disertasi potensi air muara sungai petanu dan saba …awal... · rancangan model pengelolaan sumber...

19
POTENSI AIR MUARA SUNGAI PETANU DAN SABA SEBAGAI MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI BALI I GUSTI AGUNG PUTU ERYANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 DISERTASI

Upload: dangdung

Post on 17-Aug-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

POTENSI AIR MUARA SUNGAI PETANU DAN SABA SEBAGAI MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

DI PROVINSI BALI

I GUSTI AGUNG PUTU ERYANI

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2015

DISERTASI

POTENSI AIR MUARA SUNGAI PETANU DAN SABA SEBAGAI MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

DI PROVINSI BALI

Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor Pada Program Doktor, Program Studi Ilmu Pertanian

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I GUSTI AGUNG PUTU ERYANI NIM : 1290471003

PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU PERTANIAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2015

DISERTASI

POTENSI AIR MUARA SUNGAI PETANU DAN SABA SEBAGAI MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

DI PROVINSI BALI

I GUSTI AGUNG PUTU ERYANI NIM : 1290471003

PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU PERTANIAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2015

Disertasi ini Telah Diuji pada Ujian Tertutup

Tanggal 24 April 2015

Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan

SK. Rektor Universitas Udayana

No. : 1121/UN14.4/HK/2015, Tanggal : 14 April 2015

Ketua : Prof. Dr. Ir. I Made Adnyana, MS

Anggota :

1. Prof. Dr. Ir. Indayati Lanya,MS

2. Prof. Ir. I. N. Norken, SU,Ph.D

3. Prof. Dr.Ir.I. Gusti Ngurah Santosa,MS

4. Prof. Dr. Ir. I. Nyoman Merit, M.Agr.

5. Prof. Dr. Ir. Wayan Sandi Adnyana,MS.

6. Prof. Dr. Ir. I. Wayan Supartha,MS.

7. Prof. Dr. Totok Gunawan,MS.

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Pertama-tama ijinkanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Ida

Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNyalah

maka Disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Disertasi ini berjudul “Potensi air

muara Sungai Petanu dan muara Sungai Saba sebagai model pengelolaan sumber

daya air di Provinsi Bali”, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor pada Program Studi Ilmu Pertanian Program Pascasarjana Universitas

Udayana Denpasar.

Penyelesaian Desertasi ini tentunya akan sulit terwujud tanpa arahan dan

bimbingan dari tim promotor. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis

mengucapkan terimakasih kepada : Ibu Prof. Dr. Ir. Indayati Lanya,MS., sebagai

Pembimbing Akademis dan Promotor yang dengan penuh perhatian telah

memberikan dorongan, bimbingan, semangat dan saran kepada penulis selama

mengikuti program doktor, terutama dalam penyelesaian disertasi ini. Terimakasih

sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Ir. I. N. Norken,

SU.Ph.D. sebagai kopromotor I dan Bapak Prof.Dr.Ir. I.Gusti Ngurah Santosa,MS.

Sebagai kopromotor II yang penuh perhatian, kesabaran, dan meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, semangat dan saran kepada penulis.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana,

Bapak Prof.Dr.dr. Ketut Suastika,Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang

diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program

Doktor di Universitas Udayana. Ucapan terimaksih ini juga ditujukan kepada ibu

Prof.Dr.dr.A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K)., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Udayana, Prof Dr. Made Budiarsa,M.A., Selaku Asisten Direktur I

Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Made Sudiana Mahendra, Ph.D.,

selaku Asisten Direktur II Program Pascasarjana Universitas Udayana dan Prof. Dr.

Ir. I. Made Adnyana, MS, selaku ketua Program Doktor (S3) Ilmu Pertanian atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program

Doktor pada Program Pascasarjana Universitas Udayana, sekaligus sebagai tim

v

penguji, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Prof. dr. I.Dewa Putu

Widjana, DAP&E.Sp.Par.K. selaku Rektor Universitas Warmadewa. Prof. Dr. I.

Made Sukarsa, SE.,MS. Selaku mantan Rektor Unwar dan Dr. Ir. I.Wayan

Parwata,MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Unwar yang telah mengijinkan penulis

untuk mengikuti pendidikan program Doktor. Pada kesempatan ini penulis juga

menyampaikan terimakasih kepada seluruh tim penguji yaitu : Prof. Dr. Ir. I.

Nyoman Merit, M.Agr., Prof. Dr. Ir. I. Wayan Sandi Adnyana, MS., Prof.. Dr. Ir.I.

Wayan Supartha, MS., Prof. Dr. Totok Gunawan,MS. Pimpinan dan staf

Departemen Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, staf bidang hidrologi, dan

pengujian kualitas air, Dinas Pekerjaan Umum, BLH Provinsi Bali serta Kementerian

Lingkungan Hidup Regional Bali Nusra yang telah banyak memberikan dukungan,

masukan, koreksi, dan saran sehingga disertasi ini dapat terwujud dengan baik.

Terimakasih yang tulus disertai penghargaan penulis sampaikan, kepada

seluruh guru-guru, mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi yang telah

banyak membimbing penulis sampai ke jenjang pendidikan tertinggi ini. Penulis juga

mengucapkan terimaksih kepada Ibu dan Ayah (almarhum) yang telah mengasuh

dan membesarkan penulis. Akhirnya penulis sampaikan ucapkan terikasih kepada

suami tercinta Ir. I. Putu Wijaya Atmaja, dan kedua anak terkasih Putu Erma

Pradnyani, Made Widya Jayantari serta seluruh kakak kandung penulis dengan penuh

pengorbanan, pengertian, cinta kasih, memberikan doa, mendukung dari materi dan

semangat kepada penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.

Semoga Ida Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa membalas budi dan

selalu melimpahkan rahmatNya kepada semua pihak yang telah membantu

pelaksanaan dan penyelesaian disertasi ini. Akhir kata disertasi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat baik secara akademis maupun praktis.

Denpasar, 1 April 2015

Penulis

I Gusti Agung Putu Eryani

vii

ABSTRAK

POTENSI AIR MUARA SUNGAI PETANU DAN SABA SEBAGAI MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI BALI

Air permukaan yang mengalir di sungai merupakan sumber daya air baku yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan sebagai air irigasi yang dikelola oleh subak. Provinsi Bali mengalami defisit air, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pariwisata. Hasil penelitian Kementerian Lingkungan Hidup (KLH,2009) menyatakan bahwa Bali mengalami defisit air sebesar 7,5 miliar m3/tahun pada tahun 2000 dan diperkirakan pada tahun 2015 defisit air sebanyak 27,6 miliar m3/tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik morfologi DAS, morfologi muara Sungai Petanu dan muara Sungai Saba. Mengevaluasi potensi air di muara Sungai Petanu, dan di muara Sungai Saba guna dapat mendukung ketersediaan air baku di Bali. Merumuskan model pengelolaan sumber daya air untuk wilayah muara Sungai Petanu kabupaten Gianyar dan wilayah muara Sungai Saba Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan lokasi penelitian di muara Sungai Petanu dan di muara Sungai Saba. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder, yaitu kualitas air, kuantitas air (debit air), hidrologi : (curah hujan, iklim), dan kondisi lingkungan muara sungai. Data kuantitas air diukur di lapangan menggunakan alat current meter. Kualitas air diuji di lapangan dan di laboratorium sesuai baku mutu kelas I. Potensi air dan simulasi pengelolaan sumber daya air dianalisis dengan software RIBASIM (River Basin Simulation). Hasil penelitian menunjukkan potensi air untuk debit aliran setengah bulanan pada bulan September sebesar 0,819 m3/detik dan pada bulan Januari sebesar 1,210 m3/detik. Hasil simulasi RIBASIM untuk air di muara Sungai Petanu 11,20 juta m3/tahun, dapat dimanfaatkan untuk air industri (hotel) 1.636 kamar, untuk air domestik 98.181 jiwa, untuk air kolam 2,33 ha dan untuk air irigasi 177 ha. Kualitas air untuk bau, warna, rasa, suhu, kekeruhan, pH dan deterjen memenuhi baku mutu, sedangkan salinitas,. BOD dan COD serta total coliform tidak memenuhi baku mutu, kelas I. Potensi air di muara Sungai Saba 9,34 juta m3/tahun dapat dimanfaatkan untuk air industri (hotel) 1.364 kamar, untuk air domestik 81.854 jiwa, air kolam ikan sebesar 2 ha dan air irigasi sebesar 148 ha. Hasil pengujian kualitas air untuk : bau, warna, suhu, rasa, kekeruhan, pH dan deterjen memenuhi baku mutu, sedangkan BOD dan COD serta total coliform tidak memenuhi baku mutu air klas I sesuai standar Per. Gub. Bali No. 8/2007 dan Kep.02/ MenKLH/1988.

Karakteristik morfologi muara Sungai Petanu di Kabupaten Gianyar dan muara Sungai Saba di Kabupaten Buleleng berbeda terkait faktor dominasi, arah aliran air dan lebar mulut muara. Potensi air di muara Sungai Petanu dan muara Sungai Saba, dapat mendukung air baku Bali dari segi kuantitas, dan kontinyuitas. Rancangan model pengelolaan sumber daya air untuk potensi air di muara Sungai Petanu dan muara Sungai Saba dapat dikelola dengan reservoir dan berdasarkan karakteristik morfologi DAS serta karakteristik morfologi muara sungai. Kata kunci : potensi air, muara sungai, pengelolaan air.

viii

ABSTRACT

POTENTIAL WATER OF PETANU AND SABA RIVERS ESTUARY AS A WATER RESOURCES MANAGEMENT MODEL IN BALI PROVINCE

Surface water that flows in a river is the standard water resources to meet the

life needs of society and as irrigation water is managed by Subak. Bali Province has experienced a water deficit, along with the increasing population and tourism activities. The results of the study the Ministry of Environment (MoE, 2009) stated that Bali has experienced a water deficit of 7.5 billion m3 / year in 2000 and in 2015 the deficit is estimated to be as much as 27.6 billion water m3 / year. The purpose of this study to determine the morphological characteristics of the watershed and estuary morphology Petanu and Saba River estuary. Evaluating the potential water in the estuary Petanu, and in Saba River estuary in order to support the availability of water in the province of Bali. Formulating water resources management scheme for Petanu River estuary Gianyar region and Saba River estuary of Buleleng region, Bali Province

This research is a quantitative research with the research location in the Petanu and Saba rivers estuary. Data collected included primary data and secondary data, namely water quality, water quantity (discharge), hydrology (rainfall, climate), and environmental conditions of the river estuary. Water quantity data measured in the field using a current meter. Water quality was tested in the field and in accordance with the standard laboratory grade I. Potential water and water resources management simulations were analyzed with software RIBASIM (River Basin Simulation). The results show the water potential for the discharge in the Petanu river estuary during the dry season amounted to 0.88 m3 / sec and in the rainy season amounted to 1,141 m3 / sec. Water potential in the Petanu river estuary, can be used as a domestic water to the community amounted to 98.180 inhabitants, 1.636 hotel rooms 2,33 ha water fish pond and for irrigation water 177 ha. Results of water quality research for the smell, color, temperature, turbidity, pH and detergent meet the quality standards, whereas the salinity, BOD and COD and total coliform do not meet quality standards, first class. Water potential (discharge) at the Saba river estuary for the the dry season amounted to 0,156 m3 / sec and in the rainy season amounted to 1,023 m3 / sec. Water potential in the Saba river estuary can be used as a domestic water for the communities amounted to 81.854 inhabitants, 1.364 hotel rooms, 2 ha water fish pond and for the irrigation water 148 ha. Results of water quality testing for the smell, color, temperature, turbidity, pH and detergent meet quality standards, whereas BOD and COD and total coliform do not meet water quality standards according to the standard first class Bali Governor's regulations No. 8/2007 and Decision 02 / Minister demographic environment / 1988. The morphological characteristics of Petanu River estuary in Gianyar and Saba River estuary in Buleleng are different related to the dominance, the width of estuary, and the direction of water flow. Water potential in the Petanu river estuary and Saba River estuary, in terms of quantity, and continuity. Therefore making the pattern of water resources management for water potential of Petanu River estuary and Saba River estuary must be adapted to the morphological characteristics and water potential. Keywords: water potential, estuary, water management.

x

RINGKASAN

Air permukaan yang mengalir di sungai merupakan sumber daya air baku

yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan sebagai air

irigasi yang dikelola oleh subak. Provinsi Bali mengalami defisit air, seiring

dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pariwisata. Hasil

penelitian Kementerian Lingkungan Hidup (KLH,2009) menyatakan bahwa Bali

sudah mengalami defisit air sebesar 7,5 miliar m3/tahun pada tahun 2000 dan

diperkirakan pada tahun 2015 defisit air sebanyak 27,6 miliar m3/tahun. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui karakteristik morfologi DAS, morfologi muara

Sungai Petanu dan muara Sungai Saba. Mengevaluasi potensi air di muara

Sungai Petanu, dan di muara Sungai Saba guna dapat mendukung ketersediaan

air baku di Bali. Merumuskan pola pengelolaan sumber daya air untuk wilayah

muara Sungai Petanu di kabupaten Gianyar dan wilayah muara Sungai Saba di

Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan lokasi penelitian di

muara Sungai Petanu di Kabupaten Gianyar dan muara Sungai Saba di

Kabupaten Buleleng. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer yaitu kualitas air, dan kuantitas air (debit air) di muara

sungai. Data sekunder terdiri dari data hidrologi (curah hujan, dan iklim), DI dan

kondisi lingkungan muara sungai. Data kuantitas air diukur di lapangan dengan

alat current meter. Kualitas air diuji di lapangan dan di laboratorium sesuai

Pergub No.08/1988 dan Kepmen 02/KLH/2007 untuk standar baku mutu kelas I.

Simulasi model pengelolaan sumber daya air dianalisis statistik dan dengan

software RIBASIM (River Basin Simulation).

Hasil dari penelitian ini : karakteristik morfologi Sungai Petanu memiliki

bentuk DAS memanjang, waktu konsentrasi pengaliran air semakin lama, dan

fluktuasi banjir semakin rendah,. Luas DAS Petanu 96,970 km2, dengan panjang

sungai utama 46,770 km. Karakteristik morfologi muara Sungai Petanu

didominasi oleh gelombang dengan lebar mulut muara 6,5 m, arah aliran air di

mulut muara berubah-ubah. Karakteristik morfologi Sungai Saba adalah memiliki

xi

tipologi DAS segitiga terbalik dengan luas DAS Saba 141,424 km2, dengan

panjang sungai utama 36,070 km. Karakteristik morfologi muara Sungai Saba

didominasi oleh debit air sungai dengan lebar mulut muara sungai 8,5 m, arah

aliran air di mulut muara tetap. Potensi ketersediaan air Sungai Petanu, air tanah

sebesar 13,37 juta m3 (6 %), air sisa irigasi (Return Flow) sebesar 95,80 juta m3

(45 %) dan imbangan/alokasi air pada suatu daerah (Water District) sebesar 104,2

juta m3 (49 %). Potensi air di muara Sungai Petanu hasil pengukuran untuk :

musim kemarau (September 2013) 0,88 m3/detik dan pada musim hujan (Januari

2014) sebesar 1,141 m3/detik. Potensi air di muara Sungai Petanu berdasarkan

simulasi RIBASIM sebesar 11,2 juta m3/tahun, dapat dimanfaatkan sebagai air

domestik masyarakat sebesar : 98.181 jiwa, untuk air industri (hotel) sebesar

1636 kamar, untuk air kolam ikan 2,33 ha, dan untuk air irigasi 177 ha. Hasil

pengujian kualitas air muara Sungai Petanu dari segi fisik yaitu bau, warna, rasa,

suhu, kekeruhan memenuhi baku mutu, sedangkan salinitas tidak memenuhi baku

mutu. Untuk segi kimia, pH dan deterjen memenuhi baku mutu sedangkan untuk

BOD dan COD tidak memenuhi baku mutu. Untuk segi biologi total coliform

tidak memenuhi baku mutu klas I. Potensi air di muara Sungai Saba hasil

pengukuran pada musim kemarau (September 2013) sebesar 0,156 m3/detik dan

pada musim hujan (Januari 2014) sebesar 1,023 m3/detik. Potensi air di muara

Sungai Saba berdasarkan simulasi RIBASIM sebesar 9,34 juta m3/tahun, dapat

dimanfaatkan sebagai air domestik masyarakat sebesar : 81.851 jiwa, untuk air

industri (hotel) sebesar 1364 kamar, untuk air kolam ikan 2 ha, dan untuk air

irigasi 148 ha. Hasil penelitian kualitas air untuk bau, warna, suhu, kekeruhan

memenuhi baku mutu, sedangkan rasa, dan salinitas tidak memenuhi baku mutu.

Untuk segi kimia yaitu pH dan deterjen memenuhi baku mutu sedangkan untuk

BOD dan COD tidak memenuhi baku mutu air klas I. Untuk segi biologi, total

coliform tidak memenuhi baku mutu klas I. Potensi air Sungai Saba untuk air

tanah sebesar 7,46 juta m3 (6 %), air sisa irigasi (Return Flow) sebesar 54,74 juta

m3 (41 %) dan imbangan/alokasi air pada suatu daerah (Water District) sebesar

71,54 juta m3 (53 %). Pengelolaan sumber daya air di daerah muara Sungai

Petanu untuk potensi air dapat direncanakan dengan pembuatan waduk

xii

(reservoir), dan penguatan tebing muara sungai dan jetty. Pengelolaan sumber

daya air di daerah muara Sungai Saba untuk potensi air di muara sungai dapat

dikelola dengan pembuatan waduk (reservoir), dan bendung gerak.

Karakteristik morfologi muara Sungai Petanu di Kabupaten Gianyar dan

muara Sungai Saba di Kabupaten Buleleng berbeda faktor dominasi, arah aliran

air dan lebar mulut muara. Potensi air di muara Sungai Petanu dan muara Sungai

Saba, dapat mendukung air baku Bali dari segi kuantitas, dan kontinyuitas.

Model pengelolaan sumber daya air di muara Sungai Petanu dan muara Sungai

Saba berdasarkan simulasi RIBASIM potensi airnya dapat dikelola dengan

reservoir dan sesuai dengan karakteristik morfologi muara sungai.

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM .................................................................................... i PRASYARAT GELAR ............................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI .......................................................... iv UCAPAN TERIMAKASIH ....................................................................... v ABSTRAK .................................................................................................. vii ABSTRACT ................................................................................................ viii RINGKASAN ............................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii DAFTAR ARTI LAMBANG,SINGKATAN, DAN ISTILAH .................. xviii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 6 1.3. Tujuan Penelitian...................................................................... 7 1.4. Manfaat Penelitian.................................................................... 7

1.4.1 Manfaat akademik ........................................................... 7 1.4.2 Manfaat praktis ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 9

2.1 Air dan Potensi Air .................................................................. 9 2.2 Karakteristik Sungai ................................................................. 11

2.2.1 Debit sungai..................................................................... 11 2.2.2 Penampang memanjang sungai ....................................... 14 2.2.3 Panjang sungai................................................................. 15 2.2.4 Jenis sungai ..................................................................... 19

2.3 Daerah Aliran Sungai ............................................................... 21 2.3.1 Pengertian DAS ............................................................... 21 2.3.2 Pengelolaan DAS ............................................................ 22

2.4 Wilayah Sungai ........................................................................ 23 2.5 Muara Sungai ...........................................................................

2.2.1 Definisi muara sungai ..................................................... 11 2.2.2 Morfologi muara sungai .................................................. 14 2.2.3 Strategi pengelolaan muara sungai .................................. 15

2.6 Pengelolaan Sumber Daya Air ................................................. 24 2.7 Ketersediaan Air dan Kebutuhan Air ....................................... 27

2.7.1 Ketersediaan air ............................................................... 27 2.7.2 Kebutuhan air .................................................................. 30

xiv

2.7.3 Keseimbangan air ............................................................ 33 2.8 Kualitas Air/ Standar Kualitas Air ........................................... 34 2.9 Program Software HYMOS dan RIBASIM ............................. 36 2.10 Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Program HYMOS

dan RIBASIM .......................................................................... 40 2.11 Proses Pengelohan Data dengan Software RIBASIM ............. 40 2.12 Penelitian dengan Software RIBASIM ................................... 43

BAB III KERANGKA BERPIKIR,KONSEP,DAN HIPOTESIS PENELITIAN .......................................................... 45

3.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 45 3.2 Konsep Penelitian Potensi Air Muara Sungai dan Model Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan .............. 47 3.3 Hipotesis ................................................................................... 52

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................. 53

4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 53 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 54

4.2.1 Lokasi pengambilan sampel air ....................................... 55 4.2.2 Penentuan titik pantau dan debit air ................................ 55

4.3 Penentuan Sumber Data ........................................................... 61 4.4 Variabel Penelitian ................................................................... 63 4.5 Bahan Penelitian ....................................................................... 66 4.6 Instrumen Penelitian ................................................................. 66 4.7 Prosedur Penelitian ................................................................... 67

4.7.1 Pembuatan model simulasi pengelolaan sumber daya air dengan menggunakan software RIBASIM .................... 68 4.7.2 Perhitungan keseimbangan air ........................................ 70 4.7.3 Pengujian kualitas air ...................................................... 71

4.8 Analisis Data ............................................................................. 71

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 75

5.1 Karakteristik Morfologi DAS Petanu di Kabupaten Gianyar . 75 5.2 Karakteristik Morfologi Muara Sungai Petanu ........................ 76 5.3 Potensi Air Permukaan di Muara Sungai Petanu ..................... 78 5.4 Proses Simulasi dengan Software Ribasim untuk Skema

Tata Air di DAS dan Muara Sungai Petanu ............................. 81 5.5 Potensi Air dari Segi Kualitas Air di Muara Sungai Petanu .... 89 5.6 Model Pengelolaan Sumber Daya Air di DAS Petanu ............. 93 5.7 Karakteristik Morfologi Daerah Aliran Sungai Saba

di Kabupaten Buleleng ............................................................. 96 5.8 Karakteristik Morfologi Muara Sungai Saba

di Pantai Pengastulan Seririt Buleleng ..................................... 97 5.9 Potensi air dari segi kuantitas (debit) air di Muara

xv

Sungai Saba dan DAS Saba ..................................................... 99 5.10 Proses Simulasi dengan Software Ribasim untuk

DAS Saba ................................................................................ 102 5.11 Kualitas air di Muara Sungai Saba .......................................... 109 5.12 Model Pengelolaan Sumber Daya Air di DAS Saba .............. 111 5.13 Temuan Baru Penelitian/Kebaharuan Penelitian ..................... 114

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 115

6.1 Simpulan ................................................................................... 115 6.2 Saran ......................................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 120

LAMPIRAN ................................................................................................ 127

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

5.1 Kecepatan Aliran Air di Muara Sungai Petanu ........................... 79

5.2 Kebutuhan air di Kabupaten Gianyar dari hasil analisis RIBASIM ..... 85

5.3 Hasil Pengukuran kualitas air permukaan

di muara sungai Petanu ................................................................ 92

5.4 Metode pengelolaan sumber daya air berkelanjutan di daerah muara Sungai Petanu .................................................. 95

5.5 Kecepatan aliran air di Muara Sungai Saba ................................. 100

5.6 Kebutuhan air di Kabupaten Buleleng dari hasil analisis

dengan RIBASIM ....................................................................... 105

5.7 Kualitas Air di Muara Sungai Saba ....................................................... 110

5.8 Metode pengelolaan Sumber daya air di daerah

Muara Sungai Saba ....................................................................... 113

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman 3.1 Kerangka berpikir........................................................................ 47 3.2 Kerangka konsep model simulasi pengelolaan SDA

dengan software RIBASIM ........................................................ 51 4.1 Lokasi titik pantau potensi air..................................................... 61 5.1 Peta DAS Petanu Kabupaten Gianyar ........................................ 76 5.2 Arah aliran air di mulut Muara Sungai Petanu

saat gelombang besar .................................................................. 77 5.3 Arah aliran air di mulut Muara Sungai Petanu

saat gelombang kecil ................................................................. 78 5.4 Hasil pengukuran debit air di muara Sungai Petanu ................... 80 5.5. Hidrograf aliran setengah bulanan di DAS Petanu ................... 80 5.6. Peta tata air di DAS Petanu dan

penempatan reservoir di muara sungai ...................................... 83 5.7 Total Ketersediaan air di DAS Petanu ........................................ 84 5.8 Proses Simulasi untuk tahun dasar ............................................. 86 5.9 Simulasi kebutuhan air untuk tahun 2010 ................................. 87 5.10 Simulasi kebutuhan air untuk tahun 2015 ................................. 87 5.11 Simulasi kebutuhan air untuk tahun 2030 ................................. 88 5.12 Potensi sumber daya air di DAS Petanu .................................... 89 5.13 Model/Pola Pengelolaan Sumber Daya Air

di DAS Petanu Kabupaten Gianyar ........................................... 94 5.14 Peta DAS Saba di Kabupaten Buleleng ..................................... 97 5.15 Arah aliran air tetap di mulut Muara Sungai Saba,

kondisi air surut .......................................................................... 98 5.16 Arah aliran air tetap di mulut Muara Sungai Saba,

kondisi air pasang ....................................................................... 99 5.17 Hasil pengukuran debit air di muara Sungai Saba ................... 101 5.18 Hidrograf debit setengah bulanan di hilir DAS Saba ................ 101 5.19 Peta tata air di DAS Saba dan penempatan Reservoir

di muara sungai .......................................................................... 104 5.20 Total ketersediaan air di DAS Saba ........................................... 104 5.21 Simulasi kebutuhan air untuk tahun 2005 ........................................... 106 5.22 Simulasi kebutuhan air untuk tahun 2010 ........................................... 107 5.23 Simulasi kebutuhan air untuk tahun 2015 ........................................... 107 5.24 Simulasi kebutuhan air untuk tahun 2030 ........................................... 108 5.25 Potensi Air di DAS Saba ..................................................................... 109 5.26 Model/Pola Pengelolaan Sumber Daya Air di DAS Saba ................... 112

xviii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Ad : Luas DAS

BMKG : Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika

BPM : Best Management Practice

BWS : Balai Wilayah Sungai

D : kemiringan sungai

DAS : Daerah Aliran Sungai

Et : Evapotraspirasi terbatas

HYMOS : Hidrologycal Model System

IPM : Integrated Pest Management

Kl : keliling DAS

LD : lebar DAS

LH : Lingkungan Hidup

pH : potensi Hidrogen

PP : Peraturan Pemerintah

PU : Pekerjaan Umum

Q : debit air

Rc : Basin circularity

RIBASIM : River Basin Simulation

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

SDA : Sumber Daya Air

SKAN : Standar Kualitas Air Nasional

SWS : Satuan Wilayah Sungai

TMA : Tinggi Muka Air

RKI : Kebutuhan air domestik dan domestik, industri,

peternakan dan pemeliharaan sungai

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Foto kondisi lokasi penelitian dan proses penelitian ..................... 127

2. Tabel Debit .................................................................................... 134

3. Langkah-langkah Melakukan Simulasi ......................................... 136

4. Skema Tata Air Sungai Saba dan Petanu ...................................... 142

5. Peta Lokasi Penelitian ................................................................... 144

6. Hasil Running ................................................................................ 145