penjelasan terkait proses pencairan danabeasiswa ... · pembayaran dalam rangka pelaksanaan apbn...

2
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO KOMUNIKASI DAN LAYANAN INFORMASI JI. Dr. Wahidin Raya NO.1 Jakarta 10710 Telepon (021) 3449230 ext. 6347/48; Fax: (021) 3500847 Website:www.kemenkeu.go.id; email: [email protected] SIARAN PERS Nomor : 132 IKLl/2014 Tanggal17 September 2014 Penjelasan terkait Proses Pencairan Dana Beasiswa Luar Negeri Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang Dilakukan Melalui KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Sehubungan munculnya pemberitaan tekait terhambatnya proses penyaluran dana beasiswa luar negeri pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) perlu memberikan klarifikasi terkait proses pencairan dana beasiswa yang dilakukan melalui KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu. Penjelasan terkait proses pencairan dana beasiswa luar negeri Ditjen Dikti Kemendikbud di KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Proses awal pengajuan pembayaran beasiswa adalah pendaftaran data supplier pada aplikasi Sistem Perbendaharan dan Anggaran Negara (SPAN) oleh Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) satuan kerja (satker) berkenaan, yaitu Ditjen Dikti Kemendikbud. Pembayaran beasiswa merupakan pembayaran non kontraktual (tidak membutuhkan data kontrak). Data supplier untuk pembayaran beasiswa pada intinya terdiri atas nama penerima, alamat, nomor rekening, data bank penerima seperti alamat cabang, kode swift dan kode IBAN; 2. Setelah proses pendaftaran data supplier sukses, maka didapatkan Nomor Registrasi Supplier (NRS). Kemudian, PPSPM mengajukan Surat Perintah Membayar langsung (SPM LS) Non Gaji ke KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu untuk pembayaran beasiswa tersebut sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN yang menyatakan bahwa penyelesaian tagihan dari penerima hak dilaksanakan dengan mekanisme LS (pembayaran langsung). Dalam ADK (Arsip Data Komputer) SPM LS, tercatat data-data penerima beasiswa yang akan divalidasi oleh sistem berdasarkan data supplier yang telah didaftarkan sebelumnya. Model SPM LS yang diajukan adalah model pembayaran ke banyak penerima seperti SPM LS gaji induk, sehingga SPM LS yang diajukan harus dilampiri daftar nominatif penerima. Selain daftar nominatif penerima dan bukti setor pajak, tidak ada lampiran/dokumen lain yang harus dilampirkan pada SPM LS sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 59 ayat (2) huruf c Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012. Progress report perkuliahan yang menjadi prasyarat penyaluran dana beasiswa merupakan syarat administratif pada internal Kemendikbud dan tidak disertakan dalam pengajuan SPM; 3. Apabila proses validasi tidak menemukan perbedaan data (berupa data penerima/supplier dalam ADK SPM LS tidak sama dengan database aplikasi SPAN di KPPN), maka petugas KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen Perbendaharaan 1/2

Upload: phamduong

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIASEKRETARIAT JENDERALBIRO KOMUNIKASI DAN LAYANAN INFORMASIJI. Dr. Wahidin Raya NO.1 Jakarta 10710Telepon (021) 3449230 ext. 6347/48; Fax: (021) 3500847Website:www.kemenkeu.go.id; email: [email protected]

SIARAN PERSNomor : 132 IKLl/2014Tanggal17 September 2014

Penjelasan terkait Proses Pencairan Dana Beasiswa Luar Negeri DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

yang Dilakukan Melalui KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah

Sehubungan munculnya pemberitaan tekait terhambatnya proses penyaluran danabeasiswa luar negeri pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi KementerianPendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan(Kemenkeu) perlu memberikan klarifikasi terkait proses pencairan dana beasiswa yangdilakukan melalui KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu.Penjelasan terkait proses pencairan dana beasiswa luar negeri Ditjen Dikti Kemendikbud diKPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu dapat disampaikansebagai berikut:

1. Proses awal pengajuan pembayaran beasiswa adalah pendaftaran data supplier padaaplikasi Sistem Perbendaharan dan Anggaran Negara (SPAN) oleh PejabatPenandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) satuan kerja (satker) berkenaan,yaitu Ditjen Dikti Kemendikbud. Pembayaran beasiswa merupakan pembayaran nonkontraktual (tidak membutuhkan data kontrak). Data supplier untuk pembayaran beasiswapada intinya terdiri atas nama penerima, alamat, nomor rekening, data bank penerimaseperti alamat cabang, kode swift dan kode IBAN;

2. Setelah proses pendaftaran data supplier sukses, maka didapatkan Nomor RegistrasiSupplier (NRS). Kemudian, PPSPM mengajukan Surat Perintah Membayar langsung(SPM LS) Non Gaji ke KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen PerbendaharaanKemenkeu untuk pembayaran beasiswa tersebut sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat(3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata CaraPembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN yang menyatakan bahwa penyelesaiantagihan dari penerima hak dilaksanakan dengan mekanisme LS (pembayaran langsung).Dalam ADK (Arsip Data Komputer) SPM LS, tercatat data-data penerima beasiswa yangakan divalidasi oleh sistem berdasarkan data supplier yang telah didaftarkan sebelumnya.Model SPM LS yang diajukan adalah model pembayaran ke banyak penerima sepertiSPM LS gaji induk, sehingga SPM LS yang diajukan harus dilampiri daftar nominatifpenerima. Selain daftar nominatif penerima dan bukti setor pajak, tidak adalampiran/dokumen lain yang harus dilampirkan pada SPM LS sebagaimana diatur dalamketentuan Pasal 59 ayat (2) huruf c Peraturan Menteri Keuangan Nomor190/PMK.05/2012. Progress report perkuliahan yang menjadi prasyarat penyaluran danabeasiswa merupakan syarat administratif pada internal Kemendikbud dan tidak disertakandalam pengajuan SPM;

3. Apabila proses validasi tidak menemukan perbedaan data (berupa datapenerima/supplier dalam ADK SPM LS tidak sama dengan database aplikasi SPAN diKPPN), maka petugas KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen Perbendaharaan

1/2

Kemenkeu akan memproses SPM LS yang diajukan menjadi Surat Perintah PencairanDana Langsung (SP2D LS). Proses penyelesaian SPM LS menjadi SP2D LS pada KPPNKhusus Pinjaman dan Hibah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu dilakukan dalam jangkawaktu 1 hari kerja sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan NomorKEP-185/PB/2010 sebagaimana telah diubah, dengan Keputusan Direktur JenderalPerbendaharaan Nomor KEP-163/PB/2011 tentang Standard Operating Procedures(SOP) Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharan. Sedangkan, penyelesaian SP2D LS dariRekening Kas Negara pada Bank Indonesia sampai ke rekening penerima pada bank diluar negeri, mengikuti ketentuan. transaksi val uta asing yang diatur oleh Bank Indonesia.Dengan demikian, Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan tidak pernah menahan(retain) proses pencairan dana beasiswa luar negeri Ditjen Dikti Kemendikbud;

4. Proses pada poin-poin di atas dimungkinkan mengalami kegagalan, karena terjadikesalahan rekening, salah kode swift!1BAN dan nama bank tidak jelas, atau kendalacompliance atas aturan transaksi keuangan negara tertentu semisal OFAC (Officeof Foreign Assets Control) yang mengakibatkan terjadinya retur SP2D LS oleh bankpenerima;

5. Sampai dengan saat ini, proses penyelesaian SPM LS beasiswa luar negeri menjadiSP2D LS telah berjalan dengan baik dan tidak ada tagihan yang masih tertahan di KPPNKhusus Pinjaman dan Hibah. KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Ditjen PerbendaharaanKemenkeu senantiasa proaktif untuk berkoordinasi dan penyelesaian dengan satkerKemendikbud apabila terdapat kegagalan yang dialami dalam proses pembayaranbeasiswa (seperti: menyampaikan pemberitahuan apabila terjadi retur serta menjelaskankesalahan yang terjadi dan tata cara perbaikannya). Untuk itu, proses penyelesaiankegagalan pembayaran yang disebabkan terjadinya retur juga membutuhkan peran aktifdari satker (Ditjen Dikti Kemendikbud), termasuk dalam menghubungi pihak penerimabeasiswa untuk konfirmasi terkait data-data yang perlu diperbaiki sehingga prosespenyelesaiannya tidak berlarut-Iarut.

Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan selalu menjaga dan meningkatkankualitas layanan, kepuasan serta penerapan kode etik dan konsisten melaksanakan prinsip-prinsip pakta integritas dalam kaitannya dengan pelaksanaan reformasi birokrasi melaluiWilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBKIWBBM).

Kepala Biro

madi/ .../

808111983111001

2/2