cucuzakariyya.files.wordpress.com file · web viewpermasalahan yang sering dihadapi pendidikan...

36
REPNI SURYANA NO : 37 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD IQRA’ Muara bulian, dengan jumlah siswa keseluruhan 28 orang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Rata-rata siswa berumur 8-10 tahun. Siswa-siswa kelas IV SD IQRA’ Muara bulian berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Dalam pengajaran matematika banyak guru yang mengeluh rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika.Dalam KTSP siswa diminta lebih aktif lagi, Peranan matematika sangatlah penting dalam menunjang pendidikan namun sampai saat ini hasil belajar siswa masih rendah. Permasalahan yang sering dihadapi pendidikan ditingkat dasar sampai perguruan tinggi jika dihubungkan dengan keberhasilan belajar siswa adalah rendahnya kualitas pendidikan. Salah satu penyebab rendahnya nilai matematika siswa adalah penggunaan metode

Upload: vutruc

Post on 09-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

REPNI SURYANA

NO : 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD IQRA’ Muara bulian, dengan

jumlah siswa keseluruhan 28 orang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan

12 orang siswa perempuan. Rata-rata siswa berumur 8-10 tahun. Siswa-

siswa kelas IV SD IQRA’ Muara bulian berasal dari latar belakang yang

berbeda-beda.

Dalam pengajaran matematika banyak guru yang mengeluh rendahnya

kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika.Dalam KTSP

siswa diminta lebih aktif lagi, Peranan matematika sangatlah penting dalam

menunjang pendidikan namun sampai saat ini hasil belajar siswa masih

rendah. Permasalahan yang sering dihadapi pendidikan ditingkat dasar

sampai perguruan tinggi jika dihubungkan dengan keberhasilan belajar siswa

adalah rendahnya kualitas pendidikan. Salah satu penyebab rendahnya nilai

matematika siswa adalah penggunaan metode pembelajaran tidak tercapai

dengan baik, selain itu siswa menganggap bahwa pelajaran matematika

membosankan yang mengakibatkan siswa merasa jenuh dan akhirnya

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Salah satu usaha untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajran

adalah memberikan motivasi siswa dan guru harus dapat menerapkan

berbagai model dan pendekatan yang mampu mengaktifkan siswa dalam

belajar,metode pembelajaran Tutor sebaya dianggap sebagai alternatif. Tutor

sebaya merupakan model pembelajaran oleh para siswa yang punya umur

sebaya dengan siswa lain dan telah menguasai materi pelajaran yang

diberikan. Hal ini digunakan untuk membantu siswa mengalami kesulitan

belajar, karena mereka cenderung segan bertanya kepada guru jika ada

kesulitan dalam penguasaan materi matematika. Akibatnya proses

pembelajaran menjadi tidak efektif, oleh karena itu guru bisa memanfaatkan

potensi siswa dalam membantu siswa lain.

Adapun masalah yang timbul dari uraian diatas kurangnya minat belajar

siswa dalam pelajaran matematika menyebabkan hasil belajar siswa rendah,

diarnakan cara mengajar guru yang kurang bervariasi sehingga membuat

siswa tidak tertarik dalam pelajaran matematika. Dampak yang sangat

menonjol dari masalah ini 10 orang siswa SD IQRA’ Muara bulian memilki

hasil belajar matematika yang rendah dalam pokok bahasan operasi hitung.

Adapun ciri-ciri yang ditimbulkan siswa dalam masalah ini :

1. Siswa ribut saat guru menerangkan

2. Siswa menganggu teman pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3. Siswa suka berjalan-jalan dalam kelas

4. Siswa kurang memperhatikan saat guru menerangkan

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan suatu

permasalahan: Bagaimana meningkatkan motivasi belajar matematika

siswa dengan menggunakan model tutor sebaya dikelas IV SD IQRA’

Muara bulian.

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika

siswa dengan menggunakan model tutor sebaya dikelas IV SD IQRA’

Muara bulian.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Bagi siswa, membantu siswa untuk meningkatka hasil belajar

dalam pelajaran matematika dan menarik minat siswa dalam

pelajaran matematika

Dengan menggunakan model tutor sebaya.

Bagi guru,Lebih kreatif mengembangkan minat belajar siswa dan

diharapkan dapat menambah wawasan bagi guru tentang bagaiman

cara meningkatkan Kemampuan siswa.

Bagi sekolah, diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas

sekolah dan kinerja guru.

BABA II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis dan Empiris

2.1.1 Pengertian prestasi belajar

Menurut Ali (1995:787) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari

yang telah dilakukan atau dikerjakan. Sedangkan menurut Djamah (1994:19)

prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu “prestasi

dan belajar”. Pengertian dari hasil belajar adalah hasil suatu proses yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam diri individu dari pengertian

prestasi dan belajar diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan

hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri

individu sebagai hasil dari kreatif dalam belajar.

2.1.2 Pengertian keberhasilan belajar

Menurut Drs. Syaiful bahri djamarah dan Drs.Aswan zaim (agustus

2006),Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dikatakan mengajar dapat

hasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan

filsafatnya.Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman

pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan antara lain

bahwa pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khusus (TIK)

nya dapat tercapai.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menurut Drs.

Syaiful bahri djamarah dan Drs.Aswan zaim (agustus 2006) adalah sebagai

berikut:

Tujuan, adalah pedoman sekaligus Sebagai sasaran yang akan

dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.Kepastian dari perjanan

proses belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya

perumusan tujuan pengajar, tercapainya tujuan sama halnya

keberhasilan pengajaran.

Guru, adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang

berpengalaman dalam bidang profesional, dengan keilmuan yang

dimilikinya dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang

cerdas.

Anak didik, adalah orang yang dengan sengaja datang

kesekolah.Orang tuanya yang memasukkannya untuk dididik agar

menjadi orang yang berilmu pengetahuan dikemudian hari.

Kepercayan orang tua anak diterima oleh guru dengan kesadaran

dan penuh keikhalasan. Maka jadilah guru sebagai penyambung

tanggung jawab yang diserahkan itu.

Kegiatan pengajaran, pola umum pengajaran adalah terjadinya

interaksi antara guru dan anak didik dengan bahan sebagai

perantara. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar, maka

guru adlah oarang yang menciptakan lingkungan belajar bagi

kepentingan balajar anak didik. Anak didik adalah orang digiring

kedalam lingkungan belajar yang telah diciptakan oleh guru.

2.1.4 Tutor sebaya

1. Pengertian tutor sebaya

Tutor sebaya menurut Ishak dan Warji dalam mulyanto (2005) adlah

pemberian bantuan perbaikan kepada siswa yang menemui kesulitan belajar

oleh teman-teman mereka sekelas yang mempunyai teman sebaya.

Pegertian model tutorial menurut Martinis Yamin (2007:153) merupakan

cara penyampaian bahan pelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk

modul untuk dipelajari siswa secara mandiri.

Dari penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan defenisi model tutor

sebaya adalah , dengan model yang diterapkan dalam proses pembelajaran,

dengan menunjuk siswa sebagai tutor yang bertugas memberikan pemahaman

kepada siswa lainya dalam proses pembelajaran. Salah seorang atau beberapa

orang yang pantas ditunjuk, dan ditegaskan membantu siswa tertentu yang

mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini fungsi tutor hanyalah

membantu guru dan bekerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan, ia bukanlah

guru atau pengganti guru.

Proses pelaksanaan tutor sebaya biasa disebut tutorial sebaya.Bagaimana

pun juga, pelaksana utama kegiatan pembelajaran adalah guru itu sendiri.

Sehingga yang menjadi tutor sebaya harus mempunyai syarat sebagai berikut:

a. Memiliki hubungan emosional yang baik dan bersahabat

b. Diterima atau disetujui oleh siswa yang ditutorkan

c. Menguasai bahan yang ditutor

d. Mampu menyampaikan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa

yang menerima bantuan.

Adapun kelebihan tutor sebaya adalah:

a. Bisa meningkatkan semangat belajar

b. Bisa belajar untuk berbicara dan mampu melibatkan ekspresi, perasaan

atau pendapat pribadi

c. Bisa menimbulkan bakat siswa lainya

d. Mampu memberi respon yang lebih cepat di bandingkan dengan guru.

Tutor sebaya akan menunjukkan keuntungan dengan menggunakan

potensi siswa yang mampu menyerap pelajaran dengan cepat yaitu

memudahkan interaksi antar sesamanya, siswa yang belum menguasai materi

pelajaran akan termotivasi untuk memperbaiki tingkat penguasaanya

terhadap bahan pelajaran. Komunikasi antar mereka akan berjalan lancar

karena menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Seperti yang

dijelaskan Nasution dalam Dela Suryana (2002) yaitu “Murid sering lebih

paham apa yang disampaikan temanya dari pada guru. Bahasa yang

digunakan oleh siswa lebih mudah ditangkap oleh siswa lain, maka

memanfaatkan bantuan siswa dapat meningkatkan pemahaman dan

penguasaan bahan pelajaran.

Hal ini juga memberikan bukti bahwa siswa tidak hanya belajar untuk

meningkatkan kemamapuan intelektual, tetapi ada rasa senang dan

pengalamanbelajar yang menyenangkan. Seperti yang dijelaskan Muhibbin

(2002), tingkah laku efektif adalah tingkah laku yang menyangkut

keanekaragaman perasaan seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa ,

senang, benci, was-was dan sebagainya.Tingkah laku seperti ini tidak dapat

lepas dari pengaruh pengalaman belajar.

2.2 Kerangka berfikir

Berdasarkan uraian diatas, rendahnya hasil belajar siswa dikarnakan

kurangnya perhatian dan motivasi siswa dalam pelajaran matematika itu

disebabkan cara mengajar guru yang membosankan.

2.3 Hipotesis tindakan

Menggunakan model tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar

siswadalam pokok bahasan operasi hitung bilangan melalui sifat komutatif

dikelas IV SD IQRA’ Muara bulian.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD IQRA’ Muara bulian, Subjek

penelitianya adalah siswa kelas IV. Siswa kelas IV berjumlah 28 orang, 12

orang siswa perempuan dan 26 siswa laki-laki. Siswa kelas IV berumur rata-rata

antara 8 tahun sampai 10 tahun. Kondisi umum SD IQRA’ Muara bulian

terletak 100 meter dari jalan raya dengan susana sekolah cukup tenang, latar

belakang ekonomi keluarga 50% pagawai negeri, 25% pedagang dan 25%

petani dan buruh.

3.2 Prosedur penelitian

Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan selama 3 siklus. Setiap siklus

terdiri dari empat fase: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

3.2.1 Perencanaan

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini adalah

membuat jadwal penelitian, jadwal rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

membuat urutan langkah-langkah penelitian, menyiapkan soal-soal latihan,

selain hal tersebut diatas yang temasuk dalam tahap ini peneliti yang

mempersispkan buku paket siswa yang digunakan untuk peneliti dan

menganalisis hasil belajar siswa setiap siklus.

3.2.2 Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan proses

pembelajaran pembelajaran yang terdiri dari tiga siklus.

Adapun skenario pembelajaran yang telah direncanakan terdiri dari:

1. Pendahuluan

Siklus I dilaksanakan beberapa tindakan:

a. Melaksanakan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada

siswa

b. Penanaman konsep pengerjaan penjumlahan dan perkalian dengan

menggunakan dua bilangan

c. Melakukan tanya jawab dan diskusi kelas

d. Memberikan soal latihan yang dikerjakan secara individu

2. Pengembangan

Pada tahap pengembangan dilaksanakan siklus II yaitu dengan kegiatan

keterampilan penjumlahan dan perkalian selanjutnya:

a. Menjelaskan cara kerja penjumlahan dengan dua bilangan

b. Membentuk 7 kelompok tutor sebaya yang beranggotaka 4 orang

c. Membentuk soal-soal latihan yang dikerjakan secara berkelompok

d. Pelatihan untuk siswa dengan soal yang berhubungan penjumlahan dan

perkalian sekaligus menganalisis secara individual

e. Tugas (PR) dengan soal yang akan dikerjakan dirumah

3. Penerapan

Penerapan dilaksanakan pada siklus III dengan kegiatan:

a. Koreksi hasil pekerjaan rumah (PR) siswa

b. Membentuk 7 kelompok tutor sebaya yang beranggotakan 4 orang

c. Memberikan soal-soal latihan yang dikerjakan secara berkelompok

d. Analisis hasil latihan

e. Tugas (PR) dengan soal-soal yang akan dikerjakan dirumah

3.2.3 Observasi dan evaluasi

a. Observasi

Pada tahap ini penelitian mengamati jalannya proses belajar

mengajar yang berlansung dari siklus I, siklus II dan siklus III.

Penelitian ini mengamati aktivitas siswa pada saat proses belajar

mengajar. Adapun hal yang perlu diamati adalah aktivitas positif

siswa yang meliputi kehadiran siswa, siswa yang aktif dalam

mengerjakan tugas, siswa yang aktif bertanya dan cepat

mengerjakan tugas dalam kelompok.

b. Evaluasi

Evaluasi dilakukan umpan balik kepada guru sebagai dasar

perbaikan, proses belajar mengajar dan menjadikan program

perbaikan. Jika hasil siswa kurang memuaskan, maka perlu

dilakukan perbaikan, jika hasil belajar siswa cukup baik maka

perlu dipertahankan lagi termasuk memberikan pengayaan materi

pembelajaran.

3.2.4 Refleksi

Hasil Observasi dan Evaluasi dikumpulkan sehingga dapat

mengetahui apakah tindakan sudah tepat, benar atau perlu adanya

perbaikan. Hasil dari refleksi yang dilaksanakan menjadi masukan

untuk tindakan berikutnya. Refleksi merupakan kegiatan belajar

mengajar yang telah mengalami perubahan dari kegiatan belajar

mengajar sebelumnya yang dianggap dapat lebih meningkatkan hasil

belajar siswa yang sebelumnya.

3.2.5 Matrik Metode Penelitian

Judul : Meningkatkan hasil belajar Matematika siswa, pada pokok

bahasan operasi hitung bilangan melalui sifat komutatif dengan

menggunakan metode tutor sebaya dikelas IV SD Iqra’ Muara

Bulian.

Nama Peneliti : REPNI SURYANA

No Rumusan masalah Variabe

l yang

di

hadapi

Defenisi

operasiona

l variabel

Instrume

n

Sumbe

r data

Cara

pengamb

ilan data

1 Apakah

menggunakan

metode tutor

sebaya dapat

meningkatkan

hasil belajar

Matematika siswa

kelas IV SD Iqra’

pada pokok

bahasan operasi

hitung bilangan

melalui sifat

komutatif

Keberh

asilan

siswa

belajar

Meningka

tkan hasil

belajar

Matemati

ka pada

operasi

hitung

bilangan

melalui

sifat

komutatif

- Lembar

observasi

- Lembar

pengama 

 tan

- Lembar

Tes

Siswa

kelas

IV SD

Iqra’

Muara

Bulian

-

Observas

i

-  Tes

- Penga

  matan

3.2.6 Jadwal Penelitian

N

o

Waktu kegiatan Bulan

I II III IV

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Penyusunan

proposal

2 Seminar proposal

3 Proses perbaikan

proposal

4 Pelaksanaan PTK

5 Penyusunan skripsi

dan perbaikan

skripsi

6 Pendaftaran ujian

skripsi

7 Ujian skripsi

8 Pengagendaan dan

penggandaan

9 skripsi

DAFTAR PUSTAKA

Ali, L, Kamus Besar Indonesia, Balai Pustaka, Indonesia, 1995.

Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru Usaha Negara, Surabaya,

1994.

Djamarah, Zaim, A, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Agustus, 2006.

Suryana, D, Studi tentang Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang

diberi Remedial oleh Tutor Sebaya di Kelas II Cawu I SMUN Sungai Penuh,

2002.

Yamin, M, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Gaung Persada

Press, Jakarta, 2007.

Lembar Observasi untuk Siswa

No Kegiatan 1 2 3 4

1

2

3.

Persiapan

Siswa masuk kelas tepat waktu

Siswa duduk dengan tertib

Siswa berdoa

Siswa memperhatikan guru dengan baik

Kegiatan Inti

Siswa mendengarkan penjelasan guru

Siswa bertanya tentang pelajaran yang

belum dimengerti

Siswa mencatat hal-hal yang penting

Kegiatan Penutup

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan

guru secara kelompok

Keaktifan siswa dalam kelompok

Kelompok cepat mengumpulkan tugas

Lembar observasi guru

Kegiatan 1 2 3 4

Pendahuluan

Mengabsen kehadiran siswa

Memotivasi, pengajaran kesiapan siswa

dengan materi pertanyaan tentang

materi yang telah diajarakan

Memberikan informasi tentang

kompetensi yang akan dicapai

Kegiatan Inti

Guru mengkaitkan materi yamg

sebelumnya dengan materi yang akan

diajarkan

Guru memberikan penjelasan tentang

operasi hitung bilangan

Guru memperhatikan siswa yang

mencatat hal-hal penting dari

penjelasan guru

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dimengerti

Penutup

Guru dan siswa menyimpulkan materi

yang diajarkan

Guru memberikan tugas pada

siswasecara berkelompok

Nama sekolah : SD IQRA’

Mata Pelajaran :Matematika

Kelas/Semester :IV / I

Alokasi waktu : 1 x 35 menit

A. Standar kompetensi

Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

memecahkan masalah

B. Kompetensi dasar

Mengidentifikasi sifat-sifat opersi hitung

C. Indikator

Melakukan penjumlahan dengan menggunakan sifat komutatif

D. Tujuan pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:

Melakukan penjumlahan dengan sifat komutatif

E. Materi pembelajaran

Melakukan penjumlahan dengan sifat penjumlahan

F. Metode pembelajaran

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab (inkuisi)

G. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan awal:

Apersepsi

Kesiapan kelas

Absensi

Motivasi

Penjajakan kesispan belajar siswa dengan memberi pertanyaan tentang

materi yang akan diajukan

Kegiatan inti:

Siswa mendengar penjelasan guru

Melakukan penjumlahan dengan sifat komutatif

Kegiatan akhir

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan

Memberikan tugas (PR)

H. Sumber

Buku matematika kelas IV penerbit erlangga

LKS Cakra kelas IV

I. Penilaian

Teknik penilaian :Tes tertulis

Bentuk : Uraian, tulis

Soal instrumen : terlampir

Muara bulian, Desember 2010

Wali kelas

REPNI SURYANA

Nama sekolah : SD IQRA’

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV / I

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi

Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

memecahkan masalah

B. Kompetensi dasar

Mengidentifikasi sifat-sifat opersi hitung

C. Indikator

Melakukan perkalian dengan menggunakan sifat komutatif

D. Tujuan pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:

Melakukan perkalian dengan sifat komutatif

E. Materi pembelajaran

Melakukan perkalian dengan sifat komutatif

F. Metode pembelajaran

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab (inkuisi)

G. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan awal:

Apersepsi

Kesiapan kelas

Absensi

Motivasi

Penjajakan kesispan belajar siswa dengan memberi pertanyaan tentang

materi yang akan diajukan

Kegiatan inti:

Siswa mendengar penjelasan guru

Melakukan penjumlahan dengan sifat komutatif

Kegiatan akhir

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan

Memberikan tugas (PR)

A. Sumber

Buku matematika kelas IV penerbit erlangga

LKS Cakra kelas IV

B. Penilaian

Teknik penilaian :Tes tertulis

Bentuk : Uraian, tulis

Soal instrumen : terlampir

Muara bulian, Desember 2010

Wali kelas

REPNI SURYANA

Nama sekolah : SD IQRA’

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV / I

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi

Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

memecahkan masalah

B. Kompetensi dasar

Melakukan operasi hitung bilangan

C. Indikator

Melakukan operasi hitung bilangan penjumlahan menggunakan sifat

komutatif

Melakukan operasi hitung bilangan perkalian menggunakan sifat

komutatif

D. Tujuan pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:

Melakukan operasi hitung bilangan penjumlahan menggunakan sifat

komutatif

Melakukan operasi hitung bilagan perkalian menggunakan sifat

komutatif

E. Materi pembelajaran

Melakukan operasi hitung bilangan penjumlahan menggunakan sifat

komutatif

Melakukan operasi hitung bilagan perkalian menggunakan sifat

komutatif

F. Metode pembelajaran

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab (inkuisi)

G. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan awal:

Apersepsi

Kesiapan kelas

Absensi

Motivasi

Penjajakan kesispan belajar siswa dengan memberi pertanyaan tentang

materi yang akan diajukan

Kegiatan inti:

Siswa mendengar penjelasan guru

Melakukan operasi hitung bilangan penjumlahan sifat komutatif

Melakukan operasi hitung bilangan perkalian sifat komutatif

Siwa menjawab pertanyaan latihan

Kegiatan akhir

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan

Memberikan tugas (PR)

H. Sumber

Buku matematika kelas IV penerbit erlangga

LKS Cakra kelas IV

I. Penilaian

Teknik penilaian : Tes tertulis

Bentuk : Uraian, tulis

Soal instrumen : terlampir

Muara bulian, Desember 2010

Wali kelas

REPNI SURYANA

Soal Tes Siklus I

Selesaikan soal-soal berikut dengan menggunakan sifat komutatif!

1. 250 + 125 =…..

2. 310 + 105 =…..

3. 715 + 115 =….

Kunci jawaba siklus I

1. 250 + 125 = 125 + 250

375 = 375

2. 310 + 105 = 105 + 310

415 = 415

3. 715 +115 = 115 + 715

866 = 866

Soal tes siklus II

Selesaikan soal-soal berikut dengan menggunakan sifat komutatif!

1. 415 x 25 =….

2. 125 x 12 =….

3. 350 x 130 =….

Kunci jawaban siklus II

1. 415 x 25 = 25 x 415

10.375 = 10.375

2. 125 x 12 = 12x 125

1500 = 1500

3. 350 x 130 = 130 x 350

45.500 = 45.500

Soal tes siklus III

Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan menggunakan sifat komutatif

1. 25 x 30 =…..

2. 150 x 117 =…..

3. 1.150 + 125 =…..

4. 750 + 250 =…..

5. 400 + 150 =…..

Kunci jawaban siklus III

1. 25 x 30 = 30 x 25

750 = 750

2. 150 x 117 = 117 x 150

17.550 = 17.550

3. 1.150 + 125 = 125 + 1.125

1.275 = 1.275

4. 750 + 250 = 250 + 750

1.000 = 1.000

5. 400 + 150 = 150 + 400

550 = 550