modul. · web viewapa komentar anda terhadap penduduk indonesia tahun 2009 sekitar 240 juta;...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
POKOK BAHASAN :
Perkenalan, diskusi, dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan, Ruang Lingkup Mata Kuliah
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
FEB Manajemen 01 33012 Syamsunasir, S.Sos,
MM
Abstract Kompetensi
Materi ini membahas tentang
mampu memahami dan
menjelaskan ruang lingkup mata
kuliah kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi: Etika
Berkewarganegaraan
Mahasiswa mampu dan mengetahui
mampu memahami dan
menjelaskan ruang lingkup mata
kuliah kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi: Etika
Berkewarganegaraan saat ini
RUANG LINGKUP MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
Modul 1Kontrak Perkuliahan
Mata Kuliah : Kewarganegaraan, 2 sks
Kode Mata Kuliah : UMB
Pengajar : Tim Dosen Mata Kuliah Kewarganegaraan
Semester : Ganjil Tahun Akademik 2015 - 2016
Hari / Jam Pertemuan :
1. Tatap Muka Selasa Jam 19.30 – 22.00 WIB
2. Pertemuan di layar sesuai dengan kesepakatan waktu dengan Dosen.
Manfaat Mata KuliahPerubahan yang terjadi di dunia dewasa ini terasa begitu cepat seiring adanya globalisasi dan
teknologi informasi dan komunikasi, sehingga menyebabkan seluruh tatanan yang ada di dunia
ini berubah. Seringkali, perubahan ini menyebabkan nilai-nilai yang menjadi panutan hidup telah
kehilangan otoritasnya, sehingga manusia menjadi bingung. Kebingungan ini menimbulkan
berbagai krisis, seperti krisis moral dengan hilangnya budaya malu dan berkembangnya budaya
hedonisme, yang berakibat maraknya korupsi, kolusi, nepotisme yang mengancam kehidupan
yang harmonis, adil dan makmur bagi Bangsa Indonesia. Dalam rangka menumbuh
kembangkan motivasi dalam berbangsa dan bernegara, bangga dengan identitas nasional,
memperkuat daya tahan dan daya saing bangsa, serta membentuk masyarakat madani yang
demokratis, berkeadilan dan berkecukupan,maka salah satu upaya yang dilakukan perguruan
tinggi adalah memperbaharui dan memperkaya mata kuliah kewarganegaraan.
Kewarganegaraan adalah mata kuliah yang membahas tentang bagaimana sikap seseorang
warga negara sehingga dapat menjadi seorang individu yang mampu berpartisipasi dalam
upaya menghentikan budaya kekerasan, menyelesaikan konflik dalam masyarakat secara
damai berdasarkan nilai nilai Pancasila dan nilai-nilai universal, memiliki wawasan berbangsa
dan bernegara serta nasionalisme yang tinggi, memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai
hak asasi manusia, demokrasi, memiliki pemahaman internasional beserta tantangannya, dan
mempunyai pemahaman tentang civil society.
2015 2
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Deskripsi Mata KuliahKewarganegaraan bersama-sama dengan mata kuliah Agama dan Etik UMB merupakan
kelompok mata kuliah pembentuk karakter dan akhlak individu yang diterapkan di Universitas
Mercu Buana, untuk menghasilkan tenaga profesional yang beretika. Mata kuliah ini diberikan
untuk memberikan dasar bagi pengembangan kemampuan intelektual mahasiswa agar dapat
menjadi warganegara yang baik dan bertanggungjawab bagi kemampuan daya bangsa. Ruang
lingkup materi perkuliahan meliputi : Negara dan Kedaulatan, Pancasila dan Implementasinya,
Identitas Nasional, Demokrasi, Hak dan Kewajiban Warganegara, Konstitusi dan Rule of Law,
Hak Asasi Manusia, Geopolitik, Geostrategi, Otonomi Daerah, Masyarakat Madani, Good
Governance, dan Globalisasi.
Tujuan InstruksionalTujuan akhir setelah mengikuti mata kuliah ini adalah :
1. Mengetahui unsur, fungsi Negara dan Pemerintahan yang berjalan.
2. Menggunakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3. Memahami Identitas Nasional dan mampu mengembangkannya.
4. Memahami makna Demokrasi dan mengembangkan sikap demokrasi
5. Memahami serta menggunakan hak dan kewajiban warganegara
6. Memahami dan peka terhadap permasalahan dan pelaksanaan rule of law yang ada
dilingkungannya.
7. Memahami hak asasi manusia, lembaga penegak HAM dan mengembangkan sikap yang
menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.
8. Memahami kondisi geografi, penduduk, dan lingkungan di Indonesia serta
mengimplementasikan konsep Wawasan Nusantara.
9. Memahami pengertian dan model otonomi daerah, serta implementasi otonomi daerah dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Menggunakan konsep Ketahanan Nasional dalam memecahkan persoalan yang muncul
dalam masyarakat dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
11. Memahami cirri dan karakteristik Masyarakat Madani dan mampu mengembangkan menjadi
masyarakat madani di Indonesia.
12. Memahami prinsip dan penerapan Good Governance didalam pemerintahan, dan lembaga
swasta, serta otonomi daerah.
2015 3
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
13. Memahami berbagai tantangan Globalisasi dan dapat menyiapkan diri untuk menghadapi
permasalahan yang timbul.
Pelaksanaan PerkuliahanPerkuliahan dilaksanakan selama satu semester dengan 5 kali pertemuan tatap muka dan 9 kali
on line, 1 kali ujian tengah semester dan 1 kali ujian akhir semester. Mahasiswa dituntut untuk
mampu secara mandiri mengolah berbagai informasi yang ada dan terus aktif mengembangkan
diri. Dalam perkuliahan ini, mahasiswa harus terlibat aktif membangun pengetahuannya
sehingga mencapai pengetahuan yang mendalam.
Metode Pembelajaran :
1. Mahasiswa diharuskan membaca setiap topik yang akan dibahas pada pertemuan yang akan
datang dan menuliskan pemahamannya serta dikirimkan kepada dosen melalui Moodle.
2. Setiap minggu, pada pertemuan on line, mahasiswa diwajibkan mengikuti quiz,
mengumpulkan tugas, dan diskusi membahas studi kasus.
TugasTugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa disusun sebagai berikut :
1. Tugas mingguan (topik ditentukan kemudian)
2. Tugas 1 topik Rule of Law dikumpulkan setelah pada pertemuan ke 11
3. Tugas 2 Topik Masyarakat Madani dikumpulkan pada pertemuan ke 15
4. Dosen memberikan penilaian terhadap mutu laporan tugas sebagai komponen dari nilai
tugas.
Kriteria PenilaianPenilaian dalam perkuliahan ini akan dilakukan seobjektif mungkin sesuai dengan upaya
mahasiswa dalam pencapaian kemampuannya. Beberapa hal yang menjadi variable penilaian
adalah :
1. Kehadiran 10%
2. Ujian Tengah Semester 30%.
3. Ujian Akhir Semester 30%
4. Tugas-tugas 30%
Kegiatan Perkuliahan
2015 4
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
NO. TOPIK + KEGIATAN KETERANGAN
01. Perkenalan, diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan
Ruang lingkup mata kuliah Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika
Berkewarganegaraan
Dosen : Membagi Kontrak Perkuliahan, Mahasiswa Wajib Mempunyai Buku Etika
Berkewarganegraan
02. Bab Negara dan Sistem Pemerintahan (Tatap Muka)
03 Bab Pancasila dan Implementasinya (On Line)
04 Bab Identitas Nasional (On line)
05 Bab Demokrasi antara Teori dan Pelaksanaannya di Indonesia(On Line)
06 Bab Hak & Kewajiban Warganegara (On Line)
07 Bab Konstitusi & Rule of Law (Tatap Muka)
08 UJIAN TENGAH SEMESTER (Tatap Muka)
09 Bab Hak Asasi Manusia (On Line)
10 Bab Geopolitik (On Line)
11 Bab Geostrategi (On Line)
12 Bab Otonomi Daerah (On Line)
13 a. Bab Masyarakat Madani (On Line)
b. Diskusi Masyarakat Madani (On Line)
14 Good Governance (On Line)
15 Bab Globalisasi (Tatap Muka)
16 UJIAN AKHIR SEMESTER ( Tatap Muka)
DOSEN
Syamsunasir, S.Sos M.M. Hp. 085312178843
Email: [email protected]
Modul no.2Negara dan Sistem Pemerintahan
Tujuan Perkuliahan
1. Menjelaskan pengertian dan alasan terbentuknya negara
2. Menguraikan teori-teori dan unsur pembentuk negara
3. Menjelaskan Klasifikasi Negara
2015 5
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
4. Menyebutkan Sifat Negara
5. Menguraikan fungsi negara
6. Membedakan sistem pemerintahan
------------------------------------------------------
Pada abad 21 ini, Setiap orang tinggal dalam suatu Negara tertentu. Demikian pula dengan
warganegara Indonesia berarti orang yang menempati dalam wilayah territorial negara
Indonesia. Hal tersebut juga berarti membawa konsekuensi menempati tanah air Indonesia dan
berarti pula orang tersebut tidak bisa lepas dari konsep Negara Indonesia beserta hak dan
kewajibanya. Negara hadir dan diperlukan terutama dengan tatanan untuk hidup bersama
dalam rangka mencapai tujuan bersama pula. Tujuan bersama merupakan hal yang dapat
dikatakan harus ada dalam suatu negara. Negara hadir bersamaan atau seiring dan sejalan
dengan adanya warganegara. Negara ada dan hadir bersamaan dengan warganegara. Antara
warganegara dan negara tidak bisa dilepaskan. Adanya negara karena adanya warganegara
dan juga sekaligus kebalikannya. Warganegara tinggal dalam suatu wilayah dengan
karakteristik tertentu disertai dengan hak dan kewajiban sebagai warganegara. Pengakuan
terhadap Negara yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu Negara membawa konsekuensi
lahirnya hak dan kewajiban bernegara, termasuk pula dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia(NKRI). Warganegara termasuk didalamnya terdapat warganegara Indonesia(WNI)
dan warganegara asing(WNA). Yang membedakan antara keduanya adalah menyangkut hak
dan kewajibannya tersebut. Negara Indonesia lahir dan dibentuk berkaitan dengan keinginan
dari warga Indonesia sendiri. Negara Indonesia dibentuk untuk mencapai tujuan bersama serta
tentunya menghadapi tantangan yang tidak bisa dihadapi secara Individu. Kebersamaan dan
keinginan untuk hidup bersama, mengejar tujuan dan cita-cita secara bersama itulah yang
merupakan alasan yang paling mendasar lahirnya negara Indonesia termasuk dalam hal ini
karena adanya penderitaan yang dialami secara bersama.
Negara.
Kata Negara berasal dari state(Inggris), staat(Belanda) dan etat (Perancis). Secara etimologi
(bahasa) Negara berarti keadaan yang berdiri tegak (kokoh), lurus (tak tergoyahkan) termasuk
mengandung unsur ketetapan akan kebaikan dan kebenaran. Dari kata itu pula lahirlah status,
statum, dan yang terakhir standing. Dari pengertian yang terakhir itu juga mengarah pada
kedudukan, tempat berdiri yang tetap, konsisten dan jelas. Negara menjadi sesuatu pijakan
yang kuat, tegak dan benar terutama tentunya sesuai dengan kehendak orang atau sekelompok
2015 6
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
orang yang mendiami.
Dari pengertian Negara secara bahasa(etimologi) tersebut mempertegas dan menjelaskan
bahwa Negara adalah organisasi yang mengarah pada sesuatu yang tegak (lurus) dan jelas
(tidak membingungkan) dan itu sejalan dengan kehidupan bersama manusia sehingga sejalan
dengan keinginan manusia. Manusia secara umum selalu mendambakan kehidupan yang
tegak, jelas dan mengarah pada kebaikan. Kebaikan yang diinginkan umat manusia akan
terwujud dan diupayakan untuk dan demi manusia /kelompok manusia itu sendiri. Dari hal
tersebut maka pengertian Negara menjadi meluas dan semakin kompleks, terlebih-lebih di
Negara modern di abad ini. Untuk menjelaskan arti penting Negara dan warganegara akan
terlihat dengan jelas pada ilustrasi dibawah ini:
Dalam kehidupan sehari-hari ada kasus sebagai berikut:
Anda Punya KTP? Apa fungsi KTP?
Kemudian juga dapat dilihat hal seperti di bawah ini:
Kita Mengenal David Beckham dari Inggris, Maria Carey dari Amerika Serikat, Susi Susanti dari
Indonesia dll.
Coba anda jelaskan mengapa demikian? dimana arti penting Negara? analisa kasus diatas dan
coba anda cari kasus yang lain!
Setiap manusia modern bertempat tinggal dalam negara, mengapa? jawaban yang paling
mendasar dan umum adalah sebagai berikut:
1. Manusia makhluk sosial (tidak bisa hidup sendiri)
2. Manusia makhluk politik (memiliki naluri untuk berkuasa)
Dengan demikian Negara dapat didefiniskan sebagai organisasi yang melindungi individu,
wilayah, dan masyarakat yang lemah dari individu atau penguasa yang otoriter. Negara
menyangkut sekelompok kecil orang yang memerintah (pemerintah) dan rakyat (kelompok yang
diperintah). Negara juga berkaitan dengan organisasi kekuasaan. Untuk yang terakhir inilah
yang membedakan dengan oragnisasi lainnya, semisal organisasi mahasiswa, organisasi
profesi, organisasi bisnis dan lain sebagainya. Negara adalah organisasi yang berkaitan dengan
kekuasaan (power) dan juga tentunya berkaitan dengan kebijakan (policy).
Unsur Negara1. Rakyat.
Rakyat didefinisikan sebagai semua orang yang berdomisili di wilayah Negara tertentu serta
menyatakan kesepakatan diri ingin bersatu (berkomitmen pada Negara). Di dalam rakyat
2015 7
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
terdapat penduduk. Keduanya sebenarnya tidak persis sama karena penduduk adalah orang
atau sekelompok orang yang menempati wilayah tertentu dalam suatu wilayah Negara.
Bedanya penduduk dengan rakyat, kalau rakyat adalah orang atau sekelompok orang yang
menempati suatu Negara tertentu dan berkomitmen pada Negara tersebut. Ruang lingkup
Negara secara territorial atau wilayah lebih luas daripada penduduk. Sedangkan warganegara
adalah status hukum orang atau sekelompok orang yang mendiami wilayah Negara tersebut.
Warganegara Indonesia karena statusnya berarti orang yang mempunyai hak dan kewajiban
sebagai waganegara Indonesia. Sedangkan orang asing(WNA) tidak terikat pada hak dan
kewajiban sebagai warganegara Indonesia.
Apa komentar anda terhadap penduduk Indonesia tahun 2009 sekitar 240 juta; suku jawa dan
sunda, batak, tionghoa dll; Pendidikan sampai SD , dan lulusan PT?
2. Wilayah (batas wilayah yg jelas, darat laut udara).
Indonesia diapit dua samudra dan dua benua, berbentuk kepulauan dan punya garis terpanjang
di dunia. Indonesia memiliki 18.000 pulau dan baru sekitar 6000 pulau yang diberi nama.
Jumlah pulau di Indonesia yang banyak apalagi ada sekitar 12.000 pulau yang belum diberi
nama memberi kerawanan bagi bangsa Indonesia. Kerawanan itu sering terjadi bahkan ada
beberapa pulau yang lepas dari Indonesia yaitu Sipadan dan Ligitan. Belum lama ini juga
terdapat beberapa pulau di Talaud(Sulawesi Utara) yang hamper lepas dari perhatian
Pemerintah RI karena berdekatan dengan Filipina. Hal semacam itu kalau tidak diperhatikan
akan menimbulkan permasalahan yang rumit bagi bangsa ndonesia. Permasalahan pulau-pulau
terluar, dan batas-batas wilayah Indonesia terluar sering tidak tertangani dengan baik. Hal
tersebut bias berarti lemahnya Pemerintah Indonesia dalam menjaga wilayah dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Coba anda jelaskan bagaimana sikap bangsa Indonesia dengan pengambilan pasir laut besar-
besaran yang dilakukan oleh Singapura? Banyak pulau disekitar Singapura yang tenggelam
disisi lain wilayah Singapura menjadi semakin luas?
3. Pemerintahan.
Pemerintah berkaitan dengan cara mengelola Negara. Hal tersebut karena fungsi pemerintah
adalah menjalankan suatu aturan/peraturan yang dibuat oleh lembaga legislative/parlemen.
Secara umum Pemerintah disebut juga sebagai birokrasi. Puncak dari birokrasi adalah ditangan
Presiden sebagai Top Eksekutif Leader. Dalam sejarah sistem pemerintahan di Indonesia
2015 8
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
terdapat Presidensial dan Parlementer. Dalam kenyataannya yang sering terjadi sampai
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) lebih mengarah ke presidensial.
Kasus bagaimana reformasi birokrasi yang dilakukan Pemerintahan Jokowi, ilustrasikan, dan
bagaimana hasilnya?
Klasifikasi Negara1. Berdasarkan jumlah orang: Monarkhi, Aristokrasi, Demokrasi, Tirani, Oligarkhi, Mobokrasi.
2. Bentuk negara modern; Negara Kesatuan dan Federasi
3. Asas Penyelenggaraan Kekuasaan: Ekonomi (negara agraris, industri, industri maju); Politik
(demokratis, otoriter dll); Sistem Pemerintahan (presidensial, parlementer dll), Idiologi (sosialis,
liberal, komunis dll)
Sifat Organisasi Negara1. Memaksa (memaksakan kehendak dan kekuasaan melalui jalur hukum, kekuasaan, dan
kekerasan)
2. Monopoli (menguasasi dan tanpa saingan terhadap kepentingan negara)
3. Totalitas (Semua hal terkait dengan kewenangan negara (pungutan pajak, bela negara dan
kesamaan dihadapan hukum)
Fungsi Negara1. Pertahanan dan Keamanan, melindungi rakyat, wilayah dan pemerintahan dari Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun luar negeri.
2. Pengaturan dan ketertiban (menciptakan UU, dan melaksanakan sehingga terjadi ketertiban
umum).
3. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran (memanfaatkan SDA dan SDM untuk kemakmuran
bangsa)
4. Fungsi Keadilan (menerapkan keseimbangan hak dan kewajiban dan penegakan fungsi
hukum).
Elemen Kekuatan Negara1. Sumberdaya Manusia (jumlah, kualitas, budaya, dan kesehatan)
2015 9
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. Teritorial Negeri (luas wilayah, letak dan iklim)
3. Sumberdaya Alam (Kesuburan alam, tambang, dll)
4. Kapasitas Pertanian dan Industri
5. Kekuatan militer dan mobilitasnya
6. Elemen Power (tidak berwujud; kepribadian, kepemimpinan dll)
Bagaimana Kekuatan Indonesia Menurut Anda?
Hubungan Negara Dan Warga Negara
1. Negara berkewajiban melindungi kepentingan seluruh rakyat tanpa kecuali.
2. Negara menjamin kebebasan beragama, pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan sosial,
memelihara anak miskin & orang terlantar.
3. Warganegara berkewajiban memenuhi sepenuhnya kebutuhan negara (memberikan
kontribusi ide, gagasan, peran serta dan taat membayar pajak)
John F. Kennedy mengatakan “jangan tanyakan apa yang bisa negara berikan kepadamu, tapi
tanyakanlah pada dirimu apa yang bisa kamu berikan untuk negaramu”
Pembagian Kekuasaan
Dalam negara kekuasaan dibagi ke dalam:
1. Badan Pembuat Undang-Undang (UU) yaitu BADAN LEGISLATIF seperti DPR RI, DPRD I
dan DPRD II untuk peraturan daerah)
2. Badan yang menjalankan Undang-undang yaitu BADAN EKSEKUTIF. Badan ini di Indonesia
dijalankan oleh Presiden, Wapres, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota)
3. Badan mengadili yaitu BADAN YUDIKATIF (mengadili dan menerapkan hukum). Di
Indonesia ada Mahkamah Agung (Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan MA); Mahkamah
Konstitusi (melakukan uji material UU); Komisi Yudisial (merekrut hakim agung), KPK
Bagaimana dengan hadirnya lembaga-lembaga baru: seperti KPK, Timtas
TIPIKOR, KPPU?
2015 10
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan dikenal dengan 2 yaitu Presidensial dan parlementer. Presidensial terjadi
mana kala kekuasaan berat di Presiden dan parlementer terjadi bila kekuasaan berat di
Parlemen. Untuk Indonesia saat ini lebih mengarah ke Presidensial
Coba anda diskusikan secara mendalam ke 2 sistem pemerintahan diatas kaitkan dengan
kondisi di Indonesia!
----------------------------------
Referensi
1. UUD 1945
2. Etik Warganegara, Universitas Mercubuana, 2007
3. Pendidikan Kewarganegaraan, MKU Universitas Negeri Jakarta, 2010
4. Komisi Hak Asasi Manusia, Nieke Masruchiyah, M. Said Nisar, 2006
5. Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka Utama, Sumarsono et. Al, 2006
6. Pendidikan Kewarganegaraan , Usu Press, Ismail, Rizabuana, 2009
Modul 3Pancasila Dan ImplementasinyaKompetensi Yang Ingin dicapai:
1. Mahasiswa mampu menyebutkan tokoh perumus Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Mahasiswa mampu menyebutkan sistematika Pancasila secara tepat
3. Mahasiswa mengetahui dasar hukum Pancasila
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian Pancasila sebagai Idiologi Negara
5. Mahasiswa mampu mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
---------------------
Pancaila lahir dari Perjalanan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia yang panjang. Nilai-nilai
Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Sebagai nilai yang berasal dari bangsa
Indonesia maka nilai-nilai Pancasila hidup dan berkembang didalam masyarakat sudah sejak
dari dahulu kala. Nilai-nilai pancasila hidup dan berkembang bersamaan dengan sejarah
bangsa Indonesia dari sebelum/pra kemerdekaan samapai saat ini. Sebagai nilai yang ada
dalam diri bangsa Indonesia maka Pancasila memiliki keunikan dan kekhasan sendiri tentunya
2015 11
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
sesuai dengan jati diri(kepribadian bangsa Indonesia). Pancasila merupakan dasar Negara
Indonesia. Keinginan merdeka rakyat Indonesia sudah bulat dan mendesak pada Pemerintahan
Jepang. Jepang sendiri sudah terdesak dalam perang Asia Pasifik terutama sejak
dijatuhkannya Bom Atom generasi pertama di Nagasaki dan Hirosima oleh pesawat Amerika
Serikat. Dalam kondisi kekalahan yang semakin parah Jepang memberikan janji pada rakyat
Indonesia untuk memberi kemerdekanaan dikemudian hari. Jepang memberi Janji
kemderdekaan itu dalam kondisi yang sangat terdesak.
Janji Jepang untuk memberi kemerdekaan pada Indonesia tersebut ditanggapi beragam para
pejuang bangsa Indonesia. Kabar dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan Hirosima didengar
oleh para pejuang di Idonoesia. Sebagian besar pejuang beranggaban janji itu sebagai
keseriusan pemerintah Jepang terhadap kemerdekaan Indonesia dikemudian hari karena
Jepang sendiri juga tidak mungkin bertahan dengan kekalahannya dari Amerka Serikat. Suka
atau tidak suka Jepang pasti akan menyerah pada pihak sekutu dan Jepang tidak mungkin
mempertahankan Indonesia. Situasi dan kondisi di Jepang memberi keyakinan pada para
pejuang di Indonesia bahwa Jepang tidak main-main dengan Janji tersebut. Janji itu direspon
dengan cepat oleh Dr. Rajiman Widyodiningrat dengan menanyakan pada para pejuang di
Indonesia yaitu kalau Indonesia nanti merdeka, dasar Negara Indonesia sebagai Negara
merdeka nantinya apa?
Dari pertanyaan Dr. Rajiman W. berkembang berbagai rumusan tentang dasar Negara, seperti
dari Soekarno, Prof Natonagoro, Mr. Moh Yamin, dan lain sebagainnya. Dan dari rumusan itu
pula lahir Ekasila, Trisila, Pancasila dan Piagam Jakarta. Yang paling menarik adalah rumusan
dari Piagam Jakarta sebagai berikut: Ketuhanan Yang Maha Esa dengan Kewajiban
menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya(7kata), Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Rumusan dalam Piagam Jakarta itu sebenarnya tidak salah apalagi karena jumlah penduduk
Indonesia mayaoritas adalah Islam. Tapi dengan penambahan 7 katan dibelakang dari sila
Pertama mengakibatkan Indonesia bagian Timur mengancam merdeka bila 7 kata tersebut
dipertahankan. Kondisi tersebut menimbulkan ketegangan dan ketidak harmonisan,
mengancam persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia yang baru diupayakan. Berdasarkan
kearifan para pendiri Negara(founding fathers) Indonesia maka 7 kata itu dihapuskan.
Penghapusan 7 kata tersebut dapat diterima sehingga persatuan Indonesia dapat diterima. Dari
sejarah itu sebenarnya rumusan yang asli dalam dari Pancasila berawal dari Piagam Jakarta.
2015 12
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Rumusan tersebut juga merupakan rumusan Prof. Mr. Moh Yamin hanya saja Moh Yamin tidak
memberi nama terhadap rumusan tersebut. Ir. Soekarno lah yang memberi nama menjadi
Pancasila dan menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir dari pancasila. Mengenai nama pancasila
dari Mr.M. Yamin atau Ir. Soekarno menjadi perdebatan yang panjang. Sebenarnya Prof. Mr.
Moh. Yamin sendiri menyadari memang dia turut merumuskan tetapi tidak pernah memberikan
nama tentang rumusan dasar Negara tersebut. Pancasila sebagai dasar negara moderen
dikemukakan Ir. Soekarno di depan BPUPKI. Dalam perumusan Pancasila tersebut ada Tokoh
Panitia 9: Soekarno; Hatta; Maramis; Abikoesno; AK Muzakir; Agus Salim; MA. Soebardjo dan
Wahid Hasim dan M Yamin yang berperanan sangat penting.
Sejak keterdesakan Jepang, menurut Ir. Soekarno Indonesia harus mengambil inisiatif lebih
cepat untuk memproklamasikan kemerdekaaan. Pandangan Ir. Soekarno tersebut
dilatarbelakangi oleh kesempatan emas dengan kekalahan Jepang dan kesempatan itu harus
dimanfaatkan oleh Bangsa Indonesia, kemudian lahirlah Proklamasi republik Indonesia tanggal
17 agustus 1945.
Dari sejarah lahirnya Pancasila nilai-nilainya digali dari masyarakat Indonesia sendiri. Sehingga
dapat dikatakan Pancasila lahir sebagai produk kebudayaan Indonesia dan bukan penarikan
atau sublimasi dari negara lain serta bukan merupakan pemberian dari Jepang. Memang
Pemerintah Jepang pernah menjanjikan tetapi janji tersebut setengah hati sifatnya apalagi
tanpa sepengetahuan para pendiri bangsa Indonesia menjelang kekalahan Jepang ada wacana
agar Indonesia dikembalikan lagi pada pihak sekutu terutama Belanda. Niat Jepang untuk
mengembalikan Indonesia pada Belanda sangat terasa sebelum Jepang meyerah kalau pada
pihak sekutu. Dan untuk merealisasi tersebut maka belanda dan Ingris(sekutu Amerika Serikat)
mengirimkan tentaranya NICA di Surabaya.
Perjuangan untuk mengusir NICA menimbulkan korban yang sangat besar, harta, benda
bahkan nyawa yang tidak sedikit. Belanda mengulur-ngulur waktu untuk menyerahakan
kedaulatannya pada Indonesia. Setelah terjadi perang yang seporadis disemua wilayah
Indonesia Belanda pada tanggal 27 Desember 1957 menyerahkan kedaulatannya ke Indonesia.
Penyerahan kedaulatan itu selain Papua. Papua sendiri baru diserahkan ke RI pada tahun 1962
setelah diawali dengan Penentuan Pendapat Rakyat, dimana hasilnya rakyat Papua lebih
memilih bergabung dengan Republik Indonesia.
Kata Pancasila berasal dari Kitab Sutasoma yang dikarang atau ditulis oleh “Mpu Tantular”.
Kata itu terdiri dari Panca yang berarti lima dan sila yang berarti kesusilaan. Pancasila
mengatur lima aturan kesusilaan: yang berisi larangan; 1. Melakukan Kekerasan, 2. Mencuri, 3.
2015 13
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Berjiwa Dengki, 4. Berbohong dan 5.Mabuk akibat minuman keras..
Rumusan Pancasila
Rumusan Pancasila sebagai dasar Negara yang asli terdapat dalam teks pembukaan UUD
1945 alinea keempat, sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraIdeologi secara etimologi adalah Ilmu yang mempelajari gagasan(Idea: gagasan dan Logos;
Ilmu). Ideologi adalah rangkaian nilai(velue) yang disepakati bersama untuk menjadi landasan
atau pedoman(way of live) dalam mencapai tujuan kesejahteraan bersama. Ideologi sebagai
seperangkat gagasan(pemikiran) mengenai sesuatu yang diyakini kebenarannya, punya
pengikut, dan ingin diterapakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi
merupakan pembenaran suatu gagasan secara kolektif. Oleh karena itu konflik/kekerasan yang
bersifat ideologi kalau muncul kepermukaan bisa bersifat missal(massif).
Pancasila sebagai Ideologi terbuka dengan maksud Pancasila dapat mengikuti perkembangan
jaman. Ideologi Pancasila tidak kaku, ideology pancaila perlu selalu mengikuti perkembangan
jaman. Mengikuti perkembangan jaman/dimasyarakat mengakibatkan Pancasila tidak
kaku(rigid) dan terbuka bagi ideologi lain yang berbeda tentunya melalui seleksi dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Indonesia. Dalam proses seleksi/filter itulah
masyarakat perlu ambil bagian optimal. Proses masuknya ideology lain perlu disesuaikan
dengan perkembangan dan budaya masyarakat Indonesia sendiri. Masyarakat Indonesia perlu
lebih berupaya keras agar dapat menyeleksi pengaruh asing sebab tidak semua pengaruh
asing baik ada yang kurang baik.
Nilai-nilai Pancasila, pertama, nilai-nilai dasar yang merupakan representasi dari nilai-nilai yang
ada dimasyarakat, Nilai dasar tersebut hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia
sendiri, keberadaannya sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat. Nilai dasar berkaitan dengan
corak, gaya hidup(norma, adat, kebiasaan), serta kebudayaan. Kedua, nilai-nilai
2015 14
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
instrumental(alat) yang selalu mengikuti perkembangan jaman. Nilai instrumental merupakan
nilai yang membuat dinamis, tidak usang, dan selalu mengikuti perkembangan jaman.
Sedangkan ketiga, adalah nilai-nilai praktis yang mudah untuk diterapkan ditengah-tengah
masyarakat. Nilai-nilai ada untuk diterapkan di masayarakat. Masyarakat perlu didasari oleh
nilai yang mudah dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi Pancasila1. Jiwa bangsa Indonesia.
Setiap warganegara Indonesia perlu dijiwai dengan nilai-nilai Pancasila, ber-Ketuhanan,
Berkemanusiaan, Berpersatuan, Berdemokrasi(musyawarah-mufakat) terhadap semua
masalah yang dihadapi, dan berkeadilan social dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Kepribadian Bangsa Indonesia.
Kepribadian Pancasila perlu ditanamkan pada segenap warganegara Indonesia. Integritas
sebagai warganegara Indonesia akan merupakan benteng utama bagi kemajuan dan
kesinambungan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI)
3. Dasar Negara Republik Indonesia.
Semua Negara perlu dasar Negara, Pancasila merupakan dasar dari Negara republik
Indonesia. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan Negara harus senantiasa mendasarkan
pada Pancasila.
4. Sumber dari segala sumber hukum.
Semua hukum yang berlaku di Indonesia didasari oleh Pancasila. Pancasila merupakan hukum
tertinggi dari hukum yang ada di Indonesia. Semua hukum perlu merujuk pada Pancasila
sebagai dasar hukum yang tertingi dalam rangka mewujudkan manusia yang bertuhan,
berkemanusiaa, persatuan, musyawarah mufakat(demokrasi) dan berkeadilan.
5. Pandangan hidup(way of laive).
Setiap warga negara Indonesia menjadi Pancasila adalah sebagai pandangan hiudp bangsa.
Sikap perilaku senantiasa mengarah pada Pancasila. Sehingga pola perilaku yang ber-Tuhan,
Kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan dapat diterapakan dalam kehidupan sehari-
hari serta menjadi sumber motivasi, arah dan tujuan bagi segenap bangsa Indonesia.
6. Moral Pembangunan.
Pembanguanan yang dilaksanakan perlu dilaksanakan dengan moral Pancasila
7. Cita-cita dan Tujuan Pembangunan Indonesia.
Tujuan/cita-cita pembangunan nasional harus seiring sejalan dengan moral Pancasila.
2015 15
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Pembangunan yang dilaksanakan harus dijiwai oleh moral Pancasila
Implementasi Sila Ke-1
1. Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat
yang menjadi warganegara Indonesia harus mempelajari agama dan mengamalkannya.
Memiliki agama dan kepercayaan/keyakinan berarti memiliki agama, keperyaan/keyakinan
tertentu dan bukan dimaksudkan untuk tidak beragama. Menjalankan dan mengamalkan ajaran
agama tidak boleh menyimpang dan perlu menghormati agama dan kepercayaan yang lain.
Oleh karena itu ada Departemen Agama yang membina dan mengawasi setiap Agama dan
kepercayaam yang ada di Indonesia.
2. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang sosial,
perekonomian, dan keamanan lingkungan. Urusan menjalankan agama adalah hak otonomi
individu dan urusan dunia perlu kerjasama dalam berbagai bidang.Agama tidak boleh menjadi
alat yang memecahbelah bangsa tetapi harus menjadi pererat persatuan bangsa Indonesia.
3. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain.Dalam kehiduapan
beragama perlu disadari bahwa pemaksaan adalah tidak dibenarkan oleh agama dan Negara.
Agama dasarnya adalah kepercayaan dan keyakinan seseorang berdasar agama dan
kepercayaannya masing-masing
4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini. Sikap toleransi harus dibangung dalam
berbagai bidang.Hidup rukun dengan berbagai agama menjadi motivasi agama.
5. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan
Implementasi Sila Ke-2
1. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan, merendahkan dan menhina
2. Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban), pedulu dan empati
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
akan menimbulkan kehiduapan yang harmonis, harmonis social.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain, semua masalah diselesaiakn dengan baik, santun
dan beretika. Bila perlu melalui proses hukum yang ada
5. Mengakui adanya masyarakat majemuk(pluralisme); melakukan musyawarah dan kompromi;
mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang
6. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim, kegiatan amal(charity)
dll
2015 16
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
7. Mentaati hukum dan tidak diskriminatif, hukum sejalan dengan keadilan. Ketaatan terhadap
hukumperlu sebagai manusia yang beraklaq mulia dan bermartabat.
Implementasi Sila Ke-3
1. Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
2. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN
3. Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia
Implementasi Sila Ke-4
1. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat
4. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan tanggungjawab
5. Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu
Implementasi Sila Ke-5
1. Mengembangkan Perbuatan Luhur dan Gotong Royong
2. Berbuat adil dan tidak berat sebelah/pilih kasih
3. Menghormati orang lain, tidak menghalangi orang lain untuk hidup lebih baik
4. Suka memberi pertolongan, tidak egois, dan individualisme(hedonisme)
5. Bekerja keras, berusaha dan tidak mengenal menyerah(optimis)
6. Menghargai karya orang lain: tidak memberi produk bajakan
7. Tidk merusak prasarana dan sarana umum, menjaga ketertiban dan kebersihan umum
---------------
Referensi
1. Etik Berkewarganegaraan, MKCU-UMB, 2007
2. Pendidikan Kewarganegaraan, MKU FIS UNJ
3. UUD 1945
Modul 4: Identitas Nasional
Kompetensi Yang Diharapkan
2015 17
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
1. Mahasiswa mampu mengartikan Identitas Nasional
2. Mahasiswa mampu menjelaskan arti penting Identitas Nasional Bangsa Indonesia
3. Mahasiswa mengerti dan memahami pentingnya Identitas Nasional
4. Mahasiswa dapat menerapkan Identitas Nasional dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
------------------------------------------------------------------
Indonesia adalah negara yang besar dengan 32 propingsi dan kaya akan berbagai potensi
alamnya. Kekayaan Indonesia tersebut belum dimanfaat secara optimal. Namun dalam
prakteknya kadang diwarnai dengan penyimpangan seperti illegal loging, illegal fishing, buruh
migrant gelap, perdagangan gelap dan berbagai bentuk tindakan illegal lainnya, termasuk
perdagangan manusia, perdagangan gelap, narkoba dan sederetan masalah lainnya.
Semenjak tahun 1998 situasi dan kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang
berat. Bangsa Indonesia pada tahun-tahun itu menghadapi berbagai permasalahan yang tidak
mudah bahkan bisa dibilang menghadapi masa-masa sulit, dolar yang tadinya Rp. 2.500
menjadi hampir Rp. 10.000 bahkan dipuncak krisis menyampai hampir Rp. 16.000. Akibat
demikian harga melonjak dratis lebih dari 5 sampai 10 kali lipat. Disisi lain yang menyesakan
gaji standar umum yang berlaku dimasyarakat tidak meningkat sehingga menyesakan sebagian
warga masyarakat terutama menengah keatas tetapi bukan berarti di pedesaan tidak
merasakan. Dipedesaan awalnya tidak merasakan begitu berat karena sumber pertanian dan
kehidupan tidak semuanya harus beli beda dengan di perkotaan dan menengah atas. Himpitan
kesulitan untuk bertahan hidup menjadikan krisis semakin parah, hal tersebut terlihat jelas
dengan banyaknya kriminalitas, pembunuhan, penjarahan dan masih banyak lainnya yang
meletup menjadi kekerasan dan konflik yang kemudian meluas dihampir seluruh rakyat dan
wilayah Indonesia.
Krisis berkepanjangan menyebabkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi
terkoyak, terprovokasi dan retak.Hal tersebut menjadikan Bangsa Indonesia mengalami krisis
diberbagai bidang kehidupan yang ujung-ujungnya Indonesia berada pada puncak perpecahan
dan diambang kehancuran. Banyak pengamat asing mengatakan dan menggambarkan bahwa
situasi sejak 1998 menjadikan negara Indonesia tertatih-tatih berat dan diambang kehancuran,
kalau salah mengelola saja maka Indonesia bukan tidak mungkin Indonesia dapat hancur dan
tinggal nama.
Situasi dan krisis yang dialami bangsa Indonesia mengakibatkan krisis pula diberbagai bidang.
Dari krisis moral (etika), krisis perilaku, krisis kepribadian, menjadi tanpa orientasi dan rela
2015 18
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
berbuat apa saja dan akhirnya menghalalkan segala cara. Maka tidak heran bila dimasa krisis
terjadi teroris/pembangkang’ Yng meningkT, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) mengemuka
dan merebak serta menjadikan semakin rumit situasi di Indonesia.Situasi demikian
mengakibatkan banyaknya orang berperilaku yang tidak baik.Ada sebagian orang mengartikan
demokrasi yang berarti kebebasan tanpa batas padahal orang tersebut lupa atau melupakan
bahwa sebenarnya disamping kebebasan sebagai dasar dari demokrasi adalah penegakan
hukum (rule of law).Banyak orang hanya ingin bebas tanpa batas dan kurang menyadari bahwa
disamping kebebasan adalah penegakan hukum dan diantara keduanya tidak bisa
dilepaskan.Ironisnya banyak orang melupakan hal tersebut.Disamping itu tentunya kebebasan
perlu dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan dijiwai dengan nilai-nilai Ketuhanan.
Krisis moneter yang kemudian disusul dengan krisis ekonomi dan politik serta krisis moral
menjalar keberbagai bidang termasuk krisis budaya.Berbagai krisis tersebut mengakibatkan
masyarakat mengalami kehilangan orientasi (disorientasi), hancur, dan kasar, beringas, kering
dalam kemiskinan budaya dan juga spiritual.Pergolakan fisik, terorisme, pembakaran,
penjarahan, pemerkosaan dan pembunuhan terjadi dihampir seluruh Indonesia terutama di
Poso, Ambon dan bunuh diri juga terjadi meningkat diberbagai tempat. Peristiwa-peristiwa
seperti itu terjadi merebak dihampir seluruh Indonesia dan disiarkan secara luas oleh mas
media. Semenjak pergolakan tersebut Indonesia di forum Internasional dan tentunya di
Indonesia sendiri terasa sebagai bangsa yang kehilangan peradaban dan tentunya akal yang
sehat.
Dalam situasi krisis kehalusan budi, sopan santun dalam sikap perbuatan dan kata-kata,
kerukunan, toleransi, solidaritas sosial, idealisme dan sebagainya nampak semakin menghilang
sehingga yang ditemui adalah masyarakat yang lupa dan tidak tahu tentang dirinya sendiri,
menjadi masyarakat yang kasar, bengis, kejam, temperamental, tanpa perikemanusiaan, saling
merendahkan dan yang lebih parah lagi krisis nasionalisme seperti tega menjual negaranya
sendiri, tidak peduli dan tanggungjawab pada negara, merongrong nama baik negara dan masa
bodoh. Akibat berikutnya negara Indonesia semakin ke titik nadir kehancuran yang merata
sampai-sampai pengamat asing mengatakan Indonesia akan collapse. Dalam situasi krisis yang
demikian timbulah berbagai krisis persatuan Negara Indonesia, muncul berbagai
pemberontakan di daerah dari Aceh, Ambon dan Papua, termasuk berbagai masalah lainnya di
daerah lain yang seringkali semakin membuat sulit dan sesak bangsa Indonesia. Hal itu semua
mengakibatkan permasalahan perpecahan (disintegrasi bangsa) menjadi semakin kentara dan
mengemuka dan merupakan ujian terberat bagi bangsa Indonesia.
2015 19
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Krisis yang melanda Indonesia telah berlangsung beberapa tahun yang lalu dan sekarang
ditahun 2010 sudah berlangsung lebih dari 10 tahun (dari sejak 1998). Masa perbaikan dari
bangsa yang sakit ‘tidak sehat’ menjadi sehat sudah mulai nampak, bangsa Indonesia yang
tadinya sakit krisis dan sebagian ‘hilang kesadarannya’ bahkan maaf mungkin mengalami
‘kegilaan’ sudah mulai dapat diperbaiki, ekonomi sudah tumbuh, pengangguran berkurang,
kesadaran berbangsa dan bernegara mulai kembali pulih dan berbagai daerah juga mulai sadar
sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan itu sebagai harga
mati. Semua itu menunjukan runtutan perjalan bangsa Indonesia yang panjang dan berliku dan
menunjukan bahwa identitas nasional menjadi sangat penting karena meruapakan lem perekat
bagi suatu bangsa termasuk Bangsa Indonesia yang tercinta ini. Hampir semua negara akan
kuat atau lemah ditentukan dan sangat tergantung pada pembentukan identitas nasional.
Identitas nasional adalah pembentukan jatidiri sebagai bangsa Indonesia.Identitas nasional
berkaitan dengan pembentukan karakter sebagai suatu bangsa yaitu Indonesia. Bila ini gagal
maka Indonesia juga akan terkoyak dan mengalami disintegrasi yang parah.
Pengertian dan Makna Identitas NasionalIdentitas berasal dari kata dalam bahasa Ingris identity yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri
yang melekat pada orang atau sesuatu yang membedakan dengan yang lainnya. Identitas
menyangkut sifat khas yang menjelaskan sesuai dengan kesadaran diri pribadi, golongan,
kelompok, komunitas, entitas dan atau negara Indonesia sendiri. Nasionalisme merupakan
identitas yang melekat pada kelompok-kelompokyang lebih besar yang diikat oleh berbagai
kesamaan, fisik, budaya, agama, bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan
tujuan. Identitas kelompok melahirkan tindakan kelompok yang dberi atribut nasional.Identitas
nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna dan arti yang baru agar tetap
relevan dan fungsional sesuai dengan kondisi aktual yang berkembang dimasyakat.Disini
mengandung arti istilah identitas nasional bukan hal yang mati dan kaku, istilah tersebut
mengikuti perkembangan masyarakat dengan tetap secara konsisten. Menurut Koento
Wibisono mengartikan identitas nasional sebagai manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas yang
membedakan dengan bangsa lain (Wibisono Koento, 2005).
Nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat Indonesia bukanlah tetap dan kaku,
melainkan merupakan sesuatu yang terus menerus berkembang mengikuti hasrat kemajuan
yang ada dalam masyarakat.Hal itu mengadung arti dan makna bahwa identitas nasional
2015 20
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baruagar tetap relevan dalam kondisi
yang aktual mengikuti perkembangan masyarakat yang terus menerus berubah dan
berkembang.
Arti dan makna berkaitan dengan pertanyaan yang fundamental.Hal tersebut berkaitan dengan
landasan nilai dari identitas nasional atau berkaitan dengan ikatan nilai yang menyatukan
sehingga menjadi identitas nasional. Pertanyaan berikutnya berkaitan apakah bahasa dan nilai-
nilai etnis merupakan sesuatu yang penting?, nilai-nilai apa yang mengikat menjadi identitas
bersama seperti kebangsaan atau nasionalisme. Beberapa hal tersebut menimbulkan beberapa
pertanyaan yang intinya berkaitan dengan makna dari identitas nasional.
Keanggotaan dalam suatu negara merupakan hal mendasar dan universal dalam negara
modern. Hal seperti diatas bila tidak dapat diselesaikan dengan baik akan memunculkan
kekerasan dan kekacauan (chaos). Kekerasan, konflik dan separatisme merupakan bukti tidak
terjawabnya pertanyaan mendasar dari apa atau makna apa dari identitas nasional bangsa
Indonesia.
Identitas berkaitan dengan keterikatan warganegara dengan tanah air (ibu pertiwi), yang
wujudnya berupa identitas atau jatidiri sebagai bangsa Indonesia dengan kharakteristik tertentu
yang berbeda-beda dan sekaligus membedakan dengan bangsa-bangsa lain yang sangat
berkaitan dengan kebangsaan (nasionalisme). Rakyat yang menjadi warganegara adalah terikat
bukan hanya pada status sosial tertentu tetapi juga mencakup keterikatan pada strukur sosial
tertentu.Dalam identitas nasional yang erat semua berpikir dan merasakan bahwa mereka
terikat menjadi satu kesatuan yang utuh. Untuk berbicara bangsa (nasionalisme) ikatan kita
juga bukan hanya masa sekarang, tetapi juga masa depan dan tentunya juga masa yang telah
lampau. Hal demikian dapat dipahami dan dimengerti karena bangsa tidak serta merta lahir dan
hadir, bangsa sendiri ada dan kebedaannya merupakan proses yang terjadi dimasa lampau,
berlanjut dimasa sekarang dan tentunya juga berkaitan dengan masa depan.
Bangsa dan kemudian menjadi negara Indonesia, sejak awal berdirinya sudah diikat dengan
semboyan yang bagus, kita berbeda-beda tetapi tetap satu (unity in diversity) dan sudah sejak
negara Indonesia berdiri sudah berslogan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.
Istilah tersebut menandakan bahwa bangsa Indonesia sejak awal pembentukannya
mementingkan solidaritas dan kebersamaan seabagai suatu bangsa walau didalamnya
dipenuhi perbedaan.Hal tersbut juga menunjukan adanya kesantunan dalam masyarakat
Indonesia. Perbedaan yang ada dalam masyarakat indonesia adalah merupakan mosaid yang
indah, perbedaan adalah rahma, perbedaan perlu disadari dan dimengerti serta dihormati.
2015 21
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Unsur Perbedaan dalam Bhineka Tunggal Ika mensyiratkan sebagai hal yang menyatukan
bangsa Indonesia dan bukannya sebagai pemecah belah bangsa Indonesia, hal seperti itu perlu
disadari dan dimengerti oleh warga bangsa yang bernama Indonesia.
Menurut Geertz kesantunan meliputi pembawaan yang ramah, sikap hormat dan santun. Hal
tersebut akan selaras dengan demokrasi yang dilandasi tertib hukum, kepedulian terhadap
sesama, kesejahteraan umum dan keseimbangan antara hak pribadi, golongan dan
kepentingan umum.Bila itu tercapai maka identitas nasional akan lengkap dan menyeluruh
demokrasipun tidak bertentangan dengan identitas nasional karena demokrasi juga berkaitan
dengan tertib hukum tentunya patuh juga terhadap hukum. Sehingga tidak benar bila demokrasi
berarti kebebasan tanpa batas.Demokrasi adalah kebebabasan yang berdasarkan kepatuhan
pada hukum sehingga tertib sosial dapat tercapai dan identitas nasional semakin kuat.Jadi
bukanlah sebaliknya dengan demokrasi mengakiatkan identitas nasional terkoyak dan tercabik-
cabik.
Parameter Identitas NasionalParameter menyangkut ukuran atau patokan yang dapat digunakan sebagai patokan yang
membedakan dengan yang lainnya dan merupakan ciri khas.Unsur unsur yang menjadi tolak
ukur atau parameter identitas nasional dapat dilihat dari; pola perilaku, lambang-lambang, alat
perlengkapan dan tujuan yangdapat dicapai.Identitas nasional menggambarkan pola perilaku
yang terwujud melalui aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.Identitas seperti ini
nampak dari tata kelakuan, kebiasaan, ramah tamah, hormat dan santun pada orang yang
sudah tua, gotong royong serta masih banyak lainnya.Hal demikian merupakan identitas
nasional yang bersumber pada adat istiadat dan tata kelakuan.
Lambang-lambang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolik menunjukan tujuan dan
fungsi dari negara.Lambang-lambang negara ini biasanya diatur dalam Undang-undang seperti
Garuda Pancasila, Bendera, Bahasa, dan lagu kebangsaan. Lambang-lambang negar tersebut
membedakan negara satu dengan negara yang lainnya dan setiap atau masing-masing negara
tidak sama karena memilik arti dan makna sendiri-sndiri.
Adat-istiadat dan perlengkapan yang diperggunakan untuk mencapai tujuan, seperti bangunan,
teknologi, dan peralatan manusia. Identitas berupa bangunan dapat dilihat misalnya Candi
Borobudur, candi prambanan, pura dan masih banyak lainnya, yang berupa peralatan manusia
seperti pakaian adat, cara bercocok tanam, tradisi dan lain sebagainya dan yang berupa
teknologi seperti pesawat terbang, kapal tempur, mobil, alat berat dan masih banyak lainnya.
2015 22
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Identitas nasional berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Tujuan yang ingin
dicapai suatu bangsa merupakan ciri khas bangsa itu sendiri yang membedakan dengan
bangsa lainnya.Identitas nasional yang berasal dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap
seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu seperti bulu tangkis, senam, renang dan
lain sebagainya. Untuk bulu tangkis biasanya Indonesia dan untuk senam misalnya Rusia.Dari
gambaran seperti itu maka setiap negara bangsa memiliki hal tertentu yang membedakan
dengan yang lainnya dan itu berlaku dihampir semua negara memiliki keunggulan sendiri-
sendiri.
Negara Indonesia identitas nasionalnya bukan hanya menyangkut adat istiadat dan tata
kelakuan tetapi lebih dari itu karena Indnesia merupakan masyarakat yang majemuk
(plural).Kemajemukan masyarakat Indonesia tersebut merupakan unsur-unsur pembentuk dari
Identitas nasional Indonesia dan itu melekat dalam masyarakat Indonesia.Kemajemukan
membawa konsekuensi perbedaan tetapi juga diikat oleh berbagai persamaan yang mengikat
dan menjadi Indonesia. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional bisa berupa:
1. Suku Bangsa adalah golongan sosial yang secara khusus dan bersifat askriptif yang sama
corknya dengan dolongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku
bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa
2. Agama; bangsa Indonesia adalah percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia
bukan negara komunis. Di Indonesia tumbuh dan berkembang ajaran agama: Islam, Kristen,
Katolit, Hindu, Budha dan khon Huchu. Untuk yang terakhir itu baru diakui semenjak Presiden
Abdurrahman Wahid.
3. Kebudayaan; kebudayaan di Indonesia sangat beragam. Keberagaman kebudyaan Indonesia
adalah menunjukan ke indonesiaan Indonesia dan itu yang membedakan dengan yang lain.
Kebudayaan juga tercermin dalam pola pikir, pola tindak dan peralatan serta seni.Semua itu
menunjukan kebudayaan Indonesia.
4. Bahasa; merpakan pendukung identitas nasional. Bahasa merupakan hal yang penting
sebagai dasar utama berhubungannya antara orang satu dengan yang lain. Bahasa merupakan
dasar utama dan awal ketika seseorang berhubungan dengann orang lain. Disitulah arti bahasa
yang sangat menentukan dalam Identitas nasional
-----------------------
Refernsi:
1. Srijanti, dkk, Etk Kewarganegaraan, UMB 2007
2. Martini dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, MKU FIS UNJ 2010
2015 23
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
UUD 1945
Demokrasi Antara Teori dan Pelaksanaannya di IndonesiaA. Latar Belakang Demokrasi
Istilah demokrasi dikenal secara luas dan popular terutama di abad 19.Namun demikian secara
umum Demokrasi dalam pengertian nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia yang
berkaitan dengan kekuasaan sebenarnya sudah jauh seiring dan sejalan dengan peradaban
manusia.Hal itu karena, demokrasi sebagai nilai, berkaitan dengan hasil pergulatan pemikiran
umat manusia berbad-abad sehingga nilai-nilai demokrasi telah berkembang sejak
lama.Dengan demikian dapat dikatakan, perkembangan konsep demokrasi seiring dengan
perkembangan kehidupan manusia itu sendiri.
Kehidupan manusia mengalami perubahan dan dengan perubahan tersebut manusia
berkembang kearah yang semakin baik. Hal itu bisa dilihat dari jaman primitive(tradisional),
totaliter, fasis, monarkhi (kerajaan), dan feudal serta akhirnya demokrasi. Demokrtasi sendiri
merupakan rangkaian dari masa-masa sebelumnya dan dapat dikatakan sebagai reaksi kearah
yang lebih baik dari jaman sebelumnya.Konsep Demokrasi merupakan perbaikan dari masa
sebelumnya.Perubahan demi perubahan konsep kehidupan bersama yang semakin lama
mengarah semakin baik kemudian melahirkan konsep negara demokrasi.Demokrasi lahir dan
berkembang mengikuti perkembangan masyarakat.Demokrasi dapat dikatakan sebagai reaksi
atau penyempurnaan terhadap sistem-sistem pemerintahan negara terdahulu.Walaupun dapat
dikatakan demokrasi sebagai penyempurnaan sistem pengelolaan pemerintahan negara yang
lebih dahulu namun bukan berarti demokrasi tidak ada celanya dan serba sempurna.Demokrasi
sebagai sistem pemerintahan negara pasti terdapat kelemahan-kelemahan. Dan tidak semua
system pemerintahan terdahulu semisal feudal, kerajaan(monarkhi), autokrasi, dikatator dan
lain sebagainnya adalah jelek. Yang lebih pas adalah system itu memang tepat untuk jamannya
demikian pula dengan demokrasi yang merupakan system pemerintahan negara yang dianggab
tepat untuk abad 19 ini. Dengan kata lain konsep kenegaraan masih sangat terbuka demi
perbaikan itu sendiri terutama dimasa-masa yang akan datang. Dan sebagai system demokrasi
disamping terdapat keunggulan(kebaikan) pasti juga terdapat kelemahan-kelemahannya.
Istilah demokrasi dikenal luas dihampir semua negara dewasa ini termasuk di Indonesia.
Hampir semua Negara menyatakan sebagai Negara ‘yang paling’ demokrasi walaupun dengan
konsep yang belum tentu sama dengan pemahaman demokrasi pada umumnya. Sebagai
contoh Amerika serikat menganggab sebagai kampiumnya demokrasi (terutama demokrasi
2015 24
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
barat), negara komunis Cina juga menyatakan sebagai Negara yang menggunakan demokrasi
(demokrasi rakyat).Demikian pula dihampir semua Negara di abad ini menyatakan sebagai
Negara demokrasi. Penerapan demokrasi sendiri ditiap Negara tidaklah sama hal itu disebakan
karena budaya masing-masing Negara yang berbeda. Budaya merupakan nilai-nilai yang
melingkupi suatu masyarakat yang mendiami Negara.Keberadaannya menjadi unsur pembeda
dalam penerapan demokrasi.Praktek demokrasi ditiap-tiap Negara berbeda-beda.
Demokrasi di Indonesia sejak tahun 1998 ditandai dengan kebebasan politik berlebihan
menghasilkan euphoria yang pada akhirnya menjadikan Negara tidak stabil dan pertumbuhan
ekonomi terhambat.Kebanyakan orang lupa bahwa untuk mencapai keharmonisan dan
kestabilan politik (negara) disamping kebebasan politik (demokrasi) adalah hukum (penegakan
hukum), anehnya ada sebagian orang yang melupakan hal itu. Sebagian orang lupa dan
menginginkan ‘kebebasan tanpa batas’ yang akhirnya Negara diujung kekacauan dan
ketidakharmonisan disegala bidang dan melupakan dan bahkan ‘menghilangkan’ penegakan
hukumnya.
Kondisi Indonesia sejak tahun 1998 yang dilanda krisis menandakan euphoria yang
berlebihan.Penerapan demokrasi dengan menafsirkan bebas sebebas-bebasnya telah
menjadikan banyak keributan dan kekacauan apalagi kebebasan tersebut tidak disertai dengan
pertanggungjwaban pada masyarakat dan Tuhan, Konflik dan kerusuhan sering terjadi dengan
mengatanamakan dan menyalagunakan demokrasi sehinggademokrasi menjadi kehilangan
makna yang sesungguhnya. Demokrasi yang tidak disertai dengan nilai-nilai yang memadai
akan mengakibatkan pelanggaran terhadap makna demokrasi itu sendiri dan mencederai sisi-
sisi kemanusiaan serta menghambat pembangunan ekonomi. Hal seperti itu pernah terjadi di
India dimana rakyat ‘sangat’ demokratis tetapi justru yang terjadi adalah sering terjadi konflik,
pertikaian dan konflik (termasuk kerusuhan) yang tidak berkesudahan.
Demokrasi perlu dilaksanakan secara baik dengan mengindahkan nilai-nilai
demokrasi.Demokrasi bukan berarti bebas sebebas-bebasnya tanpa batas.Demokrasi perlu
disertai dengan etika/moral yang luhur. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia perlu dilandasi
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu: ke-Tuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kedaulatan rakyat serta keadilan sosial. Nilai-nilai pancasila tersebut perlu menjadi
dasar yang utama bagi tetap tegaiknya demokrasi di Indonesia dan tentunya juga tidak
menutup pengaruh asing dengan catatan harus disaring disesuaikan dengan situasi dan kondisi
bangsa Indonesaia sendiri. Pengaruh asing tidak selamanya baik oleh karena itu masyarakat
Indonesia harus bias memilah-milah dan membedakan mana yang sesuai dengan masyarakat
2015 25
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Indonesia .
B. Pengertian & Makna Demokrasi
Menurut Kranenburg demokrasi terbentuk dari dua suku kata Yunani, yaitu :
demos dan kratos (cratein). Demos berarti rakyat dan kratos(kratein) yang berarti pemerintahan
(orang yang memerintah / berkaitan dengan kekuasaan). Dari kata itu berarti demokrasi adalah
suatu bentuk pemerintahan rakyat dimana kekuasaan rakyat sangat menetukan.Rakyatlah yang
punya kekuasaan yang sesungguhnya.Kekuasaan rakyat itu dipercayakan pada segilintir orang
yang lebih sdikit yaitu penguasa untuk menjalankan apa-apa yang dikehendaki rakyat dan
nantinya tentunya bertanggungjawab pada rakyat sebagai pemilik kekuasaan yang
sesungguhnya. Penguasa mendapat kekuasaan dari rakyat dan menjalankan kekuasaaan atas
mandate (pemberian kewenangan dari rakyat) tanpa ada mandat dari rakyat maka kekuasaan
tidakmemiliki legimasi (tidak sah). Dalam Negara demokrasi pemegang kekuasaan utama
sebenarnya adalah rakyat dan kemudian rakyat menyerahkan kekuasaan itu kepada penguasa
melalui Pemilihan Umum (Pemilu).Penguasa menjalankan kekuasaannya atas kehendak rakyat
sebagai hal utama dari demokrasi.
Menurut Abrahan Lincoln menyatakan bahwa demokrasi adalah the government for, by, and
from the people (demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat).Dari pernyataan
itu maka demokrasi adalah pemerintahan dengan rakyat yang menentukan. Demokrasi juga
bias dikatakan sebagai pemerintahan rakyat. Dari situlah lahir konsep kekuasaan rakyat, dan
kekuasaan rakyat yang tertinggi itulah yang disebut kedaulatan rakyat.Demokrasi tidak bisa
dilepaskan dengan konsep kedaulatan rakyat.Makna Demokrasi adalah suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh, dan untuk rakyat.Demokrasi berarti rakyat sangat menentukan, hanya saja
dalam Negara modern rakyat tidak mungkin mengatur semua urusan negara, oleh karena itu
diperlukan mekanisme dan prosedur demokrasi yang perlu dilaksanakan.Demokrasi
menghendaki mekanisme dan prosedur.Mekanisme dan prosedur demokrasi itu melahirkan
konsep demokrasi baik langsung, konstitusional maupun perwakilan.Dalam abad ini demokrasi
yang banyak diterpkan adalah demokrasi perwakilan yaitu rakyat menunjuk wakil-wakilnya
untuk membahas dan mencarikan solusi terhadap permasalahan rakyat dan wakil-wakil
tersebut bertanggungjawab pada rakyat yang memilihnya. Prosedur memilih wakil-wakil rakyat
tersebut dilakukan dengan melalui Pemilihan Umum(Pemilu).
C. Prinsip dan Nilai Demokrasi
2015 26
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Suatu hal yang prinsip dan dikenal umum bahwa dalam Negara yang menganut demokrasi
adalah adanya kebebasan berbicara, beragama, berpendapat, berserikat, menghormati
minoritas, dan hidup layak Prinsip-prisip itu merupakan hak kodrati manusia sebagai manusia
(manusia yang beradab). Keberadaan prinsip-prinsip dmokrasi berkaitan dengan keberadaan
manusia yang paling hakiki.Demokrasi melindungi, menuntut dan mendorong terpenuhi hak-hak
dasar tersebut terpenuhi tanpa pandang bulu dan membeda-bedakan. Dalam Negara
demokrasi semua orang harus diberi hak dan kesempatan yang sama. Sesama warganegara
tidak boleh dibedakan dengan alasan apapun, demokrasi menghendaki terjadi hubungan yang
sama dan setara (egaliter). Dengan demikian kesetaraan warga Negara menjadi hal utama.
Tidak boleh ada pembedaan warganegaraan dengan alasan apapun baik Suku, Agama, Ras
dan Antar Golongan (SARA) serta keturunan ataupun alasan lain.
Dalam Negara Demokrasi menghendaki juga terpenuhi kebutuhan umum, artinya kebutuhan
yang berkaiatan dengan rakyat menjadi focus perhatian. Kebutuhan umum menyangkut
kemakmuran dan kesejahteraan bersama serta kebaikan bersama.Kesejahteraan dan
kemamuran bersama menjadi dasar dalam mencapai kebahagiaan.Atas dasar itulah kebutuhan
yang merupakan kebutuhan menyangkut masyarakat umum perlu dikedepankan terutama bila
dibandingkan dengan kebutuhan pribadi dan golongan.
Demokrasi menghendaki penghormatan terhadap perbedaan (pluralisme).Perbedaan dalam
masyarakat yang plural adalah sebagai sesuatu yang wajar dan bukan pemicu konflik dan
peretentangan tetapi justru sebagai kekayaan.Perbedaan adalah hal yang wajar dan tidak boleh
ada pemaksaan, penenkanan serta merupakan kewajaran.Perbedaan dalam kehidupan perlu
dipahami sebagai unsur pemersatu bangsa dan dengan dilandasi sikap saling pengertian dan
pemahaman yang sehat yaitu dengan akal sehat dan hatinurani.Oleh karena itu dalam
demokrasi perlu ada sikap saling memahami dan pengertian, perlu kompromi, keterbukaan dan
kearifan.Sikap mau mengakui kelebihan dan kekurangan menjadi sikap dasar dan tidak ada
manusia yang sempurna. Kompromi disini akan terjadai kalau pemikiran akan perbedaan
dilandasi saling memahami dan mau mengerti serta saling menghormati dan tidak memaksakan
pendapat.
Demokrasi menghendaki adanya jaminan hak-hak dasar.Hak-hak dasar manusia dijunjung
tinggi karena itu berkaitan dengan martabat dan kodrat manusia sebagai manusia. Manusia
hidup didunia ini adalah disertai haki-hak dasar yang tidak bias diganggu oleh siapapun selama
pelaksanaannya dilaksanakan dengan cara yang benar dan tidak bertentangan dengan hak
dasar orang lain. Hak dasar itu seperti hak untuk hidup, memperoleh penghidupan yang layak,
2015 27
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
bebas berekpresi, berpendapat dan berserikat ternasuk terhindar dari rasa ketakutan.
Dalam demokrasi juga diperlukan adanya perubahan sosial yang damai.Perubahan sosial
secara demokratis memungkinkan terjadinya perubahan kehidupan sistem pemerintahan
Negara secara damai dan melembaga.Perubahan sosial yang terjadi dengan bersamaan
dengan demokrasi adalah perubahan sosial yang beradab dan sesuai dengan kodrat
kemanusiaan yang dilandasi dengan nilai dan kodrat sebagai manusia yang beradab.
Perubahan kehidupan kenegaraan akan berjalan sesuai dengan harapan rakyat bila rakyat
memahami demokrasi secara benar.
Menurut Henry B Mayo demokrasi didasari oleh menyelesaikan perselisihan dengan damai dan
secara melembaga.Penyelesaian perselisihan secara damai sangat penting.Dikatakan
demorasi bila cara-cara damai dikedepankan.Fungsi lembaga-lembaga politik termasuk
parlemen salah satunya adalah bagaimana membawa perselisihan dan pertikaian dimasyarakat
dibawa kegedung parlemen kemudian dicarikan solusi secara damai.Bila ini tercapai maka
demokrasi berarti berjalan dengan baik.
Demokrasi juga merupakan jaminan agar terselenggaranya perubahan secara damai dalam
suatu masyarakat.Kehidupan masyarakat adalah selalu berubah.Dalam perubahan tersebut
menghasilkan kelompok yang mapan (status quo), pro kemapanan (pro status quo) dan yang
anti kemapanan (anti status quo). Perubahan demi perubahan akan rawan konflik, perikaian
dan permusuhan. Disinilah peran demokrasi akan menemukan tempat yang tepat untuk
membawa setiap perubahan dalam masyarakat berlangsung secara damai.
Lebih lanjut Henry B Mayo menekankan perlunya menyelenggarakan pergantian pemimpin
secara teratur, membatasi pemakaian kekerasan secara minimum, dan mengakui dan
menganggap wajar keanekaragaman (keberagaman) serta menjamin tegaknya keadilan
D. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
1. Demokrasi Parlementer (1945 – 1959)
Kehidupan politik di Indonesia masa Demokrasi Parlementer ditandai dengan kekuasaan yang
berat di parlemen (legislative heavy) sehingga mengakibatkan pemerintah tidak stabil.Akibat
berikutnya program pemerintah tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan
karena sering bergantinya yang bertugas melaksanakan pemerintahan.
Pada masa Demokrasi Parlementer kedudukan pemerintahan dan keberadaannya sangat
bergantung pada dukungan DPR. Dengan kata lain DPR sangat kuat. Padahal perbedaan
pendapat diantara anggota DPR yang notabennya berasal dari berbagai partai politik
2015 28
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
berlangsung sangat mendasar dan hal tersebut mempengaruhi jalannya pemerintahan.
2. Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
Demokrasi terpimpin lahir sebagai reaksi dari keburukan praktek Demokrasi
Parlementer.Keburukan praktek Demokrasi Parlementer memberikan keinsyafan, kesadaran,
dan keyakinan yang kemudian mendorong lahirnya Demokrasi Terpimpin.Secara konsepsional
demokrasi terpimpin berupaya mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat.Demokrasi
terpimpin dalam praktek sebenarnya yang terjadi adalah demokrasi yang dipimpin oleh
Pemimpin Besar Revolusioner, yaitu Ir. Soekarno (sebagai Presiden).
Pokok-pokok demokrasi terpimpin menurut Bung Karno tertanggal 22 April 1959 adalah sebagai
berikut :
a. demokrasi terpimpin bukan diktator
b. demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup
bangsa Indonesia
c. demokrasi terpimpin adalah demokrasi di segala soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang
meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial
d. inti dari pada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan
e. oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan dalam
demokrasi terpimpin
3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru (1966 – 1998)
1) Demokrasi Pancasila bersumber pada pola pikir dan tata nilai sosial budaya Indonesia dan
menghargai hak individu yang tidak terlepas dari kepentingan sosial
2) Demokrasi Pancasila tidak bertentangan dengan prinsip Demokrasi Konstitusional
3) Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong-royong
4) Penyimpangan yang dilakukan ORDE BARU khususnya yang berkaitan dengan demokrasi
Pancasila, yaitu :
a. penyelenggaraan Pemilu yang tidak jujur dan tidak adil
b. pengekangan kebebasan berpolitik bagi PNS
c. masih adanya intervensi pemerintah terhadap lembaga peradilan
d. kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
e. sistem kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah
2015 29
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
f. maraknya praktek KKN
g. menteri-menteri dan gubernur-gubernur diangkat menjadi anggota
MPR
4. Demokrasi Langsung pada Era Orde Reformasi (1998 – saat ini)
1) Perbedaan terletak pada aturan pelaksanaan dan praktek penyelenggaraan
negara
2) Perubahan pelaksanaan demokrasi pada era reformasi nampak dalam hal :
a. pemilihan umum lebih demokratis
b. partai politik lebih mandiri
c. pengaturan hak azasi manusia
d. lembaga demokrasi lebih berfungsi
3) Demokrasi akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila nilai-nilai yang terkandung
didalamnya dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi
sikap hidup politik pendukungnya
4) Pelaksanaan demokrasi harus disertai dengan pembangunan bangsa secara keseluruhan
karena pembangunan adalah proses perubahan ke arah kemajuan dan proses pendidikan
bangsa untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa
E. Tugas Mahasiswa
Mahasiswa diminta untuk membuat makalah / tulisan secara berkelompok yang berkaitan
dengan berbagai konflik, pertikaian, permusuhan dan termasuk pemberontakan yang ada di
Indonesia.Pertanyaan yang perlu dijawab adalah bagaimana pelaksanaan demokrasi di
Indonesia?Apa sudah dilaksanakan?Kalau belum bagaimana solusi yang harus diambil?
Kemudian mendiskusikannya!
REFERENSI
1. Martini, dkk (tim Dosen Mku UNJ). Polok-Pokok Materi Pendidikan Kewarganegaraan,
Jakarta: MKU FIS UNJ, 2009
2. Srijanti, dkk, Etik Kewarganegaraan, Jakarta: MKCU UMB, 2007
3. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000
2015 30
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
4. Ian Adams, Ideologi Politik Muktakhir, Yoyakarta: CV. Qalam, 2004
5. William Ebenstein dkk(alih bahasa Alex Jemadu), Isme-Isme dewasa ini, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1987
Modul 6: Hak & Kewajiban WarganegaraKompetensi Yang Diharapkan
1. Mahasiswa mampu mengartikan Hak dan Kewajiban sebagai warganegara
2. Mahasiswa mampu menjelaskan asas-asas kewarganegaraan
3. Mahasiswa mengerti dan memahami hubungan negara dan warganegara
4. Mahasiswa menjadi warganegara yang bertanggungjawab
------------------------------------------------------------------
Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) diprokamirkan tanggal 17 Agustus 1945. NKRI
dibangun berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Didalam Pancasila dan UUD 1945 terdapat
aturaan mengenai apa-apa yang menjadi kewajiban dan apa-apa yang menjadi hak
warganegara. Perlu ditekankan negara akan harmonis dan sejahtera bila masing-masing
warganegara disamping mengerti dan memahami akan kewajiban dan hak-haknya secara tepat
juga tentunya dapat mempraktekan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warganegaranya mendukung. Ada beberapa hal
yang merupakan kewajiban dari warganegara dan sebaliknya ada beberapa hal yang menjadi
kewajiban dari negara.Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak dari
negara dan demikian pula ada beberapa hal yang menjadi hak dari warganegara.Penjaminan
Hak dan Kewajiban antara negara dan warganegara terdapat dalam konstitusi negara, dalam
hal ini UUD 1945.UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara negara dan
warganegara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional. Perlu disadari
bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban.Kedua-duanya harus seimbang
dan serasi serta selaras.Penuntutan hak oleh negara dan juga warganegara harus berimbang
dengan kewajibannya.Tidak mungkin orang hanya menunut haknya saja sedang kewajibannya
diabaikan. Bila ada orang yang hanya menuntut haknya saja maka akan pasti merugikan orang
lain, masyarakat bangsa dan negara. Demikian pula orang yang hanya mengerjakan kewajiban
saja tanpa mendapkan hak maka juga akan merugikan orang lain, masyarakat bangsa dan
negara. Oleh karena itu, antara Kewajiban dan hak harus dijalankan secara bersamaan, tidak
2015 31
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
ada yang mendahului atau yang ditinggalkan dari yang lain.
Pelaksanaan Hak dan kewajiban yang tidak seimbang, berimbang dan berat sebelah
menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan dan kekerasan. Ditengah-tengah masyarakat kita
sering terjadi konflik demikian, semisal Upah Minimu Regional(UMR), konflik dalam
perusahaan, kekerasan antara anggota masyarakat dan aparat pemerintah, unjuk rasa
Tunjangan Kinerja Daerah (TKD), unjuk rasa yang disebabkan kekerasan aparat pemerintah
dan masih banyak lainnya. Kekerasan seperti ada dalam lingkup (lingkungan) perorangan
sederhana sampai pada tataran golongan, negara dan pemerintahan yang rumit.Inti dari
permasalahan seperti itu karena pelaksanaan hak dan kewajiban yang tidak tepat.
Konflik yang terjadi ditengah masyarakat tidak jarang sebagai cermin dari pelaksanaan hak dan
kewajiban yang kurang tepat.Ada sebagian orang yang hanya ingin mendapatkan hak tanpa
mengerjakan kewajibannya. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan karena ada orang, kelompok
lain yang harus melaksanakan kewajiban yang terkadang bukan merupakan hak sendiri untuk
melakukannya hal tersebut. Sebagai contoh lain banyak sebagian warga negara menuntut hak
agar jalan dan fasilitas umum diperhatikan dan diperbaiki oleh pemerintah, tetapi ada sebagian
wargamasyarakat yang tidak mau menjalankan kewajiban, semisal membayar pajak. Padahal
jalan dan fasilitas umum tersebut diperbaiki dengan dana dari salah satunya adalah pajak.
Contoh yang mudah adalah bagaimana mahasiswa hanya menuntut haknya saja sedangkan
dia tidak menjalankan kewajibannya?mahasiswa menuntut perkulihan yang baik, fasilitas yang
lengkap dan baik, dosen yang berkualitas dan lain sebagainya sedangkan si mahasiswa tidak
mau menjalankan kewajibanya membayar SPP? Bagaimana hal tersebut? Bukankah pasti tidak
harmonis?tidak stabil? Sebenarnya akan mudah dipahami dalam perkuliahan di Perguruan
Tinggi, seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan kewajibanya seperti belajar, patuh pada
aturan, disiplin, membayar SPP(sesuai dengan kemampuannya dan lain sebagainnya) pasti si
mahasiswa itu akan menemui banyak masalah. Tidak belajar berarti tidak menjalankan
kewajiban sebagai mahasiswa dan akhirnya mendapat nilai tidak lulus.Hal yang dialami
mahasiswa sebenarnya juga berlaku dalam masyarakat, antara hak dan kewajiban menjadi
satu paket.Tidak bisa seseorang hanya disuruh mengerjakan kewajiban saja tanpa diberikan
haknya, demikaian pula tidak bisa seseorang hanya menuntut haknya saja tanpa melaksanakan
kewajiban. Bila itu terjadi maka akan ada pemerasan, penindasan, ketidakadilan, kesewenang-
wenangan, melanggar hukum, kriminal dan lain sebagainya. Kasus yang terakhir ini merupakan
hal umum yang akan terjadi bila antara hak dan kewajiban tidak dijalankan secara berimbang,
dan tepat.
2015 32
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian Hak, Kewajiban Dan WarganegaraUntuk memahami hak, kewajiban dan warganegara secara tepat maka pengertian ketiga istilah
tersebut menjadi sangat penting dam mendasar.
1. Hak
Hak diartikan sebagai sesuatu hal yang memang secara sah menjadi milik kita.Karena secara
sah (legitimasi) menjadi milik kita maka berbicara tentang hak menyangkut pengakuan (klaim)
terhadap sesuatu, bisa orang, benda maupun sesuatu.Ada pula yang mengartikan hak sebagai
kuasa untuk memiliki.Kedua pengertian tersebut sebenarnya mirip karena kedua-duanya
menyangkut sesuatu yang bisa dimiliki dan juga menyangkut secara sah dan bisa diklaim.Untuk
bahasa diklaim kalau dalam bahasa hukum berarti bisa dituntut untuk dimiliki. Karena begitu
kuatnya hak ini maka siapapun yang melanggar hak orang lain maka bisa dituntut untuk
mengembalikan kalau sulit bisa dituntut dalam proses hukum lebih lanjut. Jadi rentangan hak ini
dari yang sifatnya sederhana dan melekat pada diri pribadi sampai yang rumit menyangkut
sesuatu hal yang sangat kompleks. Pengklaiman suatu hak yang rumit dapat melalui proses
hukumyang ada, artinya siapapun orangnya yang mengaku mempunyai sesuatu maka orang
tersebut harus bisa membuktikan bahwa sesuatu itu memang merupakan miliknya disinilah
peran Pengadilan dan lembaga Peradilan sangat penting dan menentukan terutama bila
menyangkut masalah yang rumit.
Hak sifatya bisa atau dapat dituntut artinya tidak semua yang berbau Hak harus dituntut, untuk
menuntut diserahkan pada yang punya hak itu sendiri.Tentunya berdasarkan keadilan dan
kepatutan serta kelayakan. Penuntutan terhadap pemenuhan hak terjadi biasanya menyangkut
sesuatu yang memang sangat perlu dituntut, semisal terjadinya perampasan, penipuan,
penyrobotan dan atau masalah sosial kenegaraan seperti tidak dipenuhinya hak warganegara
dalam hal upah, dalam hal hak menyangkut pendidikan, hak kesehatan, hak tenaga kerja dan
lain sebagainya.
2. Kewajiban
Kewajiban adalah menyangkut sessuatu yang harus dikerjakan.Kewajiban menyangkut
keharusan untuk melakukan sesuatu sehingga kewajiban dapat dikatakan bersifat oblibatif
(keharusan). Sebagai suatu keharusan maka bila tidak dilakukan maka akan mendapaat sanksi
beruba hukuman (pusnisment). Hukuman bagi yng tidak melakukan sesutu dari yang paling
2015 33
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
ringan berupa dikucilkan sampai yang paling berat berupa hukuman mati.Sanksi diberikan
dalam rangka bagaimana agar kewajiban dilaksanakan.Kewajiban harus dilaksanakan dalam
rangka ketertiban dan keteraturan hidup bersama dalam rangka mencapai cita-cita atau tujuan
bersama.Kewajiban harus dilakukan.Oleh karena itu sifat dari kewajiban adalah dituntut untuk
dilaksanakan.Dituntut untuk dilaksanakan artinya dapat dipaksakan dalam
pelaksanaannya.Tentunya paksaan dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit
sesuai dengan tingkat kewajiban yang harus dilaksanakan.Kalau hak menyangkut sesuatu yang
harus didapat dapat dituntut tetapi kalau kewajiban menyangkut sesuatu yang harus
diberikan/dikerjakan.Yang hakberarti dapat dituntut sedangkan kewajiban menuntutuntuk
dilaksanakan.Pelaksanaan kewajiban perlu ditegaskan dalam rangka mencapai harmoni sosial
demi tercapainya tujuan dan cita-cita bersama.
Kewajiban tumbuh bersamaan dengan masyarakat sendiri.Masyarakat menuntut untuk
dilaksanakannya kewajiban.Kewajiban ada untuk membantu menciptakan ketertiban,
kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan secara nyata. Tanpa melaksanakan kewajiban maka
ditengah masyarakat akan sulit tercapai keadilan dan harmoni sosial. Keadilan akan membantu
masyarakat mewujudkan kehidupan yang nyaman dan sejahtera tentunya demi masyarakat itu
sendiri. Masyarakat hidup dan berekembang bersamaan dengan kewajiban anggota
masyarakatnya.
3. Warganegara Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warganegara adalah penduduk sebuah negara atau
bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran yang mempunyai hak dan kewajiban sebagai
warganegara. Warganegara juga dapat diartikan sebagai status hukum orang yang tinggal
dalam negara tertentu.Atau dapat dikatakan sebagai akibat hukum dari pengakuan seseorang
terhadap negara tertentu. Sebagai contoh bila orang telah mengaku bahwa dia sebagai warga
negara Indonesia dan berani bersumpah serta dibuktikan dengan dokumen tertentu misalnya
KTP Indonesia maka ia adalah seorang warganegara Indonesia. Pengakuan orang tersebut
sebagai warganegara Indonesia adalah merupakan komitmen tertinggi dalam masalah
kewarganegaraan.
Berdasarkan pasal 26 (1) UUD 1945 menyebutkan; “Yang menjadi warga negara (Indonesia)
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warganegara”. Dalam perubahan UUD 1945 pasal 26 menjelaskan
perbedaan antara penduduk dengan warganegara, sbb:
2015 34
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
(1) Sama seperti yang aslinya
(2) Penduduk adalah warganegara Indonesia dan orang-orang yang bertempat tinggal di
Indonesia (tambahan dan sekaligus perubahan)
(3) Hal-hal mengenai warganegara dan penduduk diatur dengan undang-undang ( ada undang-
undang yang mengatur kemudian)
Warganegara adalah anggota dari suatu negara.Menjadi anggota atau warganegara sesudah
amandemen UUD 1945 lebih banyak ditentukan oleh undang-undang (UU). Dalam pasal 28 E
UUD 1945 (1) menyatakan bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal, dan meninggalkannya serta berhak kembali menjadi warganegara. Orang-orang
yang tinggal dalam wilayah Indonesia dapat diklasifikasikan:
1. Penduduk; yaitu orang yang tinggak / berdomisili / bertempat tinggal dalam wilayah tertentu
di NKRI. Penduduk terdiri dari warganegara Indonesia (WNI) dan Warganegara Aing (WNA).
2. Bukan penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal sementara di wilayah Indonesia
dengan visa diberikan kantor imigrasi yang menyebut tujuan ke Indonesia, misalnya berwisata
Undang-undang yang menyangkut kewarganegaraan setelah Proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945;
1. UU No. 3 tahun 1946, UU tentang Kewarganegaraan jaman Presiden Soekarno
2. UU Darurat no. 9 tahun 1955 tentang kependudukan orang asing
3. UU No. 2 Tahun 1958 tentang Penyelesaian Dwi kewarganegaraan Indonesia antara
Indonesia dengan RRC
4. UU No. 62 tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia sebagai penyempurnaan UU.
No/. 3 tahun 1946
5. UU No. 4 Tahun 1969 tentang pencabutan UU No. 2 Tahun 1958 dan dinyatakan tidak
berlaku
6. UU No. 3 Tahun 1976 tentang perubahan pasal 18 UU No. 62 tahun 1958
7. UU No. 12 Tahun 2006, UU Baru Kewarganegaraan (disetujui menjadi UU tanggal 11 Juli
2006)
Asas-asas KewarganegaraanBerdasarkan UU No. 12 Tahun 2006, dalam hal Kewarganegaraan dikenal asas-asas sebagai
berikut:
1. Asas Kewarganegaraan Umum, terdiri dari
a. Asas Kelahiran (ius soli); kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasar tempat atau
2015 35
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
daerah dimana dilahirkan.
b. Asas Keturunan (ius sanguinis); kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasar darah
atau keturunan
c. Asas kewarganegaraan tunggal; prinsipnya adalah satu kewarganegaraan seseorang, setiap
orang tidak bisa berkewarganegaraan gandha atau lebih dari satu.
d. Asas Kewarganegaraan gandha terbatas; asas ini menentukan kewarganegaraan gandha
lebih dari satu terutama bagi anak-anak sesuai dengan peraturan per Undang-undangan.
Sampai anak berusia 18 tahunm maka anak harus menentukansalah satu
kewarganegaraannya.
2. Asas Kewarganegaraan khusus, antara lain;
a. Asas kepentingan nasional; peraturan mengenai kewarganegaraan Republik Indonesia
adalah mengutamakan kepentingan nasional bangsa Indonesia.
b. Asas perlindungan Maksimum; Pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh pada
setiap warganegara Indonesia dalam keadaan apapun baik diluar negeri maupun didalam
negeri
c. Asas persamaan didalam hukum dan Pemerintahan; menyangkut perlakuan sama didepan
hukum dan pemerintahan
d. Asas kebenaran subtantif; prosedur kewarganegraan seseorang bukan hanya adsministratif
tetapi juga subtantif yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e. Asas Non diskriminasi; tidak boleh membeda-bedakan dalam segala ikwal yang berkaitan
dengan kewarganegaraan.
f. Asas Pengakuan dan Penghormatan terhadap HAM; harus memuliakan HAM dalam hal ikwal
berkaitan dengan Kewarganegaraan
g. Asas Keterbukaan; dalam segala hal yang berkaitan dengan Kewarganegaraan perlu
dilakukan secara terbuka
h. Asas Publisitas; hal yang berkaitan dengankewarganegaraan(termasuk dalam hal ini
memperoleh dan juga kehilangan kewargaangaraan diumumkan dalam berita Negara RI agar
seluruh masyarakat Indonesia mengetahui.
Permasalahan yang muncul dari asas-asa diatas antara lain; Apatride (seseorang yang tidak
memiliki status kewarganegaraan), Bipatride (seseorang yang memiliki status kewarganegaraan
ganda), dan multipatride (seseorang yang memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan).
2015 36
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Pewarganegaraan (naturalisasi)Naturalisasi merupakan status kewarganegaraan yang diperoleh atas hak opsi, yaitu memilih
dan mengajukan kehendak menjadi warganegara suatu negara.Hak kewarganegaraan
demikian disebut sebagai kewarganegaraan aktif, sementara orang juga bisa menggunakan
hak repudasi yaitu hak untuk menolak kewarganegaraan suatu negara.Mengenai syarat-syarat
dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia diatur lebih lanjut dengan UU No. 12
Tahun 2006.
-----------------------------------------------------------
Referensi:
1. UU No. 12 Tahun 2006, UU tentang kewarganegaraan RI
2. UUD 1945 amandemnt IV
3. Srijanti, Dkk., Etik Berkewarganegaraan, UMB 2007
Modul 7: Konstitusi & Rule of LawKompetensi Yang Diharapkan
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan konstitusi dan Rule Of Law (ROL)
2. Mahasiswa mampu menjelaskan latar belakang konstitusi dan Rule Of Law (ROL)
3. Mahasiswa mengerti dan memahami mekanisme pembuatan konstitusi dan Rule Of Law
(ROL)
4. Mahasiswa mengerti dan memahami hubungan antara konstitusi dan Rule Of Law (ROL)
5. Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan konstitusi dan Rule Of Law (ROL) di
Indonesia
6. Mahasiswa dapat menerapkan konstitusi dan Rule Of Law (ROL) dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara secara tepat
------------------------------------------------------------------
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia banyak kasus yang menyadarkan
bangsa Indonesia terutama mahasiswa akan arti penting mempelajari konstitusi dan Rule Of
Law (ROL). Konstitusi menyangkut aturan main dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sedangkan Rule Of Law (ROL) menyangkut penegakan hukum.Dilihat dari situ maka konstitusi
menyangkut hal yang mendasar dan prinsip sebab negara yang besardengan jumlah penduduk
sekitar 240 juta jiwa ini diatur dalam ssuatu aturan yang dikenal sebagai konstitusi.Demikian
2015 37
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
pula dengan Rule Of Law (ROL) sangat penting karena berkaitan dengan negara hukum artinya
bagaimana semua elemen dalam negara dapat patuh dan taat pada hukum. Dengan kata lain
untuk mencapai tingkat hukum sendiri sangat berkaitan dengan konsep negara hukum (negara
berdasarkan hukum). Kedua-duanya tidak bisa dipisahkan saling kait mengkait.
Konstitusi negara Indonesia mengatur bagaimana negara ini dijalankan.Konsep menjalankan
negara sangat berkaitan dengan tata kelola negara atau yang istilah umumnya dikenal sebagai
ilmu negara dan juga tata negara serta adsministrasi negara. Menjalankan negara perlu dasar
hukum atau landasan hukum dengan kata lain perlu pijakan. Dasar hukum dalam menjalankan
negara republik Indonesia adalah Konstitusi negara dalam hal ini UUD 1945.Didalam konstitusi
juga mengatur jalannya pemerintahan atau dikenal luas sebagai tata kelola pemerintahan.Dan
kajiannya menyangkut ilmu pemerintahan dan adsministrasi pemerintahan.Antara negara dan
pemerintahan berbeda fungsi dan ruang lingkup.
Dalam UUD 1945 bab I menegaskan bentuk dan kedaulatan negara Indonesia. Penegasan itu
terlihat dalam; pasal 1. Ayat 1 yang berbunyi: Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang
berbentuk Republik. Ayat 2 berbunyi: Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD, kemudan ayat 3 berbunyi: negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum.
Dari pasal 1 ayat 1,2, dan 3 diatas menegaskan bahwa ada terdapat UUD 1945 sebagai
konstitusi negara untuk menjalankan kedaulatan rakyat sekaligus menegaskan kekuasaan yang
sebenarnya adalah ditangan rakyat dan ayat 3 nya menegaskan bahwa bangsa Indonesia
adalah negara hukum. Ayat 3 tersebut menegaskan secara jelas bahwa negara Indonesia
berdasarkan hukum.Istilah negara berdasarkan hukum sangat berkaaitan dengan penegakan
hukum atau yang terkenal dengan Rule Of Law (ROL).
Dengan adanya konstitusi dan Rule Of Law (ROL) maka kehidupan negara perlu diatur dalam
rangka mencapai ketertiban dan keteraturan (law and order). Ketertiban dan keteraturan
merupakan modal utama dalam melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai
kesejahteraan bersama untuk mencapai tujuan atau cita-cita bersama bangsa Indonesia seperti
yang tertuan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4: (1)...untuk membentuk Pemerintahan
Indnesia yang melindungan segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia...
(2) untuk memajukan kesejahteraan umum...(3) mencerdaskan kehidupan bangsa..(4) dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Pengertian Konstitusi dan Rule Of Law (ROL)
2015 38
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dalam sejarah konstitusi modern hadir berkembang seiring sejalan dengan demokratisasi dan
nasionalisme.Semangat nasionalisme dan demokraatisasi berkaitan erat dengan jaminan hak
pribadi warganegara dan demokrasi sendiri sebenarnya adalah berkaitan dengan hak-hak
politik (berkaitan dengan penguasa) warganegara.Kedua istilah itu kalau dilihat maknanya
adalah memberi ruang yang luas terhadap warganegara terutama berkaitan dengan penguasa
dan kekuasaan.Kondisi seperti itu jauh berbeda dengan jaman sebelumnya dimana diwarnai
kesewenang-wenangan dan penindasan terutama yang dilakukan oleh penguasa. Pada masa
sebelumnya berlaku The King Do not Wrong yang berararti raja tidak pernah salah raja selalu
benar. Dengan demikian apapun yang dilakukan raja tidak bisa disalahkan semuanya harus
dianggab benar.Akibat hal demikian kekuasaan menjadi despostis dan menindas rakyat.
Lahirnya negara konstitusional merupakan proses sejarah yang panjang. Pada masa Yunani
(624-404 SM) Athena pernah mempunyai 11 konstitusi, Aristoteles sendiri pernah
mengumpulkan kosntitusi 158 dari berbagai negara di Yunani Kuno. Konstitusi Yunani kuno
hanya taraf sederhana hanya merupakan sekumpulan ketentuan dan adat kebiasaan
semata.Pada masa kekaisaran Roma pengertian konstitusi memperoleh tambahan arti berupa
sekumpulan ketentuan serta peraturan yang dibuat oleh kaisar.Pada abad pertengahan
konstitusi bergeser kearah feodalisme bersamaan dengan masa suram Eropa abad
pertengahan.
Pada abad ke VII M di Tmur Tengah tumbuh dan berkembang pesat peradaban baru
dilingkungan penganut ajaran Islam.Nabi Muhammad mengembangkan ajaran-ajaran baru
yang dikembangkan sebagai pendorong kemajuan peradaban.Salah satunya adalah Piagam
Madinah (Madinah Charter).Dalam Piagam Madinah berisi penandatanganan persetujuan dan
perjanjian bersama diantara kelompok-kelompok penduduk Kota Madinah untuk bersama-sama
membangun kehidupan bersama yang kemudian berkembang dan memberi sumbangan dalam
kehidupan kenegaraan modern dewasa ini.
Piagam Madinah merupakan piagam tertulis pertama dalam sejarah umat manusia yang dapat
dibandingkan dengan konstitusi dalam pengertian modern.Piagam Madinah merupakan piagam
yang berisi aturan kehidupan bersama di Madinah yang dihuni beberapa golongan, Islam yang
terdiri dari Muhajirin dan Anshor, Kristen, dan Yahudi termasuk musrik. Piagam tersebut dibuat
oleh Nabi Muhammad dengan wakil-wakil golongan penduduk di Kota Yasrib di Madinah pada
tahun 622 M. Awal konstitusi tertulis dilakukan oleh Amerika yang kemudian diikuti diberbagai
negara di Eropa. Akhirnya saat ini didunia terdapat konstitusi yang berupa aturan-aturan dasar
dalam kehidupan bernegara termasuk sistem hukumnya.
2015 39
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Konstitusi timbul disebabkan beberapa alasan; pertama, ada keinginan dari warganegara untuk
menjamin hak-haknya dan untuk membatasi kekuasaan penguasa.Pembatasan kekuasaan
penguasa sangat penting agar kekuasaan tidak berjalan menindas dan sewenanh-wenang. Jadi
dengan kosntitusi disatu sisi memberi ruang kebebasan dan perlindungan pada rakyat disisi lain
untuk membatasi penguasa agar tidak sewenang-wenang. Hal seperti itu dipertegas dengan
demokrasi yang menekankan kekuasaan yang ada sebenarnya adalah milik rakyat, rakyat
menyerahkannya pada penguasa.Kalau penguasa tidak bisa lagi menjalankan amanat dari
rakyat maka rakyat sebenarnya berhak untuk menarik kembali.
Kedua, ada keinginan dari pihak yang diperintah (rakyat) dan yang memerintah (penguasa)
untuk membentuk suatu sistem ketatanegaraan yang tertentu.Sistem yang baru tentang sistem
ketatanegaraan dapat dikatakan sebagai sistem yang baru, terdiri dari keinginan penguasa
sekaligus juga dari rakyatnya.Dalam sistem ketatanegaraan yang baru tersebut memberi
kekuasaan hak dan kewajiban penguasa dan rakyat secara berimbang dan diantara keduanya
saling mengontrol tidak ada yang lebih dominan diantara keduannya.
Ketiga, dengan adanya aturan ketatanegaraan yang tertulis maka akan ada jaminan
penyelenggaraan neagara yang lebih dapat membahagiakan rakyatnya. Rakyat menjadi lebih
aktif dan terlibat dalam kehidupan kenegaraan.Rakyat mengawasi dan mendorong agar
kekuasaan yang ada sejalan dan beriringan dengan kehendak rakyat itu sendiri.Ujung dari
situasi seperti itu adalah demi kebahagian dan kesejahteraan rakyat.
Kemudian yang keempat, dengan adanya peraturan kenegaraan yang mendasar tersebut ada
keinginan kerjasama efektif antara beberapa negara untuk menghadapi tantangan dan
hambatan bersama.Mulai saat berikutnya kerjasama antara beberapa negara secara mandiri
menjadi dan dirasa sangat penting. Hal demikian sebenarnya terjadi secara alami karena
mereka menghadapi permasalahan dan tantangan yang tidak bisa diselesaikan sendiri
kerjasama akan menjadikan kehidupan bersama menjadi lebih mudah.
Istilah konstitusi sendiri berasal dari kata constituer dalam Bahasa Perancis yang berarti
membentuk.Maksud dari kosntitusi berarti membentuk atau menyusun suatu negara serta
menyatakan sebagai suatu negara.Dalam istilah Belanda dikenal dengan sbutan Grondwet,
grond berarti tanah/ dasar dan Wet yang berarti Undang-undang.Dari asal kata tersebut maka
konstitusi adalah merupakan Hukum Dasar tertulis yang berkaitan dengan peneyelenggarann
kenegaraan.
Istilah di Ingris adalah Constitution sedangkan di Indonesia menjadi Konstitusi. Dalam Prakteks
Konstitusi di Indonesia terutama sejak reformasi dan adanya Mahkamah Konstitusi (MK) arti
2015 40
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
konstitusi bergeser dan lebih luas, konstitusi diartikan lebih daripada pengertian Konstitusi yang
berupa Undang-undang Dasar tetapi termasuk Undang-undang pada umumnya. Dalam
pemahaman ilmu politik konstitusi merupakan sesuatu yang lebih luas berupa keseluruhan
peraturan bai tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur dan mengikat berbkaitan dengan
cara-cara suatu pemerintahan negara dijalankan dan diselenggarakan oleh masyarakat.
Menurut Van Apeldoorn, perbedaan konstitusi dan Undang-undang dasar menjelaskan bahwa
UUD merupakan bagian tertulis dari konstitusi. Konstitusi meliputi peraturan baik tertulis
maupun tidak tertulis. Menurut Sri Sumantri dengan melihat dalam prateks dan sejarah di
Indonesia masa lampau mengartikan Konstitusi sama dengan UUD, di Indonesia dulu pernah
ada Konstitusi RIS yang artinya sama dengan UUD RIS. Sedangkan menurut ECS Wade,
konstitusi/UUD adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok
pemerintahan negara dan menentukan pokok-pokok kerja badan negara tersebut.
Dalam bahasa latin kata Konstitusi merupakan gabungan dari kata Cume dan Statuere. Cume
yang berarti bersama-sama dengan.., sedangkan statuere mempunyai arti berdiri tegak. Atas
dasar itu maka kata statuere berarti membuat sesuatu agar berdiri tegak atau
mendirikan/menetapkan.Bentuk tunggal dari konstitusi menetapkan sesuatu secara bersama-
sama dan bentuk jamak dari konstitusi adalah menyangkut segala yang ditetapkan.
Penjelasan umum UUD 1945 menyatakan bahwa undang-undang dasar negara hanyalah
sebagian hukum dasar negara yang tertulis.Disamping itu berlaku pula hukum dasar yang tidak
tertulis, yaitu berisi aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam prakteks
penyelenggaraan negara dan tidak tertulis.Hukum dasar tidak tertulis yang timbul dan
terpelihara dalam prakteks disebut sebagai konvensi.Sifat konvensi; merupakan kebiasaan
yang berulang-ulang, tidak bertentangan dengan UUD, dan diterima masyarakat serta bersifat
pelengkap.
Secara umum isi dari konstitusi mengatur; perlindungan terhadap HAM, susunan
ketatanegaraan secara mendasar, dan pembagian serta pembatasan kekuasaan.Disamping itu
menurut Mirriam Budiardjo Konstitusi juga mengatur Organisasi negara dan memuat larangan
untuk mengubah sifat tertentu dari UUD termasuk tentunya cara mengubahnya.
Kasus-kasus yang berkaitan dengan Penegakan HukumBerbagai kasus yang menunjukan begitu pentingnya UUD 1945 bagi bangsa Indonesia.Kasus
berhentinya presiden Soeharto pada tahun 1998 dan kemudian digantikan oleh BJ. Habibie.
Menurut ketentuan UUD 1945 sebelum menjabat Presiden maka calon Presiden
2015 41
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
mengucapakan sumpah dihadapan MPR. Dalam pasal 8 (ayat 1) disebutkan: jika Presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya, ia digantikan oleh wakil Presiden sampai habis masa jabatannya. Pada tahun 1998
MPR tidak bersidang dan pengambilan sumpahnya dilakukan di Istana Negara dengan
disaksikan Ketua MPR dan MA, hal tersebut tidak menyimpang karena pengambilan sumpah
sebagai presiden dilakukan dihadapan ketua MPR sedang tempatnya dalam UUD 1945 tidak
disebutkan. Namun dari pernyataan dan ayat dalam UUD 1945 dapat ditafsirkan dihadapan
MPR dalam suatu Sidang Istimewa MPR.Waktu itu MPR tidak dapat mengadakan sidang MPR
karena keadaan yang memaksa. Oleh karena itu pengambilan sumpah Presiden BJ.Habibie
dilakukan di hadapan ketua MPR dan Ketua MA di Istana negara.
Kasus berikutnya yang sangat aktual adalah kasus century. Pejabat presiden dan atau wakil
presiden dapat diberhentikan jika melanggar ketentuan pasal 7 A UUD 1945, yang berbunyi:
Presiden dan atau wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh MPR atas
usul DPR, baik apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan dan tindakan pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela
maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan wakil Presiden.
Menurut pasa 7 A UUD 1945 pemberhentian Presiden dan atau wakil Presiden tidak bolah
hanya dari wacana, isyu dan tekanan publik.Ketentuan untuk memberhentikan Presiden dan
Wakil Preiden adalah bila telah terbukti nyata dan jelas tentunya sudah diputus oleh
Pengadilan.Untuk yang terakhir ini sangat jelas dan memerlukan waktu dan pembuktian yang
tidak mudah. Dalam Pasal 7 B ayat (1) berbunyi: Usul pemberhentian Presiden dan wakil
Presiden dapat diajukan DPR kepada MPR hanya dengan terlebih dahulu mengajukan
permintaan ke MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat DPR bahwa presiden
dan wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela; dan / atau
bahwa Presiden dan Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan / atau
wakil presiden.
Untuk mengajukan ke MK, DPR tidaklah mudah, karena dalam pasal 7B ayat (3) disebutkan;
Pengajuan permintaan DPR kepada MK hanaya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR. Pasal 7 B (3) tersebut sebenarnya sangat
sulit terlebih-lebih di DPR saat ini didominasi suara Partai Demokrat sebagai partai pemenang
no. 1 dalam pemilu 2004. Itu belum termasuk lobi-lobi kekuasaan yang seringkali dapat
2015 42
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id
mengubah peta dukungan politik secara tiba-tiba. Dari 2 hal diatas tergambar bahwa untuk
memberhentikan Presiden dan Wakil presiden merupakan pekerjaan yang tidak mudah perlu
proses politik dan sangat ditentukan dengan proses politik itu sendiri, memerlukan waktu yang
lama dan hasilnya belum tentu sesuai dengan harapan tetapi bukan juga sesuatu yang tidak
mungkin. Kasus yang masih ingat adalah jatuhnya Presiden KH.Abdurrahman Wahid karena
skandal bulog (Buloggate).Untuk kansus Century agak berbeda karena sudah sejak awal
keterlibatan Presiden SBY belum bisa dibuktikan dan untuk keterlibatan Wakil Presiden
Bodiono belum juga bisa dibuktikan sampai saat ini.
--------------------------------------------------------------------------------
Tugas Mahasiswa 1. Mahasiswa meresume, menganalisa, dan membandingkan termasuk kelebihan dan
kelemahan berkaitan dengan konstitusi yang berlaku di Indonesia semenjak Konstitusi RIS
(UUD RIS), UUD S tahun 1950, sampai pada UUD 1945 amandement 1, 2, 3 dan 4
2. Mendiskusikan fungsi Konstitusi dari berbagai sumber
-------------------------------------------
Referensi
1. UUD1945, amandemen Pertama dan keempat (1999-2002), Penerbit: Setia Kawan Press,
Jakarta: 2005
2. Srijanti, dkk. Etika Berkewarganegaraan, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta: 2008
3. Pokok-pokok materi Pendidikan Kewarganegaraan, Tim Dosen MKU FIS UNJ, Jakarta: 2010
1.1
2015 43
KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM. http://www.mercubuana.ac.id