file · web viewpuji syukur kami panjatkan kehadirat alloh swt, karena atas petunjuk-nya...
TRANSCRIPT
PEMIKIRAN KEWIRAUSAHAAN KREATIF INOVATIF DALAM
DUNIA PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Semester II
Program Strata Satu ( S1 ) Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI
Kelompok Kelas : C Regular
Mata Kuliah : Entrepreneurship
Dosen
Sobari Waluyo Sejati, S.Pd, M.Pd.
Disusun Oleh :
1. Nur Laeli Musarofah (2124666)
2. Rofikoh (2124667)
3. Rovi Sulistiono (2124669)
4. Safira Dian Rizki (2124671)
5. Saiful Amin (2124672)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU) KEBUMEN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas petunjuk-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat dan salam tidak henti-hentinya
kami sampaikan kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya
yang senantiasa kami ikuti dan mengamalkan sunnah-sunnah-Nya. Makalah ini dibuat
dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Enterpreneurship Semester II / PAI / SI di
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul ‘Ulama (STAINU) Kebumen dengan judul
“Pemikiran Kewirausahaan Kreatif Inovatif dalam Dunia Pendidikan”.Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada:
1. Yth.Sobari WS,S.Pd.M.Pd selaku dosen mata kuliah Enterpreneurship
2. Kedua orang tua kami yang telah memberi motivasi kepada kami
3. Rekan-rekan seperjuangan
4. Serta semua pihak yang membantu tersusunnya makalah ini
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa
pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa didalam menyusun makalah ini tentunya masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu saran dari pembaca sangat kami nantikan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Kebumen, 2013
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………………….
1
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………...
2
1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Apa itu berpikir, kreatif dan inovatif ………………………………………….. 3
2.2.Bagaimana srategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif
dalam dunia pendidikan …………………………………................................... 4
2.3.Bagaimana penerapan pemikiran yang kreatif dan
inovatif dalam dunia pendidikan …………………………................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………….. 15
3.2.Kritik dan Saran…………………………………………................................... 16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Latar Belakang Masalah.
Dalam segala hal yang kita kerjakan kita dituntut untuk memiliki kreatifitas dan
inovasi sendiri mulai mengerjakan hal mudah seperti memasak sampai hal yang bisa
dikatakan rumit seperti memimpin sebuah negara,semua masalah itu memerlukan kecerdasan
dan kreatifitas berfikir. Seiring berkembangnya zaman yang didukung oleh teknologi-
teknologi canggih dapat membantu kita meningkatkan daya kreatifitas kita. Selain kreatifitas
yang harus dimiliki kita juga harus memiliki inovasi karena dari inovasi lah semua jalan
kehidupan terbuka.Inovasi merupakan hal yang mungkin bisa dibilang sebagai pencetus
kreatifitas. Seperti dalam menjalankan perusahaan yang berbasis di bidang IT inovasi dan
kreatifitas adalah kunci utama yang harus menjadi prioritas.
Kreatifitas dan inovasi dapat juga kita dapatkan dari pengalaman.Karena menemukan
kreatifitas dan inovasi diperlukan pembelajaran terlebih dahulu.Mungkin kita perlu menjadi
seorang yang salah dulu untuk menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif. kreatifitas dan
inovasi juga dapat kita dapatkan dari bertukar informasi mungkin jika banyak informasi yang
kita dapatkan maka makin banyak jalan yang kita miliki,yang dimana jalan itu adalah sesuatu
hal yang disebut kreatifitas.
Mencoba hal-hal baru, jangan khawatir gagal, karena apa yang terjadi adalah, kita
mungkin dihantarkan ke sesuatu yang baru.” Bukankah mereka asalnya tidak mengetahui
caranya memainkan alat musik lainnya,namun karena adanya bertukar informasi terciptalah
sesuatu yang baru dan itu disebut kreatifitas.
2.2.Rumusan Masalah.
1. Apa itu berpikir, kreatif dan inovatif?
2. Bagaimana srategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif dalam dunia pendidikan?
3. Bagaimana penerapan pemikiran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif dalam
dunia pendidikan?
2.3.Tujuan Penulisan.
1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Entrepeneurship.
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang perlunya inovasi dan kreativitas dalam
berwirausaha di dunia pendidikan.
3. Memberi motivasi agar mahasiswa mempunyai jiwa kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Berpikir, Kreatif dan Inovatif
Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah, dengan
menghubungkan satu hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan pemecahan. Yang
kemudian menjadi masalah adalah bahwa hal-hal yang akan dihubungkan tersebut belum
tentu ada atau hadir di benak kita. Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan untuk
membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik atau kejadian-
kejadian yang tidak sedang berlangsung.
Agar seseorang dapat membayangkan atau menyajikan hal-hal yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah, maka untuk itu dibutuhkan bahan-bahan dasar. Bahan-bahan dasar
inilah yang membangun pikiran dan kemudian menentukan model berpikir seseorang.
Menurut Morris (1990), bahan-bahan dasar itu adalah bayang-bayang (image) dan konsep-
konsep, untuk selanjutnya konsep-konsep tersebut kemudian ditransformulasikan ke dalam
bentuk kata-kata atau bahasa atau dalam bentuk lainnya.
Yang dimaksud dengan kreativitas adalah menghadirkan suatu gagasan baru.
Kreativitas itu merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Anda
harus mengetahui bahwa kreativitas tiap-tiap orang berbeda-beda, kemampuan seseorang
dalam bakat, pengetahuan, dan lingkungan juga dapat mempengaruhi kreativitas. Kreativitas
merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan karena adanya perubahan
lingkungan.
Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif.
Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk
membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.
Pendapat lain menyebutkan kreativitas itu adalah kemampuan untuk menciptakan
suatu produk baru ini :
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat
hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya.
b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya. Conny Semiawan (1984).
Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang Wirausaha terletak pada sikap dan
kemampuan berusaha, serta memiliki semangat yang tinggi. Sedangkan semangat atau etos
kerja yang tinggi seorang Wirausaha itu terletak pada kreativitas dan rasa percaya pada diri
sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Seorang Wirausaha yang kreatif dapat menciptakan
hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya. Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi
dan ilham terhadap gagasan-gagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Kita tidak
mungkin memiliki gambaran yang lengkap mengenai masa depan, tetapi tindakan kita akan
memiliki konsekuensi di masa depan. Oleh karena itulah, kita memerlukan pemikiran yang
kreatif yang membantu untuk melihat konsekuensi dari tindakan serta untuk memberikan
alternatif tindakan. Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai,
penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.
Seorang wirausaha yang selalu ingin berhasil dalam menjalankan perusahaanya harus
selalu bisa menciptakan inovasi-inovasi yang baru. Seorang wirausahawan yang kreatif dan
inovatif akan mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman
sekarang. Seorang wirausahawan yang inovatif akan selalu menciptakan produk-produk yang
baru untuk kemajuan usahanya.
Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi dapat berwujud
apa saja, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovasi juga bisa dilakukan dengan
mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan modifikasi untuk
membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan sebuah produk
baru lagi.
2.2.Stategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif dalam dunia pendidikan
Strategi kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang perlu ditempuh
kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai organisasi yang bersifat kewirausahaan
(entrepreneurial organization). Lupriyono dan Wacik (1998) yang dikutip dalam buku
manajemen pendidikan karangan Tim dosen Administrasi Pendidikan Universitas pendidikan
Indonesia (2008) menyatakan bahwa strategi kewirausahaan mencangkup pengembangan
visi,dorongan inovasi, dan penstrukturan iklim kewirausahaan.
a.Pengembangan visi/misi
Langkah awal dalam mewirausahakan lembaga pendidikan adalah merumuskan
visi/misi. Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau kehendak sekolah yang ingin
diwujudkan dalam masa yang akan datang. Visi sekolah harus dirumuskan dengan jelas,
singkat dan mengandung dukungan nyata untuk mewujudkan perubahan atau inovasi yang
bersifat entrepreneurial.
Visi yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau disebarluaskan kepada
semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya, agar visi
tersebut dapat dimengerti dan dipahami secara mendalam sehingga memperoleh dukungan.
Visi yang telah dirumuskan melahirkan misi dan program-program yang harus diemban
dalam praktik kewirausahaan
.b.Dorongan Inovasi
Berkaitan dengan semangat mewirausahakan sekolah, strategi ini berarti menumbuh-
suburkan dan mengembangkan gagasan-gagasan orisinil dan inovatif. Karena itu, setiap
kepala sekolah dalam mewirausahakan sekolahnya dituntut memiliki agenda inovasi. Agenda
inovasi ini menjadi alat spesifik dan utama dalam strategi mewirausahakan suatu sekolah.
Agenda inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat mutu atau kriteria
mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapan-harapan tentang pendidikan di sekolah dari
semua pihak yang berkepentingan. Sebagai alternatif, terdapat dua unsur pokok yang dapat
dipertimbangkan untuk agenda inovasi tersebut. Pertama unsure internal institusi sekolah dan
kedua unsur eksternal sekolah itu. Unsur-unsur internal institusi sekolah yang dapat dikaji,
meliputi:
1.Pembelajaran yang dialami peserta didik
2.Pengembangan kurikulum/ program pendidikan
3.Kompetensi professional guru dan pengembangan system pengajaran
4.Pra-sarana dan pengembangan sarana/ fasilitas pendidikan
5.Pembiayaan pendidikan
6.Pengembangan budaya sekolah
7.Perilaku manajemen itu sendiri.
Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah itu yang dapat dikaji meliputi :
1. Perhatian dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan
2. Kondisi alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda inovasi sebagai
contoh-contoh program yang mengungkapkan kewirausahaan dari kedua unsure
sekolah.
c.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial
Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan unsur-unsur dan suasana yang
mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi. Dalam hal ini, komitmen manajemen dan
kepemimpinan kepala sekolah serta profesionalisme staf/guru-guru itu amat dibutuhkan.
Tekanan penstrukturan iklim kewirausahaan berada pada penyempurnaan usaha-usaha untuk
implementasi proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini menekankan pada proses internal
organisasi, yakni usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan system
manajemannya.
Hal ini tidak bisa lepas dari tuntutan perubahan mewirausahakan pola manajemen itu
sendiri. Kemampuan menjabarkan kebijakan pendidikan yang berlaku di daerahnya,
kepemimpinan transfomasional dan visioner, kemampuan mengelola perubahan dan
kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan mengembangkan jaringan kerja yang
menguntungkan, merupakan sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi para kepala sekolah
dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan.
Strategi ini didefinisikan sebagai corporate venturing yaitu sebuah proses internal
organisasi yang pokok untuk mengembangkan produk, proses dan teknologi. Ketiganya
diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran jangka panjang. Menyangkut pengembangan
produk, proses organisasional atau pengelolaan sekolah itu haruslah berorientasi pada
perolehan hasil (kinerja) yang bermutu dan berorientasi pada kepuasan customer sebagai
pihak yang terlayani. Menyangkut pengembangan proses, berarti pengelolaan sekolah itu
sendiri harus berlangsung dalam penciptaan suasana-suasana yang menggairahkan, dinamis
dan menyenangkan. Sedangkan menyangkut teknologi, berarti proses pengelolaan sekolah itu
menawarkan usaha-usaha yang lebih praktis, efsien dengan penggunaan sarana dan peralatan
(teknologi) yang makin canggih.
Dengan pengelolaan sekolah yang berorientasi pada produk, proses dan teknologi
seperti pada penjelasan di atas, maka penstrukturan iklim kewirausahaan itu secara bertahap
akan terbentuk. Dengan demikian maksud utama pengembangan strategi manajemen sekolah
yang mengandung muatan entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan maju dan
bermutu, serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya memperoleh tingkat kesejahteraan dan
keuntungan finansial yang mencukupi.
2.3.Penerapan pemikiran kewirausahaan kreatif, inovatif dalam dunia pendidikan
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri
seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang
wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis
menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat
berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut
Zimmerer dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah
kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk
meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt
(dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreativitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi
mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan
inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah
mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
Pendidikan kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi bidang yang
diminati di bebagai universitas, sekolah-sekolah bisnis, komunitas pergurua tinggi dan
sekolah-sekolah umum baik di dalam maupun di luar negeri. Dimana-mana tumbuh
menjamur lembaga-lembaga pendidikan kewirausahaan , baik yang berbentuk kursus-kursus
pendek, program diploma, hingga masuk kurikulum sekolah menengah maupun perguruan
tinggi. Pada era sekarang ini, dibutuhkan para entrepreneur yang mampu menjawab
tantangan dan memanfaatkan peluang di kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun 2020
untuk wilayah asia pasifik dalam menghadapi situasi yang sarat kompetisi ini, manusia
mempunyai kemampuan menegerial dan entrepreneurial serta kemampuan yang bisa di pakai
untuk menolong diri sendiri, manusia yang berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan.
entrepreneur adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah pendorong perubahan,
inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan datang, orang-orang yang mempunyai
kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Berkaitan
dengan pentingnya masalah kewirausahaan bagi perbaikan perekonomian negara, pemerintah
telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I Nomor 4, tahun 1995 tentang “ gerakan nasional
memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan” kemudian inpres ini ditindaklanjuti
oleh depdiknas dengan di luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini dalam
paket-paket pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa. Program ini
merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas terhadap masih tingginya
tingkat pengangguran dikalangan terdidik khususnya lulusan SMK dan perguruan tinggi,
serta dalam rangka menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui departemen koperasi
dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional” (Gerakan Tunas
Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Program ini merupakan
gerakan penanaman jiwa kewirausahaan secara dini kepada siswa–siswa kita khususnya dan
masyarakat pemula yang akan melakukan kegitaan wirausaha. Dinegara-negara maju
pendidikan kewirausahaan populer karena 5 alasan yaitu:
Pembuatan rencana usaha mengarahkan mahasiswa menggabungkan akutansi,
ekonomi, keuangan,pemasaran dan disiplin bisnis lainnya. Sehingga menjadikan
pengalaman pendidikan yang terpadu dan memperkaya
Pendidikan kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha baru oleh lulusan
atau untuk memperkuat prospek penerimaa kerja dan keberhasilan lulusan di pasar
tenaga kerja
Pendidikan kewirausahaan dapat mempromosikan transfer teknologi dari perguruan
tinggi ke pasar melalui pengembangan rencana usaha yang bebasis teknologi
Pendidikan kewirausahaan menciptakan hubungan antara komunitas bisnis dan
komunitas perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan dipandang oleh pemimpin
usaha sebagai aplikasi pendekatan yang bermanfaat untuk belajar bisnis dan ekonomi,
dan mereka telah mebuka diri bersedia mendanai program kewirausahaan serta
menyediakan tempat untuk magang
Karena tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini, dan kewirausahaan
berada di luar batas disiplin ilmu yang tradisional, maka memungkin kan untuk
malakukan percobaan–percobaan dalam kurikulumnya.
Dalam usaha untuk mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa dibutuhkan wirausaha-
wirausaha yang tidak hanya berpendidikan dan berpengetahuan luas serta menguasai
teknologi(Intelectual Quotion), namun juga perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan
SQ(Spiritual Qoution). Perguruan tinggi berperan serta dalam mensejahterakan bangsa,
membangun ekonomi yang kini masih terpuruk.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas dan inovasi sangat
diperlukan apalagi dalam menghadapi persaingan dunia usaha, yang semakin ketat sehingga
seorang wirausahawan dituntut agar memliki pemikiran khususnya dalam bidang pendidikan
yang kreatif dan inovatif. Untuk itu, seorang wirausahawan perlu memahami proses-proses
pemikiran kreatif dan inovatif; ciri-ciri pemikiran kreatif; sifat-sifat mendasar dari kreativitas;
tahap-tahap pemikiran kreatif yaitu antara lain Persiapan (Preparation), Penyelidikan
(Investigation), Transformasi (Transformation), Penetasan (Incubation), Penerangan
(Illumination), Pengujian (Verification), dan Implementasi (Implementation); serta
bagaimana menerapkannya dalam dunia usaha. Selain itu, wirausahawan juga dituntut untuk
berpikir kreatif dan inovatif serta mampu menyadari tuntutan bisnis masa kini agar mampu
bersaing dan mempertahankan usahanya dalam menghadapi persaingan dunia usaha dan
dunia pendidikan saat ini.
3.2.Kritik dan Saran
Demikian penyusunan makalah ini kami selesaikan. Kami merasa bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu tulisan, sistematika penulisan,
maupun pemaparan. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun guna untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien
DAFTAR PUSTAKA
....Adair, John.2009. Berpikir Kreatif, Berfikir Sukses, Terjemahan oleh Izi Ibrahim dari buku
The Art of Creative Thinking. 2007. Kogen Page, London and Philadelphia. Rumpun,
Yogyakarta.
....Donal G. 1972. Anatomi Inovasi yang Berhasil. Membina Program Kewirausahaaan dan
Mengantar Majalah Inovasi: American Management Association.