disnakerwonogiri.id · web viewpermasalahan dari indikator ini adalah pencari kerja yang ingin...
TRANSCRIPT
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada Bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Selanjutnya setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri selaku pengemban amanah masyarakat melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan Renja Tahun 2017 yang telah disesuaikan dengan dokumen Review Renstra Tahun 2016-2021 dan IKU Tahun 2017 yang telah ditetapkan dan di review sesuai sasaran RPJMD Tahun 2016-2021.
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Kepala Daerah. Pengukuran dimaksud itu merupakan suatu hasil pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator sasaran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 9
Penilaian capaian kinerja didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Predikat nilai capaian kinerja sebagai berikut :
No. Persentase Interpretasi1.2.3.4.
n/a< 100%= 100%
> 100%
Tidak ada targetTidak tercapai
TercapaiMelebihi target
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran ditentukan dengan kriteria n/a jika tidak ada target, di bawah 100% diinterpretasikan tidak tercapai, sama dengan 100% interpretasi tercapai, dan di atas 100% interpretasi melebihi target.
Dalam laporan ini, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri dapat memberikan gambaran penilaian dari masing-masing kelompok indikator kinerja outcome, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Review Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021, dan Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri yang telah ditetapkan sesuai sasaran RPJMD 2016-2021 dengan 8 (delapan) indikator kinerja yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Urusan Wajib Tenaga Kerja dan Urusan Pilihan Transmigrasi hasil Review Tahun 2017 yang terdapat dalam Sasaran Strategis Visi dan Misi dokumen RPJMD 2016-2021, yaitu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang didasarkan pada Sasaran : “Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja”. Gambaran indikator kinerja tujuan dan indikator sasaran dalam dokumen Review Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021, sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 10
Tabel 3.1. Indikator Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2016-2021 (Review Renstra Tahun 2017)
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
KONDISI AWAL
RENSTRATARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI
AKHIR RENSTRA2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Meningkatnya
kesempatan kerjaTingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Persen 71,95 % 72,00 % 72,05 % 72,10 % 72,15 % 72,20 % 72,20 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 11
Untuk menunjang realisasi pencapaian target tersebut di atas, Renstra hasil Review yang dituangkan pada Bab 2, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri mempunyai 5 sasaran dan 8 indikator kinerja, Rencana Strategis (RENSTRA) dengan rincian sebagai berikut :
- Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator - Sasaran 2 terdiri dari 3 indikator - Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator - Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator - Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator Sasaran dan indikator kinerja Renstra hasil Review Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Wonogiri sebagaimana di bawah ini :Tabel 3.2. Sasaran dan Indikator Kinerja Renstra Setelah Review Tahun 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
1 2 31. Meningkatnya kompetensi dan
produktivitas tenaga kerja1. Tingkat produktivitas tenaga kerja
2. Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan penciptaan lapangan kerja
2. Persentase pencari kerja yang ditempatkan
3. Persentase calon wirausaha baru yang mandiri dari jumlah data pengangguran
4. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka
3. Meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja
5. Persentase penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial
6. Persentase pekerja/ buruh yang menjadi peserta Jamsostek
4. Meningkatnya penempatan transmigrasi
7. Persentase peningkatan kesejahteraan transmigran
5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik bidang ketenagakerjaan
8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Dalam sasaran dan indikator kinerja dalam Renstra tersebut kemudian menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri.
3.2. Capaian Indikator Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 12
Setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Dalam hal ini Kinerja utama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri terdiri dari indikator tujuan, sasaran strategis dan indikator kinerja utama yang telah disesuaikan dengan dokumen RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah. Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri yang berkaitan dengan urusan wajib tenaga kerja dan urusan pilihan transmigrasi capaiannya sebagaimana tabel 3.2.
A. Capaian Indikator Kinerja Tujuan
Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja Tujuan Renstra Tahun 2017
NO TUJUAN/ SASARAN
INDIKATOR TUJUAN/ SASARAN
SATUANKONDISI
AWAL RENSTRA
TARGET TAHUN 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 81. Meningkatnya
kesempatan kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Persen 71,95 % 72,05 % 71,22% 98,85%
2. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Persen 3,37 2,97 2,38 124,79
Dalam RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 Indikator Sasaran Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Misi Kedua Meningkatkan kualitas manusia Kabupaten Wonogiri, dengan Sasaran : Meningkatnya kesempatan kerja. Capaian kinerja(1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) capaian kinerja sebesar 71,22% target tidak tercapai dari target 72,05% atau pencapaian sebesar 98,85%. Capaian kinerja (2) Tingkat Pengangguran Terbuka capaian kinerja sebesar 2,38% target melebihi dari target 2,97% atau pencapaian sebesar 124,79%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 13
B. Capaian Indikator Kinerja Utama
Tabel 3.4. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJAUTAMA
TARGET (2017)
REALISASI (2017) CAPAIAN
1 2 3 4 5 61. Meningkatnya
kompentensi dan produktivitas tenaga kerja
1. Tingkat produktivitas tenaga kerja
35,05 juta Rp/orang
35,97 juta Rp/ orang
102,62%
2. Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan penciptaan lapangan kerja
2. Persentase pencari kerja yang ditempatkan
45,00% 62,24% 138,31%
3. Persentase calon wirausaha baru yang mandiri dari jumlah data pengangguran
2 persen 3,64 persen 182%
4. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka
2,97% 2,38% 124,79%
3. Meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja
5. Persentase penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial
30% 100% 333,3%
6. Persentase pekerja/ buruh yang menjadi peserta Jamsostek
50% 62,35% 124,7%
4. Meningkatnya penempatan transmigrasi
7. Persentase peningkatan kesejahteraan transmigran
25% 35% 140%
5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik bidang ketenagakerjaan
8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
65 97 149,23%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 14
Dari tabel 3.3. di atas dapat dilihat capaian kinerja Visi, Misi, dan Tujuan adalah Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja dengan indikator tujuan (1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercapai 71,22% kurang dari yang ditargetkan 72,05%; dan indikator sasaran yakni Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercapai sebesar 2,38% melebihi target dari target 2,97%. (TPAK) akan terjadi kenaikan apabila terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja yang lebih besar dibandingkan peningkatan jumlah penduduk usia kerja. Dalam hal ini kewenangan pertumbuhan angkatan kerja tidak dapat hanya dibebankan kepada Dinas Tenaga Kerja saja tetapi terkait dengan peran instansi sektoral dan stakeholder.
Semua unsur dan potensi diberdayakan dalam membangun kepekaan dan kepedulian aparatur daerah dan masyarakat untuk mengatasi masalah pengangguran. Penyusunan kebijakan dan strategi program kegiatan harus terarah. Salah satu tolak ukur keberhasilan kebijakan nasional dan regional adalah mampu meningkatkan perluasan kesempatan kerja dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran.
Pengangguran terutama di Pulau Jawa dapat sedikit teratasi melalui upaya mendorong minat masyarakat untuk bertransmgirasi dengan penyuluhan dan pemberian stimulan bagi yang siap diberangkatkan dengan motivasi dan penyampaian informasi positif. Masih luasnya lahan di luar Pulau Jawa lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan. Baik peluang berwirausaha maupun pekerjaan di perusahaan lebih terbuka lebar. Tetapi hal ini tidak dibarengi dengan jumlah kuota penempatan transmigrasi yang terbatas dari Pusat. Secara animo masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi di Kabupaten Wonogiri masih relatif tinggi.
Dari tabel 3.4, Dinas Tenaga Kerja untuk menunjang realisasi pencapaian target tujuan dan sasaran, dalam Review Renstra SKPD yang yang telah diselaraskan dengan RPJMD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 15
mempunyai 5 sasaran dan 8 indikator kinerja, dengan rincian sebagai berikut : - Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator, Sasaran 2 terdiri dari 3 indikator, Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator, Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator dan Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator sebagaimana terdapat dalam tabel 3.4. Kedelapan indikator kinerja menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU).
Indikator Kinerja Utama Hasil Review Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri sudah mengacu pada Dokumen RPJMD Tahun 2016-2021 Kabupaten Wonogiri, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi menjadi perhatian dalam penyusunan target kinerja.
IKU adalah target utama yang merupakan indikator kelompok program Urusan Pemerintahan yaitu indikator inti atau core bussinesnya tugas pokok dan fungsi pemerintah di bidang Ketenagakerjaan dan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja tentang Penetapan IKU Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021. Realisasi pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagaimana di bawah ini :
A. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
Pengangguran terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Oleh karena itu yang paling pokok adalah perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan adanya pertumbuhan ekonomi akan memberikan peluang kesempatan kerja baru atau dengan kata lain memberikan kesempatan industri untuk meningkatkan output, peningkatan output tentunya akan meningkatkan penggunaan faktor produksi. Dan Tenaga Kerja adalah salah satu faktor produksi, peningkatan kebutuhan faktor produksi tenaga kerja berdampak pada berkurangnya jumlah pengangguran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 16
1. Indikator Kinerja Tingkat Produktivitas Tenaga KerjaIndikator Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja adalah
cerminan kinerja Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Bidang Penempatan Tenaga Kerja, rumusan yang terkandung dalam target tersebut adalah Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dibagi Jumlah Kesempatan Kerja (Penduduk Yang Bekerja) dan selanjutnya dilihat pencapaiannya dalam tiap tahunnya (Data Nilai PDRB ADHK dan jumlah penduduk yang bekerja bersumber dari Sakernas BPS).
Rumusan ini didapat dari pengertian Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja adalah kemampuan/hasil barang dan jasa yang diproduksi setiap individu yang bekerja yang dihitung per tahun dalam setiap juta rupiah.
Tabel 3.5. Analisis Capaian Kinerja Utama 1 Tahun 2017
Tingkat capaian kinerja pada tabel 3.5. sebesar 102,6% atau realisasi melebihi target yang ditetapkan. Capaian indikator ini melebihi target merupakan data real capaian pada tahun 2017; target ini selain untuk mengukur seberapa besar tenaga kerja dalam memproduksi barang dan jasa setiap tahunnya juga mengukur kualitas tenaga kerja secara makro se Kabupaten Wonogiri dalam menunjang pertumbuhan ekonomi.
Pada tahun 2017 Disnaker Kabupaten Wonogiri telah mengadakan sosialisasi Gerakan Produktivitas Tenaga Kerja dengan volume sebesar 200 tenaga kejra untuk mendukung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 17
Indikator KinerjaExisting
2016Tahun 2017 Persentase
Capaian Kinerja
Target Akhir
Renstra (2021)Target Realisasi
1. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
34,61 Juta Rp/Orang
35,06 Juta Rp/Orang
35,97 Juta Rp / Orang
102,6% 40,37 Juta Rp/Orang
peningkatan produktivitas tenaga kerja baik sektor formal maupun informal.
Upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja agar adalah : 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Lembaga Pelatihan Kerja secara khusus merevitalisasi BLK melalui fasilitasi Tempat Uji Kompetensi (TUK); 2) Mendorong majunya pendidikan formal, karena merupakan salah satu persyaratan untuk bekerja dalam suatu perusahaan, serta melalui pendidikan non formal, berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu lapangan pekerjaan; 3) Meningkatkan kegiatan pelatihan kerja khususnya yang berbasis kompetensi bagi pengangguran. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Relevansinya adalah kenyataan sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu; dan 4) Meningkatkan volume gerakan produktivitas tenaga kerja dan bekerjasama dengan stakeholder dalam upaya mengukur produktivitas di tiap perusahaan-perusahaan formal.
B. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan penciptaan lapangan kerja
2. Indikator Kinerja Persentase pencari kerja yang
ditempatkanSelanjutnya indikator kedua adalah persentase pencari
kerja yang ditempatkan. Pada dasarnya untuk mengatasi pengangguran, perlu
adanya pemberian informasi yang cepat. Salah satu penyebab munculnya masalah pengangguran karena pencari kerja tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 18
dimiliki. Berkat kinerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja yang didukung para Pejabat fungsional Pengantar Kerja, target kinerja terlampaui. Proses Penyediaan Informasi Lowongan Pekerjaan yang dilakukan adalah melalui Job Fair/Pameran Kerja yang dilaksanakan 1 kali Pameran/Bursa Kerja, Mini Job Fair tiap minggu pertama di arena Car Free Day Wonogiri dan juga melalui Bursa Kerja On-line (BKOL). Melalui BKOL memberi kemudahan kepada Pengusaha melakukan entry secara on-line lowongan yang tersedia di perusahaan dan dapat mempertemukan dengan calon tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Tabel 3.6. Analisis Capaian Kinerja Utama 2 Tahun 2017
Pelayanan yang menjadi lingkup kerja Disnaker adalah Pelayanan AK1 (Kartu Kuning) dan informasi pasar kerja (IPK) dan pelatihan di BLK. Pada tahun 2017 Pelayanan Pembuatan Kartu Ak/I telah melaksanakan surveilance untuk mempertahankan standar pelayanan taraf Nasional dan Internasional yaitu standar Mutu Pelayan ISO 9001-2015. Dan pada Tahun 2017 dengan upaya Tim revitalisasi pelayanan AK1 dan IPK telah berhasil mempertahankan dan meningkatkan Standar Mutu Pelayanan. Dan atas kerja keras Tim maka Sertifikat Surveillance dapat diraih.
Target ketiga rasio pencari kerja terdaftar yang ditempatkan akhir Tahun 2021 ditentukan target sebesar 65 persen, Tahun 2017 telah ditetapkan target sebesar 45% dan direalisasikan sebesar 62,24 persen kategori melebihi target yang telah ditetapkan. Perkembangan pencari kerja, lowongan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 19
Indikator KinerjaExisting
2016Tahun 2017 Persentase
Capaian Kinerja
Target Akhir
Renstra (2021)Target Realisasi
2. Persentase Pencari Kerja yang ditempatkan
62% 45% 62,24% 138,31% 65%
kerja dan penempatan tenaga kerja dari tahun 2015 – 2017 mengalami kenaikan. Jumlah pencari kerja relatif stabil pada angka 10.984 orang.
Permasalahan dari indikator ini adalah Pencari Kerja yang ingin memperoleh pekerjaan dari pemberi kerja untuk pengisian lowongan kerja yang tersedia tidak sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, serta tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang tersedia atau dalam istilah ketenagakerjaan disebut antara Lowongan Kerja Tersedia dengan Pencari Kerja tidak Link and Match.
Penyelesaian masalah di atas adalah dengan pelatihan kerja untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan, kemudian dilakukan uji kompetensi kerja adalah pengukuran kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan.
Upaya yang lainnya adalah penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja/Lowongan kerja melalui Job Fair/Pameran Kerja dan Bursa Kerja On-line. Upaya yang lain adalah dengan menjalankan bisnis online dengan serius, sebenarnya cara ini cukup berhasil dalam mengurangi pengangguran bahkan mengatasi kemiskinan di suatu negara. Dalam menjalankan bisnis online sangatlah mudah dapat dijalankan semua orang, karena tidak diperlukan modal yang besar.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 20
3. Persentase calon wirausaha baru yang mandiri dari jumlah data pengangguranRumusan ini didapat dari pengertian jumlah pencari kerja
yang mendapatkan pelatihan baik itu berbasis masyarakat dan juga pelatihan wirausaha. Jumlah database peserta pelatihan dibandingkan dengan jumlah pencari kerja yang membuat kartu AK1 sebagai bukti pencari kerja. Untuk mencapai target tersebut dilakukan oleh Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja dan UPT BLK Wonogiri.
Tabel 3.7. Analisis Capaian Kinerja Utama 3 Tahun 2017
Dalam upaya meningkatkan perluasan kesempatan kerja maka Disnaker juga memberikan pelatihan yang tujuannya adalah menciptakan wirausaha. Tenaga kerja hasil pelatihan yang sudah mengikuti pelatihan diarahkan untuk menjadi Calon Wira Usaha Baru sebagai pilar ekonomi dalam menumbuhkan entrepreneur di tingkat Kabupaten Wonogiri.
Tahun Anggaran 2017, Disnaker telah melaksanakan 15 paket pelatihan wirausaha dari dana APBD, APBD DBHCHT dan APBN dengan pelatihan/instruktur diambil dari pelaku usaha di bidang yang dilatihkan tersebut dengan harapan akan banyak
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 21
Indikator KinerjaExisting
2016Tahun 2017 Persentase
Capaian Kinerja
Target Akhir
Renstra (2021)Target Realisasi
3. Rasio Persentase calon wirausaha baru yang mandiri dari jumlah data pengangguran
- 2 persen 3,64 persen 182% 5%
diajarkan trik-trik riil dan bagamana menghadapi tantangan-tantangan di dunia usaha dari pelaku usahanya secara langsung (terjadi transformasi ilmu enterpreneurnya) serta pasca pelatihan masih terjalin komunikasi dan pola kerja sama serta tersambungkan jaringan pemasarannya.
Dengan pola kegiatan Usaha Produktif Mandiri diharapkan menyerap 360 orang untuk menjadi Kader pembentukan kelompok usaha produktif/mandiri (UPM) di wilayah Desa/Kelurahan sesuai dengan potensi daerah dan harapan masyarakat untuk mengatasi pengangguran, setengah penganggur dan untuk memperbaiki ekonomi kerakyatan.
Permasalahan, jika Calon WUB hanya diberikan pelatihan kewirausahaan, pemagangan serta fasilitasi akses permodalan melalui intermediasi, dikhawatirkan akan mengakibatkan kurang berhasilnya dalam menciptakan WUB, karena untuk menciptakan satu orang Wira Usaha Baru dari 10 orang yang dilatih hasil seleksi rekruitmen Calon WUB paling yang berhasil menjadi WUB sukses hanya 50 persen saja. Sudah tentu untuk penciptaan WUB perlu penanganan yang sinergi antara para pihak.
Penyelesaian permasalahan Penciptaan Wirausaha Baru pelaksanaannya harus terkoordinasikan dengan baik antar SKPD dan Instansi serta Lembaga terkait lain sesuai tupoksinya, seperti Perguruan Tinggi, Perbankan, KADIN, dan instansi/lembaga yang berkaitan dengan pengembangan kewirausahaan, dengan harapan terjadi multiplayer effect satu orang wira usaha baru berhasil akan mampu menciptakan lapangan kerja yang baru.
4. Persentase Tingkat Pengangguran TerbukaSebagaimana Tabel 3.8. pada Tahun 2017 capaian kinerja
Tingkat Pengangguran Terbuka adalah sebesar 124,79% atau kategori melebihi target karena dari target sebesar 2,97% terealisasi sebesar 2,38%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 22
Tabel 3.8. Analisis Capaian Kinerja Utama 4 Tahun 2017
Menyimak perkembangan target dan realisasi sebagaimana diuraikan di atas maka pengukuran kinerja Pemerintah Daerah perlu dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun-tahun sebelumnya sebagai progress report kinerja Pemerintah Daerah.
Tabel 3.9. Data Ketenagakerjaan Tahun 2012 - 2017Jenis Data/Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Penduduk Usia Kerja
722.574 715.996 737.395 733.488 743.279 749.188
Angkatan Kerja 527.770 515.051 527.385 527.745 529.512 533.571
Setengah Penganggur
223.833 215.534 146.852 56.457 38.665 20.210
Penganggur Terbuka
18.980 18.819 18.195 17.785 15.841 12.699
TPAK 73,04 71,93 71,52 71,95 71,24 71,22
TPT 3,60 3,65 3,45 3,37 3,01 2,38
Sumber : Disnaker, 2017Sebagaimana pada tabel tersebut tingkat pengangguran
terbuka di Kabupaten Wonogiri mengalami penurunan yang cukup signifikan, banyak faktor yang menyebabkan jumlah pengangguran tahun 2017 menjadi berkurang dibandingkan tahun 2016. Salah satu faktor turunnya angka pengangguran disebabkan tingkat kesempatan kerja di Kabupaten Wonogiri juga mengalami kenaikan pada tahun 2017. Adanya andil dari kerjasama lintas sektoral antara Disnaker dengan Bursa Kerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 23
Indikator KinerjaExisting
2016Tahun 2017 Persentase
Capaian Kinerja
Target Akhir
Renstra (2021)Target Realisasi
4. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka
3,01% 2,97% 2,38% 124,79% 2,00%
Khusus yang berusaha menjembatani informasi pekerjaan dengan pencari kerja dari lulusan SMK. Faktor keberhasilan dari penyelenggaraan Job Fair oleh Disnaker kerjasama dengan perusahaan-perusahaan formal juga menjadi penentu keberhasilan pengurangan pengangguran di Kabupaten Wonogiri. Meningkatnya jumlah investasi khususnya pabrik garmen dan industri pengolahan lainnya di Kabupaten Wonogiri juga mengurangi secara signifikan jumlah pengangguran.
C. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja5. Persentase kasus perselisihan yang diselesaikan dengan
perjanjian bersamaIndikator selanjutnya didasarkan pada indikator kinerja
SPM Permenakertrans Nomor 2 Tahun 2014, adalah tindak lanjut penanganan target pertama yaitu 30% kasus yang masuk, realisasi 0 (nol) persen yang artinya tidak ada kasus yang terjadi pada kurun tahun 2017. Target ini tercapai melebihi target sebesar 333,3%.
Tabel 3.10. Analisis Capaian Kinerja Utama 5 Tahun 2017
Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 24
Indikator KinerjaExisting
2016Tahun 2017 Persentase
Capaian Kinerja
Target Akhir
Renstra (2021)Target Realisasi
5. Persentase kasus perselisihan yang diselesaikan dengan perjanjian bersama
0% 30% 100% 333,3% 90%
didasarkan pada nilainilai Pancasila dan UUD 1945. Perselisihan Hubungan Industrial merupakan perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, kepentingan, PHK atau perselisihan antar serikat pekerja/buruh dalam satu perusahaan.
Di Kabupaten Wonogiri ada 850 Badan Usaha yang terdata pada wajib lapor di Disnaker Kab Wonogiri. Dari angka 850 tersebut ada 27 badan usaha dengan karyawan di atas 100 orang. Dengan mulai tumbuh kembangnya investasi di Kabupaten Wonogiri dimungkinkan akan bertumbuh pula badan usaha skala besar yang konsekuensi logisnya akan berbanding lurus dengan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan hubungan ketenagakerjaan, sehingga tugas mengawal terkait hubungan ketenagakerjaan akan semakin tinggi.
Adapun yang menjadi kelola dalam lingkup Hubungan Ketenagakerjaan adalah : Penerbitan Peraturan Perusahaan, Pembentukan Bipartit, Pembentukan SP, Pembentukan Tim K3 (Kesehatandan Keselamatan Kerja), Penerbitan Perjanjian Kerja Bersama dan Fasilitasi Lembaga Tripartit (Pemerintah-Perusahaan-Pekerja).
6. Persentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program JamsostekIndikator kinerja selanjutnya adalah Prosentase
pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan), sama seperti indikator kedua dalam target kinerja SPM urusan ketenagakerjaan. Tahun 2017 realisasi prosentase 62,35 persen, dari 13.762 pekerja/buruh yang masuk program Jamsostek, dari 18.127 orang tenaga kerja berdasarkan wajib lapor ketenagakerjaan.
Tabel 3.11. Analisis Capaian Kinerja Utama 6 Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 25
Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang selanjutnya disingkat JAMSOSTEK adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santuan berupa uang penggganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia. Penjaminan ini sangat penting bagi para pekerja/buruh sebagai upaya preventif bagi perlindungan diri sendiri maupun keluarganya. Dari data di atas, Kabupaten Wonogiri tingkat kesadaran perusahaan dan pekerjanya masih perlu dorongan dalam hal keikutsertaan dalam penjaminan sosial ketenagakerjaan, realisasi kepesertaan dari data pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan pada tahun 2017.
D. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Penempatan Transmigrasi
1. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Persentase Peningkatan Kesejahteraan Transmigrasi
Target Tahun 2017 sebanyak 4 KK Jumlah Calon Transmigran Terseleksi dan berhasil melebihi target dengan jumlah animo masyarakat mencapai 52 KK. Dengan penempatan pada tahun 2017 sebanyak 4 KK dengan tujuan Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 26
Indikator KinerjaExisting
2016Tahun 2017 Persentase
Capaian Kinerja
Target Akhir
Renstra (20121)Target Realisasi
6. Persentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
62% 50% 62,35% 124,7% 65%
Tabel 3.12. Analisis Capaian Kinerja Utama 7 Tahun 2017
Penanganan eksodan korban kerusuhan di Propinsi Aceh Tahun 2002 yang dimukimkan sementara di 3 lokasi yaitu Desa Watu Agung Kec. Baturetno, Desa Selomarto dan Desa Sirnoboyo Kec. Giriwoyo sejumlah 110 KK yang saat ini tinggal 44 KK dengan hidup dibawah garis kemiskinan, maka pada Tahun 2015 - 2016 dapat ditangani secara lintas stakeholder dengan pola infaq sodaqoh dan CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Wonogiri (Tidak dapat dibiayai dengan APBD dikarenakan terbentur Permendagri hibah bansos).
E. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik bidang ketenagakerjaan
2. Analisis capaian kinerja berdasarkan dengan Indek Kepuasan Masyarakat pada Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri.
Pada tahun 2017 target pelayanan 65% dan pada Dinas Tenaga Kerja meningkat dengan realisasi Indeks Kepuasan Masayarakat meningkat di angka 97% dengan target pelayanan 95 pada tahun 2021.
Tabel 3.13. Analisis Capaian Kinerja Utama 7 Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 27
Indikator KinerjaExisting
2016Tahun 2017 Persentase
Capaian Kinerja
Target Akhir
Renstra (2021)Target Realisasi
7. Persentase peningkatan kesejahteraan transmigran
- 25% 35% 140% 50 persen
Pengukuran Kinerja 5 (lima) Sasaran RENSTRA dengan 8 (delapan) indikator kinerja dikelompokkan berdasarkan kategori dengan interpretasi, sebagai berikut :
Tabel 3.14. Pencapaian Indikator Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2017No. Indikator Kinerja Capaian
1.2.3.4.
Tidak ada targetTidak tercapaiTercapai sesuai targetMelebihi targetJumlah
00088
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci sesuai sasaran dan rata-rata capaian dari pengukuran kinerja dapat dilihat dalam tabel, sebagai berikut :
Tabel 3.15. Capaian Sasaran dan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJAUTAMA
RATA-RATA
CAPAIANn/a <100% =100% >100%
1. Meningkatnya kompentensi dan produktivitas tenaga kerja
1. Tingkat produktivitas tenaga kerja
102,62% (tercapai melebihi target)
- - - 102,62%
2. Meningkatnya penempatan
2. Persentase pencari kerja yang
138,31% (tercapai
- - - 138,31%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 28
Indikator KinerjaExisting
2016Tahun 2017 Persentase
Capaian Kinerja
Target Akhir
Renstra (2021)Target Realisasi
8. Meningkatnya kualitas pelayanan publik bidang ketenagakerjaan
65 65 97 149,23% 95
tenaga kerja dan perluasan penciptaan lapangan kerja
ditempatkan melebihi target)
3. Persentase calon wirausaha baru yang mandiri dari jumlah data pengangguran
182% (tercapai melebihi target)
- - - 182%
4. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka
124,79% (tercapai melebihi target)
- - - 124,79%
3. Meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja
5. Persentase kasus perselisihan yang diselesaikan dengan perjanjian bersama
333,3% (tercapai melebihi target)
- - - 333,3%
6. Persentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
124,7% (tercapai melebihi target)
- - - 124,7%
4. Meningkatnya penempatan transmigrasi
7. Persentase peningkatan kesejahteraan transmigran
140% (tercapai melebihi target)
- - - 140%
5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik bidang ketenagakerjaan
8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
149,23%(tercapai melebihi target)
- - - 149,23%
3.3 Rencana Aksi Atas Perjanjian Kinerja Tahun 2017Dalam mencapai target kinerja pada Tahun 2017, Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Wonogiri sudah menyusun Rencana Aksi atas Perjanjian Kinerja Tahun 2017 yang dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 29
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA URUSAN, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN
OUTPUTINDIKATOR TARGET REALISASI
1 2 3 4 6 7 8
1. Meningkatnya Kesempatan Kerja URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (1.14.01. )Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
010.1. Persentase tenaga kerja
yang mendapatkan pelatihan berbasis kompentensi
Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi bagi tenaga kerja (institusional dan non institusional)
Tersedianya tenaga kerja terlatih berbasis kompetensi
6 paket (120 orang)
6 paket (120 orang)
016.2. Cakupan pencari kerja yang
mendapatkan pelatihan Sosialisasi Produktivitas Tenaga KerjaJumlah tenaga kerja yang mengikuti sosialisasi produktivitas
60 orang 60 orang
019. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Ketrampilan Tenaga Kerja di LPKS dan LPKP
Jumlah LPKS dan LPKP yang dimonitor
25 LPKS dan LPKP
28 LPKS dan LPKP
021.
Pembinaan Lingkungan Sosial Melalui Pelatihan Kerja Berbasis Masyarakat (MTU/Non Institusional) Bagi Penganggur di Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau (IHT)-(DBHCHT)
Tersedianya tenaga kerja terlatih berbasis masyarakat
1 paket (340 orang)
1 paket (340 orang)
023. Pengembangan Kios 3 in 1 BLK Wonogiri di Kabupaten Wonogiri
Jumlah peserta pelatihan yang mendapatkan pelayanan Kios 3 in 1
1060 orang 1060 orang
025. Penyusunan Buku Profil Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Jumlah lokasi pemetaan data penganggur
25 kecamatan 25 kecamatan
027. Verifikasi TUK (Tempat Uji Kompetensi)
Tersedianya dokumen teknis dan manajemen bahan Verifikasi TUK
2 (dua) paket TUK Kej. Teknik
Informatika Komputer dan Kej. Sepeda
Motor
2 (dua) paket TUK Kej. Teknik Informatika
Komputer dan Kej. Sepeda Motor
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 30
Tabel 3.16. Rencana Aksi Atas Perjanjian Kinerja Tahun 2017
031. Training Centre Bagi Tenaga Pelatih/Instruktur
Tersedianya tenaga pelatih/ instruktur yang mengikuti TC
5 (lima) orang 2 (dua) orang
032. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelatihan
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelatihan
1 (satu) paket meja kursi untuk
ruang pembelajaran (20 buah) dan
Pendingin Ruangan (satu
unit AC)
1 (satu) paket meja kursi untuk ruang pembelajaran (20
buah) dan Pendingin Ruangan
(satu unit AC)
033. Revitalisasi Peralatan Pelatihan di UPT BLK Wonogiri
Tersedianya peralatan kejuruan otomotif, tekmek, dan las untuk revitalisasi sarana pelatihan
1 (satu) paket peralatan kej.
Otomotif dan 10 meja kerja besi (kej. Tekmek, otomotif dan
las)
1 (satu) paket peralatan kej.
Otomotif dan 10 meja kerja besi (kej.
Tekmek, otomotif dan las)
037. Fasilitasi Uji Kompetensi Tenaga Kerja
Tersedianya tenaga kerja berkompeten yang mengikuti uji kompetensi
40 orang 40 orang
038. Pengembangan Workshop Kejuruan Balai Latihan Kerja (BLK)
Tersedianya workshop kejuruan BLK yang berkualitas
1 (satu) kejuruan
1 (satu) kejuruan
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
010.3. Rasio pencari kerja yang
ditempatkanPenempatan tenaga Kerja melalui Pembentukan Kelompok Usaha Produktif/ Mandiri
Jumlah pembentukan kelompok usaha produktif/mandiri
20 kelompok 20 kelompok
011. Sosialisasi/ Penyuluhan Untuk Penempatan Tenaga Kerja (CTKI)
Jumlah lokasi sosialisasi CTKI
5 BKK, 7 Kec. dan 1 lokasi di
Kabupaten
5 BKK, 7 Kec. dan 1 lokasi di Kabupaten
012. Bimbingan Ketrampilan Teknis Kader TPK/TTG
Jumlah kader TPK/TTG baru
50 orang 50 orang
014. Pendataan, Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Pasar Kerja (IPK)
Jumlah Informasi pasar kerja yang terdistribusikan
10.000 lowongan kerja
formal
14.546 lowongan kerja formal
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 31
016. Monitoring Bursa Kerja Khusus (BKK) dan Lembaga Penempatan Swasta (LPS)
Jumlah BKK dan LPS yang termonitor
28 BKK dan 2 LPS
28 BKK dan 2 LPS
019.
Pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja berbasis potensi daerah bagi masyarakat di daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau (DBHCHT)
Tersedianya tenaga kerja terlatih berbasis potensi daerah
15 paket (300 orang)
15 paket (300 orang)
020. Padat KaryaJumlah lokasi padat karya yang dibuatkan gambar teknis dan RAB
78 lokasi 78 lokasi
021. Monitoring Penempatan Tenaga KerjaJumlah perusahaan yang termonitor penempatan
- -
022. Job Fair Dalam Rangka Penempatan Tenaga Kerja
Jumlah Informasi pasar kerja yang terdistribusikan
5.000 lowongan kerja formal
10.150 lowongan kerja formal
023. Bintek Peningkatan Petugas Bursa Kerja (BKK)
Jumlah peserta Bintek BKK 30 orang 30 orang
024. Revitalisasi Pelayanan Pencari Kerja (AK1)Jumlah pencari kerja yang dapat dilayani pelayanan AK1 online
4.000 orang 4.901 orang
025. Fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Jumlah pencari kerja yang dapat dilayani penempatan
3.000 orang 3.074 orang
026. Fasilitasi Koordinasi Tim Penanganan Pengangguran Kabupaten Wonogiri
Jumlah fasilitasi koordinasi tim penanganan pengangguran
3 kegiatan 3 kegiatan
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
010.
4. Persentase kasus perselisihan yang diselesaikan dengan perjanjian bersama
Pemberdayaan Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) -
- -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 32
011.5. Persentase pekerja/buruh
yang menjadi peserta program Jamsostek
Pengembangan Kebebasan Berserikat di Perusahaan
Jumlah peserta sosialisasi kebebasan berserikat
50 orang 50 orang
013.6. Persentase UMK yang
memenuhi KHL Aktualisasi Data KetenagakerjaanTersedianya data ketenagakerjaan di perusahaan
25 kecamatan 25 kecamatan
018. Pemeriksaan dan Pengawasan Program Jamsostek
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan Jamsostek
100 perusahaan 100 perusahaan
023. Identifikasi dan Penanganan Pekerja AnakJumlah lokasi yang dilakukan pendataan pekerja anak
25 kecamatan 25 kecamatan
026. Pemeriksaan Ketenagakerjaan di perusahaan-perusahaan
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan ketenagakerjaan
100 perusahaan 100 perusahaan
027. Pelatihan Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Perusahaan
Jumlah peserta pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran
60 orang 60 orang
028. Bimtek Tatacara Pembentukan dan Pemberdayaan LKS Bipartit
Jumlah peserta bimtek dan LKS Bipartit
50 orang/ 5 perusahaan
50 orang/ 5 perusahaan
030. Pengujian Sarana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) -
- -
031. Sosialisasi Jaminan Sosial bagi PekerjaJumlah peserta sosialisasi Jamsos bagi pekerja
50 orang 50 orang
033. Pemberdayaan LKS TripartitJumlah persidangan LKS Tripartit
6 kali persidangan
6 kali persidangan
034. Pembinaan dan Pemberdayaan Koperasi Karyawan
Jumlah peserta pembinaan koperasi karyawan
50 orang 50 orang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 33
036. Monitoring Kerawanan PerusahaanJumlah perusahaan yang di monitoring kerawanannya
177 perusahaan 177 perusahaan
037.Pembinaan Tatacara Penyelesaian Perselisian Hubungan Industrial/Pemutusan Hubungan Kerja (PHI/PHK)
Jumlah perusahaan yang dibuna tata cara PHI/PHK
10 perusahaan 10 perusahaan
038. Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) -
- -
039. Pemantauan UMK dan Sosialisasi UMKJumlah lokasi pemantauan UMK dan peserta sosialisasi UMK
100 perusahaan dan 180 orang
100 perusahaan dan 180 orang
040. Sosialisasi Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
Jumlah peserta sosialisasi 30 orang 30 orang
041. Pengujian Sarana Keselamatan KerjaJumlah perusahaan yang di uji sarana K3
30 perusahaan 30 perusahaan
042. Pembudayaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan
Jumlah peserta pembudayaan K3
200 orang 200 orang
043. Sosialisasi Penanggulangan Trafficking Terhadap Nakerwan
Jumlah peserta sosialisasi 200 orang 200 orang
044. Sosialisasi SMK3 PerusahaanJumlah peserta sosialisasi SMK3
150 orang 150 orang
045. Intensifikasi Pembinaan K3Jumlah perusahaan peserta intensifikasi K3
50 perusahaan 50 perusahaan
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan wilayah
7. Animo Masyarakat unuk ikut transmigrasi Program Transmigrasi Regional
Penyuluhan calon transmigrasi regional Jumlah volume penyuluhan calon transmigrasi
20 lokasi (desa/kel) 20 lokasi (desa/kel)
Pelatihan transmigrasi regional Tersedianya tenaga kerja calon transmigrasi yang siap ditempatkan di lokasi
10 KK 10 KK
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 34
transmigrasi
Penanganan dan Pemberangkatan Transmigrasi Umum
Jumlah transmigran yang difasilitasi dalam penanganan dan pemberangkatan Transmigrasi
10 KK 10 KK
Penanganan Eks Transmigrasi (Eksodan) di Kabupaten Wonogiri
Tersedianya eks transmigran (eksodan) yang diberdayakan
42 KK 42 KK
Identifikasi Calon Lokasi Penempatan Transmigrasi Umum
Jumlah calon lokasi yang diidentifikasi untuk kerjasama penempatan Transmigrasi
2 lokasi (100%) 2 lokasi (100%)
Monitoring dan Evaluasi Transmigrasi Melalui Pemberdayaan Masyarakat Transmigran
Jumlah lokasi transmigrasi yang dimonitor 2 lokasi 2 lokasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 35
3.4 Akuntabilitas Keuangan Selama Tahun 2017 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka
menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan pencapaian target kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Wonogiri DPA Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri total nilai sebesar Rp. 2.943.030.000,- realisasi anggaran mencapai Rp. 2.844.033.854,- mencapai 96,63 %. Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran, karena ada beberapa kegiatan penunjang yang tidak dilaksanakan, tetapi realisasi capaian fisik tetap tercapai.
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.17.Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Wonogiri Tahun 2017
No Program Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp.)
Realisasi Anggaran
(Rp.)Persen
1. Program peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
820.200.000 791.490.000 96,49 %
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 707.000.000 698.028.348 98,73 %
3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
192.800.000 175.695.000 91,12 %
4. Program Transmigrasi Regional 275.000.000 270.268.000 98,27 %
5. Program Penunjang SKPD 948.030.000 908.552.506 95,84%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 36
Selanjutnya untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian sasaran Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri, dilihat dari capaian kinerja sasaran Renstra dan anggaran yang digunakan sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 3.18.Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJAUTAMA
Capaian Kinerja (2017)
Penyerapan Anggaran
(2017)
Tingkat Efisiensi
(%)
1. Meningkatnya kompentensi dan produktivitas tenaga kerja
1. Tingkat produktivitas tenaga kerja
102,62% (tercapai melebihi target)
96,49 % 6,13%
2. Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan penciptaan lapangan kerja
2. Persentase pencari kerja yang ditempatkan
138,31% (tercapai melebihi target)
98,73 % 39,58%
3. Persentase calon wirausaha baru yang mandiri dari jumlah data pengangguran
182% (tercapai melebihi target)
83,27%
4. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka
124,79% (tercapai melebihi target)
26,06%
3. Meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja
5. Persentase kasus perselisihan yang diselesaikan dengan perjanjian bersama
333,3% (tercapai melebihi target)
91,12 % 242,18%
6. Persentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
124,7% (tercapai melebihi target)
33,58%
4. Meningkatnya penempatan transmigrasi
7. Persentase peningkatan kesejahteraan transmigran
140% (tercapai melebihi target)
98,27 % 41,73%
5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik bidang ketenagakerjaan
8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
149,23%(tercapai melebihi target)
95,84% 53,39%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 37
Dari tabel di atas dapat dijelaskan tingkat efisiensi dan efektifitas kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2017 sebagai berikut :
Sasaran 1 tingkat efisiensi sebesar 6,13% dan dan tingkat efektifitas kinerja sebesar 102,62%;
Sasaran 2 tingkat efisiensi sebesar 39,58% dan dan tingkat efektifitas kinerja sebesar 138,31% ;
Sasaran 3 tingkat efisiensi sebesar 83,27% dan dan tingkat efektifitas kinerja sebesar 182%;
Sasaran 4 tingkat efisiensi sebesar 26,06% dan dan tingkat efektifitas kinerja sebesar 124,79%;
Sasaran 5 tingkat efisiensi sebesar 242,18% dan dan tingkat efektifitas kinerja sebesar 333,3%;
Sasaran 6 tingkat efisiensi sebesar 33,58% dan dan tingkat efektifitas kinerja sebesar 124,7%;
Sasaran 7 tingkat efisiensi sebesar 41,73% dan dan tingkat efektifitas kinerja sebesar 140%;
Sasaran 8 tingkat efisiensi sebesar 41,73% dan dan tingkat efektifitas kinerja sebesar 149,23%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disnaker Tahun 2017 38