file · web viewmakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur...

29

Click here to load reader

Upload: dinhkhanh

Post on 04-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

T U G A S F I L S A F A T

TOKOH : IBNU KHALDUN

DISUSUN OLEH:

MAELINA ARIYANTI

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2011

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 1

Page 2: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

IDENTITAS

Nama : MAELINA ARIYANTI

Alamat Tugas : STIKES YARSI MATARAM, jalan TGH.Ali Batu Lingkar Selatan kota

Mataram, NUSA TENGGARA BARAT

Alamat Rumah : Jln. Opal Cluster taman Agung No.58 BTN BELENCONG, GUNUNG

SARI, NUSA TENGGARA BARAT

No Hp : 087865383488/081917170442

Email : [email protected]

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 2

Page 3: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

KATA PENGANTAR

       Assalamu’alaikum Wr.Wb

      Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,

hidayah, serta karunianya kami dapat menyelesaikan tugas Filsafat dengan salah

satu tokoh filsafat yaitu Ibnu Khaldun. Makalah ini kami susun guna memenuhi

salah satu mata kuliah Filsafat. Pada kesempatan ini, tidak lupa kami ucapkan

terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

makalah , terutama dosen mata kuliah tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu,

kami mengharapkan kritik , masukkan dan saran yang dapat menambahkan

kelengkapan dan kesempurnaan makalah kami guna berguna untuk kita semua.

      Demikian atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.

                                                                                          Wassalamu’alaikum wr.wb Jakarta, 4 Januari 2012

Penyusun

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 3

Page 4: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………………………………… 1

IDENTITAS…………………………………………………………………………………………………………………..

.

2

KATA

PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………….

3

DAFTAR

ISI…………………………………………………………………………………………………………………..

4

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar

Belakang…………………………………………………………………………………………….

2. Tujuan

Penulisan………………………………………………………………………………………...

5

6

BAB II TINJAUAN TEORI

1. Sejarah singkat Ibnu

Khaldun………………………………………………………………………

2. Karya-karya Ibnu Khaldun…………………………………………………………………………..

8

9

BAB III

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………..

1

7

BAB IV

PENUTUP………………………………………………………………………………………………………….

19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………. 2

0

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 4

Page 5: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Ibnu Khaldun, nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan Ilmuwan Barat.

Ia adalah pemikir dan Ilmuwan Muslim yang pemikiranya dianggap murni dan baru

pada zamannya. Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang tertuang

dalam buku fenomenalnya “Muqaddimah” dianggap sebagai bibit dari kelahiran Ilmu

Sosiologi. Penelitiannya tentang sejarah dengan menggunakan metode yang berbeda

dari penelitian Ilmuwan pada saat itu juga disebut sebagai bibit dari kemunculan

Filsafat Sejarah seperti yang ada sekarang. Kehidupannya yang malang melintang di

Tunisia (Afrika) dan Andalusia, serta hidup dalam dunia politik tak ayal mendukung

pemikirannya tentang Politik serta Sosiologi tajam dan mampu memberikan

sumbangsih yang besar pada Ilmu Pengetahuan

Mukadimah karya monumental Ibnu Khaldun seorang ilmuwan dan sejarawan

agung pada abad ke – 14 M . Buku yang ditulis pemikir dari Tunisia, Afrika Utara itu

tercatat sebagai karya yang sangat mengagumkan. Pengaruhnya begitru luar biasa, tak

hanya mewarnai pemikiran  di dunia Islam, namun juga peradaban Barat.

Orang Yunani menyebut karya Ibnu Khaldun itu sebagai Prolegomena. Sejumlah

pemikir sepakat bahwa Muqaddimah adalah karya pertama yang mengkaji  filsafat

sejarah, ilmu-ilmu sosial, demografi, histografi serta sejarah budaya.  IM Oweiss dalam

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 5

Page 6: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

karyanya bertajuk Ibn Khaldun: A fourteenth-Century Economist menilai, Muqaddimah

merupakan salah satu buku perintis ekonomi modern.

Selain itu, Ibnu Khaldun  dalam adikaryanya itu juga membedah dan mengupas

masalah teologi Islam.  Yang  lebih menarik lagi, Ibnu Khaldun pun membahas sains

atau ilmu pengetahuan alam dalam kitabnya yang sangat populer itu. Secara khusus,

Ibnu Khaldun mengupas tentang studi biologi dan kimia dalam bab tersendiri mengenai

ilmu pengetahuan alam.

Ibnu Khaldun menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak meremehkan akan

sebuah sejarah. Ia adalah seorang peneliti yang tak kenal lelah dengan dasar ilmu dan

pengetahuan yang luas. Ia selalu memperhatikan akan komunitas-komunitas

masyarakat. Selain seorang pejabat penting, ia pun seorang penulis yang produktif. Ia

menghargai akan tulisan-tulisannya yang telah ia buat. Bahkan ketidaksempurnaan

dalam tulisannya ia lengkapi dan perbaharui dengan memerlukan waktu dan

kesabaran. Sehingga karyanya benar-benar berkualitas, yang di adaptasi oleh situasi

dan kondisi.

Karena pemikiran-pemikirannya yang briliyan Ibnu Khaldun dipandang sebagai

peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam. Dasar pendidikan Alquran yang

diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu Khaldun mengerti tentang Islam, dan giat

mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. Sebagai Muslim dan hafidz Alquran, ia

menjunjung tinggi akan kehebatan Alquran. Sebagaimana dikatakan olehnya,

“Ketahuilah bahwa pendidikan Alquran termasuk syiar agama yang diterima oleh umat

Islam di seluruh dunia Islam. Oleh kerena itu pendidikan Alquran dapat meresap ke

dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Alquran pun patut diutamakan

sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain

Jadi, nilai-nilai spiritual sangat di utamakan sekali dalam kajiannya, disamping

mengkaji ilmu-ilmu lainnya. Kehancuran suatu negara, masyarakat, atau pun secara

individu dapat disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai spritual. Pendidikan agama

sangatlah penting sekali sebagai dasar untuk menjadikan insan yang beriman dan

bertakwa untuk kemaslahatan umat. Itulah kunci keberhasilan

Ibnu Khaldun.

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 6

Page 7: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

2. TUJUAN PENULISAN

a. Menjelaskan sejarah singkat Ibnu Khaldun

b. Menjelaskan karya – karya yang ditemukan baik dalam menulis maupun penelitian

dalam bidang sosiologi, sejarah, ekonomi, ilmu dan pengetahuan

BAB 2

TINJAUAN TEORI

1. SEJARAH SINGKAT

Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin

Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan

sebutan Ibnu Khaldun. Lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332 M. adalah

dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia

dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena

pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah

dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823)

mengemukakan teori-teori ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-

tulisannya sudah menyebar ke mana-mana.

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 7

Page 8: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang

sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan

ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam

pengembaraannya yang luas pula.

Selain itu dalam tugas-tugas yang diembannya penuh dengan berbagai

peristiwa, baik suka dan duka. Ia pun pernah menduduki jabatan penting di Fes,

Granada, dan Afrika Utara serta pernah menjadi guru besar di Universitas al-Azhar,

Kairo yang dibangun oleh dinasti Fathimiyyah. Dari sinilah ia melahirkan karya-karya

yang monumental hingga saat ini. Nama dan karyanya harum dan dikenal di berbagai

penjuru dunia. Panjang sekali jika kita berbicara tentang biografi Ibnu Khaldun, namun

ada tiga periode yang bisa kita ingat kembali dalam perjalan hidup beliau. Periode

pertama, masa dimana Ibnu Khaldun menuntut berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Yakni, ia belajar Alquran, tafsir, hadis, usul fikih, tauhid, fikih madzhab Maliki, ilmu

nahwu dan sharaf, ilmu balaghah, fisika dan matematika.

Dalam semua bidang studinya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan

dari para gurunya. Namun studinya terhenti karena penyakit pes telah melanda

selatan Afrika pada tahun 749 H. yang merenggut ribuan nyawa. Ayahnya dan sebagian

besar gurunya meninggal dunia. Ia pun berhijrah ke Maroko selanjutnya ke Mesir;

Periode kedua, ia terjun dalam dunia politik dan sempat menjabat berbagai posisi

penting kenegaraan seperti qadhi al-qudhat (Hakim Tertinggi). Namun, akibat fitnah

dari lawan-lawan politiknya, Ibnu Khaldun sempat juga dijebloskan ke dalam penjara.

Setelah keluar dari penjara, dimulailah periode ketiga kehidupan Ibnu

Khaldun, yaitu berkonsentrasi pada bidang penelitian dan penulisan, ia pun

melengkapi dan merevisi catatan-catatannya yang telah lama dibuatnya. Seperti kitab

al-’ibar (tujuh jilid) yang telah ia revisi dan ditambahnya bab-bab baru di dalamnya,

nama kitab ini pun menjadi Kitab al-’Ibar wa Diwanul Mubtada’ awil Khabar fi Ayyamil

‘Arab wal ‘Ajam wal Barbar wa Man ‘Asharahum min Dzawis Sulthan al-Akbar.

Kitab al-i’bar ini pernah diterjemahkan dan diterbitkan oleh De Slane pada

tahun 1863, dengan judul Les Prolegomenes d’Ibn Khaldoun. Namun pengaruhnya

baru terlihat setelah 27 tahun kemudian. Tepatnya pada tahun 1890, yakni saat

pendapat-pendapat Ibnu Khaldun dikaji dan diadaptasi oleh sosiolog-sosiolog German

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 8

Page 9: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

dan Austria yang memberikan pencerahan bagi para sosiolog modern.

Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya, at-Ta’riif bi Ibn

Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya); Muqaddimah

(pendahuluan atas kitabu al-’ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis);

Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-

pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-

Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi).

ia wafat di Kairo Mesir pada saat bulan suci Ramadan tepatnya pada tanggal 25

Ramadan 808 H./19 Maret 1406 M.

2. KARYA – KARYA IBNU KHALDUN

A. Asal Mula Negara (daulah)

Menurut Ibn Khaldun manusia diciptakan sebagai makhluk politik atau sosial, yaitu

makhluk yang selalu membutuhkan orang lain dalam mempertahankan

kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial

merupakan sebuah keharusan (dharury). Pendapat ini agaknya mirip dengan

pendapat Al-Mawardi dan Abi Rabi’. Lebih lanjut, manusia hanya mungkin bertahan

untuk hidup dengan bantuan makanan. Sedang untuk memenuhi makanan yang

sedikit dalam waktu satu hari saja memerlukan banyak pekerjaan. Sebagai contoh

dari butir-butir gandum untuk menjadi potongan roti memerlukan proses yang

panjang. Butir-butir gandum tersebut harus ditumbuk dulu, untuk kemudian

dibakar sebelum siap untuk dimakan, dan untuk semuanya itu dibutuhkan alat-alat

yang untuk mengadakannya membutuhkan kerjasama dengan pandai kayu atau

besi. Begitu juga gandum-gandum yang ada, tidak serta merta ada, tetapi

dibutuhkan seorang petani. Artinya, manusia dalam mempertahankan hidupnya

dengan makanan membutuhkan manusia yang lain. Selain kebutuhan makanan

untuk mempertahankan hidup, menurut Ibnu Khaldun manusia memerlukan

bantuan dalam hal pembelaan diri terhadap ancaman bahaya. Hal ini karena Allah

ketika menciptakan alam semesta telah membagi-bagi kekuatan antara makhluk-

makhluk hidup, bahkan banyak hewan-hewan yang mempunyai kekuatan lebih dari

yang dimiliki oleh manusia. Dan watak agresif adalah sesuatu yang alami bagi setiap

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 9

Page 10: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

makhluk. Oleh karenanya Allah memberikan kepada masing-masing makhluk hidup

suatu anggota badan yang khusus untuk membela diri. Sedang manusia diberikan

akal atau kemampuan berfikir dan dua buah tangan oleh Tuhan. Dengan akal dan

tangan ini manusia bisa mempertahankan hidup dengan berladang, ataupun

melakukan kegiatan untuk mempertahankan hidup lainya. Tetapi sekali lagi untuk

mempertahankan hidup tersebut manusia tetap saling membutuhkan bantuan dari

yang lainnya, sehingga organisasi kemasyarakatn merupakan sebuah keharusan.

Tanpa organisasi tersebut eksistensi manusia tidak akan lengkap, dan kehendak

Tuhan untuk mengisi dunia ini dengan ummat manusia dan membiarkannya

berkembang biak sebagai khalifah tidak akan terlaksana. Manusia mempunyai

watak agresif dan tidak adil, sehingga dengan akal dan tangan yang diberikan Tuhan

padanya tidak memungkinkan untuk mempertahankan diri dari serangan manusia

yang lain karena setiap manusia mempunyai akal dan tangan pula. Untuk itulah

diperlukan sesuatu yang lain untuk menangkal watak agresif manusia terhadap

lainnya.

B. Sosiologi Masyarakat

Ibnu Khaldun berpendapat bahwa ada faktor lain pembentuk Negara (daulah), yaitu

‘ashabiyah .(العصبـيّة) Teorinya tentang ‘ashabiyah inilah yang melambungkan

namanya dimata para pemikir modern, teori yang membedakannya dari pemikir

Muslim lainnya. ‘Ashabiyah mengandung makna Group feeling, solidaritas

kelompok, fanatisme kesukuan, nasionalisme, atau sentimen sosial. Yaitu cinta dan

kasih sayang seorang manusia kepada saudara atau tetangganya ketika salah satu

darinya diperlakukan tidak adil atau disakiti. Ibn Khaldun dalam hal ini

memunculkan dua kategori sosial fundamental yaitu Badawah (بداوة)(komunitas

pedalaman, masyarakat primitif, atau daerah gurun) dan Hadharah (حضارة)

(kehidupan kota, masyarakat beradab). Keduanya merupakan fenomena yang

alamiah dan Niscaya (dharury). Penduduk kota menurutnya banyak berurusan

dengan hidup enak. Mereka terbiasa hidup mewah dan banyak mengikuti hawa

nafsu. Jiwa mereka telah dikotori oleh berbagai macam akhlak tercela. Sedangkan

orang-orang Badui, meskipun juga berurusan dengan dunia, namun masih dalam

batas kebutuhan, dan bukan dalam kemewahan, hawa nafsu dan kesenangan

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 10

Page 11: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

(Muqaddimah: 123). Daerah yang subur berpengaruh terhadap persoalan agama.

Orang-orang Badui yang hidup sederhana dibanding orang-orang kota serta hidup

berlapar-lapar dan meninggalkan makanan yang mewah lebih baik dalam beragama

dibandingkan dengan orang yang hidup mewah dan berlebih. Orang-orang yang taat

beragama sedikit sekali yang tinggal di kota-kota karena kota telah dipenuhi

kekerasan dan masa bodoh. Oleh karena itu, sebagian orang yang hidup di padang

pasir adalah orang zuhud. Orang Badui lebih berani daripada penduduk kota.

Karena penduduk kota malas dan suka yang mudah-mudah. Mereka larut dalam

kenikmatan dan kemewahan. Mereka mempercayakan urusan keamanan diri dan

harta kepada penguasa. Sedangkan orang Badui hidup memencilkan diri dari

masyarakat. Mereka hidup liar di tempat-tempat jauh di luar kota dan tak pernah

mendapatkan pengawasan tentara. Karena itu, mereka sendiri yang

mempertahankan diri mereka sendiri dan tidak minta bantuan pada orang lain

(Muqaddimah: 125). Untuk bertahan hidup masyarakat pedalaman harus memiliki

sentimen kelompok (‘ashabiyyah) yang merupakan kekuatan pendorong dalam

perjalanan sejarah manusia, pembangkit suatu klan.

C. Khilafah, Imamah, Sulthanah

Khilafah menurut Ibn Khaldun adalah pemerintahan yang berlandaskan Agama

yang memerintahkan rakyatnya sesuai dengan petunjuk Agama baik dalam hal

keduniawian atau akhirat. Maka pemerintahan yang dilandaskan pada Agama

disebut dengan Khilafah, Imamah atau Sulthananh. Sedang pemimpinnya disebut

Khalifah, Imam atau Sulthan. Khilafah adalah pengganti Nabi Muhammad dengan

tugas mempertahankan agama dan menjalankan kepemimpinan dunia. Lembaga

imamah adalah wajib menurut hukum agama, yang dibuktikan dengan dibai’atnya

Abu Bakar sebagai khalifah. Tetapi ada juga yang berpendapat, imamah wajib

karena akal/ perlunya manusia terhadap organisasi sosial. Namun hukum wajibnya

adalah fardhu kifayah (Muqaddimah: 191-193). Ibn Khaldun sendiri menetapkan 5

syarat bagi khalifah, Imam, ataupun Sulthan, yaitu:

1. Memiliki pengetahuan.

2. Memiliki sifat ‘adil.

3. Mempunyai kemampuan.

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 11

Page 12: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

4. Sehat Panca indera dan badannya.

5. Keturunan Quraisy.

Berdasarkan teori ‘ashabiyah, Ibn Khaldun berpendapat sama dengan Pemikir

Muslim sebelumnya tentang keutamaan keturunan Quraisy. Ia mengemukakan

bahwa orang-orang Quraisy adalah pemimpin-pemimpin terkemuka, original dan

tampil dari bani Mudhar. Dengan jumlahnya yang banyak dan solidaritas

kelompoknya yang kuat, dan dengan keanggunannya suku Quraisy memiliki wibawa

yang tinggi. Maka tidak heran jika kepemimpinan Islam dipercayakan kepada

mereka, sebab seluruh bangsa Arab mengakui kenyataan akan kewibawaannya,

serta mereka hormat pada keunggulan suku Quraisy. Dan jika kepemimpinan

dipegang oleh suku lain, maka yang terjadi adalah pembangkangan serta berujung

pada kehancuran. Padahal Nabi menginginkan persatuan, solidaritas, dan

persaudaraan (Muqaddimah: 194). Tetapi menurut Ibn Khaldun hal ini jangan

diartikan bahwa kepemimpinan itu dimonopoli oleh suku Quraisy, atau syarat

keturunan Quraisy didahulukan daripada kemampuan. Ini hanya didasarkan pada

kewibawaan dan solidaritas yang tinggi pada suku Quraisy pada saat itu, hingga

ketika suku Quraisy telah dalam keadaan tidak berwibawa, atau ada suku lain yang

mempunyai ‘ashabiyyah yang tinggi dan kebibawaan yang tinggi, dan juga

kepemimpinan dari suku Quraisy sudah tidak dapat lagi diharapkan, maka

kepemimpinan dapat berpindah ke suku atau kelompok lain yang mempunyai

kewibawaan, solidaritas, dan kemampuan yang lebih. Pemikiran Ibn Khaldun dalam

hal ini mirip dengan pemikiran Al-Mawardi ataupun Ghazali, bahwa khalifah

haruslah dari golongan Quraisy. Tetapi Ibn Khaldun merealisasikannya dengan teori

‘Ashabiyyah seperti dijelaskan di atas.

D. Bentuk-Bentuk Pemerintahan

Ibnu Khaldun berpendapat bentuk pemerintahan ada 3:

1. Pemerintahan yang natural (siyasah thabi’iyah), yaitu pemerintahan yang

membawa masyarakatnya sesuai dengan tujuan nafsu. Artinya, seorang raja

dalam memerintah kerajaan (mulk) lebih mengikuti kehendak dan hawa

nafsunya sendiri dan tidak memperhatikan kepentingan rakyat yang akibatnya

rakyat sukar mentaati akibat timbulnya terror, penindasan, dan anarki.

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 12

Page 13: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

Pemerintahan jenis ini pada zaman sekarang menyerupai pemerintahan otoriter,

individualis, otokrasi, atau inkonstitusional.

2. Pemerintahan yang berdasarkan nalar (siyasah ‘aqliyah), yaitu pemerintahan

yang membawa rakyatnya sesuai dengan rasio dalam mencapai kemaslahatan

duniawi dan mencegah kemudharatan. Pemerintahan yang berasaskan Undang-

undang yang dibuat oleh para cendekiawan dan orang pandai. Bentuk

Pemerintahan seperti ini dipuji disatu sisi tetapi dicela disatu sisi. Pemerintahan

jenis ini pada zaman sekarang serupa dengan pemerintahan Republik, atau

kerajaan insitusional yang dapat mewujudkan keadilan sampai batas tertentu.

3. Pemerintahan yang berlandaskan Agama (siyasah Diniyyah), yaitu pemerintahan

yang membawa semua rakyatnya sesuai dengan tuntunan agama, baik yang

bersifat keduniawian maupun keukhrawian. Menurut Ibn Khaldun model

pemerintahan seperti inilah yang terbaik, karena dengan hukum yang

bersumber dari ajaran Agama akan terjamin tidak saja keamanan dan

kesejahteraan di dunia tetapi juga di akhirat. Dan karena yang dipakai sebagai

asas kebijaksanaan pemerintahan itu adalah ajaran Agama, khususnya Islam,

maka kepala Negara disebut Khalifah dan Imam. Khalifah, oleh karena ia adalah

pengganti Nabi dalam memelihara kelestarian Agama dan kesejahteraan

duniawi rakyatnya. Imam, karena sebagai pemimpin dia ibarat Imam Salat yang

harus diikuti oleh rakyatnya sebagai makmum (Muqaddimah: 191).

Dari pembagian pemerintahan di atas, nampak bahwa Ibn Khaldun menempuh jalur

baru dibanding Al-Farabi dan Ibn Abi Rabi’ dalam pengklasifikasian pemerintahan.

Ia tidak memandang pada sisi personalnya, juga pada jabatan Imam itu sendiri,

melainkan pada makna fungsional keimamahan itu sendiri. Sehingga menurutnya

substansi setiap pemerintahan adalah undang-undang yang menjelaskan karakter

suatu sistem pemerintahan.

E. Tahapan Timbul Tenggelamnya Peradaban

Berdasarkan teorinya ‘ashabiyyah, Ibn Khaldun membuat teori tentang tahapan

timbul tenggelamnya suatu Negara atau sebuah peradaban menjadi lima tahap,

yaitu:

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 13

Page 14: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

1. Tahap sukses atau tahap konsolidasi, dimana otoritas negara didukung oleh

masyarakat (`ashabiyyah) yang berhasil menggulingkan kedaulatan dari dinasti

sebelumnya.

2. Tahap tirani, tahap dimana penguasa berbuat sekehendaknya pada rakyatnya.

Pada tahap ini, orang yang memimpin negara senang mengumpulkan dan

memperbanyak pengikut. Penguasa menutup pintu bagi mereka yang ingin turut

serta dalam pemerintahannya. Maka segala perhatiannya ditujukan untuk

kepentingan mempertahankan dan memenangkan keluarganya.

3. Tahap sejahtera, ketika kedaulatan telah dinikmati. Segala perhatian penguasa

tercurah pada usaha membangun negara.

4. Tahap kepuasan hati, tentram dan damai. Pada tahap ini, penguasa merasa puas

dengan segala sesuatu yang telah dibangun para pendahulunya.

5. Tahap hidup boros dan berlebihan. Pada tahap ini, penguasa menjadi perusak

warisan pendahulunya, pemuas hawa nafsu dan kesenangan. Pada tahap ini,

negara tinggal menunggu kehancurannya.

Tahap-tahap itu menurut Ibnu Khaldun memunculkan tiga generasi, yaitu:

1) Generasi Pembangun, yang dengan segala kesederhanaan dan solidaritas

yang tulus tunduk dibawah otoritas kekuasaan yang didukungnya.

2) Generasi Penikmat, yakni mereka yang karena diuntungkan secara ekonomi

dan politik dalam sistem kekuasaan, menjadi tidak peka lagi terhadap

kepentingan bangsa dan negara.

3) Generasi yang tidak lagi memiliki hubungan emosionil dengan negara.

Mereka dapat melakukan apa saja yang mereka sukai tanpa memedulikan

nasib negara. Jika suatu bangsa sudah sampai pada generasi ketiga ini, maka

keruntuhan negara sebagai sunnatullah sudah di ambang pintu, dan

menurut Ibnu Khaldun proses ini berlangsung sekitar satu abad.

Ibnu Khaldun juga menuturkan bahwa sebuah Peradaban besar dimulai dari

masyarakat yang telah ditempa dengan kehidupan keras, kemiskinan dan penuh

perjuangan. Keinginan hidup dengan makmur dan terbebas dari kesusahan hidup

ditambah dengan ‘Ashabiyyah di antara mereka membuat mereka berusaha keras

untuk mewujudkan cita-cita mereka dengan perjuangan yang keras. Impian yang

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 14

Page 15: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

tercapai kemudian memunculkan sebuah peradaban baru. Dan kemunculan

peradaban baru ini pula biasanya diikuti dengan kemunduran suatu peradaban

lain (Muqaddimah: 172). Tahapan-tahapan di atas kemudian terulang lagi, dan

begitulah seterusnya hingga teori ini dikenal dengan Teori Siklus.

6. Biologi

Teodros Kiros dalam karyanya Explorations in African Political Thought,

mengatakan, dalam bidang biologi secara khusus Ibnu Khaldun membahas masalah

teori evolusi. Menurut Khaldun, dunia ini dengan segala isinya memiliki urutan

tertentu dan susunan benda. Ia mencoba mencoba mengaitkan antara penyebab dan

hal-hal yang disebabkan, kombinasi dari beberapa bagian penciptaan dengan yang

lain, dan transformasi dari beberapa wujud menjadi sesuatu yang lain.

Selain itu, Ibnu Khaldun juga membahas penciptaan dunia. Menurut dia,

makhluk hidup berawal dari sebuah mineral kemudian berkembang dan berakal.

Secara bertahap, kemudian berubah menjadi tanaman dan hewan. "Tahap terakhir

mineral ''terhubung'' dengan tahap pertama dari tanaman, seperti tumbuhan dan

tanaman tak berbiji,'' tutur Ibnu Khaldun

Tahap terakhir tanaman, lanjut dia, seperti pohon kelapa dan tumbuhan yang

merambat (pohon anggur), terhubung dengan tahap pertama binatang, seperti

keong (siput) dan kerang yang hanya memiliki kekuatan sentuh.

Menurut Ibnu Khaldun, dunia binatang kemudian semakin meluas menjadi berbagai

jenis. Dalam proses penciptaan bertahap, hewan/binatang akhirnya mengarah ke

bentuk manusia, yang mampu berpikir dan mengartikan. "Tahap tertinggi manusia

dicapai dari dunia kera, di mana kedua kecerdasan dan persepsi ditemukan, namun

belum mencapai tahap refleksi dan berpikir sebenarnya," tutur Ibnu Khaldun.

Ibnu Khaldun ternyata seorang penganut determinisme lingkungan. Dia

menjelaskan bahwa kulit hitam itu disebabkan oleh iklim panas dari gurun Sahara

Afrika dan bukan karena keturunan. "Dia justru menghalau teori Hamitic, di mana

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 15

Page 16: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

anak-anak Ham yang dikutuk oleh makhluk hitam, sebagai mitos," jelas Chouki El

Hameldalam karyanya  Race, slavery and Islam in Maghribi Mediterranean thought:

the question of the Haratin in Morocco.

7. Kimia

Menurut George Anawati, dalam bidang kimia, Ibnu Khaldun adalah seorang

kritikus praktik kimia pada dunia Islam. "Dalam bab 23 berjudul Fi 'Ilm al-kimya, ia

membahas sejarah kimia, yang dilihat dari ahli kimia seperti Jabir ibnu Hayyan

(721-815 M), dan teori dari perubahan logam dan elixir (obat yang mujarab)

kehidupan. " ungkap Anawati dalam karyanya  Arabic Alchemy.

Anawati menambahkan dalam bab 26  Kitab Muqaddimah yang berjudul thamrat Fi

inkar al-kimya wa istihalat wujudiha wa ma yansha min al-mafasid,  Khadlun 

menulis sebuah sanggahan sistematis tentang kimia dalam sosial, ilmiah, filosofis

dan dasar agama.

Dia mengawali sanggahan pada dasar sosial, argumentasi bahwa banyak ahli

kimia yang mampu mendapatkan penghasilan dari hidup karena pemikiran yang

menjadi kaya melalui kimia dan akhirnya kehilangan kredibilitas,"  papar Anawati.

Ibnu Khaldun juga berpendapat bahwa beberapa ahli kimia terpaksa melakukan

penipuan, baik secara terbuka dengan menggunakan sedikit lapisan emas/perak di

atas perak/perhiasan tembaga maupun secara diam-diam menggunakan prosedur

yang melapisi pemutihan tembaga dengan menyublimasi raksa. Meski begitu, ia

mengakui bahwa ada saja ahli kimia yang  jujur.

Ibnu Khaldun juga mengkritisi pandangan dan teori tenteng kimia yang

dicetuskan  al-Farabi, Ibnu Sina dan Al-Tughrai. "Ilmu pengetahuan manusia tak

berdaya bahkan untuk mencapai yang terendah sekalipun, kimia menyerupai

seseorang yang ingin menghasilkan manusia, binatang atau tanaman."

Anawati mengatakan, dalam mengkritisi ilmu kimia, Ibnu Khaldun pun

menggunakan sosial logikanya. Anawati menuturkan bahwa Ibnu Khaldun dalam

kitabnya menegaskan bahwa kimia hanya dapat dicapai melalui pengaruh psikis (bi-

ta'thirat al-nufus). Hal yang luar biasa menjadi salah satu keajaiban dari ilmu

gaib/ilmu sihir (rukiat) ... Mereka tak terbatas, tak dapat diklaim untuk

mendapatkan mereka."

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 16

Page 17: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

Begitulah Ibnu Khaldun mengupas ilmu pengetahuan alam dalam karyanya

yang sangat fenomenal, Al-Muqaddimah.

BAB 3

PEMBAHASAN

Ibnu Khaldun, nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan Ilmuwan

Barat. Ia adalah pemikir dan Ilmuwan Muslim yang pemikiranya dianggap murni dan baru

pada zamannya. Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang tertuang

dalam buku fenomenalnya “Muqaddimah” dianggap sebagai bibit dari kelahiran Ilmu

Sosiologi. Dia dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran

sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam.

Menurut Ibn Khaldun manusia diciptakan sebagai makhluk politik atau

sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan orang lain dalam mempertahankan

kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial

merupakan sebuah keharusan. Sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari fakta-

fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang

berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk

mengendalikan individu.

Tetapi terkadanag seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda

dengan manusia lainnya walaupun orang tersebut kembar siam. Ada yang baik hati suka

menolong serta rajin menabung dan ada pula yang prilakunya jahat yang suka berbuat

kriminal menyakitkan hati. Manusia juga saling berhubungan satu sama lainnya dengan

melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam masyarakat.

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 17

Page 18: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

Memahami ilmu tentang sosiologi ini sangat bermanfaat untuk kehidupan

bermasyarakat karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain

dan juga untuk meningkatkan kemampuan seseorang menyesuaikan diri atau beradaptasi

dengan lingkungan sosialnya. Seharusnya manusia bisa saling menghormati sehingga

terbina hubungan yang harmonis.

Selain membahas tentang ilmu sosiologi Ibnu Khaldun juga membahas

tentang pemerintahan yang berlandaskan Agama yang memerintahkan rakyatnya

sesuai dengan petunjuk Agama baik dalam hal keduniawian atau akhirat. Ketika menyebut

pemerintahan berlandaskan agama kita tidak bisa menutup mata dari suara dan kehendak

rakyat umum pemerintahan yang sesungguhnya adalah pemerintahan berlandaskan

agama yang didukung dengan iman dan tanggung jawab keagamaan,

Tetapi masalah yang dihadapi oleh rezim-rezim di dunia pada umumnya

adalah karena mereka menafikan petunjuk ilahi. Misalnya rezim demokratik Barat yang

secara lahiriyah dibangun atas suara rakyat, namun menafikan petunjuk ilahi. Atau jika

ada petunjuk Ilahi, atau mereka mengklaim keberadaannya, di sana suara rakyat tidak

memiliki andil. Atau malah mungkin kedua unsur itu tidak ada, dan demikian halnya

kondisi di banyak negara. Artinya di sana, rakyat tidak punya andil dalam mengatur

negara, dan tidak ada pula bimbingan agama di dalamnya. Sebuah pemerintahan yang

berlandaskan agama berada di bawah naungan panji tauhid dan agama pun mampu menjelaskan

konsep demokrasi dengan transparan dan dengan bahasa yang jelas kepada masyarakat dunia.

Begitulah Ibnu Khaldun mengupas ilmu pengetahuan alam dalam karyanya

yang sangat fenomenal. Dimana ilmu pengetahuan menjadi kunci untuk menghadapi

kehidupan dengan sebaik-baiknya dan dapat dipakai untuk mempelajari segala sesuatu

yang ada dalam aspek kehidupan. Ketika kita menguasai ilmu pengetahuan dan

mengaplikasikannya maka pada saat itu kita dapat menguasai dunia. Manusia menguasai

3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor, maka jadilah manusia-manusia

seutuhnya untuk kehidupan yang lebih baik. Jadilah penguasa dunia melalui ilmu

pengetahuan.

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 18

Page 19: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

BAB 4

PENUTUP

lbnu Khaldun adalah seorang ilmuwan besar yang terlahir di Tunisia pada 27 Mei

1332 atau 1 Ramadhan 732 H.  Ia bernama lengkap Waliuddin Abdurrahman bin

Muhammad Ibn Khaldun Al-Hadrami Al-Ishbili. Selain dikenal sebagai pemikir hebat, ia

juga seorang politikus kawakan.

Setelah mundur dari percaturan politik praktis, Ibnu Khaldun bersama keluarganya

memutuskan untuk menyepi di Qalat Ibnu Salamah, sebuah istana yang terletak di negeri

Banu Tajin, selama empat tahun. Selama masa kontemplasi itulah, Ibnu Khaldun

menyelesaikan penulisan karyanya yang sangat fenomenal bertajuk Al-Muqaddimah.

Dalam pengunduran diri inilah dia merampungkan Al-Muqaddimah, sebuah karya

yang seluruhnya orisinal dalam perencanaannya dan di ramu dari hasil penelitian luas

yang terbaik.

Di tangan Ibnu Khaldun, sejarah menjadi sesuatu yang rasional, faktual dan bebas

dari dongeng-dongeng. Bermodalkan pengalamannya yang malang-melintang di dunia

politik pada masanya, Ibnu Khaldun mampu menulis Almuqaddimah dengan jernih. Dalam

kitabnya itu, Ibnu Khaldun juga membahas peradaban manusia, hukum-hukum

kemasyarakatan dan perubahan sosial.

Pemikiran Ibnu Khaldun telah memberi pengaruh yang besar terhadap para

ilmuwan Barat. Jauh, sebelum Aguste Comte pemikir yang banyak menyumbang kepada

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 19

Page 20: file · Web viewMakalah ini kami susun guna memenuhi ... nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan ... Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang

tradisi keintelektualan positivisme Barat metode penelitian ilmu pernah dikemukakan

pemikir Islam seperti Ibnu Khaldun (1332-1406).

Dalam metodeloginya, Ibnu Khaldun mengutamakan data empirik, verifikasi

teoritis, pengujian hipotesis, dan metode pemerhatian. Semuanya merupakan dasar pokok

penelitian keilmuan Barat dan dunia, saat ini. Ibnu Khaldun adalah sarjana pertama yang

berusaha merumuskan hukum- hukum social.

DAFTAR PUSTAKA

Mustansyir & Munir, (2001). Filsafat Ilmu, Pustaka pelajar, Yogyakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Siklus_Ibn_Khaldun

http://hamba4wl.wordpress.com/2011/07/11/ibnu-khaldun-bapak-sosiologi-

islam/

http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/8190-sains-dalam-kitab-

muqaddimah-ibnu-khaldun.html

http://islamshia-w.com/Portal/Cultcure/Indonesian/CaseID/40038/71243.aspx

Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 20