don of the greathouse

8
Don of The Greathouse Introduction : Tulisan ini menceritakan tentang seorang pria yang memimpin sebuah Family and Company,dan perjuangannya membesarkan semua anak- anaknya yang berjumlah lima belas. Kata family yang dimaksud disini adalah sebuah tatanan dalam dunia klasik yang memiliki arti : keluarga besar yang biasanya dipimpin oleh seorang laki-laki dewasa dengan sebutan “Don”. Don adalah sebutan atau gelar untuk pemimpin. Seorang Don tidak hanya memimpin bagaimana sebuah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya berjalan, namun seorang Don juga adalah pemimpin of the Company. Suatu perusahaan atau badan usaha milik Family yang dipimpinnya. Don sering digambarkan sebagai seseorang yang senang dengan wanita dan anak-anak. Maka, Don akan memiliki lebih dari satu istri. Belum lagi dengan “ concubine” atau “mistress”atau wanita simpanannya yang disembunyikan. Karena itu, seseorang dengan sebutan Don akan dianggap sebagai seseorang yang haus akan pelampiasan nafsunya . Padahal itu tidak benar . Hal-hal tersebut hanya dikatakan oleh orang-orang yang didalam hatinya penuh dengan kedengkian. Seorang Don akan mengambil tindakan apapun untuk membuat keluarganya merasa aman. Walaupun harus mengambil resiko intimidasi. Dia akan membuat dirinya kaya akan martabat dan mengumpulkan harta untuk keluarganya. Dia pun menjadi pemimpin. Pemimpin of the Company. The Company merupakan sumber kebanggaan family selain dari jumlah anak-anak yang dimilikinya. Anak-anak merupakan suatu tradisi yang wajib dimiliki oleh seorang Don. Adalah suatu aib yang besar jika seorang Don hanya memiliki satu orang anak saja atau perempuan semua. Walaupun anak-anak berarti jamak, tetapi dianggap kesempurnaan sebuah family adalah ketika seorang Don memiliki jumlah anak laki-laki dan perempuan yang berimbang atau jumlah anak laki- laki yang lebih banyak. Untuk itu, yang mana telah menjadi tradisi juga, seorang Don terkadang memiliki lebih dari satu “Tai-Tai” atau ibu dari anak-

Upload: arif-nurmahmud

Post on 27-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

I'm a Don.

TRANSCRIPT

Page 1: Don of The Greathouse

Don of The Greathouse

Introduction :

Tulisan ini menceritakan tentang seorang pria yang memimpin sebuah Family and Company,dan perjuangannya membesarkan semua anak-anaknya yang berjumlah lima belas. Kata family yang dimaksud disini adalah sebuah tatanan dalam dunia klasik yang memiliki arti : keluarga besar yang biasanya dipimpin oleh seorang laki-laki dewasa dengan sebutan “Don”.

Don adalah sebutan atau gelar untuk pemimpin. Seorang Don tidak hanya memimpin bagaimana sebuah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya berjalan, namun seorang Don juga adalah pemimpin of the Company. Suatu perusahaan atau badan usaha milik Family yang dipimpinnya.

Don sering digambarkan sebagai seseorang yang senang dengan wanita dan anak-anak. Maka, Don akan memiliki lebih dari satu istri. Belum lagi dengan “ concubine” atau “mistress”atau wanita simpanannya yang disembunyikan. Karena itu, seseorang dengan sebutan Don akan dianggap sebagai seseorang yang haus akan pelampiasan nafsunya . Padahal itu tidak benar . Hal-hal tersebut hanya dikatakan oleh orang-orang yang didalam hatinya penuh dengan kedengkian.

Seorang Don akan mengambil tindakan apapun untuk membuat keluarganya merasa aman. Walaupun harus mengambil resiko intimidasi. Dia akan membuat dirinya kaya akan martabat dan mengumpulkan harta untuk keluarganya. Dia pun menjadi pemimpin. Pemimpin of the Company.

The Company merupakan sumber kebanggaan family selain dari jumlah anak-anak yang dimilikinya. Anak-anak merupakan suatu tradisi yang wajib dimiliki oleh seorang Don. Adalah suatu aib yang besar jika seorang Don hanya memiliki satu orang anak saja atau perempuan semua. Walaupun anak-anak berarti jamak, tetapi dianggap kesempurnaan sebuah family adalah ketika seorang Don memiliki jumlah anak laki-laki dan perempuan yang berimbang atau jumlah anak laki-laki yang lebih banyak.

Untuk itu, yang mana telah menjadi tradisi juga, seorang Don terkadang memiliki lebih dari satu “Tai-Tai” atau ibu dari anak-anaknya agar mendapatkan Family yang sempurna. Faktanya, tidak akan ada family yang dianggap sempurna.

Tai-Tai biasa diambil dari wanita yang terjaga kehormatannya. Tai-Tai tidak hanya harus mengerti bagaimana perannya sebagai wanita yaitu menjadi ibu dari anak-anak, namun juga dikhususkan memiliki banyak kelebihan dari wanita lain seperti berpengetahuan luas dan fasih berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris atau biasanya disebut sebagai Common Tounge. Dalam Family, Common Tounge telah membaur menjadi bahasa pergaulan sehari-hari. Kadang kala Common Tounge bercampur dengan bahasa ibu ketika diucapkan sehingga lahirlah istilah mixlange atau pencampuran antara bahasa ibu dan common tounge ketika seseorang berkomunikasi.

Selain itu, Tai-Tai juga harus mengerti fashion, mengerti bagaimana menyenangkan hati suaminya, dan mengerti bagaimana menyediakan makanan untuk keluarganya, serta yang paling penting lagi adalah seorang Tai-Tai terlarang untuk mengerti dunia bisnis yang berkaitan dengan nafkah keluarga. Dalam hal ini yaitu masalah keuangan. Masalah keuangan adalah murni tugas seorang Don.

Page 2: Don of The Greathouse

Tai-Tai tidak memiliki otoritas apapun terhadap Company. Terkecuali jika Don memerlukannya untuk keperluan diplomasi. Tetapi, Tai-Tai memiliki otoritas penuh terhadap house atau greathouse dimana seorang Don dan keluarganya tinggal. Dengan otoritas ini, seorang Tai-Tai akan menciptakan suasana house atau greathouse yang sesuai dengan kehendak hatinya. Mulai dari pemilihan tempat, desain, interior house, dan segala macam yang berkaitan dengan keadaan suatu rumah. Termasuk didalamnya adalah memberikan pendidikan kepada anak-anaknya yang telah sesuai dengan ketentuan wajib yang harus dimiliki oleh suatu Family.

Setiap setahun , dua tahun, atau beberapa tahun sekali, Tai-Tai akan melahirkan anak-anak lagi untuk menambah kebanggaan Family yang dimilikinya selama diizinkan oleh sang Don.

Chapter One

“The Perfect Family”

Sebuah mobil klasik Volkswagen hitam berjalan pelan dimalam yang senyap. Jalanan yang berbatu sedikit menghambat roda-roda tua yang sudah udzur untuk bergerak maju. Jalanan telah ditutupi kabut tebal, jarak pandang hanya beberapa meter saja, ditambah jalan yang kurang nyaman telah menambah was-was driver mobil tersebut walaupun dia telah berpuluh-puluh tahun melintasi jalanan ini.

“Aku bisa melewati jalanan ini meskipun mataku tertutup sekalipun” Pikir driver itu. Namun, karena ini adalah hari yang spesial buat Master, sang driver tetap berusaha untuk selalu terjaga agar pandangannya tidak teralihkan oleh sesuatu apapun.

Tiga puluh menit berlalu, hujan deras tiba-tiba saja datang menyapu kabut yang menyelimuti malam itu yang indah. Mobil klasik tersebut berhenti didepan sebuah rumah tua dengan gerbang yang sudah tidak kalah tuanya. Kemudian tanpa menunggu dibukakan pintu lagi, seorang pria bermantel hitam turun dari mobil klasik itu dan menginjakkan sepatunya tanpa peduli jalanan yang becek. Dia pun membuka gerbang rumah tersebut. Dibelakangnya, seseorang berlari dengan tergesa-gesa membukakan payung untuk Masternya yang kehujanan. Tanpa peduli siapa-siapa lagi, laki-laki itu kemudian menyusuri pelataran rumah tua itu lalu berhenti sejenak sambil bergumam :

“ Beautiful night when the rain’s come” dan melanjutkan melangkah.

“Engkau bisa kedinginan, Master ” Celoteh sang Driver tak jauh dibelakangnya.

“Let me cold, Driver. Setidaknya dengan ini aku punya alasan untuk mendekap sesuatu yang hangat nanti” Jawab sang Master.

Driver pun mengerti dengan maksud perkataan Masternya.

“Dia adalah Tai-Tai, beautiful Tai-Tai. My Master’s very lucky marrying that noble woman”. Pikir driver tersebut dalam hati.

Kemudian sang Master membuka pintu rumah tua itu yang tidak pernah dikunci, lalu melangkah masuk sambil melepaskan sepatu hitamnya yang kotor. Dia melepaskan mantel hitamnya yang basah dan menggantungnya di tempat gantungan yang terletak di dekat pintu. Lalu dia bergegas menaiki anak tangga kayu yang dilapisi karpet merah. Dia telah sampai dilantai dua.

Page 3: Don of The Greathouse

Di lantai dua rumah itu terdapat lorong dengan dua kamar. Diujung lorong adalah balkon dan tempat santai ketika menikmati pemandangan pagi hari yang cerah, sempurna untuk melihat sunrise. Sang Master pun masuk kedalam salah satu ruangan yang tak lain adalah kamar pribadinya. Kamar dimana dia dan Tai-Tainya biasa berbagi kehangatan.

Ruangan itu luas. Benar-benar luas jika harus digambarkan secara gamblang. Bahkan ruangan itu mampu dimasuki oleh lima puluh orang. Mungkin enam puluh orang juga muat jika mau berdesak-desakan. Tetapi, saat ini ruangan itu hanya akan diisi oleh dua orang saja ; A King and A Queen dengan ditemani oleh sebuah lampu bohlam yang redup.

Tepat disamping jendela yang menghadap matahari terbit, terdapat sebuah casual bed agak besar yang mampu menampung lima orang. Dia pun melihat sekeliling sambil melepaskan jas cotton produksi tahun 90an yang selalu dipakainya.

Pandangan matanya tiba-tiba saja terusik oleh sesuatu, dia pun mendekat dan mengambil kursi rias didekatnya kemudian didudukinya dengan tenang.

Dipandanginya tiga buah sosok cantik kemerah-merahan itu dengan penuh makna. Ingin rasanya dia menyentuh pipi-pipi mereka yang hangat. Dan membelainya dengan lembut wajah mungil anak perempuan lima tahun yang berada dalam pelukan ibunya ; Don’s wive, his Second Tai-Tai, dan membayangkan bagaimana reaksi mereka ketika mengetahui Don mereka ada disini.

“Mengapa mereka berdua ada disini? Tidur dengan ibu mereka. Seharusnya ruangan ini hanya untuk ayah mereka yang sudah sebulan tidak bertemu dengan kehangatan seorang Tai-Tai. Oh. . . bukan, 29 hari lebih empat jam” Pikir Sang Master.

Sekarang telah menunjukkan pukul empat pagi. Pikiran sang Don menerawang jauh melihat pemandangan seorang ibu yang tidur pulas memeluk kedua anak perempuannya.

“I am Don Cabalero. A man with visions. Don of the Noble House”.

Noble House berarti suatu family yang telah disegani oleh family-family lainnya karena kesuksesan Company yang dipimpin oleh sang Don.

“I am forty years old, I have two wives, and i am fathering of fifteen children. All of them I have sent to boarding school. Except for this two Kitties”.

Pemandangan itu membuat dia teringat oleh sesuatu, memori dengan Oldman. Oldman adalah orang tua angkat Don Cabal.

Dulu ketika Oldman mengajak Cabal kecil jalan-jalan, Oldman pernah bertanya pada Cabalero.

“Spare me time, Son. What is the beautiest thin’ you ever see in this world ?” Tanya Oldman kepada Cabal kecil.

“I don’t know, Father” Cabal membalas.

“You must have somethin’, Boy. Here, i will tellin’ you. The beautiest thin’ in this world is when a Cat breastfeedin’ her Kitties” Kata Oldman.

Don Cabal kecil terperangah keheranan.

Page 4: Don of The Greathouse

Oldman pun melanjutkan:” Think about her passion and compassion toward her cute, precious little Kitties, Son. Thats a miracle. The miracle is when the babies is born and feeded by her mother. Soon, when you become a man, you will have a chance to see that miracle every years and every you willin’ it to be”. Oldman mengatakannya dengan sembari memberi sedikit semangat.

“I will, Father” Cabalero menyambutnya dengan pelan walaupun dia tidak mengerti apa yang di maksud oleh sang Oldman.

“ Is this could be?” pikiran Don Cabal melayang-layang jauh. “ Every some of years, I have seeing my Tai-Tai feeding my children. Though i don’t have a cat. My Tai-Tai could be the Cat and the children was the Kitties”.

“ That’s right, Pap. That (thin’) is miracle”.

Sesekali Don Cabal memanggil Oldman dengan panggilan Pap seraya meniru aksen Oldman yang menggunakan kata thin’ yang berarti suatu benda yang tanpa huruf konsonan.

Don Cabal membiarkan dirinya terombang ambing dalam keterpesonaan.

“Cute, precious, and must be a little lassie, just like the Kitty. She’s Bonnie, my sweet little girl. And her sister,child of ten. So very like of her mother. Both of them very like to their mother, except for their hairs, it’s me. They are heiring of my hairs and my character. There are must be my character reflected on them. It must”.

Don Cabal merasa dia telah memiliki segala yang dia inginkan.

“ And I have THE PERFECT FAMILY”. Don Cabal mengatakannya dengan gamblang didalam hatinya.

“ And I don’t believe some stories from the traditions”.

Cerita-cerita tradisi tentang seseorang yang mengatakan dia telah memiliki keluarga yang sempurna. Maka, kebahagiaannya itu akan sedikit demi sedikit pergi meninggalkannya kecuali jika dia menyesalinya dengan sebenar-benarnya dan tidak mengatakan perkataan itu lagi seumur hidupnya.

Sesaat kemudian, datanglah sesuatu yang tidak terduga Don Cabal yang sedang penuh oleh passion and compassion itu tiba-tiba saja terganggu oleh suara seseorang mengetuk pintu. Dia pun cepat-cepat pergi memeriksa suara ketuk pintu itu agar tidak menggangu keluarganya. Nampaklah sang Driver mengucapkan informasi dengan tergesa-gesa.

“ Wourrk. . . . isst . . . Cal . .lin’, Mas t. E. r” driver menyampaikan pesannya dengan terbata-bata.

“ Who is it?” tanya sang Master

Pikiran Don Cabal mulai fokus dan menanggapinya dengan serius. Tidak mungkin masalah kerja datang dengan tiba-tiba.

“ It’s The Lady, Master” jawab driver itu yang telah agak tenang

“Quickly ready the the car” kata Don Cabal kepada drivernya yang langsung pergi melaksanakan perintahnya.

Page 5: Don of The Greathouse

Chapter Two

The Oldman of The Greathouse

Don Cabal langsung pergi meninggalkan Tai-Tai dan kedua anaknya yang belum menyadari kedatangan dirinya. Dia ingin memberi tanda akan dirinya yang telah pulang setelah sebulan menjalankan misi bisnis. Tetapi pikirannya berkata lain:

“This is not the right time for welcoming to, nor for the farewell. Soon or later they will find out of me” Don Cabal memberi ketenangan pada dirinya.

>>>>

Mansion of the Greathouse adalah tempat tinggal Don Struan the Oldman, orang tua angkat Don Cabal, pemimpin perusahaan induk atau Company dari beberapa Family. Dulu Don Struan tidak memiliki seorang anak pun karena istrinya yang tidak diberi anugerah untuk melahirkan seorang anak. Rumor telah berkembang bahwa istrinya tersebut terkena kanker serviks stadium akhir. Kenyataannya, hal tersebut bukanlah rumor. Dokter pun memprediksi usianya tidak akan lama lagi.

Setelah dirasa waktunya telah datang, istri sang Don mewasiatkan Don Struan untuk melanjutkan hidupnya, menikah lagi dengan mengambil wanita lain sebagai Tai-Tainya dan mendapatkan anak laki-laki untuk meneruskan garis keturunan dirinya. Tetapi, Don Struan yang begitu mencintai istrinya itu, berjanji didalam hati bahwa dirinya tidak akan mengambil wanita lain sebagai pengganti istri tercintanya itu dengan tetap membiarkan dirinya menjadi tua dan dilupakan tanpa penerus. Istrinya pun meninggal.

Namun, selepas pemakaman istrinya, betapa terkejutnya Don Struan ketika melihat sepasang anak kecil laki-laki dan perempuan mungil telah menunggunya didepan house atau rumahnya yang dulu belum menjadi Mansion of the Greathouses. Mereka pun tersenyum lucu dan membungkuk memberi hormat sambil menyerahkan sepucuk surat tulisan tangan yang sudah tidak asing lagi kepada Don Struan. Surat itu adalah wasiat dari istrinya :

“This is for you, L”. Istri sang Don menggunakan inisial L untuk “Love” yang tak lain adalah Don Struan.

“Raise them just like the others families raising their kids. Raise them for me. Raise them for your future. I know that you aren’t having a piece of litte intense to marriage again. So, This is a little gift to my beloved L”.

“Why do you doing this?” Pikir Don Struan. “Soon or later i will coming for you and live happily ever after in the afterlife without someone disturbing ”Don Struan agak geram.

Don’t ask from where i got this two children. Just do it if you are still loving me. I love you and always loving you. From me, Your Tai-Tai”.

Page 6: Don of The Greathouse