KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Perekonomian Kerakyatan Indonesia” ini sesuai dengan apa yang diinginkan.
Makalah ini bertujuan sebagai penunjang mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia yang nantinya dapat digunakan mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuannya dan juga untuk melengkapi tugas pendidikan kewarganegaraan,sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh Bpk Drs.I Made Suwanda,M.Si sebagai dosen pengajar. Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembacanya, mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Surabaya,09-Maret-2013
Penulis
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 31.1 LATAR BELAKANG...................................................................................... 31.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................. 31.3 TUJUAN PEMBAHASAN............................................................................... 31.4 MANFAAT PEMBAHASAN.......................................................................... 4BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................... 5BAB III PEMBAHASAN................................................................................... 143.1 CIRI-CIRI EKONOMI KERAKYATAN...................................................... 93.2 KELEBIHAN dan KEKURANGAN EKONOMI KERAKYATAN............. 93.3 CIRI-CIRI EKONOMI LIBERALIS.............................................................. 103.4 KELEBIHAN dan KEKURANGAN EKONOMI LIBERAL........................ 103.5 PERBEDAAN EKONOMI KERAKYATAN dan EKONOMI LIBERAL... 11BAB IV PENUTUP............................................................................................ 134.1 KESIMPULAN............................................................................................. 13DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 14
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak perdebatan tentang konsep ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yaitu antara sistem ekonomi kerakyatan atau sistem ekonomi liberal.
Dengan adanya konflik ini banyak sekali bermunculan pendapat-pendapat yang
pro dan kontra mengenai sistem apa yang seharusnya diterapkan di Indonesia.
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui pengertian
ekonomi kerakyatan dan ekonomi liberal secara lebih konkrit. Selain itu, kita
dapat mengetahui kelebihan serta kelemahan dari kedua konsep ekonomi tersebut.
Dalam makalah ini juga dijelaskan mengenai sejarah perkembangan sistem
ekonomi yang ada di Indonesia, sebelum menyimpulkan konsep ekonomi apa
yang dapat diterapkan di Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana ciri-ciri dari Ekonomi Kerakyatan ?
2. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan dari Ekonomi Kerakyatan ?
3. Bagaimana ciri-ciri dari Ekonomi Liberal ?
4. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan dari Ekonomi Liberal ?
5. Apakah perbedaan dari Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Liberal ?
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui bagaimana ciri-ciri dari Ekonomi Kerakyatan
2. Mengidentifikasi bagaimana Kelebihan dan Kekurangan dari Ekonomi
Kerakyatan
3. Mengetahui bagaimana ciri-ciri dari Ekonomi Liberal
4. Mengidentifikasi bagaimana Kelebihan dan Kekurangan dari Ekonomi Liberal
5. Mengetahui apakah perbedaan dari Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Liberal
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 3
1.4 MANFAAT PEMBAHASAN
1. Mengetahui bagaimana ciri-ciri dari Ekonomi Kerakyatan
2. Mengidentifikasi bagaimana Kelebihan dan Kekurangan dari Ekonomi
Kerakyatan
3. Mengetahui bagaimana ciri-ciri dari Ekonomi Liberal
4. Mengidentifikasi bagaimana Kelebihan dan Kekurangan dari Ekonomi Liberal
5. Mengetahui apakah perbedaan dari Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Liberal
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam menganalisis suatu permasalahan yang telah dirumuskan,maka
sebagai landasan berfikir menggunakan beberapa literatur ,yang secara umum
berkaitan dengan penulisan ,yang berjudul “Perekonomian Kerakyatan Indonesia
“Akhir-akhir ini banyak dibicarakan tentang pemberdayaan ekonomi rakyat
sebagai salah satu solusi terhadap krisis yang berkepanjangan. Pembahasan
tentang pemberdayaan ekonomi rakyat tidak akan jauh dari upaya menggali peran
dan melihat posisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM (sering
disebut UKM saja) dalam perekonomian Indonesia.
Kecenderungan negara berkembang lebih banyak menerapkan pola bisnis
kapitalistik dan neoliberalisme dalam era global menjadi tantangan yang sangat
berat bagi pemerintah yang memiliki komitmen pemberdayaan terhadap ekonomi
rakyat (Suseno, 2005).Di Indonesia, posisi UMKM menjadi begitu penting karena
dari jumlah 44 juta perusahaan, 99 % perusahaannya termasuk dalam skala bisnis
usaha mikro, kecil dan menengah. Namun persoalan selalu muncul bahwa
kuantitas tidak selalu menjamin kualitas. Oleh karena itu, mereposisi UMKM
melalui program pemberdayaan merupakan keniscayaan (Suseno, 2005).
Namun bukan hal yang aneh bila sampai saat ini perkembangan UMKM di
Indonesia seperti jalan di tempat. Beban pengusaha UMKM akhir-akhir ini malah
bertambah berat karena kenaikan harga BBM, kesulitan permodalan dan
pemasaran. Meskipun demikian, kepedulian terhadap perkembangan UMKM
merupakan bentuk perhatian terhadap pemberdayaan golongan ekonomi lemah
dan ekonomi berbasis kerakyatan. Sekaligus mengakui eksistensi mereka di
tengah-tengah arus kapitalisme dan liberalisme yang begitu deras melanda dunia
saat ini, termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia (Suseno, 2005).
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 5
Definisi UMKM memang tergantung pada siapa yang membahas dan
untuk apa dibicarakan. Ada yang menggunakan ukuran modal dan ada yang
menggunakan jumlah tenaga kerjanya. Kalangan perbankan mendefinisikan
UMKM berdasarkan jumlah kredit yang dipinjam. Sebagai contoh, hasil polling di
harian Waspada yang dilakukan oleh FORDA UMKM Sumut, Bitra Indonesia
dan Asia Foundation, kelompok UMKM dibagi berdasarkan skala usaha (tidak
termasuk tanah dan bangunan) diantaranya berkisar antara 0-25 juta, 25-100 juta,
100-200 juta,200-500 juta, 500 juta-1 milyar dan lebih dari 1 milyar.
Ada juga yang mendefinisikan UMKM berdasarkan jumlah tenaga kerja
yang dipekerjakan. Usaha mikro (industri rumah tangga) adalah unit usaha yang
menggunakan 1-4 orang tenaga kerja. Sedangkan usaha kecil adalah perusahaan
yang menggunakan tenaga kerja 5-9 orang dan usaha menengah memiliki tenaga
kerja sampai 20 orang (Hanif dkk, 2002). Salah satu ciri yang melekat dalam
masyarakat Indonesia adalah permodalan yang lemah. Permodalan merupakan
unsur yang dapat memperlancar peningkatan produksi dan sirkulasi dari sebuah
usaha.
Terjadinya kekurangan modal akan sangat membatasi ruang gerak
aktivitas usaha yang ditujukan untuk peningkatan pendapatan. Dengan pemilikan
dana yang terbatas sementara sumber dana dari luar yang bisa membantu
mengatasi kekurangan modal ini sulit diperoleh, telah membuat semakin sulitnya
usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat itu dengan cepat
(Mubyarto dan Hamid, 1986). Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam
upaya pengembangan UMKM adalah keterbatasan modal.
Bahwa pentingnya peranan Kredit UMKM disebabkan oleh kenyataan
bahwa secara relatif memang modal merupakan faktor produksi nonalami (ada
campur tangan manusia) yang persediaannya terbatas di kalangan pengusaha
terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Lebih karena kemungkinan
yang sangat kecil untuk memperluas usaha. Di samping itu, dengan persediaan
tenaga kerja yang sangat melimpah, diperkirakan bahwa cara yang paling mudah
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 6
dan paling tepat untuk memajukan sebuah usaha adalah dengan memperbesar
penggunaan modal (Mubyarto, 1989).
Permodalan menjadi masalah klasik UMKM yang mengakibatkan usaha
dari tahun ke tahun tidak berkembang menjadi lebih besar. Sebagai contoh, ada
pelaku usaha yang memulai usahanya dengan modal hanya 2 juta dan itupun
pinjaman dari rentenir, tapi setelah 5 tahun, mereka memiliki omzet penjualan
mencapai sekitar 150 juta/bulan. Ini menunjukkan kepada kita bahwa seandainya
saja para pelaku UMKM bisa mendapatkan akses modal yang lebih baik dari
perbankan bisa kita bayangkan tingkat kemajuan yang akan dicapai oleh UMKM
dalam mengembangkan usahanya tersebut.
Bila tanpa dibantu permodalan yang berarti saja mereka bisa tumbuh dan
berkembang, apalagi bila mereka mendapat dukungan permodalan (Wahyuni E,
dkk, 2005).Ini menggambarkan bahwa betapa akses UMKM terhadap permodalan
masih sangat kecil. Di lain pihak, kebijakan perbankan juga masih lebih
berorientasi pada kredit konsumtif (kredit perumahan, kredit mobil dan lain-lain)
yang alokasinya lebih besar dibandingkan dengan pembiayaan dan investasi.
Kecilnya jatah kredit untuk sektor pembiayaan rupanya menjadi perhatian
pemerintah.
Bank Indonesia menetapkan pada tahun 2003 kucuran kredit untuk
UMKM sebesar 42,3 Trilyun rupiah. Dana kredit tersebut berasal dari perbankan
nasional termasuk Bank Syariah, BPR dan BPRS. Selanjutnya tahun 2004
meningkat secara signifikan sebesar 60, 4 Trilyun. Tapi kenyataannya, para
pelaku UMKM masih saja mengeluh sebagai akibat dari rumitnya mengakses
kredit di perbankan. Bank selalu saja memberlakukan persyaratan standar bagi
debitur, termasuk berlaku juga bagi kalangan UMKM, misalnya mengharuskan
adanya agunan dan kelengkapan surat-surat izin usaha (Wahyuni E, dkk, 2005).
Bukan rahasia lagi sulitnya akses permodalan bagi UMKM telah memberi
peluang berkembangnya rentenir. Pelaku UMKM yang kerap mengalami
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 7
kesulitan permodalan, akhirnya lebih memilih meminjam dari rentenir dengan
bunga yang sangat tinggi. Alternatif ini terpaksa dipilih karena meminjam melalui
rentenir relatif tanpa prosedur dan pencairannya juga sangat cepat. Jauh berbeda
dengan kredit melalui perbankan (Wahyuni E, dkk, 2005). Penambahan modal
dalam kegiatan UMKM merupakan syarat mutlak untuk melakukan perbaikan dari
segi baik intensifikasi maupun ekstensifikasi.
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 CIRI-CIRI EKONOMI KERAKYATAN
(1) Alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD) minimal 51% untuk program dan
kegiatan yang mensejahterakan rakyat banyak.
(2) Keuntungan yang diperoleh negara dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) minimal 51% dialokasikan untuk
kesejahteraan rakyat banyak.
(3) Distribusi dana tersebut menyebar kesetiap desa di seluruh wilayah NKRI
dengan variasi antar desa tidak lebih dari 10%.
(4) Mulai dialokasikan anggaran khusus untuk mengantisipasi peningkatan resiko
gagal para petani akibat climate change yang mulai terjadi saat ini dengan
terdistribusi keseluruh desa di Indonesia berupa Jaminan Keberhasilan
Berusaha.
(5) Peningkatan proporsi Jaminan Sosial kepada Manula, Anjal, Orang Cacat,
Pengemis, Gelandangan, Pemulung dan tenaga kerja yang belum mendapat
kesempatan bekerja.
(6) Menerapkan pemberdayaan partisipatif yang lebih intensif.
(7) Luasan kepemilikan lahan untuk rakyat keseluruhan dengan variasi tidak lebih
dari 10%.
3.2 KELEBIHAN dan KEKURANGAN EKONOMI KERAKYATAN
KELEBIHAN KEKURANGAN
transaksi antar produksi,distribusi dan
konsumsi bagus
banyak rakyat yang miskin
produksi, distribusi dan konsumsi
hubungnnya saling membutuhkan dan
banyak koruptor
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 9
sangat baik
3.3 CIRI-CIRI EKONOMI LIBERAL
(1.) Setiap orang bebas memiliki sumber-sumber produksi termasuk barang
modal.
(2.) Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
(3.) Pemerintah tidak melakukan intervensi (campur tangan) secara langsung
dalam kegiatan ekonomi.
(4.) Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber
daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
(5.) Timbul persaingan dalam masyarakat yang dilakukan secara bebas,
terutama aktivitas ekonomi dilakukan untuk mendapatkan keuntungan atau
laba.
(6.) Oleh karena persaingan bebas, modal menjadi berperan penting dalam
kegiatan ekonomi.
(7.) Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar dan pasar merupakan
dasar dari setiap tindakan ekonomi.
3.4 KELEBIHAN dan KEKURANGAN EKONOMI LIBERAL
KELEBIHAN KELEMAHAN
Setiap individu bebas
memiliki kekayaan dan
sumber-sumber daya
produksi, yang nantinya akan
mendorong partisipasi
masyarakat dalam
perekonomian.
Pe Pemilik sumber daya produksi
atau pemilik modal
mengeksploitasi golongan
pekerja. Sehingga orang kaya
akan semakin kaya dan yang
miskin semakin miskin.
Menumbuhkan inisiatif dan
kreatifitas masyarakat dalam
mengatur kegiatan ekonomi,
Monopoli yang dilakukan
perusahaan dapat merugikan
masyarakat
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 10
karena masyarakat tidak perlu
lagi menunggu perintah /
komando dari pemerintah.
Muncul barang-barang yang
bermutu tinggi, karena adanya
persaingan semangat antar
masyarakat sehingga barang
yang kurang bermutu tidak
akan laku di pasaran.
Sulit melakukan pemerataan
pendapatan.
Efisiensi dan efektivitas
tinggi, karena setiap tindakan
ekonomi didasarkan atas
motif ekonomi.
Sering terjadi gejolak dalam
perekonomian karea pengerahan
sumber daya oleh individu
sering salah.
Terjadinya persaingan bebas yang
tidak sehat jika birokratnya korupsi.
3.5 PERBEDAAN EKONOMI KERAKYATAN dan EKONOMI LIBERAL
Ekonomi liberal ialah sebuah konsep yang memberikan kebebasan pada setiap individu untuk bertindak sesuka hati mereka, sesuai dengan kepentingan dirinya sendiri. Dalam ekonomi liberal, semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu dan masyarakat diberikan kebebasan untuk memiliki sumber-sumber produksi tersebut. Selain itu, pemerintah juga tidak ikut campur secara langsung dalam kegiatan ekonomi. Konsep ekonomi liberal jugamembagi masyarakat menjadi dua golongan; pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
Hal ini menyebabkan timbulnya persaingan yang sangat ketat dalam mencari keuntungan.Sedangkan ekonomi kerakyatan adalah konsep yang berisi perekonomian yang tidak dibangun diatas persaingan bebas (free fights), tetapi
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 11
sebuah persaingan yang sehat untuk mencari yang terbaik dan bermanfaat bagi semua pihak. Dalam konsep ekonomi kerakyatan, semua jenis usaha, baik itu koperasi milik negara atau swasta, saling bekerjasama untuk kemakmuran bersama dan pemerintah harus menyusun perekonomian negara sedemikian rupa, sehingga setiap warga negara memperoleh kesempatan yang sama untuk bekerja dan cara hidup yang layak.Jika konsep ekonomi liberal di praktekkan di indonesia, maka akan semakin memperbesar gaps antara golongan mampu dan tidak mampu. Karena Indonesia sendiri masih berupa negara berkembang yang masih berusaha untuk menstabilkan ekonomi negaranya.
Apalagi ciri individualitas yang sangat melekat dengan konsep ini, akan semakin membuat golongan yang tidak mampu, menjad semakin terpuruk.Sebaliknya, konsep ekonomi kerakyatan-lah yang sangat cocok dengan Indonesia, karena dalam konsep ini negara masih ikut campur dalam perekonomian, sehingga negara dapat membatasi pergerakan ekonomi yang individualitas dan memberikan kesempatan kepada golongan-golongan lain yang kurang mampu.
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 12
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melihat uraian di atas di Indonesia seharusnya menerapkan ekonomi
kerakyatan. Ekonomi ini bertumpu pada sektor-sektor ekonomi rakyat, salah satu
contoh adalah UMKM yang berada di berbagai daerah perlu ditingkatkan. Dengan
mengetahui potensi-potensi daerah yang ada, pemerintah seharusnya bisa
memodali dalam bentuk uang ataupun fasilitas misalnya memberikan bantuan
tunai untuk mengembangkan UMKM yang berada di daerah itu serta memberikan
pelatihan-pelatihan bagaimana cara mengembangkan usaha. Dengan begitu, juga
dapat mengurangi pengangguran-pengangguran di sektor-sektor informal.
Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan di atas perlu difasilitasi dengan
teknologi yang sudah berkembang di era globalisasi ini. Salah satu contoh dengan
gagasan pusat komunikasi bisnis berbasis web. Ini diberikan pemahaman-
pemahaman bagaimana menggunakan fasilitas internet, web untuk
mengembangkan UMKM yang ada. Salah satu faktor pendukung memperluas
pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Dalam hal ini juga diperlukan adanya
kerja sama dengan pemerintah. Kita tahu, salah satu kendala tersalurnya modal
yaitu korupsi yang banyak dilakukan oleh para pejabat di pemerintahan pusat
ataupun di daerah.
Selama ini belum dapat teratasi, kemungkinan sangat sulit menjalankan
sistem ini. Uang yang seharusnya untuk modal pengembangan UMKM di daerah-
daerah tidak dapat tersalurkan semuanya. Terkadang masyarakat hanya
memperoleh sebagian atau mungkin hanya sedikit yang sudah dianggarkan. Apa
pun itu, untuk sistem ekonomi yang sudah dialami dahulu dan berdampak sampai
sekarang. Terlebih lagi masalah privatisasi, ini seharusnya dijadikan pelajaran
untuk ke depan bagaimana membangun Indonesia yang lebih baik lagi.
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 13
DAFTAR PUSTAKA
http://jeffy-louis.blogspot.com/2011/01/makalah-ekonomi-kerakyatan.html DI akses tgl 7-Maret-2013 ,pukul 19:30.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21454/4/Chapter%20II
Di akses tgl 7-Maret-2013,pukul 20:08
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120420172038AAAuOrk
Di akses tgl 8-Maret-2013,pukul 19:15
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120306215950AAGREWw
Di akses tgl 8-Maret-2013,pukul 20:45
http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/06/perbedaan-antara-ekonomi-liberal-dan-ekonomi-kerakyatan/
Di akses tgl 8-Maret-2013,pukul 21:10
[Type the company name] | Error! No text of specified style in document. 14