ahmadrustam14.files.wordpress.com viewpenulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu...

24

Click here to load reader

Upload: vuongdung

Post on 30-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

MAKALAHMENGKAJI KURIKULUM 2013

dan

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN PADA PROSES

PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS

OLEH :

KELOMPOK 7

1. ARMIANA. M

2. MARIA RESKI

3. MAULIDA AGUSTIN

4. JUMARNI

5. ELSA SRI ASRIANI

PROGRAM STUDY PEND. MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

2014/2015

Page 2: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai kewajiban atas

tugas mata kuliah “ Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika” mengenai

kajian kurikulum 2013 dan permasalah-permasalah pada proses pembelajaran di

dalam kelas tepat pada waktunya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata

kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam

pembuatan makalah ini, serta pihak-pihak lain yang bersangkutan.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka dari itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya bisa

lebih baik.

Akhir kata penulis ucapkan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Kolaka, Oktober 2014

Penulis

Page 3: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Massalah...............................................................................2

C. Tujuan ..................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum 2013..................................................................3

B. Mengenal Pelaksanaan Kurikulum 2013..............................................3

C. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................................5

D. Aspek Penilaian ...................................................................................6

E. Mata Pelajaran .....................................................................................7

F. Permasalahan – permasalahan pada Kurikulum 2013 .........................8

G. Cara Meminimalisir Permasalahan pada proses pemb.........................10

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................11

B. Saran.....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada

tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu

pada standar nasional pendidikan.

Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi jawaban untuk

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia hadapi perubahan dunia.

Pengembangan kurikulum 2013 sudah melalui proses panjang dan ditelaah

sehingga saatnya disampaikan ke publik agar dapat bisa memberi pandangan

lebih sempurna. Dengan segala konsekuensinya, perubahan kurikulum yang

akan dimulai 2013 harus dilakukan jika tidak ingin kualitas SDM Indonesia

tertinggal.

Pemerintah akan mengubah kurikulum Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

Pertama, Sekolah Menengah Atas, serta Sekolah Menengah Kejuruan dengan

menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis

tes dan portofolio saling melengkapi. Basis perubahan kurikulum 2013 terdiri

dari dua komponen besar, yakni pendidikan dan kebudayaan. Kedua elemen

tersebut harus menjadi landasan agar generasi muda dapat menjadi bangsa

yang cerdas tetapi berpengetahuan dan berbudaya serta  mampu berkolaborasi

maupun berkompetisi. Adapun orientasi pengembangan kurikulum 2013

adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan,

dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan

menyenangkan. Perubahan yang paling berdasar adalah nantinya pendidikan

akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi.

Page 5: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kurikulum 2013 ?

2. Bagaimana cara mengenal pelaksanaan kurikulum 2013 ?

3. Bagaimana proses pembelajaran kurikulum 2013 ?

4. Bagaiaman Aspek penilaian kurikulum 2013 ?

5. Permasalahan – permasalahan kurikulum 2013 ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum 2013 ?

2. Untuk mengenal pelaksanaan kurikulum 2013 ?

3. Untuk mengetahui Bagaimana proses pembelajaran kurikulum 2013 ?

4. Untuk mengetahui Bagaiaman Aspek penilaian kurikulum 2013 ?

5. Untuk mengetahui Permasalahan – permasalahan kurikulum 2013 ?

Page 6: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum 2013

Menurut (Hilda Taba, 2013) mengemukan Kurikulum adalah sebuah

rancangan pembelajaran, yang di susun dengan mempertimbangkan berbagai

hal mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu. Sedangkan

Menurut Murray Print “Kurikulum didefinisikan sebagai semua ruang

pembelajaran terencana yang diberikan kepada siswa oleh lembaga pendidikan

dan pengalaman yang dinikmati oleh siswa saat kurikulum itu diterapkan.”

Jadi dapat di simpulkan bahwa Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran

dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara

pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada

peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Dengan program itu,

para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan

dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan

pembelajran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa

yang memberikan kesempatan untuk belajar. Kurikulum 2013 merupakan

suatu kurikulum yang dibentuk untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas

bangsa Indonesia,dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan

belajar mengajar (KBM).

B. Mengenal Pelaksanaan Kurikulum 2013

Hal mendasar dari kurikulum 2013, menurut Mulyoto adalah masalah

pendekatan pembelajarannya. Selama ini, pendekatan yang digunakan adalah

materi. Jadi materi di berikan pada anak didik sebanyak-banyaknya sehingga

mereka menguasai materi itu secara maksimal. Bahkan demi penguasaan

materi itu, drilling sudah diberikan sejak awal, jauh sebelum siswa

menghadapi ujian nasional. Dalam pembelajaran seperti ini, tujuan

pembelajaran tujuan pembelajaran yang dicapai lebih kepada aspek kgnitif

dengan menafikan aspek psikomotrik dan afektif.

Page 7: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

Ketiga aspek tersebut sebenarnya sudahmendapat penekanan pada

kurikulum kita selama ini. Pada saat pemberlakuan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) 2003, aspek kognitif, psikomotorik dan afektif (yang

dikenal dengan taksonomi Bloom tentang tujuan pendidikan), telah juga

menjadi kompetensi integral yang harus dicapai. Lalu pada saat pemberlakuan

Kurikulum 2006, melalui pendidikan karakter, aspek afektif yang seolah

dilupakan para praktisi pendidikan, digaungkan.

Tapi dalam dataran praksis, hanya aspek kognitif yang dikejar.

Penyebabnya adalah kurikulum tidak dikawal dengan kebijakan yang sinergis,

tetapi malah dijegal dengan kebijakan ujian nasional.

Soal-soal ujian nasional hanya menguji pencapaian aspek kognitif.

Pencapaian aspek psikomotorik dan afektif tidak bisa diukur dengan

menggunakan tes ini. Padahal tes ini adalah penentu kelulusan. Maka

pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berbasis materi tanpa

memedulikan penanaman keterampilan dan sikap.

Pada kenyataannya, sejak awal siswa-siswa telah dibiasakan menghadapi

soal-soal model ujian nasional. Pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar

yang yang nanti akan diujikan dalam ujian nasional. Bahkan ada pula guru

yang menggunakan soal-soal ujian nasional yang telah diujikan pada tahun

sebelumnya sebagai acuan dalam pembelajaran. Menjelang menghadapi ujian

nasional, guru memberikan pembelajaran ujian nasional pada siswanya.

Apapun yang tidak ada kaitannya dengan ujian nasional ditiadakan.

Berdasarkaan pengalaman selama ini, hal tersebut harus didukung dengan

kebijakan yang konsisten, yaitu sistem avaluasi yang mengukur pencapaian

kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif secara berimbang. Tidak bisa

dipungkiri bahwa ujian nasional harus dihapuskan, sehingga penentu

kelulusan nantinya adalah transkrip nilai yang diperoleh dari nilai rapor tiap

semester. Karena nilai-nilai rapor sebagai hasil evaluasi pembelajaran

mengandung ketiga aspek secara menyeluruh, maka pembelajaran juga akan

diberikan seccara benyeluruh dalam ketiga aspek itu.

Page 8: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

Dengan dihapusnya ujian nasional, wewenang mengadakan evaluasi

kembali kepada guru sehingga lengkaplah kewenangan guru; menyusun

rencana pembelajaran, melaksanakn kegiatan pembelajaran dan melaksanakan

kegiatan evaluasi. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

C. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-

kurikuler dan pembelajaran ekstra-kurikuler.

1. Pembelajaran intra kurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan

dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas,

sekolah, dan masyarakat.

Pembelajaran didasarkan pada prinsip berikut :

a. Proses pembelajaran intra-kurikuler Proses pembelajaran di SD/MI

berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan

SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang

dikembangkan guru.

b. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif

untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat

yang memuaskan (excepted).

2. Pembelajaran ekstra-kurikuler

Pembelajaran ekstra-kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk

aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran

terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstra-kurikuler terdiri atas

kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstra-kurikuler

wajib.

Kegiatan ekstra-kurikuler adalah bagian yang tak terpisahkan dalam

kurikulum. Kegiatan ekstra-kurikulum berfungsi untuk:

a. Mengembangkan minat peserta didik terhadap kegiatan tertentu yang

tidak dapat dilaksanakan melalui pembelajaran kelas biasa,

Page 9: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

b. Mengembangkan kemampuan yang terutama berfokus pada

kepemimpinan, hubungan sosial dan kemanusiaan, serta berbagai

ketrampilan hidup.

Kegiatan ekstra-kurikuler dilakukan di lingkungan:

a.    Sekolah

b.    Masyarakat

c.    Alam

Kegiatan ekstra-kurikuler wajib dinilai yang hasilnya

digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intra-kurikuler.

D. Aspek Penilaian

1. Pengetahuan

Pengetahuan dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum-

kurikulum sebelumnya, yaitu penekanan pada tingkat pemahaman siswa

dalam pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa didapat dari Ulangan

Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada

kurikulum 2013, Pengetahuan bukan aspek utama seperti pada kurikulum-

kurikulum sebelumnya.

2. Keterampilan

Keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia.

Keterampilan merupakan penekanan pada skill atau kemampuan. misalnya

adalah kemampuan untuk mengemukakan pendapat,

berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek

Keterampilan merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan

pengetahuan, siswa tidak dapat menyalurkan pengetahuan tersebut

sehingga hanya menjadi teori semata.

3. Sikap

Aspek sikap merupakan aspek yang agak sulit untuk dinilai. Sikap

meliputi sopan santun, adab dalam belajar, absensi, sosial, dan agama.

Page 10: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

Diperlukan kerja sama yang baik antara orang tua,guru mata pelajaran,

wali kelas dan guru BK agar penilaian aspek ini lebih optimal. Agar

penilaian sikap dapat diterapkan setiap tatap muka, guru harus menyiapkan

lembar pengamatan penilaian sikap.

E. Mata Pelajaran

1. Sekolah Tingkat Dasar

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Matematika Bahasa Indonesia Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Prakarya (Termasuk Muatan lokal) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Termasuk Muatan lokal) Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)

Semua mata pelajaran di Sekolah Dasar disajikan secara terpadu integratif.

2. Sekolah Tingkat Menengah Pertama Kelompok A (Wajib)

o Pendidikan Agama dan Budi Pekertio Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraano Matematikao Bahasa Indonesiao Ilmu Pengetahuan Alamo Ilmu Pengetahuan Sosialo Bahasa Inggris

Kelompok B (Wajib)

o Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)o Pendidikan Jasmani dan Kesehatano Prakarya dan Kewirausahaan (Rekayasa / Kerajinan / Budidaya /

Pengolahan)o Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)

Page 11: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

3. Sekolah Tingkat Menengah Atas

Kelompok A (Wajib) o Pendidikan Agama dan Budi Pekertio Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraano Matematikao Bahasa Indonesiao Sejaraho Sejarah Indonesiao Bahasa Inggris

Kelompok B (Wajib) o Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)o Pendidikan Jasmani dan Kesehatano Prakarya dan Kewirausahaan (Rekayasa / Kerajinan / Budidaya /

Pengolahan)

Kelompok C (Peminatan)

Ilmu alam Ilmu sosial Ilmu bahasa

Matematika

Pemintaan

Sejarah

Pemintaan

Bahasa Indonesia

Pemintaan

Fisika Geografi Bahasa Inggris

pemintaan

Biologi Ekonomi Bahasa Asing

Kimia Biologi Antropologi

Lintas Minat / Pendalaman Minat

Lintas Minat / Pendalaman Minat

Page 12: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

F. Permasalahan – Permasalahan Pada Proses Pembelajaran

Matematika sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dasar, memainkan

peranan strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan Rohmayasari (2010:68)

didapat bahwa sikap dan kemampuan berpikir matematika siswa masih rendah

dan belum memuaskan, diantaranya:

1. Para siswa masih merasa malas untuk mempelajari matematika karena

terlalu banyak rumus.

2. Para siswa menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran

yang membosankan.

3. Matematika masih sulit dipahami oleh siswa.

4. Soal matematika yang diberikan sulit untuk dikerjakan.

5. Siswa masih merasa bingung dalam mengaplikasikan konsep matematika

dalam kehidupan sehari-hari.

6. Soal yang diberikan adalah soal-soal rutin yang kurang meningkatkan

kemampuan berpikir matematika siswa.

7. Soal yang diberikan tidak berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan

siswa belum terbiasa diberikan soal-soal tidak rutin.

Sehingga tidak hanya rendah pada kemampuan aspek mengerti

matematika sebagai pengetahuan (cognitive) tetapi juga aspek sikap (attitude)

terhadap matematika juga masih belum memuaskan. Sebagian besar siswa

masih menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang sukar

dipelajari dan menakutkan bagi mereka. Hal ini disampaikan oleh Ruseffendi

(dalam Puspita, 2009), “Pelajaran matematika (ilmu pasti) bagi anak-anak

pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi”. Anggapan

tersebut sudah melekat pada anak-anak, sehingga berdampak negatif terhadap

proses pembelajaran siswa dalam matematika.  Siswa menganggap bahwa

pembelajaran matematika yang diikuti di sekolah kurang menarik dan kurang

Page 13: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

menyenangkan. Mereka merasa tidak termotivasi untuk belajar matematika

dan sulit untuk bisa meyenangi matematika sehingga pada akhirnya

mengakibatkan hasil belajar matematika menjadi kurang memuaskan

Walaupun matematika dikenal sebagai ilmu yang sukar dipahami, akan

tetapi banyak faktor yang dapat membantu memudahkan pemahaman

matematika, salah satunya adalah cara penyampaian materi, misalnya saja

dengan menekankan kepada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses

belajar mengajar sehingga potensi siswa dapat berkembang dengan baik.

Menyikapi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pendidikan

matematika di sekolah, terutama yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa,

praktek pembelajaran di kelas, pentingnya meningkatkan kemampuan berpikir

matematis tingkat tinggi, salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan

kualitas pembelajaran. Untuk membuat pelajaran matematika menjadi

bermakna, efektif serta banyak disukai oleh siswa maka perlu digunakannya

model pembelajaran yang menarik.

Page 14: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum 2013 yang dilaksanakan secara benar dan konsisten berpotensi

untuk menjadikan generasi yang lebih baik dan kurikulum 2013 juga

berpotensi untuk mengembangkan kreativitas peserta didik.

Masalah belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang dialami oleh

siswa sehingga dapat menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi

tertentu ini dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-

kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan

yang tidak merugikan dan memberikan dampak buruk bagi dirinya. Masalah-

masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh siswa dengan kemampuan rendah

atau biasa-biasa saja, akan tetapi juga dapat dialami oleh siswa dengan tingkat

kecerdasan di atas rata-rata normal atau tinggi.

B. Saran

1. Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan Makalah

ini, sangat diharapkan akan adanya perbaikan.

2. Pada kurikulum 2013 seharusnya guru memilki keahlian meracik

kurikulum secara terpimpin dan bertanggung jawab.

3. Diharapkan kepada para Guru agar lebih menyelenggarakan pembelajaran

yang optimal terhadap anak didiknya dan memberikan pemahaman yang

lebih luas tentang arti belajar itu sendiri.

4. Diharapkan kepada Guru selaku pendidik untuk tidak hanya

memfokuskan fungsinya selaku pengajar dan fasilitator, tetapi juga

perannya selaku motivator sehingga sukses dalam proses pembelajaran.

Page 15: ahmadrustam14.files.wordpress.com viewPenulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Ahmad Rustam, S.Pd.,M.Pd yang membimbing kami dalam pembuatan

DAFTAR PUSTAKA

Anoninim. 2013. http://tangisansangperi.blogspot.com/2013/01/kajian-kurikulum-2013.html. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2014

Arif. 2013. http://www.wawasanews.com/2013/03/mengkaji-kurikulum-baru-2013.html. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2014

Erlangga, D. 2012. http://www.bukuriau.com/2012/06/masalah-masalah-dalam-manajemen-kelas.html. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2014

Setiawan, R. 2012. http://occiie23.wordpress.com/2012/07/05/masalah-masalah-dalam-belajar-dan-penanggulangannya-3/. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2014