dopamin

6
Kepada Yth: Prof/DR/Dr/Apoteker Di Tempat Dengan hormat, Dopamine merupakan katekolamin alami yang terbentuk melalui proses dekarboksilasi 3,4-dihidroksifenilalanin (DOPA). Merupakan prekursor norefinefrin di saraf noradrenergik dan neurotransmitter pada daerah tertentu di sistem saraf pusat, terutama di traktus nigrostriatal, dan di beberapa saraf simpatis perifer. Dopamin menghasilkan efek kronotropik dan inotropik terhadap miokardium, berakibat pada peningkatan denyut jantung dan kontraktilitas jantung. Dopamine masih merupakan agen obat yang sangat direferensikan untuk memperbaiki ketidakseimbangan hemodinamik pada : hipertensi akut atau shock akibat infark miokard, trauma, septikemia endotoksik, gagal ginjal dan dekompensasi jantung kronis seperti pada gagal jantung kongestif. Dopamine juga bisa digunakan sebagai terapi tambahan setelah operasi jantung terbuka, dimana terjadi hipotensi persisten setelah koreksi terhadap hipovolemia. Untuk memenuhi kebutuhan dunia penggobatan akan agen Dopamine yang berkualitas dengan harga terjangkau, maka per tanggal 15 Juli 2009 PT Dipa Pharmalab Intersains akan mulai memasarkan Dopamin yang diproduksi oleh Korea United Pharm. Inc. (KUP) dengan spesifikasi sebagai berikut: Merek Dagang :UDOPA ® Injection Komposisi :Setiap mL mengandung Dopamine HCl 40,00 mg Indikasi :Digunakan untuk memperbaiki ketidakseimbangan hemodinamik pada : hipertensi akut atau shock akibat infark miokard, trauma, septikemia endotoksik, gagal ginjal dan dekompensasi jantung kronis seperti pada gagal jantung kongestif. Dopamine juga bisa digunakan sebagai terapi tambahan setelah operasi jantung terbuka, dimana terjadi hipotensi persisten setelah koreksi terhadap hipovolemia. Dosis : Injeksi Dopamin Hidroklorida diberikan melalui infus IV. Infus Dopamine sebaiknya dimulai dengan dosis 2,5 µg/kg/menit. Pada beberapa pasien dengan tingkat keparahan lanjut, infus sebaiknya dimulai dengan kecepatan 5 µg/kg/menit dan perlahan-lahan ditingkatkan sebanyak 5-10 µg/kg/menit, sampai 20-50 µg/kg/menit. Dosis dapat bervariasi berdasarkan usia pasien dan gejala. Kemasan : UDOPA ® Injection 40mg/mL, 1 Box isi 10 Ampul @ 5 mL HNA (Exclude PPN) : Rp 147.500 per Box Produk Udopa ® Injection akan didistribusikan ke sektor Reguler dan Jamkesmas oleh: o PT. Millenium Pharmacon International Panin Bank Centre 9 th Floor Jl. Jend. Sudirman – Senayan Jakarta 10270 Telp: 021 – 727 88907 Fax: 021 – 722 8090 o PT Parit Padang Jl. Pulo Gadung No.5 Kawasan Industri – Jakarta 13920 Telp: 021 – 4683 4180 Fax: 021 – 4683 4181

Upload: lusi-rustina

Post on 27-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

saraf

TRANSCRIPT

Page 1: Dopamin

Kepada Yth:

Prof/DR/Dr/ApotekerDi Tempat

Dengan hormat,

Dopamine merupakan katekolamin alami yang terbentuk melalui proses dekarboksilasi 3,4-dihidroksifenilalanin (DOPA). Merupakan prekursor norefinefrin di saraf noradrenergik dan neurotransmitter pada daerah tertentu di sistem saraf pusat, terutama di traktus nigrostriatal, dan di beberapa saraf simpatis perifer. Dopamin menghasilkan efek kronotropik dan inotropik terhadap miokardium, berakibat pada peningkatan denyut jantung dan kontraktilitas jantung.

Dopamine masih merupakan agen obat yang sangat direferensikan untuk memperbaiki ketidakseimbangan hemodinamik pada : hipertensi akut atau shock akibat infark miokard, trauma, septikemia endotoksik, gagal ginjal dan dekompensasi jantung kronis seperti pada gagal jantung kongestif. Dopamine juga bisa digunakan sebagai terapi tambahan setelah operasi jantung terbuka, dimana terjadi hipotensi persisten setelah koreksi terhadap hipovolemia.

Untuk memenuhi kebutuhan dunia penggobatan akan agen Dopamine yang berkualitas dengan harga terjangkau, maka per tanggal 15 Juli 2009 PT Dipa Pharmalab Intersains akan mulai memasarkan Dopamin yang diproduksi oleh Korea United Pharm. Inc. (KUP) dengan spesifikasi sebagai berikut:

Merek Dagang :UDOPA® Injection Komposisi :Setiap mL mengandung Dopamine HCl 40,00 mg Indikasi :Digunakan untuk memperbaiki ketidakseimbangan hemodinamik pada :

hipertensi akut atau shock akibat infark miokard, trauma, septikemia endotoksik, gagal ginjal dan dekompensasi jantung kronis seperti pada gagal jantung kongestif. Dopamine juga bisa digunakan sebagai terapi tambahan setelah operasi jantung terbuka, dimana terjadi hipotensi persisten setelah koreksi terhadap hipovolemia.

Dosis :Injeksi Dopamin Hidroklorida diberikan melalui infus IV. Infus Dopamine sebaiknya dimulai dengan dosis 2,5 µg/kg/menit. Pada beberapa pasien dengan tingkat keparahan lanjut, infus sebaiknya dimulai dengan kecepatan 5 µg/kg/menit dan perlahan-lahan ditingkatkan sebanyak 5-10 µg/kg/menit, sampai 20-50 µg/kg/menit. Dosis dapat bervariasi berdasarkan usia pasien dan gejala.

Kemasan : UDOPA® Injection 40mg/mL, 1 Box isi 10 Ampul @ 5 mL HNA (Exclude PPN) : Rp 147.500 per Box

Produk Udopa® Injection akan didistribusikan ke sektor Reguler dan Jamkesmas oleh:o PT. Millenium Pharmacon International

Panin Bank Centre 9th FloorJl. Jend. Sudirman – SenayanJakarta 10270Telp: 021 – 727 88907Fax: 021 – 722 8090

o PT Parit PadangJl. Pulo Gadung No.5Kawasan Industri – Jakarta 13920Telp: 021 – 4683 4180Fax: 021 – 4683 4181

Mulai 15 Juli 2009, Medical Representatif kami akan segera mengunjungi Prof/DR/Dr/Apoteker untuk memberikan informasi lengkap mengenai produk UDOPA® Injection. Apabila Prof/DR/Dr/Apoteker ingin informasi lebih rinci bisa menghubungi Kantor Pemasaran kami di alamat:

o PT Dipa Pharmalab IntersainsJl. Panjang No. 10Kebun Jeruk – Jakarta BaratTelp: 021 – 534 8644Fax: 021 – 536 76 066Email: [email protected]

Demikian informasi ini disampaikan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Salam,

Anastasia Japri, S.Si., Apt.Product Manager

Page 2: Dopamin

UDOPA InjeksiDopamine HCl 40 mg/ml

KOMPOSISITiap ml mengandungDopamine hidroklorida ……………. 40 mg

DESKRIPSILarutan jernih, tidak berwarna dalam ampul bening.

MEKANISME KERJAProfil FarmakodinamikDopamine merupakan katekolamin alami yang terbentuk melalui proses dekarboksilasi 3,4-dihidroksifenilalanin (DOPA). Merupakan prekursor norefinefrin di saraf noradrenergik dan neurotransmitter pada daerah tertentu di sistem saraf pusat, terutama di traktus nigrostriatal, dan di beberapa saraf simpatis perifer. Dopamin menghasilkan efek kronotropik dan inotropik terhadap miokardium, berakibat pada peningkatan denyut jantung dan kontraktilitas jantung. Hal ini terjadi sebagai akibat langsung dari aksi agonis terhadap adrenoseptor dan akibat tidak langsung dari pelepasan norefinefrin dari lokasi penyimpanan di terminal saraf simpatis.

Efek predominan dari dopamin tergantung dari dosis, namun perlu dicatat bahwa respon sesungguhnya pasien akan lebih banyak tergantung pada status klinis pasien saat obat diberikan. Pada pemberian infus dopamin dosis lambat (0.5-2 mcg/kg/menit) dopamin mengakibatkan vasodilatasi yang diasumsikan sebagai akibat dari aksi agonis spesifik terhadap reseptor dopamin (terpisah dari adrenoseptor alpha dan beta) di pembuluh darah ginjal, mesenterium, koroner dan intraserebral. Di reseptor dopamin, haloperidol berperan sebagai antagonis. Vasodilatasi pada pembuluh darah tersebut disertai dengan peningkatan kecepatan filtrasi glomerulus, aliran darah ginjal, ekskresi natrium, dan aliran urine. Hipotensi kadang terjadi. Peningkatan produksi urine akibat dopamin biasanya berhubungan dengan penurunan osmolalitas urine.

Infus dosis sedang (2-10 mcg/kg/menit) dopamin menstimulasi adrenoseptor beta1, berakibat pada perbaikan kontraktilitas miokardial, peningkatan denyut SA dan konduksi impuls jantung.

INDIKASIIndikasi terapeutikMemperbaiki ketidakseimbangan hemodinamik pada : hipertensi akuta atau shock akibat infark miokard, trauma, septikemia endotoksik, gagal ginjal dan dekompensasi jantung kronis seperti pada gagal jantung kongestif.Terapi tambahan setelah operasi jantung terbuka, dimana terjadi hipotensi persisten setelah koreksi terhadap hipovolemia. DOSIS & ADMINISTRASIDewasa :

1. Injeksi Dopamin Hidroklorida diberikan melalui infus IV. Infus Dopamine sebaiknya dimulai dengan dosis 2,5 µg/kg/menit. Pada beberapa pasien dengan tingkat keparahan lanjut, infus sebaiknya dimulai dengan kecepatan 5 µg/kg/menit dan perlahan-lahan ditingkatkan sebanyak 5-10 µg/kg/menit, sampai 20-50 µg/kg/menit. Dosis dapat bervariasi berdasarkan usia pasien dan gejala.

2. Bila memungkinkan, tingkatkan volume darah dengan „whole blood“ atau plasma sampai tekanan vena sentral 10 -15 cm H20 atau tekanan kapiler pulmonal adalah 14-18 mmHg.

3. Produksi urine harus sering diukur ketika diberikan dosis lebih dari 50 µg/kg/menit. Disarankan untuk memeriksa produksi urine secara periodik. Bila aliran urine mulai menurun

(bukan akibat hipotensi), pertimbangkan untuk menurunkan dosis. Penelitian multiklinis telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% pasien memberikan hasil yang memuaskan dengan dosis Dopamin kurang dari 20 µg/kg/menit. Pasien dengan tekanan arteri dan aliran urine yang adekuat yang tidak memberikan respon yang baik pada dosis tersebut, terapi tambahan mungkin diberikan sebagai upaya meningkatkan tekanan arteri dan perfusi sentral yang cukup.

Penanganan seluruh pasien membutuhkan evaluasi konstan terhadap terapi sehubungan dengan volume darah, peningkatan kontraktilitas miokard dan distribusi perfusi perifer. Dosis harus disesuaikan berdasarkan respon pasien dengan perhatian khusus terhadap berkurangnya kecepatan aliran urine, peningkatan takikardia atau terjadinya disritmia sebagai acuan untuk menurunkan atau menunda sementara pemberian dosis.

Seperti selayaknya pemberian i.v, perhatian sebaiknya diberikan untuk mengontrol kecepatan pemberian untuk menghindari pemberian bolus yang kurang hati-hati.

Larutan untuk pencampuran :Larutan yang disarankan untuk infus dapat disiapkan dengan mencampurkan dopamin HCl injeksi dengan salah satu larutan berikut sebanyak 250 ml atau 500 ml :0.9% natrium klorida injeksi5% dekstrosa dengan 0.9% natrium klorida5% dekstrosa dengan 0.45% natrium klorida5% dekstrosa dalam larutan ringer laktatsodium laktat untuk injeksilarutan ringer laktat

PERINGATAN DAN PERHATIAN KHUSUS

Page 3: Dopamin

PERINGATANMengandung sodium metabisulfit, suatu senyawa sulfit yang dapat mengakibatkan reaksi alergi termasuk gejala anafilaktik atau episode serangan asma yang fatal ataupun tidak terlalu parah pada individu tertentu. Prevalensi keseluruhan dari sensitifitas terhadap sulfit tidak diketahui dan kemungkinan rendah. Sensitifitas terhadap sulfit lebih sering ditemukan pada individu dengan asma.Jangan menambahkan dopamin HCl pada larutan alkali apapun karena akan menjadi tidak aktif dalam larutan alkali.Pasien yang menerima inhibitor MAO sebelum pemberian dopamin HCl memerlukan pengurangan dosis.

PERHATIAN KHUSUSUmumMonitoring : Monitoring yang ketat terhadap indikator berikut ini diperlukan selama pemberian infus dopamine HCl, seperti pada pemberian agen adrenergik : tekanan darah, produksi urine, dan bila memungkinkan juga dilakukan monitoring terhadap curah jantung dan tekanan kapiler paru-paru.

Hipovolemia : Sebelum pemberian dopamin HCl, kondisi hipovolemia harus diperbaiki, bila memungkinkan dengan pemberian “whole blood” atau plasma sesuai indikasi. Monitoring terhadap tekanan vena sentral atau tekanan pengisian ventrikel kiri mungkin bermanfaat untuk mendeteksi dan menangani hipovolemia.Hipoksia, hiperkapnea, asidosis : Kondisi tersebut, yang juga dapat menurunkan efektifitas dan meningkatkan terjadinya efek samping dopamine, harus diidentifikasi dan diperbaiki sebelum atau bersamaan dengan pemberian dopamin HCl.

Penurunan tekanan nadi : Jika terjadi peningkatan tekanan darah diastolik yang tidak proporsional dan penurunan bermakna tekanan nadi pada pasien yang mendapatkan terapi dopamin HCl, kecepatan infus harus diturunkan dan pasien diawasi secara hati-hati terhadap terjadinya aktivitas vasokonstriktor yang tidak diinginkan.

Aritmia ventrikel : Jika terjadi peningkatan jumlah denyut ektopik, dosis harus dikurangi.

Hipotensi : Jika terjadi hipotensi pada pemberian infus dosis rendah, dosis harus cepat ditingkatkan sampai tercapai tekanan darah adekuat. Jika hipotensi menetap, pemberian dopamin HCl harus dihentikan dan diberikan agen vasokonstriktor poten seperti norefinefrin.

Ekstravasasi : Dopamin HCl harus diberi secara infus melalui vena besar untuk mencegah kemungkinan terjadinya ekstravasasi ke jaringan sekitar lokasi infus. Ekstravasasi dapat mengakibatkan nekrosis dan pengelupasan jaringan sekitar. Vena besar di fossa antecubiti lebih disukai dibanding vena di dorsal tangan atau pergelangan kaki. Lokasi infus di dorsal tangan atau pergelangan kaki hanya dimungkinkan bila memerlukan penanganan segera, lalu jika memungkinkan segera dipindahkan ke lokasi yang lebih baik. Lokasi infus harus dimonitor secara terus menerus.

Penyakit Vaskular Oklusi : Pasien dengan riwayat penyakit vaskular oklusi (contoh: aterosklerosis, emboli arteri, penyakit Raynaud, trauma dingin, endarteritis diabetikum, dan penyakit Buerger) harus dimonitor secara ketat terhadap perubahan warna atau suhu kulit di ekstremitas. Jika terjadi perubahan warna ataupun suhu kulit yang merupakan akibat gangguan sirkulasi di ekstremitas, pertimbangkan manfaat untuk meneruskan infus dopamin HCl dibanding resiko terjadinya nekrosis. Kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan menurunkan kecepatan atau menghentikan infus.

<Penting> Antidotum untuk Iskemia perifer : Untuk mencegah pengelupasan dan nekrosis daerah iskemik, daerah tersebut harus diinfiltrasi sesegera mungkin dengan 10-15mL larutan saline mengandung 5-10 mg fentolamin mesilate, suatu antiadrenergik. Spuit dengan jarum hipodermis halus harus digunakan, dan larutan diinfiltrasi ke daerah iskemik. Hambatan simpatis dengan fentolamin mengakibatkan perubahan hiperemi lokal segera dan mencolok jika daerah tersebut diinfiltrasi dalam 12 jam. Sehingga, fentolamin sebaiknya diberikan sesegera mungkin setelah terlihat adanya ekstravasasi.

Penghentian : Saat menghentikan infus, hentikan dosis dopamin HCl perlahan-lahan sambil menambah volume darah dengan cairan IV, karena penghentian mendadak dapat mengakibatkan hipotensi bermakna.

EFEK SAMPINGEfek yang tidak diinginkanSistem sirkulasi :Ekstrasistole ventrikular, fibrilasi atrium, takikardia ventrikel dapat terjadi, sehingga pasien harus dimonitor secara ketat. Jika terjadi gejala, pemberian harus dihentikan. Iskemia perifer dapat diakibatkan oleh vasokonstriksi perifer, sehingga pasien harus dimonitor ketat terhadap perubahan warna atau suhu kulit ekstremitas. Jika terjadi gejala, pemberian harus dihentikan dan jika diperlukan, menggunakan agen penghambat alpha. Takikardia, angina, palpitasi, dyspnea, hipotensi, dan gangguan konduksi jantung yang sangat jarang, bradikardia, kompleks QRS melebar, azotemia dan hipertensi mungkin terjadi.

Sistem pencernaan : kadang-kadang timbul rasa mual, muntah, distensi abdomen, nyeri abdomen dan jarang terjadi ileus paralitik.

Lain-lain : Kadang timbul nyeri kepala, dan jarang timbul phlebitis, nekrosis degeneratif dan piloereksi.KEHAMILAN DAN MENYUSUI

Page 4: Dopamin

Kehamilan : Penelitian pada binatang tidak menunjukkan adanya efek teratogenik akibat dopamine. Tetapi, dalam suatu studi, pemberian dopamin HCl pada tikus hamil menurunkan angka kelangsungan hidup tikus baru lahir dan berpotensi menimbulkan katarak pada yang selamat. Tidak terdapat data yang cukup dan terkontrol pada wanita hamil dan tidak diketahui apakah dopamin dapat menembus sawar plasenta. Karena penelitian reproduksi pada hewan tidak selalu dapat memprediksikan respon pada manusia, obat ini sebaiknya diberikan pada wanita hamil jika menurut pertimbangan dokter, manfaat yang akan timbul jauh lebih besar dari resiko yang mungkin timbul terhadap janin.

Laktasi : Tidak diketahui apakah obat ini diekskresikan melalui ASI. Akibat banyaknya obat yang diekskresikan melalui ASI, perhatian harus diberikan ketika dopamin HCl diberikan pada ibu menyusui.

Pengaruh terhadap kemampuan mengemudi dan mengoperasikan mesinDopamin HCl dapat mengakibatkan gangguan ringan atau sedang terhadap kemampuan berkonsentrasi dan bereaksi sehingga menimbulkan resiko gangguan terhadap kemampuan mengemudi dan mengoperasikan mesin.

OverdosisJika terjadi overdosis, yang ditandai dengan peningkatan berlebih tekanan darah, kurangi kecepatan pemberian atau sementara hentikan dopamin HCl sampai kondisi pasien stabil kembali. Akibat singkatnya masa kerja dopamin, tidak diperlukan ukuran perbaikan tambahan. Jika ukuran tersebut gagal untuk menstabilisasi kondisi pasien, pemberian agen penghambat alfa adrenergik kerja cepat seperti fentolamin harus dipertimbangkan.

KONTRAINDIKASIDopamin HCl tidak boleh diberikan pada pasien dengan feokromositoma. Dopamin HCl tidak boleh diberikan pada pasien dengan takiaritmia atau fibrilasi ventrikel tidak terkoreksi.

INTERAKSI OBATInteraksi dengan obat lain Karena dopamine dimetabolisme oleh monoamine oksidase (MAO), penghambatan terhadap enzim tersebut akan memperlama dan meningkatkan potensi efek dopamine. Pasien yang telah mendapatkan pengobatan dengan MAO inhibitor selama 2 atau 3minggu sebelum pemberian dopamine HCl harus menerima dosis awal dopamine tidak lebih dari 1/10 dosis normal.

Pemberian bersamaan dopamin HCl dan diuretika dapat menimbulkan efek adisi atau potensiasi terhadap aliran urine. Antidepresan trisiklik dapat mempotensiasi respon penekanan terhadap agen adrenergik. Efek kardiak dari dopamin diantagonisir oleh agen penghambat beta-adrenergik, seperti propanolol dan metoprolol. Vasokonstriksi perifer yang disebabkan oleh dosis dopamin HCl tinggi diantagonisir oleh agen penghambat alfa adrenergik. Vasodilatasi renal dan mesenterika terinduksi dopamin tidak diantagonisir oleh agen penghambat alfa adrenergik maupun penghambat beta adrenergik.

Haloperidol memiliki efek antidopaminergik sentral yang kuat. Haloperidol dan sejenisnya menekan vasodilatasi renal dan mesenterika akibat dopamin yang ditemukan pada infus dopamin kecepatan rendah.

Siklopropan atau anestesia hidrokarbon berhalogen meningkatkan iritabilitas kardiak otonom dan dapat mengsensitisasi miokardium terhadap aksi katekolamin iv, seperti dopamin. Interaksi tersebut muncul sebagai akibat dari penekanan dan juga stimulasi beta adrenergik dari katekolamin dan dapat menimbulkan aritmia ventrikel dan hipertensi. Sehingga, perhatian besar harus diberikan ketika memberikan dopamin HCl pada pasien yang mendapatkan siklopropan atau anestesi hidrokarbon berhalogen. Telah dilaporkan penelitian pada binatang menunjukkan bahwa aritmia ventrikel terinduksi dopamin selama anestesi dapat diperbaiki dengan propanolol.Pengunaan bersamaan vasopresor dan obat oksitosik dapat mengakibatkan hipertensi menetap yang parah.

Pemberian fenitoin pada pasien yang menerima dopamin HCl telah dilaporkan dapat menimbulkan hipotensi dan bradikardi. Disarankan bahwa pasien yang mendapatkan dopamine HCl, pemberian fenitoin dilakukan jika terapi antikonvulsan diperlukan.

PENYIMPANANMasa Penyimpanan : 3 tahunSimpan di wadah tertutup rapat, terlindung dari sinar.Simpan di suhu ruangan tidak melebihi 30℃.

KEMASAN & NO. REG.Udopa 40 mg/mL, Kotak 10 ampul @ 5 mL. No. Reg : DKI ......Harus dengan Resep DokterDiimpor oleh : PT. Dipa Pharmalab Intersains

Jakarta – Indonesia

Page 5: Dopamin