disusun dalam rangka tugas perkuliahan · pdf file1 tugas final rangkuman “perencanaan...

88
1 TUGAS FINAL RANGKUMAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKADISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN OLEH : PATRICIA ( 12.16.12.0049 ) MATEMATIKA B SEMESTER IV Program Studi Matematika Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAIN ) Palopo Periode 2014

Upload: vantruc

Post on 17-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

1

TUGAS FINAL

RANGKUMAN

“PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA”

DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN

OLEH :

PATRICIA ( 12.16.12.0049 )

MATEMATIKA B

SEMESTER IV

Program Studi Matematika Jurusan Tarbiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAIN ) Palopo

Periode 2014

Page 2: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

2

BAB I

Konsep Perencanaan Pembelajaran

A. Materi Konsep Perencanaan Pembelajaran

1.1 Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya

solusi dalam suatu pilihan (Herbert Simon, 1996).

Perencanaan bukan hanya membantu untuk mencipkan solusi tapi juga

membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri, jadi sebuah usulan

lebih diutamakan dibanding informasi awal. Proses perencanaan menggiring kita

untuk berfikir kembali atau merangkai masalah kembali (Gordon Rowland, 1993)

Perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup

kegiatan pengambilan keputusan” (Terry hal 16).

Perencanaan adalah proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar

memahami (belajar) (Zook, 2000).

Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari pendapat para ahli diatas adalah

bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik. Definisi lain mengenai perencanaan

pembelajaran adalah proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis

kebutuhan pelajar dan menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan

kebutuhan.

1.2 Konsep Perencanaan Pembelajaran

Konsep perencanaan pengajaran dalam buku Abdul 2009:17 sebagai berikut:

1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi.

Adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat

mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori konstruktif terhadap solusi dan

problem-problem pengajaran.

2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem.

Adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk

menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem pengajaran mulai proses

Page 3: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

3

yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada sistem

perencanaan itu.

3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin.

Adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasl-hasil

penelitian dari teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap

strategi tersebut.

4. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science).

Adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi,

evakuasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pemebelajaran terhadap

unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala

tingkatan kompleksitasnya.

5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses.

Adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara

khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menajamin

kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis kebutuhn dari

proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Termasuk didalamnya melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktivitas

pegajaran

6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas.

Adalah ide pengajaran dikembangkan degan memberikn hubungan pengajaran

dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu

dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat

bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara

sistematik.

Jadi konsep perencanaan pembelajaran ada 6, yaitu sebagai teknologi,

sebagai suatu sistem, sebagai sebuah disiplin, sebagai sains (science), sebagai

sebuah proses, dan sebagai sebuah realitas.

1.3 Dimensi perencanaan

Dimensi perencanaan dalam Abdul, 2009:18-20 adalah sebagai berikut:

Page 4: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

4

1. Signifikasi. Tingkat signifikasi tergantung pada tujuan pendidikan yang

diajukan dan signifikasi dapat ditentukan berdasarkan kriteria yang

dibangun selama proses perencanaan.

2. Fleksibilitas. Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan

pertimbangan realitas baik yang berkitan dan biaya maupun

pengimplementasiannya.

3. Relevansi. Konsep relevansi berkaitan dengan jaminanbahwa perencanaan

memungkinkan penyelesaian persoalan lebih spesifik pada waktu yang

tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.

4. Kepastian. Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi

kejadian-kejadian yang tidak terduga.

5. Ketelitian. Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan

pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana serta perlu diperhatikan

secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen

6. Adaptabilitas. Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis ,

sehingga perlu senantiasa mencari informasi informasi sebagai umpan

balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang

fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang

tidak diharapkan.

7. Waktu. Faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selaian

keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi

dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan

kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.

8. Monitoring. Merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin

bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif.

9. Isi perencanaan. Isi merencanakan merujuk pada hal-hal yang akan

direncanakan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:

a. Tujuan apa yang diinginkan atau bagaiman cara mengorganisasi

aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.

b. Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas

belajar dan layanan pendukungnya.

Page 5: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

5

c. Tenaga manusia yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi,

spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka.

d. Keuangan meliputi rencana pengeluran dan rencana penerimaan.

e. Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi

dan kaitannya dengan pengembangan psikologis.

f. Struktur organisasi maksudnya bagaiman cara mengorganisasi dan

maanjemen oprasi dan pegawasan program dan aktifitas kependidikan

yang direncanakan.

g. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan

dalam perencanaan pengajaran.

1.4 Manfaat Perencanaan Pembelajaran

Terdapat manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar (Dodi,

2012), yaitu:

1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.

2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur

yang terlibat dalam kegiatan.

3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur

murid.

4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerja, sehingga setiap saat

diketahui ketepatan dan keterkambatan kerja.

5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.

6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

Manfaat perencanaan pembelajaran (Andi, 2011) :

Ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran , di antaranya adalah:

a. Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi

seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai. Oleh karena itu akan

terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala

kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam

perencanaan, guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa

yang tepat dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari

mana sumber belajar yang dapat digunakan.

Page 6: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

6

b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Dengan perencanaan yang

mtang, maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat

diantisipasi sehingga dapat diprediksi pula jalan penyelesaiannya.

c. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Dengan

perencanaan yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber

belajar yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran

sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang ditawarkan baik melalui

media cetak maupun elektronik.

d. Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.

Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan

berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat

memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

B. Resume

Perencanaan merupakan penjabaran, penggayaan dan pengembangan dari

kurikulum. Atau proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media

pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam satu

alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk

mencapai tujuan yang telah di tentukan.(harus ada evaluasi).

Prinsip Perencanaan Pembelajaran

Menurut Sagala (Hermawan, 2007) yaitu:

- Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara

melakukannya dalam implementasi pembelajaran.

- Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan

pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses

penentuan target pembelajaran.

- Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi

pembelajaran.

Page 7: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

7

- Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk

mendukung kegiatan pembelajaran.

- Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan

keputusan=keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak

yang berkepentingan.

Dasar Perlunya Perencanana Pembelajaran

Upaya perebaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:

- Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan

perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe-

lajaran.

- Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan

sistem.

- Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang

belajar.

- Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa

secara perseorangan.

- Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan

pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan

tujuan pengiring dari pembelajaran.

- Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya

siswa untuk belajar.

Tujuannya yaitu secara garis besarnya adalah untuk mengarahkan dan

membimbig kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Secara ideal

tujuannya menguasai sepenuhnya bahan dan meteri ajar metode dan penggunaan

alat dan perlengkapan pembelajaran menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan

dan mengelolah alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai

dengan yang di programkan.

Manfaat perencanaan pembelajaran :

Page 8: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

8

1. Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi

seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai, bukan untung-untungan.

2. Sebagai alat untuk memecahkan masalah,karena masalah dapat

diantisipasi dengan perencanaan.

3. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.(cetak maupun

elektronik).

4. Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara

sistematis.(akan terarah dan terorganisir, waktu dapt di manfaatkan secara

efektif).

Fungsi Perencanaan Pembelajaran

- Fungsi Kreatif

Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat

memberi umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada

sehingga akan dapat meningkatkan dan memperbaiki program.

- Fungsi Inovatif

Suatu inovasi pasti akan muncul bila direncanakan

- Fungsi Selektif

Berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang di anggap sesuai.

- Fungsi Komunikatif

Harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang terlibat.

- Fungsi Prediktif

Dapat menggambarkan kesulitan yang akan terjadi dan hasil yang di peroleh.

- Fungsi Akurasi

Guru dapat mengukur setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan

pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran efektif.

Page 9: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

9

- Fungsi Pencapaian Tujuan

Mengajar bukan sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia

yang utuh yang tidak hanya berkembang aspek intelektualnya saja, sehingga

terjadi balikan dari siwa ke guru.

- Fungsi Control

Mengontrol sejauh mana materi dapat di serap oleh siswa untuk menentukan

program pembelajaran selanjutnya.

Perencanaan itu ada berbagai macam baik itu menyeleksi, menyiapkan,

menyusun dan lainnya. Pembelajaran itu merupakan upaya membelajarkan siswa ,

memilih dan menetapkan metode yang baik,proses kerja sama siswa dan guru dari

diri siswa maupun guru.

Dasar perlunya perencanaan pembelajaran ini yaitu untuk memperbaiki

kualitas pembelajaran itu sendiri.Rumusan kualifikasi yang di miliki siswa

meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik.

C. Pertanyaan

1. Bagaimana langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan dalam proses

perencanaan pembelajaran?

Jawab:

Langkah-langkah perencanaan pembelajaran, yaitu:

a. Perencanaan untuk mengapresiasi keragaman.

b. Merumuskan tujuan dan kompetensi.

c. Menyusun rencana implementasi pembelajaran dalam kelas.

d. Menentukan model penilaian (evaluasi).

2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung perencanaan pembelajaran

berjalan dengan efektif sehingga dapat mencapai tujuan kegiatan

pembelajaran?

Jawab:

Page 10: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

10

Faktor yang mendukung perencanaan pembelajaran yaitu ada beberapa :

a. Faktor guru

Guru merupakan komponen yang menentukan, hal ini disebabkan guru

merupakan orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Disini guru

bisa berperan sebagai perencana atau desainer pembelajaran untuk

mengimplikasikan sebagai implementator dan atau mungkin

keduanya. Sebagai perencana guru dituntut untuk memahami secara benar

kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang

ada sehingga semuanya di jadikan komponenen-komponen dalam rencana dan

desain pembelajaran.

b. Faktor siswa

Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap

perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek

kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing

anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat

dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping

karakteristik lain yang melekat pada diri anak.

c. Faktor sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap

kelancarana proses pembelajaran misalnya media pembelajaran, alat-alat

pelajaran, perlengkapan sekolah,dsb. Sedangkan prasarana adalah segala

sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses

pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar

kecil,dsb.

d. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan meliputi:

Faktor organisasi kelas didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas,

organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Kelompok belajar yang besar dalam satu kelas

berkecenderungan:

Page 11: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

11

- Sumber daya kelompok akan tambah luas sesuai dengan jumlah

siswa sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit.

- Kelompok belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan

menggunakan sumber daya yang ada.

- Kepuasan belajar siswa akan cenderung menurun.

- Perbedaan individidu antar anggota akan semakin tampak, sehingga

akan semakin sukar mencapai kesepakatan.

- Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan

semakin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama

maju mempelajari materi pelajaran baru.

- Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin

banyaknya siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap

kegiatan kelompok.

Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat memengaruhi proses

pembelajaran adalah faktor iklim sosial psikologis. Maksudnya adalah

keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses

pembelajaran. Iklim sosial psikologis secara internal adalah hubungan

antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah misalnya iklim

sosial antara siswa denga siswa; antara siswa dengan guru; antara guru

dengan guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah. Iklim sosial

psikologis eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak

sekolah dengan dunia luar misalnya hubungan sekolah dengan orang

tua siswa, sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat, dsb.

3. Apakah terdapat perbedaan dalam membuat perencanaan pembelajaran

matematika dengan pelajaran lainnya. Jelaskan?

Jawab:

Tidak ada. Karna dalam pembuatan perencanaan pembelajran setiap mata

pelajaran dari segi formatnya dibuat sama, hanya materinya saja yang

berbeda permasing-masing mata pelajaran.

Page 12: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

12

4. Bagaimana cara untuk mengetahui penyusunan konsep perencanaan sistem

pembelajaran secara sistematis?

Jawab :

Cara untuk mengetahui penyusunan konsep perencanaan sistem

pembelajaran secara sistematis yaitu dengan mengacu pada konsep

perencanaan yang telah di tetapkan dan di susun oleh pemerintah dan

tinggal di sesuaikan dengan lingkungan pembelajaran yang di hadapi,

dengan memanfaatkan keterampilan dari guru tersebut.

5. Dalam pembuatan perencanaan pengajaran kadang hasilnya tidak sesuai

dengan kebutuhan peserta didik. Hal tersebut disebabkan pembuatan

perencanaan kurang memperhatikan seputar masalah-masalah yang ada.

Agar perencanaan pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan apa yang

harus dilakukan?

Jawab :

Yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi kembali kepada konsep

perencanaan tadi, dan menjadikannya sebagai acuan agar ke depannya lebih

teliti lagi, dan upayakan konsep yang kita buat itu bisa lebih fleksibel lagi

agar memudahkan dalam penerapannya.

6. Bagaimana tanggapan anda tentang perencanaan pembelajaran seorang guru

yang keluar dari konsep-konsep?

Jawab :

Pendapat saya yaitu tidak apa-apa jika itu bisa lebih memaksimalkan

pembelajaran, karena walau bagaimana pun konsep yang di buat itu tidak

selalu bisa sesuai dengan keadaan pembelajaran yang di hadapi, sehingga

konsep harus fleksibel dan juga guru lebih kreatif agar pembelajaran tetap

berjalan efektif.

7. Telah kita ketahui kurikulum 2013 diberlakukan. Lalu bagaimana

perencanaan pembelajaran menurut kurikulum 2013?

Page 13: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

13

Jawab :

Perencanaan pembelajaran menurut kurikulum 2013 yaitu perencanaan

pembelajaran lebih mengkhususkan pada akhlak dan moral peserta didik,

sehingga membentuk generasi yang berakhlak baik, bagi untuk masa depan

bangsa.

D. Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran itu terdiri dari “perencanaan“ dan

“pembelajaran” , yang mana ini diartikan sebagai proses kerjasama antara

siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang mana ini menetapkan

metode yang dapat memudahkan tujuan pembelajaran tercapai ( metode

yang berfariasi).

Macam-macam metode :

1. Metode tanya jawab.

2. Metode diskusi.

3. Metode demonstrasi eksperimen (metode ilmiah) digunakan untuk

menguji hipotesis.

4. Metode ceramah (dominan guru).

5. Metode kerja kelompok.

6. Pemberian tugas

Dengan perencanaan pembelajaran maka pencapaian tujuan pembelajaran

dapat lebih optimal dan efektif.

Dalam sekali pertemuan kita dapat menggunakan metode-metode yang

difariasikan.

Jika tujuan atau perencanaan tidak berjalan sesuai rencana maka kita

jadikan itu sebagai pembelajaran dengan merefleksi atau merefisi ulang

dan menganalisis,lalu itu dijadikan pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

Evaluasi itu adalah proses yang mencakup pengukuran, testing,

pengambilan keputusan tentang nilai.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran :

Page 14: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

14

1. Tujuan ( sasaran yang diinginkan di capai).

2. Pendidik (guru).

3. Peserta didik (murid atau siswa).

4. Kegiatan pengajaran (gaya mengajar, strategi, metode).

5. Suasana evaluasi (guru memberi kuis atau tugas pada siswa untuk

mengetahui kemampuan siswa).

Dan perlu kita ketahui bahwa tidak selalu satu metode itu sesuai dengan

karakteristik siswa dan materi.

Page 15: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

15

BAB II

Perencanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

A. Materi PBL

2.1 Pengertian PBL

Pengajaran berdasarkan masalah ini telah dikenal sejak zaman John

Dewey. Menurut Dewey (dalam Trianto, 2009:91) belajar berdasarkan masalah

adalah interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah

belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada peserta didik

berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan

bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,

dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik.

Pembelajaran Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa Inggris Problem-

based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan

menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah itu peserta

didik memerlukan pengetahuan baru untuk dapat menyelesaikannya.

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning /

PBL) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan

pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan

(bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik

memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata).

Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses

pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang

mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar

mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan

karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini. Pembelajaran

Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar

Page 16: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

16

peserta didik. peserta didik menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan,

kemudian menyelesaikan masalahnya di bawah petunjuk fasilitator (guru).

Pembelajaran Berbasis Masalah menyarankan kepada peserta didik untuk

mencari atau menentukan sumber-sumber pengetahuan yang relevan.

Pembelajaran berbasis masalah memberikan tantangan kepada peserta didik untuk

belajar sendiri. Dalam hal ini, peserta didik lebih diajak untuk membentuk suatu

pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau arahan guru sementara pada

pembelajaran tradisional, peserta didik lebih diperlakukan sebagai penerima

pengetahuan yang diberikan secara terstruktur oleh seorang guru.

Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning), selanjutnya disingkat

PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan

kondisi belajar aktif kepada peserta didik. PBL adalah suatu model pembelajaran

vang, melibatkanpeserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-

tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk

memecahkan masalah.

Untuk mencapai hasil pembelajaran secara optimal, pembelajaran dengan

pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah perlu dirancang dengan baik mulai

dari penyiapan masalah yang yang sesuai dengan kurikulum yang akan

dikembangkan di kelas, memunculkan masalah dari peserta didik, peralatan yang

mungkin diperlukan, dan penilaian yang digunakan. Pengajar yang menerapkan

pendekatan ini harus mengembangkan diri melalui pengalaman mengelola di

kelasnya, melalui pendidikan pelatihan atau pendidikan formal yang

berkelanjutan. Oleh karena itu, pengajaran berdasarkan masalah merupakan

pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi.

Pembelajaran ini membantu peserta didik untuk memproses informasi yang sudah

jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia

sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan

pengetahuan dasar maupun kompleks.

Page 17: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

17

2.2 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah

1. Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian

aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan

peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal

materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis

masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan

mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.

2. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.

Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai

kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak

mungkin ada proses pembelajaran.

3. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan

berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah

adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan

secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan

melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses

penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

2.3 Komponen-Komponen Pembelajaran Berbasis Masalah

Komponen-komponen pembelajaran berbasisi masalah dikemukakan oleh Arends,

diantaranya adalah :

a. Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah

mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan

bermanfaat bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik

dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.

b. Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir

struktural dan belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan.

c. Pengamatan autentik. Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang

nyata. Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan

Page 18: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

18

masalahnya, mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi,

mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen,

membuat inferensi, dan menarik kesimpulan.

d. Produk. Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil

pengamatan.Produk bisa berupa kertas yang dideskripsikan dan

didemonstrasikan kepada orang lain.

e. Kolaborasi. Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk

mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.

2.4 Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang

menekankan pada proses penyelesaian masalah. Dalam implementasi model

pembelajaran berbasis masalah, guru perlu memilih bahan pelajaran yang

memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Model pembelajaran berbasis

masalah ini dapat diterapkan dalam kelas jika :

a. Guru bertujuan agar peserta didik tidak hanya mengetahui dan hafal materi

pelajaran saja, tetapi juga mengerti dan memahaminya.

b. Guru mengiginkan agar peserta didik memecahkan masalah dan membuat

kemampuan intelektual siswa bertambah.

c. Guru menginginkan agar peserta didik dapat bertanggung jawab dalam

belajarnya.

d. Guru menginginkan agar peserta didik dapat menghubungkan antara teori

yang dipelajari di dalam kelas dan kenyataan yang dihadapinya di luar

kelas.

e. Guru bermaksud mengembangkan kemampuan peserta didik dalam

menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan, mengenal antara fakta dan

pendapat, serta mengembangkan kemampuan dalam membuat tugas secara

objektif.

2.5 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Page 19: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

19

John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika memaparkan 6

langkah dalam pembelajaran berbasis masalah ini :

a. Merumuskan masalah. Guru membimbing peserta didik untuk menentukan

masalah yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun

sebenarnya guru telah menetapkan masalah tersebut.

b. Menganalisis masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah secara

kritis dari berbagai sudut pandang.

c. Merumuskan hipotesis. Langkah peserta didik merumuskan berbagai

kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.

d. Mengumpulkan data. Langkah peserta didik mencari dan menggambarkan

berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.

e. Pengujian hipotesis. Langkah peserta didik dalam merumuskan dan

mengambil kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis

yang diajukan

f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Langkah peserta didik

menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil

pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

Sedangkan menurut David Johnson & Johnson memaparkan 5 langkah

melalui kegiatan kelompok :

a. Mendefinisikan masalah. Merumuskan masalah dari peristiwa tertentu

yang mengandung konflik hingga peserta didik jelas dengan masalah yang

dikaji. Dalam hal ini guru meminta pendapat peserta didik tentang masalah

yang sedang dikaji.

b. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah.

c. Merumuskan alternatif strategi. Menguji setiap tindakan yang telah

dirumuskan melalui diskusi kelas.

d. Menentukan & menerapkan strategi pilihan. Pengambilan keputusan

tentang strategi mana yang dilakukan.

e. Melakukan evaluasi. Baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

Page 20: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

20

Secara umum langkah-langkah model pembelajaran ini adalah :

a. Menyadari Masalah. Dimulai dengan kesadaran akan masalah yang harus

dipecahkan. Kemampuan yang harus dicapai peserta didik adalah peserta

didik dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang dirasakan oleh

manusia dan lingkungan sosial.

b. Merumuskan Masalah. Rumusan masalah berhubungan dengan kejelasan

dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data

yang harus dikumpulkan. Diharapkan peserta didik dapat menentukan

prioritas masalah.

c. Merumuskan Hipotesis. peserta didik diharapkan dapat menentukan sebab

akibat dari masalah yang ingin diselesaikan dan dapat menentukan

berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.

d. Mengumpulkan Data. peserta didik didorong untuk mengumpulkan data

yang relevan. Kemampuan yang diharapkan adalah peserta didik dapat

mengumpulkan data dan memetakan serta menyajikan dalam berbagai

tampilan sehingga sudah dipahami.

e. Menguji Hipotesis. Peserta didik diharapkan memiliki kecakapan

menelaah dan membahas untuk melihat hubungan dengan masalah yang

diuji.

f. Menetukan Pilihan Penyelesaian. Kecakapan memilih alternatif

penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat

memperhitungkan kemungkinan yang dapat terjadi sehubungan dengan

alternatif yang dipilihnya.

2.6 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah

Tahap Tingkah Laku guru

Tahap-1

Orientasi peserta didik pada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi

Page 21: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

21

atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi peserta didik untuk terlibat

dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap-2

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Guru membantu peserta didik untuk

mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan

masalahtersebut.

Tahap-3

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Guru mendorong

peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan

eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Tahap-4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan

model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Tahap-5

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu

peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan

mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

2.7 Penilaian dan Evaluasi

Prosedur-prosedur penilaian harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang

ingin dicapai dan hal yang paling utama bagi guru adalah mendapatkan informasi

penilaian yang reliabel dan valid.Prosedur evaluasi pada model pembelajaran

berbasis masalah ini tidak hanya cukup dengan mengadakan tes tertulis saja, tetapi

juga dilakukan dalam bentuk checklist, reating scales, dan performance. Untuk

evaluasi dalam bentuk performance atau kemampuan ini dapat digunakan untuk

mengukur potensi peserta didik untuk mengatasi masalah maupun untuk

Page 22: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

22

mengukur kerja kelompok. Evaluasi harus menghasilkan definisi tentang masalah

baru, mendiagnosanya, dan mulai lagi proses penyelesaian baru.

2.8 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah

memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :

1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih

memahami isi pelajaran.

2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta

memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta

didik.

3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta

didik.

4. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentrasfer

pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan

pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang

mereka lakukan.

6. Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai

peserta didik.

7. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk

menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

8. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia

nyata.

9. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat peserta didik untuk

secara terus menerus belajar.

Page 23: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

23

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran berbasis

masalah harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan.

Pada tahapan ini guru membimbing peserta didik pada kesadaran adanya

kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial.

Kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik, pada tahapan ini adalah

peserta didik dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari

berbagai fenomena yang ada.

Disamping keunggulannya, model ini juga mempunyai kelemahan, yaitu :

1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka

mereka akan merasa enggan untuk mencoba.

2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving

membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.

3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah

yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka

ingin pelajari.

B. Resume

Perencanaan pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu proses pembelajaran

yang diawali dari masalah-masalah yang di temukan dalam suatu lingkungan

belajar, di sini pelajar sebelum mempelajari suatu hal, mereka diharuskan

mengidentifikasi suatu masalah baik yang di hadapi secara nyata maupun telaah

kasus, masalah diajukan sedemikian rupa sehingga pelajar menemukan kebutuha

belajar yang di perlukan agar mereka dapat memecahkan masalah tesebut.

Perencanaan pembelajaran berdasarkan masalah ini membutuhkan banyak

perencanaan sama seperti model-model pembelajaran yang lainnya, yaitu:

a. Penetapan tujuan. Keterampilan menyelidiki, memahami peran orang

dewasa, dan membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri.

Page 24: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

24

b. Merancang situasi masalah. Biasanya guru lebih suka memberi

kesempatan dan keleluasaan kepada siswa, situasi masalah yang baik

seharusnya autentik, mengandung teka-teki, dan tidak didefinisikan secara

ketat, memungkinkan kerja sama, bermakna bagi siswa, dan konsisten

dengan tujuan kurikulum.

c. Organisasi sumber daya dan secara logistik. Dalam pembelajaran (PBL)

ini siswa di mungkinkan bekerja dengan beragam material dan peralatan,

dan dalam pelaksanaannya bisa didalam kelas, diperpus, laboraturium,

bahkan bisa di luar sekolah.(tugas perencanaan utama bagi guru)

Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah.

Jodion Siburian, dkk dalam Panduan Materi Pembelajaran Model

Pembelajaran Sains (2010:174)

“Problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang

berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran diartikan

dihadapkan pada suatu masalah yang kemudian dengan melalui

pemecahan masalah tersebut siswa belajar keterampilan yang mendasar”.

Musimin I dalam Boud dan Felleti (2000:7) PBL adalah suatu pendekatan

untuk membelajarkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir

dan memecahkan masalah, belajar peran orang dewasa yang otentik serta

menjadi pelajar mandiri.

Startegi PBL menurut Martinis Yamin dalam Duffy & Cunningham (2011:31)

- Permasalahan sebagai kajian.

- Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman.

- Permasalahan sebagai contoh.

- Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses.

- Permasalahan sebagai stimulus aktifitas otentik.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Page 25: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

25

- Orientasi siswa pada masalah.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang

dibutuhkan,

memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang

dipilih.

- Mengorganisasi siswa untuk belajar.

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

- Membimbing penyelidikan individual dan kelompok.

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalahnya.

- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai

seperti laporan, video, dan model serta membantu berbagai tugas dengan

temannya.

- Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan

Tujuan PBL menurut Hsiao (Martinis Yamin, 2011)

“Mengarahkan siswa atau peserta didik mengembangkan kemampuan belajar

kolaboratif, berfikir dan strategi-strategi belajar sehingga peserta didik bisa belajar

dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan orang lain atau pembelajar (self-

directed learning strategies)”(Hasio 1996).

Resume di catatan

Peran Guru dalam PBL :

Asking about thinking (bertanya tentang pemikiran).

Monitoring pembelajaran.

Page 26: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

26

Probbing (menantang siswa untuk berfikir).

Menjaga agar siswa terlibat.

Mengatur dinamika kelompok.

Menjaga berlangsungnya proses.

Peran Siswa dalam PBL :

Peserta yang aktif.

Terlibat langsung dalam pembelajaran.

Membangun pembelajaran.

Masalah sebagai awal tantangan dan motivasi haruslah :

Menarik untuk dipecahkan.

Menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang di

pelajari.

Kelebihan dan kekurangan PBL

Kelebihan :

Peserta didik memiliki keterampilan penyelidikan dan terjadi interaksi

yang dinamis di antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa

dengan siswa.

Peserta didik mempunyai keterampilan mengatasi masalah.

Peserta didik mempunyai keterampilan atau kemampuan mempelajari

peran orang dewasa.

Peserta didik dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan independent.

Keterampilan berfikir tingkat tinggi menurut Resnick yang mana ciri-

cirinya :

1. Bersifat non-algoritmatik (jalur tindakan tidak sepenuhnya ditetapkan

sebelumnya.

2. Bersifat kompleks (mampu berfikir dalam berbagai perspektif atau

menggunakan sudut pandang).

Page 27: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

27

3. Banyak solusi (menggunakan berbagai solusi dengan

mempertimbangkan keuntungan dan kelemahan masing-masing).

4. Melibatkan banyak kriteria (tidak semua yang menghubung dengan

tugas yang ditanyai telah diketahui).

5. Melibatkan pengajuan diri, proses-proses berfikir.

6. Menentukan makna (menemukan struktur dalam sesuatu yang tidak

beraturan untuk mampu mengidentifikasi pola pengetahuan.

7. Membutuhkan banyak usaha.

Kekurangan :

Memungkinkan peserta didik menjadi jenuh karna harus berhadapan

langsung dengan masalah (jika ia malas).

Memungkinkan peserta didik menjadi kesulitan dalam memproses

sejumlah data dan informasi dalam waktu singkat, sehingga PBL

inimembutuhkan waktu relatif lama dan banyak dana.

Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.

C. Pertanyaan PBL

Pertanyaan PBL :

1. Mengapa model PBL ini disarankan pada kurikulum 2013 ?

Jawab :

Karena dalam PBL itu memiliki tujuan yang mana siswa disini diharapkan

lebih aktif dan kelak bisa menjadi pelajar yang mandiri, dan pada kurikulum

2013 yang dinilai ada beberapa aspek terutama moral, afektif ,psikomotik

siswa dan disini yang paling di tekankan adalah moralnya, sehingga guru

hanya mengarahkan siswa agar aktif dan memiliki keterampilan

memecahkan masalah.

2. Apa yang harus dilakukan seorang guru agar dalam proses belajar peserta

didik tidak jenuh karena berhadapan langsung dengan masalah tersebut ?

Jawab :

Page 28: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

28

Yang harus dilakukan guru agar anak didik tidak jenuh ialah dengan

berusaha memotivasi siswa agar merasa ingin tahu dan ingin memecahkan

masalah, dan yang lebih penting yaitu dengan memberikan masalah yang

mudah dipecahkan sesuai dengan pelajaran yang diterima siswa tersebut.

3. Apakah pembelajaran berbasis masalah merupakan metode pembelajaran

yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar ?

Jawab :

PBL ini belum bisa dikatakan sebagai metode yang efektif hanya mungkin

metode ini cocok untuk keadaan atau situasi tertentu, karena tidak semua

lingkungan, peserta didik, dan materi dapat dibawakan atau dapat sesuai

dengan metode ini.

4. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah didukung oleh lingkungan

belajar yang konstruktivistik.Apa yang dimaksud dengan konstruktifistik ini

?

Jawab :

Konstruktivistik yaitu lingkungan belajar yang membangun, yaitu terjadi

apabila siswa itu sendiri dengan arahan gurunya dapat menyimpulkan dan

memecahkan masalah.

D. Kesimpulan PBL

PBL adalah metode pembelajaran yang menyajikan situasi yang berupa

masalah dan sesuai atau berkaitan dengan keseharian peserta didik yang

dikaitkan dengan materi yang dipelajari dan mudah untuk dipecahkan oleh

peserta didik.

Ada beberapa kesulitan dalam metode ini yaitu diantaranya cara

menetapkan atau meramu materi atau masalah yang mudah untuk

dipecahkan oleh siswa yang mana biasanya kita buat dari kehidupan

sehari-hari, makanya kreatifitas guru sangat diperlukan.Dan masalah

Page 29: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

29

lainnya yaitu metode ini menyita banyak waktu, dan guru harus bisa

memotovasi siswa agar lebih aktif dan tidak jenuh.

Metode ini juga tergantung pada situasi, keadaan siswa, juga materi

pelajaran, dan lebih sesuai dalam kegiatan belajar bersifat kelompok, yang

mana siswa di sini dituntut untuk lebih aktif agar proses dapat terbangun

dengan efektif.

Page 30: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

30

BAB III

Perencanaan Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

A. Materi Pembelajaran Berbasis Penemuan

3.1 Pengertian Model Pembelajaran Penemuan

Penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund ”discovery

adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau

prinsip”. Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti,

mengolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat

kesimpulan dan sebagainya (Roestiyah, 2001:20).

Sedangkan menurut Jerome Bruner ”penemuan adalah suatu proses, suatu

jalan/cara dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item

pengetahuan tertentu”. Dengan demikian di dalam pandangan Bruner, belajar

dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa

dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga

siswa dapat mencari jalan pemecahan (Markaban, 2006:9).

Model penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator. Guru

membimbing siswa dimana ia diperlukan. Dalam model ini, siswa didorong untuk

berpikir sendiri, menganalisis sendiri sehingga dapat ”menemukan” prinsip umum

berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru (PPPG, 2004:4).

Model penemuan terbimbing atau terpimpin adalah model pembelajaran

penemuan yang dalam pelaksanaanya dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk-

petunjuk guru. Petunjuk diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan

membimbing (Ali, 2004:87).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model penemuan

terbimbing adalah model pembelajaran yang dimana siswa berpikir sendiri

sehingga dapat ”menemukan” prinsip umum yang diinginkan dengan bimbingan

dan petunjuk dari guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan.

Ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan

masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan;

Page 31: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

31

(2) berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru

dan pengetahuan yang sudah ada.

3.2 Tujuan Pembelajaran Discovery Learning

Bell (1978) mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari pembelajaran dengan

penemuan, yakni sebagai berikut:

a. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif

dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi siswa

dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan.

b. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola

dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan

(extrapolate) informasi tambahan yang diberikan.

c. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan

menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat

dalam menemukan.

d. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja

bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan

menggunakan ide-ide orang lain.

e. Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-

keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui

penemuan lebih bermakna.

f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam

beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan

diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.

3.3 Macam-macam (discovery)

Model penemuan atau pengajaran penemuan dibagi 3 jenis :

1. Penemuan Murni

Pada pembelajaran dengan penemuan murni pembelajaran terpusat pada

siswa dan tidak terpusat pada guru. Siswalah yang menentukan tujuan dan

pengalaman belajar yang diinginkan, guru hanya memberi masalah dan situasi

Page 32: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

32

belajar kepada siswa. Siswa mengkaji fakta atau relasi yang terdapat pada masalah

itu dan menarik kesimpulan (generalisasi) dari apa yang siswa temukan.

Kegiatan penemuan ini hampir tidak mendapatkan bimbingan guru.

Penemuan murni biasanya dilakukan pada kelas yang pandai.

2. Penemuan Terbimbing

Pada pengajaran dengan penemuan terbimbing guru mengarahkan tentang

materi pelajaran. Bentuk bimbingan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk,

arahan, pertanyaan atau dialog, sehingga diharapkan siswa dapat menyimpulkan

(menggeneralisasikan) sesuai dengan rancangan guru.

Generalisasi atau kesimpulan yang harus ditemukan oleh siswa harus

dirancang secara jelas oleh guru. Pada pengajaran dengan metode penemuan,

siswa harus benar-benar aktif belajar menemukan sendiri bahan yang

dipelajarinya.

3. Penemuan Laboratory

Penemuan laboratory adalah penemuan yang menggunakan objek

langsung (media konkrit) dengan cara mengkaji, menganalisis, dan menemukan

secara induktif, merumuskan dan membuat kesimpulan.

Penemuan laboratory dapat diberikan kepada siswa secara individual atau

kelompok.Penemuan laboratory dapat meningkatkan keinginan belajar siswa,

karena belajar melalui berbuat menyenangkan bagi siswa yang masih berada pada

usia senang bermain.

3.4 Tahapan Pembelajaran Penemuan Terbimbing

Tahap-tahap penggunaan model belajar penemuan dalam pembelajaran menurut

Amien (1987) dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap pertama adalah diskusi. Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan

kepada siswa untuk didiskusikan secara bersama-sama sebelum lembaran

kerja siswa diberikan kepada siswa. Tahap ini dimaksudkan untuk

mengungkap konsep awal siswa tentang materi yang akan dipelajari.

b. Tahap kedua adalah proses. Pada tahap ini siswa mengadakan kegiatan

laboratorium sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam lembar kerja

Page 33: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

33

siswa guna membuktikan sekaligus menemukan konsep yang sesuai

dengan konsep yang benar.

c. Tahap ketiga merupakan tahap pemecahan masalah. Setelah mengadakan

kegiatan laboratorium siswa diminta untuk membandingkan hasil diskusi

sebelum kegiatan laboratorium dengan hasil setelah laboratorium sesuai

dengan lembaran kerja siswa hingga menemukan konsep yang benar

tentang masalah yang ingin dipecahkan.

3.5 Strategi-strategi dalam Pembelajaran Penemuan

Di dalam model penemuan ini, guru dapat menggunakan strategi penemuan yaitu

secara induktif, deduktif atau keduanya.

a. Strategi Induktif

Strategi ini terdiri dari dua bagian, yakni bagian data atau contoh khusus

dan bagian generalisasi (kesimpulan). Data atau contoh khusus tidak dapat

digunakan sebagai bukti, hanya merupakan jalan menuju kesimpulan. Mengambil

kesimpulan (penemuan) dengan menggunakan strategi induktif ini selalu

mengandung resiko, apakah kesimpulan itu benar ataukah tidak. Karenanya

kesimpulan yang ditemukan dengan strategi induktif sebaiknya selalu

mengguankan perkataan “barangkali” atau “mungkin”.

Sebuah argumen induktif meliputi dua komponen, yang pertama terdiri

dari pernyataan/fakta yang mengakui untuk mendukung kesimpulan dan yang

kedua bagian dari argumentasi itu (Cooney dan Davis, 1975: 143). Kesimpulan

dari suatu argumentasi induktif tidak perlu mengikuti fakta yang mendukungnya.

Fakta mungkin membuat lebih dipercaya, tergantung sifatnya, tetapi itu tidak bisa

membuktikan dalil untuk mendukung. Sebagai contoh, fakta bahwa 3, 5, 7, 11,

dan 13 adalah semuanya bilangan prima dan masuk akal secara umum kita buat

kesimpulan bahwa semua bilangan prima adalah ganjil tetapi hal itu sama sekali

“tidak membuktikan“. Guru beresiko di dalam suatu argumentasi induktif bahwa

kejadian semacam itu sering terjadi. Karenanya, suatu kesimpulan yang dicapai

oleh induksi harus berhati-hati karena hal seperti itu nampak layak dan hampir

bisa dipastikan atau mungkin terjadi. Sebuah argumentasi dengan induktif dapat

Page 34: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

34

ditandai sebagai suatu kesimpulan dari yang diuji ke tidak diuji. Bukti yang diuji

terdiri dari kejadian atau contoh pokok-pokok.

Perhatikanlah strategi penemuan berikut ini :

Guru : sekarang kita akan “menguji” hubungan yang merupakan tantangan

matematika. Untuk memulai, mari kita mengikuti pernyataan berikut.

20 = 17 + 3

22 = 19 + 3

24 = 17 + 7

26 = 13 + 13

28 = 17 + 11

Apakah kalian mencatat pola dari pernyataan tersebut?

Lala : “Bilangan di sisi kiri semua bilangan dua puluhan.”

Guru : “Baik. Bagaimana dengan pertambahan di sebelah kanan?”

Vivi : “Semuanya bilangan ganjil.”

Guru : “Benar, tapi dapatkah kalian menyatakan yang lain tentangnya, di samping

fakta bahwa itu bilangan ganjil?”

Vivi : “Baik. Bilangan itu prima.”

Guru : “Sangat bagus, dapatkah seseorang dari kalian meringkas pernyataan?”

Anis : “Beberapa bilangan dua puluhan merupakan pertambahan dari dua bilangan

prima.”

Guru : “Apakah kalian berpikir ini akan berlaku untuk bilangan yang lain?”

Aldi : “Aku tidak yakin.”

Guru : “Mari kita coba untuk beberapa contoh, katakanlah 30 atau 10 atau 52.”

Sari : “Tiga puluh sama dengan 27 ditambah 3.”

Guru : “Apakah ini mengikuti pola yang sama Dian?”

Dian : “Tidak, 27 bukan bilangan prima.”

Sari : “Benar, aku lupa. 30 sama dengan 17 ditambah 13”

Guru : “Bagaimanakah dengan 10 dan 52?”

Vian : ”Sepuluh sama dengan 7 ditambah 3 dan 52 sama dengan 47 ditambah 5.”

Guru : ”Baik, setiap siswa ambil tiga contoh bilangan lain dan cobalah. (berhenti).

Sudahkah kalian menemukan dan dapatkah kalian mengungkapkannya?”

Page 35: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

35

Dude : “Empat sama dengan 2 ditambah 2, tapi 2 bukan bilangan prima yang

ganjil.”

Guru : “Bagaimana dengan 3 ditambah 1? Ini juga sama dengan 4.”

Dude : “Satu bukan bilangan prima.”

Guru : “O.K. Bagaimana dengan 6? Apakah ada yang sudah mencobanya?”

Ita : “Itu mudah, 3 ditambah 3”

Guru : “Apakah kalian sudah menyimpulkan mengenai bilangan genap dan

bilangan prima ganjil?”

Ida : “Baik, setiap bilangan genap yang lebih dari 4 adalah sama dengan

pertambahan dua bilangan prima ganjil.”

Guru : “Sangat bagus. Ini statemen yang sangat terkenal yang disebut dugaan

Goldbach. Tidak seorangpun yang telah menemukan, meskipun matematikawan

tidak mampu membuktikan itu. Untuk alasan ini kita cenderung percaya bahwa

statemen ini benar.”

b. Strategi deduktif

Dalam matematika metode deduktif memegang peranan penting dalam hal

pembuktian. Karena matematika berisi argumentasi deduktif yang saling

berkaitan, maka metode deduktif memegang peranan penting dalam pengajaran

matematika. Dari konsep matematika yang bersifat umum yang sudah diketahui

siswa sebelumnya, siswa dapat diarahkan untuk menemukan konsep-konsep lain

yang belum ia ketahui sebelumnya. Sebagai contoh, untuk menentukan rumus luas

lingkaran, siswa dapat diarahkan untuk membagi kertas berbentuk lingkaran

menjadi n buah sector yang sama besar, kemudian menyusunnya sedemikian rupa

sehingga berbentuk seperti persegi panjang dan rumus keliling lingkaran yang

sudah diketahui sebelumnya, siswa akan dapat menemukan bahwa luas lingkaran

adalah πr2 .Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran

suatu pernyataan diperoleh sebagai akibat logis kebenaran sebelumnya, sehingga

kaitan antar pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Berarti dengan

strategi penemuan deduktif , kepada siswa dijelaskan konsep dan prinsip materi

tertentu untuk mendukung perolehan pengetahuan matematika yang tidak

dikenalnya dan guru cenderung untuk menanyakan suatu urutan pertanyaan untuk

Page 36: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

36

mengarahkan pemikiran siswa ke arah penarikan kesimpulan yang menjadi tujuan

dari pembelajaran. Sebagai contoh dialog berikut sedang memecahkan masalah

sistem persamaan dengan menggunakan determinan koefisien dari dua garis yang

sejajar dengan penemuan deduktif di mana guru menggunakan pertanyaan untuk

memandu siswa ke arah penarikan kesimpulan tertentu.

Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep

matematika. Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman suatu konsep dapat

diawali secara induktif melalui peristiwa nyata atau intuisi. Kegiatan dapat

dimulai dengan beberapa contoh atau fakta yang teramati, membuat daftar sifat

yang muncul (sebagai gejala), memperkirakan hasil baru yang diharapkan, yang

kemudian dibuktikan secara deduktif. Dengan demikian, cara belajar induktif dan

deduktif dapat digunakan dan sama-sama berperan penting dalam mempelajari

matematika. Dengan penjelasan di atas metode penemuan yang dipandu oleh guru

ini kemudian dikembangkan dalam suatu model pembelajaran yang sering disebut

model pembelajaran dengan penemuan terbimbing. Pembelajaran dengan model

ini dapat diselenggarakan secara individu atau kelompok. Model ini sangat

bermanfaat untuk mata pelajaran matematika sesuai dengan karakteristik

matematika tersebut. Guru membimbing siswa jika diperlukan dan siswa didorong

untuk berpikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan

bahan yang disediakan oleh guru dan sampai seberapa jauh siswa dibimbing

tergantung pada kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari.

Dengan model penemuan terbimbing ini siswa dihadapkan kepada situasi

dimana siswa bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi dan

mencoba-coba (trial and error) hendaknya dianjurkan dan guru sebagai penunjuk

jalan dan membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep dan ketrampilan

yang sudah mereka pelajari untuk menemukan pengetahuan yang baru. Dalam

model pembelajaran dengan penemuan terbimbing, peran siswa cukup besar

karena pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru tetapi pada siswa. Guru

memulai kegiatan belajar mengajar dengan menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan siswa dan mengorganisir kelas untuk kegiatan seperti pemecahan

masalah, investigasi atau aktivitas lainnya. Pemecahan masalah merupakan suatu

Page 37: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

37

tahap yang penting dan menentukan. Ini dapat dilakukan secara individu maupun

kelompok. Dengan membiasakan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dapat

diharapkan akan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal

matematika, karena siswa dilibatkan dalam berpikir matematika pada saat

manipulasi, eksperimen, dan menyelesaikan masalah.

3.6 Aplikasi Pembelajaran Discovery Learning di Kelas

Tahap Persiapan dalam Aplikasi Model Discovery Learning

Seorang guru bidang studi, dalam mengaplikasikan metode discovery learning di

kelas harus melakukan beberapa persiapan. Berikut ini tahap perencanaan

menurut Bruner, yaitu:

a) Menentukan tujuan pembelajaran.

b) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya

belajar, dan sebagainya).

c) Memilih materi pelajaran.

d) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari

contoh-contoh generalisasi).

e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,

ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.

f) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari

yang konkrit ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke

simbolik.

g) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa (Suciati & Prasetya

Irawan dalam Budiningsih, 2005:50).

Prosedur aplikasi discovery learning

Adapun menurut Syah (2004:244) dalam mengaplikasikan model Discovery

Learning di kelas tahapan atau prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan

belajar mengajar secara umum adalah sebagai berikut:

a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan).

Page 38: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

38

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang

menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi

generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri (Taba dalam Affan,

1990:198). Tahap ini Guru bertanya dengan mengajukan persoalan, atau

menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat

permasalahan. Stimulation pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi

interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam

mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini Bruner memberikan stimulation dengan

menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong

eksplorasi.

b) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah).

Setelah dilakukan stimulation langkah selanjutya adalah guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-

agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya

dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas

pertanyaan masalah) (Syah 2004:244).

c) Data collection (pengumpulan data).

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para

siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini

berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis,

dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection)

berbagai informasi yang relevan, membaca literature, mengamati objek,

wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya

(Djamarah, 2002:22).

d) Data processing (pengolahan data).

Menurut Syah (2004:244) data processing merupakan kegiatan mengolah data

dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi,

dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Data processing disebut juga dengan pengkodean

coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan

Page 39: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

39

generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan penegetahuan

baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian

secara logis.

e) Verification (pentahkikan/pembuktian).

Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan

dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh

yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).

f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalitation/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian

atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah,

2004:244). Atau tahap dimana berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar

menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu (Djamarah, 2002:22). Akhirnya

dirumuskannya dengan kata-kata prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi

(Junimar Affan, 1990:198).

3.7 Langkah-langkah Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing

Menurut Markaban (2006:16) agar pelaksanaan model pembelajaran penemuan

terbimbing ini berjalan dengan efektif, beberapa langkah yang mesti ditempuh

oleh guru matematika adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data

secukupnya, perumusannya harus jelas, hindari pernyataan yang

menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah.

b. Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses,

mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini, bimbingan

guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini

sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke arah yang hendak

dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan, atau LKS.

c. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang

dilakukannya.

Page 40: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

40

d. Bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibuat siswa tersebut diatas

diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan

kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak

dicapai.

e. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut,

maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada siswa untuk

menyusunya. Disamping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak

menjamin 100% kebenaran konjektur.

f. Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan

soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan

itu benar.

3.8 Peranan Guru dalam Pembelajaran Discovery Learning

Peran guru dalam penemuan terbimbing sering diungkapkan dalam

Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS ini biasanya digunakan dalam memberikan

bimbingan kepada siswa menemukan konsep atau terutama prinsip (rumus, sifat)

(PPPG, 2003:4).

Perlu diingat bahwa model ini memerlukan waktu yang relatif banyak

dalam pelaksanaannya, akan tetapi hasil belajar yang dicapai tentunya sebanding

dengan waktu yang digunakan. Pengetahuan yang baru akan melekat lebih lama

apabila siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pemahaman dan

’mengkonstuksi’ sendiri konsep atau pengetahuan tersebut (PPPG, 2004:5).

Dalam melakukan aktivitas atau penemuan dalam kelompok- kelompok

kecil, siswa berinteraksi satu dengan yang lain. Interaksi ini dapat berupa saling

sharing atau siswa yang lemah bertanya dan dijelaskan oleh siswa yang lebih

pandai. Kondisi semacam ini selain akan berpengaruh pada penguasaan siswa

terhadap materi matematika, juga akan dapat meningkatkan social skills siswa,

sehingga interaksi merupakan aspek penting dalam pembelajaran matematika.

Menurut Burscheid dan Struve (Voigt ; 1996) belajar konsep-konsep teoritis di

sekolah, tidak cukup hanya dengan memfokuskan pada individu siswa yang akan

menemukan konsep-konsep, tetapi perlu adanya social impuls di sekolah sehingga

Page 41: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

41

siswa dapat mengkonstruksikan konsep-konsep teoritis seperti yang diinginkan.

Interaksi dapat terjadi antar guru dengan siswa tertentu, dengan beberapa siswa,

atau serentak dengan semua siswa dalam kelas. Tujuannya untuk saling

mempengaruhi berpikir masing-masing, guru memancing berpikir siswa yaitu

dengan pertanyaan-pertanyaan terfokus sehingga dapat memungkinkan siswa

untuk memahami dan mengkontruksikan konsep-konsep tertentu, membangun

aturan-aturan dan belajar menemukan sesuatu untuk memecahkan masalah.

Pembelajaran dengan penemuan, siswa didorong untuk belajar sebagian

besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-

prinsip. Selain itu, dalam pembelajaran penemuan siswa juga belajar pemecahan

masalah secara mandiri dan keterampilan-keterampilan berfikir, karena mereka

harus menganalisis dan memanipulasi informasi (Slavin, 1994).Namun dalam

proses penemuan ini siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari guru agar

mereka lebih terarah sehingga baik proses pelaksanaan pembelajaran maupun

tujuan yang dicapai terlaksana dengan baik. Bimbingan guru yang dimaksud

adalah memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang

dilakukan dan berupa arahan tentang prosedur kerja yang perlu dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran (Ratumanan, 2002). Penemuan terbimbing yang dilakukan

oleh siswa dapat mengarah pada terbentuknya kemampuan untuk melakukan

penemuan bebas di kemudian hari (Carin, 1993b).Kegiatan pembelajaran

penemuan terbimbing mempunyai persamaan dengan kegiatan pembelajaran yang

berorientasi pada keterampilan proses. Kegiatan pembelajaran penemuan

terbimbing menekankan pada pengalaman belajar secara langsung melalui

kegiatan penyelidikan, menemukan konsep dan kemudian menerapkan konsep

yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan kegiatan belajar

yang berorientasi pada keterampilan proses menekankan pada pengalaman belajar

langsung, keterlibatan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan penerapan

konsep dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian bahwa penemuan

terbimbing dengan keterampilan proses ada hubungan yang erat sebab kegiatan

penyelidikan, menemukan konsep harus melalui keterampilan proses. Hal ini

didukung oleh Carin (1993b: 105), “Guided discovery incorporates the best of

Page 42: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

42

what is known about science processes and product.” Penemuan terbimbing

mamadukan yang terbaik dari apa yang diketahui siswa tentang produk dan proses

sains.

Model pembelajaran discovery merupakan suatu metode pengajaran yang

menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran

dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang

mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan

semacamnya.

Model discovery (penemuan) yang mungkin dilaksanakan pada siswa SMP

adalah metode penemuan terbimbing. Hal ini dikarenakan siswa SMP masih

memerlukan bantuan guru sebelum menjadi penemu murni. Oleh sebab itu

metode discovery (penemuan) yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode discovery (penemuan) terbimbing (guided discovery).

3.9 Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Penemuan

Memperhatikan Model Penemuan Terbimbing tersebut diatas dapat

disampaikan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Kelebihan dari Model

Penemuan Terbimbing adalah sebagai berikut (Marzano; 1992):

a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.

b. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan).

c. Mendukung kemampuan problem solving siswa.

d. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru,

dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar.

e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan

lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses

menemukanya.

f. Siswa belajar bagaimana belajar (learn how to learn).

g. Belajar menghargai diri sendiri.

h. Memotivasi diri dan lebih mudah untuk mentransfer.

i. Pengetahuan bertahan lama dan mudah diingat.

Page 43: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

43

j. Hasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih baik dari pada

hasil lainnya.

k. Meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas.

l. Melatih keterampilan-keterampilan kognitif siswa untuk menemukan dan

memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.

Sementara itu kekurangannya adalah sebagai berikut :

a. Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama.

b. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di

lapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan

model ceramah.

c. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik-

topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan

Model Penemuan Terbimbing.

B. Resume

Pengertian :

Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan

berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model ini menekankan pentingnya

pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui

keterlibatan siswa secara aktif dalam prose pembelajaran.

Menurut Wilcox (Slavin, 1977) dalam pembelajaran dengan penemuan siswa

didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri

dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk

memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka

menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

Tujuan Pembelajaran Discovery Learning

Menurut Bell (1978) yaitu :

Page 44: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

44

1. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif

dalam pembelajaran.

2. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola

dalam situasi konkrit maupun abstrak, siswa banyak meramalkan

(extrapolate) informasi tambahan yang diberikan.

3. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan

menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi, tyang bermanfaat

dalam menemukan.

4. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja

bersama yang efektif.

5. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-

keterampilan, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui

penemuan lebih bermakna.

6. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam

beberapa kasus.

Aplikasi Pembelajaran Discovery Learning di Kelas

1. Tahap persiapan dalam aplikasi model Discovery Learning

Menurut Bruner,yaitu :

a. Menentukan tujuan pembelajaran.

b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa.

c. Memilih materi pelajaran.

d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara

induktif.

e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh,

ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.

f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks,

dari yang konkrit ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai

ke simbolik.

g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

2. Prosedur Aplikasi Discovery Learning

Page 45: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

45

Menurut Syah (2004:244) :

a. Stimulation (stimulasi atau pemberian rangsangan)

Guru bertanya dengan mengajukan persoalan, atau menyuruh anak

didik membaca atau mendengar uraian yang memuat

permasalahan.

b. Problem statement (pertanyaan atau identifikasi masalah)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan

bahan pelajaran.

c. Data collection (pengumpulan data)

Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengumpulkan

informasi sebanyak-banyaknya.

d. Data processing (pengolahan data)

Kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para

siswa melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu

ditafsirkan.

e. Verification (pentahkikan atau pembuktian)

Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menentukan suatu

konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh yang ia

jumpai.

f. Generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi)

Proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum

dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama.

C. Pertanyaan

1. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran berbasis penemuan?

Jawab :

Peran guru yaitu hanya sebagai fasilitator saja dan tidak lebih dari itu. Jadi

pada model pembelajaran ini peserta didik sangat di tuntut untuk lebih aktif

lagi.

Page 46: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

46

2. Apakah pembelajaran berbasis penemuan cocok untuk diterapkan disetiap

sekolah?

Jawab :

Tidak. Karena tidak semua sekolah memiliki fasilitas dan media pengajaran

yang sesuai dan memadai, jadi ada pula sekolah yang tidak bisa menerapkan

model pembelajaran ini.

3. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran berbasis penemuan?

Jawab :

Langkah-langkah pembelajaran discovery adalah sebagai berikut:

1. identifikasi kebutuhan siswa;

2. seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan

generalisasi pengetahuan;

3. seleksi bahan, problema/ tugas-tugas;

4. membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi siswa serta

peranan masing-masing siswa;

5. mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan;

6. mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan;

7. memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan;

8. membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa;

9. memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi masalah;

10. merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa;

11. membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.

4. Kendala-kendala dalam pembelajaran berbasis penemuan dan cara untuk

mengatasinya?

Jawab :

Kendalanya yaitu waktu, media,dan biaya yang mungkin sedikit banyak dan

cara mengatasinya yaitu dengan meminimalisirnya dan berusaha mencari

Page 47: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

47

cara agar semua bisa di atasi, waktu misalnya bisa di di ambil di luar jam

sekolah,dan media bisa di pakai media yang mudah dan murah di dapatkan

di lingkungan .

5. Kesimpulan Model Berbasis Penemuan Discovery Learning

Guru hanya sebagai fasilitator saja dalam pembelajaran ini.

Metode ini juga tidaklah selalu sesuai dengan pembelajarannya.

Jadi model ini dibagi antara penemuan dibimbing dan murni.

Page 48: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

48

BAB IV

Perencanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

A. Materi Pembelajaran Berbasis Proyek

4.1 Pengertian

Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model pembelajaran yang

melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan oleh

siswa dapat berupa proyek perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan dalam

jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk, yang

hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek

dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan

masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa. Pembelajaran berbasis

proyek merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada pebelajar.

Artinya, strategi tersebut hanya membahas tentang bagaimana mengajarkan

keterampilan dasar kejuruan. Jadi, strategi tersebut belum membahas tentang

bagaimana mengajarkan keterampilan – keterampilan yang bersifat kompleks.

Namun menurut Nolker & Schoenfeldt (1983:32) metode atau strategi mengajar

ketrampilan dasar kejuruan seperti yang telah dibahas diatas selalu memiliki

kelemahan, antara lain:

a. Tidak sepenuhnya dapat membekali kemampuan atau ketrampilan guna

menghadapi situasi kritis dalam profesi.

b. Menyebabkan siswa bergantung pada pengajar.

c. Merintangi perkembangan kemampuan untuk bekerjasama.

d. Tidak mengetengahkan problem – problem kompleks yang jangkauannya

melampaui batas – batas bidang profesi sendiri.

Definisi tersebut sejalan dengan uraian yang dipaparkan oleh Bell (2005) yaitu

sebagai berikut :

a. Project Based Learning is curriculum fueled and standards based.

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya. Melalui

Page 49: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

49

Pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan

memunculkan pertanyaan penuntun (aguiding question) dan membimbing

peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan

berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.

b. Project Based Learning asks a question or poses a problem that each

student can answer.

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menuntut

pengajar dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a

guiding question). Mengingat bahwa masing-masing peserta didik

memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek

memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten

(materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya,

dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan

setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun.

c. Project Based Learning asks students to investigate issues and topics

addressing real-world problems while integrating subjects across the

curriculum.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang menghubungkan antar

berbagai subjek materi. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek

merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata.

d. Project Based Learning is a models that fosters abstract, intellectual tasks

to explore complex issues.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

memperhatikan pemahaman peserta didik dalam melakukan eksplorasi,

penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang

bermakna. Pembelajaran berbasis proyek juga merupakan suatu model

pembelajaran yang menyangkut pemusatan pertanyaan dan masalah yang

bermakna, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, proses pencarian

berbagai sumber, pemberian kesempatan kepada anggota untuk bekerja

secara kolaborasi, dan menutup dengan presentasi produk nyata.

Page 50: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

50

Pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya mengkaji hubungan antara

informasi teoritis dan praktek, tetapi juga memotivasi siswa untuk

merefleksi apa yang mereka pelajari dalam pembelajaran dalam sebuah

proyek nyata serta dapat meningkatkan kinerja ilmiah mereka Grant

(2008).

4.2 Langkah-langkah Utama Pembelajaran Berbasis Proyek

Secara lebih rinci, model pembelajaran berbasis proyek mengikuti lima langkah

utama, yaitu:

Menetapkan tema proyek.

Menetapkan konteks belajar.

Merencanakan aktivitas.

Memproses aktivitas, dan

Penerapan aktivitas (Santyasa, 2006).

1. Menetapkan tema proyek.

Tema proyek hendaknya memenuhi indikator-indikator berikut:

a. Memuat gagasan yang penting dan menarik.

b. Mendeskripsikan masalah kompleks.

c. Mengutamakan pemecahan masalah.

2. Menetapkan konteks belajar.

Konteks belajar hendaknya memenuhi indikator-indikator berikut :

a. Mengutamakan otonomi siswa.

b. Melakukan inquiry.

c. Siswa mampu mengelola waktu secara efektif dan efesien.

d. Siswa belajar penuh dengan kontrol diri dan bertanggung jawab.

3. Merencanakan aktivitas-aktivitas.

Pengalaman belajar terkait dengan merencanakan proyek adalah mencari sumber

yang berkait dengan tema proyek.

4. Memproses aktivitas-aktivitas.

Page 51: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

51

a. Indikator-indikator memroses aktivitas meliputi antara lain: Membuat

sketsa.

b. Melukiskan analisa rancangan proyek.

5. Penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek. Langkah-

langkah yang dilakukan, adalah:

a. mengerjakan proyek berdasarkan sketsa.

b. membuat laporan terkait dengan proyek, dan

c. mempresentasikan proyek .

Kelima langkah tersebut mengandung interpretasi bahwa dalam

mengerjakan proyek, siswa dapat berkolaborasi dan melakukan investigasi dalam

kelompok kolaboratif antara 4-5 orang. Keterampilan-keterampilan yang

dibutuhkan dan dikembangkan oleh siswa dalam tim adalah merencanakan,

mengorganisasikan, negosiasi, dan membuat konsensus tentang tugas yang

dikerjakan, siapa yang mengerjakan apa, dan bagaimana mengumpulkan

informasi yang dibutuhkan dalam berinvestigasi. Keterampilan yang dibutuhkan

dan yang akan dikembangkan oleh siswa merupakan keterampilan yang esensial

sebagai landasan untuk keberhasilan proyek mereka. Keterampilan-keterampilan

yang dikembangkan melalui kolaborasi dalam tim menyebabkan pembelajaran

menjadi aktif, di mana setiap individu memiliki keterampilan yang bervariasi

sehingga setiap individu mencoba menunjukkan keterampilan yang mereka miliki

dalam kerja tim mereka. Pembelajaran secara aktif dapat memimpin siswa ke arah

peningkatan keterampilan dan kinerja ilmiah. Kinerja ilmiah tersebut mencakup

prestasi akademis, mutu interaksi hubungan antar pribadi, rasa harga diri, persepsi

dukungan sosial lebih besar, dan keselarasan antar para siswa.

Menurut Nolker & Schoenfeldt (1983) mengingat prinsip strategi proyek

yang sangat khas, maka ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi agar strategi

pembelajaran proyek dapat diterapkan, antara lain:

a. Sasaran yang harus dicapai berupa penyelesaian suatu problem yang

kompleks.

Page 52: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

52

b. Para peserta proyek memiliki kebebasan seluas mungkin, untuk mengadakan

penentuan menganai subjek, perencanaan, pelaksanaan, serta penerapan

proyek.

c. Dalam proyek, keputusan diambil berdasarkan konsensus.

d. Pengajar atau instruktur berintegrasi dalam kelompok proyek.

e. Diadakan pertalian antara teori dan praktik.

f. Diperlukan ketrampilan lebih dari satu bidang guna menyelesaikan problem

yang ditimbulkan.

g. Pekerjaan proyek dibagi dalam kelompok – kelompok.

h. Sasaran proyek adalah menghasilkan sesuatu yang nyata dan berfaedah.

Berpijak pada uraian diatas, maka dalam pelaksanaan pembelajaran

praktik keterampilan kejuruan dengan strategis berbasis proyek, proyek kerja apa

yang akan dibuat atau dikerjakan siswa harus sudah jelas. Selain itu bentuk

proyek yang dirancang tersebut harus memberi kemungkinan bagi siswa untuk

saling bekerja sama seoptimal mungkin antara sesama anggota kelompok.

Implikasi model pembelajaran berbasis proyek dalam proses belajar

mengajar adalah pembelajaran berbasis proyek memberikan kebebasan kepada

peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara

kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat

dipresentasikan kepada orang lain. Selain itu, dalam pembelajaran berbasis proyek

siswa menjadi terdorong lebih aktif berakitivitas dalam belajar sehingga dapat

meningkatkan kinerja ilmiah siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan

mengevaluasi proses dan produk hasil kinerja siswa meliputi outcome yang

mampu ditampilkan dari hasil proyek yang dikerjakan.

Pembelajaran berbasis proyek yang berpusat pada pebelajar dan

memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk menyelidiki topik permasalahan,

membuat pebelajar menjadi lebih otonomi sehingga mereka dapat membangun

pengetahuan mereka sendiri serta pembelajaran menjadi lebih bermakna. Aplikasi

model pembelajaran berbasis proyek ini mempunyai beberapa alasan, yaitu:

1) Menawarkan potensi produksi dan tindakan pengetahuan kolektif di dalam

proyek sosial.

Page 53: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

53

2) Dalam tradisi pendidikan masyarakat radikal, pengajaran merupakan

underpinned oleh kepercayaan yang bermanfaat pada pengembangan

pengetahuan yang melibatkan pengembangan pemikiran.

3) Proses kerja kelompok yang saling mendukung dapat membuka berbagai

peluang untuk kreativitas, karena para siswa mengadakan percobaan

dengan penafsiran berpikir dan data berbeda untuk menyelesaikan

permasalahan dalam proyek mereka yang dapat diterapkan untuk

mengembangkan pembentukan masyarakat praktek Grant (2008).

4.3 Tahap Pembelajaran.

Sama seperti pembelajaran pada umumnya, strategi pembelajaran berbasis

proyek terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu:

a. Tahap perencanaan pembelajaran proyek.

b. Tahap pelaksanaan pembelajaran proyek.

c. Tahap evaluasi pembelajaran proyek.

A. Perencanaan.

Mengingat perencanaan strategi pembelajaran berbasis proyek harus disusun

secara sistematis maka langkah – langkah perencanaan dirancang sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek.

2. Menganalisis karakteristik siswa.

3. Merumuskan strategi pembelajaran.

4. Membuat lembar kerja.

5. Merancang kebutuhan sumber belajar.

6. Merancang alat evaluasi.

B. Pelaksanaan.

Agar proses pelaksanaan praktik kejuruan dengan menggunakan strategi

pembelajaran berbasis proyek ini berjalan dengan baik, ada beberapa kegiatan

yang dilakukan:

1. Mempersiapkan sumber belajar yang disiapkan.

2. Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja.

3. Mengelumpukkan siswa sesuai dengan tugas masing – masing.

Page 54: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

54

4. Mengerjakan proyek.

C. Evaluasi.

Tahap evaluasi merupakan tahap penting dalam pembelajaran berbasis proyek.

Agar guru mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran praktik dapat tercapai.

Penilaian melalui tugas dilakukan terhadap tugas yang dikerjakan siswa

secara individu atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas sering berkaitan

dengan pengumpulan data/bahan, analisis data, penyajian data atau bahan, dan

pembuatan laporan. Penilaian tugas dapat dilakukan terhadap proses selama

pengerjaan tugas atau terhadap hasil tugas akhir. Dengan demikian guru dapat

menetapkan hal – hal yang perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat

menggunakan daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale).

Keberhasilan penerapan pembelajaran berbasis proyek pada siswa

tergantung dari rancangan tahap pembelajaran. Tahap pelajaran yang dirancang

harus dapat menggali penemuan-penemuan mereka sendiri. Peran pendidik dalam

pembelajaran ini adalah sebagai mediator dan fasilitator, di mana dalam

penerapan pembelajaran berbasis proyek, pendidik harus mampu memotivasi

siswa untuk mengemukakan pendapat mereka dalam presentasi proyek secara

demokratis.

B. Resume

Perencanaan pembelajaran berbasis proyek ini adalah suatu model pembelajaran

yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajarannya.

Pelaksanaan proyek dilakukan secara kolaboratif, inovatif, dan unik, yang

berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa.

Lima langkah utama dalam model ini :

Menetapkan tema proyek.

Menetapkan konteks belajar.

Merencanakan aktivitas.

Memeroses aktivitas.

Penerapan aktivitas (Santyasa, 2006)

Page 55: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

55

Keuntungan-keuntungan model pembelajaran ini :

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

3. Meningkatkan kolaborasi kelompok dalam proyek, siswa mampu

mengembangakan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi dan

kinerja ilmiah siswa.

4. Meningkatkan keterampilan mengelolah sumber yaitu bertanggung jawab

untuk menyelesaikan tugas yang kompleks.

Pembahasan dalam diskusi kelas :

Contoh pembelajaran pada matematika (misalnya mencari nilai π).

Cara mengatasi kelemahan pembelajaran ini.

Sistem penilaian.

Perbedaan pembelajaran berbasis masalah dan proyek :

Guru di sini menjadi pembimbing full (PBL) sedangkan pada

pembelajaran berbasis proyek guru hanya fasilitator dan dalam metode ini,

merupakan tugas kompleks (siswa dibiarkan mandiri untuk melakukan

tugasnya sendiri) dan terakhir harus membuat laporan, guru hanya

mengawasi tanpa harus mengarahkan.

Persamaan, siswa yang aktif, guru fasilitator, kolaborasi, penilaiannya.

Taktik / gaya

guru mengajar

Model

Pembelajaran

Pendekatan/Sudut

pandang

Metode/strategi

guru

Page 56: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

56

C. Pertanyaan

1. Bagaimana sistem penilain dalam pembelajaran berbasis proyek?

Jawab :

Sistem penilaiannya yaitu dengan meliahat hasil makalah atau persentase

hasil proyek, kekompakan anggota kelompok, kerumitan proyeknya, dan

terakhir yaitu keaktifan individu dalam kelompok.

2. Bagaimana cara meningkatkan kolaborasi peserta didik pada pembelajaran

berbasis proyek (PBP) yang besifat kelompok?

Jawab :

Yaitu dengan memotifasi anggota dari masing-masing kelompok dengan

cara membagi tugas terhadap setiap indifidu sehingga menimbulkan rasa

tanggung jawab bersama antara angota kelompok, sehingga semua anggota

saling bekerjasama dan ingin menyelesaikan proyek mereka dengan

semaksimal mungkin.

3. Apa perbedaan PBP (proyek), PBP (penemuan), dan PBM?

Jawab :

Perbedaan antara PBP(proyek) dan PBP (penemuan) serta PBM yaitu PBM

masih di bimbing oleh guru sedang pada proyek dan penemuan guru hanya

fasilitator saja, dan PBM menuntut peserta didik untuk memecahkan suatu

masalah sedangkan penemuan menuntut peserta didik untuk mencari konsep

baru dari apa yang mereka pelajari, dan terakhir proyek yaitu peserta didik

di beri tugas berupa proyek yang harus ia selesaikan pada akhir

pembelajaran.

4. Ada tiga pendekatan dalam pembelajaran berbasis proyek. Sebutkan dan

jelaskan?

Jawab :

a. Pendekatan Konstruktivisme

Page 57: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

57

Pendekatan pembelajaran proyek ini didukung oleh teori belajar

konstruktivisme. Teori belajar ini berdasarkan pada ide bahwa anak

didik dapat membangun pengetahuannya sendiri dalam konteks

pengalaman. Pendekatan pembelajaran proyek ini dapat dipandang

sebagai salah satu pendekatan penciptaan lingkungan belajar yang dapat

mendorong anak membangun pengetahuan dan keterampilan secara

personal. Mereka akan memahami bahan kajian dengan menggunakan

bahasa mereka sendiri berdasarkan apa yang mereka lihat, temukan, dan

alami.

b. Pendekatan Inkuiri

Pendekatan yang melibatkan keterampilan pemperolehan berbagai

konsep pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan nilai-nilai yang

dilakukannya sendiri melalui sejumlah proses, seperti mengamati,

mencari, dan menemukan.

c. Pendekatan Children Centre

Pendekatan pembelajaran proyek ini beranggapan bahwa pusat kegiatan

pembelajaran bertitik tolak pada aktivitas anak. Anak didik memiliki

kemampuan sendiri melalui berbagai aktivitas dalam mencari,

menemukan, menyimpulkan serta mengkomunikasikan sendiri berbagai

pengetahuan, keterampilan, srta nilai-nilai yang telah diperolehnya.

5. Apakah pembelajaran berbasis proyek ini sudah terlaksana dengan baik

pada kurikulum 2013?

Jawab :

Belum karena kurikulum 2013 baru akan di berlakukan jadi belum ada

pelaksaaan model pembelajaran berbasis proyek ini dalam kurikulum 2013,

namun menurut saya model ini baik di terapkan untuk kurikulum 2013.

6. Coba anda jelaskan kelebihan-kelebihan pembelajaran berbasis proyek?

Jawab :

1. Meningkatkan motivasi.

Page 58: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

58

Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu banyak yang mengatakan bahwa

siswa suka tekun sampai kelewat batas waktu, berusaha keras dalam

mencapai proyek. Guru juga melaporkan pengembangan dalam kehadiran

dan berkurangnya keterlambatan. Siswa melaporkan bahwa belajar dalam

proyek lebih fun daripada komponen kurikulum yang lain.

2.Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

Penelitian pada pengembangan keterampilan kognitif tingkat tinggi siswa

menekankan perlunya bagi siswa untuk terlibat di dalam tugas-tugas

pemecahan masalah dan perlunya untuk pembelajaran khusus pada

bagaimana menemukan dan memecahkan masalah. Banyak sumber yang

mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa

menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang

kompleks.

3.Meningkatkan kolaborasi.

Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa

mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi ( Johnson &

Johnson, 1989). Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran

informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek. Teori-

teori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan bahwa belajar

adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih di dalam

lingkungan kolaboratif (Vygotsky, 1978; Davidov, 1995).

4.Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.

Bagian dari menjadi siswa yang independen adalah bertanggungjawab untuk

menyelesaikan tugas yang kompleks. Pembelajaran Berbais Proyek yang

diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan

praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan

sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

Page 59: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

59

7. Dalam pembelajaran berbasis proyek ada beberapa hambatan dalam

implementasi pembelajaran, diantaranya adalah banyak orang tua peserta

didik yang merasa dirugikan karena menambah biaya untuk memasuki

sistem baru, adakah cara untuk menangani hambatan tersebut?

Jawab :

Ada, yaitu dengan mencari proyek yang tidak terlalu membutuhkan media

yang mahal dan mudah di dapatkan di pasaran dengan harga murah

sehingga orang tua tidak terlalu terbebani, dan sebaiknya sebelumnya di

lakukan pemberitahuan dulu pada orang tua menegenai tugas yang akan di

lakukan agar mereka lebih paham bahwa hal ini juga penting bagi

pembelajaran anak mereka (peserta didik).

8. Coba anda berikan contoh pembelajaran berbasis proyek dalam

pembelajaran berbasis proyek?

Jawab :

Contohnya yaitu dengan membuat sebuah proyek rangkuman semua

pelajaran matematika yang di lakukan selama satu semester dan akan di

kumpulkan sebelum ujian naik kelas.

9. Apakah kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek?

Kelemahannya yaitu :

1.Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun

horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.

2.Pemilihan topik proyek yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup

fasilitas dan sumber belajar yang diperlukan, bukanlah pekerjaan yang

mudah.

3.Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok

proyek yang dibahas

4.Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini

sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru

belum siap untuk ini.

Page 60: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

60

10. Apakah pembelajaran berbasis proyek ini bisa diterapkan disetiap pelajaran!

Kemukakan pendapat anda?

Jawab :

Menurut saya tidak semua pelajaran dapat di terapkan model ini karena

massing-masing pelajaran memiliki tingkat kerumitan dan materi yang

berbeda-beda dan tidak seemuanya dapat di lakukan pengerjaan proyek.

11. Bagaimana cara seorang guru mengetahui bahwa siswanya merasa cocok

dan senang dengan pembelajaran berbasis proyek ini?

Jawab :

Yaitu dengan melihat perilaku dan bagaimana siswa itu menanggapi dan

aktif dalam kelas, juga dengan berkomunikasi pada siswa tentang proyek

yang di berikan, juga guru bisa mengecek dari hasil kerja proyeknya itu.

12. Dalam pembelajaran berbasis proyek, apabila peserta didik ingin

mengahasilkan berbagai bentuk hasil belajar, maka peserta didik harus

melakukan eksplorasi, penilaian, interprestasi, sintesis, dan informasi.

Jelaskan kelima hal tersebut?

Jawab :

Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui

peningkatan pemahaman atas suatu fenomena (American Dictionary).

Strategi yang digunakan memperluas dan memperdalam pengetahuan

dengan menerapkan strategi belajar aktif.

Penilaian adalah proses memberikan nilai atas suatu pembelajaran.

Interpretasi atau penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan atau

gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan

simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi

simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan).

Page 61: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

61

Sintesis adalah kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan

berbagai elemendan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola

baru yang lebihmenyeluruh.

Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk

pengambilan keputusan.

13. Dalam kreteria pembelajaran berbasis proyek terdapat otonomi

pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan otonomi pembelajaran dan

mengapa harus ada otonomi pembelajaran di dalam kreteria pembelajaran

berbasis proyek?

Jawab :

Otonomi pembelajaran dalam model berbasis proyek yaitu pembelajaran

berpusat pada pebelajar dan memberikan kesempatan kepada pebelajar

untuk menyelidiki topik permasalahan, membuat pebelajar menjadi lebih

otonomi sehingga mereka dapat membangun pengetahuan mereka sendiri

serta pembelajaran menjadi lebih bermakna. Oleh karena ini lah sehingga

otonomi pembelajaran ini diharuskan.

D. Kesimpulan PBP (Perencanaan Berbasis Proyek)

PBP adalah keseluruhan bentuk-bentuk pemberian tugas yang mana

tugasnya itu bersifat proyek dan memiliki kerumitan-kerumitan tertentu.

Sama dengan model pembelajaran lainnya yaitu tidak bisa atau belum

tentu cocok dengan materi, keadaan atau situasi pendidikan.

Dalam hal ini PBP tergantung pada beberapa faktor jika ingin diterapkan

pada semua mata pelajaran yang mana faktornya itu meliputi fasilitas,

materi yang cocok, waktu, tempat (gedung), dibutuhkan pula kreatifitas

guru dalam mengolah kurikulum.

Faktor yang dinilai dalam PBP ini adalah pengerjaan proyek, waktu, dan

di susun dalam sebuah laporan dan presentasi.

Page 62: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

62

Ada beberapa kelemahan dalam PBP ini yaitu :

- Banyaknya biaya yang dibutuhkan

- Waktu yang lama

- Membutuhkan peralatan dan media-media dalam pengerjaannya.

Peran guru di sini yaitu sebagai pemberi tugas yang mana tugas itu akan di

kerjakan oleh murid secara mandiri.

Page 63: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

63

BAB V

Perencanaan Pembelajaran Silabus

A. Materi Silabus

5.1 Pengertian

Berikut adalah beberapa definisi tentang silabus dalam konteks dunia pendidikan

dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun:

Di dalam dokumen-dokumen tentang KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan), silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar.

Menurut Salim, 1987:98" "silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar,

atau pokok-pokok isi atau materi pembelajaran."

Menurut Yulaelawati, 2004:123, "silabus merupakan seperangkat rencana

serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun

secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan

untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) menyebutkan bahwa

silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

Menurut About.com, silabus adalah dokumen-dokumen yang ditulis dan

dibagikan oleh profesor (dosen/guru) untuk memberikan siswa suatu

pengetahuan awal (overview) tentang pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Silabus umumnya dibagikan di hari pertama masuk kelas,

dan mengandung unsur-unsur seperti: judul-judul perkuliahan dan

penjadwalan pembelajaran, nama profesor/guru/dosen lengkap dengan

alamat kontaknya, harapan-harapan selama pembelajaran dan kehadiran,

topik dan bab yang dicakup, tanggal-tanggal tes, tanggal-tanggal penting

Page 64: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

64

lainnya, kebijakan penilaian (perangkingan), buku teks yang dibutuhkan

dan material lainnya.

Menurut the free dictionary, silabus adalah suatu garis besar atau poin-

poin utama dari suatu teks, atau perkulian, atau pemngajaran.

Menurut dictionary.reference, silabus (jamak: silabi) adalah sebuah outline

(garis besar) pernyataan dari poin-poin utama suatu

kursus/pendidikan/pembelajaran, subjek dari suatu pembelajaran/kursus,

konten dari kurikulum, dan sejenisnya.

Pengertian silabus menurut wikipedia adalah: "silabus adalah suatu outline

dan ringkasan dari topik-topik yang dicakup dalam suatu pendidikan atau

kursus." Silabus bersifat deskriptif dan menentukan, atau kurikulum yang

spesifik. Silabus biasanya dibuat oleh suatu lembaga pengujian, atau

disiapkan oleh profesor yang mensupervisi atau mengontrol kualitas suatu

kursus/pendidikan, dan disiapkan dalam bentuk paper (tercetak) atau

online. Silabus dan kurikulum seringkali saling dileburkan dan seringkali

diberikan kepada siswa pada sesi pertama kelas sehingga tujuan

kursus/pendidikan/pembelajaran menjadi jelas bagi siswa. Silabus acapkali

mengandung informasi khusus tentang kursus/pendidikan/pembelajaran

sepertin informasi mengenai dimana, kapan, dan bagaimana menghubungi

pengajar (guru/dosen) dan asisten pengajar, outline tentang materi apa

yang akan dicakup/diajarkan, jadwal dan tanggal-tanggal pelaksanaan tes

hingga tanggal-tanggal penugasan, sistem grading (perangkingan)

penilaian, tata tertib kelas, dsb. Berkaitan dengan ujian, silabus

menyediakan batasan apa yang seharusnya guru ajarkan dan ujian hanya

boleh mengetes apa yang diamanatkan oleh silabus.

Page 65: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

65

5.2 Komponen Silabus Kurikulum 2013

Dimana telah kita ketahui Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka

pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit

memuat :

Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/PaketB dan

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan).

Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.

Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus

dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan

matapelajaran.

Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.

Tema(khususSD/MI/SDLB/PaketA).

Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,

dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi.

Pembelajaran,yaitukegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta

didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur

kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.

Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

5.3 Contoh Format Silabus Kurikulum 2013

Mata Pelajaran :

Nama Sekolah :

Kelas :

Kompetensi Inti :

Page 66: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

66

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumbe

r

Belajar

B. Resume

Pengertian silabus menurut wikipedia adalah: "silabus adalah suatu outline

dan ringkasan dari topik-topik yang dicakup dalam suatu pendidikan atau kursus."

Silabus bersifat deskriptif dan menentukan, atau kurikulum yang spesifik. Silabus

biasanya dibuat oleh suatu lembaga pengujian, atau disiapkan oleh profesor yang

mensupervisi atau mengontrol kualitas suatu kursus atau pendidikan, dan

disiapkan dalam bentuk paper (tercetak) atau online. Silabus dan kurikulum

seringkali saling dileburkan dan seringkali diberikan kepada siswa pada sesi

pertama kelas sehingga tujuan pembelajaran menjadi jelas bagi siswa. Silabus

acapkali mengandung informasi khusus tentang pembelajaran sepertin informasi

mengenai dimana, kapan, dan bagaimana menghubungi pengajar (guru atau

dosen) dan asisten pengajar, outline tentang materi apa yang akan diajarkan,

jadwal dan tanggal-tanggal pelaksanaan tes hingga tanggal-tanggal penugasan,

sistem grading (perangkingan) atau penilaian, tata tertib kelas, dsb. Berkaitan

dengan ujian, silabus menyediakan batasan apa yang seharusnya guru ajarkan dan

ujian hanya boleh mengetes apa yang diamanatkan oleh silabus.

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan

kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat :

Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/PaketB dan

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan).

Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.

Page 67: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

67

Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus

dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan

matapelajaran.

Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.

Tema(khususSD/MI/SDLB/PaketA).

Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,

dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi.

Pembelajaran,yaitukegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta

didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur

kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.

Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran

pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus digunakan sebagai acuan dalam

pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

C. Pertanyaan Silabus

1. Fungsi dari pembuatan silabus?

Jawab :

Fungsinya yaitu sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan

pembelajaran dan memudahkan dalam penyusunan RPP oleh guru dan pihak

sekolah.

Page 68: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

68

2. Perbedaan antara silabus dan RPP?

Jawab :

Perbedaannya yaitu silabus dibuat untuk 1 periode tertentu sedangkan,

RPP hanya perpertemuan atau perbab.RPP memiliki skenario pembelajaran

mulai dari kegiatan awal, inti, dan akhir (terperinci).

3. Apakah silabus dibuat secara perorangan, kelompok, atau mandiri?

Jawab :

Silabus di susun secara berkelompok pada lembaga yang man lembaga yang

menyusun silabus ini dibawahi mentri pendidikan, dan budaya yang mana

disusun oleh lembaga yang mencakup ahli, prfesor, dan guru.

4. Komponen yang paling menonjol dalam pembuatan silabus?

Jawab :

Komponen yang paling menonjol adalah kompetensi inti, materi, alokasi

waktunya. Karena dalam sebuah silabus yang paling di tekankan adalah

pencapaian kompetensi inti, penguasaan materi yang sesuai dengan alokasi

waktu.

5. Apakah silabus dapat dibuat dua atau lebih mata pelajaran?

Jawab : Ada yang bisa seperti IPA yang mencakup pelajaran fisika dan

biologi, namun khusus untuk matematika, bahasa indonesia, dan bahasa

inggris tidak bisa di gabungkan.

6. Apakah keungguluan silabus dalam kurikulum 2013?

Jawab :

Keunggulannya yaitu tidak ada lagi kompetensi dasar dan digantikan oleh

kompetensi inti yang mana pada kompetensi inti ini sangat menekankan

pada moral peserta didik pada semua pelajarannya.

Page 69: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

69

7. Manfaat silabus bagi guru dan siswa?

Jawab :

Manfaatnya bagi guru yaitu sebagai acuan untuk membuat RPP dan acuan

dalam mengajar, sedangkan untuk siswa yaitu bermanfaat agar siswa dapat

mengikuti pembelajaran dengan suasana yang bersistem dan terstruktur

dengan rapi.

8. Apakah silabus sudah ada dalam kurikulum 2013?

Jawab :

Iya, sudah ada beberapa contoh silabus yang mempergunakan kurikulum

2013 dan pada kurikulum ini kompetensi dasar di ganti oleh kompetensi

inti.

9. Apakah hubungan pendidikan karakter dengan pembuatan silabus?

Jawab :

Hubungannya yaitu pendidikan karakter mencakup pendidikan moral,dan

akhlak peserta didiknya, dan pada pembuatan silabus khususnya yang

kurikulum 2013 ini sangat menekannkan tentang peningkatan moral dan

akhlak peserta didik seperti yang di cantumkan dalam kompetensi intinya.

D. Kesimpulan Silabus

Perencanaan untuk memudahkan kita mencapai tujuan kita.

Lembaga yang menyusun silabus ini dibawahi mentri pendidikan, dan

budaya yang mana disusun oleh lembaga yang mencakup ahli, prfesor, dan

guru.

Kurikulum 2013 memiliki misi kemanusian, sikap seperti Kognitifdan

psikomotorik,keterampilan (mengamati, menanya, menalar, mengkaji,

mencoba).

Kompetensi ini ini berlaku untuk semua mata pelajaran jadi ini berarti kita

tetap harus selalu menilai sikap, moral peserta didik.

Page 70: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

70

Silabus dan RPP itu ada di dalam kurikulum kompetensi dasar,

kompetensi inti, kecuali indikator yang di tempati guru untuk berkreasi.

Yang disusun dalam kurikulum itu hanya kerangka luar saja.

Penilaian harus dimuat sikap, psikomotorik, afektif, kognitif.

Silabus untuk 1 semester, RPP tiap pertemuan.

Bisakah silabus itu dibuat sendiri maupun berkelompok, tentu saja bisa

yang jelas sesuai dengan mata pelajarannya misalnya khusus matematika.

Fleksibel adalah bisa disesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, jadi

maksudnya guru diberikan kebebasan untuk berkreasi, dan tergantung dari

sekolah masyarakat dan sekolah.

Kurikulum 2013 masih sosialisasi, pelatihan, dan hanya beberapa sekolah

yang ada.

Page 71: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

71

BAB VI

Perencanaan Pembelajaran RPP

A. Materi RPP

6.1 Pengertian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah salah satu perangkat guru

yang wajib dibuat sebelum mengajar dan di persiapkan sebaik-baiknya dengan

melihat pedoman penyusunan RPP, jadi RPP adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan

dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya

mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkanKD

atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

6.2 Komponen RPP

1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

3. kelas/semester;

4. materi pokok;

5. alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD

dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang

tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

6. Tujuan Pembelajaran, dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan

kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

7. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

Page 72: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

72

8. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan

indikator ketercapaian kompetensi;

9. Metode Pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD

yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan

dicapai:

10. Media, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi

pelajaran;

11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan

pendahuluan, inti, dan penutup; dan

13. Penilaian hasil pembelajaran.

6.3 Contoh Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : X/1

Mata Pelajaran : Metematika

Materi Pokok : Grafik Fungsi Eksponensial dan Logaritma

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit (6 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

Page 73: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

73

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Pertemuan Kompetensi Dasar

1 3.1 Mendeskripsikan dan

menganalisis berbagai

konsep dan prinsip

fungsi eksponensial dan

logaritma serta

menggunakannya dalam

menyelesaikan masalah

2-5 3.2 Menganalisis data sifat-

sifat grafik fungsi

eksponensial dan

logaritma dari suatu

permasalahan dan

4.1 Menyajikan grafik fungsi

eksponensial dan

logaritma dalam

memecahkan masalah

nyata terkait pertumbuhan

Page 74: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

74

menerapkannya dalam

pemecahan masalah.

dan peluruhan.

4.2 Mengolah data dan

menganalisis

menggunakan variabel

dan menemukan relasi

berupa fungsi

eksponensial dan

logaritma dari situasi

masalah nyata serta

menyelesaikannya.

6 Ulangan Harian

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial

2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma

3. Menggambar grafik fungsi eksponensial

4. Menggambar grafik fungsi logaritma

5. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi eksponensial dari sutau grafik

6. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi logaritma dari suatu grafik

7. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi

eksponensial dan fungsi logaritma

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan I:

Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik

dapat:

1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial

2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma

3. Menunjukkan ketelitian, mandiri, dan tanggung jawab

4. Menunjukkan kerjasama dan komunikasi dalam kerja kelompok

Page 75: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

75

E. Materi Pembelajaran

Fakta

1. Masalah kontekstual yg berkaitan dengan eksponen dan logaritma

(pertumbuhan dan peluruhan) seperti soal-soal Ujian Nasional yang setiap

tahun selalu keluar atau soal-soal masuk Perguruan tinggi, dll

2. Grafik Fungsi eksponensial

3. Grafik Fungsi Logaritma

Konsep

1. Sifat-sifat fungsi eksponensial

2. Sifat-sifat fungsi logaritma

Prinsip

1. Fungsi y =a(bcx

), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut pertumbuhan

eksponensial

2. Fungsi y =a(bcx

), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut peluruhan

eksponensial

Prosedur

1. Langkah-langkah menggambar grafik fungsi eksponensial dan logaritma

2. Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan

sifat-sifat fungsi eksponensial dan fungsi logaritma

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : inquiry

3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan

penugasan

Page 76: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

76

G. Alat/Media/Bahan

1. Alat/media : Model grafik fungsi

2. Bahan ajar : Buku Matematika pegangan guru, Buku Matematika

pegangan siswa

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan

dari guru berhubungan dengan kondisi

dan pembelajaran sebelumnya

2. Siswa menerima informasi tentang

pembelajaran yang akan dilaksanakan

dengan materi yang memiliki keterkaitan

dengan materi sebelumnya.

3. Siswa menerima informasi tentang

kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,

manfaat, dan langkah pembelajaran serta

metode yang akan dilaksanakan

4. Melaksanakan pre tes tentang

eksponensial dan logaritma

15 menit

Page 77: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

77

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Inti Mengamati

1. Mengamati dan mencermati gambar dalam

kehidupan nyata seperti mainan

pperosotan, atap rumah gadang, dll secara

berkelompok (yang disiapkan)

2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar

yang disajikan.

Menanya

Siswa mendiskusikan tentang karakteristik

gambar yang diamati.

Menalar

Siswa mencari contoh lain permasalahan

nyata yang berkaitan dengan fungsi

eksponensial dan fungsi logaritma

Siswa membandingan karakteristik gambar

dan permasalahan kehidupan nyata

Mencoba

1. Setiap kelompok mendeskripsikan

pengertian tentang fungsi eksponensial

2. Setiap kelompok mendeskripsikan

pengertian tentang fungsi logaritma

Mengasosiasi

1. Siswa menghubungkan antara pengertian

fungsi eksponensial dan fungsi logaritma

dari masing-masing kelompok.

30 menit

15 menit

10 menit

10 menit

20 menit

Page 78: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

78

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

2. Siswa menyimpulkan pengertian fungsi

eksponensial dan fungsi logaritma

3. Guru membimbing/menilai kemampuan

siswa dalam melakukan aktifitas dan

merumuskan kesimpulan

Mengomunikasikan

1. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang

pengertian fungsi ekponensial

2. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang

pengertian fungsi logaritma

3. Guru memberi penguatan terhadap

kesimpulan yang disampaikan siswa

4. Guru menilai kemampuan siswa

berkomunikasi lisan

15

menit

Page 79: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

79

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang

telah dipelajari dengan membuat catatan

penguasaan materi.

3. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran.

4. Siswa saling memberikan umpan balik

hasil evaluasi pembelajaran yang telah

dicapai.

5. Guru memberikan tugas mandiri sebagai

pelatihan keterampilan dalam

menyelesaikan masalah matematika yang

berkaitan dengan fungsi eksponen dan

logaritma

6. Melaksanakan postes

7. Siswa mendengarkan arahan guru untuk

materi pada pertemuan berikutnya

20 menit

I. Penilaian

1. Penilaian proses

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian

Waktu

Penilaian

Instrumen

Penilaian Keterangan

1. Ketelitian Pengamatan Proses

Lembar

Pengamata

n

(terlampir)

Hasil

penilaian

nomor 1 dan

2 untuk

masukan

2. Kejujuran

3. Kedisiplinan

4. Kemandirian

5. Rasa ingin tahu

Page 80: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

80

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian

Waktu

Penilaian

Instrumen

Penilaian Keterangan

6. Tanggung jawab pembinaan

dan informasi

bagi Guru

Agama dan

Guru PPKn

2. Penilaian Hasil

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

Siswa dapat

menjelaskan

pengertian fungsi

eksponensial

Tes lisan Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi

eksponensial, carilah satu

permasalahan nyata yang dapat

digambarkan sebagai fungsi

eksponensial

Siswa dapat

menjelaskan

pengertian fungsi

logararitma

Tes lisan

Penugasan Berdasarkan pengertian fungsi

eksponensial, carilah satu

permasalahan nyata yang dapat

digambarkan sebagai fungsi

logaritma

Pedoman Penskoran

1. Soal nomor 1

Tahapan Skor

max

Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari

Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fungsi eksponensial

1

3

Page 81: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

81

SKOR MAKSIMAL 4

2. Soal nomor 2

Tahapan Skor

max

Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari

Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fingsi logaritma

1

3

4

Nilai Akhir =Jumlah Perolehan Skor

Jumlah Skor Maksimum

J. Sumber Belajar

1. Buku Matematika pegangan siswa Kemendikbud Tahun 2013

2. Buku Matematika pegangan guru Kemendikbud Tahun 2013

Jakarta, 23 Agustus 2013

Guru Mata Pelajaran Matematik

Iwan Suyawan

B. Resume

Singkatan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu RPP.

Page 82: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

82

Menurut kurikulum 2013 RPPyaitu reencana pembelajaran yang di kembangkan

secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada

silabus.

RPP mencakup :

Data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester.

Materi pokok.

Alokasi waktu.

Tujuan pembelajaran, KD dan KI indikator pencapaaian kompetensi.

Materi pembelajaran, metode pembelajaran.

Media, alat dan sumber belajar.

Langkah-langkah kegiatan dan sumber belajar.

Penilaian.

Komponen RPP Kurikulum 2013 paling sedikit memuat :

Tujuan pembelajaran.

Materi pembelajaran.

Metode pembelajaran.

Sumber belajar.

Penilaian.

C. Pertanyaan RPP

1. Perbedaan antara RPP SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi?

Jawab :

Perbedaannya sebenarnya tidak ada hanya dari segi materi dan penyampaian

materinya saja, yang berbeda antara SD, SMP, dan SMA.

2. Dalam RPP terdapat yang namanya umpan balik. Apa yang dimaksud

dengan umpan balik?

Page 83: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

83

Jawab:

Umpan balik yaitu proses pembelajaran yang mengharuskan guru dan

peserta didik saling berinteraksi, dan di sini guru memiliki peran untuk

memberikan umpan pengajaran dan peserta didik menanggapinya dan

begitu seterusnya.

3. Sebutkan format RPP kurikulum 2013?

Jawab :

Format RPP kurikulum 2013 yaitu :

Data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester.

Materi pokok.

Alokasi waktu.

Tujuan pembelajaran, KD dan KI indikator pencapaaian kompetensi.

Materi pembelajaran, metode pembelajaran.

Media, alat dan sumber belajar.

Langkah-langkah kegiatan dan sumber belajar.

Penilaian.

4. Perbedaan KTSP dan dengan kurikulum 2013?

Yaitu terletak di penerapan kompetensi intinya dan pada kurikulum 2013 ini

sangat di tekankan mengenai moral dan akhlak peserta didik berbeda

dengan KTSP yang tidak menekankan pada aspek itu.

5. Apakah di dalam RPP semua siswa terlibat?

Jawab :

Page 84: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

84

Tidak karena dalam pembuatan RPP yang membuatnya itu hanya guru dan

atau sekelompok guru mata pelajaran tertentu saja, siswa hanya dapat ikut

berpartisipasi dan terlibat pada penerapan dan pengaplikasian RPP ini saja.

6. Jelaskan perbedaan antara silabus dan RPP?

Jawab :

Perbedaannya yaitu silabus dibuat untuk satu masa tertentu yang sudah di

tetapkan misalnya per semester dan di buat oleh pemerintah pusat,

sedanggkan RPP dibuat perbab atau hanya perpertemuan saja dan di buat

oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran tertentu saja, yang mana

pembuatan RPP ini mengacu pada isi dari silabus.

7. Jelaskan mengapa harus ada RPP sedangkan sudah ada silabus dan

kurikulum sebagai kerangka acuan pembelajaran?

Jawab :

Karena dengan adanya RPP dapat menjelaskan lebih detail dan siknifikan

mengenai skenario dan materi yang di pelajari alam satu pertemuan itu,

namun harus tetap mengacu pada silabus yang hanya mencakup materi dan

alokasi waktu dalam penjabaran garis besarnya saja.

8. Jelaskan manfaat RPP bagi siswa?

Jawab :

RPP bagi siswa yaitu untuk membuat siswa dapat mengikuti pembelajaran

dengan nyaman dengan suasana yang terorganisir.

9. Apakah ada perbedaan antara RPP di sekolah yang satu dengan sekolah

yang lain, jika ada jelaskan?

Page 85: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

85

Jawab :

Perbedaannya mungkin dari segi metode dan fasilitas pengajarannya saja

namun materi yang di ajarkan harus sesuai dengan sekolah yang lainnya

juga sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

10. Mengapa RPP harus bersifat fleksibel?

Jawab :

RPP harus fleksibel agar mudah bagi guru untuk berkreasi ataupun

melakukan perubahan jika ada yang tidak sesuai dan pembelajaran tidak

dapat berjalan secara efektif.

11. Sebelum pembuatan RPP apakah terlebih dahulu dilakukan riset?

Jawab :

Iya, sebaiknya memnag dilakukan riset terlabih dahulu agar RPP yang kita

buat itu bisa sesuai dengan situasi dan materi serta keadaan fasilitas dari

tempat kita akan mengajar dan menerapkan RPP ini.

12. Apakah setiap mata pelajaran menggunakan RPP?

Jawab :

Tentu saja semua mata pelajaran menggunakan RPP karena setiap

kurikulum yang berlaku itu terdapat silabus untuk semua mata pelajaran

yang harus di buat RPP nya oleh guru mata pelajaran itu.

13. Kesimpulan RPP

Perbedaan mendasar Silabus dan RPP (bentuk perencanaan pembelajaran)

Silabus 1 periode tertentu sedangkan RPP hanya perpertemuan atau

perbab.

Page 86: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

86

RPP memiliki skenario pembelajaran mulai dari kegiatan awal, inti, dan

akhir (terperinci).

Silabus tidak mencerminkan bagaimana pembelajaran dalam kelas.

RPP SD, SMP, SMA formatnya sama tapi isi dan materi juga metodenya

disesuaikan dengan level, karakteristik, dan kreatifitas guru.

KI dan KD harus di buat berdasarkan kurikulum dan Silabus.

Model atau pendekatan yang digunakan harus sesuai dengan misi

kurikulum.

Materi prasyarat harus dimiliki dulu.

Umpan balik tindak lanjut (oleh guru) itu ada di skenario kegiatan terakhir

atau penutupnya sehingga siswa dapat termotifasi, tindak lanjut itu berupa

kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dari hasil, seperti memberi

tugas atau remedial jika banyak siswa yang kurang berhasil dalam mata

pelajarannya.

RPP ini berguna supaya guru dapat lebih mudah dalam melakukan atau

mengajarkan meterinya, meningkatkan percaya diri guru (karena sudah

menguasai materi).

RPP ini berguna untuk membuat siswa dapat mengikuti pembelajaran

dengan nyaman dengan suasana yang terorganisir.

Jika alokasi waktu tidak sesuai dan ada indikator yang belum di selesaikan

dan materi itu penting dan butuh waktu maka bisa kita sisipkan ke dalam

pembelajaran atau pertemuan berikutnya.

Materi prasyarat yang dimaksud adalah dari pembelajaran sebelumnya.

Tidak menutup kemungkinan RPP itu kita perbaiki.

Semua harus diprediksi seperti alokasi waktunya.

RPP harus tidak kaku dan fleksibel namun harus memperhatikan materi

dan media yang bisa atau bisa juga memakai metode lain.

Dilakukan obserfasi awal atau pengamatan sebelum membuat membuat

RPP.

Dalam pembuatan RPP siswa tidak dilibatkan.

Page 87: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

87

Semua guru pasti memiliki RPP terutama yang bersertifikasi jika tidak ada

maka sertifikasinya akan di cabut, dan semua harus melakukan atau

melaporkan SAP, Silabus, RPP, daftar hadir, nilai dan hasil penelitian.

Memuat 3 instrumen penilaian.

Semua mata pelajaran harus dibuat RPP nya.

Page 88: DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS PERKULIAHAN · PDF file1 tugas final rangkuman “perencanaan pembelajaran matematika” disusun dalam rangka tugas perkuliahan oleh : patricia ( 12.16.12.0049

88

DAFTAR PUSTAKA

Patricia, “Buku Catatan Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika”

palopo.

http://ekoduatiga.blogspot.com/2013/09/konsep-perencanaan

pembelajaran_7463.htmlhttp://massofa.wordpress.com/2013/05/27/model-

pembelajaran-berbasis-masalah-problem-based-learning/

http://erwanherwandy.blogspot.com/2013/09/model-pembelajaran-penemuan-

discovery.html

http://pembelajaranku.com/pembelajaran-berbasis-proyek/

http://pendidikanterbuka.blogspot.com/2013/07/komponen-silabus-dan-rpp-

kurikulum-2013.html