Download - 01 Pengelolaan Perdarahan Ante & Postpartum
PERDARAHAN ANTE & POSTPARTUM
PERDARAHAN ANTE & POSTPARTUM
Dr R SOERJO HADIJONO SpOG(K), DTRM&B(Ch)Master Trainer JNPK-KR POGI
Pokjanas PONEK Kementerian Kesehatan RIKa Bag Obgin, Ka Sub Bag Obginsos RSUP Dr Kariadi – FK Undip Semarang
Dr R SOERJO HADIJONO SpOG(K), DTRM&B(Ch)Master Trainer JNPK-KR POGI
Pokjanas PONEK Kementerian Kesehatan RIKa Bag Obgin, Ka Sub Bag Obginsos RSUP Dr Kariadi – FK Undip Semarang
●Perencanaan dalam upaya akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya bertujuan mengorganisasikan tenaga, tatanan yang telah dimiliki, waktu dan sumber daya lain serta memilih metoda yang tepat untuk mencapai tujuan yang spesifik.
●Salah satu upaya ini antara lain adalah perluasan jangkauan pelayanan kebidanan dasar dan pelayanan ibu hamil berisiko tinggi obstetri.
●Perencanaan dalam upaya akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya bertujuan mengorganisasikan tenaga, tatanan yang telah dimiliki, waktu dan sumber daya lain serta memilih metoda yang tepat untuk mencapai tujuan yang spesifik.
●Salah satu upaya ini antara lain adalah perluasan jangkauan pelayanan kebidanan dasar dan pelayanan ibu hamil berisiko tinggi obstetri.
Setiap menit...Setiap menit...
Maternal Death WatchMaternal Death Watch
● 380 wanita menjadi hamil● 190 wanita dengan
kehamilan tidak direncana-kan atau tidak dikehendaki
● 110 wanita mengalami komplikasi karena kehamilan
● 40 wanita melakukan aborsi tidak aman
● 1 wanita meninggal karena komplikasi kehamilan
● 380 wanita menjadi hamil● 190 wanita dengan
kehamilan tidak direncana-kan atau tidak dikehendaki
● 110 wanita mengalami komplikasi karena kehamilan
● 40 wanita melakukan aborsi tidak aman
● 1 wanita meninggal karena komplikasi kehamilan
Angka Kematian Ibu di IndonesiaSDKI 1994, 1997, 2002
Angka Kematian Ibu di IndonesiaSDKI 1994, 1997, 2002
390
334307
225
125
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015
SDKI Target Linear (SDKI)
Pregnancy is a normal physiological process and that, as such, any
interventions offered should have known benefits and be acceptable to
pregnant women.
(RCOG, 2004)
Pregnancy is a normal physiological process and that, as such, any
interventions offered should have known benefits and be acceptable to
pregnant women.
(RCOG, 2004)
● Perdarahan pada kehamilan dan persalinan menjadi penyebab utama kematian ibu di dunia yang merupakan bagian dari 500,000 kematian ibu / tahun dan 99% dari kematian ini terutama terjadi di negara berkembang.
● Perdarahan pada kehamilan dan pasca persalinan menjadi komplikasi paling penting yang perlu mendapatkan perhatian dan dicegah secara khusus.
● Perdarahan pada kehamilan dan persalinan menjadi penyebab utama kematian ibu di dunia yang merupakan bagian dari 500,000 kematian ibu / tahun dan 99% dari kematian ini terutama terjadi di negara berkembang.
● Perdarahan pada kehamilan dan pasca persalinan menjadi komplikasi paling penting yang perlu mendapatkan perhatian dan dicegah secara khusus.
● Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu juga tidak dapat dipisahkan dari deteksi dini perdarahan dalam kehamilan dan manajemen aktif kala III yang dilakukan untuk menurunkan risiko perdarahan pasca persalinan
● Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu juga tidak dapat dipisahkan dari deteksi dini perdarahan dalam kehamilan dan manajemen aktif kala III yang dilakukan untuk menurunkan risiko perdarahan pasca persalinan
PERDARAHAN ANTE & POSTPARTUM
KEHAMILAN PERSALINAN MASA NIFAS
22 MG > 22 MG
KALA IVKALA I KALA II KALA III
< 24 JAM > 24 JAM
ABORTUSKEHAMILAN
EKTOPIKMOLA
PLASENTA PREVIA
SOLUSIO PLASENTAE
ATONIA UTERIPERLUKAAN JALAN LAHIR
SISA PLASENTA
SISA PLASENTA
INFEKSI
RUPTURA UTERI
PLASENTA PREVIA
SOLUSIO PLASENTAE
RUPTURA UTERI
RUPTURA UTERI
PLASENTA INKARSERATA
/ADHESIVAPERLUKAAN JALAN LAHIR
ATONIA UTERIRUPTURA
UTERIPERLUKAAN JALAN LAHIR
SISA PLASENTA
PENILAIAN AWAL DAN CEPAT PERDARAHAN
PERVAGINAM
PENILAIAN AWAL DAN CEPAT PERDARAHAN
PERVAGINAM
LAKUKAN PENILAIANLAKUKAN PENILAIAN
Tanyakan :● Apakah terdapat kehamilan? Umur
kehamilan?● Apakah terdapat nyeri abdomen ?● Setelah 22 mg kehamilan, tanyakan apakah :
– Sekarang sudah melahirkan, tgl. Melahirkan– Plasenta telah lahir– Perdarahan lambat dan berlangsung lama
(berapa lama) atau tiba-tiba banyak.
Tanyakan :● Apakah terdapat kehamilan? Umur
kehamilan?● Apakah terdapat nyeri abdomen ?● Setelah 22 mg kehamilan, tanyakan apakah :
– Sekarang sudah melahirkan, tgl. Melahirkan– Plasenta telah lahir– Perdarahan lambat dan berlangsung lama
(berapa lama) atau tiba-tiba banyak.
LAKUKAN PENILAIANLAKUKAN PENILAIAN
● Periksa– Vulva: banyaknya perdarahan, trauma– Vagina : laserasi, plasenta– Serviks : hasil konsepsi, laserasi– Uterus : retensio plasenta, atonia– Kandung kemih : penuh
● Pada tahap ini, jangan lakukan pemeriksaan dalam (per vaginam)
● Periksa– Vulva: banyaknya perdarahan, trauma– Vagina : laserasi, plasenta– Serviks : hasil konsepsi, laserasi– Uterus : retensio plasenta, atonia– Kandung kemih : penuh
● Pada tahap ini, jangan lakukan pemeriksaan dalam (per vaginam)
TINDAKANTINDAKAN
● STABILKAN KONDISI PASIEN– Hentikan perdarahan. Nilai penyebab
perdarahan berdasarkan umur kehamilan dan berikan tindakan yang sesuai.
● PERTIMBANGKAN– Abortus Kehamilan ektopik– Kehamilan mola Abruptio plasenta– Ruptura uteri Plasenta previa– Atonia uteri Robekan serviks dan vagina– Retensio plasenta Inversio uteri
● STABILKAN KONDISI PASIEN– Hentikan perdarahan. Nilai penyebab
perdarahan berdasarkan umur kehamilan dan berikan tindakan yang sesuai.
● PERTIMBANGKAN– Abortus Kehamilan ektopik– Kehamilan mola Abruptio plasenta– Ruptura uteri Plasenta previa– Atonia uteri Robekan serviks dan vagina– Retensio plasenta Inversio uteri
PERDARAHAN PERVAGINAM PADA AWAL
KEHAMILAN ( 22 minggu)
PERDARAHAN PERVAGINAM PADA AWAL
KEHAMILAN ( 22 minggu) Abortus imminens Kehamilan ektopik
Abortus komplit Abortus insipiens Abortus inkomplit
Abortus imminens Kehamilan ektopik Abortus komplit Abortus insipiens
Abortus inkomplit
TANDA/GEJALAKEMUNGKINAN
DIAGNOSAPENATALAKSANAAN
Perdarahan ringanServiks tertutupUterus masih dalam batas normal
Abortus imminens
Biasanya tidak perlu perawatan medis; tindak lanjuti pada pemeriksaan klinik antenatal.Hindari bekerja berat dan hubungan suami istri.Jangan berikan hormon atau tokolitik Jika perdarahan tidak berhenti, Rujuk (kemungkinan kehamilan ektopik, kembar atau kehamilan mola)
Perdarahan ringanNyeri abdomenServiks tertutupUterus lebih besar dari biasanyaUterus lebih lembek dari biasanya
Kehamilan ektopikTidak terjadi ruptura:Gejala kehamilan awalNyeri pelvis dan abdomenTerjadi ruptura :Tanda syok, pingsan, lemah, pucatHR 100 /menit, Sistolik 90 mmHg Nyeri abdomen dan pelvis akut dan berat
Segera sediakan transportasi untuk laparotomi Jika tidak ruptura Pasang infus IV dan berikan Ringer Laktat atau
NaCl 0.9% 1 L dalam 6 – 8 jam. Jika ruptura dan dalam keadaan syok Pasang invus IV dan berikan Ringer Laktat atau
NaCl 0.9% 1 L dalam 15 – 20 menit (secepat mungkin)
Ulangi memberikan 1 L berikutnya setiap 30 menit dengan kecepatan 30 mL/menit (1L dalam 6 – 8 jam) jika denyut jantung lambat < 100 /menit, tekanan sistolik meningkat 100 mmHg.
Catat waktu dan jumlah cairan yang diberikan.
TANDA/GEJALAKEMUNGKINAN
DIAGNOSAPENATALAKSANAAN
Perdarahan ringanServiks tertutupUterus lebih kecil dari sebelumnyaUterus lebih lunak dari biasanya
Abortus komplit
Pengeluaran uterus biasanya tidak perluAmati adanya perdarahan beratBerikan Ergometrine 0.2 mg IM atau Mirosoprostol 400 µg per oralRujuk jika perdarahan tidak segera berhenti
Perdarahan berat Serviks berdilatasiUterus lebih kecil atau uterus masih dalam batas wajar
Abortus insipiens
Jika AVM tidak ada Stabilkan kondisi ibu dan rujuk segera Berikan Ergometrine 0.2 mg IM (ulangi setelah 15
menit jika perlu) ATAU Misoprostol 400 ug per oral (ulangi sekali lagi setelah 4 jam jika perlu)
Jika ada AVM Jika kehamilan kurang dari 16 minggu Lakukan AVM Jika kehamilan lebih dari 16 minggu Tunggu ekspulsi (keluarnya) hasil konsepsi secara
spontan. Jika perlu berikan infus Oksitosin 40 IU dalam 1 L NaCl 0.9% atau Ringer Laktat 40 tetes per menit untuk membantu ekspulsi.
Lakukan AVM untuk mengeluarkan sisa hasil konsepsi.
TANDA/GEJALAKEMUNGKINAN
DIAGNOSAPENATALAKSANAAN
Perdarahan beratServiks berdilatasiUterus lebih kecil dari sebelumnya
Abortus inkomplit
Jika terjadi perdarahan ringan sampai sedang dan kehamilan kurang dari 16 minggu
Pakai ring forceps untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang terlihat. Berikan Ergometrine 0.2 mg IM ATAU Misoprostol 400 ug melalui mulut (ulangi sekali lagi setelah 4 jam jika perlu).
Jika perdarahan berat dan kehamilan < 16 minggu Jika ada AVM, Lakukan AVM Jika AVM tidak ada, Lakukan kuretase Jika AVM dan kuretase tidak ada, Segera rujuk Jika perdarahan berat dan kehamilan > 16 minggu Jika AVM tidak ada Stabilkan ibu dan segera rujuk Berikan Ergometrine 0.2 mg IM (ulangi setelah 15 menit jika
perlu) ATAU Misoprostol 400 µg melalui mulut (ulangi sekali lagi setelah 4 jam jika perlu)
Jika AVM ada Berikan infus Oksitosin 40 IU dalam 1 L NaCl 0.9% atau RL
40 tetes per menit sampai pengeluaran hasil konsepsi terjadi. Jika perlu, berikan Misoprostol 200 µg per vaginam setiap 4 jam (jangan berikan melebihi 800 ug) Lanjutkan dengan AVM.
Latar BelakangLatar Belakang
● Abortus merupakan salah satu penyulit pada awal kehamilan
● Menimbulkan dampak psikologis dan biologis bagi wanita yang mengalaminya
● Dampak tersebut sangat ditentukan jenis, derajat dan komplikasi yang terjadi.
● Abortus merupakan salah satu penyulit pada awal kehamilan
● Menimbulkan dampak psikologis dan biologis bagi wanita yang mengalaminya
● Dampak tersebut sangat ditentukan jenis, derajat dan komplikasi yang terjadi.
BatasanBatasan
● Abortus spontan (keguguran / miscarriage)● Abortus buatan atau abortus provokatus
– terapetik / provokatus medisinalis – induksi haid atau menstrual regulation – voluntary termination of pregnancy
● Abortus provokatus non-terapetik / kriminalis
● Abortus spontan (keguguran / miscarriage)● Abortus buatan atau abortus provokatus
– terapetik / provokatus medisinalis – induksi haid atau menstrual regulation – voluntary termination of pregnancy
● Abortus provokatus non-terapetik / kriminalis
Viabilitas ekstrauterinViabilitas ekstrauterin
● Mengacu pada kemampuan sumber daya yang tersedia di suatu tempat, untuk melaksanakan perawatan bagi keberlangsungan hidup janin diluar kandungan
● Batasan ini harus dibuat secara hati-hati karena sangat berkaitan dengan definisi abortus
● Mengacu pada kemampuan sumber daya yang tersedia di suatu tempat, untuk melaksanakan perawatan bagi keberlangsungan hidup janin diluar kandungan
● Batasan ini harus dibuat secara hati-hati karena sangat berkaitan dengan definisi abortus
Etiologi AbortusEtiologi Abortus
● Kelainan Perkembangan Zigote● Faktor Maternal
– Infeksi– Penyakit sistemik yang kronis– Gangguan hormonal– Alkohol dan merokok– Faktor imunologis– Abnormalitas organ reproduksi– Trauma fisik dan psikis
● Faktor Paternalistik
● Kelainan Perkembangan Zigote● Faktor Maternal
– Infeksi– Penyakit sistemik yang kronis– Gangguan hormonal– Alkohol dan merokok– Faktor imunologis– Abnormalitas organ reproduksi– Trauma fisik dan psikis
● Faktor Paternalistik
Jenis dan Derajat Abortus Spontan
Jenis dan Derajat Abortus Spontan
● Abortus Iminens● Abortus Insipiens● Abortus Inkomplit● Abortus Komplit● Retensi Embrio (Missed Abortion)
● Abortus Iminens● Abortus Insipiens● Abortus Inkomplit● Abortus Komplit● Retensi Embrio (Missed Abortion)
Indikasi Abortus Medisinalis
Indikasi Abortus Medisinalis
● Gangguan kesehatan yang sangat mengancam keselamatan ibu
● Kehamilan akibat perkosaan atau incest● Dipastikan terjadi cacat berat pada janin
(severe physical deformities) atau retardasi mental
● Gangguan kesehatan yang sangat mengancam keselamatan ibu
● Kehamilan akibat perkosaan atau incest● Dipastikan terjadi cacat berat pada janin
(severe physical deformities) atau retardasi mental
Pikirkan terjadinya abortus:
Pikirkan terjadinya abortus:
● Bila seorang wanita usia reproduksi datang dengan gejalan sebagai berikut:– terlambat haid – perdarahan per vaginam– spasme atau nyeri perut bawah – keluarnya massa kehamilan/konsepsi
● Bila seorang wanita usia reproduksi datang dengan gejalan sebagai berikut:– terlambat haid – perdarahan per vaginam– spasme atau nyeri perut bawah – keluarnya massa kehamilan/konsepsi
Derajat abortusDerajat abortus
Diagnosis
Perdarahan
ServiksBesar uterus
Gejala lain
Abortus imminens
Sedikit sedang
Tertutup lunak
Sesuai usia kehamilan
Plano test (+)Kram ringanUterus lunak
Abortus insipiens
Sedang banyak
Terbuka lunak
Sesuai atau lebih kecil
Kram sedang / kuatUterus lunak
Abortus inkomplit
Sedikit banyak
Terbuka lunak
< usia kehamilan
Kram kuatKeluar jaringanUterus lunak
Abortus komplit
Sedikit tidak ada
Tertutup lunak
< usia kehamilan
Sedikit/tanpa kramMasa kehamilan +/-Uterus agak kenyal
PERDARAHAN PERVAGINAM KEHAMILAN > 22 MINGGU ATAU DALAM PERSALINAN SEBELUM
BAYI LAHIR
PERDARAHAN PERVAGINAM KEHAMILAN > 22 MINGGU ATAU DALAM PERSALINAN SEBELUM
BAYI LAHIR Kehamilan mola Abruptio plasentae
Ruptura uteri Plasenta previa Atonia uteri Robekan serviks, vagina, perineum
Fragmen retensio plasenta Inversio uteri
Kehamilan mola Abruptio plasentae Ruptura uteri Plasenta previa
Atonia uteri Robekan serviks, vagina, perineum Fragmen retensio plasenta Inversio uteri
Tanda/GejalaKemungkinan
DiagnosaPenatalaksanaan
Perdarahan beratServiks berdilatasiUterus lebih besar daripada sebelumnyaUterus lebih lembek dari biasanyaKeluarnya jaringan yang menyerupai anggur
Kehamilan mola
Jika diagnosanya tidak pasti dan/atau AVM tidak ada, stabilisasi kondisi pasien dan segera rujuk
Jika diagnosanya pasti dan ada AVM, lakukan AVM (siapkan 3 spuit yang siap digunakan)
Jika dilatasi serviks diperlukan●Gunakan blok paraservikal ●Setelah AVM dimulai, berikan infus Oksitosin
20 IU dalam 1 L NaCl 0.9% atau Ringer Laktat 60 tetes per menit untuk mencegah perdarahan
Perdarahan intermiten atau nyeri abdomen konstanNyeri abdomen berat
Abruptio plasentaRuptura uteri
Plasenta previa
●Mulai infus IV (dua jalur jika memungkinkan) memakai kanula atau jarum ukuran besar.
●Segera berikan infus NaCl 0.9% atau RL dengan kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit.
●Berikan paling sedikit 2 L cairan dalam 1 jam pertama
●Rujuk segera
Tanda/GejalaKemungkinan
DiagnosaPenatalaksanaan
Perdarahan per vaginam meningkat dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir Uterus lembek dan tidak berkontraksi
Atonia uteri
Lakukan masase fundus uteri melalui perut ibuBerikan Oksitosin●IV : infus 20 IU dalam 1 L NaCl 0.9% atau RL 60
tetes per menit sampai uterus berkontraksi, kemudian 20 IU dalam 1 L NaCl 0.9% atau RL 40 tetes per menit. Jangan berikan lebih dari 3 L.
●PLUS IM : 10 IUJika Oksitosin tidak ada●Berikan Ergometrin (jangan berikan jika ada
tanda / gejala preeklampsia, hipertensi atau penyakit jantung)
●IM / IV: berikan infus 0.2 mg secara pelan-pelan. Ulangi pemberian infus 0.2 IM setelah 15 menit. Jika diperlukan, berikan 0.2 mg IM atau IV (secara pelan-pelan) setiap 4 jam.
Jika perdarahan berlanjut ●Periksa dan keluarkan fragmen retensio
plasenta. Jika perdarahan tidak berhenti setelah
penatalaksanaan. Lakukan kompresi bimanual uterus / kompresi aorta
Tanda/GejalaKemungkinan
DiagnosaPenatalaksanaan
Perdarahan per vaginam meningkat dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir Uterus lembek dan tidak berkontraksi
Atonia uteri
Jika perdarahan tidak berhenti setelah kompresi,
●Mulai infus IV (dua jika memungkinkan) memakai kanula atau jarum ukuran besar.
●Segera berikan infus NaCl 0.9% atau RL 1 L dalam 15 – 20 menit, paling kurang 2 L cairan dalam 1 jam pertama.
●Rujuk segera
Perdarahan pervaginam meningkat dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir.
Robekan serviks, vagina atau perineum
●Periksa ibu dengan hati-hati dan perbaiki robekan serviks, vagina atau perineum.
●Jika perdarahan tidak segera berhenti Segera rujuk
Tanda/GejalaKemungkinan
DiagnosaPenatalaksanaan
Plasenta belum lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir.Bagian permukaan plasenta ibu tidak keluar atau selaput berpembuluh robek (mungkin tidak ada perdarahan)
Fragmen retensio plasenta
●Pastikan kandung kemih kosong (lakukan kateterisasi jika perlu).
●Jika plasenta terlihat, minta ibu untuk meneran
●Jika terasa ada plasenta atau fragmen plasenta di dalam vagina, keluarkan dengan tangan (pakai sarung tangan steril atau DTT, balut jari tangan dengan kasa steril)
●Jika plasenta belum lahir dan tidak terlihat atau tertinggal, berikan Oksitosin 10 IU IM
●Jika plasenta tidak keluar setelah 30 menit pemberian Oksitosin dan uterus berkontraksi, lakukan peregangan tali pusat terkendali.
Tanda/GejalaKemungkinan
DiagnosaPenatalaksanaan
Plasenta belum lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir.Bagian permukaan plasenta ibu tidak keluar atau selaput berpembuluh robek (mungkin tidak ada perdarahan)
Fragmen retensio plasenta
Jika peregangan tali pusat terkendali tidak berhasil
●Mulai pasang infus IV (dua jika memungkinkan) dengan kanula / jarum ukuran besar, NaCl 0.9% atau Ringer Laktat 1 L dalam 15 – 20 menit.
●Berikan paling kurang 2 L cairan pada 1 jam pertama.
●Lakukan pengeluaran plasenta secara manualJika ada tanda infeksi●Berikan Ampsilin 2 g IV setiap 6 jam DAN
Gentamisin 5mg/kg BB IV setiap 24 jam DAN Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam.
Jika plasenta atau fragmen plasenta tidak dapat dikeluarkan ATAU perda-rahan tidak segera berhenti segera rujuk
Tanda/Gejala Kemungkinan Diagnosa
Penatalaksanaan
Fundus uteri tidak terasa pada palpasi abdominalNyeri ringan atau nyeri berat
Uterus terbalik(Inversio uteri)
●Pasang infus (dua jalur jika memungkin-kan) dengan kanula / jarum ukuran besar
●Segera berikan infus NaCl 0.9% atau Ringer Laktat pada kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit.
●Berikan paling kurang 2 L cairan dalam 1 jam pertama.
●Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis: Ampisilin 2 g IV DAN Metronidazole 500 mg IV ATAU Cefazolin 1 g IV DAN Metronidazole 500 mg IV Rujuk segera
Jika demam dan / atau ada bau tidak enak dari vagina
●Berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam DAN Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam DAN Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam Rujuk segera
PERDARAHAN PERVAGINAM SETELAH
BAYI LAHIR
PERDARAHAN PERVAGINAM SETELAH
BAYI LAHIR Perdarahan postpartum tertundaPerdarahan postpartum tertunda
Tanda/Gejala Kemungkinan Diagnosa
Penatalaksanaan
Perdarahan terjadi lebih dari 24 jam setelah bayi lahirUterus lebih lembek dan lebih besar dari semestinya beberapa lama setelah bayi lahir
Perdarahan pospartum tertunda
Berikan Oksitosin●IV: berikan infus 20 IU dalam 1 L NaCl 0.9%
atau RL 60 tetes per menit sampai uterus berkontraksi, kemudian 20 IU dalam 1 L NaCl 0.9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes per menit. Jangan berikan > 3 L.
●PLUS IV: 10 unitJika Oksitosin tidak ada●Berikan Ergometrin (jangan berikan jika ada
tanda/gejala pre-eklampsia, hiper-tensi atau penyakit jantung).
●IM atau IV: secara pelan-pelan berikan infus 0.2 mg. Ulangi 0.2 mg IM setelah 15 menit. Jika diperlukan, berikan 0.2 mg IM atau IV (secara pelan-pelan) setiap 4 jam.
Tanda/Gejala Kemungkinan Diagnosa
Penatalaksanaan
Perdarahan terjadi lebih dari 24 jam setelah bayi lahirUterus lebih lembek dan lebih besar dari semestinya beberapa lama setelah bayi lahir
Perdarahan pospartum tertunda
Jika serviks berdilatasi, ●Lakukan eksplorasi uterus dengan tangan
(pakai sarung tangan steril atau DTT) untuk mengeluarkan bekuan-bekuan besar dan fragmen plasenta.
Jika serviks tidak berdilatasi dan AVM tidak ada ATAU jika perdarahan tidak berhenti Rujuk segera
Jika serviks tidak berdilatasi dan ada AVM ●Lakukan AVM untuk mengeluarkan fragmen
plasenta
Tanda/Gejala Kemungkinan Diagnosa
Penatalaksanaan
Perdarahan terjadi lebih dari 24 jam setelah bayi lahir
Uterus lebih lembek dan lebih besar dari semestinya beberapa lama setelah bayi lahir
Perdarahan pospartum tertunda
Jika haemoglobin dibawah 7 g/dL atau hematokrit dibawah 20 % (anemia berat).
●Berikan Ferrous sulfat atau Ferrous fumarate 120 mg melalui mulut DAN asam folat 400 ug melalui mulut.
●Rujuk segera
Jika ada demam dan/atau bau tidak enak dari vagina
●Berikan Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam DAN Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam DAN Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam Rujuk segera
PENATALAKSANAAN PERDARAHAN PASCA
PERSALINAN
PENATALAKSANAAN PERDARAHAN PASCA
PERSALINAN
LAKUKAN MASASE FUNDUS UTERI SEGERA SETELAH
PLASENTA LAHIR
BILA DALAM 15 DETIK TIDAK TERJADI KONTRAKSI UTERUS
BERSIHKAN SERVIKS DARI SISA KETUBAN DAN BEKUAN DARAH
LAKUKAN KOMPRESI BIMANUAL
TIDAK TERJADI KONTRAKSI UTERUS
LANJUTKAN KOMPRESI BIMANUAL SELAMA 5 MENIT
TIDAK TERJADI KONTRAKSI UTERUS
BILA TERJADI KONTRAKSI UTERUS, LANJUTKAN EVALUASI RUTIN
BILA TERJADI KONTRAKSI UTERUS DALAM 1-2 MENIT
LEPASKAN KOMPRESI BIMANUAL
LANJUTKAN PENGAWASAN KETAT
KOMPRESI BIMANUALKOMPRESI BIMANUAL
● Kepalan tangan pada forniks anterior dan dorong ke dinding anterior uterus
● Tangan lain menekan abdomen di belakang uterus.
● Pertahankan kompresi sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi.
● Kepalan tangan pada forniks anterior dan dorong ke dinding anterior uterus
● Tangan lain menekan abdomen di belakang uterus.
● Pertahankan kompresi sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi.
PERINTAHKAN KELUARGA UNTUK MELAKUKAN KOMPRESI
BIMANUAL EKSTERNAL
BERIKAN METHYL ERGOMETRINE MALEATE 0.2 mg / 800 µg MISOPROSTOL REKTAL
PASANG INFUS RINGER LAKTAT + 20 IU OKSITOSIN LEPAS KLEM
UNTUK 500 ml PERTAMA
BILA TIDAK TERJADI KONTRAKSI UTERUS:
LAKUKAN KEMBALI KOMPRESI BIMANUAL INTERNAL
SEGERA RUJUK
LANJUTKAN PEMBERIAN INFUS SAMPAI IBU MENCAPAI TEMPAT
RUJUKAN
BILA TERJADI KONTRAKSI UTERUS DALAM 10 MENIT SETELAH PEMBERIAN METHYL ERGOMETRINE MALEATE
LANJUTKAN PENGAWASAN KETAT
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
● Lakukan tekanan ke bawah dengan kepalan tangan tertutup di atas aorta
● Tangan lain meraba denyut arteri femoralis
● Pertahankan kompresi sampai perdarahan berhenti.
● Lakukan tekanan ke bawah dengan kepalan tangan tertutup di atas aorta
● Tangan lain meraba denyut arteri femoralis
● Pertahankan kompresi sampai perdarahan berhenti.
PLASENTA MANUALPLASENTA MANUAL
B-Lynch suture
B-Lynch suture
TERIMA KASIHATAS PERHATIANANDA
TERIMA KASIHATAS PERHATIANANDA