direktorat kapal pengawas -...

47
LAKIP DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS DIREKTORAT JENDERAL PSDKP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TA. 2013 DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS

Upload: lamcong

Post on 11-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LAKIP

DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS

DIREKTORAT JENDERAL PSDKP

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TA. 2013

DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS

Page 2: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 2

III-2

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Kapal Pengawas

disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan wujud

pertanggungjawaban atas pencapaian Indikator Kinerja Utama Direktorat Kapal

Pengawas pada Tahun 2013 yang merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010-2014.

LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif, alat kendali serta

pemacu peningkatan kinerja setiap unit oganisasi di lingkungan Direktorat Kapal

Pengawas. Sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, Direktorat Kapal Pengawas

telah menerapkan metode Balanced Scorecard (BSC) sebagai alat manajemen kinerja.

Melalui implementasi BSC, pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Kapal Pengawas

diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana telah

ditetapkan pada Kontrak Kinerja Direktorat Kapal Pengawas tahun 2013.

Pencapaian IKU Direktorat Kapal Pengawas selama Tahun 2013 telah diupayakan

melalui pelaksanaan progam Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal

Pengawas dengan 4 (empat) kegiatan utama, yaitu : (1) Operasional Kapal Pengawas di

WPP-NRI Wilayah Barat; (2) Operasional Kapal Pengawas di WPP-NRI Wilayah Timur; (3)

Perawatan Kapal Pengawas; dan (4) Pengawakan Kapal Pengawas.

Penyusunan LAKIP Tahun 2012 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang

jelas dan transparan serta sekaligus sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan

program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

pengawasan SDKP. Semoga di masa datang kinerja Direktorat Kapal Pengawas dalam

melaksanakan pengawasan SDKP dapat menjadi lebih baik dan terus ditingkatkan.

Jakarta, Februari 2014 Direktur Kapal Pengawas

TTD

Ir. Budi Halomoan, M.Si

No. Nama Jabatan Paraf

1.

Kasubdit Log-Ops KP Wil.

Barat (Koordinator Pelaporan

& Evaluasi Dit. KP)

2. Kasubag TU

Page 3: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 3

III-3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 3

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................... 4

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................ 43

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 5

B. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 6

C. Tugas dan Fungsi Direktorat Kapal Pengawas ....................................................... 7

D. Sistematika Penyajian LAKIP ....................................................................................... 8

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis Ditjen PSDKP 2010-2014 ........................................................ 10

B. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Hasil Implementasi BSC ................................ 12

C. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 ............................................................ 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) .................................................................. 16

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja ........................................................................ ............. 17

D. Akuntabilitas Keuangan................................................................................................... 33

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... ... 35

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 35

B. Saran ............................................................................................................................... ..... 36

LAMPIRAN

Page 4: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 4

III-4

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Dit. Kapal Pengawas

2. Formula Perhitungan SS & IKU

Page 5: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 5

III-5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah merumuskan serangkaian

kebijakan dan strategi yang secara utuh tertuang di dalam Rencana Strategis KKP

tahun 2010-2014. Dalam Rencana Strategis (Renstra) tersebut, visi KKP adalah

“Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar tahun 2015”,

dengan misi “Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan”. Selanjutnya

sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor: PER. 15/MEN/2012

tentang Rencana Strategis KKP Tahun 2010-2014 visi tersebut direvisi menjadi

“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan

untuk Kesejahteraan Masyarakat” dengan misi:

(i) Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;

(ii) Meningkatkan Nilai Tambah dan Saing Produk Kelautan dan Perikanan;

(iii) Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan

dan Perikanan.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, KKP telah menetapkan program

terobosan percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui

Program Industrialisasi Sektor Kelautan dan Perikanan, yang merupakan proses

perubahan sosial dan ekonomi, dimana arah kebijakan pengelolaan sumber daya

kelautan dan perikanan (SDKP), pembangunan infrastruktur, pengembangan sistem

investasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sumber daya manusia terselenggarakan

secara terintegrasi berbasis industri untuk meningkatkan nilai tambah, efisiensi

dan skala produksi kelautan dan perikanan yang berdaya saing tinggi.

Implementasi industrialisasi diharapkan akan menjadi penghela percepatan

produksi kelautan dan perikanan nasional, sehingga memberikan manfaat bagi

kesejahteraan masyarakat nelayan.

Dalam konteks industrialisasi kelautan dan perikanan, Direktorat Kapal Pengawas

berperan dalam melaksanakan pengawasan SDKP dan penegakan hukum dan

peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan guna menjamin

Page 6: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 6

III-6

terselenggaranya pemanfaatan SDKP yang tertib dan bertanggung jawab. Peran

tersebut secara ekplisit diimplementasikan melalui pelaksanaan program/kegiatan

“Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas” yang diarahkan

untuk mewujudkan visi pengawasan SDKP, yaitu “Indonesia bebas illegal fishing

dan kegiatan yang merusak SDKP’’.

Adapun dalam konteks pengelolaan kinerja, sejalan dengan pelaksanaan reformasi

birokrasi, mulai tahun 2013, Direktorat Kapal Pengawas sebagai salah satu usur

Ditjen PSDKP di bawah KKP telah menerapkan sistem pengelolaan kinerja berbasis

Balanced Scorecards (BSC). Kinerja Direktorat Kapal Pengawas tahun 2013 diukur

atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator

keberhasilan pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam

Kontrak Kinerja antara Direktur Kapal Pengawas dengan Direktur Jenderal

Kelautan dan Perikanan.

Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, serta

Permen PAN dan RB nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Direktorat Kapal Pengawas sebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara

negara diwajibkan menetapkan target kinerja serta melakukan pengukuran kinerja

yang telah dicapai serta menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) yang merupakan wujud akuntabilitas dari mandat yang

diemban.

B. Maksud dan Tujuan

LAKIP Direktorat Kapal Pengawas tahun 2013 merupakan bentuk

pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan

program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan

pencapaian kinerja pengawasan SDKP dalam satu tahun anggaran kepada

masyarakat dan stakeholders lainnya.

Adapun tujuan penyusunan LAKIP adalah untuk menilai dan mengevaluasi

pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Direktorat Kapal Pengawas. Berdasarkan

Page 7: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 7

III-7

hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan beberapa rekomendasi yang

dapat menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang

akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja pengawasan SDKP.

C. Tugas dan Fungsi Direktorat Kapal Pengawas

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.15/MEN/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, tugas dan

fungsi Direktorat Kapal Pengawas yaitu sebagai berikut:

Tugas :

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kapal pengawas.

Fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kapal pengawas

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kapal pengawas;

c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria di bidang kapal pengawas;

d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kapal

pengawas;

e. Penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang

kapal pengawas;

f. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Kapal Pengawas dibantu oleh

beberapa Unit Eselon III sebagai berikut:

1. Sub Direktorat Logistik dan Operasional Wilayah Barat;

- Seksi Logistik Wilayah Barat

- Seksi Operasional Wilayah Barat

2. Sub Direktorat Logistik dan Operasional Wilayah Timur;

- Seksi Logistik Wilayah Timur

- Seksi Operasional Wilayah Timur

3. Sub Direktorat Perawatan Kapal Pengawas;

- Seksi Perawatan Wilayah Barat

- Seksi Perawatan Wilayah Timur

Page 8: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 8

III-8

4. Sub Direktorat Pengawakan Kapal Pengawas;

- Seksi Pengawakan Wilayah Barat

- Seksi Pengawakan Wilayah Timur

Struktur organisasi Ditjen. PSDKP seperti dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Direktorat Kapal Pengawas

D. Sistematika Penyajian LAKIP

Secara garis besar sistematika Penyajian LAKIP Direktorat Kapal Pengawas, dapat

diuraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP, tugas dan fungsi organisasi serta data umum organisasi Direktorat Kapal Pengawas.

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

Menjelaskan secara ringkas tentang rencana strategis Direktorat Kapal Pengawas untuk periode 2010-2014 dan Penetapan Kinerja tahun 2013.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja, dan akuntabilitas keuangan Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013.

DIREKTUR

KAPAL PENGAWAS

SUBDIREKTORAT

LOGISTIK DAN

OPERASIONAL WILAYAH

BARAT

SUBDIREKTORATLOGISTIK

DAN OPERASIONAL

WILAYAH TIMUR

SUBDIREKTORAT

PERAWATAN KAPAL

PENGAWAS

SUBDIREKTORAT

PENGAWAKAN KAPAL

PENGAWAS

SEKSI PERAWATAN KAPAL

PENGAWAS WILAYAH

BARAT

SEKSI PERAWATAN KAPAL

PENGAWAS WILAYAH

TIMUR

SEKSI PENGAWAKAN

KAPAL PENGAWAS

WILAYAH BARAT

SEKSI PENGAWAKAN

KAPAL PENGAWAS

WILAYAH TIMUR

SEKSI LOGISTIK WILAYAH

BARAT

SEKSI OPERASIONAL

WILAYAH BARAT

SEKSI LOGISTIK WILAYAH

TIMUR

SEKSI OPERASIONAL

WILAYAH TIMUR

SUBBAG TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 9: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 9

III-9

Bab IV Penutup

Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari LAKIP Direktorat Kapal Pengawas tahun 2013 dan merekomendasikan perbaikan kinerja ke depan.

Page 10: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 10

III-10

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel,

Direktorat Kapal Pengawas berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdiri dari:

(1) Renstra Ditjen. PSDKP 2010-2014; dan (2) Penetapan Kinerja Direktorat Kapal

Pengawas Tahun 2013 yang telah disempurnakan dengan pendekatan sistem

pengelolaan kinerja berbasis Balance Scorecards (BSC).

A. Rencana Strategis Ditjen. PSDKP 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) Ditjen. PSDKP 2010-2014 merupakan perencanaan

jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang

akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun beserta strategi yang akan

dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai tugas dan fungsi yang diamanatkan.

Renstra tersebut disusun selaras dengan arah kebijakan strategis nasional bidang

kelautan dan perikanan 2010-2014 sebagaimana tertuang dalam Renstra KKP

2010-2014. Renstra tersebut juga disusun dengan menggunakan berbagai asumsi

serta kombinasi pendekatan bottom up dan top down dengan keterlibatan Eselon I,

Eselon II, Eselon III dan Eselon IV lingkup Ditjen PSDKP. Pendekatan top down

mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula ketersediaan

anggaran sesuai dengan estimasi APBN. Sedangkan pendekatan bottom up

dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan pendanaan guna mewujudkan

kondisi ideal.

Sejalan dengan perkembangan dan dinamika organisasi di tingkat KKP, Renstra

Ditjen. PSDKP mengalami revisi yang ditetapkan melalui Keputusan Direktur

Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan nomor: KEP.162/DJ-

PSDKP/2012 tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan nomor: KEP.01/DJ-PSDKP/2011 tentang

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan. Perubahan ini tentunya untuk dapat menyelaraskan dengan visi, misi

dan arah kebijakan KKP. Secara ringkas substansi Renstra Ditjen. PSDKP hasil revisi

diuraikan sebagai berikut:

Page 11: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 11

III-11

1. Pernyataan Visi dan Misi

Dalam rangka memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan kinerja

dan peranan Ditjen. PSDKP serta untuk memberikan gambaran tentang

kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh Ditjen. PSDKP, maka

dirumuskan visi Ditjen. PSDKP yang mencerminkan keadaan yang ingin

dicapai pada akhir periode perencanaan.

Visi :

“Indonesia Bebas Illegal Fishing dan Kegiatan yang Merusak

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan”

Sejalan dengan visi Ditjen. PSDKP, diperlukan rumusan mengenai upaya-

upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang mencerminkan

apa yang akan dapat dicapai (pada level dampak) dan bagaimana

mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuran-ukuran pencapaiannya.

Misi yang dirumuskan menggambarkan tindakan atau upaya sesuai dengan

tugas dan fungsi Ditjen. PSDKP.

Misi :

a. Melaksanakan pengawasan dan perlindungan sumber daya kelautan

dan perikanan dalam rangka melestarikan sumber daya kelautan dan

perikanan.

b. Melaksanakan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang

kelautan dan perikanan.

2. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang

akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 s/d 5 tahun. Perumusan

tujuan menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang akan diberikan oleh

Ditjen. PSDKP. Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan

eksternal, maka tujuan Ditjen. PSDKP dirumuskan sebagai berikut:

Tujuan Strategis :

a. Terwujudnya ketaatan terhadap peraturan perundangan bidang

kelautan dan perikanan.

Page 12: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 12

III-12

b. Terlindunginya sumber daya kelautan dan perikanan dari

pengrusakan dan kegiatan illegal.

3. Sasaran Strategis

Berdasarkan perumusan tujuan Kapal Pengawas, telah dirumuskan sasaran

strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi pengawasan SDKP. Sasaran

strategis yang ingin dicapai oleh Direktorat Kapal Pengawas adalah

‘’Terselenggaranya Pengawasan dan Penegakan Hukum Pengelolaan PSDKP’’.

Untuk mewujudkannya, telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Direktorat Kapal Pengawas, yaitu Meningkatnya cakupan Wilayah

Pengelolaan Perikanan yang terawasi dari kegiatan penangkapan ikan ilegal

(illegal fishing).

Sasaran tersebut bermuara pada satu sasaran yaitu:

“Perairan Indonesia Bebas Illegal Fishing dan Kegiatan yang Merusak

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan”.

4. Program Kerja Direktorat Kapal Pengawas

Program kerja Direktorat Kapal Pengawas yang dilaksanakan pada tahun

2013 yaitu ‘’Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas’’,

guna mendukung pelaksanaan program tersebut, Direktorat Kapal Pengawas

melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

1. Meningkatkan persentase cakupan operasional kapal pengawas di WPP-

NRI yang rawan terhadap kegiatan illegal fishing;

2. Meningkatkan persentase kemampuan dan profesionalisme Awak Kapal

Pengawas sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan;

3. Meningkatkan persentase kesiapan dan kelaikan kapal pengawas untuk

melaksanakan operasi pengawasan SDKP.

B. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Hasil Implementasi Balanced Scorecard (BSC)

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya

Page 13: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 13

III-13

yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja adalah untuk: (1) Meningkatkan

akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen

antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (2) Sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (3) Menciptakan

tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Direktorat Kapal Pengawas telah menyusun penetapan kinerja tahun 2013 secara

berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsinya serta

menyempurnakannya melalui penerapan sistem pengelolaan kinerja berbasis BSC.

Implementasi BSC dalam pengelolaan kinerja di lingkungan Direktorat Kapal

Pengawas, selain merupakan pemenuhan amanat kebijakan pengelolaan kinerja

yang telah ditetapkan oleh KKP, juga ditujukan untuk:

1. Menterjemahkan strategi organisasi ke dalam rencana operasional dengan baik,

sehingga manajemen kinerja organisasi akan sekaras dengan strategi orginisasi;

2. Membangun organisasi yang terus menerus melakukan perbaikan (countinous

improvement)

3. Membangun keselarasan antar unit kerja dan meningkatkan efektifitas dan

efisiensi organisasi.

BSC Direktorat Kapal Pengawas mengunakan 4 (empat) perspektif dalam BSC, yaitu:

Stakeholder Perspective, Customer Perspective, Internal Process Perspective , dan

Learn and Growth Perspective. Digunakannya seluruh perspective dalam BSC

menunjukkan bahwa Direktorat Kapal Pengawas merupakan unit kerja utama dalam

BSC (Core Unit of Balance Scorecard), bukan unit kerja pendukung dalam BSC

(supporting unit of Balance Scorecard).

Sebagai implikasi penerapan BSC, Sasaran Strategis Ditjen. PSDKP beserta IKU nya

mengalami perubahan sebagai berikut :

Tabel 2.1. Penetapan Kinerja Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013

SASARAN STRATEGIS URAIAN IKU TARGET

TAHUN 2013

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1 Menigkatnya Kesejahteraan masyarakat KP

1 Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7.00%

CUSTOMER PERSPECTIVE

Page 14: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 14

III-14

2 Meningkatnya pengelolahan SDKP yang berkelanjutan

2 Proporsi tangkapan perikanan laut berada dalam batasan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB)

<100%

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Tersedianya kebijakan bidang Kapal Pengawas sesuai kebutuhan

3 Jumlah kebijakan publik bidang Kapal Pengawas yang diselesaikan

1 dok

4 Terselenggaranya moderenisasi sitem kelautan dan perikanan pengolahan pemasaran produk kelautan dan perikanan

4 Persentase Kapal Perikanan yang masuk Kemitraan UPI dan Unit usaha Penangkapan ikan yang terawasi

75%

5 Terselenggaranya pengawasan dan penegekan hukum pengelolahan SDKP

5 Persentase WPPNRI yang terawasi dari illegal fishing

31%

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

6 Tersedianya SDM Dit Kapal Pengawas yang kompeten dan frofesional

6 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II, III dan IV di lingkup Dit Kapal Pengawas

60%

7 Tersedianya data Informasi pengawasan SDK di Lingkup Dit. Kapal Pengawas yang valid handal dan mudah diakses

7 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5)

4,0

8 Terwujudnya good governance dan clean government di Dit Kapal Pengawas

8 Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti di banding total rekomendasi

100%

9 Tingkat kualitas Akuntabilitas kinerja Dit. Kapal Pengawas

A

10 Nilai integritas Dit. Kapal Pengawas 6,5

11 Nilai Inisiatif anti korupsi Dit Kapal Pengawas

7,5

12 Nilai Penerapan RB Dit Kapal Pengawas

75

9 Pengelolahan anggaran Dit Kapal Pengawas yang optimal

13 Persentase penyerapan DIPA >95%

Page 15: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 15

III-15

C. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013

Pengukuran tingkat capaian Indikator Kinerja Utama dilakukan dengan

berpedoman pada formula penghitungan yang telah ditetapkan dalam Manual IKU

BSC. Selanjutnya nilai capaian tersebut dihitung dengan membandingkan antara

realisasi capaian dengan target yang telah ditetapkan.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan secara berkala melalui penyusunan Laporan

Kinerja Triwulanan yang didukung dengan implementasi aplikasi SiMETA (Sistem

Monitoring dan Evaluasi Penetapan Kinerja) dan Aplikasi BSC “Kinerjaku” yang

merupakan aplikasi khusus BSC berbasis informasi teknologi.

Page 16: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 16

III-16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Sebagaimana telah diuraikan pada Bab sebelumnya, berdasarkan implementasi BSC

dalam pengelolan kinerja, pada Tahun 2013 Direktorat Kapal Pengawas telah

menyempurnakan dan menetapkan 9 (sembilan) Sasaran Strategis (SS) dengan 13

Indikator Kinerja Utama (IKU), Capaian IKU 9 (sembilan) SS Direktorat Kapal

Pengawas ditabulasikan seperti Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Capaian Sasaran Strategis dan Kinerja Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013

SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR KINERJA UTAMA

(IKU) TARGET REALISASI %

Notifikasi Capaian

SS

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

1 Pertumbuhan PDB Perikanan (%)

7,00% 6,57% 93,86%

Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan

2 Proporsi tangkapan perikanan laut berada dalam batasan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB)

<100% 83% 83%

Sasaran Strategis 3 : Tersedianya kebijakan bidang Kapal Pengawas sesuai kebutuhan

3 Jumlah kebijakan publik bidang pengawasan SDKP yang diselesaikan

1 dok 1 dok 100%

Sasaran Strategis 4 : Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan perikanan, pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan

4 Persentase Kapal Perikanan yang masuk Kemitraan UPI dan Unit usaha Penangkapan ikan yang terawasi

75% 143,98% 191,97%

Sasaran Strategis 5 : Terselenggaranya Pengawasan dan penegakan hukum Pengelolaan SDKP

5 Persentase WPPNRI yang terawasi dari illegal fishing

31% 36,21% 116,81%

Sasaran Strategis 6 : Tersedianya SDM Dit. Kapal Pengawas yang kompeten dan profesional

6 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II, III dan IV di lingkup Dit. Kapal Pengawas

60% 49,21% 72,90%

Page 17: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 17

III-17

Sasaran Strategis 7: Tersedianya informasi pengawasan SDKP di lingkup Dit. Kapal Pengawas yang valid, handal & mudah diakses

7 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5)

4,00 3,93% 98,20%

Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya good governance & clean government di Dit. Kapal Pengawas

8 Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti di banding total rekomendasi

100% 100% 100%

9 Tingkat kualitas Akuntabilitas kinerja Dit. Kapal Pengawas

A A 100%

10 Nilai Integritas Dit. Kapal Pengawas

6,5 7,12 105,48%

11 Nilai Inisiatif anti korupsi Dit. Kapal Pengawas

7,5 7,92

105,6%

12 Nilai Penerapan RB Dit. Kapal Pengawas

75 69,00 94,40%

Sasaran Strategis 9: Pengelolaan anggaran Dit. Kapal Pengawas yang optimal

13 Persentase penyerapan DIPA > 95% 96,94% 96,94%

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Selama periode tahun 2013 Direktorat Kapal Pengawas telah melaksanakan seluruh

kegiatan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam rangka membantu dan mendukung

Ditjen. PSDKP untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Evaluasi dan analisis

pada setiap Sasaran Strategis (SS) diuraikan sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

Kontribusi Direktorat Kapal Pengawas dalam kaitannya dengan pencapaian IKU

ini sejalan dengan kontribusi yang diberikan Ditjen. PSDKP yaitu melakukan

koordinasi dan dukungan kepada Ditjen. Perikanan Tangkap yang menjadi

penanggung jawab utama pencapaian IKU “Pertumbuhan PDB Perikanan” untuk

memastikan tercapainya IKU dimaksud sesuai target.

PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa

perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun).

Adapun angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan

Page 18: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 18

III-18

membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2013

dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan tahun 2012.

Sampai dengan Desember 2013 pencapaian nilai PDB Perikanan telah tercapai

sebesar 6,77% dari target yang ditetapkan sebesar 7,00% (persen pencapaian

96,76%). Dengan menggunakan toleransi pengukuran kinerja sebesar 10%

(80%≤X≤100), status capaian tersebut dapat dikategorikan sedang dengan

indikator warna hijau.

2. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan yang Berkelanjutan

Pencapaian Sasaran Strategis “Meningkatnya pengelolaan sumber daya kelautan

dan perikanan yang berkelanjutan” diidentifikasikan ke dalam 1 (satu) IKU,

yaitu “Proporsi tangkapan perikanan laut berada dalam batasan jumlah

tangkapan yang diperbolehkan (JTB)”. Walaupun tidak secara langsung

bertanggungjawab pada pencapaian IKU tersebut, Direktorat Kapal Pengawas

berkontribusi dengan memberikan dukungan penuh kepada Ditjen. PSDKP yang

diberikan amanat oleh KKP untuk berkontribusi memberikan dukungan

terhadap Unit kerja Eselon I sesuai tugas dan fungsinya, sebagaimana

ditunjukkan oleh Tabel berikut:

Tabel 3.2. Kontribusi Dit. Kapal Pengawas dalam Pencapaian SS-2 KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DUKUNGAN UNIT KERJA YANG

DIDUKUNG

Proporsi tangkapan perikanan laut berada dalam batasan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB)

Melakukan operasi pengawasan di laut dengan

Kapal Pengawas

Ditjen Perikanan Tangkap

Sampai dengan Desember 2013 pencapaian masing-masing IKU dari SS-2 sebagai

berikut:

a. Proporsi tangkapan perikanan laut berada dalam batasan jumlah tangkapan

yang diperbolehkan. telah tercapai sebesar 83% dari target sebesar <100%

(klasifikasi nilai indikator minimize, yaitu semakin kecil semakin baik).

Dengan toleransi pengukuran kinerja sebesar 10% (100%<X≤120%), status

capaian dikategorikan “Sedang” dengan indikator warna “Hijau”.

Page 19: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 19

III-19

3. Sasaran Strategis 3 : Tersedianya Kebijakan Bidang Kapal Pengawas Sesuai Kebutuhan

Terkait dengan SS-3, Direktorat Kapal Pengawas mengikuti dan mendukung

Ditjen PSDKP telah mengidentifikasi 1 (satu) IKU, yaitu Jumlah kebijakan publik

bidang Kapal Pengawas yang diselesaikan. Penyusunan kebijakan bidang Kapal

Pengawas dimaksudkan untuk membangun perangkat hukum dan perundang-

undangan yang menjadi dasar operasional kegiatan pengawasan SDKP oleh

Kapal Pengawas. Uraian mengenai IKU tersebut seperti pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Capaian IKU pada SS-3 “Tersedianya Kebijakan Bidang Kapal Pengawas Sesuai Kebutuhan”.

a. Jumlah kebijakan publik bidang Kapal Pengawas yang diselesaikan

Kebijakan publik bidang Kapal Pengawas didefinisikan dengan Surat

Keputusan (SK) yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal PSDKP. Selama tahun

2013 Jumlah kebijakan publik bidang Kapal Pengawas yang diterbitkan telah

tercapai sesuai target yang ditetapkan. Status capaian dikategorikan “Baik”

dengan indikator warna “Hijau”. Rincian kebijakan publik diuraikan sebagai

berikut:

1) Keputusan Direktur Jenderal PSDKP Nomor: 43/DJ-PSDKP/2012 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kapal Pengawas Perikanan Berprestasi Di

Lingkungan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan.

Pencapaian IKU tersebut diupayakan melalui kegiatan penyiapan substansi

teknis rancangan kebijakan publik bidang Kapal Pengawas di tingkat Ditjen.

PSDKP, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak terkait (Biro Hukum

KKP dan Unit Eselon I KKP sesuai dengan susbtansi kebijakan yang dibahas).

4. Sasaran Strategis 4 : Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan dan Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

Jumlah kebijakan publik bidang Kapal Pengawas yang diselesaikan

1 dok 1 dok 100%

Page 20: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 20

III-20

Modernisasi sistem produksi kelautan dan perikanan, merupakan perubahan

sistem dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang terarah dan

didasarkan atas prinsip efisiensi produksi hulu dan hilir. Dalam pencapaian

Sasaran Strategis ini, Direktorat Kapal Pengawas mengidentifikasikan 1 (satu)

IKU, yaitu Persentase Kapal Perikanan yang masuk kemitraan UPI dan Unit

Usaha Penangkapan Ikan yang terawasi.

Kontribusi Direktorat Kapal Pengawas dalam pencapaian SS-4 adalah pada

Inisiatif Strategis (IS) untuk pencapaian IKU “Persentase Kapal Perikanan yang

masuk kemitraan UPI dan Unit Usaha Penangkapan Ikan yang terawasi”. Sampai

dengan akhir Desember 2013, Capaian IKU pada SS-4 dapat dilihat pada Tabel

3.4.

Tabel 3.4. Capaian IKU pada SS-4 “Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan dan Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan”.

IKU Persentase Kapal Perikanan yang masuk kemitraan UPI dan Unit Usaha

Penangkapan Ikan yang terawasi telah tercapai melebihi target yaitu sebesar

143,98% dari target 75% dengan persentase capaian sebesar 191,97% (formula

perhitungan terlampir). Pencapaian tersebut diupayakan melalui pelaksanaan

kegiatan strategis, yaitu:

a) Pengawasan dan Pemantauan atas kapal perikanan yang melakukan

kemitraan dengan UPI agar memenuhi ketentuan pengelolaan PSDKP;

b) Penghentian dan Pemeriksaan terhadap kapal perikanan yang melakukan

kemitraan dengan UPI sesuai dengan ketentuan;

5. Sasaran Strategis 5 : Terselenggaranya Pengawasan dan Penegakan Hukum

Pengelolaan SDKP

Dalam rangka pencapaian SS-5 “Terselenggaranya Pengawasan dan Penegakan

Hukum Pengelolaan SDKP”, Direktorat Kapal Pengawas berkontribusi dengan

mengidentifikasi dan mengusahakan pencapaian 1 (satu) IKU, yaitu IKU-5

INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET REALISASI %

Persentase Kapal Perikanan yang masuk Kemitraan UPI dan Unit Usaha Penangkapan Ikan yang terawasi

75% 143,98% 191,97%

Page 21: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 21

III-21

‘’Persentase Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia Yang

Terawasi dari illegal fishing’’. Capaian hasil pengukuran IKU sebagaimana dapat

dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Capaian IKU-5 pada SS-5 “Terselenggaranya Pengawasan dan Penegakan Hukum Pengelolaan SDKP”.

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

Persentase cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan [WPP-NRI] yang Terawasi dari Illegal Fishing

31% 36,21% 116,81%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat capaian IKU-5

“Persentase Cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan [WPP-NRI] yang Terawasi

dari Illegal Fishing” telah tercapai sebesar 36,21% melebihi target yang

ditetapkan sebesar 31% dengan persentase capaian sebesar 116,81% (formula

perhitungan IKU-5 terlampir).

Pencapaian target indikator kinerja ini diupayakan melalui pencapaian Sub IKU

yang diwujudkan dalam kegiatan operasi kapal pengawas di Wilayah Barat dan

Timur, Pelatihan/pengembangan Kemampuan dan Keterampilan Awak Kapal

Pengawas (AKP) serta Pemeliharaan Kapal Pengawas, adapun capaian Sub IKU

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6. Capaian Sub IKU pada IKU-5 “Persentase Cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan [WPP-NRI] yang Terawasi dari Illegal Fishing”.

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1.

Persentase Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia

(WPP-NRI) wilayah Barat yang terawasi

dari illegal fishing

20,07% 27,83% 134,4%

2.

Persentase Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia

(WPP-NRI) wilayah Timur yang terawasi

dari illegal fishing

17,06% 22,94% 134,5%

3. Persentase kesiapan kapal pengawas

untuk melaksanakan operasi

100% 96,15% 96,15%

Page 22: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 22

III-22

pengawasan SDKP

4. Persentase pemenuhan kebutuhan awak

kapal pengawas yang profesional sesuai

kualifikasi

72,00% 73,57% 102,18%

Bobot Sub IKU Persentase Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia (WPP-NRI) wilayah Barat yang terawasi dari illegal fishing terhadap

capaian IKU-5 adalah 26% sedangkan bobot Persentase Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) wilayah Timur yang terawasi

dari illegal fishing adalah 59%. Rincian kegiatan yang telah dilaksanakan dalam

pencapaian Sub IKU tersebut yaitu:

a) Operasi Kapal Pengawas

Direktorat Kapal Pengawas merupakan unit Eselon II di bawah Direktorat

Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP)

yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan Pengawasan SDKP dengan

sasaran meningkatkan persentase cakupan WPP-NRI yang terawasi dari

kegiatan illegal fishing.

Dengan terlaksananya kegiatan pengawasan SDKP di WPP-NRI baik Wilayah

Barat maupun Wilayah Timur maka Direktorat Kapal Pengawas secara

langsung telah berkontribusi terhadap upaya pencapaian SS-5

(Terselenggaranya Pengawasan dan Penegakan Hukum Pengelolaan SDKP)

khususnya dalam pencapaian IKU-5.

Operasi Kapal Pengawas di Wilayah Barat:

Capaian Persentase Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia (WPP-NRI) wilayah Barat yang terawasi dari illegal fishing

sebesar 27,83% dari target 20,07% atau mencapai 1134,4% dari target yang

ditetapkan (formula perhitungan terlampir). Operasi kapal pengawas di

Wilayah Barat dilaksanakan dengan mengerahkan 13 unit Kapal Pengawas

Ditjen. PSDKP dalam berbagai ukuran. Selama tahun 2013, di Wilayah Barat

telah dilakukan pemeriksaan terhadap 1.952 kapal perikanan yang terdiri

dari 1.920 Kapal Ikan Indonesia (KII) dan 32 Kapal Ikan Asing (KIA). Dari

Page 23: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 23

III-23

jumlah tersebut, telah ditangkap 41 kapal yang diduga melakukan tindak

pelanggaran bidang perikanan yang terdiri dari 6 KII dan 35 KIA.

Operasi Kapal Pengawas di Wilayah Timur:

Capaian Persentase Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia (WPP-NRI) wilayah Barat yang terawasi dari illegal fishing

sebesar 22,94% dari target 17,06% atau mencapai 134,5% dari target yang

ditetapkan (formula perhitungan terlampir). Operasi kapal pengawas di

Wilayah Timur dilaksanakan dengan mengerahkan 13 unit Kapal Pengawas

Ditjen. PSDKP dalam berbagai ukuran. Selama tahun 2013, di Wilayah Timur

telah dilakukan pemeriksaan terhadap 1.691 kapal perikanan yang terdiri

dari 1.682 KII dan 9 KIA. Dari jumlah tersebut, telah ditangkap 27 kapal yang

diduga melakukan tindak pelanggaran bidang perikanan yang terdiri dari 18

KII dan 9 KIA.

Rekapitulasi hasil operasi kapal pengawas di Wilayah Barat dan Timur

selama kurun waktu 2010-2013 seperti dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Hasil Operasi Kapal pengawas Ditjen. PSDKP Tahun 2010-2013

TAHUN DIPERIKSA DI TANGKAP (Kapal)

(unit kapal) KII KIA KII+KIA

2010 2.253 24 159 183

2011 3.348 31 75 106

2012 4.326 42 70 112

2013 3.871 24 44 68

JUMLAH 13.798 121 348 469

Selama kurun waktu tahun 2010 s/d 2012 terjadi peningkatan unit kapal

ikan yang diperiksa, adapun pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah

kapal yang diperiksa dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan tersebut

dianalisis sebagai akibat dari menurunnya jumlah hari operasi kapal

pengawas dari 180 hari operasi pada tahun 2012 menjadi 115 hari operasi

pada tahun 2013.

Namun demikian dari analisis rasio jumlah kapal yang ditangkap terhadap

jumlah kapal diperiksa, dapat diasumsikan adanya peningkatan ketaatan KII

Page 24: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 24

III-24

terhadap peraturan perundangan yang berlaku yang didukung oleh fakta

berikut:

1) Menurunnya jumlah KII yang ditangkap karena terbukti melakukan

pelanggaran, yaitu 24 KII dari 3.602 KII yang diperiksa (0,67%). Menurun

sebesar 0,32% (42 ditangkap dari 4.252 diperiksa) dari tahun 2012;

2) Meningkatnya ketaatan kapal perikanan laik operasi di Wilayah Barat

(99,80%) dan Wilayah Timur (98,10%).

b) Pelatihan/Pengembangan Kemampuan dan Keterampilan Awak Kapal

Pengawas (AKP)

Kapal pengawas sebagai unit kerja mandiri memerlukan pengaturan yang

khusus, teliti dan terkoordinasi. Agar dapat berfungsi sesuai dengan

tujuannya sebagai sarana pengawasan SDKP, maka kapal pengawas

membutuhkan awak kapal yang memiliki kemampuan dan keterampilan

yang memadai dan professional sesuai dengan kualifikasi.

Kecakapan dan keterampilan AKP sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pengawasan SDKP di WPP-NRI (IKU-5), khususnya dalam

operasional kapal pengawas karena pada dasarnya kapal pengawas hanyalah

sarana/alat (tools) yang sangat bergantung kepada kemampuan dan

keterampilan penggunanya (operator skill’s) yaitu AKP.

Untuk memenuhi kebutuhan Awak Kapal Pengawas yang professional sesuai

kualifikasi Direktorat Kapal Pengawas telah melaksanakan berbagai

pelatihan, diantaranya yaitu:

Pelatihan Keterampilan Pengawas Perikanan

Pelatihan Peningkatan Kualifikasi Permesinan

Pelatihan Peningkatan Kualifilasi Kepelautan (BST, SCRB, AFF, MFA, dan

GMDSS)

Pelatihan Administrasi Pengelolaan Kapal Bagi AKP

Pelatihan Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan Tingkat II (ANKAPIN II)

Pelatihan Peningkatan Keterampilan Menembak di Atas Kapal

Pada tahun 2013 kegiatan pelatihan/pengembangan kemampuan dan

keterampilan AKP difokuskan pada Pelatihan Ahli Nautika Kapal Penangkap

Page 25: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 25

III-25

Ikan Tingkat II (ANKAPIN II), Pelatihan Basic Safety Training (BST), SCRB,

GMDSS, Peningkatan Keterampilan Pengawas Perikanan dan Peningkatan

Keterampilan Menembak di Atas Kapal Pengawas.

Selama tahun 2013, kegiatan pelatihan telah dilaksanakan dengan

mengikutsertakan 275 orang AKP dari 329 orang AKP yang ada dengan

persentase capaian sebesar 73,57% dari target sebesar 72,00%, bobot Sub

IKU pemenuhan kebutuhan Awak Kapal Pengawas yang profesional sesuai

kualifikasi terhadap capaian IKU-5 yaitu sebesar 3% (formula perhitungan

terlampir).

rincian jumlah AKP yang mengikuti pelatihan selama tahun 2013 sebagai

berikut:

1) Peningkatan Keterampilan Pengawas Perikanan sebanyak 30 orang.

2) Pelatihan Basic Safety Training (BST) sebanyak 96 orang.

3) Pelatihan Survival Craft and Rescue Boat (SCRB) sebanyak 30 orang.

4) Pelatihan ANKAPIN II sebanyak 28 orang.

5) Pelatihan Global Maritime Distress & Safety System sebanyak 11 orang.

6) Peningkatan Keterampilan Menembak di atas Kapal sebanyak 80 orang.

Rekapitulasi hasil pelatihan Awak Kapal Pengawas selama kurun waktu

2011-2013 seperti dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Rekapitulasi Hasil Pelatihan AKP Tahun 2011-2013

No Nama Pelatihan Jumlah AKP/Orang Jumlah

Total 2011 2012 2013

1 Peningkatan Keterampilan Pengawas

Perikanan 60 60 30 150

2 Pelatihan BST 30 30 96 156

3 Pelatihan Peningkatan Kualifikasi

Permesinan Bagi AKP 30 0 0 30

4 Pelatihan SCRB 0 30 30 60

5 Pelatihan AFF 0 30 0 30

6 Pelatihan MFA 0 30 0 30

7 Pelatihan ANKAPIN-II 0 0 28 28

8 Pelatihan GMDSS 0 0 11 11

9 Bimtek Administrasi Pengelolaan

Kapal Bagi AKP 0 30 0 30

Page 26: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 26

III-26

10 Peningkatan Keterampilan Menembak

di Atas Kapal 0 0 80 80

Jumlah 120 240 275 605

c) Pemeliharaan Kapal Pengawas

Direktorat Kapal Pengawas dituntut selalu siap setiap saat (highly readynes)

dalam beberapa hal yang berkaitan dengan operasional kapal pengawas

antara lain kondisi teknis (technical condition) kapal pengawas yang laik

laut, oleh sebab itu pemeliharaan dan perawatan kapal pengawas baik

pemeliharaan rutin bulanan, rutin tahunan maupun perbaikan mendesak

berpengaruh langsung terhadap kelancaran dan kesuksesan operasional

kapal pengawas dalam melaksanakan kegiatan pengawasan SDKP di WPP-

NRI (pencapaian IKU-5). Bobot kesiapan kapal pengawas untuk

melaksanakan operasi pengawasan SDKP terhadap pencapaian IKU-5 yaitu

sebesar 13%.

Selama tahun 2013 pemeliharaan kapal pengawas yang dilaksanakan

meliputi pemeliharaan rutin bulanan (dilakukan terhadap 26 kapal

pengawas), pemeliharaan rutin tahunan/docking (dilakukan terhadap 23

kapal pengawas), pengadaan suku cadang dan perlengkapan kapal

pengawas, serta perbaikan mendesak (dilakukan terhadap 9 kapal) dengan

persentase capaian kesiapan kapal pengawas untuk melaksanakan operasi

pengawasan SDKP sebesar 96,15% dari target yang ditetapkan sebesar

100% (formula perhitungan terlampir).

Rincian kegiatan pemeliharaan/perawatan kapal pengawas yang telah

dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu:

1) Perawatan rutin bulanan terhadap 26 unit kapal pengawas, baik yang

beroperasi di Wilayah Barat maupun Timur.

2) Perawatan rutin tahunan/docking terhadap 23 unit kapal pengawas

dengan rincian sebagai berikut:

Kapal Pengawas Wilayah Barat

Tabel 3.9. Daftar Kapal Pengawas Yang Docking di Wilayah Barat

Page 27: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 27

III-27

No. Nama Kapal Pelaksanaan

Waktu Tempat

1. KP. Hiu Macan 001 24 Oktobers.d.3November 2013 Tj. Pinang

2. KP. Hiu Macan 005 23 Oktobers.d.4 November 2013 Batam

3. KP. Hiu 001 23s.d.30 Agustus 2013 Tj Pinang

4. KP. Hiu 003 4s.d.11 September 2013 Tj Pinang

5. KP. Hiu 004 7s.d. 19 November 2013 Bangka

6. KP. Hiu 006 16s.d.25 September 2013 Bangka

7. KP. Hiu 008 1s.d.12 September 2013 Bangka

8. KP. Hiu 009 12s.d.18November 2013 Bangka

9. KP. Hiu 010 11s.d.18 September 2013 Tj. Pinang

10. KP. Takalamungan 18s.d.25 September 2013 Jakarta

11. KP. Barracuda 001 26 Agustuss.d.2 September 2013 Jakarta

12. KP. Barracuda 002 29 Agustuss.d.5 September 2013 Jakarta

Kapal Pengawas Wilayah Timur

Tabel 3.10. Daftar Kapal Pengawas Yang Docking di Wilayah Timur

No. Nama Kapal Pelaksanaan

Waktu Tempat

1. KP. Hiu Macan

Tutul 001 21Novembers.d. 10Desember 2013 Bitung

2. KP. Hiu Macan 002 30 Novembers.d.9 Desember 2013 Bitung

3. KP. Hiu Macan 003 4 Novembers.d.3Desember 2013 Bitung

4. KP. Hiu Macan 004 16 Agustuss.d.14 September 2013 Bitung

5. KP. Hiu Macan 006 9s.d.28 November 2013 Bitung

6. KP. Hiu 002 10s.d.18 Oktober 2013 Bitung

7. KP. Hiu 005 27 Agustuss.d.4 September 2013 Bitung

8. KP. Hiu 007 21s.d.29November 2013 Bitung

9. KP. Padaido 30 Septembers.d.9 Oktober 2013 Bitung

10. KP.Todak 001 1 s.d. 8Oktober 2013 Bitung

11. KP.Todak 002 25 Septembers.d.5 Oktober 2013 Makasar

Page 28: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 28

III-28

3) Perbaikan mendesak terhadap 9 (sembilan) kapal pengawas yaitu

sebagai berikut:

Perbaikan mendesak terhadap KP. Hiu Macan 003 di Pangkalan

PSDKP Bitung, Sulawesi Utara.

Perbaikan mendesak terhadap KP. Hiu 006 di Stasiun PSDKP

Pontianak, Kalimantan Barat.

Perbaikan mendesak terhadap KP. Hiu Macan 001 di Stasiun PSDKP

Pontianak, Kalimantan Barat.

Perbaikan mendesak terhadap KP. Hiu 001 di Stasiun PSDKP

Pontianak, Kalimantan Barat.

Perbaikan mendesak terhadap KP. Akar Bahar 001 di Pangkalan

PSDKP Jakarta.

Perbaikan mendesak terhadap Takalamungan di Pangkalan PSDKP

Jakarta.

Perbaikan mendesak terhadap Baracuda 001 di Pangkalan PSDKP

Jakarta.

Perbaikan mendesak terhadap Baracuda 002 di Pangkalan PSDKP

Jakarta.

Perbaikan mendesak terhadap Hiu Macan Tutul 001 di Pangkalan

PSDKP Bitung, Sulawesi Utara.

6. Sasaran Strategis 6 : Tersedianya SDM Direktorat Kapal Pengawas yang Kompeten dan Profesional

Pengembangan SDM sebagai sumber daya pengawasan SDKP, menekankan

manusia sebagai pelaku pengawasan yang memiliki etos kerja produktif,

keterampilan, kreativitas, disiplin, profesionalisme, loyalitas serta memiliki

kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi maupun kemampuan manajemen. Hal ini harus terus

dikembangkan baik secara kualitas maupun kuantitas guna keberhasilan

pengawasan SDKP.

IKU yang digunakan untuk memenuhi SS-6 adalah Indeks Kesenjangan

Kompetensi Eselon III dan IV di lingkup Direktorat Kapal Pengawas. Nilai indeks

tersebut bersifat minimize yang artinya semakin kecil semakin baik, karena

menunjukkan semakin kecilnya kesenjangan kompetensi pejabat di lingkup

Page 29: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 29

III-29

Direktorat Kapal Pengawas. Target IKU telah diseragamkan bagi seluruh Eselon I

lingkup KKP yaitu sebesar 60% dan telah tercapai sebesar 60%.

7. Sasaran Strategis 7 : Tersedianya Informasi Pengawasan SDKP yang Valid,

Handal, dan Mudah Diakses Dalam pencapaian sasaran ini Direktorat Kapal Pengawas mengikuti Ditjen.

PSDKP berkontribusi dengan mengidentifikasi dan mengusahakan capaian

terhadap 1 (satu) Indikator Kinerja Utama yaitu ‘’Persepsi user terhadap

kemudahan akses’’, capaian IKU tersebut sebagaimana dapat dilihat pada Tabel

3.11.

Tabel 3.11. Capaian IKU pada SS-7 “Tersedianya Informasi Pengawasan SDKP yang valid,

handal dan mudah diakses.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5)

4,0% 3,93% 98,20%

Tingkat kepuasan pengguna/pemanfaat terhadap kemudahan akses data dan

informasi telah tercapai sebesar 3,93 dari target yang ditetapkan sebesar 4,0.

Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan survei terhadap kepuasan

pengguna/pemanfaat (kuesioner) terhadap layanan data dan informasi yang

diberikan untuk kemudian mengukurnya dalam sekala likert 1-5.

8. Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya Good Governance dan Clean Governance di Direktorat Kapal Pengawas

Dalam rangka mewujudkan good governance dan clean government Direktorat

Kapal Pengawas sebagai bagian dari Ditjen. PSDKP telah ikut serta

mengimplementasikan prinsip-prinsip good governance dan clean government

dalam pengelolaan organisasinya. Untuk mengukur SS ini, telah diidentifikasikan

5 (LIMA) IKU seperti pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Capaian IKU SS 8 “Terwujudnya Good Governance dan Clean Governance di Direktorat Kapal Pengawas”

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Page 30: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 30

III-30

Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti Dibanding Total Rekomendasi

100% 100% 100%

Tingkat kualitas Akuntabilitas kinerja Dit. Kapal Pengawas

A A 100

Nilai Integritas Dit. Kapal Pengawas 6,5 7,12 105,48

Nilai Inisiatif Anti Korupsi Dit. Kapal Pengawas 7,5 7,92 105,6

Nilai Penerapan RB Dit. Kapal Pengawas 75 69* 100

Ket: *) masih menggunakan nilai RB tahun 2012, karena nilai RB 2013 baru akan keluar pada Maret 2013.

a. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti Dibanding Total Rekomendasi

Laporan hasil pemeriksanaan aparat pengawas memuat antara lain rekomendasi

yang diberikan dalam rangka perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang

ditemui selama proses audit. Rekomendasi menjadi sangat penting dan prioritas

untuk ditindaklanjuti sebagai langkah perbaikan, pertanggungjawaban dan

cerminan komitmen suatu unit kerja untuk memperbaikai diri, termasuk dalam

pemberantasan KKN dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Pada tahun 2013 jumlah rekomendasi APIEP yang telah ditindaklanjuti yaitu

kurang lebih sebanyak 15 dari 15 rekomendasi atau mencapai 100% dari target

yang ditetapkan. Dalam menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Direktorat Kapal

Pengawas telah berkoordinasi secara intensif dengan Inspektorat Jenderal KKP

selaku Pengawas Internal dan BPK-RI selaku Pengawas Eksternal.

b. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kapal Pengawas

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran

yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik.

Penilaian akuntabilitas kinerja Direktorat Kapal Pengawas dilakukan oleh

Inspektorat Jenderal KKP selaku APIP di KKP.

Pada tahun 2013, Direktorat Kapal Pengawas ikut memberikan kontribusi

terhadap pencapaian nilai AKIP Ditjen. PSDKP sebesar 78,66 dengan kategori

penilaian A (rentang nilai >75-85), dan interprestasi “Sangat Baik”, yaitu:

Page 31: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 31

III-31

akuntabilitas kinerja baik, kinerja baik, sistem manajemen kinerja baik,

menggunakan knowledge manajemen untuk membangun budaya kerja, banyak

inovasi. Selama 3 (tiga) tahun terakhir sejak tahun 2011 s/d 2013 nilai AKIP

Direktorat Kapal Pengawas mengalami peningkatan.

Tabel 3.13. Capaian Tingkat Kualitas Akuntabilitas di Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2011 s.d. 2013

NO KOMPONEN BOBOT NILAI TAHUN

2011 2012 2013

1 PERENCANAAN KINERJA 35% 31.33 32,38 32,79

2 PENGUKURAN KINERJA 20% 19.50 15,27 16,64

3 PELAPORAN KINERJA 15% 12.00 13,64 13,43

4 PENCAPAIAN SASARAN/ KINERJA ORGANISASI

20% 8.82 16,21 15,87

NILAI HASIL EVALUASI : 90,00 71,65 77,50 78,66

c. Nilai Integritas Direktorat Kapal Pengawas

Survei Integritas Sektor Publik dilakukan dalam rangka memberikan penilaian

terhadap integritas layanan yang diberikan oleh Direktorat Kapal Pengawas

kepada masyarakat. Hasil penilaian merupakan cerminan bagaimana masyarakat

sebagai pengguna layanan memberikan penilaian yang didasarkan dari

pengalaman pengguna layanan dalam mengurus layanan di Direktorat Kapal

Pengawas.

Upaya perbaikan dilakukan dengan mekanisme pengaduan masyarakat,

pemanfaatan teknologi informasi, ekspektasi petugas terhadap gratifikasi,

perilaku birokrat maupun pengguna layanan dan tingkat upaya

sosialisasi/kampanye antikorupsi terhadap petugas dan pengguna layanan.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Survei Integritas Sektor Publik pada

tahun ini menyertakan layanan pengadaan barang dan jasa (PBJ) di tingkat pusat

dan daerah. Penetapan PBJ sebagai salah satu obyek survei merupakan bentuk

sinergitas program pencegahan yang dilakukan KPK.

Capaian Nilai integritas Direktorat Kapal Pengawas tahun 2013 telah tercapai

sebesar 7,12 melebihi target yang ditetapkan di tingkat KKP sebesar 6,5.

Nilai capaian tersebut pada hakikatnya merupakan nilai integritas KKP

Page 32: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 32

III-32

yang merupakan hasil penilaian KPK. Adapun ditingkat eselon 1 dan 2

penilaian integritas belum dilakukan, sehingga sesuai kebijakan

implementasi BSC, untuk sementara waktu capaian ditingkat KKP dapat

digunakan sebagai nilai integritas ditingkat eselon 1.

d. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Direktorat Kapal Pengawas

Penilaian Insiatif Anti Korupsi (PIAK) dilakukan dengan tujuan untuk mengukur

apakah suatu instansi publik telah menerapkan sisitem dan mekanisme yang

efektif untuk mencegah dan mengurangi korupsi di lingkungannya. Direktorat

Kapal Pengawas terus berupaya mendorong munculnya inisiatif dalam

melakukan langkah nyata pemberantasan korupsi di lingkungan internalnya.

Indikator penilaian PIAK 2013 menggunakan 7 indikator kuantitatif, yaitu: Kode

etik; Peningkatan transparansi dalam manajemen SDM; Peningkatan

transparansi dalam pengadaan; Peningkatan transparansi penyelenggara

Negara; Peningkatan akses publik dalam memperoleh informasi unit

utama; Pelaksanaan rekomendasi KPK; dan Kegiatan promosi anti korupsi.

Penilaian untuk laporan kualitatif dilakukan dengan metode self

assessment check list. Peserta PIAK mengisi sendiri kuesioner dengan

melampirkan bukti pendukung dan dinilai oleh Inspektorat Jenderal KKP.

Pada tahun 2013, Nilai rata-rata PIAK Direktorat Kapal Pengawas mengikuti

Ditjen. PSDKP yaitu sebesar 7,9 melebihi target yang ditetapkan di tingkat

KKP sebesar 7,5.

e. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Direktorat Kapal Pengawas

Pengukuran penerapan RB menggunakan indeks reformasi birokrasi melalui

pelaksanaan quality assurance oleh Inspektorat Jenderal KKP selaku Aparat

Pengawas Internal Pemerintah (APIP) terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi

pada unit Eselon I KKP termasuk Ditjen. PSDKP sebagai tempat dimana

Direktorat Kapal Pengawas bernaung. Quality assurance yang digunakan adalah

dengan mengukur delapan kriteria yang terdapat dalam Peraturan Presiden

Nomor: 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010–2025

dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor: 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 –

2014.

Page 33: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 33

III-33

Pada tahun 2012 Hasil evaluasi PMPRB oleh Inspektorat Jenderal, Ditjen. PSDKP

berada pada level 3 dengan nilai 69,00 dari target yang ditetapkan sebesar 75%.

Adapun untuk tahun 2013 target nilai PRB sebesar 75% sesuai dengan target

yang ditetapkan di tingkat KKP. Capaian nilai PRB pada tahun 2013 baru akan

keluar pada bulan Maret 2013, sehingga untuk sementara digunakan nilai PRB

tahun 2012.

9. Sasaran Strategis 9 : Pengelolaan Anggaran Direktorat Kapal Pengawas yang Optimal

Pelaksanaan anggaran harus dikelola dengan optimal sesuai rencana yang telah

ditetapkan dan harus dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen yang dipakai

dalam pengelolaan dana dokumen pelaksanaan anggaran berupa DIPA. Dalam

pencapaian sasaran strategis ini Direktorat Kapal Pengawas sejalan dengan

Ditjen. PSDKP mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu

‘’Persentase Penyerapan DIPA’’. Persentase penyerapan DIPA Direktorat Kapal

Pengawas Sampai dengan akhir tahun 2013 (IKU SS 9) telah tercapai sebesar

96,94%, sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu >95%. Pembahasan terkait

kinerja pengelolaan anggaran Direktorat Kapal Pengawas akan disajikan pada

Bagian Akuntabilitas Keuangan.

C. Akuntabilitas Keuangan

Alokasi anggaran Direktorat Kapal Pengawas TA. 2013 pada awalnya sebesar

Rp.213.911.548.000,- (dua ratus tiga belas milyar sembilan ratus sebelas juta lima

ratus empat puluh delapan ribu rupiah), kemudian terjadi revisi sehingga berubah

menjadi sebesar Rp.213.243.322.000 (dua ratus tiga belas milyar dua ratus empat

puluh tiga juta tiga ratus dua puluh dua ribu rupiah).

Realisasi sampai dengan bulan Desember 2013 sebesar Rp.206.708.286.715,- (dua

ratus enam milyar tujuh ratus delapan juta dua ratus delapan puluh enam ribu

tujuh ratus lima belas rupiah) atau sebesar 96,94% menurun sebesar 2,94% dari

realisasi anggaran tahun 2013 sebesar 99,88%. Rincian realisasi anggaran

Direktorat Kapal Pengawas sampai dengan bulan Desember 2013 dapat dilihat

pada tabel 3.14.

Tabel 3.14. Rincian Realisasi Anggaran satker Pusat, Ditjen. PSDKP

Page 34: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 34

III-34

76.543.363.000

89.879.759.000

23.568.507.000

6.400.102.000

2.014.745.000 14.836.846.000

Realisasi Anggaran Dit. KP TA.2013

Ops Wil. Barat

Ops Wil. Timur

Perawatan Kapwas

Pengawakan Kapwas

Layanan TU & Kantor

Perangkat Olah Data

No. Kegiatan Alokasi Anggaran

(Rp.)

Realisasi

Keuangan (Rp.) %

1. Operasional Kapal Pengawas Wilayah Barat

76.543.363.000 75.386.374.271 98,49

2. Operasional Kapal Pengawas Wilayah Timur

89.879.759.000 85.069.286.137 94,65

3. Perawatan Kapal Pengawas 23.568.507.000 23.490.542.093 99,67

4. Pengawakan Kapal Pengawas

6.400.102.000 6.327.710.310 98,87

5. Layanan Penatausahaan dan Layanan Perkantoran

2.014.745.000 1.996.734.204 99,11

6. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

14.836.846.000 14.437.639.700 97,31

TOTAL 213.243.322.000 206.708.286.715 96,94

Sumber : Aplikasi SAI Direktorat Kapal Pengawas 2013.

Rekapitulasi perbandingan realisasi anggaran Direktorat Kapal Pengawas selama kurun waktu tahun 2011 s.d 2013 sebagaimana dalam tabel 3.15.

Tabel 3.15. Rekapitulasi Realisasi Anggaran Dit. KP Selama 2011 s.d 2013

No. Tahun Capaian Realisasi Anggaran

Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %

1. 2011 139.390.908.000 139.078.652.983 99,776

2. 2012 206.093.263.000 205.848.492.717 99,88

3. 2013 213.243.322.000 206.708.286.715 96,94

Gambar 3.1. Diagram Realisasi Anggaran Dit. Kapal Pengawas Berdasarkan Kegiatan Tahun 2013.

Page 35: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 35

III-35

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Direktorat Kapal Pengawas merupakan salah satu unit eselon II di lingkup

Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen

PSDKP) yang memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang kapal pengawas sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan No. PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.

2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Direktorat Kapal Pengawas

berlandaskan kepada tujuan, sasaran dan program kerja yang telah ditetapkan

di dalam Renstra KKP, Renstra Ditjen. PSDKP, dan kontrak kinerja antara

Direktur Jendral PSDKP (sebagai pemberi amanah) dengan Direktur Kapal

Pengawas (sebagai penerima amanah).

3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Direktorat Kapal

Pengawas Tahun 2013 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan

capaian strategis Direktorat Kapal Pengawas pada tahun anggaran 2013, yang

tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU).

4. Secara umum, hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan telah tercapai

sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan, walaupun masih terdapat

beberapa kendala dan permasalahan, antara lain :

a. Belum optimalnya perencanaan target kinerja serta monitoring evaluasi

pelaksanaan kegiatan operasional pengawasan oleh kapal pengawas dalam

mencapai target yang ditetapkan;

b. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas kelembagaan serta sumber daya

manusia (SDM) di kapal pengawas untuk mendukung pelaksanaan

pengawasan SDKP secara optimal.

c. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan pengawasan belum

sepenuhnya terpenuhi, seperti masih terbatasnya jumlah kapal

Page 36: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 36

III-36

pengawas, Pos/Satker yang belum semuanya memiliki bangunan dan

dermaga sendiri yang menjadi tempat tambat labuh kapal pengawas.

d. Masih terbatasnya data dan informasi bidang pengawasan sumber daya

kelautan dan perikanan seperti data VMS yag diperlukan sebagai base line

operasi pengawasan oleh kapal pengawas;

e. Konsep BSC belum sepenuhnya dapat diterapkan secara ideal, mengingat

di beberapa IKU pada Stakeholders Perspective dan Customers Perspective,

kontribusi Direktorat Kapal Pengawas belum dapat diukur secara nyata.

Hal ini dikarenakan belum adanya metode pengukuran kontribusi yang

dapat diandalkan untuk digunakan.

B. Saran

Berdasarkan hasil evaluasi atas kinerja Direktorat Kapal Pengawas, sebagai upaya

peningkatan kinerja pada tahun berikutnya terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dan ditindaklanjuti, sebagai berikut:

1. Perlu penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan dengan

penetapan target-target kinerja yang akurat serta mempertimbangkan tujuan

organisasi, kemampuan SDM, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan

alokasi anggaran dan faktor terkait lainnya;

2. Perlu adanya peningkatan monitoring dan evaluasi kinerja secara reguler

(setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan) untuk dapat mengawal

pencapaian kinerja;

3. Perlu adanya pengembangan dan peningkatan kelembagaan pengawasan,

yang disertai dengan pemenuhan SDM di kapal pengawas yang kompeten

serta sarana dan prasarana pengawasan secara bertahap.

4. Koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah

perlu ditingkatkan lebih intensif, mengingat berbagai pencapaian target

indikator yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan dengan melibatkan

segenap instansi terkait. Koordinasi juga diperlukan untuk memperoleh data

dan informasi bidang pengawasan SDKP, khususnya pengawasan sumber daya

kelautan yang masih sangat terbatas.

5. Perlu penyempurnaan konsep BSC Direktorat Kapal Pengawas dan

memastikan agar Direktorat Kapal Pengawas berkontribusi nyata pada

Page 37: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 37

III-37

pencapaian setiap IKU di seluruh perspective BSC, terutama melalui fungsi

koordinasi dan inisiatif strategis.

Page 38: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 38

III-38

LAMPIRAN – FORMULA PERHITUNGAN SS & IKU

Formula Perhitungan Capaian Sasaran Strategis 5 (SS-5) ‘’Persentase Cakupan

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-NRI) Yang Terawasi dari Illegal Fishing’’ pada

IKU-5 “Persentase Cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan [WPP-NRI] yang Terawasi

dari Illegal Fishing” sebagaimana termuat dalam Informasi Indikator Kinerja (IIK) Ditjen

PSDKP Tahun 2013 yaitu sebagai berikut:

Xif = (Xb x Wxb) + (Xt x Wxt) + (Xa X Wxa) + (Xk x Wxk)

Xif = Cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan yang terawasi dari

Illegal Fishing (%)

Xb = Persentase cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan

(WPP-RI) bagian barat yang terawasi dari illegal fishing (%)

Xt = Persentase cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan

(WPP-NRI) bagian Timur yang terawasi dari illegal fishing (%)

Xa = Persentase pemenuhan awak kapal pengawas yang

Professional sesuai kualifikasi (%)

Xk = Persentase kesiapan kapal pengawas untuk melaksanakan

operasi pengawasan SDKP (%)

Wxb = Bobot cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-RI)

Bagian barat yang terawasi dari illegal fishing = 26%

Wxt = Bobot cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-NRI)

bagian Timur yang terawasi dari illegal fishing = 59%

Wxa = Bobot pemenuhan awak kapal pengawas yang professional

sesuai kualifikasi = 3%

Wxk = Bobot kesiapan kapal pengawas untuk melaksanakan operasi

pengawasan SDKP = 13%

Page 39: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 39

III-39

Page 40: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 40

III-40

Perhitungan IKU-1 Pada SS-5 Ditjen PSDKP (IKU-5 Direktorat Kapal Pengawas)

Tahun 2013

SASARAN STRATEGIS [IKU]

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

TARGET CAPAIAN %

CAPAIAN %

BOBOT Persentase cakupan WPP-NRI yang terawasi dari kegiatan illegal fishing sebesar 31%

Persentase cakupan WPP-NRI bagian barat yang terawasi dari illegal fishing

20,7 27,83 134,4

45

Persentase cakupan WPP-NRI bagian timur yang terawasi dari illegal fishing

17,06 22,94 134,5

Persentase pemenuhan kebutuhan awak kapal pengawas yang profesional sesuai kualifikasi

72 73,57 102,18

Persentase kesiapan kapal pengawas untuk melaksanakan operasi pengawsan SDKP

100 96,15 96,15

36,21% Rata-rata %

Capaian/100 x target IKU

100

116,81

Page 41: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 41

III-41

Formula Perhitungan Indikator : ‘’Persentase Cakupan Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP-NRI) Bagian Barat Yang Terawasi Dari Illegal Fishing’’.

xb = x1 + x2

xb = Persentase cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-NRI) bagian Barat

yang terawasi dari illegal fishing

x1 = WPP 711 (Laut Cina Selatan/Laut Natuna)

x2 = WPP 712 (Laut Jawa)

x = a/b x 100% x (x1, x2) = Persentase Cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-NRI)

bagian Barat yang terawasi dari illegal fishing (%)

a = Coverage area yang terawasi oleh Kapal Pengawas (Nm2)

b = Luas area yang diawasi (Nm2) = 174.000 Nm2 (WPP 711)

135.000 Nm2 (WPP 712)

a = y1 x y2 x y3 x y4 x y5

a = Coverage area yang terawasi oleh Kapal pengawas (Nm2)

y1 = Jumlah kapal (Unit)

y2 = Hari operasi (Hari)

y3 = Jam operasi (Jam)

y4 = Jarak pandang rata-rata (Nm2)

y5 = Kecepatan (Knot)

Penjelasan:

1. WPP 711 (Laut Natuna dan Laut China Selatan) dan WPP 712 (Laut Jawa)

2. Wilayah pengawasan kapal pengawas : Selat Malaka, Samudera Hindia Bagian

Barat, Laut Jawa, Laut Natuna, dan Selat Karimata.

3. Jarak pandang rata-rata = 20 Nm (Visual/elektronik)

4. Kecepatan rata-rata = 14 Knot

5. Hari operasi = hari operasi dalam 1 tahun

6. Jam operasi = jam operasi dalam 1 hari operasi

Page 42: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 42

III-42

Formula Perhitungan Indikator : ‘’Persentase Pemenuhan Kebutuhan Awak Kapal

Pengawas Yang Profesional Sesuai Kualifikasi’’.

xa = a/b X 100%

xa = Persentase pemenuhan kebutuhan awak kapal pengawas yang profesional

sesuai kualifikasi (%)

a = Jumlah Awak Kapal Pengawas sesuai kualifikasi (Orang)

b = Awak Kapal Pengawas (Orang)

Penjelasan:

Kriteria awak kapal sesuai kualifikasi:

1. Berijazah pelaut (ANKAPIN/ATKAPIN/ANT/ATT)

2. Bersertifikat BST (Basic Safety Training)

3. Sebagai Pengawas Perikanan

4. Bersertifikat GMDSS

5. SKEP Penyidik

6. Bersertifikat Sandiman

7. Telah mengikuti latihan Dasar Calon Awak Kapal Pengawas

Formula Perhitungan Indikator : ‘’Persentase Kesiapan Kapal Pengawas Untuk

Melaksanakan Operasi Pengawasan SDKP’’.

xk = a/b X 100%

xk = Persentase kesiapan kapal pengawas untuk melaksanakan operasi pengawasan

SDKP (%)

a = Jumlah kapal siap operasi (unit)

b = Jumlah Kapal Pengawas (unit)

Penjelasan:

Kriteria kapal siap operasi:

1. Kesiapan kapal dalam kondisi laik laut

2. Kesiapan BBM/perbekalan

3. Kesiapan SDM/crew

4. Surat perintah gerak

Page 43: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 43

III-43

Formula Perhitungan Indikator : ‘’Persentase Kapal Perikanan Yang Masuk

Kemitraan UPI Dan Unit Usaha Penangkapan Ikan Yang Terawasi’’.

x = (a/b) x 100%

a = Jumlah kapal perikanan yang masuk Kemitraan UPI dan Unit usaha

Penangkapan ikan yang diperiksa.

b = Jumlah target kapal perikanan yang masuk Kemitraan UPI dan Unit usaha

Penangkapan ikan.

Bandingkan a dan b kemudian dikalikan dengan 100% = (a/b) x 100%

Target ’’Persentase Kapal Perikanan yang masuk kemitraan UPI dan Unit Usaha

Penangkapan Ikan yang terawasi’’ pada tahun 2013 adalah 75%.

x = (a/b) x 100% x = (3824 / 2656) x 100% x = 143,98

a = Jumlah Kapal Ikan Indonesia (KII) yang diperiksa selama tahun 2013 (Data

dari Dit. Kapal Pengawas)

b = target kapal perikanan yang masuk Kemitraan UPI dan Unit usaha

Penangkapan ikan. (Data dari Ditjen PSDKP & Dit. Pengawasan SDP)

Persentase Capaian = (Realisasi IKU/Target) x 100%

% = (143,98/75) x 100%

% = 191,97%

IKU ‘’Persentase Kapal Perikanan yang masuk kemitraan UPI dan Unit Usaha

Penangkapan Ikan yang terawasi’’ telah tercapai sebesar 143,98% dari target

75% dengan persentase capaian sebesar 191,97%.

Page 44: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 44

III-44

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013

merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis

(RENSTRA) Ditjen. PSDKP Tahun 2010-2014 dan Rencana Kinerja Tahunan Direktorat

Kapal Pengawas Tahun 2013 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja.

Penyusunan LAKIP pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk

memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan

selama tahun 2013.

Dalam upaya merealisasikan good governance, Direktorat Kapal Pengawas telah

melaksanakan berbagai kegiatan dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran serta

mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan dalam RENSTRA. Visi Ditjen. PSDKP

adalah “Indonesia Bebas Illegal Fishing dan Kegiatan yang Merusak Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan”. Sejalan dengan visi, telah dirumuskan misi pengawasan SDKP

yang selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan yang diharapkan dapat dicapai pada 5

(tahun) mendatang, sehingga dapat meningkatkan kapasitas organisasi Ditjen. PSDKP.

Selanjutnya dengan mengacu kepada tujuan telah ditetapkan sasaran strategis

pengawasan SDKP “Perairan Indonesia Bebas Illegal Fishing dan Kegiatan yang Merusak

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan”.

Sejalan dengan semangat reformasi birokrasi, Direktorat Kapal Pengawas telah

menyusun penetapan kinerja tahun 2013 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan,

tugas, dan fungsinya serta menyempurnakannya melalui penerapan sistem pengelolaan

kinerja berbasis BSC (Balance Score Card). Implementasi BSC dalam pengelolaan kinerja

di lingkungan Direktorat Kapal Pengawas, selain merupakan pemenuhan amanat

kebijakan pengelolaan kinerja yang telah ditetapkan oleh KKP, juga ditujukan untuk:

4. Menterjemahkan strategi organisasi ke dalam rencana operasional dengan baik,

sehingga manajemen kinerja organisasi akan sekaras dengan strategi orginisasi;

5. Membangun organisasi yang terus menerus melakukan perbaikan (countinous

improvement)

6. Membangun keselarasan antar unit kerja dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

organisasi.

Page 45: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 45

III-45

BSC Direktorat Kapal Pengawas mengunakan 4 (empat) perspektif dalam BSC, yaitu:

Stakeholders Perspective, Customer Perspetive, Internal Process Perspective , dan Learn

and Growth Perspective. Digunakannya seluruh perspective dalam BSC menunjukkan

bahwa Direktorat jenderal PSDKP merupakan unit kerja utama dalam BSC (Core Unit of

Balance Scorecard), bukan unit kerja pendukung dalam BSC (supporting unit of Balance

Scorecard).

Penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian Sasaran Strategis, diukur

dengan Indikator Kinerja Utama (IKU). Pada tahun 2013, sebagai hasil dari

implementasi BSC, terdapat 13 IKU pengawasan SDKP yang menjadi komitmen kinerja

Direktorat Kapal Pengawas. Secara umum pencapaian IKU pada tahun 2013 telah sesuai

dengan target yang ditetapkan, kecuali beberapa IKU yang berada dibawah target.

Capaian kinerja sasaran (outcome) pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan

(SDKP) tahun 2013 tercermin dari pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

Utama (IKU) dengan toleransi pengukuran 10% diuraikan sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR KINERJA UTAMA

(IKU) TARGET REALISASI %

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

1 Pertumbuhan PDB Perikanan (%)

7,00% 6,57% 93,86%

Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan

2 Proporsi tangkapan perikanan laut berada dalam batasan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB)

<100% 83% 83%

Sasaran Strategis 3 : Tersedianya kebijakan bidang Kapal Pengawas sesuai kebutuhan

3 Jumlah kebijakan publik bidang pengawasan SDKP yang diselesaikan

1 dok 1 dok 100%

Sasaran Strategis 4 : Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan perikanan, pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan

4 Persentase Kapal Perikanan yang masuk Kemitraan UPI dan Unit usaha Penangkapan ikan yang terawasi

75% 143,98% 191,97%

Sasaran Strategis 5 : Terselenggaranya Pengawasan dan penegakan hukum Pengelolaan SDKP

5 Persentase WPPNRI yang terawasi dari illegal fishing

31% 36,21% 116,81%

Sasaran Strategis 6 : Tersedianya SDM Dit. Kapal Pengawas yang kompeten dan profesional

6 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II, III dan IV di lingkup Dit. Kapal Pengawas

60% 49,21% 72,90%

Sasaran Strategis 7: Tersedianya informasi

7 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert

4,00 3,93% 98,20%

Page 46: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 46

III-46

pengawasan SDKP di lingkup Dit. Kapal Pengawas yang valid, handal & mudah diakses

1-5)

Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya good governance & clean government di Dit. Kapal Pengawas

8 Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti di banding total rekomendasi

100% 100% 100%

9 Tingkat kualitas Akuntabilitas kinerja Dit. Kapal Pengawas

A A 100%

10 Nilai Integritas Dit. Kapal Pengawas

6,5 7,12 105,48%

11 Nilai Inisiatif anti korupsi Dit. Kapal Pengawas

7,5 7,92

105,6%

12 Nilai Penerapan RB Dit. Kapal Pengawas

75 69,00 94,40%

Sasaran Strategis 9: Pengelolaan anggaran Dit. Kapal Pengawas yang optimal

13 Persentase penyerapan DIPA > 95% 96,94% 96,94%

Khusus terkait dengan pengelolaan anggaran, dari total pagu anggaran Direktorat Kapal

Pengawas TA. 2013 sebesar Rp.213.911.548.000,- (dua ratus tiga belas milyar sembilan

ratus sebelas juta lima ratus empat puluh delapan ribu rupiah), yang kemudian direvisi

sehingga berubah menjadi sebesar Rp.213.243.322.000 (dua ratus tiga belas milyar dua

ratus empat puluh tiga juta tiga ratus dua puluh dua ribu rupiah) sampai dengan bulan

Desember 2013 telah terealisasi sebesar Rp.206.708.286.715,- (dua ratus enam milyar

tujuh ratus delapan juta dua ratus delapan puluh enam ribu tujuh ratus lima belas

rupiah) atau sebesar 96,94% menurun sebesar 2,94% dari realisasi anggaran tahun

2012 sebesar 99,88%.

Beberapa kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan pengawasan SDKP Tahun

2013 oleh Direktorat Kapal Pengawas antara lain: belum optimalnya perencanaan serta

monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengawasan dalam pencapaian target

yang ditetapkan; masih terbatasnya jumlah SDM dan kapasitas kelembagaan

pengawasan SDKP; masih terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan SDKP; masih

terbatasnya data dan informasi (basis data) pengawasan SDKP, serta masih belum

sempurnanya implementasi konsep BSC dalam pengelolaan kinerja pengawasan SDKP.

Berdasarkan permasalahan tersebut, beberapa rekomendasi yang disampaikan sebagai

perbaikan ke depan:

Page 47: DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS - djpsdkp.kkp.go.iddjpsdkp.kkp.go.id/arsip/file/116/lakip-kapal-pengawas-tahun-2013.pdf · LAKIP berfungsi sebagai alat penilaian kinerja secara kuantitatif,

LakilLToshiLLaporan Akuntabilitas Kinerja - Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 47

III-47

1. Perlu penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan dengan penetapan

target-target kinerja yang akurat serta mempertimbangkan tujuan organisasi,

kemampuan SDM, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran

dan faktor terkait lainnya;

2. Perlu adanya peningkatan monitoring dan evaluasi kinerja secara reguler (setiap

bulan, triwulan, semester dan tahunan) untuk dapat mengawal pencapaian kinerja;

3. Perlu adanya pengembangan dan peningkatan kelembagaan pengawasan, yang

disertai dengan pemenuhan SDM pengawasan yang kompeten serta sarana dan

prasarana pengawasan secara bertahap.

4. Koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah perlu

ditingkatkan lebih intensif, mengingat berbagai pencapaian target indikator yang

telah ditetapkan hanya dapat dilakukan dengan melibatkan segenap instansi terkait.

Koordinasi juga diperlukan untuk memperoleh data dan informasi bidang

pengawasan SDKP, khususnya pengawasan sumber daya kelautan yang masih

sangat terbatas.

5. Perlu penyempurnaan konsep BSC Direktorat Kapal Pengawas dan memastikan agar

Direktorat Kapal Pengawas berkontribusi nyata pada pencapaian setiap IKU di

seluruh perspective BSC, terutama melalui fungsi koordinasi dan inisiatif strategis.

Melalui LAKIP Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2013 ini diharapkan dapat menjadi

bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan dan

sasaran strategis Direktorat Kapal Pengawas Tahun 2010-2014.