ditjen pdn/mjl/43/iv/2011 pdnditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/infopdn_april_2011.pdf ·...

48
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Sistem Resi Gudang: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Membangun Sistem Perdagangan dalam Negeri yang Berkesinambungan UMKM Budidaya Janji Buah Naga yang Menggoda Warung Binaan Kemendag: Warung Tradisional Berkonsep Profesional 04 37 23 INFO Perdagangan Dalam Negeri DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDN

Upload: dinhkhanh

Post on 08-May-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

Sistem Resi Gudang:TingkatkanKesejahteraan Petani

Membangun Sistem Perdagangan dalam Negeri yang Berkesinambungan

UMKM BudidayaJanji Buah Nagayang Menggoda

Warung Binaan Kemendag:Warung TradisionalBerkonsep Profesional

04 37 23

INFOP e r d a g a n g a n D a l a m N e g e r i

DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011

PDN

Page 2: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

MAJALAH INFO PDN, APRIL 20112

PENGARAH : Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, GunaryoPENANGGUNG JAWAB : Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, MardjokoREDAKTUR : Lamtasim DasustraEDITOR : Ronny S.M. Marpaung KOORDINATOR PELAKSANA : A. Latif LahdjieDESAIN GRAFIS : Rafi AliefTATA LETAK : B. Jagat SetiawanDITERBITKAN OLEH : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam NegeriALAMAT : Gedung Utama Lt. 8, Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110, email: [email protected]

Page 3: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

daftar isiLIPUTAN UTAMA> SISTEM RESI GUDANG: Menjamin Stabilitas Harga Komoditi, Meningkatkan Kesejahteraan Petani ................4> 10 PASAR PERCONTOHAN: Memperkuat Daya Saing Sekaligus Melestarikan Tradisi .........................8

PROFIL PASAR> PASAR LAMBOCCA: Merajut Kemandirian Ekonomi Berbasis Potensi .............................................11> PASAR KLANDASAN: Eksotisme di Era Modernisasi ........................14

TOPIK BAHASAN> Konfrensi Pers Bulanan Perdagangan Dalam Negeri ............................ 17

BERITA PASAR> Potret Cerah Perdagangan Sapi Lokal ............20> WARUNG BINAAN KEMENDAG: Warung Tradisional Berkonsep Profesional ....23

DISTRIBUSI> Distribusi Raskin Semakin Tertata Rapi .......... 26

INFO SEMBAKO> Harga Bumbu Dapur Stabil .............................29

KOLOM ANDA> Menggagas Standar Profesionalisme Waralaba ..............................32

POTENSI UMKM> Bisnis Dekorasi Taman Semakin Nyaman ......34> Janji Buah Naga yang Menggoda ....................37

PRODUK UNGGULAN> SEPATU BUATAN INDONESIA: Kualitas Memukau, Harga Terjangkau ...........40> Nikmatnya Meneguk Untung dari Kopi ..........42

Pembaca budiman…

Edisi kali ini merupakan edisi isti-mewa bagi IPDN. Sudah dua bulan ini kami mencoba melakukan perubahan-perubahan teknis penulisan dan per-wa jahan sebagai bagian dari komitmen kami untuk memberikan bacaan yang informatif, aktual dan enak dibaca.

Ada dua topik besar yang kami liput secara khusus pada edisi bulan April ini. Pada liputan utama, pembaca akan kami ajak untuk mengikuti kunjungan Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu, ke beberapa pasar tradisional yang tahun ini ditargetkan sebagai Pasar Percontohan Nasional.

Beragam keunikan dan kekhasan pasar-pasar ini, baik dari segi tradisi mau-pun budaya, akan dijadikan sebagai nilai lebih pasar tradisional dalam rangka memasuki dunia persaingan bisnis yang semakin terbuka. Dengan konsep tetap merawat tradisi, program pasar per-contohan akan menghadirkan contoh-con toh pasar berdaya saing tinggi yang tidak kehilangan identitasnya sebagai pasar rakyat.

Berita istimewa kedua adalah Konfe-rensi Pers perdana yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri pada hari Kamis, 14 April lalu. Forum ini direncanakan akan menjadi kegiatan rutin bulanan oleh Kemendag sebagai bagian dari menjalin kemitraan dengan media.

Dan seperti biasanya, pada rubrik-rubrik lain kami juga menyuguhkan ber bagai macam informasi menarik, seperti soal potret perdagangan sapi di Indonesia, profil sepatu lokal yang di minati pasar internasional, potensi usaha agrobisnis budi daya buah naga, dan juga tentang nikmatnya berbisnis kreatif berbasis kopi yang barangkali sedang menemani Anda membaca ma-jalah tercinta ini.

Singkat sapa, semoga edisi ini mem-beri inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya!

Tabik,

Redaksi

erbisnis angkali aca ma-

ni mem-untuk

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 3

Pengantar Redaksi

Page 4: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

SISTEM RESI GUDANGMenjamin Stabilitas Harga Komoditi, Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Sebanyak 52 gudang yang dibangun Kemendag untuk menerapkan Sistem Resi Gudang (SRG) di berbagai daerah sudah siap beroperasi. Sosialisasi terus dilakukan. Pada tahun 2011 dan 2012 SRG akan dilaksanakan di 45 kabupaten/kota. Para petani diharapkan bisa memanfaatkannya secara maksimal.

Para petani bisa bernafas lega. Wa-bah “harga anjlok” yang selalu me ne mani masa-masa panen

raya mereka tak akan terulang kembali. Pa sal nya, di beberapa daerah sentra pertanian, pemerintah telah membangun 41 gudang SRG melalui dana Stimulus Fiskal Kementerian Perdagangan TA 2009 dan 11 gudang SRG melalui dana APBN-P Kementerian Perdagangan TA 2010.

Dengan adanya beberapa gudang SRG ini,

para petani tak perlu kebingungan lagi menghadapi hasil panen yang melimpah. Harga akan terjamin stabilitasnya. Sebab, mereka bisa menjaga ritme harga dengan menyimpan sebagian hasil panennya di gudang tersebut agar supply komoditi di pasaran tidak berlebihan.

Sistem Resi Gudang ini sebenarnya telah dikembangkan di Indonesia sejak 5 tahun lalu. Namun, kehadirannya belum optimal. Implementasinya juga mengalami banyak

kendala dan masalah. Umumnya, masalah tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat (para petani), pelaku usaha, dan pihak-pihak lembaga keuangan terhadap mekanisme dan manfaat dari Sistem Resi Gudang ini.

Perlu ada kesatuan visi dan pemahaman dari semua pihak terkait untuk meng-optimalkan fungsi SRG ini. Maka, Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) Kemendag, yang berkompetensi mengurus masalah ini pun tak mau mem biarkan situasi di atas terus terjadi. Bappebti segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menerapkan dan mengoptimalkan SRG di daerah-daerah lokasi gudang tersebut. Perhelatan besar bertajuk ‘Pertemuan

GUDANG SRG DI BISSAPU, KAB. BANTAENG, SULSEL: Suasana kunjungan Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu untuk melihat langsung kondisi gudang dan mekanisme pengelolaannya.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 20114

Liputan Utama

Page 5: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Teknis Pelaksanaan SRG’ pun digelar di Batam 23 sampai 25 Maret lalu.

Ada banyak hal yang dibahas dalam acara itu. Tujuannya pun jelas, yaitu terciptanya koordinasi dan komunikasi antara pihak Bappebti, Pengelola Gudang, Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) dan Pusat Registrasi dengan para Pemerintah Daerah sehingga langkah-langkah penyiapan maupun pelaksanaan SRG akan lebih konkrit, terarah dan terukur. Walhasil, ter lahirlah sebuah kesepakatan yang dise but dengan ‘Kesepakatan Batam.’ Diharapkan melalui komitmen bersama

ini, pada tahun 2011 dan 2012 nanti, SRG sudah dilaksanakan pada 45 kabupaten/kota tersebut.

MENJAMIN KESEJAHTERAAN PETANI

Salah satu tujuan penerapan SRG adalah untuk memotong mata rantai distribusi dan ulah nakal para spekulan. Dengan strategi ini, kesejahteraan petani bisa terjamin. Hal itu diutarakan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Gunaryo, saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, beberapa waktu yang lalu. Menurutnya, SRG diharapkan dapat

memberikan harga jual yang bersaing untuk petani dan sekaligus memperluas jangkauan distribusi melalui penjualan secara lelang (pasar lelang).

Gunaryo menambahkan, bahwa SRG ini banyak menguntungkan petani. Antara lain, dengan adanya SRG petani tidak perlu buru-buru menjual hasil panennya karena dapat disimpan terlebih dahulu di gudang. Karena setelah itu, petani akan menerima sertifi kat (resi) yang berlaku di bank untuk mengajukan pinjaman.

Gunaryo juga menerangkan, bahwa SRG merupa kan salah satu mekanisme untuk mengen dalikan harga. Karena, sistem yang lebih transparan dapat mengontrol margin harga di tiap layer. Selain itu, mata ran tai spekulan pun diharapkan dapat ter po tong. Dengan begitu, para petani pun bakal menikmati harga yang lebih pantas. “Untuk itu kami tetap mengimbau kepada kelompok-kelompok tani agar mau menaruh komoditasnya di gudang ini. Biasanya kalau sedang panen akan banyak pemain (spekulan). Dengan ini kita dapat mengontrolnya,” tegasnya.

Dalam penjelasannya kepada para warta-wan, Gunaryo juga menyatakan bahwa kualitas beras yang disimpan di gudang SRG ini dapat lebih terjamin. Pasalnya, kata dia, karena gudang dilengkapi de-ngan teknologi modern. “Salah satunya gudang ini dukung dengan teknologi dryer untuk menjaga kekeringan beras. Jadi secara teknologi sudah lengkap,” kata Gunaryo.

Pernyataan senada juga dilontarkan oleh Kepala Subdivre Bulog Tangerang, Wasingun. Menurutnya, dengan adanya SRG diharapkan jalur transportasi dapat dipangkas sehingga dapat menekan harga jual. Selama ini, ongkos transportasi memengaruhi peningkatan harga jual beras. “Saya kira satu gudang untuk tiap wilayah sudah cukup, yang penting kapa-sitasnya,” ujar dia tentang peran SRG.

Wasingun menjelaskan, di saat musim panen, biasanya harga gabah tiba-tiba anjlok karena stock melimpah. Maka, menurutnya, kehadiran gudang SRG ini adalah sebagai salah satu solusi untuk menjaga kestabilan stock dan harga.

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

GRAIN MOISTURE METERS (ALAT UKUR KELEMBABAN BIJI): Salah satu alat standard yang dibutuhkan oleh setiap gudang SRG.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 5

Page 6: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

“Petani harus men dapatkan

harga yang lebih baik saat

mau menjual hasil panen-

nya, dan harga itu harus lebih

pasti. Teruta ma untuk meng-hindari har ga

anjlok dan mer e ka rugi”

Sejak diluncurkan SRG pada tahun 2008, pelaksanaan SRG secara maksimal baru dila-kukan di 15 daerah, yaitu di Jawa Barat (Indra-mayu dan Subang), Jawa Tengah (Karang anyar), DI Yogyakarta (Bantul), Jawa Timur (Jombang, Madiun, Mojokerto, Banyumas, Banyuwangi, Probolinggo), Barito Kuala (Kalimantan Selatan), Sidrap, Pinrang dan Gowa (Sulawesi Selatan). Secara total, resi gudang yang telah diter bitkan sebanyak 115 resi dengan volume komoditi sebanyak 4.403, 89 ton atau senilai Rp. 15,7 milyar.

Kemendag menyadari fakta tersebut sebagai bagian dari evaluasi bahwa peran SRG masih belum optimal. Salah satu faktornya, adalah karena masih ba nyak para petani yang belum banyak memahami manfaat dari gudang system resi gudang ini. Maka dari itu, dalam ke sem patan kunjungannya ke Bantaeng beberapa waktu lalu, Mendag, Mari Elka Pangestu memerintahkan agar Sistem Resi Gudang ini lebih intens disosialisasikan dan diedukasikan kepada para kelompok pe tani. Harapannya, setelah memahami, mereka diharapkan akan mau menyimpan komoditasnya di gudang tersebut.

Mendag juga menjelaskan, berdasarkan Permendag No. 66/M-DAG/PER/6/2007, terdapat delapan komoditas yang dapat disimpan dalam skema SRG, yaitu gabah, beras, jagung, karet, kopi, kakao, lada, dan rumput laut.

“Karena intinya, para petani harus men-dapatkan harga yang lebih baik saat mau menjual hasil panennya, dan harga itu harus lebih pasti. Terutama untuk menghindari harga anjlok dan mereka rugi,” tegas Mari Elka Pangestu.

RESI gudang adalah surat berharga berupa dokumen sebagai bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang. Itulah yang dimaksud dengan resi gudang. Maka, dengan menyimpan hasil panen di gudang SRG ini, petani tidak hanya akan memperoleh jaminan harga yang lebih tinggi. Bahkan, kata Menteri Perdagangan di Bantaeng beberapa waktu lalu, mereka juga bisa mendapat

pinjaman berdasarkan komoditas yang disimpan di gudang tersebut.

Menurutnya, untuk mendapat dana pinjaman dari bank tersebut, pihak petani cukup mengagunkan resi tersebut dan tidak perlu menjaminkan fixed asset seperti tanah, rumah, kendaraan bermotor, atau jaminan lainnya. Dengan kata lain, resi gudang ini bisa menjadi “surat sakti” bagi para petani untuk

mengakses pembiayaan guna mengembangkan pertanian mereka pasca panen raya.

Menyoroti soal fungsi resi sebagai akses untuk menarik dana pinjaman dari perbankan, Mendag mengungkapkan bahwa selama ini, bank yang mau dilibatkan dalam SRG ini baru Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan bank daerah tertentu. Padahal untuk menyukseskan program tersebut, peran

Resi Gudang: “Surat Sakti” untuk

Usai melihat fasilitas resi gudang

PERAN PERBANKAN

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi salah satu bank yang ikut membiayai SRG. Pada akhir tahun lalu, BRI sudah menyalurkan pembiayaan resi gudang dengan total kredit

MAJALAH INFO PDN, APRIL 20116

Page 7: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

perbankan sangatlah besar. “Program ini akan berjalan lancar kalau ada perbankan yang mau memberikan pinjaman. Kita harapkan ada bank lain selain BRI yang ikut serta,” tegasnya.

Selain manfaat di atas, Sistem Resi gudang juga bisa menjadi salah satu bentuk sistem tunda jual yang menjadi alternatif untuk meningkatkan nilai tukar petani. Kehadirannya sudah benar-benar

sangat dibutuhkan oleh para petani Indonesia di era perdagangan bebas seperti sekarang ini. Yakni, agar mereka tak hanya menjadi petani saja, tetapi juga petani mandiri yang berjiwa wirausaha.

Pelaksanaan Sistem Resi Gudang di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Resi Gudang nomor 9 tahun 2006. Tujuan diberlakukannya Undang-Undang Resi Gudang ini, tak lain adalah untuk memberikan dan meningkatkan akses

masyarakat terhadap kepastian hukum, melindungi masyarakat dan memperluas akses mereka untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan. Selain itu, UU Resi Gudang juga memberikan manfaat bagi pengusaha kecil dan menengah, petani dan kelompok tani, peru sa haan pengelola gudang, perusahaan pemberi pinja man dan bank, untuk mengakses permodalan guna meningkatkan usahanya.

(Tom/Amf/berbagai sumber)

memilih kredit biasa diban ding kan dengan kredit resi gu dang. Padahal, pem biayaan dengan ske ma resi gudang mem berikan manfaat yang lebih baik bagi petani.

Seperti yang ia jelaskan, ketika panen tiba, biasanya harga jatuh. Dengan kondisi seperti ini tentunya petani tidak mau men jual hasil panennya ke tengkulak. Sebagai solusinya, jika memiliki 10 ton dari hasl panen, barangkali yang 1 ton bisa dijual dan 9 ton disimpan di gudang dengan resi atau bukti penitipan yang dibiayai bank. “Nantinya, ketika harga bagus kembali, sisa simpanan dapat dikeluarkan dari gudang,” kata Muhammad Ali.

Ia juga mengakui, sejatinya pembiayaan resi gudang masuk dalam jenis kredit de ngan tingkat rasio kredit bermasalah minim. Hal ini lebih rendah dibandingkan jenis kredit lain. Faktanya, sampai sekarang tidak ada kredit resi gudang bermasalah. Hal itu, dikarenakan para petani cenderung memenuhi semua kewajibannya, sehingga kolektibilitas lancar.

Ali juga menyambut baik rencana pem-bentukan lembaga penjamin simpanan (LPS) resi gudang. Dia menilai dengan adanya LPS maka perseroan merasa lebih aman dalam menyalurkan kredit. Pihaknya, sebagai bank penyalur kredit, merasa lebih aman. Apalagi ditambah dengan adanya subsidi bunga. Untuk tingkat bunga kredit sendiri maksimal sebesar bunga penjaminan LPS plus 5%.  Jika bunga LPS saat ini 7% ditambah 5%, berarti maksimal bunga kredit resi gudang 12%. Petani akan menanggung bunga riil sebesar 6%. Sementara sebanyak 6% sisanya disubsidi oleh pemerintah. (Tom/Amf)

Pak Tani

(outstanding) sebesar Rp8 miliar. Sedang di tahun ini, bank ini mengincar kenaikan total kredit resi gudang menjadi Rp13 miliar, naik Rp 5 miliar dari 2010, yang penyalurannya ke Sragen dan Medan.

Cuma masalahnya, pengembangan pem-biayaan dengan jaminan resi gudang masih terkendala akibat kurangnya sosialisasi kepa-da petani. Menurut Sekretaris Peru sahaan BRI, Muhammad Ali, petani le bih cenderung

Melihat hasil pengolahan jagung yang akan ditimbang

Mendengar penjelasan jenis produk yang diolah

Melihat sistem laporan rekapitulasi dari sirkulasi produk

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 7

Liputan Utama

Page 8: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

10 PASAR PERCONTOHAN:Memperkuat Daya Saing Sekaligus

Tekad Kementerian Perdaga-ngan untuk merevitalisasi pasar-pasar tradisional semakin membulat. Tahun 2011 ini, 10 pasar akan dibesut menjadi Pasar Percontohan sebagai inspirasi dan motivasi bagi para pemerintah daerah untuk mereplikasikannya.

HM Nurdin Abdullah, Bupati Ban-taeng, Sulawesi Selatan, ter ma-suk salah satu pemimpin dae-

rah yang menerima tantangan untuk me wujudkan visi dan tujuan pasar per-contohan ini. Sebab, dari Rp 88 Milyar yang dialokasikan untuk pengembangan 10 pasar percontohan tahun ini, daerahnya mendapat hadiah utama berupa bantuan dana paling banyak, yaitu sebesar Rp 15 Milyar untuk mengembangkan Pasar Lam-bocca yang terletak di Desa Baruga, Keca-matan Pa`jukukang, Kabupaten Bantaeng.

“Pasar Lambocca mendapat hadiah per-tama, yaitu penerima dana paling tinggi dalam program ini, yaitu Rp 15 M. Semoga return (pengembalian)-nya nanti berhasil untuk benar-benar mengembangkan daerah ini,” ungkap Mendag, Mari Elka Pangestu, dalam sambutannya pada acara pencanangan Pasar Lambocca sebagai Pasar Percontohan, 18 Maret lalu.

Nurdin pun mengakui, pengembangan pasar percontohan di daerahnya menjadi penyemangat terhadap pertumbuhan eko nomi. Bahkan, ia juga optimis, bah-wa perhatian Kemendag ini akan me-wujudkan Bantaeng menjadi daerah per-tumbuhan ekonomi baru di bagian selatan Sulawesi Selatan.

Selain Pasar Lambocca, pada tahap pertama pelaksanaan program pasar percontohan

ini ada 9 pasar lain yang juga akan dijadikan pasar percontohan. (Lihat Table). Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Ke men dag, Gunaryo, program 10 pasar percon tohan ini diupayakan kelar pada akhir 2011. Ia berharap, pembangunan dan pem binaan pengelolaan pasar percon tohan yang dilakukan untuk me wujudkan pasar tradisional rakyat yang bersih, aman dan nyaman dikunjungi ini bisa direplikasi di tempat-tempat lain.

Ada beberapa alasan mendasar yang melatarbelakangi lahirnya pengembangan pasar percontohan sebagai bagian dari program revitalisasi pasar tradisional di berbagai daerah ini. Menurut Mendag, Mari Elka Pangestu, pasar sebagai sarana per-dagangan memiliki fungsi yang strategis, tetapi hingga kini belum berhasil benar-benar dikembangkan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Jumlah pasar tradisional di Indonesia lebih

dari 13.450 dengan jumlah pedagang berkisar 12.625.000 orang (APKASI, 2003). Puluhan juta rakyat Indonesia pun menyandarkan hidupnya kepada pasar tradisional. Fakta menunjukkan, pasar tradisional masih menjadi saluran utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi berskala menengah kecil serta mikro, yaitu para petani, nelayan, pengrajin dan industri kecil. Maka, hadirnya pasar percontohan ini diharapkan dapat menjadi stimulasi bagi pengembangan pasar-pasar tradisional lainnya. “Kami berharap program ini didukung dan ditiru di seluruh Indonesia,” kata Mendag (8/4/2011).

MERAWAT TRADISI DAN NILAI-NILAI LUHUR BANGSA

Bagi masyarakat Indonesia, pasar tra-disional bukan hanya sekedar tempat transaksi jual beli dan kegiatan ekonomi

MAJALAH INFO PDN, APRIL 20118

Liputan Utama

Page 9: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Melestarikan Tradisi

Pasar tradisional akan memiliki kekuatan yang sangat memikat dan daya saing yang tinggi bila ditata dan dikelola secara profesional oleh pedagang dan juga pihak pengelola pasar dengan tetap menonjolkan fi tur-fi tur keunikan yang dimiliki masing-masing pasar.

semata, tetapi juga banyak yang memiliki fungsi sosial dan budaya tersendiri sesuai dengan adat istiadat dan tradisi masing-masing daerah. Kenyataan itu sangat disadari dan menjadi pertimbangan khusus bagi Kemendag dalam program pengembangan pasar percontohan ini.

Beberapa fungsi strategis itu pun coba disatupadukan dalam sebuah konsep yang terarah dan terpadu, sehingga kehadiran pasar percontohan dapat menjadi salah satu model langkah strategis untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat tanpa melupakan sisi-sisi sosial, budaya dan tradisi bangsa.

“Berdasarkan beberapa kunjungan yang sudah dilakukan, setiap pasar di setiap daerah memiliki perbedaan tertentu yang terkait dengan daerah tem-pat mereka berada. Ini juga harus kita sadari di dalam melakukan revitalisasi pasar,” papar Mendag.

Secara ekonomi, pengembangan beberapa pasar percontohan diharapkan dapat menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan transaksi perdagangan

di pasar-pasar tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu profi t center (sumber pendapatan) daerah setempat. Dengan begitu, kata Mendag, pasar tidak lagi menjadi sebagai sesuatu yang disubsidi oleh pemerintah, tetapi justru juga bisa menjadi profi t center atau salah satu sumber potensial pendapatan daerah.

“Saya ingin, nantinya “omset penjualan” akan menjadi salah satu nilai plus dengan adanya pasar percontohan. Jika pasar sudah di revitalisasi, maka Pendapatan Asli Daerah di daerah ini harus menjadi lebih baik,” tegas Mendag, Mari Elka Pangestu, dalam kunjungan kerjanya di Pasar Lambocca beberapa waktu lalu.

Adapun dari segi sosial dan budaya, Kemendag tetap bersikukuh agar tradisi sosial dan budaya yang selama ini telah melekat pada setiap pasar tersebut tidak diabaikan. Mendag menegaskan, bahwa program ini merupakan bentuk komitmen dan keberpihakan Kementerian Perdagangan yang ingin menjadikan pasar Indonesia kembali ke fungsinya yang sudah berlaku sejak turun temurun, baik dalam segi ekonomi, maupun sosial dan budaya. “Pasar

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 9

Page 10: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

ILUSTRASI 10 PASAR PERCONTOHAN

NAMA PASARDATA FISIK

FUNGSI SOSIAL ANGGARANLUAS AREA JML KIOS/PEDAGANG

Pasar Agung Kota Denpasar 7,5 Milyar

Pasar Kewapante, Kabupaten Sikka 10 Milyar

Pasar Minulyo, Kab Pacitan 4 Milyar

Pasar Grabag, Purworejo, Jateng 4000 m2 49 kios dan 292 los 5 Milyar

Pasar Cokrokembang, Klaten 9.950 m2 Pasar kuliner 9 Milyar

Pasar Lambocca, Bantaeng, Sulsel 1,5 hektare 700 pedagang/250 kios, dan los keringserta basar 400 unit

Sebagai tempat ibadah kepercayaan adat setempat 15 Milyar

Pasar Pattalasang, Takalat, Sulsel 10 Milyar

Pasar Panorama, Bengkulu 10 Milyar

Pasar Pangururan, Samosir 1051 kios Tradisi Adat Batak 12,5 Milyar

Pasar Skow, Jayapura, Papua Barat 10 Milyar

88 Milyar

percontohan ini didedikasikan untuk rakyat, sehingga bisa berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa,” tuturnya menjelaskan.

MENINGKATKAN DAYA SAING, MENEPIS DIKOTOMI

Kumuh, becek dan menyeruakkan bau tak sedap. Itulah citra pasar tradisional yang hendak dibenahi dengan program revitalisasi ini. Tujuannya, tak lain adalah agar pasar-pasar tradisional memiliki daya saing yang semakin kuat untuk berkom-petisi dengan pasar-pasar modern dalam merayu hati para konsumen. Namun, hal itu tidak berarti harus dilakukan dengan menghilangkan unsur-unsur tradisi, adat istiadat dan budaya setempat.

Begitulah yang disadari oleh Kemendag. Yakni, bahwa pasar-pasar tradisional akan memiliki kekuatan yang sangat memikat dan daya saing yang tinggi bila ditata dan dikelola secara profesional oleh pedagang dan juga pihak pengelola pasar dengan tetap menonjolkan fitur-fitur keunikan yang dimiliki masing-masing pasar.

Walhasil, sebagai konsekuensianya, Ke-mendag pun mengarahkan pasar percon-tohan yang dikembangkan sebagai bagian dari rencana revitalisasi pasar-pasar ini pun pada penguatan nilai lebih masing-masing pasar dan tindakan nyata untuk meng-hilangkan sisi-sisi negativ yang sela ma ini memperburuk citra pasar-pasar tradisional.

“Revitalisasi pasar tradisional sangat penting untuk menghilangkan dikotomi pasar modern dengan tradisional. Pasar tradisional harus dibenahi, baik fisik maupun pengelolaan manajemennya, “ demikian kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, usai meninjau Pasar Grabag di Purworejo, Senin (28/3/2011) lalu.

HOLISTIK DAN BERKESINAMBUNGAN

Tujuan dan maksud tersebut di atas tentunya tidak semudah membalikkan tangan. Maka, agar program pasar per-con tohan ini sesuai dengan apa yang di ha rapkan dan benar-benar menjadi per contohan, Kementerian Perdagangan pun bergandengan tangan dengan ke-men terian lain, seperti Kementerian Ke-sehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, Ke menterian Perhubungan, dan juga perbankan.

“Kita juga akan mengajak instansi pemerin-tah lainnya yang memiliki program pe-ngem bangan pasar-pasar di daerah untuk berkolaborasi,” papar Mendag.

Hal itu, menurut Mendag, karena pe lak-sanaan program ini memerlukan pende-katan yang holistik (menyeluruh). Sebab, program ini tidak hanya memfokuskan pada aspek fi sik, tetapi juga prasarana, lo gistik, dan infrastruktur yang dapat menjadikan sebuah pasar bisa beroperasi dengan baik. Dari segi pembiayaan pun, pengembangan pasar percontohan tidak mungkin hanya mengandalkan dana

dari APBN saja. “Idealnya, bagaimana kita mengelola pasar bersama-sama dalam anggaran APBN, APBD, dan sekaligus be ker jasama dengan BUMN, BUMD dan swasta,” ungkap Mendag.

Selain dari dunia perbankan, peran Pemda dan masyarakat juga sangat dibutuhkan. “Kita meminta Pemerintah Daerah harus berkomitmen ketika daerahnya terpilih dalam pembangunan Pasar Percontohan. “Pemda harus sungguh-sungguh dalam melaksanakan dan menjalankan program yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat,” ujar Dirjen PDN Kemendag, Gunaryo, di sela-sela kunjungannya ke beberapa pasar tradisional yang akan dijadikan pasar percontohan.

Bahkan, Kemendag juga akan terus melakukan pendampingan, mulai dalam pengembangan konsep perencanaan, proses konstruksi pasarnya, hingga pem-berdayaan pelaku pasar dan pengelo-laannya. “Kita juga akan melibatkan LSM yang sudah berpengalaman dalam pem-berdayaan komunitas-komunitas setem-pat,” ungkap Mendag.

Demikianlah. Pengembangan pasar per -contohan ini adalah sebagai inspi rasi dan sekaligus motivasi untuk senan tiasa terus meningkatkan standar penge lo-laan pasar tradisional agar selalu me-miliki nilai kompetitif di tengah-tengah tuntutan zaman yang serba dinamis dan progressif.

(Amf/Mon/Agus/berbagai sumber)

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201110

Liputan Utama

Page 11: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Sudah 30 tahun lebih pasar ini menjadi tulang penyangga kehidupan ekonomi masyarakat setempat. Setelah ditinjau dan dikaji, pasar ini sarat dengan potensi ekonomi dan sekaligus sebagai situs penting pelestari tradisi dan nilai-nilai luhur bangsa. Sehingga, sangat perlu untuk direvitalisasi.

Bak puteri kayangan turun di bu-mi. Itulah yang terbayang dari per-wajahan Pasar Lambocca ini bila

selesai direvitalisasi nanti. Betapa tidak, berdasarkan hasil pengamatan Info PDN di lokasi ketika meliput kunjungan kerja Menteri Perdagangan ke pasar ini 18 Maret lalu, secara grografis letaknya sangat strategis dan akan menjadi sebuah pasar yang elok nan cantik rupawan.

Pasar Lambocca yang berada di Desa Ba ruga, Kecamatan Pa`jukukang, Kabu-paten Bantaeng, Sulawesi Selatan, letaknya sangat menarik dan berpotensi tinggi untuk dikembangkan menjadi pasar berdimensi wisata. Di belakangnya membentang

lautan biru dan di depannya terhampar pe gu nungan nan indah. Sehingga, tak salah bila Kemendag berniat meminang “Si Puteri Kayangan” ini menjadi Pasar Percontohan.

Hal itu terungkap dalam sambutan Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, pada acara pencanangan Pasar Lambocca se-bagai pasar percontohan bulan Maret lalu. Menurutnya, terpilihnya Pasar Lam-bocca sebagai pilot project program pasar percontohan adalah karena lokasinya yang strategis.

Optimisme tersebut juga dirasakan oleh Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah. Ia

mengaku, bahwa perhatian Mendag Mari Elka Pangestu untuk pembangunan pasar percontohan di daerahnya akan menjadi penyemangat terhadap pertumbuhan ekonomi. “Semoga perhatian ini mewu-jud kan Bantaeng menjadi daerah pertum-buhan ekonomi baru di bagian selatan Sulsel,” ujarnya dengan senyum bahagia.

Besarnya potensi yang dimiliki Pasar Lam-bocca membuat Kemendag tak se gan mengalokasikan dana lebih untuk mengem-bangkannya sebagai pasar percontohan. Dari total Rp 88 Milyar yang dianggarkan oleh Kemendag untuk menjalankan Pro-gram 10 Pasar Percontohan pada tahun ini, Pasar Lambocca mendapat kuncuran dana yang paling besar, yakni Rp 15 milyar.

Mendag mengharapkan kucuran dana yang besar ini nantinya menghasilkan return (nilai pengembalian) yang juga tinggi, sehingga bisa memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan

PASAR LAMBOCCA Merajut Kemandirian Ekonomi Berbasis Potensi

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 11

Profil Pasar

Page 12: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

masyarakat setempat. “Semoga return-nya, pengembaliannya nan ti berhasil untuk benar-benar me-ngembangkan daerah ini,” kata Mendag dalam sambutannya.

PASAR MULTIDIMENSI

Ada harapan besar Kemendag ter-hadap Pasar Lambocca ini setelah direvitalisasi dan dijadikan pasar percontohan. Hal itu, bahkan di-ucapkan langsung oleh Mendag. “Saya yakin, bahwa Kabupaten ini akan mengalami peningkatan PAD dari Pasar Percontohan yang telah direvitalisasi ini.” Tak ha nya itu, Mendag juga berharap Pasar Lombocca ini akan menjadi kisah yang sukses dari program pengembangan pasar, sehingga pasar percontohan lain bisa mengi kuti jejaknya.

Sebab, menurut rencana, pasar ini akan dikembangkan menjadi pasar multidimensi dengan berbasis pa-da berbagai macam potensi yang dimiliki, baik dari segi potensi alam, ekonomi dan budaya.

Salah satu dimensi pasar ini yang akan dimaksimalkan ada lah keindahan alam yang menye li-mutinya. Lokasinya yang per sis berada di tepi pantai dan meng-hadap ke gugusan pegu nungan membuat pasar ini sangat cocok pula sebagai tempat wisata ku-liner. Maka dari itu, di pasar ini akan dilengkapi dengan food court yang akan diletakkan di lantai dua bangunan pasar yang menghadap ke laut.

Menurut pengamatan Mendag, sebagaimana yang diterapkan oleh pasar-pasar ritel, begitu ada res-toran di pasar, maka akan se makin banyak orang datang ke pasar. Karenanya, ia sangat antusias untuk menjadikan pasar tidak hanya sebagai tempat jual beli, tetapi juga sebagai tempat wisata kuliner maupun wisata untuk beli oleh-oleh.

Dari segi potensi ekonomi, Pasar

Lam boca yang memiliki luas 1,5 hektare ini mampu menampung sekitar 700 pedagang dengan 250 unit kios, dan 400 unit los kering dan basah. Hal ini, tentunya sangat potensial untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat setempat, baik bagi para pedagang, pemasok, dan juga dari kalangan industri kecil menengah yang menjadi pemasok di pasar tersebut.

Maka dari itu, manajemen dan tata kelola pasar ini akan dikembangkan secara maksimal dengan konsep aktivasi pembinaan ruang publik. Sesuai rencana, bangunan baru pasar Lambocca yang ditargetkan akan selesai pada bulan November tahun ini pun akan dilengkapi dengan tempat ibadah (mushola), pelayanan kesehatan, dan perpar-kiran yang memadahi. Bahkan, Andong pun, yang hingga kini ma sih menjadi alat transportasi alter nativ masyarakat Bantaeng ini akan diberikan area parkir khusus.

Mendag juga mengingatkan akan perlunya penghijauan di sekitar lokasi pasar yang saat ini masih kurang. Menurut pengamatan Men dag, kurangnya penghijuan di sekitar tersebut membuat pasar sangat panas dan kering. Dan pasar yang ramah lingkungan itu, kata Mendag, adalah pasar yang banyak penghijauan dan juga sangat mem-perhatikan pembuangan dan

pengelolaan sampah.

Dengan dukungan fasilitas-fasilitas tersebut, potensi ekonomi Pasar Lambocca dapat teroptimalkan dan mampu meningkatkan daya saing pasar tersebut serta dapat memberikan kontribusi besar terhadap kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Sebab, ketersediaan fasilitas-fasilitas tersebut, kata Mendag, juga akan menciptakan skill over atau kegiatan ekonomi lain yang akan mendukung pasar.

Pasar Lambocca juga sangat po-tensial untuk dikembangkan men-jadi pusat grosir tiga kabupaten sekaligus, yaitu Kab Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba. “Pasar ini berpeluang menjadi pasar sentral tak hanya untuk masyarakat setempat, tapi juga untuk warga sekitar Bantaeng, seperti Jeniponto, Bukumba, Binjai, Selayar dan Ta-kalar sendiri,” papar Menteri Perdagangan.

Apalagi, selama ini pasar Lambocca sudah bisa menampung hasil bu-mi dan pertanian penduduk se-tem pat, khususnya dari sektor holtikutura sebagai penghasilan utama mereka. Selain dari sektor pertanian, masyarakat pun juga

mengandalkan sektor in-dustri. Diantara

in dustri

an ok

ku-ni d

di ng

ag, eh es-in

ar. as k ,

a

yang ramah lingkungan itu, kata Mendag, adalah pasar yang banyak penghijauan dan juga sangat mem-perhatikan pembuangan dan

mengandalkan sektor industri. Diantara

in dustri

Salah satu indi-kasi keber ha silan

program pasar percontohan

ada lah mening-katnya nilai

transaksi di pasar tersebut dan

juga kesejahte-raan ma syarakat

di sekitarnya.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201112

Page 13: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

yang telah dikembangkan di daerah ini adalah industri pembersih biji kemiri, pembuatan gula merah, pertenunan godo-ngan, pembuatan perabot rumah tangga dari kayu, anyaman bambu atau daun lontar, dan industri lainnya.

KOMITMEN BERSAMA

Untuk mewujudkan semua itu, tentu saja banyak rintangan dan tantangan yang ha rus dihadapi. Maka dari itu, Mendag me negaskan perlunya komitmen peme-rintah daerah dan, masyarakat sekitar Pasar Lambocca untuk bersama-sama mengatasi setiap tantangan yang muncul dalam pe-lak sanaan program pasar percontohan ini.

“Dalam mengatasi tantangan yang ada kita harus berkolaborasi, bertindak cepat dan tegas, serta mempunyai suatu keyakinan bah wa kita semua bisa mengatasi tanta-

KAB BANTAENG memiliki luas 395 kilometer persegi dan berpenduduk 170 ribu jiwa. Sementara, Kota Bantaeng sendiri berjarak 120 kilometer di bagian selatan Kota Makassar.

Secara geografi s, letaknya sangat strategis bagi pengem bangan ekonomi Pulau Sulawesi di masa yang akan datang, yaitu berada di kaki Pulau

Profil Kabupaten Bantaeng

Sulawesi. Selain itu, ia memiliki potensi tiga klaster yakni pesisir, dataran rendah dan tinggi. Sehingga, dae-rah ini me miliki potensi besar di sektor bahari (rum put laut), pertanian berbasis teknologi dan juga perkebunan pada dataran tinggi seperti apel dan strawberry.

Bantaeng mengekspor biji kapuk dan tongkol jagung ke Korea. Dalam waktu dekat, akan dilakukan pem bangunan

industri tapioka oleh investor China dengan nilai investasi lima juta dolar AS dan produksi 100 ton/hari.

Tercatat, pergerakan ekonominya dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifi kan dari 5,3 % menjadi 7% pada 2010. Maka, tak heran bila muncul adagium yang mengatakan, “Bila Bantaeng sehat, maka Sulawesi akan sehat.”

Hal itu tentu saja sangat melegakan Kemen-dag. Sebab, kata Mendag, seperti itulah sa lah satu komitmen yang diharapkan dari daerah.

Meski demikian, Mendag tetap meng-ingat kan bahwa salah satu indikasi keber-ha silan program pasar percontohan ada -lah meningkatnya nilai transaksi di pasar tersebut dan juga kesejahteraan ma syarakat di sekitarnya. Maka dari itu, di harapkan agar nilai transaksi itu dapat mencapai dua kali lipat daripada saat pasar belum direvitalisasi.

“Kita akan kembali ke pasar ini dan saya ber harap pada saat saya datang kem-bali, saya ingin dapat melihat baik peda-gang, pembeli maupun pengelola pasar tersenyum dan menikmati pasar Lombocca yang baru ini,” tutur Mendag.

Akan berhasilkah Pasar Lambocca? Kita tung gu kerja keras mereka. Lombocca, but ta para punggatta sangeng kamisih alo padja niatta. (Amf/Tom/berbagai sumber)

ngan dan menciptakan pasar untuk rakyat setempat. Ini adalah tujuan utama kita,” tandas Mendag.

Namun, respon dari warga sekitar terhadap rencana pembangunan pasar yang baru dan pemberdayaan pasar Lambocca ter-nyata sangat baik. Dikabarkan, Badan Usaha Milik Desa sudah akan aktif dan punya komitmen. Mereka akan mengambil bagian dalam pengelolaan pasar. Rencana BUMDES antara lain adalah mengolah sampah menjadi ekonomis.

“Saya ber harap pada saat saya datang kem bali, saya ingin dapat melihat baik peda gang, pembeli maupun pengelola pasar tersenyum dan menikmati pasar Lombocca yang baru ini”(Menteri Perdagangan)

FOTO

-FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

Los hasil laut posisi belakang

Los peternakan

Los keperluan dapur

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 13

Profil Pasar

Page 14: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Tidak semegah pasar-pasar modern. Namun, dengan berbekal kebersihan dan tata kelola yang baik, Pasar Klandasan tetap menjadi idola masyarakat kota minyak, Balikpapan. Ketradisionalan yang melekat padanya justru menjadikannya semakin eksotis dan tetap eksis di tengah-tengah kepungan pasar modern yang terus mengerubutinya.

Eksotisme Pasar Klandasan

Berlama-lama di Pasar Klandasan? Tak perlu khawatir. Pemandangan di sekitarnya sangat alami dan

indah mempesona. Apalagi di pagi hari ke tika matahari baru saja menongolkan wajahnya. Posisinya yang berada di tepi laut menghembuskan sejuta rasa dan makna.

Layaknya di mall-mall besar di perkotaan, Pasar Klandasan juga memanjakan pengun-jungnya dengan area wisata kuliner yang dari hari ke hari semakin digemari oleh warga. Beragam makanan khas tradisonal daerah setempat dan juga berbagai macam khas nusantara tersedia di pasar ini. Jika para pengunjung hendak pulang, mereka pun bisa dengan sesuka hati memilihkan buah tangan untuk keluarganya di stand oleh-oleh yang menyediakan beragama makanan kecil khas Balikpapan dengan lengkap.

Ada keistimewaan lain yang menjadi ciri khas pasar ini. Tak hanya sekadar ber-bata san dengan laut yang bisa dinikmati keindahannya, tapi komoditas sayuran dan ikan yang dijual di pasar ini juga dikenal masih sangat segar-segar. Hal itu, menurut Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Balikpapan, Malik Eff endi, karena berbagai macam sayuran yang dijajakan di pasar ini umumnya baru dipanen dari kebun penduduk lokal pinggiran Kota Balikpapan. Demikian pula dengan ikan-ikannya. Se-bab, ikan-ikan tersebut disetor oleh para nelayan yang baru merapat. Selain segar

dan bersih, harga yang ditawarkan para pedagang di pasar ini juga tergolong mu-rah dibandingkan tempat lain

Konsumen atau pengunjung juga sangat dimanjakan di pasar ini. “Bagi masyarakat yang berbelanja di Pasar klandasan ini juga diberikan pelayanan yang maksimal. Artinya, tak hanya dapat tawar menawar harga, namun masyarakat tak perlu repot-repot lagi untuk membawa barang-barang yang telah dibelinya. Ada buruh angkut yang siap membantu,” ungkap Eff endi.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas

Pasar Balikpapan M Amien Latif. Amin menjelaskan bahwa buruh angkut terse-but resmi dan berseragam yang telah di se diakan oleh Kantor Unit Pengelola teknis (UPT) Pasar, “Setiap saat mereka bisa diminta bantuannya untuk membawakan barang-barang dagangan yang telah dibeli konsumen,” katanya.

Konsumen yang biasa berbelanja meng-gunakan jasa buruh angkut dapat dengan mudah mengenali buruh. Karena mereka mengenakan seragam yang diberi nomor. Hal itu untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen.

FOT

O: M

YBA

LIK

PAPA

NC

ITY.B

LOG

SPO

T.C

OM

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201114

Profil Pasar

Page 15: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

di Era Modernisasi

BANYAK PRESTASI DAN TERUS BERBENAH DIRI

Pasar Klandasan dibangun sejak tahun 1984. Berada di jantung kota Balikpapan dan menjadi sentra bisnis utama kota ini secara turun temurun. Keberadaannya, bagi Kota Balikpapan juga sangat potensial dan strategis. Ia memberikan kontribusi yang signifi kan bagi kota ini dalam rangka menuju Balikpapan sebagai kota Industri, perdagangan, jasa dan pariwisata. Selain dikenal bersih, harga berbabagai macam komoditi di pasar ini cenderung lebih murah dari pasar-pasar lain. Maka dari

itu, pemerintah kota senantiasa berupaya mengevaluasi dan membenahi pasar ini.

Alkisah, pasar yang berada di mascot kota Balikpapan pada tahun 1970-an ini, belakang menorehkan sederatan pres-tasi. Pada tahun 2007 lalu, ber samaan dengan HUT ke-110 Kota Balik papan, pasar ini memborong sejumlah tropi penghargaan, yaitu sebagai pasar ter-bersih se-Indonesia oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan Ko-perasi (Deperindagkop) dan sekaligus dino batkan sebagai Pasar Percontohan se-Indonesia. Dan untuk kejuaraan lokal,

pasar ini tercatat sebagai Juara I dalam Lom ba Kebersihan dan Lingkungan Hi-dup, katagori pasar se-Balikpapan, pada peringatan HUT Kota Balikpapan ke-110 lalu.

Dan tahun ini, dari 11 pasar tradisional di Kota Minyak, maka Pasar Klandasan yang kini menjadi sentra bisnis Balikpapan dan bernilai sekitar Rp5 Triliun ini dinilai paling representatif dalam hal kebersihan, sehingga bakal menjadi salah satu andalan utama Kota Balikpapan untuk meraih Adipura 2011.

Itulah yang membuat Pasar Klandasan dan 1.200-an pedagangnya tetap dikunjungi pembeli hingga saat ini dan tidak kalah de ngan pasar-pasar modern yang terus berdatangan dan berdiri megah di Kota Balikpapan ini.

Setelah merevitalisasinya pada tahun 2007, Pemkot Balikpapan terus melakukan sosialisasi, dan pembinaan kepada penge-lola pasar. Tujuannya, agar pasar terkelola dengan baik dan berdaya saing tinggi ditengah gempuran pasar atau ritel modern dewasa ini. Melalui bantuan revitalisasi pasar dari Kementerian Perdagangan senilai Rp.1 milyar pada tahun tersebut, Pemkot mengembangkan pasar ini dengan kios pedagang ikan dan ayam. Lantai pada blok kios-kios ini dibuat dari keramik, sehingga pasar lebih sehat dan hygienis.

Pada tahun tersebut, sebanyak 72 petak pedagang diatas lahan 16×36 meter juga direhabiltasi. Rehabilitasi Pasar klandasan meliputi pemugaran petak pedagang dan pembangunan tempat penampungangan sementara (TPS) bagi pedagang yang petaknya terkena rehabilitasi. Rehabilitasi disertai pembangunan instalasi pengo-lahan limbah dan infrastruktur pendukung pasar.

Dana rehabilitasi pasar dibiayai dari APBN dengan pagu proyek Rp 1 miliar dan ditambah dana pendampingan untuk

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 15

Page 16: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

pembangunan TPS sebesar Rp 439 juta dari Pemkot Balikpapan.

Kemudian, pada tahun 2009 dengan dana APBD I Provinsi Kalimantan Timur, Pasar klandasan kembali direnovasi, yakni dengan melanjutkan pemasangan keramik pada kios pedagang sayur dan buah pisang. Sehingga, sampai saat ini hampir seluruh lantai telah terpasang keramik.

Memang, sejalan dengan berjalannya waktu, ada beberapa bagian fi sik pasar yang mengalami kerusakan. Di antaranya, bagian atap dan beberapa fasilitas pendukung pasar lainnya. Pemkot pun tak tinggal diam. Beberapa waktu ke depan, kerusakan-kerusakan tersebut akan segera diperbaiki.

Dalam perkembangannya, saat ini Pasar Klandasan dibangun diatas tanah seluas 9.102 m2 dengan luas bangunan 4.136 m2 dan menampung ± 578 pedagang. Pasar ini dilengkapi area parkir di depan dan belakang pasar, dan tersedia puluhan tempat sampah di setiap sudut pasar.

Beberapa fasilitas lain yang cukup diper-hatikan di Pasar Klandasan ini, terutama adalah fasilitas umum WC. Di pasar ini, WC bisa dikatakan terbersih, lengkap

atap dan beberapa fasilitas pendukung pasar lainnya. Pemkot pun tak tinggal diam.Beberapa waktu ke depan, kerusakan-kerusakan tersebut akan segera diperbaiki.

Dalam perkembangannya, saat ini Pasar Klandasan dibangun diatas tanah seluas 9.102 m2 dengan luas bangunan 4.136 m2 dan menampung ± 578 pedagang. Pasar ini dilengkapi area parkir di depan dan belakang pasar, dan tersedia puluhan tempat sampah di setiap sudut pasar.

Beberapa fasilitas lain yang cukup diper-hatikan di Pasar Klandasan ini, terutama adalah fasilitas umum WC. Di pasar ini, WC bisa dikatakaaaaaan terbersih, lengkap

peda gang, hing ga petugas keber sihan dan jajaran pengelola pasar merupakan sebuah keniscayaan yang harus terjadi.

Untuk itu, Dis perindag Ba lik papan senan-tiasa menggalakkan program ke bersihan setiap saat. Kalangan pedagang mau pun konsumen Pasar Klandasan terus dihim bau untuk turut membantu menjaga keber-sihan pasar.

“Hingga kini Balikpapan telah meraih 14 kali Adipura. Tahun ini, diharapkan Adipura dapat kita raih. Kami telah menginstruksikan kepada satgas kebersihan agar benar-benar diperhatikan soal kebersihan dan keindahan pasar,” ujar Kepala Dinas Pasar Balikpapan, M Amien Latif. Amin..

Menurut Amin, pihaknya telah menyediakan rumah kompos untuk mengelola sampah pasar Klandasan ini menjadi kompos. “Dengan diolah secara langsung, maka jumlah volume sampah yang keluar dari pasar tersebut menjadi berkurang. Rumah kompos di Pasar Klandasan ini berada di bagian belakang dekat pembuangan sampah sementara,” ujarnya.

Itulah Pasar Klandasan. Kebersihan, ke-nyamanan, keamanan dan kesehatan pasar selalu menjadi prioritas perhatiannya agar tetap eksis di tengah era moderniasi ini. Maka, tak heran, jika sampai saat ini ia terus berprestasi dan tetap dikunjungi pembeli. (Mon/Amf)

Memang tak semudah membalikan telapak tangan untuk meraih sebuah prestasi yang membanggakan tersebut. Dukungan seluruh pedagang, ketua kelompok pedagang, hingga petugas kebersihan dan jajaran pengelola pasar merupakan sebuah keniscayaan yang harus terjadi.

dengan fasilitas air, tempat sampah dan pengharum ruangan. Tak hanya itu, untuk mengatur kelancaran lalulintas kendaraan yang keluar masuk pasar, pemkot juga telah menyediakan 27 rambu lalu lintas yang sudah terpasang di kawasan pasar.

Upaya pembenahan ini juga terus di-iringi dengan penyempurnaan fasilitas pendukung lain yang dibutuhkan pasar di era modern ini. Sebagai sentra bisnis, maka di dekat Pasar Klandasan juga telah tersedia beberapa bank dan ATM antara lain BRI, BNI, Danamon, UOB Buana dan Bank Permata. Sejumlah bank tersebut juga mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk kalangan pedagang pasar.

Saat ini, Pasar Klandasan dikelola oleh UPT Pasar Wilayah Selatan. Tugas mereka termasuk mengurusi dan bertanggung jawab atas kebersihan pasar. Transaksi perdagangan di pasar ini mulai dibuka pada pukul 6 pagi sampai dengan 6 sore. “Kontribusi pasar Klandasan ini, tiap tahunnya mencapai sekitar 52 juta ru piah,” ungkap Eff endi, Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Balikpapan, via telpon kepada IPDN beberapa waktu lalu.

Demikianlah. Dengan segudang prestasi, Pasar Klandasan masih terus berbenah diri. Bahkan, tahun ini Pasar Klandasan lagi-lagi menjadi tulang punggung kota Balikpapan untuk meraih Adipura. Malik Effendi menyadari, memang tak semudah membalikan telapak tangan untuk meraih sebuah prestasi yang membanggakan ter-sebut. Du ku ngan seluruh pe da-gang, ketua ke lom pok

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201116

Profil Pasar

Page 17: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Harga bahan pangan pokok selama bulan Februari-Maret mengalami deflasi dengan volatilitas harga berkurang. Kemendag akan terus perbaiki system informasi harga dan bermitra dengan media untuk memantau perkembangan harga di pasar dari hari ke hari. Sebuah upaya untuk terus menstabilkan harga bahan pokok di dalam negeri.

Nuansa 100% Cinta Indonesia begitu kental terasa. Masakan tradisional dari beberapa daerah dihidangkan

lengkap dengan kue-kue pencuci mulut yang benar-benar khas nusantara. “Sung-guh membangkitkan selera” ujar seorang wartawan sambil asyik menikmati jamuan makan siang yang diadakan oleh Direktorat Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI, dalam rangka Konferensi Pers Perkembangan Harga Bahan Pokok, Kamis, 14 April lalu.

Konferensi pers hari itu benar-benar ber-beda. Meskipun tetap berjalan formal, ada keakraban dan nuansa kemitraan yang ter cipta antara para kuli tinta dengan Ke-menterian Perdagangan sebagai salah satu sumber berita. Menurut rencana, Konferensi Pers semacam ini akan diadakan rutin sekali dalam setiap bulannya.

Menurut Mendag, saat ini Kemendag sedang dalam proses memperbaiki sistim informasi harga bahan-bahan pokok strategis di pasaran. “Kita punya harga hari per hari. Dan itu, akan kita sharing supaya teman-teman dari media setiap saat bisa mengecek harga yang terjadi di mana pun di Indonesia,” tandas Mendag.

Ke depan, adanya kemitraan dan jali nan

silaturahmi dengan media ini diharap kan dapat memberikan informasi perkem-bangan harga terkini di pasar secara lebih akurat, sehingga langkah dan kebijakan pemerintah akan menjadi lebih tepat dalam menyikapi isu-isu harga barang po kok strategis. Paling tidak, seperti itulah yang diharapkan oleh banyak pihak terkait informasi harga bahan pokok strategis ini.

Seperti pada bulan ini misalnya, ada kabar bagus yang perlu disharing kepada para media. Dari hasil analisa perkembangan harga bahan pokok selama tri wulan I tahun 2011, Mendag menyimpulkan adanya berita baik dalam arti terjadinya kestabilan harga pangan yang stabil dan cenderung turun. “Fluktasi dari luar negeri ada untuk beberapa barang, tapi secara umum kita bisa lebih rendah fl uktuasinya di dalam

negeri,” jelas Mendag. Meskipun demikian, Mendag mengajak semua pihak untuk tetap waspada.

Menurutnya, inflasi harga pangan dan energi adalah fenomena global yang di-hadapi oleh banyak negara. “Maka kita harus benar-benar all out di dalam meng-gunakan semua intsrumen kita untuk menstabilkan harga pangan. Sehingga, minimal hal itu dapat mengurangi dampak yang terjadi pada harga-harga di dalam negeri,” tandasnya.

FLUKTUASI BERKURANG

Dua bulan pertama tahun 2010 lalu, fl uk-tuasi harga pangan pokok cukup tinggi. Namun, pada tahun 2011 ini fl uktuasi harga bahan pangan pokok mulai menunjukkan

FOTO: FAST-FMMAGELANG.BLOGSPOT.COM

Dinamika Harga Komoditi Terkini di Pasar Dalam Negeri

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 17

Topik Bahasan

Page 18: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

penurunan selama Januari-Ma-ret. “Fluktuasinya mulai ber-kurang untuk bahan pokok se perti beras, gula, minyak go-reng, jagung, terigu, daging sapi, daging ayam dan telur,” jelas Mendag.

Menurut data Kementerian Per dagangan, apabila diban-ding kan dengan fluktuasi harga-harga komoditi di pasar Internasional, fl uktuasi harga komoditi di dalam negeri tahun 2010 dan periode Januari-Maret 2011 relatif sama. Bahkan, harga komoditi di dalam negeri relatif stabil, kecuali untuk beras dan kedelai. Hal ini, bisa terjadi karena pengaruh apresiasi mata uang dan kebijakan pemerintah terkait bea keluar, bea masuk dan PPN-DTP.

“Fluktuasi harga komoditas relatif sama dengan har ga komoditas di pasar interna-sional. Harga komoditas di dalam negeri relatif stabil ke-cuali untuk beras dan kedelai. Harga beras tidak terlalu ter-pengaruh fl uktuasi harga luar negeri, lebih banyak dipe nga-ruhi oleh produksi dan distri-

busi dalam negeri. Ke-delai mungkin

karena masih dalam transisi penurunan bea masuk ,” jelas Mendag.

S e m e n t a r a itu, berkenaan

dengan disparitas harga antar propinsi, data yang dikeluarkan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri menyebutkan, selama tahun 2010 perbedaan harga yang cukup tinggi antar pro-pinsi hanya terjadi pada ko-moditi kedelai. Adapun pada periode Januari-Maret 2011 ini, perbedaan harga yang cukup tinggi antara propinsi terjadi pada komoditi tepung terigu dan Minyak Goreng. Diduga, hal ini terjadi karena terjadinya anomali cuaca yang berimbas pada tambahan biaya angkut antar wilayah.

TREN HARGA SEMBAKO

Pada bulan Maret 2011, per-kembangan harga 10 bahan pokok cenderung menurun dari bulan sebelumnya. Khusus untuk beras misalnya, selama Maret 2011 menunjukkan pe-nurunan harga yang cukup signifi kan, yaitu sebesar 3,59% (Beras Umum) dan 3,08% (Beras Termurah) bila dibandingkan dengan harga beras yang terjadi selama bulan Februari 2011.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kecenderungan penurunan ini. Di antaranya adalah; peningkatan hasil panen sebesar 1,35% dibanding pe-riode yang sama pada tahun sebelumnya. Sebagaimana dilansir oleh BPS, pada pe-rio de tersebut, tahun lalu pe-ningkatan hasil panen hanya ber ada di angka 0,88%.

“Harga beras cenderung menurun, antara lain karena sudah ada hasil panen. Se lain itu pemerintah me lalui Bulog juga mela-

kukan operasi pasar beras dan menyalurkan be ras

Ras kin untuk keluarga ber-pen dapatan rendah,” ungkap

Mendag.

delai mungkin karena masih

dalam transisi penurunan bea masuk ,” jelas Mendag.

S e m e n t a r a itu, berkenaan

memkeceini.penseberiodsebdilario dningber a

“H

daRaspen

Men

Tahun 2015 nanti masyarakat Indo-nesia ditargetkan

sudah tidak ada lagi yang

mengkonsumsi minyak curah. Ini

adalah bagian dari tindak lanjut

program trans-formasi peng-

gunaan minyak curah ke minyak

kemasan melalui Minyakita.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201118

Page 19: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Penurunan harga juga terjadi pada komoditi gula. Di banding harga pada bulan Februari, harga gula di bulan Maret relatif menurun. Tercatat, harga gula pada Minggu I April 2011 adalah sebesar Rp 10.257,;/kg. Angka ini turun 0,36% dibanding harga rata-rata bulan Maret yang berada di kisaran angka Rp. 10.294,-/kg. Dari hasil analisa Dirjen PDN, hal ini terjadi dikarenakan imbas dari penurunan harga gula dunia. Selain itu,juga disebabkan oleh ketersediaan stock gula nasional yang cukup hingga musim giling pada bulan Mei nanti.

Demikian halnya yang terjadi pada minyak curah. Selama Maret 2011, harganya mengalami penurunan sebesar 2,26% dari bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh menurunnya harga CPO di pasar inter-nasional. Dilaporkan, pada minggu I April 2011, harga rata-rata minyak goreng curah turun 5,78 % dibanding rata-rata harga Maret 2011. Tercatat, harga rata-rata minyak curah pada bulan April berada pada kisaran Rp 10.429,-/kg.

Adapun untuk minyak goreng kemasan, harga tertinggi selama 3 bulan pertama 2011 ini terjadi pada Minggu ke-V bulan Maret 2011, yaitu mencapai angka Rp 13.311,-/liter, atau mengalami kenaikan sebesar 1,40% dibanding harga terendah pada Minggu I Maret 2011 yang berada di angk Rp 13.127,-/liter.

Terkait dengan masalah minyak goreng ini, Mendag juga menyatakan bahwa tahun 2015 nanti masyarakat Indonesia ditargetkan sudah tidak ada lagi yang mengkonsumsi minyak curah. Ini adalah bagian dari tindak lanjut program trans-formasi penggunaan minyak curah ke minyak kemasan melalui Minyakita. Tu-juan nya, tak lain adalah untuk perbaikan kualitas pangan (higienitas). Dalam rangka mensupport program ini, kata Mendag, pemerintah telah menerbitkan peraturan pemberian PPN-DTP untuk minyak goreng curah maupun kemasan.

Tak hanya itu. Untuk mendorong pro-dusen Minyakita agar segera masuk ke pasar komersial dan meningkatkan jum-lah produksinya, maka Kemendag akan melakukan beberapa kegiatan sosia-lisasi yang lebih aktif lagi. Disebutkan, dalam waktu dekat, Kemendag akan

melaksanakan pasar murah Minyakita di beberapa titik wilayah Banten dan DKI Jakarta. Adapun untuk meningkatkan promosi Minyakita, Kemendag akan me-nyelenggarakan sosialiasi Minyakita di 8 kota selama periode Mei hingga November 2011 ini.

Dari dinamika harga bahan pokok selama tiga bulan terakhir tersebut, Mendag menyimpulkan bahwa kelompok bahan makanan mengalami deflasi dengan volatilitas harga berkurang. “Hal ini terjadi, baik secara keseluruhan maupaun setiap komoditas,” tegas Mendag.

Dan mengenai fenomena penurunan harga yang terjadi, Mendag memberi catatan-catatan tersendiri agar semua pihak tetap waspada. Menurutnya, beberapa harga komoditi masih ada kecenderungan tinggi. Selain itu, ada ekspektasi konsumen terhadap kenaikan harga pangan global yang terjadi seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang diakibatkan oleh pengalihan bahan pangan menjadi bahan baku untuk energi.

Satu hal lagi, kata Mendag, yang harus tetap menjadi dasar kewaspadaan ada-lah kondisi global yang tidak mudah diprediksi. Menurut Mendag, keadaan ini mengakibatkan ketidakpastian ekonomi. Ada beberapa situasi dan kon-disi yang menyebabkan situasi ini terjadi. Di antaranya, bencana Tsunami yang menimpa Jepang dan juga konflik di Timur Tengah yang hingga kini belum juga reda. Selain kedua hal itu, Mendag juga menambahkan bahwa ketidakpastian ekonomi global ini juga sebagai akibat dari belum kokohnya proses recovery di Eropa maupun di Amerika. “Semua ini diperkirakan akan berdampak pada sikap pelaku pasar untuk menghindari resiko,” tandasnya.

Selain faktor eksternal, menurut Mari, faktor dari dalam negeri juga dapat menyebabkan kenaikan harga pangan seperti akibat perubahan iklim, persoalan infrastruktur, arus distribusi barang yang tidak lancar, dan faktor lainnya. Adapun untuk stabilisasi harga beras, pemerintah memiliki dua instrument, yaitu operasi pasar beras melalui Bulog dan pembagian beras rakyat miskin (raskin). (Amf)

FOTO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 19

Topik Bahasan

Page 20: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Kebutuhan daging sapi nasional per tahun mencapai 400 ton lebih, atau setara dengan 1,7 sampai 2 juta ekor sapi. Sementara, populasi sapi di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 12 juta ekor dengan pertumbuhan rata-rata pertahun sekitar 3,7%. Swasembada sapi ditargetkan selesai tahun 2014. Impor pun masih menjadi bagian dari solusi.

Potret Cerah Perdagangan

Sejarah membuktikan bahwa Indo-nesia pernah menjadi negara peng-ekspor ternak sapi dan kerbau selama

kurang lebih sepuluh tahun. Itu terjadi pada tahun 1970 sampai 1980 dengan ne gara tujuan Singapura dan Hongkong. Namun, permintaan pasar dalam negeri sendiri terhadap daging ternyata semakin meningkat sejalan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Walhasil, sejak tahun 1979 pemerintah mengambil kebija-kan untuk menghentikan ekspor ternak sapi.

Namun, dari tahun ke tahun kesenjangan jumlah populasi dan kebutuhan semakin besar. Nilai pertumbuhan rata-rata populasi sapi pertahun hanya 3,7%. Pasalnya, tingkat kelahiran ternak sapi induk relatif masih sangat rendah, yaitu sekitar 15,8 persen dari 3,1 juta ekor sapi induk yang ada. Se-men tara itu, peningkatan nilai konsumsi rata-ratanya adalah sebesar 5,5% per tahun, meskipun pada tahun 2005 sempat mengalami fl uktuasi.

Sejarah pun berbalik. Sejalan dengan berjalannya waktu, produksi sapi dalam negeri ternyata hanya mampu memenuhi 65% dari kebutuhan nasional. Sisanya diperoleh dari impor. Pemenuhan dari impor ini berupa daging dan juga sapi bakalan. Tercatat, untuk memenuhi kebu-tuhan daging sapi dalam negeri, selama satu dasawarasa belakangan ini Indonesia mengimpor daging sapi per tahun sekitar

450.000 sampai 500.000 ekor sapi bakalan.

DKI dan Jawa Barat merupakan sentra konsumsi utama daging sapi. Faktornya adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kedua daerah ini. Pemasok sapi untuk kedua daerah ini adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Bali, NTB, NTT dan Sulawesi.

Jawa Timur dan Jawa Tengah merupakan daerah yang paling besar jumlah populasi ternak sapinya. Bahkan, jumlah populasi kedua daerah ini relative stabil dan cenderung selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2007 misalnya, populasi sapi di Jawa Timur mencapai 2.519.030 ekor dan di Jawa Tengah mencapai 1.357.125.

Dan secara umum, populasi sapi di In do-nesia pun relatif terus meningkat. Hal itu terbaca dari peningkatan yang ter jadi pada tahun 2007, yaitu sebesar 7,2 % dari tahun sebelumnya. Tahun 2006, populasinya 6.898.094 ekor dan menjadi 7.392.802 ekor pada tahun 2007. Kemudian, jumlah ini meningkat kembali pada tahun 2008 menjadi 7.696.896. Dan tahun ini, diperkirakan populasi sapi di Indonesia sudah mencapai 12 juta ekor lebih. Na mun, jumlah itu belum cukup untuk meme nu hi kebutuhan daging sapi yang terus meningkat.

WEWENANG IZIN IMPOR SAPI

Menurut data yang dikeluarkan Kementrian Pertanian, kebutuhan daging sapi di Tanah

PASAR HEWAN PRAMBANAN: Lebih dikenal dengan sebutan Pasar Sapi Kebondalem Kidul. Terletak di Kec. Prambanan, Kab. Klaten, Jawa Tengah.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201120

Berita Pasar

Page 21: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Sapi Lokal

A i r pa da tahun i n i s e b a n y a k 424.000 ton. Sebesar 25 p e r s e n n y a akan dipenuhi dengan impor. Me-nurut keterangan Menteri Pertanian, Suswono, pe-merintah akhirnya menam-bah kuota impor daging dari 67.000 ton menjadi 72.000 ton pada tahun ini dan akan dievaluasi setiap 3 bulan.

Selain itu, kata Siswono, peme-

rintah tetap akan terus berupaya mengurangi impor daging secara bertahap dan terus berkonsentrasi untuk mengejar swasembada da-ging di tahun 2014. “Pemerintah akan melakukan pengurangan impor daging sekitar lima persen per tahun,” ungkap Siswono.

Terkait dengan rencana impor ter-sebut, pemerintah pusat berencana akan menertibkan lalulintas per-dagangan impor sapi ini melalui Kementrian Perdagangan. Skena-rionya, pengaturan ketersediaan komoditas daging tetap menjadi kewenangan Kementerian Perta-nian, sementara soal izin impor, wewenangnya akan dilimpahkan kepada Kementerian Perdagangan.

Menanggapi rencana tersebut, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa ren cana tersebut masih dibahas dibawah koordinasi Kementrian perekonomian. “Untuk daging su dah jelas. Terkait dengan ke-sehatan dan karantina, adalah

w e w e n a n g

Kementerian Pertanian. Ada pun untuk urusan ekport impor adalah wewenang ke men dag,” ungkap Mendag da lam konferensi pers di kantor Kemendag, Kamis, 14 April lalu.

Menurut Mendag, penentuan jumlah kuota impor daging akan diputuskan oleh Tim Stabilisasi Pangan. Langkah ini dilakukan guna menjaga pasokan dan permintaan, sehingga tidak ada kekurangan pasokan di dalam negeri dan ju ga tidak ada kelebihan daging impor yang dapat menyebabkan kerugian peternak lokal. Mendag juga me-nan daskan, bahwa keputu san kuo-ta impor daging akan ditetap kan oleh Tim Stabilisasi Pangan dan Kementerian terkait, sehingga ke de pan perencanaan akan lebih baik.

Hal senada diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Suswono. Me-nurutnya, Kementerian Perda ga-ngan hanya akan mengeluarkan izin impor, sedangkan penentuan jumlah masih berdasarkan re-komen dasi dari Kementerian Pertanian.

Dan untuk tahun ini, Kementerian Pertanian memutuskan akan me nambah kuota impor daging menjadi 72.000 ton dari jumlah sebelumnya sebanyak 67.000 ton.

Hal ini, ada lah disebabkan terjadinya kelangkaan

daging di dalam ne-geri akhir-akhir ini. Meski demikian, Me-nurut Menteri Per-tanian, kendati pe-me rintah me nambah kuota impor daging sapi menjadi 72.000 ton pada tahun ini, se be narnya jumlah ter se but sudah turun se ba nyak 47.000 ton dibandingkan dengan tahun lalu yang men-capai 119.000 ton.

Memang, masih ada be-be rapa masalah terkait

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

i n i n y a k 00 ton. sar 25 e n n y a dipenuhi an impor. Me-keterangan Menteri nian, Suswono, pe-tah akhirnya menam-uota impor daging dari 0 ton menjadi 72.000 ton ahun ini dan akan dievaluasi 3 bulan.

itu, kata Siswono, peme-

su dah jelas. Terkait dengan kesehatan dan karantina, adalah

w e w e n a n g

Kementerian Pertanian. Ada pun untuk urusan ekport impor adalah wewenang ke men dag,” ungkap Mendag da lam konferensi persdi kantor Kemendag, Kamis, 14 April lalu.

me nambahmenjadi 72sebelumny

Hal t

stsdtc

Mebe r

FFOFOOOOFOOOOFOFOOOOOOFOOFOFOFOOOOFOOOFOFOOFOFOFOOOOOOFOOFOOOFOFOFOOOOOFOFOOOFOFOFOFOOFOOFOFOFOOOOFOFOOFOOOOFOFOFOOOFOFOFOOFOOFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 21

Page 22: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

dengan penentuan kuota impor ini. Salah satunya adalah masalah validitas data kebutuhan dan jum-lah populasi sapi di dalam negeri. Selain itu, masuknya sapi impor juga dianggap oleh beberapa pihak sebagai salah satu faktor me-nurunnya harga sapi local.

Ahmad Sodiq, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) misalnya, mengatakan bahwa anjloknya harga sapi local itu bisa jadi disebabkan oleh data yang tidak valid antara kebutuhan dengan impor yang dilakukan. “Tidak menutup ke-mung kinan, jumlah sapi impor yang telah masuk lebih banyak ketimbang dengan kebutuhan riil masyarakat Indonesia,” tandas Sodiq.

Apalagi, menurutnya, selama ini impor sapi yang masuk ke Indonesia belum didukung pengaturan dis-tribusi yang tegas. “Di Indonesia, hanya ada dua kota yang kebutuhan konsumsi daging sapinya besar, Jakarta dan Bandung. Seharusnya, impor sapi diarahkan hanya untuk dua kota itu dan jangan masuk ke

bertujuan mencegah spekulasi yang dilakukan para importir. Hal itu dibenarkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Prabowo Respatiyo Caturroso. Menurutnya, dalam sistem impor daging yang baru ini, pihaknya bakal bekerja sama dengan Perum Peruri untuk mencetak SPP dalam kertas khusus. “Karena, selama ini banyak SPP yang dipalsukan,” ujarnya.

Kebijakan lain yang akan dilakukan untuk mendukung swasembada sapi adalah mengurangi dan mem-batasi impor daging. “Kalau harus ada kebijakan impor, ya impor yang kami lakukan hanya sebatas menutup kekurangan kebutuhan daging sapi lokal. Karena jika di dalam negeri tingkat produksi men cukupi, maka kami akan me ngurangi daging impor secara bertahap,” tutur Suswono belum lama ini saat melakukan kunjungan ke Surabaya.

Dari segi pemasaran, pemerintah juga berupaya, antara lain, me-minta ritel meningkatkan volume penjualan daging lokal, serta meng gairahkan peternak sapi lokal agar harganya tidak jatuh. Ka rena para peternak sapi ini sangat berpengaruh dalam menyuskeskan program swasembada tersebut. “Ya, kalau peternak tidak lagi bergairah disebabkan harga pasar jatuh, maka target swasembada daging akan semakin jauh,” kata Mentan.

Upaya lain yang juga dilakukan pemerintah untuk penyuksesan swasembada daging sapi adalah melalui program sensus ternak. Program ini, menurut rencana akan dilakukan pada bulan Juni hingga Desember tahun ini dan Kementan akan menggandeng Badan Pusat Statistik. Dengan dana Rp 203 miliar, sensus ini akan difokuskan terhadap populasi sapi potong, sapi perah, dan kerbau. Maka, program swasembada sapi ini diharapkan akan menjadi masa depan cerah pasar sapi lokal di negerinya sendiri.

(Tom/Amf/berbagai sumber)

wilayah-wilayah yang merupakan sentra sapi,” ujarnya.

Dari data yang dia dapat, di bebe-rapa sentra sapi potong di Jateng, ternyata juga diserbu sapi impor. “Sapi impor ini telah masuk ke dae-rah seperti, Banjarnegara, Wono-sobo, Pekalongan, dan lainnya. Hal ini, tentu saja berdampak pada gejolak harga,” tuturnya.

SWASEMBADA SAPI

Menyikapi fenomena tersebut, pemerintah tak tinggal diam. Pada tahun 2014 nanti, swasembada sapi ditargetkan sudah terwujud. Beberapa langkah strategis te-lah dilakukan. Belum lama ini, Kementerian Pertanian member-lakukan kebijakan baru impor daging sapi per April 2011. Dalam kebijakan tersebut disebutkan, dokumen sertifi kat kesehatan yang menerangkan status daging yang akan dimasukkan ke Indonesia wajib menyertakan nomor Surat Persetujuan Pemasukan (SPP) atau yang dikenal dengan izin impor.

Kewajiban penyertaan nomor SPP pada sertifi kat kesehatan tersebut

Dengan dana Rp 203 miliar, sensus

ini akan difokus-kan terhadap

populasi sapi po-tong, sapi perah,

dan kerbau. Maka, program

swasembada sapi ini diharapkan akan menjadi

masa depan cerah pasar sapi

lokal di nege-rinya sendiri.

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

SATKER POS LALU LINTAS TERNAK: Mencatat dan memantau lalu lintas keluar masuk ternak antar daerah.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201122

Page 23: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Seiring dengan program revitalisasi pasar-pasar tradisional, Kemendag juga melakukan revitalisasi warung-warung tradisional. Salah satu langkah menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan. Sejumlah warung binaan telah menunjukkan hasilnya: berdaya saing tinggi dan meningkat omsetnya.

Senyum bahagia terlontar dari wajah senja Hotman Banurea, (67 tahun), salah seorang pengelola warung

tradisional yang sejak dua tahun lalu menjadi binaan Pusat Dagang Kecil dan Menengah Kementerian Perdagangan RI. Dengan sangat ramah ia menyambut kedatangan Info PDN ke warungnya yang berada di Jalan Raya Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat. “Maaf, sedang renovasi, jadi ya masih belum rapi,” ujarnya bangga.

Alkisah, dua tahun lalu (2009), warung Hotman biasa-biasa saja. Tak banyak pelanggan, tapi juga tidak sepi. Pasalnya, menurut dia, di sekitar warungnya ada sejumlah warung ritel modern yang lebih menarik bagi masyarakat untuk menjadi tempat belanja mereka. Suatu siang, bak mendapat durian runtuh, ia seolah tak percaya: warungnya dipilih menjadi salah satu warung binaan yang akan dikembangkan sebagai warung tradisional percontohan oleh Pusat Dagang Kecil Menengah. “Esoknya, saya diminta datang ke Kemendag untuk menandatangani berkas persetujuan kemitraan,” tuturnya mengisahkan.

Itulah mula kesuksesan Hotman mengelola warungnya yang kini omsetnya jauh lebih besar dari sebelumnya. “Rata-rata, sekarang omset warung ini sudah mencapai 120 juta lebih per bulan. Padahal, dua tahun lalu omset seperti ini tak terbayang oleh saya,” ungkapnya dengan bangga. Bahkan, kini ia tengah merenovasi warungnya dengan menambah gudang di bagian belakangnya.

Ia mengaku, bahwa pada awal pembinaan dan kemitraan, Kemendag telah menyulap bangunan fi siknya menjadi lebih repre-sentative. “Dua bulan setelah tanda ta-ngan, Kemendag mengirim beberapa orang tukang untuk membangun warung saya,” ujarnya mengingat. Tak hanya itu, ia juga merasa tidak tahu bagaimana mengungkapkan terima kasihnya kepada pemerintah, terutama Kemendag. Pasalnya, sejak itu warungnya berubah

total, baik dari segi lantainya, atapnya, dan juga rak-rak display dagangannya. “Bahkan, saya juga diberi pelatihan tentang manajemen warung, strategi promosi dan hal-hal administratif lainnya,” lanjutnya bersemangat. Dan kini, ia merasa bantuan pemerintah itu benar-benar bermanfaat. Dulu, sebelum menjadi warung binaan, kata dia, sehari hanya beberapa pembeli yang masuk

Warung Tradisional Berkonsep Profesional

Warung Binaan Kemendag:

FOTO: AGUS BACHTIAR

ANJUNGAN RUMAH DKM: Rumah DKM berfungsi sebagai tempat pelayanan untuk advokasi/konsultasi, informasi perizinan usaha,manajerial, informasi bahan baku, pemasaran dan permodalan yang komprehensif untuk produsen dan konsumen.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 23

Berita Pasar

Page 24: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

ke warungnya. Tapi kini, warga sekitar sini lebih senang belanja di sini. “Kata warga, harga diwarung saya lebih murah dibanding di minimarket,” ujarnya berseloroh. Namun, tak hanya itu ungkapnya, selain harga, warungnya juga sudah senyaman belanja di minimarket. “Sekarang, warung saya juga sudah menjadi pemasok bahan baku bagi pabrik roti di sekitar sini,” tutur Hotman yang akrab dipanggil Opung Hotman oleh para pelanggannya ini.

Demikianlah, setelah dua tahun menjadi binaan, Opung Hotman kini sudah bisa merenovasi kembali

demi memenuhi kebutuhan bisnisnya yang semakin maju dan berkembang.

REVITALISASI WARUNG TRADISIONAL

Kisah Hotman tadi merupakan salah satu kisah perjalanan warung binaan Ke-mendag yang hingga kini jumlahnya sudah ada 158 lebih. Program ini merupakan salah satu kegiatan strategis Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Produk

Dalam Negeri (DKM-PDN) Ditjen Perdagangan Dalam Negeri

dalam rangka mewujudkan komitmen pemerintah un-tuk menjadikan Usaha Mi-kro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar uta-ma perekonomian yang

ber tumpu pada ekonomi kerakyatan.

Sebagai upaya, program ini cu kup signifi kan, mengingat UMKM merupakan

salah satu kekuatan pendorong pembangunan ekonomi untuk menciptakan pertumbuhan, menyediak an lapangan

pekerjaan yang dapat bergerak fl eksibel, serta da-pat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut maupun arah permintaan pasar. Revitalisasi dan peningkatan daya saing adalah menjadi target utama program ini. Sehingga, kehadiran warung binaan diharapkan bisa menjadi contoh bagi para pengelola warung tradisional lain untuk meniru dan menduplikasikannya.

“Secara umum program penguatan warung tradi-sional ditujukan untuk meningkatkan kapasitas warung serta daya saing warung tradisional. Dalam lingkup yang lebih luas program ini ditujukan untuk percepatan pertumbuhan perekonomian daerah melalui pelaksanaan program yang dapat diduplikasi oleh pemerintah daerah,” jelas Kasubdit Fasilitasi dan Pemasaran Kemendag Agus Purwanto.

Menurutnya, program ini berlandaskan pada Permendag 53 tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, serta UU no 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. “Program warung tradisional ini adalah wujud keseriusan Kemendag dalam membangun ekonomi yang pro rakyat,” tegasnya.

Untuk mencapai hasil maksimal, Pusat Dagang Kecil dan Menengah pun menjalankan program ini dengan berdasarkan sangat serius. Untuk pemilihan warung yang akan dijadikan sebagai binaan misalnya, ada beberapa tahapan prosedur yang harus dilakukan. DKM terlebih dahulu melakukan tahap pemetaan, yaitu melalui peninjauan (survey) secara random sampling terhadap warung tradional di wilayah tertentu. Menurut, Agus Purwanto, pemetaan tersebut dilakukan sejak 2009-2010 dan telah dilaksanakan di wilayah Jabodetabek.

Setelah itu, warung yang te-lah disurvei dikumpulkan

dan secara bersama-sama di satukan dalam suatu fo-rum pengelola warung tra disional. Pada Januari 2010, Kementer ian Per dagangan telah memfasilitasi pem-

bentukan forum

sekitar sini,”Hotman ol

DemikianlOpung Ho

demi sema

RE

Dagang KeDalam

Perd

bke

Sebaga

PENATAAN ETALASE WARUNG :Bagian penting dalam program pembinaandan pengembangan warung-warung tradisional agar memiliki daya tarik dan daya saing.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201124

Page 25: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

warung tradisional hasil pemetaan yang dilakukan pada 2009.

Untuk menjadi warung binaan pun telah ditetapkan syarat-syarat yang cukup ketat. Misalnya, warung tradisional tersebut harus berstatus kepemilikan sendiri (bu-kan keluarga atau menyewa). Adapun persyaratan tambahan yang cukup menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut: 1) Telah berusaha lebih dari 4 tahun. 2) Memiliki luas bangunan lebih dari 20 m² dan bangunan permanen.

Menurut Agus Purwanto, ada be berapa hal yang menjadi komponen dasar bagi pe nguatan program wa rung tradisional. Per tama, revitalisasi f isik , yaitu melalui perbaikan infrastruktur fisik warung untuk menunjang pengelolaan warung. Perbaikan ter-utama ditujukan untuk pe-nataan/display barang dalam warung untuk meningkatkan kenya-manan konsumen dalam berbelanja. Juga terdapat bantuan infrastruktur pe-nunjang yang akan mempermudah pe-ngelola warung dalam berusaha. Revita-lisasi yang dilakukan disetiap warung berbeda tergantung pada kebutuhan dan karakteristik warung tradisional masing-masing.

Kedua, penguatan kapasitas pengelola warung. Yakni, melalui pelaksanaan bim bingan teknis yang berhubungan dengan penguatan daya saing warung tradisonal. Pembimbing yang menjadi nara sumber merupakan praktisi ritel yang telah berkecimpung lebih dari 20 ta hun dalam bidang terkait. Materi yang disajikan disesuaikan dengan kebutuhan atau tingkat urgencinya.

Sejalan dengan berjalannya program ini, pihak Kemendag juga terus melakukan pendampingan terhadap para Mitra Bi-naan. “Secara berkala terdapat komu nikasi informal antara Dit DKM dan PDN dengan mitra binaan terkait dengan perkembangan usaha masing-masing warung,” jelas Agus.

Dan sejauh ini, program ini telah menunjuk-

kan dampak yang positif bagi pertumbuhan warung-warung tradisional di beberapa titik wilayah yang dijadikan pilot project. Paling tidak, dampak program ini dirasakan secara langsung oleh pengelola warung tradisonal, dimana penerima fasilitasi pro gram penguatan warung tradisonal merasakan peningkatan omset/penjualan yang cukup signifi kan.

“Program ini sangat bagus sekali. Bantuan dan pembinaan yang telah diberikan Kemendag ini bisa menghidupkan usaha pedagang kecil seperti saya. Melalui pelatihan dan bantuan fi sik menjadikan warung tradisional tidak kalah dibanding minimarket,” tegas Hotman.

Namun demikian, Agus Purwanto, meng-ingatkan agar pengelola warung tersebut tidak boleh terlena dengan keberhasilan sementara dan terus melakukan pem-benahan. “Hendaknya mereka terus me-ning katkan daya saingnya,” ujar Agus.

Dan menurut rencana, Dit DKM & PDN akan melakukan bimbingan teknis serta membuat pedoman terkait dengan pe ngelolaan warung tradisional. Se-hingga, di tahun-tahun mendatang akan bermunculan warung-warung tradisional yang professional dan berdaya saing tinggi di pasar persaingan pasar nasional. Semoga sukses dan rakyat pun semakin sejahtera. (Des/Amf)

FOT

O-F

OT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

TAMPILAN DALAM WARUNG BINAAN:Contoh warung dengan sistem pengelolaan yang baik, tampilan dan penataan yang menarik dan harga yang bersaing.

TAMPILAN LUAR WARUNG BINAAN:Renovasi tampilan warung menjadi bagian utama dalam program Warung Binaan Kemendag.

nto, ada njadi gi

-e-alam k k

Program ini sangatbagus sekali. Bantuandan pembinaan yang telah diberikan Kemendag ini bisa menghidupkan usaha pedagang kecilseperti saya.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 25

Berita Pasar

Page 26: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Pendistribusian Raskin dua kali sekaligus dalam Bulan Februari termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas har ga beras di musim panen pada bulan Maret dan April ini. Tercatat, sampai per tengahan bulan April, pemerintah sudah menyalurkan 897.377 ton dari 1.051.300 ton beras bersubsidi yang akan didistribusikan kepa-da keluarga berpendapatan ren-dah selama Januari-April 2011.

Distribusi Raskin Semakin

Program raskin telah menjadi agenda tetap pemerintah dari tahun ke tahun. Tahun ini, Pemerintah telah

menetapkan pagu raskin (beras untuk rak yat miskin) sebanyak 3.147.841.260 kg. Jumlah tersebut ditujukan untuk 17.488.007 rumah tangga sasaran ( RTS ) se-Indonesia pada 33 provinsi. Diharapkan, raskin mampu meringankan beban hidup masyarakat miskin atau masyarakat ber-penghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan terhadap beras.

Dan untuk mempercepat penyaluran raskin, tahun ini juga pemerintah menerapkan system pendistribusian dua kali sekaligus selama bulan Februari. Yakni, untuk men-jaga stabilitas harga dan daya beli masya-rakat terhadap beras pada musim panen raya yang biasanya terjadi pada akhir Maret sampai awal April.

“Langkah percepatan penyaluran raskin ini guna menjaga stabilitas harga beras, menjaga stok beras, dan membantu ma-syarakat berpenghasilan kecil. Penyaluran double dalam satu bulan ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat. Khususnya terhadap komoditi utama konsumsi maka-nan masyarakat sehari-hari,” ujar menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu beberapa waktu lalu.

Kemendag menyadari, komoditas beras

adalah komoditas yang paling penting untuk dijaga kestabilan harganya. Se bab, porsi konsumennya paling besar dan berasal dari masyarakat dengan peng-hasilan rendah.

“Program raskin ini dinilai mampu mem berikan manfaat yang dirasakan lang sung oleh masyarakat khususnya dalam membantu meringankan beban pengeluaran kebutuhan pangan masya-rakat miskin. Bahkan, secara signifikan mampu menciptakan kestabilan harga dan keter sediaan beras bagi masyarakat,” ujar Dirjen PDN Kemendag, Gunaryo.

Untuk itu, Kemendag berharap dalam pen distribusian raskin ini harus tepat sa-sa ran. Artinya, raskin ini benar-benar di-peruntukkan bagi masyarakat miskin atau masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Hal tersebut harus diperhatikan agar pengelolaan dan pendistribusian raskin

tidak menemui kendala berarti saat di lapangan. Berdasarkan pedoman umum pelaksanaan raskin tahun 2011. setidaknya ada 6 indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan berjalannya program, antara lain tepat sasaran penerima manfaat, tepat jumlah raskin yang diterima (15 kg/RTS), tepat harga (Rp. 1.600,- /kg), tepat waktu penyalurannya, tepat administrasi dan tepat kualitas.

“Permasalahan yang muncul dalam pen-distribusian beras untuk warga miskin (ras kin) di beberapa daerah pada tahun lalu hendaknya menjadi perhatian serius bagi kita semua. Distribusi raskin pada tahun lalu yang belum maksimal, tahun ini kita maksimalkan,” ujar Dirjen PDN, Gunaryo.

Jalur angkut raskin menuju titik distribusi harus diperhatikan. Jika ada sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan hendaknya segera diperbaiki. “Untuk itu kami meminta Pemkab untuk lebih peka.

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

KOORDINASI LINTAS KEMENTERIAN: Menata distribusi Raskin agar semakin tertata rapi.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201126

Distribusi

Page 27: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Tertata Rapipersoalan kerusakan jalan di sepanjang jalur angkut raskin yang memang menganggu distribusi dan lalu lintas pengangkutan raskin,” harap Dirjen PDN.

Diakui, kemacetan arus lalulintas akibat jalan rusak menyebabkan tersendatnya pendistribusian raskin. “Ini memang harus diwaspadai, Kita terus berkoordinasi dengan instansi terkait mulai dari Kemen-terian Perhubungan hingga pemerintah daerah masing-masing untuk mencari solusi supaya bisa meminimalkan dampak kemacetan ini,” jelas Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu.

Akibat dari kemacetan dalam pendis-tribusian, tentu menimbulkan kerugian bagi semua pihak. Untuk itulah Pemda harus lebih serius lagi membenahi sek-tor infrastruktur jalan maupun sarana angkutan. Ini bukan masalah baru, se-lalu berulang. Kini harus ada kemajuan berarti dalam pembangunan infrastruktur nasional.

RASKIN DI DAERAH

Menurut data Kementerian Perdagangan, pada Maret 2011, Pemerintah telah me-nyalurkan 483.470 ton beras guna mem bantu keluarga kurang mampu untuk mendapatkan beras dengan har-ga terjangkau. Raskin tersebut telah di-sistribusikan ke sejumlah daerah di tanah air.

Sementara, dari data yang dilansir Perum Bulog, Provinsi Jawa Timur adalah penerima pagu raskin 2011 yang terbesar. Propinsi beribukota Surabaya ini memperoleh sebanyak 554.367.960 kg raskin untuk disalurkan kepada 3.079.822 RTS.

Sedangkan penerima raskin dengan jum-lah terendah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni sebanyak 5.113.440 kg untuk disalurkan kepada 28.408 RTS.

gtor infrastruktur jalan maupun sarana angkutan. Ini bukan masalah baru, se-lalu berulang. Kini harus ada kemajuan berarti dalam pembangunan infrastruktur nasional.

pBangka Belitung yakni sebanyak 5.113.440 kg untuk disalurkan kepada 28.408 RTS.

Harga beras pada program raskin 2011 sebesar Rp1.600/kg, dan setiap RTS me-miliki jatah sebanyak 15 kg/ RTS yang dapat dibeli tanpa biaya tambahan apapun.

Untuk wilayah Jawa Tengah, pagu alokasi beras untuk rumah tangga miskin Jateng pada 2011 ditetapkan sebanyak 519.904,98 ton atau naik 5,88% dari pagu raskin 2010. “Raskin tahun ini dialokasikan sebanyak 15 kg per RTS per bulan, dan akan dilakukan selama 12 bulan dengan harga beras 1.600 per kg di titik distribusi. Hal ini merunut surat Gubernur Jateng No 551/23851 tentang pagu alokasi raskin 2011,” ujar Hu mas Perum Bulog Divre Jateng Siti Retno Farida beberapa waktu lalu.

Sementara, untuk wilayah Jawa Barat, jum-lah penerima raskin di Jawa Barat pada 2011 sebanyak 2,84 juta rumah tangga sasaran (RTS) yang tersebar di 26 kabupaten/

kota. “Alokasi raskin Jabar 2011 sebesar

511.290 ton, atau meningkat 5%

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 27

Page 28: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

dibanding alokasi raskin 2010,” ujar Gubernur Jawa Barat, Heryawan, di Bandung beberapa waktu lalu.

Gubernur Heryawan juga meminta agar dalam pendistribusian raskin terdapat peningkatan koordinasi antara BULOG dengan pemerintah kabupaten/kota sehingga pe-nyerapan raskin bisa optimal. Ber-dasarkan data penyaluran raskin 2010 per Desember, BULOG Jabar telah mendistribusikan raskin se-banyak 475,5 ribu ton raskin atau mencapai 98,48 persen dari total pagu 482.890 ton.

Untuk pendistribusian Raskin luar Jawa, seperti di Kupang, Pa lu, Makasar dan wilayah lainnya juga telah dilakukan sejak Fe bruari lalu. Pagu raskin di NTT pa da tahun ini sama dengan tahun 2010 lalu. Pagu raskin dae rah ini sebanyak 99.678.000 kilo gram (kg) yang ditujukan ke pada 553.770 rumah tangga sasaran (RTS). Masing-ma sing RTS akan mendapat 15 kg raskin.

Sementara di Palu, Kepala Perum Bulog Sulteng Eddy Subiantoro di Palu mengatakan Pemerintah pusat mengalokasikan pagu raskin di

Sulteng tahun ini sebanyak 28.624 ton yang akan disalurkan kepada 159.126 kk rumah tangga sasaran yang tersebar di 10 Kabupaten/kota.

Kabupaten Donggala penerima raskin terbesar dengan pagu 4.657 ton untuk 25.874 RTS. Menyusul Kabupaten Parigi Moutong dengan 18.479 RTS (pagu 3.326 ton), Sigi 18.260 RTS (pagu 3.376 ton), Tolitoli 17.522 RTS (pagu 3.153 ton), Poso 14.753 RTS (pagu 2.655 ton), dan Banggai 13.528 RTS (pagu 2.435 ton).

Selain itu, Kabupaten Morowali 12.006 RTS (pagu 2.161 ton), Tojo Una-Una 11.622 RTS (pagu 2.091 ton), Kota Palu 11.260 RTS (2.026 ton), Banggai Kepulauan 7.767 RTS (pagu 1.398 ton), dan Buol 7.555 RTS (pagu 1.359 ton).

“Setiap kk RTS akan menerima jatah raskin tiap bulannya sebanyak 15kg dengan harga Rp1.600 per kilogram. Harga itu relatif murah dibanding harga beras di tingkat pengecer di Sulteng yang berkisar Rp5.800 sampai Rp6.500/kg untuk beras jenis medium,” ungkap Ke-

pala Perum Bulog Sulteng Eddy Subiantoro.

HARGA BERAS TURUN

Seiring dengan telah terdistri bu si-kannya raskin dan datangnya mu sim panen di sejumlah daerah, maka harga beras pada awal Maret di sejumlah pasar tradisional di tanah air mengalami penurunan yang signifi kan. Masing-masing golongan mengalami penurunan harga sekitar Rp 500 sampai Rp 1.000 per liter.

Dari pantauan Info PDN, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, per 4 Maret 2011, yaitu, jenis Cianjur Kepala Rp 10.250, Cianjur Slyp Rp 9.500, Setra Rp 8.600, Saigon Rp 8.400, Muncul I Rp 8.500, Muncul II Rp 8.000, Muncul III Rp 7.100, IR-64 I Rp 6.900, IR-64 II Rp 6.000, IR-64 III Rp 5.600, IR-42 Rp 9.500,

Di Pasar Kramat Jati, harga beras IR 64-1 turun dari Rp7.200 menjadi Rp7.000 per kilogram. Untuk beras kualitas bagus seperti jenis ramos juga turun dari Rp9.000 menjadi Rp8.500 per kilogram, sedangkan setra turun dari Rp9.700 menjadi Rp9.600 per kilogram.

Sementara, menurut laporan pe-mantauan harga kementerian per-dagangan, harga beras rata-rata nasional turun dari Rp 7.376 per Kg pada Januari menjadi Februari.2011 yaitu Rp 7.432/kg, dan Rp 7.279 per Kg pada awal Maret. “Pemerintah akan terus memantau pergerakan harga beras di semua wilayah dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga sta-bilitas harga beras,” ujar Dirjen PDN Kemendag, Gunaryo.

Meski harga rata-rata beras nasional mulai menurun bersamaan dengan datangnya masa panen padi, pe-merintah tetap menyiapkan stok beras untuk melakukan operasi pasar beras di daerah-daerah yang berpotensi lonjakan harga tinggi.

(Mon/berbagai sumber)

Meski harga rata-rata beras nasional mulai menurun ber-

samaan dengan datangnya masa

panen padi, pe merintah

tetap menyiap-kan stok beras untuk melaku-

kan ope rasi pasar beras di

daerah-daerah yang berpotensi

lonjakan harga tinggi.

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

Distribusi raskin di Klaten

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201128

Distribusi

Page 29: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Musim panen telah tiba. Jalur-ja-lur distribusi di beberapa sen tra produksi pertanian dan per-kebunan lancar, terutama di wila-yah Jawa. Medio Maret – April, harga sejumlah bumbu da pur di pasar tradisional pun cen de rung turun dan relative stabil.

Harga Bumbu Dapur Stabil

Jika ingin disayang suami, manjakanlah lidahnya. Demikian sebuah pepatah memaknai arti penting bumbu bagi

sebuah masakan. Hal ini, juga menunjukkan bahwa bumbu sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kenyataan itulah yang menyebabkan bumbu-bumbuan menjadi salah satu komoditas strategis di pasar-pasar tradisional.

Ada kunyit, jahe, kencur, temu kunci, serai, bawang-bawangan, cabai, lada, pala, jinten, kapulaga, ketumbar, cengkeh dan lain sebagainya. Semua komoditi ini, dalam tiga bulan terakhir, menurut pantauan IPDN, harganya relative stabil dan masih terjangkau.

Di Pasar Induk Kramatjati misalnya, jelang akhir Maret lalu, beberapa komoditas bum-bu masakan telah mengalami penu runan dibanding bulan sebelumnya. Harga bawang Bombay di pasar Induk Kramatjati pada akhir maret rata-rata mencapai Rp.10.000 – Rp.10.500/kg. Sementara harga bawang putih masih tetap bertahan sejak dua bulan terakhir, yaitu di kisaran Rp.24.000/kg.

Adapun bumbu-bumbuan jenis kemiri, harga di pasar induk Kramatjati juga relative stabil dikisaran Rp.28.000/kg. Harga tersebut bertahan sejak awal Maret hingga akhir Maret. Menurut Royhan, distributor kemiri asal Bogor, Jawa Barat, harga kemiri dari distributor ke pedagang masih relative stabil yakni di kisaran Rp.25.000/kg. “ Harga tersebut masih terbilang tinggi jika dibandingkan harga normal, yakni hanya di kisaran Rp.22.000/kg. Namun, kenaikan

tersebut masih terbilang wajar. Mengingat, kondisi iklim saat ini yang tak menentu membuat produksi kemiri agak berkurang,” ungkap Royhan saat dikonfi rmasi Info PDN.

Demikian halnya dengan harga bum bu-bumbuan di beberapa daerah. Sebagai-mana dilansir oleh beritadaerah.com, pertengahan Maret lalu, harga ketumbar yang diperdagangkan di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang tercatat Rp17 ribu/kg, atau mengalami penurunan diban-ding kan bulan lalu di kisaran Rp17.400 per kg. Menurut pedagang di pasar tradisional 16 Ilir Palembang, tu runnya harga tersebut antara lain karena pasokan ketumbar yang didatangkan pedagang pengumpul dari daerah sentra produksi lancar, serta nilai tebus ditetapkan agen memang lebih rendah dibanding sebelumnya.

Selain ketumbar, jenis bumbu dapur lain-nya seperti lada putih, kulit kayu manis, bawang merah dan bawang putih hingga saat ini tercatat stabil, karena pasokan barang dengan permintaan konsumen berimbang.

Kabar baiknya, harga cabai yang sempat melonjak pada bulan Februari lalu, medio Maret sampai pertengahan april lalu, untuk berbagai jenis juga terus mengalami penurunan. Harga cabai rawit merah masih berada dikisaran Rp.60.000/kg. Sedangkan cabai merah keriting yang biasanya dijual Rp 20.000 per kg pada awal Maret, pada akhir Maret dijual dikisaran Rp 17.000 atau turun sebesar Rp 3000 per kg. Sementara itu, harga cabai rawit hijau pada akhir Maret berada dikisaran Rp 25.000 per kg; cabai hijau keriting Rp 20.000; cabai merah besar Rp 24.000; hijau besar Rp 16.000.

Hal serupa terjadi pada bawang merah. Bila pada awal maret berada di kisaran Rp.18.000/kg, maka pada akhir maret mengalami penurunan signifi kan, yakni menjadi Rp. 12.000/kg. Bahkan di sentra produksi bawang merah seperti Brebes, Jawa Tengah, harga bawang merah hanya di jual dikisaran Rp.7000 - Rp8000/kg.

“Penurunan sejumlah komoditas bumbu dapur ini cukup signifi kan. Hal ini, bukan hanya karena jalur distribusi yang lancar,

FOTO: AGUS BACHTIAR

BUMBU DAPUR OLAHAN: Pilihan ibu-ibu rumah tangga yang menginginkan kepraktisan.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 29

Info Sembako

Page 30: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

tapi memamg di sejumlah sentra produksi cabai maupun bawang merah di wilayah Jawa Tengah telah memasuki masa panen,” ungkap Darto, pedagang Cabai di Pasar Induk Kramatjati beberapa waktu lalu.

Menurut kalangan petani bawang merah di Desa Wangandalem, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, turunnya harga bawang merah ini dikarenakan Brebes telah memasuki masa panen. Dari luas sekitar 8.000 hektar pada musim tanam lalu, sekitar 10 persennya mulai dipanen. Diperkirakan, pasokan bawang merah akan semakin banyak karena semakin banyak pula petani yang panen.

“Turunnya harga bawang merah ini kurang menguntungkan bagi petani. Satu dua bulan lalu, harga bawang merah mencapai Rp.15.000/kg, tapi sekarang hanya dikisaran Rp.7000 –Rp.8.000/kg. Tergantung kualitas bawangnya,” ungkap Supono distributor bawang merah saat di konfi rmasi di Pasar induk Kramatjati.

MENGINTIP PASAR BUMBU KEMASAN

Di tengah-tengah dinamisnya harga bumbu-bumbuan di pasar-pasar tradisional, tentu saja bumbu-bumbu instan dalam kemasan juga memiliki peminat besar. Tak sedikit ibu-ibu rumah tangga dan para pelaku usaha kuliner yang lebih memilih menggunakan bumbu masakan kemasan dikarenakan kepraktisannya. Walhasil, di pasar-pasar pun, saat ini dengan mudah dapat kita jumpai beberapa model dan merek bumbu kemasan yang menawarkan kepraktisan.

Memang, untuk menghasilkan masa kan yang khas dengan penggu naan aneka bumbu segar, seringkali membuat acara memasak menjadi repot. Pasalnya, bumbu segar tersebut harus terlebih dahulu diracik, dan membutuhkan waktu yang lama. Sementara, di era sekarang ini, konsu-men lebih cenderung membutuhkan makanan yang cepat saji.

Di antara beberapa jenis bumbu praktis yang banyak digunakan dan beredar di pasaransaat ini adalah bumbu kaldu, bumbu siap pakai dan tepung bumbu. Dari ketiga jenis bumbu ini, bumbu kaldu atau penyedap paling banyak digunakan oleh masyarakat. BUMBU-BUMBU DAPUR ALAMI: Lebih segar dan lebih nikmat.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201130

Page 31: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Penurunan sejumlah ko-moditas bumbu dapur ini cukup signifi kan. Hal ini, bukan hanya karena jalur distribusi yang lancar, tapi memamg di sejumlah sentra produksi cabai maupun bawang merah di wilayah Jawa Tengah telah memasuki masa panen.

Hal tersebut juga diakui kalangan pedagang sembako di Pasar Bantar Gebang, Bekasi. Bahkan pedagang ritel tradisional pun mengakui jika bumbu kemasan ternyata lebih ba-nyak diminati konsumen. Terutama, bumbu jenis kaldu.

Tohir, pedagang sembako di pasar Bantargebang, Bekasi, mengaku dalam sehari mampu menjual 20 ren ceng bumbu kemasan instan rasa kaldu. “Sehari bisa 20 renceng, Satu renceng berisi 12 kemasan, dengan harga Rp.3000/renceng. Jika di jual eceran, maka tiga kemasan Rp.1000,-. Biasanya, konsumen menggunakan bumbu kemasan untuk menambah rasa masakannya, selain menggunakan bumbu segar,” ungkap Tohir.

Sementara itu, pedagang bumbu segar, Bu Encing yang telah berda-gang puluhan tahun di pasar terse-but mengaku, meskipun produk bum bu kemasan semakin banyak di pasaran, hal itu sama sekali tidak berpengaruh pada penjualannya. “Masih banyak ibu-ibu rumah tangga yang membeli bumbu segar. Justru untuk mendapatkan rasa yang pas dengan selera, kebanyakan mereka lebih suka menggunakan bumbu segar. Bumbu kemasan hanya untuk menambah rasa saja,” ujarnya.

Menurut Bu Encing, harga bumbu segar sebetulnya lebih murah

dibandingkan harga bumbu kemasan.

Dengan me-

nge luarkan uang sebesar Rp.3000,- maka konsumen sudah mendapatkan berbagai jenis bahan bumbu segar. “Itu pun masih bisa digunakan un-tuk beberapa hari, jika bumbu itu digunakan hanya untuk memasak makanan sehari-hari. Sedangkan jika menggunakan bumbu kemasan, akan beda rasa dan membutuhkan beberapa kemasan,” jelasnya.

Pengakuan Bu encing juga diamini sejumlah pedagang maupun kon su-men yang tengah berbelanja bum bu di kulakan Bu Encing. Keba nyakan mereka mengaku lebih suka menggunakan bumbu segar ketimbang bumbu kemasan. “Bumbu segar lebih enak, lebih pas di lidah. Harganya pun relative lebih murah jika dibandingkan harga bumbu kemasan,” ungkap Lamin, pedagang soto rumahan di kawasan Bekasi Timur Regency.

Sementara itu, Ratmi pengelola usaha warteg di kawasan Bantargebang, Bekasi mengaku hanya sebagian kecil dari masakan olahannya yang menggunakan bumbu kemasan. Itupun hanya sebagai pelengkap rasa. “Bumbu kemasan hanya lebih praktis, namun soal rasa tetap bumbu segara sebagai pilihan,” tandasnya.

Nah, pilih yang manakah Anda: bum-bu segar atau bumbu kemasan? Ter-gantung selera Anda masing-masing.

(Amf/Mon/berbagai sumber)

segar sebetulnya lebih murah dibandingkan harga

bumbu kemasan. Dengan me-

FOT

O-F

OT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 31

Info Sembako

Page 32: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Oleh: Jimmy Bella, SE (Direktur Bina Usaha Perdagangan, Ditjen PDN)

Pertumbuhan dan berkembangnya Waralaba mem-

buka kesempatan usaha baru. Se-

cara otomatis, hal itu memperluas

kesempatan kerja. Karena, pertum-buhan tersebut banyak menye-

rap tenaga kerja, khususnya tenaga

menengah, yaitu yang berpendi-

dikan menengah ke bawah. Untuk mendukung hal tersebut, maka

pemerintah pun berkomitmen

menciptakan iklim yang kondusif

agar waralaba In-donesia semakin

kompe titif, profe-sional dan ber-

daya saing tinggi.

Total nilai transaksi bisnis waralaba nasional selama tahun 2009 mencapai Rp 114 trilyun dari 1010 waralaba dengan penyerapan tenaga

kerja hingga 819.200 orang. Jumlah ini meningkat tajam dari dua tahun sebelumnya, yaitu tahun 2007 dan 2008 yang mencapai sekitar Rp.81 Triliun.

Di penghujung tahun 2010, data menunjukkan bah wa pertumbuhan waralaba di Indonesia, baik waralaba lokal maupun asing cukup pesat. Diper kirakan pertumbuhannya mencapai 1.198 waralaba. Data yang dilansir oleh sebuah lembaga survey yang cukup terpercaya ini menunjukan bahwa bisnis waralaba perlu dikembangkan secara intensif dan terprogram agar lebih maju dan menjadi salah satu pilar penyangga yang kuat bagi perekonomian na sional. Dengan kata lain, perkembangan dan per tum buhan ini nanti, diharapkan tidak hanya dari segi kwantitasnya saja, melainkan juga dari segi kwalitasnya.

Adalah tidak sulit mewujudkan hal itu. Paling tidak, ada empat hal penting yang harus dipenuhi dalam upaya peningkatan kwalitas waralaba nasional ini agar tetap bertahan dengan daya saing yang tinggi.

Pertama, sinergi yang dinamis antara pemerintah—baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah--, swasta dan juga lembaga-lembaga swadaya masya-rakat yang konsen pada pengembangan kekuatan ekonomi masyarakat. Ketiga elemen ini harus bisa saling bergandengan tangan dan bersama-sama menyatukan visi yang didasari oleh keinginan untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju dan memiliki kekuatan ekonomi yang tangguh dan kokoh.

Salah satu hal yang bisa dilakukan secara bersama-sama ini adalah dalam masalah pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana sejatinya waralaba. Hal ini sangat krusial untuk dilakukan agar masyarakat yang ingin terjun pada bisnis ini benar-benar memahami konsep dasar dari waralaba itu sendiri, sehingga mereka tidak mudah patah di tengah jalan ketika menerjuninya.

Fakta di lapangan menunjukkan, bahwa faktor kega-galan yang sering menimpa wirausahawan waralaba adalah dikarenakan kurang memahami makna dari system atau konsep dari waralaba itu sendiri. Tentang hal ini, kita bisa merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan (no. 12/2006). Di dalamnya telah

dijelaskan dengan sangat gamblang, bahwa Waralaba (Franchise) adalah perikatan antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba, dimana Penerima Waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba.

Definisi inilah yang harus dipahami oleh setiap pelaku bisnis waralaba, sehingga mereka tidak terjebak dalam konflik-konflik manajemen yang secara substansial telah diatur oleh konsep dasar dari bisnis ini. Seperti tersirat dari peraturan tersebut, pada hakikatnya waralaba itu adalah sebuah system bisnis kemitraan yang membutuhkan sikap-sikap profesionalisme dan kejujuran dari masing-masing pihak: pewaralaba dan mitra-mitranya.

Untuk memberikan aturan main yang aman pun, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan dan peraturan resmi yang menjami terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Kedua, standarisasi profesionalisme waralaba local, baik dari segi sumber daya manusianya maupun dari sisi manajemennya. Hal ini sangat mendesak untuk dilakukan demi menghadapi masifnya tingkat per-saingan bisnis di era yang serba global ini. Standa risasi ini pun butuh masukan dan pemikiran dari semua kalangan yang berkompeten dalam masalah ini.

Komitmen pemerintah dalam hal ini pun sudah sangat jelas. Yaitu sebagaimana diatur dalam pasar Pasal 14, Peraturan Pemerintah RI No: 42 /Tahun 2007/ Tentang Waralaba. Dalam pasal ini dengan jelas disebutkan bahwa (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan Waralaba. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain berupa pemberian : a. pendidikan dan pelatihan Waralaba; b. rekomendasi untuk memanfaatkan sarana perpasaran; c. rekomendasi untuk mengikuti pameran Waralaba baik di dalam negeri dan luar negeri; d. bantuan konsultasi melalui klinik bisnis; e. penghargaan kepada Pemberi Waralaba lokal terbaik; dan/atau f. bantuan perkuatan permodalan.

Menggagas Standar

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201132

Kolom Anda

Page 33: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Ketiga, pembentukan iklim usaha yang kondusif bagi para pelaku usaha waralaba. Hal ini, oleh pemerintah telah dilakukan dengan memberikan kepastian berusaha dan kepastian hukum bagi Pemberi Wara-laba dan Penerima Waralaba dalam memasarkan produknya. Yakni, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.42 tahun 2007 serta Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2007 tentang waralaba.

Dalam PP No.42 ini juga disebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan pembinaan usaha dengan Waralaba di seluruh Indonesia, pengusaha nasional terutama pengusaha kecil dan menengah didorong untuk tumbuh sebagai penyedia Waralaba nasional yang handal, dan mempunyai daya saing di dalam negeri maupun luar negeri, khususnya dalam rangka memasarkan produk dalam negeri.

Dengan kata lain, untuk memberikan jaminan keama-nan usaha sebagai salah satu elemen terciptanya iklim yang kondusif tersebut, Pemerintah memandang perlu mengetahui legalitas dan profesionalitas usaha Pemberi Waralaba. Hal ini, tak lain adalah juga dimaksudkan mendorong para pelaku usaha waralaba untuk tidak sekadar mampu menghasilkan barang secara efi sien, tetapi harus mampu berpikir kreatif dalam mengemas produknya.

Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme ini adalah dengan menambah wawasan para pelaku waralaba. Di antara-nya, Kementerian Perdagangan terus mendukung waralaba Indonesia melalui berbagai pameran franchise baik di dalam negeri maupun luar negeri. Seperti pameran International Franchise License and Business Concept Expo dan Conference (IFRA) yang di gelar setiap tahunnya.

Pameran-pameran ini hendaknya tidak hanya dijadikan para pelaku wirausaha waralaba untuk seke dar bertransaksi saja, tetapi hendaknya bisa men-jadikannya sebagai wahana untuk saling bertukar informasi, mengenali dan belajar dari waralaba-waralaba lain yang lebih profesional. Dengan demikian, persaingan yang terjadi nantinya akan lebih kompetitif dan bermutu tinggi.

Keempat, optimalisasi peran perbankan dalam permodalan waralaba. Maka dari itu, pemerintah

pun senantiasa melakukan lobi dan dorongan kepada pihak perbankan pemerintah maupun swasta untuk ikut serta berperan aktif dalam me-ning katkan daya saing waralaba local. Sebab, pera nan perbankan adalah cukup signifi kan dalam menum-buhkembangkan sector usaha waralaba di tanah air ini.

ARTI PENTING LEGALITAS

Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan waralaba nasional guna meningkatkan perekonomian nasional dan mengurangi angka kemiskinan. Meski demikian, segala sesuatunya harus tetap berdasarkan aturan hukum yang jelas, sehingga tercipta iklim usaha dan persaingan usaha yang kondusif.

Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan untuk menciptkan iklim usaha yang kondusif ini kewajiban bagi setiap usaha waralaba untuk memiliki surat tanda pendaftaran waralaba sebagai persyaratan untuk menjadi usaha waralaba.

Kalangan pelaku usaha waralaba, hendaknya melaku-kan pendaftaran usahanya. Pendaftaran waralaba sangat mudah, tidak dipungut biaya dan prosesnya sangat cepat. Jika memang persyaratan sudah lengkap, maka hanya membutuhkan waktu paling lama lima hari. Dengan melakukan pendaftaran usaha waralaba, maka hal ini dapat memberikan perlindungan hukum apabila terjadi sengketa antara pihak pemberi waralaba dan penerima waralaba.

Aturan pendaftaran usaha tersebut telah teruang dalam SK Memperindag No.259/MPP/Kep/7/1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pendaftaran Usaha Waralaba. Pendaftaran mesti diajukan selambat-lambatnya 30 hari terhitung mulai tanggal berlakunya perjanjian waralaba.

Peraturan Pemerintah (PP) No. 42 Tahun 2007 ten tang Waralaba juga mengatur tentang pentingnya labelisasi “halal” dalam rangka mendongkrak pertum buhan waralaba nasional. Hal ini sangat erat kaitannya dengan Undang-Undang (UU) No. 7 Tahun 1996 ten tang Pangan, UU No. 9/1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan PP No. 69 tentang Label dan Iklan Pangan.

(Disarikan dari berbagai kegiatan Direktur Bina

Usaha Perdagangan Ditjen PDN, Jimmy Bella, SE)

Profesionalisme Waralaba

PADA HAKIKAT-NYA WARALABA ITU ADALAH SE BUAH SYS TEM BISNIS KEMI-TRAAN YANG MEM BU TUH KAN SI KAP-SIKAP PRO FE SIO NALIS-ME DAN KEJU-JURAN DARI MASING-MA SING PIHAK: PE WA RA-LABA DAN MI-TRA-MITRANYA.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 33

Page 34: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Tak perlu modal besar. Cukup dengan contoh dan skill, usaha jasa pembuatan dekorasi pertamanan sudah bisa dijalankan de ngan untung yang tak sedikit. Displai contoh yang mampu memi kat calon pembeli menjadi kunci keberhasilan bisnis jasa yang satu ini.

Bisnis Dekorasi Taman Semakin Nyaman

Tebing-tebing itu mengalirkan air bening. Di bawahnya kolam ikan yang membentuk seperti angka delapan

menampung air jatuhan dari tebing-te-bing tersebut. Di sisi-sisi kolam dikitari rerum putan hijau yang menyejukkan mata sekaligus menentramkan hati. Suara ge -mercik air pun menambah harmoni sua-sana. Tak jauh dari situ, air terjun ber ukuran kecil memancar di sebuah tembok seperti tugu. Di bagian lain, sebuah gazebo beratap jerami berdiri kokoh menanti calon pembeli.

Itulah pemandangan yang terlihat dari sebuah miniatur taman hasil kreasi tangan-tangan terampil karyawan “Taman Surya Abadi”, salah satu usaha jasa pembuatan taman yang menjajakan jasanya di sepan-jang Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta

Selatan, ke arah Depok. Posisinya selepas Stasiun Tanjung Barat hingga sebelum Stasiun Lenteng Agung.

Tentu saja, tebingnya bukanlah sungguhan, melainkan olahan dari pasir campur se-men plus dicor dan diwarnai dengan cat hingga menyerupai batu tebing. Dekorasi pertaman tersebut merupakan taman percontohan guna menarik minat para pem beli (konsumen). Jika pembeli tertarik dan harga pun disepakati, miniature ta-man yang cantik itu pun bisa langsung “diboyong” ke rumah pembeli.

Ada beberapa model taman dan jenis hia-san taman yang biasa dikerjakan oleh usaha pertamanan seperti ini. Di antaranya, be-rupa model taman minimalis, air mancur,

air terjun, relief tebing, gazebo, pasang batu atau pilar, dan lainnya. Untuk harga sa ngat variatif dan tergantung kesepakatan serta kualitas bahan yang diinginkan. Harga pembuatan tebing tiruan misalnya, “Taman Surya Abadi” mematok harga Rp 500,- per meter. Sementara, untuk pembuatan taman minimalis, harga yang ditawarkan adalah Rp700 ribu per meter. “Masih bisa nego kok,” ungkap Adi Rahmat, salah satu pekerja deko-rasi pertamanan di Taman Surya Abadi itu.

Sejak meramaikan bisnis dekorasi perta-manan tahun 1998 silam, pihaknya telah banyak mendekor puluhan bahkan mung-kin ratusan taman-taman di peru mahan elit milik orang kelas atas. Hal ini terlihat dari beberapa foto yang tersaji di album yang memang disediakan untuk para calon konsumen. “Kami juga memfoto setiap hasil kreasi yang sudah kita bangun di banyak rumah. Calon konsumen tinggal memilih mana yang cocok,” imbuhnya.

Namanya juga contoh. Maka pembeli pun

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

Taman model minimalis

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201134

Ekonomi Kreatif

Page 35: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

boleh memilih salah satu contoh tersebut hanya seba-gai acuan saja. Sementara “Taman Surya Abadi” pun siap memenuhi selera pembeli sesuai dengan model dan tipe rumahnya. Bahkan, tak jarang mereka ikut memberikan masukan tentang model taman dan jenis dekorasi taman seperti apa yang cocok untuk rumah si pembeli, termasuk dalam pemilihan warna. “Jangan sampai taman yang dibuat malah terkesan norak dan membuat jelek pemandangan rumah,” ujarnya.

Menurutnya, jenis pekerjaan yang paling sulit dalam jasa pembuatan taman ini adalah pembuatan air mancur. “Teknik yang lumayan susah terletak saat mendesain air mancur dalam berbagai mediator. Kalau cuma buat model tebing atau model minimalis, mungkin banyak orang (baca:tukang) banyak yang bias membuatnya. Cuma untuk yang air mancur tak sembarangan. Karena ada teknologi tersendiri, sebuah instalasi air mancur. Inilah rahasia perusahaan kami,” ungkap Adi lagi.

Namun, jenis inilah yang justru menjadi keunggulan “Taman Surya Abadi” dibanding para kompetitornya yang lain. Maka dari itu, Adi optimis kalau usahanya itu akan terus survive dalam jangka waktu yang lama. Pasalnya,

kata Adi, para tukang yang membangun rumah tak selamanya bisa membuat dekorasi perta manan. “Padahal, rumah mewah tanpa sebuah taman pasti akan hambar, makanya untuk lebih sejuk dan nya man mereka pasti ingin membangun taman sepeti ini,” ujar Adi.

MENYERAP TENAGA KERJADAN MEMBERIKAN KEUNTUNGAN

Keindahan adalah sesuatu yang inheren dengan kehi dupan manusia. Setiap orang pasti menyukai kein da han. Kita semua tentu sepakat, bahwa taman di rumah adalah salah satu sarana untuk menikmati keindahan. Bahkan, banyak orang yang memimpikan rumah yang memiliki taman yang luas dan indah. Maka tak aneh, jika banyak orang berani merogoh kocek lebih untuk menikmati keindahan. Ini adalah peluang bisnis yang menjanjikan. Tentunya, bila digarap serius dan profesional.

Seberapa besarkah peluang bisnis jasa pertamanan ini?

Menurut pengalaman Taman Surya Abadi, rata-rata ada 5 konsumen yang membeli jasanya dalam sebulan. Ini jumlah yang cukup menguntungkan dan sangat

Pengguna jasa “Taman Surya Abadi” ter-nyata bukan dari daerah Jabodetabek saja, melainkan juga dari luar daerah, seperti dari Riau dan Papua. Bahkan, Adi mengaku ada juga per-mintaan dari luar negeri.

Taman model relief

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 35

Potensi UMKM

Page 36: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

realistis untuk bisa dikerjakan. Sebab, selain butuh tenaga cukup banyak, pekerjaan pembuatan taman juga butuh waktu, baik untuk menyiapkan bahan maupun proses pengerjaannya. “Kalau kebanyakan, bisa tidak terhandle dengan baik,” ungkap Adi.

Adapun saat-saat yang paling ramai, me-nurut Adi adalah pada bulan-bulan men-jelang puasa. “Barangkali mereka berharap rumahnya sudah indah sebelum lebaran tiba,” tuturnya.

Soal profi t, jasa pembuatan taman boleh dibilang cukup menggiurkan. Untuk sebuah taman model minimalis 10 meter persegi misalnya, bila si pengguna jasa sepakat dengan harga Rp 7 juta, maka sekitar Rp 2,5 sampai 3 juta adalah untungnya. Bila luas taman yang dipesan lebih luas lagi, tentu untung yang didapat pun akan lebih. Menurut Adi, luas 10 meter persegi adalah luas lahan minimal yang dapat didekorasi.

Adi juga menandaskan, bahwa biaya itu tidak termasuk biaya bahan dan mate-rial. Artinya, konsumen masih harus menye-diakan sendiri dana untuk membeli bahan dan material yang di-butuhkan.

Beberapa pertamanan di rumah elit di Jakarta pernah ia poles. Misalnya, di peru mahan Bintaro, Tangerang dan Cimanggu City, Bogor. Ia mengaku, di Bintaro, ia per nah mendekor taman seluas 50 m2 dan di Bogor seluas 80 m2.

Pengguna jasa “Taman Surya Abadi” ter-nyata bukan dari daerah Jabodetabek saja, melainkan juga dari luar daerah, seperti dari Riau dan Papua. Bahkan, Adi mengaku ada juga permintaan dari luar negeri, terutama dari negeri-negeri di jazirah Arab, semisal Arab Saudi.

BERASAL DARI CIREBON

Rata-rata penjual jasa pembuatan taman di sepan jang jalan Len teng Agung ini adalah berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Alkisah, mulanya mereka adalah tukang-tukang pembuat taman yang terampil dalam

mengolah bahan-bahan ma te rial seperti, pasir, semen,

batu, besi cor, dan cat, menjadi bahan dasar perlengkapan dekorasi pertamanan.

Awalnya, mereka merintis usaha jasa pem-buatan taman di Cirebon. Lantas, begitu melihat peluang bisnis ini bagus di Ibu Kota, mereka pun eksodus ke Jakarta untuk membuka lahan tempat usaha dekorasi taman.

Waktu tahun 1998, sebelah lajur kanan jalan raya Lenteng Agung, persis samping rel kereta api menjadi tempat pilihan mereka. Kini, se pan jang jalur itu, menyuguhkan rupa-rupa dekorasi taman yang semua pelakunya berasal dari Cirebon. “Ya, lu-mayan lah untuk mengatasi angka pe-ngangguran di Cirebon,” ujar Adi.

Pertama membuka usaha itu, Adi mengaku bermodalkan uang sebekitar Rp15-20 juta.

Untuk lokasi, waktu itu mereka diperbo-leh kan menggunakan lokasi yang mereka saat ini dengan syarat menanam pohon di sampaing tempat usahanya tersebut. “Ini diperintahkan oleh pihak kecamatan, agar terjadi hijauisasi di daerah tersebut,” kisah Adi. Dan kini semenjak tahun 1998 ditanam, pohon tersebut sudah berdiri ting-gi menaungi sebagian jalan Lenteng Agung.

Demikianlah kisah sukses “Taman Surya Abadi” dan rekannya dari Cirebon di Ibu Kota. Ini membuktikan bahwa bisnis deko-rasi taman bisa menjadi sebuah pekerjaan yang menguntungkan dan bermanfaat untuk masa depan Anda.

Selain manajemen, tentunya kualitas dan mutu produk adalah taruhannya. Sebab, selain hanya dibutuhkan modal skill, segala kebutuhan material juga akan disediakan oleh konsumen. Bila Anda punya hobi membuat taman, bisnis ini bisa menjadi pilihan. Selamat mencoba! (Tom)

FOTO

-FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

Salah satu kelebihan pembuat taman adalah merancang seni air mancur

bahwa asuk te-n

-

an di men

ma te r

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201136

Page 37: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Menjadi idola baru di pesta-pesta, dan juga di beberapa restoran serta hotel-hotel mewah berbintang lima. 85% kebutuhannya di pasar Indonesia masih dipenuhi oleh produk impor. Sangat potensial: ada peluang besar untuk membudidayakan dan membisniskannya.

Janji Buah Nagayang Menggoda

Awal bulan April lalu, Info PDN ber-kunjung ke Perkebunan Budidaya Indian Hill Farm, sebuah perkebunan

yang membudidayakan buah Naga di sebuah lereng gunung, di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat. Suguhan pemandangan yang mempesona dari perkebunan terse-but membuat rasa letih kami karena sulit-nya mencari lokasi ini pun tiba-tiba sirna begitu saja. Dahaga yang kami telan sejak perjalanan seolah serasa tak pernah kami alami begitu melihat ratusan buah Naga berwarna merah menyala tersenyum ma nis menyapa kami dari dahan-dahan pepohonan mereka.

Tak lama kemudian, kami disambut hangat oleh Sinatra Hardjadinata, si pengelola perkebunan yang mengaku telah mem-bu didayakan buah naga di areal tanah seluas kurang lebih hektar itu sejak tahun 2007. Kami pun diajak berkeliling. Dan rupanya, musim panen sebentar lagi akan tiba. Pa-sal nya, di setiap pohon ham-pir dipenuhi buah-buah matang yang bergelayutan dan seolah-olah tak sabar lagi untuk dipetik em-punya. Hari itu, mata kami benar-benar m e n d a p a t pemanda-ngan baru yang eksotis. Kilauan merah ‘si naga-naga’ itu

terus memancar seolah meng goda kami un tuk tidak mening galkannya begitu saja tanpa berkenalan dengan mereka terlebih dahulu.

Ya! Menyebut buah Naga (dragon fruit) sebagai tamu baru di belantika pasar buah-buahan Indonesia adalah sangat ber dasarkan fakta. Kelangkaan dan har ga belinya yang masih relative mahal mem buat buah ini memiliki eksotisme tersendiri bagi kaum berduit yang selalu ingin tampil beda.

Untuk jenis tertentu, buah ini bisa dijual dengan harga Rp. 50.000, s/d Rp 60.000,- per kilonya. Harga tersebut dipandang pantas untuk sebuah “idola” yang tak hanya

nikmat dirasa tapi juga mengandung sejuta manfaat untuk kesehatan.

Buah ini memang unik dan cukup menarik perhatian bagi orang yang pertamakali melihatnya. Warna kulitnya merah menyala dan bila dipegang akan terasa sedikit kasar karena bersisik seperti tubuh ular naga. Eksotisme buah ini pun bertambah manakala sudah dibelah dan dibuka: isinya berwarna putih, merah atau ungu dengan taburan biji-biji berwarna hitam, teksturnya seperti selasih, dan rasanya mirip-mirip buah kiwi. Adapula jenis buah naga yang daging buahnya berwarna merah pekat.

Tahun 1990-an. Itulah tahun mulai diperke-nalkannya buah naga di Indonesia dan belum ada seorang pun yang menanamnya. Adalah negara tetangga kita, Vietnam dan Thailand, yang memperkenalkannya ke Indonesia. Karena, beberapa tahun sebelumnya buah ini telah menjadi

primadona di keduanya. Adapun asal buah ini sendiri adalah dari

Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Dan saat ini, se-telah hampir sa-tu dasawarsa , buah Naga su-

dah mulai terasa geliatnya di Indonesia.

Banyak orang yang tak hanya menyuk ainya,

tetapi juga sudah merintis pembudidayaan dan melirik

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 37

Potensi UMKM

Budidaya

Page 38: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

bisnisnya. “Saat ini, buah ini sudah mudah dijumpai di banyak pasar swalayan. Pasar dalam negeri sendiri cukup potensial,” jelas Sinatra. Namun menurutnya, permintaan yang ada di pasar tersebut, 85 persennya masih dipenuhi oleh produk impor dan produk dalam negeri baru bisa memenuhi 15 persennya.

MENJAMIN MUTU BUAHDENGAN CARA ORGANIK

Buah Naga memiliki empat spesies, yaitu hylocereus undatus (daging putih), hylocereus polyrhizus (daging merah), hylocereus costaricensis (daging super merah/super red), dan selenicereus megalanthus (kulit kuning, daging putih, tanpa sisik). Namun, di Perkebunan Budidaya Indian Hill Farm, hanya jenis hylocereus costaricensis yang dikembangkan. Karena, menurut Sinatra, memang jenis inilah yang paling unggul dari yang lainnya, baik dari rasa, harga, produktifi tas, ketahanan, dan kekuatan daya simpannya. Bahkan, untuk jenis ini bisa dipanen dua kali dalam setahun: per 6 bulan sekali. Adapun jenis buah naga

yang lain relatif lebih lama dan rata-rata sekitar 8 bulan.

Meskipun memiliki lebih banyak keung-gulan, jenis ini juga tetap memerlukan pera watan khusus yang maksimal dan ter-kontrol agar mutunya tetap terjaga. Salah satunya adalah bisa ditempuh dengan cara membudidayakannya secara organic. “Kami semua perlakukan tanaman ini secara organik,” tuturnya. Cara ini, menurut Sinatra, adalah berdasarkan riset selama 4 tahun sebelum benar-benar menerjuni budidaya buah Naga ini.

Mengapa Sinatra lebih memilih dengan system organik, sementara orang lain banyak yang mengembangkan an-organik? Karena, kata Sinatra, cara itu akan sangat baik untuk menjaga ekosistem. Yakni, karena tidak ada penggunaan pestisida yang membahayakan. “Apalagi jika di lingkungan kecil, terjaganya ekosistem itu akan menjaga ekologi secara luas,” ungkapnya.

Dan hal itu, menurut Sinatra akan memiliki dampak jangka panjang yang baik pula: tanahnya akan tetap subur dan tidak

miskin dengan unsur hara. “Selain itu, buahnya juga memiliki daya simpan yang lebih lama. 10 hari masih segar. Adapun budidaya an-organik, akan berdampak negative, baik dari segi kesehatan, kelestarian lingkungan, maupun segi ekonomi,” jelasnya.

Keuntungan lain dari budidaya buah Naga secara organik adalah bisa menja-

dikan pohon buah naga tumbuh lebih baik dan hasil buahnya lebih banyak. Pupuk yang digunakan pun relatif lebih murah, yaitu cukup menggunakan bahan-bahan organik seperti pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing, atau ayam, kompos

YANG penting, buah ini harus terkena sinar matahari yang cukup. Curah hujan yang tinggi pun tak mudah membuatnya meriang, kecuali di saat ia sedang berbunga: bisa membuatnya gagal berbuah. Soal hama, seperti semut, bekicot, burung, kelelawar, atau tikus, juga bukan kendala serius bagi si buah Naga bila terus dipantau dan dirawat dengan baik. Demikian tutur Sinatra, pengelola perkebunan Indian Hill

Farm kepada Info PDN.

Pohon buah naga itu seperti kaktus atau tanaman gurun pasir lainnya. Lantaran berasal dari daerah gurun pasir yang panas dan kering, maka Dragon Fruit umumnya tumbuh baik di dataran rendah hingga menengah. “Tanaman buah naga lebih menyukai kondisi kering. Akan tetapi buah ini juga masih dapat tumbuh pada curah hujan

6 bulan sekali. Adapun jenis buah naga Dan hal dampaktanahny

miskibuahyangAdapberdkesemau

KeuntNaga s

Jati Diri Si Buah Naga

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201138

Budidaya

Page 39: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

dan biopestisida (pestisida hayati).

Hal itu menjadikan biaya produksi le-bih murah. Bila dirupiahkan, biaya pera-watannya hanya sekitar Rp 25-30 ribu perpohon dalam satu tahun. Dan itu sudah termasuk biaya pemupukan sekitar 4 kali setahun.

yang tinggi (sekitar 1000-1.300 mm/tahun), Cuma, ya rentan terkena penyakit busuk akar dan batang,” jelas Sinatra.

Ada yang menarik dari tanaman ini: semakin tua usia pohon akan semakin produktif buahnya. Sehingga, setiap panen jumlah buahnya pasti meningkat dari masa panen sebelumnya. Sebagai gambaran, di perkebunan Indian Hill Farm, lahan seluas satu

hektaher itu bisa menghasilkan 1.500 buah dari sekitar 300 pohon yang ditanam.

Menurut hasil penelitian Badan Litbang Perta nian Republik Indonesia, buah naga dapat menyeim-bangkan gula darah, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kerja otak dan fungsi ginjal, me ning-katkan kerja otak dan mengandung zat fi toki mia yang dapat menurunkan resiko kanker.

Bagi orang yang sehat, buah Naga juga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Sebab, buah naga mengandung 80 persen air, vitamin C, serat, kalsium, zat besi, dan fosforus yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit darah tinggi. Kandungan seratnya yang mencapai 0,7-0,9 gram dalam setiap gramnya pun telah diteliti dan berguna bagi sistem pencernaan. Maka, tak ada salahnya buah ini kita konsumsi sebagai perawatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit. (berbagai sumber)

“Keuntungan lain dari system organik ada-lah kualitas buah lebih bermutu, dari segi rasa lebih manis, tekstur buah lebih padat, hingga daya simpan lebih lama (tidak mudah busuk),” terangnya penuh keyakinan.

Selain di Sentul, Indian Hill Farm juga memiliki lahan budidaya buah Naga di beberapa tempat lain, yaitu di Jonggol dan

Caringin-Bogor, Pondok Gede-Bekasi, dan satu lokasi binaan di Balaraja-Tangerang. “Kalau di sini, lahannya adalah paling kecil. Cuma di sini showroom-nya,” katanya.

Menurutnya, tempatnya disebut show room karena selalu menjadi pusat penge-pulan buah Naga dari beberapa lahan tersebut dan sekaligus tempat penjualan utama setiapkali musim panen buah Naga tiba. “Setiap panen pembeli akan datang langsung ke sini,” terangnya menjelaskan.

Dan menurut Sinatra, permintaan buah Naga hasil dalam negeri di pasar amat sangat tinggi. Karena, rata-rata komoditi buah naga dari luar negeri menurutnya dikembangkan secara anorganik, sehingga dari sisi kesehatan masih dibawah hasil perkebunan dalam negeri. “Jadi pangsa pasarnya masing sangat bagus. Untuk konsumsi buah lokal masih 15%. Dan memang harga mereka (impor, red) lebih murah. Cuma dari sisi rasa bagi yang hafal, lebih enak rasa yang organic. Ditambah yang impor itu ada bahan pengawetnya,” tegas dia.

Jadi, tak ada salahnya bila kita menyambut si tamu cantik dari Meksiko ini dengan terbuka. Karena, selain nikmat dan me-miliki beragam manfaat, Si Naga Merah yang mempesona ini juga menjanjikan keuntungan bisnis yang menggoda. Mau mencoba? (Tom/Amf)

Ir. SHINATRA HARDJADINATA: Salah satu pembudidaya buah naga secara organik.

“Keuntungan lain dari system organik adalah kualitas buah lebih bermutu, dari segi rasa lebih manis, tekstur buah lebih padat, hingga daya simpan lebih lama”

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 39

Potensi UMKM

Page 40: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Kualitas Memukau, Harga Sepatu Buatan Indonesia

148 negara telah menggunakan sepatu buatan Indonesia. Dari tahun ke tahun, nilai ekspornya terus menunjukkan kenaikan signifikan. Tahun 2009 mencapai angka US$ 1,7 dan tahun 2010 menembus angka US$ 2,6 miliar. Oleh karenanya, tidak ada alasan lagi untuk memandang sepatu buatan dalam negeri dengan sebelah mata.

Beberapa orang tampil di atas catwalk mengenakan berbagai macam merek sepatu local. Lalu, seraya berlenggak-

lenggok mereka memamerkannya kepada para pengunjung dengan bangga. Kabar baiknya, mereka bukanlah peragawan atau peragawati profesional, tetapi Menteri Perda-gangan Mari Elka Pangestu dan para pejabat eselon I Kementerian Perdagangan. Tepuk bangga para hadirin pun membahana.

Ada pesan spesial yang hendak mereka sampaikan saat itu. Yakni, sepatu-sepatu buatan dalam negeri itu tak kalah kwalitasnya dengan produk-produk luar negeri. Tak hanya itu, senyum bangga mereka pun menunjukkan optimisme dan percaya diri bahwa sepatu buatan Indonesia bisa menjadi raja di negeri sendiri.

“Sepatu ini nyaman dipakai, kualitasnya ba-gus,” ujar Mari berpromosi seusai menjadi “pera gawati” pada acara pencanangan Hari Sepatu Indonesia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta pertengahan bulan Maret lalu. Pencanangan Hari Sepatu In do-nesia dimaksudkan untuk menjadi momen-tum gerakan nasional untuk memakai sepatu lokal. “Bila pasar ekspor yang memiliki standar kualitas tinggi sudah bisa dimasuki, kini ting-gal menggugah kesadaran kita untuk men-jadikan sepatu sebagai bagian dari ekspresi ke banggaan atas produk nasional,” ujarnya optimis.

Jauh hari sebelum itu, bahkan Mendag telah

mewajibkan seluruh pegawai Kemendag memakai sepatu lokal setiap Hari Jumat.

Berbagai macam rencana pun telah disiapkan. Lima pabrik baru akan dibangun untuk meningkatkan kapasitas produksi sepatu nasional dari 100 juta pasang menjadi 400 juta pasang per tahun. Nilai investasinya pun tidak sedikit. Masing-masing pabrik sebesar US$ 60 juta-US$70 juta. Artinya, banyak tenaga kerja yang akan diserap oleh industri ini.

Hal itu dibenarkan oleh Eddy Widjanarko, Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo). “Setiap investasi satu pabrik itu bisa menyerap 10.000 orang dengan masing-masing investasi US$ 60-70 juta per pabrik. Jadi istilahnya, kita tutup mata saja sudah ada 50.000 tenaga kerja yang terserap,” ungkapnya pada acara pencanangan Hari Sepatu di Kantor Kementerian Perdagangan, bulan lalu.

SEMAKIN VARIATIF DAN KREATIF

Model-model sepatu yang ditawarkan produsen sepatu Indonesia pun, dari hari ke hari semakin variatif. Demikian halnya dengan desain-desin yang ditampilkannya. Selain

lebih kreatif, mutu dan keawetannya menjadi daya tawar sendiri. Soal harga? Pastinya lebih kompetitif. “Mutu dan desain sepatu dalam negeri sangatlah bagus,” aku Eddy.

Terbukti, menurut penuturannya, selama tiga tahun ini mengikuti perlombaan desain sepatu internasional, sepatu Indonesia dua tahun berturut-turut menoreh prestasi dan hanya pada tahun lalu hanya menjadi juara dua. “Desain sepatu kita sangat up to date dan berkualitas dunia,” ujarnya semangat.

Rupanya, inilah yang menjadikan sepatu Indonesia kian diminati pasar luar negeri. Dari tahun ke tahun, grafi k nilai ekspornya terus meninggi. Tahun 2009 mencapai US$ 1,7 miliar, tahun 2010 menembus US$ 2,6 miliar, dan tahun ini diperkirakan akan sampai di angka US$ 3,2 miliar. Angka-angka kenaikan tersebut jauh lebih banyak dari yang diperkirakan Aprisindo, yaitu US$ 600 juta per tahun.

Dalam beberapa tahun ke depan, nilai ekspor sepatu Indonesia juga diprediksikan bakal bisa menyaingi nilai ekspor negeri pesaing kuat produk sepatu, seperti China, Vietnam, dan India. Untuk produk sepatu jenis sport

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

SEPATU LOKAL: Jajaran Kemendag meninjau sentra industri sepatu Cibaduyut, Bandung, Jabar.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201140

Produk Unggulan

Page 41: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Terjangkau misalnya, posisi Indonesia saat ini sudah berada di peringkat ketiga setelah China dan Vietnam. Sedang untuk sepatu jenis kulit, negeri kita berada di posisi keempat setelah China, Vietnam, dan India.

Hal itu, sepertinya bukan isapan jempol belaka. “Mutu sepatu kita tak kalah dari mereka. Buktinya, saat ini kita sudah menembus pasar ekpsor ke 148 negara,” ungkap Eddy Widjanarko lagi. Tak hanya itu. Dikabarkan pula bahwa kondisi yang positif di pasar sepatu itu membuat sector industry sepatu Indonesia menjadi kerubutan para investor. Menurut Eddy, sekarang ini sudah ada 17 investor, termasuk 5 investor besar yang siap kucurkan dananya. Investasi tersebut rencananya difokuskan untuk membangun 17 pabrik baru yang berorientasi pasar ekspor.

Selain terus berupaya meningkatkan eks-por, Aprisindo juga tak pernah alpa mela-kukan transfer teknologi. Mereka sering

mengadakan banyak pelatihan, terutama teknologi industry sepatu dari luar negeri sebagai inspirasi dan penambah wawasan. “Kita juga mendatangkan pelatih-pelatih sepatu asal Italia, sehingga mutu dan desain sepatu kita tidak akan ketinggalan,” tandasnya.

PENJUALAN SEPATU LOKALDI DALAM NEGERI

Sebuah ironi terjadi. Mencapai prestasi di luar negeri, tapi kurang di minati di negeri sendiri. Itulah sepatu buatan negeri ini. “Cuma sayangnya, untuk pasar dalam negeri tak semuanya mencintai produk sepatu ini,” ujar Eddy. Menurutnya, untuk pasar kelas menegah ke atas, pangsa pasarnya dapat dikuasai 70%. “Nah masalahnya, di kelas menengah ke bawah sekitar 55%-nya masih direbut pasar impor,” ungkapnya.

Kemendag menyadari ironi ini. Maka, Mendag

MEREK SEPATU LOKAL

50 merek sepatu lokal akan dipromosikan sebagai produk sepatu lokal dengan kualitas terbaik. Itulah salah satu agenda yang terungkap dalam pencanangan Hari Sepatu Nasional. Tercatat, saat ini sudah ada beberapa merek sepatu lokal yang sudah diakui oleh dunia international. Misalnya, Rotelli, Andre Valentino dan lain-lain. Sementara itu, merek-merek lokal lain yang sudah cukup populer di pasar dalam negeri adalah Carvil, Homypad dan lain-lain.

Berikut ini adalah sebagian dari beberapa merek sepatu lokal yang berkualitas tinggi dan berhasil memukai pasar dunia:

MEREK MEREKYongky Komaladi Elle Paris

Gino Maryani AbsolutSledger Kenny

Andre Valentino TomkinsAndre Convert Piero

Studio Nine Specs

menegaskan bahwa Kemendag akan terus berupaya mengembangkan strategi untuk menumbuhkan pasar sepatu local di dalam negeri.

Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar berharap bahwa pasar dalam negeri hendaknya tidak hanya sebagai pasar dari produk impor, tapi justru harus menjadi pasar dari produk dalam negeri yang berkualitas, termasuk produk sepatu.

Menurut Wamendag, pemerintah sudah menginstruksikan kepada seluruh kepala dinas di 33 provinsi agar segera melakukan pola pameran sepatu dalam rangka sosialisasi produk sepatu buatan dalam negeri.

Itulah upaya-upaya Kemendag dan prestasi yang telah ditorehkan oleh para produsen sepatu dalam negeri. Tidakkah kita malu bila terus berbangga diri dengan sepatu buatan luar negeri? (Tom/Amf)

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 41

Page 42: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Kopi tak hanya bisa menjadi teman mencari inspirasi, tetapi juga me nyim pan segudang potensi untuk diekspolarasi secara krea tif seba gai peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Apa lagi, kopi Indonesia memiliki kekhasan yang sangat diper hitung-kan dalam industri kreatif perkopian internasional.

Nikmatnya MenegukUntung dari Kopi

Seorang gadis berparas cantik dengan kostum pakaian resmi duduk santai di sebuah pojok mall ter-elit di Jakarta

dengan sebuah laptop di depannya. Lalu, dengan bangga ia menyeruput kopi yang baru saja disajikan dengan ramah oleh seorang pelayan sebuah Kafe yang cukup terkenal namanya.

Ya. Itulah kopi. Saat ini sudah bukan lagi “komoditi” warungan pinggir jalan saja, tetapi sudah memasuki mal-mal besar berkelas. Ini, merupakan satu peluang yang sampai saat ini belum digarap secara maksimal oleh kalangan industri kreatif UKM kita.

Padahal, Indonesia merupakan produsen kopi keempat terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Columbia. Data statistik organisasi dunia FAO (Food and Agriculture

Organizational) juga merilis bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga pemasok kopi terbesar di dunia. Nomor satunya adalah Brasil dengan pa so kan sebesar 2/3 atau sekitar 67,77 % kebu tuhan kopi dunia. Berikutnya adalah negara Kenya.

Tercatat, perkebunan kopi di Indonesia tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia seperti Jawa Tengah, Sumatera, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan seba-gainya. Luas lahan kopi nasional pun, diper-kirakan mencapai 1.3 juta hektar lebih.

JENIS-JENIS KOPIUNGGULAN INDONESIA

Bagi rakyat Indonesia, minum kopi pun sudah menjadi tradisi turun temurun sejak

dahulu kala. Makanya, tak mengherankan bila hampir di setiap daerah terdapat jenis kopi unggulan yang dibanggakan oleh daerah-daerah tersebut. Beberapa jenis kopi Indonesia yang cukup dikenal dan banyak dicari adalah sebagai berikut:

Kopi Gayo (Gayo Coff ee). Jenis ini meru-pakan salah satu turunan (varietas) kopi Arabica. Kopi ini telah dikembangkan di beberapa perkebunan kopi Gayo sejak tahun 1908 dan akhirnya menjadi salah satu komoditi unggulan Dataran Tinggi Gayo. Tanaman kopi tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Produksi Kopi Arabika yang dihasilkan dari Tanah Gayo merupakan yang terbesar di Asia dan diakui sebagai kopi organik terbaik di dunia.

Kopi Sumatra: Kopi yang ditanam di dataran tinggi Sumatra ini memiliki aroma yang tajam, kuat, dan sedikit asam. Kopi Sumatra inilah yang terpilih sebagai bahan pokok dalam pembuatan Espresso atau Doppio (double espresso) yang memilki aroma black yang kuat dan diyakini sebagai penghilang rasa kantuk.

Kopi Sulawesi. Di luar negeri, kopi ini lebih dikenal dengan sebutan Kopi Kampung. Jenis kopi inilah yang digunakan oleh Star Buck Coffee sebagai bahan baku un tuk meracik ragam minuman mereka: mu lai dari Latte macchiato, Viennese roast, Hazel-nut chereme, dan lain sebagainya. Saking tingginya permintaan dari Jepang, Star Buck bahkan rela merogoh lebih kocek mereka demi mematenkan Kopi Sulawesi ini.

pi juga krea tif agi,g-

a Indonesia dahulu kala. Makanya, tak mengherankan

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

Biji Kopi

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201142

Page 43: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Kopi Luwak. Kopi ini merupakan jenis kopi paling unik dan satu-satunya di dunia. Mengapa? Tak lain, karena proses pemetikan biji kopi Luwak ini sangat berbeda jauh dengan kopi-kopi lainnya. Proses pemetikan kopi Luwak boleh dibilang unik dan aneh. Ketika biji-biji kopi telah matang, para petani melepas Luwak (sejenis musang atau civet) untuk memakan biji-biji yang berjatuhan karena sengaja dibiarkan untuk dipetik. Setelah itu mereka menunggu para Luwak tersebut membuang kotoran. Nah, biji kopi yang keluar bersamaan dengan kotoran Luwak itulah yang diambil untuk diproses lebih lanjut. Di Amerika, untuk mencicipi kopi

Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.Latte (coff ee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.Café au lait, serupa dengan caff e latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.Caff è macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.Kopi Irlandia (irish coff ee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.

Produk Kreatif Berbasis Kopi

Luwak, kita harus merogoh kocek sebesar 50 U.S dollar. Bayangkan, bila dikurs ke rupiah, harganya berkisar kurang lebih 400 – 500 ribu rupiah. Ya, nilai sebesar itu pun hanya untuk secangkir kopi.

MENGOPTIMALKANKEUNTUNGAN BISNIS KOPI

Potensi pasar kopi olahan di Indonesia juga masih sangat terbuka lebar. Di depan mata, pasarnya adalah 238 juta lebih penduduk Indonesia. Namun sayang, saat ini para petani kita baru sebatas menjual bijinya atau hasil bu buk olahannya sa ja. Sementara, be berapa model dari in dustri besar telah se-lang kah lebih maju, yaitu dengan mencampur ko pi bubuk dengan mi salnya susu atau co-klat, kemudian dijual da lam bentuk sachet. Ini men jadi gambaran betapa besar pasar kopi di Indonesia. Bahkan, keuntungan mereka pun akan bisa berlipat bila mereka mau mengembangkan pengolahan kopi hasil panen mereka secara lebih kreatif dan eksploratif.

Realitas itu tak hanya men jadi tantangan bagi petani saja, tetapi juga berbagai pihak lain yang tertarik untuk mengembangkan produk kopi Indonesia. Memang, saat ini setiap sentra produksi kopi sudah memiliki industri pengolahan

kopi, hanya saja un tuk pemasaran masih membutuhkan pe ngetahuan, ketrampilan, jaringan dan dukungan dari pemerintah dan swasta.

Usaha lain yang ha rus di la ku kan ada lah de ngan me ning katkan m u t u kopi, terutama me- n u j u k e p a d a k o p i

”specialty”. Kebutuhan akan kopi konvensional tetap akan besar, tetapi

pasar kopi ”specialty” juga semakin terbuka karena banyak penikmat kopi saat ini mulai memilih kopi yang diketahui kwalitas dan asalnya. Anda mau mencoba usaha perkopian ?...hemmm mantap !!

(Ltf/Amf/berbagai sumber)

FOTO: AGUS BACHTIAR

Kopi Luwak

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 43

Produk Unggulan

Page 44: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Pengambilan Sumpah/Janji PNS Kemendag

Sekretaris Jendral Kementerian Perda-gangan Ardiansyah Parman, Rabu

(06/04) di kantor Kementerian Perdagangan, melakukan pengambilan sumpah/janji para Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru di lingkungan Kementerian Perdagangan.

Dalam sambutannya, Sesjen antara lain mengatakan bahwa pelaksanaan pe-ngambilan sumpah/janji tersebut merupa-kan prasyarat utama pelaksanaan Pasal 26 Undang-undang nomor 43 Tahun 1999, yang menyatakan bahwa setiap Calon Pegawai Negeri Sipil pada saat pengangkatannya menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji PNS menurut agama/kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Lebih lanjut Sesjen berpesan kepada para pegawai yang baru mengucapkan sumpah/janji, agar selalu berupaya melaksanakan tugas secara professional dan meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja. Jadilah suri tauladan bagi lingkungan kerja saudara. Ubahlah pola piker, pola sikap, dan pola tindak saudara menuju perwujudan PNS Kemendag yang lebih efi sien, efektif, dan produktif, ujar Sesjen. (rdk)

Mendag Tinjau Lokasi Pembangunan Pasar Percontohan di Kota Bali

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi beberapa Pejabat Eselon I

dan II Kemendag dan Kepala Pasar Agung, I Nyoman Suwarta serta beberapa Pejabat Pemda setempat, meninjau lokasi rencana pembangunan Pasar Percontohan di ka-wasan Pasar Agung Desa Peninjoan Kota

Bali, Jumat, 8 April 2011. Pada kesempatan tersebut Mendag

memaparkan, alokasi dana pembangunan Pasar Agung (Pasar Percontohan) ini sebesar Rp. 7,5 miliar dengan rincian penggunaan untuk renovasi total bukan hanya fi siknya saja yang direvitalisasi akan tetapi juga disertai pendampingan untuk pengelolaan dan pemberdayaan para pedagangnya, selama 3 tahun hingga pasarnya dapat dikelola dan berkembang dengan baik. Da-lam hal ini pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat setempat termasuk pemerintah daerah setempat. Bila kedua unsur ini aktif mendukung, Mendag yakin program pasar percontohan ini dapat berkelanjutan dan berkesinambungan. Mengingat pasar sangat strategis di dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan para peda gang setempat.

Menurut Mendag tahun ini program pasar percontohan mencakup 10 (se puluh) lokasi pasar,dengan anggaran Rp. 88 miliar. Sementara untuk seluruh re vitalisasi 120 pasar alokasi dana sebesar Rp. 505 miliar. Program revitalisasi pasar di Indonesia jumlahnya sangat besar, hal ini sangat dimungkinkan Program Kemendag saat ini hanya sebagai katalisator atau pe micu kepada pihak lain pemda atau mi tra swasta.

Pasar Agung merupakan pasar per-contohan ke enam yang ditinjau Mendag menjelang pembangunannya, sedangkan sisanya empat pasar lainnya, yang akan dikunjungi Mendag berturut-turut yaitu Pasar Minulyo, di Kabupaten Pacitan, Pasar Panorama di Kota Bengkulu, Pasar Kewa-pante Kabupaten Sikka NTT dan Pasar Skow di Kabupaten Jayapura.

Wamendag Buka Pelaksanaan Pasar Murah

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar didampingi Sekretaris Jenderal

Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Nus Nuzulia Ishak beserta para pejabat Eselon II Kemendag, Kamis (31/03) di Stadion Mini Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, membuka pelaksanaan

pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Banten.

Pelaksanaan pasar murah tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahaan pada masyarakat setempat dalam mempe-roleh bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Pasar murah ini diikuti oleh 20 peserta yang mewakili berbagai unsure pelaku usaha antara lain; APRINDO yang membawahi Hypermat, Giant, Indomaret, Alfamaret, ISM Bogasari, Frisian Flag, PT. Eastern Pearis Mills, Hiwasi, PT. Universal Cipta Pangan serta UKM di bawah nauangan Dinas Perindag Provinsi Banten.

Wamendag dalam sambutanya menga-takan, Kemendag sangat mendukung dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan pasar murah yang diselenggarakan oleh Dinas Perindag Provinsi Banten karena kegia tan ini merupakan salah satu bukti kepedulian dan langkah konkrit Pemerintah yang didukung oleh para pelaku usaha dalam membantu meringankan beban masyarakat dalam menyediakan barang kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau.

Pelatihan Kewirausahaan Usaha Mikro Kecil Menengah

Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah dan

Promosi Ekspor Kementerian Perdagangan Subagyo, didampingi Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Suhanto, Rabu, (16/03), membuka acara Pelatihan Kewirausahaan bagi UMKM dengan tema “Meningkatkan Daya Saing Usa ha Mikro Kecil dan Menengah” di Hotel Sahid Jaya, Solo. Turut hadir dalam acara pembukaan Pelatihan Kewirausahaan, Walikota Solo Joko Widodo.

Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Suhanto, dalam laporannya mengatakan bahwa pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan kapabilitas, wawasan dan pengetahuan di bidang kewirausahaan sehingga diharap kan para peserta dapat menerapkan pe nge-ta huan yang diperoleh, antara lain me-ning katkan kemampuan, mendapatkan

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201144

Agenda

Page 45: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

gam baran yang lebih baik mengenai teknik-tek nik negosiasi, akses pasar dan promosi, serta mengetahui skema perkreditan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pem-ber dayaan Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah dan Promosi Ekspor Kemen-terian Perdagangan dalam arahannya, me-nyampaikan wirausahawan harus betul-betul menekuni usaha yang dijalankan serta harus terus menerus melakukan kreasi dan inovasi agar mampu membangun usaha yang kuat dan berdaya saing.

Dalam acara pelatihan ini juga dilakukan penyerahan Buku Rasa Indonesia Budaya Kuliner Nusantara oleh Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah dan Promosi Ekspor Subagio kepada Walikota Solo Joko Wododo.

Masjid Al-Arif Kemendag Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1432H

Majelis Ta’lim Masjid Al-Arif Kementerian Perdagangan hari Senin (28/02) me-

nyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H, dihadiri Sekretaris Jenderal Ardiansyah Parman sekaligus mem-berikan sambutan, pejabat Eselon I dan II, para karyawan/ti serta Ibu-ibu Dharma Wa nita yang tergabung dalam Majlis Ta’lim Al-Arif.

Sekretaris Jenderal dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa salah satu perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah adalah masalah moral/akhlaqulkarimah yang mengandung nilai-nilai luhur dan terpuji seperti menanamkan sifat kejujuran, penyantun, memenuhi hak dan kewajiban, membela yang benar serta sabar sangatlah relevan bagi kita semua dalam menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing sebagai karyawan Kemendag, lebih-lebih nilai kejujuran sangat didambakan dalam mendukung/menciptakan pemerintahan yang good governance.

Peringatan Maulid kali ini menghadirkan penceramah Ustadz Usman Umar Syihab yang mengangkat tema Indahnya Manaje-men dan Kepemimpinan Rasulullah. (apn)

Mendag KunjungiJava Jazz Festival 2011

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Direktur Jenderal

Pengembangan Ekspor Nasional Hesti Indah Kresnarini mengunjungi acara Java Jazz Festival 2011 di Arena Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta, Minggu malam 6 Maret 2011.

Pada kesempatan tersebut Mendag menyaksikan sekaligus menyematkan PIN Program Aku Cinta Indonesia (ACI) kepada Shandy Sondoro, yang juga tampil di pang-gung Java Jazz Festival 2011 di Hall Ke-men terian Perdagangan yang bertema Remarkable Indonesia. Mendag juga me-nga jak para penonton yang memadati are-na, untuk meneriakkan yel-yel Aku Cinta Indonesia.

Sejak dicanangkannya Tahun Indonesia Kreatif pada tahun 2009 lalu, Mendag bersama jajaran Kementerian Perdagangan semakin berkomitmen untuk mendukung berbagai event kreatif yang digelar di ber-bagai tempat, termasuk Java Jazz Festi-val yang merupakan ajang festival musik berskala internasional.

Wamendag Tutup Raker Kemendag 2011

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar menutup Rapat Kerja Kemen-

terian Perdagangan 2011 yang berlangsung sejak Kamis (10/03) di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu (12/03).

Dalam sambutannya, Wamendag mengajak seluruh stakeholders perdagangan

untuk bersama-sama meningkatkan kinerja perdagangan, sehingga harapan agar sektor perdagangan bisa menjadi penggerak pertumbuhan dan mendorong daya saing, benar-benar bisa dicapai.

Wamendag juga berharap agar terjadi harmonisasi kebijakan di tingkat pusat dan daerah, sehingga semuanya bisa berjalan beriringan dan serempak. Diperlukan sosialisasi kebijakan yang intensif dari pusat ke daerah, dari pusat ke perwakilan di luar negeri, dan sebaliknya termasuk dari luar negeri ke daerah.

Rapat Koordinasi Pengembangan Pasar Tradisional

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan

Gunaryo, Selasa (22/3) di kantor Kementerian Perdagangan, memimpin Rapat Koordiansi Pelaksanaan Pengembangan Pasar Dana Tugas Pembantuan Tahun 2011.

Rapat koordinasi ini dimaksudkan untuk penyusunan jadwal pelaksanaan lelang revitalisasi pasar tradisional adalah untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dimana tata caranya berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 yang sederhana, jelas, komprehensif, sesuai dengan tata kelola yang baik namun tetap menjaga koridor Good Governance yang mendorong terwujudnya rewerd and punishment dan terlaksana sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam 1 (satu) tahun anggaran dan pembangunan/revitalisasi pasar ini tidak bersifat multiyears.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri dalam pertemuan juga menyampaikan untuk bersama-sama melakukan persiapan yang secara intensif terutama kaitannya dengan rencana pelaksanaan pembangunan/revitalisasi pasar teradisonal di 74 kabupaten kota, 1 berada di Sulawesi Selatan yaitu pusat distribusi nasional.

Rapat koordinasi tersebut di hadiri oleh 78 (tujuh puluh delapan) Kepala Dinas yang membidangi perdagangan berserta staf dari 39 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. (rdk)

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 45

Page 46: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Lo g o 1 0 0 % C i n t a I n d o n e s i a te r b u k t i kemujarabannya. Paling tidak, itulah yang

dirasakan oleh Arif Rachman, salah seorang pengunjung pameran packaging di Gedung Smesco, Jakarta beberapa waktu lalu.

Lelaki asal Lombok itu mengaku tertarik untuk mampir di stand Kacang Bandung adalah karena melihat logo 100% Cinta Indonesia di kemasan makanan-makanan yang dipamerkan. “Logo ini membuat rasa kecintaan saya terhadap tanah air Indonesia seakan tergugah dan timbul energi hati yang mendorong niat untuk membelinya,” tutur Arif Rachman sambil membayar empat bungkus cemilan yang dibelinya sebagai bekal oleh-oleh pulang ke Lombok.

Logo 100% Cinta Indonesia adalah simbol visualisasi yang diterbitkan pemerintah untuk mendorong peningkatan apresiasi dan kebanggaan masyarakat terhadap produk buatan Indonesia. Logo ini diluncurkan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara pembukaan Inacraft tahun 2009 lalu.

Dua tahun sudah logo itu menebar pesona di seluruh pelosok negeri. Kini, logo 100% Cinta Indonesia itu sudah menjadi milik seluruh rakyat negeri ini. Siapa pun bebas menggunakannya, baik instansi pemerintah, perusahaan, organisasi, lembaga sosial, komunitas sosial, maupun individu-individu anak bangsa yang tergerak untuk benar-benar menggalakkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

Sebagai instansi yang me-prakarsai kampanye 100% Cinta Indonesia, Kementerian Perdagangan terus meningkatkan gelora Kampanye ini. Terekam oleh kami, bahwa Kemendag tak hanya menggelorakan kampanye 100% Cinta Indonesia ini kepada seluruh jajaran karyawannya sendiri, tetapi juga dalam berbagai kegiatan Kemendag yang berskala nasional maupun internasional. Di antaranya, adalah terwujud dalam program yang telah dan terus akan direalisasikan seperti, merevitalisasi pasar tradisional dan mengembangkan pasar percontohan, mencanangkan setiap hari Jumat sebagai hari pemakaian Batik, Kain Nusantara, dan Sepatu Buatan Indonesia.

Bahkan, Kemendag juga gencar mempromosikan produk hand made Indonesia di berbagai event pameran, seperti TEI Expo, Pangan Nusa, Parade Produk Asli Indonesia, serta memfasilitasi produk-produk unggulan Indonesia agar tampil didalam berbagai ajang pameran akbar internasional.

Bahana Gema100% Cinta Indonesia

TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201146

Frame

Page 47: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Gema disemangat muda Gema di ritel moderen

Gema di Stasiun Jatinegara

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2011 47

Page 48: DITJEN PDN/MJL/43/IV/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDn_April_2011.pdf · hasil panen-nya, dan harga itu harus lebih pasti. Teruta ma ... kopi, kakao, lada,

Diterbitkan Oleh :DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERIhttp://ditjenpdn.kemendag.go.id

www.kemendag.go.id

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

Program ini merupakan salah satu kegiatan strategis Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri (DKM-PDN) Ditjen Perdagangan Dalam Negeri dalam rangka

mewujudkan komitmen pemerintah untuk menjadikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)sebagai pilar utama perekonomian yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan.