direktorat promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat...

96
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 i

Upload: lenhu

Post on 03-Aug-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 i

Page 2: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 ii

KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat Tahun 2018 merupakan laporan pelaksanaan kegiatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun

2018 yang disusun berdasarkan pencapaian target kinerja dan

sasaran program pembangunan yang dilaksanakan dalam mencapai

visi dan misi Kementerian Kesehatan.

Laporan Tahunan ini merupakan sebagai bentuk

pertanggungjawaban baik program maupun keuangan setelah mengakhiri tahun anggaran

2018 agar semua program yang telah dilaksanakan bisa dievaluasi untuk peningkatan kualitas

program Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di tahun berikutnya.

Pelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat Tahun 2018, tercipta atas kerjasama dari semua pihak baik dari internal ataupun

eksternal Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Peningkatan

kualitas program senantiasa menjadi prioritas bagi kami, oleh karena itu saran atau masukan

dari semua pihak sangat kami harapkan demi peningkatan kualitas program Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi

dalam penyusunan Laporan Tahunan ini, semoga dapat berguna dan bermanfaat.

Jakarta, 29 Januari 2018

Page 3: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I ANALISA SITUASI AWAL TAHUN .......................................................... 1

A. Hambatan Tahun Lalu .......................................................................... 2

B. Kelembagaan ....................................................................................... 5

C. Sumber Daya ....................................................................................... 6

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA ............................................................ 15

A. Dasar Hukum ....................................................................................... 15

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator ............................................................. 19

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN .................................................................... 23

A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ........................................... 23

B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi .............................................. 28

C. Terobosan Yang di Lakukan ................................................................ 31

BAB IV HASIL KERJA ........................................................................................... 35

A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran ......................................................... 35

B. Pencapaian Kinerja ………………………………………………………... 115

C. Realisasi Anggaran ………………………………………………………... 119

D. Upaya Meraih WTP dan Reformasi Birokrasi …………………………... 119

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 120

Lampiran

Page 4: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 1

BAB I

ANALISA SITUASI AWAL TAHUN

Tujuan Kementerian Kesehatan dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019

adalah meningkatnya status kesehatan masyarakat dan meningkatnya daya tanggap

(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap resiko sosial dan finansial di

bidang kesehatan. Dalam meningkatnya status kesehatan masyarakat, indikator

keberhasilan yang akan dicapai adalah meningkatnya upaya promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat serta pembiayaan kegiatan promotif dan prevented serta

meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam rangka

pencapaian indikator keberhasilan indikator meningkatnya status kesehatan masyarakat,

ditetapkan Indikator Kinerja Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat sebagai berikut :

Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Kegiatan

Target

2015 2016 2018 2018 2019

Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan PHBS (%)

40% 50% 60% 70% 80%

Persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa untuk UKBM

10% 20%

30% 40% 50%

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan

4 8 12 16 20

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung kesehatan

3 6 9 12 15

Pada tahun 2018, Tema Rencana Kerja Pemerintah adalah “Memacu Pembangunan

Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi

Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah” dengan arah kebijakan antara lain

Page 5: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 2

pendekatan pembangunan yang holistik, tematik, terintegrasi dan spasial. Prioritas

Nasional dalam rangka Pembangunan Kesehatan yang terintegrasi adalah Peningkatan

Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan

Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat adalah :

1. Penguatan Promotif dan Preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”

2. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

3. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

4. Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi

Mengacu kepada Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 dan RKP tahun 2018,

upaya yang dilakukan adalah dengan menjalankan strategi promosi kesehatan

sebagaimana yang tertuang dalam Permenkes 74 tahun 2016 tentang Upaya

Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit yaitu Advokasi, Kemitraan,

Pemberdayaan Masyarakat serta didukung dengan metode dan media yang tepat, data

dan informasi yang valid/akurat serta sumber daya manusia yang professional.

Berdasarkan hal tersebut, upaya konkrit dari kegiatan promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat adalah:

1. Peningkatan advokasi mendorong regulasi sektoral yang mendukung pembangunan

kesehatan;

2. Peningkatan dan penguatan kemitraan/jejaring kerja dengan sektoral;

3. Penguatan pengorganisasian dan peran serta masyarakat

4. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat dan pendidikan kesehatan masyarakat;

5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) melalui media informasi;

6. Peningkatan pembiayaan Kesehatan melalui berbagai sumber dana;

7. Peningkatan kualitas SDM promosi kesehatan; dan

8. Pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan.

A. Hambatan Tahun Lalu

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan sebagaimana

yang tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 adalah:

a. Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS

Page 6: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 3

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah :

• Belum semua Sumber Daya Tenaga Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat telah mengikuti peningkatan kapasitas terkait Pengelolaan

kegiatan Advokasi.

• Efisiensi Anggaran berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun

2016 pada tanggal 12 Mei 2016, tentang Langkah-langkah Penghematan dan

Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dalam Rangka Pelaksanaan

Anggaran dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016. Hal tersebut berakibat

kepada efisiensi kegiatan penggalangan komitmen di beberapa provinsi serta

berkurangnya kegiatan pembinaan teknis dari petugas dinas kesehatan

provinsi ke dinas kesehatan kabupaten.

b. Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah:

• Kebijakan terkait Prioritas Pemanfaatan Dana Desa yang mendukung

Kesehatan dimana setiap tahun berubah sehingga fungsi koordinasi dan

sosialisasi sangar diperlukan.

• Kebijakan terkait Prioritas Pemanfaatan Dana Desa yang keluar pada akhir

tahun, dimana proses penyusunan RKP Desa yang merupakan pedoman dalam

penyusunan APBDesa telat ditetapkan.

• Kemampuan teknis perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang

kesehatan yang dimiliki Kepala dan Aparatur Desa masih terbatas.

• Terbatasnya akses informasi tenaga promosi kesehatan di Puskesmas terkait

perencanaan desa dan kegiatan kesehatan yang dibiayai dana desa.

c. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan.

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah:

• Keterbatasan sumber daya untuk membuat komitmen dengan dunia usaha

untuk menggalang kemitraan melalui program CSR

• Tidak semua Dunia Usaha tertarik untuk melakukan kerjasama jangka panjang

dan berkelanjutan.

d. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk

mendukung kesehatan.

Page 7: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 4

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah:

• Tidak semua ormas calon mitra potensial memenuhi persyaratan untuk MoU

dengan Kementerian Kesehatan sesuai Permenkes No 84 Tahun 2015 tentang

Pengembangan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kesehatan.

• Terbatasnya sumber daya yang dimiliki ormas untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang mendukung upaya pembangunan kesehatan.

B. Kelembagaan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis supervisi, serta pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi

kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan

pemberdayaan masyarakat.

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi

kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan

pemberdayaan masyarakat.

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi

sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi,

informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya

promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi, informasi, dan

edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi

kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Page 8: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 5

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas:

1. Subdirektorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan.

Sub-direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi,

informasi, dan edukasi kesehatan.

Sub-direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan menyelenggarakan

fungsi sebagaimana telah diatur dalam Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 yaitu:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang strategi komunikasi,

informasi, dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan informasi kesehatan.

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang strategi komunikasi,

informasi, dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan informasi kesehatan.

c. Penyiapan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang strategi

komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan informasi

kesehatan.

d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang strategi

komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan informasi

kesehatan.

e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang strategi komunikasi, informasi,

dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan informasi kesehatan.

Sub-direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan terdiri atas:

a) Seksi Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan

Seksi Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan

teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang strategi

komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan.

b) Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan

Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

Page 9: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 6

standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi,

serta pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang penyebarluasan Informasi

kesehatan.

2. Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan.

Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang advokasi dan kemitraan.

Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan menyelenggarakan fungsi sebagaimana

telah diatur dalam Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 yaitu:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi dan kemitraan

kesehatan.

b) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan kemitraan

kesehatan.

c) Penyiapan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi

dan kemitraan kesehatan.

d) Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang advokasi dan

kemitraan kesehatan.

e) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang advokasi dan kemitraan

kesehatan.

Sub-direktorat Advokasi dan Kemitraan terdiri atas:

a) Seksi Advokasi Kesehatan

Seksi Advokasi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar

prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang advokasi kesehatan.

b) Seksi Kemitraan Kesehatan

Seksi Kemitraan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang kemitraan kesehatan.

Page 10: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 7

3. Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan.

Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang potensi sumber

daya promosi kesehatan.

Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan

menyelenggarakan fungsi sebagaimana telah diatur dalam Permenkes Nomor 64

Tahun 2015 yaitu:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penggerak, sarana, dan

prasarana promosi kesehatan.

b) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penggerak, sarana, dan

prasarana promosi kesehatan.

c) Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

penggerak, sarana, dan prasarana promosi kesehatan.

d) Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penggerak, sarana,

dan prasarana promosi kesehatan.

e) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penggerak, sarana, dan

prasarana promosi kesehatan.

Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan terdiri atas:

a) Seksi Penggerak Promosi Kesehatan

Seksi Penggerak Promosi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang penggerak promosi kesehatan.

b) Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Kesehatan

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Kesehatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi,

serta pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang sarana dan prasarana

promosi kesehatan.

Page 11: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 8

4. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat.

Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemberdayaan masyarakat.

Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi sebagaimana

telah diatur dalam Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 yaitu:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengorganisasian dan

peningkatan peran serta masyarakat.

b) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengorganisasian dan

peningkatan peran serta masyarakat.

c) Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang pengorganisasian dan peningkatan peran serta masyarakat.

d) Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang

pengorganisasian dan peningkatan peran serta masyarakat.

e) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengorganisasian dan

peningkatan peran serta masyarakat.

Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas:

a) Seksi Pengorganisasian Masyarakat

Seksi Pengorganisasian Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang pengorganisasian masyarakat.

b) Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang peningkatan

peran serta masyarakat.

5. Subbagian Tata Usaha;

Page 12: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 9

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan

rencana, program, anggaran, pengelolaan keuangan, dan barang milik negara,

evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, tata

persuratan, serta kerumahtanggaan Direktorat.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memiliki garis koordinasi langsung

dengan Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Berdasarkan

Peta Jabatan, Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat berada di

Subdirektorat. Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat diatur dalam

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 153/Menkes/SK/III/2006.

C. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Pegawai di lingkungan Direaktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat pada tahun 2018 berjumlah 67 orang yang terdiri dari berbagai tingkat

golongan, jabatan, dan pendidikan :

a) Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin

No Uraian Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 Eselon II - 1 1

2 Eselon III 2 2 4

3 Eselon IV 7 1 8

4 Fungsional PKM 7 3 10

5 Fungsional Umum 30 14 44

Total 46 21 67

b) Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan

No Uraian Perempuan Laki-Laki Jumlah

Page 13: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 10

c) Jumlah pegawai berdasarkan golongan

No Uraian Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 Golongan II 2 - 2

2 Golongan III 33 16 49

3 Golongan IV 11 5 16

Total 46 21 67

d) Jumlah pegawai honorer Pramubakti.

No Nama Kriteria Tugas dan Bagian

1 Fijayanti Sari, Amd Pramubakti Membersihkan dan merawat

ruang kerja dan ruang rapat

serta membantu

administrasi umum,

persuratan, dan front office

di Subag Tata Usaha

1 S3 1 1 2

2 S2 15 10 35

3 S1 17 7 24

4 D3 2 2 4

5 SLTA 1 1 2

6 SLTP 0

7 SD 0

Total 46 21 67

Page 14: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 11

2 Riri Fajriyatul Izza, SKM Pramubakti Membersihkan dan merawat

ruang kerja dan ruang rapat

pimpinan serta membantu

administrasi perpustakaan,

serta kesekretariatan

direktur di Subag Tata Usaha

3 Ahmad Pramubakti Membersihkan dan Merawat

ruang kerja dan ruang rapat

serta membantu

administrasi umum

kearsipan di Bagian

Kepegawaian dan umum.

4 Galih Alestya Timur, Amd Pramubakti Membersihkan dan merawat

ruang kerja dan membantu

desain grafis di Subdit KIE

5 Irvan Aji Pamungkas, ST Pramubakti Membersihkan dan merawat

ruang kerja serta membantu

administrasi keuangan di

Subag Tata Usaha

6 Achmad Bakrie, SE Pramubakti Membersihkan dan merawat

ruang kerja dan membantu

administrasi umum

pergundangan di Subag Tata

Usaha

7 Priti Syafira Tantri, S.Sn Pramubakti Membersihkan dan merawat

ruang kerja dan membantu

desain grafis di Subdit KIE

Page 15: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 12

8 Asep Suwanda, Amd Pramubakti Membersihkan dan merawat

ruang kerja dan membantu

pengelola website dan

server di Subdit KIE

9 Fanny Anggraeni Kusuma,

SKM

Pramubakti Membersihkan dan merawat

ruang kerja dan peralatan

KIE serta membantu

administrasi umum di Subdit

KIE

10 Wasri Prayogi Pramubakti Membersihkan dan Merawat

ruang kerja dan ruang rapat

serta membantu

administrasi umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

11 Tony Suprajetno Pramubakti Membersihkan dan Merawat

ruang kerja dan ruang rapat

serta membantu

administrasi umum

pemeliharaan kendaraan di

Subag Tata Usaha.

12 Ibrahim Pramubakti Membersihkan dan Merawat

ruang kerja dan ruang rapat

serta membantu

administrasi umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

13 Nurul Azizah Pramubakti Membersihkan dan Merawat

ruang kerja dan ruang rapat

serta membantu

Page 16: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 13

administrasi umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

14 Samsul Alam Pramubakti Membersihkan dan Merawat

ruang kerja dan ruang rapat

serta membantu

administrasi umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

15 Saidah Pramubakti Membersihkan dan Merawat

ruang kerja dan ruang rapat

serta membantu

administrasi umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

e) Jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian

No Uraian Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 PNS 46 21 67

2 CPNS 0 0 0

3 Honorer 5 10 15

Total 51 32 83

Pada tahun 2018, terdapat 1 orang pegawai yang purnabakti di lingkungan Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Page 17: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 14

2. Sarana dan Prasarana

Page 18: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 15

Dukungan sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam mendukung keberhasilan

pelaksanaan tugas. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat secara keseluruhan sudah cukup

memadai meskipun masih diperlukan penambahan dan peremajaan sarana agar

lebih representatif dan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan yang terus

berkembang.

a. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Promosi Kesehatan &

Pemberdayaan adalah :

1. Ruangan yang terdiri dari ruang kerja dan gudang

2. Peralatan kantor antara lain Personal Unit (komputer), Laptop, LCD,

Meubeulair, jaringan LAN, dan lain sebagainya

3. Perlengkapan Multimedia mencakup peralatan studio mini, peralatan

fotografi, peralatan video, peralatan audio dan peralatan design grafis

4. Media elektronik seperti film dokumenter, spot radio, spot tv, film/sinetron

dan lain sebagainya

5. Media Cetak berupa poster, lembar balik, permainan edukatif, leaflet, buku-

buku

6. Media Online Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan diantaranya

official website, twitter, facebook, instagram

7. Perlengkapan Pameran

8. Kendaraan operasional roda 4, kendaraan operasional roda 2, kendaraan

khusus pameran dan kendaraan khusus promosi kesehat

Ringkasan Barang Milik Negara Per Tahun Anggaran 2018. Mutasi BMN per 31

Desember 2018 adalah sebagai berikut :

1. Saldo Awal Periode TahunanTahun Anggaran 2018

Nilai Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) Gabungan

(intrakomptabel dan ekstrakomptabel) yang disajikan pada Laporan Tahunan

Tahun Anggaran 2018 ini adalah sebesar Rp.62.060.134.256,- (enam puluh dua

milyar enam puluh juta seratus tiga puluh empat ribu dua ratus lima puluh enam

Page 19: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 16

rupiah), dalam Periode laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018 tidak terdapat

mutasi penambahan maupun pengurangan nilai BMN tersebut.

2. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Tahunan Tahun Anggaran 2018

Mutasi/transaksi yang terjadi pada BMN Periode Tahunan untuk Tahun Anggaran

2018 adalah sebagai berikut :

a. Barang Persediaan

Saldo Persediaan pada Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian

Kesehatan RI Periode 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp. 10.807.760.715,-

(Sepuluh milyar delapan ratus tujuh juta tujuh ratus enam puluh ribu tujuh

ratus lima belas rupiah), jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Uraian Saldo (Rp)

117111 Barang Konsumsi 10.467.587.915

117128 Barang persediaan lainnya utk di

jual/Diserahkan ke Masyarakat

340.172.800

JUMLAH 10.807.760.715

Barang persediaan lainnya untuk di jual/Diserahkan ke Masyarakat

berupa Dacin dan Sarung yang masih tercatat di Neraca sebanyak 1.024

unit dengan nilai sebesar Rp. 340.172.800,- (Tiga ratus empat puluh

juta seratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus rupiah) sedangkan

menurut Opname Fisik sebanyak 609 Unit dengan nilai sebesar Rp.

202.309.800,- (Dua ratus dua juta tiga ratus sembilan ribu delapan ratus

rupiah), terdapat selisih sebanyak 415 unit dengan nilai sebesar Rp.

137.863.000,- (Seratus tiga puluh tujuh juta delapan ratus enam puluh

tiga ribu rupiah) telah diserahkan ke Masyarakat/Daerah. Total nilai

barang persediaan yang dalam kondisi rusak dan usang sebesar Rp.0

(nihil).

b. Peralatan dan Mesin

Page 20: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 17

Saldo Peralatan dan Mesin pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah sebesar Rp.

34.488.327.640,- (Tiga puluh empat milyar empat ratus delapan puluh delapan

juta tiga ratus dua puluh tujuh ribu enam ratus empat puluh rupiah), dari jumlah

tersebut terdapat mutasi penambahan sebesar Rp. 378.047.000,- (Tiga ratus tujuh

puluh delapan juta empat puluh tujuh ribu rupiah) dari pembelian dan terdapat

mutasi pengurangan sebesar Rp. 244.190.682,- (Dua ratus empat puluh empat juta

seratus sembilan puluh ribu enam ratus delapan puluh dua rupiah) menjadi aset

tetap yang tidak di gunakan karena kondisi rusak berat dari saldo awal per 1

Januari 2018 sebesar Rp. 34.354.471.331,- (Tiga puluh empat milyar tiga ratus

lima puluh empat juta empat ratus tujuh puluh satu ribu tiga ratus tiga puluh satu

rupiah) dengan Rincian Peralatan dan Mesin per bidang barang adalah sebagai

berikut :

1) Alat Angkutan (3.02)

Saldo nilai Alat Angkut pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018 pada

Satuan Kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

periode 31 Desember 2018 sebesar Rp 17.877.313.076,- (tujuh belas milyar

delapan ratus tujuh puluh tujuh juta tiga ratus tiga belas ribu tujuh puluh

enam rupiah). Jumlah tersebut terdapat mutasi pengurangan 1 unit dari saldo

awal per 1 Januari 2018 dengan semula jumlah barang 69 unit, nilai sebesar

Rp 17.880.579.076,- (tujuh belas milyar delapan ratus delapan puluh juta lima

ratus tujuh puluh sembilan ribu tujuh puluh enam rupiah). Untuk Alat

Angkutan terdapat mutasi kurang sebesar Rp. 3.266.000,-(Tiga juta dua ratus

enam puluh enam ribu rupiah) dan untuk mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol

rupiah).

Saldo Alat Angkut :

Uraian Jenis Transaksi Jumlah

Page 21: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 18

(Rp)

Saldo Per 1 Januari 2018 17.880.579.076,-

Uraian Jenis Transaksi Jumlah

(Rp)

Saldo Per 31 Desember 2018 17.877.313.076,-

2). Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05)

Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran

2018 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat Per 31 Desember 2018 sejumlah 1.381 unit dengan nilai sebesar

Rp 8.789.057.666,- (Delapan milyar tujuh ratus delapan puluh sembilan juta

lima puluh tujuh ribu enam ratus enam puluh enam rupiah). Jumlah tersebut

terdapat mutasi tambah sejumlah 2 unit dengan nilai Rp. 42.700.000,- (Empat

puluh dua juta tujuh ratus ribu rupiah) dan mutasi kurang sejumlah 28 unit

dengan nilai sebesar Rp. 54.815.600,-(Lima puluh empat juta delapan ratus

lima belas ribu enam ratus rupiah) dari saldo awal per 01 Januari 2018 sebesar

Rp 8.801.173.275,- (Delapan milyar delapan ratus satu juta seratus tujuh puluh

tiga ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah) sebanyak 1.402 unit.

3). Alat Studio dan Alat Komunikasi (3.06)

Saldo Alat Studio dan Alat Komunikasi pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran

2018 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat per 31 Desember 2018 sejumlah 314 unit dengan nilai sebesar Rp

2.507.523.275,- (Dua milyar lima ratus tujuh juta lima ratus dua puluh tiga ribu

dua ratus tujuh puluh lima rupiah). Sejumlah 372 unit merupakan dari Saldo

awal per 1 Januari 2018 sebesar Rp 2.529.461.725,- (Dua milyar lima ratus dua

puluh sembilan juta empat ratus enam puluh satu ribu tujuh ratus dua puluh

Page 22: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 19

lima rupiah), dengan mutasi tambah sejumlah 3 unit dengan nilai sebesar Rp.

36.350.000,- (Tiga puluh enam juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dan

terdapat mutasi kurang sebanyak 61 unit dengan nilai sebesar Rp.

58.288.450,- (Lima puluh delapan juta dua ratus dua puluh delapan ribu empat

ratus lima puluh rupiah).

4). Alat Kedokteran dan Kesehatan Umum (3.07)

Saldo Alat Kedokteran dan Kesehatan umum pada Laporan Tahunan Tahun

Anggaran 2018 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat per 31 Desember 2018 sejumlah 27 unit dengan nilai sebesar

Rp17.290.000,- (Tujuh belas juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah).

Sejumlah 27 Unit merupakan saldo awal per 1 Januari 2018 dengan nilai

sebesar Rp17.290.000,- (Tujuh belas juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah)

mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp. 0 (nol

rupiah)

5). Unit Alat Laboratorium (3.08)

Saldo Alat Laboratorium pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018 Satuan

kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat per 31

Desember 2018, sejumlah 11 unit dengan nilai sebesar Rp. 60.664.000,- (Enam

puluh juta enam ratus enam puluh empat ribu rupiah), Sejumlah 13 unit

merupakan saldo awal per 1 Januari 2018, sebesar Rp. 49.652.000,-(empat

puluh sembilan juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah), terdapat mutasi

tambah sejumlah 1 unit sebesar Rp. 11.150.000,- (Sebelas juta seratus lima

puluh ribu rupiah) dan mutasi kurang sejumlah 3 unit dengan nilai sebesar Rp.

138.000,- (Seratus tiga puluh delapan ribu rupiah).

6). Alat Khusus Lainnya (3.09)

Saldo Alat Khusus Lainnya pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018

Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

per 31 Desember 2018, sejumlah 17 unit dengan nilai sebesar Rp

Page 23: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 20

141.762.500,- (Seratus empat puluh satu juta tujuh ratus enam puluh dua ribu

lima ratus rupiah). Untuk saldo awal per 1 Januari 2018 sebesar Rp.

88.462.500,-(delapan puluh delapan juta empat ratus enam puluh dua ribu

lima ratus rupiah), mutasi tambah sejunlah 8 unit dengan nilai sebesar Rp.

53.300.000 (Lima puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah) dan mutasi kurang

sebesar Rp. 0 ( nol rupiah).

7). Komputer dan Peralatan (3.10)

Saldo untuk Komputer dan Peralatan pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran

2018 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat per 31 Desember 2018 sejumlah 484 unit dengan nilai sebesar Rp

5.056.563.348,- (Lima milyar lima puluh enam juta lima ratus enam puluh

tiga ribu tiga ratus empat puluh delapan rupiah). Jumlah 466 unit merupakan

saldo awal 1 Januari 2018 dengan nilai sebesar Rp 4.949.698.975,- (Empat

milyar Sembilan ratus empat puluh sembilan juta enam ratus sembilan puluh

delapan ribu sembilan ratus tujuh puluh lima rupiah), dengan mutasi tambah

sejumlah 18 unit sebesar Rp. 234.547.000,- (Dua ratus tiga puluh empat juta

lima ratus empat puluh tujuh ribu rupiah) dan mutasi kurang sejumlah 19 unit

dengan nilai sebesar Rp. 127.682.632,- (Seratus dua puluh tujuh juta enam

ratus delapan puluh dua ribu enam ratus tiga puluh dua rupiah).

8). Alat Peraga (3.16)

Saldo Alat Peraga berupa miniatur (contoh NAPZA) pada Laporan Tahunan

Tahun Anggaran 2018 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat per 31 Desember 2018, sejumlah 2 unit dengan

nilai sebesar Rp 30.953.780,- (Tiga puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga

ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah). Jumlah tersebut merupakan saldo awal

per 1 Januari 2018 sebesar Rp 30.953.780,- (tiga puluh juta sembilan ratus lima

puluh tiga ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah), mutasi tambah sebesar Rp.

0 (nol rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp. 0 (nol rupiah).

Page 24: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 21

9). Peralatan Olahraga (3.19)

Saldo Peralatan Olahraga pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018

Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakatper

31 Desember 2018, sejumlah 1 unit dengan nilai sebesar Rp 7.200.000,- (tujuh

juta dua ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut merupakan saldo awal per 1

Januari 2018 sebesar Rp 7.200.000,-(tujuh juta dua ratus ribu rupiah), mutasi

tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp. 0 (nol

rupiah).

c. Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap Lainnya pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018 di Satuan

kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp

10. 500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah), jumlah tersebut mengalami

perubahan mutasi pengurangan sebesar Rp. 4000.000,- (Empat juta rupiah),

karena reklas keluar menjadi barang persediaan, dari saldo awal per 1 Januari 2018

sebesar Rp 14. 500.000,- (Empat belas juta lima ratus ribu rupiah), rincian untuk

Aset Tetap Lainnya per bidang barang adalah sebagai berikut :

1). Bahan Perpustakaan (6.01)

Saldo Bahan Perpustakaan pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018 pada

Satuan Kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

per 31 Desember 2018, sejumlah 100 unit dengan nilai sebesar Rp 4.000.000,-

(Empat Juta rupiah). Jumlah tersebut merupakan saldo awal per 1 Januari 2018

sebesar Rp 4.000.000,- (Empat Juta rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol

rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp. 0 (nol rupiah).

2). Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan (6.2)

Saldo Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan pada Laporan Tahunan Tahun

Anggaran 2018 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat per 31 Desember 2018, sejumlah 1 unit dengan nilai sebesar

Rp10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut

merupakan saldo awal per 1 Januari 2018 sebesar Rp 10.500.000,- (Sepuluh

Page 25: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 22

juta lima ratus ribu rupiah), untuk mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah)

dan mutasi kurang sebesar Rp. 0 (nol rupiah).

d. Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

Saldo Aset Tetap Yang Tidak Digunakan pada Laporan Tahuanan Tahun Anggaran

2018 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

periode 31 Desember 2018, adalah sebesar Rp 27.935.353.607,- (Dua puluh tujuh

milyar sembilan ratus tiga puluh lima juta tiga ratus lima puluh tiga ribu enam

ratus tujuh rupiah), jumlah tersebut mengalami mutasi penambahan dari saldo

awal per 1 Januari 2018 dengan nilai Rp 27.691.162.925,- (Dua puluh tujuh milyar

enam ratus sembilan puluh satu juta seratus enam puluh dua ribu sembilan ratus

dua puluh lima rupiah), untuk mutasi tambah sebesar Rp. 244.190.682,- (Dua

ratus empat puluh empat juta seratus sembilan puluh ribu enam ratus delapan

puluh dua rupiah) yang berasal dari aset Peralatan dan Mesin dan mutasi kurang

sebesar Rp. 0 (nol rupiah).

e. Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2018 Satuan

kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat per 31

Desember 2018, adalah sebesar Rp. 19.013.236.288,- (Sembilan belas milyar tiga

belas juta dua ratus tiga puluh enam ribu dua ratus delapan puluh delapan rupiah),

jumlah tersebut mengalami mutasi penambahan dari Pembelian/Produksi sebesar

Rp. 991.730.000,- (Sembilan ratus sembilan puluh satu juta tujuh ratus tiga puluh

ribu rupiah) dari saldo awal per 1 Januari 2018 dengan nilai sebesar

Rp18.447.906.288,- (Delapan belas milyar empat ratus empat puluh tujuh juta

sembilan ratus enam ribu dua ratus delapan puluh delapan rupiah), Aset Tak

Berwujud tersebut berupa Hak Cipta, Software dan Aset Tak Berwujud Lainnya.

Page 26: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 23

3. Alokasi Anggaran

Dalam upaya menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat didukung dengan anggaran sebesar Rp.

158.343.175.000,- yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Anggaran ini bersumber dari APBN

murni sebesar Rp. 142.521.194.385,- Pendanaan tahun 2018, secara kuantitas

mencukupi untuk mendukung terselenggaranya kegiatan dalam mencapai

sasaran kinerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Page 27: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 24

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. Dasar hukum:

Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

berlandaskan kepada :

1. UU No. 17 tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025

2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan tentang

pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan

4. UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

5. Peraturan Presiden RI No. 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

6. Peraturan Presiden RI No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional tahun 2015-2019

7. Peraturan Presiden RI No. 45 tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) tahun 2018.

8. Permenkes No. 65 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan

Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

9. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

10. Permenkes nomor 72 tahun 2014 tentang pembinaan jabatan fungsional

dilingkungan kementerian kesehatan

11. Permenkes No 74 tahun 2015 tentang Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan

Penyakit

12. Permenkes No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan

13. Permenkes No. 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program

Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

14. Permenkes No. 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan

Page 28: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 25

15. Instruksi Presiden No. 1 tahun 2018 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 140.05/292 Tahun 2011 tentang Kelompok

Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

17. Kepmenkes Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019.

18. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri (Kemenkes, Kemendiknas, Kemenag, dan

Kemendagri) tentang Usaha Kesehatan Sekolah.

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator

Tujuan

Tujuan Promosi Kesehatan adalah Meningkatkan Perilaku Sehat dan Peran Serta

Individu, Keluarga, Masyarakat dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui

upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas program, sektor, swasta, dan

masyarakat.

Sasaran

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam rumusan yang spesifik, terukur

dalam kurun waktu satu tahun. Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemberdayaan

dan promosi kesehatan kepada masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan dan

pemberdayaan Masyarakat menetapkan sasaran yaitu:

1. Meningkatnya upaya advokasi untuk mendorong regulasi sektoral yang

mendukung pembangunan kesehatan

2. Meningkatnya jumlah mitra/jejaring kerja dengan sektoral

3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat (UKBM)

4. Meningkatnya KIE kesehatan melalui berbagai saluran komunikasi

5. Meningkatnya pembiayaan kesehatan melalui berbagi sumber dana

6. Terpenuhinya dan meningkatnya kualitas SDM Promosi Kesehatan dan

Page 29: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 26

7. Terpenuhinya standar sarana dan prasarana promosi kesehatan di daerah

Indikator

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang ditandatangani oleh Direktur Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan kegiatan (dokumen terlampir) indikator kinerja

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 2018

1 Meningkatnya pelaksanaan

pemberdayaan dan

promosi kesehatan kepada

masyarakat

1. Jumlah Kabupaten/Kota

yang melaksanakan minimal

5 tema Kampanye Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat

100 Kab./Kota

2. Persentase Posyandu Aktif 50%

3. Persentase Desa yang

mengalokasikan dana desa

untuk UKBM

30%

Definisi operasional Indikator Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan

a. Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat

Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat adalah Jumlah Kabupaten/Kota yang menyebarluaskan

informasi minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di minimal

3 saluran media (cetak, elektronik, media luar ruang, media tradisional, dan

media lainnya)

b. Persentase Posyandu Aktif

Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap

bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan

penanggulangan diare) dengan cakupan masing-masing minimal 50% dan

melakukan kegiatan tambahan

Page 30: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 27

c. Persentase Desa yang mengalokasikan dana desa untuk UKBM

Persentase desa yang mengalokasikan dana desa secara bertahap sampai

minimal 10% dari bidang pembangunan desa dan bidang pemberdayaan

masyarakat untuk kesehatan

Page 31: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 28

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

A. Arah Kebijakan

Dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah dijelaskan bahwa arah kebijakan

pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah:

1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lanjut usia

yang berkualitas;

2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat;

3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;

5. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

6. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;

7. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas;

8. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi dan

alat kesehatan;

9. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan;

10. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan;

11. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

12. Menguatkan manajemen, penelitian pengembangan dan sistem informasi;

13. Memantapkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan; dan

14. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.

Mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018 yang merupakan penjabaran

tahun ketiga pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-

2019, salah satu arah kebijakan Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Salah satu Program Prioritas Nasional Bidang

Kesehatan tahun 2018 adalah Penguatan Promotif dan Preventif “Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat”.

Page 32: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 29

Program Nasional Gerakan Masyarakat Hidup sehat melibatkan seluruh komponen bangsa

seperti pemeritah, swasta, akademisi, LSM dan sektor-sektor lainnya agar dapat berperan

dalam pembangunan kesehatan dengan menekankan pada upaya promotive dan

preventif. Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bertujuan antara lain 1) Menurunkan

beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan; 2)

Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; 3) Menurunkan beban

pembiayaan pelayanan kesehatan karena menigkatnya penyakit dan pengeluaran

kesehatan serta 4) Penguatan system kesehatan; Pendekatan siklus hidup; Jaminan

kesehatan nasional (JKN) dan berfokus pada pemerataan layanan. Hal ini menunjukkan

bahwa arah kebijakan pembangunan kesehatan lebih mengedepankan upaya promotif dan

preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative.

Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

preventif dan untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, maka Presiden

mengeluarkan Instruksi Presiden No. 1 tahun 2018 tentang Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat (terlampir), dengan menginstruksikan para Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah

non Kementerian, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan

Gubernur dan Bupati Walikota untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-

langkah tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat.

B. Strategi Promosi Kesehatan

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat dalam RPJMN

2015-2019 tersebut, salah satu yang menjadi fokus Kementerian Kesehatan dalam

kaitannya dengan tugas promkes adalah Meningkatkan promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, maka perlu disusun/ditetapkan strategi

utama dalam pencapaian arah kebijakan tersebut. Sesuai dengan Permenkes 74 Tahun

2016 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit, strategi Promosi

Kesehatan adalah

• Pemberdayaan Masyarakat

Page 33: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 30

Ditujukan untuk menciptakan kesadaran, kemauan, serta kemampuan individu,

keluarga, dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian dan peran

aktif di berbagi upaya kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.

Dilakukan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan

edukatif dan partisipatif, dengan memperhatikan kebutuhan, potensi dan sosial

budaya setempat.

• Advokasi

Dilakukan kepada para penentu kebijakan dan pemangku kepentingan guna

mendapatkan dukungan dalam bentu kebijakan dan sumber daya yang diperlukan.

• Kemitraan

Dilakukan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan advokasi dalam rangka

memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilaksanakan dengan prinsip kesamaan

kepentingan, kejelasan tujuan, kesetaraan kedudukan, dan transparansi di bidang

kesehatan.

Serta didukung dengan metode dan media yang tepat, data dan informasi yang

valid/akurat serta sumber daya yang optimal termasuk sumber daya manusia yang

professional

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesehatan mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerinyah bidang kesehatan untuk membantu Presiden

dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara. Dalam melaksanakan tugasnya,

Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,

pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian dan

alat kesehatan;

b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan;

c. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian

Kesehatan;

Page 34: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 31

d. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan;

e. pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang

kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan;

f. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian

Kesehatan di daerah;

g. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan

h. pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan

Kementerian Kesehatan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu unit

kerja yang berada dibawah Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat yang mempunyai

tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas:

a. Subdirektorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan

b. Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan

c. Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan

d. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat

e. Subbagian Tata Usaha dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Upaya yang dilakukan oleh Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

dalam mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Sub Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

a) Terkait Strategi Komunikasi, Edukasi, dan Informasi Kesehatan

1) Penyusunan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat

2) Penyusunan Strategi Komunikasi Program Prioritas (stunting)

3) Produksi Media KIE kesehatan

Page 35: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 32

4) Pengembangan Media Promotif dan Preventif

5) Produksi Video Grafis

6) Pemilihan Maskot dan Komik Germas

b) Terkait Penyebarluasan Informasi Kesehatan

1) Penyebarluasan Informasi melalui Media Luar Ruang di tempat umum

2) Penyebarluasan Informasi melalui Media Sosial

3) Penggandaan Media Promotif dan Preventif

4) Penyebarluasan Informasi melalui Media Elektronik

5) Pengelolaan Web, Media Online Promosi Kesehatan

2. Sub Direktorat Advokasi dan Kemitraan

a) Terkait Advokasi

1) Menyiapkan bahan advokasi kesehatan.

2) Melaksanakan advokasi kesehatan.

3) Melakukan pembinaan dan supervisi teknis kegiatan advokasi di daerah.

b) Terkait Kemitraan

1) Menyiapakan bahan, konsep, dan program kemitraan.

2) Melakukan kemitraan dengan mitra dunia usaha potensial.

3) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program kemitraan yang sedang

dilaksanakan

4) Melakukan pembinaan dan supervisi teknis kegiatan kemitraan di daerah.

3. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat

a) Terkait Pengorganisasian Masyarakat

1) Menyiapakan bahan dan program kerjasama dengan organisasi

kemasyarakatan.

2) Mendorong kerjasama program kesehatan dengan organisasi kemasyarakatan.

3) Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan

program kesehatan yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan.

Page 36: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 33

4) Melakukan pembinaan dan supervisi teknis kegiatan pengorganisasian

masyarakat di daerah

b) Terkait Peningkatan Peran Serta Masyarakat

1) Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan peningkatan peran serta

masyarakat

2) Penyusunan dan Pembentukan Pokjanal/Forum Perduli Kesehatan

3) Melakukan pembinaan dan terhadap pokjanal.

4) Pemantauan dan evaluasi terhadap UKBM serta Desa dan Keluarahan Siaga Aktif.

4. Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan

a) Terkait Penggerak Promosi Kesehatan

1) Menyusun NSPK terkait tanaga Promosi Kesehatan

2) Melakukan pembinaan tenaga Promosi Kesehatan di pusat dan daerah

3) Menilai angka kredit Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat

b) Tekait Sarana dan Prasarana

1) Menyusun NSPK terkait PHBS di berbagai tatanan

2) Melakukan pemetaan kondisi dan kebutuhan sarana prasarana dan SDM

promosi kesehatan.

3) Mengevaluasi pelaksanaan pembinaan Rumah Tangga ber-PHBS tingkat

nasional.

2. Sub Bagian Tata Usaha :

a) Terkait Kepegawaian dan Rumah Tangga

1) Mengupdate dan mengarsipkan dokumen kepegawaian Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2) Menyiapkan bahan usulan gaji dan tunjangan kinerja berdasarkan

pedoman dan peraturan yang berlaku.

Page 37: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 34

3) Melakukan penyiapan urusan kerumahtanggan sesuai peraturan dan

perundangan yang berlaku agar terciptanya penyelenggaraan administrasi

pemerintah yang tertib dan berwibawa

4) Melakukan penyiapan bahan tata persuratan dan kerasipan sesuai

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

b) Terkait Keuangan dan BMN

1) Menyiapkan bahan dan urusan keuangan dan pengelolaan anggaran sesuai

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2) Menyiapkan bahan dan urusan pengelolaan aset dan BMN sesuai

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

c) Terkait Perencanaan dan Evaluasi

1) Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

2) Menyusun menu dan melakukan suvervisi perencanaan kegiatan

Dekonsentrasi Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

3) Melakuan pembinanaan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

4) Melakukan evaluasi capaian kinerja dan anggaran

Hambatan yang terjadi dalam pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat.

Beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapain kinerja yaitu antara

lain :

Page 38: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 35

• Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dikeluarkan

oleh Bappenas baru keluar bulan Oktober 2018 sebagai pedoman bagi K/L

melaksanakan amanat Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2018 sehingga pada tahun

2018 ini masih terlihat pelaksanaan kegiatan dalam upaya penguatan Promotif

Preventif masih kurang bersinergi dan terintegrasi antar LS baik di tingkat pusat

maupun di daerah

• Adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2018 pada tanggal 22 Juni 2018,

tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018. Hal tersebut

berakibat kepada ruang lingkup kegiatan germas khususnya kegiatan

penyebarluasan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem kontraktual

menggunakan jasa pihak ke 3 seperti : Stasiun TV, Radio, dan Surat Kabar.

2. Persentase Posyandu Aktif

Beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapain kinerja yaitu antara

lain :

• Belum seluruh Puskesmas memiliki Petugas Promosi Kesehatan, dimana Promosi

Kesehatan merupakan salah satu Pelayanan Esensial di Puskemas. Berdasarkan data

Risfakes 2011, tenaga pengelola Promosi Kesehatan di Puskesmas berjumlah hanya

0,46% atau sebayak 4.471 orang dari jumlah 9.719 Puskesmas.

• Terbatasnya kapasitas pengelola promosi kesehatan di puskesmas yang

berpengaruh pada upaya-upaya pembinaan UKBM termasuk posyandu.

• Peraturan yang berlaku terkait Pokjanal Posyandu baik di tingkat pusat dan daerah

adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu perlu

revisi untuk mengakomodir perubahan strutur kelembagaan dan munculnya

peraturan atau perundangan baru.

• Tidak dapat dilaksanakannya pemenuhan Sarana Posyandu dalam hal ini Dacin dan

Sarung Timbangan dari Pengadaan Tahun 2018.

Page 39: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 36

3. Persentase desa yang mengalokasikan dana desa minimal 10% untuk UKBM

Beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapain kinerja yaitu antara

lain :

• Kebijakan terkait Prioritas Pemanfaatan Dana Desa yang mendukung Kesehatan

dimana setiap tahun berubah sehingga fungsi koordinasi dan sosialisasi sangar

diperlukan.

• Kebijakan terkait Prioritas Pemanfaatan Dana Desa yang keluar pada akhir tahun,

dimana proses penyusunan RKP Desa yang merupakan pedoman dalam penyusunan

APBDesa telat ditetapkan.

• Kemampuan teknis perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang

kesehatan yang dimiliki Kepala dan Aparatur Desa masih terbatas.

• Terbatasnya akses informasi tenaga promosi kesehatan di Puskesmas terkait

perencanaan desa dan kegiatan kesehatan yang dibiayai dana desa.

Page 40: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 37

BAB IV

HASIL KERJA

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Dalam pencapaian tujuan dan sasaran Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat dengan tidak terlepas dari tugas pokok dan fungsi dari Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, upaya yang dilakukan sebagai berikut:

I. Sub Direktorat Komunikasi, Informasi dan Edukasi

1. Penyusunan Peodman Teknis Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

• Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 94.470.000,-. Kegiatan dilakukan di

Jakarta.

• Output

Pedoman teknis pelaksanaan Germas di sektor kesehatan ini dapat menjadi acuan

pelaksanaan Germas baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah sehingga

dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya perubahan perilaku

masyarakat hidup sehat.

• Outcome

Diharapkan kegiatan mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang

dilakukan oleh berbagai sektor dapat sinergi dan terintegrasi untuk mencapai

tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

• Benefit

Diharapkan adanya gerakan-gerakan masyarakat untuk terlibat langsung dalam

pembangunan kesehatan di Indonesia.

• Impact

Page 41: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 38

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah

kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan,

serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan

2. Penyusunan Strategi Komunikasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 468.974.000,-. Kegiatan dilakukan di

Jakarta.

• Output

Tersusunnya Strategi Komunikasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam rangka

meningkatkan kegiatan-kegiatan komunikasi publik terkait program prioritas

nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

• Outcome

Diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan terkait Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat baik dilakukan oleh sektor kesehatan maupun lintas sektor dapat dilakukan

dengan mengacu kepada strategi komunikasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

• Benefit

Diharapkan adanya gerakan-gerakan masyarakat untuk terlibat langsung dalam

pembangunan kesehatan di Indonesia.

• Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah

kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan,

serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan

Page 42: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 39

3. Produksi Media KIE kesehatan

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini adalah Rp. 2.220.550.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

• Output

Adanya media KIE kesehatan terkait :

a. TV dan Radio Spot PMT

b. TV Spot dan Radio Spot Imunisasi JE

c. TV dan Radio Spot Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

d. TV dan Radio Spot Keluarga Sehat

e. TV dan Radio Spot Pangan Sehat

f. TV dan Radio Spot Makan Ikan

g. TV dan Radio Spot Tablet Tambah Darah

h. TV dan Radio Spot Aktivitas Fisik

i. TV dan Radio Spot Malaria

j. TV dan Radio Spot Edukasi DBD

• Outcome

Diharapkan media KIE yang telah diproduksi dapat dimanfaatkan untuk

penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagi saluran komunikasi.

• Benefit

Diharapkan adanya gerakan-gerakan masyarakat untuk terlibat langsung dalam

pembangunan kesehatan di Indonesia.

• Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah

kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan,

serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan

Page 43: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 40

4. Pengembangan Media Promotif dan Preventif

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan STBM. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp. 45.000.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

• Output

Tersusunnya Media Pedoman Lima Pilar STBM (Stop Buang Air Besar

Sembarangan/Stop BABS, Cuci Tangan Pakai Sabun/CTPS, Pengelolaan Air Minum

Rumah Tangga/PAM-RT, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Pengelolaan Air

Limbah Rumah Tangga)

• Outcome

Diharapkan media pedoman lima pilar STBM ini dapat dimanfaatkan sebagai alat

penyampaian informasi dan edukasi dalam rangka percepatan akses terhadap

sanitasi yang layak melalui perubahan perilaku yang higenis dan saniter.

• Benefit

Diharapkan adanya partisipasi masyarakat dimana masyarakat tidak hanya

menerima informasi dan diajak berunding tetapi juga terlbiat dalam proses

pembuatan keputusan dan mendapatkan wewenang atas kontrol sumber daya

masyarakat sendiri serta keputusan yang dibuat sendiri.

• Impact

Terjadinya suatu kondisi masyarakat yang:

a. Mempunyai akses dan menggunakan jamban sehat

b. Mencuci tangan pakai sabun dan benar sebelum makan, setelah BAB, sebelum

memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan

c. Mengelola dan menyimpan air minum dan makanan yang aman

d. Mengelola sampah dengan baik

e. Mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat)

Page 44: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 41

5. Penyebarluasan Informasi melalui Media Luar Ruang di Tempat Umum

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini adalah Rp.2.507.400.000-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

• Output

Terlaksananya penyebarluasan informasi melalui Media Luar Ruang di Tempat-

Tempat Umum:

Penayangan Iklan Layanan Masyarakat di Media Luar Ruang (MLR) yang terdiri

dari :

1) LED Billboard

Penayangan dilakukan di 5 titik, yaitu: a) Thamrin City, b) Atrium Senen, c) S

Parman, d) Bidakara, e) Fatmawati. Di setiap titik masing-masing tayang TVC

sebanyak 120 spot. Penanyangan dilakukan selama 6 bulan.

2) TV Commuterline

Penayangan dilakukan di seluruh commuterline Jabodetabek (28 jurusan per

hari). Total jumlah spot yang ditayangkan sebanyak 2.520 spot selama 3

bulan.

• Outcome

Tersebarluasnya informasi kepada masyarakat tentang Program Prioritas

Kementerian Kesehatan melalui media media luar ruang (LED Billboard dan TVC

Commuterline)

• Benefit

Penyebarluasan informasi kesehatan melalui media luar ruang diharapkan dapat

mendukung keberhasilan kampanye tema prioritas nasional, dengan adanya

peningkatan pengetahuan dan awareness masyarakat mengenai hidup sehat

dan program prioritas nasional.

• Impact

Page 45: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 42

Terwujudnya perubahan perilaku masyarakat yang sehat yang akhirnya dapat

mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dan berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan

pembangunan berwawasan kesehatan.

• Dokumentasi

Penayangan melalui LED Billboard

Penayangan melalui TVC Commuterline

6. Penyebarluasan Informasi melalui Media Luar Ruang Kementerian Kesehatan

Page 46: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 43

7. Penyebarluasan Informasi melalui Media Luar di Lingkungan Kementerian

Kesehatan

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini adalah Rp. -. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

• Output

Terlaksananya penyebarluasan informasi melalui Media Luar Ruang di Lingkungan

Kementerian Kesehatan dalam rangka hari kesehatan yang terdiri dari

Pemasangan Media Luar Ruang (MLR) di Lingkungan Kementerian Kesehatan

yang terdiri dari :

1) Hari Gizi Nasional

2) Asean Games

3) Hari Kesehatan Sedunia

4) Menjelang Ramadhan

5) Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia

6) Hari Kemerdekaan

7) Hari Anak Naional

8) Hari Lansia

9) Pekan Imunisasi

10) Bulan K3

11) Rakerkesnas

12) Hari TB

• Outcome

Tersebarluasnya informasi kepada pegawai di lingkungan kementerian dan

masyarakat yang melintasi kantor kementerian kesehatan di jalan. HR. Rasuna

Said

• Benefit

Page 47: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 44

Penyebarluasan informasi kesehatan melalui media luar ruang diharapkan dapat

mendukung keberhasilan kampanye tema prioritas nasional, dengan adanya

peningkatan pengetahuan dan awareness karyawan dan masyarakat mengenai

hidup sehat dan program prioritas nasional.

• Impact

Terwujudnya perubahan perilaku masyarakat yang sehat yang akhirnya dapat

mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dan berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan

pembangunan berwawasan kesehatan.

• Dokumentasi

Page 48: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 45

8. Penyebarluasan Informasi melalui Media Pameran Kesehatan

• Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 1.700.000.000,-.

• Output

Adanya penyebarluasan informasi melalui pameran kesehatan sebagai berikut:

Page 49: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 46

a. Pameran The 9th “Women’s Health and Bazzar 2018”

b. Pameran Ngabuburit Bareng Bu Menkes

c. Pameran Launching Permenkes 56 Tahun 2017

d. Pameran Gelar Dagang HARGANAS XXV 2018

e. Pameran Kampanye Isi Piringku melalui kegiatan Jakarta Eat Festival

f. Pameran Global Health Security Agenda (GHSA)

g. Pameran Filantropi Indonesia Festival (FISHFEST) dan Pengadaan Booth

Penggerakan Penanggulangan Stunting di 100 kab/kota tahun 2018

h. Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN)

i. Pameran The 1st Meeting NMRA’S OF OIC COUNTRIES dan Backdrop

Photobooth Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional.

j. Pameran Rakerkesnas

k. Pameran Asian Games dan Agrinex Expo 2018

l. Pameran Konferensi Nasional ke-4

m. Pameran Konferensi Nasional ke-4 (dokumentasi dan kelengkapan acara)

• Outcome

Diharapkan tersebarluasnya informasi kepada masyarakat tentang Program

Prioritas Kementerian Kesehatan melalui pameran kesehatan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

dapat terwujud.

• Benefit

Diharapkan penyebarluasan informasi melalui pameran kesehatan ini dapat

mendukung keberhasilan Kampanye Germas kepada masyarakat umum.

• Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan

Page 50: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 47

kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan

berwawasan kesehatan.

• Dokumentasi

9. Penyebarluasan Informasi melalui Media lainnya

10. Penggandaan Media Promotif dan Preventif

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini adalah Rp.2.303.242.500-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

• Output

Adanya media cetak terkait program prioritas kementerian kesehatan dengan

tema:

- Keluarga Sehat

- Germas

- Materi Kesehatan bagi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

- Mudik Sehat dan Aman

- Media Cerdik

- Dana Desa

- Posyandu

- Mercuri

- Promotif dan Preventif

• Outcome

Page 51: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 48

Tersebarluasnya informasi kepada masyarakat tentang Program Prioritas

Kementerian Kesehatan melalui media cetak

• Benefit

Diharapkan media cetak ini dapat dimanfaatkan oleh lintas sektor dan daerah

sebagai alat untuk penyampaian informasi dan edukasi kesehatan kepada

masyarakat

• Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah

kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan,

serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan

11. Penyebarluasan Informasi melalui Media Elektronik

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini adalah Rp. 57.172.279.000. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

• Output

Adanya penyebarluasan informasi melalui media elektronik terkait program

prioritas Kementerian Kesehatan dengan tema:

a. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 7.154.725.000.

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang ditayangkan sebanyak 1375 kali tayang selama 25 hari (Juli

s.d. Agustus), dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 200 spot

- ANTV menayangkan spot sebanyak 175 spot

- MNC TV menayangkan sebanyak 200 spot

- Indosiar menayangkan sebanyak 200 spot

- Trans TV menayangkan sebanyak 200 spot

Page 52: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 49

- Global TV menayangkan sebanyak 200 spot

- TV One menayangkan sebanyak 200 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 275 kali selama 25 hari (Juli s.d Agustus) dengan

rincian sebagai berikut:

- RRI PRO 3 FM: 125 spot

- Elshinta Radio: 150 spot

b. PIS-PK (Keluarga Sehat)

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 8.952.279.000.

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang ditayangkan selama 30 hari (Juni s.d Juli) sebanyak 1680 kali

tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 240 spot

- ANTV menayangkan spot sebanyak 210 spot

- MNC TV menayangkan sebanyak 240 spot

- Indosiar menayangkan sebanyak 240 spot

- Trans TV menayangkan sebanyak 270 spot

- Global TV menayangkan sebanyak 270 spot

- TV One menayangkan sebanyak 210 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 270 kali selama 30 hari (Juni s.d Juli) dengan

rincian sebagai berikut:

- RRI PRO 3 FM: 120 spot

- Elshinta Radio: 150 spot

c. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI)

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 7.095.250.000.

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang ditayangkan selama 25 hari (Agustus s.d. September)

sebanyak 1400 kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

Page 53: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 50

- TVRI menayangkan spot sebanyak 250 spot

- ANTV menayangkan spot sebanyak 200 spot

- RCTI menayangkan sebanyak 250 spot

- MNC TV menayangkan sebanyak 250 spot

- Global TV menayangkan sebanyak 250 spot

- TV One menayangkan sebanyak 200 spot

d. Tablet Tambah Darah

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 6.630.125.000.

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang ditayangkan selama 25 hari (25 Juni s.d 19 Juli) sebanyak

1300 kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan sebanyak 200 spot

- SCTV menayangkan sebanyak 200 spot

- Indosiar menayangkan sebanyak 225 spot

- MNC TV menayangkan sebanyak 225 spot

- Global TV menayangkan sebanyak 225 spot

- Trans TV menayangkan sebanyak 225 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 225 kali selama 25 hari (25 Juni s.d 19 Juli)

dengan rincian sebagai berikut:

- RRI Pro 3 FM: 100 spot

- Elshinta Radio: 125 spot

e. Pengendalian Tembakau

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 6.951.000.000.

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang ditayangkan sebanyak 1300 kali tayang selama 20 hari (Mei

s.d. Juni), dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 180 spot

- ANTV menayangkan spot sebanyak 160 spot

Page 54: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 51

- MNC TV menayangkan sebanyak 200 spot

- Indosiar menayangkan sebanyak 200 spot

- Trans TV menayangkan sebanyak 180 spot

- Global TV menayangkan sebanyak 180 spot

- TV One menayangkan sebanyak 200 spot

f. Promotif Preventif Tuberkulosis (TBC)

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp.6.796.300.000.

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang ditayangkan selama 25 hari (April s.d. Mei) sebanyak 1275

kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan sebanyak 225 spot

- SCTV menayangkan sebanyak 175 spot

- MNC TV menayangkan sebanyak 175 spot

- Indosiar menayangkan sebanyak 175 spot

- Trans TV menayangkan sebanyak 175 spot

- Global TV menayangkan sebanyak 175 spot

- TV One menayangkan sebanyak 175 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 325 kali selama 25 hari (April s.d. Mei) dengan

rincian sebagai berikut:

- RRI Pro 3 FM: 200 spot

- Radio KBR 68 H: 125 spot

g. 1000 HPK (ASI)

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp.6.796.300.000.

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang ditayangkan selama 25 hari (Juli s.d. Agustus) sebanyak

1375 kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan sebanyak 200 spot

- SCTV menayangkan sebanyak 200 spot

Page 55: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 52

- MNC TV menayangkan sebanyak 200 spot

- Indosiar menayangkan sebanyak 200 spot

- Trans TV menayangkan sebanyak 200 spot

- Global TV menayangkan sebanyak 200 spot

- Metro TV menayangkan sebanyak 175 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 325 kali selama 25 hari (Juli s.d.Agustus) dengan

rincian sebagai berikut:

- RRI Pro 3 FM: 100 spot

- Radio Female 97.9 FM: 125 spot

h. Kesehatan Haji

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp.6.796.300.000.

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang ditayangkan selama 25 hari (April s.d. Mei) sebanyak 1175

kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan sebanyak 150 spot

- SCTV menayangkan sebanyak 150 spot

- MNC TV menayangkan sebanyak 175 spot

- Indosiar menayangkan sebanyak 175 spot

- Trans TV menayangkan sebanyak 175 spot

- Global TV menayangkan sebanyak 175 spot

- TV One menayangkan sebanyak 175 spot

• Outcome

Tersebarluasnya informasi kepada masyarakat tentang Program Prioritas

Kementerian Kesehatan melalui media elektronik (TV dan Radio)

• Benefit

Diharapkan penyebarluasan informasi melalui media elektronik dapat

mendukung keberhasilan Kampanye Germas kepada masyarakat umum

• Impact

Page 56: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 53

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah

kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan,

serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan

• Dokumentasi

Page 57: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 54

12. Penyebarluasan Informasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan

blogger

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini adalah Rp. 39.275.000-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

• Output

Tersosialisasinya Germas kepada blogger

• Outcome

Para blogger tersebut dapat ikiut mensosialisasikan kegiatan Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat (Germas) yang serdang dilakukan oleh kementerian kesehatan.

Dengan harapan informasi yang mereka tulis tersbut dapat menjadi edukasi bagi

masyarakat yang membaca tulisan pada blog mereka tersebut.

• Benefit

Page 58: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 55

Manfaat dari Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui media luar

ruang adalah:

a) Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang informasi kesehatan

b) Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menjaga kesehatannya

c) Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam bidang

kesehatan

• Impact

Dampak yang diharapkan dengan adanya kegiatan Penyebarluasan informasi

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan blogger adalah

mengingkatnya derajat kesehatan masyakat yang dapat di lihat dari menurunnya

angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita, meningkatnya status gizi

balita, menurunnya angka kesakitan akibat PTM dan penyakit menular

13. Pengelolaan Web, Media Online Promosi Kesehatan

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini adalah Rp 148.280.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

• Output

A. Hasil Pekerjaan Website Redesign

Proses pengerjaan Website Redesign di bulan Desember difokuskan pada finalisasi

penerapan halaman yang sudah teroptimasi dengan Pagespeed, dan beberapa modul

baru sebagai bahan pertimbangan dari hasil penilaian website E-ASPIRASI. Berikut adalah

beberapa modul baru tersebut.:

a. Pembuatan Halaman Sitemap

Halaman Sitemap diperlukan untuk kemudahan pengunjung melihat susunan

daftar isi suatu website atau bot search engine untuk melakukan crawling

sehingga efenya dapat meningkatkan optimasi hasil pencarian suatu website

dalam search engine, tampilan sitemap adalah sebagai berikut:

Page 59: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 56

b. Pembuatan Halaman RSS

Halaman RSS Feed (Really Simple Syndication) berguna untuk menampilkan

feed / umpan berisikan list update artikel dan konten terbaru apabila terdapat

website yang ingin berlangganan mendapatkan langsung konten website dari

Promkes.

Page 60: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 57

c. Pembuatan Halaman Error 404

Pembuatan halaman 404 adalah sebagai halaman untuk memberitahukan

kepada user bahwa pencarian yang dilakukan atau URL yang dituju sudah

tidak aktif lagi, sehingga user dapat mengetahui dan berpindah mencari

konten yang sesuai. Halaman 404 menyediakan dua tombol utama yaitu

tombol menuju Beranda dan tombol menuju Sitemap, berikut adalah

tampilan dari halaman Error 404

d. Pembuatan Breadcrumb

Breadcrumb adalah fitur yang berguna sebagai navigasi ketika berada di

dalam suatu halaman website, dengan fitur ini pengunjung dapat mengetahui

sedang mengakses menu, kategori, tag atau artikel, fitur ini dapat

meningkatkan skor SEO suatu website dan search engine dapat menampilkan

hasil navigasi artikel pada tampilan hasil pencariannya, berikut adalah

tampilan dari Breadcrumb di website Promkes

Page 61: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 58

e. Perubahan URL Halaman Admin

Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan security website, halaman admin

sudah diubah dari http://promkes.kemkes.go.id/admin menjadi

http://promkes.kemkes.go.id/akses , apabila URL lama dibuka maka akan

terlihat tampilan error halaman 40

B. Hasil Pekerjaan Website Maintenance

a. Page Speed, Access, Application Performance Audit

Audit terhadap performa website dilakukan terhadap tiga kriteria yaitu

kecepatan halaman, akses, dan performa aplikasi dengan menggunakan

Page 62: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 59

software pihak ketiga yang lazim digunakan developer di seluruh dunia

yaitu Pingdom tools yang beralamat di URL berikut:

https://tools.pingdom.com dan GTMetrix yang beralamat di:

https://gtmetrix.com. Pengecekan dilakukan dengan menggunakan akses

server test terdekat yang tersedia di Pingdom tools yaitu server

Melbourne Australia dan Sydney Australia di GTMetrix. Pada bulan

Desember hasil yang didapat dengan menggunakan pingdom tools,

website Promkes menunjukkan Grade C

Berdasarkan pengujian dengan Pingdom Tools dan GTMetrix serta

membandingkan hasilnya, dapat disimpulkan dengan optimasi pada

halaman Beranda dapat meningkatkan performa website. Dari hasil tes

menggunakan Pingdom Tools, dapat terlihat performance Grade

mengalami peningkatan skor dari 75 menjadi 76, meski gradenya masih

berada di grade C, tetapi Pagesize dan Request berhasil diturunkan.

Sedangkan menggunaan hasil GTMetrix terlihat peningkatan performa

pada Pagespeed atau kecepatan load website dari grade A dengan skor

91% menjadi Grade D dengan skor 66%.

b. Server Maintenance

Pemeliharaan server berfungsi untuk memastikan performa aplikasi dan

website dapat ditunjang dengan baik, proses pemeliharaan dilakukan

dengan memantau resource harddisk, memory dan service melalui

Dashboard Konfigurasi Server yang bernama Virtualmin serta monitoring

fitur yang terdapat didalam website

c. Pemeliharaan Website

d. Pemeliharaan Server

e. Database Maintenance

f. Koordinasi dengan Pusdatin

C. Hasil Pekerjaan Publikasi

Dalam melakukan kegiatan Publikasi terdapat beberapa sub-kegiatan yaitu:

Page 63: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 60

• Pengelolaan Konten

• Social Media Campaign

• SEO (Search Engine Optimization

• Outcome

Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait kesehatan , yang

dapat merubah perilaku masyarakat sesusai dengan perilaku yang harapkan

• Benefit

Manfaat dari Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui media online

adalah:

a. Dinas Kesehatan/instasi yang berkepentingan dapat mengkases materi, media

informasi kesehatan

b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang informasi kesehatan

c. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menjaga kesehatannya

d. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam bidang

kesehatan

• Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah

kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan,

serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan

Page 64: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 61

II. Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat

2. Penyusunan Permenkes Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

• Input

Penyusunan Permenkes Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

dibutuhkan untuk mengatur penyelengaraan Pemberdayaan masyarakat bidang

kesehatan dengan tujuan mewujudkan kemandirian kesehatan pada masyarakat

dengan cara meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, serta

kemampuan individu, keluarga, dan kelompok masyarakat untuk peduli dan

berperan aktif memelihara dan meningkatkan kesehatan, memanfaatkan fasilitas

kesehatan serta mengaktifkan pelembagaan dan kegiatan UKBM, terkait hal

tersebut dibutuhkan dasar hukum untuk mengakomodirnya hingga diperlukan

Penyusunan Permenkes Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Kegiatan

ini berbentuk swakelola dan dilaksanakan di Jakarta. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.97.495.000,-.

• Output

Permenkes Nomor 8 tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang

Kesehatan.

• Outcome

a. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali

dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi;

b. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakkan masyarakat;

c. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (community organization -

community development);

d. Peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan untuk mendukung

masyarakat memperjuangkan kepentingannya dibidang kesehatan;

e. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor dan pemangku

kepentingan terkait, organisasi kemasyarakatan serta swasta peduli

kesehatan;

f. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal

baik dana, tenaga serta sosial budaya;

Page 65: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 62

g. Pengintegrasian antar program dan/atau kegiatan dan/atau kelembagaan

Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan kesepakatan dan

kebutuhan masyarakat

• Benefit

a. Masyarakat mampu mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan yang

dihadapi;

b. Pemangku kepentingan mendukung masyarakat mengenali dan mengatasi

permasalahan kesehatan yang dihadapi

c. Adanya kemitraan dan partisipasi lintas sektor dan pemangku kepentingan

terkait, organisasi kemasyarakatan serta swasta peduli kesehatan dalam

menanggulangu permasalahan kesehatan;

d. potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal baik dana, tenaga serta

sosial budaya dimanfaatkan dengan optimal;

e. Integrasi antar program dan/atau kegiatan dan/atau kelembagaan

Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan kesepakatan dan

kebutuhan masyarakat

• Impact

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

- Meningkatkan peran lintas sektor dalam penyelenggaraan pemberdayaan

masyarakat bidang kesehatan.

- Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

• Dokumentasi

Page 66: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 63

3. Penyusunan Rapermenkes Upaya Kesehatan di Posyandu

• Input

Sehubungan dengan Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga

Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Pasal 6 yang

menyebutkan bahwa Posyandu merupakan LKD yang bertugas membantu Kepala

Desa dalam m eningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat desa, sampai saat

ini belum ada peraturan yang mengatur tentang upaya/pelayanan kesehatan di

posyandu. Untuk itu, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat menginisiasi penyusunan rancangan Permenkes tentang Upaya

Kesehatan di Posyandu. Kegiatan ini berbentuk swakelola dan dilaksanakan di

Jakarta. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.97.495.000,-.

• Output

Rapermenkes Upaya Kesehatan di Posyandu

• Outcome

a. Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama KIA,

imunisasi, Gizi dan kesehatan lingkungan di tingkat desa/kelurahan

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Posyandu.

c. Meningkatkan peran lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan di Posyandu.

d. Meningkatkan dukungan kebijakan dan anggaran dalam penyelenggaraan

dan pembinaan posyandu

Page 67: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 64

• Benefit

a. Acuan bagi semua pemangku kepentingan dalam rangka pembinaan teknis

kesehatan di Posyandu;

b. Acuan bagi pengurus dan kader posyandu dalam penyelenggaraan posyandu

• Impact

a. Penguatan pemberdayaan masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga

dan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan

c. Sinergitas program pelayanan sosial dasar di posyandu

• Dokumentasi

4. Pengembangan Media Kit Posyandu

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka pengembangan

media kit posyandu yang mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan

yaitu persentase posyandu aktif. Media Kit Posyandu terdiri dari 2 paket

pengadaan. Paket I terdiri dari buku saku pegangan kader, poster edukasi tinggi

badan, pin, lembar balik/flipchart, flyer, dan CD Prototype Media siap cetak serta

tas. Sedangkan Paket II merupakan pengembangan permainan ular tangga

beserta dadunya. Masing-masing paket digandakan sebanyak 1000 buah

diperuntukan bagi posyandu terutama posyandu di Kabupaten/Kota lokus

stunting dan posyandu diluar lokus stunting serta dibagikan kepada Dinas

Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai prototipe untuk diperbanyak.

Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.400.000.000,-.

• Output

Media Kit Posyandu yang terdiri dari buku saku pegangan kader, poster edukasi

tinggi badan, pin, lembar balik/flipchart, flyer, permainan ular tangga dan CD

Prototype Media siap cetak, serta tas media.

• Outcome

Page 68: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 65

- angka stunting menurun, demikian pula dengan angka kesakitan TBC serta

cakupan imunisasi meningkat

- meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan

sehat

• Benefit

- Meningkatkan pengetahuan kader terkait program yang ada di posyandu

- Tersedianya alat bantu untuk penyuluhan kesehatan bagi kader

• Impact

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengaktifan Posyandu.

- Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat

- Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan di posyandu.

• Dokumentasi

5. Implementasi Model Intervensi Sistem Pemantauan Kegiatan Posyandu

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka pengembangan

sistem pemantauan kegiatan posyandu yang mendukung program prioritas

Kementerian Kesehatan yaitu persentase posyandu aktif. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.97.495.000,-. Kegiatan dilakukan di 5

Kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Blora, Kota

Banjar Baru dan Kabupaten Lampung Selatan

• Output

Implimentasi Sistem Pemantauan Kegiatan Posyandu di 5 kabupaten

• Outcome

Diharapkan meningkatnya jumlah Posyandu Aktif yaitu Posyandu yang mampu

melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu

Page 69: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 66

nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare)

dengan cakupan masing-masing minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan.

• Benefit

a. Bagi kader

- Dapat segera melaporkan hasil kegiatan posyandu di hari buka layanan

- Sebagai sarana komunikasi antara kader dan petugas puskesmas

b. Bagi Puskesmas

- Mempermudah pemantauan dan evaluasi kegiatan posyandu

- Sebagai sarana respon cepat terhadap permasalahan di posyandu

- Sebagai sarana komunikasi antara kader dan petugas puskesmas

c. Bagi Kementerian dan Dinas Kesehatan

- Memperoleh gambaran kegiatan dan permasalahan di posyandu

- Memantau kegiatan posyandu

- Merencanakan kebijakan dan program kesehatan terkait dengan posyandu

sesuai dengan kondisi di lapangan

• Impact

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan dan gizi di Posyandu.

- Meningkatkan peran lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan dan gizi di Posyandu.

- Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dan gizi

terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

• Dokumentasi

Page 70: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 67

6. Penilaian PHBS RT

• Input

Kegiatan Penilaian PHBS merupakan kegiatan rutin yang dilakukan 1 tahun sekali

untuk menilai keaktifan Posyandu dan penilaian PHBS Rumah Tangga. Penilaian

terbagi menjadi 2 kategori yaitu kategori kabupaten dan kota. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.6.831.092.819,-.

• Output

a. 12 Kabupaten dan Kota Nominasi pemenang Lomba PHBS dan Posyandu

b. Pemenang Lomba PHBS dan Posyandu berdasarkan katagori Kabupaten dan

Kota

• Outcome

a. Menigkatnya pengetahuan masyarakat (sasaran Ormas) dalam Germas dan

program prioritas

Page 71: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 68

b. Meningkatnya jumlah fasilitator/kader Ormas yang mampu

menggerakkan/mobilisasai masyarakat.

• Benefit

a. Meningkatnya produktivitas masyarakat

• Impact

a. Masyarakat menjadi lebih sehat

b. Mengurangi angka kesakitan

c. Mengurangi angka stunting

• Dokumentasi

7. Fasilitasi MoU Kementerian Kesehatan dengan Organisasi Kemasyarakatan

• Input

Page 72: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 69

Kegiatan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan

yang berbentuk swakelola dan dilakukan dengan bekerjsama dengan 17

Organisasi Kemasyarakatan yang telah melakukan MoU dengan Kementerian

Kesehatan yaitu PBNU, Muslimat NU, Fatayat NU, Alhidayah, PP Muhamadiyah,

Aisyah, Persis, DMI, Kowani, APPI, PGI, PHDI, Pelkesi, DWP, Jannur, Perwanas,

Perdhaki. Daerah sasaran kegiatan berada di 20 provinsi dan 92 Kabupaten/Kota

dan merupakan wilayah binaan Ormas. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan ormas

antara lain lomba, deteksi dini, orientasi, penyuluhan, penyebarluasan informasi

dan lainnya. Jumlah sasaran yang telah dibina 1962 kader, 137 kelompok binaan,

dan sasaran lainnya salah satunya santri berjumlah16.860. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.8.000.000.000,-.

• Output

a. Rancangan Indikator Kinerja Kegiatan yang dilakukan oleh Organisasi

Kemasyarakatan

b. Rancangan menu kegiatan prioritas

c. Rancangan proposal dan waktu pelaksanaan

d. Pelaksanaan Kegiatan

• Outcome

c. Menigkatnya pengetahuan masyarakat (sasaran Ormas) dalam Germas dan

program prioritas

d. Meningkatnya jumlah fasilitator/kader Ormas yang mampu

menggerakkan/mobilisasai masyarakat.

• Benefit

a. Masyarakat binaan, pengurus dan mitra kerja Ormas meningkat pengetahuan

dan perilaku sehat dalam germas dan 3 program kesehatan prioritas nasional

(TBC, Imunisasi dan PTM)

b. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan

penyakit tidak menular di lingkungan masyarakat binaan Ormas dan

keluarganya

c. Meningkatnya produktivitas masyarakat

• Impact

a. Meningkatnya peranserta dan optimalisasi sumberdaya Ormas dalam

pembagunan kesehatan

b. Meningkatnya keterampilan Ormas dalam menggerakkan masyarakat/

mobilisasi social akan pentingnya hidup sehat yang berkorelasi pada

penurunan pembiayaan kesehatan

• Dokumentasi

Page 73: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 70

8. Fasilitasi SBH dalam Mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

• Input

Dalam mewujudkan peningkatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat maka

diperlukan serangkaian kegiatan peran serta Satuan Karya Bakti Husada (SBH)

Tingkat Nasional dengan kerjasama antara Kementrian Kesehatan dan Universitas

Indonesia. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.

3.000.000.000,-. Adapun rangkaian kegiatan Fasilitasi SBH dalam mendukung

Gerakan Masyarakat hidup sehat antara lain:

1. Orientasi Pinsaka SBH Tingkat Nasional

2. Penyusunan Panduan Orientasi Pergerakan Masyarakat SBH dalam GERMAS

3. Kursus Pamong Saka

4. Penyusunan Panduan Orientasi bagi Pamong & Pembina

5. Orientasi Pamong & Pembina di Daerah

6. Penyusunan Pedoman Umum SBH

7. Penyusunan Profil & Roadmap SBH

8. Latgab Jabodetabek

9. Pertemuan Koordinasi Pinsaka SBH Nasional

10. Monitoring Penyelenggaraan SBH

11. Pengadaan Media Krida

12. Pembinaan dan Pengembangan Pangkalan

13. Fasilitasi Teknis Pembina Pinsaka di Daerah, Musyawarah Nasional

14. Penyusunan Laporan

• Output

a. Dilaksanakannya Orientasi Pinsaka SBH Tingkat Nasional

b. Panduan Orientasi Pergerakan Masyarakat SBH dalam GERMAS

c. Dilaksanakannya Kursus Pamong Saka

d. Panduan Orientasi bagi Pamong & Pembina

e. Dilaksanakannya Orientasi Pamong & Pembina di Daerah

Page 74: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 71

f. Pedoman Umum SBH

g. Profil & Roadmap SBH

h. Dilaksankannya Latgab Jabodetabek

i. Hasil Monitoring Penyelenggaraan SBH

j. Media Krida

k. Laporan Kegiatan dan video dokumentasi

• Outcome

a. Adanya dukungan pemangku kepentingan terhadap Saka Bakti Husada (SBH)

dalam peningkatan perilaku sehat dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

b. Penguatan kelembagaan SBH di Pusat dan Daerah

c. Peran aktif anggota SBH dalam peningkatan perilaku sehat dan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat

d. Kegiatan SBH dalam peningkatan perilaku sehat dan gerakan masyarakat

hidup sehat terselenggara secara terstruktur dan sistematis

• Benefit

a. Meningkatkan kapasitas majelis pembimbing, pimpinan, pengurus, pembina,

pamong dan bagi anggota SBH di Pusat, Daerah tentang gerakan Pramuka

b. Adanya pedoman dan acuan bagi majelis pembimbing, pimpinan, pengurus,

pembina, pamong dan bagi anggota SBH dalam pelaksanaan gerakan

pramuka saka Bakti Husada

• Impact

a. Implementasi Hidup sehat oleh majelis pembimbing, pimpinan, pengurus,

pembina, pamong dan bagi anggota SBH

b. SBH menjadi teladan dalam gerakan masyarakat hidup sehat

• Dokumentasi

(foto kegiatan atau produk )

III. Sub Direktorat Potensi dan Sumber Daya Promosi Kesehatan

1. Penyusunan NSPK (Permenkes Nomor 44 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan

Promosi Kesehatan Rumah Sakit)

• Input

Page 75: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 72

Kegiatan dilakukan dengan metode swakelola menggunakan DIPA APBN

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran

2018.

Kegiatan dilakukan di Jakarta bersama dengan lintas program dan lintas sektor

terkait.

• Output

Output penyusunan NSPK ini adalah diterbitkannya Permenkes Nomor 44 Tahun

2018 sebagai panduan penyelenggaraan promosi kesehatan di rumah sakit.

• Outcome

Dengan diterbitkannya Permenkes ini, rumah sakit diharapkan dapat

menerapkan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung, SDM rumah

sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit.

• Benefit

Adanya rumah sakit berbasis promosi kesehatan.

• Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat.

• Dokumentasi

Page 76: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 73

2. Pelaksanaan Konferensi Nasional Promosi Kesehatan Rumah Sakit Ke-4

• Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola dan kontraktual dengan pembiayaan DIPA APBN

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran

2018.

Panitia penyelenggara Konferensi Nasional Promosi Kesehatan Rumah Sakit Ke-4

ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor

HK.01.07/MENKES/624/2018 dan SK Direktur Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Nomor PK.06.02/3/7634/2018.

Panitia penyelenggara berasal dari Dit. Promkes dan PM, HPH Indonesia, PPPKMI,

dan beberapa RS vertikal yang berada di Jabodetabek.

• Output

Terlaksananya Konferensi Nasional Promosi Kesehatan Rumah Sakit Ke-4 dengan

tema “Strategi Promosi Kesehatan Dalam Melaksanakan Reorientasi Pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit” pada tanggal 27-30 November 2018 di Hotel Mercure,

Ancol, Jakarta dengan peserta yang berasal dari RS Vertikal, RSUD dan RS Swasta,

Dinkes Provinsi, dan pemerhati bidang promosi kesehatan.

Kegiatan konferensi terdiri atas pleno, simposium, presentasi oral dan poster,

pameran. Kegiatan ini menghasilkan deklarasi yang telah disepakati oleh seluruh

peserta sebagai tindak lanjut konferensi.

• Outcome

Rumah sakit memiliki kebijakan PKRS dan mengimplementasikan PKRS sebagai

bentuk reorientasi pelayanan kesehatan rumah sakit.

• Benefit

Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna, tidak hanya

kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga promotif dan preventif.

• Impact

Terwujudnya masyarakat berperilaku hidup sehat.

Page 77: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 74

• Dokumentasi

3. Uji Beban Kerja Butir-butir Kegiatan Jabatan Fungsional Promotor Kesehatan dan

Penyuluh Kesehatan Masyarakat

• Input

Kegiatan dilakukan dengan metode swakelola menggunakan DIPA APBN

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran

2018.

Kegiatan dilakukan di Jakarta dengan melibatkan Pemangku Jabatan Fungsional

PKM di berbagai rumah jabatan, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

BPSDMK, KemenpanRB, BKN, dan PPPKMI.

No Lokasi Jadwal Pelaksanaan

1. NTT 16-18 April 2018

2. Jawa Timur 16-18 April 2018

3. Sulawesi Selatan 16-18 April 2018

4. Sumatera Utara 23-25 April 2018

Page 78: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 75

5. Jawa Barat 23-25 April 2018

6. Kalimantan Selatan 25-27 April 2018

7. Pusat 14 Mei 2018

• Output

Laporan hasil uji beban kerja butir-butir kegiatan jabatan fungsional promotor

kesehatan dan penyuluh kesehatan masyarakat

• Outcome

Adanya hasil pengukuran beban kerja pengelola promosi kesehatan di tiap

jenjang jabatan fungsional promotor kesehatan dan penyuluh kesehatan

masyarakat.

• Benefit

Diperolehnya besaran angka kredit butir kegiatan dan hasil kerja minimal seorang

Penyuluh Kesehatan dan Promotor Kesehatan

• Impact

Diperolehnya bahan revisi PERMENPAN RB dan Petunjuk Teknis Jabatan

Fungsional Penyuluh Kesehatan dan Promotor Kesehatan.

• Dokumentasi

4. Pembinaan Sekolah Sehat Melalui Penilaian Lomba Sekolah Sehat

• Input

Page 79: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 76

Kegiatan dilakukan dengan metode swakelola menggunakan DIPA APBN

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran

2018.

Kegiatan dilakukan pada sejumlah sekolah tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,

SMA/MA yang mengikuti Lomba Sekolah Sehat di Provinsi NTB, DIY, Riau, Jawa

Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Bali. Penilaian

dilakukan menggunakan instrumen yang telah disiapkan.

Kegiatan dilakukan secara terintegrasi, bekerja sama dengan Direktorat

Kesehatan Keluarga, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat

Kesehatan Lingkungan, Direktorat Gizi Masyarakat dan lintas K/L, yaitu

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Kementerian

Dalam Negeri.

• Output

Laporan hasil pembinaan dan penilaian Lomba Sekolah Sehat di tiap lokasi yang

dikunjungi

• Outcome

Terlaksananya pembinaan pelaksanaan sekolah sehat di tiap jenjang pendidikan

• Benefit

Terciptanya sekolah sehat di tiap jenjang pendidikan oleh seluruh warga sekolah

• Impact

Meningkatnya status kesehatan anak usia sekolah

• Dokumentasi

5. Penyusunan Materi KIE Bagi Anak Sekolah Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA

• Input

Kegiatan dilakukan dengan metode swakelola menggunakan DIPA APBN

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran

2018.

Page 80: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 77

Kegiatan dilakukan dengan melibatkan direktorat teknis terkait kesehatan anak

usia sekolah.

• Output

Draft Materi KIE Anak Sekolah Bagi SMP/MTs dan SMA/MA

Page 81: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 78

• Benefit

Meningkatkan perilaku kesehatan anak usia sekolah

• Impact

Meningkatnya status kesehatan anak usia sekolah

• Dokumentasi

IV. Sub Direktorat Advokasi dan Kemitraan Kesehatan

1. Penyusunan Pedoman Teknis Advokasi Kesehatan Bagi Petugas Kesehatan

• Input

Kegiatan Penyusunan Pedoman Teknis Advokasi Kesehatan bagi Petugas Kesehatan

berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung tercapainya salah satu

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat yaitu Presentase Kab/Kota yang Memiliki Kebijakan PHBS. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. ...............................,-. Kegiatan dilakukan di

Jakarta.

• Output

Pedoman Teknis Advokasi Kesehatan bagi Petugas Kesehatan ini dapat menjadi acuan

pelaksanaan advokasi baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah sehingga dapat

berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya mencapai tujuan advokasi kesehatan yaitu

Page 82: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 79

mendapatkan komitmen, dukungan dalam bentuk kebijakan dan sumberdaya yang

diperlukan dalam pembangunan kesehatan.

• Outcome

Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan jumlah kebijakan bewawasan kesehatan baik

di tingkat pusat maupun kab/kota sehingga mendukung tercapainya tujuan pembangunan

kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

terwujud.

• Benefit

Manfaat dari Kegiatan Penyusunan Pedoman Teknis Advokasi Kesehatan bagi Petugas

Kesehatan adalah petugas kesehatan baik di tingkat pusat maupun daerah dapat mampu

melakukan advokasi kepada pengambil keputusan untuk mendorong terbitnya kebijakan

PHBS dan kebijakan publik yang bewawasan kesehatan.

• Impact

Dampak yang diharapkan dengan adanya Kegiatan Penyusunan Pedoman Teknis Advokasi

Kesehatan bagi Petugas Kesehatan yaitu : Terwujudnya program kesehatan yang menjadi

salah satu program prioritas dalam agenda pembangunan masyarakat di wilayah provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan bahkan di tingkat desa/kelurahan.

• Dokumentasi

2. Sosialisasi permenkes nomor 56 tahun 2017 Tentang pencantuman peringatan kesehatan

dan informasi kesehatan pada kemasan produk tembakau

• Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program

prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Anggaran yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini adalah Rp. 60.626.800,- (swakelola). Kegiatan dilakukan di 4 (empat) kota

dengan jumlah industri tembakau terbanyak yaitu Bandung, Kediri, Blitar, dan Yogyakarta.

• Output

Ouput dari Kegiatan Sosialisasi Permenkes Nomor 56 Tahun 2017 yaitu terinformasikannya

Peringatan Kesehatan Bergambar Putaran Kedua kepada para industri tembakau.

• Outcome

Outcome dari Kegiatan Sosialisasi Permenkes Nomor 56 Tahun 2017 yaitu industri

tembakau dapat menerapkan Peringatan Kesehatan Bergambar Putaran Kedua mulai

tanggal 11 Januari 2019.

Page 83: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 80

• Benefit

Manfaat dari Kegiatan Sosialisasi Permenkes Nomor 56 Tahun 2017 adalah

a. Bagi Masyarakat : Sebagai sarana untuk mendapatkan akses informasi terkait kesehatan,

khususnya dampak penggunaan tembakau (rokok)

b. Bagi Pemerintah :

1) Sebagai instrumen kebijakan terkait pengendalian tembakau di Indonesia

2) Sebagai sarana untuk memberikan akses informasi terkait kesehatan, khususnya

dampak penggunaan tembakau (rokok)

3) Sebagai sarana komunikasi terkait dampak dari penggunaan tembakau (rokok)

4) Mengurangi risiko beban penyakit akibat dampak penggunaan tembakau (rokok)

• Impact

Dampak yang diharapkan dengan adanya Kegiatan Sosialisasi Permenkes Nomor 56 Tahun

2017 yaitu :

a. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular (baik kematian

maupun kecacatan) serta menurunkan angka prevalensi Stunting;

b. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit;

c. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan

d. Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan.

e. Derajat kesehatan masyarakat meningkat.

• Dokumentasi

Keg. Sosialisasi Permenkes 56/2017 di Kota Bandung, Jawa Barat

Page 84: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 81

Keg. Sosialisasi Permenkes 56/2017 di Kota Kediri, Jawa Timur

Keg. Sosialisasi Permenkes 56/2017 di Kota Blitar, Jawa Timur

Keg. Sosialisasi Permenkes 56/2017 di Kota Yogyakarta, DIY

Page 85: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 82

3. Implementasi model intervensi promosi kesehatan : Model pencegahan perilaku merokok

bagi siswaSMP/MTS “GenSTAR: Generasi Sehat Tanpa Rokok”

• Input

Kegiatan ini berbentuk kontaktual yang dilakukan dalam rangka mendukung program

prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan penurunan angka prevalensi

merokok pada remaja. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.

173.281.818,- (swakelola). Kegiatan dilakukan di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka

Belitung.

• Output

Ouput dari Kegiatan Model Pencegahan Perilaku Merokok bagi Siswa SMP/MTs “GenSTAR”

yaitu meningkatkan pengetahuan siswa mengenai bahaya dan ancaman rokok serta

meningkatkan sikap negatif siswa terhadap rokok.

• Outcome

Outcome dari Kegiatan Model Pencegahan Perilaku Merokok bagi Siswa SMP/MTs

“GenSTAR” yaitu menurunkan angka prevalensi merokok pada siswa usia remaja khususnya

siswa tingkat SMP/MTs.

• Benefit

Manfaat dari Kegiatan Model Pencegahan Perilaku Merokok bagi Siswa SMP/MTs

“GenSTAR” adalah

Bagi Masyarakat : Sebagai sarana untuk mendapatkan akses informasi serta edukasi terkait

kesehatan, khususnya mengenai bahaya dan ancaman rokok bagi anak usia remaja atau

SMP/MTs.

Bagi Pemerintah :

1) Sebagai instrumen dalam rangka pengendalian tembakau di Indonesia

2) Sebagai sarana untuk memberikan akses informasi dan edukasi terkait kesehatan,

khususnya mengenai bahaya dan ancaman rokok bagi anak usia remaja atau SMP/MTs.

3) Sebagai sarana komunikasi terkait bahaya dan ancaman rokok bagi anak usia remaja

atau SMP/MTs.

4) Mengurangi risiko beban penyakit akibat dampak penggunaan tembakau (rokok)

Page 86: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 83

• Impact

Dampak yang diharapkan dengan adanya Kegiatan Model Pencegahan Perilaku Merokok

bagi Siswa SMP/MTs “GenSTAR” yaitu :

1) Menurunkan angka prevalensi merokok pada siswa usia remaja khususnya siswa tingkat

SMP/MTs.

2) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular (baik kematian

maupun kecacatan) serta menurunkan angka prevalensi Stunting;

3) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit;

4) Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk;

5) Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan;

dan

6) Derajat kesehatan masyarakat meningkat.

• Dokumentasi

Pelatihan TOT Guru Sekolah, Petugas Promkes Puskesmas, dan Supervisor GenSTAR di Dinas Kesehatan Kab. Belitung Timur Prov. Kep. Bangka Belitung

Page 87: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 84

Pelaksanaan Edukasi Bahaya Merokok oleh Peer Educator kepada Teman Sekelasnya

Salah Satu Media Edukasi berupa Mading Bahaya Merokok yang disiapkan oleh Peer Educator untuk Teman Sekelasnya

4. Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

• Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola dan kontraktual yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat serta Instuksi Presiden Nomor

1 Tahun 2017 dan indikator capaian Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015

– 2019 yaitu Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki Kebijakan PHBS. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 11.261.832.407,- (swakelola) dan Rp.

3.900.600.000,- (kontraktual). Kegiatan dilakukan di 115 Lokasi, di 78 Kab/Kota 16 Provinsi

(terlampir).

• Output

Ouput dari Kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yaitu :

Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Gerakan Masyarakat Sehat

a. Komitmen tertulis yang ditandatangani oleh pemangku kepentingan dari pusat hingga di

daerah serta perwakilan masyarakat

b. Kebijakan terkait Germas berupa Instruksi, Surat Edaran Bupati/Walikota, dsb.

• Outcome

Page 88: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 85

Outcome dari Kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yaitu adalah

meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat tentang

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

• Benefit

Manfaat dari Kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah

Bagi Masyarakat : Sebagai sarana untuk mendapatkan akses informasi terkait kesehatan,

khususnya Germas

Bagi Pemerintah :

1) Sebagai sarana untuk memberikan akses informasi terkait kesehatan, khususnya

Germas

2) Sebagai sarana komunikasi terkait kesehatan khusus Germas antara masyarakat, kader,

toma, toga, kepala desa/lurah, petugas puskesmas, dinas kesehatan kabupaten/kota,

dinas kesehatan provinsi dan pusat.

3) Memperoleh gambaran terkait kegiatan Germas di daerah

4) Merencanakan kebijakan dan program kesehatan terkait dengan Germas sesuai dengan

kondisi di lapangan

• Impact

Dampak yang diharapkan dengan adanya Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yaitu :

1) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular (baik kematian

maupun kecacatan) serta menurunkan angka prevalensi Stunting dan meningkatkan

cakupan imunisasi;

2) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit;

3) Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan

4) Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan.

• Dokumentasi

Keg. Sosialisasi GERMAS di Kab. Lumajang Prov. Jawa Timur

Page 89: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 86

Keg. Sosialisasi GERMAS di Kab. Solok Selatan Prov. Sumbar

Keg. Sosialisasi GERMAS di Kab. Bojonegoro Prov. Jawa Timur

Keg. Sosialisasi GERMAS “Makan Buah Bersama”

di Kab. Purwakarta Prov. Jawa Barat

Page 90: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 87

Keg. Sosialisasi GERMAS “Advokasi GERMAS kepada Kepala Daerah” di Kota Japaura Prov. Papua

LOKASI SOSIALISASI GERMAS TAHUN 2018 (115 Lokasi di 78 Kab/Kota 16 Provinsi)

No Provinsi Kab/Kota

1 Aceh Kab. Aceh Tamiang, Kota Lhokseumawe

2 Sumut Kab. Langkat (2), Kab. Asahan, Kab. Labuanbatu Utara, Kab. Karo, Kab. Binjai, Kab. Toba Samosir, Kab. Batubara

3 Sumbar Kab. Tanah Datar (3), Kab. Solok Selatan, Kab. Sawah Lunto, Kab. Agam, Kab. Pasaman

4 Jambi Kab. Muaro Jambi, Kab. Batanghari (2), Kab. Sarolangun, Kab. Merangin, Kab. Bungo

5 Riau Kab. Indragiri Hilir

6 Bengkulu Kota Bengkulu

7 Lampung Kab. Lampung Tengah, Kab. Lampung Selatan

8 Banten Kota Serang, Kota Tangerang Selatan (2), Kota Tangerang, Kab. Tangerang (2), Kab. Serang (3)

9 Jabar

Kab. Karawang (2), Kab. Bekasi (2), Kab. Purwakarta (3), Kota Bandung (2), Kota Cimahi, Kab. Bandung (3), Kab. Bandung Barat (2), Kab. Sukabumi (4), Kab. Bogor (5), Kota Sukabumi

Page 91: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 88

10 Jateng Kab. Kebumen, Kab. Blora (2), Kab. Rembang (2), Kab. Pati (2), Kab. Tegal (2), Kab. Jepara, Kab. Demak, Kab. Grobogan

11 Jatim

Kab. Tulungagung (3), Kab. Bojonegoro (2), Kab. Lumajang (3), Kab. Tuban (2), Kab. Jember, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kab. Blitar, Kab. Pacitan (2), Kab. Banyuwangi

12 NTT Kab. Nagekeo, Kab. Manggarai, Kab. Sumba Timur, Kab. Sumba Tengah, Kab. TTS, Kab. Kupang, Kab. Sumba Barat Daya

13 Sulsel Kab. Barru, Kab. Bulukumba, Kab. Luwu Utara, Kab. Pinrang, Kab. Enrekang, Kab. Bone, Kota Makassar

14 Sulteng Kab. Poso (2), Kota Palu (3)

15 Sulut Kab. Minahasa Selatan

16 Papua Kab. Kep. Yapen, Kota Jayapura, Kab. Mimika

B. PENCAPAIAN KINERJA

Besarnya target dan realisasi masing-masing indikator kinerja kegiatan Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai berikut:

No Sasaran Startegis IKU Target

2018

Realisasi

2018

%

Capaian

1 Meningkatnya pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Persentase Kab/Kota yang memiliki Kebijakan PHBS

70% 70,62% 101%

Persentase desa

yang memanfaatkan

dana desa 10%

untuk UKBM

40% 48,30% 122%

Page 92: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 89

Jumlah dunia usaha

yang memanfaatkan

CSR-nya untuk

program kesehatan

16 16 100%

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan

12 12 100%

Ket *) : Laporan Provinsi per Januari 2018

C. REALISASI ANGGARAN

Realisasi / penyerapan anggaran tahun 2018 Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat mencapai sebesar 90,01% atau dapat direalisasikan sebesar

Rp. 142.521.194.385,- dari pagu sebesar Rp. 158.343.175.000,-

D. UPAYA UNTUK MERAIH WTP DAN REFORMASI BIROKRASI

Dalam rangka tranparansi dan akuntabilitas kepemerintahan, perlu dilakukan upaya-

upaya pencegahan terjadinya praktek-praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dengan

pengelolaan anggaran dan kegiatan sesuai ketentuan diharapkan tidak adanya LHP

(laporan hasil pemeriksaan) BPK pada Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat.

Pada tahun 2018, kegiatan yang dilakukan di lingkup Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka mendukung Opini WTP (Wajar Tanpa

Pengecualian) dan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan adalah:

1. Membangun Komitmen dan Integritas

Setiap pegawai Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat menandatangani Pakta Integritas untuk berperan aktif dalam

pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Page 93: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 90

Sosialisasi WBK kepada seluruh pegawai Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat.

Melakukan pembinaan WBK dan WTP dalam rakorstaf Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Menerapkan SOP dalam melaksanakan pekerjaan.

Meningkatkan komitmen pelaksanaan perjalanan dinas sesuai ketentuan,

melalui berbagai pertemuan, rapat koordinasi dll.

Pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa yang akuntable dan sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran

Penyusunan perencanaan berbasis bukti (evidence planning).

Penyusunan Anggaran yang mengacu kepada Bagan Akun Standar.

Konsolidasi penyusunan TOR, RAB dan data pendukung.

3. Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung

Rekening Hibah Langsung Pusat Promosi Kesehatan telah disetujui dan

dilaporkan kepada Kementerian Keuangan RI

Dana Hibah Langsung Pusat Promosi Kesehatan telah dimasukkan dalam DIPA

Pusat Promosi Kesehatan

Rekonsiliasi dengan Unit Utama secara berkala

Pengesahan pendapatan, belanja dan setoran sisa ke KPPN

4. Penataan Rekening

Melaporkan pembukaan rekening ke Kementerian Keuangan melalui Biro

Keuangan Kementerian Kesehatan.

5. Pembenahan Penatausahaan BMN

Inventarisasi BMN baik di tingkat pusat maupun di daerah

Mengikuti koordinasi penyusunan BMN

Pemberian label telah dilakukan pada semua Aset di Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Mentuntaskan konversi Aset.

Page 94: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 91

6. Penguatan Monitoring dan Evaluasi

Melaksanakan monitoring realisasi anggaran bulanan

Melakukan pemantauan dan evaluasi pencapaian Strategi Raih WTP

Rekon SAI (SAK dan SIMAK) setiap bulan

Rekon SAI dengan Unit Eselon I setiap bulan

Rekon SAI dengan KPPN setiap bulan

Rekon SIMAK dengan KPKNL setiap semester

7. Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan

Menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan sesuai dengan ketentuan

(akurat, lengkap, teratur, tepat waktu dan berjenjang)

Konsultasi secara berkala kepada Pembina (Itjen) dalam penyusunan Laporan

Keuangan bila ada masalah

Pertemuan rekonsiliasi SAI dalam rangka penyusuan Laporan Keuangan

Triwulan III dan Tahunan.

8. Peningkatan Kualitas Pengawasan

Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan

dan anggaran

Melakukan monitoring secara ketat Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Reviu

Laporan Keuangan oleh Itjen ataupun BPKP

Penyampaian LHKPN pegawai.

9. Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan)

Penyelesaian temuan yang terkait dengan LHP

Pemantauan terhadap penyelesaian Tindak Lanjut LHP

Melakukan pemutakhiran data penyelesaian Tindak Lanjut secara berkala

Page 95: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 92

BAB V

PENUTUP

Laporan tahunan ini memberikan gambaran tentang seluruh kegiatan bersumber APBN yang

dilakukan di lingkup Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada

tahun 2018. Seluruh kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam

rangka pencapaian indikator kinerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat.

Secara umum, pencapaianan target kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi

Kesehatan pada Tahun 2018 mencapai taget sebesar 123% dari yang ditetapkan. Untuk itu

pencapaian ini harus ditingkatkan untuk terus menjaga ritme capaian yang selaras dengan

apa yang telah ditetapkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019.

Demikian Buku Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan Tahun 2018 ini disusun sebagai

instrumenh monitoring kinerja dan menjadi bahan acuan peningkatan kinerja dan refleksi

capaian Pusat Promnosi Kesehatn di tahun-tahun yang akan datang.Semoga laporan tahunan

ini dapat menjadi bahan refleksi bagi para pelaksana di lingkup Direktorat Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat, untuk melaksanakan kegiatan lebih baik lagi sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

Page 96: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...promkes.kemkes.go.id/pub/files/files62013LAPTAH 2018.pdfPelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 93

Lampiran 1

Realisasi Anggaran Bersadasarkan Output Tahun 2018

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

KEGIATAN OUTPUT PAGU REALISASI %

5833 01 26,270,964,000,- 22,599,888,931,- 86,03

02 108,618,570,000,- 98,900,230,767,- 91,05

03 13,994,441,000,- 11,201,531,299,- 82,98

051 2,254,200,000,- 1,906,588,100,- 84,58

951 8,200,000,000,- 7,752,552023,- 94,54

*Grand Total 158,343,175,000,- 142,521,194,385,- 90,01