dosen.stiepena.ac.id · web viewpermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan...

105
Kewirausahaan Lanjutan Oleh : Kholid Farid STIE PENA SEMARANG 2016 1

Upload: others

Post on 13-Mar-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Kewirausahaan Lanjutan

Oleh : Kholid Farid

STIE PENA SEMARANG2016

BAB IPERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN

1

Page 2: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Tujuan UmumMahasiswa memahami aspek umum kewirausahaan

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami Perkembangan dunia wirausaha Pengertian wirausaha Peran kewirausahaan dalam perekonomian suatu Negara Tahapan-tahapan dalam proses Entrepreneurial Faktor-faktor pembentuk jiwa wirausaha Jenis-jenis wirausaha

A. Pendahuluan Faktor apa yang menjadi penting dalam mengupayakan pertumbuhan ekonomi suatu Negara ?. Schumpeter (1934) menyatakan bahwa elemen inti dari pertumbuhan ekonomi adalah wirausaha. Walaupun demikian, selama bertahun-tahun kemudian, kewirausahaan banyak ditinggalkan dan bahkan sering kali dipandang tidak dapat diperhitungkan kontribusinya sebagai sumber produktivitas perekonomian (Baumol, 2002). Kondisi inilah yang kemudian membedakan kesuksesan sebuah usaha sebagai roda penggerak perekonomian suatu Negara. Selama beberapa decade terakhir, penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dicapai lebih tinggi apabila jumlah wirausaha dalam Negara tersebut meningkat (Gancia & Zilibotti, 2005).Peran kewirausahaan tidak hanya sekedar meningkatkan output dan pendapatan perkapita, tetapi melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis maupun masyarakat. Dalam pandangan ekonomi, inovasi merupakan salah satu kunci dalam mengembangkan produk maupun jasa baru dalam pasar, yang mampu menstimulasikan investasi pada perusahaan-2 yang baru berdiri. Investasi berperan sebagai modal yang akan memperluas kapasitas pertumbuhan, sementara hasil dari belanja investasi tersebut memanfaatkan kapasitas dan output baru.Timmons dan Spinelli (2009) menggambarkan evolusi kewirausahaan kedalam 4 bentuk transformasi Entrepreneurial, yaitu :1. Kewirausahaa sebagai paradigma baru dalam manajemen2. Kewirausahaa sebagai paradigma baru dalam pendidikan3. Kewirausahaa sebagai paradigma baru dalam manajemen usahanonprofit dan

filantropi4. Kewirausahaa sebagai kurikulum dalam sekolah bisnis.

B. Kewirausahaan dan Definisi WirausahaMenurut Scarborough, Zimmerer dan Wilson (2009) adalah seorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan yang signifikan dengan cara mengindentifikasi peluang dan menggabungkan sumber-sumber daya tersebut dapat dikapitalisasikan.

Hasil survei menunjukkan bahwa wirausaha memiliki sejumlah karakteristik, sebagai berikut:1. Memiliki hasrat untuk mengambil tanggung jawab.

2

Page 3: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Seorang wirausaha tidak akan melihat sebuah tanggungjawab sebagai beban, namun merupakan sebuah proses yang terjadi dengan sendirinya dalam mencapai tujuan.

2. Mengambil resiko menengahSetiap resiko yang diambil dilakukan dengan penuh perhitungan, perencanaan berdasarkan pada kemampuan.

3. Percaya diriWirausaha memiliki percaya diri yang tinggi dan optimistis untuk mencapai kesuksesan.

4. Berhasrat untuk mengetahui umpan balikRasa penasaran dari hasil setiap keputusan yang diambil ingin cepat diketahui, sehingga ketika salah mengambil kepputusan akan segera dapat diperbaiki.

5. EnergikMerupakan sifat natural yang dibutuhkan secara konsisten dalam mendirikan perusahaan.

6. Berorientasi pada masa depanMemiliki indra untuk melihat peluang dan berpikir masa depan demi meraih keuntungan.

7. Keterampilan berorganisasiSebuah kemampuan untuk mengatur organisasi. Pada dasarnya mengelola sebuah usaha akan selalu berhubungan dengan manusia.

8. Menilai prestasi lebih daripada uang.Orientasi seorang wirausaha adalah pada kebanggaan dan hasrat dalam meraih kesuksesan, dan uang hanyalah sebuah scoring untuk mengukur kesuksesan tersebut.

Pada abad 20 muncul definisi wirausaha sebagai innovator, yaitu individu yang mengembangkan sesuatu yang khas. Konsep inovasi dan kebaruan menjadi bagian menyeluruh dalam wirausaha, dimana tugasnya tidak hanya menciptakan dan mengkonseptualisasikan suatu hal baru, tetapi juga memahami seluruh kekuatan dalam lingkungan kerja.Hisrich et al (2008) menyimpulkan :“Proses menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai dengan mengorbankan waktu dan tenaga, melakukan pengambilan risiko financial, fisik, maupun sosial, serta menerima imbalan moneter serta kepuasan dan kebebasan pribadi”Definisi tersebut menekankan empat aspek utama yaitu :1. Proses penciptaan hal baru2. Memerlukan pengorbanan waktu dan tenaga3. Melibatkan imbalan menjadi wirausaha4. Melakukan pengambilan resiko

C. Proses EntrepreneurialAda 4 fase dalam proses ini, yaitu :1. Identifikasi dan evaluasi peluang usaha

Meskipun hampir tidak ada wirausaha yang memiliki mekanisme formal dalam mengindentifikasi peluang usaha, tetapi beberapa sumber informasi yang ada dilingkungan dapat menjadi kunci keberhasilannya dalam menemukan peluang yang baik.

2. Pengembangan rencana bisnis

3

Page 4: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Wirausaha harus mengembangkan rencana bisnis dengan baik agar dapat menjelaskan peluang usaha secara jelas. Fase ini yang paling memakan waktu, selanjutnya akan dibahas dalam bab 4.

3. Penentuan sunber daya yang diperlukanPerlu diperhitungkan dengan hati-hati jumlah kebutuhan sumber daya tersebut serta variasi yang diperlukan untuk tiap-2 sumber daya.

4. Pengelolaan usaha yang terbentukFase ini melibatkan evaluasi masalah operasional dan implementasi gaya serta struktur pengelolaan usaha dan penentuan variabel kunci kesuksesan.

D. Faktor-faktor Pembentuk Jiwa WirausahaBerbagai bentuk kegiatan entrepreneurial sering kali dapat diprediksi melalui intense yang dimiliki oleh seseorang. Karena wirausaha adalah individu yang memiliki intense untuk mencapai peluang tertentu, memasuki pasar baru, dan menawarkan produk baru, maka dapat diidentifikasi faktor-2 motivasional yang mempengaruhi perilaku seseorang sebagai wirausaha.Selain faktor-2 motivasional, terdapat pula sejumlah latar belakang yang turut memengaruhi pembentukan jiwa wirausaha, diantaranya adalah pendidikan, nilai pribadi, usia, serta pengalaman kerja (Hisrich et al, 2008)

E. Jenis-jenis Wirausaha1. Wirausaha Muda2. Wirausaha Perempuan3. Wirausaha Minoritas4. Wirausaha Imigran5. Wirausaha Paruh Waktu6. Wirausaha Rumah Tangga7. Usaha Keluarga8. Wirasutri9. Wirausaha Korban PHK10. Wirausaha Sosial.

BAB II

4

Page 5: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

KREATIF DAN INOVATIF

Tujuan Umum Mahasiswa memahami hubungan kreativitas, inovasi dan kewirausahaan

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Hubungan kreativitas, inovasi dan kewirausahaa Kreativitas sebagai kebutuhan untuk bertahan Sumber-sumber kreativitas dalam pengelolaan usaha Cara berpikir kreatif Hambatan kreativitas Cara dan proses meningkatkan kreatifitas Memahami perlindungan atas intellectual property

A. Pendahuluan Peter F. Drucker yang dikenal sebagai pakar di bidang manajemen berpendapat bahwa dalam sebuah kegiatan usaha, tujuan utama yang harus dicapai adalah menciptakan pelanggan. Oleh karena menciptakan pelanggan menjadi tujuan utama setiap usaha maka fungsi utama yang harus dijalankan oleh setiap bisnis adalah pemasaran dan inovasi.

B. Kreativitas, Inovasi, dan KewirausahaanKreatifitas : Kemampuan seseorang untuk dapat memikirkan dan

mengembangkan ide-ide baru, cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang, sehingga muncul solusi kreatif.

Inovasi : Kemampuan untuk mengimplementasikan ide-ide kreatif tersebut terhadap permasalahan dan peluang yang ada untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan orang. Dalam hal ini inovasi haruslah dapat diterima oleh pasar.

Kewirausahaan : Adalah sebuah proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan, problem, dan peluang pasar. Bagaimana seorang wirausaha mengatasi permasalahan pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan memanfaatkan peluang dengan cara melahirkan dan/atau memodifikasi bentuk produk maupun jasa.

C. Kretivitas dan Inovasi Sebagai Kebutuhan Wirausaha untuk BertahanPerkembangan zaman dan pesatnya perubahan teknologi memposisikan perusahaan untuk terus-menerus melakukan peningkatan kualitas usaha agar dapat bertahan dan berkembang lebih besar. Permasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian membutuhkan berbagai pemikiran kreatif dan tindakan-2 inovatif sebagai solusinya.

D. Sumber-sumber Kreativitas dalam Pengelolaan Usaha

5

Page 6: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Wirausaha dapat memanfaatkan berbagai sumber untuk menghasilkan ide-ide kreatif dalam menjalankan usahanya. Meliputi pelanggan, barang dan jasa yang dihasilkan, saluran distribusi, pemerintah, serta kegiatan R&D.

E. Cara Melatih Pemikiran KreatifSeorang wirausaha harus melatih cara berpikir mereka dengan cara yang berbeda, “think out of the box”. Berikut pertanyaan yang dapat diajukan dalam menerapkan cara berpikir kreatif :1. Selalu bertanya : “Adakah cara lain yang lebih baik ?”2. Menentang rutinitas dan kebiasaan bahkan tradisi.3. Berimajinasi tinggi4. Menghasilkan banyak ide, latihlah menemukan berbagai solusi untuk sebuah

permasalahan.5. Lihatlah permasalahan dalam prespektif yang berbeda6. Selalu sadar bahwa sebuah permasalahan tidak hanya memiliki satu macam solusi7. Melihat masalah merupakan suatu batu loncatan untuk sukses8. Mengaitkan ide yang tidak berhubungan dengan masalah, untuk menghasilkan solusi

kreatif.9. Melihat kesalahan yang terjadi sebagai pengalaman yang berharga.10. Membolehkan orang untuk “berbuat salah”11. Melihat permasalahan dari prespektif yang lebih luas, lalu focus ke permasalahan

untuk mencari solusinya.

F. Hambatan Kreativitas1. Selalu mencari satu jawaban yang “tepat”2. Berfokus selalu “berpikir logis”3. Mengikuti aturan secara membabi buta.4. Selalu berpikir praktis5. Memandang permainan adalah suatu hal yang tak berguna6. Selalu ingin menjadi spesialisasi7. Selalu ingin menghindari ambiguitas (makna ganda)8. Takut terlihat tolol9. Memiliki kepercayaan bahwa “Saya tidak kreatif” adalah tindakan yang membunuh

kreativitas.

G. Cara Meningkatkan KreativitasKreativitas haruslah menjadi budaya bagi seorang wirausaha. Bahkan di dalam perusahaan harus diciptakan suasana tersebut. Berikut ini adalah cara-cara untuk meningkatkan kreativitas :1. Masukkan kreativitas sebagai nilai inti perusahaan.2. Merangkul keagamaan3. Mengharapkan kreativitas4. Mengharapkan dan member ruang pada kegagalan5. Mendorong rasa ingin tahu6. Melakukan perubahan tata ruang secara periodic7. Memandang masalah sebagai tantangan8. Memberikan pelatihan kreativitas9. Memberikan dukungan10. Mengembangkan prosedur untuk menangkap ide-ide11. Berbicara dengan pelanggan

6

Page 7: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

12. Mencari tahu kegunaan produk atau jasa di pasar lain.13. Memberi penghargaan atas kreativitas14. Member contoh perilaku kreatif.Selain cara-cara diatas, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu untuk berpikir kreatif, antara lain :1. Adakah cara baru untuk melakukanya ?2. Bisakah kamu meminjam atau mengadaptasinya ?3. Bisakah diberi corak baru ?4. Apakah semata-mata membutuhkan hal yang sama ?5. Adakah penggantinya ?6. Bisakah disusun ulang ?7. Bagaimana jika sebaliknya ?8. Bagaimana jika dikombinasikan ?9. Bisakah digunakan untuk orang lain ?10. Apa lagi yang bisa dibuat dari ini ?11. Adakah pasar lain untuk ini ?12. Ide yang kelihatanya mustahil dapatkah diterapkan sehingga terjadi perubahan besar ?

H. Proses KreatifBagan dibawah ini menggambarkan langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melahirkan kreativitas.

I. Teknik untuk Meningkatkan Proses Kreativitas

7

Persiapan . pelatihan formal. pelatihan kerja. pengalaman bekerjaInvestigasiMempelajari masalah yang ada secara mendalamTransformasi. Berpikir konvengen (persamaan). Berpikir divengen (perbedaan)InkubasiMelakukan refleksi dari informasi yang terkumpulIluminasiTerkadang fase ini seperti muncul secara tiba-2, namun sebenarnya solusi itu telah ada dalam benak.Verifikasidiuji, disimulasikan dan dievaluasi apakah ide tersebut mampu menyelesaikan masalah yang ada.ImplementasiMenerapkan ide menjadi kenyataan

Page 8: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan proses kreatif adalah :1. Focus group (kelompok diskusi)

Diskusi yang sederhana dan mendalam lebih diutamakan untuk menggali respons peserta diskusi secara lebih akurat.

2. Brainstorming (curah gagasan)Sekelompok kecil dengan mnstimulasi untuk mengeluarkan ide-idenya tanpa dikritik ide ide yang dimunculkan oleh individu tersebut.

3. Mind mapping (pemetaan pikiran)Metode ini menstimulasi ide agar muncul dengan teknik grafis, sehingga dapat memunculkan secara visual hubungan antara ide-ide tersebut.

4. Rapid prototyping (pembuatan prototipe singkat)Metode untuk menguji dan menerapkan ide kreatif dan melakukan evaluasi secara cepat.

J. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)HKI atau hak atas kekayaan intelektual adalah hak timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia dan hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreatifitas.Secara garis besar HKI dibagi menjadi 2 bagian, yakni :1. Hak cipta (copyright)2. Hak kekayaan industri yang mencakup :

a. Paten b. Desain industric. Merekd. Penanggulangan praktik persaingan curange. Desain tataletak sirkuit terpaduf. Rahasia dagang

BAB III

8

Page 9: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

PERENCANAAN STRATEGIS DALAM KEWIRAUSAHAAN

Tujuan Umum Mahasiswa memahami keunggulan kompetitif dan proses manajemen strategis dalam kewirausahaan

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Makna keunggulan kompetitif Proses manajemen strategis

A. Pendahuluan Fungsi paling kritis yang dilakukan oleh para pemimpin perusahaan untuk bisnisnya adalah menentukan dan mengelola strategi dan perencanaan strategis. Oleh karena itu, pemimpin perusahaan harus dapat menciptakan strategi yang efektif, dalam arti bahwa strategi tersebut dapat mendorong terjadinya keselarasan antara perusahaan dengan lingkunganya dan juga dengan pencapaian tujuan.

B. Membangun Keunggulan KompetitifSekumpulan faktor yang membedakan perusahaan kecil dari para pesaingnya dan memberikan posisi yang unik dipasar sehingga lebih unggul dari para pesaingnya. Dalam membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan diperlukan strategi yang matang, memetakan berbagainkompetensi dari perusahaan tersebut sehingga mampu mengembangkan kompetensi inti yang unggul. Kompetensi inti ini adalah serangkaian kemampuan yang unik yang dikembangkan oleh perusahaan dalam bidang-bidang utama seperti : kualitas, layanan, inovasi, fleksibelitas, kecepatan dan lain sebagainya yang lebih dari para pesingnya.

C. Proses Manajemen Strategis

9

kompetensi intikemampuanhal yang dipelajarikeahlianNilai bagi pelanggan

Keunggulan kompetitif

Page 10: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Manajemen strategis meliputi pengembangan rencana bisnis sebagai penuntun perusahaan sewaktu berjuang mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan serta mempertahankan arah tujuan yang diinginkan.Manajemen strategis juga merupakan sebuah proses berkelanjutan yang terdiri dari (Zimmerer, Scarborough & Wilson, 2008) :1. Mengembangkan visi yang jelas dan diterjemahkan menjadi misi.

Visi adalah hasil dari impian wirausaha atas sesuatu yang belum terwujud dan kemampuan melukiskan impian yang menarik tersebut agar bisa dilihat orang lain.Misi adalah pernyataan jangka panjang mengenai tujuan perusahaan yang menjawab pertanyaan.

2. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaanKekuatan adalah faktor-faktor internal produktif yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai misi, sasaran dan tujuanya.Kelemahan adalah faktor-faktor internal negatif yang menghambat kemampuan perusahaan mencapai misi, sasaran dan tujuanya.

3. Mengamati lingkungan sekitar untuk mengetahui peluang dan ancaman penting yang dihadapi perusahaan.Peluang (opportunity) adalah opsi-opsi eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan mencapai misi, sasaran dan tujuanya.Ancaman (threat) adalah kekuatan eksternal negatif yang menghalangi kemampuan perusahaan mencapai misi, sasaran dan tujuanya.

4. Mengindentifikasi faktor-faktor keberhasilan utama perusahaan.Faktor-faktor kesuksesan utama (key success factors – KSF) merupakan faktor-faktor yang menentukan kemampuan perusahaan untuk memenangkan persaingan dalam suatu industri.

5. Menganalisis persaingan.

10

visi Misianalisis SWOTstrategi yang baikInternal Eksternal

Kekuatan Peluang

Kelemahan Ancaman

Page 11: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Persaingan yang dihadapi para wirausaha itu semakin meningkat dengan hadirnya World Wide Web dan e-commerceTidak semua pesaing menjamin tingkat perhatian yang sama dalam rencana bisnisnya, seperti :a. Pesaing langsung (direct competitors)

Menawarkan produk dan jasa yang sama b. Pesaing signifikan (significant competitors)

Menawarkan beberapa produk yang sama ditambah dengan produk lainya yang berbeda.

c. Pesaing tak langsung (indirect competitors)Menawarkan sedikit produk atau jasa yang sama.

6. Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan.Sasaran (goal) adalah atribut-atribut jangka panjang dan luas yang berusaha dicapai oleh perusahaan, sasaran cenderung bersifat umum dan bahkan abstrak.Tujuan yang ditulis dengan baik akan memiliki karakteristik sebagai berikut :a. Spesifik

Tujuan terukur dan tepatb. Dapat diukur

Titik acuan yang jelas dan baik.c. Dapat didelegasikan

Pendelegasian tanggung jawab pada orang lain.d. Realistis namun menantang

Tujuan didasarkan pada jangkauan organisasie. Tepat waktu

Kapan tujan tersebut dicapaif. Dibuat tertulis

Penulisan cukup sederhana dan mudah dimengerti serta tidak banyak.7. Merumuskan opsi-opsi strategis dan memilih strategi yang tepat.

Strategi adalah peta jalan (road map) tindakan-tindakan yang disusun oleh wirausaha untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuan perusahaan.3 opsi strategis, yaitu :a. Kepemimpinan biaya

Perusahaan berjuang untuk menjadi produsen dengan biaya paling rendah dibandingkan dengan pesaingnya dalam industri.

b. Strategi deferensiasiPerusahaan berusaha membangun loyalitas pelanggan dengan menempatkan produk atau jasanya dengan cara yang unik atau berbeda.

c. Strategi focusPerusahaan memilih satu atau beberapa segmen pasar, mengindentifikasi kebutuhan, keinginan dan minat pelanggan, dan mendekatinya dengan barang atau jasa yang di desain untuk bisa memenuhi kebutuhan, keinginan dan minat ini dengan baik.

8. Menerjemahkan rencana strategis ke dalam rencana aksi.Untuk membuat rencana strategis dapat dijalankan, para wirausaha harus membagi rencana tersebut kedalam beberapa proyek dan dengan hati-hati menentukan tiap hal tersebut.a. Tujuan

Apa yang ingin dicapai dengan merancang proyek ini ?

b. Cakupan

11

Page 12: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Bidang-bidang mana saja dalam perusahaan yang akan dilibatkan dalam proyek ini ?

c. KontribusiBagaimana proyek yang satu berhubungan dengan proyek lain dan dengan keseluruhan rencana strategi ?

d. Persyaratan sumber dayaSumber daya manusia dan keuangan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek supaya berhasil ?

e. WaktuJadwal yang mana yang dapat memastikan penyelesaian proyek ini ?

9. Menentukan pengendalian yang tepat.Untuk menilai efektivitas strategi, banyak perusahaan mengembangkan balanced scorecard (kartu skor berimbang), yang merupakan serangkaian ukuran multi-dimensional yang unik untuk suatu perusahaan dan yang menggabungkan berbagai ukuran keuangan dengan operasional untuk memberikan gambaran yang ringkas, tetapi komprehensif, atas kinerja keseluruhan perusahaan kepada para manajer.

BAB IV

12

Page 13: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

PENYUSUNAN RENCANA BISNIS (BUSINESS PLAN)

Tujuan Umum Mahasiswa memahami analisis kelayakan bisnis dan penyusunan rencana bisnis

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Pengertian dan manfaat analisis kelayakan bisnis Manfaat rencana bisnis Elemen rencana bisnis Format rencana bisnis Presentasi rencana bisnis Bagaimana investor dan kreditur menilai rencana bisnis.

A. Pendahuluan Dalam ilmu manajemen penyusunan rencana bisnis (business plan) merupakan bagian dari perencanaan bisnis. Hal tersebut merupakan aspek fundamental dari proses manajemen yang efektif. Perencanaan bisnis merupakan pekerjaan yang harus segera dilaksanakan dan menjadi komitmen bersama. Sebelum rencana bisnis disusun, wirausaha terlebih dahulu melaksanakan analisis kelayakan bisnis, untuk memastikan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat berkembang dengan sukses. Analisis kelayakan bisnis dan penyusunan perencana bisnis merupakan dua hal yang berkaitan dan menjadi salah satu faktor krusial yang menentukan keberhasilan usaha.

B. Pengertian dan manfaat analisis kelayakan bisnisAnalisis kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis wirausaha dapat menjadi bisnis yang sukses (Barringer dan Ireland, 2008; Scarborough et al, 2009)Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari 4 aspek utama, yaitu :1. Analisis kelayakan produk

Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan produk yang akan dikembangkan.

2. Analisis kelayakan industri dan pasarAnalisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan pasar untuk produk yang akan dikembangkan.

3. Analisis kelayakan organisasiAnalisis ini dilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang akan dijalankan memiliki cukup keahlian manajemen, kompetensi organisasi, dan sumber daya untuk meluncurkan bisnis secara sukses.

4. Analisis keuanganAnalisis ini merupakan tahap akhir dari analisis kelayakan secara keseluruhan.

C. Pengertian rencana bisnisRencana bisnis adalah dokumen tertulis yang berisi deskripsi mengenai segala aspek internal dan eksternal ketika wirausaha hendak memulai bisnis baru. Tidak menutup kemungkinan rencana bisnis disusun oleh wirausaha ketika hendak mengembangkan bisnis yang telah dijalankan.

D. Manfaat rencana bisnis

13

Page 14: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Ditinjau dari aspek wirausaha. Rencana bisnis memiliki manfaat sbb (Frederick, Kuratko, Hodgetts, 2006) :1. Sebagai pendorong wirausaha untuk melihat usahanya secara kritis dan objektif.2. Menempatkan wirausaha untuk teliti dan berhati-hati mengenai asumsi kesuksesan

usaha.3. Mengharuskan wirausaha mengembangkan dan menentukan strategi operasi dan hasil

yang diharapkan untuk penilai luar.4. Menyediakan benchmark yang dapat diukur untuk membandingkan hasil forecast

dengan hasil aktual.5. Menyediakan wirausaha alat komunikasi untuk sumber dana dari luar.Ditinjau dari aspek investor. Rencana bisnis memiliki manfaat sbb (Frederick, Kuratko, Hodgetts, 2006) :1. Menyediakan secara rinci potensi pasar dan rencana untuk mengamankan bagian

pasar.2. Mengilustrasikan kemampuan usaha untuk memenuhi kewajiban utang dan

pengembalian atas ekuitas (ROE) yang cukup.3. Mengindentifikasi resiko kritis dan peristiwa krusial dengan diskusi mengenai

rencana kontingensi yang menyediakan kesempatan untuk keberhasilan usaha.4. Rencana bisnis memberikan dokumen yang jelas dan lengkap kepada pemilik dana,

yang memuat informasi yang dibutuhkan untuk evaluasi bisnis dan keuangan dengan menyediakan uraian yang lengkap.

5. Bagi pemilik dana yang tidak memiliki pengetahuan terhadap wirausaha, rencana bisnis menyediakan panduan yang berguna untuk menilai kemampuan perencanaan dan manajerial usaha.

E. Elemen dan format rencana bisnisTerdapat 5 unsur yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana bisnis, yaitu:1. Tampilan

Tampilan luar dari rencana bisnis harus benar-benar meyakinkan dan memberikan kesan kredibel dan profesional

2. PanjangPanjang rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman kertas ukuran A-4 yang memuat deskripsi bisnis secara lengkap dan akurat.

3. Sampul dan halaman judulHalaman sampul mencantumkan nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan bulan-tahun rencana bisnis ini dibuat. Halaman judul juga memuat hal yang sama, pengulangan dari sampul.

4. Ringkasan eksekutifRingkasan eksekutif memuat ringkasan rencana bisnis. Panjang ringkasan eksekutif yang mendeskripsikan secara singkat dan padat.

5. TabelUraian berupa tabel akan membuat penjelasan didalam rencana bisnis menjadi lebih menarik dan sistematis. Tampilan tabel juga akan membuat uraian lebih mudah dimengerti

Komponen-komponen :1. Ringkasan Eksekutif

a. Nama, alamat dan nomor telepon perusahaanb. Nama, alamat dan nomor telepon seluruh orang penting dalam perusahaanc. Uraian singkat mengenai perusahaan, produk dan jasad. Uraian singkat mengenai pasar bagi produk dan jasa

14

Page 15: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

e. Uraian singkat mengenai strategi yang akan mengantarkan perusahaan menuju kesuksesan

f. Uraian singkat mengenai pengalaman manajemen dan pengalaman teknis orang-orang penting di perusahaan

g. Pernyataan singkat mengenai kebutuhan dana dan cara penggunaanyah. Bagan dan tabel yang memperlihatkan pokok-pokok perkiraan keuangan.

2. Pernyataan Visi dan Misia. Visi wirausaha terhadap perusahaanb. Penjelasan mengenai bidang bisnis yang digeluti perusahaanc. Nilai-nilai dan prinsip yang dianut perusahaand. Penjelasan mengenai keunikan perusahaan dan keunggulan kompetitifnya

3. Sejarah Perusahaan (hanya untuk bisnis yang telah berjalan)a. Pendiri perusahaanb. Pokok-poko mengenai keuangan dan operasionalnyac. Prestasi yang telah dicapai

4. Profil Bisnis dan Industria. Analisis industri

1) Latar belakang dan tinjauan industri2) Tren yang penting3) Tingkat pertumbuhan4) Faktor kunci kesuksesan dalam industri

b. Pandangan untuk tahap-tahap pertumbuhan di masa depan (awal, tumbuh dan dewasa)

c. Sasaran dan tujuan perusahaan1) Pemasaran2) Opersional3) Keuangan4) Lain-lain

5. Strategi Bisnisa. Citra dan posisi yang diinginkan di pasarb. Analisis SWOTc. Problem yang berpotensi munculd. Hambatan dan resikoe. Perencanaan kontingensi, yaitu perencanaan yang memuat tindakan alternatif

untuk mengantisipasi kondisi yang di luar perkiraanf. Strategi kompetitif (kepemimpinan biaya, deferiensi, fokus)

6. Produk dan Jasa Perusahaana. Deskrepsi

1) Ciri-ciri produk dan jasa2) Manfaat untuk pelanggan3) Jaminan4) Keunikan

b. Perlindungan hak paten atau merek dagangc. Uraian mengenai produksi

1) Bahan baku2) Biaya3) Pemasok utama

d. Penawaran produk atau jasa di masa yang akan datang

7. Strategi Pemasaran

15

Page 16: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

a. Target pasar1) Profil demografis lengkap2) Karakteristik pelanggan yang penting

b. Motivasi pelanggan untuk membelic. Ukuran dan tren pasar

1) Ukuran pasar2) Apakah pasar membesar atau menyusut dan seberapa cepat

d. Periklanan dan promosi1) Media yang digunakan2) Biaya media3) Frekuensi penggunaan4) Rencana untuk membuat publisitas

e. Penetapan harga1) Struktur biaya

a) Tetapb) Tidak tetap

2) Citra yang diinginkan di pasar3) Perbandingan terhadap harga-harga pesaing

f. Strategi distribusi1) Saluran distribusi yang akan digunakan2) Teknik dan insentif penjualan

8. Lokasi dan Tata Letaka. Lokasi

1) Analisis demografis antara lokasi dengan profil pelanggan sasaran2) Pergerakan lalu lintas3) Tariff sewa4) Kebutuhan dan pasokan tenaga kerja5) Tingkat upah

b. Tata letak9. Analisis Pesaing

a. Pesaing yang ada1) Siapa mereka2) Kekuatan3) kelemahan

b. Calon pesaing1) Siapa mereka2) Dampaknya terhadap perusahaan anda

10. Uraian Tim Manajemena. Manajer dan karyawan kunci

1) Latar belakang mereka2) Pengalaman, keahlian dan pengetahuan yang mereka bawa ke dalam

perusahaanb. Daftar riwayat hidup

11. Rencana Operasia. Bentuk kepemilikan yang di pilih dan alasanyab. Struktur perusahaanc. Kewenangan pengambilan keputusand. Paket kompensasi dan tunjangan

12. Perkiraan Keuangan

16

Page 17: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

a. Laporan keuanganb. Analisis impasc. Analisis rasio

13. Proposal Pinjaman atau Investasia. Jumlah yang diajukanb. Tujuan dan penggunaan danac. Jadwal pembayaran kembali atau pelunasand. Jadwal untuk menerapkan rencana dan meluncurkan perusahaan

14. Strategi Memanen (harvest stategy)a. Transfer assetb. Keberlanjutan strategi bisnisc. Identifikasi penerus

15. LampiranDokumen-dokumen pendukung seperti hasil riset pemasaran, bagan organisasi, laporan keuangan, daftar riwayat hidup dan lain-lain

F. Presentasi Rencana BisnisBeberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam presentasi rencana bisnis di hadapan calon pemberi pinjaman dan investor.1. Menunjukkan antusiasme tentang perusahaan tetapi tidak emosional2. Mengenai pendengar secara menyeluruh dan mengusahakan terjalin hubungan dengan

mereka3. Memikat penanam modal dengan cepat memberikan penjelasan awal tentang

perusahaan baru, peluang dan manfaatnya bagi mereka.4. Menjelaskan garis besar, pertanyaan spesifik akan dibahas kemudian. Tidak

menguraikan secara rinci di awal pertemuan dengan pemberi pinjaman dan investor5. Mempertahankan presentasi tetap sederhana dan membatasi menjadi dua atau tiga

poin utama yang harus disampaikan kepada pendengar6. Menghindari penggunaan istilah teknis yang sukar dipahami oleh sebagian besar

pendengar7. Menggunakan alat bantu visual yang bersifat mendukung dan memperkuat pesan

presentasi8. Menutup presentasi dengan memantapkan peluang bahwa rencana bisnis akan

memberikan manfaat kepada investor dan pemberi pinjaman9. Mempersiapkan diri terhadap pertanyaan10. Menindaklanjuti penanaman modal yang ikut di dalam presentasi. Jangan duduk dan

menunggu, tetapi bersikap proaktif

G. Bagaimana Investor dan Kreditur Menilai Rencana BisnisWirausaha perlu mengetahui kriteria yang digunakan investor dan pemilik modal ketika menilai rencana bisnis. Terdapat lima kriteria penilaian yang dikenal dengan sebutan 5C, yaitu :1. Capital

Investor dan pemilik modal mengharapkan wirausaha telah memiliki modal investasi yang berasal dari pemilik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan ketika mengalami kesulitan dana.

2. CapacityPemilik modal harus dapat diyakinkan bahwa wirausaha mampu membayar kewajiban keuangan secara regular.

3. Collateral

17

Page 18: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Collateral atau agunan meliputi harta yang diberikan wirausaha sebagai jaminan untuk membayar kembali pinjaman

4. CharacterPemilik modal harus dapat diyakinkan bahwa wirausaha memiliki integritas sebagai pemilik usaha

5. ConditionKondisi menyangkut tingkat bunga, keadaan perekonomian nasioanl, tingkat pertumbuhan industri dan sebagainya. Hal tersebut memengaruhi peluang wirausaha untuk memperoleh dana.

Contoh:Business Plan

Sego Senggol

I. RINGKASAN EKSEKUTIF1.1. PROFIL PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : Sego Senggol2. Bidang Usaha : Ritel3. Jenis Produk/Jasa : Kuliner4. Alamat Perusahaan : Suko Manunggal no 88 Surabaya5. Nomor Telepon : 031-777 777 7776. Nomor Faks : 031-778 778 7787. Alamat E-mail : [email protected]. Situs Web : dalam prose9. Bank Perusahaan : BCA10. Bentuk Badan Hukum : dalam proses11. Nomor Akta Pendirian : dalam proses12. NPWP : dalam prose13. Mulai Berdiri : Oktober 2015

1.2. PROFIL PEMILIK/PENGURUS1. Nama : Rimba Regi Ananda2. Jabatan : CEO3. Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 15 Februari 1990 4. Alamat Rumah : Suko Manunggal no 88 Surabaya5. Nomor Telepon : 031-777 777 7776. Nomor Faks : 031-778 778 7787. Alamat E-mail : [email protected]. Pendidikan Terakhir : SMA

1. Nama : Adinda Juwita Prasetyaningtyas2. Jabatan : CFO3. Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya 1 Oktober 19914. Alamat Rumah : Suko Manunggal no 89 Surabaya5. Nomor Telepon : 031-888 888 8886. Nomor Faks : 031-779 779 7797. Alamat E-mail : [email protected]. Pendidikan Terakhir : SMA

18

Page 19: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

1.3. URAIAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN DAN PRODUKSenggol merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kuliner khas Nusantara, terutama masakan khas daerah Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Produk andalan perusahaan berupa menu yang juga bernama “sego senggol”. Menu sego senggol merupakan nasi gurih yang diberi lauk telur asin, ayam suwir manis, ayam suwir gurih dan sayur daun singkong yang disiram kuah berbumbu dan dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar diatas bara api. Menu sego senggol tersebut kemudian disajikan bersama dengan ikan teri juga sate ayam banjar diatas gerabah panas yang baru dibakar pula. Menu sego senggol inipun sangat sarat dengan nilai budaya mengingat teknik pengolahan makanan dengan cara membakar merupakan teknik tertua dalam sejarah kebudayaan masyarakat Indonesia. Selain itu, penggunaan daun pisang juga melambangkan budaya tradisional Indonesia dalam mengolah makanan. Penggunaan gerabah dalam hal penyajian merupakan teknologi penampung makanan pertama sebelum batu dan keramik yang ditemukan pada masa prasejarah dalam kebudayaan masyarakat Indonesia.

1.4. URAIAN SINGKAT MENGENAI PASAR BAGI PRODUKMaraknya kampanye “cintai barang dalam negeri” ataupun “back to nature” ternyata sangat mempengaruhi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia dalam membeli produk, termasuk produk kuliner. Belum lagi banyaknya kejadian budaya asli Indonesia yang diakui oleh bangsa lain. Hal ini meningkatkan rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap budaya local setempat. Tren sersebut menyebabkan masakan khas Nusantara kembali menjadi pilihan bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Lebih jauh lagi, seperti dikutip Koran-jakarta.com, vol, bisnis makanan dan minuman di Indonesia mencapai Rp 690 triliun pada tahun 2011 dan menembus Rp 700 triliun pada tahun 2012. Volume tersebut pun dipastikan akan meningkat hingga 8-9% pada akhir tahun 2013. Hal ini menjadikan bisnis kuliner, khususnya kuliner Nusantara yang mengusung nilai budaya memiliki prospek yang sangat cerah.

1.5. URAIAN SINGKAT MENGENAI STRATEGI KESUKSESAN PERUSAHAANPerusahaan akan menggunakan strategi pemasaran yang menekankan akan diferensiasi produk dan layanan. Produk yang dipasarkan oleh Sego Senggol akan selalu berpatokan pada keunikan budaya sehingga mampu menyajikan pengalaman makan istimewa dan berbeda dibandingkan pesaing di bidang kuliner lainnya. Diferensiasi layanan perusahaan dipusatkan pada kualitas sumber daya manusia. Salah satu contohnya adalah teriakan serempak khas Sego Senggol yang berbunyi,”Silakan, sego senggolnya, enak lho!” Diferensiasi tersebut bertujuan agar mampu memberi kesan yang melekat erat dalam benak tiap pelanggan perusahaan. Kesan yang melekat erat inilah yang akan menyukseskan strategi branding perusahaan yang memungkinkan perusahaan sustainable meskipun banyak pesaing yang berusaha menjatuhkan. Adapun, pada tahap awal jalur distribusi produk akan lebih fokus kepada personal selling dan keikutsertaan dalam pameran kuliner terkemuka di kota Surabaya. Strategi personal selling akan diwujudkan dengan pembukaan gerai stand alone pertama pilihan perusahaan, yaitu sebuah ruko di kawasan Food Festival, Pakuwon City, yang terletak di kawasan Surabaya Timur. Selain itu Sego Senggol juga mengikuti pameran kuliner terbesar di Kota Surabaya yang telah diadakan sejak

19

Page 20: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

tahun 2010 dan selalu mendulang kesuksesan di tiap tahunnya. Tentunya, pemilihan lokasi gerai dan keikutsertaan dalam sebuah pameran tidak dilakukan secara serampang oleh perusahaan. Survei berupa tanya jawab informal dengan pemilik bisnis kuliner di target lokasi pembukaan gerai ataupun dengan penyewa stan pada pameran tahun sebelumnya telah dilancarkan terlebih dahulu oleh Sego Senggol. Hal ini untuk mempekirakan peluang dan prospek lokasi tersebut.

1.6. URAIAN SINGKAT MENGENAI PENGALAMAN MANAJEMEN DAN PENGALAMAN TEKNIS ORANG-ORANG PENTING DI PERUSAHAANRimba Regi Ananda merupakan mahasiswa semester VI sebuah universitas terkemuka di Surabaya. Sebelumnya, saat masih di semester I ia menjabat sebagai koordinator acara yang membawahi enam progam studi lainnya dengan total 300 orang mahasiswa. Dengan bekal tersebut sifat kepemimpinn dan kemampuan merencanakan, menjadwalkan, serta mengontrol yang sangat diperlukan untuk menjadi seorang Chief Executive Officer (CEO) telah menjadi kompetensi yang dimiliki.

Sementara Adinda Juwita Prasetyaningtyas menjabat sebagai koordinator sponsor. Dalam waktu empat bulan, mampu mengkoordinasi satu angkatan mahasiswa berjumlah 300 orang untuk mengumpulkan dana segar senilai Rp 400 juta yang diperlukan untuk melangsungkan acara tersebut. Hal tersebut menunjukkan kemampuan penganggaran, pengalokasian dana, dan juga pengontrolan yang dimiliki dalam hal keuangan yang diperlukan untuk menduduki jabatan Chief Financial Officer (CFO).

1.7. PERNYATAAN SINGKAT MENGENAI KEBUTUHAN DANA DAN CARA PENGGUNAANYA

Dana diperlukan perusahaan untuk pembukaan gerai di kawasan ruko SF 6, Food Festival, Pakuwon City, Surabaya. Adapun rincian kebutuhan dan penggunaan dana investasi diuraikan menurut tabel berikut.

Kebutuhan Investasi Jumlah Harga Satuan Total Nilai

Perabot Meja-Kursi 64 Rp 175.000 Rp 11.200.000 Sistem Informasi Kasir 1 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Biaya Tukang 21 Rp 330.000 Rp 6.930.000 Perabot Piring-Gelas 20 Rp 125.000 Rp 2.500.000 Gerabah 50 Rp 15.000 Rp 750.000 Freezer 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Kompor 3 Rp 600.000 Rp 1.800.000 Rice cooker kecil 2 Rp 300.000 Rp 600.000 Rice cooker besar 1 Rp 1.100.000 Rp 1.100.000 Cooler 1 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Pemanggang Nasi 1 Rp 150.000 Rp 150.000 Perabot Lemari 2 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000 Pemanggang Sate 1 Rp 600.000 Rp 600.000 Desain (wallpaper, tripleks, kayu , kaca dll) 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Seragam 24 Rp 25.000 Rp 600.000

20

Page 21: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Perabot lainya 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Pembelian bahan baku awal 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Lain-lain 1 Rp 1.770.000 Rp 1.770.000

Total 196 Rp 70.000.000

1.1.1.1.2.1.3.1.4.1.5.1.6.1.7.

1.8. BAGAN DAN TABEL YANG MEMPERLIHATKAN POKOK-POKOK PIKIRAN KEUANGAN.Dari segi financial, diproyeksikan melaui sebuah gerai dikawasan wisata pilihan di area Surabaya Timur, yaitu Food Festival juga keikutsertaan dalam pameran Pasar Malam Tjap Toendjoengan, perusahaan akan mampu meraup omzet senilai Rp 388 juta. Dengan demikian, margin keuntungan kotor perusahaan mencapai 68% dari harga jual. Sedangkan margin keuntungan bersih perusahaan mencapai 30% dari harga jual.

SEGO SENGGOLPROYEKSI LAPORAN LABA RUGI

Per Januari 2015-Juni 2015 NAMA AKUN SALDO

Pendapatan Penjualan Bruto Rp 388.000.000Potongan Penjualan Rp 0Retur Penjualan Rp 0Penjualan Netto Rp 388.000.000

Harga Pokok PenjualanHarga Poko Penjualan Rp 124.150.000Laba Kotor Rp 263.850.000

Beban Operasional Beban Gaji dan Tunjangan Rp 48.880.000Beban Air, Listrik, Telepon, Gas Rp 15.000.000Beban Pemeliharaan Rp 7.500.000Beban Pemasaran Rp 1.200.000Beban Sewa Rp 39.600.000Beban Administrasi lain-lain Rp 6.750.000Biaya Transportasi Rp 1.200.000Biaya Penyusutan Rp 20.000.000Total Beban Operasional Rp 140.130.000

21

Page 22: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Laba operasional Rp 123.720.000

Beban lain-lain Rp 3.000.000Beban Pajak Rp 3.000.000

Laba (Rugi) Bersih Rp 120.720.000

II. PERNYATAAN VISI DAN MISIVISISego Senggol akan menjadi rumah makan terkemuka di Indonesia bagi perorangan, keluarga dan instansi dengan menyajikan menu tradisional khas Nusantara yang terkenal karena rasanya yang lezat, keramahan layanan, serta suasanan makan istimewa.

MISI- Menyediakan berbagai sajian tradisional khas Nusantara dengan menu utama

nasi yang dibakar.- Memberikan pelayanan prima yang berkualitas- Menciptakan pengalaman makan istimewa bagi tiap pelanggan, salah satunya

dengan menyajikan masakan diatas gerabah.- Membuka minimal dua cabang baru setiap tahun secara mandiri atau

waralaba dengan omzet minimal Rp 60 juta tiap bulan di berbagai kota di Indonesia.

- Menembangkan sistem waralaba yang akan dikembangkan setelah perusahaan beroperasi 3 tahun

- Menciptakan kesejahteraan bersama bagi pemilik, karyawan, dan mitra kerja.

III.PROFIL BISNIS DAN INDUSTRI1.2.3.

3.1. ANALISIS INDUSTRIa) Latar Belakang dan Tinjauan Industri

Era globalisasi dewasa ini sangat memudahkan terjadinya pertukaran berbagai budaya antar bangsa dan Negara, termasuk kuliner. Di Indonesia bermunculan beraneka restoran yang menyajikan masakan dari berbagai Negara, Cina, Prancis, Italia bahkan Jepang. Disisi lain, restoran yang menyajikan masakan bercita rasa tradisional dan asli milik Nusantara mulai terdesak. Bahkan, mulai banyak kebudayaan asli Indonesia, termasuk jenis makanan yang diakui oleh bangsa lain. Hal tersebut kemudian menimbulkan timbulnya tren baru, seperti “Cinta Produk Dalam Negri” ataupun “Back to Nature” yang kemudian mengubah kecenderungan pemilihan masyarakat akan jenis makanan. Kuliner khas Nusantara pun akhirnya kembali menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia.Berdasarkan Koran-jakrta.com, volume bisnis makanan dan minuman di Indonesia mencapai Rp 690 triliun pada tahun 2011. Pada tahun2012, meningkat hingga mencapai Rp 700 triliun. Lebih jauh lagi, menurut Indonesiafinancetoday.com, omzet industri makanan minuman (mamin) pada kuartal I 2013 diperkirakan mencapai 150 triliu rupiah. Nilai itu mencapai

22

Page 23: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

20% dari total omzet industri tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 750 triliun. Volume bisnis mamin tersebutpun dipastikan selalu bertumbuh hingga 8% tiap tahunya. Melalui uraian tersebut, dapat dilihat betapa potensial bisnis kuliner Indonesia, bahkan menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan menegaskan Indonesia berpotensi memimpin pasar komoditas makanan dan minuman dunia untuk bersaing secara global menghadapi competitor lainya dari berbagai Negara menilik catatan Food Ingredients Asia bahwa Indonesia merupakan konsumen bahan makanan terbesar di Asia Tenggara. Bila uraian sebelumnya digabungkan dengan tren “Cinta Produk dalam Negeri” yang sedang marak saat ini, dapat disimpulkan bahwa bisnis kuliner yang mengusung nilai budaya di Indonesia sangatlah potensial untuk meraih kesuksesan.

b) TrenTren yang sedang berkembang saat ini di Negara Indonesia adalah tren “Cinta Produk dalam Negeri” dan tren “Back to Nature” yang mana tren tersebut sangat memengaruhi pilihan masyarakat dalam memutuskan produk untuk dibeli, termasuk produk kuliner. Di sisi lain, tren meningkatnya jumlah penduduk yang menjadi konsumen mamin di dalam negeri serta pertumbuhan ekonomi makro turut membantu meningkatkan konsumsi masyarakat, sehingga peningkatan beban produksi dari pos energy dan upah buruh di awal tahun ini yang menyebabkan harga makanan di kuartal pertama sudah naik antara 10%-15%, tidak akan mendistorsi konsumsi masyarakat.

c) Tingkat PertumbuhanBerdasarkan ulasan www.surabayapost.co.id, Adhi S.Lukman, ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memprediksi sampai akhir tahun 2013 ini omzet penjualan industri makanan domestic bisa tetap naik sekitar 8%-9% menjadi Rp 756 triliun – Rp 763 triliun dibandingkan omzet penjualan makanan di 2012 yang berkisar Rp 700 triliun.

d) Faktor Kunci Kesuksesan dalam Industri Produk makanan berkualitas Lokasi usaha Pembentukan presepsi konsumen Promosi Adanya SOP (Standard Operating Procedure) yang baku.

3.2. SASARAN DAN TUJUAN PERUSAHAAN1) Pemasaran

Wilayah sasaran pemasaran Sego Senggol adalah seluruh kota di Indonesia. Pada tahap awal akan memfokuskan diri di wilayah Kota Surabaya, lalu di Kota Banjarmasin, sebelum akhirnya mampu merambah berbagai kota di Indonesia.Tujuan pemasaran produk perusahaan Sego Senggol yaitu untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru demi mengurangi pengangguran dengan tetap melestarikan budaya Indonesia.

2) OperasionalSasaran dan tujuan operasional perusahaan adalah mampu menciptakan sistem pengolahan produksi yang terpusat melalui central kitchen. Dengan adanya sistem central kitchen yang baku akan sangat memudahkan sasaran pemasaran perusahaan untuk memiliki cabang di seluruh kota di Indonesia.

23

Page 24: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

3) KeuanganSasaran dan tujuan keuangan perusahaan yaitu mampu menghasilkan laba bersih yang konsisten pertumbuhanya sehingga mampu menyejahterakan seluruh karyawan dan pemilik. Dan yang terpenting mampu bertahan (Sustainable) terhadap segala perubahan zaman ataupun kondisi ekonomi sebagai salah satu misi pelestarian budaya tradisional Indonesia.

IV. STRATEGI BISNIS4.

4.1. CITRA DAN POSISI YANG DIINGINKAN DIPASARSego Senggol sebagai restoran masakan khas Nusantara yang kental akan sentuhan budaya Indonesia yang terkenal karena rasanya yang lezat, pelayanan yang ramah, dan pengalaman makan istimewa. Nasi bakar Sego Senggol diposisikan sebagai menu unggulan sebagai bagian dari menu khas Surabaya.

4.2. ANALISIS SWOTo Strenght

Nama perusahaan yang unik dan kental akan budaya, yaitu Sego Senggol Memiliki sistem produksi yang terpusat dengan teknologi pembekuan Dua orang pemilik dan penanggung jawab manjerial yang masih sangat

energik sehingga sangat responsive dan adaftif terhadap perubahan dan tidak ragu untuk terus berinovasi.

o Weakness Belum adanya surat paten resmi akan nama perusahaan Sego Senggol Sistem human resources management yang belum baku Belum banyak memiliki pengalaman dalam berbisnis kuliner.

o Opportunity Belum banyak rumah makan di Indonesia yang mengambil focus untuk

mempopulerkan nasi bakar. Belum ada rumah makan di Jawa Timur yang menyajikan masakan

dengan alat makan tradisional gerabah. Tren “Cintai Produk Dalam Negeri” yang masih terus bergema

o Threat Bisnis kuliner merupakan bisnis yang mudah ditiru. Bisnis kuliner sangat bergantung akan kualitas dan harga bahan baku

yang sangat fluktuatif di Indonesia ataupun dunia.

4.3. PROBLEM YANG BERPOTENSI MUNCULo Munculnya pesaing-pesaing baru, baik dalam bisnis kuliner masakan

Nusantara ataupun kuliner jenis daerah lainya.o Peniruan merek, logo ataupun produk, dan strategi pemasaran lainya.o Persaingan tidak sehat antar pesaing, seperti mengambil diam-diam karyawan

perusahaan dan informasinya.

4.4. HAMBATAN DAN RESIKO

24

Page 25: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

o Hambatan Gerabah yang cenderung sangat berat sehingga relative sulit dalam hal

perawatan dan pengiriman Kesulitan menginformasikan adanya produk baru Sego Senggol tersebut Belum memiliki pengalaman membuka bisnis kuliner sebelumnya.

o Resiko Untuk ditiru orang lain, baik dari segi produk ataupun merek.

4.5. PERENCANAAN KONTINGENSITindakan alternatif untuk mengantisipasi segala hambatan dan resiko, yaitu dengan :o Mengajukan pengurusan hak paten nama Sego Senggolo Mempersiapkan menu-menu lainya yang juga unik dan mengusung nilai

budaya Indonesiao Mempersiapkan jalur distribusi lain, selain Gerai di Food Festival dan

pameran Pasar Malem Tjap Toendjoengano Menggembar-gemborkan terlebih dahulu rencana pembukaan gerai di Food

Festival sebelum tanggal pembukaan.

4.6. STRATEGI KOMPETITIFTindakan alternatif untuk mengantisipasi segala hambatan dan resiko, yaitu dengan :o Mengajukan pengurusan hak paten nama Sego Senggolo Mempersiapkan menu-menu lainya yang juga unik dan mengusung nilai

budaya Indonesiao Mempersiapkan jalur distribusi lain, selain Gerai di Food Festival dan

pameran Pasar Malem Tjap Toendjoengano Menggembar-gemborkan terlebih dahulu rencana pembukaan gerai di Food

Festival sebelum tanggal pembukaan.

V. PRODUK PERUSAHAAN5.

5.1. DESKRIPSI PRODUKProduk yang dihasilkan oleh Sego Senggol merupakan produk-produk kuliner bercita rasa Nusantara Indonesia, khususnya masakan khas daerah Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Nama perusahaan, Sego Senggol, selalu berhasil menarik perhatian sebagian besar masyarakat melihat kentalnya bahasa daerah Jawa yang digunakan dalam nama tersebut. Hal ini pun tak jarang menggelitik konsumen untuk bertanya “Menu apakah itu yang bernama sego senggol?” Hal tersebutlah yang mendorong dilaksanakan inovasi perusahaan dengan memunculkan menu andalan yang juga bernama “sego senggol”. Menu sego senggol merupakan nasi uduk, ayam suwir manis, ayam suwir gurih, telur asin, sayur singkong, bumbu kuah yang di bungkus daun pisang dan dibakar lalu disajikan bersama sate ayam banjar serta ikan teri langsung diatas gerabah yang sebelumnya telah dibakar terlebih dahulu pula. Mengingat, bahwa teknik pembakaran merupakan cara memasak yang dikenal masyarakat Indonesia dalam perkembangan kebudayaannya. Juga disajikannya nasi yang terbungkus daun pisang, alat pembungkus makanan pertama yang dikenal pada zaman prasejarah.

25

Page 26: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Dilengkapi lagi dengan penyajian menggunakan gerabah yang salah satu temuan penting dalam sejarah kebudayaan masyarakat Indonesia dalam mengolah makanan yang menandakan kemajuan budaya, maka sensasi memakan sego senggol pun pasti akan sangat mengesankan dan cepat melekat da benak para konsumen yang dewasa ini sangat haus akan budaya tradisional Indonesia.

5.2. PERLINDUNGAN HAK PATEN ATAU MEREK DAGANGPerusahaan akan segera mengajukan pengurusan hak paten untuk nama Sego senggol, mengingat namanya yang unik, menarik dan kental akan budaya. Hal tersebut untuk menghindari kemungkinan kecurangan pihak lain di kemudian hari.

5.3. PROSES PRODUKSI

PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU TEKNOLOGI MESIN/ALAT PRODUKSISego Senggol (Nasi Bakar) Beras

Filet Ayam Ikan Teri Daun Singkong Telur Asin Rempah-rempah

Blender Kompor Freezer Pemanggang Rice Cooker

Sego Senggol (Sate Ayam Banjar)

Filet Ayam Tusuk Sate Rempah-rempah

Pembakaran Pisau

SKEMA PROSES PRODUKSISego senggol (Nasi Bakar)

26

pengolahan ayam, ikan teripengolahan bumbu kuahpengolahan sayur singkongpengolahan nasi gurihpembungkusanpembakaranpenyajian

Page 27: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Sego senggol (Sate Ayam Banjar)

KEUNGGULAN PROSES YANG DI MILIKIPerusahaan akan menerapkan sistem central kitchen dengan menggunakan teknologi frozen food yang mana proses produksi segala lauk utama, seperti ayam, bumbu kuah dan daun singkong dilakukan tiap hari dan setalah selesai diproduksi lalu dibekukan. Hal ini berfungsi agar lauk utama tersebut tahan lama. Setelah itu, apabila perusahaan akan membuka cabang sudah tidak diperlukan lagi chef (juru masak) sehingga memungkinkan pembiayaan tambahan akan terkurangi, dan mengenai kualitas produk akan terjaga.

BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANYABAHAN BAKU KEBUTUHAN RATA-RATA

PER BULAN SUMBER

Daging Ayam 150 kg Pedagang PasarBeras 200 kg Pedagang PasarDaun Singkong 50 ikat Pedagang PasarTelur Asin 600 biji Pedagang PasarRempah-rempah 60 kg Pedagang Pasar

BAHAN PENOLONG

KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN SUMBER

Daun Pisang 500 lembar besar Pedagang PasarTusuk Gigi 5.000 buah Pedagang PasarTusuk Sate 2500 buah Pedagang Pasar

27

pemotongan filet ayampenyusunan menjadi satepengolahan bumbu rempah-2pembakaranpenyajian

Page 28: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

5.4. PENAWARAN PRODUK DIMASA YANG AKAN DATANGSaat ini akan fokus mengembangkan mengembangkan produk andalan bernama sego senggol berupa nasi uduk, ayam suwir manis, ayam suwir gurih, telur asin, daun singkong, bumbu kuah yang dibungkus daun pisang dan kemudian dibakar diatas bara api. Lalu, nasi tersebut akan disajikan diatas gerabah panas yang baru dibakar pula diengkapi dengan sate ayam banjar dan ikan teri.Dimasa yang akan datang, tentunya variasi produk yang disajikan akan semakin beragam. Entah itu menu Sego Senggol sendiri ataupun menu khas Nusantara lainnya, seperti penyetan. Selain penambahan menu, di masa yang akan datang Sego Senggol juga akan ditawarkan menggunakan sistem waralaba.

VI. STRATEGI PEMASARAN1.2.3.4.5.6.7.

7.1. TARGET PASARTarget pasar yang dituju perusahaan adalah pembeli pria dan wanita dengan usia remaja hingga dewasa, 15 tahun - 50 tahun yang merupakan pencinta makanan lokal dan/atau rindu akan sentuhan budaya tradisional dalam menikmati sajian kuliner yang bermukim ataupun berwisata di kota Surabaya dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.

7.2. MOTIVASI PELANGGAN UNTUK PEMBELIStrategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan bertujuan untuk menciptakan motivasi bagi calon pelanggan untuk segera melakukan pembelian. Adapun, motivasi pelanggan untuk membeli antara lain: Keunikan nama perusahaan dan nama produk, yaitu Sego Senggol. Keunikan penyajian produk. Sentuhan budaya tradisional Indonesia yang kental di setiap menu Sego

Senggol. Keunikan strategi pemasaran, seperti teriakan serempak khas Sego Senggol. Rasa masakan yang lezat dan berkarakter.

7.3. UKURAN DAN TREN PASARTotal volume penjualan makanan dan minuman (mamin) domestik di Indonesia mencapai Rp700 triliun pada tahun 2012. Pada kuartal I 2013, omzet industri bisnis mamin menembus Rp152 triliun yang berkontribusi 20% terhadap omzet industri total. Tren pasar mamin dipastikan terus meningkat mengingat meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan adanya pertumbuhan ekonomi makro. Pada tahun 2013, diprediksi bisnis mamin di Indonesia akan tumbuh 8-9%. Di tahun berikutnya, pertumbuhan diperkirakan akan lebih cepat lagi.

7.4. PERIKLANAN DAN PROMOSIPERSONAL SELLINGPada tahap awal, personal selling dilakukan dengan cara menjual langsung produk bernama Sego Senggol ini melaluigerai stand alone perusahaan Sego

28

Page 29: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Senggol yang terletak di Ruko SF 6 No. 10, Food Festival, Pakuwon City, Surabaya.

Dalam waktu tiga tahun, perusahaan berencana menawarkan penjualan produk melalui sistem waralaba. Hal ini memungkinkan Seo Senggol menjadi rumah makan tradisional terkemuka di Indonesia dengan biaya dan tenaga seminimal mungkin.

PAMERANPada dasarnya, Sego Senggol mengkhususkan diri untuk mengikuti pameran yang memang dikhususkan untuk kuliner. Hal ini agar tujuan mengikuti pameran sebagai salah satu kegiatan pemasaran perusahaan untuk lebih memperkenalkan produk dan brand pada khalayak ramai dapat tercapai dengan baik. Pameran yang diikuti adalah pasar malem Tjap Toendjoengan. Acara ini merupakan acara tahunan yang diadakan manajemen Pakuwon Jati bekerja sama dengan pemerintah Kota Surabaya yang selalu mendulang kesuksesan pada tahun-tahun sebelumnya.

ADVERTISING/IKLANIklan berguna untuk member tahu konsumen akan adanya produk baru dari Sego Senggol sehingga mampu meningkatkan keingintahuan dan ketertarikan konsumen untuk membeli produk perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan memilih iklan yang tidak terlalu membebani namun efektif dalam menjangkau masyarakat luas, salah satunya melalui pembagian brosur yang akan menyebar hingga seluruh Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pandaan, serta Madura, termasuk dibagikan melalui acara pameran. Selain itu, perusahaan juga akan melakukan iklan SMS mengenai pemasaran produk baru tersebut.

7.5. PENETAPAN HARGAHarga dipasarkan dengan mematok margin kotor 70% dari HPP, menjadi Rp 30 ribu per porsi

7.6. STRATEGI DISTRIBUSIWILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI YANG DIRENCANAKAN

Wilayah Pemasaran1. Lokal 50%2. Regional 15%3. Nasional 30%

Jalur Distribusi1. Gerai Pribadi2. Pesanan/Delivery3. Waralaba

VII. LOKASI DAN TATA LETAK1.2.

29

Page 30: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

3.4.5.6.7.8.

8.1. LOKASILokasi pemasaran utama untuk menu baru Sego Senggol di atas gerabah untuk saat ini adalah di gerai Stand alone perusahaan di Ruko SF 6 No.10, Food Festival, Pakuwon City, Surabaya Timur, Area hang out juga wisata kuliner bagi keluarga maupun anak muda yang terkenal dan terus berkembang memang terdapat di Surabaya Timur, Surabaya Barat dan Surabaya Tengah. Diantara ketiga area tersebut, area timur dan tengah yang paling ramai. Diarea tengah terdapat empat pusat perbelanjaan terkenal. Didaerah timur hanya dua pusat perbelanjaan yang salah satunya adalah kawasan Food Festival. Disamping itu, Food Festival menyajikan tempat hiburan open-air yang jarang ada di kota Surabaya sehingga menjadi kawasan favorit pilihan anak muda dan keluarga untuk rekreasi.

8.2. TATA LETAKFood Festival, Pakuwon City terletak di Surabaya area timur yang dekat dengan Kota Kenjeran dan Jembatan Suramadu. Di pakuwon City, Sego Senggol terletak dideretan restoran ternama Kota Surabaya, seperti Depot 369, Porong Wei dan Wok Noodle. Namun, dideretan itu hanya dua restoran yang menyajikan masakan Khas Nusantara, yaitu Ayam Penyet RIA dan Sego Senggol. Dan dari deretan itu, bahkan seluruh kawasan Food Festival, Pakuwon City, belum ada rumah makan yang menyajikan masakan dengan cara unik dan tidak biasa.

VIII. ANALISIS PESAING1.2.3.4.5.6.7.8.9.

9.1. PESAING YANG ADAPESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Nasi Bakar Kemangi 1. Memiliki cita rasa khas karena menggunakan daun kemangi.

2. Harga terjangkau

1. Hanya menyediakan satu jenis makanan

2. Tidak semua konsumen menggemari aroma kemangi sehingga target pasar menjadi terbatas

Nasi Bakar Bu Jeanne 1. Menyediakan lauk khu- sus masak rica-rica sehingga cukup memiliki deferiensi produk.

1. Hanya memiliki satu buah gerai

2. Penyajian masakan dan desain gerai yang terkesan

30

Page 31: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

2. Harga relatif terjangkau “murahan” dan “seadanya”

9.2. CALON PESAINGPESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Nasi Bakar Khas Menado 1. Memiliki cita rasa khas Nusantara yang sesuai selera konsumen Indonesia

2. Sudah memiliki dua gerai di Surabaya

1. Hanya menyediakan satu jenis masakan

2. Belum memasyarakat walaupun telah memiliki dua buah gerai di Surabaya

Nasi Bakar Bu Dini 1. Proses memasak yang sangat konvensional, menjadi salah satu daya tarik tersendiri.

2. Menyediakan banyak variasi lauk

1. Tidak memiliki gerai tetap sehingga sulit didapatkan

2. Packaging tidak fleksibel

IX. PERKIRAAN KEUANGAN1.2.3.4.5.6.7.8.9.

9.1. LAPORAN KEUANGAN1) LAPORAN LABA RUGI

SEGO SENGGOLPROYEKSI LAPORAN LABA RUGI

Per Januari 2015-Juni 2015 NAMA AKUN SALDO

Pendapatan Penjualan Bruto Rp 388.000.000Potongan Penjualan Rp 0Retur Penjualan Rp 0Penjualan Netto Rp 388.000.000

Harga Pokok PenjualanHarga Poko Penjualan Rp 124.150.000Laba Kotor Rp 263.850.000

Beban Operasional Beban Gaji dan Tunjangan Rp 48.880.000Beban Air, Listrik, Telepon, Gas Rp 15.000.000Beban Pemeliharaan Rp 7.500.000Beban Pemasaran Rp 1.200.000Beban Sewa Rp 39.600.000Beban Administrasi lain-lain Rp 6.750.000Biaya Transportasi Rp 1.200.000

31

Page 32: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Biaya Penyusutan Rp 20.000.000Total Beban Operasional Rp 140.130.000

Laba operasional Rp 123.720.000

Beban lain-lain Rp 3.000.000Beban Pajak Rp 3.000.000

Laba (Rugi) Bersih Rp 120.720.000

2) NERACASEGO SENGGOL

PROYEKSI NERACAPer Januari 2015-Juni 2015

KETERANGAN DEBET (Rp)

KREDIT(Rp)

AKTIVA Kas 144.720.000Piutang 0Inventaris 66.000.000Akum. Peny. Inventaris (20.000.000)Total Aktiva 190.720.000

PASIVAKEWAJIBAN Utang Dagang 0Total Kewajiban 0EKUITASModal Akhir 190.720.000Total Ekuitas 190.720.000Total Pasiva 190.720.000Total 190.720.000 190.720.000

3) LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW)SEGO SENGGOL

PROYEKSI NERACA (dalam ribuan rupiah)Per Januari 2015-Juni 2015

Jan Peb Mar Apr Mei JunA PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 32.000 74.000 40.000 44.000 66.000 132.000Penerimaan Pinjaman/Modal Awal 0 0 0 0 0 0

32

Page 33: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Sub-total Penerimaan 32.000 74.000 40.000 44.000 66.000 132.000B PENGELUARAN

Pembelian Aset (Investasi) 66.000 1.000 0 0 0 0Pembelian Bahan Baku 9.600 22.200 12.000 13.200 19.800 39.600Pembelian Bahan Pembantu 1.000 1.250 1.000 1.000 1.750 1.750Upah Buruh Produksi 0 1.080 0 0 1.000 1.200Transport (Pengiriman Produk) 200 200 200 200 200 200Biaya Produksi lain-lain 0 0 0 0 0 0Gaji Pimpinan 0 0 0 4.000 4.000 4.000Gaji Staf Administrasi dan Umum 4.400 5.400 4.400 5.400 5.400 8.600Biaya Pemeliharaan 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250Biaya Pemasaran 200 200 200 200 200 200Alat Tulis Kantor 50 100 50 50 50 50Listrik, Air, Telepon 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500Biaya Administrasi lain-lain 0 4.400 0 0 1.000 1.000Angsuran Pokok 6.600 6.600 6.600 6.600 6.600 6.600Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0Biaya Pajak 0 0 500 500 500 500

Sub-total Pengeluaran 91.800 46.180 28.700 34.900 44.250 67.450C SELISIH KAS -59.800 27.820 11.300 9.100 21.750 64.550D SALDO KAS AWAL/Modal Awal 7.000 10.200 38.020 49.320 58.420 80.170E SALDO KAS AKHIR 10.200 38.020 49.320 58.420 80.170 144.720

9.2. ANALISIS IMPAS Break Event Point (BEP)/Unit = Biaya Tetap per Bulan / (Harga Jual –

Biaya Variabel)= 18.650.000/(30.000 – 9.600)= 914,215 unit = 915 unit per bulan untuk mencapai BEP

Sedangkan untuk analisis impas total dana investasi Rp 70.000.000 akan terjadi pada bulan mei 2015. Hal ini terlihat melalui proyeksi laporan arus kas yang mana kas total pada akhir bulan mei 2015 berhasil mencapai Rp 80.170.000. Sehingga kurang lebih dalam lima bulan, perusahaan akan mampu mencapai BEP dan mulai meraih laba.

9.3. ANALISIS RASIORasio Sego senggol Industri

Groos Profit Margin [(Penjualan Bersih – HPP)/Penjualan Bersih] 68% 58%Net Profit Margin (Laba Bersih/Penjualan Bersih) 31,1% 22%Return on Investement (Laba Bersih/Total Aktiva) 63,3% 55%

X. LAMPIRAN

1.2.3.4.5.

33

Page 34: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

6.7.8.9.10.

10.1. STRUKTUR ORGANISASI

10.2. SUSUNAN PEMILIK/PEMEGANG SAHAM

NAMA NILAI SAHAM PRESENTASERimba Regi Ananda 35.000.000 50%Adinda Juwita P 35.000.000 50%TOTAL 70.000.000 100%

10.3. ANALISIS KOMPETENSI SDM

TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAHTidak Lulus SDSD 7SMP 7SMU 4D1D3/Sarjana MudaS1/SarjanaTOTAL 18

10.4. KEUNGGULAN DAN KOMPETENSI SDM LAIN-LAINa) Jujurb) Semangat Tinggic) Cekatand) Bertanggung Jawabe) Muda

10.5. FOTO RANCANGAN PRODUK

34

Rimba Regi Ananda(CEO)Adinda Juwita P(CFO)Staf Pemasaran, Staf Operasi, Staf Sunber DayaStaf Akuntansi, Pembelian, Storage

Page 35: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Berisikan foto-foto produk yang dikeluarkan perusahaan

10.6. RANCANGAN DESAIN GERAIMelukiskan rancangan desain gerai perusahaan

10.7. BENCHMARKING RUMAH MAKAN BUDAYA SUKSESMemperlihatkan gambaran usaha yang mengalami kesuksesan yang dijadikan motivasi usaha perusahaan

35

Page 36: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

BAB VLEGALITAS DALAM PERUSAHAAN

Tujuan Umum Mahasiswa memahami bentuk-bentuk kepemilikan bisnis

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Pertimbangan awal memilih bentuk kepemilikan bisnis Jenis bentuk-bentuk kepemilikan, yaitu perusahaan perseorangan, firma, perseroan

komanditer, perseroan terbatas dan koperasi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Surat Izin Gangguan (HO)

A. Pendahuluan Penting bagi wirausaha untuk menentukan bentuk kepemilikan bisnis sebelum memulai usaha. Hal ini tidak Cuma menyangkut permodalan dan banyaknya pihak yang terlibat, tetapi juga menyangkut keberlanjutan usaha dalam jangka panjag.Di Indonesia terdapat bentuk kepemilikan bisnis yaitu perusahaan perseorangan, firma, perseroan komanditer, perseroan terbatas dan koperasi. Setiap bentuk kepemilikan memiliki kelebihan dan kekurangan.

B. Pertimbangan AwalMenurut Scarborough et a.l (2009) terdapat delapan aspek yang patut dipertimbangkan wirausaha ketika memilih bentuk kepemilikan bisnis, yaitu :1. Pertimbangan pajak

Wirausaha sebaiknya memperhitungkan kewajiban pajak yang mesti ditanggung atas dasar pendapatan perusahaan yang cenderung fluktuasi.

2. Kemampuan meyelesaikan kewajibanWirausaha harus mengevaluasi potensi mengenai kewajiban legal dan financial bagi perusahaan. Individu dengan kekayaan pribadi yang besar atau toleransi yang rendah untuk resiko dan kehilangan, akan memperoleh manfaat dengan kepemilikan yang memberikan proteksi lebih besar untuk asset pribadi.

3. Kebutuhan modal awal dan masa depanBeberapa bentuk kepemilikan memberikan pilihan lebih baik dalam memperoleh modal awal, bergantung pada berapa besar modal yang dibutuhkan dan sumbernya. Ketika bisnis mulai tumbuh, kebutuhan modal meningkat, bentuk kepemilikan yang tepat memudahkan untuk menarik pendanaan dari pihak eksternal.

4. PengendalianSebelum memilih entitas bisnis, wirausaha harus memutuskan, seberapa besar pengendalian yang ia inginkan, yang harus ia korbankan, sebagai konsekuensinya atas pertukarannya dengan sumber daya dari orang lain atau organisasi.

5. Kemampuan manajerialJika wirausaha kurang dalam kecakapan dan pengalaman, maka pemilihan bentuk kepemilikan sebaiknya yang melibatkan orang-orang yang memiliki kecakapan dan pengalaman di dalam pengolahan perusahaan.

36

Page 37: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

6. Tujuan bisnisUkuran dan profitabilitas yang diproyeksikan dari usaha akan memengaruhi pemilihan bentuk kepemilikan.

7. Rencana suksesi manajemenKetika memilih bentuk kepemilikan, wirausaha sebaiknya memperhitungkan kemungkinan ia mengalihkan pengelolaan kepada generasi berikutnya.

8. Biaya pembentukanBiaya untuk membentuk perusahaan bervariasi sehingga wirausaha harus memperhitungkan antara benefit dan biaya yang mesti ditanggung atas pemilihan bentuk kepemilikan.

C. Bentuk Kepemilikan Bisnis Di IndonesiaSecara umum di Indonesia dalam bentuk kepemilikan bisnis terbagi menjadi 2 yaitu :Berbadan hukum PP, CV dan Firma Subjek hukum

orangnyaHarta kekyaan tdk terpisah

Tidak berbadan hukum PT dan Koperasi Subjek hukum perusahaannya

Harta kekyaan terpisah

D. Perusahaan Perseorangan (PP)Sole proprietorship atau di Indonesia disebut sebagai perusahaan perseorangan merupakan bentuk kepemilikan bisnis yang banyak dipilih ketika seseorang mulai pertama kali usaha. Bentuk ini dipilih karena biaya yang murah serta mudah dalam pembentukanya.

Keunggulan Perusahaan Perseorangan (PP) ;1. Tidak memerlukan perizinan khusus

Wirausaha dapat dengan mudah mendirikan PP karena tidak ada aturan khusus menyangkut perizinanya.

2. Keuntungan sepenuhnya milik wirausahaKeuntungan sepenuhnya adalah milik wirausaha setelah seluruh biaya pengelolaan dibayarkan.

3. Pengendalian sepenuhnya oleh wirausahaWirausaha dapat melakukan pengendalian usaha dengan sepenuhnya tanpa harus mendelegasikan kewenangan kepada pihak lain, meskipun wirausaha punya pegawai tetapi kewenangan tetap dikendalikannya.

4. Kebebasan berkreasi dan berinovasiWirausaha adalah pemilik satu-satunya usaha, sehingga ia dapat dengan leluasa melakukan kreasi dan inovasi.

Kekurangan Perusahaan Perseorangan (PP) ;1. Kesulitan untuk memperoleh pendanaan eksternal

Karena PP merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum sehingga sulit untuk mendapatkan pendanaan dari luar. Andaikan pendanaan itu harus cepat diperuntukkan, maka ia harus mempergunakan dana pribadinya.

2. Kemampuan manajemen terbatasKarena wirausaha adalah pengendali satu-satunya, sehingga kemampuan manajemennya-pun terbatas pada kemampuan yang dimlikinya.

3. Tidak ada pemisahan antara harta pribadi dan perusahaan

37

Page 38: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Ketika perusahaan mengalami kesulitan maslah financial, pendanaan pribadi dapat digunakan untuk mempertahankan perusahaanya.

4. Keberlanjutan usaha di pertanyakanMinimnya manajemen dalam pengendalian dan pengelolaan usaha menjadikan perusahaan dalam jangka panjang kurang jelas, andaikan wirausaha sudah tidak mampu dalam menjalankan usahanya, mungkin karena usia ataupun sakit, kemungkinan besar usahanya tutup.

E. Firma Perusahaan jenis ini, adalah perusahaan yang didirikian oleh dua orang atau lebih. Biasanya orang tersebut memiliki latar belakan keahlian yang sama. Pendidirian disarkan pada bukti otentik yang dinotariskan.

Keunggulan Firma :1. Pendirian firma relaitif murah

Sama seperti PP, bahwa pendirian firma tidak atauran khusus.2. Kemudahan memperoleh pendanaan eksternal

Dalam permodalan yang besar dan lebih kuat, firma lebih mudah Dallam memperoleh pandanaan dari pihak ekternal

3. Kemampuan manajemen lebih baikPerusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih memberikan kemampuan pengelolaan yang baik, yaitu dengan adanya pembagian kerja yang jelas sesuai dengan kecakapan yang dimiliki setiap individu pendiri.

Kekurangan Firma :1. Tidak ada pemisalan antara harta pribadi dan firma

Jika terjadi kerugian yang disebabkan oleh salah satu anggota maka anggota yang lain ikut menanggung atas kerugian tersebut.

2. Keberlanjutan usaha tidak pastiJika dari salah satu anggota tersebut mengundurkan diri maka dengan sendirinya perusahaan tersebut membubarkan diri.

F. Perseorangan Komanditer (commanditaire vennootscap/CV)CV didirikan oleh dua orang atau lebih yang notariskan. Para pendiri yang terdiri dari persero aktif yang disebut sebagai persero pengurus dan yang lainya adalah persero pasif yang disebut persero konditer.

Keunggulan CV :1. Proses pendirian mudah

Proses pendirian relatif lebih mudah di bandingkan PT2. Biaya lebih murah.

Biaya yang dibutuhkan lebih murah dan bebas menggunakan nama perusahaan tanpa persetujuan lebih dahulu dari menteri atau instansi terkait

3. Tidak sulit untuk memperoleh dana eksternal.Sudah cukup untuk memenuhi persyaratan yang diminta pihak bank, misalnya dalam hal permohonan kredit.

4. Perubahan akta lebih mudahPerubahan akta lebih mudah dan tidak perlu dilaporkan atau memperoleh persetujuan dari menteri

5. Kebebasan bagi penanam modal.

38

Page 39: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Salah satu pendiri dapat hanya ingin menanamkan modalnya tanpa harus ikut terlibat dalam pengolahan usaha.

Kekurangan CV :1. Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tidak terbatas.

Andaikan perusahaan mengalami permasalahan financial, maka sebagian anggota bertanggung jawab atas semua pengendalian keuangan dalam keberadaan eksistensi perusahaan.

2. CV relatif mudah untuk dibubarkan sehingga keberlanjutan usahanya tidak menentu.Karena bentuk usaha biasanya adalah orang-orang dekat atau bahkan adalah kalangan keluarga. Pada bentuk usaha ini relatif mudah untuk dibubarkan, apalagi ketika mengalami konflik internal atau permasalahan lainya.

G. Perseroan TerbatasMerupakan perseroan yang berbadan hukum dan terdiri dari persekutuan modal, yang didirikan berdasarkan perjanjian yang didasarkan seluruhnya terbagi atas saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksananya.

Kepengurusan didalam perseroan terbatas terdiri atas :1. Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS

Pemegang kekuasaan tertinggi, rapat dilakukan minimnya sekali dalam setahun.2. Komisaris

Mengawal dan memberhentikan direksi yang telah ditetapkan RUPS3. Direksi

Pengelola usaha perseroan dan bertanggungjawab atas perseroan.

Berdasarkan maksud dan tujuan, jenis PT dapat dikategorikan sebagai berikut :1. PT non fasilitas umum2. PT fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)3. PT fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)4. PT persero Badan Usaha Milik Negara (BUMN)5. PT Perbankan6. PT Lembaga Keuangan non Perbankan7. PT Usaha Khusus.

Berdasarkan modal, jenis PT dapat dikategorikan sebagai berikut :1. PT Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)2. PT Penanaman Modal Asing (PMA)3. PT Swasta Nasional non-PMA/PMDN4. PT persero BUMN5. PT Terbuka6. PT Tertutup

Beberapa hal penting menyangkut PT :1. Dasar Hukum2. Maksud dan Tujuan Persero3. Pendirian 4. Nama dan Tempat Kedudukan5. Anggaran Dasar dan Perubaha Anggaran Dasar

39

Page 40: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Akta pendirian PT memuat anggaran dasar perseroan, yang memuat :a. Nama para pendiri perseroanb. Nama dan tempat kedudukan perseroanc. Besarnya modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetord. Jumlah saham dan nama para pemegang sahame. Nama jabatan dan jumlah anggota direksi serta komisarisf. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPSg. Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota direksi dan dewan

komisaris.h. Tata cara penggunaan laba dan pembiayaan deviden.

6. Modal7. Pengurus

Kelebihan PT :1. Masing-masing persero bertanggung jawab sebatas pada jumlah saham yang dimiliki

di perseroan tersebut, jadi terdapat pemisahan antara harta pribadi dan perseroan.2. Memiliki kemampuan manajemen yang lebih baik, karena terdapat pembagian tugas

yang lebih sistematis3. Memiliki kemampuan memperoleh pendanaan dari sumber eksternal seperti bank4. Memiliki kepastian usaha, karena mundurnya salah satu persero tidak serta merta

mengakibatkan perseroan bubar.

Kekurangan PT :1. Proses perizinan relatif membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar.2. Bagi PT yang telah terbuka (tbk), segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada

pemegang saham sehingga tidak ada lagi kerahasiaan.

H. KoperasiBadan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas azas kekeluargaan.

Secara umum, koperasi terdiri atas dua jenis, yaitu :1. Koperasi Primer

Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan beberapa orang (sekurangnya 20 orang)

2. Koperasi SekunderKoperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer (sekurangnya 3 koperasi)

Koperasi melaksanakan prinsip sebagai berikut :1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka2. Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-

masing anggota4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal5. Kemandirian.

40

Page 41: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Perangkat organisasi koperasi terdiri dari :1. Rapat anggota

Rapat anggota menetapkan:a. Anggaran dasarb. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasic. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan karyawand. Rencana kerja,RAPB koperasi, pengesahan laporan keuangane. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.f. Pembagian SHUg. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi

2. PengurusBertugas :a. Mengelola koperasi dan usahanyab. Mengajukan rencana kerja serta rancangan RAPB kopc. Meyelenggarakan rapat anggotad. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugase. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventarisf. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus

3. Pengawas Bertanggungjawab pada rapat anggota.Bertugas : Melakuka pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan

koperasi Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasanBerwenang : Meneliti catatan yang ada pada koperasi Memperoleh segala keterangan yang diperlukan.

I. Tanda Daftar PerusahaanBukti bahwa badan usaha atau yang berbentuk perusahaan telah terdaftar berdasarkan Undang-Undang No.3 Tahun 1982, mengenai Wajib Daftar Perusahaan (WDP) bahwa pendaftaran perusahaan wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus/penanggungjawab atas kuasa yang sah.

J. Surat Izin Usaha PerdaganganSurat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. SIUP dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan domosili kota atau wilayah.

SIUP digolongkan menjadi tiga bagian, sebagai berikut :1. Kecil (dengan nilai modal Rp 51 jt – Rp 500 jt)2. Menengah (dengan nilai modal Rp 501 jt – Rp 10 M)3. Besar (dengan nilai modal diatas 10 M)

Dokumen-dokumen yang dilampirkan dalam pengurusan SIUP, adalah :1. Surat keterangan domisili perusahaan2. NPWP3. Akta pendirian4. Perubahan atau perpanjangan TDP

41

Page 42: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

5. Foto pemimpin perusahaan.

K. Surat Izin Gangguan (HO/Hinderordonnaantie)Surat keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan lokasi usaha yang dijalankan. Surat ini dikeluarkan oleh Dinas Perizinan Domisili Usaha setingkat Kotamadya atau Kabupaten.

42

Page 43: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

BAB VIPEMASARAN ENTREPRENEURIAL

Tujuan Umum Mahasiswa memahami penyusunan rencana pemasaran

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Pemasaran entrepreneurial Pemasarn gerilya Pasar sasaran Buzz marketing Viral marketing Kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui riset pemasaran Pemasaran di website

A. Pendahuluan Kebanyakan pelaku usaha memandang bahwa dengan melakukan usaha penjualan, mereka telah menjalakan fungsi pemasaran. Sementara usaha penjualan itu sendiri merupakan bagian dari “kecil” dari pemasaran. Penjualan tidak sama dengan pemasarn. Banyak pelaku UMKM tidak menyadari dan tidak jarang mereka menerapkan rencana pemasaran karena memang tidak mengerti dan tidak merasa perlu. Sementara mereka yang menjalankan rencana pemasaran sering kali meniru apa yang diterapkan di perusahaan besar, padahal belum tentu sesuai, bahkan tidak efektif.

B. Pemasaran entrepreneurialIstilah pemasaran entrepreneurial pertama kali muncul tahu 1982 ketika diselenggarakan First Marketing and Entrepreneurship Research Conference. pemasaran entrepreneurial merupakan perpaduan antara disiplin ilmu pemasaran dan kewirausahaan. Kraus, Harms dan Fink (2009) mendefinisikan “pemasaran entrepreneurial sebagai sebuah fungsi organisasi dan sekelompok proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dalam cara yang menguntungkan organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan serta berkarakter inovatif, pengambilan resiko, proaktif dan berkinerja tanpa sumber daya yang kini dikendalikan”.

Perbedaan Antara Pemasaran Entrepreneurial dengan Pemasaran TradisionalPrinsip pemasaran Pemasaran Tradisional Pemasaran Entrepreneurial

Orientasi strategis Orientasi pelanggan Orientasi inovasiStrategi Pendekatan top-down

(segmentas, targeting dan positioning)

Pendekatan bottom-up (penetapan sasaran pada basis pelanggan yang terbatas, ekspansi lebih jauh)

Metode Bauran pemasaran Pemasaran interaktif, penjualan langsung

Intelijen pemasaran Riset formal dan sistem intelijen

Jejaring dan perolehan informasi secara informal

43

Page 44: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

C. Pemasaran gerilya (Guerrilla marketing)Prinsip pemasaran gerilya adalah aktivitas pemasaran yang efektif dan tidak selalu menghabiskan dana besar. Promosi dilakukan di media-media yang menjangkau banyak orang, misalnya berpromosi ditempat-tempat pusat keramaian. Dalam perkembanganya aktivitas pemasaran merambah ke tanah online dan dikenal dengan istilah guerrilla digital marketing.

D. Pasar sasaranLangkah pertama dalam menyusun rencana pemasaran gerilya adalah mengindentifikasi dan selanjutnya menentukan pasar sasaran. Pasar sasaran merupakan sekelompok konsumen potensial yang akan dilayani oleh perusahaan.

E. Buzz marketingAktivitas buzz marketing berupa peristiwa (event) yang dapat membangun publisitas, antusiasme dan informasi untuk pelanggan dan membangun merek.

F. Viral marketingAdalah penyebaran pesan dan rumor tentang produk melalui komunikasi yang jujur dan sukarela oleh pelanggan sendiri dengan tujuan untuk memperoleh pelanggan baru.

G. Kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui riset pemasaranWirausaha dapat mengindentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui riset pemasaran, sehingga wirausaha dapat mengenali karakteristik geografi, demografi serta perilaku konsumen.

Riset pemasaran adalah sarana untuk mengumpulkan informasi yang menjadi dasar rencana pemasaran yang mencakup pengumpulan, analisis, dan intepretasi data secara sistematis menyangkut perusahaan, pelanggan dan pesaing suatu perusahaan (Zimmerer, Scarborough dan Wilson, 2008).

H. Pemasaran di websitePada perkembangan lain, e-comerrce sebagai bagian dari alternatif saluran distribusi yang dapat dipilih pengusaha, saat ini menunjukkan kontribusi yang tak dapat diremehkan. Pemasaran melalui website memberikan banyak peluang bagi wirausaha dan memberikan kemampuan untuk bersaing dengan perusahaan yang lebih besar. Keberadaan website sangat efektif untuk menjangkau pasar pelanggan muda yang berpendapatan tinggi dan terdidik.

I. Keunggulan dan kekurangan e-commerceKeunggulan :1. Menurunkan biaya transaksi penjualan2. Menyediakan informasi secara online3. Menggunakan invoice/faktur secara elektronik4. Menyelesaikan masalah5. Menggunakan supplier secara online6. Penawaran online7. Membeli peralatan online bekas8. Merekrut karyawan9. Melakuka riset

44

Page 45: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

10. Pelatihan melalui internet

Kekurangan :1. Keamanan (pencurian data melalui internet, seperti nomor kredit)2. Rendahnya presentasi pengunjung dibandingkan dengan pengunjung di department

store.

J. Desain webPengguna web memiliki kebebasan yang sangat luas untuk berpindah-pindah dari satu situs ke situs lainya, dan tentunya kondisi ini sangat riskan bagi sebuah web yang memiliki desain kurang menarik, tidak komunikatif, tidak interaktif, bahkan sulit dinavigasi. Oleh sebab itu, gunakan tenaga profesional untuk mendesain situs anda.

45

Page 46: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

BAB VIISTRATEGI PENETAPAN HARGA

Tujuan Umum Mahasiswa memahami strategi penetapan harga dalam bisnis

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Tiga kekuatan : citra, kompetisi dan nilai Strategi dan taktik penetapan harga Metode penetapan harga untuk pengecer, produsen dan usaha jasa

A. Pendahuluan Harga merupakan jumlah uang yang dibebankan untuk “sesuatu” yang bernilai (Cannon, Perreault, McCarthy, 2008).Wirausaha perlu mempertimbangkan lima faktor dalam penetapan harga, yaitu :1. Kondisi produk2. Persaingan3. Strategi pemasaran4. Presepsi pelanggan dan nilai5. Kondisi bisnis secara umumDisamping itu, faktor lingkungan merupakan hal utama yang memberikan tekanan dalam penetapan harga, yaitu :1. Perkembangan teknologi 2. Kehadiran produk baru3. Permintaan jasa yang meningkat4. Persaingan global yang meningkat5. Lingkungan hukum yang berubah6. Ketidak pastian ekonomiPenetapan harga tidak semata berorientasi pada pencapaian profit saja. Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa tujuan utama dalam penetapan harga, yaitu :1. Bertahan hidup2. Memaksimalkan profit sekarang3. Memaksimalkan pangsa pasar (penetration pricing)4. Memaksimalkan market skimming5. Kepemimpinan kualitas produk6. Tujuan lain.

B. Penetapan harga berdasarkan citra, persaingan dan nilaiHarga ditetapkan wirausaha membentuk citra produk dimata pelanggan. Harga yang tinggi dicitrakan sebagai produk yang memiliki prestise dan berkkualitas, sebaiknya juga berllaku untuk harga yang rendah. Menurut Scarbarough et a.l, kunci dalam penetapan harga yang tepat adalah berdasarkan pada pemahan target perusahaan dan kelompok pelanggan yang menjadi sasaran barang dan jasa dari wirausaha.Jika ditinjau dari sisi persaingan, wirausaha tidak selayaknya menetapkan harga yang lebih tinggi dari competitor bila produk yang ditawarkan tidak mmemiliki nilai tambah yang berarti bagi pelanggan.

46

Page 47: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

C. Teknik penetapan hargaBerikut ini adalah teknik penetapan harga yang diterapkan wirausaha untuk produk yang telah eksis :1. Penetapan harga ganjil (odd pricing)

Wirausaha menetapkan harga dibawah angka bulat.Contoh :Daripada menetapkan harga Rp.1.000, wirausaha lebih menyukai Rp.990 atau Rp.995

2. Penetapan harga lini (lining pricing)Wirausaha mengelompokkan produk yang ditawarkan kedalam beberapa tentang harga atau lini yang berbeda berdasarkan kualitas, biaya, kinerja, atau ciri-ciri lainya.Contoh :Misalnya produk dikelompokkan kedalam tiga golongan kualitas yaitu : kualitas baik, kualitas lebih baik dan kualitas sangat baik.

3. Penetapan harga pemimpin (leader pricing)Wirausaha akan menurunkan harga produk yang popular untuk menarik lebih banyak pelanggan. Hal ini tentunya akan mengurangi profit bagi wirausaha, tetapi dilain pihak pelanggan akan membeli barang yang lain dan secara langsung akan menaikkan profit secara keseluruhan.

4. Penetapan harga geografisAda dua teknik penetapan harga, yaitu :a. Zone Pricing

Wirausaha menetapkan harga berbeda kepada pelanggan di wilayah yang berbeda.b. Delivered pricing

Wirausaha menetapkan harga yang sama kepada pelanggan tetapi biaya pengiriman dan penjualan berbeda.

5. Penetapan harga oportunistisWirausaha menetapkan harga yang lebih tinggi kepada pelanggan karena produk yang ditawarkan mengalami kelangkaan.

6. Potongan hargaWirausaha melakukan pengurangan harga dari harga normal dengan harapan dapat mendongkrak penjualan. Ada beberapa teknik potongan harga, diantaranya yaitu:a. Seasonal discount

Potongan harga yang dilakukan pada waktu musiman (menjelang hari raya Idul Fitri)

b. Special group discountingPotongan harga ditunjukkan pada sekelompok orang yang menjadi pelanggan tetap.

c. Quantity discountPotongan harga diperuntukkan pada jumlah pembelian dari pelanggan.

d. Cash discountPotongan harga diperuntukkan pada pelanggan dengan uang tunai daripada kartu kredit.

7. Pemaketan (bundling)Wirausaha menetapkan harga dengan mengelompokkan beberapa produk kedalam satu paket yang menawarkan kepada pelanggan nilai ekstra dengan harga khusus.Dolan dan Simon (1996) mengemukakan bentuk-bentuk dari penetapan harga dengan metode ini, yaitu:a. Pure price bundling

47

Page 48: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Wirausaha hanya menawarkan produk yang dipaketkan dan tidak dijual secara terpisah.

b. Mixed price bundlingWirausaha menawarkan produk yang dipaketkan dan juga dijual secara terpisah.

c. Tie-in salesWirausaha menjual barang utama (tying good) kepada konsumen yang setuju untuk membeli barang komplementer (tied good).

d. Sales rebatesWirausaha memberikan potongan penjualan akhir tahun kepada konsumen.

e. Cross couponingTeknik yang digunakan untuk memperkenalkan produk baru dan/atau meningkatkan produk yang lemah penjualanya dengan mengaitkannya dengan produk yang sudah mapan.

8. Penetapan harga produk opsional (optional-product pricing)Wirausaha menetapkan harga produk dasar dengan satu harga tetapi menjual berbagai pilihan aksesori lain dengan margin laba yang lebih tinggi

9. Penetapan harga produk captiveWirausaha menetapkan harga untuk produk dasar dan aksesorinya secara berbeda, dimana produk dasar tidak dapat berfungsi tanpa adanya aksesori.

10. Penetapan harga produk sampingan (by product)Ini merupakan teknik penetapan harga dimana pendapatan dari penjualan produk sampingan memungkinkan perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam menetapkan harga untuk produk utamanya.

D. Teknik penetapan harga untuk pengecerBagi wirausaha yang bergerak dalam bidang ritel (pengecer), penetapan harga mark up dapat menjadi alternatif untuk diterapkan. Mark up adalah perbedaan antara harga jual produk dengan biaya yang dibebankan untuk menghasilkan produk tersebut.

Tabel mark up Mark up berdasarkan presentase dari harga

jual ritel%

Mark up berdasarkan presentase dari biaya

pokok produk%

Mark up berdasarkan presentase dari harga

jual ritel%

Mark up berdasarkan presentase dari biaya

pokok produk%

10 11,11 31 44,9311 12,36 32 47,0612 13,64 33 49,2513 14,94 34 51,5214 16,28 35 53,8515 17,65 36 56,2516 19,05 37 58,7317 20,48 38 61,2918 21,95 39 63,9319 23,46 40 66,6720 25,00 41 69,4921 26,58 42 72,4122 28,21 43 75,4423 29,87 44 78,5724 31,58 45 81,8225 33,33 46 85,19

48

Page 49: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

26 35,14 47 88,6827 36,99 48 92,31

28 38,89 49 96,0829 40,85 50 100,0030 42,86

E. Teknik penetapan harga untuk manufakturPenetapan harga yang lazim yang dapat digunakan wirausaha dalam bidang manufaktur adalah penetapan harga biaya-plus (Scarborough et a.l, 2009). Berdasarkan metode ini, wirausaha harus menetapkan harga berdasarkan penggunaan bahan langsung, upah langsung, overhead, biaya penjualan dan administrasi.

49

Page 50: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

BAB VIIIKEUANGAN ENTREPRENEURIAL

Tujuan Umum Mahasiswa memahami pentingnya menyusun rencana keuangan, mengelola arus kas, dan merencanakan kebutuhan modal dalam perusahaan.

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Laporan keuangan dasar Proyeksi laporan keuangan Analisis rasio keuangan Analisis titik impas Manajemen arus kas Perencanaan kebutuhan modal Sumber pembiayaan ekuitas dan utang.

A. Pendahuluan Seorang wirausaha perlu memahami penyusunan rencana keuangan dan pengelolaan arus kas agar bisnis yang dijalankannya dapat berjalan dengan baik, terencana dan mengurangi resiko kegagalan bisnis. Dengan memahami laporan keuangan dasar, wirausaha dapat merencanakan laba yang diinginkan dan mengelola keuangan perusahaan dengan lebih terarah. Salah satu hal penting yang juga perlu diperhatikan dalam menjalankan suatu bisnis adalah mengenai pengelolaan arus kas wirausaha tidak mengalami kekurangan uang kas atau uang tunai untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.

B. Laporan sumber dan penggunaan danaLaporan sumber dan penggunaan dana merupakan suatu dokumen yang memuat kebutuhan dana perusahaan, sumber untuk memperoleh dana, dan penggunaan dana (Barringer, 2008)Pada umumnya, dana atau modal awal berasal dari pendiri atau tim manajemen awal yang mendirikan perusahaan tersebut. Namun dapat juga dana berasal dari investor awal, seperti keluarga atau teman.

C. Laporan keuangan dasarAda tiga jenis laporan keuangan dasar yang perlu dipahami oleh seorang wirausaha, yaitu 1. Neraca

Gambaran singkat mengenai posisi keuangan perusahaan, yang menujukkan kepada pemilik perusahaan mengenai nilai perusahaanya pada waktu tertentu.

2. Laporan laba rugiLaporan laba rugi adalah membandingkan pengeluaran terhadap pendapatan selama suatu periode waktu untuk menunjukkan laba atau rugi bersihnya.

3. Laporan arus kasLaporan arus kas menunjukkan perubahan modal kerja perusahaan dari awal tahun dengan mendaftar sumber-sumber dana dan penggunaan berbagai dana tersebut.

50

Page 51: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

D. Analisis rasio Analisis rasio merupakan metode yang menyatakan hubungan antara dua elemen akuntansi dalam laporan keuangan yang memungkinkan pemilik bisnis untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaanya.Ada empat jenis rasio keuangan yang utama, yaitu (Zimmerer et a.l, 2008) :1. Rasio Likuiditas

Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menutup kewajiban pendeknya ketika jatuh tempo.a. Rasio Lancar

Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibanya dengan asset lancar :

Rasio Lancar= Aset LancarKewajiban Lancar

Semakin tinggi rasio lancar, semakin kuat pula posisi keuangan perusahaan

b. Rasio CepatMengukur likuiditas perusahaan dengan cara membandingkan asset yang lancar dengan utang lancarnya.

RasioCepat= Aset Lancar−PersediaanKewajiban Lancar

Semakin tinggi rasio cepat, semakin kuat pula posisi keuangan perusahaan

2. Rasio UtangMenunjukkan sejauh mana seorang wirausaha bergantung pada modal utang yang digunakan untuk membiayai beban operasi, pembelian barang modal dan biaya perluasan.a. Rasio Utang terhadap Aset.

Mengukur presentase total asset yang didanai oleh kreditur dibandingkan dengan yang didanai oleh pemilik.

RasioUtang terhadap Aset=TotalUtang(kewajiban)total Aset

Semakin tinggi rasio utang atas aset, menunjukkan tingginya resiko bagi pemberi pinjaman dan kreditur jika terjadi masalah dalam perusahaan.

b. Rasio Utang terhadap EkuitasMengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajibanya terhadap kreditur atau pemilik apabila terjadi likuidasi

RasioUtang terhadap Ekuitas=Total Utang (kewajiban )ekuitas

51

Page 52: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Semakin tinggi rasio utang terhadap ekuitas, maka semakin besar kepentingan kreditur terhadap bisnis tersebut dibandingkan dengan pemiliknya, yang berarti bahwa perusahaan kekurangan akan modal.

c. Rasio Bunga terhadap LabaMengukur kemampuan perusahaan untuk membayar bunga atas pinjaman yang diambilnya.

Rasio Bunga atas Laba= Pendapatansebelum Bunga dan PajakTotal Pengeluaran Bunga

Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan semakin tidak mengalami kesukaran dalam membayar bunga atas pinjamanya.

3. Rasio OperasiMenunjukkan kinerja keseluruhan dari suatu perusahaan dan menunjukkan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya.a. Rasio Perputaran Persediaan Rata-rata

Mengukur berapa kali persediaan rata-rata perusahaan habis terjual selama periode akuntansi.

Rasio Perputaran Persediaan Rata−rata= HPPPersediaan Rata−rata

Rasio putaran persediaan di atas rata-rata persediaan menunjukkan perusahaan mempunyai persediaan yang sehat, dapat dijual dan likuid.

b. Rasio Umur Piutang Rata-rataMengukur rata-rata jumlah hari yang diperlukan perusahaan untuk menagih piutang dagangnya.

RasioUmur Piutang Rata−rata= Jumlah Haridalam periodePiutang Kredit

Piu tang Dagang

Rasio umur piutang rata-rata diatas persyaratan kredit perusahaan, menunjukkan prosedur penagihan piutang yang buruk, yang dapat mengakibatkan perusahaan mengalami krisis uang tunai

c. Rasio Umur Utang Rata-rataMengukur rata-rata jumlah hari yang diperlukan perusahaan untuk membayar utang dagangnya.

RasioUmur Utang Rata−rata= PembelianUtang Dagang

Jika rasio utang rata-rata di atas persyaratan kredit yang diberikan pemasok, menunjukkan perusahaan menderita kekurangan uang tunai.

d. Rasio Penjualan Bersih terhadap Aset Total

52

Page 53: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan jika dikaitkan dengan asetnya.

Rasio Perputaran Aset Total= Penjualan BersihPenjualanTotal Bersih

Rasio yang tinggi menunjukkan tingkat asset yang tidak cukup untuk mempertahankan tingkat penjualan yang tepat dan menempatkan para kreditur dalam posisi yang lebih rentan.

4. Rasio Profitabilitas Menunjukkan efisiensi pengelolaan perusahaan atau keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.a. Rasio Laba Bersih atas Penjualan

Mengukur laba perusahaan per satuan mata uang penjualan.

Laba Bersih atas Penjualan= Laba BersihP enjualan Bersih

Rasio dibawah rata-rata industri, maka pemilik bisnis harus memeriksa laba kotor dan mencermati pengeluaran operasionalnya, sehingga dapat dicari sumber permasalahan yang menyebabkan rasionya kecil.

b. Rasio Laba Bersih terhadap assetMengukur sebanyak laba yang dihasilkan perusahaan dari setiap satuan mata uang asset yang dimilikinya.

Laba Bersih atas Aset= Laba BersihAset Total

Rasio yang berada dibawah rata-rata industri menunjukkan bahwa perusahaan tidak menggunakan asetnya secara efisien untuk menghasilkan laba.

c. Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas

Mengukur tingkat pengembalian atas investasi (ROI) pemilik.

Laba Bersih atas Ekuitas= Laba BersihEkuitas

Jika tingkat hasil pada rasio ini terlalu kecil, sebagian modal mungkin lebih baik dimanfaatkan atau diinvestasikan di tempat lain.

E. Analisis titik impasAnalisis titik impas menggambarkan keadaan perusahaan dalam keadaan tidak mengalami kerugian maupun tidak mendapat keuntungan.Langkah –langkahnya, yaitu :1. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh

perusahaan2. Hitung rasio biaya variabel terhadap penjualan bersih3. Hitung titik impas (dalam satuan mata uang) ke dalam rumus :

53

Page 54: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Titik Impas Penjualan= Total BiayaTetapMargin Kontribusi dlm Satuan % Penjualan

Dimana :

Margin Kontribusidlm Satuan% Penjualan=1−BiayaVariabelPenjualan

4. Apabila kita ingin menambahkan laba, maka rumusnya menjadi :

Titik Impas Penjualan=Total BiayaTetap+ Laba Bersih yg DiharapkanMargin Kontribusidlm Satuan% Penjualan

5. Kita juga dapat menghitung titik impas dalam satuan unit dengan rumus :

Titik Impas Penjualan= Total BiayaTetapHarga Penjualan per Unit+BiayaVariabel per Unit

F. Perencanaan kebutuhan modalModal adalah segala bentuk kekayaan yang digunakan untuk memproduksi kekayaan yang lebih banyak lagi. Ada tiga jenis modal, yaitu :1. Modal Tetap

Modal yang digunakan untuk membeli asset tetap (bangunan, tanah, perlengkapan dll)2. Modal Kerja

Adalah modal yang digunakan untuk mendukung operasi perusahaan dalam jangka pendek.

3. Modal PertumbuhanModal yang dibutuhkan untuk membiayai pertumbuhan atau perkembangan perusahaan kea rah yang baru.

G. Modal ekuitas dan utang.Modal Ekuitas merupakan investasi pribadi dari wirausaha dan Modal Pinjaman merupakan pembiayaan yang didapat dengan meminjam dan harus dibayarkan kembali bersama dengan bunganya.

H. Sumber modal ekuitasSumber ini terdiri dari :1. Tabungan pribadi2. Teman atau anggota keluarga3. Malaikat penolong (angel)4. Mitra5. Modal ventura korporasi6. Perusahaan modal ventura7. Penjualan saham ke public.

I. Sumber pembiayaan utangSumber pembiayaan utang terdiri dari :1. Bank Komersial

54

Page 55: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Bank komersial merupakan sumber pendanaan jangka pendek yang paling sering digunakan wirausaha saat jaminan tersedia. Jaminan tersebut dapat berupa asset bisnis (tanah, peralatan, bangunan usaha) maupun asset pribadi (rumah, mobil, tanah).

Ada beberapa jenis pinjaman bank komersial, yaitu :a) Pinjaman berdasarkan piutangb) Pinjaman berdasarkan inventarisc) Pinjaman berdasrkan peralatand) Pinjaman berdasarka real estate

2. Sumber dana utang di luar Banka) Vendor Financingb) Equipment Supplierc) Perusahaan pendanaan komersiald) Perusahaan asuransie) Credit Unionsif) Surat Obligasi

55

Page 56: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

BAB IXPENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Tujuan Umum Mahasiswa memahami pentingnya manajemen SDM dan kepemimpinan yg efektif dlm mengelola perusahaan.

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Fungsi MSDM Kepemimpinan Kepemimpinan entrepreneurial Pengelola suksesi

A. Pendahuluan Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang penting dalam suatu organisasi. Efektivitas fungsi SDM memiliki dampak yang substansial terhadap kinerja organisasi, bahkan juga sangat berpengaruh terhadap laba perusahaan.Mengingat pentingnya SDM dalam suatu organisasi, maka para pemimpin dalam organisasi harus memahami cara pengelolaan SDM agar mereka dapat bekerja dengan lebih baik dan terarah.Seorang wirausaha harus dapat berperan sebagai pemimpin dalam perusahaanya untuk menentukan arah dan perkembangan perusahaan. Selain itu, wirausaha tersebut juga harus dapat menentukan gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan dalam perusahaan tersebut.Satu hal yang juga tidak boleh dilupakan oleh seorang wirausaha adalah merencanakan suksesi kepemimpinan agar kelangsungan bisnisnya tersebut dapat terus berjalan dengan baik.

B. Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM)

MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi/perusahaan. MSDM mempunyai pandangan bahwa karyawan dalam suatu perusahaan merupakan suatu asset perusahaan yang perlu dijaga, bukan hanya sebagai faktor produksi saja. Fungsi dalam MSDM1. Perencanaan SDM

Perencanaan sumber daya manusia adalah serangkaian kegiatan mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan penawaran tenaga kerja perusahaan di waktu yang akan datang.

2. Rekruetmen dan derekruitmenRekruitmen adalah menempatkan, mengenali dan menarik pelamar yang berkemampuan. Derekruitmen adalah proses untuk mengurangi gugus kerja organisasi.Ada dua sumber rekruitmen yaitu :a. Sumber internal

56

Page 57: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Mengukur tren dalam :Pasar tenaga kerja eksternalKaryawaan saat iniRencana organisasi di masa akan datangTren ekonomi secara umum

Mempridiksi permintaan SDM

Mempridiksi penawaran internal Mempridiksi penawaran eksternal

Membandingkan permintaan masa mendatang dan penawaran internal

Membuat rencana untuk menghadapi kekurangan dan kelebihan staf yang telah diprediksi

Mempertimbangkan karyawan yang ada sebagai kandidat untuk mengisi tawaran pekerjaan.

b. Sumber eksternalMenarik orang luar organisasi untuk melamar pekerjaan yang tersedia

Gambar : Perencanaan Sumber Daya Manusia

3. SeleksiSeleksi adalah proses memilih dan menentukan kualitas pelamar yang terbaik dan cocok dengan pekerjaan yang tersedia.Ada beberapa tahap proses seleksi, yaitu :a. Wawancara pendahuluanb. Tes penerimaanc. Wawancara seleksid. Pemeriksaan referensie. Pemeriksaan kesehatanf. Penerimaan sementara.

57

Page 58: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

4. OrientasiOrientasi adalah sebuah kegiatan memperkenalkan atau memberikan informasi dasar kepada karyawan baru mengenai lingkungan kerjanya/lingkungan perusahaan.Empat hal utama dalam orientasi, yaitu :a. Karyawan baru harus merasa diterima dan nyamanb. Karyawan baru harus dapat memahami organisasi dalam makna luasc. Karyawan baru harus jelas mengenai apa yang diharapkan dalam hal pekerjaan

dan perilaku.d. Karyawan baru harus mulai menjalankan proses untuk membiasakan diri dengan

perusahaan5. Pelatihan dan pengembangan karyawan

Pelatihan adalah proses memberikan keterampilan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaanya.Pengembangan adalah proses mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan saat ini maupun dimasa mendatang. Lihat gambar proses pelatihan

6. Penilaian kinerjaPenilaian kinerja adalah proses menentuka efektivitas dan efisiensi karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya dan menentukan apakah hasil kerja karyawan tersebut telah sesuai dengan deskripsi pekerjaanya.

7. Kompensasi Kompensasi adalah segala bentuk pembayaran perusahaan kepada karyawannya, yang dapat berupa gaji, upah, komisi, insentif dll.Ada dua azas pemberian kompensasi, yaitu :a. Asas Adil

Disesuaikan dengan status, kinerja, pengalaman kerja, keterampilan yang dimiliki dsb.

b. Asas LayakDisesuaikan dengan peraturan pemerintah atau perusahaan lain yang sejenis.

8. Perencanaan dan pengembangan karier Perencanaan karier adalah proses yang penuh pertimbangan saat seseorang jadi memiliki pemahaman mengenai keterampilan, pengetahuan, motivasi dan karakteristik pribadi lainya; dan memantapkan rencana tindakan untuk mencapai tujuan spesifik.Pengembangan karier adalah serangkaian aktivitas sepanjang hidup yang berkontribusi pada eksplorasi, pemantapan, keberhasilan dan pencapaia karier seseorang.

58

Page 59: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Mengukur kebutuhan pelatihan :Siapa yang perlu dilatih ?Apa yang perlu merek ketahui ?Apa yang sudah mereka ketahui ?

Menetapkan tujuan pelatihan :SpesifikDapat diukur

Merencanakan evaluasi pelatihan :Apakah orang yang dilatih menyukai pelatihan ?Dapatkah mereka memenuhi tujuan pelatihan ?Apakah mereka berkinerja lebih baik dalam pekerjaan ?

Mengembangkan program pelatihan :IsiMetodeDurasiLokasiPelatih

Mengevaluasi pelatihan

Memodifikasi program pelatihan berdasarkan evaluasi

Melaksanakan pelatihan

Gambar : Proses Pelatihan

C. Memadankan pekerja dengan pekerjaanKeputusan penerimaan karyawan akan berdampak pada perusahaan. Oleh karena perusahaan tidak salah perekrutan, maka wirausaha harus mengembangkan Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan.Deskripsi Pekerjaan adalah daftar pekerjaan, tanggung jawab, hubungan pelaporan, kondisi pekerjaan dan tanggung jawab penyeliaan.Deskripsi Pekerjaan adalah daftar persyaratan tenaga kerja untukmengisi suatu pekerjaan.Hal-hal yang terdapat dalam deskripsi pekerjaan adalah :1. Identifikasi pekerjaan2. Ringkasan pekerjaan3. Hubungan kerja

59

Page 60: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

4. Tanggung jawab dan kewajiban5. Standar kerja6. Kondisi kerja

D. Gaya kepemimpinanGaya kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan memengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.Gaya kepemimpinan secara umum terdiri atas :1. Otoriter

Pengambilan keputusan berdasarkan pertimbanganya sendiri2. Partisipatif/Demokratis

Mendengarkan pendapat pengikutnya, namun keputusan akhir tetap di tangan pemimpin.

3. Liberal Membebaskan pengikutnya untuk mengeluarkan pendapat dan mengambil keputusan.

Seorang wirausaha dapat memainkan peran sebagai pemimpin Transformasional dan Transaksional dalam perusahaan.

Transformasional : Pemimpin yang mendorong pengikutnya untuk menghasilkan kinerja yang terbaik melalui menanamkan harapan, menstimulasi pembelajaran dan pengambilan keputusan melalui prespektif atau cara Pandang yang baru, yang bersifat kreatif dan dinamis.

Transaksional : Pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikutnya dalam tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tuntutan tugas serta memberikan imbalan maupun hukuman yang sesuai dengan hasil kerja para pengikutnya tersebut.

E. Kepemimpinan entrepreneurialMemandang bahwa wirausaha harus dapat berperan sebagai pengatur dan pemegang kendali dalam perusahaanya, namun dengan tetap memperhatikan masukan dan kontribusi dari para karyawan.Tiga komponen kunci kepemimpinan entrepreneurial1. Inovasi2. Operasi3. Inspirasi

F. Pengelola suksesiAdapun langkah-langkah mempersiapkan rencana suksesi :1. Memilih pengganti2. Menciptakan alat bantu hidup untuk mempertahankan kelangsungan penggantinya.3. Mempersunting pengganti.4. Mengusahakan ligkungan yang ditandai oleh kepercayaan dan penghargaan5. Mengatasi keadaan keuangan atas pajak property.Lima aspek yang perlu dipertimbangkan agar rencana suksesi dapat berjalan sukses :1. Waktu2. Tipe usaha3. Kapasitas manajer4. Visi wirausaha5. Faktor lingkungan

60

Page 61: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

BAB XSTRATEGI PEMILIHAN LOKASI DAN LAYOUT

Tujuan Umum Mahasiswa memahami pemilihan lokasi sebagai keunggulan kompetitif

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami : Pemilihan lokasi sebagai keunggulan kompetitif Pemilihan lokasi untuk pengecer dan produsen Keputusan lokasi dan produsen Pertimbangan layout dan desain

A. Pendahuluan Lokasi bisnis atau usaha merupakan salah satu faktor yang penting yang berperan untuk memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Seorang pemilik usaha seharusnya memilih lokasi yang dapat membawa pengaruh positif terhadap perkembangan usaha.Lokasi bisnis merupakan tempat dimana kegiatan fisik terkait dengan usaha tersebut dilakukan. Pemilihan lokasi usaha sangat penting dalam pengelolaan suatu bisnis karena lokasi yang tepat dapat meminimalkan beban biaya (investasi dan operasional) baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga dapat menjadi kekuatan daya saing bisnis yang dijalankan.

B. Kriteria lokasi untuk pengecer dan jasaLokasi yang tepat akan mendatangkan aliran pelanggan yang stabil, faktor kenyamanan pelanggan juga merupakan salah satu pertimbangan dalam pemilihan lokasi.Berikut pertimbangan lain dalam memilih lokasi :1. Ukuran daerah perdagangan

Ukuran daerah perdagangan menentukan seberapa besar dan luas area yang akan ditargetkan sebagai pasar. Hal ini juga bergantung pada jenis produk, apakah jenis produknya khusus atau umum.

2. Kesesuaian ritelPelanggan akan senang jika pergi ke suatu tempat di mana mereka dapat berbelanja memenuhi kebutuhanya pada satu lokasi.

3. Tingkat persainganJika dalam suatu lokasi terdapat persaingan yang ketat, maka akan cenderung terjadi kejenuhan pasar. Indeks kejenuhan pasar pada suatu lokasi yakni :

IRS=(C x ℜ)/ RF

Di mana :C : jumlah pelanggan dalam daerah perdaganganRE : pengeluaran ritel rata-rata per orang (dalam rupiah)RF : fasilitas ritel atau luas total dalam meter persegi

4. Jaringan transportasiKenyamanan dan kemudahan pelanggan untuk mencapai lokasi pebisnis akan sangat memengaruhi.

61

Page 62: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

5. Hambatan fisik, rasial dan emosionalHambatan fisik : Sungai, kolam, taman dll yang cenderung menghambat

akses pelanggan untuk mendatangi peritelHambatan rasial : Kelompok tertentu secara ras berkumpul dalam satu

wilayahHambatan emosional : Berkaitan dengan daerah yang memiliki tinkat emosional

tinggi, daerah terkenal angker, kriminalitas tinggi, rawan huru hara, rawan pungli dll.

6. Hambatan politisHambatan politis berkaitan dengan peraturan daerah setempat yang berpotensi menghambat jalanya transaksi.

7. Lalu lintas pelangganAkses yang mudah dengan volume lalu lintas tinggi akan berpotensi bagus bagi peritel.

8. Ketersediaan parkirTerkait dengan ketersediaan area parkir yang memadai.

9. Ruang untuk ekspansiHal ini terkait apabila usaha menjadi semakin besar, maka perlu perluasan area usaha

10. VisibilitasLokasi yang tersembunyi akan berpengaruh, dan menjadikan faktor yang buruk bagi orang yang mau belanja.

C. Opsi lokasi untuk ritel dan jasaDalam perkembangan tata kota, banyak pengembang perkotaan menawarkan tempat-tempat yang sifatnya terpadu, dimana akan menjadi sebuah investasi lokasi yang menguntungkan bagi peritel, antara lain :1. Pusat bisnis distrik

Pusat bisnis distrik menawarkan daerah terpusat perdagangan2. Lokasi disekitar tempat tinggal

Dekat rumah tinggal pemilik akan menjadi sebuah pilihan yang nyaman, sehingga kualitas hidup pebisnis akan menjadi lebih baik, biaya operasional rendah dan harga sewa yang rendah pula.

3. Pusat perbelanjaan/malPusat perbelanjaan/mal dapat menjadikan magnet bagi masyarakat perkotaan karena segi kenyamanan dan hiburan atau tempat bertemu keluarga atau teman.

4. Dekat pesaingPerlu suatu perhitungan mengenai keunggulan bisnisnya. Baik dari segi tata letak, konsep bisnis, harga, kualitas dll.

5. Daerah terpencil tidak disarankanMeskipun pebisnis mampu menciptakan pasar baru di daerah tersebut dengan berbagai strategi, antara lain keunikan produk, produk yang langka namun di cari, dan produk yang berkaitan dengan hobi.

6. Bisnis rumahanBisnis rumahan dapat menekan biaya sewa dan opersional.

D. Keputusan lokasi untuk produsenPemilihan lokasi bagi produsen berbeda dengan peritel. Disini ditekankan dari beberapa pertimbangan, seperti : transportasi, bahan baku, tenaga kerja, pajak, cuaca dll.

62

Page 63: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Beberapa pilihan lokasi bagi produsen :1. Kawasan berikat

Kawasan berikat merupakan daerah yang memungkinkan produsen diizinkan dengan bebas dan tanpa cukai memasok bahan baku untuk diolah dan di jual kembali di luar negeri maupun dalam negeri dengan insentif cukai yang menguntungkan.

2. Inkubator bisnisInkubator bisnis merupakan sebuah lokasi lengkap dengan layanan pendukung, seperti kantor, komunikasi, internet, fasilitas infrastruktur yang mendukung lainnya dan bahkan karyawan administrasi disediakan, dimana biaya yang timbul dari pengeluaran ini dibebankan secara patungan dari perusahaan-perusahaan yang menempati dan bahkan sebagian lagi disubsidi oleh pemerintah, institusi pendidikan, kelompok investor swasta dll.

E. Pertimbangan layout dan desainPenggunaan bahan baku, warna, desain, tampilan visual, suasana, kenyamanan udara dsb akan mempengaruhi daya beli dari pelanggan.Berikut faktor-faktor yang memiliki dampak bagi tata letak dan desain :1. Ukuran

Ukuran yang sempit akan menyulitkan mengatur posisi barang, penyimpanan dan pajangan. Selain itu akan menyulitkan juga bagi pelanggan untuk berbelanja.

2. Konstruksi dan lampiran luarTampilan luar gedung akan menampilkan citra yang lebih dipercaya.

3. Pintu masukHendaknya pintu masuk tidak menyulitkan pelanggan, seperti pintu otomatis, gagang pintu yang terlihat jelas dll

4. Papan namaPapan nama merupakan salah satu media komunikasi bagi sebuah pebisnis. Hendaknya papan nama tersebut dapat di baca dengan jelas dan lengkap.

5. Interior bangunanInterior bangunan akan membentuk sebuah citra bagi perusahaan, sehingga akan menaikkan nilai jual dari produk yang dipasarkan.

6. Pencahayaan dan peralatanSistem pencahayaan dan peralatan dapat meningkatkan rangsangan daya beli pelanggan.

F. Tata letak untuk pengecerTata ruang untuk pengecer banyak dijumpai seperti minimarket hingga hypermarket dimana seluruh barang yang dipasarkan dipajang di setiap rak maupun etalase toko. Metode pemajangan seperti ini memungkinkan pengunjung untuk melihat langsung, memilih, dan membeli barang-barang dengan leluasa. Hal ini akan mendorong calon pembeli leluasa dengan produk yang hendak dibelinya sehingga menstimulasi pelanggan untuk membeli barang-barang yang mungkin bukan kebutuhanya, melainkan keinginanya karena tergiur dengan kemasan produknya.

Pengecer memiliki tiga buah jenis pola tata letak, yaitu :1. Tipe kisi-kisi

Susunan pajangan diatur secara formal dalam model segi empat sehingga lorongnya sejajar satu dengan lainya.

63

Page 64: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Daging Makanan Awetan Produk Susu

Makanan Beku Makana Beku Peralatan R. Tangga Produk Kertas Barang KemasanMinuman & Jus Makanan Kering Makanan Kering

Buah da Sayuran Segar

Roti dan Makanan yang di Panggang

Pintu masuk Pintu keluar

Kasir dan pajangan khusus

Produk Kesehatan & Kecantikan

Makanan Ringan

Gambar 10;1: Tata Letak Tipe Kisi-kisi

Sumber : Zimmerer et a.l (2008) di modifikasi

2. Tipe bebasFokus yang dituju adalah berkonsep santai dengan bebas memajang berbagai jenis dan bentuk pajangan. Biasanya pelanggan dapat merasa santai dan nyaman sehingga pelanggan mempunyai potensi yang besar untuk berbelanja. (lihat gambar : 10;2)

3. Tipe butikPada tipe butik, konsepnya adalah membagi toko dengan konsep tematik, biasanya pelanggan akan merasa adanya keunikan tersendiri ketika berbelanja. (lihat gambar:10;3)

64

Page 65: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Produk Musiman

merchandise

Pakaian Pakaian Olah Raga

Pakaian Jas

Etalase Etalase

Kmr

Km

r

Pintu

Cerm

in

Aksesoris

Layanan Pelanggan

Celana Panjang

Blus

Sepatu & Bot

Peralata Rumah Tangga

Produk Anak-anakProduk Laki-laki

Produk Perempuan

Perfume & Tata RiasPerhiasan

Perlengkapan Olah Raga

Perlengkapan Rumah & Kebun

Gambar 10;2 : Tata Letak Tipe Bebas

Sumber : Zimmerer et a.l (2008) di modifikasiGambar 10;3: Tata Letak Tipe Bebas

Sumber : Zimmerer et a.l (2008) di modifikasi

G. Nilai ruangan

65

Page 66: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

JendelaJendela

18 % 18 % 12 %

Pintu Masuk

14 % 12 % 10 %

Setiap bagian dalam sebuah toko mempunyai nilai yang berbeda-beda, tergantung area tersebut apakah dekat dengan pintu masuk utama.

Gambar 10;4: Nilai Ruangan untuk Sebuah Toko

Sumber : Zimmerer et a.l (2008) di modifikasi

H. Analisis lokasi sektor jasaAnalisis lokasi jasa dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu :1. Layanan menetap (fixed service)

Layanan menetap dikonsumsi difasilitas tempat (layanan) itu disiapkan.2. Layanan kirim (delivery service)

Layanan kirim diberikan ditempat layanan itu dibutuhkan.

BAB XI

66

5 % 6 % 5 %

Page 67: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

WARALABA

Tujuan UmumMahasiswa memahami konsep waralaba

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami Pengertian waralaba Jenis waralaba Kriteria waralaba Keunggulan membeli waralaba Kekurangan membeli waralaba Cara tepat membeli waralaba

A. PendahuluanApakah dengan membeli waralaba atau menjadi terwaralaba berarti sudah berwirausaha atau menjadi seorang wirausaha ?Wirausaha diartikan sebagai seorang yang menciptakan bisnis baru dengan menghadapi resiko dan ketidakpastian yang bertujuan mencapai profit dan pertumbuhan melalui identifikasi peluang dan memadukan sumberdaya yang dibutuhkan (Zimmerer et a.l., 2008). Definisi tersebut sesungguhnya secara tegas membedakan antara wirausaha dengan pemilik usaha (business owner). Pemilik usaha belum tentu seorang wirausaha jika tidak menciptakan bisnis baru atau sesuatu yang baru melalui kreasi dan inovasi atau usahanya tidak mengalami pertumbuhan, stagnan, dan cenderung itu-itu saja. Sudah tentu membeli waralaba tidak menciptakan bisnis baru tetapi sekedar menciptakan lapangan kerja baru. Di Indonesia banyak pemilik usaha tetapi tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai wirausaha. Waralaba sendiri bagi terwaralaba merupakan bentuk usaha semiindependen. Terwaralaba wajib memenuhi segala ketentuan yang ditetapkan di dalam perjanjian waralaba. Peluang inovasi cenderung dibatasi karena semua harus melalui persetujuan dari perwaralaba (prinsipal). Pihak pewaralaba pun tidak akan menyukai terwaralaba yang memiliki jiwa wirausaha sejati, yang independen dan haus berinovasi, karena berkecenderungan akan sulit diatur unuk mengikuti ketentuan dan berkoordinasi sesuai kesepakatan. Dengan demikian, waralaba tidak cocok bagi mereka yang ingin menjadi wirausaha dalam arti sesungguhnya, yaitu mereka yang menginginkan kebebasan berkreasi dan berinovasi dalam berusaha. Barangkali lebih tepat menjadi wirausaha semiindependen atau pemilik usaha saja.Sisi baiknya adalah waralaba selalu menyediakan “kemudahan” bagi mereka yang ingin berwirausaha tetapi tidak tahu dari mana akan memulai. Tahapan paling sulit dari proses kewirausahaan adalah keberanian untuk memulai. Pewaralaba yang bonafit akan memberikan bantuan manajemen yang berkelanjutan tentang pengelolaan bisnis yang digeluti. Mereka yang mungkin atau kurang berpengalaman dalam mengelola usaha akan menimba banyak pengalaman. Bagi pewaralaba, barangkali mereka menganggap sistem bisnis yang ditawarkan merupakan wahana percobaan bagi pemula atau mereka yang mencoba peruntungan di bisnis waralaba yang sesungguhnya. Dari sisi inilah salah satu alasan waralaba dijadikan bagian dari kewirausahaan karena merupakan pintu gerbang untuk berwirausaha.

67

Page 68: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

B. Pengertian waralabaKata “franchise” yang di Indonesia dikenal dengan waralaba, berasal dari bahasa prancis yang berarti hak istimewa (privilege ) atau kemerdekaan (freedom). Menurut Hisrich, Peters, dan shepherd (2008) waralaba adalah sebuah pengaturan di mana produsen atau distributor tunggal dari merek dagang produk atau jasa memberikan hak eksklusif distribusi lokal kepada pengecer independen, dengan imbalan pembayaran royalti dan kesesuaian pada prosedur operasi standar ( SOP/Standar Operating Procedures).Jika mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007, waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang peseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/ atau jasa yang telah terbukti dan dapat dimanfaatkan dan/ atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

C. Kriteria waralabaMenurut Peraturan Pemerintah Ripublik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007, kriteria sebuah usaha disebut waralaba jika memenuhi kriteria sbb:1. Memiliki ciri khas usaha

Usaha yang diwaralabakan harus memiliki ciri khas (prduk unik, sistem penjualan yg berbeda, pelayanan khusus dll)

2. Terbukti sudah memberikan keuntunganMemberikan kejelasan mengenai keuntungan dibuktikan dengan pembukuan, serta pemilik turut melakukan kegiatan operasinya yang memperlihatkan bahwa usaha sudah lama berjalan dan sudah mapan.

3. Memiliki standar atas pelayanan dan barang/jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis.Pewaralaba memiliki standar secara tertulis (Standard Operating Procedural/SOP) yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan operasionalisasi usaha waralaba dari waktu ke waktu.

4. Mudah diajarkan dan diaplikasikan.Bentuk usaha yang diwaralabakan dapat diajarkan dan diaplikasikan kepada terwaralaba sesuai dengan SOP yang ditetapkan.

5. Adanya dukungan yang berkesinambungan.Pewaralaba harus memberikan dukungan sepenuhnya kepada terwaralaba, mulai dari persiapan, proses, hingga sampai kesuksesan.

6. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang telah terdaftar.HKI seperti merek, hak cipta, paten dan rahasia dagang, telah didaftarkan dan mempunyai sertifikat atau sedang dalam proses pendaftaran di instansi yang berwenang.

D. Jenis waralabaWaralaba makanan dan ritel menjadi pilihan favorit wirausaha Indonesia disamping beberapa jenis lainya.Waralaba terbagi kedalam tiga jenis, yaitu :1. Waralaba nama dagang (tradename franchising)

Jenis waralaba ini memfasilitasi hak kepada terwaralaba untuk menggunakan nama dagang dengan syarat-syarat yang sudah ditetapkan.

2. Waralaba distribusi produk (product distribution franchising)

68

Page 69: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Pewaralaba memberikan izin kepada terwaralaba untuk mendistribusikan produk, tentunya dengan merek dagang yang berbeda.

3. Waralaba murni (pure franchising)Terwaralaba membeli hak untuk menggunakan seluruh elemen operasi bisnis yang terintegrasi.

E. Keunggulan membeli waralabaKelebihan membeli waralaba, yaitu :1. Sistem bisnis

Dengan sistem bisnis yang terbukti, akan memberikan terwaralaba dengan pengalaman minim , tetap bisa langsung menjalankan usahanya.

2. Dukungan dan pelatihan manajemenPewaralaba telah menyediakan program pelatihan manajemen dan konsultasi usaha.

3. Daya tarik merekMelalui sistem waralaba, terwaralaba membeli hak untuk menggunakan merek yang di akui dan yang sudah dikenal public.

4. Standarisasi kualitas barang dan jasaTerwaralaba membeli lisensi untuk menjual produk dan hal tersebut bergantung pada reputasi pewaralaba.

5. Program periklanan nasionalPeriklanan dibiayai berdasarkan kontribusi terwaralaba dari penjualan yang diperoleh.

6. Bantuan financialPewaralaba dapat memberikan bantuan finansial seperti pinjaman yang memungkinkan terwaralaba membayar investasi awal waralaba.

7. Produk dan format bisnis yang sudah terbuktiTerwaralaba membeli pengalaman, keahlian, produk dan dukungan dari pewaralaba.

8. Pemusatan daya beliPewaralaba membeli bahan baku secara tersentralisasi dan jumlah yang besar.

9. Pemilihan tempatTurut menentukan serta ikut berkecimpung dalam menganalisis lokasi usaha.

10. Proteksi wilayahPewaralaba dapat menawarkan proteksi wilayah yang memberikan hak kepada terwaralaba untuk mendistribusikan secara eksklusif nama barang dan jasa.

11. Peluang sukses lebih besarStudi mmenunjukkan bahwa waralaba memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan membangun bisnis dari nol.

F. Kekurangan membeli waralabaKekurangan membeli waralaba, yaitu :1. Iuran waralaba dan royalty terus-menerus.

Pewaralaba menetapkan iuran atau dapat mengenakan royalty sebagai cara pembagian keuntungan berdasarkan presentase dari penjualan kotor.

2. Sepenuhnya mengikuti standar operasi.Terwaralaba tidak memiliki otonomi sepenuhnya, ia harus mengikuti standar operasional yang telah ditentukan.

3. Batasan dalam pembelian.Untuk mempertahankan kualitas, terwaralaba diharuskan membeli produk, peralatan khusus, atau barang-barang lain dari pemasok yang ditunjuk pewaralaba.

4. Lini produk terbatas.

69

Page 70: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Pewaralaba menetapkan bahwa terwaralaba menjual produk yang ditetapkan sesuai perjanjian.

5. Syarat kontrak dan pembaruannya.Kontrak yang ditawarkan pewaralaba selalu bertujuan melindungi pihaknya dan mereka biasanya tidak memberikan kesempatan kepada terwaralaba untuk menegosiasikan.

6. Program pelatihan yang tidak memuaskan. Pewaralaba biasanya menawarkan program pelatihan, tetapi adakalanya program pelatihan yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

7. Kejenuhan pasar.Terwaralaba dapat memperoleh keuntungan dari strategi ekspansi yang agresif dari pewaralaba tetapi ini dapat mengakibatkan kejenuhan pasar.

8. Kurangnya kebebasan.Terwaralaba diharuskan menjual produk yang ditetapkan pewaralaba dengan rumusan yang ditetapkan sebelumnya.

G. Cara tepat membeli waralabaAgar waralaba sukses berwaralaba, terdapat beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan. Langkah-langkah tersebut adalah sbb :1. Mengevaluasi diri sendiri.

Keberhasilan usaha waralaba tidak lepas dari diri sang wirausaha.2. Meneliti pasar

Wirausaha harus meneliti pasar, yang terkait dengan profil pelanggan dan pilihan lokasi.

3. Mempertimbangkan pilihan waralabaWirausaha sebaiknya juga tetap mempertimbangkan berbagai pilihan waralaba dari aneka publikasi seperti majalah yang berkaitan dengan waralaba, pameran waralaba dan web waralaba.

4. Memperoleh salinan dokumen waralaba yang diminati.Karakteristik berikut dapat membuat waralaba hidup dan berkembang, yaitu :a. Konsep atau pendekatan pemasaran yang unik.

Konsep bisnis yang ditawarkan pewaralaba berbeda dibandingkan bisnis yang ditawarkan pesaing sejenis.

b. Profitabilitas.Pewaralaba harus memiliki catatan mengenai profit, demikian juga terwaralaba.

c. Merek dagang yang terdaftar.Nama merek yang tidak lazim tidak akan diakui jika merek dagang tidak terdaftar dan tidak dilindungi.

d. Sistem bisnis yang berjalan.Pewaralaba telah memiliki SOP yang menjadi pedoman dalam menjalankan usaha.

e. Program pelatihan yang mapan.Salah satu kelebihan waralaba adalah adanya pelatihan yang diberikan kepada terwaralaba. Hal ini harus dengan mudah diajarkan.

f. Terjangkau.Dengan investasi yang relatif terjangkau oleh terwaralaba, seharusnya terwaralaba tidak mengambil utang dalam jumlah besar ketika membeli waralaba. Utang yang terlalu besar dapat mematikan usaha sejak awal.

g. Hubungan yang positif dengan terwaralaba.

70

Page 71: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Pewaralaba semestinya memperlakukan terwaralaba sebagai mitra usaha yang sepadan. Perlakuan ini akan menjamin usaha waralaba berjalan lancar dan sukses.

5. Berbicara dengan terwaralaba yang telah sukses.Cara paling efektif untuk mengetahui reputasi sesungguhnya dari pewaralaba adalah berbicara langsung dengan terwaralaba yang telah eksis dan telah berhubungan minimal satu tahun.

6. Bertanya kepada pewaralaba dengan pertanyaan yang kritis.Bertanya kepada pewaralaba dengan pertanyaan kritis, diantaranya menyangkut budaya organisasi, input terwaralaba kedalam sistem, rencana pengembangan dimasa depan, rencana strategis, laba yang diharapkan, dan hal-hal krusial lainya.

7. Membuat pilihan.Serangkaian survei yang telah dilakukan menjadi dasar yang cukup memadai untuk memilih waralaba yang cocok.

BAB XII

71

Page 72: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

KEWIRAUSAHAAN GLOBAL

Tujuan UmumMahasiswa memahami aspek global dalam berwirausaha

Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami Memahami arti global dalam berwirausaha Memahami strategi untuk menjangkau pasar global Memahami tantangan dalam pasar global

A. PendahuluanSalah satu indikator kesuksesanbisnis adalah ketika bisnis tersebut telah dikenal secara luas;tidak hanya di lingkungan lokal saja tetapi juga telah mampu mengembangkan bisnisnya secara internasional . perusahaan –perusahaan ternama kelas dunia seperti coca cola’McDonald,Microsoft’Warner Bros’Procter and Gamble’dan banyak perusahaan lain berhasil meraih kesuksesan di pasar global melalui berbagai upaya strategis serta dalam waktu yang tidak sebentar . Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat dan kian userfrendly ‘membuka peluang bagi para wirausaha masa kini untuk menjadi kan bisnisnya sebagai sebuah bisnis global menyusul kesuksesan perusahaan – perushaan ternama yang lebih dulu masuk dan sukses di pasar global.Karakteristik pasar yang hamper tidak lagi mengenal batasan wilayah geografis dengan adanya internet saat ini ‘bahkan memungkinkan wirausaha-wirausaha kecil untuk memperluas jaringan bisnisnya kepasar global dengan mudah.

B. Pasar global bagi Kesuksesan berbisnis di pasar global dapat membawa sejumlah manfaat berikut ini : Mengimbangi penurunan penjualan dalam pasar domestic. Meningkatkan penjualan dan laba. Memperpanjang daur hidup produk. Mengurangi biaya manufaktur. Menurunkan biaya produk.Sebelum memutuskan untuk memasuki pasar global, wirausaha perlu menanyakan kepada diri sendiri beberapa pertanyaan penting yang menjadi ukuran kesiapan bisnisnya dalam pasar global :1. Apakah tersedia pasar yang menguntungkan dimana perusahaan memiliki potensi

keberhasilan dalam jangka panjang ?2. Apakah kami memiliki dan bersedia untuk mendedikasikan sumber-sumber daya,

waktu, tenaga kerja, dan modal yang memadai untuk kampanye global ?3. Apakah kami mempertimbangkan untuk menjadi sebuah perusahaan global demi

alasan yang tepat ? .Apakah ada tekanan domestic yang mendorong perusahaan mencari peluang global ?

4. Apakah kami memiliki pemahaman yang memadai mengenai perbedaan-perbedaan budaya, sejarah, perekonomian, sistem nilai, peluang dan resiko dalam berbisnis di Negara-negara yang kami pertimbangkan ?

5. Apakah ada strategi keluar yang dapat dilaksanakan jika kondisi berubah atau apabila usaha baru tersebut ternyata tidak berhasil ?

6. Mampukah perusahaan tidak mengglobal ?

72

Page 73: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

C. Strategi menjangkau pasar globalAda sembilan strategi utama yang dipilih wirausaha dalam memutuskan untuk memasuki pasar global, yaitu :1. Membuat situs web

Situs web memberikan akses langsung bagi para calon konsumen di belahan bumi manapun yang terhubung melalui jaringan internet.

2. Bergantung pada perantara perdaganganPerantara perdagangan merupakan agen-agen domestic yang berfungsi sebagai distributor di luar negeri bagi perusahaan domestik dari segala ukuran.Bentuk perantara perdagangan antara lain adalah sbb : Perusahaan perdagangan ekspor Agen ekspor manufaktur Pedagang ekspor Badan pembelian komunitas Distributor asing.

3. Melakukan outsourcing untuk produksiOutsourcing banyak dipraktikkan dengan tujuan untuk memangkas biaya dan untuk tetap dapat bersaing di pasar global.Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat wirausaha ingin melakukan impor dan outsourcing : Pastikan bahwa melakukan impor atau outsourcing adalah hal yang tepat bagi

usaha anda. Tetapkan biaya target untuk produk anda. Lakukan riset sebelum berangkat. Peka terhadap perbedaan-perbedaan cultural Lakukan pekerjaan dasar anda Lindungi hak cipta intelektual perusahaan anda. Pilihlah satu produsen. Berikan contoh asli dari produk yang ingin anda buat. Pelihara hubungan secara konstan dengan produsen dan coba untuk membangun

hubungan jangka panjang.4. Menciptakan usaha patungan

Usaha patungan domestic merupakan bentuk usaha patungan dimana dua atau lebih perusahaan kecil membentuk aliansi yang bertujuan untuk mengekspor barang dan jasa mereka. Sementara usaha patungan asing merupakan sebuah perusahaan kecil domestik yang membentuk aliansi dengan perusahan lain (Negara sasaran)

5. Membentuk perjanjian lisensi asingWirausaha dapat memasuki pasar global dengan cara memberikan lisensi bagi perusahaan di Negara lain untuk menggunakan hak paten, merk dagang, hak cpta, teknologi, proses, atau produk mereka.

6. WaralabaMeskipun semakin banyak waralaba yang tertarik pada pasar global karena telah mengalami kejanuhan bisnis di pasar domestik, perlu di perhatikan pula kompleksitas pengelolaan bisnis yang meningkat karena berbagai hal seperti perbedaan budaya, konfersi biaya, jarak yang luas dll.

7. Menggunakan countertrading dan barter

73

Page 74: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Countertrade adalah sebuah transaksi dimana perusahaan yang menjual barang di luar negeri ketuju untuk mendorong infestasi dan perdagangan di Negara tersebut. Barter adalah pertukaran barang dan jasa dengan barang dan jasa

8. Mengekspor produk jasaEkspor adalah praktek menjual produk dan jasa yang dihasilkan ke pihak lain diluar negeri. Terdapat beberapa langkah penting yang harus diperhatikan oleh wirausaha saat ingin menjual produk atau jasanya dengan cara ekspor:Langkah 1 : Sadari bahwa bahkan perusahaan yang sangat kecil dan sangat

tidak berpengalaman pun memiliki potensi untuk melakukan ekspor

Langkah 2 : Analisis produk atau jasa anda Langkah 3 : Analisis komitmen anda Langkah 4 : Teliti pasar dan pilih target anda Langkah 5 : Mengembangkan sebuah strategi distribusi Langkah 6 : Menemukan pelanggan anda Langkah 7 : Mencari pembiayaan Langkah 8 : Mengirimkan barang – barang anda Langkah 9 : Mengumpulkan uang anda

9. Mendirikan lokasi internasionalKeuntungan yang dapat diperoleh dari mendirikan lokasi internasional adalah biaya produksi, pemasaran, dan distribusi yang lebih rendah, dan juga kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan mendalam mengenai preferensi, selera, dan kebiasaan pelanggan.

D. Tantangan di pasar globalBerbagai tantangan yang ada berpotensi menghambat kesuksesan bisnis yang dijalankan jika tidak dapat ditangani secara bijak. Sejumlah tantangan tersebut al :1. Hambatan domestik

Sering kali hambatan utama yang dihadapi wirausaha saat ingin mengglobal adalah hambatan yang berasal dari dalam negeri (sikap, informasi dan pembiayaan )

2. Hambatan internasional Terdapat sejumlah hambatan internasional yang perlu diatasi oleh wirausaha global : Hambatan bea masuk Hambatan non – bea masuk Kuota Embargo Dumping

3. Hambatan politis Masalah politis merupakan salah satu hambatan yang cukup membingungkan bagi para wirausaha global. Permasalahan hukum dan pemerintahan yang rumit saat berada di Negara asing dapat berdampak pada kegagalan proses bisnis yang di jalankan.

4. Hambatan bisnis Manajemen bisnis yang berbeda di Negara lain, kebiasaan – kebiasaan yang dijalankan di Negara lain, perbedaan biaya tenaga kerja, serta perbedaan kualitas tenaga kerja merupakan salah satu hambatan yang signifikan dalam pengelolaan bisnis secara global.

5. Hambatan kultural

74

Page 75: dosen.stiepena.ac.id · Web viewPermasalahan yang muncul dari perkembangan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kondisi persaingan usaha yang makin ketat dan penuh ketidakpastian

Budaya meliputi keyakinan, nilai, pandangan hidup, dan adat istiadat yang dianut masyarakat suatu Negara. Perbedaan budaya antarnegara dapat menciptakan hambatan dalam praktik bisnis global. Perbedaan bahasa, filosofi bisnis, praktik, dan tradisi mejadikan perdagangan internasional lebih kompleks dibandingkan sekedar menjual langsung ke pelanggan.

75