disfungsional uterine bleeding
DESCRIPTION
Disfungsional Uterine BleedingTRANSCRIPT
Doc. http://anwasite.co.cc
DISFUNGSIONAL UTERINE BLEEDING
(DUB)
I. Pengertian
Adalah perdarahan normal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun
di luar siklus menstruasi, karena gangguan fungsi mekanisme pengaturan
hormone (ovum – indung telur – rahim) tanpa kelainan organ.
II. Gejala
Perdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi.
Jumlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan
berulang. Kejadian sering pada manarke atau masa pre-menopause.
III. Faktor Penyebab
Sampai saat ini penyebab belum diketahui secara pasti, beberapa
kondisi yang dilakukan dengan perdarahan rahim disitu , antara lain :
1. Kegemukan
2. Faktor kejiwaan
3. Alat kontrasepsi hormonal
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine diyices)
5. Beberapa penyakit seperti :
a. Trombositopenia, kencing manis
b. Tumor organ reproduksi, kista ovarium, infeksi vagina.
IV. Diagnosa
Untuk menegakkan diagnosa langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum ditujukan untuk mengetahui berbagai
kemungkinan penyebab terjadinya perdarahan rahim.
Doc. http://anwasite.co.cc
b. Pemeriksaan khusus menyingkirkan kemungkinan kelainan organ
sebagai penyebab perdarahan abnormal, misalnya perlukan, polip
leher rahim, infeksi abortus, tumor
c. Pemeriksaan organ reproduksi (ginekolosis)
V. PengobatanSetelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai
kemungkinan kelainan organ, ternyata tidak ditemukan penyakit lainnya.
Maka langkah selanjutnya adalah melakukan prinsip-prinsip pengobatan :
1. Menghentikan pendarahan
Langkah-langkah untuk menghentikan perdarahan
a. Kuret
b. Obat
1) Golongan estrogen
Pada umumnya dipakai estrogen alamiah karena relatif
menguntungkan karena sudah membebani kinerja luar dan tidak
menimbulkan gangguan pembekuan darah.
2) Obat kombinasi
Diberikan secara bertahap jika perdarahan banyak.
3) Golongan progesteron
c. Mengatur menstruasi agar kembali normal
Setelah perdarahan berhenti langkah selanjutnya adalah pengobatan
untuk mengatur siklus menstruasi misalnya pemberian :
- Golongan progesterone atau tablet diminum selama 10 hari
d. Transfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 85%
VI. Prakiran Hasil PengobatanHasil pengobatan bergantung pada proses pergerakan penyakit
(patofisiologis) :
1. Penegakan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal secara dini dapat
memberikan angka kesembuhan hingga 96%
2. Pada wanita mudah yang sebagian besar terjadi dalam siklus normal
(anovulasi) dapat diobati dengan baik.
Doc. http://anwasite.co.cc
Nursing Care Plan
1. Nyeri akut ybd agen injuri fisik
Definisi :
Yaitu sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul
secara aktual/ potensial kerusakan jaringan menggambarkan adanya kerusakan,
intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diprediksi dan durasi kurang
dari 6 bulan.
Tujuan
a. Klien mampu mencapai level nyaman pada tanggal…
Indikator 1 2 3 4 51. Melaporkan secara fisik sehat2. Melaporkan puas dapat mengontrol nyeri3. Melaporkan secara psikologis baik4. Mengekspresikan puas dengan fisiknya5. Mengekspresikan puas dengan hubungan
sosial6. Mengekspresikan puas secara spiritual7. Melaporkan puas dengan kemandiriannya8. Puas terhadap kemampuan mengontrol
nyeri
Keterangan :
1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = selalu
b. Klien mampu mengontrol nyeri pada tanggal…
Indikator 1 2 3 4 51. Mengenal faktor pencetus nyeri2. Mengenal onset/ lama nyeri3. Melakukan langkah pencegahan4. Menggunakan pencegahan non invasif5. Menggunakan analgetik yang sesuai6. Melaporkan bila ada tanda awal nyeri7. Melaporkan tanda-tanda nyeri8. Menggunakan sumber-sumber yang ada
Doc. http://anwasite.co.cc
Keterangan :
1 = tidak pernah bisa melakukan
2 = jarang bisa melakukan
3 = kadang-kadang bisa melakukan
4 = sering bisa melakukan
5 = selalu dapat melakukan
c. Klien mampu menyebutkan efek mengganggu dari nyeri pada tanggal…
Indikator 1 2 3 4 51. Gangguan hubungan interpersonal2. Gangguan penampilan/ aktivitas3. Ketidaksesuaian bekerja yang diharapkan4. Ketidaksesuaian kenyamanan hidup yang
diinginkan5. Ketidaksesuaian kontrol diri yang
diharapkan6. Gangguan emosi7. Kehilangan kesabaran8. Gangguan tidur9. Kelemahan mobilitas fisik10. Kelemahan perawatan diri11. Kesulitan makan/ menelan12. Gangguan eliminasi13. Gangguan nafsu makan
Keterangan :
1 = sangat berat
2 = agak berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada
d. Klien mampu mengurangi level nyeri pada tanggal …
Indikator 1 2 3 4 51. Melaporkan nyeri2. Bagian tubuh yang nyeri3. Frekuensi nyeri4. Lamanya serangan nyeri5. Ekspresi wajah6. Tonus otot
Doc. http://anwasite.co.cc
7. Keringat dingin
Keterangan :
1 = sangat berat
2 = agak berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada
Intervensi :
1. Observasi nyeri
2. Identifikasi penyebab nyeri hebat yang tidak turun
3. Anjurkan klien untuk melaporkan pengalaman dan metode menangani
nyeri yang terakhir dilakukan
4. Berikan posisi yang nyaman bagi klien
5. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi rasa nyeri
6. Laksanakan terapi dokter untuk pemberian analgesic sesuai dosis
2. Risiko infeksi
Definisi :
Keadaan dimana terjadi peningkatan resiko terpapar mikroorganisme pathogen.
Tujuan :
a. Klien mampu mencegah status infeksi pada tanggal…
Indikator 1 2 3 4 51. Mengenal faktor pencetus nyeri2. Nyeri saat berkemih3. Demam4. Nyeri5. Menggigil/ kedinginan6. Gangguan kognitif
Keterangan :
1 = sangat berat
2 = agak berat
Doc. http://anwasite.co.cc
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada
b. Klien mampu mencapai status kekebalan tubuh pada tanggal…
Indikator 1 2 3 4 51. Tidak ada infeksi berulang2. BB dalam batas normal3. Suhu tubuh DBN4. Keutuhan kulit5. Hitung jenis leukosit DBN
Keterangan :
1 = sangat tidak sesuai
2 = agak tidak sesuai
3 = kadang tidak sesuai
4 = jarang tidak sesuai
5 = sesuai
Intervensi :
1. Observasi tanda-tanda infeksi
2. Monitor dan catat pemeriksaan terutama leukosit
3. Lakukan semua tindakan invasive perawatan luka
4. Perawatan alat medis invasive dengan prinsip steril
5. Beri penjelasan pada klien dan keluarga cara pengontrolan
6. Infeksi termasuk cuci tangan, faktor resiko, cara mencegah infeksi
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotic
3. Resiko kekurangan volume cairan
Definisi :
Resiko mengalami dehidrasi vaskuler, seluler dan intrasel
Faktor resiko :
- Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan (status hipermetabolik)
- Pengobatan deuritik
- Kehilangan cairan melalui jalur abnormal
- Kurangnya pengetahuan tentang volume cairan
Doc. http://anwasite.co.cc
- Banyaknya kehilangan cairan melalui jalur normal
- Usia lanjut
Tujuan :
Cairan intrasel dan ekstrasel dalam tubuh klien seimbang setelah perawatan pada
tanggal…
Kriteria hasil :
Keseimbangan cairan
Indikator 1 2 3 4 51. TD IER2. Tekanan3. Arteri rata-rata IER4. Tekanan vena sentral IER5. BB stabil6. Tidak ada edema, peridetal7. Tidak terjadi kebisingan8. Hidrasi kulit9. Elektrolit serum DBN10. Hematokrit DBN
IER = dalam tingkat nilai yang diharapkan
Keterangan :
1 = sangat dikompromi
2 = sering dikompromi
3 = kadang dikompromi
4 = jarang dikompromi
5 = tidak dapat dikompromi
Intervensi :
1. Manajemen elektrolit
Monitor elektrolit sebelum abnormal
Monitor manifestasi keseimbangan cairan
Berikan cairan
Pertahankan keakuratan intake dan output
Berikan elektrolit tindakan tambahan (oral, NGT, 10) sesuai resep
Ajarkan pasien dengan keluarga tentang tipe, penyebab, treamorit dalam
keseimbangan cairan.
Doc. http://anwasite.co.cc
2. Manajemen cairan
Naikkan masukan obat oral
3. Cairan intravena
Berikan cairan IV temperatur ruang
Monitor kelebihan cairan dan reaksi fisik