dopamin

7
TUGAS FARMAKOLOGI DOPAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH

Upload: agnes-yesenia-sinulingga

Post on 10-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

farmakologi

TRANSCRIPT

TUGAS FARMAKOLOGIDOPAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS SYIAH KUALABANDA ACEH

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Dopamin Dopamin merupakan suatu agonis -adrenergik yang berkerja sebagai inotropik positif pada jantung. Dalam dosis sedang, dopamin meningkatkan kontratilitas miokard tanpa meningkatkan frekuensi denyut jantung, sedangkan dosis yang lebih tinggi meningkatkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung.Dopamin adalah suatu katekolamin berdasarkan struktur dan menurut suatu prekusor untuk norepinefrin. Dopamin adalah neotransmiter dalam otak dan telah dikemukakan bahwa aktifitas yang tinggi dari dopamine adlah hubungannya dengan skizofrenia. Lenih khusus lagi dopamine adalah neutransmiter utama dari tiga daerah batang otak: (1) ganglia dasar (basal ganglia), yang mengontrol tingkah laku motor; (2) hipotalamus, yang mengatur ransangan fisiologis ; dan (3) system limbic, yang mengatur ransangan emosional. Selanjutnya pada korteks (selaput otak) konsentrasi dopamine yang sangat tinggi ditemukan pada lobus frontalis yang sangat berperan dalam mengintegrasikan fungsi manusia.

BAB II PEMBAHASAN

Sifat fisiologis dan farmakologik dopamin Dopamin disintesa pada ganglion simpatik, substansia nigra otak tengah dan bagian tengah hipotalamus dan retina. Dopamin tidak dapat melewati sawar arah-otak. Efeknya di SSP (Sistem Saraf Pusat) terjadi karena adanya produksi lokal. Prekusor-DOPA dapat melewati sawar darah-otak sehingga berguna untuk pengobatan Parkinson (secara biokimia dikarakteristikkan dengan hilangnya sel-sel dopaminergik). Terdapat 2 macam dopamin, yaitu:

Reseptor D1, efek-efeknya di perantarai oleh adenilat siklase;Reseptor D, kerjanya tidak bergantung pada adenilat siklase.Efek dopamin sebagai agonis 1, antara lain :

- Menghambat pelepasan prolaktin, menstimulasi SSP, dan memodifikasi tonus otot.- Merangsang chemoreceptor trigger zone (CTN) di medula oblongata yang menimbulkan mual dan muntah.- Pada jantung dopamin mempunyai efek inotropik posotof dan kronotopin (1) pada dosis sedang sampai tinggi.Pada pembuluh arteri ginjal (mempunyai reseptor dopamin) memberikan efek:

- Vasodilatasi dan peningkatan GFR (Glomerular Filtration Rate) pada dosis rendah, dan - Vasokonstriksi dan penurunan GFR (Glomerular Filtration Rate) pada dosis tinggi.Indikasi KlinikDigunakan untuk Mengatasi syok Pengobatan oliguri sekunder yang disebabkan oleh menurunnya aliran darah ginjal Efek dopaminergik untuk meningkatkan aliran darah ke ginjal tanpa menaikkan tekanan darah sistemik yang diperoleh dengan pemberian dopamin dosis rendah (1-4 g/kg/menit per infus) Dosis kisaran beta (4-12 g/kg/menit per infus) meningkatkan aliran darah ginjal, meningkatkan kontraksi otot jantung, kronotropik, tetapi menyebabkan vasodilatasi ringan Dosis kisaran alfa (> 12 g/kg/menit per infus) meningkatkan tekanan darah sistemik, kontraksi otot jantung, kronotropik, yang pada dosis tinggi dapat menurunkan aliran darah ginjal karena efek vasokonstriksi.

Terapi standar untuk memperbaiki : Tekanan darah Curah jantung Haluaran urin pada pengobatan syok yang tidak berespon terhadap penambahan cairan.

Dopamin terdiri dari beberapa macam, yaitu:

- Reseptor D1, yang efeknya diperantarai adenilat siklasi dan tidak bergantung pada adenilat siklase.

- Efek terapeutik dari dopamin, yaitu: meningkatkan curah jantung, tekanan darah, dan memperbaiki aliran darah ginjal. Dopamin hanya diberikan melalui IV, dan tidak tersedia dalam bentuk oral. Dalam proses distribusinya, dopamin tidak menembus sawar darah di otak. Waktu paruhnya 2 menit.Dan dalam pemberian dopamin, harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan penyakit vaskuler oksklusif, kehamilan, dan laktasi, dan anak-anak. Apabila diberikan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan perfusi ginjal. Dosis pemberiannya disesuaikan dengan umur pasien. Perbedaan umur membedakan takran dosis pemberian dopamin.Dalam melakukan asuhan keperawatan. Lakukan pengkajian terlebih dahulu, yang meliputi: kebutuhan ,klien terhadap dopamin, pengukuran TTV, EKG, dan parameter hemodinamika setiap 5-15 menit selama dan setelah pemberian. Pantau juga keluaran urine dengan sering selama pemberian, karena pada dosis tinggi dopamin dapat penurunan perfusi ginjal. Diagnosa Keperawatannya berhubungan dengan penurunan curah jantung dan gangguan perfusi jaringan.

BAB IIIKESIMPULANDopamin merupakan suatu agonis -adrenergik yang berkerja sebagai inotropik positif pada jantung. Dalam dosis sedang, dopamin meningkatkan kontratilitas miokard tanpa meningkatkan frekuensi denyut jantung, sedangkan dosis yang lebih tinggi meningkatkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. Dopamin disintesa pada ganglion simpatik, substansia nigra otak tengah dan bagian tengah hipotalamus dan retina.

DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo, Rio.2004.Kumpulan kuliah farmakologi.EGC;Jakarta.Semiun, Yustinus OFM.2006.Kesehatan Mental 3.Kanisius.Jakarta.