dongeng orong agu kode masyarakat … · kedua orang tua tercinta, alo sahu dan bernadetha liun ......

141
i DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT MANGGARAI BARAT: TRANSKRIPSI, KAJIAN STRUKTUR MORFOLOGI, MAKNA, DAN FUNGSI Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Strata (S-1) Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Metildis Ruth Sahu 104114001 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA DESEMBER 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lyanh

Post on 27-Apr-2018

250 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

i

DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT

MANGGARAI BARAT: TRANSKRIPSI, KAJIAN

STRUKTUR MORFOLOGI, MAKNA, DAN FUNGSI

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Strata (S-1) Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Metildis Ruth Sahu

104114001

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

DESEMBER 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan kasihnya dan mengabulkan doa penulis dalam menyelesaikan tugas

akhir ini dengan baik. Penulis pun menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan

terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan limpah terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu terselesainya tugas akhir ini.

1. Bapak Dr. Yoseph Yapi Taum, M. Hum. yang berkenan menjadi pembimbing

I penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Dengan penuh kesabaran dan

selalu memberi motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. B. Rahmanto, M. Hum. yang berkenan menjadi pembimbing II

penulis. Beliau selalu membimbing dan membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bpk. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum. sebagai dosen pendamping

akademik. Beliau selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir.

4. Para dosen Program Studi Sastra Indonesia USD: Bpk. Drs. Hery Antono, M.

Hum., Dr. Paulus Ari Subagyo, M. Hum., S. E. Peni Adji, M. Hum., Dra.

Fransisca Tjandrasih Adji, M. Hum., Drs, F. X. Santosa, M. S., selaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

vii

Bapak/Ibu pengampu mata kuliah di Program Studi Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma, serta staf Sekretariat yang telah memberi

pelayanan dengan baik.

5. Bapak Alosius Sahu dan Ibu Bernadetha Liun, orang tuaku yang selalu

mendukung dan mendoakan penulis setiap saat sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini. Bapak Alo yang telah membantu penulis

mencari narasumber untuk diwawancarai. Ibu Bernadetha yang selalu

memberikan nasehat kepada penulis agar tidak melalaikan tugas yang paling

penting. Bangga memiliki orang tua seperti kalian.

6. Saudara/saudari saya, Gregorius Adirahmat Sahu, Maria Albertasari Sahu,

Yohanes Eros Sahu. Kak Egi dan adik Jony, walaupun hujan selalu bersedia

mengantar dan menemani penulis menemui narasumber-narasumber untuk

diwawancarai. Kak Egi dan adik Beti yang selalu mendorong dan memberi

perhatian kepada penulis agar menyelesaikan tugas akhir. Saya menyayangi

kalian.

7. Sahabat-sahabat saya tercinta di Eror Family, mami Diana, Ria Ongabelle,

Ani Budjen, Indy Magong, Ina Menong, Rheinya Dosinaen, Monica. Mereka

selalu menjadi teman curhat penulis ketika penulis mendapat kesulitan dalam

mengerjakan tugas akhir. Mereka juga selalu memberi semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

8. Bpk. Adrianus Hamut, Bpk, Ngampu Mikael, Bpk. Teodorus Matung, Bpk.

Paulus Meso, Ibu Kristina Imas, Bpk. Petrus Pesau, dan Ibu Yasinta Bamung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

ix

Kalau kau ingin meraih keserjanaan, kau tidak boleh bersandar pada pujian

orang untuk mendukungmu atau memanjakanmu. Kau harus melakukannya

demi kemajuanmu sendiri.

(Ginko, 2013:316)

MOTTO

Berpijak pada bumi bukan hanya dengan kedua kaki tetapi dengan sebuah

harapan. Harapan yang membawamu pada kesuksesan dan kepuasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

x

Skripsi ini saya persembahkan kepada,

Tuhan Yang Maha Esa,

Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun

Segenap pembaca skripsi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI......................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................. v

KATA PENGANTAR...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

ABSTRAK........................................................................................................ xiv

ABSTRACT........................................................................................................ xv

DAFTAR ISTILAH.......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian................................................................ 6

1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................... 6

1.4.2 Manfaat Praktis........................................................... 7

1.5 Tinjauan Pustaka................................................................... 7

1.6 Landasan Teori...................................................................... 10

1.6.1 Sastra Lisan dan Folklor.............................................. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

xii

1.6.2 Transkripsi dan Perbandingan Teks............................. 11

1.6.3 Struktur Morfologi Vladimir Propp............................. 12

1.6.4 Identifikasi Pelaku....................................................... 18

1.6.5 Makna dan Fungsi....................................................... 19

1.6.5.1 Makna.............................................................. 19

1.6.5.2 Fungsi.............................................................. 19

1.7 Metode Penelitian................................................................. 20

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data....................... 20

1.7.1.1 Wawancara...................................................... 20

1.7.1.2 Perekaman dan Pencatatan.............................. 21

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data...................... 21

1.7.3 Metode Penyajian Data...................................... 22

1.8 Sistematika Penyajian........................................................... 22

BAB II DONGENG ORONG AGU KODE DALAM KONTEKS SEJARAH

DAN BUDAYA MASYARAKAT MANGGARAI BARAT

2.1 Pengantar............................................................................... 29

2.2 Latar Belakang Historis dan Demografis.............................. 29

2.2.1Letak Geografis............................................................ 29

2.2.2 Bahasa dan Budaya Kabupaten Manggarai Barat....... 30

2.2.3 Ekonomi MasyarakatManggarai Barat....................... 31

2.2.3.1 Pertanian..................................................... 31

2.2.3.2 Perkebunan................................................. 32

2.2.3.3 Kehutanan.................................................. 34

2.2.3.4 Perikanan.................................................... 35

2.2.3.5 Peternakan.................................................. 36

2.2.3.6 Pertambangan............................................. 37

2.3 Sejarah Singkat Kabupaten Manggarai Barat....................... 39

2.4 Agama................................................................................... 43

2.5 Kesenian Manggarai Barat................................................... 43

2.5.1 Seni Tenun, Seni Suara, Seni Musik........................... 43

2.5.2 Pola Perkampungan dan Rumah Adat......................... 44

2.5.3 Kerajinan Tangan........................................................ 45

2.6 Rangkuman............................................................................. 45

BAB III TRANSKRIPSI DAN PERBANDINGAN TEKS DONGENG

ORONG AGU KODE

3.1 Pengantar............................................................................... 47

3.2 Transkripsi Dongeng Orong Agu Kode.................................. 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

xiii

3.3 Analisis dan Perbandingan Teks............................................ 68

3.3.1Perbandingan Struktur Dongeng Orong Agu Kode....... 69

3.3.2 Perbandingan Naskah Dongeng Orong Agu Kode....... 77

3.3.2.1 Teks A............................................................. 77

3.3.2.2 Teks B.............................................................. 79

3.3.2.3 Teks C.............................................................. 80

3.3.2.4 Teks D.............................................................. 82

3.4 Hasil Analisis......................................................................... 84

3.5 Rangkuman............................................................................ 86

BAB IV STRUKTUR MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI PELAKU

DONGENG ORONG AGU KODE

4.1 Pengantar............................................................................... 87

4.2 Analisis Morfologi Dongeng Orong Agu Kode...................... 88

4.2.1 Dongeng Orong Agu Kode........................................... 89

4.2.2 Analisis Fungsi Pelaku dongeng Orong Agu Kode...... 94

4.3 Identifikasi Pelaku Dongeng Orong Agu Kode...................... 97

4.4 Rangkuman............................................................................. 98

BAB V MAKNA DAN FUNGSI DONGENG ORONG AGU KODE BAGI

MASYARAKAT MANGGARAI BARAT

5.1 Pengantar.............................................................................. 100

5.2 Makna Dongeng Orong Agu Kode...................................... 100

5.2.1 Makna Sindiran.......................................................... 101

5.2.2 Makna Pendidikan...................................................... 104

5.2.3 Makna Religius........................................................... 105

5.2.4 Makna Moral............................................................... 106

5.3 Fungsi Dongeng Orong Agu Kode....................................... 107

5.3.1 Fungsi Pendidik....................................................... 108

5.3.2 Fungsi Hiburan.......................................................... 110

5.3.3 Fungsi Kepercayaan.................................................. 111

5.4 Rangkuman................................................................. 113

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan............................. ............................................ 115

6.2 Saran.................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 119

LAMPIRAN..................................................................................................... 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

xiv

ABSTRAK

Sahu, Metildis Ruth sahu. 2014, “Dongeng Orong Agu Kode Masyarakat

Manggarai Barat: Transkripsi, Kajian Struktur Morfologi, Makna, dan

Fungsi”. Skripsi strata 1 (S1). Program Study Sastra Indonesia, Jurusan

Sasstra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Tugas akhir ini membahas transkripsi dan perbandingan dongeng Orong

Agu Kode, kajian struktur morfologi Vladimir Propp, makna dan fungsi bagi

masyarakat Manggarai Barat. Studi ini memiliki tiga tujuan, yakni (1)

menerbitkan, mendokumentasikan, dan menganalisis perbandingan teks dongeng

Orong Agu Kode, (2) menganalisis struktur morfologi dan mengidentifikasi

pelaku dongeng Orong Agu Kode, dan (3) menjelaskan makna dan fungsi

dongeng Orong Agu Kode bagi masyarakat Manggarai Barat.

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini sebagai landasan

referensi adalah transkripsi dan perbandingan teks, struktur morfologi dalam

perspektif Vladimir Propp, identifikasi pelaku, makna dan fungsi. Metode

penelitian ini mencakup, (1) teknik pengmpulan data, yaitu wawancara,

perekaman, dan pencatatan, (2) teknik analisis data, dan (3) metode penyajian

data.

Hasil penelitian ini menunjukan beberapa hal berikut. (1) ada empat varian

dongeng Orong Agu Kode, dilakukan perbandingan teks. Perbandingan teks yang

dilakukan ialah perbandingan struktur dan perbandingan naskah. (2) Terdapat 9

fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

Vladimir Propp. Selain itu, terdapat 4 jenis pelaku dongeng Orong Agu Kode dari

7 jenis identifikasi pelaku. (3) Ada empat makna yang terkandung dalam dongeng

Orong Agu Kode, yakni makna sindiran, makna pendidikan, makna religius, dan

makna moral. Sementara itu, fungsi dalam dongeng Orong Agu Kode meliputi

fungsi pendidik, fungsi hiburan, dan fungsi kepercayaan (folk believe).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

xv

ABSTRACK

Sahu, Metildis Ruth. 2014, “Orong Agu Kode Folktale of West Manggarai:

Transcription, Morphology Structure, Meaning, and Function”.

Undergraduate Thesis. Study Program of Indonesian Literary, Sanata

Dharma University

The thesis is intended to discuss about the transcription and comparison

of Orong Agu Kode, the examination of Vladimir Propp morphology structure, the

meaning and function for society of West Manggarai. Orong Agu Kode folktale is

a famous folktale from West Manggarai. This study has three purposes, they are

(1) to publish, document, and analyze the comparison of Orong Agu Kode text, (2)

to analyze the morphology structure and identify the characters of Orong Agu

Kode tale, and (3) to explain the meaning and function of Orong Agu Kode tale

for society of West Manggarai.

The theoritical review used in this study is the test transcription and

comparison, the morphology structure in Vladimir Propp’s perspective, characters

identification, meaning, and function. The methodology this study include (1) data

gathering, those are interview, recording, and note taking, (2) data analysis

method, and (2) data presentation method.

The result shows some points, they are (1) there are four variants of

Orong Agu Kode tale to be compared. The comparison are structural comparison

and textual comparison, (2) there are nine of 31 character functions of Orong Agu

Kode according to Vladimir Propp, (3) there are four meanings in the Orong Agu

Kode tale. Meanwhile, the function of Orong Agu Kode includes educational

function, entertainment function, and folk believe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

xvi

DAFTAR ISTILAH

Fungsi : dalam studi ini yang dimaksud dalam fungsi adalah arti ekstrinsik

Folk believe:

Makna : dalam studi ini yang dimaksud dalam makna adalah arti intrinsik

Strukutur Morfologi: teori Vladimir Propp yang perhatian utamanya ditujukan

pada penggunaan fungsi pelaku menurut urutan dan peranan dalam cerita.

Orong Agu Kode: Burung Bangau dan Monyet

Transkripsi: pengubahan dari bentuk wicara lisan menjadi bentuk tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Judul penelitian ini adalah “Dongeng Orong Agu Kode Masyarakat

Manggarai Barat: Kajian Sturuktur, Transkripsi, Makna, dan Fungsi”. Dongeng

adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya

cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng dapat

berupa, dongeng binatang, dongeng biasa, dongeng berumus, serta lelucon dan

anekdot (Bascom, 1965:3-20 dalam James Danandjaja, 1984:50).

Dongeng Orong Agu Kode (OAK) merupakan cerita dari daerah

Manggarai Barat (Mabar), tepatnya masyarakat suku Kempo. Orong Agu Kode

adalah bahasa Manggarai yang terdiri dari tiga kata, yaitu Orong artinya „Burung

Bangau‟, Agu artinya „dan‟, dan Kode artinya „Kera atau monyet‟. Jadi, Orong

Agu Kode artinya „Burung Bangau dan Kera‟. Di dalam cerita dongeng ini,

monyet menjadi tokoh yang egois dan licik. Masyarakat Manggarai Barat

menganggap monyet adalah binatang yang memiliki sifat sombong, licik, dan

pengikar janji. Selain dongeng ini, ada beberapa dongeng tentang monyet yang

licik. Salah satunya adalah Kula Agu Kode. Masyarakat Mabar melukiskan sifat

monyet sebagai binatang yang licik dan sombong, yang akhirnya mendapat

ganjaran atau hukuman terhadap semua perbuatannya.

Di Kabupaten Manggarai Barat terdapat banyak cerita-cerita lisan, seperti

dongeng, mitos, legenda, dan sebagainya. Salah satunya adalah dongeng Orong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

2

Agu Kode. Ada beberapa cerita rakyat yang dulunya cukup dikenal di kalangan

masyarakat Mabar, seperti Asal Usul Terjadinya Danau Sanonggoang, Empo

Mberong, Empo Mberong dan tujuh Gadis, Siput dan Rusa, dan masih banyak

lagi. Akan sangat bagus bila sastra lisan yang ada di Mabar didokumentasikan dan

diteliti agar tetap terjaga keberadaanya di tengah masyarakat. Saat ini, cerita

rakyat di Mabar sudah jarang sekali ditemukan terutama di daerah perkotaan,

tetapi di daerah pedesaan masih ditemukan cerita-cerita rakyat yang diceritakan

kepada anak-anak. Hal itu dikarenakan, di kota anak-anak sudah mengikuti

perkembangan zaman yang serba instan.

Manggarai Barat merupakan wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur.

Manggarai Barat beribukota Labuan Bajo. Masyarakat Manggarai Barat

merupakan bagian dari masyarakat Manggarai. Pada zaman reformasi, Manggarai

mengalami perubahan dengan melakukan pemekaran wilayah menjadi Manggarai

dan Manggarai Barat. Perubahan ini terjadi pada tahun 2003. Pemekaran wilayah

ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga secara

historis antara masyarakat Manggarai dan Manggarai Barat tidak dapat dipisahkan

diantara keduanya (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada tanggal 16 April

2014).

Penulis akan mengkaji struktur morfologis dongeng Orong Agu Kode.

Menurut Propp ada 31 buah fungsi di dalam cerita lisan yang kemudian

digolongkan ke dalam empat “lingkaran”, yaitu Lingkaran Pertama: Pengenalan,

Lingkaran Kedua: Isi cerita, Lingkaran Ketiga: Rangkaian Donor, Lingkaran

Keempat: Kembalinya sang Pahlawan. Selain itu, mengidentifikasi pelaku cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

3

yang menurut Propp berjumlah 7 jenis, yaitu the villain, the donor, the magical

helper, the princess and her father, the dispatcher, the hero, the false hero

(Taum, 2011:126-132). Sebelum dongeng OAK dikaji dengan struktur

morfologis, dongeng OAK akan ditranskripsikan. Transkripsi adalah pengubahan

dari bentuk wacana lisan menjadi bentuk tertulis (Taum, 2011:243). Penelitian ini

juga akan menjelaskan makna dan fungsi dongeng Orong Agu Kode bagi

masyarakat Manggarai Barat.

Cerita rakyat adalah bentuk penuturan cerita yang pada dasarnya tersebar

secara lisan, diwariskan secara turun-temurun di kalangan masyarakat

pendukungnya secara tradisional (Supanto dkk, 1981:48). Setiap jenis cerita yang

hidup di kalangan masyarakat, yang ditularkan dari mulut ke mulut adalah cerita

rakyat. Cerita rakyat meliputi mite, legenda, dan dongeng. Objek formal

penelitian ini ada dua, yakni morfologi cerita rakyat dan fungsi dan makna cerita

rakyat dalam masyarakat.

Teeuw (dalam buku Sastra dan Ilmu Sastra) mengatakan bahwa di

Indonesia pengumpulan bahan cerita rakyat telah mulai cukup awal, khususnya

berkat kegiatan para penerjemah Kitab Injil yang sejak awal abad ke-19 mulai

diutus ke Hindia Belanda oleh Lembaga Alkitab Belanda (Nederlandsch

Bijbelgenootschap), dengan tugas utama untuk menerjemahkan Kitab Injil dalam

berbagai bahasa Nusantara; tetapi mereka selalu ditugaskan pula, sebagai

persiapan bagi tugas utama, untuk secara ilmiah meneliti bahasa dan kesusastraan

suku bangsa tempat mereka bekerja (2013:217).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

4

Menurut Stith Thompson, ciri khusus cerita rakyat terletak pada sifatnya

yang tradisional. Cerita rakyat ditularkan dari seseorang kepada orang lain secara

berturut-turut, tanpa penekanan tuntutan akan sumber aslinya. Karena cerita

rakyat pada dasarnya tersimpan di dalam ingatan manusia, atau dalam tradisi lisan

maka cerita rakyat itu tidak pernah memliki bentuk yang tetap, melainkan hanya

cendrung mengarah ke pola yang bersifat rata-rata saja (Supanto dkk, 1981:48).

Sampai saat ini belum ada naskah tertulis dongeng Orong Agu Kode. Itu

disebabkan karena belum pernah ada peneliti yang tertarik menerbitkan teksnya.

Masyarakat Manggarai Barat masih menggunakan bahasa lisan untuk

menceritakan dongeng ini. Karena itu, untuk mendapatkan naskah tersebut,

peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan perekaman untuk

menganalisis teks-teks tersebut dengan mewawancarai narasumber terpercaya.

Setelah mewawancarai narasumber-narasumber diperoleh berbagai

varian dongeng Orong Agu Kode. Wiryamartana mengatakan, studi-studi yang

berorientasi pada resepsi teks menggariskan bahwa varian-varian teks patut

dihargai secara lebih positif dan ditimbang relevansinya dalam rangka

penyambutan sastra (Taum, 2011:272-273).

Dalam Taum (2011:65-66), dongeng termasuk tradisi verbal. Tradisi

verbal mencakup lima kategori, yakni (1) ungkapan tradisional (termasuk

pepatah, peribahasa, dan wasita adi, dan lain sebagainya); (2) nyanyian rakyat; (3)

bahasa rakyat (misalnya dialek, julukan, sindiran, gelar-gelar, bahasa sandi, dan

lain sebagainya); (4) teka-teki; (5) cerita rakyat (dongeng, mitos, legenda, sage,

cerita jenaka, cerita cabul, dan lain sebagainya). Menurut James Danandjaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

5

(1984:83), dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar

terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang

melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran.

Dongeng adalah sejenis sastra lisan yang menceritakan hal-hal atau

peristiwa-peristiwa yang kadang-kadang tidak dapat diterima pikiran yang logis.

Sastra lisan adalah sebuah bentuk sastra yang dituturkan secara lisan (Taum,

2011:20). Menurut Guntur Tarigan dalam Eddy Setia, dkk (1990:1-2) sastra lisan

adalah bagian dari folklor. Folklor mencakupi baik sastra lisan maupun bukan

sastra lisan. Akan tetapi, biasanya sastra lisan hanya berarti folklor yang lisan saja

dan tidak mencakup permainan-permainan dan tari-tarian rakyat. Walaupun sastra

lisan secara luas dapat mencakup aneka ragam bentuk, seperti teka-teki, pepatah,

sumpah serapah, guna-guna sampai hal-hal yang sukar diucapkan dan permainan

kata-kata.

Sastra lisan memiliki fungsi yang penting bagi kelompok masyarakat.

Pertama, sastra lisan sebagai folklor berfungsi untuk membangun dan mengikat

rasa persatuan kelompok, di mana sastra lisan menjadi identitas kelompok.

Kedua, sastra lisan menyimpan kearifan lokal (local wisdom) dan kecendikian

tradisional (tradisional scholarly), pesan-pesan moral, dan nilai sosial dan budaya.

Semua itu tumbuh, berkembang, dan diwariskan dalam masyarakat sastra itu

secara lisan (Amir, 2013:21).

Dongeng termasuk salah satu jenis folklor, yaitu folklor lisan. Folklor

adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun-

temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

6

berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak

isyarat atau alat pembantu pengingat (Danandjaja, 1984:2). Menurut Kamus

Istilah Sastra (2007), folklor merupakan semua tradisi rakyat, seperti kepercayaan,

warisan kebudayaan, dan adat-istiadat yang tradisional; biasanya hanya mencakup

bahan-bahan yang disebarkan secara lisan, tetapi sekarang meliputi sumber

tertulis tentang tradisi, pandangan hidup, kebiasaan rakyat, balada rakyat,

dongeng, mitos, peribahasa, pepatah.

Kusumo Priyono (2006:9) mengelompokan dongeng dari

keberagamannya, yaitu dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan

masyarakat (legenda), dongeng yang berkaitan dengan dunia binatang (fabel),

dongeng yang berkaitan dengan fungsi pelipur lara, dongeng yang berkaitan

dengan kepercayaan nenek moyang (mite), dan dongeng yang berkaitan dengan

cerita rakyat.

Menurut Amir (dalam buku Sastra Lisan Indonesia), berbicara tentang

sastra lisan bukanlah sesuatu yang baru hal ini sudah lama ada, walaupun dengan

istilah yang berbeda. Buku-buku lama tentang sastra di Indonesia menyebutnya

dengan beberapa istilah seperti sastra lama (Sutan Takdir Alisjahbana, Zuber

Usman, Simorangkir Simanjuntak) ataupun sastra tradisional dan sastra klasik

(Winstedt, Liauw Yock Fang). Ada juga yang menyebut sastra rakyat (Ismail

Husein). Sastra lama ataupun sastra tradisional ini dipertentangkan dengan sastra

baru atau sastra modern (2013:2).

Penulis memilih dongeng OAK sebagai topik dalam penelitian ini dengan

alasan sebagai berikut. Pertama, dongeng ini belum pernah didokumentasikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

7

diteliti. Kedua, dongeng ini memiliki ajaran moral yang penting bagi sarana

pendidikan karakter.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

dibahas di dalam penelitian ini adalah:

1.2.1 Bagaimana varian teks-teks dan perbandingan teks dongeng Orong Agu

Kode?

1.2.2 Bagaimana struktur morfologi dan identifikasi pelaku dongeng Orong Agu

Kode?

1.2.3 Apa makna dan fungsi dongeng Orong Agu Kode bagi masyarakat

Manggarai Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1.3.1 Menerbitkan, mendokumentasikan, dan menganalisis perbandingan teks

dongeng Orong Agu Kode. Hal ini akan dibahas dalam Bab III. Sebelum

secara khusus menerbitkan teks dongeng OAK, akan dijelaskan terlebih

dahulu konteks sosial-budaya masyarakat Mabar. Hal ini akan dijelaskan

dalam Bab II.

1.3.2 Menganalisis struktur morfologi dan mengidentifikasi pelaku dongeng

Orong Agu Kode. Hal ini akan dibahas dalam Bab IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

8

1.3.3 Menjelaskan makna dan fungsi dongeng Orong Agu Kode bagi masyarakat

Manggarai Barat. Hal ini akan dibahas dalam Bab V.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terbagi atas teoritis dan praktis, yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Objek penelitian ini adalah sastra lisan dongeng Orong Agu Kode. Hasil

penelitian dongeng Orong Agu Kode akan bermanfaat untuk memberikan

penjelasan bagaimana proses analisis struktur morfologi cerita rakyat Orong Agu

Kode ke dalam empat lingkaran satuan naratif menurut teori Vladimir Propp.

Kemudian menganalisis tokoh-tokoh dongeng Orong Agu Kode yang

diidentifikasi ke tujuh jenis pelaku yang terdapat dalam cerita rakyat. Selain

menganalisis morfologi cerita rakyat, akan dijelaskan juga fungsi dan makna

dongeng Orong Agu Kode.

1.4.2 Manfaat Praktis

Selain bermanfaat secara teoritis, mengkaji dongeng Orong Agu Kode ini

dapat melestarikan atau mengungkap kembali dongeng-dongeng yang ada di

daerah Manggarai Barat yang mulai punah atau tidak pernah diceritakan lagi ke

generasi penerus. Kemudian dapat membantu menerbitkan dan

mendokumentasikan dongeng Orong Agu Kode. Selain itu, dapat memberikan

inspirasi kepada mahasiswa baik yang berasal dari Manggarai Barat, maupun dari

luar untuk melakukan penelitian cerita rakyat yang ada di Manggarai Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

9

1.5 Tinjauan Pustaka

Sudah cukup banyak peneliti sebelumnya yang melakukan kajian

terhadap dongeng. Tinjauan pustaka ini akan mengulas pustaka sebelumnya, yang

erat kaitannya dengan studi ini, yakni Alan Dundes (1965), Philip Frick Mckean

(1984), Edwar Djamaris (2001), James Danandjaja (2003), Roland Barthes

(2007), Yoseph Yapi Taum (2011), Meika Lusye Karolus (2013).

Alan Dundes mengkaji metode analisis strukturalis dongeng-dongeng

orang Indian Amerika. Dari hasil penelitian Dundes, terbukti dongeng-dongeng

Indian Amerika paling sedikit terjadi dari disequilibrium (keadaan tidak

seimbang) ke keadaan equilibirium (seimbang). Keadaan ini oleh Dundes

dirumuskan sebagai Lack (kekurangan) dengan kependekan (L) dan Lack

Liquidated (kekurangan dihilangkan) dengan kependekan (LL) (Danandjaja,

1984: 93).

Philip Frick Mckean, seorang penganut eclecticisme, ia meneliti tokoh

penipu hewan, sang kancil. Ia menggunakan berbagai macam teori dan

metodologi seperti difusionisme dari aliran Finlandia dan strukturalisme. Menurut

dia, dengan menggunakan pendekatan strukturalis yang telah dikembangkan Alan

Dundes, dalam menganalisis dongeng Jawa dapat diungkapkan dimensi penting

sistem nilai budaya Indonesia. Dimensi ini telah diabaikan atau kurang diketahui

dalam analisis tradisional. Dalam kesimpulan penelitian tokoh sang kancil,

McKean berpendapat bahwa orang Jawa selalu mendambakan keselarasan

keadaan dan menghargai sifat cerdik yang tenang, seperti yang dimiliki sang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

10

Kancil sewaktu menghadapi kesukaran, sehingga dapat dengan cepat tanpa

banyak emosi memecahkan masalah-masalah yang rumit (Danandjaja, 1984:12).

Edwar Djamaris (2001) menggolongkan dongeng Minangkabau ke dalam

lima golongan menurut Anti Aarne Stith Thompson, yaitu dongeng binatang

(Carito Kancia, Curito Duo Ikua Anjiang, Barabah jo Muntilau, dan lain-lain),

dongeng binatang dan manusia (Kabau Baranak Puti, Garundang Membunuh

Rajo, Curito Puti Baranak Kambiang), dongeng biasa (Curito Urang Bansaik, Si

Musikin, Raja Maliak, dan lain-lain), cerita jenaka (Si Kalingkian, Si Buyuang

Binguang, Kaba Duo Urang Pakak), cerita perempuan, yaitu cerita yang berisi

nasihat, pendidikan moral (Ayam Jantan, Lonceh jo Tikuh, Loncek jo Jausi,

Anjiang jo Bangau).

Danandjaja (2003) dalam bukunya berjudul Folklor Amerika: Cermin

Multikultural yang Menunggal, menganalisis bentuk-bentuk folklor Amerika yang

diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu: lisan, verbal, adat istiadat, dan

material. Ia juga menggolongkan folklor ke dalam tiga kelompok besar, yakni

folklor lisan, folklor adat kebiasaan, dan folklor material. Folklor lisan ia

berbicara tentang cerita rakyat (folk narratives) seperti mite, legenda, dan

dongeng. Menurutnya dongeng Amerika, sama halnya di Asia, banyak yang

berasal dari India, seperti Brer Rabbit atau Sang Kancil yang berasal dari

Pancatantra, India. Sehingga Danandjaja menganalisis beberapa dongeng

Amerika, seperti Uncle Remus, Brer Rabbit, Brer Fox, Tar Baby, Coyote, Big

Foot, dan Vampires.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

11

Roland Barthes menganalisis sebuah dongeng Edgar Poe, yaitu Ia Vérité

sur le cas de M (Kebenaran tentang Kejadian Tuan Valdemar). Karena Barthes

sedang menganalisis sebuah teks, maka ia akan menjauhkan diri dari usaha

membicarakan problema-problema tertentu; ia tidak akan membicarakan

pengarangnya , Edgar Poe, juga tidak akan membahas sejarah sastra yang

mencakup pengarang ini; ia tidak akan memperhitungkan bahwa kerja penelitian

ini akan dilakukan atas suatu terjemahan. Ia melihat teks itu sebagaimana adanya,

sebagaimna yang ia baca. Teks yang dianalisisnya ini tidak bersifat liris, maupun

politis. Teks ini berbicara tentang kematian (Roland Barthes, 2007:387-411).

Taum (2011), menganalisis morfologi cerita rakyat terhadap kisah Wato

Wele – Lia Nurat dengan menggunakan teori Vladimir Propp. Cerita Wato Wele –

Lia Nurat merupakan sebuah cerita rakyat Lamaholot, di Kabupaten Flores Timur,

Propinsi NTT. Analisis ini memberi penjelasan terhadap teori morfologi cerita

rakyat Propp yang menggunakan 31 fungsi yang terkandung dalam cerita rakyat

dan tujuh jenis identifikasi pelaku.

Meika Lusye Karolus dalam bukunya Feminisme dalam Dongeng,

menganalisis dongeng Putri Salju. Meika melihat telah adanya pergeseran isi

dongeng yang mencolok dalam dongeng Putri salju, yaitu sebelum adanya

gerakan feminisme, dalam masa perjuangan kamu feminis, dan setelah perjuangan

tersebut yang kemudian melahirkan perubahan-perubahan yang signifikan. Hal ini

membuat Meika menggunakan perspektif feminisme untuk mendeskripsikan

penggambaran tokoh perempuan, khususnya dalam teks dongeng Putri Salju

(2013:6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

12

Dari tinjauan pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa kajian terhadap

dongeng pada umumnya telah banyak dilakukan dengan berbagai metode

pendekatan. Akan tetapi, kajian secara khusus mengenai dongeng OAK dengan

pendekatan Vladimir Propp belum pernah dilakukan.

1.6 Landasan Teori

Dalam landasan teori ini akan dipaparkan sastra lisan dan folklor,

transkripsi dan penerbitan teks, teori struktur morfologi cerita rakyat Vladimir

Propp, dan teori tentang makna dan fungsi.

1.6.1 Sastra Lisan dan Folkbelieve

Sastra lisan (oral literature) adalah bagian dari tradisi lisan (oral

tradition) atau yang biasanya dikembangkan dalam kebudayaan lisan (oral

culture) berupa pesan-pesan, cerita-cerita, atau kesaksian-kesaksian ataupun yang

diwariskan secara lisan dari suatu generasi ke generasi lainnya (Vansina dalam

Taum, 2011:10).

Teeuw mengatakan, masalah struktur kesastraan dapat kita telusuri

dengan sangat baik berdasarkan sastra lisan, dari bentuk yang paling sederhana

seperti dalam cerita rakyat tertentu sampai bentuk yang sangat njilimet, dengan

persyaratan puitik yang kompleks. Konsepsi mengenai apakah struktur karya

sastra dapat kita cerahkan atas dasar hasil penelitian sastra rakyat (2013: 231).

Penelitian sastra lisan Orong Agu Kode merupakan dongeng atau cerita

rakyat (folklor lisan). Kata folklor adalah pengindonesian kata Inggris folklore.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

13

Kata itu berasal dari dua kata dasar folk dan lore. Folk yang sama artinya dengan

kata kolektif. Folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal

fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok

lainnya. Lore adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaannya yang diwariskan

secara turun-temurun secara lisan atau atau melalui suatu contoh yang disertai

dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (Danandjaja, 1984: 2-3).

Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan

diwariskan turun-temurun , diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional

dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai

dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (Danandjaja, 1984:2).

1.6.2 Transkripsi dan Perbandingan Teks

Transkripsi ialah pengubahan dari bentuk wicara lisan menjadi bentuk

tertulis. Transkripsi dapat dilakukan dengan menggunakan setiap bunyi atau

fonem dengan satu lambang aksara. Untuk memudahkan pembacaan teks, dapat

digunakan jenis transkripsi kasar, yakni transkripsi fonetis yang mempergunakan

lambang terbatas berdasarkan analisi fonemis yang dipergunakan sebagai sistem

aksara yang mudah dibaca (Kridalaksana dalam Yapi Taum, 2011:243).

Mempertahankan dengan utuh bentuk asli sebuah teks yang ingin disalin

ternyata sangatlah sulit, seperti diketahui oleh setiap pelajar atau mahasiswa yang

pernah menyalin diktat seorang teman pasti akan terjadi kesalahan dan

penyimpangan dari contoh yang hendak disalin. Teks yang paling suci bagi

manusia pun seringkali mengalami perubahan dalam sejarah penurunannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

14

adakalanya dengan setahu penyalinnya, seringkali pula tanpa setahunya. Sebab

umumnya teks mana pun juga tidak luput dari proses perubahan, perusakan,

penyesuaian, perkembangan, dan pembaharuan. Dan hal ini tidak hanya berlaku

untuk teks yang diturunkan secara lisan atau dalam bentuk naskah (manuskrip,

tulisan tangan) (Teeuw, 2013: 191-192).

Secara tradisional masalah-masalah variasi teks menjadi obyek studi

cabang ilmu sastra yang disebut filologi. Pendekatan filologi dan ilmu sastra

dalam penelitian sastra lisan ternyata merupakan model pendekatan yang belum

terlalu populer, sekalipun model pendekatan ini telah dibicarakan dan dianjurkan

oleh beberapa pakar yang ahli dalam bidangnya seperti Teew (1984), Fox (1975),

Hutomo (1991), dan Baroroh (1985). (Taum: 2013: 251). Filologi juga mencakup

perbandingan teks. Baried dkk (dalam buku Pengantar Teori Filologi),

mengatakan untuk menentukan teks yang paling dapat dipertanggungjawabkan

sebagai dasar suntingan, perlu diadakan perbandingan naskah (1985:66).

Perbandingan teks dongeng OAK mencakup, perbandingan struktur dan

perbandingan teks. Perbandingan struktur mencakup unsur intrinsik, yaitu tema,

tokoh/penokohan, alur, setting/latar, dan sudut pandang. Perbandingan teks yang

dilakukan ialah membandingkan isi cerita antarvarian, yaitu awal cerita, isi cerita,

dan akhir cerita.

1.6.3 Struktur Morfologi dalam Perspektif Vladimir Propp

Propp adalah salah seorang tokoh aliran Formalis Rusia yang melakukan

analisis tentang struktur cerita rakyat (folktale). Penelitian Propp adalah usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

15

untuk menemukan pola umum alur pada umumnya. Propp (Taum, 2011:121-132)

adalah tokoh strukturalis pertama yang melakukan kajian secara serius terhadap

struktur naratif sekaligus memberikan maksud baru terhadap dikotomi fabula dan

sjuzhet. Pada tahun 1928, Propp melakukan penelitian terhadap seratus dongeng

Rusia. Propp mengumpulkan bahwa semua cerita yang diselidiki memiliki

struktur yang sama, artinya dalam sebuah cerita para pelaku dan sifat-sifatnya

dapat berubah, tetapi perbuatan dan peran-perannya sama, tidak berubah. Menurut

Propp, dalam struktur naratif yang penting bukanlah tokoh-tokoh, melainkan aksi-

aksi tokoh yang selanjutnya disebut fungsi. Unsur yang dianalisis adalah motif

(elemen), yang merupakan satuan unit terkecil yang membentuk tema.

Bagi Propp, semua cerita memiliki pola konstruksi yang tetap. Propp

menyimpulkan bahwa jumlah fungsi yang terkandung dalam dongeng yang

ditelitinya memiliki 31 fungsi yang dikelompokan ke dalam tujuh ruang tindakan

atau peranan, yaitu: (1) penjahat, (2) donor, (3) penolong, (4) putri dan ayahnya,

(5) orang yang menyuruh, (6) pahlawan, (7) pahlawan palsu (Taum, 2011:123).

Ketiga fungsi ini dapat dikelompokan pula ke dalam empat „lingkaran‟

(sphere) satuan naratif sebagai berikut: (i) lingkaran pertama: pengenalan. (ii)

lingkaran kedua: isi cerita. (iii) lingkaran ketiga: rangkaian donor. (iv) lingkaran

keempat: kembalinya sang pahlawan. Uraian berikut didasarkan pada Taum

(2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

16

Lingkaran Pertama: Pengenalan

Langkah 1 sampai 7 memperkenalkan situasi dan para pelakunya,

mempersiapkan adegan-adegan untuk petualangan selanjutnya.

1. Meninggalkan rumah (absentation). Seseorang anggota meninggalkan

rumah dengan berbagai alasan. Anggota keluarga dapat siapa saja: entah orang

tua, raja, adik, dan lain-lain. Tokoh yang pada mulanya digambarkan sebagai

„orang biasa‟ inilah yang kemudian perlu dicari dan diselamatkan. Para pembaca

biasanya mengidentifikasikan tokoh ini sebagai „diriku‟.

2. Larangan (interdiction). Tokoh utama atau pahlawan dikenai larangan.

Misalnya: tidak boleh berbicara lagi, tidak boleh meninggalkan rumah, tidak

boleh memetik bunga atau buah tertentu, tidak boleh meninggalkan adik

sendirian, tidak boleh melewati jalan ini. Peringatan terhadap “the dangers of life”

ini pun seolah-olah ditujukan kepada pembaca. Pembaca membangun harapan

tertentu terhadap tokoh ini untuk mengikuti ataupun melanggar larangan.

Larangan itu misalnya: “Jangan pergi ke tempat itu, pergilah ke sini!”

3. Pelanggaran terhadap larangan (violation of interdiction). Pelarangan itu

dilanggar. Karena itu, penjahat mulai memasuki cerita, meskipun tidak secara

frontal melawan sang pahlawan. Pahlawan tetap saja mengabaikan larangan.

Pembaca mungkin ingin mengingatkan pahlawannya untuk mengikuti larangan,

tetapi jelas pahlwan tidak bisa mendengarkannya.

4. Memata-matai (reconnaissance). Penjahat mencoba memata-matai,

misalnya dengan cara menemukan permata, anak yang hilang, dan lain-lain.

Penjahat secara aktif mencari informasi, misalnya menelusuri informasi-informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

17

yang berharga atau secara aktif berusaha menangkap seseorang, binatang buruan,

atau yang lainnya. Penjahat bahkan dapat saja berbicara dengan anggota keluarga

yang polos, yang memberikan informasi berharga itu. Hal ini membuat cerita

semakin menegangkan. Pembaca barangkali ingin mengingatkan pahlawan

mengenai bahaya sang penjahat.

5. Penyampaian (delivery). Penjahat memperoleh informasi mengenai

korbannya. Upaya penjahat berhasil mendapatkan informasi biasanya mengenai

pahlawan ataupun korban. Berbagai informasi diperoleh, misalnya tentang peta

atau lokasi harta karun ataupun tujuan pahlawan. Inilah fase di dalam cerita yang

memihak pada penjahat, menciptakan ketakutan seakan-akan penjahat

memenangkan pertarungan dan cerita akan berakhir dengan tragis.

6. Penipuan (trickery). Penjahat mencoba menipu dan meyakinkan

korbannya untuk mengambil alih kedudukan ataupun barang-barang miliknya.

Dengan memanfaatkan informasi yang sudah diperolehnya, penjahat menipu

korban ataupun pahlawan dengan berbagai cara. Penjahat mungkin menangkap

korban, mempengaruhi pahlawan untuk mendapatkan keinginannya. Penipuan dan

pengkhianatan adalah salah satu tindakan kriminal sosial terburuk dan sejenis

pelecehan fisik. Tindakan ini memperkuat posisi penjahat sebagai orang yang

benar-benar jahat. Hal ini memperdalam ketegangan pembaca mengenai

keselamatan korban ataupun pahlawan yang telah ditipu.

7. Komplesitas (complicity). Korban benar-benar tertipu dan tanpa

disadarinya dia menolong musuhnya. Korban ataupun pahlawan memberikan

sesuatu kepada penjahat, misalnya peta atau senjata magis yang digunakan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

18

aktif untuk melawan orang-orang baik. Pembaca kecewa dan putus asa terhadap

korban atau pahlawan yang kini dianggap sebagai penjahat juga. Pembaca

menjadi bingung dengan posisi pahlawan yang sudah keluar jauh dari harapan.

Lingkaran Kedua: Isi Cerita

Pokok cerita dimulai pada fase cerita ini dan diteruskan dengan

keberangkatan sang pahlawan.

8. a). Kejahatan (villainy). Penjahat merugikan atau melukai salah seorang

anggota keluarga, misalnya dengan menculik, mencuri kekuatan magis, merusak

hasil panen, menghilangkan atau membuang seseorang, menukar seorang anak,

membunuh orang, menahan atau memenjarakan orang, melakukan kawin paksa.

b). Kekurangan (lack). Salah seorang anggota keluarga kehilangan sesuatu

atau mengharapakan untuk memiliki sesuatu. Jadi, fungsi ini memiliki dua

alternatif yang dapat terjadi bersamaan di dalam cerita ataupun salah satunya

terjadi dan yang lainnya tidak. „Kekurangan‟ adalah sebuah prinsip psikoanalisis

yang mendalam yang pertama kali kita alami ketika menyadari individualitas kita

terpisah dari dunia. Kekurangan itulah yang membuat kita berharap dan mencari

pahlawan untuk mengisi kekurangan tersebut.

9. Mediasi (mediation). Kegagalan atau kehilangan itu justru menjadi

pengenal; pahlawan datang dengan sebuah permintaan atau suruhan; dia biarkan

pergi atau ditahan. Pahlawan menyadari adanya tindakan keji atau mengetahui

kekurangan yang dimiliki anggota keluarga. Pahlawan mungkin menemukan

keluarga atau komunitasnya yang sedang menderita. Hal ini membuat pembaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

19

menyadari apa yang terjadi sekarang. Kita mungkin tidak menyadari bahwa

pahlawan benar-benar seorang pahlawan karena dia belum menunjukan

kualitasnya sebagai pahlawan. Kita pun tiak menaruh simpati pada tindakan

penjahat, tetapi pehlawan pun belum juga muncul.

10. Aksi Balasan Dimulai (Beginning counter-action). Pencari menyetujui

atau memutuskan melakukan aksi balasan. Pahlawan sekarang memutuskan

mengambil tindakan untuk mengatasi kekurangan, misalnya dengan menemukan

barang magis, menyelamatkan orang-orang yang ditahan atau mengalahkan

penjahat. Inilah saat bagi pahlawan untuk memutuskan sesuatu tindakan yang

akan membuatnya menjadi seorang pahlawan. Setelah keputusan dibuat, dia akan

melaksanakannya dengan penuh konsekuen. Keputusan tidak dapat dibetulkan

karena jika hal itu terjadi dia akan sangat malu dan tidak dapat dianggap sebagai

pahlawan.

11. Kepergian (departure). Pahlawan pergi meninggalkan rumah.

Lingkaran Ketiga: Rangkaian Donor

Pada lingkaran ketiga, pahlawan mencari cara memecahkan masalah,

mendapatkan bantuan berupa hal-hal magis dari Donor. Perhatikan bahwa

sesungguhnya melalui rangkaian, ini kisah dari sebuah cerita sudah utuh dan dapat

diselesaikan, tamat.

12. Fungsi pertama bantuan (first function of the donor). Pahlawan diuji,

diinterogasi, diserang, dan sebagainya, yang merupakan persiapan baginya

menerima pelaku atau penolong magis (donor).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

20

13. Reaksi pahlawan (hero’s reaction). Pahlawan beraksi terhadap tindakan

penolong masa depan berhasil atau gagal tes, membebaskan tahanan, menyatukan

yang bertikai, melayani, menggunakan kekuatan musuh untuk mengalahkannya.

14. Resep benda magis (receipt of a magical agent). Pahlawan meneliti cara

penggunaan benda magis.

15. Bimbingan (guidance). Pahlawan dibawa, dipesan, atau dibimbing ke

sebuah tempat dari suatu objek pencaharian. Perubahan spasial antara dua

kerajaan.

16. Pertempuran (struggle). Pahlawan dan penjahat terlibat dalam

pertempuran langsung.

17. Pengenalan (branding). Pahlawan dikenali, misalnya terluka, menerima

cincin atau selendang.

18. Kemenangan (victory). Penjahat dikalahkan, misalnya terbunuh dalam

pertempuran, dikalahkan dalam sebuah sayembara, dibunuh ketika sedang tidur,

atau dibuang.

19. Kegagalan pertama (liquidation). Kemalangan dihadapi, tawanan lepas,

orang yang sudah dibunuh hidup kembali.

Lingkaran Keempat: Kembalinya Sang Pahlawan

Pada tahap final (dan kadang bersifat optional, tidak wajib ada) dari

rangkaian penceritaan, pahlawan pulang ke rumah, berharap tidak ada insiden lagi

dan pahlawan disambut baik. Meskipun demikian, hal semacam ini tidak harus

terjadi demikian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

21

20. Kepulangan (return). Pahlawan kembali ke rumah.

21. Pencaharian (pursuit). Pahlawan dicari (orang yang mencarinya ingin

membunuh, memakannya ataupun memperlemah posisi pahlawan).

22. Penyelamatan (rescue). Pahlawan diselamatkan dari pencaharian (mujizat

menghalangi orang yang mencari, pahlawan bersembunyi atau disembunyikan,

pahlawan menyamar, pahlawan diselamatkan).

23. Kedatangan orang yang tak dikenal (unrecognized arrival). Pahlawan

yang belum dikenali, tiba di rumah atau sampai di negeri lain.

24. Klaim palsu (unfounded claims). Pahlawan palsu memberikan pernyataan

yang tidak berdasar/palsu.

25. Tugas yang sukar (difficult task). Tugas yang sulit diberikan kepada

pahlawan (cobaan berat, teka-teki, uji kemampuan, sayembara, dll).

26. Penyelesaian (solution). Tugas itu dapat diselesaikan dengan baik.

27. Pengenalan (recognition). Pahlawan dikenali dengan tanda pengenal yang

diberikan kepadanya.

28. Pembuangan (exposure). Pahlawan palsu atau penjahat dibuang.

29. Perubahan penampilan (transfiguration). Pahlawan mendapatkan

penampilan baru menjadi semakin ganteng, diberi pakaian baru, dll.

30. Penghukuman (punishment). Penjahat dihukum.

31. Pernikahan (wedding). Pahlawan menikah dan menerima mahkota sebagai

imbalan yang pantas diterimanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

22

1.6.4 Identifikasi Pelaku

Menurut Propp (Taum, 2011:132-133) pelaku atau dramatis personae

dalam 100 cerita rakyat yang dianalisisnya pada umumnya dapat dikelompokan ke

dalam tujuh jenis sebagai berikut.

1. The villain, penjahat yang bertarung melawan pahlawan.

2. The donor, donor atau pemberi mempersiapkan pahlawan atau memberi

pahlawan barang-barang magis tertentu.

3. The magical helper, pembantu magis yang berusaha menolong pahlawan

ketika dia menghadapi kesulitan.

4. The princess and her father, puteri raja dan ayahnya yang memberikan

tugas kepada pahlawan, mengenali pahlwan palsu, menikah dengan pahlawan.

Menurut Propp, secara fungsional, peran putri raja, dan ayahnya tidak dapat

dibedakan dengan jelas.

5. The dispatcher, pengutus yaitu tokoh yang mengetahui adanya kekurangan

dan menghalangi pahlawan sejati.

6. The hero or victim/seeker hero, pahlawan sejati yang memberikan reaksi

terhadap donor dan menikahi putri raja.

7. The false hero, pahlawan palsu yang mengambil keuntungan dari

tindakan-tindakan pahlawan sejati dan mencoba menikahi putri raja.

1.6.5 Makna dan Fungsi

Kajian sastra lisan, seharusnya tak hanya berhenti pada klasifikasi data di

lapangan saja. Namun, peneliti harus sampai pada aspek-aspek makna dan fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

23

sastra lisan. Makna dan fungsi dapat berasal dari informan, jika menggunakan

sudut pandang emik dan berasal dari peneliti manakala menggunakan sudut

pandang etik (Suwardi, 2013:156).

1.6.5.1 Makna

Makna ialah arti atau maksud pembicara atau penulis; pengertian yang

diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan (KBBI, 2008). Menurut Kamus Istilah

Sastra, makna merupakan hubungan antara kata dan barang yang dirunjukan

(denotasi) dan antara kata dan tautan pikiran tertentu yang ditimbulkan (konotasi).

Makna dapat dilacak menggunakan penafsiran. Makna juga dapat digali

dari informan, begitu pula fungsinya (Suwardi, 2013:156).

1.6.5.2 Fungsi

Fungsi sastra dalam masyarakat sering masih lebih wajar dan langsung

terbuka untuk penelitian ilmiah. Khususnya masalah hubungan antara fungsi

estetik dan fungsi lain (agama, sosial) dalam variasi dan keragamannya dapat

diamati dari dekat dengan dominan tidaknya fungsi estetik. Dengan demikian pula

kemungkinan perbedaan fungsi untuk golongan kemasyarakatan tertentu (Teeuw,

2013:232).

William R. Bascon dirumuskan sebagai berikut. Pertama, sebagai sistem

Sebagai folklor lisan, cerita rakyat mempunya empat fungsi, yang menurut

proyeksi, yakni sebagai pencermin angan-angan suatu kolektif. Kedua, sebagai

alat pengesaan pranata-pranata dan lembaga-lembaga untuk kemajauan dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

24

Dengan mendengar cerita semacam itu kebudayaan. Ketiga, sebagai alat pendidik

anak. Keempat, sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma

masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Selain itu folklor lisan juga

berfungsi sebagai penghibur (Supanto dkk, 1982:49).

Dari fungsi-fungsi di atas menurut William R. Bascon, terdapat 2 fungsi

yang sesuai dengan dongeng Orong Agu Kode, yaitu berfungsi sebagai alat

pendidik anak, berfungsi sebagai penghibur, dan ditambah fungsi kepercayaan.

1.7 Metedologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yakni (i) pengumpulan data,

(ii) analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisi data. Berikut akan diuraikan

masing-masing tahap dalam penelitian ini.

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Objek peneletian ini adalah menganalisa sastra lisan dongeng Orong Agu

Kode. Objek ini berada dalam bentuk rekaman. Data diperoleh dari sumber lisan

yaitu hasil wawancara dengan lima narasumber. Ada dua teknik yang dipakai

dalam penelitian ini, yaitu:

1.7.1.1 Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara.

Menurut Taum (2011), metode wawancara ada dua tahap penting. Tahap pertama

„wawancara bebas‟ yang memberi kebebasan seluas-luasnya kepada informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

25

untuk berbicara. Tahap kedua „wawancara terarah‟, yakni mengajukan pertanyaan

yang sudah disusun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan

mendalam.

Metode wawancara adalah berupa percakapan dan terjadi kontak antara

peneliti selaku peneliti dengan penutur selaku narasumber Teknik yang digunakan

dalam tahap pengumpulan data adalah teknik dasar atau teknik pancing yaitu

dengan memancing informan agar berbicara (Sudaryanto, 1988:7)).

Penelitian ini menggunakan metode wawancara tahap kedua, yakni

„wawancara terarah‟, mengajukan pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya

untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan mendalam.

1.7.1.2 Perekaman dan Pencatatan

Teknik ini perlu digunakan untuk mendapatkan data utama penelitian,

misalnya puisi atau prosa lisan. Perekaman dengan menggunakan tape recorder

perlu disesuaikan dengan suasana. Teknik pencatatan bisa dipergunakan untuk

mentranskipkan hasil rekaman menjadi bahan tertulis dan mencatat berbagai

aspek yang berkaitan dengan suasana penceritaan dan informasi-informasi lain

yang dipanjang perlu selama melakukan wawancara dan pengamatan (Taum,

2011:240).

Dengan menggunakan subjek penelitian ini peneliti akan mengamati

narasumber dan merekam data berupa isi cerita Orong Agu Kode.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

26

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode analisis data merupakan seperangkat cara atau teknik penelitian

yang merupakan perpanjangan dari pikiran manusia karena fungsinya bukan

untuk mengumpulkan data, melainkan untuk mencari hubungan antardata yang

tidak akan pernah dinyatakan sendiri oleh data yang bersangkutan (Faruk,

2012:25).

Penulis menggunakan metode deskriptif analisis dalam penelitian ini.

Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta

yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis

berarti menguraikan (Ratna, 2013:53).

1.7.3 Metode Penyajian Data

Metode yang digunakan dalam penyajian hasil penelitian ini adalah

metode kualitatif. Ratna (2013), metode kualitatif dianggap sebagai multimetode

sebab penelitian pada gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang

relavan. Dalam penelitian karya sastra, misalnya, akan dilibatkan pengarang,

lingkungan sosial dimana pengarang berada, termasuk unsur-unsur kebudayaan

pada umumnya.

Ciri-ciri terpenting metode kualitatif, sebagai berikut:

1. Memberikan perhatian utama pada makna dan pesan, sesuai dengan

hakikat objek, yaitu sebagai studi struktural.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

27

2. Lebih mengutamakan proses dibandingkan dengan hasil penelitian

sehingga makna selalu berubah.

3. Tidak ada jarak antara subjek peneliti dengan objek penelitian, subjek

peneliti sebagai instrumen utama, sehingga terjadi interaksi langsung diantaranya.

4. Desain dan kerangka penelitian bersifat sementara sebab penelitian sebab

penelitian bersifat terbuka.

5. Penelitian bersifat alamiah, terjadi dalam konteks sosial budayanya

masing-masing.

Jadi, penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menyajikan data

dikarenakan metode kualitatif merupakan multimetode.

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini disusun dalam empat bab. Bab I

Pendahuluan. Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan peneltian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metodologi

penelitian, dan teknik penyajian, biaya penelitian, dan jadwal penelitian. Latar

belakang menguraikan alasan mengapa penulis melakukan penelitian ini.

Rumusan masalah menjelaskan masalah-masalah yang ditemukan dalam

penelitian ini. Tujuan penelitian mendeskripsikan tujuan diadakan penelitian ini.

Manfaat penelitian memaparkan manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian

ini. Tinjauan pustaka mengemukakan pustaka yang pernah membahas tentang

dongeng Orong Agu Kode. Landasan teori menyampaikan teori yang digunakan

sebagai landasan penelitian. Metodologi penelitian merincikan teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

28

pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyampaian hasil analisis

data yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Teknik penyajian menguraikan

urutan hasil penelitian dalam skripsi ini. Biaya penelitian menguraikan biaya

yang dibutuhkan selama penelitian. Jadwal penelitian menginformasikan waktu

yang dipakai untuk melakukan penelitian.

Bab II menjelaskan dongeng Orong Agu Kode dalam konteks sosial dan

budaya masyarakat Manggarai Barat, yang meliputi data geografis Kabupaten

Manggarai Barat, sejarah asal-usul Kabupaten Manggarai Barat, ekonomi

masyarakat Manggarai Barat, dan asal-usul dongeng Orong Agu Kode. Bab III

berisi transkripsi dan perbandingan teks dongeng Orong Agu Kode. Bab IV berisi

pembahasaan struktur morfologi cerita rakyat Orong Agu Kode menggunakan

teori Vladimir Propp. Bab ini juga menganalisis identifikasi pelaku yang terdapat

dalam dongeng Orong Agu Kode. Bab V berisi pembahasaan tentang makna dan

fungsi dongeng Orong Agu Kode. Bab VI berisi penutup yang mencakup

kesimpulan mengenai morfologi, identifikasi cerita rakyat, makna dan fungsi

dongeng Orong Agu Kode, serta saran yang diberikan penulis kepada peneliti

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

29

BAB II

DONGENG ORONG AGU KODE DALAM KONTEKS

SEJARAH DAN BUDAYA MASYARAKAT MANGGARAI

BARAT

2.1 Pengantar

Dongeng Orong Agu Kode tidak hanya tersebar di kabupaten Manggarai

Barat tetapi juga di kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur. Dongeng Orong

Agu Kode merupakan dongeng yang diceritakan turun-temurun dari nenek

moyang masyarakat Manggarai. Dongeng Orong Agu Kode sangat erat kaitannya

dengan konteks budaya masyarakat Manggarai. Untuk itu dalam bab ini akan

dipaparkan hal-hal mengenai, data demografis Kabupaten Manggarai Barat,

sejarah asal-usul kabupaten Manggarai Barat, agama, kesenian daerah Manggarai

Barat, sistem kekerabatan, dan bahasa Manggarai Barat.

2.2 Latar Belakang Historis dan Demografis

2.2.1 Letak Geografis

Secara astronomis, posisi Kabupaten Manggarai Barat terletak antara

08°14’ LS - 09°00’ LS dan antara 119°21’ BT - 120°20’ BT. Batas-batas wilayah

administrative adalah sebelah Selatan dengan laut Sawu, sebelah Utara dengan

Laut Flores, sebelah Barat dengan Selat Sape dan sebelah Timur dengan wilayah

Kabupaten Manggarai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

30

Wilayah Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah kepulauan

dengan luas daratan 2.947,50 km2 atau hanya sekitar 6,22 persen dari luas daratan

Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terdiri dari daratan Pulau Flores dan

beberapa pulau besar seperti Pulau Komodo, Rinca, Longos, serta beberapa buah

pulau-pulau kecil lainnya. (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh tanggal 6

April 2014).

2.2.2 Bahasa dan Budaya Kabupaten Manggarai Barat

Dari aspek kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat memiliki beberapa

kekayaan riil yang memerlukan sentuhan program dan pemberdayaan dalam

pembangunan. Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dewasa ini merupakan

hasil dari sebuah proses sosial yang intesif antara ‘orang asli‘ Manggarai dengan

pendatang. Jabatan tua-tua adat di Manggarai Barat yang berlaku hingga sekarang

adalah tua kilo/tua panga, tua Golo, tongka, tua teno. Tua kilo/tua panga

menunjuk pemimpin adat dalam masyarakat yang dipilih berdasarkan

musyawarah bersama. Tua Golo bertugas untuk memimpin sidang warga

kampung yang menyangkut kampung. Tua Teno adalah kepala bagi tanah ulayat.

Tongka berfungsi sebagai juru bicara dalam acara perkawinan, antara keluarga

kerabat yakni keluarga kerabat anak rona dan keluarga kerabat anak wina.

Bahasa yang digunakan di Kabupaten Manggarai Barat termasuk rumpun

bahasa austronesian, malayo-polinesian, central-eastern, central–malayo-

polenesian, Bima-Sumba. Wilayah Kabupaten Manggarai Barat didiami oleh

beberapa suku, baik itu suku asli maupun pendatang, yaitu Suku Manggarai, Bajo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

31

Bima, Selayar, Komodo dan suku lain (seperti Ende, Sikka, Sumba, Timor, Jawa

dan lain-lain). Suku asli adalah suku Manggarai yang banyak bermukim di

pedalaman. Suku Bajo dan Bugis menurut sejarah keduanya berasal dari satu

keturunan yaitu keturunan Gowa di Sulawesi Selatan. Suku Bajo lebih dahulu

menetap di Labuan Bajo. (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh tanggal 15

April 2014).

2.2.3 Ekonomi Masyarakat Manggarai Barat

2.2.3.1 Pertanian

Berdasarkan PDRB Manggarai Barat 2005 dengan harga konstan 2000

menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar PDRB,

yakni 64,96%, disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restaurant sebesar

11,68%. Sektor lain yang cukup signifikan adalah sektor bangunan & konstruksi

8,29% dan Jasa-jasa sebesar 7,82%. Struktur perekonomian yang relatif dominan

disangga oleh sumber-sumber dari hasil pertanian atau tepatnya sektor primer,

mengingat hasil yang didapat dari penjualan dalam bentuk mentah, menunjukkan

struktur perekonomian daerah yang belum kuat

Pertanian tanaman pangan merupakan sub-sektor pertanian yangt elah

memberikan kontribusi paling besar terhadap PDRB Kabupaten Manggarai Barat.

Dalam tahun 2005, sektor pertanian menyumbang Rp. 210,579 milyar atau sekitar

64,96% dari total PDRB, di dalamnya sub-sektor pertanian pangan menyumbang

Rp. 148 milyar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

32

Potensi lahan pengembangan pertanian sampai dengan tahun 2004 baru

dimanfaatkan sekitar 30%, sisanya seluas 130.120 ha belum dimanfaatkan.

Luasan budidaya pertanian adalah areal sawah 10.588 ha, tanaman palawija

18.001 ha dan luas tanaman perkebunan 29.164 ha. Produksi tanaman tahun 2004

adalah padi sawah 59.429 ton, padi ladang 3.666 ton, jagung 11.809 ton, kacang

tanah 425 ton, kacang hijau 375 ton, ubi kayu 26.290 ton, ubi jalar 47.413 ton dan

kedelai 216 ton. Jika dilihat perkembangan dari tahun 2003-2004, untuk produksi

padi, padi ladang, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang kedelai mengalami

peningkatan produksi. Komoditi pertanian lainnya cenderung mengalami

penurunan, sedangkan produksi sayur-sayuran terpusat di Kecamatan Komodo,

Sano Nggoang dan Lembor dengan total luas areal tanam 119,7 ha dengan

produksinya 186,3 ton (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada tanggal 16

April 2014).

2.2.3.2 Perkebunan

Di sub-sektor perkebunan, Kabupaten Manggarai Barat menjadi

penghasil sejumlah komoditas. Tanaman perkebunan yang dikembangkan

umumnya berupa tanaman perkebunan rakyat. Jenis komoditi yang dihasilkan

baru sekitar 9 jenis. Tanaman perkebunan yang dominan dibudidayakan oleh

masyarakat, yaitu jambu mete, kopi dan kelapa. Realisasi pemanfaatan luas areal

perkebunan terus mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Melihat potensi

sumber daya lahan yang ada, wilayah Manggarai Barat potensial untuk budidaya

tanaman perkebunan. Usaha tani berbasis tanaman tahunan perkebunan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

33

dianjurkan adalah budidaya jambu mete, kopi, kelapa, kakao, cengkeh, kemiri,

dan vanili.

Sumbangan sub-sektor perkebunan masih relatif kecil, yakni pada tahun

2005 berdasar harga konstan 2000 menyumbang 4,37% dari total PDRB

Manggarai Barat.

Tanaman jambu mete merupakan salah satu potensi perkebunan yang

dikembangkan di Kabupaten Manggarai Barat. Pada tahun 2005, jambu mete

memiliki luasan produksi yang paling besar diantara tanaman perkebunan lainnya,

yakni 9.401 ha, dengan produksi 663 ton. Jambu mete banyak dihasilkan di

Kecamatan Lembor, Sano Nggoang dan Komodo.

Komoditi perkebunan lainnya yang banyak diusahakan oleh petani

adalah tanaman kopi. Pada tahun 2005, produksi kopi mencapai 1.679 ton, pada

luasan produksi 5.340 ha. Penghasil kopi tertinggi di Kabupaten Manggarai Barat

berada di Kecamatan Kuwus dan Sano Nggoang. Iklim mikro di kedua kecamatan

yang relatif cukup sejuk di malam hari, memang tepat untuk budidaya tanaman

kopi.

Tanaman Kelapa. Pada tahun 2005 produksi kelapa di Kabupaten

Manggarai Barat mencapai 719 ton dengan luas areal 4.350 ha. Produksi kelapa

tertinggi berada di Kecamatan Macang Pacar. Tanaman kakao diusahakan secara

merata di semua kecamatan di Manggarai Barat, namun jumlah produksi masih

relatif kecil, yakni sekitar 88 ton. Tanaman kakao punya prospek untuk

dikembangkan sebagai tanaman penyulam kopi atau tanaman penyulam pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

34

lahan kritis. Iklim mikro kawasan pegunungan seperti bagian dari Kecamatan

Sano Nggoang, Kuwus dan Lembor cocok untuk budidaya kakao.

Tanaman perkebunan lainnya, seperti kapuk, kemiri, cengkeh dan vanili

berdasar kesesuaian lahan dan iklim mikro yang ada merupakan tanaman-tanaman

perkebunan yang cocok untuk dikembangkan di Manggarai Barat. Namun

demikian, pengembangan tanaman perkebunan juga harus dikendalikan ketika ada

indikasi mulai merambah kawasan konservasi atau lindung

(http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada tanggal 16 April 2014).

2.2.3.3 Kehutanan

Luas kawasan hutan di Kabupaten Manggarai Barat tahun 2006 adalah

130.152, 83 ha, atau 44 % dari total wilayah. Kawasan hutan yang terluas berada

di Taman Nasional yaitu 24% dari total luas hutan. Berdasarkan data tahun 2006,

jumlah rumah tangga yang mengusahakan tanaman kehutanan adalah 24.316

keluarga. Jumlah terbesar ada di Kecamatan Lembor (6.604 keluarga). Tanaman

kehutanan yang paling banyak diusahakan masyarakat adalah pohon jati (97.140

pohon). Lokasi penanaman tanaman kehutanan terbesar ada di Kecamatan

Macang Pacar.

Sumbangan sub-sektor kehutanan dalam PDRB Manggarai Barat tahun

2006, masih sangat kecil bahkan yang paling kecil di antara sektor Pertanian. Pada

saat ini permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan potensi kehutanan

adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan

konservasi, produksi dan hutan lindung, serta masih minimnya perluasan kawasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

35

hutan untuk kepentingan konservasi dan peningkatan pendapatan masyarakat di

sekitar kawasan hutan.

Beberapa kawasan di Manggarai Barat telah mengembangkan atau

memperkuat kearifan lokal terkait hukum adat yang melindungi kelestarian hutan,

dimana aspek-aspek pelestarian hutan termasuk sangsi-sangsi bagi pelanggarnya

semakin dimasyarakatkan. Masyarakat Tado dan masyarakat sekitar Danau Sano

Nggoang adalah bagian dari masyarakat adat yang mencoba melestarikan hutan.

Upaya-upaya civil agro-forestry juga perlu terus dikembangkan,

khususnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar kawasan hutan,

dengan pengembangan budidaya terpadu hutan dan peternakan, hutan dengan

hortikultura, dan sejenisnya (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada

tanggal 16 April 2014).

2.2.3.4 Perikanan

Kabupaten Manggarai Barat memiliki luas wilayah (darat dan laut)

sebesar 9.450,00 Km2. Dari total luas wilayah tersebut, 64% adalah wilayah laut

(perairan) atau seluas 6.052,50 Km2. Sektor perikanan, baik perikanan tangkap

maupun budidaya, merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian

Kabupaten Manggarai Barat.

Hamparan ekosistem terumbu karang sangat kaya dengan

keanekaragaman biota lautnya juga banyak dijumpai di perairan laut Kabupaten

Manggarai Barat. Potensi terumbu karang ini potensial untuk pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

36

wisata bahari. Beberapa yang telah dikembangkan sebagai objek wisata bahari

antara lain Kawasan Taman Nasional Komodo, yang telah dijadikan kawasan

konservasi laut. Potensi kehidupan laut di taman nasional ini tercatat sebanyak

259 jenis karang dan 1.000 jenis ikan seperti Barakuda, Marlin, Ekor kuning,

Kakap Merah, Baronang, dan lain-lain.

Perairan di Manggarai Barat, khususnya di Selat Molo dikenal memiliki

arus laut yang kuat, yang disebabkan oleh perubahan arus harian antara kawasan

lautan lepas (Lautan Hindia) dan laut pedalaman seperti di kawasan Kepulauan

Komodo-Rinca dan Laut Flores. Arus laut harian yang kuat di Selat Molo ini ke

depan dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik tenaga arus laut, walaupun saat

ini tenaga listrik tersebut masih dalam tahap pengembangan atau penelitian.

Perairan Kabupaten Manggarai Barat memiliki potensi perikanan yang

amat besar, diantaranya potensi ikan kerapu, kakap, bawal, lencang, dan ekor

kuning. Potensi pengembangan perikanan budidaya laut yang cukup prospektif

adalah mutiara, rumput laut, teripang, kerapu, baronang, udang dan bandeng.

Usaha budidaya ini dapat dikembangkan di perairan Komodo dan sekitarnya

(http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada tanggal 16 April 2014).

2.2.3.5 Peternakan

Potensi peternakan di Kabupaten Manggarai Barat dilakukan melalui

pengembangan terpadu antara ternak dengan kawasan perkebunan maupun

dengan kawasan padang rumput. Berdasarkan data kawasan yang cukup luas

untuk melakukan usaha ternak adalah di Kecamatan Komodo 63.314 Ha,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

37

Kecamatan Sano Nggoang 21.745 Ha dan Kecamatan Lembor 19.619 Ha. Untuk

pemeliharaan ternak babi, kambing dan ayam tersebar merata di semua wilayah

Kabupaten Manggarai Barat.

Sumbangan sub-sektor peternakan dalam PDRB Manggarai Barat tahun

terakhir, yakni tahun 2005 adalah 8,47% dari total PDRB, prosentase ini cukup

besar dari pada sumbangan sub-sektor perkebunan atau perikanan-kelautan.

Berdasarkan data tahun 2005, jumlah populasi ternak di Kabupaten

Manggarai Barat adalah ternak besar 24.413, ternak kecil 32.155 dan ternak

unggas 75.960 ekor. Pada saat ini, permasalahan yang dihadapi untuk

meningkatkan produksi hasil ternak antara lain adalah lambatnya usaha

penyediaan bibit ternak yang berkualitas, penyediaan sarana peternakan,

keterbatasan kualitas pakan ternak, kesepakatan masyarakat untuk menetapkan

lahan peternakan dalam arti status fungsi secara hukum lahan untuk menjamin

pemeliharaan ternak, berjangkitnya berbagai jenis penyakit ternak baik pada sapi,

kerbau, babi, kambing dan ternak unggas. Berdasarkan data pemotongan hewan

ternak selama 2 tahun, dari 2003-2004 menunjukkan konsumsi daging di

Kabupaten Manggarai Barat mengalami peningkatan yang signifikan, khususnya

konsumsi untuk daging sapi dan babi (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh

pada tanggal 16 April 2014).

2.2.3.6 Pertambangan

Potensi pertambangan di Kabupaten Manggarai Barat tergolong kecil.

Beberapa mineral yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti emas, marmer,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

38

tobeki, timbal, seng, gamping dan mangan telah diidentifikasi terdapat di

beberapa wilayah yang ada di 7 kecamatan pada kabupaten ini. Namun demikian,

riset yang mendalam mengenai kandungan bahan tambang dan kelayakan usaha

eksplorasinya belum dilakukan

Sumbangan sub-sektor pertambangan pada PDRB Manggarai Barat

berasal dari kegiatan penggalian, yakni penggalian bahan tambang Golongan C,

dimana pada data selama tahun 2003-2004 berdasar PDRB harga konstan 2000

menunjukkan angka yang relatif tetap, yakni Rp. 7,3 milyar atau sekitar 2,25%

dari total PDRB.

Bahan galian golongan C, yakni:

Bahan galian pasir dan batu (Andesit): berasal dari endapan sungai,

banyak dilakukan di sungai Wae Mese. Daerah ini merupakan pensuplai pasir

terbesar untuk pembangunan di kota Labuan Bajo. Penggalian batu belah banyak

dilakukan di sekitar Marombok. Daerah lain yang dinilai banyak mengandung

bongkah andesitik untuk batu belah adalah daerah landai sebelah selatan kota

Labuan Bajo.

Lempung: lempung merupakan material berbutir halus, baik

sebagai endapan aluvial di sebelah timur kota Labuan Bajo, tepatnya di timur dan

selatan Marombok. Lempung banyak digunakan untuk bahan pembuatan batu

bata.

Tanah Urug: dengan ukuran butir lanau sampai pasir halus banyak

ditambang di daerah sekitar DAS Wae Mese, morfologinya berupa perbukitan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

39

secara geologi tersusun oleh batuan pasir tufa. Bagian atas dari lapisan pasir tufa

mengalami pelapukan lanjut hingga rendah sampai ketebalan 10 m, merupakan

material yang digali untuk tanah urug (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh

pada tanggal 16 April 2014).

2.3 Sejarah Singkat Kabupaten Manggarai barat

Berdasarkan penyelidikan para arkeolog & ethnograf di Manggarai

(termasuk Manggarai Barat) telah ditemukan beberapa jejak kehidupan purba,

antara lain dapat dilihat dari pola perkampungan masyarakat purba dan penemuan

fosil purba di beberapa tempat di Manggarai dan Manggarai Barat. Dalam

perkampungan purba selalu ditemukan unsur zaman batu. Fenomena tehnologi

purba, bagaimana orang zaman dahulu kala membangun mosaik hidup dan

kehidupannya dengan unsur batu sebagai fondasi pola perkampungan, serta

khusus untuk Compang yang dihayati sebagai mesbah persembahan.

Masyarakat Manggarai Barat merupakan bagian dari masyarakat

Manggarai. Pada zaman reformasi, Manggarai mengalami perubahan dengan

melakukan pemekaran wilayah menjadi Manggarai dan Manggarai Barat.

Perubahan ini terjadi pada tahun 2003. Pemekaran wilayah ini bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga secara historis antara

masyarakat Manggarai dan Manggarai Barat tidak dapat dipisahkan diantara

keduanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

40

Masyarakat Manggarai (termasuk masyarakat Manggarai Barat)

merupakan bagian dari enam kelompok etnis di pulau Flores. Manggarai adalah

bagian dari Manggarai-Riung. Dalam masyarakat tradisional Manggarai termasuk

Manggarai Barat terdiri dari 38 kedaluan (hameente), yakni: Ruteng, Rahong,

Ndoso, Kolang, Lelak, Wotong, Todo, Pongkir, Pocoleok, Sita, Torokgolo,

Ronggakoe, Kepo, Manus, Rimu, Welak, Pacar, Reho, Bari, Pasat, Nggalak, Ruis,

Reo, Cibal, Lambaleda, Congkar, Biting, Pota, Rembong, Rajong, Ngoo, Mburak,

Kempo, Boleng, Matawae, Lo’o dan Bajo. Dari setiap kedaluan bersemi mitos

atau kisah kuno mengenai asal usul leluhurnya dengan banyak kesamaan, yaitu

bagaimana nenek moyangnya datang dari laut atau seberang, bagaimana nenek

moyangnya turun dari gunung, menyebar dan mengembangkan hidup dan

kehidupan purbanya serta titisannya. Seperti daerah lain di NTT, Manggarai juga

mendapat pengaruh pengembaraan dari orang-orang dari seberang, seperti Cina,

Jawa, Bugis, Makasar, Belanda dan sebagainya.

Cina

Pengaruh Cina cukup kuat dan merata di seluruh propinsi NTT. Di

Manggarai, pengaruh Cina dibuktikan dengan ditemukannya barang-barang Cina

seperti guci, cermin, perunggu, uang cina dan sebagainya. Pengaruh Cina dimulai

sejak awal masehi. Dari benda-benda yang ditemukan di Warloka terdapat

sejumlah benda antik dari Dinasti Sung dan Ming, dibuat antara tahun 960 sampai

tahun 1644.

Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

41

Pengaruh Jawa terutama berlangsung pada masa Hindu. Di Timo, pada

tahun 1225 telah ada utusan dari Jawa. Diberbagai daerah di NTT ditemukan

mitos mengenai Madjapahit, sedangkan di Manggarai label Jawa jadi toponimi di

beberapa tempat, seperti Benteng Jawa.

Bugis, Makasar, Bima.

Pengaruh Bugis, Makasar di NTT termasuk luas, di Flores, Solor,

Lembata, Alor dan Pantar. Sekitar tahun 1666, orang-orang Makasar, Sultan Goa,

tidak hanya menguasai Flores Barat bagian selatan, tetapi juga seluruh Manggarai.

Mereka menyetorkan upeti atau pajak ke Sultan Goa. Kesultanan Goa berjaya di

Flores sekitar tahun 1613 –1640. Pengaruh Goa tampak pada budaya baju bodo

dan pengistilahan Dewa Tertinggi Mori Kraeng. Dalam peristilahan harian, kata

Kraeng dikenakan bagi para ningrat. Istilah tersebut mengingatkan gelar Kraeng

atau Daeng dari gelar kebangsawanan di Sulawesi Selatan.

Pada tahun 1722 Sultan Goa dan Sultan Bima berunding. Hasil

perundingan daerah Manggarai diserahkan kepada Sultan Bima sebagai mas

kawin. Sementara itu, di Manggarai muncul pertentangan antara Cibal dan Todo.

Tak pelak, meletus pertempuran di Reok dan Rampas Rongot atau dikenal dengan

Perang Rongot yang dimenangkan Cibal.

Pertentangan antara Cibal dan Todo, kemudian melahirkan Perang Weol

I, Perang Weol II dan Perang Bea Loli (Wudi). Perang Weol I dimenangkan oleh

pihak Cibal tetapi dalam perang Weol II dan Perang Bea Loli, Cibal mengalami

kekalahan. Bima saat itu membantu Todo. Kenyataan ini mengkokohkan posisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

42

Bima di Manggarai, hingga masuknya pengaruh ekspedisi Belanda pertama tahun

1850 dan ekspedisi kedua tahun 1890 dibawah pimpinan Meerburg.

Ekspedisi yang terakhir pada tahun 1905 dibawah Pimpinan H.Christofel.

Kehadiran Belanda di Manggarai, membuahkan perlawanan sengit antara Belanda

dan rakyat Manggarai di bawah Pimpinan Guru Amenumpang yang bergelar

Motang Rua tahun 1907 dan 1908. Namun sebelum menghadapi perlawanan

Motang Rua, Belanda mendapat perlawanan dari Kraeng Tampong yang akhirnya

tewas ditembak Belanda dan dikuburkan di Compang Mano.

Kerajaan lain yang pernah berkuasa di Manggarai adalah Kerajaan Cibal,

Kerajaan Lambaleda, Kerajaan Todo, Kerajaan Tana Dena dan Kerajaan Bajo.

Pada saat ini bukti serajah tentang kerajaan tersebut yang masih tersisa adalah

Kerajaan Todo, walaupun kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Referensi

tentang penelusuran tentang kerajaan-kerajaan Manggarai sulit untuk didapatkan.

Pengaruh Belanda ada sejak adanya 3 kali ekspedisi Belanda ke

Manggarai, yaitu tahun 1850,1890, dan tahun 1905. Pengaruh Belanda di

Manggarai terutama pada didirikannya sekolah-sekolah dan agama Katolik.

Pada abad ke-16, Belanda berekspansi ke Flores Barat untuk menguasai

Manggarai. Penguasaan Manggarai tidak dilakukan secara langsung oleh Belanda,

tetapi melalui Kerajaan Goa yang berkedudukan di Makasar. Jadi, Manggarai di

bawah kekuasaan Kerajaan Goa. Saat itu orang-orang Sulawesi memang telah

memeluk agama Islam. Kehadiran Kerajaan Goa di Manggarai tidak menyebarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

43

agama. Kerajaan Goa hanya menjalankan pemerintahan yang digariskan Belanda.

(http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada tanggal 16 April 2014).

2.4 Agama

Penduduk Kabupaten Manggarai Barat terbagi dalam beberapa agama

yang tersebar di semua kecamatan. Jumlah pemeluk agama menurut golongan

agama pada tahun 2011 adalah Katolik sebanyak 179.760 jiwa, Protestan

sebanyak 1.878 jiwa, Islam sebanyak 45.525 jiwa, Hindu sebanyak 181 jiwa,

Budha sebanyak 21 jiwa dan lainnya sebanyak 230 jiwa. Jumlah sarana ibadah di

Kabupaten Manggarai Barat, yaitu 21 Gereja Katolik, 139 Kapela, 8 Gereja

Protestan, 125 Mesjid, 7 Mushola dan 1 Pura.

Khusus untuk jamaan haji di Kabupaten Manggarai Barat pada tahun

2011 telah memberangkatkan 320 jemaah dengan penyebarannya terdapat di

Kecamatan Komodo 282 orang, Kecamatan Boleng 12 orang, Kecamatan Sano

Nggoang 3 orang, Kecamatan Lembor 17 orang dan Kecamatan Macang Pacar 6

orang (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada tanggal 16 April 2014).

2.5 Kesenian Manggarai Barat

2.5.1 Seni Tenun, Seni Suara, Seni Musik, dan Seni Tari

Kesenian tradisional dengan ciri khas daerah yang berkembang di

Manggarai Barat adalah seni tenun, seni suara, seni musik dan seni tari. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

44

seni tenun, corak tenun yang banyak berkembang adalah hitam gelap dengan

berbagai motif warna-warni. Setiap motif tenun terkandung makna filosofis.

Pada seni suara kegiatan menyanyi dilakukan secara tradisional. Pada

umumnya berkaitan dengan berbagai upacara adat. Berbagai syair yang sakral

banyak dilagukan dengan irama yang khas dengan diiringi musik tradisional

sederhana seperti gong, gendang, kombeng dan suling. Untuk lagu daerah yang

terkenal adalah sanda dan mbata. Untuk seni musik, jenis alat musik tradisional

masyarakat Manggarai adalah gendang, gong, kerontong, dan nyiru.

Untuk melestarikan seni tari dan seni suara, ada 14 sanggar seni di

Kabupaten Manggarai Barat yang secara rutin melakukan kegiatan latihan tari.

Sebagian besar sanggar dikelola oleh sekolah dan masyarakat. Pada saat ini, even

penyelenggaraan pentas seni tari dan seni suara belum secara rutin dilakukan.

Pementasan dilakukan berdasarkan pemesanan. Sanggar tari tersebut menjalin

kerjasama dengan pihak tour untuk melakukan pementasan bagi wisatawan. Ada

beberapa jenis tarian yang sering ditampilkan, yaitu tari Caci, Nunundake, Sanda,

Pepak, dan Sae.

2.5.2 Pola Perkampungan Dan Rumah Adat Masyarakat Manggarai

Kampung tradisional di Manggarai Barat berbentuk bundar dengan pintu

saling berhadapan. Bentuk bulat menyarankan makna keutuhan atau kebulatan.

Bentuk kampung demikian diperkuat oleh tuturan ritual. Secara mistis kampung

dibagi atas tiga, yaitu pa’ang (bagian depan), ngandu (pusat), dan ngaung atau

musi (bagian belakang kampung).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

45

Arsitektur tradisional termanifestasikan dalam bentuk rumah gendang

dan compang. Rumah Gendang – rumah tradisional Manggarai Barat biasa

disebut dengan nama Mbaru Gendang atau Mbaru Tembong. Bentuknya

menyerupai seperti kerucut yang terbuat dari rerumputan kering. Struktur

bangunan menerus dari atap sampai lantai (http://manggaraibaratkab.go.id/

diunduh pada tanggal 16 April 2014).

2.5.3 Kerajinan Tangan

Jenis kerajinan yang ada di Kabupaten Manggarai Barat, antara lain

kerajinan kain tenun, kerajinan patung komodo, kerajinan songkok. Khusus untuk

kerajianan tenun, pada saat ini telah ada satu kelompok tenun di Kabupaten

Manggarai Barat, yaitu kelompok Teratai Maha Karya. Untuk kerajinan patung

komodo, dilakukan oleh penduduk yang bermukim di Taman Nasional Komodo

(http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada tanggal 16 April 2014).

2.6 Rangkuman

Dongeng Orong Agu Kode dalam konteks sejarah sudah ada sejak zaman

kerajaan. Pada tahun 1722 Manggarai di bawah pemerintahan kerajaan Bima. Di

dalam dongeng diceritakan sebuah pulau yang bernama pulau Dima. Pulau Dima

sama artinya Bima, tetapi masyarakat Manggarai pada zaman dulu menyebut

Bima dengan Dima.

Hampir semua dongeng daerah Manggarai Barat memiliki nilai agama,

nilai budaya, dan nilai kesenian. Nilai agama dapat dilihat dari keempat varian

dongeng tersebut, yaitu kepercayaan akan kekuatan Matahari. Nilai budaya juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

46

tercermin dalam dongeng tersebut, yaitu budaya gotong royong dimana pada para

monyet bekerja sama membuat perahu yang diminta oleh burung Bangau atau

Orong. Begitu pula nilai kesenian terdapat dalam dongeng Orong Agu Kode,

yaitu seni suara. Dimana burung Bangau atau Orong menyanyikan lagu yang

berisikan doa atau semacam mantra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

47

BAB III

TRANSKRIPSI DAN PERBANDINGAN TEKS DONGENG

ORONG AGU KODE

3.1 Pengantar

Dalam Bab ini akan dipaparkan transkripsi dongeng Orong Agu Kode

dan juga terjemahan dari dongeng tersebut. Transkripsi ialah pengubahan dari

bentuk wicara lisan menjadi bentuk tertulis. Dalam melakukan studi sastra lisan,

sedapat mungkin diusahakan terjemahan kata demi kata (terjemahan harafiah).

Meskipun demikian, mengingat konteks kalimat, kelancaran bahasa Indonesia,

dan kejelasan pengertian, penerjemahan kata demi kata secara konsisten tidak

selalu mungkin. Dalam kasus yang demikian, terjemahan harafiahnya ditempatkan

dalam catatan (Taum, 2011: 243-245).

3.2 Transkripsi Dongeng Orong Agu Kode

DONGENG ORONG AGU KODE (Bangau dan Monyet)

Teks A

Teks Bahasa Manggarai

“Da’at pande da’at ita. Di’a pande di’a ita”. Mamur mose de kraeng Kode.

Danong ca mongko hang ata minak na ngasang na boa Mbahong. Eme baru ket

Mbahong hitu bae na ruis na. Ca leso ge bantang ise Kode agu Orong mo kawe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

48

boa Mbahong. Ita olo de Kode. Mai hia ga wetok boa hitu. Laing di’a wetok le

hia, lempok ket boa hitu mo one isung de Kode. Retang tu de Kode ra “Cacong

kela. Mata aku gra”.

“Co’o ra kela?” Jaong de Orong.

“Boa ra kela mo ket one isung gaku e”.

Jaong de Orong, “susah o kela. Mata ite tu ga”.

Mai jaong de Kode ga, “Campe ra kela”.

Nggo’o jaong de Orong, “aku ket ndetuk e o kela, landing mo one

tuka gaku e ding ga”. Mai jaong de Kode gra, “Maram da kela tamang

mose ge aku”.

“Neka susa kela, ho’o kesa dite ho”. Ndetuk tu le Orong boa ho’o wa tuka

ko di’i.

Mai jaong de Kode ga, “Nia ro kela ga?”

“Hae, wa tuka e ko kela”, wale de Orong.

“Darat na koe na boa Mbahong hang ket lahu”. Patok, nduti du wulu de

Orong e ra gelang taung wulu de Orong. Retang de Orong ro, toe ngance lelap.

Mo Orong ho’o ga eta wewo watu ngaji agu Leso.

Paro Leso paro mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung onr racap na)

Paro Leso mai eta mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung wulu kelor, todo taung eta tuni musi na. Mane kole tana, mai

jaong de Orong ho’o)

Paro Leso mai sale mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung wulu racap na)

Laing ca todo taung wulu de Orong ngance te lelap e Orong hitu ga. Mo

Orong hitu ga lelap ger le ger lau toto senang laing. Laing ca todo wulu weki na.

Pas pas pas naring Mori todo taung wulu gaku

Di’a Mori go

Pas pas pas naring Mori todo taung wulu gaku

Di’a Mori go

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

49

Laing hitu lelap hia, lelo ger wa hia ca gole se muku te’e one molak ata te’e

situ. Kole hia ge janggang ca mongko, wa agu ca haju langkas. Laing hang hia eta

wewo haju, pau loken wa tana. Ita le Kode. Mai Kode ga hang loke muku. Bae na

minak na.

“Oe kela Orong, aku get iwon ra. “

Mai jaong de Orong, “Oe kela, neka rabo taung e ga. Nggoe wo kela ga, dor

peang Dima wua muku te’e. Nempung taung ite tau te mo ger peang. Aku pande

sampang”.

“Nggitu gra kela, aku nempung ise kesa dite, ipar, wote dite taung na watu

kode. Dor muku te’e peang kela?” “Dor muku te’e peang kela.

“Neka jaong kela, do’o tu’u nang” Jaong de Kode.

Ca Kode Ine ker ga berat e toe guri te mo. Laning manga laning manga nipi

na, iwo jaong de Orong tau leko pande da’at de Kode.

Ai ca leso ge, taung kode so’o one sampang de Orong taung. Toe bae lise

sampang ho’o ca ge haju wa mai na do lak tanang na. Rindo de Kode Berat.

Oe watu Kode, adong par de Orong leko pande da’at ite

Towel sopel copel mose, Kole ko watu Kode

“Senget neng ra, co nggitu jaong hitu”. Jaong de Kode, “neka senget jaong

de Kode Berat hitu, lako do. Toe niak hang muku te’e hemi? Rindo kole de Kode

Berat.

Oe watu Kode, adong par de Orong leko pande da’at ite

Towel sopel copel mose, Kole ko watu Kode

“senget neng ra, co nggitu jaong hitu”. Mai jaong de Kepala Kode,” neka

senget jaong de Kode Berat hitu, lako du. Toe niak hang muku te’e hemi?” Telu

kali jaong nggitu toe eng le watu Kode ho’o. Cai one reha tacik ga, nggo’o jaong

de Orong. Lelo le Orong pu’ung ra’a na sampang ho’o. Nggo’o jaong de Orong, “

Kela, aku olo aku.” Tang sampang hitu le Orong lehas, mata taung Kode. “

Rewut taung wulu gaku le hau. Itu pe ita na, hau paka cumang da’at cama agu

aku. Da’at pande da’at ita, di’a pande di’a ita”. Taung na Kode mata taung pinang

hanang koen Kode Berat. Itu tara manga Kode sampe ta ho’o.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

50

Teks Bahasa Indonesia

”Perbuatan jahat akan dibalas dengan kejahatan. Perbuatan baik akan

dibalas dengan kebaikan”. Dahulu kala makanan yang paling enak adalah ulat

mbahong. Kalau digoreng aromanya sangat wangi. Suatu hari Orong dan Kode

bersepakat untul mencari mbahong. Kode yang menemukan pertama mbahong itu.

Ia pun mencongkel ulat itu dari dalam pohon. Ketika ia sedang mengorek-orek,

seeokor mbahong melompat masuk ke dalam hidung si Kode. Si Kode pun

menangis

“Tolong kela. Habislah saya”.

“Apa yang terjadi denganmu, kela?” tanya Orong.

“Seekor ulat masuk ke dalam hidung saya, kela.”

“Sengsara, kela. Habislah ite!” Kata Orong.

Kode pun memohon, “Bantulah saya, kela.

“Biarlah saya yang mencatok mbahong itu kela. Akan tetapi mbahong itu

akan tertelan”, kata Orong.

“Tidak apa kela yang penting saya hidup”, jawab Kode.

Orong berkata, “Jangan cemas kela! Saya kan saudaramu”. Orong pun

mencatok ulat itu dan langsung menelannya. Kemudian Kode bertanya lagi,

“Bagaimana dengan ulatnya, kela?”

Jawab Orong, “Ah.. sudah masuk dalam perut saya”.

“Astaga. Kamu malah memakan mbahong itu!!”.

Kode sangat marah. Lalu ia menangkap si Orong dan mencabuti semua

bulunya sampai habis. Orong menangis karena ia tak dapat terbang lagi. Orong

pun menaiki sebuah batu dan berdoa kepada Matahari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

51

Paro Leso paro mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung onr racap na)

Paro Leso mai eta mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung wulu kelor, todo taung eta tuni musi na. Mane kole tana,

mai jaong de Orong ho’o)

Paro Leso mai sale mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung wulu racap na)

Terjemahan

Terbitlah Matahari dari Timur tumbuhkan semua buluku

(Bulu-bulu di badannya mulai tumbuh)

Terbitlah Matahari dari atas tumbuhkan semua buluku

(Bulu di ekornya tumbuh, tumbuh semua bulu di b. Hingga sore hari

Bangau menyanyi lagi)

Terbitlah Matahari dari Barat tumbuhkan semua buluku

(Tumbuhlah semua bulu di tubuhnya)

Setelah semua bulu Orong tumbuh kembali, ia pun bisa terbang lagi. Ia

terbang kesana kemari saking senangnya. Ia pun bernyanyi lagi untuk mengucap

syukur.

(Pas pas pas) naring Mori todo taung wulu gaku

Di’a Mori go

(Pas pas pas) naring Mori todo taung wulu gaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

52

Di’a Mori go

Terjemahan

Puji Tuhan semua buluku tumbuh kembali

Tuhan maha baik

Puji Tuhan semua buluku tumbuh kembali

Tuhan maha baik

Ketika sedang terbang, ia melihat ke bawah ada pisang masak satu

tandan. Setelah petik pisangnya, ia pun pulang sambil membawa pisang. Saat ia

sedang bertengger di atas pohon sambil memakan pisangnya, tiba-tiba kulit

pisangnya jatuh dan dilihat sama Kode. Kode pun memakan kulit pisang itu dan

rasanya sangat enak.

“Oe kela Orong. Berikan saya sebagian dari buah itu!”

Orong berkata, “Maaf kela. Buahnya sudah habis. Kalau kela ingin buah

ini, di pulau Dima banyak pisang masak. Baiklah, kalian semua berkumpul untuk

pergi ke pulau Dima. Saya yang akan membuat perahunya”.

“Baiklah kela. Nanti saya kumpulkan semua keluarga besar monyet.

Benaran di sana ada banyak pisang masak, kela?”

“Banyak pisang masak kela. Jangan tanya lagi kela terlalu banyak”,

jawab Orong.

Ada satu monyet yang sedang bunting tidak ingin pergi. Ternyata

sebelumnya ia bermimpi bahwa perkataan Orong hanyalah niat jahatnya terhadap

para monyet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

53

Beberapa hari kemudian, semua monyet naik ke perahu yang dibuat oleh

Orong. Mereka tidak tahu kalau perahu itu hanya terbuat dari satu kayu dan

didominasi oleh tanah. Monyet bunting pun bernyanyi,

Oe watu Kode, adong par de Orong leko pande da’at ite

Towel sopel copel mose, Kole ko watu Kode

Terjemahan

Hai para monyet, Bangau hanya berbohong pada kalian untuk melakukan

kejahatan

Pulanglah hai para monyet

“Dengarkanlah, mengapa ia bertanya seperti itu?” tanya Kode.

“Jangan dengar monyet bunting itu bernyanyi! Ayo jalan! Kalian tidak ingin

makan pisang masak?” teriak Orong. Monyet bunting bernyanyi lagi,

Oe watu Kode, adong par de Orong leko pande da’at ite

Towel sopel copel mose, Kole ko watu Kode

Terjemahan

Hai para monyet, Bangau hanya berbohong pada kalian untuk melakukan

kejahatan

Pulanglah hai para monyet

“Dengarkanlah! Mengapa ia bernyayi seperti itu?” tanya Kode lagi.

Tetapi Tetua para monyet berkata, “Jangan dengar monyet bunting itu benyanyi

kita tetap lanjutkan perjalanan. Apakah kalian tidak ingin menikmati pisang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

54

masak?” Monyet bunting itu bernyanyi sampai tiga kali tetapi para monyet tidak

menghiraukannya.

Sesampainya mereka di tengah laut, Orong melihat perahunya mulai

retak. Orong pun berkata, “Kela, saya berangkat lebih dulu ya”. Orong langsung

menendang perahu itu sampai hancur. Semua monyet mati tenggelam. Orong

berkata lagi, “Dulu kamu mencabuti semua bulu saya, itulah akibatnya. Kamu

harus rasakan sengsaranya sama seperti yang saya rasakan. Perbuatan jahat akan

dibalas dengan kejahatan. Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan”. Semua

monyet mati kecuali monyet bunting tetap hidup. Itulah mengapa monyet masih

ada sampai sekarang.

Kolofon:

Penutur Bpk. Adrianus Hamut, 57 tahun, Pengawas TK/SD.

Direkam pada tanggal 7 Januari 2014

oleh Metildis Ruth Sahu, 21 tahun dan Gregorius A. Sahu, 25 tahun

Catatan:

Orong artinya Bangau.

Kode artinya Monyet atau kera.

Mbahong ialah ulat pohon yang dapat dimakan baik oleh binatang maupun

manusia.

Kela artinya saudara, teman. Kela merupakan sapaan antar pria. Sapaan ini hanya

khusus untuk para pria saja.

Ite artinya anda. Ite merupakan sapaan terhadap orang yang lebih tua atau pun

yang sebaya. Sapaan ini bisa digunakan oleh pria maupun wanita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

55

Teks B

Teks Bahasa Manggarai

Bantang wetok Mbahong, cako dapat. Nggo’no Orong, “kumpul hemi ra

olo-olo”. Kole gra, mbahong ini kan enak. Minak na. Mai Kode hang ewo ra, mo

ket one isung ca. Laing ca mo one isung ca na, oe menangis. Retang Kode ho’o,

co’o cara te tau pande peang na. Cai ata angance pande peang? Benta Kaba toe

ngance, toe mek peang. Benta Bembe toe ngance te pande peang e. Benta taung

binatang toe manga ata te ngance pande peang. Nggo’o no Orong ga, “coe eme

peang e? Aku ngance, co’o eme peang e?” Nggo’o jaong de Kode, “eme peang e

bajar laku ding”. Mai Orong ga detuk ket le Orong ga nggaru le wa tuka e

Mbahong ho’o. Laing wa tuka e ga nggo’o de Kode, “nia rebaong ra?” Nggo’ne

Orong, “hae wa tuka e rebaong gra”. “Kurang ajar, co’o tara nggitu pande ho’o

ra”, jaong de Kode. Holes de Kode duti taung ket wulu de Orong. Toe ngance

lelap Orong ho’o. Laing toe ngance lelap ga lonto one watu Orong ho’o ga.

Nggo’e rindo de Orong “Par cenung lau hau o leso. Todo taung wulun wulu

gaku”. Setiap pagi ia benyanyi seperti itu. Lama-lama todo kole wulu de Orong

ho’o ko. Sekarang Orong mau balas lagi datangi ise Kode. “Oe ta peang ho’o ra,

manga wua haju peang ho’o ra”, jaong de Orong.

“Apa ngasang wua haju hitu?” Ri de Kode

“Wua Kenanek. Minak.”

“Co’o caran ga?” Ri kole de Kode

“Ae pande perahu. Pande perahu ra.” Wale de Orong

“Eng ga pande perahu.”

Sung tana te pande perahu ho’o. Benta taung kode, rekang mo hang wua

haju lau pulau Komodo. Manga ca Kode Berat. Nggo’o jaong de Kode Berat,

“Aku ra toe mo. Tipu de Orong” jaong na. “Hae co’e tar toe mo ra? Mo taung ket

ite” jaong de Kode. Akhirnya jalan. Lako mo per peang ise. Pelan-pelan lako dise.

Cai one reha tacik de Orong ga, wengga bike taung ket lia sampang sampe habis.

Mata cikot-cikot kode so’o baru tau rasa. “Sekarang balas dendam, hau duti wulu

gaku danong mata cikot hemi” jaong de Orong. Mai Kode Berat, “Itep to, itu

loeng jaong gaku mata hemi itu ga. Toe leng jiri hang wua haju jaong de Orong

hitu ga kamu sudah mati”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

56

Teks Bahasa Indonesia

Pada suatu hari Orong dan Kode berencana mencari mbahong bersama di

hutan. Orong berkata, “kumpulkan semua mbahong yang didapat!” Setelah

mereka mengumpulkan semua mbahong yang didapat mereka pun pulang.

Mbahong rasanya sangat enak. Si Kode pun memakan sebagian mbahongnya.

Saat ia sedang memakan mbahongnya , tiba-tiba salah satu mbahongnya

melompat masuk ke dalam hidungnya. Kode pun menangis kesakitan. Ia

menangis tanpa henti. Ia mencari cara mengeluarkannya. Tapi siapa yang dapat

mengeluarkannya? Ia memanggil Kerbau tapi Kerbau tidak dapat

mengeluarkannya. Ia juga memanggil Kambing. Kambing juga tidak dapat

mengeluarkannya. Ia meminta bantuan semua binatang tetapi tidak ada satu pun

yang dapat mengeluarkan mbahong dari hidungnya.

Tiba-tiba Orong menghampirinya dan bertanya, “Bagaimana kalau

mbahong itu dapat dikeluarkan? Saya bisa mengeluarkannya, tetapi bagaimana

kalau saya dapat mengeluarkannya?” Kode menjawab sambil berpikir,

“Bagaimana kalau kamu dapat mengeluarkannya? Aku akan membayar kamu jika

kamu dapat mengeluarkannya.” Orong pun menyetujui yang dikatakan Kode.

Si Orong dengan menggunakan paruhnya yang panjang mengeluarkan

mbahong itu dari hidung si Kode. Ketika mbahong itu ada di paruhnya ia

langsung menelannya. Kode pun merasa lega. Kemudian ia bertanya pada Orong,

“mana mbahongnya?” Orong pun menjawab, “saya sudah memakannya. Sudah

dalam perut saya”. “Kurang ajar! Kenapa kamu memakannya?” kata Kode. Si

Kode sangat marah. Ia menangkap si Orong dan mencabuti semua bulunya. Orong

pun tidak dapat terbang lagi. Ia juga tidak memiliki bilu. Karena ia tidak dapat

terbang lagi, ia pun duduk di sebuah batu sambil bernyanyi,

Par cenung hau o leso Terbitlah matahari

Todo taung wulu gaku tumbuhkan semua bulu saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

57

Setiap pagi ia bernyayi seperti itu. Akhirnya bulu-bulunya pun tumbuh

kembali. Orong pun berniat untuk membalas dendan terhadap Kode. Suatu hari ia

bertemu Kode.

“Hai Kode, ayo kita pergi ke pulau seberang. Di sana ada buah yang

sangat enak”, Kata Orong.

“Apa nama buah itu?” Tanya Kode.

”Buah kenanek. Buahnya sangat enak.”

“Bagaimana caranya untuk pergi ke sana?” tanya Kode lagi.

“Dengan perahu. Kita akan membuat perahu”.

“Baiklah, kita akan membuat perahu”. Kode pun menyetujuinya.

Kode memanggil semua teman-temannya sesama monyet untuk membuat

perahu. Perjalanannya seperti pergi ke pulau Komodo. Mereka membuat perahu

dari tanah. Tetapi ada satu monyet yang sedang bunting dan berkata, “saya tidak

akan ikut ke pulau. Orong membohongi kita”. “Kenapa tidak ikut? Pokoknya kita

semua harus pergi”, kata Kode. Monyet yang sedang bunting tetap tidak ingin

pergi. Semua monyet pun berangkat kecuali monyet yang sedang bunting. Mereka

mendayung perahu pelan-pelan. Tibalah mereka di tengah laut, Orong menendang

perahu itu sampai hancur. Semua monyet termasuk si Kode mati tenggelam.

“Sekarang pembalasan dendam. Dulu kamu mencabut semua bulu saya,

balasannya sekarang kamu mati”, kata Orong. Monyet yang sedang bunting pun

berkata, “rasain kalian, tadi saya sudah peringatkan. Akhirnya kalian tidak jadi

memetik buah yang dikatakan Orong, kalian malah mati”.

Kolofon:

Penutur Bpk. Ngampu Mikael, 60 tahun, guru.

Direkam pada tanggal 11 Januari 2014

oleh Metildis Ruth Sahu, 21 tahun dan Gregorius A. Sahu, 25 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

58

Catatan:

Buah kenanek merupakan anggur hutan yang biasa disebut masyarakat

Manggarai buah kenanek. Buah ini rasanya sangat manis.

Teks C

Teks Bahasa Manggarai

Manga ca nengeng gaku go. Nengeng so’o ga ise kode. Kode mo mbetok

mbahong. Puli hitu ga cumang mbahong ga. Laing ce cumang mbahong hitu ga

nggo kole jaong de kode ho, “asa hau mbahong, mo one mu’u ko mo one isung?”

Hamas ket e mbahong ho’o mo one isu eta. Akhirnya mai hia rowek one isung

ho’o toe ngance te peang e mbahong ho’o bekabur eta. Akhir ko ya toe manga

sehat pikir hia, ita lia ga lelap e orong ho’o.

“O kela aku ra, mbahong mo one isung eta na? Ce na pande toe ngance.. elo

mata aku gra.” Jaong de Kode.

“E ra. Co’o eme ngance ding?” tu jaong de Orong.

Jaong de Kode, “eme ngance ding, mai one ite ket ding ga”.

“Nggitun ga”, no kela Orong”. Mai Orong ho’o ko, rusuk le Orong ho’o ga

one isung eta na, langsung hang ne ko. Ulek ne ko. Laing ca hitu ga, di’a

nuing de apa ho’o ko de Kode ho’o.

“Nia apa hitu ra mbahong hitu? Itu ri de Kode.

“Wa ga. Puli jaong le hau rebaong go. Wan ro ko”, Wale de Orong.

“Itu gegaen hau ho, co’o toe manga e kole”, ruak de Kode.

Akhirnya remet wulu de Orong ho’o le Kode. Rewut taung wulu na. Akhir

ko toe manga wulu de Orong ho’o. Laing ca hitu ya o sedih de Orong ho’o. Itu mo

roang one lewo haju. Itu rindo’n ga.

Par cunung lau hau O leso

Todo cempulun wulu gaku (todo taung)

Par cunung le hau O leso

Todo cempulun wulu gaku (todo taung)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

59

Akhirnya ngance hia te lelap ga. Itu hia lako hia ga pua wua haju. Janggang

iwo ra hang curik. Kode so’o ga ya kaeng one wae dama wae kawe kuse. Sengaja

le orong ho’o oke reha ise wua kenanek ho’o. Akhirnya ita le Kode.

“Ae apa ho’o ra? Ri de Kode.

“Wua kenanek ra.” Wale de Orong. Mai ise ga hang. Mince no. Lelo eta ise

ga lelap de Orong.

“O Kela” Benta de Kode

“O...” wale de Orong

“Nia Puuna haju ho’o ra?” ri de Kode.

“lau pulau ra.”

“Co’o neng hami go ra te mo ita lau. Te manga na buah hitu hang hami.”

Jaong de Kode

“Bo ngance ra, kela ya sung sampang mo peang na taung ite. Asa ra setuju

taung le hemi?”

“setuju taung dang. Ndelek eme nggitu e” wale taung ise Kode.

“Ya ga. Kawe taung tana lodo te sung sampang”

Pande lise sung sampang ho’o. Akhir ga ya, puli sampang ho’o. Itu titi lise

one mai taung. Manga ca Kode berat ho’o toe guri te mo. Laing ca hitu ga, Kode

berat ho’o toe guri te mo. Taung na Kode iwo one mai taung. Titi lako ga jadi ya

mai rindo de apa ho’o de Orong ga.

Weda wangka tana lenteng bo tana lodo

SERMELA

Weda Wangka lenteng bo tana lodo

SERMELA

Laing ca hitu ga weda le Orong ho’o ra, wa mai taung. Akhir ga taung ise

Kode so’o mata taung. Jadi nggitu kisa de ise Kode, tinggal Kode berat ho’o ga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

60

Teks Bahasa Indonesia

Pada suatu hari Kode pergi mencari mbahong untuk dimakan. Kemudian Ia

menemukan mbahong tersebut. Setelah ia mendapat mbahong, ia malah bertanya

pada mbahong itu, “bagaimana menurut kamu, mbahong? Lewat mulut atau

hidung?” Mbahong itu bergerak masuk ke dalam hidung Kode. Kode menggaruk-

garuk hidungnya untuk mengeluarkan mbahong itu. Si Kode pun merasa

kesakitan. Tiba-tiba ia melihat Orong yang sedang terbang. Si Kode pun

memanggil Orong.

“Hai kela. Mbahong masuk ke dalam hidung saya. Bagaimana cara

mengeluarkannya? Lama-lama saya bisa mati”, kata Kode.

“Baiklah. Bagaimana kalau saya dapat mengeluarkannya?” tanya Orong.

“Jika kamu bisa terserah kela mau buat apa dengan mbahongnya?”

“Baiklah”.

Si Orong menggunakan paruhnya yang panjang masuk ke dalam hidung

Kode dan mengambil mbahong itu dan langsung memakannya. Kode pun merasa

baikan.

“Mana mbahongnya?” tanya Kode.

Orong menjawab, “saya sudah menelannya. Kamu kan tadi bilang terserah

saya”.

“Beraninya kau memakannya. Kenapa sekarang mbahong itu tidak ada?”

Kode sangat marah. Saking marahnya ia mencabuti semua bulu Orong

sampai habis. Orong pun tidak memiliki bulu. Ia sangat sedih. Ia menangis

di bawah pohon sambil bernyanyi.

Par cenung hau (o) leso

Todo cempulun wulu gaku (todo taung)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

61

Par cenung hau (o) leso

Todo cempulun wulu gaku (todo taung)

Terjemahan

terbitlah matahari

tumbuhkan sepuluh bulu saya (tumbuh semua)

terbitlah matahari

tumbuhkan sepuluh bulu saya (tumbuh semua)

Akhirnya Orong pun bisa terbang. Kemudian ia memetik buah di sebuah

pohon. Sebagiannya ia makan sebagiannya ia bawa pulang. Monyet-monyet

sedang mencari katak di pinggir sungai. Dengan sengaja orong menjatuhkan buah

kenanek. Si Kode melihat buah itu dan bertanya.

“Buah apa ini?”

“Buah kenanek”, jawab si Orong.

Mereka pun mencicipi buah itu. Dan rasanya sangat manis. Mereka melihat

Orong sedang terbang.

“Hai kela!” Kode memanggil Orong.

“Iya..”, jawab Oronh.

“Dimana letak pohon buah kenanek ini?”

”Di pulau seberang”, jawab Orong.

“Bagaimana caranya kami bisa ke sana? Kami ingin sekali memakan buah

itu”, tanya Kode.

“Bisa sih bisa, kela. Buatlah perahu agar kalian semua bisa ke sana. Tetapi

apakah semuanya setuju?” Semua monyet menyetujui.

“Semuanya setuju”, semua monyet menjawab.

“Baiklah. Carilah tanah lodo untuk membuat perahu.”

Para monyetlah yang membuat perahunya. Setelah selesai membuatnya,

mereka pun berangkat dan menaiki perahu yang telah jadi. Tetapi ada satu monyet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

62

yang sedang bunting tidak ingin pergi. Semua monyet termasuk si Kode sudah

masuk dalam perahu dan siap berangkat. Dalam perjalanan mereka, si Orong

menyanyikan sebuah lagu.

Weda wangka tana lenteng (bo) tana lodo

SERMELA

Weda wangka lenteng (bo) tana lodo

SERMELA

Terjemahan

Tendang perahu tanah terapung tanah lodo

MERDEKA

Tendang perahu tanah terapung tanah lodo

MERDEKA

Setelah ia menyanyi, Orong langsung menendang perahunya. Semua

monyet termasuk si Kode tenggelam. Akhirnya semua monyet mati kecuali

monyet bunting tetap hidup.

Kolofon:

Penutur Bpk. Paulus Meso, 69 tahun, petani.

Direkam pada tanggal 13 Januari 2014

oleh Metildis Ruth Sahu, 21 tahun dan Yohanes E. Sahu, 16 tahun.

Catatan:

Tanah lodo merupakan tanah sisa kotoran cacing dan berbentuk bulat-bulat kecil.

Akan cepat hancur jika terkana air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

63

Teks D

Teks Bahasa Manggarai

Nggo’o jaong de Raja ga, “Hemi ra mo kawe mbahong”. Mbahong jaong

danong du. “Paka cumang e!”. “Co’o toe manga cumang e ra? Jaong de Kode”.

Raja,”Sangge cumang e ra. Laing ca mo dise du ga ca ge cumang. Laing ca

cumang ga, olo ket le Kode kole nggo’o jaong na, “Pale mu’u ko pale isung laku

hang ding mbahong ho?” Toe ngetuk mek mbahong ho’o. Laing ca ya sua mu’un

ga, pale mu’u ko pale isung laku hang mbahong ho’o ding ga? Nggtuk ket le

mbahong nda one mai isung diha eta na. Laing mo one eta isung dui etan ko,

hamas cae eta ngarek na. Nduhing liha gro ya hamar-hamar, nggoe gra benta

Orong ite ho ga ai dia ta na’a one galang hang na toe na’a one piring e ne one

galang di’a nggetuk e ne. “E ra benta hia”.

“O kela, mai gra kela” Jaong de Kode

“Co’o ra kela” Ri de Orong

“Mbetok mbahong rebaong hami ra kela. Mo ket eta isung e eta nda. Nggo

kela ga, ite ket ata pande peang nda, kela.” Jaong de Kode

“E ra. Apa ker nding nda co’o eme ngance laku” Ri de Orong

“Eme angace lite kong hang lite”

“Tu’u ket toe”

“Tu’u ra kela”.

Laing ca bae ket mu’u de Orong go lewe na, mon dui eta na ngance e ko.

Langsung ulek, ruak hitu dise go.

“Nia apa hitu rebaong ra kela?” Ri de Kode

“Hae wan ko. Wa tuka laku” Wale de Orong

“Ha itu gem hau, ta pande peang jaong rebaong. Toe manga perjanjian

hitu.” Ruak de Kode.

“Hae toe ra jaong gemi pata hang.” Wale de Orong

Ae rewut taung wulu situ le Kode, taung nang wulu iko-iko peang taung

kodong toe ngace te lelap e ko de. Nggo dia ga, toe daya aku ge. Toe ra manga

jaong de ata tua, nggoe ket sembayang ket. Itu e jaong.

E par sili mai todo taung wulu gaku

(Todo ca)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

64

E par lau mai todo suan wulu gaku

(Todo sua)

E par ce mai todo telun wulu gaku

E par sili mai todo taung wulu gaku

Todo taung wulu so’o ga nggo’o dia ga, “de mosek gro manga taung daya te

mo kawe hang aku ding ga”. Laing ca hitu ga, mesa hia hitu ge pisa wulan e. Tu

mesa mo lau pulau Dima ndun ga. Kole hitu lau mai ga tu tenteng wua kenanek

so’o ga ca tundung si ra. Laing ca tenteng hitu hia ga ise dama wae one ngalor

deko ise kuse. Deko ise kuse hitu ga pau ket le Orong eta lobo haju wua kenanek.

“Hae wua kenanek ra” hitu de anak de Kode

“Hae nia mai nda?” Ri de Kode

“ai ken da”. Tu jaong de anak na. Jongang eta is lonto na Orong ho’o.

“Nia mai dite tu ra?” Ri de Kode

“Mai le Dima mai ra. Lau Dima ket do wua kenanek do ket manga lau hitu.

Hitu ite o ra eme ngguri gemi go ta mo ngger lau taung na dau mo lau

Dima.” Wale do Orong.

“Nggitu ket gra, ha e ra. Nggo’o ka gro apa e te wa tu gro.” Ri de Kode.

“Sung wangka pe ra pande wangka”.

Pande wangka hitu ga sung tana lodo. Jadi e tana lodo ho’o lise ga itu mo.

Toe lang cae sale Dima gra lau reha tacik e ko nditu taung pau dise gra bo Orong

ko cae lau nge ae lebe hia go. Dise ra kole nditu si e itu manga na rindo ca Weda

Wangka Bok Tana Lodo. Itu rindo sangge.

Weda wangka tana lenteng bo tana lodo

SERMELA

Weda Wangka lenteng bo tana lodo

SERMELA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

65

Teks Bahasa Indonesia

Berkatalah Raja, “pergilah kalian mencari mbahong!” Orang dulu

menyebutnya mbahong. “Harus ditemukan!” “Bagaimana kalau tidak

ditemukan?” Tanya Kode. “Pokoknya harus ditemukan!” Kata Raja

Saat mereka sedang mencari mereka menemukan satu mbahong tetapi si

Kode malah hendak memakannya dan bertanya, “Hai mbahong, lewat mulut atau

hidung saya makan kamu?” Mbahong tidak bergerak. Ia bertanya lagi, “mbahong,

lewat mulut atau lewat hidung saya makan kamu?” Mbahong pun melompat

masuk ke dalam hidung si Kode. Ketika mbahong masuk ke dalam hidung si

Kode, ia bergerak masuk sampai di ujung hidung si Kode. Kode meraba-raba

hidungnya dan merasa kesakitan.

“Hai kela. Mari kesini!” Si Kode memanggil.

“Ada apa, kela?” Tanya Si Orong.

“Tadi kami mencari mbahong. Mbahong malah masuk ke dalam hidung

saya. Begini kela, bagaimana kalau ite yang mengeluarkannya?”

“Baiklah. Bagaimana kalau saya dapat mengeluarkannya?” Tanya Orong.

“Jika kamu bisa, kamu boleh memakannya.”

“Benaran?” Tanya Orong lagi.

“Benar teman.”

Mulut Orong sangatlah panjang, sehingga dengan mudahnya ia

mengeluarkan mbahong dari hidung Kode. Setelah ia mengeluarkan ulat tersebut,

ia langsung menelannya.

“Mana mbahong itu, kela?” tanya Kode.

“Sudah masuk dalam perut saya“, jawab Orong.

“Sudah saya katakan, kamu cuma mengeluarkannya. Tidak ada perjanjian

seperti itu kalau kamu dapat mengeluarkannya, kamu boleh memakannya.”

Kode sangat marah.

“Kamu sendiri yang bilang harus dimakan” jawab Orong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

66

Karena marah Kode mencabuti semua bulu Orong termasuk bulu-bulu

ekornya. Kasihan, si Orong tidak bisa terbang lagi. Orong berkata, “Saya tidak

berdaya lagi. Oh iya, ada doa orang tua dulu, mending saya berdoa.” Ia pun

berdoa.

E par sili mai todo taung wulu gaku

(Tumbuh satu)

(E) par lau mai todo suan wulu gaku

(tumbuh dua)

(E) par ce mai todo telun wulu gaku

(E) par sili mai todo taung wulu gaku

Terjemahan

Terbitlah Matahari dari Timur tumbukan semua buluku

Terbitlah Matahari dari Barat tumbuhkan dua buluku

Terbitlah Matarhari dari Selatan tumbuhkan tiga buluku

Terbitlah Matahari dari Timur tumbuhkan semua buluku

Akhirnya semua bulu Orong tumbuh kembali. “Puji Tuhan. Akhirnya saya

bisa terbang lagi dan bisa mencari makan”. Setelah itu, ia menghilang berbulan-

bulan lamanya. Ia menghilang dan pergi ke sebuah pulau yang bernama pulau

Dima. Setelah ia kembali, ia membawa serta buah kenanek di kakinya. Dari atas si

Orong melihat si Kode sedang mencari makan di sungai. Saat Kode hendak

menangkap katak, Orong dengan sengaja menjatuhkan buah kenanek dari atas

pohon.

“Lihat! Ada buah kenanek.” Teriak salah satu anak monyet.

“Darimana buah itu?” tanya Kode.

“Saya tidak tahu”, jawab anak monyet. Mereka pun melihat ke atas pohon

dan melihat Orong yang sedang bertengger.

“Dimana kamu mendapatkan buah itu?” tanya Kode.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

67

“Dari pulau Dima. Hanya di pulau Dima buah ini ada dan masih banyak

macam buah di sana. Jika kalian ingin ke sana, saya akan mengantar kalian

ke pulau Dima.”

“Baiklah kalau begitu. Tapi bagaimana caranya untuk kesana?” tanya Kode.

“Buatlah perahu agar kalian bisa ke sana,” jawab Orong.

Mereka membuat perahu dari tanah lodo. Akhirnya perahu dari tanah lodo

pun jadi. Mereka pun berangkat. Ketika mereka sampai di tengah laut tiba-tiba

perahu mereka hancur dan tenggelam, sedangkan Orong selamat dan terbang

sampai di pulau Dima. Akhirnya terciptalah lagu Weda Wangka Bok Tana Lodo.

Orong pun bernyanyi,

Weda wangka tana lenteng (bo) tana lodo

SERMELA

Weda Wangka lenteng (bo) tana lodo

SERMELA

Terjemahan

Tendang perahu tanah terapung tanah lodo

MERDEKA

Tendang perahu tanah terapung tanah lodo

MERDEKA

Kolofon:

Penutur Ibu Kristina Imas, 60 tahun, petani.

Direkam pada tanggal 24 Januari 2014

oleh Metildis Ruth Sahu, 21 tahun dan Gregorius A. Sahu, 25 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

68

3.3 Analisis dan Perbandingan Teks

Teks dan naskah merupakan kajian filologi. Filologi ialah suatu

pengetahuan tentang sastra-sastra dalam arti yang luas yang mencakup bidang

kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan. Melalui penggarapan naskah, filologi

mengkaji teks klasik dengan tujuan mengenalinya sesempurna-sesempurnanya

dan selanjutnya menempatkannya dalam keseluruhan sejarah suatu bangsa.

Dengan menemukan keadaan teks seperti adanya semula maka teks dapat

terungkap secara sempurna (Baried dkk, 1985).

Dalam filologi istilah teks menunjukan pengertian sebagai sesuatu yang

abstrak, sedangkan naskah merupakan sesuatu yang konkret. Oleh karena itu,

pemahaman terhadap teks klasik hanya dapat dilakukan lewat naskah yang

merupakan alat penyimpanannya. Naskah yang menjadi sasaran kerja filologi

dipandang sebagai hasil budaya yang berupa cita rasa. Naskah itu dipandang

sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam naskah itu merupakan suatu

keutuhan dan mengungkapkan pesan. Pesan yang terbaca dalam teks secara

fungsional berhubungan erat dengan filsafat hidup dan dalam bentuk kesenian

yang lain. Dilihat dari kandungan maknanya, wacana yang berupa teks klasik itu

mengemban fungsi tertentu, yaitu membayangkan pikiran dan membentuk norma

yang berlaku, baik bagi orang sezaman maupun bagi generasi mendatang (Baried

dkk, 1985:4).

Pada umumnya suatu teks diwakili oleh lebih dari satu naskah yang tidak

selalu sama bacaannya atau yang berbeda dalam berbagai hal. Untuk menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

69

teks yang paling dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar suntingan, perlu

diadakan perbandingan naskah.

Langkah yang harus dilakukan untuk perbandingan naskah ialah

membaca dan menilai (resensi) semua naskah yang ada, mana yang dapat

dipandang sebagai naskah objek penelitian dan mana yang tidak. Apa bila jelas

diketahui dari berbagai keterangan yang terdapat dalam dan di luar suatu teks

bahwa teks itu salinan dari teks lain dan tidak menunjukan kekhususan apapun

maka teks ini dapat disisihkan karena dipandang tidak ada gunanya dalam

penentuan teks dasar suntingan. Di samping itu, dari bacaan teks-teks lain dicatat

semua tempat yang berbeda. Bacaan yang berbeda di sebut varian. Untuk

mencatat apakah varian itu berasal dari teks asli ataukah merupakan

penyimpangan, dapat dirunut, antara lain melalui pemeriksaan kecocokan metrum

dalam teks puis, kesusaian dengan teks cerita, gaya bahasa, latar belakang budaya,

atau sejarah. Pada varian kata perlu diamati apakah kata itu terdapat di tempat lain

atau merupakan gejala tersendiri, artinya kata itu hanya terdapat pada tempat itu

saja.

Pada bagian ini dilakukan dua perbandingan, yaitu perbandingan struktur

dan perbandingan naskah dari empat varian dongeng Orong Agu Kode.

3.3.1. Perbandingan Struktur Dongeng Orong Agu Kode

Berikut perbandingan struktur dongeng Orong Agu Kode dari empat

varian. Perbandingan strukturnya meliputi tema, tokoh/penokohan, setting, Alur,

dan sudut pandang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

70

Unsur Teks A Teks B Teks C Teks D

Tema Tema dari dongeng

Orong Agu Kode adalah

pembalasan dendam.

Tema dari dongeng

Orong Agu Kode adalah

pembalasan dendam.

Tema dari dongeng

Orong Agu Kode adalah

pembalasan dendam.

Tema dari dongeng

Orong Agu Kode adalah

pembalasan dendam

Tokoh dan

Penokohan

1. Orong/Bangau:

Orong ialah tokoh

protagonis di dalam

cerita ini. Orong tokoh

yang ditindas oleh

Kode. Ia mempunyai

sifat penolong. Ia

menolong Kode yang

hidungnya dimasuki

oleh ulat mbahong,

tetapi ia juga

pendendam. Ia

membalas dendam

1. Orong/Bangau:

Orong merupakan tokoh

protagonis. Ia

mempunyai niat yang

baik untuk menolong

Kode yang sedang

kesakitan karena ulat

mbahong masuk ke

dalam hidungnya. Ia juga

membalas dendam

terhadap Kode yang

telah mencabuti bulu-

bulunya sampai habis.

1. Orong/Bangau:

merupakan tokoh

protagonis. Ia

membantu Kode

mengeluarkan

mbahong yang ada

dalam hidungnya. Ia

membalas dendam

terhadap Kode dan

teman-temannya

sehing-ga mereka mati

tenggelam.

2. Kode/Monyet:

1. Orong/Bangau:

merupakan tokoh

protagonis. Ia berbaik

hati membantu Kode

mengeluarkan mbahong

dari dalam hidungya.

Untuk membalas

dendam terhadap Kode

ia mengajak Kode dan

teman-temannya ke

pulau Dima dengan

perahu yang terbuat dari

tanah lodo, yang pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

71

terhadap Kode yang

telah mencabuti semua

bulunya sehingga ia tak

dapat terbang.

2. Kode/M

onyet: Kode ialah

tokoh antagonis. Ia

mempunyai sifat

yang licik. Ia berjanji

pada Orong, jika

Orong dapat

mengeluarkan

mbahong dari dalam

hidungnya, ia akan

membiarkan Orong

memakan

mbahongnya, tetapi

ia malah mencabuti

semua bulu Orong.

2. Kode/Monyet:

Kode ialah tokoh

antagonis yang

melakukan kejahat-an

terhadap Orong. Ia

mencabuti semua bulu

Orong sehingga Orong

tak dapat terbang. Ia juga

tidak mendengarkan

peringatan akan bahaya

dari monyet betina yang

sedang bunting.

3. Monyet betina:

Monyet betina

merupakan tokoh

tritagonis yang telah

memperingatkan Kode

akan bahaya yang akan

menghampirinya.

merupakan tokoh

antagonis. Ia tidak

menepati janjinya

kepada Orong. Ia

malah mencabuti bulu-

bulu Orong sampai

habis. Akhirnya ia

mendapat balasan dari

Orong dan ia mati

tenggelam.

3. Monyet bunting/

monyet betina:

merupakan tokoh

tritagonis. Dalam teks

C ini, tidak diterangkan

ia berpihak pada tokoh

manapun. Ia tidak ikut

pergi bersama monyet-

monyet lain ke pulau

akhirnya Kode mati

tenggelam.

2. Kode/Monyet:

merupakan tokoh

antagonis yang

mempunyai sifat licik

dan tidak menepati janji.

Ia berjanji akan

memberikan mbahong

pada Orong jika Orong

dapat mengeluarkan ulat

itu, tetapi ia malah

mencabuti bulu-bulu

Orong sampai habis.

Sehingga Orong tak

dapat terbang.

3. Raja: merupakan

tokoh tritagonis, yang

menyuruh Kode mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

72

Ia juga tidak mau

mendengarkan

peringatan dari

Monyet betina akan

niat jahat Bangau.

3. Monyet

bunting/monyet

betina: Monyet

betina ialah tokoh

pembantu atau

tirtagonis. Dimana ia

membantu tokoh

antagonis, yaitu

Kode. Ia yang

memperingati Kode

dan para monyet

lainnya akan bahaya.

Karena ia tahu niat

balas dendam dari

Sehingga monyet betina

selamat dari bahaya.

4. Para Monyet:

merupakan tokoh

tritagonis. mereka yang

telah membantu Kode

untuk membuat perahu

yang akan digunakan

mereka untuk pergi ke

pulau seberang.

seberang. Sehingga ia

satu-satunya monyet

yang tetap hidup dan

monyet-monyet lain

mati tenggelam.

4. Para monyet:

merupakan tokoh

tritagonis yang

berpihak pada Kode.

Mereka dengan

gampangnya

mempercayai ajakan

Orong untuk pergi ke

pulau seberang dan

membuat perahunya.

Pada akhirnya mereka

juga ikut mati

tenggelam bersama

Kode.

ulat mbahong. Ia juga

memaksa agar ulat itu

ditemukan.

4. Para monyet:

merupakan tokoh

tritagonis, yang

membantu Kode

membuat perahu untuk

pergi ke pulau Dima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

73

Orong, ia pun

selamat dari bahaya.

4. Tetua

Para Monyet: ia

adalah tokoh

tirtagonis yang

berpihak pada Kode.

Ia juga seorang yang

tidak mau

mendengarkan

peringatan akan

bahaya, yang pada

akhirnya ia juga ikut

mati.

5. Para monyet:

merupakan tokoh

tritagonis. Mereka

adalah keluarga besar

monyet yang akhirnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

74

ikut mati tenggelam

karena mengikuti

ajakan Kode untuk

pergi memetik buah

pisang di pulau Dima.

Setting 1. Tempat:

Di sebuah batu:

“Bangau pun menaiki

sebuah batu dan berdoa

kepada Matahari.”

(hal.42)

Di atas pohon:

“Saat ia sedang

bertengger di atas

pohon...” (hal.43)

Pulau Dima:

“.... untuk pergi ke

pulau Bima.” (hal.43)

1. Tempat:

Di hutan: “.....

berencana mencari

mbahong bersama di

hutan..” (hal.47)

Di sebuah batu:

“... ia pun duduk di

sebuah batu sambil

bernyayi.” (hal.48).

Pulau seberang:

“..., ayo kita pergi ke

pulau seberang.”

(hal.48)

1. Tempat:

Di bawah

pohon: “Ia menangis di

bawah pohon sambil

bernyanyi.” (hal.52)

Pinggir sungai:

“Monyet-monyet

sedang mencari katak

di pinggir sungai.”

(hal.53)

Pulau seberang:

“Di pulau seberang.”

(hal.53)

1. Tempat:

Pulau Dima: “...

dan pergi ke sebuah

pulau yang bernama

pulau Dima.” (hal.59)

Sungai: “... si

Kode sedang mencari

makan di sungai.”

(hal.59)

Tengah laut:

“Ketika mereka sampai

di tengah laut tiba-tiba

perahu mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

75

Tengah laut:

“Sesampainya mereka

di tengah laut,..” (hal.

44)

2. Waktu

Beberapa hari

kemudian: “Beberapa

hari kemudian, semua

monyet..” (hal.44)

Pulau Komodo:

“Perjalanannya seperti

pergi ke pulau

Komodo.” (hal.48)

Tengah laut:

“Tibalah mereka di

tengah laut,..” (hal.48)

2. Waktu

Pagi: “Setiap

pagi ia bernyanyi seperti

itu.” (hal.48)

hancur...” (hal.59)

2. Waktu: Berbulan-

bulan “Setelah itu ia

menghilang berbulan-

bulan lamanya.” (hal.58)

Alur Alur yang terdapat

dalam dongeng Orong

Agu Kode ialah alur

maju, dimana dongeng

diceritakan tanpa ada

flashback. Bagaimana

Orong membalas

SAMA SAMA SAMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

76

tindakan jahat Kode.

Sudut Pandang Sudut pandang dalam

cerita ini adalah sudut

pandang orang ketiga.

“Ia pun bernyanyi lagi

untuk mengucap

syukur.” (hal.44)

Sudut pandang dalam

cerita ini adalah sudut

pandang orang ketiga.

“Setiap pagi ia

bernyanyi seperti itu.”

(hal.49)

Sudut pandang dalam

cerita ini adalah sudut

pandang orang ketiga.

“Kemudian ia memetik

buah di sebuah

pohon.” (hal.54)

Sudut pandang dalam

cerita ini adalah sudut

pandang orang ketiga.

“Setelah ia kembali ia

membawa serta buah

kenanek di kakinya.”

(hal.59)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

77

3.3.2 Perbandingan Naskah Dongeng Orong Agu Kode

Berikut ini perbandingan naskah dari keempat varian dongeng Orong

Agu Kode. Perbandingan naskah yang dilakukan ialah membandingkan antarteks

varian dongeng OAK, dari awal cerita, isi cerita, dan akhir cerita.

3.3.2.1 Teks A

Varian dongeng OAK pada teks A, awal ceritanya dimulai dengan

nasehat yang dibuat oleh narasumber Bapak Adrianus Hamut (57 tahun), “Da’at

pande da’at ita. Di’a pande di’a ita”, yang artinya “Perbuatan jahat akan dibalas

dengan kejahatan. Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan”. Kemudian

diceritakan Orong dan Kode bersama-sama mencari ulat yang rasanya sangat

enak, yaitu ulat mbahong. Ketika Kode sedang mencongkel ulat mbahong itu dari

dalam batang kayu, tiba-tiba salah satu dari ulat itu melompat masuk ke dalam

lubang hidung si Kode. Si Kode pun menangis kesakitan.

Pada isi cerita menceritakan, tindakan jahat Kode kepada Orong.

Diceritakan si Kode meminta bantuan pada Orong yang memiliki paruh panjang

untuk mengeluarkan ulat itu dari dalam hidungnya. Kode juga berjanji akan

membiarkan Orong memakan ulat itu, tetapi setelah ia mengetahui ulatnya

dimakan Orong, ia malah memarahi Orong. Saking marahnya ia mencabuti semua

bulu Orong sampai habis. Orong pun sedih. Ia pun berdoa kepada Matahari atau

Leso agar bulunya ditumbuhkan kembali. Ia menyanyikan lagu Paro Leso Paro

Mai Leso Todo Taung Wulu Gaku, yang artinya terbitlah Matahari dari Timur

tumbuhkan semua buluku. Setelah menyanyikan lagu itu, bulu-bulunya pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

78

tumbuh kembali. Untuk mengucap syukur karena doanya telah dikabulkan ia

bernyanyi kembali Pas Pas Naring Mori Todo Taung Wulu gaku, yang artinya

puji Tuhan semua buluku tumbuh kembali. Lalu ia terbang mencari makan dan

menemukan buah kenanek. Ia bertengger di atas pohon sambil memakan buah itu.

Saat sedang makan kulit dari buah kenanek jatuh tepat dekat si Kode. Kode

memakan kulit buah itu dan rasanya sangat enak. Kode bertanya pada Orong

dimana buah itu ia temukan. Orong menjawab di pulau Dima. Orong mengajak

Kode dan teman-temannya untuk pergi bersamanya memetik buah kenanek di

pulau Dima. Kode dan teman-temannya menyetujui ajakan Orong. Orong

membuat perahu yang akan digunakan Kode dan teman-temannya. Inilah

kesempatan Orong untuk membalas dendam terhadap Kode. Ternyata ada seekor

monyet betina yang sedang bunting tidak ingin ikut bersama Kode dan monyet

lainnya karena malam sebelumnya ia bermimpi akan niat balas dendam Orong

kepada monyet-monyet. Setelah perahunya selesai dibuat, Orong menyuruh Kode

dan teman-temannya untuk menaiki perahu, tetapi Kode dan monyet lainnya tidak

mengetahui perahu yang meraka naiki didominasi oleh dan tanah dan hanya

ditahan oleh satu kayu. Untuk memperingati Kode dan monyet lainnya, monyet

betina menyanyikan sebuah lagu, yaitu Oe Watu Kode, Adong Par De Orong Leko

Pande Da’at Ite, yang artinya hai para monyet, Bangau hanya berbohong pada

kalian untuk melakukan kejahatan. Monyet betina itu bernyanyi sampai tiga kali

tetapi tidak didengarkan oleh Kode dan monyet lainnya. Kode tetap bersikeras

untuk pergi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

79

Pada akhir cerita, menceritakan pembalasan dendam Orong kepada

Kode. Sesampainya di tengah laut, Orong melihat perahunya mulai retak. Ia pun

menendang perahu itu hingga hancur. Kode dan monyet lainnnya pun mati

tenggelam. Orong pun berkata, “perbuatan jahat akan dibalas dengan kejahatan.

Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan”. Semua monyet mati kecuali

monyet betina yang sedang bunting tetap hidup. Itulah mengapa monyet masih

ada sampai sekarang.

3.3.2.2 Teks B

Varian dongeng OAK pada teks B pada awal cerita, diceritakan Orong

dan Kode sedang mencari ulat mbahong bersama di hutan. Ketika Kode sedang

memakan ulat itu, tiba-tiba salah satu ulat mbahong melompat masuk ke dalam

lubang hidungnya. Kode pun menangis kesakitan. Kemudian ia meminta bantuan

pada kerbau, kambing, dan semua binatang, tetapi tak ada satu pun yang dapat

membantunya.

Pada isi cerita dongeng OAK pada teks B menceritakan kejahatan Kode

terhadap Orong. Diceritakan Orong pun datang menghampiri Kode yang sedang

kesakitan mencoba mengeluarkan ulat mbahong dari dalam hidungnya. Orong

menawarkan bantuan dengan syarat ada bayarannya. Kode menerima tawaran dari

Orong. Orong pun membantu Kode dengan menggunakan paruhnya yang panjang

ia mengeluarkan ulat itu. Setelah mengeluarkan mbahong itu, Orong langsung

menelannya. Kode merasa lega, kemudian ia bertanya pada Orong mengenai

ulatnya. Orong menjawab ulatnya itu telah dimakan olehnya. Kode yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

80

mendengar itu sangat marah dan mencabuti semua bulu Orong samapai habis.

Sehingga Orong tidak dapat terbang lagi. Ia pun duduk di sebuah batu sambil

bernyanyi, par cenung hau O leso, todo taung wulu gaku, yang artinya terbitlah

matahari tumbuhkan semua buluku. Setelah menyanyikan lagu itu, bulu-bulunya

pun tumbuh kembali dan Orong merencakan pembalasan dendam kepada si Kode

yang telah mencabuti semua bulunya.

Pada akhir cerita OAK teks B menceritakan pembalasan dendam Orong

kepada Kode. Diceritakan Orong mengajak Kode dan teman-temannya pergi ke

sebuah pulau untuk memetik buah kenanek yang rasanya sangat enak. Kode dan

teman-temannya membuat perahu yang terbuat dari tanah yang diperintahkan

Orong agar bisa ke pulau itu. Ternyata ada seekor monyet betina yang sedang

bunting tidak ikut pergi karena ia memiliki firasat yang buruk terhadap Orong.

Monyet betina ini memperingati Kode dan monyet lainnya agar tidak mengikuti

ajakan Orong, tetapi Kode tidak mengindahkan peringatan dari monyet betina itu.

Sesampainya mereka di tengah laut, Orong langsung menendang perahu yang

terbuat dari tanah itu hingga hancur. Sehingga Kode dan monyet lainnya mati

tenggelam kecuali monyet betina tetap hidup.

3.3.2.3 Teks C

Pada awal cerita OAK pada teks C menceritakan, bagaimana ulat

mbahong masuk ke dalam hidung si Kode. Diceritakan Kode sedang mencari ulat

mbahong. Setelah ia menemukan ulat mbahong yang cukup besar, ia meletakan

ulat itu di atas telapak tangannya dan bertanya pada ulat itu dengan sombongnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

81

“bagaimana menurut kamu mbahong lewat mulut atau hidung saya memakan

kamu?” setelah bertanya demikian, ulat itu bergerak masuk ke dalam lubang

hidung si Kode. Kode berusaha mengeluarkan ulat itu hingga ia merasa kesakitan.

Ia melihat Orong yang sedang terbang dan memanggilnya. Ia pun meminta

bantuan pada Orong.

Pada isi ceria OAK pada teks C menceritakan tindakan kejahatan Kode

terhadap Orong. Diceritakan Kode meminta bantuan Orong untuk mengeluarkan

ulat mbahong dari dalam hidungnya. Kemudian Orong bertanya, apa balasannya

jika ia dapat mengeluarkan ulat itu. Kode menjawab, ia akan membiarkan Orong

memakan ulat itu. Orong menggunakan paruhnya yang panjang mengeluarkan

ulat itu dan langsung memakannya. Setelah merasa baikan, Kode menanyakan

ulat mbahongnya dan Orong menjawab bahwa ulatnya itu sudah dimakannya.

Kode sangat marah karena ulatnya telah dimakan Orong. Ia pun melanggar

janjinya. Kode sangat marah. Saking marahnya ia mencabuti semua bulu Orong

hingga habis tanpa tersisa satupun. Orong hanya bisa menangis. Ia menangis di

bawah sebuah pohon sambil bernyanyi, Par Cenung Hau O Leso, yang artinya

terbitlah matahari tumbuhkan semua buluku. Setelah menyanyikan lagu itu, bulu-

bulunya pun tumbuh kembali sehingga ia dapat terbang lagi.

Pada akhir cerita OAK pada teks C menceritakan pembalasan dendam

Orong terhadap Kode yang telah mencabuti bulu-bulunya. Diceritakan Orong pun

dapat terbang kembali. Ia pun berniat membalas dendam kepada Kode. Orong

memetik buah kenanek dan dengan sengaja menjatuhkan buah itu di depan

monyet-monyet yang sedang mencari makan di pinggir sungai. Kode yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

82

melihat buah itu langsung mencicipinya dan rasanya sangat enak dan manis. Kode

pun meminta Orong untuk mengantar dirinya dan monyet lainnya pergi ke pulau

letak buah itu berada. Orong menyuruh mereka untuk membuat perahu dari tanah

lodo untuk menyeberangi laut. Setelah semuanya sudah siap untuk berangkat

seekor monyet betina yang sedang bunting tidak ingin ikut bersama mereka.

Dalam perjalanan, Orong menyanyikan sebuah lagu, Weda Wangka Tana Bo Tana

Lodo, yang artinya tendang perahu yang terbuat dari tanah lodo. Setelah

menyanyikan lagu itu, Orong langsung menendang perahu yang terbuat dari tanah

itu hingga hancur. Kode dan monyet lainnya mati tenggelam kecuali monyet

betina itu tetap hidup.

3.3.2.4 Teks D

Diawal cerita OAK pada teks D menceritakan ulat mbahong masuk ke

dalam hidung Kode dan Orong membantunya. Diceritakan seorang Raja

menyuruh Kode mencari ulat mbahong di hutan. Setelah mendapatkan ulat

tersebut, Kode malah hendak memakannya dan bertanya pada ulat itu, “mbahong,

lewat mulut atau hidung saya memakan kamu?” Ulat itu melompat masuk ke

dalam lubang hidung si Kode. Si Kode pun merasa kesakitan.

Pada isi cerita dongeng OAK pada teks D menceritakan tindak kejahatan

Kode terhadap Orong yang ternyata telah menolongnya. Diceritakan Kode merasa

kesakitan pada hidungnya. Ia pun memanggil Orong yang sedang terbang di

atasnya. Ia meminta bantuan pada Orong untuk mengeluarkan ulat dari dalam

hidungnya. Kode berjanji jika Orong dapat mengeluarkan ulat itu, ia akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

83

membiarkan mbahongnya dimakan Orong. Orong menggunakan paruhnya yang

panjang mengeluarkan ulat itu dan memakannya. Si Kode pun merasa lega.

Kemudian ia bertanya tentang ulatnya itu, tetapi Orong menjawab bahwa ulatnya

itu sudah dimakan olehnya. Kode yang mendengar itu sangat marah dan

melupakan janjinya. Ia tidak terima mbahongnya dimakan Orong. Karena sangat

marah dan tidak terima ulatnya dimakan, Kode mencabuti bulu-bulu Orong

hingga habis. Orong tidak bisa berbuat apa-apa bahkan tidak dapat terbang. Ia pun

berdoa kepada Matahari agar bulu-bulunya ditumbuhkan kembali. Ia bernyanyi E

Par Sili Mai Todo Taung Wulu Gaku, yang artinya ia meminta pada Matahari agar

bulu-bulunya ditumbuhkan kembali. Bulu-bulunya pun tumbuh kembali setelah

menyanyikan lagu itu. Setelah itu, ia terbang ke sebuah pulau yang bernama pulau

Dima dan memetik buah kenanek yang terdapat di pulau itu.

Diakhir cerita pada cerita OAK menceritakan pembalasan dendam Orong

kepada Kode. Diceritakan Orong menjatuhkan buah kenanek dengan sengaja tepat

di depan Kode. Kode yang melihat itu bertanya pada Orong, dimana ia

menemukan buah itu. Orong pun memberitahu bahwa buah itu berada di pulau

Dima. Orong menyuruh Kode dan teman-temannya membuat perahu dari tanah

lodo agar dapat menyeberangi laut. Setelah perahunya jadi mereka pun berangkat.

Sesampainya di tengah laut, perahu mereka hancur dikarenakan perahu mereka

terbuat dari tanah lodo, yang jika terkena air akan cepat hancur. Pada akhirnya

Kode dan monyet lainnya mati tenggelam, sedangkan Orong terbang

meninggalkan mereka. Orong pun menyanyikan sebuah lagu, yaitu Weda Wangka

Bo Tana Lodo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

84

3.4 Hasil Analisis

Ada empat varian dongeng OAK yang telah dilakukan perbandingan

antarvarian. Perbandingan yang dilakukan ialah perbandingan struktur dan

perbandingan naskah. Perbandingan struktur dari keempat varian tersebut terdapat

perbedaan dan persamaan. Perbedaannya yaitu terdapat pada tokoh/penokohan

dan setting/latar. Tokoh pada teks A varian dongeng OAK ialah Orong, Kode,

monyet betina, dan Tetua para monyet. Tokoh pada teks B ialah Orong, Kode,

monyet betina, dan para monyet. Tokoh pada teks C ialah Orong, Kode, monyet

betina, dan para monyet. Tokoh pada teks D ialah Orong, Kode, Raja, dan para

monyet. Selain perbedaan pada tokoh/penokohan terdapat pula pada setting atau

latar. Terdapat dua jenis latar pada dongeng OAK yaitu latar tempat dan waktu.

Pada latar tempat dan waktu pada teks A ialah di sebuah batu, di atas pohon,

pulau Dima, tengah laut, dan beberapa hari kemudian. Latar tempat dan waktu

teks B ialah di hutan, di sebuah batu, pulau seberang, pulau Komodo, tengah laut,

dan pagi. Latar tempat dan waktu pada teks C ialah dibawah pohon, di pinggir

sungai, dan pulau seberang. Latar tempat dan waktu pada teks D ialah pulau

Dima, sungai, di tengah laut, dan berbulan-bulan.

Persamaan struktur antarvarian dongeng OAK ialah tema, alur, dan sudut

pandang. Tema dari keempat varian ialah pembalasan dendam. Alur dari keempat

varian ialah alur maju, sedangkan sudut pandang keempat varian tersebut ialah

sudut pandang orang ketiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

85

Perbandingan naskah antarvarian dongeng OAK semuanya memiliki

persamaan, dari awal cerita, isi cerita, sampai akhir cerita. Perbedaannya hanya

terletak pada cara penceritaannya dari setiap narasumber. Awal cerita keempat

varian dongeng tersebut menceritakan, bagaimana ulat mbahong masuk ke dalam

lubang hidung si Kode. Kode merasa sangat kesakitan dan mencari bantuan.

Pada isi cerita keempat varian dongeng OAK mengenai tindakan jahat

Kode yang tidak tahu berterimakasih kepada Orong yang telah membantunya

mengeluarkan ulat mbahong dari dalam lubang hidungnya dan juga pembalasan

dendam Orong kepada Kode. Sebelumnya ia telah berjanji pada Orong akan

membiarkan ulat itu dimakan Orong sebagai imbalan. Karena tidak terima ulatnya

dimakan, Kode pun mencabuti semua bulu Orong hingga habis. Orong pun

bernyanyi Par Cenung Hau O Leso, agar bulu-bulunya ditumbuhkan kembali.

Akhir cerita keempat varian dongeng tersebut memiliki kesamaan, yaitu

tentang pembalasan dendam Orong terhadap Kode dan juga teman-temannya. Hal

itu terjadi dikarenakan Orong merasa sakit hati terhadap Kode yang telah

mencabuti semua bulunya. Sebelum ia melakukan niat balas dendam, ada seekor

monyet betina yang sedang bunting memperingatkan Kode akan niat Orong yang

ingin mencelakai Kode dan monyet lainnya karena monyet betina itu memiliki

firasat akan hal buruk yang menimpa Kode dan monyet lainnya. Peringatan

monyet betina itu tidak didengarkan oleh Kode yang sudah tergiur dengan ajakan

Orong. Kode dan teman-temannya menaiki perahu yang terbuat dari tanah lodo,

yang akan hancur jika terkena air. Orong membalas dendam kepada Kode dengan

cara menendang perahu yang dinaiki Kode dan teman-temannya sesama monyet,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

86

yang hendak pergi ke pulau Dima (teks A dan teks D) atau pulau seberang (teks B

dan teks C). Hingga akhirnya Kode dan teman-temannya mati tenggelam, yang

tersisa hanyalah monyet betina yang sedang bunting.

Adanya perbedaan dan persamaan dari keempat varian dongeng Orong

Agu Kode, baik secara perbandingan struktur maupun perbandingan teks

dikarenakan adanya perbedaan versi dari keempat narasumber yang terpilih.

Perbedaannya hanya terletak pada struktur cerita, yaitu tokoh/ penokohan dan

setting/latar, sedangkan perbedaan antarnaskah terletak pada penceritaan setiap

narasumber. Meskipun ada perbedaan, dongeng Orong Agu Kode tetap pada inti

cerita yang sama.

3.5 Rangkuman

Setelah melakukan wawancara empat narasumber dan ditranskripsi,

penulis menemukan persamaan dan perbedaan cerita Orong Agu Kode. Karena

adanya perbedaan, maka dilakukan perbandingan teks antarvarian. Perbandingan

yang dilakukan adalah perbandingan struktur dan perbandingan perbandingan

naskah. Perbandingan struktur, keempat varian dongeng tersebut memiliki

perbedaan tokoh dan setting, tetapi memiliki persamaan struktur cerita, yaitu

tema, sudut pandang, dan alur. Perbandingan naskah, keempat varian dongeng

Orong Agu Kode memiliki perbedaan dari segi penceritaan, walaupun demikian

dari awal cerita, isi cerita, dan akhir cerita dongeng tersebut tetap berada pada inti

cerita yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

87

BAB IV

STRUKTUR MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI PELAKU

DONGENG ORONG AGU KODE

4.1 Pengantar

Pada bab ini akan dipaparkan analisis struktur morfologi dan identifikasi

pelaku dongeng Orong Agu Kode menurut teori Vladimir Propp. Propp

melakukan penelitian terhadap seratus dongeng Rusia. Hasil penelitiannya

dibukukan dengan judul The Morphology of The Folktale. Tujuan penelitiannya

bukan sekedar tipologi struktur melainkan melalui struktur dasar. Dengan

menggabungkan struktur dan genetiknya (struktur mendahului sejarah), maka

akan ditemukan proses penyebarannya kemudian (Taum, 2011).

Propp ingin memanfaatkan hasil tipologi struktur itu untuk penelitian

historis juga, seperti pada Mazhab Finlandia. Propp ingin menggabungkan metode

struktural dengan penelitian genetik, penelusuran asal-usul dan penyeberan

kemudian; berdasarkan analisis struktur dasar dia berharap dapat menentukan

bentuk purba dongeng itu, yang kemudian lewat sejumlah transformasi

berkembang ke berbagai arah dengan tokoh dan peristiwa yang bermacam-

macam, tetapi dengan selalu mempertahankan kerangka struktur fungsi yang

sama (Teeuw, 2011:223).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

88

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I, bagi Propp semua cerita

memiliki pola konstruksi yang tetap. Propp menyimpulkan bahwa jumlah fungsi

yang terkandung dalam dongeng yang ditelitinya memiliki 31 fungsi yang

dikelompokan ke dalam tujuh ruang tindakan atau peranan, yaitu: (1) penjahat, (2)

donor, (3) penolong, (4) putri dan ayahnya, (5) orang yang menyuruh, (6)

pahlawan, (7) pahlawan palsu (Taum, 2011:123). Pada bagian selanjutnya akan

dipaparkan analisis morfologi dan identifikasi pelaku dongeng Orong Agu Kode

menurut teori Vladimir Propp.

Dalam skripsi ini, istilah pahlawan tetap digunakan namun dalam arti

tokoh protagonis dikarenakan dongeng Orong Agu Kode merupakan dongeng

tentang binatang atau yang biasa disebut fabel. Dari beberapa varian dongeng

Orong Agu Kode yang berasal dari beberapa narasumber, penulis menggunakan

teks A untuk dianalisis ke dalam teori Vladimir Propp karena teks A dongeng

Orong Agu Kode memiliki struktur cerita yang lengkap dan versi ini yang sering

digunakan orang tua untuk bercerita kepada anak-anak.

4.2 Analisis Morfologi Dongeng Orong Agu Kode

Propp berusaha menemukan aturan yang menguasai atau menentukan

struktur alur di dalam dongeng Rusia. Perhatiannya terutama ditujukan pada

penggunaan fungsi (function) pelaku menurut urutan dan peranan (character)

dalam cerita. Tujuan analisis struktur Propp adalah menemukan struktur purba

(awal), yang kemudian berkembang ke berbagai wilayah lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

89

Ada beberapa pokok pikiran Propp yang penting, yaitu (a) unsur dongeng

yang paling stabil dan tak berubah bukankah tokoh atau motifnya, melainkan

fungsi atau peranannya. Sekalipun pelaku dan penderita dalam setiap dongeng

berubah, tetapi fungsinya tidak berubah, (b) fungsi dalam dongeng jumlahnya

terbatas dan merupakan satuan pokok dalam alur cerita. Propp menyebut

jumlahnya 31 fungsi, (c) urutan-urutan fungsi di dalam dongeng selalu sama, dan

(d) dari segi sturktur semua dongeng memiliki hanya satu tipe saja (Taum,

2011:125-126).

Dari ke-31 fungsi yang dijelaskan di atas kemudian dikelompokan ke

dalam „lingkaran‟, yaitu lingkaran pertama: pengenalan, lingkaran kedua: isi

cerita, lingkaran ketiga: lingkaran donor, dan lingkaran keempat: kembalinya sang

pahlawan. Fungsi adalah tindakan tokoh yang dibatasi dari segi maknanya untuk

jalan lakonnya.

4.2.1 Dongeng Orong Agu Kode

Orong Agu Kode (Bangau dan Monyet)

”Perbuatan jahat akan dibalas dengan kejahatan. Perbuatan baik akan

dibalas dengan kebaikan”. Dahulu kala makanan yang paling enak adalah ulat

mbahong. Kalau digoreng aromanya sangat wangi. Suatu hari Orong dan Kode

bersepakat untul mencari mbahong. Kode yang menemukan pertama mbahong itu.

Ia pun mencongke ulat itu dari dalam pohon. Ketika ia sedang mencongkel,

seeokor mbahong melompat masuk ke dalam hidung si Kode. Si Kode pun

menangis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

90

“Tolong kela. Habislah saya”.

“Apa yang terjadi denganmu, kela?” tanya Orong.

“Seekor ulat masuk ke dalam hidung saya, kela.”

“Sengsara, kela. Habislah ite!” Kata Orong.

Kode pun memohon, “Bantulah saya, kela.

“Biarlah saya yang mencatok mbahong itu kela. Akan tetapi mbahong itu

akan tertelan”, kata Orong.

“Tidak apa kela yang penting saya hidup”, jawab Kode.

Orong berkata, “Jangan cemas kela! Saya kan saudaramu”. Orong pun

mencatok ulat itu dan langsung menelannya. Kemudian Kode bertanya lagi,

“Bagaimana dengan ulatnya, kela?”

Jawab Orong, “Ah.. sudah masuk dalam perut saya”.

“Astaga. Kamu malah memakan mbahong itu!!”. Kode sangat marah.

Lalu ia menangkap si Orong dan mencabuti semua bulunya sampai habis.

Orong pun menangis karena ia tak dapat terbang lagi. Orong pun menaiki

sebuah batu dan berdoa kepada Matahari.

Paro Leso paro mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung onr racap na)

Paro Leso mai eta mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung wulu kelor, todo taung eta tuni musi na. Mane kole tana,

mai jaong de Orong ho’o)

Paro Leso mai sale mai Leso todo taung wulu gaku

(Todo taung wulu racap na)

Terjemahan

Terbitlah Matahari dari Timur tumbuhkan semua buluku

(Bulu-bulu di badannya mulai tumbuh)

Terbitlah Matahari dari atas tumbuhkan semua buluku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

91

(Bulu di ekornya tumbuh, tumbuh semua bulu di b. Hingga sore hari

Orong menyanyi lagi)

Terbitlah Matahari dari Barat tumbuhkan semua buluku

(Tumbuhlah semua bulu di tubuhnya)

Setelah semua bulu Orong tumbuh kembali, ia pun bisa terbang lagi. Ia

terbang kesana kemari saking senangnya. Ia pun bernyanyi lagi untuk mengucap

syukur.

(Pas pas pas) naring Mori todo taung wulu gaku

Di’a Mori go

(Pas pas pas) naring Mori todo taung wulu gaku

Di’a Mori go

Terjemahan

Puji Tuhan semua buluku tumbuh kembali

Tuhan maha baik

Puji Tuhan semua buluku tumbuh kembali

Tuhan maha baik

Ketika sedang terbang, ia melihat ke bawah ada buah kenanek yang

sudah masak. Setelah memetik buah kenanek, ia pun pulang sambil membawa

buah itu. Saat ia sedang bertengger di atas pohon sambil memakan buah kenanek,

tiba-tiba kulit buah kenanek-nya jatuh dan dilihat sama Kode. Kode pun memakan

kulit kenenak itu dan rasanya sangat enak.

“Oe kela Orong. Berikan saya sebagian dari buah itu!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

92

Orong berkata, “Maaf kela. Buahnya sudah habis. Kalau kela ingin buah

ini, di pulau Dima banyak buah kenanek yang sudah masak. Ya sudah, kalian

semua berkumpul untuk pergi ke pulau Dima. Saya yang akan membuat

perahunya”.

“Baiklah kela. Nanti saya kumpulkan semua keluarga besar monyet.

Benaran di sana ada banyak buah kenanek yang masak, kela?”

“Banyak kenanek yang sudah masak, kela. Jangan tanya lagi kela terlalu

banyak”, jawab Orong.

Ada seekor monyet yang sedang bunting tak ingin ikut. Ternyata

sebelumnya ia bermimpi bahwa perkataan Orong hanyalah niat jahatnya terhadap

para monyet.

Beberapa hari kemudian, semua monyet naik ke perahu yang dibuat oleh

Orong. Mereka tidak tahu kalau perahu itu hanya terbuat dari satu kayu dan

didominasi oleh tanah. Monyet bunting pun bernyanyi,

(Oe) watu Kode, adong par de Orong leko pande da’at ite

(Towel sopel copel mose), Kole ko watu Kode

Terjemahan

Hai para monyet, Bangau hanya berbohong pada kalian untuk melakukan

kejahatan

Pulanglah hai para monyet

“Dengarkanlah, mengapa ia bertanya seperti itu?” tanya Kode.

“Jangan dengar monyet bunting itu bernyanyi! Ayo jalan! Kalian tidak

ingin makan kenanek masak?” teriak Orong. Monyet bunting bernyanyi

lagi,

(Oe) watu Kode, adong par de Orong leko pande da’at ite

(Towel sopel copel mose), Kole ko watu Kode

Terjemahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

93

Hai para monyet, Bangau hanya berbohong pada kalian untuk melakukan

kejahatan

Pulanglah hai para monyet

“Dengarkanlah! Mengapa ia bernyayi seperti itu?” tanya Kode lagi.

Tetapi Tetua para monyet berkata, “Jangan dengar monyet bunting itu benyanyi

kita tetap lanjutkan perjalanan. Apakah kalian tidak ingin menikmati kenanek

masak?” Monyet bunting itu bernyanyi sampai tiga kali tetapi para monyet tidak

menghiraukannya.

Sesampainya mereka di tengah laut, Orong melihat perahunya mulai

retak. Orong pun berkata, “Kela, saya berangkat lebih dulu ya”. Orong langsung

menendang perahu itu sampai hancur. Semua monyet mati tenggelam. Orong

berkata lagi, “Dulu kamu mencabuti semua bulu saya, itulah akibatnya. Kamu

harus rasakan sengsaranya sama seperti yang saya rasakan. Perbuatan jahat akan

dibalas dengan kejahatan. Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan”. Semua

monyet mati kecuali monyet bunting tetap hidup. Itulah mengapa monyet masih

ada sampai sekarang.

Kolofon:

Penutur Bpk. Adrianus Hamut, 57 tahun, Pengawas TK/SD.

Direkam pada tanggal 7 Januari 2014

oleh Metildis Ruth Sahu, 21 tahun dan Gregorius A. Sahu, 25 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

94

4.2.2 Analisis Fungsi Pelaku Dongeng Orong Agu Kode

Telah dikatakan di atas bahwa perhatian utama Propp ditujukan pada

penggunaan fungsi pelaku menurut urutan dan peranan cerita, tetapi pada dongeng

Orong Agu Kode fungsi pelaku tidak berurutan. Misalnya lingkaran keempat yaitu

kembalinya sang pahlawan, adegan atau peristiwa terjadi pada pertengahan cerita

bukan di akhir cerita.

Berikut ini akan diterapkan model analisis morfologi cerita rakyat

terhadap dongeng Orong Agu Kode. Sesuai dengan klasifikasi fungsi pelaku yang

dilakukan oleh Propp terdapat 9 fungsi pelaku dalam dongeng Orong Agu Kode.

1. Lingkaran Pertama: Pengenalan

Langkah 1 sampai 7 memperkenalkan situasi dan para pelakunya,

mempersiapkan adegan-adegan untuk petualangan selanjutnya. Terdapat 4

peristiwa untuk lingkaran pertama.

1) Larangan (interdiction). Monyet betina yang sedang bunting

memperingatkan atau melarang Kode dan teman-temannya mengikuti perintah

Orong untuk pergi ke pulau Dima. Karena sebelumnya monyet betina itu

bermimpi niat balas dendam Orong, tetapi Kode dan para monyet lain malah

tidak mendengarkan peringatannya. Monyet betina itu menyanyikan sebuah lagu

sebagai peringatan bagi Kode dan monyet lainnya.

(Oe) watu Kode, adong par de Orong leko pande da’at ite

(Towel sopel copel mose), Kole ko watu Kode

Terjemahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

95

Hai para monyet, Bangau hanya berbohong pada kalian untuk melakukan

kejahatan

Pulanglah hai para monyet

2) Pelanggaran terhadap Larangan. Kode dan monyet lainnya tidak

menghiraukan larangan dari monyet betina akan bahaya. Walaupun monyet betina

itu menyanyikan lagu mereka tetap pergi. Sehingga, pada akhirnya mereka

mendapatkan bahaya.

3) Penyampaian. Kode mendapatkan informasi tentang buah pisang dari

Orong. Karena mereka sangat menginginkan buah itu, Kode pun meminta bantuan

Orong untuk pergi ke pulau Dima letak buah itu berada.

4) Penipuan (trickery). Kode menipu Orong. Ia berjanji pada Orong, jika

Orong dapat mengeluarkan mbahong yang ada dalam hidungnya ia akan

membiarkan Orong memakan ulat itu, tetapi ketika Orong memakan mbahongnya

ia sangat marah dan mencabuti bulunya. Kode mengingkari janjinya.

2. Lingkaran Kedua: Isi Cerita

Pokok cerita dimulai pada fase ini dan diteruskan dengan keberangkatan sang

pahlawan. Terdapat 2 peristwa untuk lingkaran kedua ini.

5) Kejahatan. Tindak kejahatan dilakukan oleh si Kode. Kode mencabuti

bulu-bulu Orong sampai habis hingga Orong tak dapat terbang. Kejahatan itu

menimbulkan rasa sakit hati dan dendam dalam diri Orong.

6) Aksi balasan dimulai. Orong mengambil kesempatan untuk membalas

dendam ketika Kode meminta bantuannya untuk mengantarnya ke pulau Dima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

96

untuk memetik buah pisang. Ia pun membuat perahu dari tanah lodo yang jika

terkena air akan hancur. Sesampainya mereka di tengah laut orong menendang

perahu itu hingga hancur. Kode dan monyet lainnya mati tenggelam.

3. Lingkaran Ketiga: Rangkaian donor

Pada lingkaran ketiga, pahlawan mencari cara memecahkan masalah,

mendapatkan bantuan berupa hal-hal magis dari Donor.

7) Resep benda Magis. Dalam cerita Orong Agu Kode hal-hal magis tidak

dalam bentuk benda, tetapi dalam suatu nyanyian yang dipercaya masyarakat

Manggarai. Nyanyian itu semacam doa atau lebih tepatnya mantra. Ketika Orong

tidak memiliki bulu-bulu di tubuhnya, ia pun bernyanyi lagu itu sambil

memandang ke arah Matahari. Dimana nyanyian itu berisikan permintaan agar

bulu-bulunya tumbuh kembali.

Paro Leso paro mai Leso todo taung wulu gaku

Paro Leso mai eta mai Leso todo taung wulu gaku

Paro Leso mai sale mai Leso todo taung wulu gaku

Terjemahan

Terbitlah Matahari dari Timur tumbuhkan semua buluku

Terbitlah Matahari dari atas tumbuhkan semua buluku

Terbitlah Matahari dari Barat tumbuhkan semua buluku

8) Kemenangan. Setelah menenggelamkan Kode dan monyet lainnya, Orong

merasa senang karena ia telah membalas rasa sakit hatinya terhadap Kode. Ia telah

berhasil membalas dendam terhadap Kode.

4. Lingkaran Keempat: Kembalinya Sang Pahlawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

97

Pada tahap final dari rangkaian penceritaan, pahlawan pulang,

pahlawan pulang ke rumah, berharap tidak ada insiden lagi, dan pahlwan

disambut baik. Meskipun demikian, hal semacam ini tidak harus terjadi demikian.

Terdapat 1 adegan atau peristiwa dari 12 peristiwa pada lingkaran keempat.

9) Perubahan penampilan (transfiguration). Peristiwa perubahan penampilan

terjadi pada Orong, dimana bulu-bulunya tumbuh kembali dan lebih cantik setelah

semua bulunya dicabuti oleh si Kode.

4.3 Identifikasi Pelaku Dongeng Orong Agu Kode

Menurut Propp pelaku atau dramatis personae dalam 100 cerita rakyat

yang dianalisisnya pada umunya dapat dikelompokan ke dalam tujuh jenis pelaku

(Taum, 2011). Dari analisis di atas, terlihat bahwa cerita dongeng Orong Agu

Kode memiliki 9 fungsi dan 4 jenis identifikasi pelaku sebagai berikut:

1) The villain

The villain ialah penjahat yang bertarung melawan pahlawan. Penjahat dalam

dongeng adalah tokoh antagonis, yaitu Kode. Kode telah mencabuti semua bulu

Orong dan mengingkari janjinya. Walaupun tak ada pertarungan, perbuatan si

Kode dianggap sebuah kejahatan. Kode berjanji kepada Orong, jika Orong bisa

mengeluarkan mbahong yang ada di dalam hidungnya, ia akan memberikan

mbahongnya kepada Orong. Kenyataanya setelah Orong mengeluarkan mbahong

dan langsung memakannya, Kode malah memarahinya dan mencabuti semua

bulunya. Kode malah tidak mengakui apa yang sudah dijanjikannya kepada

Orong.

2) The magical helper

The magical helper ialah pembantu magis yang berusaha menolong pahlawan atau

protagonis ketika dia menghadapi kesulitan. Setelah Orong menyanyikan lagu Par

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

98

Cenung Le Hau O Leso sambil memandang ke arah Matahari atau Leso ia

mendapatkan suatu keajaiban, bulu-bulunya tumbuh kembali. Berkat lagu itulah ia

bisa terbang lagi. Orong percaya Matahari memiliki kekuatan magic karena

Matahari dipercaya merupakan bentuk kuasa Tuhan.

3) The dispatcher.

The dispatcher ialah pengutus, yaitu tokoh yang mengetahui adanya kekurangan

dan menghalangi pahlawan sejati. Seekor monyet betina yang sedang bunting

adalah penghalang bagi Orong untuk membalas dendam terhadap Kode. Malam

sebelumnya monyet betina ini bermimpi niat balas dendam Orong terhadap Kode.

Monyet betina itu pun menyanyikan sebuah lagu yaitu Oe watu Kode, adong par

de Orong leko pande da’at ite, untuk memberi peringatan kepada Kode dan para

monyet lainnya.

4) The Hero or victim/seeker hero,

The Hero ialah pahlawan sejati yang memberikan reaksi terhadap donor dan

menikahi putri raja. Hero atau pahlawan di dalam dongeng ini adalah tokoh

protagonis, yaitu Orong. Orong tidak menikahi seorang putri atas

kemenangannya, akan tetapi Orong mendapatkan kepuasan hati karena sakit

hatinya telah terbalaskan. Ia telah membalas dendam kepada Kode yang telah

melakukan kejahatan, mencabuti semua bulunya dan juga menyebabkan Orong

tidak dapat terbang. Hal ini menjadi ganjaran untuk Kode yang telah membuat

kejahatan.

4.4 Rangkuman

Propp mengatakan, fungsi-fungsi dalam cerita selalu sama dan fungsi-

fungsi itu selalu mencakup tanda dan lambang, tetapi setelah melakukan analisis

dongeng Orong Agu Kode menggunakan teori struktur Propp, dongeng ini tidak

memiliki fungsi yang tidak berurutan sesuai teori struktur Propp. Hal ini

dikarenakan menurut Yoseph Yapi Taum, penerapan model analisis ini pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

99

cerita-cerita yang tidak bertemakan kepahlawanan menjadi agak sukar (lihat

Taum, 2011:139).

Terdapat 9 fungsi pelaku dari 31 fungsi pelaku dalam dongeng Orong

Agu Kode, yaitu larangan, pelanggaran terhadap larangan, penyampaian,

penipuan, kejahatan, aksi balasan dimulai, resep benda magis, kemenangan, dan

perubahan penampilan. Terdapat 4 jenis pelaku dari 7 jenis pelaku dongeng

Orong Agu Kode yang telah diidentifikasi, yaitu The villain, the magical helper,

the dispatcher and the hero.

Akan tetapi, dari fungsi tersebut terdapat fungsi-fungsi pokok dan

penting dalam struktur teks cerita. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

cerita dongeng Orong Agu Kode masyarakat Manggarai Barat dapat dipahami dan

dikaji menurut perspektif Propp.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

100

BAB V

MAKNA DAN FUNGSI DONGENG ORONG AGU KODE

BAGI MASYARAKAT MANGGARAI BARAT

5.1 Pengantar

Dalam bab ini akan dijelaskan makna dan fungsi dongeng Orong Agu

Kode bagi masyarakat Manggarai Barat. Dalam studi ini, yang dimaksud dalam

makna adalah arti intrinsik sedangkan fungsi adalah makna ekstrinsiknya.

Penjelasan dalam bab ini diawali dengan makna dongeng Orong Agu Kode, fungsi

dongeng Orong Agu Kode, dan diakhiri dengan sebuah rangkuman mengenai

makna dan fungsi dongeng Orong Agu Kode.

5.2 Makna Dongeng Orong Agu Kode Bagi Masyarakat Manggarai Barat

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber dan

mendapatkan jawaban yang hampir sama, maka terdapat kesimpulan mengenai

makna dongeng Orong Agu Kode, yaitu makna sindiran, makna pendidikan,

makna religius, dan makna moral. Makna sindiran, makna ini menjelaskan tujuan

dongeng ini diciptakan untuk menyindir masyarakat Manggarai Barat yang

memiliki sifat egois, penipu, dan pengikar janji. Sifat-sifat tersebut digambarkan

ke dalam tokoh-tokoh dongeng Orong Agu Kode. James Dananjaja mengatakan,

dongeng diceritakan selain untuk hiburan, melukiskan kebenaran, berisikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

101

pelajaran, dongeng juga berisikan sindiran (Dananjaja, 1984:83). Makna

pendidikan menjelaskan dongeng Orong Agu Kode mengajarkan kepada anak-

anak untuk tidak bersikap egois, menipu, dan mengingkari janji. Makna religius

menjelaskan dongeng OAK mengandung sistem kepercayaan masyarakat

Manggarai Barat secara mistis. Makna moral menjelaskan manfaat dongeng

OAK bagi masyarakat Manggarai Barat, khususnya anak-anak.

Menurut Bapak Adrianus Hamut (57 yahun), dongeng Orong Agu Kode

sudah generasi kelima. Ia tidak dapat memastikan tanggal, tahun, dan siapa yang

menceritakan dongeng ini karena dongeng ini diceritakan secara turun-temurun

oleh nenek moyang Masyarakat Manggarai Barat. Berikut penjelasan makna

dongeng Orong Agu Kode bagi masyarakat Manggarai Barat.

5.2.1 Makna Sindiran

Masyarakat Manggarai Barat memiliki beragam sifat manusia dari yang

baik sampai yang buruk. Menurut Bapak Theodorus Matung (72 tahun), untuk

menggambarkan sifat-sifat tersebut mereka menggunakan cerita-cerita rakyat,

salah satunya ialah dongeng. Sehingga terciptalah dongeng Orong Agu Kode.

Pemilihan tokohnya pun dilihat dari situasi masyarakat pada zaman nenek

moyang masyarakat Manggarai Barat.

Cerita Orong Agu Kode lebih ditujukan kepada mereka yang memiliki

sifat buruk, seperti egois, penipu, dan pengikar janji. Dongeng ini pun berisikan

tindakan kejahatan yang dilakukan seekor binatang, yaitu Monyet atau Kode. Ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

102

menipu dan mengikari janjinya terhadap burung Bangau atau Orong, yang pada

akhirnya ia mendapatkan ganjaran dari apa yang telah ia lakukan. Hal ini

bertujuan untuk menyindir orang-orang yang memiliki sifat demikian. Sehingga

mereka yang memiliki sifat seperti itu mendengarkan cerita ini berharap

menyadari keburukan mereka dan merubahnya.

Ada dua tokoh penting yang dipilih karena sesuai dengan situasi

masyarakat Manggarai Barat pada zaman itu, yang mencerminkan sifat-sifat

manusia yang baik dan buruk karena dilihat secara bentuk fisik dan tingkah

lakunya. Berikut penggambaran tokoh-tokoh dongeng tersebut.

1. Orong/Bangau

Burung Bangau atau Orong digambarkan sebagai tokoh yang baik hati.

Hal itu dikarenakan dilihat dari fisiknya, ia memiliki bulu-bulu yang berwarna

putih yang dianggap memiliki hati yang baik. Ia mencerminkan sifat manusia

yang baik, yang suka menolong, tetapi pendendam. Ia juga memiliki paruh yang

panjang yang dapat membantu Kode atau Monyet mengeluarkan ulat mbahong

dari dalam hidung si Kode. Kemudian burung Bangau dianggap bukanlah musuh

manusia, yang tidak merugikan masyarakat Manggarai Barat pada zaman itu.

Sehingga burung Bangau menjadi contoh manusia yang memiliki sifat yang baik.

Si Orong juga diceritakan mengalami nasib buruk, dimana bulu-bulunya

dicabuti oleh Kode atau Monyet. Sehingga Orong dendam terhadap Kode, tetapi

sifatnya ini sangat berguna untuk memberikan ganjaran kepada Kode yang

melakukan kejahatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

103

2. Kode/Monyet

Kode atau Monyet digambarkan sebagai binatang yang jahat. Dilihat dari

fisiknya, ia memiliki wajah yang menakutkan. Kemudian Monyet dahulu hingga

sekarang adalah musuh para petani, karena masyarakat Manggarai Barat pada

masa itu mayoritas petani. Sekelompok monyet bisa menghabiskan dan merusak

kebun dalam satu malam. Monyet menjadi binatang yang sangat dijaga oleh para

petani baik siang maupun malam. Masyarakat Manggarai Barat pun sangat

membenci monyet.

Sehingga Kode atau Monyet mencerminkan sifat manusia, yaitu penipu,

egois, dan pengikar janji. Ia melukai dan mengikari janjinya kepada Orong yang

telah membantunya mengeluarkan ulat mbahong dari dalam hidungnya. Perbuatan

jahatnya itu membawa ia kepada kematian sebagai ganjaran dari perbuatannya.

Dari gambaran tokoh-tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

Manggarai Barat menciptakan sebuah cerita, salah satunya dengan tujuan untuk

menyindir orang-orang yang yang memiliki sifat buruk seperti yang digambarkan

pada tokoh Kode, yaitu penipu, egois, dan pengingkar janji. Selain itu mereka

memilih tokoh cerita sesuai dengan keadaan atau situasi masyarakat pada zaman

itu.

5.2.2 Makna Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

104

Hampir semua cerita rakyat yang ada di Indonesia mengandung

pendidikan yang baik untuk anak-anak. Dongeng OAK juga mengandung makna

pendidikan. Dongeng ini mengajarkan bagaimana bersikap antar sesama.

Mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak menipu, egois, dan pengingkar janji,

seperti yang dilakukan Kode terhadap Orong. Ia menipu dan mengingkar janjinya

pada Orong, bahwa ia akan memberikan ulat mbahongnya kepada Orong jika

Orong dapat mengeluarkan ulat itu dari dalam lubang hidungnya, tetapi ketika ia

mengetahui ulatnya telah dimakan Orong, ia sangat marah. Saking marahnya ia

mencabuti semua bulu Orong hingga habis dan Orong tak dapat terbang lagi.

Kode juga memiliki sifat egois. Ia tidak mendengarkan peringatan dari

monyet betina akan adanya bahaya jika ia tetap mengikuti ajakan Orong. Ia malah

tergiur dengan ajakan Orong. Ia tidak memikirkan bahaya yang akan menimpanya

dan teman-temannya sesama monyet, jika ia tetap mengikuti ajakan Orong. Hal

ini mengajarkan pada anak-anak untuk tidak memiliki sifat egois atau memikirkan

diri sendiri karena selain membahayakan diri sendiri akan membahayakan orang

lain juga.

Menurut Bapak Teodorus Matung (72 tahun), dongeng ini selain

bermanfaat untuk mendidik anak-anak, dongeng ini juga bermanfaat untuk

melatih pikiran anak-anak, misalnya melatih berimajinasi. Anak-anak

didongengkan kemudian dengan sendirinya mereka akan membayangkan

karakter-karakter tokoh dalam cerita tersebut. Sehingga anak-anak sudah terlatih

sejak kecil berimajinasi dan dapat mengekspresikan apa yang ada dalam

pikirannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

105

5.2.3 Makna Religius

Selain bermakna pendidikan, dongeng Orong Agu Kode juga bermakna

religius. Makna religius pada dongeng OAK terdapat kepercayaan mistik.

Kepercayaan ini menggambarkan situasi masyarakat Mabar pada zaman itu.

Kepercayaan itu ialah kepercayaan akan kekuatan dari sinar matahari. Masyarakat

Manggarai Barat mempercayai bahwa bentuk dari kekuatan Tuhan ialah sinar

Matahari atau Leso.

Diceritakan kepercayaan akan kekuatan sinar Matahari dipercayai oleh

Orong. Ketika bulu-bulunya dicabuti oleh Kode, ia tak dapat terbang karena tak

ada satu pun bulu yang ada pada tubuhnya. Karena ia tidak memiliki bulu lagi, ia

pun berdoa kepada Tuhan atau yang biasa disebut Mori sambil menghadap ke

arah Matahari atau Leso agar bulu-bulunya ditumbuhkan kembali. Orong percaya

bahwa sinar Matahari memiliki kekuatan yang dapat menumbuhkan bulu-bulunya.

Ia pun bernyanyi Paro leso paro mai leso todo taung wulu gaku atau Par cunung

lau hau O leso sambil menghadap ke arah Matahari. Setelah ia menyanyikan lagu

itu, dengan ajaib bulu-bulunya pun tumbuh kembali. Ia pun merasa senang karena

ia dapat terbang lagi.

Menurut Ibu Bernadeta Liun (52 tahun), masyarakat Manggarai Barat

pada zaman nenek moyang tidak memiliki agama. Sehingga mereka mempercayai

bahwa Tuhan atau yang biasa mereka sebut Mori berada di tempat-tempat seperti

bebatuan, pepohanan, dan sebagainya. Bagi mereka sinar Matahari merupakan

bentuk kuasa atau bentuk kekekuatan dari Mori. Sebagai ucapan syukur mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

106

akan menyembah benda-benda yang dipercayai didiami oleh Mori termasuk

Matahari.

5.2.4 Makna Moral

Makna moral yang terdapat pada dongeng Orong Agu Kode bagi

masyarakat Manggarai Barat ialah mengajarkan kepada masyarakat khususnya

anak-anak untuk bersikap baik kepada sesama. Melalui kedua tokoh dalam

dongeng OAK, dongeng ini mencerminkan sifat-sifat manusia yang baik dan

buruk.

Sifat-sifat manusia yang baik digambarkan pada tokoh Orong dalam

cerita. Alasan menggunakan burung Bangau, seperti yang telah dijelaskan di atas

bahwa burung Bangau bukanlah musuh manusia terutama para petani. Orong

digambarkan memiliki sifat penolong atau suka membantu sesama. Burung

Bangau juga dilihat secara fisik, ia memiliki paruh yang panjang. Paruhnya inilah

yang akan membantu Kode mengeluarkan ulat mbahong yang masuk ke dalam

hidungnya. Menurut Ibu Kristina Imas (60 tahun), tokoh Orong digambarkan

memiliki sifat pendendam, tetapi sifat pendendamnya ini dipacu oleh perbuatan

Kode yang telah menyakitinya. Sifat pendendamnya ini sangat berguna untuk

membalaskan atau memberi pelajaran kepada Kode yang telah menyakitinya.

Sifat-sifat manusia yang kurang baik atau buruk digambarkan pada tokoh

Kode atau Monyet. Tokoh Kode atau Monyet digambarkan memiliki sifat egois,

penipu, pengingkar janji, dan juga sombong. Hal ini dikarenakan, dilihat pada

zaman nenek moyang hingga sekarang monyet merupakan binatang yang paling

dibenci manusia atau bisa dikatakan musuh manusia terutama para petani. Monyet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

107

selalu mencuri dan merusak kebun para petani sehingga para petani bangkrut.

Monyet juga dilihat secara fisik, ia memiliki wajah yang menyeramkan. Wajahnya

yang menyeramkan itu menggambarkan orang yang egois, penipu dan juga

pengingkar janji.

Diceritakan Kode berjanji pada Orong, jika Orong dapat mengeluarkan

ulat mbahong dari lubang hidungnya ia akan membiarkan ulat itu dimakan Orong,

tetapi ketika ia mengetahui ulatnya telah dimakan ia sangat marah. Saking

marahnya ia mencabuti semua bulu Orong hingga habis tak tersisa satupun. Kode

telah menipu dan mengingkari janjinya pada Orong. Ia juga memiliki sifat egois

atau memikir diri sendiri. Ketika monyet betina memperingati akan bahaya jika ia

tetap mengikuti ajakan Orong, Kode malah tidak menghiraukan peringatan

tersebut. Ia malah tergiur dengan buah kenanek yang dijanjikan Orong. Ia tidak

memikirkan keselamatan dari teman-teman sesama monyetnya.

Dengan demikian makna moral yang terkandung dalam dongeng Orong

Agu Kode dapat memberi pengaruh yang baik kepada masyarakat, terlebih khusus

anak-anak yang mengajarkan, “perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan,

perbuatan jahat akan dibalas dengan kejahatan”.

5.3 Fungsi Dongeng Orong Agu Kode Bagi Masyarakat Manggarai Barat

Telah dijelaskan di BAB I, ada beberapa fungsi folklor lisan menurut

William R. Bascom. Pertama, sebagai sistem proyeksi. Kedua, sebagai alat

pengesaan pranata-pranata dan lembaga-lembaga. Ketiga, sebagai alat pendidik

anak. Keempat, sebagai alat pemaksa dan pengawas norma-norma masyarakat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

108

dan juga sebagai penghibur. Dari kelima fungsi folklor lisan, terdapat dua fungsi

folklor lisan yang sesuai dengan tujuan dongeng Orong Agu Kode, yaitu sebagai

sistem proyeksi, sebagai alat pendidik anak, dan sebagai penghibur. Hal itu

disebabkan karena tujuan utama sastra lisan untuk menghibur, sebagai ekspresi

estetis, dan salah satu sumber kepuasaan estetis bagi khalayaknya (Amir,

2013:168). Sebagai alat pengesaan pranata-pranata dan sebagai alat pemaksa dan

pengawas norma-norma masyarakat tidak termasuk dalam fungsi dongeng Orong

Agu Kode dikarenakan dongeng tersebut diciptakan bukan untuk menjadi suatu

ajaran yang harus ditaati masyarakatnya dan dilarang untuk melanggarnya, tetapi

untuk dijadikan suatu ajaran yang dapat dikhayati oleh masyarakat.

Menurut penulis, selain berfungsi sebagai pendidik dan sebagai hiburan,

dongeng Orong Agu Kode juga memiliki fungsi kepercayaan. Berikut penjelasan

fungsi-fungsi dongeng OAK bagi masyarakat Manggarai Barat.

5.3.1 Fungsi Pendidik

Menurut Koenjaraningrat, pendidikan dapat dipergunakan sebagai sarana

untuk mempertebal keyakinan kepada warga masyarakat akan kebaikan adat

istiadat kelompoknya. Selanjutnya cara yang lain untuk mempertebal

keyakinannya anggota masyarakat akan kebaikan adat istiadat kelompoknya itu,

ialah dengan apa yang disebut sugesti sosial atau social sugestion. Dalam hal ini

kebaikan adat istiadat ditunjukan kepada warga masyarakatnya melalui cerita-

cerita rakyat, yaitu dongeng-dongeng, cerita-cerita tentang karya orang-orang

besar, cerita tentang pahlawan-pahlawan yang dikisahkan dapat berhasil meraih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

109

kebesaran dan keberhasilan berkat kepatuhannya terhadap adat istiadat.

Dikatakan oleh Koenjaraningrat, bahwa cara semacam ini memang lazim dalam

hampir semua masyarakat di dunia (Supanto dkk, 1981:49-50).

Pada zaman nenek moyang, masyarakat Manggarai Barat belum

menganut agama manapun. Mereka masih mempercayai hal-hal yang mistik atau

mempercayai kekuatan alam, sehingga mereka menyembah batu, pepohanan tua,

dan lain-lain. Karena belum menganut agama manapun, masyarakat Manggarai

Barat menggunakan dongeng untuk mengajarkan atau menasehati anak-anak agar

gampang dipahami. Selain itu dongeng difungsikan oleh masyarakat Manggarai

Barat untuk melatih imajinasi anak-anak.

Melalui dongeng Orong Agu Kode orang tua mengajarkan tentang

perbuatan baik dan perbuatan buruk kepada anak-anak, yaitu “da’at pande da’at

ita, di’a pande di’a ita” yang artinya “perbuatan jahat akan dibalas dengan

kejahatan, perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan”. Mereka mengajarkan

bahwa suatu perbuatan baik maupun buruk akan mendapatkan balasannya, seperti

yang dilakukan oleh tokoh Orong dan tokoh Kode. Tokoh Orong diceritakan

memiliki sifat yang baik hati, tetapi juga pendendam. Hal itu terjadi dikarenakan

kebaikannya dibalas dengan kejahatan. Orong membantu Kode mengeluarkan ulat

mbahong dari dalam hidung Kode, sesuai perjanjian Kode akan membiarkan

Orong memakan mbahong tersebut. Setelah Kode mengetahui ulatnya di makan,

ia langsung mencabuti bulu-bulu Orong sampai habis. Karena Orong memiliki

hati yang baik, doanya kepada Matahari pun terkabul sehingga bulu-bulunya

tumbuh kembali. Tokoh Kode diceritakan memiliki sifat yang buruk. Ia seekor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

110

monyet yang egois, penipu, dan juga pengikar janji. Karena ia telah melakukan

tindakan kejahatan ia mendapatkan ganjaran dari perbuatannya itu, dimana Orong

membalas dendam kepada Kode dan Kode pada akhirnya mati tenggelam.

Dengan jalan cerita seperti ini dapat membuka pikiran anak-anak bahwa

setiap perbuatan akan mendapatkan balasannya. Orang tua juga berharap dengan

mendengarkan cerita ini anak-anak dapat melakukan perbuatan baik, seperti yang

dilakukan Orong dan menghindari perbuatan jahat, seperti yang dilakukan Kode.

Dongeng ini mengajarkan anak-anak untuk selalu menepati janji dan

berkata jujur sehingga orang dapat mempercayai kita. Selain itu, mengajarkan

pada anak-anak untuk selalu berbuat baik dan selalu menolong orang yang sedang

kesusahan tanpa pamrih.

5.3.2 Fungsi Hiburan

Dongeng Manggarai Barat selain berfungsi sebagai pendidik, dongeng

juga sebagai penghibur untuk anak-anak. Menurut Bapak Paulus Meso (69

tahun), dahulunya daerah Manggarai belum ada media, seperti media cetak dan

media elektronik. Untuk menghilangkan rasa jenuh di malam hari orang tua

mendongengkan anak-anak. Selain itu, dongeng juga bermanfaat untuk

menenangkan anak-anak yang sedang menangis. Apalagi yang paling disuka

anak-anak pada dongeng Orong Agu Kode ialah nyanyiannya, yaitu Weda

Wangka yang dinyanyikan oleh Orong. Anak-anak secara bersamaan akan

menyanyikan lagu tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

111

Menurut Ibu Bernadetha Liun (52 tahun), fungsi dongeng Orong Agu

Kode sebagai hiburan bagi masyarakat Manggarai Barat ialah menghibur anak-

anak saat sedang belajar di sekolah. Dahulunya guru-guru akan bercerita, baik itu

dongeng maupun legenda kepada murid-muridnya agar tidak merasa bosan dan

ngantuk pada saat jam mata pelajaran. Pada zaman sekarang, khususnya anak-

anak yang tinggal di kota, jika diceritakan dongeng mereka mulai kurang tertarik.

Hal ini diakibatkan perubahan zaman yang semunya serba instan. Walaupun

demikian, anak-anak yang tinggal di pedesaan masih antusias mendengarkan

dongeng setiap kali orang tua mereka bercerita.

5.3.3 Fungsi Kepercayaan (Folk Believe)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), kepercayaan merupakan

anggapan atau keyakinan bahwa yang dipercayai atau nyata. Kepercayaan juga

merupakan sebutan bagi sistem religi masyarakat Indonesia yang tidak termasuk

salah satu dari kelima agama yang resmi. Masyarakat Manggarai Barat juga

merupakan masyarakat animistik, yaitu mempercayai roh-roh yang mendiami

semua benda (batu, pohon, sungai, gunung, dsb).

Seperti yang telah dijelaskan di atas, masyarakat Manggarai Barat

dahulunya belum menganut agama, tetapi mereka percaya bahwa Tuhan itu ada.

Menurut Ibu Bernadetha Liun (52 tahun), Masyarakat Manggarai dahulunya

percaya bahwa Tuhan itu ada, yang biasa mereka sebut Mori. Karena mereka

tidak mendapatkan ajaran agama manapun mereka pun percaya bahwa Mori

mendiami benda-benda, seperti bebatuan, pepohanan tua dan lain-lain. Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

112

juga memberi sesajian sebagai bentuk ucapan syukur jika hasil panen mereka

berhasil dan memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit. Mereka juga

mengadakan upacara-upacara untuk menyembah benda-benda tersebut, seperti

upacara Teing Hang, yaitu memberikan makan roh-roh nenek moyang yang

mendiami sebuah benda. Sehingga mereka bukannya memuji Tuhan yang

sebenarnya tetapi malah menyembah berhala.

Pada dongeng Orong Agu Kode terdapat kepercayaan masyarakat

Manggarai Barat akan kekuatan alam, yaitu Matahari atau Leso. Mereka

menganggap Matahari adalah bentuk kuasa dari Tuhan atau Mori. Mereka percaya

bahwa sinar matahari merupakan bentuk dari kekuatan Mori. Di dalam cerita, si

Kode mencabuti semua bulu Orong (burung Bangau) sampai habis. Karena tidak

memiliki bulu lagi, si Orong pun berdoa kepada Mori sambil menghadap ke arah

Leso (Matahari) agar bulu-bulunya yang indah dapat tumbuh kembali. Ia berdiri

menghadap Leso sambil bernyanyi. Lagunya ialah Paro Leso Mai Sale Mai Leso

Todo Taung Wulu Gaku atau E par lau mai todo suan wulu gaku yang terdapat

pada keempat transkripsi dongeng Orong Agu Kode. Kedua lagu ini memiliki arti

yang sama, yaitu si Orong memohon kepada Leso karena dipercaya bahwa Leso

adalah bentuk dari kekuatan Mori agar bulu-bulunya ditumbuhkan kembali. Lagu

ini dipercaya bukan hanya sebuah doa tetapi dapat dikatakan sebuah mantra.

Setelah si Orong menyanyikan lagu tersebut, bulu-bulunya pun tumbuh kembali.

Selain kepercayaan secara mistik, masyarakat Manggarai Barat juga

mempercayai akan mitos. Mereka percaya bahwa seorang ibu hamil memiliki

firasat yang kuat. Hal itu di karenakan mereka percaya bahwa bayi yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

113

dalam kandungan masih suci sehingga memiliki firasat yang kuat akan bahaya

yang akan menimpa keluarganya. Firasatnya itu akan dirasakan oleh ibunya.

Biasanya melalui mimpi. Dalam dongeng Orong Agu Kode kepercayaan mitos

tersebut tergambar dalam tokoh monyet betina yang sedang bunting. Diceritakan

ketika Orong berniat untuk membalas dendam terhadap Kode, malam sebelum

kejadian itu si monyet betina bermimpi akan niat balas dendam Orong. Karena si

monyet betina ini mengetahui niat jahat Orong, ia memperingati Kode dan monyet

lainnya untuk tidak mengikuti perintah Orong, yaitu memetik buah kenanek di

pulau Dima. Peringatan monyet betina ini tidak dihiraukan oleh Kode dan monyet

lainnya. Mereka lebih tergiur dengan ajakan Orong. Sehingga si Kode dan teman-

temannya mati tenggelam, sedangkan monyet betina satu-satunya monyet yang

hidup. Dipercaya bahwa monyet betina inilah yang kemudian berkembang biak

sehingga monyet tetap ada di Manggarai Barat.

5.4 Rangkuman

Makna dongeng Orong Agu Kode bagi masyarakat Manggarai Barat ialah

makna sindiran, makna pendidikan, makna religius, dan makna moral. Makna

sindiran menjelaskan tujuan dongeng ini ialah untuk menyindir orang-orang yang

memiliki sifat buruk, seperti penipu, egois, dan pengingkar janji yang kemudian

digambarkan pada tokoh hewan, yaitu Monyet atau Kode. Makna pendidikan

menjelaskan bahwa dongeng Orong Agu Kode mengajarkan kepada anak-anak

untuk tidak bersikap egois, menipu, dan mengingkari janji. Makna religius

menjelaskan dongeng OAK mengandung sistem kepercayaan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

114

Manggarai Barat secara mistis. Makna moral menjelaskan manfaat dongeng

OAK bagi masyarakat Manggarai Barat, khususnya anak-anak.

Fungsi yang terdapat pada dongeng Orong Agu Kode ialah fungsi

pendidik, fungsi hiburan, dan fungsi kepercayaan. Fungsi sebagai alat pendidik

anak, dongeng ini bermanfaat untuk memberi nasehat kepada anak-anak agar

tidak melakukan perbuatan jahat, melainkan melakukan perbuatan baik. Fungsi

sebagai hiburan, dongeng ini biasa diceritakan kepada anak-anak pada malam hari

agar tidak merasa jenuh. Fungsi kepercayaan, masyarakat Manggarai Barat

merupakan masyarakat animistik, yaitu mempercayai roh-roh yang mendiami

benda-benda, seperti bebatuan, pepohonan, gunung, dan lain-lain. Karena mereka

percaya bahwa Tuhan atau Mori mendiami benda-benda seperti itu. Kepercayaan

semacam itu tergambar dalam dongeng Orong Agu Kode ialah kepercayaan

kekuatan alam. Kepercayaan kekuatan alam ini merupakan kepercayaan akan

kekuatan Matahari atau Leso, yang dianggap sebagai sebagai bentuk dari

kekuatanTuhan atau Mori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

115

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penelitian yang berjudul “Dongeng Orong Agu Kode Masyarakat

Manggarai Barat: Transkripsi, Kajian Struktur, Makna dan Fungsi” ini

memaparkan tiga masalah utama, yaitu: (1) mentranskripsikan dan menganaslisis

perbandingan teks dongeng Orong Agu Kode; (2) menganaslisis struktur

morfologi dan identifikasi pelaku dongeng Orong Agu Kode; (3) menganalisis

makna dan fungsi dongeng Orong Agu Kode bagi masyarakat Manggarai Barat.

Dari tiga permasalahan utama tersebut, kesimpulan yang didapat penulis

di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masalah pertama berkaitan dengan varian dongeng Orong Agu Kode yang

kemudian ditranskripsikan, yaitu pengubahan dari bentuk wicara lisan menjadi

bentuk tertulis. Karena terdapat empat varian dongeng Orong Agu Kode, maka

dilakukan perbandingan teks antarvarian. Perbandingan yang dilakukan adalah

perbandingan struktur dan perbandingan naskah. Perbandingan struktur

antarvarian dongeng tersebut ialah tema, tokoh/penokohan, setting, alur, dan

sudut pandang. Tema dari teks A-D dongeng Orong Agu Kode memiliki

kesamaan, yaitu pembalasan dendam. Tokoh dari keempat varian dongeng

Orong Agu Kode memiliki perbedaan, yakni tokoh dongeng teks A ialah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

116

Orong, Kode, monyet betina, tetua para monyet, dan para monyet; teks B ialah

Orong, Kode, monyet betina, dan para monyet; teks C ialah Orong, Kode,

monyet betina, dan para monyet; teks D ialah Orong, Kode, Raja, dan para

monyet. Setting dari keempat varian dongeng Orong Agu Kode juga berbeda.

Setting meliputi tempat dan waktu, yakni latar/setting dongeng teks A ialah

sebuah batu, di atas pohon, pulau Dima, tengah laut, dan beberapa hari

kemudian; teks B ialah di hutan, sebuah batu, pulau Komodo, pulau seberang,

tengah laut, dan pagi; teks C ialah di bawah pohon, di pinggir sungai, pulau

seberang; teks D ialah pulau Dima, di sungai, tengah laut, dan berbulan-bulan.

Alur yang terdapat dalam keempat varian dongeng Orong Agu Kode memiliki

kesamaan, yaitu alur maju. Begitu pun sudut pandang dari keempat varian

dongeng tersebut memiliki kesamaan, yaitu sudut pandang orang ketiga. Untuk

perbandingan naskah, keempat varian dongeng Orong Agu Kode memiliki

perbedaan dari cara penceritaan setiap narasumber, tetapi dari awal cerita, isi

cerita, dan akhir cerita tetap pada inti cerita yang sama.

2. Pada permasalahan kedua, yaitu menganalisis struktur morfologi dan

identifikasi pelaku dongeng Orong Agu Kode. Terdapat 9 fungsi pelaku dari 31

fungsi pelaku dalam dongeng Orong Agu Kode. Lingkaran pertama, larangan

dan pelanggaran terhadap larangan, penyampaian, dan penipuan; Lingkaran

kedua, kejahatan dan aksi balasan dimulai; Lingkaran ketiga, resep benda

magis; Lingkaran keempat, kemenangan dan perubahan penampilan. Terdapat

4 jenis pelaku dari 7 identifikasi pelaku dongeng Orong Agu Kode, yaitu the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

117

villain, the megical helper, the dispatcher, dan the hero. Disini disimpulkan

bahwa teori morfologi Vladimir Propp dapat diterapkan dalam menganalisis

dongeng rakyat nusantara. Karena setiap dongeng memiliki struktur morfologi.

3. Permasalahan ketiga, yaitu menganalisis makna dan fungsi pelaku dongeng

Orong Agu Kode bagi masyarakat Manggarai Barat. Dalam studi ini, yang

dimaksud dalam makna arti intrinsik dongeng, sedangkan fungsi adalah makna

ekstrinsiknya. Makna dongeng Orong Agu Kode bagi masyarakat Manggarai

Barat ialah makna sindiran, makna pendidikan, makna religius, dan makna

moral. Makna sindiran, dongeng Orong Agu Kode ditujukan kepada orang-

orang yang memiliki sifat egois, penipu, dan pengingkar janji, dengan maksud

menyindir. Makna pendidikan, makna ini menjelaskan bahwa dongeng OAK

mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak bersikap egois, penipu, dan

pengingkar janji seperti yang dilakukan Kode terhadap Orong. Makna religius,

makna ini menjelaskan dongeng OAK mengandung sistem kepercayaan

masyarakat secara mistik, yaitu mempercayai kekuatan Matahari atau Leso,

yang dipercayai Leso merupakan bentuk kuasa dari Tuhan atau Mori. Makna

moral, makna ini menjelaskan dongeng Orong Agu Kode memberi nasehat

yang baik kepada anak-anak, yaitu bersikap baik kepada sesama dan menjauhi

sikap yang seperti Kode, yaitu egois, penipu, dan pengingkar janji. Fungsi

dongeng Orong Agu Kode bagi Masyarakat Manggarai Barat ialah fungsi

pendidik, fungsi hiburan, dan fungsi kepercayaan (folk believe). Fungsi sebagai

pendidik, dongeng ini bermanfaat untuk memberi nasehat kepada anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

118

agar tidak melakukan perbuatan jahat seperti yang dilakukan Kode yaitu egois,

menipu, dan mengingkari janjinya, melainkan melakukan perbuatan baik

seperti yang dilakukan Orong, yaitu menolong Kode . Fungsi hiburan, dongeng

ini biasa diceritakan kepada anak-anak pada malam hari agar tidak merasa

jenuh. Fungsi kepercayaan (folk believe), masyarakat Manggarai Barat

merupakan masyarakat animistik, yaitu mempercayai roh-roh yang mendiami

benda-benda, seperti bebatuan, pepohonan, gunung, dan lain-lain. Kepercayaan

semacam itu tergambar dalam dongeng Orong Agu Kode ialah kepercayaan

kekuatan alam. Kepercayaan kekuatan alam ini merupakan kepercayaan akan

kekuatan Matahari atau Leso, yang dianggap sebagai bentuk dari kekuatan

Tuhan atau Mori.

6.2 Saran

Setelah semua permasalahan dijawab, ada dua saran yang bisa diajukan

untuk penelitian lebih lanjut. Dari dua saran ini dimungkinkan dilanjutkan

penelitian lain,

1. Perlu dikaji secara lingustik dongeng Orong Agu Kode karena belum ada

penelitian tentang metode penelitian bahasa dongeng OAK.

2. Perlu dikaji kepercayaan mistik yang terdapat pada dongeng-dongeng daerah

Manggarai Barat karena selain dongeng Orong Agu Kode terdapat pula

dongeng-dongeng yang menggambarkan situasi masyarakat zaman dahulu

yang mempercayai kekuatan-kekuatan gaib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

119

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yokyakarta: ANDI

Baried, Siti Baroroh dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Barthes, Roland. 2007. Petualangan Semiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danandjaja, James. 1984. Foklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-

Lain. Jakarta: PT Grafiti Pers.

------------------------. 2003. Folklor Amerika: Cermin Multikultural yang

Menunggal. Jakarta: Pustaka Utama Gratifi.

Data Demografis Kabupaten Manggarai Barat. 2013. Didownload dari:

http://manggaraibaratkab.go.id

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi

Keempat. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Djamaris, Edwar. 2001. Cerita Rakyat Minagkabau: Dongeng Jenaka, Dongeng

berisi Nasihat, Serta Dongeng Berisi Pendidikan Moral, dan Budaya.

Jakarta: Pusat Bahasa.

Endraswara, Suwardi. 2013. Metologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model,

Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Karolus, Meika Lusye. 2013. Feminisme dalam Dongeng. Yogyakarta: Graha

Ilmu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

120

Priyono, Kusumo. 2006. Terampil Mendongeng. Jakarta: PT Grasindo.

Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Penelitian Sastra: Teori, Metode, dan Teknik.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supanto, dkk.1981. Sejarah dan Budaya: Folklore. Yogyakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan

Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.

Teeuw, A. 2013. Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: Pustaka Jaya

Zaidan, Abdul Rozak, dkk. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

121

LAMPIRAN

Data Informan

1. Nama : Adrianus Hamut

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Usia : 57 tahun

Tempat Tinggal : Golo Koe, Kec. Komodo, Kabupaten Manggarai Barat

Pekerjaan : Pengawas TK/SD

2. Nama : Ngampu Mikael

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Usia : 60 tahun

Tempat Tinggal : Rekas, Kec. Sanonggoang, Kabupaten Manggarai Barat

Pekerjaan : Guru

3. Nama : Paulus Meso

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Usia : 69 tahun

Tempat Tinggal : Tembel, Kec. Sanonggoang, Manggarai Barat

Pekerjaan : Petani

4. Nama : Kristina Imas

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 60 tahun

Tempat Tinggal : Tenda, Kec. , Kabupaten Manggarai Barat

Pekerjaan : Petani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

122

5. Nama : Petrus Pesau

Usia : 77 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tinggal : Cecer, Kec. Mbeliling, Manggarai Barat

Pekerjaan : Petani

6. Nama : Teodorus Matung

Usia : 72 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tinggal : Noa, Kec. Sanonggoang, Kabupaten Manggarai Barat

Pekerjaan : Petani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

123

Peta Kabupaten Manggarai Barat

Demografis

Secara astronomis, posisi Kabupaten Manggarai Barat terletak antara

08°14’ LS - 09°00’ LS dan antara 119°21’ BT - 120°20’ BT. Batas-batas wilayah

administrative adalah sebelah Selatan dengan laut Sawu, sebelah Utara dengan

Laut Flores, sebelah Barat dengan Selat Sape dan sebelah Timur dengan wilayah

Kabupaten Manggarai.

Wilayah Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah kepulauan

dengan luas daratan 2.947,50 km2 atau hanya sekitar 6,22 persen dari luas daratan

Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terdiri dari daratan Pulau Flores dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

124

beberapa pulau besar seperti Pulau Komodo, Rinca, Longos, serta beberapa buah

pulau-pulau kecil lainnya.

Penduduk Kabupaten Manggarai Barat terbagi dalam beberapa agama

yang tersebar di semua kecamatan. Jumlah pemeluk agama menurut golongan

agama pada tahun 2011 adalah Katolik sebanyak 179.760 jiwa, Protestan

sebanyak 1.878 jiwa, Islam sebanyak 45.525 jiwa, Hindu sebanyak 181 jiwa,

Budha sebanyak 21 jiwa dan lainnya sebanyak 230 jiwa. Jumlah sarana ibadah di

Kabupaten Manggarai Barat, yaitu 21 Gereja Katolik, 139 Kapela, 8 Gereja

Protestan, 125 Mesjid, 7 Mushola dan 1 Pura.

Khusus untuk jamaan haji di Kabupaten Manggarai Barat pada tahun

2011 telah memberangkatkan 320 jemaah dengan penyebarannya terdapat di

Kecamatan Komodo 282 orang, Kecamatan Boleng 12 orang, Kecamatan Sano

Nggoang 3 orang, Kecamatan Lembor 17 orang dan Kecamatan Macang Pacar 6

orang (http://manggaraibaratkab.go.id/ diunduh pada tanggal 16 April 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: DONGENG ORONG AGU KODE MASYARAKAT … · Kedua orang tua tercinta, Alo Sahu dan Bernadetha Liun ... Terdapat 9 fungsi pelaku dongeng Orong Agu Kode dari 31 fungsi pelaku menurut teori

125

BIOGRAFI

Metildis Ruth Sahu, lahir di

Labuan Bajo, Manggarai Barat,

NTT, 01 September 1992.

Pendidikan SDI Waemata (1998-

2004) dan pendidikan SMPK

Arnoldus Yansen (2004-2007) di

Labuan Bajo, kemudian

melanjutkan ke SMAK St. Ignatius

Loyola (2007-2010).

Pada tanggal 15 Desember 2014 menyelesaikan pendidikan

sarjana di Universitas Sanata Dharma, dengan skripsi berjudul

“Dongeng Orong Agu Kode Masyarakat Manggarai Barat:

Transkripsi, Kajian Struktur Morfologi Makna, dan Fungsi”.

Menjadi anggota Bengkel Sastra dan menjadi pemain teater

Matahari Setengah Mati. Selama masa perkuliahan juga mengikuti

sanggar tari, yaitu Sanggar Kopi Pait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI