dokumen mkep

8
A. Pengertian Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar jadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemn lainnya (Handoko, 2007). Pendelegasian adalah bagian dari manejemen yang memerlukan latihan manajemen profesional dan dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian tanggung jawab secara struktural (Swanburg, 2000). B. Cara Manajer Perawat Dalam Melakukan Pendelegasian Menurut Hogdetts (2005), cara manajer perawat dalam melakukan pendelegasian adalah sebagai berikut: 1. Membuat perencanana kedepan dan mencegah masalah. 2. Menentukan tujuan dan sasaran yang realitis. 3. Menyetujui standard kerja. 4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan. 5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan. 6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur pencapaian

Upload: dzikhin8694

Post on 24-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Manajemen Keperawatan

TRANSCRIPT

A. PengertianPendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar jadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemn lainnya (Handoko, 2007).Pendelegasian adalah bagian dari manejemen yang memerlukan latihan manajemen profesional dan dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian tanggung jawab secara struktural (Swanburg, 2000).

B. Cara Manajer Perawat Dalam Melakukan PendelegasianMenurut Hogdetts (2005), cara manajer perawat dalam melakukan pendelegasian adalah sebagai berikut:1. Membuat perencanana kedepan dan mencegah masalah.2. Menentukan tujuan dan sasaran yang realitis.3. Menyetujui standard kerja.4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan.5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan.6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur pencapaian tujuan berdasarkan standard secara serta memberikan umpan balik prestasi yang dicapai.7. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan-keluhannya.8. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan mbeerikan ide-ide baru yang bermanfaat.9. Berikan reward atas hasil yang dicapai.10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

C. Teknik PendelegasianMenurut Handoko (2007), manajer perawat pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat hingga eksekutif departemen atau kepala unit, dan dari kepala unit hingga perawat atau bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi, atau pelaksaan. Tugas-tugas seharusnya diurutkan dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu.

D. Kapan Tidak Perlu Dilakukan DelegasiMenurut Swanburg (2000), hindari mendelegasikan kekuasaan dan tetap mempertahankan moral dalam pelaksanaannya. Kontrol dilakukan khusus pada pekerjaan yang sangat teknis atau tugas-tugas yang melibatkan kepercayaan. Hal ini merupakan hal yang kompleks dalam manajemen keperawatan, sehingga memerlukan pengetahuan dan kemampuan yang khusus. Manajer perawat yang akan menangani hal tersebut seharusnya memiliki kemmapuan ilmu manajemen dan perilaku. Mendelegasikan tugas dan tanggungjawab dapat menyebabkan perawat klinis berasumsi bahwa manajer tidak mampu untuk menangani tanggungjawab kepemimpinannya terhadap manajemen keperawatan.

E. Waktu PelaksanaanMenurut Hodgetts (2005), waktu pelaksanaan dalam pendelegasian adalah sebagai berikut:1. Tugas Rutin: Tugas yang dapat didelegasikan kepada staf.2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya: Staf didelegasikan untuk menyelesaikan tugas manajer perawat.3. Peningkatan Kemampuan: Pendelegasian bertujuan meningkatkan kemampuan staf dan tim melalui proses pembelajaran.4. Delegasi sebaiknya tidak diberikan untuk tugas-tugas yang terlalu teknis (Membutuhkan keahlian tertentu) dan tugas yang berhubungan dengan kepercayaan atau kerahasiaan institusi. F. Kondisi Ketidakefektifan Dalam PendelegasianMenurut Marquis (2009), delegasi dalam praktik keperawatan professional sering mengalami masalah dimana proses delegasi tidak dilaksanakan secara efektif. Hal ini dikarenakan tiga hal yaitu:1. Under-delegasiPelimpahan tugas terlalu sedikit. Staf diberi wewenang yang sangat sedikit, terbatas, dan sering tidak terlalu jelas. 2. Over-delegasiPemberian delegasi berlebihan dapat terjadi penyalahgunaan wewenang.3. Unproper-delegasiPelimpahan yang tidak tepat. Kesalahan yang ditemukan adalah pemeberian tugas yang berlimpah, orang yang tidak tepat, dan alasan delegasi hanya karena faktor senang atau tidak senang. Pelimpahan ini tidka efektif karena kecenderungan pimpinan dinilai pekerjaannya berdasarkan unsur subjektif. Delegasi yang baik tergantung pada keseimbangan antara komponen tanggungjawab, kemampuan dan wewenang. Tanggungjawab (Responsibility) adalah suatu tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas. Kemampuan (Accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas limpah. Wewenang (Authority) adalah pemberian hak dan kekuasaan menerima tugas limpah untuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpahkan.

G. Kegiatan Dalam Delegasi WewenangMenurut Nursalam (2002), ada empat kegiatan dalam delegasi wewenang yaitu: 1. Manajer perawat menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan tugas.2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan.3. Perawat yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implisit menimbulkan kewajiban dan tanggungjawab.4. Manajer perawat menerima pertanggungjawaban akuntabilitas atas hasil yang telah dicapai.

H. Beberapa Alasan Mengapa Pendelegasian DiperlukanMenurut Marquis (2009), ada empat alasan mengapa pendelegasian diperlukan: 1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat mencapai hasil yang lebih baik daripada semua kegiatan ditangani sendiri.2. Agar organisasi berjalan lebih efisien dan efektif.3. Pendelegasian memungkinkan manjer perawat dapat memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.4. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.

I. Prinsip Utama PendelegasianMenurut Nursalam (2002), ada dua prinsip utama pendelegasian yaitu: 1. Tugas teknis: Hampir semua tugas teknis didelegasikan oleh supervisor kepada stafnya.2. Tugas manajerial: Tidak dapat didelegasikan semuanya karena tugas tersebut memerlukan supervisi dan pemberian wewenang. Misalnya, staf dapat menyusun suatu perencanaan, anggaran pembelian. Tetapi tugas untuk membuat persetujuan, rekomendasi, pelaksanaan masih merupakan hak dan wewenang seeorang supervisor.

J. Cara PendelegasianMenurut Hogdetts (2005), ada 4 cara pendelegasian, yaitu:1. Seleksi dan Susun TugasSediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas-tuga syang harus dilimpahkan secara rasional dan dapat dilakukan oleh staf. Kemudian menyiapkan laporan yang kontinyu, menjawab setiap pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan dengan kriteria waktu yang diperlukan dan pentingnya institusi.2. Seleksi Orang yang TepatPilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas limpah tersebut berdasarkan kemampuan dan persyaratan lainnya.3. Berikan arahan dan motivasi kepada staf. Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas.4. Lakukan supervisi yang tepat. Anda harus bisa menentukan kapan dan apa yang diperlukan supervisi dan bantuan. Sepanjang kontrol penting, bergantung bagaimana staf melihatnya. Ada dua teknik kontrol, yaitu: a. Over-controlKontrol yang terlalu berlebihan akan merusak delegasi yang diberikan.b. Under-controlKontrol yang kurang juga akan berdampak buruk terhadap delegasi, dimana staf akan tidak produktif melakasanakn tugas lingkungan dan berdmpak secara signifikan terhadap hasil yang diharapkan.