donor

14
Scibd.com www.jawapos.co.id Selasa, 18 November 2008 ] Q&A : Donor Darah Bisa Sembuhkan Penyakit? Membaca berita donor darah di halaman evergreen Minggu lalu (16/11), saya jadi punya sejumlah pertanyaan. Apakah ada efek dari donor darah? Misalnya, badan jadi gemuk. Bisakah donor menurunkan kadar penyakit dalam darah. Misalnya, kolesterol, asam urat, dan trigliserit. Sebab, kalau dipikir secara awam, darah kita berganti baru. Tetapi, kalau bisa, kenapa jarang ada dokter yang menyarankan donor darah kepada penderita kolesterol atau asam urat ataupun trigliserit. Demikian pertanyaan ini. Saya tunggu jawabannya. Terima kasih. Singgih, [email protected] Jawaban: Sejauh ini, menurut pengamatan saya, tidak ada kaitan antara donor darah dan kegemukan. Obesitas atau kegemukan disebabkan pola makan yang tidak benar. Misalnya, kelebihan porsi makan atau banyak mengonsumsi makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi. Bagi pendonor yang badannya menjadi gemuk, saya rasa itu bukan disebabkan darahnya diambil, tapi faktor-faktor lain. Misalnya, badan Bapak Singgih sebelum donor berat kurus. Setelah rutin donor, berat badannya naik hingga melebihi berat ideal. Yang bisa saya jelaskan, kegemukan itu disebabkan Bapak tidak menjaga pola makan dengan baik sehingga mengalami obesitas. Hanya, kebetulan Bapak melakukan donor darah. Kesimpulannya, kegemukan disebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat. Kolesterol dan trigliserit adalah penyakit yang berhubungan dengan lemak dalam darah. Dua penyakit tersebut dapat diturunkan dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, bukan dengan melakukan donor darah. Hal itu juga berlaku untuk penyakit asam urat yang disebabkan asam urat berlebih. Dengan donor, darah diganti baru memang benar. Tapi, perlu diingat, ukuran darah yang diambil adalah 350 cc. Sedangkan total volume darah dalam tubuh adalah 70 kali berat tubuh. Jadi, kalau Anda memiliki berat 70 kg, total darah dalam tubuh Anda 4.900 cc. Bisa Anda hitung komposisi darah yang keluar dengan darah yang masih tersisa di dalam. Darah yang keluar hanya sedikit sekali. Kalau darah Anda mengidap penyakit kolesterol, trigliserit, dan asam urat, dengan donor penyakit- penyakit tersebut tidak akan berkurang. Sebab, darah baru untuk mengganti darah yang keluar jauh lebih sedikit daripada darah yang masih mengandung penyakit-penyakit tersebut. Orang yang mengidap penyakit tertentu, terutama yang dapat ditularkan melalui

Upload: aldan-rahmad-noer

Post on 14-Apr-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hfdsjghsdjhgfd

TRANSCRIPT

Page 1: Donor

Scibd.com

www.jawapos.co.id

Selasa, 18 November 2008 ] Q&A : Donor Darah Bisa Sembuhkan Penyakit? Membaca berita donor darah di halaman evergreen Minggu lalu (16/11), saya jadi punya sejumlah pertanyaan. Apakah ada efek dari donor darah? Misalnya, badan jadi gemuk. Bisakah donor menurunkan kadar penyakit dalam darah. Misalnya, kolesterol, asam urat, dan trigliserit. Sebab, kalau dipikir secara awam, darah kita berganti baru. Tetapi, kalau bisa, kenapa jarang ada dokter yang menyarankan donor darah kepada penderita kolesterol atau asam urat ataupun trigliserit. Demikian pertanyaan ini. Saya tunggu jawabannya. Terima kasih.

Singgih, [email protected]

Jawaban:

Sejauh ini, menurut pengamatan saya, tidak ada kaitan antara donor darah dan kegemukan. Obesitas atau kegemukan disebabkan pola makan yang tidak benar. Misalnya, kelebihan porsi makan atau banyak mengonsumsi makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi. Bagi pendonor yang badannya menjadi gemuk, saya rasa itu bukan disebabkan darahnya diambil, tapi faktor-faktor lain. Misalnya, badan Bapak Singgih sebelum donor berat kurus. Setelah rutin donor, berat badannya naik hingga melebihi berat ideal. Yang bisa saya jelaskan, kegemukan itu disebabkan Bapak tidak menjaga pola makan dengan baik sehingga mengalami obesitas. Hanya, kebetulan Bapak melakukan donor darah. Kesimpulannya, kegemukan disebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat.

Kolesterol dan trigliserit adalah penyakit yang berhubungan dengan lemak dalam darah. Dua penyakit tersebut dapat diturunkan dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, bukan dengan melakukan donor darah. Hal itu juga berlaku untuk penyakit asam urat yang disebabkan asam urat berlebih.

Dengan donor, darah diganti baru memang benar. Tapi, perlu diingat, ukuran darah yang diambil adalah 350 cc. Sedangkan total volume darah dalam tubuh adalah 70 kali berat tubuh. Jadi, kalau Anda memiliki berat 70 kg, total darah dalam tubuh Anda 4.900 cc. Bisa Anda hitung komposisi darah yang keluar dengan darah yang masih tersisa di dalam. Darah yang keluar hanya sedikit sekali. Kalau darah Anda mengidap penyakit kolesterol, trigliserit, dan asam urat, dengan donor penyakit-penyakit tersebut tidak akan berkurang. Sebab, darah baru untuk mengganti darah yang keluar jauh lebih sedikit daripada darah yang masih mengandung penyakit-penyakit tersebut.

Orang yang mengidap penyakit tertentu, terutama yang dapat ditularkan melalui transfusi darah seperti HIV/AIDS dan hepatitis, tidak diperbolehkan mendonorkan darahnya untuk orang lain. Sebab, penerima darah bisa tertular penyakit pendonor.

Tidak menutup kemungkinan, selain penyakit itu, jika tingkatannya sangat tinggi, penderita kolesterol, trigliserit, dan asam urat tidak diperbolehkan donor. Memang, penyakit itu tidak ditularkan, tapi dapat merugikan penerima darah. Sebab, darah yang diterima tidak berkualitas.

Untuk itu, orang dengan kolesterol, trigliserit, dan asam urat tidak disarankan donor. Pertama, tidak bisa mengurangi penyakitnya. Kedua, kualitas darahnya tidak layak untuk orang yang membutuhkan. Demikian keterangan ini, semoga dapat menjadi bahan pengetahuan. Terima kasih. (*)

dr Budi Arifah

Kabag Pelayanan Donor Darah PMI Surabaya

Page 2: Donor

  HALAMAN KEMARIN

Dijuluki Biro Jodoh Bak Pasangan Tak Terpisahkan Dilarang Stop Olah Fisik Ngeband, Bentuk Penghargaan Diri Di Luar Negeri, Tak Segan Mencolek Orang Jual Pakaian Olahraga hingga Irian Jaya Tetap Semangat berkat Resep Bangun Langsung Mandi Just For Us: Vitamin D Kurangi Risiko Jatuh Tip: Diabetes, Pisahkan Mitos dari Fakta Nikmati Sensasi Pulang

Manfaat Menjadi Pendonor Darah :

Donor darah dapat memberikan bebarapa manfaat diantaranya yaitu menjaga kesehatan sistem peredaran darah dalam tubuh dengan mengurangi penumpukkan zat besi, namun efek tersebut mungkin tidak berlaku pada mereka yang berusia lanjut.

Hal tersebut pernah diungkapkan berdasarkan suatu penelitian yang dilakukan di White River Junction, Vermont oleh para peneliti dari Veteran Affairs Medical Center dan Dartmouth Medical School. Pada penelitian yang berlangsung selama 6 tahun tersebut para peneliti memeriksa 1.277 wanita dan laki-laki berusia antara 43 sampai 87 tahun yang mengalami penyakit arteri perifer, suatu penyakit yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tungkai akibat menyempitnya pembuluh darah arteri. Diteliti bahwa dalam tubuh telah yang diambil darahnya rata-rata kadar zat besinya turun.

Dari sudut medis tindakan menyumbang darah merupakan kebiasaan baik bagi kesehatan pendonor. Salah satunya, dengan berdonor darah secara teratur berarti Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur pula. Karena memang sebelum mendonorkan darah orang harus lebih dulu diperiksa kesehatannya secara lengkap. Banyak penyakit yang terkadang tidak bergejala, seperti tekanan darah tinggi ditemukan secara tidak sengaja dalam pemeriksaan rutin, yakni dalam selang waktu minimal 56 hari sekali.

Jadi, tidak benar bila dikatakan sekali mendonorkan darah kita harus terus-terusan menjadi donor agar tidak terjadi hipertensi (tekanan darah tinggi). Atau ada yang bilang kalau sudah melakukan donor darah, maka akan ketagihan, sehingga harus melakukan donor darah sera kontinyu. Itu semua tidak benar, tang benar, itu tadi, bila dilakukan secara teratur, kesehatan kita akan diperiksa secara teratur pula melalui pemeriksaan sebelum berdonor.

Donor darah adalah cara yang aman dan murah, dan bila dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Namun, disarankan orang untuk melakukan donor darah dilakukan hanya dengan tujuan untuk menurunkan kadar zat besi, sampai ada

Page 3: Donor

penelitian lain yang dapat mengkonfirmasikan hasil penelitian mereka. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pengurangan kadar zat besi juga dapat dicapai dengan cara terapi obat atau restriksi dalam diet.

Darah yang kita sumbangkan dapat expired (kedaluwarsa) bila tidak terpakai. Sel-sel darah merah harus digunakan dalam 42 hari. Platelet harus digunakan dalam 5 hari, dan plasma dapat dibekukan dan digunakan dalam jangka waktu 1 tahun.

Selain itu, donor darah akan membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung dan masalah jantung lainnya. Penelitian menunjukkan, mendonorkan darah akan mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh. Walau masih perlu penelitian lagi untuk memastikannya, kelebihan zat besi diduga berperan menimbulkan kelainan pada jantung. Kelebihan itu akan membuat kolesterol jahat (LDL) membentuk aterosklerosis (plak lemak yang akan menyumbat pembuluh darah). Menurunnya angka masalah penyakit jantung terutama terlihat pada para pendonor yang tidak merokok.

Pada wanita yang telah mengalami menopause, kadar zat besi dalam darahnya lebih tinggi dibandingkan dengan saat masih haid. Itu karena zat besi dikeluarkan pada saat menstruasi. Jadi pada wanita menopause, zat besi yang terlalu banyak dapat dikeluarkan dengan cara mendonorkan darah.

Jika donor darah dilakukan 2-3 kali setahun, atau setiap 4 bulan sekali, diharapkan kekentalan darah berkurang sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Sistem produksi sel-sel darah juga akan terus terpicu untuk memproduksi sel-sel darah baru yang akan membawa oksigen keseluruh jaringan tubuh. Sirkulasi darah yang baik akan meningkatkan metabolisme dan merevitalisasi tubuh.

Siklus pembentukan sel-sel darah baru yang lancar dan metabolisme tubuh yang berjalan baik, membuat berbagai penyakit dapat dihindarkan. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa menyumbangkan darah akan membuat seseorang sembuh dari penyakit alergi.

www.wikimu.com

Manfaat dan Resiko

Selain segi sosial dan derma yang dapat dijadikan dorongan mengapa kita perlu mendonorkan darah secara rutin, terdapat beberapa manfaat medis dari donor darah secara teratur. Donor darah terutama baik bagi mereka yang

Page 4: Donor

memiliki kandungan besi dalam darah berlebihan karena besi yang berlebih cenderung akan menumpuk pada berbagai organ vital seperti jantung, liver, ginjal dan mengganggu fungsinya (hemokromatosis). Selain itu, beberapa penelitian medis, walaupun belum sempurna dijelaskan secara medis, mengemukakan bahwa donor darah rutin akan membantu kelancaran aliran darah (sistem kardiovaskular). Pengurangan kekentalan darah sehingga menjamin kelancaran suplai darah bagi tubuh tersebut ditengarai menyebabkan efek positif bagi jantung, sehingga pernah ada penelitian yang menyatakan bahwa donor darah rutin mampu membantu mengurangi angka kejadian serangan jantung pada pria.

Mungkin kekhawatiran efek samping dari donor darah seperti yang dijadikan alasan bagi kebanyakan dari kita adalah benar, namun angka kejadiannya jarang. Dengan berbagai tahapan persiapan dan skrining sebelum mendonor maka semua efek samping tersebut nyaris tidak akan terjadi. Kekhawatiran akan terjadinya kekurangan darah (anemia) misalnya. Dengan pemeriksaan kadar Hb sebelumnya maka hal tersebut dapat dicegah. Selama Hb orang dewasa diatas 12, donor darah relatif aman untuk dilakukan, malah dianjurkan. Memar dapat terjadi pada bekas tusukan jarum, namun jarang luas dan hilang sempurna tidak lebih dari setengah minggu. Salah satu yang lumayan sering dijumpai adalah terjadinya reaksi hipovolemia yang berupa tekanan darah turun mendadak pasca donor sehingga membuat si pendonor merasa pusing, lemas dan mual. Hal ini dapat dicegah misalnya dengan menanyakan sebelumnya adakah riwayat kejadian tersebut pada donor sebelumnya, atau apakah ada riwayat penyakit tertentu, memeriksa tekanan darah sebelumnya, sesudah donor maka berbaring sekitar 10 menit lebih dulu sebelum berdiri dan berjalan, serta dengan diberikannya makanan dan minuman manis segera setelah donor. Kekhawatiran untuk terinfeksi penyakit serius seperti HIV misalnya, adalah berlebihan. Selama peralatan seperti jarum yang dipakai adalah steril dan masih baru, hal tersebut pastinya dapat dicegah. Justru resiko terinfeksi lebih besar terjadi pada mereka yang menerima transfusi darah ketimbang si pendonor karena beberapa ketidaksempurnaan dalam skrining darah.

 

Siapa yang boleh mendonorkan darah ?        

Page 5: Donor

Prinsipnya semua manusia sehat (terutama dewasa) boleh dsan baik untuk mendonorkan darahnya. Tentunya sebelum mendonor beberapa pemeriksaan kondisi fisik diperlukan untuk memastikan pendonor tidak memiliki penyakit serius yang mendasari maupun tidak sedang menderita sakit tertentu.

Apakah orang lanjut usia masih boleh mendonorkan darahnya ?

Tentu saja boleh, dengan catatan mereka tidak memiliki penyakit serius (penyakit jantung, ginjal, dehidrasi-anemia). Usia tua bukan merupakan halangan untuk mendonorkan darah. Pendonor lansia pasca donor sebaiknya berbaring sekurang-kurangnya 15 menit terlebih dahulu jangan langsung berdiri dan berjalan. Hal ini dikarenakan respon sistem otonom dalam kontrol tekanan darah seringkali terganggu pada usia lanjut sehingga mudah terjadi hipotensi orthostatic (tekanan darah anjlok tiba-tiba karena perubahan postur tubuh dari berbaring ke tegak/semi tegak).

 

Apakah ibu hamil boleh ?

Belum ada penelitian khusus yang pernah saya baca tentang hal ini dan memang minim laporan penelitian tentang hal ini yang dipublikasikan (karena memang siapa sih ibu hamil yang rela jadi klinci percobaan seperti ini dengan taruhan kehamilannya, tidak etis tentunya!).

Menurut hemat saya, ibu hamil masih boleh mendonorkan darahnya dengan beberapa perhatian misalnya;

<!--[if !supportLists]-->-        <!--[endif]-->relatif lebih aman jika sedang hamil ti tengah-tengah bulan (bukan     hamil muda maupun tua)

<!--[if !supportLists]-->-        <!--[endif]-->kondisi fisik ibu maupun si janin harus fit; tidak ada permasalahan dengan kehamilannya

<!--[if !supportLists]-->-        <!--[endif]-->mengingat anemia umum sering dijumpai pada ibu hamil, maka pemeriksaan kadar Hb dan Hematokrit perlu dilakukan sebelumnya

Page 6: Donor

<!--[if !supportLists]-->-        <!--[endif]-->pada ibu yang hamil tua, posisi selama berbaring mendonorkan darahnya sebaiknya diatur sedemikian rupa yaitu dalam posisi setengah duduk atau berbaring miring kiri. Posisi terlentang dapat mengurangi aliran darah ke janin karena pembuluh darah dalam perut tertekan oleh rahim yang besar dan jatuh ke belakang.

 

Pada wanita, sebaiknya dicari saat donor darah yang tidak bersamaan dengan saat menstruasi. Hal ini untuk mengurangi lebih banyak lagi kehilangan darah dan anemia.

 

Setelah membaca tulisan ini, saya berharap semoga kita dapat lebih tergugah dan tidak ragu lagi untuk mendonorkan darah kita selagi kita sehat. Darah kita sangat berharga bagi orang-orang di luar sana yang mungkin pada saat Anda sedang membaca tulisan ini sedang berada di ambang maut karena kekurangan darah. Selagi masih sehat, biarlah kita dapat menjadi pendonor bagi mereka yang kurang beruntungSemoga wikimuers dapat membawa hawa positif bagi sesama sekitar untuk tidak ragu untuk mendonorkan darahnya. Hal itu akan menjadi kampanye untuk membuat budaya donor darah menjadi lebih populer di negeri seribu bencana ini.. Dalam hal problema kesehatan terkadang sumbangan darah lebih berharga ketimbang sumbangan uang sebesar apapun, apalagi di saat seperti sekarang, di saat PMI sedang mengemis-ngemis darah.

Give blood, give life....

www.golongandarah.net

Kamis, 1 Maret 2007

Seluk Beluk PMI dan Donor DarahApakah benar PMI melakukan jual beli darah?

Tidak benar. Darah yang akan ditransfusikan memerlukan pengolahan lebih dahulu sehingga tidak membahayakan bagi yang menerima darah. Dalam pengolahan ini membutuhkan biaya dan dibebankan kepada pengguna darah; disebut service cost atau biaya pengganti pengolahan darah. Biaya ini digunakan antara lain untuk:

Pembelian kantong darah

Pembelian reagen untuk pemeriksaan golongan darah dan uji cocok serasi Pembelian reagen untuk pemeriksaan uji saring: HBsAg, AntiHCV, AntiHIV, RPR (sifilis) 

Page 7: Donor

 Service DonorGaji karyawanPengembangan Unit Transfusi Darah(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)

Jika membawa donor sendiri (dari keluarga/teman) kok tetap dikenakan biaya ?

Ya benar. Jika ada yang membutuhkan darah kemudian menggunakan darah dari stok PMI maupun dari keluarga, service cost yang dikenakan adalah sama. Karena baik donor sukarela maupun donor pengganti sama-sama tidak dibayar. Seperti tersebut di atas, biaya itu adalah biaya untuk penggantian pengolahan darah.(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)

Apa yang didapatkan oleh donor setelah menyumbangkan darahnya?  Setelah menyumbangkan darah, donor yang budiman akan mendapatkan menu donor, yaitu segelas susu, makanan ringan, dan suplemen penambah darah. Selain itu juga akan mendapatkan "Kartu Fasilitas untuk Donor Darah Sukarela". Kartu ini berisi pembebasan service cost jika suatu saat donor itu sendiri membutuhkan darah, keringanan sebesar 50% dari service cost jika ada keluarga si donor yang membutuhkan darah dan pengobatan gratis di poliklinik umum PMI bagi donor jika sakit. Masa berlakunya kartu ini hanya tiga bulan, sehingga diharapkan tiga bulan kemudian si donor mau menyumbangkan darahnya lagi.(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)

Saya mau donor jika sudah ada yang meminta saja!

Kapan seorang donor mau menyumbangkan darahnya adalah hak masing-masing donor. Kami hanya ingin memberikan gambaran stok darah yang ada di PMI. Permintaan darah setiap bulannya memang kurang lebih ada sebanyak 3000 kantong darah. Jumlah donor sukarela yang menyumbangkan darahnya 1000 - 1200 per bulan. Sehingga setiap bulannya PMI masih kekurangan 1800 - 2000 kantong darah. Jadi wajar jika bapak/ibu/saudara ketika membutuhkan darah PMI tidak mempunyai stok/persediaan. Nah, kondisi inilah yang mungkin memunculkan pertanyaan seperti tersebut di atas. Agar setiap orang yang membutuhkan darah langsung dapat dipenuhi oleh PMI, maka marilah mulai saat ini, mulai dari diri sendiri menjadi donor darah sukarela secara rutin tiap 3 bulan sekali. (sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)

Jika saat membutuhkan darah, di PMI tidak ada stok darah, langkah apa yang bisa dilakukan untuk mendapatkan darah?

Yang pertama adalah mencari keluarga atau teman yang dapat menjadi donor pengganti. Jika tidak ada, bertanya kepada petugas siapa "donor on call" yang dapat dihubungi. Jangan sekali-kali menggunakan jasa donor bayaran atau calo donor! Oleh karena itu seyogyanya setiap kantor atau lingkungan tempat tinggalmempunyai daftar orang-orang yang bersedia menjadi donor (kelompok donor).(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)

Kapan dilakukan pemeriksaan uji saring?

Pemeriksaan uji saring terhadap infeksi yang menular lewat transfusi darah meliputi HBSAg, AntiHCV, AntiHIV, dan RPR, dilakukan setelah darah disadap dari donor. Sehingga saat ditransfusikan darah tersebut sudah bebas dari keempat macam infeksi tersebut.(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)

Bagaimana perlakuan UTD (Unit Transfusi Darah) terhadap darah yang hasil uji saringnya reaktif/positif?

Darah tersebut tentu saja tidak akan dikeluarkan untuk pasien. Darah ini akan kami musnahkan sesuai prosedur yang berlaku. Dan donor darimana darah ini berasal akan kami beritahu hasil pemeriksaan tersebut sehingga mencegah dia mendonorkan darahnya lagi di lain waktu dan lain tempat. (sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta) Apakah manfaat donor darah bagi pendonor?

Tidak ada manfaat langsung menjadi donor darah. Namun dengan mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan sekali, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah baru, sedangkan fungsi sel-sel darah merah adalah untuk oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian fungsi darah menjadi lebih baik sehingga donor menjadi SEHAT. Selain itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap kali donor dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana dan pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah.

Page 8: Donor

(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta) 

hidayahseeker.multiply.comHome Notes Blog Photos Video Music Calendar Reviews Links

Manfaat donor darah Jan 26, '09 12:22 AMfor everyone

Category: Otheroleh Ustadz H. M. Haris Damrah

"Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya." ( QS Al Maidah ayat 32 )

Darah sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebab darah menjadi ukuran kesehatan. Pada kejadian-kejadian tertentu, seseorang mengalami kekurangan darah. Misalnya, setelah seseorang dioperasi, seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas, seorang penderita DBD ( Demam Berdarah Dengue ) Stadium 3, dan sebagainya. Orang-orang yang mengalami kejadian tersebut akan sangat memerlukan darah. Di saat itulah transfusi darah amat dibutuhkan.

Transfusi DarahTransfusi darah adalah tindakan medis pemberian darah kepada penderita, yang darahnya telah tersedia dalam kemasan yang memenuhi syarat kesehatan dan telah melalui pemeriksaan-pemeriksaan dan diberikan secara langsung. Islam tidak melarang seorang Muslim atau Muslimah menyumbangkan darahnya untuk tujuan kemanusiaan, bukan demi komersialisasi. Dalam hal ini, baik darahnya disumbangkan secara langsung kepada orang yang memerlukan transfusi darah, misalnya untuk anggota keluarga sendiri, maupun diserahkan kepada Palang Merah atau Bank Darah untuk disimpan sewaktu-waktu untuk menolong orang yang memerlukan. Penerima darah dan donornya tidak disyaratkan harus sama agama/kepercayaan, bangsa / suku bangsanya dan sebagainya. Karena menyumbangkan darah dengan ikhlas itu termasuk amal kemanusiaan yang sangat dihargai dan dianjurkan oleh Islam. Sebab dapat menyelamatkan jiwa manusia, sesuai dengan firman Allah diatas.

Manfaat Donor DarahDonor darah atau penyumbang darah adalah orang yang secara sukarela memberikan darah untuk maksud dan tujuan transfusi darah.Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta atau Bank Darah di rumah sakit-rumah sakit membutuhkan darah yang sehat dan aman untuk ditransfusikan pada yang membutuhkannya. Dalam formulir pendaftaran donor darah terdapat pertanyaan-pertanyaan yang sangat diperlukan untuk mencegah pengambilan darah selama periode "Jendela" dari virus-virus tertentu, misalnya Virus AIDS, Hepatitis C. Periode ini dapat berlangsung selama 2(tiga) bulan atau lebih. Yang disebut periode "Jendela" ialah ada virus di dalam aliran darah, tetapi belum ada antibody virus yang dapat diperiksa

Page 9: Donor

melalui pemeriksaan darah di laboratorium, dan virus dapat masuk ke dalam darah pasien yang menerima darah dalam periode ini. Kelangsungan hidup pasien yang menerima darah sangat tergantung pada kejujuran calon donor darah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan merupakan upaya mencegah sehubungan risiko

terhadap calon donor darah atau pada calon penerima darah dan juga untuk menentukan bagaimana dapat menggunakan darah dari donor darah seefektif mungkin. Tidak mungkin memeriksa darah untuk setiap infeksi penyakit, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada formulir pendaftaran merupakan cara untuk meyakinkan keselamatan darah yang akan ditransfusikan.Apabila calon donor darah merasa bahwa ia perlu diperiksa untuk sesuatu sebab atau termasuk berisiko tinggi "Jangan Donor Darah". Apabila calon donor darah ragu-ragu tentang boleh tidaknya menyumbangkan darahnya, dapat bertanya pada petugas atau dapat langsung pulang meninggalkan ruangan. Berdasarkan pengalaman para donor yang telah menyumbangkan darahnya, telah banyak manfaat yang mereka peroleh setelah menyumbangkan darahnya. Antara lain :

1. Mengetahui golongan darahnya.

2. Mengetahui tekanan darah secara berkala (tiga bulan sekali) pada setiap akan menyumbangkan darahnya.

3. Dapat memperbarui darah di tubuhnya, karena telah menyumbangkan darahnya sebanyak 350 cc. Kemudian memperoleh darah yang baru pada bulan berikutnya.

4. Dapat tidur nyenyak.

5. Nafsu makan bertambah.

Maha Benar firman Alloh : " Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri ( QS Al Isra ayat 7 )

Marilah kita saling membantu sesama manusia, salah satunya dengan cara menyumbangkan darah kita untuk orang yang membutuhkan (donor darah). Janganlah kita memelihara kebencian, kedengkian, kemurkaan dan permusuhan yang sering menimbulkan pertumpahan darah, sehingga banyak nyawa yang melayang karena kehabisan darah.

Bersedekah itu bukan hanya dengan harta saja, namun bisa dengan apa saja yang kita miliki, misalnya bersedekah dengan menyumbangkan darah demi untuk menolong orang lain.

sumber : Risalah Tabligh Korps Muballigh Jakarta (KMJ) No.43 Jum'at ke-1 Tahun XIV, 21 Syawal 1428 H / 2 November 2007

www.juraganmedis.com]

Pengaruh Donor Ginjal Terhadap Kesehatan

Page 10: Donor

Written by pakdejack 97 Comments Last Updated: January 29th, 2009

Salah satu terapi yang efektif bagi pasien dengan gagal ginjal stadium akhir adalah transplantasi ginjal dari tubuh orang yang normal, tapi untuk mendapatkan ginjal yang akan ditransplantasikan bukanlah hal yang mudah. Hal ini karena sulitnya mencari ginjal yang cocok dengan tubuh pasien, toh seandainya ada orang yang memiliki ginjal yang cocok dengan pasien, maka orang tersebut belum tentu mau mendonorkan ginjalnya. Salah satu alasan terbesar seseorang untuk menolak mendonorkan ginjalnya adalah karena kekhawatiran terhadap kondisi kesehatannya paska transplantasi *yang asalnya punya dua ginjal koq jadi satu*.

toh seandainya ada orang yang memiliki ginjal yang cocok dengan pasien, maka orang tersebut belum tentu mau mendonorkan ginjalnya

Sebuah laporan pada 29 januari 2009 di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa orang yang telah mendonorkan ginjalnya pada orang lain tidak mengalami peningkatan resiko terserang gagal ginjal, sebuah laporan yang mengejutkan.

Para peneliti yang dipimpin oleh Hassan N. Ibrahim, MD dari University of Minnesota melakukan riset terhadap data 3968 pendonor yang mendonorkan ginjalnya antara tahun 1963 sampai tahun 2007. Mereka juga mengevaluasi sebuah sekelompok orang yang terdiri 255 pendonor ginjal, hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa kualitas hidup dan kondisi kesehatan para pendonor tersebut sama dengan orang yang tidak melakukan donor ginjal.

Huff,,semoga hasil penelitian ini semakin memudahkan mereka yang mengalami gagal ginjal stadium akhir dalam mencari pengobatan.