dokumen strategi manajemen perubahan dan komunikasi

39

Upload: vuongthien

Post on 31-Dec-2016

271 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi
Page 2: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi
Page 3: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi i

REFORMASI BIROKRASI

KATA PENGANTAR

Reformasi Birokrasi yang diselenggarakan LAN maupun instansi

pemerintah lainnya memerlukan pemenuhan beberapa prasyarat sebagai langkah

awal guna mewujudkan tujuan reformasi itu sendiri. Manajemen perubahan

merupakan salah satu prasyarat dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi,

sebagaimana yang diamanatkan dalam Permenpan dan RB No 20 tahun 2010

tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014. Reformasi birokrasi sebagai

sebuah proses perubahan memerlukan pengelolaan yang baik agar dapat

mencapai hasil yang diharapkan. Manajemen perubahan berperan untuk

menfasilitasi proses perubahan dari keadaan saat ini menuju visi Reformasi LAN

secara efektif dan efisien.

Untuk menciptakan persamaan persepsi bagi para pelaksana manajemen

perubahan, Tim Reformasi Birokrasi LAN menyusun dokumen strategi manajemen

perubahan ini sebagai salah satu living document reformasi birokrasi LAN.

Dokumen ini memuat pemetaan stakeholder, analisis potensi masalah dalam

proses perubahan dan strategi manajemen perubahan serta komunikasi dalam

rangka mengawal jalannya reformasi birokrasi LAN.

Page 4: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

ii Manajemen Perubahan

Dalam hal ini dokumen strategi perubahan manajemen ini diharapkan

dapat dijadikan acuan oleh Tim manajemen perubahan dalam melaksanakan

reformasi birokrasi LAN.Semoga dengan adanya dokumen ini dapat memacu dan

mendorong keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi LAN dan pada akhirnya

dapat meningkatkan kinerja LAN dalam memberikan kontribusi bagi

pengembangan Administrasi Negara kita.

Jakarta, April 2011

Kepala

Lembaga Administrasi Negara

Dr. Asmawi Rewansyah, M.Sc.

Page 5: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi iii

REFORMASI BIROKRASI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 1

B. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN MANAJEMEN PERUBAHAN. .............................. 5

PEMETAAN STAKEHOLDER .................................................................................................... 6

ANALISIS POTENSI MASALAH DALAM PROSES PERUBAHAN .............................................. 10

STRATEGI PERUBAHAN ........................................................................................................ 15

A. FACILITATING (STRATEGI JANGKA PENDEK, 2011). ................................................. 15

B. ACCELERATING (PERCEPATAN PROSES PERUBAHAN) : STRATEGI JANGKA

MENENGAH, 2012-2014. ................................................................................................. 17

C. STRENGTHENING (PENGUATAN) : JANGKA PANJANG............................................. 20

STRATEGI KOMUNIKASI ....................................................................................................... 22

ORGANISASI TIM MANAJEMEN PERUBAHAN ..................................................................... 27

PENUTUP ............................................................................................................................. 33

Page 6: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi
Page 7: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 1

REFORMASI BIROKRASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

eformasi birokrasi pada dasarnya merupakan proses perubahan yang

direncanakan, sistematis dan diarahkan untuk menciptakan suatu

keadaan yang diharapkan. Menurut Perpres no 81 tahun 2010 tentang

Grand Design Reformasi Birokrasi, keadaan yang diharapkan tersebut telah

dirumuskan dalam visi reformasi birokrasi 2025 yaitu “Terwujudnya Pemerintahan

Kelas Dunia”. Visi ini menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas

dunia, yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang mampu

menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen

pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan pada abad

ke-21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.

Upaya untuk mengelola proses perubahan menjadi salah satu fokus dalam

program reformasi birokrasi. Dalam Permenpan dan RB no 20 tahun 2010 tentang

Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014, disebutkan bahwa Manajemen

Perubahan merupakan salah satu dari delapan program Reformasi Birokrasi.

Program Manajemen Perubahan pada level mikro (Kementerian/Lembaga atau

Pemerintah Daerah) bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten

dari sistem dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja

individu atau unit kerja didalamnya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan

sasaran reformasi birokrasi. Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah:

a) meningkatnya komitmen pimpinan dan pegawai K/L dan Pemda dalam

melakukan reformasi birokrasi;

R

Page 8: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

2 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

b) terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja K/L dan Pemda;

c) menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya

resistensi terhadap perubahan

Sebagai sebuah perubahan terencana, reformasi birokrasi memerlukan

strategi untuk mengelola proses transisi dari keadaan saat ini kepada keadaan

ideal yang hendak dicapai. Proses ini selalu menghadapi kendala yaitu resistensi

dari pegawai terhadap perubahan. Robbins (2001:545) menyebutkan adanya lima

factor yang menjadi resistensi individual terhadap perubahan.

Pertama adalah faktor Habits (kebiasaan). Kebiasaan merupakan salah

satu kendala utama dalam manajemen perubahan. Bila dihadapkan pada

perubahan, pegawai cenderung menolak meninggalkan pola sikap dan

pelaksanaan pekerjaan yang sudah ia kenal selama bertahun tahun menjadi

pegawai. Perubahan sering dipandang sebagai sesuatu yang akan membawa

mereka pada keadaan “keterasingan”, dan ketidakpastian. Faktor kedua, adalah

security (keamanan). Suatu perubahan akan dianggap mengusik perasaan aman,

terutama bagi orang-orang yang sangat diuntungkan dengan kelemahan sistem

saat ini. Orang yang kinerjanya rendah dan tidak kompetitif cenderung menolak

perubahan. Mereka khawatir perubahan dapat menimbulkan ketidakpastian dan

berdampak negative terhadap masa depannya. Ketiga, economic factors (faktor

ekonomi). Perubahan akan menimbulkan keengganan apabila berakibat pada

penurunan pendapatan. Tugas baru dapat menimbulkan ketakutan ekonomis

apabila tidak mampu menunjukan kinerja yang lebih baik. Perubahan dinilai dapat

mempengaruhi pendapatan yang selama ini telah diperoleh dengan kemungkinan

dampaknya terjadi penurunan. Keempat Fear of the Unknown (Ketakutan atas

Ketidaktahuan). Perubahan dapat mengakibatkan perpindahan dari unit kerja

yang satu ke unit kerja yang lain, dari suatu sistem yang sudah dikenal. Hal

tersebut menyebabkan ketidakpastian karena menukar dari yang sudah diketahui

Page 9: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 3

REFORMASI BIROKRASI

kesesuatu yang belum dikenal sehingga menyebabkan kekhawatiran dan

ketidakpastian. Kelima, faktor selective information (Informasi Selektif). Individu

membentuk dunianya melalui persepsinya.Mereka melihat apa yang apa yang

ingin mereka lihat. Mereka mengabaikan informasi yang menentang dunia yang

telah mereka bangun.

Berdasarkan pendapat Robbins diatas, maka dapat dipahami bahwa suatu

perubahan memerlukan strategi untuk mengelola proses transisi dari keadaan

saat ini kepada keadaan yang diinginkan. Kotter (1995) menyebutkan ada 8

langkah dalam strategi mengelola perubahan.

a. Menumbuhkan rasa urgensi (establishing a Sense of Urgency). Organisasi

perlu dicairkan dengan menciptakan alasan yang kuat mengapa

perubahan perlu dilakukan.

b. Menciptakan koalisi penghargaan (Creating the Guiding Coalision ).

Membentuk kelompok kerja sebagai tim dari pemegang kewenangan

dalam organisasi untuk memimpin perubahan.Kelompok kerja ini

diharapkan dapat merumuskan kebijakan dan hasilnya menjadi arah bagi

jalannya proses perubahan.

c. Membangun Visi dan Strategi (Developing a Vision and Startegy).

Menciptakan visi untuk mengarahkan usaha perubahan dan

mengembangkan trategi untuk mencapai visi yang telah dietapkan.

Dengan visi dan srategi yang jelas diharapkan dapat mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

d. Mengkomunikasikan Visi Perubahan (Communicating the Change Vision).

Agar dapat dipahami dan mendapatkan dukungan, visi serta stategi baru

pertesut perlu dikomunikasikan terus-menerus setiap ada kesempatan.

Komunikasi diperlukan untuk memengaruhi sikap pegawai agar dapat

menyesuaikan terhadap perubahan yang terjadi.

Page 10: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

4 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

e. Pemberdayaan Pegawai (Empowering Employees for Broad-besed Action).

Rintangan terhadap uasaha perubahan harus dapat hilangkan. Sruktur,

sistem dan mekanisme perlu diubah, didorong keberanian pekerja untuk

melakukan tindakan kreatif.

f. Membangkitkan Kemenangan Jangka Pendek (Generating short-term

Wins)

Untuk memberikan keyakinan akan kebenaran visi dan srategi yang telah

ditentukan, perlu segera diberikan bukti keberhasilan dan kemenangan

segera.

g. Mensosalisikan Keuntungan dan Menghasilkan Perubahan Lebih Lanjut

(Consolidating Gains and Producing more change). Untuk memperkuat

proses perubahan perlu dilakukan sosialisasi terhadap apa yang dicapai

kepada semua pegawai. Hal ini merupakan sarana untuk memperkuat

keyakinan diantara pegawai bahwa perubahan bukan suatu hal yang

mustahil dan memang terbukti bisa memberikan manfaat.

h. Anchoring New Approach in the Culture (Memperkuat Pendekatan Baru ke

dalam budaya). Perubahan yang dilakukan perlu dipelihara dan

dikembangkan melalui penguatan perilaku baru yang ada. Penguatan ini

dilakukan melalui perbaikan pada orientasi pelayanan, gaya

kepemimpinan, sarana dan prasarana yang memadai dan sistem reward

and punishment.

Berdasarkan pemikiran diatas maka dapat dpihami bahwa proses perubahan

memiliki resiko kegagalan yang cukup tinggi apabila tidak dikelola dengan baik.

Oleh sebab, proses reformasi birokrasi perlu didukung dengan strategi

manajemen perubahan dan komunikasi yang efektif. Untuk keperluan tersebut,

dokumen strategi manajemen perubahan ini disusun sebagai pedoman untuk

Page 11: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 5

REFORMASI BIROKRASI

mengelola perubahan menuju kondisi ideal yang diharapkan sebagaimana yang

dirumuskan dalam Visi Reformasi Birokrasi LAN.

B. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN MANAJEMEN PERUBAHAN.

1. Memberikan panduan bagi organisasi melaksanakan perubahan dalam

mencapai visi reformasi birokrasi yang ditetapkan.

2. Membangun rasa memiliki semua pihak sehingga berpartisipasi dan

mendukung target serta arah perubahan yang diharapkan.

3. Sebagai sarana membangun konsensus dalam mengelola perubahan yang

diharapkan.

4. Memberikan panduan dalam mengurangi resistensi terhadap perubahan

5. Memberikan panduan dalam menyelenggarakan komunikasi yang

mendukung implementasi program reformasi birokrasi.

Page 12: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

6 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

BAB II

PEMETAAN STAKEHOLDER

eberhasilan dalam melaksanakan manajemen perubahan sangat

dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam memperoleh dukungan

dari stakeholdernya. Oleh sebab itu, dalam mendukung manajemen

perubahan, perlu kiranya dilakukan Stakeholder Mapping1. Menurut Gardner et al

(1986), stakeholder mapping adalah proses mengenali kedudukan stakeholder

dalam mendukung keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. kedudukan

tersebut dibedakan berdasarkan dua faktor, yaitu tingkat kewenangan yang

dimiliki oleh stakeholder dan tingkat kepentingan (interest). Kombinasi kedua

faktor tersebut akan terlihat dalam kuadran dibawah ini.

1 J.R. Gardner, R. Rachlin & H.W.A. Sweeney (1986), “Handbook of Strategic Planning”, John Wiley & Sons Inc.

K

KUADRAN I

KUADRAN III

KUADRAN II

KUADRAN IV

( - ) KEWENANGAN (+)

(+) INTER

EST (-)

Page 13: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 7

REFORMASI BIROKRASI

Masuk dalam kuadran I adalah Stakeholder Pendukung. Kuadran I

memperlihatkan posisi stakeholder yang memiliki kepentingan tinggi namun

kewenangan yang rendah. Biasanya stakeholder selalu memperlihatkan

kepentingannya dengan institusi untuk memperlihatkan eksistensinya. Tetapi bagi

institusi yang bersangkutan, stakeholder ini tidak memiliki pengaruh yang kuat

atau berarti yang mampu mempengaruhi kebijakan atas isu-isu strategis

kelembagaan. Kuadran II merupakan kuadran bagi Stakeholder Utama yang

memiliki kepentingan tinggi dan kewenangan yang tinggi. Stakeholder yang

berada dalam kuadran II merupakan stakeholder yang paling penting bagi institusi

bersangkutan karena mempengaruhi kebijakan dan isu-isu strategis. Kuadran III

merupakan kuadran bagi stakeholder yang memiliki kepentingan dan kewenangan

yang rendah. Stakeholder dalam kuadran ini disebut dengan Stakeholder

Potensial biasanya tidak begitu diperhatikan oleh institusi yang bersangkutan.

Namun untuk jangka panjang kelompok stakeholder ini perlu dibina sebagai mitra

untuk mencapai sasaran sasaran lebih besar di masa yang akan datang.

Sedangkan kuadran IV merupakan kuadran bagi stakeholder yang memiliki

kepentingan rendah namun memiliki kewenangan yang tinggi. Stakeholder ini

disebut dengan stakeholder strategis dimana mereka ini diperlukan oleh institusi

bersangkutan untuk mendukung tercapainya tujuan tujuan yang diharapkan.

Selain itu stakeholder ini merupakan stakeholder yang dapat menyebabkan

institusi perlu mendapatkan masukan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan

dalam kebijakan maupun yang terkait dengan isu-isu strategis. Artinya institusi

perlu lebih aktif untuk mendapatkan perhatian dari stakeholder ini dalam

mempertahankan status quo.

Page 14: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

8 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Tabel 2.1 Pemetaan Stakeholder dengan kebutuhan komunikasi serta partisipasi

dalam proses pengambilan keputusan

Jenis Stakeholder Populasi Kebutuhan

Komunikasi

Kebutuhan

partisipasi

dalam

pengambilan

keputusan

1 Stakeholder utama

(Kewenangan tinggi,

kepentingan tinggi)

Tim RB LAN Tinggi Tinggi

Tim RB Nasional Tinggi Tinggi

Pimpinan dan

pegawai LAN RI

Tinggi Tinggi

Pejabat fungsional

LAN (Widyaiswara,

Dosen, dsb

Tinggi Tinggi

2 Stakeholder

Pendukung

(Kewenangan rendah,

kepentingan tinggi)

Peserta DIKLATPIM Tinggi Sedang

Mahasiswa STIA

LAN

Tinggi Sedang

Widyaiswara non

LAN

Tinggi Sedang

Dosen luar biasa

non LAN

Tinggi Sedang

Media massa Tinggi Rendah

Organisasi profesi Tinggi Rendah

Dunia pendidikan

bidang administrasi

Tinggi Rendah

3 Stakeholder strategis

(Kewenangan tinggi,

kepentingan rendah)

Kementerian Dalam

Negeri

Tinggi Sedang

Page 15: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 9

REFORMASI BIROKRASI

Jenis Stakeholder Populasi Kebutuhan

Komunikasi

Kebutuhan

partisipasi

dalam

pengambilan

keputusan

Kementerian

Keuangan

Tinggi Sedang

Bappenas Tinggi Sedang

Badan Pemeriksa

Keuangan

Tinggi Sedang

4 Stakeholder potensial

(Kewenangan rendah,

kepentingan rendah)

Kementerian/Lemb

aga Non

Kementerian,

Pemerintah

Daerah,

Masyarakat umum,

sebagian pegawai

dan pimpinan LAN

RI yang kurang

mendapatkan

informasi

Sedang Rendah

Page 16: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

10 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

BAB III

ANALISIS POTENSI MASALAH DALAM PROSES PERUBAHAN

eformasi merupakan proses perubahan yang direncanakan oleh sebab itu

selalu dihadapkan pada resistensi dan potensi kendala yang lain.

Identifikasi terhadap jenis potensi kendala ini diperlukan agar dapat

disusun strategi perubahan yang efektif untuk mengawal implementasi program

reformasi birokrasi.

No Program Potensi masalah Kemungkian

pemecahan masalah

1 Manajemen perubahan Tidak jelasnya arah perubahan

Penyusunan program kerja manajemen perubahan

Lemahnya koordinasi dalam pelaksanaan program reformasi birokrasi yang dilakukan oleh unit unit organisasi di LAN

Penyusunan tim reformasi birokrasi

Lemahnya dukungan sumber daya untuk mendukung perubahan

Penetapan skala prioritas dan koordinasi dalam pemanfaatan sumberdaya

Lemahnya komitmen pegawai dan pimpinan dalam mendukung proses perubahan

Sosialisasi dan penerapan “Pakta Pembaharuan” kepada pegawai dan pimpinan

Kurangnya pemahaman pimpinan dan pegawai terhadap perlunya perubahan

Sosialisasi dan internalisasi kepada pegawai dan pimpinan

R

Page 17: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 11

REFORMASI BIROKRASI

No Program Potensi masalah Kemungkian

pemecahan masalah

2 PENATAAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait

Komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait

Kurangnya komitmen untuk melaksanakan peraturan yang ada

Sosialisasi dan penerapan “Pakta Pembaharuan” kepada pegawai dan pimpinan

Kurangnya kompetensi untuk melaksanakan peraturan yang ada

Pengembangan kompetensi pimpinan dan pegawai untuk mendukung pelaksanaan peraturan yang ada

Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung penerapan peraturan perundangan yang ditetapkan

Rencana mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

Kurangnya sarana sumber daya keuangan untuk mendukung penerapan peraturan perundangan yang ditetapkan

Rencana mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

3 PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI

Ketidak jelasan pimpinan/pegawai terhadap tugas dan fungsi yang baru

Sosialisasi kepada pimpinan dan pegawai

Ketidak jelasan masyarakat/institusi stakeholder terhadap tugas dan fungsi yang baru

Sosialisasi kepada pimpinan dan pegawai

Kurangnya kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang baru

Pengembangan kompetensi pimpinan dan pegawai

Kurangnya sarana dan prasarana untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang baru

Rencana mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

Page 18: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

12 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

No Program Potensi masalah Kemungkian

pemecahan masalah

Kurangnya sumber daya keuangan untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang baru

Rencana mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

4 PENATAAN TATALAKSANA Kurangnya sumber daya keuangan untuk melaksanakan sistem dan prosedur baru

Mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

Kurangnya kompetensi untuk melaksanakan sistem dan prosedur baru

Pengembangan kompetensi untuk melaksanakan sistem dan prosedur baru

Kurangnya dukungan sarana dan prasarana untuk melaksanakan sistem dan prosedur baru

Rencana mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

Kurangnya komitmen pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan sistem dan prosedur baru

Sosialisasi, internalisasi dan penerapan reward and punishment

Kurannya motivasi dan inisiatif pegawai dan pimpinan dalam penerapan sistem dan prosedur baru

Mendorong kompetisi antar unit

5 PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR

Kurangnya dukungan sarana dan prasarana untuk melaksanakan sistem manajemen aparatur yang baru

Rencana mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

Kurangnya dukungan sumber daya keuangan untuk melaksanakan sistem manajemen aparatur yang baru

Rencana mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

Resistensi pegawai dan atau pimpinan untuk mengadopsi sikap dan perilaku baru

Sosialisasi dan internalisasi

Page 19: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 13

REFORMASI BIROKRASI

No Program Potensi masalah Kemungkian

pemecahan masalah

Kurangnya kompetensi dalam menerapkan sistem manajemen aparatur yang baru

Pendidikan dan pelatihan penunjang perubahan

6 Penguatan pengawasan Kurangnya sumber daya keuangan dan sarana prasarana untuk menerapkan SPIP

Rencana mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas

Kurangnya kompetensi dalam menerapkan orientasi dan sistem pengawasan internal sebagai quality assurance

Pendidikan dan pelatihan penunjang perubahan

Kurangnya komitmen pegawai dan pimpinan untuk menerapkan SPIP

7 Penguatan akuntabilitas Kurangnya pemahaman dan kompetensi pegawai dan atau pimpinan dalam menerapkan sistem akuntabilitas

Pendidikan dan pelatihan penunjang perubahan

Kurangnya komitmen pegawai dan atau pimpinan dalam menerapkan sistem akuntabilitas

Sosialisasi dan penerapan reward dan punishment

Kurangnya koordinasi dalam penerapan sistem akuntabilitas

Penguatan mekanisme koordinasi melaui tim manajemen perubahan

8 Peningkatan kualitas pelayanan public

Kurangnya pemahaman dan kompetensi pegawai dan atau pimpinan dalam menerapkan standar pelayanan

Pendidikan dan pelatihan

Kurangnya sumber daya keuangan dan sarana prasarana untuk menerapkan standard pelayanan

Rencana mobilisasi, koordinasi dan penetapan skala prioritas

Page 20: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

14 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

No Program Potensi masalah Kemungkian

pemecahan masalah

Kurangnya partisipasi masyarakat dalam perbaikan pelayanan

Pengembangan dan sosialisasi mekanisme partisipasi masyarakat

9 Monitoring dan evaluasi Kurangnya dukungan pedoman dan instrumen monitoring

Penyusunan instrumen dan pedoman monitoring

Kurangnya dukungan standard dan pedoman evaluasi

Penyusunan standard dan pedoman evaluasi

Page 21: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 15

REFORMASI BIROKRASI

BAB IV STRATEGI PERUBAHAN

trategi manajemen perubahan LAN dibagi dalam tahap jangka pendek,

menengah dan panjang. Ketiga tahap ini dirangkum dalam konsep FAS,

Facilitating, Accelerating dan Strengthening. Facilitating adalah strategi

jangka pendek yang memiliki tujuan untuk menfasilitasi kapasitas pimpinan dan

pegawai LAN untuk melakukan perubahan dalam rangka pelaksanaan program

reformasi birokrasi. Accelerating adalah tahap jangka menengah yang bertujuan

memacu mobilisasi potensi pimpinan dan pegawai LAN untuk melakukan

perubahan. Strengthening merupakan strategi jangka panjang yang bertujuan

untuk memperkuat kemampuan pimpinan dan pegawai LAN dalam

mengembangkan perilaku ideal sesuai dengan visi reformasi birokrasi 2025.

A. FACILITATING (STRATEGI JANGKA PENDEK, 2011).

Untuk mendukung keberhasilan manajemen perubahan memerlukan strategi

yang sesuai. Strategi dimaksud adalah :

1. Membangun komitmen perubahan (Commitment to change) :

Deskripsi :

Keberhasilan proses perubahan dalam reformasi birokrasi sangat

ditentukan oleh komitmen pimpinan dan para pegawai LAN. Program

manajemen perubahan untuk membangun komitmen tersebut dilakukan

melalui penyusunan kontrak reformasi birokrasi secara antara pimpinan

dan staff secara berjenjang.

S

Page 22: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

16 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Kegiatan indikatif:

a. Penyiapan bahan sosialisasi dan internalisasi

b. Sosialisasi internalisasi

c. Penyusunan target pencapaian program reformasi birokrasi

d. Pendatanganan Pakta Pembaharuan LAN . Kepala LAN sebagai

program sponsor akan meminta para Deputi mendandatangani

kontrak untuk melakukan program reformasi birkokrasi dan

mewujudkan target perubahan yang disebut PAKTA PEMBAHARUAN

LAN. Seterusnya para Deputi akan melakukan hal yang sama dengan

staff pimpinan di bawahnya secara berjenjang.

2. Analisis kebutuhan diklat untuk mendukung perubahan

Deskripsi :

Reformasi birokrasi memerlukan dukungan pengetahuan, keterampilan

dan sikap yang mendukung membangun pengetahuan, keterampilan, dan

sikap untuk mendukung perubahan. Melalui strategi ini dilakukan analisis

kebutuhan diklat dan penyelenggaraannya untuk mengembangkan

kompetensi pegawai dan pimpinan dalam menjalankan program reformasi

birokrasi.

Kegiatan indikatif :

a. Survey kebutuhan diklat

b. Perumusan kurikulum, metode dan training delivery system

c. Penyusunan SK Kepala LAN Diklat Manajemen Perubahan

Page 23: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 17

REFORMASI BIROKRASI

3. Pengembangan instrumen Penjaminan mutu

Deskripsi : efektifitas perubahan sangat dipengaruhi oleh arah, target

pencapaian perubahan. Oleh sebab itu melalui program ini akan disusun

instrumen penjaminan mutu yang mampu menghubungkan visi dan misi

perubahan dengan target target perubahan. Instrumen bertujuan untuk

menciptakan perbaikan terus menerus (continuous improvement).

Kegiatan indikatif

a. Penyusunan pedoman penjaminan mutu

b. Penyusunan instrumen dan formulir perbaikan terus menerus

c. Sosialisasi penjaminan mutu

B. ACCELERATING (PERCEPATAN PROSES PERUBAHAN) : STRATEGI

JANGKA MENENGAH, 2012-2014.

1. Kampanye perubahan (Campaigning to change):

Deskripsi :

untuk menggerakan motivasi pegawai berubah diperlukan “kampanye”

yaitu komunikasi secara intensif dan terus menerus kepada semua

pegawai dan pimpinan mengenai program reformasi birokrasi, alasan

perlunya perubahan dan arah atau visi perubahan. Strategi kampanye ini

bertujuan untuk mendorong pemahaman, perhatian, ketertarikan

(interest) dan dukungan seluruh pegawai dan pimpinan untuk

melaksanakan program dan mewujudkan sasaran reformasi birokrasi.

Kegiatan indikatif :

a. Penyusunan pedoman kampanye perubahan

b. Penyusunan jadwal dan isi kampanye perubahan

c. Melakukan road show

Page 24: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

18 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

2. Mendorong persaingan untuk berubah (Competition to change) :

Deskripsi :

Menciptakan persaingan untuk mendorong tumbuhnya inisiatif dan

gagasan kreatif tersebut perlu didorong persaingan antar unit kerja dalam

menjalankan program program reformasi birokrasi.

Kegiatan indikatif :

a. Penyusunan pedoman dan standar/kriteria penilaian kompetisi

b. Pelaksanaan penilaian unit unit pelaksana reformasi birokrasi

3. Mendorong partisipasi pegawai

Deskripsi : partisipasi pegawai merupakan kunci keberhasilan dalam

pelaksanaan reformasi birokrasi. Untuk itu salah satu fokus dalam program

manajemen perubahan adalah mendorong kemauan seluruh pegawai

untuk ikut mendukung dan memberikan masukan secara aktif dalam

pelaksanaan program reformasi birokrasi.

Kegiatan indikatif :

a. Penyusunan sarana partisipasi melalui media web, SMS, dan forum

rapat

b. Sosialisasi

4. Penyelenggaraan diklat pendukung manajemen perubahan

Deskripsi : sebagai tindak lanjut dari kegiatan analisis kebutuhan diklat

pada fase jangka pendek, pada fase jangka menengah akan

diselenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk membentuk kompetensi

pegawai dan pimpinan dalam menerapkan program reformasi birokrasi.

Kegiatan indikatif :

Page 25: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 19

REFORMASI BIROKRASI

a. Identifikasi dan penugasan peserta

b. Identifikasi dan penugasan instruktur

c. Evaluasi diklat

5. Menyusun sistem reward and punishment untuk memacu perubahan

Deskripsi : Sistem reward dan punishment perlu dirancang agar mampu

menciptakan perubahan sikap dan perilaku secara lebih efektif dan efisien.

Kegiatan indikatif :

a. Identifikasi pola perilaku yang diharapkan

b. Penyusunan konsep dan instrumen sistem reward yang berorientasi

pada perilaku (role set) yang diharapkan

c. Penyusunan konsep dan instrumen sistem punishment yang

berorientasi pada perilaku (role set) yang diharapkan

d. Sosialisasi

6. Pengembangan konseling perubahan

Deskripsi : proses perubahan bagi sebagian pegawai menciptakan rasa

ketidakamanan dan ketidaknyamanan yang mudah mendorong bibit konfik

daam organisasi. Oleh sebab itu, untuk menfasilitasi proses perubahan

diperlukan pelayanan konseling perubahan. Pelayanan ini berfungsi

memberikan mediasi, konsultasi dan pencarian solusi bagi para pegawai

yang menghadapi masalah terhadap implementasi perubahan.

Kegiatan indikatif :

a. Penyusunan pedoman konselling

b. Penunjukkan staf yang bertanggung jawab dalam pemberian konseling

c. Sosialisasi

Page 26: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

20 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

C. STRENGTHENING (PENGUATAN) : JANGKA PANJANG

1. Penguatan kampanye perubahan

Deskripsi : program kampanye perubahan yang telah dilakukan pada

fase jangka menengah dipertahankan dan dikembangkan secara lebih

intensif untuk memperkuat dukungan dan komitmen pegawai dan

pimpinan terhadap reformasi birokrasi

Kegiatan indikatif :

a. Penyusunan pedoman kampanye perubahan

b. Penyusunan muatan dan materi kampanye perubahan

c. Penyusunan penanggung jawab jadwal dan tempat kampanye

2. Pengembangan customer focus dalam manajemen perubahan

Deskripsi : Reformasi birokrasi pada merupakan upaya untuk

memperbaiki kinerja pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu

program manajemen perubahan perlu diarahkan untuk menciptakan

perbaikan dalam pelayanan sesuai dengan harapan pengguna layanan.

Kegiatan indikatif :

a. Penyusunan pedoman perubahan yang berorientasi kepada

customer focus

b. Pengembangan instrumen survey dan feed back dari pengguna

layanan

c. Sosialisasi

Page 27: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 21

REFORMASI BIROKRASI

3. Pengembangan inovasi perubahan

Deskripsi : manajemen perubahan diharapkan mampu menciptakan

terobosan untuk memperbaiki citra birokrasi yang identik dengan

prosedur berbelit belit, inefisiensi, produktifitas. Untuk menciptakan

terobosan tersebut diperlukan adanya pengembangan gagasan

gagasan inovatif yang diarahkan untuk menciptakan nilai tambah

dalam proses pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi LAN.

Kegiatan indikatif :

a. Penyusunan pedoman dan instrumen pengembangan inovasi

b. Sosialisasi

4. Pengembangan knowledge management untuk mendukung

perubahan

Deskripsi : berbagai gagasan, informasi dan konsep dalam reformasi

birokrasi perlu dikembangkan secara terus sebagai aset organisasi yang

nantinya diharapkan mampu memperkuat proses perubahan menuju

visi yang diharapkan. Untuk mengelola gagasan, informasi dan konsep

tersebut maka program reformasi perlu mengembangkan knowledge

management

Kegiatan indikatif :

a. Pedoman sistem pengembangan knowledge management

b. Penyusunan database konsep, informasi dan gagasan reformasi

c. Sosialisasi

Page 28: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

22 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

BAB V

STRATEGI KOMUNIKASI

omunikasi merupakan kunci keberhasilan dalam manajemen perubahan.

Oleh sebab itu penyelenggaraan komunikasi memerlukan rumusan strategi

sehingga bermanfaat bagi tim manajemen perubahan dan tim reformasi

birokrasi dalam menyampaikan change message kepada kelompok

sasaran/stakeholder secara efektif .

1 Penataan Peraturan Perundang- Undangan

Materi :

a. Sosialisasi perubahan terhadap peraturan yang terkait dengan upaya peningkatan kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi LAN.

b. Implikasi perubahan peraturan perundangan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi LAN

c. Dukungan yang diharapkan dalam proses penyesuaian akibat perubahan peraturan perundangan.

Kelompok sasaran Media

a. Pimpinan dan pegawai LAN di Jakarta, Bandung, Samarinda, Makassar dan Aceh.

Rapat, website dan intranet

b. Pimpinan instansi pemerintah

pusat dan daerah mitra kerja

LAN

Website, newsletter

c. Individu pengguna layanan LAN Website, newsletter

d. Media massa Pers conference, website

Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 150.000.000

Waktu Tiga bulan

2 Penataan dan Penguatan Organisasi

Materi :

a. Sosialisasi hasil restrukturisasi/penataan tugas dan fungsi unit kerja di lingkungan LAN.

K

Page 29: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 23

REFORMASI BIROKRASI

b. Informasi mengenai langkah langkah penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat.

c. Implikasi restrukturisasi dalam aspek manajemen kepegawaian, tatalaksana, koordinasi kerja.

d. Dukungan yang diharapkan dalam proses perubahan struktur dan penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat.

Kelompok sasaran Media

a. Pimpinan dan pegawai LAN di

Jakarta, Bandung, Samarinda,

Makassar dan Aceh.

Rapat, website dan intranet

b. Pimpinan instansi pemerintah

pusat dan daerah mitra kerja LAN

Website, newsletter

c. Individu pengguna layanan LAN Website, newsletter

Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 150.000.000

Waktu Tiga bulan

3 Penataan tatalaksana

Materi :

a. Jenis SOP dan layanan e-office LAN b. Cara penggunaan dan pemeliharaan (update) c. Harapan optimalisasi pemanfaatan SOP dan e-office dalam perbaikan

kinerja organisasi dan pelayanan kepada stakeholders

Kelompok sasaran Media

a. Pimpinan dan pegawai LAN di Jakarta, Bandung, Samarinda, Makassar dan Aceh

Rapat, website dan intranet

b. Pimpinan instansi pemerintah

pusat dan daerah mitra kerja LAN

Website, newsletter

c. Individu pengguna layanan LAN Website, newsletter

Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 225.000.000

Waktu Empat bulan

4 Penataan Sistem Manajemen SDM

Materi :

a. Sosialisasi perubahan dalam sistem manajemen SDM b. Sosialisasi instrument penilaian kinerja

Page 30: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

24 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

c. Sistem renumerasi baru d. Sosialisasi penerapan kebijakan disiplin pegawai e. Sosialisasi kediklatan berbasis kompetensi

Kelompok sasaran Media

a. Pimpinan dan pegawai LAN di Jakarta, Bandung, Samarinda, Makassar dan Aceh.

Rapat, website dan intranet

b. Pimpinan instansi pemerintah

pusat dan daerah mitra kerja LAN

Website, newsletter

c. Individu pengguna layanan LAN Website, newsletter

Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 615.000.000

Waktu Enam bulan

5 Penguatan pengawasan

Materi :

a. Pengenalan Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP) b. Perubahan peran dan program kerja inspektorat sebagai quality

assurance dan consulting c. Jenis dukungan yang diharapkan dari penerapan (SPIP) dan peran

inspektorat

Kelompok sasaran Media

a. Fungsional auditor LAN, pejabat pengelola keuangan

Rapat, website dan intranet

b. Pimpinan dan pegawai LAN di

Jakarta, Bandung, Samarinda,

Makassar dan Aceh

Rapat, website dan intranet

Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 115.000.000

Waktu Dua (2) bulan

6 Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Materi :

a. Metode peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja b. Pengenalan sistem manajemen kinerja organisasi c. Pengenalan Indikator Kinerja Utama d. Jenis dukungan yang diharapkan dalam rangka penguatan akuntabilitas

kinerja

Page 31: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 25

REFORMASI BIROKRASI

Kelompok sasaran Media

a. Fungsional auditor LAN, pejabat pengelola keuangan

Rapat, website dan intranet

b. Pimpinan dan pegawai LAN di

Jakarta, Bandung, Samarinda,

Makassar, Aceh

Rapat, website dan intranet

Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 125.000.000

Waktu Dua (2) bulan

7 Peningkatan kualitas pelayanan publik

Materi :

a. Penerapan standard pelayanan di lingkungan LAN b. Implikasi penerapan standard pelayanan c. Tata kelola dan Instrument partisipasi masyarakat d. Instrumen evaluasi kualitas pelayanan

Kelompok sasaran Media

a. Pimpinan instansi pemerintah pusat dan daerah mitra kerja LAN

Website, booklet/leaflet

b. Pimpinan dan pegawai LAN di

Jakarta, Bandung, Samarinda,

Makassar, Aceh

Rapat, website dan intranet

c. individu pengguna layanan LAN Website, booklet/leaflet,

Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 325.000.000

Waktu Dua (2) bulan

8 Grand Kick Off

Deskripsi : Grand Kick Off adalah acara launching perdana program

reformasi birokrasi. Dalam acara ini Kepala LAN akan meresmikan dan

menyampaikan informasi dasar mengenai reformasi birokrasi. Pada acara

tersebut juga akan ditandatangani secara simbolik Pakta Pembaharuan LAN

sebagai bentuk kontrak perubahan antara Kepala LAN dan para staff

pimpinan.

Materi :

a. Alasan perlunya reformasi birokrasi dan visi reformasi LAN b. Informasi mengenai program reformasi birokrasi LAN c. Informasi mengenai tim manajemen perubahan LAN d. Target perubahan tahun 2011

Page 32: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

26 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

e. Dukungan dan partisipasi yang diharapkan f. Penandatanganan Pakta Pembaharuan

Kelompok sasaran Media

a. Wakil instansi pemerintah pusat dan daerah mitra kerja LAN

Rapat

b. Pimpinan dan pegawai LAN di

Jakarta, Bandung, Samarinda,

Makassar, Aceh

Rapat

Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 25.000.000

Waktu Satu (1) hari

Page 33: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 27

REFORMASI BIROKRASI

BAB VI

ORGANISASI TIM MANAJEMEN PERUBAHAN

ntuk menjamin agar proses perubahan dapat dilaksanakan dengan baik

menuju arah yang diharapkan, program reformasi birokrasi

membutuhkan tim manajemen perubahan. Tim yang disebut sebagai

Program Management Office (PMO) memiliki tugas :

1. Menyusun perencanaan manajemen perubahan sesuai dengan arah dan

prioritas program reformasi birokrasi,

2. Menyusun strategi dan melakukan monitoring serta evaluasi terhadap

implementasi program reformasi birokrasi.

3. Melakukan pemetaan terhadap stakeholder internal dan eksternal yang

berpengaruh terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi.

4. Mendorong setiap pegawai mendukung implementasi program reformasi

birokrasi

5. Melakukan identifikasi terhadap resistensi serta kendala dalam

pelaksanaan reformasi birokrasi.

6. Melakukan monitoring, evaluasi dan menyusun strategi perbaikan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi implementasi program reformasi

birokrasi.

Untuk menjalankan tugas tersebut, PMO terdiri dari :

1. Program sponsor. Bertindak sebagai program sponsor adalah Kepala LAN

RI.

a. Melakukan pengawasan dan memberikan arah terhadap efektifitas dan

efisiensi proses perubahan dalam rangka pelaksanaan program

program reformasi birokrasi

b. Mendorong seluruh jajaran pimpinan dan staff LAN untuk mendukung

pelaksanaan dan pencapaian target program reformasi birokrasi.

U

Page 34: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

28 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

2. Kelompok penasehat.

Dalam menjalankan tugasnya, program sponsor dibantu oleh kelompok

penasehat. Kelompok penasehat ini terdiri dari :

a. Sekretaris Utama LAN

b. Deputi I

c. Deputi II

d. Deputi III

e. Deputi IV

f. Deputi V

Tugas kelompok penasehat :

a. Memberikan nasehat kepada Kepala LAN sebagai program sponsor

baik diminta atau tidak diminta mengenai arah, strategi, prioritas

pelaksanaan manajemen perubahan yang mendukung program

program reformasi birokrasi LAN.

b. Memberikan nasihat mengenai rencana mobilisasi dan koordinasi

pemanfaatan sumber daya pendukung program reformasi birokrasi.

3. Project Management Office (PMO).

Dalam pelaksanaan manajemen perubahan, PMO bertanggung jawab

terhadap implementasi program manajemen perubahan yang mencakup

perubahan pada bidang :

a. Organisasi

b. Tatalaksana

c. Peraturan perundang undangan

d. Sumber daya manusia aparatur

e. Pengawasan

f. Akuntabilitas

g. Pelayanan publik

Dalam menjalankan tanggung jawabnya PMO memiliki tugas

mengkoordinir implementasi strategi manajemen perubahan dan strategi

komunikasi yang mendukung keberhasilan program reformasi birokrasi.

Untuk itu PMO berperan dalam menjalin komunikasi dengan berbagai

pihak/stakeholder baik internal maupun eksternal serta mengambil

Page 35: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 29

REFORMASI BIROKRASI

langkah yang diperlukan untuk mengatasi ketidaksepahaman, konflik, atau

kendala lainnya.

Susunan personalia PMO LAN

Ketua : Dr. Adi Suryanto, M.Si.

Sekretaris : Dra. Reni Suzana, MPPM.

Anggota:

1. Drs. Guntur Karnaeni, M.Si.

2. Drs. Gering Supriyadi, MM.

3. Dr. PM. Marpaung, M.Sc.

4. Dra. Etty Kurniasih, M.Si.

5. Dr. Muhammad Idris, M.Si.

6. Dr. Sukari, MM.

7. Dr Muhammad Taufiq, DEA.

Dalam menjalankan tugasnya, PMO dibantu oleh dua gugus tugas yaitu

Tim Design Management (TDM) dan dan Tim Quality Assurance (TQA).

4. Tim Design Management atau TDM. TDM adalah tim yang disusun untuk

membantu PMO dalam menyusun konsep, pedoman dan/atau instrumen

yang diperlukan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan manajemen

perubahan. Disamping itu TDM bertugas dalam menindaklanjuti hasil

monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan reformasi birorkrasi dengan

menyusun langkah perbaikan yang diperlukan.

Ketua : Dr. Anwar Sanusi, MPA.

Sekretaris : Dra. Army Winarty, M.Si.

Page 36: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

30 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Anggota :

1. Hartoto, S.IP. M.Si.

2. Yogi Suwarno, S.IP. MA.

3. Dra. Erna Irawati, M.Pol.Admin.

4. Dra. Elly Fatimah, M.Si.

5. Dra. Damayani, MQM.

6. Drs. Yusuf Gunawan, M.Si.

7. Rudy Mastofani, ST. MT.

8. Drs. Haris Faozan, M.Si.

9. Drs. Eris Yustiono, M.Sc.

10. Rusma Dwiyana, SH. M.Hum.

11. Pujiatmo Subarkah, SE.Ak. M.Sc.

5. Tim Quality Assurance atau TQA. TQA memiliki tugas melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap mutu dan kesesuaian target

pelaksanaan program manajemen perubahan. Disamping itu TQA

melakukan identifikasi permasalahan/kendala terhadap proses perubahan

serta memberikan masukan kepada TDM terhadap kebutuhan

penyempurnaannya.

Ketua : Drs. Edy Kusponco Wibowo, MM.

Sekretaris: Akhyar Effendy, SE. M.Si.

Anggota:

1. Tri Widodo WU, SH, M.Sc.

2. Dra Puji Hastuti, M.Pd.

3. Bambang Giyanto, SH, M.Pd.

4. Mariman, SE, M.Si.

5. Dra. Basseng, M.Si.

Page 37: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 31

REFORMASI BIROKRASI

6. Drs. M. Iqbal, M.Pd.

7. Sait Abdullah, Sip, M.Pol.Adm.

8. Dr. Andi Taufiq, M.Si.

9. Dr. Joni Dawud, DEA.

10. Drs. Riyadi, M.Si.

11. Drs. Lukman Samboteng, M.Si.

12. Muhammad Firdaus, MA. Ph.D.

6. Manajemen Proyek (MP).

Program reformasi birokrasi perlu diintegrasikan dalam seluruh aspek

kegiatan organisasi LAN. Oleh sebab itu, Manajemen Proyek (MP) perlu

dibentuk dengan tanggung jawab utama yaitu mengkoordinir dan

melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan program reformasi

birokrasi yang diterapkan dalam manajemen sehari hari. MP adalah

pejabat eselon II sebagai seorang Manajer Proyek Perubahan (MPP) yang

memimpin pelaksanaan proses perubahan di unit masing masing yang

mereka pimpinan.

Dalam menjalankan tugasnya, MPP dibantu oleh Tim Pelaksana

Manajemen Perubahan. Tim ini ditunjuk oleh MPP dari staff pimpinan atau

pegawai di unit yang dipimpinnya untuk menjalankan program program

reformasi birokrasi.

Page 38: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

32 Manajemen Perubahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Page 39: Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Komunikasi

Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi 33

REFORMASI BIROKRASI

BAB VI

PENUTUP

eberhasilan dalam pelaksanaan manajemen perubahan sangat ditentukan

oleh komitmen pimpinan dan partisipasi pegawai. Oleh sebab itu

tersusunnya dokumen hanya akan memberikan manfaat apabila didukunga

dengan komitmen yang kuat dari pimpinan untuk melaksanakan berbagai

program yang sudah disusun.

Di samping itu proses perubahan, merupakan hal yang sangat dinamis oleh

sebab itu efektifitas program manajemen perubahan memerlukan adaptasi dan

penyesuaian sesuai dengan perkembangan lingkungan baik internal dan eksternal.

Dokumen manajemen perubahan ini disusun sebagai rujukan atau

guidance bagi penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga

Administrasi Negara. Seluruh rangkaian kegiatan Reformasi Birokrasi akan

dilaukan berdasarkan pentahapan dan distribusi sumber daya organisasi yang

telah direncanakan dalam manajemen perubahan ini.

K