalLesi di hepar, lien, ginjaltulang, otak dlltulang, otak dll
Patogenesis tuberkulosisPatogenesis tuberkulosis
Tuberkulosis primerTuberkulosis primer Kuman TB Kuman TB kontak dengan makrofag : kontak dengan makrofag : 1. Kuman mati1. Kuman mati 2. Berkembang biak dlm alveoli ke organ tubuh2. Berkembang biak dlm alveoli ke organ tubuh paru membentuk sarang TB kecil / efek paru membentuk sarang TB kecil / efek primer primer Kel get bening (limfangitis lokal / Kel get bening (limfangitis lokal / regional) regional) Kompleks primer Kompleks primer - Sembuh- Sembuh - Sembuh dengan cacat (fibrotik, kalsifikasi)- Sembuh dengan cacat (fibrotik, kalsifikasi) - Komplikasi penyebaran (limfogen, - Komplikasi penyebaran (limfogen, bronkogen, hematogen, tertelanbronkogen, hematogen, tertelan TB TB
usususus
Tuberkulosis pascaprimerTuberkulosis pascaprimerKuman TB (dormant) Kuman TB (dormant) sarang dini sarang dini Teresorbsi Teresorbsi sembuh tanpa cacat sembuh tanpa cacat Meluas Meluas sembuh sembuh cacat cacat Meluas Meluas perkejuan perkejuan Perkejuan : Perkejuan : AktifAktif Sembuh menjadi padat / membungkus diri Sembuh menjadi padat / membungkus diri tuberkulomatuberkuloma Komplikasi : - jamurKomplikasi : - jamur - batuk darah- batuk darah
GEJALA TB PARUGEJALA TB PARU 1. Gejala utama (sering ditemukan) 1. Gejala utama (sering ditemukan) Batuk Batuk ≥ 3 minggu≥ 3 minggu 2. Gejala tambahan2. Gejala tambahan - Dahak campur darah- Dahak campur darah - Batuk darah- Batuk darah - Sesak napas- Sesak napas - Nyeri dada- Nyeri dada - Badan lemah, nafsu makan turun, - Badan lemah, nafsu makan turun, BB turun, malaise, keringat malam, BB turun, malaise, keringat malam,
demamdemam
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPENUNJANG
Pemeriksaan bakteriologis : (sputum BTA positif )Pemeriksaan bakteriologis : (sputum BTA positif ) - Kultur : BTA positif - Kultur : BTA positif kultur positif kultur positif BTA negatif BTA negatif kultur negatif kultur negatif Pemeriksaan radiologisPemeriksaan radiologis AktifAktif Tidak aktif Tidak aktif Pemeriksan darah : LED, limfositosisPemeriksan darah : LED, limfositosis Histopatologis (diagnostik) Histopatologis (diagnostik) granuloma, perkijuan granuloma, perkijuan Uji tuberkulin : ???Uji tuberkulin : ??? Serologis : (PAP, Bactec, PCR)Serologis : (PAP, Bactec, PCR)
Diagnosis TB
Pemeriksaan fisik Tergantung dari luas & keluhan. Pada awal penyakit t.a.k. Umumnya : kelainan di apeks Dapat ditemukan a.l. : suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda2 penarikan paru, diafragma & mediastinum
Diagnosis TB Ditemukan BTA mikroskopik (+) paling
sedikit 2 dari 3 pemeriksaan (SPS) Bila hanya 1 X positif, maka dilakukan foto toraks : * jika mendukung TB * tak mendukung ulang pem dahak SPS Bila memungkinkan pemeriksaan lain: misal
biakan/ resistensi
Diagnosis TB Foto toraks TB aktif : gambaran multiform - bayangan berawan / noduler di segmen apikal & post LAP atau segmen sup LBP - kavitas - bayangan bercak milier - efusi pleura unilateral
Diagnosis TB
Foto toraks TB inaktif - fibrotik - kalsifikasi - fibrotoraks atau penebalan pleura
Destroyed Lung: - Berdasarkan foto toraks sulit dinilai keaktifannya - Perlu pemeriksaan bakteriologik dan
serial foto toraks
Diagnosis TBLuas lesi pada foto toraks 1. Lesi minimal : mengenai sebgn atau ke-2 paru dgn luas tak lebih dari vol paru yg terletak di atas Chondrosternal junction dari iga ke-2 dan pros. spinosus Th IV atau korpus vertb Th V (sela iga II) dan tidak ada kavitas
2. Lesi luas : lebih luas dari lesi minimal
KLASIFIKASI TB PARUKLASIFIKASI TB PARU TB PARU BTA POSITIFTB PARU BTA POSITIF - minimal 2 X pemeriksaan BTA (+)- minimal 2 X pemeriksaan BTA (+)
- 1 spesimen dahak (+) & foto toraks TB- 1 spesimen dahak (+) & foto toraks TB- spesimen dahak (-) & biakan +- spesimen dahak (-) & biakan +
TB PARU BTA NEGATIFTB PARU BTA NEGATIF - 3 spesimen dahak (-) & foto toraks TB- 3 spesimen dahak (-) & foto toraks TB
BEKAS TBBEKAS TB
Bakteriologis (mikroskopis & biakan) Bakteriologis (mikroskopis & biakan) negatifnegatif
Klinis tidak ada, atau ada gejala sisa Klinis tidak ada, atau ada gejala sisa akibat kelainan paru yang ditinggalkanakibat kelainan paru yang ditinggalkan
Radiologis Radiologis lesi TB inaktif / serial foto lesi TB inaktif / serial foto sama / tidak berubahsama / tidak berubah
Riwayat terapi OAT adekuat, akan lebih Riwayat terapi OAT adekuat, akan lebih mendukungmendukung
Pembagian TB berdasarkan Pembagian TB berdasarkan riwayat pengobatanriwayat pengobatan
TB paru kasus baruTB paru kasus baru : yang belum mendapat : yang belum mendapat OAT atau OAT < 1 bulanOAT atau OAT < 1 bulan
TB paru kasus kambuhTB paru kasus kambuh : telah dinyatakan : telah dinyatakan sembuh tetapi ditemukan kembali BTA (+) sembuh tetapi ditemukan kembali BTA (+) atau biakan (+) atau foto toraks TB aktif atau biakan (+) atau foto toraks TB aktif (perburukan)(perburukan)
TB paru gagal pengobatanTB paru gagal pengobatan : TB yang BTA tetap : TB yang BTA tetap positif atau positip kembali setelah akhir bulan positif atau positip kembali setelah akhir bulan ke ≥ 5 atau TB Paru BTA (–) yg menjadi BTA ke ≥ 5 atau TB Paru BTA (–) yg menjadi BTA (+) pada akhir bulan ke 2(+) pada akhir bulan ke 2
Pembagian TB berdasarkan Pembagian TB berdasarkan riwayat pengobatanriwayat pengobatan
TB paru putus berobatTB paru putus berobat : minimal : minimal ≥≥ 1 bulan 1 bulan makan obat kmd berhenti berobat makan obat kmd berhenti berobat sebelum dinyatakan sembuh pada fase sebelum dinyatakan sembuh pada fase awal atau fase lanjutanawal atau fase lanjutan
TB paru kasus kronikTB paru kasus kronik : TB dengan BTA : TB dengan BTA tetap (+) setelah menjalani pengobatan tetap (+) setelah menjalani pengobatan ulang kat 2 dgn pengawasan yang baikulang kat 2 dgn pengawasan yang baik
MDR-TBMDR-TB : kuman TB resisten terhadap R : kuman TB resisten terhadap R dan H dengan atau tanpa OAT lainnyadan H dengan atau tanpa OAT lainnya
Pengobatan TB :Pengobatan TB : Fase intensifFase intensif Fase lanjutanFase lanjutan
OAT pilihan pertama :OAT pilihan pertama : R, H, Z, E, SR, H, Z, E, S
Dasar kemoterapiDasar kemoterapi Aktivitas obat : ( bakterisid, bakteriostatik )Aktivitas obat : ( bakterisid, bakteriostatik ) Faktor kuman : ( populasi kuman ) Faktor kuman : ( populasi kuman ) - Kel A : - Kuman yg tumbuhnya aktif dan cepat- Kel A : - Kuman yg tumbuhnya aktif dan cepat - Mudah diatasi OK sensitif thd OAT- Mudah diatasi OK sensitif thd OAT - Kel B : - Semi dormant- Kel B : - Semi dormant - Senang dalam suasana asam- Senang dalam suasana asam - Kurang sensitif dengan OAT- Kurang sensitif dengan OAT - Kel C : - Semidormant tetapi dengan - Kel C : - Semidormant tetapi dengan metabolisme sangat cepat dan metabolisme sangat cepat dan singkat dlm bbrp jamsingkat dlm bbrp jam - Hanya sensitif thdp OAT tertentu- Hanya sensitif thdp OAT tertentu - Kel D : - Dormant, resisten / kebal thdp OAT- Kel D : - Dormant, resisten / kebal thdp OAT - Dipengaruhi daya tahan tubuh- Dipengaruhi daya tahan tubuh
PADUAN PENGOBATAN TB 1. TB Paru BTA (+)1. TB Paru BTA (+) Paduan yang diberikan : Paduan yang diberikan :
2RHZE/4RH2RHZE/4RH2RHZE/4R3H3 (Program P2RHZE/4R3H3 (Program P22TB)TB)
Diberikan pula pada :Diberikan pula pada : TB Paru BTA (+) kasus baruTB Paru BTA (+) kasus baru TB Paru BTA (-) lesi luasTB Paru BTA (-) lesi luas TB di luar paruTB di luar paru
Jika diperlukan dapat diberikan fase lanjutan 7 Jika diperlukan dapat diberikan fase lanjutan 7 bulan : bulan : 2 RHZE/7RH alternatif 2RHZE/7R3H32 RHZE/7RH alternatif 2RHZE/7R3H3 TB dengan lesi luasTB dengan lesi luas TB dengan komorbidTB dengan komorbid TB kasus beratTB kasus berat
2. TB Paru BTA negatif lesi minimal2. TB Paru BTA negatif lesi minimal Paduan yang diberikan : 2RHZE/4RHPaduan yang diberikan : 2RHZE/4RH
alternatif : 2RHZE/4R3H3alternatif : 2RHZE/4R3H3 6 RHE6 RHE3. TB Paru kasus kambuh3. TB Paru kasus kambuh Paduan yang diberikan : Paduan yang diberikan : 2 RHZES/1RHZE/5RHE atau 3RHZE/6RHE2 RHZES/1RHZE/5RHE atau 3RHZE/6RHE
Jika ada hasil uji resistensi minimal 4 Jika ada hasil uji resistensi minimal 4 OAT yang sensitif fase intensif 3 OAT yang sensitif fase intensif 3 bulanbulan
Alternatif : 2 RHZES/1RHZE/5R3H3E3 Alternatif : 2 RHZES/1RHZE/5R3H3E3 (Program P(Program P22TB)TB)
4. TB Paru gagal pengobatan4. TB Paru gagal pengobatan Pengobatan berdasarkan uji resistensi Pengobatan berdasarkan uji resistensi
minimal 4-5 OAT dengan 2 OAT yang minimal 4-5 OAT dengan 2 OAT yang sensitif diberikan minimal 1-2 tahunsensitif diberikan minimal 1-2 tahun
Alternatif : 2RHZES/1RHZE/5H3R3E3 Alternatif : 2RHZES/1RHZE/5H3R3E3 (program P2 TB)(program P2 TB)
Pertimbangkan pembedahanPertimbangkan pembedahan Rujuk dr.spesialisRujuk dr.spesialis
5. TB Paru putus berobat5. TB Paru putus berobat Putus berobat < 2 mingguPutus berobat < 2 minggu OAT OAT
diteruskan sesuai jadwalditeruskan sesuai jadwalLama putusLama putus Lama minumLama minum BTABTA RoRo Th/ Th/ berobatberobat OAT OAT>> 2 minggu 2 minggu >> 4 bulan 4 bulan - - tak aktiftak aktif OAT OAT
stopstop>> 2 minggu 2 minggu >> 1 bulan 1 bulan + + OAT awal OAT awal
lebih lamalebih lama>> 2 minggu 2 minggu < 1 bulan< 1 bulan + + OAT awal OAT awal
paduan samapaduan sama> 1 bulan> 1 bulan< 1 bulan< 1 bulan - - + + OAT awal OAT awal
paduan samapaduan sama2-4 minggu2-4 minggu < 1 bulan< 1 bulan - - OAT diteruskan OAT diteruskan
sesuai jadwalsesuai jadwal
6. TB Paru kronik6. TB Paru kronik Bila uji resistensi belum ada : RHZESBila uji resistensi belum ada : RHZES Bila ada uji resistensi : minimal 2 OAT Bila ada uji resistensi : minimal 2 OAT
sensitif + obat pilihan ke 2sensitif + obat pilihan ke 2 Pertimbangkan pembedahanPertimbangkan pembedahan Rujuk spesialisRujuk spesialis7. MDR TB7. MDR TB Belum ada paduan pengobatan yang Belum ada paduan pengobatan yang
distandarisasidistandarisasi Minimal 2-3 OAT yang sensitif + obat Minimal 2-3 OAT yang sensitif + obat
pilihan keduapilihan kedua Rujuk spesialisRujuk spesialis
TB PARU DLM KEADAAN TB PARU DLM KEADAAN KHUSUSKHUSUS
TB milierTB milier Diabetes melitusDiabetes melitus Kehamilan dan menyusuiKehamilan dan menyusui Gagal ginjalGagal ginjal HIV/AIDSHIV/AIDS Pleuritis eksudativa TB (efusi pleura TB)Pleuritis eksudativa TB (efusi pleura TB) Gangguan fungsi hatiGangguan fungsi hati
PENGOBATAN TB PARU DLM PENGOBATAN TB PARU DLM KEADAAN KHUSUSKEADAAN KHUSUS
11. . Wanita hamil Wanita hamil semua aman kecuali amino- semua aman kecuali amino- glikosida misal: streptomisinglikosida misal: streptomisin2. Wanita menyusui 2. Wanita menyusui semua aman semua aman Pengobatan pencegahan INH untuk bayiPengobatan pencegahan INH untuk bayi3. Wanita pengguna kontrasepsi3. Wanita pengguna kontrasepsi Rifampisin berinteraksi dengan hormonal Rifampisin berinteraksi dengan hormonal kontrasepsi kontrasepsi menurunkan efektivitas menurunkan efektivitas kontrasepsikontrasepsi4. Penderita infeksi HIV/AIDS4. Penderita infeksi HIV/AIDS Sama seperti penderita TB lainnya kecuali Sama seperti penderita TB lainnya kecuali thiacetazonthiacetazon
5. Penderita TB dengan DM5. Penderita TB dengan DM - Rifampisin mengurangi efektivitas - Rifampisin mengurangi efektivitas
sulfonil sulfonil urea, sehingga dosis perlu di urea, sehingga dosis perlu di kan kan6. Penderita TB dengan gangguan ginjal6. Penderita TB dengan gangguan ginjal - OAT yang aman 2 RHZ/6 HR- OAT yang aman 2 RHZ/6 HR - E dan S - E dan S dapat diberikan dengan dosis dapat diberikan dengan dosis sesuai faal ginjal sesuai faal ginjal di bawah di bawah
pengawasanpengawasan7. Penderita TB yg memerlukan kortikosteroid7. Penderita TB yg memerlukan kortikosteroid - Meningitis TB- Meningitis TB - TB millier dgn tanda gagal napas / - TB millier dgn tanda gagal napas / meningitismeningitis - Pleuritis eksudativa (efusi pleura)- Pleuritis eksudativa (efusi pleura) - Perikarditis TB- Perikarditis TB
8. Penderita TB dengan kelainan hati kronik8. Penderita TB dengan kelainan hati kronik - Bilirubin > 2 atau SGOT / SGPT > 3 kali - Bilirubin > 2 atau SGOT / SGPT > 3 kali pemberian OAT dihentikanpemberian OAT dihentikan - Peningkatan SGOT/SGPT < 3 kali, - Peningkatan SGOT/SGPT < 3 kali,
pemberian pemberian OAT diteruskan OAT diteruskan dengan pengawasan ketat dengan pengawasan ketat - Anjuran : 2 RHES/6RH atau 2 HES/10HE- Anjuran : 2 RHES/6RH atau 2 HES/10HE - Hepatitis akut - Hepatitis akut S dan E maksimal 3 bulan S dan E maksimal 3 bulan
hepatitis sembuh tambahkan R dan Hhepatitis sembuh tambahkan R dan H
Hepatitis imbas obat OAT (drug Hepatitis imbas obat OAT (drug induce hepatitis)induce hepatitis) kelainan hati kelainan hati OK obat OK obat hepatotoksik hepatotoksikPenatalaksanaanPenatalaksanaan1. Bila klinis + (ikterik, mual, muntah)1. Bila klinis + (ikterik, mual, muntah) OAT stop OAT stop2. Bila klinis – (laboratorium ada kelainan )2. Bila klinis – (laboratorium ada kelainan ) - Bilirubin > 2 X - Bilirubin > 2 X OAT stop OAT stop - SGOT / SGPT > 5 X - SGOT / SGPT > 5 X OAT stop OAT stop - SGOT / SGPT > 3 X gejala + - SGOT / SGPT > 3 X gejala + OAT stop OAT stop - SGOT/ SGPT > 3 X gejala - - SGOT/ SGPT > 3 X gejala - OAT OAT teruskan tapi perlu pengawasanteruskan tapi perlu pengawasan
INDIKASI PEMBEDAHANINDIKASI PEMBEDAHAN Indikasi mutlakIndikasi mutlak
- Telah diobati OAT adekuat BTA tetap (+), - Telah diobati OAT adekuat BTA tetap (+), misal TB paru kasus gagal, kronik, MDRmisal TB paru kasus gagal, kronik, MDR- Batuk darah masif tak dpt diatasi- Batuk darah masif tak dpt diatasi- Empiema dgn fistula bronkopleura - Empiema dgn fistula bronkopleura
konservatif gagalkonservatif gagal Indikasi relatifIndikasi relatif
- Batuk darah berulang BTA (–)- Batuk darah berulang BTA (–)- Kerusakan satu paru/ lobus dgn keluhan- Kerusakan satu paru/ lobus dgn keluhan- Sisa kavitas yg menetap- Sisa kavitas yg menetap
EVALUASI PENGOBATANEVALUASI PENGOBATAN Evaluasi klinis : keluhan, BB, efek Evaluasi klinis : keluhan, BB, efek
sampingsamping Evaluasi mikrobiologi : konversi sputum Evaluasi mikrobiologi : konversi sputum akhir bln II (III), akhir bln V (VII), akhir akhir bln II (III), akhir bln V (VII), akhir
pengobatanpengobatan Evaluasi radiologi : perubahan Ro toraks Evaluasi radiologi : perubahan Ro toraks
setelah fase intensif dan akhir setelah fase intensif dan akhir pengobatanpengobatan
KOMPLIKASI TB PARUKOMPLIKASI TB PARU Batuk darahBatuk darah BronkiektasisBronkiektasis EmpiemaEmpiema PneumotoraksPneumotoraks TB ekstra pulmonerTB ekstra pulmoner Sindroma obstruksi pasca TB (SOPT)Sindroma obstruksi pasca TB (SOPT) Luluh paru (destroyed lobe / lung)Luluh paru (destroyed lobe / lung)
Dosis OATDosis OATDosis OATDosis OAT Berat Berat
> 60 kg 40-60 kg < 40 kg Intermitent> 60 kg 40-60 kg < 40 kg Intermitent Rifampisin 600mg 450mgRifampisin 600mg 450mg 300mg 300mg
600mg/kali600mg/kaliINHINH 300mg 300mg 5mgkg/BB 600mg/kali 300mg 300mg 5mgkg/BB 600mg/kali Pirazinamid 1500mg 1000mg 750mg Pirazinamid 1500mg 1000mg 750mg Etambutol 1500mg 1000mg 750mg Etambutol 1500mg 1000mg 750mg
40mgkg/BB40mgkg/BBStreptomisin 1000mg 750mg 15mgkg/BBStreptomisin 1000mg 750mg 15mgkg/BB
Efek samping & kontra indikasi Efek samping & kontra indikasi OATOAT
ObatObat Efek sampingEfek samping Kontra Kontra indikasiindikasi
RifampisinRifampisin Ikterus, flu like Ikterus, flu like syndrome, nyeri syndrome, nyeri epigastrik, reaksi epigastrik, reaksi hipersensitf, supresi hipersensitf, supresi imunimun
HipersensitifHipersensitif
INHINH Neuritis perifer, ikterus, Neuritis perifer, ikterus, hipersensitf, mulut hipersensitf, mulut kering, nyeri epigastrik, kering, nyeri epigastrik, tinitus tinitus
HipersensitifHipersensitif
PirazinamidPirazinamid Ggn hati, gout, atralgia, Ggn hati, gout, atralgia, anoreksia, mual muntahanoreksia, mual muntah
Ggn hatiGgn hatiHipersensitifHipersensitif
EthambutolEthambutol Gatal, nyeri perut, Gatal, nyeri perut, bingung, ggn bingung, ggn penglihatan, halusinasi, penglihatan, halusinasi, malaise, neuritismalaise, neuritis
GgnGgn ginjalginjal
StreptomisiStreptomisinn
Ggn vestibuler, Ggn vestibuler, menurunkan fungsi menurunkan fungsi ginjal, hipersensitifginjal, hipersensitif
Ggn ginjalGgn ginjalHamilHamil
OAT kombinasi dosis tetap OAT kombinasi dosis tetap (FDC)(FDC)
Rifampisin 3 tab @ 150 mgRifampisin 3 tab @ 150 mg INH 3 tab @ 75 mgINH 3 tab @ 75 mg Pirazinamid 3 tab @ 400 mgPirazinamid 3 tab @ 400 mg Etambutol 3 tab @ 275 mgEtambutol 3 tab @ 275 mgYang harus diperhatikan pada kombinasi dosis Yang harus diperhatikan pada kombinasi dosis tetap : bioaviabilitas rifampisin setelah tetap : bioaviabilitas rifampisin setelah
dikombinasi dikombinasi dengan OAT lainnyadengan OAT lainnya
DOTS (Directly Observed DOTS (Directly Observed Treatment Short Course)Treatment Short Course) Pengertian DOTS :Pengertian DOTS :
Perhatian langsung dalam hal Perhatian langsung dalam hal diagnosisdiagnosis
Pengawasan dalam hal menelan obat Pengawasan dalam hal menelan obat (DOT)(DOT)
Sistim pengelolaan, distribusi dan Sistim pengelolaan, distribusi dan penyediaan OAT secara baikpenyediaan OAT secara baik
OAT yang diberikan jangka pendekOAT yang diberikan jangka pendek
5 elemen DOTS5 elemen DOTS Komitmen politisKomitmen politis Diagnosis benar dengan mikroskopisDiagnosis benar dengan mikroskopis Penyediaan dan distribusi obat cukup Penyediaan dan distribusi obat cukup Pengawasan menelan obatPengawasan menelan obat Pencatatan dan pelaporan yang baikPencatatan dan pelaporan yang baik
TB Resisten Obat: Definisi Mono-resistant: Mono-resistant: Resisten terhadap satu obat Resisten terhadap satu obat Poly-resistant: Poly-resistant: Resisten terhadap lebih dari satu obat, Resisten terhadap lebih dari satu obat,
tapi tidak terhadap kombinasi isoniazid dan tapi tidak terhadap kombinasi isoniazid dan rifampisinrifampisin
Multidrug-resistant (MDR): Multidrug-resistant (MDR): Resisten terhadap paling Resisten terhadap paling sedikit isoniazid dan rifampisin sedikit isoniazid dan rifampisin
Extensively drug-resistant (XDR): Extensively drug-resistant (XDR): MDR ditambah MDR ditambah resistensi terhadap fluoroquinolon dan paling tidak 1 resistensi terhadap fluoroquinolon dan paling tidak 1 dari 3 obat suntik (amikasin, kanamisin, kapreomisin)dari 3 obat suntik (amikasin, kanamisin, kapreomisin)
Total DR: Total DR: Resisten dengan seluruh OATResisten dengan seluruh OAT
Mengenali faktor-faktor risiko: Mengenali faktor-faktor risiko: Riwayat pengobatan (faktor utama)Riwayat pengobatan (faktor utama) Riwayat tidak patuh (non-adherence) atau Riwayat tidak patuh (non-adherence) atau
putus berobat (default)putus berobat (default) Penduduk dari daerah endemis MDRPenduduk dari daerah endemis MDR Pajanan dgn kasus atau orang yg diduga Pajanan dgn kasus atau orang yg diduga
menderita MDR-TB (TB yg “tidak bisa sembuh” menderita MDR-TB (TB yg “tidak bisa sembuh” atau yang memerlukan pengobatan berulang)atau yang memerlukan pengobatan berulang)
Infeksi HIV (di daerah-2 tertentu)Infeksi HIV (di daerah-2 tertentu)
Menduga MDR-TB Secara Menduga MDR-TB Secara KlinisKlinis
Pengenalan kegagalan obat secara Pengenalan kegagalan obat secara dini: dini:
Batuk seharusnya membaik dalam waktu Batuk seharusnya membaik dalam waktu dua minggu pertama setelah pengobatandua minggu pertama setelah pengobatan
Tanda-2 kegagalan: sputum tidak konversi, Tanda-2 kegagalan: sputum tidak konversi, batuk masih ada atau berulang, demam batuk masih ada atau berulang, demam masih berlanjut, keringat malam hari dan masih berlanjut, keringat malam hari dan tidak ada kenaikan berat badan tidak ada kenaikan berat badan
Menduga MDR-TB Secara Menduga MDR-TB Secara KlinisKlinis
Kriteria suspeks
1. Gagal Kategori 2
2. Tidak konversi pada kategori 2
3.Pasien yang diobati di fasilitas non DOTS , termasuk yg mendapat pemberian OAT lini 2 spt kuinolon dan kanamisin
4. Gagal kategori 1
5. Tidak konversi pada kategori 1
6. Kambuh
7. Pasien yang datang kembali dengan BTA positif setelah DO kategori 1 atau 2
8. Suspeks TB yang berkontak erat dengan pasien TB MDR termasuk petugas kesehatan9. Pasien TB-HIV
PENUTUPPENUTUP TB masih merupakan masalah seriusTB masih merupakan masalah serius Masalah pada pengobatan : MDR-TB Masalah pada pengobatan : MDR-TB
ketidakteraturan berobatketidakteraturan berobat Obat-obat baru : FDCObat-obat baru : FDC Strategi DOTS tidak mudah Strategi DOTS tidak mudah
dijalankan jika tidak ada faktor dijalankan jika tidak ada faktor pendukung lainnyapendukung lainnya
Berupayalah menjadi Dokter Berupayalah menjadi Dokter yang bijak, tanggap, berilmu yang bijak, tanggap, berilmu
dan berbudi pekerti dan berbudi pekerti
Terima Terima kasihkasih