MODUL PERKULIAHAN
Pengantar Teknik Indus tr i
POKOK BAHASAN
Konsep Perancangan Sistem Produksi
Pengertian Teknik Tata Cara Kerja
Penelitian Teknik Tata Cara Kerja
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri
04MK10230 Ir.Torik , MT
Abstract Kompetensi
Konsep perancanagan sistem produksi ada tiga aktivitas , yakni perancangan tata
Diharapkan mahasiswa dapat memahami
cara kerja, perancangan fasilitas pabrik dan perancangan pemindahan material. Dalam perancangan tata cara kerja membuat peta kerja
konsep perancangan sistem produksi ,
terutama perancangan tata cara kerja.
‘1
3 2Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Perancangan Sistem Produksi
Alat yang sunggguh-sungguh menghemat tenaga kerja, yang pada akkhirnya yang
akan menang. Yang harus anda lakukan ialah melihat kembali sejarah dunia industri. Dan
manajemen ilmiah itu sama dengan alat penghemat tenaga kerja. Sejak jaman Taylor,
insinyur industri telah memperhatikan perancangan pabrik manufaktur. Pada mulanya,
perhatian dipusatkan pada kegiatan di sekitar tempat kerja, dan tipe analisis ini kemudian
dikenal sebagai Teknik Tata Cara. Selanjutnya, perhatian juga diarahkan pada kegiatan
penataan ruangan untuk berbagai kegiatan di pabrik dan pemindahan bahan dari sebuah
stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya. Keduanya masing-masing dikenal dengan Tata Letak
Fasilitas dan Pemindahan Bahan (Plant Layout and Material Handlings). Seluruh tiga
aktivitas diatas Teknik Tata Cara, Tata Letak Fasilitas dan Pemindahan Bahan dikenal
sebagai perancangan pabrik (perancangan sistem produksi).
Pengertian Teknik Tata Cara Kerja
Literatur tentang teknik tata cara kerja, kita tidak dapat lepas dari dua nama, yaitu
F.W. Taylor dan F.B. Gilberth , dari dua nama tersebut yang mengawali pengembangan ilmu
ini yang digabungkan sebagai suatu kesatuan , maka dikenal sebagai Teknik Tata Cara
Kerja atau Methods Engineering.
Setelah lintasan sejarah teknik tata cara kerja dikemukakan diatas yang tiada lain
menunjukan latar belakang berkembangnya dan dikembangkannya ilmu ini, kiranya perlu
dibicarakan pengertian/definisi dan ruang lingkup untuk mendapatkan gambaran
menyeluruh.
Teknik Tata Cara Kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan perinsip -
perinsip untuk mendapatkan rancangan (design) terbaik dari sistem kerja. Teknik-teknik
dan perinsip – perinsip ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja
‘1
3 3Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
yang terdiri dari manusia dengan sifatnya dan kemampuannya, bahan, perlengkapan
dan peralatan kerja, serta linkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat
efisiensi dan produktifitas tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan , tenaga
yang dipakai serta akibat – akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.
Teknik Tata Cara Kerja merupakan hasil perpaduan teknik-teknik pengukuran waktu
dan perinsip–perinsip studi gerakan, tetapi juga banyak menyangkut prinsip lain dalam
perancangan sistem kerja seperti perancangan tata letak tempat kerja dan peralatan dalam
lingkungannya dengan manusia pekerjanya.
Yang dicari dengan teknik-teknik dan perinsip–perinsip ini adalah sistem kerja yang
terbaik yaitu yang memiliki efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Sistem kerja itu sendiri
terdiri dari empat komponen , yakni manusia, bahan, perlengkapan dan peralatan kerja
seperti masin dan pekakas pembantu, lingkungan kerja, seperti ruangan dengan udaranya
dan keadaan pekerjaan- pekerjaan lain disekelilingnya. Artinya komponen-komponen itulah
yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Dengan menggunakan teknik-teknik
dan prinsip-prinsip yang disebut diatas komponen-komponen diatur sehingga berada dalam
komposisi dalam suatu komposisi yang memungkinkan tercapainya tujuan tersebut.
Bila kita tinjau lebih lanjut maka ruang lingkup ilmu teknik tata cara kerja dapat dibagi
kedalam dua bagian besar masing-masing pengaturan kerja dan pengukuran kerja.
Pengaturan kerja berisikan prinsip-prinsip mengatur komponen-komponen sistem
kerja untuk mendapatkan alternatif – alternatif sistem kerja yang lebih baik. Jadi pada
bagian pengaturan ini kita dipersenjatai dengan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dan
diusahakan pelaksanaannya. Macam pekerjaan yang terdapat disekeliling kita begitu
banyaknya, dengan masing-masing mempunyai krakteristik-krakteristik sendiri-sendiri
sehingga tidak mungkin untuk menyususn rumus tunggal untuk semua dengan jawaban
atas pertanyaan ‘ sistem mana yang terbaik “ dapat langsung diperoleh.
Setelah mendapatkan beberapa alternatif terbaik, langkah berikutnya adalah memilih
salah satu diantaranya yang terbaik. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan mudah karena kita
dapat begitu saja menentukannya, sebab antara satu alternatif dengan lainnya sangat
berdekatan , ataupun satu nampak mempunyai kelebihan disatu segi tetapi kelemahan
dilain segi, sementara alternatif lainnya memiliki kelebihan dan kelemahan pada segi yang
‘1
3 4Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
berlawanan. Kesulitan inilah yang menyebabkan perlu dilakukan pengukuran terhadap
masing-masing alaternatif.
Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentang kebaikan
suatu alternatif kerja , yaitu waktu, tenaga. psikologi dan sosiologi. Artinya suatu sistem
kerja dinilai baik jika sistem ini memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat , tenaga
yang diperlukan untuk penyelesaian sangat sedikit. Dan akibat-akibat psikologi dan
sosiologi yang ditimbulkan sangat minim. Berdasarkan kriteria - kriteria inilah alternatif-
alternatif sistem kerja dibandingkan satu dengan yang lainnya.
Gambar 1. Bagan keseluruhan teknik tata cara kerja
‘1
3 5Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
TEKNIK TATA CARA KERJA
PekerjaBahanMesin/peralatanLingkungan
Beberapa Alternatif
Alternatif Sistem Kerja
Sistem Kerja
‘1
3 6Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
TEKNIK TATA CARA KERJA
PERINSIP PENGATURAN KERJA
Faktor manusiaStudi gerakanEkonomi gerakan
TEKNIK PENGUKURAN KERJA
Pengukuran WaktuPengukuran TenagaPengukuran PsikologisPengukuran Sosiologis
Beberapa
Alternatif
sistem kerja
Sistem Kerja terbaik
Gambar 2. Ruang lingkup teknik tata cara kerja
Penelitian Teknik Tata Cara Kerja
Penelitian Tata Cara Kerja ialah perancangan rinci stasiun kerja. dan dalam kasus-
kasus tertentu mencakup ketergantungan antar stasiun kerja. Dalam tahap perancangan,
suatu penaksiran dibuat untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan di stasiun kerja tersebut. Selanjutnya setelah pekerja mempelajari
tugas-tugasnya dan kondisi yang berpengaruh pada penyelesaian tugas itu telah distabilkan
(contoh : tersedia alat-alat dan perkakas kerja. serta pegawai sudah menguasai alat-alat dan
perkakas kerja tersebut), maka pihak manajemen biasanya akan membutuhkan penelitian
yang lebih detil. Melalui pengamatan dan analisis, insinyur industri menentukan waktu
standar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta kelonggaran untuk pekerja itu. Waktu
baku ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan pekerja dengan membandingkan jumlah
unit yang dihasilkan pada suatu waktu dengan jumlah satuan produk yang seharusnya
dihasilkan dengan menggunakan waktu baku. Proses penetapan waktu baku pekerjaan ini
dinamakan pengukuran kerja. Istilah “Teknik Tata Cara” memiliki konotasi baik penelitian
tata cara kerja maupun pengukuran kerja. yang dimaksud untuk menjawab pertanyaan “
Bagaimana seharusnya pekerjaan dilakukan? “ dan “ Berapa lama waktu yang diperlukan
untuk mengerjakan pekerjaan itu ? “.
Beberapa pendekatan tradisional dalam teknik tata cara dapat digolongkan kepada “
Metode Peta”. Metode ini berubah sedikit sekali selama 40 tahun terakhir. Pada umumnya,
digunakan gambaran grafis atau di mensi pekerjaan dan menyajikan data-data lainnya yang
berkaitan di dalamnya. Adapun lambang-lambang yang diusulkan ASME untuk metode peta
seperti gambar 2.3.
Peta proses operasi telah digunakan selama bertahun-tahun untuk menyajikan
urutan pekerjaan dan pemeriksaan untuk membuat sebuah produk lengkap. Gambar 2-4
adalah contoh suatu peta proses operasi.
Setelah pembuatan peta proses operasi, maka langkah selanjutnya adalah membuat
analisis yang lebih terperinci. Jika peta proses operasi hanya dibatasi pada kegiatan operasi
dan inspeksi, pada peta aliran proses ditambahkan kegiatan pemindahan, menuggu, dan
penyimpanan dari lokasi sementara. Gambar 2-5 adalah contoh suatu peta aliran proses,
Dengan peta aliran proses, analisis berpindah dari inter operasi kepada pemindahan bahan.
Penelitian Tata Cara terutama didominasi oleh penelitian tentang kegiatan pemindahan
‘1
3 7Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
bahan di dalam sebuat stasiun kerja, sementara pemindahan bahan lebih mengarah pada
kegiatan pengangkutan bahan antar stasiun-stasiun kerja.
Proses produksi sendiri mempunyai dua fungsi utama yaitu perta proses
transformasi bahan menjadi produk dan kedua kegiatan pergerakan. Karena pergerakan
bahan sama sekali tidak memberikan kontribusi terhadap pertambahan nilai suatu produk,
sehingga kriteria utama dalam merancang suatu tata letak fasilitas produksi ialah minimasi
ongkos pemindahan bahan. Peta Aliran Proses amat berguna untuk menentukan lintasan
bahan dengan jarak terrendah.
Pada prakteknya, tenaga kerja bekerja disebuah stasiun kerja, dan bukan di seluruh
pabrik. Sehingga rancangan stasiun kerja yang baik akan mempengaruhi produktivitas
pabrik. Untuk alasan inilah teknik tata cara kerja dikembangkan untuk menganalisis kegiatan
di stasiun kerja. Gambar 2-6 memperlihatkan biometrik umum untuk pekerjaan meja. Tujuan
penelitian tata cara kerja ialah mengembangkan metode kerja terbaik supaya pekerja
bekerja dengan waktu seminimum mungkin (dengan demikian meminimumkan ongkos).
Suatu stasiun kerja ideal akan meminimasi pergerakan di dalam pekerjaan.
‘1
3 8Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Peta Kerja
‘1
3 9Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
‘1
3 10Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
‘1
3 11Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
‘1
3 12Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Maynard “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill
2. Salvendy “ Handbook of Industrial Engineering” John Wiley
3. Hicks “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill
4. Purnomo Hari “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta
5. Wigjosoebroto Sritomo “ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna Wijaya,
Surabaya.
‘1
3 13Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id